ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI
SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK
(
Studi Kasus: Kelompok Tani Sri Mulyo II Desa Pendem
Kecamatan Junrejo Kota Batu
)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan Universitas
Muhammadiyah Malang
Oleh : YULISTIANI NIM. 201110210311049
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
i
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Judul : ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK (Studi Kasus: Kelompok Tani Sri Mulyo II Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu) Nim : 201110210311049
Nama : Yulistiani Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian
Strata Satu (S1) Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK (Studi Kasus: Kelompok Tani Sri Mulyo II Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu) Nim : 201110210311049
Nama : Yulistiani Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Menyetujui dan Mengesahkan:
iii SKRIPSI
ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK (Studi Kasus: Kelompok Tani Sri Mulyo II Desa Pendem
Kecamatan Junrejo Kota Batu)
Oleh : Yulistiani 201110210311049
Telah Dipertahankan Didepan Dewan Penguji Pada Tanggal 30 April 2015 Dewan Penguji :
Malang, 30 April 2015
Universitas Muhammadiyah Malang
Fakultas Pertanian-Peternakan
Dekan,
(Dr. Ir. Damat, MP)
v
HALAMAN REVISI
Judul : ANALISIS PERBANDINGAN USAHATANI PADI SEMI ORGANIK DAN ANORGANIK (Studi Kasus: Kelompok Tani Sri Mulyo II Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu) Nim : 201110210311049
Nama : Yulistiani Jurusan : Agribisnis
Fakultas : Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Telah Disetujui dan Direvisi Oleh Dewan Penguji
vi
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
NAMA : YULISTIANI
NIM : 201110210311049
JURUSAN : AGRIBISNIS
FAKULTAS : PERTANIAN-PETERNAKAN
Menyatakan bahwa karya ilmiah atau skripsi yang berjudul “Analisis Perbandingan Usahatani Padi Semi Organik Dan Anorganik (Studi Kasus: Kelompok Tani Sri Mulyo II Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu)” adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam
bentuk kutipan yang mengacu dalam naskah ini dan telah disebut sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apa bila
pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.
Malang, 30 April 2015
Mengetahui, Yang menyatakan,
Pembimbing Utama
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1993 di
Pontianak, Kalimantan Barat. Sebagai anak kedua dari
empat bersaudara. Ayahanda bernama Rizalman dan
Ibunda bernama Mardalena.
Penulis menyelesaikan Pendidikan Sekolah Dasar
Negeri di SDN 27 Pontianak Timur pada tahun 2005,
Sekolah Menengah Pertama di SMPN 14 Pontianak Timur
pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas di SMAN 2
Sungai Limau Pariaman pada tahun 2011.
Tahun 2011 itu juga penulis melanjutkan pendidikan
di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang hingga selesai.
Semasa perkuliahan, penulis aktif menjadi asisten
praktikum pada Laboratorium Agribisnis dan
Laboratorium Informasi dan Komunikasi Universitas
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur selalu tercurahkan kepada Sang khalik
pencipta alam beserta isinya, Allah SWT atas kebesaran dan limpahan
rahmat serta hidayah-Nya, shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Syukur
alhamdulillah penulis ucapkan atas terselesaikannya penyusunan skripsi yang
berjudul “Analisis Perbandingan Usahatani Padi Semi Organik dan Anorganik
(Studi Kasus: Kelompok Tani Sri Mulyo II Desa Pendem Kecamatan Junrejo
Kota Batu)
Upaya memberikan yang terbaik telah dilakukan secara optimal
dalam penyusunan skripsi ini, namun kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diharapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penelitian
selanjutnya dan bagi pembaca pada umumnya. Terima kasih dan penghargaan
juga penulis haturkan kepada :
1. Ir. Harpowo, MP, selaku dosen pembimbing utama yang dengan sabar telah
memberikan bimbingan, saran, dan dorongan yang sangat berarti bagi
penulis hingga penyusunan skripsi ini selesai.
2. Rahmad Pulung Sudibyo, SP.MP, selaku dosen pembimbing I yang telah
dengan sabar menerima keluh kesah penulis, serta memberikan bimbingan
dan saran selama penelitian dan penulisan skripsi ini.
