• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gitaigo Bahasa Jepang Yang Berhubungan Dengan Perasaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Gitaigo Bahasa Jepang Yang Berhubungan Dengan Perasaan"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

GITAIGO BAHASA JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERASAAN

KANJOU NI KANSURU NIHONGO NO GITAIGO

KERTAS KARYA

Dikerjakan O L E H

RIKA MONIKA

NIM :112203014

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

GITAIGO BAHASA JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERASAAN

KANJOU NI KANSURU NIHONGO NO GITAIGO

KERTAS KARYA

Kertas Karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan

Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk

melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang Studi Bahasa

Jepang.

Dikerjakan

OLEH

NIM : 112203014 RIKA MONIKA

Pembimbing, Pembaca,

Zulnaidi, SS., M.Hum Mhd. Pujiono. SS., M.HUM

PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII

FAKULTAS ILMU BUDAYA

(3)

PENGESAHAN

Diterima Oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,

Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III dalam bidang Studi Bahasa Jepang

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

Nip.19511013 1976 03 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A.

PanitiaUjian :

No. Nama TandaTangan

1. Zulnaidi, SS., M.HUM ( )

(4)

Disetujui Oleh :

Program Diploma Sastra dan Budaya

Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program Studi D-III Bahasa Jepang

Ketua Program Studi

Nip : 19670807 2004 01 1 001 Zulnaidi, SS., M.Hum

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan kertas karya ini, sebagai persyaratan untuk memenuhi ujian

akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara. Kertas karya ini bejudul “GITAIGO BAHASA

JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERASAAN”.

Dalam hal ini penulis menyadari bahwa apa yang telah tertulis dalam

Kertas Karya ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi dan

pembahasan masalah. Demi kesempurnaan, penulis sangat mengharapkan saran

dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk kearah perbaikan.

Dalam kertas karya ini penulis telah banyak menerima bantuan dari

berbagai pihak yang cukup bernilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan

banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Zulnaidi, SS., M.Hum. selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang Fakultas

Ilmu Budaya Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing yang dengan

ikhlas telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan juga

(6)

3. Mhd. Pujiono. SS., M.HUM Selaku dosen pembaca yang telah memberikan

pengarahan, kritik, dan saran yang sangat bermanfaat bagi penyelesaian

kertas karya ini.

4. Seluruh staf pengajar pada program studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara, atas didikannya selama masa

perkuliahan.

5. Untuk keluarga yang tersayang : teristimewa kepada ibunda tercinta Murni

dan ayahanda shahbirin, kakak dan abang khususnya Gusti Pratama, S.kom

yang membatu menyusun kertas karya ini, Ria citra yang memberikan

semangat dan dukungan. Dan seluruh keponakan yang membuat penulis

selalu ceria dalam menyelesaikan kertas karya ini.

6. Untuk sahabat-sahabat angkatan 2011 yang tidak bisa penulis sebutkan satu

persatu terima kasih banyak karena telah membuat penulis selalu semangat

dan membantu dalam mencari bahan.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini,

sehingga kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga kertas karya ini dapat

berguna bagi kita dikemudian hari.

Medan , Juni 2014

Penulis,

(7)

DAFTAR ISI

BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG ...6 2.1 ... Pe

mbagian Anomatope Dalam Bahasa Jepang ...6

2.2 ... Pen

gertian Gitaigo ...11

BAB III GITAIGO BAHASA JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERASAAN ...13 3.1 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Mual Dan Muak

(8)

3.2 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Sakit Yang Berdenyut-

denyut ...15

3.3 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Merinding, Gemetar Karena

Ketakutan, Kedinginan Atau Tersentuh ...16

3.4 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Sakit Dan Nyeri Seperti

Tertusuk-tusuk Benda Tajam ...18

3.5 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Seram, Takut Dan Tegang Atau

Khawatir ...19

3.6 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Berdebar Saat Menantikan

Saat-saat Bahagia ...20

3.7 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Tidak Rela Atau Terpaksa

Melakukan Sesuatu ...21

3.8 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Jengkel Atau Frustasi Akan

(9)

3.9 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Nyeri Saat Menyaksikan

Sesuatu Yang Menegangkan ...24

3.10 ... Gita

igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Tidak Bersalah Atau Tidak

Merasa Malu Yang Mana Seharusnya Tidak Pantas Merasa Demikian .25

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...27 4.1 ... Kes

impulan ...27

4.2 ... Sar

an ...28

(10)

http://id.wikipedia.org/wiki/Onomatope

http://id.wikipedia.org/wiki/Nomina

http://artikata.com/arti-342347-nomina.html

ABSTRAK

Gitaigo Bahasa Jepang Yang Berhubungan Dengan Perasaan

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk

berkomunikasi antar masyarakat serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Bahasa yang baik berkembang dari suatu system organisasi, yaitu seperangkat

aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Dan bahasa merupakan salah satu unsur

terpenting dalam kehidupan manusia. Maka dari itu jika kita ingin bersosialisasi

dengan baik oleh bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka, salah satunya

ialah bahasa Jepang.

