GITAIGO BAHASA JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERASAAN
KANJOU NI KANSURU NIHONGO NO GITAIGO
KERTAS KARYA
Dikerjakan O L E H
RIKA MONIKA
NIM :112203014
PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
GITAIGO BAHASA JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERASAAN
KANJOU NI KANSURU NIHONGO NO GITAIGO
KERTAS KARYA
Kertas Karya ini diajukan kepada Panitia Ujian Program Pendidikan
Non-Gelar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan, untuk
melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III dalam bidang Studi Bahasa
Jepang.
Dikerjakan
OLEH
NIM : 112203014 RIKA MONIKA
Pembimbing, Pembaca,
Zulnaidi, SS., M.Hum Mhd. Pujiono. SS., M.HUM
PROGRAM STUDI BAHASA JEPANG DIII
FAKULTAS ILMU BUDAYA
PENGESAHAN
Diterima Oleh :
Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan,
Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Diploma III dalam bidang Studi Bahasa Jepang
Pada :
Tanggal :
Hari :
Program Diploma Sastra Budaya Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Dekan,
Nip.19511013 1976 03 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A.
PanitiaUjian :
No. Nama TandaTangan
1. Zulnaidi, SS., M.HUM ( )
Disetujui Oleh :
Program Diploma Sastra dan Budaya
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara
Medan
Program Studi D-III Bahasa Jepang
Ketua Program Studi
Nip : 19670807 2004 01 1 001 Zulnaidi, SS., M.Hum
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan kertas karya ini, sebagai persyaratan untuk memenuhi ujian
akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara. Kertas karya ini bejudul “GITAIGO BAHASA
JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERASAAN”.
Dalam hal ini penulis menyadari bahwa apa yang telah tertulis dalam
Kertas Karya ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi materi dan
pembahasan masalah. Demi kesempurnaan, penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari para pembaca untuk kearah perbaikan.
Dalam kertas karya ini penulis telah banyak menerima bantuan dari
berbagai pihak yang cukup bernilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan
banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Zulnaidi, SS., M.Hum. selaku Ketua Jurusan Bahasa Jepang Fakultas
Ilmu Budaya Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing yang dengan
ikhlas telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan juga
3. Mhd. Pujiono. SS., M.HUM Selaku dosen pembaca yang telah memberikan
pengarahan, kritik, dan saran yang sangat bermanfaat bagi penyelesaian
kertas karya ini.
4. Seluruh staf pengajar pada program studi Bahasa Jepang Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara, atas didikannya selama masa
perkuliahan.
5. Untuk keluarga yang tersayang : teristimewa kepada ibunda tercinta Murni
dan ayahanda shahbirin, kakak dan abang khususnya Gusti Pratama, S.kom
yang membatu menyusun kertas karya ini, Ria citra yang memberikan
semangat dan dukungan. Dan seluruh keponakan yang membuat penulis
selalu ceria dalam menyelesaikan kertas karya ini.
6. Untuk sahabat-sahabat angkatan 2011 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu terima kasih banyak karena telah membuat penulis selalu semangat
dan membantu dalam mencari bahan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini,
sehingga kritik dan saran sangat diharapkan oleh penulis.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih. Semoga kertas karya ini dapat
berguna bagi kita dikemudian hari.
Medan , Juni 2014
Penulis,
DAFTAR ISI
BAB II GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO BAHASA JEPANG ...6 2.1 ... Pe
mbagian Anomatope Dalam Bahasa Jepang ...6
2.2 ... Pen
gertian Gitaigo ...11
BAB III GITAIGO BAHASA JEPANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERASAAN ...13 3.1 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Mual Dan Muak
3.2 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Sakit Yang Berdenyut-
denyut ...15
3.3 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Merinding, Gemetar Karena
Ketakutan, Kedinginan Atau Tersentuh ...16
3.4 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Sakit Dan Nyeri Seperti
Tertusuk-tusuk Benda Tajam ...18
3.5 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Seram, Takut Dan Tegang Atau
Khawatir ...19
3.6 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Berdebar Saat Menantikan
Saat-saat Bahagia ...20
3.7 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Tidak Rela Atau Terpaksa
Melakukan Sesuatu ...21
3.8 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Jengkel Atau Frustasi Akan
3.9 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Nyeri Saat Menyaksikan
Sesuatu Yang Menegangkan ...24
3.10 ... Gita
igo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Tidak Bersalah Atau Tidak
Merasa Malu Yang Mana Seharusnya Tidak Pantas Merasa Demikian .25
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...27 4.1 ... Kes
impulan ...27
4.2 ... Sar
an ...28
http://id.wikipedia.org/wiki/Onomatope
http://id.wikipedia.org/wiki/Nomina
http://artikata.com/arti-342347-nomina.html
ABSTRAK
Gitaigo Bahasa Jepang Yang Berhubungan Dengan Perasaan
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk
berkomunikasi antar masyarakat serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Bahasa yang baik berkembang dari suatu system organisasi, yaitu seperangkat
aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Dan bahasa merupakan salah satu unsur
terpenting dalam kehidupan manusia. Maka dari itu jika kita ingin bersosialisasi
dengan baik oleh bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka, salah satunya
ialah bahasa Jepang.