3. Keluarga tercinta yang selalu kurindukan, Ayahanda dan (alm) Ibunda
ix
ini, semuanya untuk Ayahanda dan Ibunda. Untuk adik dan abangku
tersayang Aisyah Aqilah, Ikhsan Maulana, dan Risky Pratama Adha.
4. Om Amir Syarifudin, M.Hut dan Incim (Yusra , S.Pd), tiada ucapan yang
bisa penulis ungkapkan selain rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
karena telah dengan sukarela membantu pendidikan penulis hingga penulis
bisa menyelesaikan studi hingga jenjang sarjana.
5. Gangga dan Suci Prima Yousya yang telah meluangkan waktu dan
direpotkan.
6. Keluarga besar Kelompok Tani Sri Mulyo II dan seluruh responden
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan informasi yang sangat
berguna dalam penelitian ini.
7. Teman-teman Agribisnis 2011, khususnya Nita, Lia, dan Indah serta
teman-teman Laboratorium Infokom dan Agribisnis terima kasih atas kebersamaan
dan persahabatan yang indah.
Semoga ukhuwah kita selalu terjaga dan segala amal kebaikan yang telah
dilakukan menjadi hitungan ibadah dan hanya Allah SWT yang dapat
menilai dan membalas semuanya. Amiin
Malang, April 2015
x DAFTAR ISI
Teks Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii
HALAMAN REVISI ... iv
SURAT PERNYATAAN ... v
RIWAYAT HIDUP ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
INTISARI ... ix
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Batasan Istilah dan Pengukuran Variabel ... 6
1.4.1. Pengukuran Variabel ... 7
1.5. Manfaat Penelitian ... 8
II. LANDASAN PENELITIAN ... 10
2.1. Tinjauan Sistem Pertanian Indonesia ... 10
2.1.1. Pertanian Anorganik ... 10
2.1.2. Pertanian Semi Organik ... 12
2.2. Kombinasi pupuk Organik Dan Anorganik ... 13
2.3. Tinjauan Usaha Tani ... 14
2.3.1. Biaya Usatani ... 15
2.3.2. Pendapatan Usahatani ... 16
2.3.3. Efisiensi Usatani ... 16
2.3.4. Perhitungan Usatani ... 17
2.4. Penelitian Terdahulu ... 17
2.5. Kerangka Pemikiran Operasional ... 24
2.6. Hipotesis ... 25
III. METODE PENELITIAN ... 26
3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 26
3.2. Jenis dan Sumber Data ... 26
3.3. Metode Penentuan Sampel ... 27
3.4. Metode Analisis Data ... 28
xi
3.4.2. Analisis Efisiensi ... 30
3.4.3. Uji Beda ... 31
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN ... 34
4.1. Karakteristik Desa ... 34
4.1.1. Kondisi Geografis ... 34
4.1.2. Kondisi Demografis dan Sosial Ekonomi ... 35
4.1.3. Irigasi Pertanian Desa Pendem ... 37
V. PEMBAHASAN ... 39
5.1. Penerapan Pertanian Semi Organik Desa Pendem ... 39
5.2. Karakteristik Responden ... 39
5.2.1. Umur Responden ... 40
5.2.2. Tingkat Pendidikan Responden ... 41
5.2.3. Luas Lahan Garapan ... 42
5.2.4. Jumlah Tanggungan Keluarga ... 43
5.2.5. Status Kepemilikan Lahan... 44
5.3. Gambaran Umum Budidaya Padi Semi Organik dan Anorganik Desa Pendem ... 45
5.3.1. Persiapan Benih ... 45
5.3.2. Persiapan Lahan ... 47
5.3.3. Penanaman ... 48
5.3.4. Perawatan ... 50
5.3.5. Panen dan Pemasaran ... 54
5.4. Perbandingan Usaha tani PadiSemi Organik dan Anorganik ... 56
5.4.1. Biaya Total Produksi ... 56
5.4.2. Perbandingan Penerimaan ... 59
5.4.3. Perbandingan Pendapatan ... 61
5.4.4. Perbandingan Efisiensi ... 62
VI. PENUTUP ... 65
6.1. Simpulan ... 65
6.2. Saran ... 66
xii DAFTAR TABEL
Teks Halaman
