• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pemanfaatan Lahan Kering Untuk Pengembangan Usaha Peternakan Ruminansia Dan Usaha Tani

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Rencana Pemanfaatan Lahan Kering Untuk Pengembangan Usaha Peternakan Ruminansia Dan Usaha Tani"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

REN CAN A PEM AN FAATAN LAH AN KERI N G UN TUK PEN GEM BAN GAN USAH A PETERN AKAN RUM I N AN SI A D AN USAH A TAN I TERPAD U D I I N D ON ESI A

H ASN UD I EN I ZA SALEH

Ju r u sa n Pe t e r n a k a n Fa k u lt a s Pe r t a n ia n Un iv e r sit a s Su m a t e r a Ut a r a

I . PEN D AH ULUAN

Lahan at au t anah m er upakan sum berdaya alam fisik yang m em punyai per anan pent ing dalam segala kehidupan m anusia, kar ena lahan at au t anah diper lukan m anusia unt uk t em pat t inggal dan hidup, m elak uk an k egiat an per t anian, pet er nakan, per ikanan, kehut anan, per t am bangan dan sebagainya. Kar ena pent ingnya per anan lahan at au t anah dalam kehidupan m anusia, m aka ket er sediaannya j uga j adi t er bat as. Keadaan ini m enyebabkan penggunaan t anah yang r angkap ( t um pang t indih ) , m isalnya t anah sawah yang digunakan unt uk per kebunan t ebu, kolam ikan at au penggem balaan t er nak at au t anah hut an y ang digunakan unt uk per ladangan at au per t anian t anah ker ing.

Secar a t eor it is, lahan ker ing di I ndonesia dibedakan dalam dua kat egor i, yait u : ( i) Lahan ker ing ber ik lim ker ing, banyak t er dapat di kaw asan t im ur I ndonesia, dan ( ii) Lahan ker ing ber ik lim basah, banyak dit em ui di kaw asan bar at I ndonesia. Cukup banyak t ipologi w ilay ah pengem bangan lahan ker ing yang t er dapat di dua kat egor i t er sebut . Nam un w ilayah pengem bangan lahan ker ing yang dom inan di I ndonesia diklasifikasik an ber dasar kan pot ensi dan dom inasi veget asinya ( Bam ualim , 2004)

Pendayagunaan lahan at au t anah m em er lukan pengelolaan yang t epat dan sej auh m ungkin m encegah dan m engur angi ker usakan dan dapat m enj am in kelest ar ian sum ber daya alam t er sebut unt uk kepent ingan gener asi yang ak an dat ang. Pada sist em lingkungan t anah, usaha- usaha yang per lu diker j akan ialah r ehabilit asi, pengaw et an, per encanaan dan pendayagunaan t anah yang opt im um ( Soer ianegar a, 1977 ) .

Pendayagunaan lahan at au t anah yang kurang t epat akan m enyebabkan lahan at au t anah t er sebut m enj adi r usak ( kr it is) dan kehilangan fungsinya. Hilangnya fungsi pr oduksi dar i sum ber daya t anah dapat t er us m ener us diper bahar ui, kar ena diper luk an w akt u puluhan bahk an r at usan t ahun unt uk pem bent ukan t anah t er sebut .

Akhir - akhir ini m asalah ker usakan sum ber daya t anah, t er ut am a t anah per t anian lahan ker ing didaer ah aliran sungai ( DAS) bagian hulu, sudah m encapai t ahap sangat m engkhaw at irkan. Dar i t ahun ket ahun laj u per t am bahan ker usakan t anah sem akin m eningkat , diper kirakan luas t anah yang r usak ber t am bah sekit ar sat u sam pai dua per sen set iap t ahunnya ( Go Ban Hong, 1976) .

(2)

akar . Zat har a t er sebut didapat dar i pupuk buat an, pupuk kandang ( kot or an t er nak) dan m ulsa at au pupuk hij au.

Pem anfaat an lahan unt uk pengem bangan pet er nakan m enim bulkan isu- isu yang sant er, pandangan t ent ang dam pak t er nak t er hadap lahan t er pecah dalam dua kut ub. Di sat u pihak t er dapat pandangan ekst r im yang m em andang t er nak sebagai ham a yang m enim bulkan ker usakan sum ber day a alam . Di pihak lain t erdapat keyakinan bahw a t er nak j ust r u dapat dim anfaat kan unt uk m eningkat kan dan m enj aga kesubur an t anah. Kedua pandangan t er sebut sam a- sam a m engandung kebenar an, kar ena t er nak m em ang ibar at pisau ber m at a dua. Dengan pengelolaan yang t epat t er nak dapat dim anfaat kan, sebaliknya dapat m enj adi m usibah kalau dikelola secar a cer oboh ( Soew ar di, 1985 ) .

Di I ndonesia, pandangan or ang t ent ang hubungan pet ernakan dengan lahan m asih sangat ber sim pang siur . Di sat u pihak or ang ber pendapat bahw a pet er nakan t elah ber kem bang t anpa basis ekologi berada dit angannya. Kelom pok ini m em andang k eadaan ini sebagai suat u kelem ahan. Dipihak lain berk em bang pendapat bahw a sifat t idak t er gant ung pada lahan ( non- land base) j ust r u m er upakan cir i kekuat an pet er nak an. Kek eliruan ini t erdapat di sem ent ar a kalangan di luar pet er nakan. Keadaan ini t idak dapat dibiarkan ber lar ut - lar ut kar ena akan m em baw a ker ugian kepada sem ua pihak.