Jepang adalah salah satu Negara yang banyak menginvestasikan modalnya
ke Indonesia. Selain itu, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang
lain-sangat diperlukan. Sebelum kita mempelajari bahasa jepang lebih mendalam,
pertama sekali kita harus mengenal bunyi bahasa dan huruf. Jepang adalah Negara
yang mempunyai huruf terbanyak yaitu terbagi atas hiragana, katakana, kanji, dan
romaji. Setelah mendalami pembelajaran bunyi bahasa dan huruf, kemudia kita
harus mempelajari kelas kata dalam bahasa jepang yang terbagi atas 10 jenis
kelas kata bahasa jepang yaitu: Doushi ( 動詞どうし), Keiyoushi (形容詞 けい
ようし), Keyoudoushi ( 形容動詞 けいようどうし ), Meishi ( 名詞 めいし ) ,
Rentaishi ( 連体詞 れんたいし ), Kandoushi ( 感動詞 かんどうし ),
Setsuzokushi ( 接続詞 せつぞくし ), Joshi( 助詞じょし ), Jodoushi( 助動詞
じょどうし ), Fukushi ( 副詞 ふくし ). Dari 10 jenis kelas kata bahasa jepang
yang ada, penulis tertarik dengan kelas kata FUKUSHI. Yang termasuk fukushi
joutai yaitu Anomatope. Dalam bahasa jepang disebut ongmanego ( 音まね語 “
おんまねご” ).
Anomatope adalah kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sesuatu yang
digambarkannya, bunyi-bunyi ini mencakup suara hewan, suara alam,suara
manusia yang bukan merupakan suatu kata, seperti: Menggambarkan suara hewan
yang sedang menggonggong, menggambarkan suara alam ketika angin riuh,
menggambarkan suara bunyi benda disekitar kita.
Anomatope terdiri atas 3 jenis tiruan bunyi yaitu: Giseigo ( 擬声語 )
adalah bunyi bahasa yang timbul karena meniru suara binatang, Giongo( 擬音
( 擬態語 )adalah bunyi bahasa yang timbul karena mengungkapkan perasaan
ketika melihat suatu benda atau yang dirasakan.
Ada bermacam-macam gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan
perasaan diantaranya ialah : Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan mual,
muak dan ingin muntahむかむか ( muka muka ), Gitaigo yang menyatakan
ungkapan perasaan sakit yang berdenyut-denyutずきずき( zuki zuki ), Gitaigo
yang menyatakan ungkapan perasaan merinding, gemetar karena ketakutan,
kedinginan atau tersentuhぞくぞく( zoku zoku ), Gitaigo yang menyatakan
ungkapan perasaan sakit dan nyeri seperti tertusuk-tusuk benda tajamちくちく(
chiku chiku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan seram, takut dan
tegang atau khawatirびくびく( biku biku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan
perasaan berdebar saat menantikan saat-saat bahagiaわくわく( waku waku ),
Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan tidak rela atau terpaksa melakukan
sesuatuしぶしぶ( shibu shibu ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan
jengkel atau sesuatu yang tidak sesuai dengan yang diharapkanいらいら( ira ira
), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan nyeri saat menyaksikan sesuatu
yang menegangkanはらはら( hara hara ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan
perasaan tidak bersalah atau tidak merasa malu yang mana seharusnya tidak
pantas merasa demikianのこのこ( noko noko ).
ようし
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk
berkomunikasi antar masyarakat serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan
yang dipatuhi oleh pemakainya. Dan bahasa merupakan salah satu unsur
terpenting dalam kehidupan manusia. Maka dari itu jika kita ingin bersosialisasi
dengan baik oleh bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka, salah satunya
ialah bahasa Jepang.
Jepang adalah salah satu Negara yang banyak menginvestasikan modalnya
ke Indonesia. Selain itu, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang
terjalin sudah cukup lama. Baik dibidang industri, ekonomi, pendidikan, dan
lain-lain. Sehingga, penggunaan bahasa jepang di Indonesia untuk sekarang ini sudah
sangat diperlukan. Sebelum kita mempelajari bahasa jepang lebih mendalam,
pertama sekali kita harus mengenal bunyi bahasa dan huruf. Jepang adalah Negara
yang mempunyai huruf terbanyak yaitu terbagi atas hiragana, katakana, kanji, dan
romaji. Setelah mendalami pembelajaran bunyi bahasa dan huruf, kemudia kita
harus mempelajari kelas kata dalam bahasa jepang yang terbagi atas 10 jenis
1. DOUSHI ( 動詞 どうし) yaitu kelas kata yang mempunyai makna
suatu gerakan atau tindakan.
2. KEIYOUSHI (形容詞 けいようし) yaitu kelas kata yang
menjelaskan atau menunjukkan sifat keadaan suatu benda.
3. KEIYOUDOUSHI ( 形容動詞 けいようどうし ) yaitu kelas kata
yang mempunyai makna merubah bentuk keadaan.
4. MEISHI ( 名詞 めいし ) yaitu kelas kata yang menyatakan suatu
benda atau kata benda.
5. RENTAISHI ( 連体詞れんたいし ) yaitu kelas kata yang mempunyai
makna mengikuti kata benda atau menerangkan kata benda.
6. KANDOUSHI ( 感動詞 かんどうし ) yaitu kelas kata yang
menyatakan gerakan untuk mengutarakan rasa terkejut, kaget, heran,
marah, memanggil, kagum, jawaban ya atau tidak, dan sebagai
kata-kata salam.
7. SETSUZOKUSHI ( 接続詞 せつぞくし ) yaitu kelas kata yang
mempunyai makna kata sambung, untuk menyambungkan dua buah
kalimat, bukan menyambung dua buah kata.