1.1. Luas lahan Sawah dan bukan Sawah di tiap Desa Kecamatan
Junrejo ... 4
2.5. Ringkasan Penelitian Terdahulu ... 18
3.4. Metode Analisis data yang akan digunakan ... 28
4.1.2. Rekapitulasi Jumlah Penduduk Menurut Perkawinan di Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu Tahun 2014 ... 36
4.1.2. Rekapitulasi Jumlah Penduduk Berdasarkan Rentang Usia di Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu Tahun 2014 ... 36
4.1.2. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian Desa Pendem Kecamatan Junrejo Kota Batu tahun 2014 ... 37
5.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 40
5.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 41
5.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Luas Lahan Garapan ... 42
5.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tanggungan Keluarga ... 43
5.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Kepemilikan Lahan ... 44
5.3.1. Perbandingan Rata-Rata Penggunaan Benih Semi Organik dan Anorganik (konversi dalam ha) ... 47
5.3.4. Perbandingan Rata-Rata Penggunaan Pupuk Kimia Semi Organik dan Anorganik (konversi dalam ha) ... 52
5.4.1. Tabel Perbandingan Rata-rata Biaya Produksi Total Padi Semi Organik dan Anorganik (konversi dalam ha) per Musim Tanam ... 56
5.4.2. Tabel Perbandingan Rata-Rata Penerimaan Usaha Tani Semi Organik dan Anorganik (konversi dalam ha) per Musim Tanam ... 59
xiii
Organik dan Anorganik (konversi dalam ha) per Musim
Tanam ... 61
5.4.4. Tabel Perbandingan Rata-Rata Efisiensi Usaha Tani Semi
Organik dan Anorganik (konversi dalam ha) per Musim
xiv
DAFTAR GAMBAR
Teks Halaman
4.1. 1. Peta Desa Pendem ... 35
5.3.1. Lahan Persemaian Benih ... 46
5.3.3. Penanaman padi semi organik dan anorganik ... 49
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Teks Halaman
1. Surat balasan Desa terhadap Peneliti ... 71
2. Kuisioner Semi Organik dan Anorganik ... 72
Lampiran 1. Karakteristik petani semi organik ... 73
Lampiran 2. Tenaga kerja Semi Organik ... 74
Lampiran 3. Saprodi Semi Organik ... 78
Lampiran 4. Biaya Variabel Semi Organik ... 82
Lampiran 5. Biaya Tetap Semi Organik ... 83
Lampiran 6. Biaya Total Semi Organik ... 84
Lampiran 7. Penerimaan Semi Organik ... 85
Lampiran 8. Pendapatan Semi Organik ... 86
Lampiran 9. Efisiensi Semi Organik... 87
Lampiran 10. Konversi Penggunaan Benih dan Pupuk Semi Organik ... 88
Lampiran 11. Konversi Biaya Variabel Semi Organik ... 89
Lampiran 12. Konversi Biaya Tetap Semi Organik ... 90
Lampiran 13. Konversi Biaya Total Semi Organik ... 91
Lampiran 14. Konversi Penerimaan Semi Organik ... 92
Lampiran 15. Konversi Pendapatan Semi Organik ... 93
Lampiran 16. Konversi Efisiensi Semi Organik ... 94
Lampiran 17. Karakteristik Petani Anorganik ... 95
Lampiran 18. Tenaga kerja Anorganik ... 96
Lampiran 19. Saprodi Anorganik ... 100
Lampiran 20. Biaya Variabel Anorganik ... 104
Lampiran 21. Biaya Tetap Anorganik ... 105
Lampiran 22. Biaya Total Anorganik ... 106
Lampiran 23. Penerimaan Anorganik ... 107
xvi
Lampiran 25. Efisiensi Anorganik ... 109
Lampiran 26. Konversi Penggunaan Benih dan Pupuk Semi Organik ... 110
Lampiran 27. Konversi Biaya Variabel Anorganik ... 111
Lampiran 28. Konversi Biaya Tetap Anorganik ... 112
Lampiran 29. Konversi Biaya Total Anorganik ... 113