Pergesek an k epent ingan ( conflict of int erest ) sudah sering t erj adi ant ar sub-sekt or yang m enunt ut j ur isdik si t er hadap lahan. Masing- m asing pihak m enunt ut secar a m aksim al lahan unt uk pengem bangan bidangnya sesuai dengan fungsi dan t anggung j aw ab m asing- m asing. Per m asalahan m uncul t er ut am a di t ingkat pelaksanaan, m eskipun ket idakpast ian t ersebut j uga sangat m em persulit per encanaan pem bangunan ( Soew ar di, 1985) .

Dalam paper ini akan dibahas pem anfaat an lahan ker ing unt uk pet er nakan r um inansia yang diar t ikan sebagai usaha penyer asian ant ar a per unt ukan lahan dengan sist em pr oduk si pet er nakan dan pem anfaat an unt uk lahan usaha t ani t erpadu. Perior it as ut am a dalam pengem bangan pet er nakan adalah t er nak r um inansia besar ( sapi dan ker bau) yang kem udian diik ut i oleh t er nak r um inansia kecil ( kam bing dan dom ba) . Pr ogr am peningkat annya m enyangkut m asalah peningkat an peny ediaan hij auan baik k ualit as m aupun k ont inuit asnya.

I I . KON SERV ASI TAN AH LAH AN KERI N G

I I . 1 . Pe n ge r t ia n M e n ge n a i Kon se r v a si Ta n a h

Konser vasi t anah didefinisikan sebagai pener apan ber bagai t indak an at au per lakuan yang diper lukan pada suat u t anah usahat ani, agar t er j adi peningkat an pr oduksi dan m em bangun pr odukt ivit as t anah yang dilakukan pada saat ber sam aan. Hal ini ber art i m em buat t anah m enghasilk an pr oduksi yang ber lim pah dar i t ahun ket ahun unt uk m asa yang t idak t er bat as, j uga ber ar t i m em bangun ket ahanan t anah.

Sedangkan Ar syad ( 1985) m em ber ikan penger t ian t ent ang konser vasi adalah penggunaan t anah sesuai dengan kem am puannya, dan m em ber ikan per lak uan kepada t anah sesuai dengan syarat - syar at yang diper luk an, agar t anah t idak r usak dan dapat diper gunakan ser t a dapat t et ap pr oduk t if unt uk w ak t u y ang t idak t er bat as. Penger t ian pr oduksi disini t idak t er bat as hanya pada kom odit i fisik seper t i padi, ser at , kayu dan air t et api j uga dalam ar t ian non fisik seper t i kenyam anan, keindahan dan sebagainya.

(3)

Met ode ini pada dasarnya dibagi dalam dua golongan, yait u : 1) m et ode v eget at if dan 2) m et ode m ekanik

( Ar syad, 1985) .

Met ode veget at if adalah penggunaan t um buhan at au t anam an dan sisa-sisanya. Term asuk dalam m et ode ini adalah penanam an pohon, penanam an r um put , per gilir an t anam an at au t um buhan seper t i m ulsa dan pupuk hij au. Fungsi m et ode veget at if adalah m encegah but ir huj an yang j at uh sehingga m engur angi pukulan t er hadap per m ukaan t anah, m engurangi j um lah air yang sam pai diper m ukaan t anah, m engur angi dan m engham bat kecepat an sert a daya rusak alir an per m ukaan dan m em per besar kapasit as infilt r asi.

Met ode m ekanik adalah pem buat an bangunan- bangunan pencegahan er osi dan m anipulasi m ekanik t anah dan per m ukaan t anah. Ter m asuk dalam m et ode ini adalah pengolahan t anah m enurut kont ur , penanam an dan pengolahan m enur ut kont ur ( cont our far m ing) , pananam an dalam st r ip, pem buat an guludan, t er as, salur an pengalih, salur an pem buangan, r or ak, chek dam , sum bat gully dan sebagainya. Fungsi m et ode m ekanik adalah m em perlam bat alir an perm ukaan dan m engalirkannya dengan kecepat an yang t idak m er usak ser t a m em per besar infilt r asi air , kedalam t anah

( Go Ban Hong, 1976 dan Ar syad, 1985) .

Selain dengan dua m et ode diat as, ada m et ode lain y ang belum dim anfaat k an secar a luas ialah penggunaan bahan at au pr epar at kim ia unt uk m em ant apkan st r ukt ur t anah, sehingga lebih t ahan t er hadap erosi, m em perbaik i sifat - sifat hidrologi t anah dan m er ubah sifat - sifat kapasit as t uk ar k at ion t anah.