8. JOSHI ( 助詞じょし ) yaitu kelas kata yang menyatakan kata bantu.
9. JODOUSHI ( 助動詞 じょどうし ) yaitu kelas kata yang
10. FUKUSHI ( 副詞 ふくし ) yaitu kelas kata bahasa jepang yang
menjelaskan keadaan kata kerja, kata sifat, dan menerangkan fukushi
lagi.
Dari 10 jenis kelas kata bahasa jepang yang ada, penulis tertarik dengan
kelas kata FUKUSHI yang termasuk fukushi joutai yaitu fukushi yang
menerangkan keadaan, sering disebut dengan Anomatope atau dalam bahasa
jepangnya disebut dengan ongmanego ( 音まね語 “おんまねご” ).
Anomatope berasal dari bahasa Yunani, ονοματοποιία adalah kata yang
menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya.
Bunyi-bunyi ini mecakup suara hewan, suara alam, suara manusia yang bukan
merupakan suatu kata.
Pada dasarnya jepang adalah Negara yang maju yang menghasilkan
barang-barang canggih terutama dalam elektronik maupun otomotif dan
kebudayaannya yang masih dipertahankan yang menarik untuk diteliti lebih
dalam, tetapi jepang juga memiliki kata-kata yang dinyatakan dengan bunyi
bahasa atau yang disebut juga dengan tiruan bunyi seperti suara hewan, suara
manusia yang sedang tertawa, menangis dan yang mengungkapkan perasaan
seseoramg, bermacam-macam bunyi benda disekitar kita, bunyi alam dan lain
sebagainya, atau yang sering disebut dengan Anomatope.
Beberapa contoh Anomatope:
- Menggambarkan suara hewan yang sedang menggonggong, mendesis,
- Menggambarkan suara alam seperti turunnya hujan, angin riuh,
tumbangnya pohon dll.
- Menggambarkan suara bunyi benda disekitar seperti bunyi tercebur,
benda terjatuh dll.
- Menggambarkan bunyi perasaan manusia seperti saat tertawa, saat
sakit akibat terkena sesuatu, saat takut, saat bahagia dll.
Dalam bahasa jepang Anomatope dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu
Giseigo, Giongo dan Gitaigo.
untuk dikalangan remaja khususnya di indonesia kata Anomatope yang
sering digunakan yaitu gitaigo bahasa yang mengungkapkan perasaan hati
seseorang ketika melihat atau terkena sesuatu. Karena bahasa yang unik dan
menarik sehingga kalangan remaja seperti halnya penulis lebih suka
menggunakan kata-kata yang menyatakan bunyi bahasa seperti melukiskan
perasaan berdebar saat menantikan saat-saat bahagia yaitu dengan menggunakan
kata わくわくする, kemudian melukiskan perasaan yang sakit yang
berdenyut-denyut seperti kepala yang berberdenyut-denyut-berdenyut-denyut dengan menggunakan kata ずきず
きするdll. Karena bahasa gitaigo mengalami pengulangan sehingga mudah
diingat, hal ini mendorong penulis untuk mencari tahu jenis kata-kata apa saja
yang menjadi kata gitaigo untuk mengungkapan perasaan.
1.2 Tujuan Penelitian
1. Ingin memberitahukan kepada pembaca mengenai jenis-jenis kata Gitaigo
bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan.
2. Untuk menambah wawasan tentang jenis bunyi kata gitaigo bahasa jepang
yang berhubungan dengan perasaan.
3. Untuk menambah pengetahuan penulis dan juga pembaca.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas maka dalam penyusunan
kertas karya ini penulis membatasi pembahasan mencakup jenis-jenis kata Gitaigo
bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan.
1.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan penulis dalam kertas karya ini adalah metode
kepustakaan, yaitu mengumpulkan data-data atau informasi dengan membaca
buku kemudian dipilah-pilah, serta menjelajahi internet karena perkembangan
internet yang sudah semakin maju dan pesat serta telah mampu menjawab
berbagai kebutuhan maka penulis mencari data-data dengan menggunakan
internet. Selanjutnya data dibahas dan dirangkum untuk kemudian dideskripsikan
BAB II
GAMBARAN UMUM ANOMATOPE TENTANG GITAIGO
2.1 Pembagian Anomatope dalam Bahasa Jepang
Kata Anomatope berasal dari bahasa Yunani yang berarti membuat
nama. Anomatope berarti ‘nama’ yang diberikan kepada suara. Jadi secara tidak
langsung Anomatope bisa diartikan sebagai sebuah kata untuk meniru sebuah
suara.
Pada dasarnya tidak hanya bangsa yunani saja yang menggunakan bunyi
bahasa atau yang disebut dengan anomatope untuk menirukan sesuatu dari sebuah
bunyi tetapi bangsa yang sudah sangat maju dan merupakan Negara yang
mempunya huruf terbanyak didunia seperti halnya Jepang juga memiliki
kata-kata yang dinyatakan dengan bunyi bahasa atau yang disebut juga dengan tiruan
bunyi seperti suara hewan, suara manusia yang sedang tertawa, menangis dan
saat mengungkapkan perasaan, bermacam-macam bunyi benda di sekitar kita,
bunyi alam dan lain sebagainya.
Anomatope atau dalam bahasa jepangnya disebut Ongmanego terdiri atas
3 jenis tiruan bunyi yaitu:
ぎせいご
1. Giseigo ( 擬声語 )
Yaitu bunyi bahasa yang timbul karena meniru suara binatang.
ぎおんご
2. Giongo(擬音語)
Yaitu bunyi bahasa yang timbul karena meniru bunyi suara alam.
ぎたいご
Yaitu bunyi bahasa yang timbul karena mengungkapkan perasaan
ketika melihat suatu benda atau yang dirasakan.