Lampiran 30. Konversi Penerimaan Anorganik ... 114
Lampiran 31. Konversi Pendapatan Anorganik ... 115
Lampiran 32. Konversi Efisiensi Anorganik ... 116
Lampiran 33. Uji Kenormalan Data Penerimaan Semi Organik dan Anorganik ... 117
Lampiran 34. Uji Kenormalan Data Pendapatan Semi Organik dan Anorganik ... 118
Lampiran 35. Uji Kenormalan Data Efisiensi Semi Organik dan Anorganik ... 119
Lampiran 36. Uji Beda Penerimaan Semi Organik Dan Anorganik ... 120
Lampiran 37. Uji Beda Efisiensi Semi Organik Dan Anorganik ... 121
Lampiran 38. Uji Beda Pendapatan Semi Organik Dan Anorganik ... 122
xvii
DAFTAR PUSTAKA
BPS Kota Batu. 2014. Statistik Kecamatan Junrejo. Diakses http://goo.gl/qTVFWr. Pada tanggal 28 Desembar 2014.
Fadlina, I.M., Supriyono, B., dan Soeaidy, S., 2013. Perencanaan Pembangunan Pertanian Berkelanjutan (Kajian Tentang Pengembangan Pertanian
Organik Di Kota Batu). Jurnal Pembangunan Dan Alam Lestari
Universitas Brawijaya, 4(1), pp. 43-57.
Elearning Gunadarma. 2015. Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan. Diakses http://goo.gl/mCtbAl. Tanggal 4 April 2015
Elearning Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. 2015. SPSS_2. Diakses kuliah-fpp.umm.ac.id. pada tanggal 5 April 2015.
Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. UNDIP: Semarang
Hendryadi. 2012. Jenis Dan Sumber Data. Diakses http://teorionline.net/jenis-dan-tipe-data/.2012. Pada tanggal 30 Desember 2014
Ibrahim, J.T. 1996. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang: Malang
Joseph, N. dan Agustono. 2013. Usahatani Padi Organic Di Kecamatan
Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Dalam Naskah Publikasi.
Universitas Sebelas Maret: Surakarta.
Maulidah, S. 2012. Pengantar Usahatani. Lab of Agribusiness Analysis and Management.Faculty of Agriculture.Universitas Brawijaya: Malang
Nazir, M. 1988. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Ningtyas, S.F.V.P. 2011. Analisis Usahatani Padi Konvensional dan System Of Rice Intensification (SRI) Organik Desa Ringgit Kecamatan Ngombol
Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Skripsi. IPB: Bogor
Northa, I. dan Yuliati, L.N. 2012. Sikap Konsumen Terhadap Beras Organik. Dalam Jurnal Manajemen & Agribisnis, Vol. 9 No. 2. IPB: Bogor.
xviii
Rachmiyanti, I. 2009. Analisis Perbandingan Usahatani Padi Organik Metode System Of Rice Intensification (SRI) dengan Padi Konvensional (kasus:
Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat).
Skripsi. IPB: Bogor.
Ramadhani, W., Hasyim, H., dan Salmiah. 2013. Karakteristik Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Penerapan Teknologi Pertanian Semi Organik Pada
Komoditi Sawah. Journal On Social Economic Of Agriculture And
Agribusiness, 2(3), pp. 1-13.
Sari, I.N. 2011. Analisis Ekonomi Usahatani Padi Semi Organic Dan Anorganik Pada Petani Penggarap Desa Ciburuy Dan Desa Cisalada Kecamatan
Cigombong Kabupaten Bogor. Skripsi. IPB: Bogor
Sidiq, S. Analisis Pendapatan Usatani Sorgum (SorgumbicolorL) Studi Kasus Di
Desa Keyongan Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan. Skripsi. UMM:
Malang
Shinta, A. 2011. Ilmu Usahatani. UB Press: Malang
Soekartawi. 1995. Analisis Usahatani. UI Press: Jakarta
Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius: Yogyakarta.