I I . 2 . La h a n Ke r in g Se ba ga i Su m be r da y a Ala m

Lahan ker ing um um nya t er dapat didat ar an t inggi ( daer ah pegunungan) yang dit andai dengan t opografinya yang ber gelom bang dan m er upakan daer ah pener im a dan per esap air huj an yang kem udian dialir kan kedat aran rendah, baik m elalui per m ukaan t anah ( sungai) m aupun m elalui j ar ingan bum i air t anah. Jadi lahan ker ing didefinisikan sebagai dat ar an t inggi yang lahan per t aniannya lebih banyak m engunt ungkan dir i pada cur ah huj an. Lahan ker ing dit er j em ahkan dar i kat a “ upland” yang m enunj ukkan kepada gam bar an “ daer ah at as” .

Menurut Soew ar di ( 1985) bahw a lahan ker ing biasanya kualit asnya r endah dan sebagian besar t er dir i dar i t anah podsolik m er ah kuning, m aka dapat dipast ikan bahw a akan t er j adi defisiensi unsur - unsur j ar ang ( unsur m ikr o) . Biasanya pada t anah podsolik m er ah kuning kandungan bahan or ganik di hor ison A kur ang dar i 10 per sen dan kandungan unsur hara N, P, K dan Ca biasanya r endah, r eaksi t anah sangat m asam hingga m asam ( Ph 3,5 - 5,0) . Perm eabilit as sedang hingga agak lam bat , daya m enahan air kur ang dan peka t er hadap er osi. Pr odukt ivit as t anah ini r endah sam pai sedang.

Lahan ker ing kalau pengolahannya t epat dan sej auh m ungkin m encegah dan m engur angi ker usakan dan dapat m enj am in kelest ar iannya akan m em baw a m anfaat yang besar unt uk m enduk ung usaha per t anian dan j uga dapat m enduk ung usaha pet er nakan.

I I . 3 . Pe n gola h a n Pe r t a n ia n La h a n Ke r in g

(4)

Ber kait an dengan usaha m em enuhi kebut uhan m anusia dan konser vasi lahan dalam bidang per t anian di DAS Cit anduy, pem er int ah t elah m er ekom endasik an usaha t ani pada lahan ker ing di DAS cit anduy yang disebut sebagai usaha t ani per cont ohan ( Model Far m ) . Menur ut USESE ( 1985) , usaha t ani per cont ohan ” Model Far m ” adalah bent uk usaha t ani yang dir ekom endasik an pada pet ani lahan ker ing dengan layanan paket t eknologi t er as bangku, pola t anam , veget asi per m anen, bibit unggul, t ernak, obat - obat an, pupuk, kr edit dengan dukungan penyuluhan dengan t uj uan m eningkat kan pendapat an pet ani, kesem pat an ker j a dan konser vasi lahan. Ternak y ang diint roduk si adalah t er nak dom ba at au kam bing hingga sekar ang pada usaha t ani t er sebut t elah ber kem bang usaha t ani dan usaha t er nak dom ba at aau kam bing.

“ Model far m ” pada hakekat nya adalah suat u pola usaha t ani t er padu. Ket erpaduan diusahak an : 1) lew at pak et t eknologi y ang t erdir i dari em pat k om ponen t eknologi : ( a) pent erasan dan bangunan pengendalian er osi ; ( b) pola t anam -t anam an pangan; ( c) pola -t anam - -t anam an cam pur an ( agrofor es-t r y) dan ( d) -t er nak dan / k olam ik an. 2) lew at sub k om ponen penunj angnya yakni : penelit ian pet ani lahan ker ing, per sem aian, kr edit usaha t ani, per luasan paket t eknologi per t anian, lahan ker ing dan j ar ingan lahan m asuk.

Pem anfaat an lahan ker ing pada lahan per t anian um um nya dit ent uk an at as dasar kem ir ingan dan ket inggian lahan diat as per m ukaan laut . Lahan ber kem ir ingan 0 sam pai 15 per sen kir anya cocok unt uk per t anian t anam an pangan secar a int ensif, lahan kem ir ingan 15 – 25 per sen dit em puh per t anian t anam an pangan yang dikom binasikan secar a baik dengan t anam an kehut anan dan per kebunan, lahan ber kem ir ingan lebih dar i 25 per sen kir anya hanya cocok unt uk kehut anan dan per kebunan ( Sukar t iko, 1988) . Selanj ut nya dar i segi ket inggian lahan per m ukaan laut disebut kan bahw a lahan dibaw ah 1000 m , m acam - m acam t anm an m enj adi lebih ber var iasi ant ar a t anm an pangan sem usim dan t anam an t ahunan, diat as ket inggian 1000 m diat as per m ukaan laut , t anam an per t anian yang cocok unt uk dikelola t er bat as pada j enis sayur an dan t anam an indust r i seper t i t em bakau dan t anam an obat - obat an ser t a hut an lindung. Unt uk j elasnya klasifik asi w ilayah t anah usaha diper lihat kan pada Gam bar 1.

Sedangkan m enur ut Mulj adi ( 1981) ber dasar kan at as per t im bangan kelest ar ian sum ber daya per t anian secar a gar is besar penggunaan daer ah dat ar an t anah ker ing unt uk pert anian dibagi sebagai ber ikut :

1. Daer ah dat ar dengan ler eng 0- 3 per sen dipr ior it askan unt uk budidaya t anam an pangan dengan m em per lihat kan fakt or - fakt or bat asnya.

