• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN BULIA DI KABUPATEN GORONTALO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN BULIA DI KABUPATEN GORONTALO"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KELAYAKAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN BULIADI

KABUPATEN GORONTALO

Oleh: Andhi Yulianto ( 00520093 )

Civil Engineering Dibuat: 2007-09-28 , dengan 3 file(s).

Keywords: NPV, BCR, IRR, Titik Impas

ABSTRAKSI

Studi ini bertujuan untuk menentukan layak tidaknya proyek pembangunan Bendungan Bulia untuk dilaksanakan dengan menggunakan acuan pra desain dan melalui evaluasi ekonomis proyek sebelum dilakukan pendetailan desain dan rekomendasi proyek. Parameter ekonomi teknik dalam studi ini adalah NPV ≥ 0, BCR ≥ 1, dan IRR ≥ 12.5 % (suku bunga untuk investasi yang berlaku saat ini oleh bank di Indonesia).

Dari hasil analisa data hidrologi didapatkan Q1000 adalah 134.075 m3/dt. Adapun data teknis bendungan sebagai dasar perhitungan biaya adalah tinggi HWL + 127.88, tinggi NWL + 126.00, dan tinggi LWL + 116.00, dan tinggi mercu bendung adalah pada elevasi + 131.00. Sedangkan untuk saluran pelimpah direncanakan dengan lebar 25 meter pada elevasi 126.00.

Proyek pembangunan Bendungan Bulia dibangun untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, air bersih, dan produksi listrik di Kecamatan Mootilango, Kabupaten Gorontalo.Karena biaya yang dibutuhkan untuk proyek ini sangat besar, maka dalam studi ini akan dikaji faktor-faktor yang menjadi suatu parameter layak tidaknya suatu proyek untuk dilaksanakan. Dari hasil pembahasan didapatkan nilai NPV Rp.3,376,563,427.67 , BCR sebesar 1.05 pada tingkat suku bunga 14 %, dan nilai IRR 14,65 % ≥ 12,5 %. Maka proyek layak untuk dilaksanakan.

Abstract

This study aimed to determine whether project Bulia Dam construction to be carried out by referring to pre-design and economic evaluation prior pendetailan project design and project recommendations. Economic parameters of the techniques in this study is NPV ≥ 0, BCR ≥ 1, and IRR ≥ 12.5% (interest rates for current investments by banks in Indonesia).

From the results of analysis of hydrological data is obtained Q1000 134 075 m3/sec. The technical data as the basis for the calculation of cost containment is high HWL + 127.88, high NWL + 126.00, and high LWL + 116.00, and the high tree top weir is at elevation + 131.00. As for the overflow channel is planned with a width of 25 meters at an elevation of 126.00.

Bulia Dam construction project is built to meet the needs of irrigation water, clean water, and electricity production in Sub Mootilango, District Gorontalo.Karena cost for this project is very large, so in this study will be assessed the factors that became a feasible parameter or not an project to be

Referensi

Dokumen terkait

menampung air dalam suatu waduk dan kemudian dioperasikan selama musim kering untuk berbagai kebutuhan berdasarkan poteni air yag cukup dan ditopang kondisi alamiah di lokasi

bangunan pelimpah ini memang bukan suatu perencanaan yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari proyek pembangunan bendungan Bulia, namun bangunan pelimpah ini merupakan

Aspek sosial dan lingkungan, isu teknis yang sedang berkembang, proyek bendungan limbah tambang, pengelolaan kualitas dan kuantitas air pada bendungan merupakan

Adapun tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui besarnya harga air yang didapat dari proyek perencanaan Bendungan Bendo, besarnya Nilai Rasio Biaya Manfaat

2 Dengan adanya Bendungan Bener diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air irigasi di sawah eksisting maupun untuk pembukaan lahan baru serta kebutuhan air baku

Tugas akhir berjudul “Studi Efisiensi Distribusi Air Irigasi Pada Daerah Irigasi (DI) Pandanduri di Bendungan Pandanduri Kabupaten Lombok Timur – Nusa Tenggara

Bendungan ini merupakan salah satu dari 12 bendungan penghasil listrik tenaga air terbesar di negara itu tetapi khusus dibangun dalam rangka memberikan

Hasil detail desain rencana pembangunan Bendungan Raknamo akan menggenangi areal ± 147,30 Ha dan untuk pelayanan Daerah Irigasi seluas ± 1.250 Ha serta penyediaan air baku