• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap Pada PT.Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Pengendalian Internal Atas Aset Tetap Pada PT.Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA PT. PLN (Persero) WILAYAH

SUMATERA UTARA

Oleh :

NOVIDA 122102174

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : NOVIDA

NIM : 122102174

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

Tanggal: 2015 Dosen Pembimbing Tugas Akhir

Drs.Rasdianto, M.Si, Ak NIP. 19550908 198103 1 005

Tanggal: 2015 Ketua Program Diploma III Akuntansi

Drs. Rustam, M.Si, Ak, CA NIP. 19511114 198203 1 002

(3)

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac.Ak, CA NIP. 19560407 98002 1 001

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : NOVIDA

NIM : 122102174

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III AKUNTANSI

JUDUL : SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA PT. PLN(PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

Medan, Juni 2015

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan keridhaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan riset tugas akhir ini sebagai dalam rangka untuk memenuhi syarat kelulusan.

Adapun penyusunan tugas akhir ini berdasarkan apa yang telah penulis teliti di PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara yang beralamat di Jl. KLI.Yos Sudarso No.248 Medan.

Harapan saya selaku penulis agar hasil riset ini dapat berguna kedepannya bagi orang lain dan dapat dijadikan sebagai sumber ilmu pengetahuan yang dipergunakan untuk kepentingan orang banyak.

Dalam proses penulisan ini saya mendapat banyak bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam proses penyelesaian tugas akhir ini. Diantaranya kepada :

1. Terimakasih yang teristimewa teruntuk kedua orangtua saya yang telah banyak mendedikasihkan seluruh hidupnya untuk saya. Memberikan dukungan berupa moril,materil dan doa kepada saya.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

4. Bapak Drs. Rasdianto, M.si, Ak selaku dosen pembimbing tugas akhir saya yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Pimpinan dan seluruh karyawan PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan izin dan menyediakan data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini.

6. Kepada teman-teman kost 46 dan seluruh teman-teman sekelas saya DIII-Akuntansi grup D yang telah memberikan dukungan penuh kepada saya.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih dan memohon maaf atas segala kekurangan maupun kesalahan yang terjadi selama proses penulisan tugas akhir ini semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian semua. Amin yaRabhallalamin.

Medan, Juli 2015 Penulis

NOVIDA

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survey/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA ... 7

A. Sejarah Ringkas... 7

B. Struktur Organisasi ... 12

C. Job Description ... 14

D. Jaringan Usaha ... 31

E. Kinerja Usaha Terkini ... 31

F. Rencana Usaha ... 31

(7)

A. Pengertian Aset Tetap ... 34

B. Penggolongan Aset Tetap ... 35

C. Cara Perolehan Aset Tetap ... 37

D. Metode Penyusutan Aset Tetap ... 43

E. Penggantian Aset Tetap ... 49

F. Sistem Pengendalian Internal Aset Tetap ... 51

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 55

A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai aktivitas atau kegiatan tertentu dalam usaha untuk mencapai tujuan, pada umumnya setiap perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan keuntungan atau laba (profit) yang optimal, meningkatkan kinerja usaha , mengembangkan usaha menjadi lebih besar agar dapat terus bertahan demi kelangsungan perusahaan itu sendiri, untuk hal tersebut maka setiap perusahaan harus mampu membuat keputusan yang baik dan tepat. Keputusan yang tepat dapat dilakukan salah satunya dengan merancang dan menerapkan pengendalian internal untuk mengarahkan operasi perusahaan, menjamin aset, melindungi aset, mencegah penyalahgunaan dan kerusakan lain.

(12)

sesuai dengan masa manfaatnya. Biaya-biaya pengeluaran yang digunakan untuk perawatan dan pemeliharaan aset tetap ditujukan untuk menambah masa manfaat aset tetap, menigkatkan kapasitas, dan meningkatkan kualitas produksi. Aset tetap sangat berpengaruh terhadap berbagai kegiatan operasional perusahaaan demi tercapainya efesiensi dan efektivitas kegiatan operasional yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Maka dari itu, perusahaan memerlukan pengawasan internal yang baik terhadap aset tetap. Pengendalian dan pengawasan tersebut bertujuan untuk melindungi aset tetap dari kecurangan, pencurian, penyalahgunaan, penggelapan, dan penempatan atau perlakuan yang tidak tepat.

(13)

Berdasarkan uraian diatas, maka masalah yang dirumuskan oleh penulis dalam tugas akhir yang berjudul “ Sistem Pengendalian Internal Atas Aset

Tetap pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang jelaskan diatas maka penulis merumuskan masalah dalam tugas akhir ini adalah “Apakah pengendalian internal pada PT.PLN (Persero) sudah efektif?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan utama peneliti melakukan penelitian adalah untuk mengetahui efektifitas sistem pengendalian internal aset tetap PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

Manfaat dari penelitian adalah :

1. Sebagai bahan untuk menambah pengetahuan penulis mengenai sistem pengendalian internal aset tetap, serta dapat membuat peneliti lebih memahami teori-teori dengan secara langsung mempelajari tentang sistem pengendalian ase tetap.

2. Diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan bisa bermanfaat kedepannya bagi peneliti selanjutnya di kemudian hari yang berkaitan dengan sistem pengendalian internal atas aset tetap.

(14)

akan datang dengan melihat laporan hasil penelitian yang dilakukan oleh Peneliti.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei/Observasi

[image:14.595.109.511.424.740.2]

Penelitian ini dilakukan pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara yang beralamat di Jl.KL.Yos sudarso No.284 Medan.

Tabel 1.1

Jadwal survei/Observasi dan Penulisan Laporan Tugass Akhir

No. Kegiatan

Juni Juli

I II III IV I II III IV 1. Pengesahan Tugas Akhir

2. Pengajuan Judul

3. Permohonan Izin Riset 4. Penunjukan Dosen

(15)

2. Rencana Isi

Laporan penelitian terdiri darai empat bab, dimana setiap bab saling berkaitan, Hal ini sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan pembuatan tugas akhir yang telah ditetapkan bahwa susunan tugas akhir harus praktis dan sistematis. Oleh karena itu, laporan penelitian tugas akhir ini disusun sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta rencana penulisan yang terdiri dari jadwal survei/observasi dan rencana isi.

BAB II PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA.

Dalam bab ini akan membahas tentang sejarah ringkas,struktur organisasi, Job describtion , jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana usaha.

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS

ASET TETAP PADA PT.PLN (PERSERO)

WILAYAH SUMATERA UTARA.

(16)

pengertian aset tetap, penggolongan aset tetap,cara perolehan aset tetap, metode penyusutan aset tetap, penggantian aset tetap, dan sistem pengendalian internal atas aset tetap.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(17)

BAB II

PT.PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

A. Sejarah Ringkas

Sejarah keberadaan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berawal dari dimulainya usaha kelistrikan di Sumatera Utara pada tahun 1923, yakni ketika perusahaan swasta belanda bernama NV NIGEM / OGEM membangun sentral listrik di tanah pertapakan yang saat ini menjadi lokasi kantor PLN Cabang Medan di Jl. Listrik No. 12 Medan. Kemudian menyusul pembangunan kelistrikan di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan pada tahun 1924, di Tebing Tinggi tahun 1927, di Sibolga (oleh NV ANIWM) Berastagi dan Tarutung tahun 1929, di Tanjung Balai tahun 1931, di Labuhan Bilik tahun 1936 dan Tanjung Tiram pada tahun 1937.