2. Daer ah dat ar an landai 3- 8 per sen, ber dasar kan kem am puan t anahnya adalah unt uk pet er nakan at au m ixed far m ing dengan t anam an pangan, dengan m em per lihat kan pr insip konser vasi t anah dan pencegahan er osi. Masalah penyediaan m akanan t er nak yang ber m ut u m ut lak har us dipecahkan dem i kelest ar ian lingkungan dan sum ber daya alam .

3. Daer ah berom bak - ber gelom bang 8- 15 per sen pada dasar nya adalah unt uk budidaya t anam an t ahunan/ per kebunan.

(5)

I I I . TERN AK RUM I N AN SI A

I I I . 1 . Pe r m a n e n t Te r n a k Ru m in a n sia

Ter nak ber fungsi ganda dalam pola usahat ani t er padu yait u sebagai penghasil pupuk kandang disam ping sebagai sum ber pendapat an dan pr ot ein bagi pet ani. Fungsi t er nak r um inansia sebagai sum ber pupuk or ganik t er ut am a sangat m enonj ol pada sist em usahat ani t anah ker ing/ t egalan unt uk t anam an palaw ij a dan t anam an t ahunan.

(6)

m ikr oor ganism e unt uk m engik at par t ik el- par t ikel t anah, m eningkat k an j um lah air yang digunakan t anam an dan m em ber ik an per t um buhan ak ar t anam an lebih baik . Disam ping it u pupuk kandang m em punyai pengar uh susulan yang lam a didalam t anah.

Pr oduksi kot or an t er nak dar i set iap j enis t er nak r um inansia ber beda m enur ut j enis t er naknya um ur dan ber at badan. Sapi per ah dew asa yang ber at badannya 500kg dapat m enghasilkan 5 t on per t ahun pupuk kandang dan sapi pot ong m enghasilk an 8,5 t on per t ahun. Di I ndonesia seekor sapi dew asa dapat m enghasilkan kot or an padat segar ( feses) r at a- r at a 7,5 t on per t ahun at au 5 t on kot or an padat busuk per t ahun yang m engandung kir a- kir a 15 kg N, 15 kg P2O5 dan

20 kg K2O. Sedangkan ker bau dew asa dapat m em pr oduksi kot or an padat segar r at

a-r at a 10 t on pea-r t ahun at au 6,5 t on pea-r t ahun kot oa-r an padat busuk yang m engandung kir a- kir a 20 kg N, 20 kg P2O5 dan 27 kg K2O ( Sosrosoedir dj o et al , 1976) .

Kom posisi zat har a pupuk kandang sangat berv ar iasi t er gant ung kepada car a pengolahannya. Di I ndonesia pada um um ny a kandungan har a pupuk kandang r endahnya yait u 0,3 per sen N, 0,3 per sen P2O5 dan 0,4 per sen K2O dar i bahan

ker ing. Hal ini disebabkan kar ena car a penyim panan dan pengolahanny a kur ang baik, kualit as pakan yang diber ik an kepada t er nak r endah, pupuk kandang banyak ber cam pur dengan abu, dan daun- daun dan sam pah dapur , bij i- bij ian sem ak dan akar - akar t um buhan ( Sosr osoedir dj o et al , 1976) .

Pada um um nya pem akaian pupuk kandang pada t anam an set ahun dengan sist em r ot asi m enunj j ukkan pr oduksi yang m eningkat kan. Hal ini t er bukt i dar i per cobaan yang m enggunakan pupuk kandang secar a int er val selam a beber apa t ahun pada t anam an sor ghum , ket ela r am bat , j ew awut , kapas, w ij en dan kacang t anah. Pada um um nya hasilnya m eningkat , hasil yang t er t inggi adalah sor ghum kem udian ket ela r am bat dan j ew aw ut dan yang paling r endah adalah kapas, w ij en dan kacangt anah ( Winar , 1978) . Efek langsung dar i t anah dapat t er lihat bila m enggunakan pupuk kandang dalam j um lah besar kar ena dapat m em enuhi kebut uhan har a P t anah bagi t anam an j agung, k et ela pohon, k et ela ram bat , sayuran, kent ang, pisang, t anam an buah- buahan, kelapa dan sebagainya. Pengar uh susulan yang lam a dar i pupuk kandang t er ut am a lebih m enonj ol pada r ot asi t anam an set ahun.

Per bedaan ant ar a pupuk kandang dengan pupuk NPK ( buat an) adalah pupuk kandang lebih banyak m ensuplai har a m ikr o dar i pada yang t er sedia dalam t anam an, sedangkan pupuk NPK ( buat an) hanya sedikit saj a m ensuplai har a m ikr o unt uk t anam an.

Fungsi lain dari t ernak rum inansia selain sebagai sum ber pupuk adalah sebagai t enaga ker j a, sum ber bangunan, fungsi sosial. Tet api dalam m akalah ini fungsi- fungsi yang lain t er sebut t idak dibahas secar a r inci, kar ena m akalah ini m enyor ot i bagaim ana pem anfat an lahan ker ing d it inj au dar i aspek kesubur annya unt uk pet ernakan r um inansia dan usahat ani t er padu.