Anomatope ini termasuk ke dalam youshuno fukushi atau fukushi joutai.
Fukushi joutai dapat dibagi menjadi 3 yaitu: joutai yang menerangkan keadaan
seperti ずっと ( terus-menerus ), joutai yang menerangkan waktu sepertiしばら
く( sebentar ) じきに ( kadang-kadang ), dan yang terakhir joutai yang
menerangkan petunjuk atau pengarahan そう( begitu ). Youshuno fukushi atau
fukushi joutai merupakan adverbia yang secara jelas menerangkan keadaan suatu
perbuatan fukushi yang sering dipakai untuk menerangkan verba ( kata kerja ).
Fukushi yang termasuk kelompok joutai antara lain:
a. Fukushi yang disertai partikel “to”と
Batabata to (ばたばたと) : dengan berbunyi, dengan bergentum, dengan
bergerak- gerak.
Boroboro to (ぼろぼろと) : buruk, koyak, cabik-cabik, compang-camping.
Doudou to (どうどうと) : dengan megah, dengan berani, dengan gagah
(perkasa), dengan mulia.
Harahara to (はらはらと) : bingung, berdebar-debar, gugup, takut, khawatir,
gelisah.
Hirahira to (ひらひたと) : bercerai-berai.
Nosonoso to (のそのそと) : dengan perlahann-lahan,dengan lambat, dengan
malas.
Parapara to (ぱらぱらと) : gemericik, rintik-rintik, dengan terpencar-pencar.
Potapota to (ぽたぽたと) : tetesan, menetes, bercucuran, bersimbah atau
berkeringat.
Sekaseka to (せかせかと) : dengan gelisah, tidak dapat diam, tidak tenang,
resah, dan tergesa-gesa.
Soyosoyo to (そよそよと) : sepoi-sepoi, semilir, dengan lembut.
b. Fukushi yang disertai partikel “ni” に
Jiki ni ( じきに ) : dengan langsung, dengan segera, terus, lantas,
sebentar lagi, dengan selekas-lekasnya.
Sude ni ( すでに ) : sudah, telah, dulu, dahulu.
Sugu ni( すぐに ) : segera, langsung, lantas, serta merta, dengan
mudah, sebentar, secepat-cepatnya, tidak lama.
Tachimachi ni (たちまちに): dengan segera, lansung, dalam waktu singkat,
dalam sekejap mata, pada saat itu juga, tib-tiba,
secara mendadak.
Tadachi ni ( ただちに ) : dengan segera, lantas, langsung.
Tagai ni( たがいに ) : saling, satu sama lain.
Arakajime ( あらかじめ ) : terlebih dahulu, sebelumnya.
Yokuyoku ( よくよく) : dengan sangat hati-hati, betul-betul, benar-benar,
sungguh-sungguh, baik-baik, dengan teliti, sangat,
luar biasa.
Dalam joutai no fukushi ini ada kata-kata yang dapat menerangkan nomina
- Katsute no urami ( かつてのうらみ )
penulisan anomatope juga macam-macam. Terkadang bentuk hurufnya dibuat
menyerupai situasi yang digambarkan, agar bacaan lebih hidup. Anomatope yang
ditulis dengan Katakana itu bermaksud memberi tekanan atau memperjelas.
Sedangkan suara- suara atau penggunaan anomatope yang lembut, menggunakan
Hiragana.
2.2 Pengertian Gitaigo
Menurut buku pengantar linguistik bahasa jepang karangan Hamzon
Situmorang dan Rospita Uli, Gitaigo (擬態語) adalah bunyi bahasa yang timbul
dengan mengungkapkan perasaan ketika melihat suatu benda atau saat kita
merasakan sesuatu.
Yaitu apabila saat kita melihat sesuatu benda atau hal yang aneh misalnya
seperti saat jendela tiba-tiba terbuka maka kita akan mengatakan 窓 は サット
開く(まどはサットあく “mado wa satto aku”)。Bunyi bahasa yang digunakan
adalah サット“satto”, maka dari kalimat di atas kata サット “satto” merupakan
gitaigo dengan bunyi bahasa atau yang disebut juga dengan tiruan bunyi. Dan
contoh lain ketika saat terjadi petir kita mengatakan dari dalam hati kita bahwa
“petir berkilau dengan cahaya” 雷はピカリット輝きました。( かみなりは ピ
カリット かがやきました。“kaminari wa pikaritto kagayakimashita” ). maka
kata yang digunakan untuk menyatakan tiruan bunyi bahasa dari kalimat di atas
yaitu ピカリット “pikaritto”, tidak hanya itu saat kita melakukan sesuatu yang
bola tersebut dengan tangkas, sehingga seseorang mengatakan “ Dengan tangkas
menangkap bola” (てきばきボールをカチーした。 tekibaki boru o kachiishita)
Maka ungkapan perasaan ketika melihat benda tersebut kita menyatakan
ungkapan gitaigo dalam bahasa jepang カチー“kachii”. Dan masih banyak lagi
contoh-contoh ungkapan perasaan dalam gitaigo bahasa jepang antara lain:
Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan mual dan muak ingin muntah
( むかむか muka muka ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan sakit yang
berdenyut-denyut ( ずきずき zuki zuki ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan
perasaan merinding, gemetar karena ketakutan, kedinginan atau tersentuh ( ぞく
ぞくzoku zoku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan sakit dan nyeri
seperti tertusuk-tusuk benda tajam ( ちくちくchiku chiku ), Gitaigo yang
menyatakan ungkapan perasaan seram, takut dan tegang atau khawatir ( びくびく
biku biku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan berdebar saat
menantikan saat-saat bahagia ( わくわく waku waku ), Gitaigo yang menyatakan
ungkapan perasaan tidak rela atau terpaksa melakukan sesuatu ( しぶしぶ shibu
shibu ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan jengkel atau frustasi akan
kejadian yang tidak sesuai dengan yang diharapkan ( いらいら ira ira ), Gitaigo
yang menyatakan ungkapan perasaan nyeri saat menyaksikan sesuatu yang
menegangkan ( はらはら hara hara ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan
perasaan tidak bersalah atau tidak merasa malu yang mana seharusnya tidak
BAB III
GITAIGO BAHASA JEPANG YANG BERHUBUNGAN
DENGAN PERASAAN
2.3 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Mual Dan Muak (Ingin Muntah)
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat seseorang merasa mual atau muak terhadap
sesuatu yang ia lihat ataupun melakukan sesuatu seperti terlalu bayak makan dan
minum mengakibatkan dadanya terasa mual atau perasaan yang benci dihatinya
karena mendengar perkataan yang tidak baik dari orang yang tidak ia sukai
rasanya muak dan ingin muntah.