Susilowati, J., Karyadi., dan Suratiningsih, S., 2011. Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Pengguna Pupuk Anorganik dan yang Ditambah Pupuk Organik Desa Regaloh Kecamatan Tlogowungu
Kabupaten Pati. Agromedia, 29(2), pp. 32-53.
Suwantoro A.A, 2008, Analisis Pengembangan Pertanian Organik di
Kabupaten Malang. Tesis. Program Magister Ilmu Lingkungan. Pasca
Sarjana Universitas Diponegoro: Semarang.
Tain, Anas. 2005. Buku Ajar Ilmu Usaha Tani. Jurusan Agribisnis. Fakultas Pertanian-Peternakan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Trisnanto, T. B. 2013. Nilai Tambah Pengolahan Benih Padi Di Kota Metro. Jurnal Ilmiah Esai, 7(2), Pp. 1-15.
Umar, H. 2003. Metode Riset Komunikasi Organisasi. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
1
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Keamanan, dan kesehatan pangan yang dikonsumsi serta turut
menjaga lingkungan merupakan kesadaran baru yang telah timbul di zaman
modern ini. Keamanan dan kesehatan terhadap pangan erat kaitannya
dengan produk pangan yang bersumber dari pertanian organik. Produk
pertanian organik adalah produk yang telah diminimalkan kandungan bahan
kimia dalam proses pembuatannya. Sementara itu turut menjaga lingkungan
erat kaitannya dengan perilaku manusia yang meminimalkan kerusakan
lingkungan serta menggunakan sumberdaya yang tersedia di alam secara
efisien. Dalam lain hal tuntutan untuk turut menjaga lingkungan juga
semakin digiatkan seiring dengan semakin tingginya kerusakan yang terjadi
serta eksploitasi yang berlebih terhadap sumberdaya alam.
Northa dan Lilik (2012) menyatakan pertanian organik merupakan
teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa
menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Tujuan utama pertanian organik
adalah menyediakan produk-produk pertanian, terutama bahan pangan yang
aman bagi kesehatan produsen dan konsumennya serta tidak merusak
lingkungan. Gaya hidup sehat telah melembaga secara
Internasional
, yang
mensyaratkan jaminan bahwa produk pertanian harus beratribut aman
dikonsumsi (
food safety attributes
), kandungan nutrisi tinggi (
nutritional
2
Preferensi
konsumen seperti ini menyebabkan permintaan produk
pertanian organik dunia meningkat pesat. IFOAM (2012) dalam Northa dan
Lilik (2012) mencatat penjualan global produk makanan dan minuman
organik selama tahun 2009
–
2010 mengalami peningkatan sebesar 9,2% dari
US$ 54,1 miliar ke US$ 59,1 miliar.
Deptan (2002) dalam Northa dan Lilik (2012) menyatakan peluang
pengembangan organik dinilai baik kedepannya. Pemerintah Indonesia pada
tahun 2001 meluncurkan kebijakan pengembangan pertanian organik
melalui komitmen “
Go Organik
” yang selanjutny
a di implementasikan di
daerah Kebijakan ini diluncurkan atas dasar pertimbangan Negara Indonesia
masih memiliki keunggulan komparatif yaitu masih banyaknya sumber daya
lahan yang dapat dibuka untuk pengembangan system organik teknologi
untuk mendukung pertanian organik sudah cukup tersedia seperti pembuatan
kompos, tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati, dan lain-lain.
Beras organik merupakan salah satu produk dari pertanian organik
yang cukup potensial, tertutama karena beras organik merupakan bahan
pangan pokok. Tidak hanya negara-negara di benua Asia saja yang telah
mengkonsumsi beras, bahkan masyarakat benua Eropa pun juga telah
menjadikan beras sebagai bahan pangan. Permintaan akan beras organik di
Uni Eropa dinilai cukup tinggi.