Setelah proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, bergeraklah aksi karyawan perusahaan listrik di seluruh penjuru tanah air untuk mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang. Perusahaan listrik yang diambil alih itu kemudian diserahkan kepada Pemerintah RI yakni kepada Departemen Pekerjaan Umum. Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu maka dengan Penetapan Pemerintah No.1 SD/45 ditetapkanlah tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik.

(18)

1945. Setelah aksi ambil alih itu maka sejak tahun 1955 berdiri Perusahaan Listrik Negara Distribusi Cabang Sumatera Utara (yang meliputi daerah Sumatera Timur dan Tapanuli) yang berpusat di Medan.

Pada bulan Maret 1958 dibentuk Penguasa Perusahaan-Perusahaan Listrik dan Gas (P3LG) yang merupakan gabungan antara pengusahaan listrik dan pengusahaan gas. Dalam perjalanannya, pada tahun 1959 P3LG berubah menjadi Direktorat Djenderal PLN (DDPLN). Pada tanggal 1 Januari 1961 dibentuklah Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU –PLN) yang bergerak di bidang listrik, gas dan kokas. Setelah BPU PLN berdiri dengan SK Menteri PUT No. 16/1/20 tanggal 20 Mei 1961, maka organisasi kelistrikan pun berubah. Perusahaan listrik di Sumatera Utara, Aceh, Sumatera Barat dan Riau diubah namanya menjadi PLN Eksploitasi. Pada tanggal 1 Januari 1965, BPU-PLN dibubarkan melalui Peraturan Menteri PUT No. 9 /PRT/64 dan kemudian dibentuklah 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang mengelola tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola gas. Kemudian dengan terbitnya Peraturan Menteri No. 1/PRT/65 ditetapkanlah pembagian daerah kerja PLN secara nasional menjadi 15 Kesatuan daerah Eksploitasi, dimana PLN Sumatera Utara ditetapkan menjadi PLN Eksploitasi I.

(19)

Pemerintah No. 18 tahun 1972 mengubah bentuk perusahaan menjadi Perusahaan Umum (PERUM) yang isinya mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab yuntuk membangkitkan, menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh Wilayah RI. Dalam Surat Keputusan Menteri PUTL No. 01/PRT/73 menetapkan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara diubah menjadi PLN Eksploitasi II Sumatera Utara. Menyusul kemudian terbit Peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/75 yang mengubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah, dimana PLN Eksploitasi II berubah namanya menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara.

Dengan berlakunya undang-undang No. 15 tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan, Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara ditetapkan sebagai Pemegang Kuasa Usaha Ketenagalistrikan (PKUK). Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas usaha penyediaan tenaga listrik, maka pada tanggal 16 Juni 1994 terbitlah Peraturan Pemerintah No.23/1994 yang isinya menetapkan status PLN yang berubah dari Perusahaan Umum (PERUM) Listrik Negara dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO).

(20)

upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa kelistrikan, maka berdasarkan Surat Keputusan Direksi Nomor 078.K/023/DIR/1996 tanggal 8 Agustus 1996, dibentuklah organisasi baru bidang jasa pelayanan kelistrikan yaitu PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara.

Dengan pembentukan Organisasi baru PT PLN (Persero) Pembangkitan dan Penyaluran Sumatera Bagian Utara yang terpisah dari PT PLN (Persero) Wilayah II, maka fungsi – fungsi pembangkitan dan penyaluran yang sebelumnya dikelola oleh PT PLN (Persero) Wilayah II berpisah tanggung jawab pengelolaannya ke PLN Pembangkitan dan Penyaluran Sumbagut. Sementara itu, PT PLN (Persero) Wilayah II berkonsentrasi pada bidang distribusi dan penjualan tenaga listrik. Pada Tahun 2003 PT PLN (Persero) Wilayah II berubah namanya menjadi PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

Wilayah Kerja PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara meliputi keseluruhan wilayah Provinsi Sumatera Utara dengan luas 71.680,68 km2 yang terdiri atas 25 Kabupaten dan 8 Kota dengan 417 kecamatan dan 5.856 desa/kelurahan dimana sebagian besar berada di daratan Pulau Sumatera dan sebagian kecil berada di Pulau Nias. Berikut ini akan dijelaskan visi dan misi PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara.

Visi PT.PLN (Persero) wilayah sumatera utara

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.

(21)

a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait.

b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.  Moto PT.PLN (Persero) wilayah sumatera utara

Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)  Tata Nilai Perusahaan PT.PLN (Persero) wilayah sumatera utara

Tata nilai PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berpedoman pada Tata Nilai Perusahaan yang ditetapkan oleh PLN Pusat yaitu meliputi sikap-sikap Saling percaya,memiliki Integritas, Peduli dan Pembelajar (SIPP) yang dituangkan dalam Pedoman Perilaku/Code of Conduct (COC).

Logo Perusahaan

Gambar II.1. Logo PT.PLN (Persero)

Bentuk, warna dan makna lambang perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai dengan yang tercantum di dalam Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara No.: 03/DIR/76 Tanggal 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

(22)

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang

lainnya,melambangkan bahwa PT. PLN (Persero) merupakan wadah atau organisasi yang terorganisir dengan sempurna.

Berwarna kuning untuk menggambarkan pencerahan, seperti yang diharapkan PLN bahwa listrik mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga melambangkan semangat yang menyala-nyala yang dimiliki tiap insan yang berkarya di perusahaan ini.

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai produk jasa utama yang dihasilkan oleh perusahaan. Selain itu petir pun mengertikan kerja cepat dan tepatpara insan PT. PLN (persero) dalam memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. warna merah yang melambangkan kedewasaan PLN sebagai perusahaan listrik pertama di Indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan perkembangan jaman.

3. Tiga Gelombang

(23)

konstan (sesuatu yang tetap) seperti halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Di samping itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki insan-insan perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelanggannya

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan perusahaan.Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, sehingga ada suatu bentuk pertanggung jawaban atas apa yang dikerjakan.

(24)
[image:24.595.185.501.124.341.2]

Struktur Organisasi PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Gambar 11.2

C. JOB DESCRIPTION

Berikut ini akan diuraikan job description setiap unit pada PT.PLN (Persero) wilayah sumatera utara yang terdiri dari :

1. General Manager Tugas :

 Mengusulkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)

dan Rencana Kerja AnggaranPerusahaan (RKAP).

 Menetapkan kebijakan strategis dan kebijakan operasional

terkait pengelolaan Unit.