• むかむか MUKAMUKA
Contoh:
た の むね
1. 食べすぎて、飲みすぎて、胸がむかむか
( Tabesugite, nomisugite, mune ga mukamuka shimasu )
します。
=Saya makan terlalu banyak, minum terlalu banyak dan dada saya
terasa mual.
かれ はなし き はら た
2. 彼の 話を聞いていると、腹が立ってむかむか
( kare no hanashi o kiiteiru to, hara ga tatte mukamuka shitekimasu )
してきます。
=Begitu mendengar perkataan dia, saya mulai marah dan muak.
きら
=Mencium bau yang saya benci, terasa
ひこうき の きょねん ひこうき の
mual.
4. 飛行機 に 乗ること は きらいで、去年 、飛行機 に 乗ったと
き、むかむかしました
( hikouki ni norukoto wa kiraide, kyonen, hikouki ni notta toki,
mukamuka shimashita ) 。
= Saya dalam hal naik pesawat tidak suka, tahun lalu ketika naik
pesawat, saya merasa mual.
あつがみ にほんご ほん み むね
5. 厚紙 の 日本語 の 本 しか 見なくても、胸 が むかむかしま
す
( atsugami no nihongo no hon shika minakutemo, mune ga
mukamuka shimasu ) 。
= Meskipun hanya melihat buku bahasa jepang yang tebal, dada saya
terasa mual.
しゃちょう はなし き はら た
6. 社長の話 聞いていると、腹が立ってむかむか
( shachou no hanashi kiiteiruto, hara ga tatte mukamuka shitekuru )
してくる。
= Begitu mendengar cerita kepala perusahaan, saya mulai marah
dan muak.
の ものよ
7. 乗り物酔いかしら、なんだかむかむか
( norimono yoikashira, nandaka mukamuka shitekitawa )
してきたわ。
= Mungkin saya mabuk kendaraan, saya kira saya mau muntah.
きのう かちょう い ぐさ おも だ
8. 昨日の課長の言い草、思い出しただけでもむかむかするね。
( kinou no kachou no ii gusa, omoi dashita dakedemo mukamuka
surune )
3.2 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Sakit yang Berdenyut-denyut
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat sakit yang berdenyut-denyut seperti sakit kepala
yang rasanya berdenyut-denyut, sakit gigi, maupun hati yang berdenyut-denyut
akibat putus cinta dari kekasih dll.
• ずきずきZUKI ZUKI
Contoh:
あたま しゅうちゅう
1. 頭 がずきずき
( atama ga zukizuki shite, shuuchuu dekimasen )
して、集中できません
=Kepala saya sakit berdenyut-denyut, saya tidak bisa konsentrasi.
むしば いた
2. 虫歯がずきずき
( mushiba ga zukizuki shite, itamimasu )
して、痛みます。
=Gigi yang berlubang, sakit berdenyut-denyut.
こいびと こころ いた
3. 恋人 に ふられて、心 が ずきずき
( koibito ni furarete, kokoro ga zukizuki, itamimasu ) 、痛みます。
=Diputus cinta oleh kekasih, hati terasa sakit berdenyut-denyut.
にほんご しゅくだい あたま
4. 日本語の宿題がたくさんあるので、頭がずきずき
( nihongo no shukudai ga takusan aru node, atama ga zukizuki
= Karena ada banyak PR bahasa jepang, kepala saya sakit berdenyut-denyut.
わたし りこん こころ いた
5. 私は 離婚されて、心 がずきずき痛みます。
( watashi wa rikonsarete, kokoro ga zukizuki itamimasu )
= Saya diceraikan, hati saya sakit berdenyut-denyut.
3.3 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Merinding, Gemetar Karena Ketakutan, Kedinginan Atau Tersentuh
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat suasana merinding karena cuaca yang dingin atau
merinding akibat melihat seseuatu yang ditakuti maupun tersentuh perasaan di
dalam hatinya karena sesuatu yang didengar terdengar mengharukan atau
menyedihkan dll.
• ぞくぞく ZOKU ZOKU
Contoh:
み
1. ごきぶりがきらいで、見るたびにぞくぞく
( gokiburi ga kiraide, mirutabi ni zokuzoku shimasu )
します。
= Saya benci kecoa (lipas), setiap kali melihatnya saya merinding
ketakutan.