Berdasarkan data Asian News Monitor dalam Northa dan Lilik
(2012) negara Thailand sebagai salah satu Negara penghasil beras organik
3
Nilai ekspor beras organik tersebut mencapai 67% dari total ekspor produk
pangan organiknya. Permintaan ini diperkirakan akan meningkat sebesar 10
hingga 15% per tahun di masa yang akan datang.
Perkembangan yang baik terhadap beras organik, membuat negara
Indonesia juga mulai giat menerapkan pertanian organik untuk
menghasilkan beras organik tersebut. Akan tetapi, pada kenyataannya
penerapan kegiatan pertanian organik tentunya memerlukan adaptasi, baik
terhadap perilaku petani yang telah terbiasa menggunakan pupuk atau bahan
kimia lainnya pada kegiatan pertanian, maupun adaptasi pada kondisi lahan
pertanian.
Menurut Sutanto (2002), pada tahap awal penerapan pertanian
organik masih perlu dilengkapi pupuk kimia atau pupuk mineral, terutama
pada tanah yang miskin hara. Pupuk kimia masih sangat diperlukan
agar takaran pupuk organik tidak terlalu banyak yang nantinya akan
menyulitkan pada pengelolaannya. Sejalan dengan proses pembangunan
kesuburan tanah menggunakan pupuk organik, secara berangsur kebutuhan
pupuk kimia yang berkadar tinggi dapat dikurangi.
Harga output dari pertanian organik cenderung lebih tinggi
dibandingkan output pertanian anorganik menjadikan output dari pertanian
organik belum dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, hingga saat
ini hasil pertanian organik hanya menarik minat sebagian masyarakat pada
lapisan menengah ke atas. Pada beberapa daerah penerapan pertanian
4
yang masih harus disesuaikan jika harus menggunakan bahan organik
sepenuhnya. Hal ini menjadikan pertanian organik belum dapat diterima
secara menyeluruh oleh petani di Indonesia.
Walaupun dalam pengaplikasiannya tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan tetapi tetap banyak daerah di Indonesia yang mencoba
pertanian organic ini. Salah satu daerah di Indonesia yang telah mencoba
mengembangkan yaitu Kota Batu.
Kota Batu merupakan Kota yang berada di propinsi Jawa Timur.
Kota ini terdiri dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Batu, Bumiaji dan
Junrejo. Pengembangan kawasan pertanian organik telah dilakukan di setiap
kecamatan yang ada di Kota Batu, salah satunya yaitu Kecamatan Junrejo.
Kecamatan Junrejo memiliki potensi utama di sektor pertanian yaitu
tanaman padi (BPS Kota Batu, 2014). Kecamatan Junrejo dianggap sebagai
lumbung pangan bagi Kota Batu. Kecamatan Junrejo sendiri terdiri dari 6
Desa dengan luas lahan sawah yang berbeda-beda.
Tabel 1.1.
Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah di Tiap Desa
Kecamatan Junrejo
Desa
Luas (ha)
Lahan Sawah
Bukan Sawah
Tlekung
50
125,15
Junrejo
199
160,5
Mojorejo
126
12,35
Torongrejo
202
37,11
Pendem
290
16,36
Dadaprejo
82
11,41
[image:22.595.136.517.532.678.2]5
Berdasarkan Tabel 1.1. diatas Desa Pendem merupakan Desa di Kecamatan
Junrejo yang memiliki lahan sawah terluas. Dengan lahan sawah yang masih
luas ini membuat Desa tersebut masih mampu mengembangkan pertanian
organik. Akan tetapi pertanian organik yang membutuhkan waktu dan
proses yang tidak hanya bisa dilakukan oleh sebagian petani di Desa ini
tersebut.
Penerapannya pun belumlah pertanian organik seutuhnya tetapi baru
menerapkan sebagian tahapan saja, yaitu mengurangi pemakaian bahan
kimia seperti pupuk dan pestisida kimia dalam proses produksinya atau
dengan kata lain disebut dengan pertanian semi organik.
Selain itu masih banyak juga petani di desa ini belum mau
menerapkan pertanian organik dan masih menggunakan pertanian yang
menggunakan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida kimia dalam proses
produksinya atau disebut juga dengan pertanian anorganik.