 Memastikan terlaksananya RJPP sesuai dengan penetapan

(25)

 Memastikan terlaksananya RKAP sesuai dengan

penetapan Direksi. Wewenang :

 Mengesahkan transaksi keuangan

 Menetapkan alokasi penggunaan anggaran

 Menerbitkan Surata Keputusan, Edaran, dan Instruksi  Menandatangani kontrak yang menjadi wewenang General

Manager

 Mengesahkan rotasi,mutasi, promosi, demosi, reward, dan

punishment pegawai yang menjadi wewenang General Manager

 Menetapkan target kinerja Unit

2. Manager Bidang Perencanaan Tugas :

 Menyusun dan mensinergikan Rencana Umum

Pengembangan Tenaga Listrik (RUPTL),Rencana Jangka Panjang (RJP), Masterplan Sistem Distribusi, dan Rencana Kerja AnggaranPerusahaan (RKAP).

 Menyusun dan mensinergikan sistem manajemen kinerja

unit-unit kerja.

 Menyusun dan mensinergikan rencana pengembangan

(26)

 Menyusun dan mensinergikan rencana pengembangan

aplikasi sistem informasi.

3. Deputi Manager Perencanaan Perusahaan Tugas :

 Mengkoordinir dan mengoptimalkan penyusunan Rencana

Strategis Perusahaan RJP,RKAP dan RKM.

 Mengkoordinir penyusunan Program Rencana Kerja (PRK)

Anggaran Operasi.

 Menyusun Target Kinerja Unit dan Sub Unit.

 Mengkoordinir penyusunan usulan revisi RKAP dan

kontrak manajemen.

 Mengevaluasi usulan penerbitan SKKO terhadap PRK AO

di dalam RKAP.

4. Deputi Manager Perencanaan Sistem Kelistrikan Tugas :

 Mengkoordinir penyiapan Rencana Usaha Penyediaan

Tenaga Listrik (RUPTL) 10 tahun kedepan untuk menjadi panduan perencanaan kelistrikan dan mendukung RUPTL PLN Pusat.

 Mengkoordinir penyusunan Program Rencana kerja (PRK)

(27)

LKAI/RKAP untuk menjadi acuan perencanaan pengembangan JTL per tahun.

5. Deputi Manager Teknologi Informasi Tugas :

 Mengendalikan Kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan

komputer, operating system dan sistem aplikasi dalam rangka meningkatkan kinerja proses bisnis yang dilayani.  Melaksanakan kegiatan operasi, menjaga keamanan dan

memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung.  Memelihara dan Mendukung layanan aplikasi serta

memberikan solusi terhadap insiden/masalah aplikasi 6. Supervisor Infrastruktur dan Aplikasi Teknologi Informasi Tugas :

 Mengendalikan Kinerja operasi dan pemeliharaan jaringan

komputer, operating system dan sistem aplikasi dalam rangka meningkatkan kinerja proses bisnis yang dilayani.  Melaksanakan kegiatan operasi, menjaga keamanan dan

memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung.  Memelihara dan Mendukung layanan Infrastruktur serta

memberikan solusi terhadap insiden/ masalah infrastruktur teknologi informasi.

(28)

 Mengendalikan Kinerja operasi dan pemeliharaan database

dalam rangka meningkatkan kinerja proses bisnis yang dilayani.

 Melaksanakan kegiatan operasi, menjaga keamanan

database.

 Memelihara dan Mendukung layanan database serta

memberikan solusi terhadap insiden/masalah database 8. Manager Bidang Distribusi

Tugas :

 Menetapkan rencana pengembangan pola operasi dan

pemeliharaan jaringan distribusi dan pembinaan penerapannya untuk memenuhi mutu, efisiensi dan keandalan distribusi.

 Mengelola disain standar konstruksi jaringan distribusi dan

peralatan kerjanya, menetapkan metoda kegiatan konstruksi serta pembinaan penerapannya untuk mendapatkan sistem pasokan tenaga listrik yang aman dan efisien.

9. Deputi Manajer Perencanaan Pola Operasi dan Pemeliharaan Sistem Distribusi

Tugas :

 Menyusun rencana pengembangan operasi sistem distribusi

(29)

 Merencanakan pola operasi SCADA dan telekomunikasi

untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan pertumbuhan jaringan distribusi.

 Memantau kegiatan konstruksi dan administrasi pekerjaan

serta membina penerapannya.

10.Supervisor Pengelolahan Aset Distribusi Tugas :

 Monitoring dan evaluasi realisasi fisik pelaksanaan

perubahan aset distribusi.

 Menyusun perencanaan pengelolaan data asset distribusi

dan pemetaannya.

 Memvalidasi data asset distribusi eksisting (Jaringan TM

beriku sarana komunikasi dan otomatisasinya, Gardu Distribusi, JTR dan Pelanggan berbasis GIS/ e-mapping). 11.Deputi Manager Konstuksi

Tugas :

 Monitoring dan evaluasi progres realisasi fisik pelaksanaan

pekerjaan investasi.

 Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaannya. 12.Deputi Manajer Pengendalian Operasi Sistem Distribusi Tugas :

 Melakukan koordinasi dan mengendalikan kegiatan operasi

(30)

 Menyusun standardisasi prosedur dan instruksi kerja

kegiatan operasi dan pemeliharaanjaringan distribusi untuk dijadikan pedoman / acuan dalam melaksanakan kegiatan operasi sistem.

13.Deputi Manager Efisiensi, Pengukuran dan Mutu Sistem Distribusi

Tugas :

 Merencanakan dan mengkordinasikan kegiatan penurunan

susut.

 Mengelola kegiatan peningkatan mutu sistem distribusi

(power quality).

 Mengelola dan memastikan akurasi pengukuran transaksi

energi.

14.Supervisor Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik Tugas :

Menyusun target tahunan/triwulan pelaksanakan P2TL. Mengendalikan pelaksanaan P2TL dan tindaklanjutnya. Menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan P2TL.

15.Supervisor Pengendalian Sistem Meter Tugas :

 Melakukuan setting parameter Meter Elektrik yang akan di

(31)

 Mengkoordinasikan, mengawasi dan mengendalikan

pelaksanaan pemasangan, pembacaan dan pemeliharaan Meter Elektronik yang wajib dibaca via AMR.

16.Manajer Niaga dan Pelayanan Pelanggan Tugas :

 Menyusun strategi dan rencana penjualan serta strategi

peningkatan harga jual energi listrik.

 Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan

pelanggan dengan melakukan sinergi dengan eksternal (aliansi strategis).

17.Deputi Manager Mekanisme Niaga Tugas :

 Menyusun standar (SOP) dan produk layanan berdasar hasil

analisa dan evaluasi proses bisnis untuk peningkatan pelayanan pelanggan.

 Memastikan terlaksananya operasional Contact Center

sesuai dengan SLA dan mengusulkan perbaikan konten layanan Contact Center.

18.Deputi Manajer Strategi Pemasaran Tugas :

 Mengusulkan strategi komunikasi dan promosi pemasaran

(32)

 Melakukan negosiasi harga pembelian dalam Perjanjian

Jual Beli Tenaga Listrik dengan pemasok energi (Power Sales Agreements/PSA termasuk Embedded Generators). 19.Deputi Manajer Revenue Assurance

Tugas :

 Melakukan koordinasi dengan bagian revenue assurance

Kantor Pusat.