Jepang adalah salah satu Negara yang banyak menginvestasikan modalnya

ke Indonesia. Selain itu, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang

(11)

lain-sangat diperlukan. Sebelum kita mempelajari bahasa jepang lebih mendalam,

pertama sekali kita harus mengenal bunyi bahasa dan huruf. Jepang adalah Negara

yang mempunyai huruf terbanyak yaitu terbagi atas hiragana, katakana, kanji, dan

romaji. Setelah mendalami pembelajaran bunyi bahasa dan huruf, kemudia kita

harus mempelajari kelas kata dalam bahasa jepang yang terbagi atas 10 jenis

kelas kata bahasa jepang yaitu: Doushi ( 動詞どうし), Keiyoushi (形容詞 けい

ようし), Keyoudoushi ( 形容動詞 けいようどうし ), Meishi ( 名詞 めいし ) ,

Rentaishi ( 連体詞 れんたいし ), Kandoushi ( 感動詞 かんどうし ),

Setsuzokushi ( 接続詞 せつぞくし ), Joshi( 助詞じょし ), Jodoushi( 助動詞

じょどうし ), Fukushi ( 副詞 ふくし ). Dari 10 jenis kelas kata bahasa jepang

yang ada, penulis tertarik dengan kelas kata FUKUSHI. Yang termasuk fukushi

joutai yaitu Anomatope. Dalam bahasa jepang disebut ongmanego ( 音まね語 “

おんまねご” ).

Anomatope adalah kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sesuatu yang

digambarkannya, bunyi-bunyi ini mencakup suara hewan, suara alam,suara

manusia yang bukan merupakan suatu kata, seperti: Menggambarkan suara hewan

yang sedang menggonggong, menggambarkan suara alam ketika angin riuh,

menggambarkan suara bunyi benda disekitar kita.

Anomatope terdiri atas 3 jenis tiruan bunyi yaitu: Giseigo ( 擬声語 )

adalah bunyi bahasa yang timbul karena meniru suara binatang, Giongo( 擬音

(12)

( 擬態語 )adalah bunyi bahasa yang timbul karena mengungkapkan perasaan

ketika melihat suatu benda atau yang dirasakan.

Ada bermacam-macam gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan

perasaan diantaranya ialah : Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan mual,

muak dan ingin muntahむかむか ( muka muka ), Gitaigo yang menyatakan

ungkapan perasaan sakit yang berdenyut-denyutずきずき( zuki zuki ), Gitaigo

yang menyatakan ungkapan perasaan merinding, gemetar karena ketakutan,

kedinginan atau tersentuhぞくぞく( zoku zoku ), Gitaigo yang menyatakan

ungkapan perasaan sakit dan nyeri seperti tertusuk-tusuk benda tajamちくちく(

chiku chiku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan seram, takut dan

tegang atau khawatirびくびく( biku biku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan

perasaan berdebar saat menantikan saat-saat bahagiaわくわく( waku waku ),

Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan tidak rela atau terpaksa melakukan

sesuatuしぶしぶ( shibu shibu ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan

jengkel atau sesuatu yang tidak sesuai dengan yang diharapkanいらいら( ira ira

), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan nyeri saat menyaksikan sesuatu

yang menegangkanはらはら( hara hara ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan

perasaan tidak bersalah atau tidak merasa malu yang mana seharusnya tidak

pantas merasa demikianのこのこ( noko noko ).

ようし

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk

berkomunikasi antar masyarakat serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan

yang dipatuhi oleh pemakainya. Dan bahasa merupakan salah satu unsur

terpenting dalam kehidupan manusia. Maka dari itu jika kita ingin bersosialisasi

dengan baik oleh bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka, salah satunya

ialah bahasa Jepang.

Jepang adalah salah satu Negara yang banyak menginvestasikan modalnya

ke Indonesia. Selain itu, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang

terjalin sudah cukup lama. Baik dibidang industri, ekonomi, pendidikan, dan

lain-lain. Sehingga, penggunaan bahasa jepang di Indonesia untuk sekarang ini sudah

sangat diperlukan. Sebelum kita mempelajari bahasa jepang lebih mendalam,

pertama sekali kita harus mengenal bunyi bahasa dan huruf. Jepang adalah Negara

yang mempunyai huruf terbanyak yaitu terbagi atas hiragana, katakana, kanji, dan

romaji. Setelah mendalami pembelajaran bunyi bahasa dan huruf, kemudia kita

harus mempelajari kelas kata dalam bahasa jepang yang terbagi atas 10 jenis

(14)

1. DOUSHI ( 動詞 どうし) yaitu kelas kata yang mempunyai makna

suatu gerakan atau tindakan.

2. KEIYOUSHI (形容詞 けいようし) yaitu kelas kata yang

menjelaskan atau menunjukkan sifat keadaan suatu benda.

3. KEIYOUDOUSHI ( 形容動詞 けいようどうし ) yaitu kelas kata

yang mempunyai makna merubah bentuk keadaan.

4. MEISHI ( 名詞 めいし ) yaitu kelas kata yang menyatakan suatu

benda atau kata benda.

5. RENTAISHI ( 連体詞れんたいし ) yaitu kelas kata yang mempunyai

makna mengikuti kata benda atau menerangkan kata benda.

6. KANDOUSHI ( 感動詞 かんどうし ) yaitu kelas kata yang

menyatakan gerakan untuk mengutarakan rasa terkejut, kaget, heran,

marah, memanggil, kagum, jawaban ya atau tidak, dan sebagai

kata-kata salam.

7. SETSUZOKUSHI ( 接続詞 せつぞくし ) yaitu kelas kata yang

mempunyai makna kata sambung, untuk menyambungkan dua buah

kalimat, bukan menyambung dua buah kata.

8. JOSHI ( 助詞じょし ) yaitu kelas kata yang menyatakan kata bantu.

9. JODOUSHI ( 助動詞 じょどうし ) yaitu kelas kata yang

(15)

10. FUKUSHI ( 副詞 ふくし ) yaitu kelas kata bahasa jepang yang

menjelaskan keadaan kata kerja, kata sifat, dan menerangkan fukushi

lagi.