I I I . 2 . Sist e m Pr odu k si Pe t e r n a k a n

Sist em pr oduksi pet er nakan rum inansia dalam kait annya dengan lingkungan sum berdaya alam ( lahan) unt uk pengem bangan pet er nakan dibagi dalam dua bent uk : 1) sist em set engah t er buka dan 2) sist em t er buka. Pada bent uk yang per t am a, sist em usaha t ani set engah t er buka t erhadap pasar, dalam art i sebagian besar pr oduk dij ual kepasar sedang sebagian input t er ut am a pakan dan bibit ber asal dar i sist em usaha t ani t er sebut . Pada bent uk yang kedua sist em usaha t ani sepenuhnya t er buka t er hadap pasar dalam ar t i sebagian besar pr oduk dij ual kepasar , dem ikian pula sebagian besar pr oduk input diper oleh dar i pasar .

(7)

Masalah sekar ang adalah bagaim ana m engem bangkan sum ber pakan yang m am pu efekt if sebagai pencakar t anah dan air , nam un m ur ah dan m udah. Teknologi yang dianggap m em enuhi per syar at an t er sebut adalah pengem bangan hij auan pakan peper duan dan pepohonan t er ut am a lam t oro dan kaliandr a, sedangkan j enis r um put yang dapat diandalkan adalah j enis r um put asli yang unt uk t ahap per m ulaan dapat dim ulai dengan bar is alang- alang. Dalam per kem bangan ber ikut nya kar ena pengar uh naungan dan pem upukan dengan pupuk kandang m aka akan ber kem bang Axonopus com pr essus dan Paspalum dilat at um . Sej ak dar i t ahap alang- alang sam pai ber kem bangnya j enis gr am inal bar u, m aka dapat dilak ukan per t anam an cam pur an dengan kacang- kacangan Cent rosem a pubescens dan Peur ar ia phaseoloides ( Soew ar di , 1985) .

Pada sist em pr oduksi t er buka, m aka input pakan akan m em punyai ar t i khusus dalam kait an t er nak- pakan- lahan. Makin t er buka sist em usahat ani m aka m akin t er gant ung t er nak akan pakan dar i luar , t et api sebaliknya m akin t idak t er ikat lahan set em pat . Dengan per kat aan lain pengar uh lahan baik luas m aupun kualit as m enj adi kur ang nyat a.

I V . PEM BAH ASAN

I V . 1 . Pe r u n t u k a n La h a n Ke r in g

Menurut Soew ar di ( 1985) bahw a car a- car a yang t epat unt uk m enggunakan lahan ker ing secar a oper asional akan lebih ber ar t i kalau per unt ukan lahan dikelom pok kan sebagai ber ikut : 1) lahan ker ing t anam an pangan, 2) lahan ker ing t anam an per kebunan, 3) padang r um put dan 4) lahan hut an.

I V .1 .1 .La h a n Ke r in g Ta n a m a n Pa n ga n

Pada lahan ker ing t anam an pangan m aka t anam an pangan yang um um ber upa palaw ij a ( kar ena padi t er ut am a dit anam disaw ah) , pr ior it as kedua adalah t anam an holt ik ult ur a, dengan dem ikian hij auan pakan unt uk t er nak ber asal dar i lim bah pert anian t anam an palaw ij a, gulm a, peper duan dan pepohonan. Peperduan yang pent ing adalah m er r y gold, lant ana cam ar a, kaliandr a dan lam t or o, sedangkan pepohonan yang pot ensial adalah albizia, nangka, m indi dan sebagainya. Hij auan unggul dit anam dibibir t er as, ler eng t er as dan dibat as- bat as t anah, j uga t ebing-t ebing dan selokan- selokan ser ebing-t a pinggir - pinggir j alan. Dilahan sem acam ini pet er nakan adalah bagian int egr al sist em usahat ani dengan klim aks ber upa sist em ” agr ofor est ry” . Ter nak sangat ber fungsi sebagai sum ber pupuk kandang sedangkan pem anfaat an sebagai t er nak ker j a m enduduki t em pat kedua.

Pada lahan ker ing t anam an pangan t er ut am a didaer ah pegunungan dengan t anam an sayur - m ayur iklim sedang, m aka dapat dikem bangkan “ ley sist em ” yait u per gilir an penanam an sayur an dengan r er um put an t er nyat a m engunt ungkan dipandang dar i sik lus har a m aupun pengendalian ham a penyakit t anam an. Nam un dem ikian car a sem acam ini lebih layak kalau t er nak yang dikem bangkan adalah sapi per ah.

I V . 1 . 2 .La h a n Ke r in g Ta n a m a n Pe r k e bu n a n

(8)

Pada lahan per kebunan besar , m aka pengam bilan hij auan pakan yang ber upa “ cover cr ops” akan sangat dibat asi kar ena t uj uan penanam an “ cov er cr ops” adalah unt uk penut upan t anah yang t er us m ener us sehingga t idak t er j adi er osi unt uk t uj uan peningk at an kesubur an t anah. Kalaupun kehilangan har a yang t er j adi kar ena pem anenan “ cover cr ops” dapat diim bangi dengan pem upukan. Sat u- sat unya car a yang sudah past i dalam pengem bangan hij auan pakan adalah penanam an hij auan pakan dibat as- bat as lahan per kebunan, baik per kebunan r akyat m aupun per kebunan besar .