 Mengkoordinasikan dan memonitor implementasi program

revenue assurance dijalankan dengan konsisten untuk mendukung pencapaian tujuan fungsi revenue assurance. 20.Deputi Manager Administrasi Niaga

Tugas :

 Melakukan evaluasi pengelolaan data pelanggan di unit

pelaksana.

 Memonitor dan mengevaluasi Data Induk Saldo (DIS)

Piutang Pelanggan dan Data Piutang Pelanggan (DPP).  Menyusun dan mengusulkan kebijakan dan pengawasan

pelaksanaan sistem pembacaan meter dan pengendalian Tunggakan Menyusun dan mengusulkan kebijakan dan pengawasan pelaksanaan sistem pembacaan meter dan pengendalian tunggakan (manajemen billing).

(33)

 Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan

manajemen billing.

 Menyusun konsep usulan TOR terkait kebijakan

penyempurnaan manajemen billing.

 Melaksanakan supervisi pelaksanaan penataan data

pelanggan di Unit Pelaksana.

 Membuat laporan pelaksanaan manajemen billing.

22.Supervisor Pengendalian Piutang Tugas :

 Memeriksa dan memantau Data Induk Saldo Piutang

Pelanggan dan Data Piutang Pelanggan (DPP) dan mengendalikan Piutang Pelanggan sesuai target yang ditetapkan.

 Melaksanakan verifikasi terhadap perhitungan tagihan dan

proses penagihan sampai pelunasan terhadap piutang pelanggan tertentu (kelompok tarif) melalui pelunasan terpusat yang diatur dalam Perjanjian Kerja Sama.

 Melakukan rekonsiliasi pelunasan dengan bagian akuntansi.

23.Manager Bidang Keuangan Tugas :

 Mengendalikan rencana jangka panjang dan rencana kerja

(34)

 Menjamin terlaksananya penyediaan dan pengendalian

anggaran investasi dan operasi untuk pelaksanaan kegiatan perusahaan.

24.Deputi Manajer Anggaran Tugas :

 Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan, pengendalian

dan penerbitan SKKO.

 Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan, pengendalian

dan penerbitan SKKI.

 Mengkoordinasikan pelaksanaan pengelolaan,

pengendalian, penerbitan Cash Budget, AKO dan AKI. 25.Deputi Manajer Akuntansi

Tugas :

 Mengkoordinasikan penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasi

 Mengidentifikasi dan memverifikasi transaksi sesuai

standar akuntansi dan kebijakan akuntansi perusahaan (terkait dengan posting kode perkiraan)

 Menganalisa dan mengevaluasi Laporan Keuangan

26.Supervisor Akuntansi AT dan PDP Tugas :

 Mengevaluasi dan menganalisa saldo dan mutasi buku

(35)

 Memverifikasi mutasi Aktiva Tetap dan Pekerjaan Dalam

Pelaksanaan

 Membuat usulan penghapusan Aktiva Tetap dan limbah

27.Supervisor Akuntansi umum dan Biaya Tugas :

 Mengevaluasi dan menganalisa saldo dan mutasi buku

besar

 Mengkoordinasi penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasi

 Memverifikasi kode perkiraan atas transaksi keuangan  Menyusun analisa Laporan Keuangan

28.Deputi Manajer dan Keuangan Tugas :

 Melakukan pembayaran atas kegiatan operasi dan investasi  Mengevaluasi realisasi penyerapan pagu operasi dan

investasi

 Mengoptimalkan penyerapan pagu dana operasi dan

investasi

29.Supervisor Pengelola Pendapatan Tugas :

 Memantau dan mencatat hasil pungut PPJ, Bea Meterai,

dan PPN R3

(36)

30.Supervisor Verifikasi Tugas :

 Melakukan verifikasi dokumen tagihan pembayaran operasi

dan investasi

 Melakukan koordinasi dengan pemegang role SAP terkait

pembayaran internal

 Melakukan koordinasi dengan Unit Pelaksana tentang

kelengkapan dokumen tagihan 31.Supervisor Pembayaran

Tugas :

 Melakukan transaksi pembayaran operasi dan investasi  Menyusun kebutuhan pagu dana mingguan lewat Aplikasi

Anggaran Keuangan (A2K)  Melakukan Rekonsiliasi Bank

32.Supervisor Pajak dan Asuransi Tugas :

 Memverifikasi perhitungan pajak pada berkas tagihan  Menyiapkan daftar penyetoran pajak ke Bank Persepsi  Melakukan rekonsiliasi pajak terhutang dengan bagian

Akuntansi.

Menyusun laporan pajak ke KPP dan Pemda 33.Manajer Bidang SDM dan Umum

Tugas :

(37)

dan Anggaran Bidang Sumberdaya Manusia dan Organisasi.

 Melaksanakan pengembangan dan evaluasi organisasi

sesuai dengan perkembangan kebijakan korporat.

 Memastikan efektivitas dan efisiensi pemanfaatan,

pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia. 34.Supervisor Pengelolahan Karir dan Diklat

Tugas :

 Melakukan pemetaan Kompetensi personal untuk

kebutuhan pengisian gap Kompetensi.

 Menyusun Identifikasi Kebutuhan Diklat (IKD).

 Melakukan koordinasi dengan lembaga Diklat untuk

realisasi IKD yang telah disusun.

35.Deputi Manajer Administrasi Umum Dan Fasilitas Tugas :

 Merancang dan mengelola anggaran Pos 53 saranaNon

Instalasi, pos 54, SKKI dan SKKO.

 Mengkoordinasikan penerapan pedoman standard fasilitas

kantor

 Mengevaluasi kebutuhan anggaran Bagian Administrasi,

Umum & Fasilitas. 36.Supervisor Sekertariat Tugas :

(38)

usaha kesekretariatan sesuai TLSK untuk kelancaran pelaksanaan tugas organisasi/perusahaan secara keseluruhan  Memverifikasi pemrosesan dan mengevaluasi pengelolaan

SPPD melalui PPFA

37.Supervisor Pengelolahan Fasilitas kantor Tugas :

 Menyusun rencana kerja pengelolaan fasilitas kerja dan

kendaraan sebagai bahan pembuatan rencana kerja tahunan  Mengevaluasi kebutuhan fasilitas kerja dan memonitor

realisasinya

 Melakukan pelelangan, pengadaan langsung, pemilihan

langsung dan pengadaan peralatan kerja dan barang cetakan 38.Manajer Administrasi SDM

Tugas :

 Merancang, merencanakan dan mengendalikan biaya

kepegawaian dan pensiunan.

 Mengkoordinir pengelolaan data kepegawaian dan pensiun.  Mengkoordinir pengelolaan administrasi kepegawaian dan

pensiunan.

39.Supervisor Pengelolahan Administrasi Pegawai Tugas :

 Mengkoordinir penerbitan Surat Keputusan yang terkait

dengan penetapan talenta, mutasi dan rotasi.

(39)

dibutuhkan pegawai.

40.Supervisor Pengelolahan Remunerasi dan Benefit Tugas :

 Mengkoordinir pengelolaan administrasi gaji, emolumen

dan tunjangan lainnya.

 Mengkoordinir pengelolaan administrasi Iuran Pekerja dan

Iuran Pemberi Kerja.