つめ かぜ ふ
2. 冷たい 風 に 吹かれて、ぞくぞく
( tsumetai kaze ni fukarete, zokuzoku shimasu )
します。
えんそう き
3. そのすばらしいピアノの 演奏を聞いて、ぞくぞく
( sono subarashii piano no ensou o kite, zokuzoku shimashita )
しました。
= Saya merinding karena tersentuh mendengarkan pertunjukan piano
yang indah itu.
えいが み
4. ホラー映画を見て、ぞくぞく
(horor eiga o mite, zokuzoku shimasu)
します。
= Menonton film horor, saya merinding ketakutan.
おんがく き
5. その音楽を聞くたびに、ぞくぞく
(sono ongaku o kikutabini, zokuzoku shiteimasu)
しています。
= setiap kali mendengar lagu itu. Saya merinding.
へび きら へび み
6. 蛇が嫌いで、蛇を見るとぞくぞく
(hebi ga kiraide, hebi o miru to zokuzoku shimasu)
します。
= Saya benci ular, kalau melihat ular saya merinding.
なん せすじ ねつ あ そうたい
7. 何だか背筋がぞくぞく
( nan daka sesuji ga zokuzoku surundesu. Netsu ga agari sounan node
soutai sasete kudasai)
するんです。熱が上がりそうなので早退
させてください。
= Saya merasa kedinginan (merinding) pada bagian atas dan bawah punggung saya, dan saya pikir suhu badan saya naik. Bolehkah saya pulang lebih awal.
おもしろ
8. このミステリーは面白いよ、ぞくぞくするほどスリリングなん
だ。
( kono misuterii wa omoshiroi yo, zokuzoku suru hodo suririnhu nan
= Misteri ini menarik. Begitu mendebarkan, dan membuatku menggigil.
3.4 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Sakit Dan Nyeri Seperti Tertusuk-tusuk Benda Tajam
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat merasakan sakit dan nyeri seperti tertusuk-tusuk
benda tajam ketika saat memakai pakain yang kasar akibat kain yang sudah
keluar dari jahitannya dan rasanya sakit kerena menusuk-nusuk kekulit atau
perasaan hati yang sakit misalnya ditinggal oleh kekasih dll.
• ちくちく CHIKU CHIKU
( kono woru no uwagi ga chikuchiku shite, gaman dekimasen )
して我慢できません。
= Jeket wool ini menusuk-nusuk
di kulit, saya tidak bias tahan.
あいげん し こころ いた
= Ditinggal mati oleh anjing kesayangan, hati saya sakit seperti
= Kalau memakai sepatu ini, kaki seperti tertusuk-tusuk.
こいびと こころ いた
5. 恋人 にふられて、心がちくちく
( koibito ni furarete, kokoro ga chikuchiku itamimasu )
痛みます。
= Diputus cinta oleh kekasih, hati saya sakit seperti di tusuk-tusuk.
3.5 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Seram, Takut Dan Tegang Atau Khawatir
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat seseorang merasakan keadaan yang seram, takut
melihat sesuatu, tegang atau khawatir terhadap hal yang ia takuti. Seperti
melewati rumah yang ada hewan peliharaan misalnya anjing, mendengar suara
yang menyeramkan dll.
• びくびく BIKUBIKU
Contoh:
かのじょ いぬ まえ とお
1. 彼女はびくびく
( kanojo wa bikubiku shinagara inu no mae otoorimashita )
しながら犬の前を通りました。
= Dia lewat di depan anjing sambil takut-takut.
( karada o bikubiku (to) furuwashimasu )
= Tubuh saya gemetar ketakutan.
おんがく き きゅう こころ
3. その音楽を聞くとき、急に心がびくびく
( sono ongaku o kiku toki, kyuuni kokoro ga bikubiku suruyouni
narimashita )
するようになりました
。
= Ketika mendengar musik itu, tiba-tiba hati saya menjadi
さいきん はんにん わたし まいにち
takut.
4. 最近、犯人はたくさんいるので、私は毎日びくびく
( saikin, hannin wa takusan irunode, watashi wa mainichi bikubiku
shite ita )
していた。
= Akhir-akhir ini, karena ada banyak penjahat, saya setiap
hari ketakutan.
3.6 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Berdebar Saat Menantikan Saat-saat Bahagia
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat seseorang merasakan sesuatu di dalam hatinya
yang berdebar menantikan sesuatu yang diinginkan atau sesuatu yang di
tunggu-tunggu dari seseorang yang istimewa. Misalnya hari ini adalah hari ulang
tahunnya dan biasanya saat hari ulang tahunnya sesorang yang istimewa akan
memberikannya hadiah dan dia sangat bahagia menantikannya dan hatinya pun
berdebar-debar bahagia dll.
Contoh:
かのじょ こえ き かれ
1. 彼女の声を聞いただけで彼はわくわく
( kanojo no koe o kiitadakede, kare wa wakuwaku shimashita )
しました。
= Dengan hanya mendengar suara wanita itu,dia sudah berdebar
bahagia.
やす おも むね
2. もうすぐ休みだと思うと胸がわくわく
(mousugu yasumidato omou to, mune ga wakuwaku shimasu )
します。
= Kalau berpikir liburan akan segera tiba, dada saya berdebar bahagia.
わたし あ
3. 私はわくわく
( watashi wa wakuwaku shinagara purezento o akemasu )
しながらプレゼントを開けます。
= Saya membuka hadiah sambil berdebar bahagia.
わたし かれ み こころ
4. 私は彼を見ると、心がわくわく
( watashi wa kare o miru to, kokoro ga wakuwaku shimasu )
します。
= Saya kalau melihat wajahnya, hati saya berdebar bahagia.