Dari 10 jenis kelas kata bahasa jepang yang ada, penulis tertarik dengan

kelas kata FUKUSHI yang termasuk fukushi joutai yaitu fukushi yang

menerangkan keadaan, sering disebut dengan Anomatope atau dalam bahasa

jepangnya disebut dengan ongmanego ( 音まね語 “おんまねご” ).

Anomatope berasal dari bahasa Yunani, ονοματοποιία adalah kata yang

menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya.

Bunyi-bunyi ini mecakup suara hewan, suara alam, suara manusia yang bukan

merupakan suatu kata.

Pada dasarnya jepang adalah Negara yang maju yang menghasilkan

barang-barang canggih terutama dalam elektronik maupun otomotif dan

kebudayaannya yang masih dipertahankan yang menarik untuk diteliti lebih

dalam, tetapi jepang juga memiliki kata-kata yang dinyatakan dengan bunyi

bahasa atau yang disebut juga dengan tiruan bunyi seperti suara hewan, suara

manusia yang sedang tertawa, menangis dan yang mengungkapkan perasaan

seseoramg, bermacam-macam bunyi benda disekitar kita, bunyi alam dan lain

sebagainya, atau yang sering disebut dengan Anomatope.

Beberapa contoh Anomatope:

- Menggambarkan suara hewan yang sedang menggonggong, mendesis,

(16)

- Menggambarkan suara alam seperti turunnya hujan, angin riuh,

tumbangnya pohon dll.

- Menggambarkan suara bunyi benda disekitar seperti bunyi tercebur,

benda terjatuh dll.

- Menggambarkan bunyi perasaan manusia seperti saat tertawa, saat

sakit akibat terkena sesuatu, saat takut, saat bahagia dll.

Dalam bahasa jepang Anomatope dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu

Giseigo, Giongo dan Gitaigo.

untuk dikalangan remaja khususnya di indonesia kata Anomatope yang

sering digunakan yaitu gitaigo bahasa yang mengungkapkan perasaan hati

seseorang ketika melihat atau terkena sesuatu. Karena bahasa yang unik dan

menarik sehingga kalangan remaja seperti halnya penulis lebih suka

menggunakan kata-kata yang menyatakan bunyi bahasa seperti melukiskan

perasaan berdebar saat menantikan saat-saat bahagia yaitu dengan menggunakan

kata わくわくする, kemudian melukiskan perasaan yang sakit yang

berdenyut-denyut seperti kepala yang berberdenyut-denyut-berdenyut-denyut dengan menggunakan kata ずきず

きするdll. Karena bahasa gitaigo mengalami pengulangan sehingga mudah

diingat, hal ini mendorong penulis untuk mencari tahu jenis kata-kata apa saja

yang menjadi kata gitaigo untuk mengungkapan perasaan.

1.2 Tujuan Penelitian

(17)

1. Ingin memberitahukan kepada pembaca mengenai jenis-jenis kata Gitaigo

bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan.

2. Untuk menambah wawasan tentang jenis bunyi kata gitaigo bahasa jepang

yang berhubungan dengan perasaan.

3. Untuk menambah pengetahuan penulis dan juga pembaca.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka dalam penyusunan

kertas karya ini penulis membatasi pembahasan mencakup jenis-jenis kata Gitaigo

bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan.

1.4 Metode Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam kertas karya ini adalah metode

kepustakaan, yaitu mengumpulkan data-data atau informasi dengan membaca

buku kemudian dipilah-pilah, serta menjelajahi internet karena perkembangan

internet yang sudah semakin maju dan pesat serta telah mampu menjawab

berbagai kebutuhan maka penulis mencari data-data dengan menggunakan

internet. Selanjutnya data dibahas dan dirangkum untuk kemudian dideskripsikan

(18)

BAB II

GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO

(19)

2.1 Pembagian Anomatope dalam Bahasa Jepang

Kata Anomatope berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat

nama. Anomatope berarti ‘nama’ yang diberikan kepada suara. Jadi secara tidak

langsung Anomatope bisa diartikan sebagai sebuah kata untuk meniru sebuah

suara.

Pada dasarnya tidak hanya bangsa yunani saja yang menggunakan bunyi

bahasa atau yang disebut dengan anomatope untuk menirukan sesuatu dari sebuah

bunyi tetapi bangsa yang sudah sangat maju dan merupakan Negara yang

mempunya huruf terbanyak didunia seperti halnya Jepang juga memiliki

kata-kata yang dinyatakan dengan bunyi bahasa atau yang disebut juga dengan tiruan

bunyi seperti suara hewan, suara manusia yang sedang tertawa, menangis dan

saat mengungkapkan perasaan, bermacam-macam bunyi benda di sekitar kita,

bunyi alam dan lain sebagainya.

Anomatope atau dalam bahasa jepangnya disebut Ongmanego terdiri atas

3 jenis tiruan bunyi yaitu:

ぎせいご

1. Giseigo ( 擬声語 )

Yaitu bunyi bahasa yang timbul karena meniru suara binatang.

ぎおんご

2. Giongo(擬音語)

Yaitu bunyi bahasa yang timbul karena meniru bunyi suara alam.

ぎたいご

(20)

Yaitu bunyi bahasa yang timbul karena mengungkapkan perasaan

ketika melihat suatu benda atau yang dirasakan.

Anomatope ini termasuk ke dalam youshuno fukushi atau fukushi joutai.

Fukushi joutai dapat dibagi menjadi 3 yaitu: joutai yang menerangkan keadaan

seperti ずっと ( terus-menerus ), joutai yang menerangkan waktu sepertiしばら

く( sebentar ) じきに ( kadang-kadang ), dan yang terakhir joutai yang

menerangkan petunjuk atau pengarahan そう( begitu ). Youshuno fukushi atau

fukushi joutai merupakan adverbia yang secara jelas menerangkan keadaan suatu

perbuatan fukushi yang sering dipakai untuk menerangkan verba ( kata kerja ).