 Mengkoordinir pengelolaan formulir-formulir yang

berkaitan dengan remunerasi pegawai (Pajak PPh, SPPT, LP2P) agar tepat waktu dan benar.

41.Deputi Manajer Hukum dan Hubungan Masyarakat Tugas :

 Menggagas produk hukum dan menjamin kesesuaian

penerapan prosedur dengan peraturan internal Perusahaan dan/atau peraturan perundangan yang berlaku.

 Mengevaluasi dan mengagas penyelesaian permasalahan

hukum dalam suatu konsultasi hukum lisan terkait sengketa hukum atau produk hukum yang ada untuk dipergunakan sebagai bahan pengambilan keputusan.

42.Supervisor Bantuan hukum Tugas :

 Menyusun usulan penyelesaian permasalahan hukum dalam

(40)

tusan.

 Melakukan dan memonitor aktivitas pembelaan

kepentingan Perusahaan (bantuan hukum) dalam proses penyelesaian sengketa hukum yang timbul dalam kegiatan Perusahaan baik dengan pelanggan maupun non pelanggan di dalam maupun di luar Pengadilan.

43.Supervisor Hubungan Masyarakat, Kemitraaan dan bina Lingkungan

Tugas :

 Menyusun dan mengevaluasi kegiatan pelaksanaan

program kehumasan

 Mengkoordinir pelaksanaan edukasi kelistrikan masyarakat

dan pelanggan

 Mengkoordinasikan kegiatan protokoler

44.Pejabat Pelaksanaan Pegadaian Tugas :

 Melakukan proses pegadaian

45.Pejabat Perencanaan Pegadaian Tugas :

 Merencanakan untuk melakukan pegadaian

D. Jaringan usaha

(41)

beberapa rayon dan Ranting. Adapun PLN CABANG MEDAN yaitu terletak di jl. Listrik Medan, PT. PLN Yang bergerak Dibidang Proyek Pembangkit dan Jaringan Sumatera, Aceh dan Riau (PIKITRING SUAR) di Jl. DR.Cipto No 12 Medan, ada beberapa cabang dan rayon di Tanjung Pura, Pangkalan Brandan, Brastagi, Tarutung, sibolga, dan akan berencana membuka Cabang Proyek pembangkit Jaringan Di Nias

E. Kinerja Usaha terkini

Adapun Kinerja Usaha Terkini yang telah dicapai oleh PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah:

1. PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara telah menjalin kerjasama dengan PT. INALUM untuk mengatasi Defisit Produksi Listik.

2. PT. PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara pada saat ini telah mampu meminimalisir Pencurian Arus Listrik dengan mengadakan Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL).

F. Rencana Usaha

Adapun rencana usaha PT.PLN(Persero) Wilayah Sumatera Utara untuk untuk kedepannya adalah menigkatkan pasokan listrik, meningkatkan pelayan lebih baik lagi kepada konsumen serta memegang beberapa cabang yang bergerak dalam perindustrian tenaga listrik untuk memperluas sektor usaha. Adapun beberapa rencana yang akan direalisasikan kedepan adalah sebagai berikut :

(42)

2. Mengadakan pemasangan distribusi listrik ke desa- desa yang terpencil. 3. Membuat kesepakatan fokus penekanan distribusi dengan fokus akurasi

pengukuran. Dengan Langkah-langkah sebagai berikut: a. Memastikan bahwa titik transaksi terukur dengan benar. b. Memastikan bahwa Kwh terbaca dengan baik.

c. Meningkatkan kompetensi kualitas SDM pengukuran melalui pelatihan.

4. Melaporkan Neraca alergi melalui fasilitas secara disiplin dan tepat waktu.

5. Mencatat dan menghitung susut dengan jujur dan akurat.

(43)

BAB III

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS ASET TETAP PADA PT.PLN(PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

A. Pengertian Aset Tetap

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004) dalam PSAK No.16, Aset adalah sumber ekonomi yang dimilki perusahan yang biasanya dinyatakan dalam satuan uang.

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun sendiri terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun. Aset tetap adalah aset yang menjadi hak milik perusahaan dan dipergunakan secara terus-menerus dalam kegiatan menghasilkan barang dan jasa. Sofyan(2002:20). Menurut Warren Reeve Fess (2008:440) aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen.sedangkan menurut Soemarso (2005:20) aset tetap adalah aset berwujud (tangible assets) yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun, digunakan dalam kegiatan perusahaan, dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan, sertanya nilainya cukup besar.

Aset tetap yang dimilki perusahaan umumnya :

o Barang berwujud (tanah,gedung,mesin,piutang usaha, pembayaran

(44)

o Barang tidak berwujud (hak paten,goodwill dll). Suradi (2009:241)

Menurut PT.PLN(Persero) Wilayah Sumatera Utara mendefinisikan Aset tetap adalah aset berwujud yang :

a. Dimiliki oleh Perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif; dan

b. Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Aset berwujud yang dimiliki dan atau dikuasai oleh Perusahaan untuk :  Digunakan dalam fungsi pembangkitan, transmisi dan distribusi

listrik;

 Menunjang kegiatan fungsi tersebut diatas;  Disewakan kepada pihak ketiga

 Diharapkan akan dapat digunakan selama lebih dari satu

periode, dan harga perolehannya diatas jumlah minimal yang ditetapkan Direksi.yang bersangkutan secara yuridis terdapat bukti mengandung pengertian bahwa aset tetap yang bersangkutan dibawahpenguasaan dan pengendalian Perusahaan dan digunakan untuk kegiatan operasi secara terus menerus. B. Pengggolongan Aset Tetap

Menurut Hermawan (2008:93) penggolongan aset tetap dibagi menjadi tiga kelompok atau bagian yaitu :

(45)

bangunan kantor.

2. Aset berwujud yang umur atau masa kegunaannya terbatas, dan dapat diganti dengan aset sejenis apabila massa kegunaan telah berakhir. Termasuk dalam kelompok ini adalah bangunan,mesin, dan alat pabrik,mebel dan perlengkapan kantor,dan kendaraan. 3. Aset tetap yang umur dan masa kegunaannya terbatas, dan tidak

daapat diganti dengan aset tetap sejenis apabila mas a kegunaannya telah habis. Termasuk dalam kelompok ini adalah sumber alam, seperti tambang.

PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara menggolongkan aset tetap ke dalam beberapa golongan yaitu :

1. Hak atas tanah

2. Bangunan umum,waduk, dan prasarana 3. Instalasi dan mesin pembangkit

4. Perlengkapan transmisi 5. Perlengkapan distribusi 6. Perlengkapan umum 7. Kendaraan bermotor 8. Material cadangan

9. Perlengkapan pengolahan data dan telekomunikasi 10.Kapal dan perlengkapan

C. Cara Perolehan Aset Tetap

(46)

dengan berbagai cara : 1. Pembelian tunai

Aset tetap yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan termasuk harga faktur dan semua biaya yang dikeluarkan agar aset tetap

2. Pembelian angsuran

Aset tetap yang diperoleh dari pembelian angsuran, maka dalam harga perolehan aset tetap tidak boleh termasuk bunga yang dalam kontrak pembelian dapat menyebutkan bahwa pembelian akan dilakukan dalam beberapa kali angsuran ditambah dengan pembayaran bunga

3. Ditukar dengan surat-surat berharga

Aset tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar atau obligasi itu tidak diketahui, harga perolehan aset tetap ditentukan sebesar harga pasar aset tersebut.