Luas per kebunan baik per kebunan r akyat m aupun per kebunan besar sangat luas di I ndonesia. Macam t anam anny a berv ariasi ant ara lain k elapa, k elapa saw it dan kar et . Lim bah indust r i t anam an per kebunan ini dalam bent uk bungk il dapat digunakan sebagai konsent r at unt uk r um inansia yait u sebagai sum ber ener gi dan pr ot ein yang m ur ah. Pem anfaat an bungkil ini ( lim bah indust r i per kebunan) r elat if lebih m udah kar ena lim bah yang ada sudah ber konsent r asi sehingga pengum pulannya t idak m er upakan m asalah. Keunt ungan lain adalah: 1) pencem ar an lingkungan kar ena lim bah t er sebut dapat diat asi, 2) per luasan kesem pat an ker j a m elalui pem ilik an t ernak dan 3) penghem at an dev isa

I V .1 .3 . Pa da n g Ru m pu t

Yang dim aksud dengan padang r um put disini adalah padang r um put alam . Sum ber pakan t er nak t er ut am a ber upa r um put alam t er sebut . Perbaikan biasanya dengan penanam an lam t or o yang populer dengan nam a “ lam t or onisasi” . Pem buat an dam - dam pengendali akan m em ungkinkan pengem bangan t anam an pangan dan hor t ik ult ur a t et api bukan dalam kaw asan yang luas. Meskipun dem ikian sudah ada k em ungk inan peningkat an pakan ber upa lim bah per t anian. Dam pak ut am a dar i pem bangunan dan pengendali m aka akan ber kem bang dua m acam usaha pr oduksi pet er nakan yait u sist em ekst ensif ( pengem balaan) dan sist em int ensif ( penggem ukan) .

Menurut Soew ar di ( 1985) m enyat akan bahw a dipandang dar i kepent ingan yang lebih luas dan dalam j angka panj ang m aka penggunaan lahan alang- alang lebih m engunt ungkan dibandingkan dengan lahan pasang sur ut dan lahan hut an. Dipandang dar i daya dukung sum ber daya pakan hij auan m aka pada t ahap- t ahap aw al lahan alang- alang adalah yang paling pot ensial dan dapat dikem bangkan lebih cepat dan lebih m ur ah m enj adi sum ber hij auan pakan. Oleh kar ena it u usaha pokok pet er nakan seyogyanya dilet akkan dilahan alang- alang t er ut am a kalau t er nak r um inansia dipilih sebagai usaha pokok.

I V .1 .4 . La h a n H u t a n

Ter gant ung pada st at us kaw asan hut an apakah hut an lindung, hut an pr oduksi at au hut an konser vasi, m aka dukungan pakan dapat ber var iasi dar i r endah sekali sam pai pot ensial. Sat u- sat unya car a adalah penyediaan daer ah penyangga ber upa penent uan t anam an suat u luasan t er t ent u sepanj ang t epi hut an unt uk penanam an hij auan pakan yang secar a hidr o- or ologis dapat diper t anggung j aw abkan.

Pada lahan hut an pr oduksi kesem pat an lahan lebih t er buka unt uk pengem bangan hij auan pakan yait u : 1) pada per iode- per iode per m ulaan, 2) sebagai usaha diver sifik asi kehut anan unt uk m enghasilk an hij auan pakan kualit as unggul ( lam t or o, kaliandr a, albizia) secar a kom er sial, 3) pengem bangan hij auan pakan dit epi- t epi hut an, baik ber upa daer ah penyangga m aupun sekedar sebagai pasar hidup.

(9)

I V .2 . Pot e n si Su m be r D a y a Ala m

Menurut Dir ekt or at Penyebar an dan Pengem bangan Pet er nakan ( 1985) , pem anfaat an lahan unt uk pet er nak an didasar kan pada proposisi bahw a : a) lahan adalah sum ber pakan unt uk t er nak , b) sem ua j enis lahan cocok sebagai sum ber pakan, c) pem anfaat an lahan unt uk pet er nakan diar t ikan sebagai usaha penyer asian ant ar a per unt ukan lahan dengan sist em pr oduksi per t anian, d) hubungan ant ar a lahan dan pet er nakan ber sifat dinam is. Selanj ut nya dikat akan, bahw a pem anfaat an lahan t er sebut bukan sekedar cocok, t et api j uga diper hit ungkan resiko er osi dan longsor .

Dew asa ini m asalah lahan unt uk pet ernakan m enj adi isu nasional yang cukup m enar ik per hat ian. Dengan laj uny a peningkat an j um lah penduduk , m aka t er j adi per saingan yang ket at dalam penggunaan lahan, t er ut am a sebagai pem ukim an dan unt uk penanam an t anam an pangan yang langsung unt uk k onsum si. Ak ibat ny a ialah t iada t anah yang t er sisa bagi kepent ingan pet er nak an, apalagi yang ber sifat spesialit is seper t i k husus unt uk pr oduksi daging at au susu y ang pengusahany a kom ersial ( At m adilaga, 1976) .