Kedua jenis pertanian ini sendiri diduga memiliki perbedaan dari
segi usahatani seperti biaya produksi, penerimaan dan pendapatan serta
efisiensi usaha yang akan diperoleh. Hal inilah yang mendasari penelitian
ini yaitu untuk mencoba mengetahui lebih dalam perbedaan dari segi
6
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya dapat
ditarik beberapa rumusan masalah untuk penelitian ini, yaitu :
1.
Berapa biaya produksi, penerimaan dan pendapatan dari usahatani
padi semi organik dan anorganik?
2.
Apakah usahatani padi semi organik lebih efisien daripada usahatani
padi anorganik ?
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1.
Mengetahui mengenai biaya produksi, penerimaan dan pendapatan
dari usahatani padi semi organik dan anorganik.
2.
Mengetahui perbandingan efisiensi usahatani padi semi organik dan
anorganik
1.4.
Batasan Istilah dan pengukuran variabel
Batasan istilah dari penelitian ini adalah :
1.
Usahatani yang diteliti adalah usahatani petani yang menanam padi
metode semi organik dan anorganik pada musim tanam II tahun
2014.
2.
Responden dalam penelitian ini adalah petani yang menjadi petani
7
3.
pupuk adalah bahan tambahan yang diberikan pada tanah untuk
menambah unsur hara dan zat yang diperlukan bagi tanah. Dalam
penelitian ini terdapat dua jenis pupuk yaitu pupuk kimia
(anorganik) dan pupuk semi organik (pupuk kimia dan pupuk
organik).
4.
Pertanian anorganik adalah metode budidaya yang dilakukan petani
yang menggunakan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida kimia.
5.
Pertanian
semi
organik
adalah
metode
budidaya
yang
mengkombinasikan pemupukan dengan pupuk organik dan pupuk
kimia, serta mengurangi pestisida kimia.
6.
Input produksi adalah segala sesuatu yang dimasukkan dalam proses
produksi usahatani padi.
7.
Pupuk dan pestisida kimia merupakan produk hasil olahan industri
dan merupakan bahan sintetis yang mengandung unsur tertentu.
8.
Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan organik yang
diuraikan secara mikroorganisme dan dapat menyediakan bahan
makanan yang diserap oleh tanaman. Serta dapat dibuat dari kotoran
ternak, sampah, gulma, limbah, lumpur, maupun air.
1.4.1.
Pengukuran Variabel
1.
Produksi adalah hasil yang didapatkan petani dari kegiatan usahatani
8
2.
Biaya produksi adalah biaya total (TC) yang dikeluarkan petani
selama 1 kali proses produksi. Biaya produksi meliputi modal tetap
(fixed cost
) dan modal tidak tetap (
variabel cost),
dan dinyatakan
dalam satuan Rupiah.
3.
Penerimaan total (TR) adalah produksi yang dihasilkan dikali dengan
harga jual yang berlaku saat panen dan dinyatakan dalam satuan
Rupiah.
4.
Pendapatan merupakan selisih dari penerimaan total dengan biaya
total produksi, dan dinyatakan dalam satuan Rupiah.
5.
R/C Ratio adalah perbandingan antara penerimaan dengan biaya total
produksi, dan digunakan untuk mengukur efisiensi dimana jika R/C
rasio > 1 maka usaha tersebut dianggap layak.
6.
Uji beda merupakan uji untuk mengetahui perbedaan secara statistik
pendapatan yang diterima dari usahatani metode semi organik dan
anorganik dengan skala yang digunakan adalah skala rasio.
7.
Skala rasio adalah skala pengukuran yang ditujukan pada hasil
pengukuran yang bisa dibedakan, diurutkan, mempunyai jarak
tertentu, dan bisa dibandingkan.
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin didapatkan dari penelitian yang dilakukan yaitu :
1.
Bagi ademisi, sebagai bahan pembanding untuk penelitian
9
2.
Bagi petani sebagai informasi mengenai usahatani yang telah
dilakukan
3.
Bagi pemerintah, sebagai bahan pertimbangan pengambilan