4. Ditukar dengan aset tetap yang lain

Aset tetap yang diperoleh dengancara tukar-menukar, atau sering disebut “tukar tambah”, dimana aset lama digunakan untuk

(47)

dengan jumlah sebesar jumlah pasar aset baru yang diterima. Dalam hal ini pertukaran ini akan dipisahkan menjadi dua yaitu pertukaran aset yang tidak sejenis dan pertukaran aset yang sejenis.

5. Diperoleh dari hadiah / donasi

Aset tetap yang diperoleh dari hadiah/donasi, pencatatnnya dilakukan dengan mencatat dengan sebesar harga pasar yang wajar atau berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh pihak perusahaan penilai yang independen.

6. Aset yang dibuat sendiri

Dalam pembuatan aset, semua biaya yang langsung (biaya variabel), yaitu bahan dan upah langsung serta overhead pabrik digunakan untuk pembangunan ini harus dikapitalisasi.

Dari beberapa cara perolehan aset tetap diatas PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera utara memperoleh aset tetap dengan empat cara yaitu :

1. Pembelian langsung

Pengakuan atas aset tetap yang dibeli yang telah memenuhi

(48)

dari satu tahun yang diperuntukkan untuk menjaga kelangsungan dan kestabilan operasi instalasi dan mesin pembangkit listrik dalam rangka memproduksi serta mendistribusikan tenaga listrik. Aset tetap yang dibeli didasarkan pada biaya perolehan dimana biaya perolehan aset tetap harus diakui sebagai aset jika dan hanya jika:

a. kemungkinan besar Perusahaan akan memperoleh manfaat ekonomi masa depan dari aset tersebut; dan

b. biaya perolehannya dapat diukur secara andal. 2. Hibah

a. Hibah penyertaan modal pemerintah

Aset hibah pemerintah adalah aset yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka menunjang instalasi/pemasangan jaringan transmisi atau distribusi ke daerah.

(49)

awalnya dengan nilai wajar. Perusahaan mengakui aset tetap dari hibah pemerintah, dilakukan pada saat diterima dokumen penyerahan hibah atau berita acara serah terima yang memberi kewenangan kepada Perusahaan untuk menguasai atau mengendalikan aset tetap yang bersangkutan.

b. Hibah pengalihan aset dari pelanggan

Hibah dari pihak ketiga/konsumen adalah hibah yang merupakan pengalihan aset dari pelanggan kepada perusahaan yang digunakan untuk menghubungkan pelanggan tersebut ke suatu jaringan dan menyediakanakses berkelanjutan atas pasokan listrik. Hibah bantuan pemerintah daerah adalah hibah yang diberikan oleh pemerintah daerah dalam rangka instalasi/pemasangan jaringan transmisi atau distribusi.

(50)

atau mengendalikan aset tetap yang bersangkutan. Pengakuan terkait dengan aset hibah diatur lebih lanjut sesuai dengan kebijakan akuntansi.

3. Kompensasi

Aset penggantian/kompensasi adalah aset yang digantikan oleh pihak ketiga/asuransi, umumnya atas aset yang mengalami penurunan nilai, kerusakan, dan kehilangan akibat dari kondisi yang ditentukan dalam perjanjian dengan pihak ketiga/asuransi. Aset yang mengalami penurunan nilai, kerusakan, kehilangan dan mengalami penggantian tersebut pengakuannya diakui dan dicatat secara terpisah sebagaimana berikut:

1. Aset yang mengalami penurunan nilai akibat dari kerusakan atau sebab lainnya diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi,kemudian apabila diperbaiki atau dihapusbukukan maka diakui sesuai dengan pengakuan”aset tetap tidak beroperasi”.

2. Penggantian aset yang dilakukan oleh pihak ketiga atau pihak asuransi diakui sesuai dengan nilai wajar penggantian aset yang dilakukan oleh pihak ketiga tersebut. Jika perusahaan telah berhak atas penggantian sesuai dengan perjanjian yaitu:

 Penggantian atau kompensasi dari pihak ketiga untuk aset

(51)

 Biaya perolehan aset tetap yang diperbaiki, dibeli, atau

dikonstruksi sebagai penggantian diatur mengikuti kebijakan akuntansi “Aset tetap” ini.

4. Dibangun sendiri

Aset Tetap yang dibangun sendiri dicatat sebagai Pekerjaan Dalam Pelaksanaan (PDP) ketika aset tersebut masih dalam tahap pembangunan/pengerjaan.

Pekerjaan Dalam Pelaksanaan merupakan biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan pembangunan aset tetap. Pekerjaan Dalam Pelaksanaan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya overhead dengan proses pembangunan/konstruksi aset yang bersangkutan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman selama masa pembangunan dari pinjaman yang digunakan untuk pembangunan dan beban penyusutan aset tetap yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan. Biaya perolehan suatu aset yang dikonstruksi sendiri ditentukan dengan menggunakan prinsip yang sama sebagaimana aset yang diperoleh bukan dengan konstruksi sendiri. Jika Perusahaan membuat aset serupa untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, biaya perolehan aset biasanya sama dengan biaya konstruksi aset untuk dijual.

D. Metode Penyusutan Aset tetap

(52)

adanya penurunan nilai aset tetap berwujud. Menurut Suradi (2009:241) penyusutan adalah proses pengalokassian menjadi biaya dari harga perolehan suatu aset tetap selama masa manfaatnya dalam suatu cara yang rasional dan sistematis (depreciation is the process of allocating to expense the cost of plant assets suer its useful (service) life in rational and systematic maner).

Beberapa konsep terkait dengan penyusutan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2004) dalam PSAK No.16, antara lain:

1. Penyusutan atau depresiasi adalah alokasi sistematik jumlah yang dapat disusustkan dari suatu aset tetap sepanjang masa manfaatnya.

2. Jumlah yang didapat disusutkan (depreciable amount) adalah biaya perolehan suatu aset tetap atau jumlah lain yang disubstitusikan untuk biaya perolehan dalam laporan keuangan dikurangi nilai sisanya.

3. Masa manfaat adalah :

a. Periode suatu aset diharapkan dapat digunakan oleh perusahaan.

b. Jumlah produksi atau unit serupa yang diharapkan diperoleh dari aset oleh perusahaan

4. Nilai sisa adalah jumlah netto yang diharapkan dapat diperoleh pada akhir masa manfaat suatu aset tetap setelah dikurangi taksiran biaya pelepasan.

(53)

memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction)

6. Jumlah tercatat (carrying amount) adlah nilai buku, yaitu biaya perolehan suatu aset setalah dikurangi akumulasi penyusutan. 7. Jumlah yang dapat diperoleh kembali (recovable amount) adalah

jumlah yang diharapkan dapat diperoleh kembali dari penggunaan suatu aset tetap dimasa yang akan datang, termasuk nilai sisanya atas pelepasan aset.