Disat u pihak ket er sediaan lahan unt uk usaha pet er nakan sem akin sem pit , cukup besar ( Mulyadi, Sabr ani dan Panj ait an ,1981) . Pada dasar nya sum ber daya lahan dit iap- t iap w iulayah m em punyai pot ensi dan fakt or - fakt or pem bat as yang berbeda, ant ara lain t opografi, j enis t anah, ik lim , dan k eadaan sum ber air. Selanj ut nya dikat akan, bahw a infor m asi m ikr o dan m akro sangat diper lukan unt uk pengem bangan budidaya per t anian pada um um nya dan pet er nakan pada k hususny a.

Kebut uhan lahan bagi pengem bangan t er nak r um inansia dir asakan sangat pent ing t er ut am a sebagai sum ber hij auan pakan. Akan t et api kenyat aan m enunj uk an, bahw a sem akin padat nya penduduk, lahan yang t er sedia unt uk hiaj uan pakan t er nak sem akin m enyem pit . Akibat nya didaer ah padat penduduk t er nak lebih banyak t er gant ung pada lim bah per t anian w alaupun pada k eny at aanny a t idak seluruh lim bah pert aian t ersedia secar a efekt if unt uk m akanan t er nak ( Soew ar di,1985) . Peningkat an pengadaan pakan er at hubungannya dengan keber hasilan peningkat an t anam an pangan, khususny a palaw ij a. Bahk an at m adilaga ( 1976) m engem ukakan, bahw a sekur ang- kur angnyan unt uk dew asa ini dan unt uk pulau j aw a, m aka m aj u m undur ny a per t anian pun er at hubunganny a dengan m aj u m undur nya pet er nakan.

Pada daer ah- daer ah per t anian yang int ensif, lahan sawah m aupun t egalan sangat ber per an bagi penyediaan pakan t er nak. Sedangkan pada t anah kr it is, m isalnya t anah pasir akibat gunung ber api yang belum dapat dit anam i t anam an pangan dapat dihij aukan dengan r um put m aupun legum inosa. Selanj ut ny a dikat akan, unt uk t anah t ebing dan j ur ang yang t idak t er lalu t er j al dapat dim anfaat kan unt uk t er nak dengan sist em pot ong dan angkut .

Unt uk usaha penyediaan hij auan pakan ada beber apa car a yang dapat dit em puh. Salah sat u adalah int egr asi ant ar a t anam an pangan dengan t er nak m er upakan suat u alt er nat if unt uk m encukupi per kem bangan kebut uhan pakan. Sedang Soew ar di ( 1985) m engat akan, peningkat an produksi pakan t er nak dapat dilak uk an m elalui m anipulasi pola per t anian t anam an pangan dan t anam an pem ulihan kesubur an t anah.

Pr aset yast ut i ( 1985) m engem ukakan bahw a lahan yang pot ensial unt uk pengem bangan pet er nakan r um inansia pot ong adalah lahan gar apan t anam an pangan ( saw ah, t anah t egalan dan ladang) , lahan padang r um put dan lahan r aw a. Sedangkan Soew ar di ( 1985) m engelom pokkan lahan unt uk t er nak r um inansia dalam lahan saw ah, lahan kering t anam an per kebunan, padang r um put dan lahan hut an.

(10)

unt uk pet ernkan yang diar t ikan sebagai usaha penyer asian ant ar a per unt ukan lahan unt uk usaha t ani dengan sist em produksi usaha t ani pet er nakan.

I V .3 .Pot e n si Su m be r da y a Te r n a k Ru m in a n sia Pot on g

Sam pai saat ini t ernak rum inansia diindonesia m asih ber t um pu pada pet ernak an secara t radisional. Ternak - t ernak t er sebut dipelihar a dalam j um lah kecil oleh pet er nakan yang m em punyai fakt or pem bat as dalam pengem bangannya. Nam un dew asa ini banyak diant ar anya pet er nakan yang sudah dilakukan secar a k om ersial.

DiI ndonesia t er nak r um inansia pot ong t erdiri dar i sapi pot ong, k erbau, kam bing dan dom ba. Ter nak- t er nak m em punyai kedudukan yang pent ing dalam sosial ek onom i m asyar akat yang sebagian besar t er dir i dar i pet ani ( At m adilaga,1976) . Peranan t ernak r um inansia pot ong ant ar a lain : 1) dibut uhkan t enaga ker j a, t er ut am a t er nak sapi dan ker bau unt uk pengolahan lahan per t anian, 2) m em per t ahankan at au m enam bah kesubur an t anah 3) m em anfaat kan lim bah per t anian, 4) sebagai t abungan keluar ga dan m enam bah pendapat an pet ani, 5) m enyediakan lapangan peker j aan pada saat pet ani m enunggu panen. Bahkan t ernak j uga m em punyai pot ensi unt uk m enyediakan kom odit i ekspor t hasil t er nak berupa k ulit , t ulang dan t anduk.

Di I ndonesia kedudukan pr opor sional dan pot ensi pet er nakan dalam ekosist em per t anian dapat dit inj au dari berbagai segi ant ara lain: a) segi t at a guna t anah, t anah sebagai sum ber pakan t er nak yang m em punyai per anan pent ing bagi kesem pat an pem bangunan pet er nakan, b) segi penduduk, er at kait annya dengan ar us per t am bahan penduduk yang lebih cepat dar i pr oses per t am bahan t ernak dan c) t uj uan penggunaan t er nak, m ot ivasi pem elihar aan t er nak lebih ber sifat ganda, m isalnya sebagai sum ber t abungan, m em bent uk usaha t ani ( t enaga ker j a dan pupuk or ganik) , upacar a adat / agam a, kegem ar an dan t am bahan pendapat an.