Fukushi yang termasuk kelompok joutai antara lain:

a. Fukushi yang disertai partikel “to”と

Batabata to (ばたばたと) : dengan berbunyi, dengan bergentum, dengan

bergerak- gerak.

Boroboro to (ぼろぼろと) : buruk, koyak, cabik-cabik, compang-camping.

Doudou to (どうどうと) : dengan megah, dengan berani, dengan gagah

(perkasa), dengan mulia.

Harahara to (はらはらと) : bingung, berdebar-debar, gugup, takut, khawatir,

gelisah.

Hirahira to (ひらひたと) : bercerai-berai.

(21)

Nosonoso to (のそのそと) : dengan perlahann-lahan,dengan lambat, dengan

malas.

Parapara to (ぱらぱらと) : gemericik, rintik-rintik, dengan terpencar-pencar.

Potapota to (ぽたぽたと) : tetesan, menetes, bercucuran, bersimbah atau

berkeringat.

Sekaseka to (せかせかと) : dengan gelisah, tidak dapat diam, tidak tenang,

resah, dan tergesa-gesa.

Soyosoyo to (そよそよと) : sepoi-sepoi, semilir, dengan lembut.

b. Fukushi yang disertai partikel “ni” に

Jiki ni ( じきに ) : dengan langsung, dengan segera, terus, lantas,

sebentar lagi, dengan selekas-lekasnya.

Sude ni ( すでに ) : sudah, telah, dulu, dahulu.

Sugu ni( すぐに ) : segera, langsung, lantas, serta merta, dengan

mudah, sebentar, secepat-cepatnya, tidak lama.

Tachimachi ni (たちまちに): dengan segera, lansung, dalam waktu singkat,

dalam sekejap mata, pada saat itu juga, tib-tiba,

secara mendadak.

Tadachi ni ( ただちに ) : dengan segera, lantas, langsung.

Tagai ni( たがいに ) : saling, satu sama lain.

(22)

Arakajime ( あらかじめ ) : terlebih dahulu, sebelumnya.

Yokuyoku ( よくよく) : dengan sangat hati-hati, betul-betul, benar-benar,

sungguh-sungguh, baik-baik, dengan teliti, sangat,

luar biasa.

Dalam joutai no fukushi ini ada kata-kata yang dapat menerangkan nomina

(23)

- Katsute no urami ( かつてのうらみ )

(24)

penulisan anomatope juga macam-macam. Terkadang bentuk hurufnya dibuat

menyerupai situasi yang digambarkan, agar bacaan lebih hidup. Anomatope yang

ditulis dengan Katakana itu bermaksud memberi tekanan atau memperjelas.

Sedangkan suara- suara atau penggunaan anomatope yang lembut, menggunakan

Hiragana.

2.2 Pengertian Gitaigo

Menurut buku pengantar linguistik bahasa jepang karangan Hamzon

Situmorang dan Rospita Uli, Gitaigo (擬態語) adalah bunyi bahasa yang timbul

dengan mengungkapkan perasaan ketika melihat suatu benda atau saat kita

merasakan sesuatu.

Yaitu apabila saat kita melihat sesuatu benda atau hal yang aneh misalnya

seperti saat jendela tiba-tiba terbuka maka kita akan mengatakan 窓 は サット

開く(まどはサットあく “mado wa satto aku”)。Bunyi bahasa yang digunakan

adalah サット“satto”, maka dari kalimat di atas kata サット “satto” merupakan

gitaigo dengan bunyi bahasa atau yang disebut juga dengan tiruan bunyi. Dan

contoh lain ketika saat terjadi petir kita mengatakan dari dalam hati kita bahwa

“petir berkilau dengan cahaya” 雷はピカリット輝きました。( かみなりは ピ

カリット かがやきました。“kaminari wa pikaritto kagayakimashita” ). maka

kata yang digunakan untuk menyatakan tiruan bunyi bahasa dari kalimat di atas

yaitu ピカリット “pikaritto”, tidak hanya itu saat kita melakukan sesuatu yang

(25)

bola tersebut dengan tangkas, sehingga seseorang mengatakan “ Dengan tangkas

menangkap bola” (てきばきボールをカチーした。 tekibaki boru o kachiishita)

Maka ungkapan perasaan ketika melihat benda tersebut kita menyatakan

ungkapan gitaigo dalam bahasa jepang カチー“kachii”. Dan masih banyak lagi

contoh-contoh ungkapan perasaan dalam gitaigo bahasa jepang antara lain:

Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan mual dan muak ingin muntah

( むかむか muka muka ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan sakit yang

berdenyut-denyut ( ずきずき zuki zuki ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan

perasaan merinding, gemetar karena ketakutan, kedinginan atau tersentuh ( ぞく

ぞくzoku zoku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan sakit dan nyeri

seperti tertusuk-tusuk benda tajam ( ちくちくchiku chiku ), Gitaigo yang

menyatakan ungkapan perasaan seram, takut dan tegang atau khawatir ( びくびく

biku biku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan berdebar saat

menantikan saat-saat bahagia ( わくわく waku waku ), Gitaigo yang menyatakan

ungkapan perasaan tidak rela atau terpaksa melakukan sesuatu ( しぶしぶ shibu

shibu ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan jengkel atau frustasi akan

kejadian yang tidak sesuai dengan yang diharapkan ( いらいら ira ira ), Gitaigo

yang menyatakan ungkapan perasaan nyeri saat menyaksikan sesuatu yang

menegangkan ( はらはら hara hara ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan

perasaan tidak bersalah atau tidak merasa malu yang mana seharusnya tidak

(26)

BAB III

GITAIGO BAHASA JEPANG YANG BERHUBUNGAN

DENGAN PERASAAN

2.3 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Mual Dan Muak (Ingin Muntah)

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat seseorang merasa mual atau muak terhadap

sesuatu yang ia lihat ataupun melakukan sesuatu seperti terlalu bayak makan dan

minum mengakibatkan dadanya terasa mual atau perasaan yang benci dihatinya

karena mendengar perkataan yang tidak baik dari orang yang tidak ia sukai

rasanya muak dan ingin muntah.