Ada beberapa metode yang akan digunakan untuk menetukan besarnya penyusutan setiap periode. Berikut ini akan disajikan beberapa metode

penyusutan yang dapat digunakan oleh perusahaan. 1. Metode garis lurus (Straight Line Method)

Menurut metode garis lurus, bahwa beban penyusutan aset tetap adalah sama setiap periode sepanjang masa manfaat aset tetap. Adapun rumus untuk menentukan besarnya beban penyusutan per tahun adalah :

Penyusutan per tahun

(54)

Jawab :

Penyusutan per tahun =

2. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)

Menurut metode saldo menurun ganda , bahwa penyusutan aset tetap semakin menurun dari waktu ke waktu. Hal ini didasarkan pada asumsi bahwa semakin lama produktivitas aset tetap akan semakin menurun.

Dengan menggunkaan contoh yang sama pada PT. Surmen maka persentase penyusutan pada metode saldo menurun ganda adalah 40% yaitu dua kali tarif garis lurus sebesar (20% x 2) harg perolehan sebesar Rp 22.000.000,- dan nilai sisa sebesar Rp 1.000.000,- maka besar beban penyusutan ditahun pertama adalah

Beban penyusutan= Harga perolehan x persentase penyusutan = 22.000.000 x 40%

= 8.800.000

(55)

Jumlah angka tahun dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah angka tahun N

Sebagai contoh dengan menggunakan data yang sama pada PT. Surti Wamena yaitu harga perolehan sebesar Rp.22.000.000,- dan memeiliki nilai sisa sebesar Rp.1.000.000,- dan masa manfaat 5 tahun maka penyusutan beban pada tahun pertama dapat dihitung dengan cara:

Jumlah angka tahun = 5(

Beban peny. tahun I = (HP-Nilai sisa) x pecahan angka tahun = ( 22.000.000-1.000.000) x 5/15

= 7.000.000 4. Metode Unit Produksi

Metode unit produksi ini didasarkan pada kapasitas produk yang dihasilkan oleh aset tetap yang bersangkutan. Kapasitas produksi itu sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk unit produksi, jam pemakaian, kilometer pemakaian.

Sebagai contoh aset tetap kendaraan yang dibeli oleh PT.Surti Wamena diestimasi mampu digunakan sejauh 400.000 km. Pada tahun pertama digunakan sejauh 50.000 km, maka perhitungan beban penyusutan adalah:

Beban peny.per tahun =

=

(56)

=52,5

[image:56.595.115.511.224.454.2]

Beban peny.per tahun= Rp.52,5 x 50.000 km= 2.625.000 Tabel 111.1

Hasil Perbandingan Keempat Metode Penyusutan

Tahun

Metode Penyusutan (dalam Rp)

Garis lurus Saldo Menurun Angka Tahun Unit Produksi 2010 4.200.000 8.800.000 7.000.000 2.625.000 2011 4.200.000 5.280.000 5.600.000 7.875.000 2012 4.200.000 3.168.000 4.200.000 5.250.000 2013 4.200.000 1.900.800 2.800.000 3.937.500 2014 4.200.000 1.851.200 1.400.000 131.2500 Jumlah 21.000.000 21.000.000 21.000.000 21.000.000

Dengan demikian kesimpulan perbandingan keempat metode penyusutan aset tetap adalah :

1. Metode garis lurus menghasilkan jumlah penyusutan yang sama sampai akhir masa manfaat aset tetap.

2. Metode saldo menurun ganda menghasilkan jumlah beban penyusutan yang lebih tinggi pada tahun pertama pemakaian aset dan semakin menurun ditahun berikutnya

3. Metode angka tahun menghasilkan jumlah beban penyusutan tinggi pada awal pemakian aset tetap dan semakin menurun pada tahun berikutnya sampai estimasi masa manfaat selesai.

(57)

tergantung pada kapasitas produksi atau berapa jam aset beroperasi.

Menurut PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah tersusutkan dari aset selama umur manfaatnya. Metode penyusutan yang diterapkan pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara adalah metode garis lurus sesuai dengan estimasi masa manfaat dari setiap jenis aset tetap yang dimiliki perusahaan. Jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset adalah jumlah tercatatnya dikurangi dengan nilai residu aset yang bersangkutan.

Kebijakan metode penyusutan maupun masa manfaat ditentukan pihak manajemen Perusahaan. Penentuan metode penyusutan maupun masa manfaat tersebut membutuhkan pertimbangan berdasarkan pengalaman Perusahaan terhadap aset yang serupa.

E. Penggantian Aset Tetap

Penggantian aset tetap pada PT.PLN (Persero) dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

1. Penjualan

Penjualan aset tetap terjadi dikarenakan beberapa sebab diantaranya :  secara teknis dan/atau ekonomis dari aset tetap yang sudah tidak

menguntungkan Perusahaan apabila tetap dipertahankan dan terdapat alternatif atau pengganti lain yang lebih menguntungkan

 peruntukan bagi kepentingan umum sesuai dengan ketentuan peraturan

(58)

ketentuan peraturan perundangundangan.

 diperlukan oleh kementrian atau lembaga negara/pemerintah dalam rangka

pelaksanaan tugas dan fungsi kenegaraan atau bagian dari program restrukturisasi dan penyehatan Perusahaan.

 merupakan satu-satunya alternatif sumber dana bagi Perusahaan untuk

kebutuhan yang sangat mendesak. 2. Tukar Menukar

Tukar menukar dilakukan jika merupakan 22ntara22ena22 yang paling menguntungkan bagi Perusahaan; atau untuk kepentingan umum. Nilai tukar atas kedua barang yang dipertukarkan tersebut minimal sama, jika terdapat selisih perbedaan nilai akan diselesaikan dengan penggantian baik oleh Perusahaan maupun entitas lain

3. Ganti Rugi

Ganti rugi hanya dilakukan untuk pemindahtanganan aktiva tetap dalam rangka kepentingan umum.

4. Aset Tetap dijadikan Penyertaan Modal

Pemindahtanganan aktiva tetap yang dijadikan penyertaan modal dilakukan sesuai dengan ketentuan mengenai tata cara penyertaan modal Perusahaan.

5. Cara lain

(59)

dijadikan penyertaan modal. Aktiva yang dipindahkan nilainya tidak signifikan terhadap total aset tetap, dan tidak mengganggu kegiatan operasional.

F. Sistem Pengendalian Internal Aset Tetap

Menurut Widjajanto (2001:2) sistem adalah sesuatau yang mrmiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu : (1) input, (2) proses,(3) output.

Menurut Mulyadi (2001:180) pengendalian internal sebagai suatu proses yang dijadikan oleh dewan komisaris,manajemen,dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut yaitu :

1. Keandalan pelaporan keuangan

2. Kepatuhan terhadap hukum dan pertauran yang berlaku 3. Efektifitas dan efesiensi operasi.

Menurut Dunia (1999:254) pengendalian internal digolongkan menjadi dua yaitu (1) Pengendalian administratif (2) Pengendalian akuntansi.