あした りょこう むね
5. 明日から旅行なので、胸がわくわく
( ashita kara ryokou node, mune ga wakuwaku suru )
する。
= Karena perjalanan dari esok hari, dada saya berdebar bahagia.
3.7 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan PerasaanTidak Rela Atau Terpaksa Melakukan Sesuatu
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat seseorang tidak rela atau terpaksa terhadap
meminta kue yang dibawa olehnya, tetapi orang yang memiliki kue tersebut
ternyata terpaksa membagikan kue yang dibawanya untuk diberikan kepada
teman-teman yang lain dll.
• しぶしぶSHIBU SHIBU
Contoh:
かれ いちまん きふ
1. 彼はしぶしぶ
( kare wa shibushibu ichiman rupiahkifushimashita )
一万ルピア寄付しました。
= Dia dengan terpaksa/tidak rela
こども わ
sudah menyumbangkan 10 ribu rupiah.
2. 子供はしぶしぶ
( kodomo wa shibushibu keki waketekuremashita )
ケーキ分けてくれました。
= Anak-anak dengan terpaksa/tidak rela sudah membagikan kuenya
kepada saya.
かれ じぶん まちが みと
3. 彼はやっと自分の間違いをしぶしぶ
( kare wa yatto jibun no machigai o shibushibu mitomemashita )
認めました。
= Dia akhirnya dengan terpaksa/tidak rela sudah mengakui
kesalahannya.
わたし しょせつ あ み
4. ミラさんは私にこの諸説を上げてしぶしぶ見えました。
( mira san wa watashi ni kono shosetsu o ageshite shibushibu
miemashita )
= Saudari Mira kelihatannya terpaksa/tidak rela memberikan novel ini
kepada saya.
たいへんつか のほん しゅくだい
5. 大変疲れたので、日本の宿題 をしぶしぶ
( taihen tsukareta node, nihon no shukudai o shibushibu shiteimashita )
3.8 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Jengkel Atau Sesuatu Yang Tidak Sesuai Dengan Yang Diharapkan
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat merasakan suasana jengkel ataupun peristiwa
yang tidak sesuai dengan yang diharapkan seperti menunggu seseorang dalam
waktu yang lama dan tidak ada kepastian akan kedatangannya, dan keberadaanya
juga belum kunjung tiba dll.
• いらいら IRA IRA
Contoh
やくそくじかん す かれ き
1. 約束時間を過ぎても彼がまだ来ていないので、いらいら
( yakusoku jikan o sugitemo kare ga mada kiteinai node, iraira shimasu )
します
。
= Saya jengkel dan frustasi karena dia belum juga datang walau waktu
yang dijanjikan sudah lewat.
こうつうじゅうたい くるま うご
2. 交通渋滞 で 車が 動かなくて、いらいら
( koutsuujuutai de kuruma ga ugokanakute, iraira shimasu )
します。
= Saya jengkel dan frustasi karena mobil tidak bergerak karena macet.
ちゅうもん りょうり こ
= Makanan yang telah di pesan, karena tidak datang, saya jengkel.
かれ はなし なが
4. 彼の話 はいつも長いので、いらいら
( kare no hanashi wa itsumo nagai mode, iraira suru )
する。
= Ceritanya karena selalu panjang, saya jengkel.
3.9 Gitaigo Yang Menyatakan Ungkapan Perasaan Nyeri Saat Menyaksikan Sesuatu Yang Menegangkan
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat nyeri ketika menyaksikan sesuatu yang
menegangkan melihat kejadian saat terjadi kecelakaan, saat melihat orang dalam
keadaan yang sakit dan akan melaksanakan operasi, dan perasaan kita saat itu
berdebar-debar.
• はらはら HARA HARA
Contoh:
( dourobo de harahara shinagara usouzoku o resu miteimasu )
= Dijalanan, saya menonton balapan pengebut liar dengan
berdebar-debar ngeri.
しゅうちゅうちりょうしつ はい ゆうじん
2. 集中治療室 に 入った友人がどうなることかとはらはら
( shuuchuu chiryoushitsu ni haitta yuujin ga dounaru kotokato
harahara shimasu )
しま
す。
= Saya berdebar-debar ngeri membayangkan apa yang akan terjadi pada
teman yang sudah masuk di ruang ICU.
けさ まえ くるま じこ お
3. 今朝はらはら
( kesa harahara shite, uchi no mae ni kuruma no jiko ga okimashita
kara )
して、うちの前に車の事故が起きましたから。
= Saya bedebar-debar ngeri, karena terjadi kecelakaan mobil di depan
rumah saya tadi pagi.
かんきゃく げい み
4. 観客 は はらはら
( kankyaku wa harahara shinagara, sakasu no gei o miteita )
しながら、サーカスの 芸を見ていた。
= Penonton melihat seni sambil bedebar-debar ngeri
どうろ あそ こども み
.
5. 道路で遊んでいる子供を見ると、はらはら
( douro de asondeiru kodomo o miru to, harahara suru )
する。
= Kalau melihat anak-anak bermain di jalan raya, berdebar-debar ngeri.
Gitaigo bahasa jepang yang berhubungan dengan perasaan untuk
menyatakan ungkapan pada saat tidak bersalah atau tidak merasa malu yang
mana seharusnya tidak pantas merasa demikian. Misalnya melanggar peraturan
yang ada dan orang tersebut tidak merasa bersalah ataupun merasa malu atas
tindak kesalahan yang telah dibuatnya, kemudian sudah larut malam dan orang
itu tidak merasa bersalah atau tidak merasa malu karena sudah pulang dengan
tidak tepat waktu dll.