• むかむか MUKAMUKA

Contoh:

た の むね

1. 食べすぎて、飲みすぎて、胸がむかむか

( Tabesugite, nomisugite, mune ga mukamuka shimasu )

します。

=Saya makan terlalu banyak, minum terlalu banyak dan dada saya

terasa mual.

かれ はなし き はら た

2. 彼の 話を聞いていると、腹が立ってむかむか

( kare no hanashi o kiiteiru to, hara ga tatte mukamuka shitekimasu )

してきます。

=Begitu mendengar perkataan dia, saya mulai marah dan muak.

きら

(27)

=Mencium bau yang saya benci, terasa

ひこうき の きょねん ひこうき の

mual.

4. 飛行機 に 乗ること は きらいで、去年 、飛行機 に 乗ったと

き、むかむかしました

( hikouki ni norukoto wa kiraide, kyonen, hikouki ni notta toki,

mukamuka shimashita )

= Saya dalam hal naik pesawat tidak suka, tahun lalu ketika naik

pesawat, saya merasa mual.

あつがみ にほんご ほん み むね

5. 厚紙 の 日本語 の 本 しか 見なくても、胸 が むかむかしま

( atsugami no nihongo no hon shika minakutemo, mune ga

mukamuka shimasu )

= Meskipun hanya melihat buku bahasa jepang yang tebal, dada saya

terasa mual.

しゃちょう はなし き はら た

6. 社長の話 聞いていると、腹が立ってむかむか

( shachou no hanashi kiiteiruto, hara ga tatte mukamuka shitekuru )

してくる。

= Begitu mendengar cerita kepala perusahaan, saya mulai marah

dan muak.

の ものよ

7. 乗り物酔いかしら、なんだかむかむか

( norimono yoikashira, nandaka mukamuka shitekitawa )

してきたわ。

= Mungkin saya mabuk kendaraan, saya kira saya mau muntah.

きのう かちょう い ぐさ おも だ

8. 昨日の課長の言い草、思い出しただけでもむかむかするね。

( kinou no kachou no ii gusa, omoi dashita dakedemo mukamuka

surune )

(28)

3.2 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Sakit yang Berdenyut-denyut

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat sakit yang berdenyut-denyut seperti sakit kepala

yang rasanya berdenyut-denyut, sakit gigi, maupun hati yang berdenyut-denyut

akibat putus cinta dari kekasih dll.

• ずきずきZUKI ZUKI

Contoh:

あたま しゅうちゅう

1. 頭 がずきずき

( atama ga zukizuki shite, shuuchuu dekimasen )

して、集中できません

=Kepala saya sakit berdenyut-denyut, saya tidak bisa konsentrasi.

むしば いた

2. 虫歯がずきずき

( mushiba ga zukizuki shite, itamimasu )

して、痛みます。

=Gigi yang berlubang, sakit berdenyut-denyut.

こいびと こころ いた

3. 恋人 に ふられて、心 が ずきずき

( koibito ni furarete, kokoro ga zukizuki, itamimasu ) 、痛みます。

=Diputus cinta oleh kekasih, hati terasa sakit berdenyut-denyut.

にほんご しゅくだい あたま

4. 日本語の宿題がたくさんあるので、頭がずきずき

( nihongo no shukudai ga takusan aru node, atama ga zukizuki

(29)

= Karena ada banyak PR bahasa jepang, kepala saya sakit berdenyut-denyut.

わたし りこん こころ いた

5. 私は 離婚されて、心 がずきずき痛みます。

( watashi wa rikonsarete, kokoro ga zukizuki itamimasu )

= Saya diceraikan, hati saya sakit berdenyut-denyut.

3.3 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Merinding, Gemetar Karena Ketakutan, Kedinginan Atau Tersentuh

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat suasana merinding karena cuaca yang dingin atau

merinding akibat melihat seseuatu yang ditakuti maupun tersentuh perasaan di

dalam hatinya karena sesuatu yang didengar terdengar mengharukan atau

menyedihkan dll.

• ぞくぞく ZOKU ZOKU

Contoh

1. ごきぶりがきらいで、見るたびにぞくぞく

( gokiburi ga kiraide, mirutabi ni zokuzoku shimasu )

します。

= Saya benci kecoa (lipas), setiap kali melihatnya saya merinding

ketakutan.

つめ かぜ ふ

2. 冷たい 風 に 吹かれて、ぞくぞく

( tsumetai kaze ni fukarete, zokuzoku shimasu )

します。

(30)

えんそう き

3. そのすばらしいピアノの 演奏を聞いて、ぞくぞく

( sono subarashii piano no ensou o kite, zokuzoku shimashita )

しました。

= Saya merinding karena tersentuh mendengarkan pertunjukan piano

yang indah itu.

えいが み

4. ホラー映画を見て、ぞくぞく

(horor eiga o mite, zokuzoku shimasu)

します。

= Menonton film horor, saya merinding ketakutan.

おんがく き

5. その音楽を聞くたびに、ぞくぞく

(sono ongaku o kikutabini, zokuzoku shiteimasu)

しています。

= setiap kali mendengar lagu itu. Saya merinding.