Pengendalian administratif terdiri dari prosedur-prosedur dan catatan-catatan yang membantu pimpinan dalam mencapai tujuan perusahaan. Contohnya dari hasil kerja yang rusak dari karyawan,pimpinan dapat mengevaluasi prestasi para karyawan hingga dapat dilakukan pengendalian atas mutu barang yang diproduksi.

(60)

menjamin bahwa seluruh transaksi dicatat sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang umum dan membantu penyusunan laporan yang dapat diandalkan.

Sistem pengendalian internal pada hakiakatnya adalah suatu mekanisme yang didesain untuk menjaga (preventif), mendeteksi (detectif) , dan memberikan mekanisme pembetulan (korektif) terhadap potensi/kemungkinan terjadinya kesalahan (kekeliruankelainan,error) maupun penyalah-gunaan (kecurangan,fraud). Hal ini dimaksudkan untuk menjamin kebenaran data akuntansi ,mengamankan herta kekayaan dan catatan pembukuannya, dalam upaya meningkatkan efesiensi usaha, serta mendorong ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen.

Karena aset tetap bernilai tinggi dan berumur ekonomis panjang adalah penting untuk merancang dan menerapkan pengendalian internal yang efektif atas aset tetap. Pengendalian internal adalah rencana dan prosedur yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan akan alat pengendalian bagi kegiatan perusahaan.

PT.PLN (Persero) melaksanakan pengendalian internal aset tetap dengan cara sebagai berikut :

1. Lingkungan pengendalian (Control Environment)

PT.PLN(Persero) Wilayah Sumatera Utara memiliki struktur organisasi dengan pemisahan tugas dan wewenang terperinci untuk setiap bidang-bidang dalam pengoperasian aset tetap

2. Penaksiran resiko (risk assessment)

(61)

atau tidak sesuai dengan yang diharapkan untuk itu maka setiap aset tetap yang kondisi teknis dari aset tidak memungkinkan lagi untuk dioperasikan, tidak ekonomis, mengalami penggantian atau relokasi akan dilakukan kebijakan berupa penarikan atau pergantian status dari aset operasi menjadi aset tidak beroperasi. Untuk aset tetap yang tidak dapat dimaafkan secara optimal dapat dihapusbukukan atau dipindahtangankan dengan cara penjualan,tukar-menukar,ganti rugi,dijadikan penyertaan modal atau dengan cara lain

3. Aktivitas pengendalian

Dalam mengelolah aset tetap PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara menerapkan kebijakan-kebijakan serta prosedur perlakuaan aset tetap. Beberapa kebijakan yang diterapkan yaitu proses pengakuan aset tetap, pengukuran saat pengakuan aset tetap dan setelah pengakuan aset tetap,penyajian serta pengungkapan aset tetap.

4. Informasi dan komunikasi (information and communication)

Seluruh aktivitas dan informasi mengenai perhitungan dan pencatatan perlakuan aset tetap diungkap dan disajikan dalam laporan keuangan sebagaimana laporan tersebut digunakan untuk pihak manajemen perusahan mengambil keputusan dan kebijakan terkait pengelolahan serta pemberlakuan aset tetap dalam perusahaan.

5. Pemantauan (Monitoring)

(62)
(63)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap Pengendalian Internal atas Aset Tetap pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan sistem pengendalian internal aset tetap pada PT.PLN (Persero) sudah efektif dimana adanya pemisahan tanggungjawab dan fungsi untuk tiap-tiap unit organisasi yang secara independen. 2. Pemberlakuan kebijakan untuk aset yang dapat dimanfaatkan dan

yang tidak dapat dioperasikan secara optimal, pemberlakuan mengenai pengakuan, pengukuran, pengungkapan serta penyajian pada PT.PLN (Persero) untuk melindungi aset tetap dari berbagai bentuk kecurangan dan penyalahgunaan sudah efektif.

3. Tetapi PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara tidak mencantumkan kebijakan tentang pengawasan fisik aset tetap didalam perusahaan maupun dilapangan seperti penomoran, cctv atau pemberian cap terhadap aset tetap berwujud. PT.PLN (Persero) hanya melakukan proses pengecekan sekali dalam satu tahun

(64)

2. Saran

Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka penulis mencoba memberikn sran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki antara lain :

1. Pengawasan internal atas aset tetap harus ditingkatkan lagi untuk menciptakan nilai tambah bagi PT.PLN (Persero) Wilayah Suamtera Utara.

(65)

DAFTAR PUSTAKA

Dunia, Firdaus A. 1999. Modul Pengantar Akuntansi 1. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Hall, James A. 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1, Edisi 4, diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari, Deny arnos kwary, Jakarta : Salemba Empat.

Harnanto. 2002. Akuntansi Intermediate, Edisi Revisi, Buku 5. Yogyakarta : Liberty.

Maria, Elvy Manurung.2011. Akuntansi dasar. Jakarta : PT. Erlangga

Nafarin, M . 2004. Penganggaran Perusahaan, Edisi 3, Jakarta : Salemba Empat.

Niswonger, Rollin C.1992. Dasar-Dasar Akuntansi, Edisi Revisi 1, diterjemahkan oleh Soemarso, Jakarta : PT.Rineka Jaya

Nugroho, Widjajanto.2001. Sistem informasi Akuntansi, Jakarta : Erlangga

Sakaran, Uma. 2011. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Buku 1, Edisi 4, diterjemahkan oleh Kwan Men Yon, Jakarta : Salemba Empat.

Suradi. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar,Edisi 1. Yogyakarta : PT. Gava Media

Sofyan, Syafri. 2002. Akuntansi Aktiva Tetap. Jakarta : PT. Raja Grafindo

S.R Soemarso.2005. Akuntansi Suatu Pengantar , Buku 2, Edisi 5, Jakarta : Salemba Empat

Reeve, James. M, dkk. 2012. Pengantar Akuntansi, Buku 2, diterjemahkan oleh Damayanti dian, Jakarta : Salemba Empat.

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 11.2
Tabel 111.1

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan karunia–Nya, serta shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW sehingga penulis

Usulan  perbaikan  tata  letak  pada  minimarket  Warga,  diantaranya  adalah  menyesuaikan  ketinggian  rak  jenis  4  dengan  ukuran  anthropometri  konsumen 

Perumusan masalah yang menjadi dasar penelitian ini adalah dapat menentukan kondisi optimum suhu dan waktu reaksi metanolisis minyak curah, dan mengetahui hasil produk

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d perlu menetapkan Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen Tunjangan Profesi dan

1 Abdullah Fitriantoro & Rekan Andhika Plasa Blok A3, Surabaya Surabaya 031 - 5473634 021 5471072 Rudi Ardiyanto, S.T.. Citra Wisata Blok

Bahwa berdasarkan pertimbangan diatas, perlu membuat keputusan tentang perubahan keputusan Ketua Pengadilan Negeri Marisa Nomor : W20-U4/172/Hk.02/III/2015 Tentang panjar

Bahan organik mempunyai peranan penting dalam pembentukan dan stabilitas agregat tanah dan penambahan sisa- sisa tanaman secara terus- menerus dapat meningkatkan kandungan

need Hecate user here at Dp The player needs Hecate need hec user here @ Dp The player needs Hecate Need damager here @ DP 6/8 The player needs hitter. Need dps @ DP The