Kppkp V . KESI M PULAN

1. Pem anfaat an lahan ker ing har us m em per hat ikan pr akt ek konversi t anah seper t i “ m odel far m ” agar lahan t er sebut dapat m endukung t ani usaha ser t a pengem bangan pet er nak an rum inansia.

2. Pet ernakan rum inansia sebagai bagian int egr al dar i sist em usaha t ani t er padu, m enghasilk an pupuk kandang ( pupuk or ganik) yang dapat m eny ubur kan lahan per t anian ( usahat ani) sehingga pr odukt ivit as uasaha t ani m eningkat .

(11)

D AFTAR PUSTAKA

Ar syad, S. 1985. St r at egi Konver si Tanah. Makalah Pr oceeding Lokakar ya Pengelolaan Daer ah Aliran Sungai Ter padu.Yogyakar t a,3- 5 Okt ober 1985.

At m adilaga, D. 1976. Polit ik Pet ernakan I ndonesia. Biro Penelit ian dan Afiliasi,Fak ult as Pet ernak an, Univer sit as Padj aj ar an. Bandung.

Bam ualim , A., 2004. St r at egi Pengem bangan Pet er nak an pada Daer ah Ker ing. Makalah Sem inar Nasional Pengem bangan Pet ernakan Ber w aw asan Lingkungan. I PB, Bogor .

Dir ekt or at Penyebar an dan Pengem bangan Pet er nakan, 1985. Pedom an dan Pem anfaat an Lahan unt uk Pet ernakan. Ker j asam a ant ar a Dir ekt or at Jender al Pet er nakan dengan PUSDI _PSL,I PB. Bogor .

Go Ban Hong. 1976. Pengelolaan Tanah Ker ing. Makalah Penat ar an PPS Bidang Agr onom i 1. Muar a, Bogor .

Muly adi, A., M.Subr ani dan M. Pandj ait an.1981. Pr ospek Pengem bangan Kam bing dom ba bagi Pet ani kecil dan per lunya pendekat an keilm uan t er padu. Pr oceeding Sem inar Penelit ian Pet er nakan, 23- 26 Mar et 1981. Puslit bangnak, badan Lit bang Per t anian, Depar t em en Per t anian.Bogor .

Pr aset yast ut i,T.E.1985.Pendugaan kapasit as Peningkat an Populasi Ter nak Rum inansia Pot ong Ber dasar kan Sum ber daya Lahan di Pr opinsi Jaw a Bar at . Kar ya I lm iah, Fakult as Pet er nakan, I nst it ut Per t anian Bogor .Bogor

Soer ianegar a,I . 1997. Pengelolaan Sum ber daya Alam dalam Rangka Pengem bangan Pola Pem ukian Transm igrasi dengan Usaha Pokok Pet er nak an. Makalah Sidang Pleno For um Kom unikasi Transm igr asi I I I , Jakar t a.

Sosr osoedir j o, R.S.Tb.B.Rifai dan L.S.Pr awir a. 1976. I lm u Mem upuk. Jilid 2. Cet akan keem pat .CV.Yayasan , Jakar t a.

Sukar t iko, B. 1988. Pem bangunan Per t anian Lahan Ker ing dengan Pendek at an Pengelolaan Daer ah Alir an Sungai. Makalah Sem inar LPSP.Tanggal 16 Febr uar i 1988, di Jakar t a

USESE. 1985. St udi I m pak sosial ek onom i m odel farm di w ilay ah DAS Cit anduy . Per law at an St udy dan sem inar Dam pak Sosial Ekonom i Usaha Konser vasi lahan dan air .

Referensi

Dokumen terkait

Tata letak merupakan suatu pengaturan semua fasilitas pabrik yang bertujuan agar penggunaan ruang lebih ekonomis. Tata letak ini sangat penting untuk menunjang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh haptic communication pada partisipasi anak dalam proses belajar mengajar di kelas. Penelitian ini menggunakan metode

Menurut perumusan program kerja, tidak sepenuhnya sama permasalahan yang teridentifikasi dimasukkan ke dalam program kerja PPL. Pemilihan dan penentuan yang

Selanjutnya bagi yang berkeberatan atas penetapan hasil prakualifikasi di atas, diberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis ditujukan kepada pejabat

Untuk itu saudara diwajibkan membawa data-data perusahaan yang asli untuk dilakukan pembuktian dengan dokumen kualifikasi yang saudara ajukan. Demikian kami sampaikan

Perdagangan global makanan, mulai dari pembukaan petak luas lahan dan hutan untuk menghasilkan komoditas pertanian hingga makanan beku yang dijual di supermarket, adalah penyebab

More selective mapping of Global Health Initiative (GHI) and specifically PEPFAR-funded HIV/AIDS activities should also be completed in order to ensure that activities are

Dengan ini diberitahukan bahwa setelah diadakan penelitian menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka Kelompok Kerja Pengadaan, mengumumkan Pemenang Pekerjaan tersebut diatas