へび きら へび み

6. 蛇が嫌いで、蛇を見るとぞくぞく

(hebi ga kiraide, hebi o miru to zokuzoku shimasu)

します。

= Saya benci ular, kalau melihat ular saya merinding.

なん せすじ ねつ あ そうたい

7. 何だか背筋がぞくぞく

( nan daka sesuji ga zokuzoku surundesu. Netsu ga agari sounan node

soutai sasete kudasai)

するんです。熱が上がりそうなので早退

させてください。

= Saya merasa kedinginan (merinding) pada bagian atas dan bawah punggung saya, dan saya pikir suhu badan saya naik. Bolehkah saya pulang lebih awal.

おもしろ

8. このミステリーは面白いよ、ぞくぞくするほどスリリングなん

だ。

( kono misuterii wa omoshiroi yo, zokuzoku suru hodo suririnhu nan

(31)

= Misteri ini menarik. Begitu mendebarkan, dan membuatku menggigil.

3.4 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Sakit Dan Nyeri Seperti Tertusuk-tusuk Benda Tajam

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat merasakan sakit dan nyeri seperti tertusuk-tusuk

benda tajam ketika saat memakai pakain yang kasar akibat kain yang sudah

keluar dari jahitannya dan rasanya sakit kerena menusuk-nusuk kekulit atau

perasaan hati yang sakit misalnya ditinggal oleh kekasih dll.

• ちくちく CHIKU CHIKU

( kono woru no uwagi ga chikuchiku shite, gaman dekimasen )

して我慢できません。

= Jeket wool ini menusuk-nusuk

di kulit, saya tidak bias tahan.

あいげん し こころ いた

(32)

= Ditinggal mati oleh anjing kesayangan, hati saya sakit seperti

= Kalau memakai sepatu ini, kaki seperti tertusuk-tusuk.

こいびと こころ いた

5. 恋人 にふられて、心がちくちく

( koibito ni furarete, kokoro ga chikuchiku itamimasu )

痛みます。

= Diputus cinta oleh kekasih, hati saya sakit seperti di tusuk-tusuk.

3.5 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Seram, Takut Dan Tegang Atau Khawatir

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat seseorang merasakan keadaan yang seram, takut

melihat sesuatu, tegang atau khawatir terhadap hal yang ia takuti. Seperti

melewati rumah yang ada hewan peliharaan misalnya anjing, mendengar suara

yang menyeramkan dll.

• びくびく BIKUBIKU

Contoh:

かのじょ いぬ まえ とお

1. 彼女はびくびく

( kanojo wa bikubiku shinagara inu no mae otoorimashita )

しながら犬の前を通りました。

= Dia lewat di depan anjing sambil takut-takut.

(33)

( karada o bikubiku (to) furuwashimasu )

= Tubuh saya gemetar ketakutan.

おんがく き きゅう こころ

3. その音楽を聞くとき、急に心がびくびく

( sono ongaku o kiku toki, kyuuni kokoro ga bikubiku suruyouni

narimashita )

するようになりました

= Ketika mendengar musik itu, tiba-tiba hati saya menjadi

さいきん はんにん わたし まいにち

takut.

4. 最近、犯人はたくさんいるので、私は毎日びくびく

( saikin, hannin wa takusan irunode, watashi wa mainichi bikubiku

shite ita )

していた。

= Akhir-akhir ini, karena ada banyak penjahat, saya setiap

hari ketakutan.

3.6 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Berdebar Saat Menantikan Saat-saat Bahagia

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat seseorang merasakan sesuatu di dalam hatinya

yang berdebar menantikan sesuatu yang diinginkan atau sesuatu yang di

tunggu-tunggu dari seseorang yang istimewa. Misalnya hari ini adalah hari ulang

tahunnya dan biasanya saat hari ulang tahunnya sesorang yang istimewa akan

memberikannya hadiah dan dia sangat bahagia menantikannya dan hatinya pun

berdebar-debar bahagia dll.

(34)

Contoh:

かのじょ こえ き かれ

1. 彼女の声を聞いただけで彼はわくわく

( kanojo no koe o kiitadakede, kare wa wakuwaku shimashita )

しました。

= Dengan hanya mendengar suara wanita itu,dia sudah berdebar

bahagia.

やす おも むね

2. もうすぐ休みだと思うと胸がわくわく

(mousugu yasumidato omou to, mune ga wakuwaku shimasu )

します。

= Kalau berpikir liburan akan segera tiba, dada saya berdebar bahagia.

わたし あ

3. 私はわくわく

( watashi wa wakuwaku shinagara purezento o akemasu )

しながらプレゼントを開けます。

= Saya membuka hadiah sambil berdebar bahagia.

わたし かれ み こころ

4. 私は彼を見ると、心がわくわく

( watashi wa kare o miru to, kokoro ga wakuwaku shimasu )

します。

= Saya kalau melihat wajahnya, hati saya berdebar bahagia.

あした りょこう むね

5. 明日から旅行なので、胸がわくわく

( ashita kara ryokou node, mune ga wakuwaku suru )

する。

= Karena perjalanan dari esok hari, dada saya berdebar bahagia.

3.7 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan PerasaanTidak Rela Atau Terpaksa Melakukan Sesuatu

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat seseorang tidak rela atau terpaksa terhadap

(35)

meminta kue yang dibawa olehnya, tetapi orang yang memiliki kue tersebut

ternyata terpaksa membagikan kue yang dibawanya untuk diberikan kepada

teman-teman yang lain dll.