• のこのこ NOKO NOKO
Contoh:
ひと は かえ き
1. あの人は恥ずかしげなくのこのこ
( ano hito wa hazukashigenaku nokonoko kaette kimashita )
帰って来ました。
= Orang itu tidak tahu malu dan pulang dengan perasaan tidak merasa bersalah.
あかしんごう ある みち わた ひと
2. 赤信号なのにこのこの
( akashingou nanoni nokonoko aruite michi o wataru hito ga imasu )
歩いて道を渡る人がいます。
= Ada orang yang menyeberang jalan dengan perasaan tidak bersalah padahal lampu lalu lintas menyala merah.
かれ だんじき ひと まえ た
3. 彼はのこのこ断食している人の前に食べています。
( kare wa nokonoko danjiki shiteiru hito no mae ni tabeteimasu )
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Anomatope adalah kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang
digambarkannya, bunyi-bunyi ini mencakup suara hewan, suara alam, termasuk
juga suara-suara manusia yang bukan merupakan suatu kata, seperti:
angin riuh, tumbangnya pohon dll, menggambarkan suara bunyi benda disekitar
seperti bunyi tercebur, benda terjatuh dll.
Gitaigo (擬態語) adalah bunyi bahasa yang timbul dengan
mengungkapkan perasaan ketika melihat suatu benda atau saat kita merasakan
sesuatu. Diantaranya ialah : Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan mual,
muak dan ingin muntahむかむか ( muka muka ), Gitaigo yang menyatakan
ungkapan perasaan sakit yang berdenyut-denyutずきずき( zuki zuki ), Gitaigo
yang menyatakan ungkapan perasaan merinding, gemetar karena ketakutan,
kedinginan atau tersentuhぞくぞく( zoku zoku ), Gitaigo yang menyatakan
ungkapan perasaan sakit dan nyeri seperti tertusuk-tusuk benda tajamちくちく(
chiku chiku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan seram, takut dan
tegang atau khawatirびくびく( biku biku ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan
perasaan berdebar saat menantikan saat-saat bahagiaわくわく( waku waku ),
Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan tidak rela atau terpaksa melakukan
sesuatuしぶしぶ( shibu shibu ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan
jengkel atau sesuatu yang tidak sesuai dengan yang diharapkanいらいら( ira ira
), Gitaigo yang menyatakan ungkapan perasaan nyeri saat menyaksikan sesuatu
yang menegangkanはらはら( hara hara ), Gitaigo yang menyatakan ungkapan
perasaan tidak bersalah atau tidak merasa malu yang mana seharusnya tidak
4.2 Saran
Ketika kita belajar bahasa terutama bahasa asing, hal utama yang
paling mendasar kita pelajari adalah kosakata dan pola kalimat. Supaya dapat
membuat suatu kalimat yang benar sesuai pola kalimat yang ada, dan tidak hanya
itu, kita harus mengetahui Gitaigo diantaranya anomatope bahasa jepang yang
termasuk fukushi joutai yaitu merupakan adverbia yang secara jelas
menerangkan keadaan suatu perbuatan fukushi yang sering dipakai untuk
menerangkan verba atau kata kerja dan mengganti kata kerja yang ada berubah
menjadi suatu kata yang berasal dari tiruan bunyi, ataupun keadaan yang kita
DAFTAR PUSTAKA
Situmorang, Hamzon dan Rospita Uli.2010.Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.
Medan: USU Press
Shiang, Tjhin Thian.2009.Kata Berulang Dalam Bahasa Jepang.
Jakarta:GAKUSHUDO
Sudjianto dkk.2004.Grametika Bahasa Jepang Modern.Bekasi Timur-Indonesia:
KBI
Fukuda hiroko.1997.Menjetik, Merayap, & Mendobrak Kata Dalam Bahasa
Jepang Yang Meniru Bunyi dan Tindakan. Jakarta: kesaint blanc
Prof. DR. H. M.Burhan Bungin,s.sos.,M.SI.2011.Metodologi Penelitian
Kuantitatif:Komunikasi, Ekonomi, Dan KebijakanPublik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya.Jakarta: kencana
http://id.wikipedia.org/wiki/Onomatope
http://id.wikipedia.org/wiki/Nomina
http://artikata.com/arti-342347-nomina.html
ABSTRAK
Gitaigo Bahasa Jepang Yang Berhubungan Dengan Perasaan
Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan untuk
berkomunikasi antar masyarakat serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Bahasa yang baik berkembang dari suatu system organisasi, yaitu seperangkat
aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Dan bahasa merupakan salah satu unsur
terpenting dalam kehidupan manusia. Maka dari itu jika kita ingin bersosialisasi
dengan baik oleh bangsa lain, kita harus menguasai bahasa mereka, salah satunya
ialah bahasa Jepang.
Jepang adalah salah satu Negara yang banyak menginvestasikan modalnya
ke Indonesia. Selain itu, hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang
のを待つとき、どきどきの感じを表す擬態語と言う「わくわく」であり、
ひ
何かをすることを強いられた感じを表す擬態語と言う「しぶしぶ」であり
、
の ざせつかん
望みに合わない何か か 挫折感の感じを表す擬態語と言う「いらいら」で
あり、ひずみを見たときに、痛みの感じを表す擬態語と言う「はらはら」
は ゆうざい
であり、恥ずかしくなく、有罪のような感じを表す擬態語と言う「のこの