• しぶしぶSHIBU SHIBU

Contoh:

かれ いちまん きふ

1. 彼はしぶしぶ

( kare wa shibushibu ichiman rupiahkifushimashita )

一万ルピア寄付しました。

= Dia dengan terpaksa/tidak rela

こども わ

sudah menyumbangkan 10 ribu rupiah.

2. 子供はしぶしぶ

( kodomo wa shibushibu keki waketekuremashita )

ケーキ分けてくれました。

= Anak-anak dengan terpaksa/tidak rela sudah membagikan kuenya

kepada saya.

かれ じぶん まちが みと

3. 彼はやっと自分の間違いをしぶしぶ

( kare wa yatto jibun no machigai o shibushibu mitomemashita )

認めました。

= Dia akhirnya dengan terpaksa/tidak rela sudah mengakui

kesalahannya.

わたし しょせつ あ み

4. ミラさんは私にこの諸説を上げてしぶしぶ見えました。

( mira san wa watashi ni kono shosetsu o ageshite shibushibu

miemashita )

= Saudari Mira kelihatannya terpaksa/tidak rela memberikan novel ini

kepada saya.

たいへんつか のほん しゅくだい

5. 大変疲れたので、日本の宿題 をしぶしぶ

( taihen tsukareta node, nihon no shukudai o shibushibu shiteimashita )

(36)

3.8 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Jengkel Atau Sesuatu Yang Tidak Sesuai Dengan Yang Diharapkan

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat merasakan suasana jengkel ataupun peristiwa

yang tidak sesuai dengan yang diharapkan seperti menunggu seseorang dalam

waktu yang lama dan tidak ada kepastian akan kedatangannya, dan keberadaanya

juga belum kunjung tiba dll.

• いらいら IRA IRA

Contoh

やくそくじかん す かれ き

1. 約束時間を過ぎても彼がまだ来ていないので、いらいら

( yakusoku jikan o sugitemo kare ga mada kiteinai node, iraira shimasu )

します

= Saya jengkel dan frustasi karena dia belum juga datang walau waktu

yang dijanjikan sudah lewat.

こうつうじゅうたい くるま うご

2. 交通渋滞 で 車が 動かなくて、いらいら

( koutsuujuutai de kuruma ga ugokanakute, iraira shimasu )

します。

= Saya jengkel dan frustasi karena mobil tidak bergerak karena macet.

ちゅうもん りょうり こ

(37)

= Makanan yang telah di pesan, karena tidak datang, saya jengkel.

かれ はなし なが

4. 彼の話 はいつも長いので、いらいら

( kare no hanashi wa itsumo nagai mode, iraira suru )

する。

= Ceritanya karena selalu panjang, saya jengkel.

3.9 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Nyeri Saat Menyaksikan Sesuatu Yang Menegangkan

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat nyeri ketika menyaksikan sesuatu yang

menegangkan melihat kejadian saat terjadi kecelakaan, saat melihat orang dalam

keadaan yang sakit dan akan melaksanakan operasi, dan perasaan kita saat itu

berdebar-debar.

• はらはら HARA HARA

Contoh:

(38)

( dourobo de harahara shinagara usouzoku o resu miteimasu )

= Dijalanan, saya menonton balapan pengebut liar dengan

berdebar-debar ngeri.

しゅうちゅうちりょうしつ はい ゆうじん

2. 集中治療室 に 入った友人がどうなることかとはらはら

( shuuchuu chiryoushitsu ni haitta yuujin ga dounaru kotokato

harahara shimasu )

しま

す。

= Saya berdebar-debar ngeri membayangkan apa yang akan terjadi pada

teman yang sudah masuk di ruang ICU.

けさ まえ くるま じこ お

3. 今朝はらはら

( kesa harahara shite, uchi no mae ni kuruma no jiko ga okimashita

kara )

して、うちの前に車の事故が起きましたから。

= Saya bedebar-debar ngeri, karena terjadi kecelakaan mobil di depan

rumah saya tadi pagi.

かんきゃく げい み

4. 観客 は はらはら

( kankyaku wa harahara shinagara, sakasu no gei o miteita )

しながら、サーカスの 芸を見ていた。

= Penonton melihat seni sambil bedebar-debar ngeri

どうろ あそ こども み

.

5. 道路で遊んでいる子供を見ると、はらはら

( douro de asondeiru kodomo o miru to, harahara suru )

する。

= Kalau melihat anak-anak bermain di jalan raya, berdebar-debar ngeri.

(39)

Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk

menyatakan ungkapan pada saat tidak bersalah atau tidak merasa malu yang

mana seharusnya tidak pantas merasa demikian. Misalnya melanggar peraturan

yang ada dan orang tersebut tidak merasa bersalah ataupun merasa malu atas

tindak kesalahan yang telah dibuatnya, kemudian sudah larut malam dan orang

itu tidak merasa bersalah atau tidak merasa malu karena sudah pulang dengan

tidak tepat waktu dll.

• のこのこ NOKO NOKO

Contoh:

ひと は かえ き

1. あの人は恥ずかしげなくのこのこ

( ano hito wa hazukashigenaku nokonoko kaette kimashita )

帰って来ました。

= Orang itu tidak tahu malu dan pulang dengan perasaan tidak merasa bersalah.

あかしんごう ある みち わた ひと

2. 赤信号なのにこのこの

( akashingou nanoni nokonoko aruite michi o wataru hito ga imasu )

歩いて道を渡る人がいます。

= Ada orang yang menyeberang jalan dengan perasaan tidak bersalah padahal lampu lalu lintas menyala merah.

かれ だんじき ひと まえ た

3. 彼はのこのこ断食している人の前に食べています。

( kare wa nokonoko danjiki shiteiru hito no mae ni tabeteimasu )

(40)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Anomatope adalah kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang

digambarkannya, bunyi-bunyi ini mencakup suara hewan, suara alam, termasuk

juga suara-suara manusia yang bukan merupakan suatu kata, seperti:

(41)

angin riuh, tumbangnya pohon dll, menggambarkan suara bunyi benda disekitar

seperti bunyi tercebur, benda terjatuh dll.

Gitaigo (擬態語) adalah bunyi bahasa yang timbul dengan

mengungkapkan perasaan ketika melihat suatu benda atau saat kita merasakan

sesuatu. Diantaranya ialah : Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan mual,

muak dan ingin muntahむかむか ( muka muka ), Gitaigo yang menyatakan

ungkapan perasaan sakit yang berdenyut-denyutずきずき( zuki zuki ), Gitaigo

yang menyatakan ungkapan perasaan merinding, gemetar karena ketakutan,

kedinginan atau tersentuhぞくぞく( zoku zoku ), Gitaigo yang menyatakan

ungkapan perasaan sakit dan nyeri seperti tertusuk-tusuk benda tajamちくちく(

chiku chiku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan seram, takut dan

tegang atau khawatirびくびく( biku biku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan

perasaan berdebar saat menantikan saat-saat bahagiaわくわく( waku waku ),

Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan tidak rela atau terpaksa melakukan

sesuatuしぶしぶ( shibu shibu ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan

jengkel atau sesuatu yang tidak sesuai dengan yang diharapkanいらいら( ira ira

), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan nyeri saat menyaksikan sesuatu

yang menegangkanはらはら( hara hara ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan

perasaan tidak bersalah atau tidak merasa malu yang mana seharusnya tidak

(42)

4.2 Saran

Ketika kita belajar bahasa terutama bahasa asing, hal utama yang

paling mendasar kita pelajari adalah kosakata dan pola kalimat. Supaya dapat

membuat suatu kalimat yang benar sesuai pola kalimat yang ada, dan tidak hanya

itu, kita harus mengetahui Gitaigo diantaranya anomatope bahasa jepang yang

termasuk fukushi joutai yaitu merupakan adverbia yang secara jelas

menerangkan keadaan suatu perbuatan fukushi yang sering dipakai untuk

menerangkan verba atau kata kerja dan mengganti kata kerja yang ada berubah

menjadi suatu kata yang berasal dari tiruan bunyi, ataupun keadaan yang kita

(43)

DAFTAR PUSTAKA

Situmorang, Hamzon dan Rospita Uli.2010.Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.

Medan: USU Press

Shiang, Tjhin Thian.2009.Kata Berulang Dalam Bahasa Jepang.

Jakarta:GAKUSHUDO

Sudjianto dkk.2004.Grametika Bahasa Jepang Modern.Bekasi Timur-Indonesia:

KBI

Fukuda hiroko.1997.Menjetik, Merayap, & Mendobrak Kata Dalam Bahasa

Jepang Yang Meniru Bunyi dan Tindakan. Jakarta: kesaint blanc

Prof. DR. H. M.Burhan Bungin,s.sos.,M.SI.2011.Metodologi Penelitian

Kuantitatif:Komunikasi, Ekonomi, Dan KebijakanPublik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.Jakarta: kencana

(44)

http://id.wikipedia.org/wiki/Onomatope

http://id.wikipedia.org/wiki/Nomina

http://artikata.com/arti-342347-nomina.html

ABSTRAK

Gitaigo Bahasa Jepang Yang Berhubungan Dengan Perasaan

Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk

berkomunikasi antar masyarakat serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.

Bahasa yang baik berkembang dari suatu system organisasi, yaitu seperangkat

aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Dan bahasa merupakan salah satu unsur

terpenting dalam kehidupan manusia. Maka dari itu jika kita ingin bersosialisasi

dengan baik oleh bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka, salah satunya

ialah bahasa Jepang.

Jepang adalah salah satu Negara yang banyak menginvestasikan modalnya

ke Indonesia. Selain itu, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang

(45)
(46)
(47)

のを待つとき、どきどきの感じを表す擬態語と言う「わくわく」であり、

何かをすることを強いられた感じを表す擬態語と言う「しぶしぶ」であり

の ざせつかん

望みに合わない何か か 挫折感の感じを表す擬態語と言う「いらいら」で

あり、ひずみを見たときに、痛みの感じを表す擬態語と言う「はらはら」

は ゆうざい

であり、恥ずかしくなく、有罪のような感じを表す擬態語と言う「のこの

Referensi

Dokumen terkait

Tersajinya Kualitas Laporan Keuangan yang Sesuai Dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (Sap) Tanggapan Atas Temuan Pemeriksa Internal dan Eksternal, Rencana Tindak Lanjut Temuan

To answer the wide demand of precise DEMs over Tropical and Northern areas, frequently covered by clouds, a study was performed to integrate StripMap radargrammetric

Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Pemenuhan Kebutuhan Sarana dan Prasarana Teknis dan Umum Peradilan Tingkat Banding dan Tingkat Daerah2. Jangka Waktu Pelaksanaan Keg/Tahun ke

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXIX-B4, 2012 XXII ISPRS Congress, 25 August – 01 September 2012,

Indikator Kinerja Kegiatan Jumlah Penyelesaian Administrasi Perkara (yang Sederhana, dan Tepat Waktu) Ditingkat Pertama dan Banding di Lingkungan Peradilan Agama.. OutCome

The first one is that the time consuming of data loading has been considerately increasing with the growth of metadata count, because it loads metadata and builds

perihal Uji Lapang Pakan Ikan, bersama ini kami sampaikan hasil pengujian tersebut, sebagai bahan penilaian selanjutnya.. Demikian disampaikan atas perhatiannya kami

[r]