ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Keungan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Financial Company Listed in Bursa Efek Indonesia)
Oleh: Adi Nugroho 20120410278
FAKULTAS EKONOMI
i
ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Keungan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Financial Company Listed in Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta
Oleh: Adi Nugroho 20120410278
FAKULTAS EKONOMI
PERNYATAAN
Dengan ini saya,
Nama : Adi Nugroho
Nomor Mahasiswa : 20120410278
Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN KEUANGAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Keuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan
Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
dalam naskah ini dan disebutkan dalam Daftar Pustaka. Apabila ternyata dalam
skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat orang lain yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.
Yogyakarta, Agustus 2016
iii
MOTTO
“The greatness of a man is not in how much wealth he acquires, but in his integrity and his ability to affect those around him positively”
(Bob Marley)
“Ketahuilah bahwa pintar saja belum cukup untuk meraih kesuksesan, maka
dari itu kita harus bekerja lebih keras dan lebih cerdas”
(Anonymous)
“No matter what people says, but i believe god will bring me to the top of my life”
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Ketika kamu merasa sedang beruntung dan berhasil, percayalah doa orang tuamu
v
Terima Kasihku Kepada...
Alhamdullilahirabbilalamin, terimakasih kepada Allah SWT atas limpahan
rahmat, hidayah, rezeki, kesehatan, kasih sayang yang tiada hentinya serta karunia
dan izin-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Terimakasih juga kepada junjungan-Nya, Nabi besar Muhammad SAW
sebagai suri tauladan bagi kita semua.
Untuk kedua orang tuaku tercinta Ibuk Siti Aminah dan Ayahku Jumadi,
terimakasih atas semuanya yang sudah diberikan dari mulai kasih sayang yang tiada
hentinya, do’a, dukungan, semangat, perhatian, nasihat yang selalu mengiringi setiap
perjalananku. Ibu, terimakasih atas segala doa yang dipanjatkan dan selalu
memberikan nasihat. Ayah terimakasih atas segala motivasi serta saran-sarannya
yang membangun semangatku dan segala fasilitas yang diberikan serta dukungan
finansial.
Untuk saudariku, Indah Novianingrum A.md. Akt., terimakasih karena
senantiasa menghiburku dan memberikan segala dukungan serta semangatnya.
Untuk seluruh keluarga besar dimanapun kalian berada khususnya yang ada di
Kulon Progo, terimakasih atas segala do’a dan dukungannya.
Ibu Dr. Arni Surwanti., M.Si. atas segala motivasi yang sudah diberikan serta
Karang Taruna Dayakan yang telah memberikan toleransi waktu.
Keluarga Pamuji dan Keluarga Suparjan yang telah meminjamkan alat untuk
mengerjakan skripsi.
Sahabat, teman sepermainan dan teman berbagi tawa di SMK, Gilang Aji
Saputra, Cahyo Dwi Laksono, Nur Yasin, Efri Kurnia Astuti dan teman-teman
sekelasku di SMK N 1 PENGASIH yang selalu kurindukan.
Teman dekatku selama di Yogyakarta, Anggoro Novianto, Dedi Saputra,
Zhevrin Van Fernandhi, Siti Nurul Hidayati, Andi Nurus Suci Amaliah, Tri Anggita
Rani, Amalya Widiastuti seluruh teman-teman manajemen kelas G, dan seluruh
teman di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atas segala kenangan yang sudah
diciptakan selama berlangsungnya perkuliahan di UMY, terimakasih kalian seperti
Yogyakarta, Istimewa.
Terimakasih untuk mantan. Masih menjaga hubungan baik dan tempat untuk
vii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Batasan Masalah Penelitian ... 5
C. Rumusan Penelitian ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 5
E. Manfaat Penelitian... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
A. Landasan Teori ... 8
B. Penelitian Terdahulu... 17
C. Hipotesis ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 22
A. Subjek Penelitian ... 22
B. Jenis Data…….. ... 22
C. Teknik Pengambilan Sampel ... 22
D. Teknik Pengumpulan Data ... 24
E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 24
F. Teknik Analisi Data... 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 33
B. Analisis Statistik Deskriptif ... 33
C. Hasil Penelitian ... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 43
A. Simpulan ... 43
B. Saran ... 43
DAFTAR PUSTAKA ... 45
ix
DAFTAR TABEL
3.1 Daftar Perusahaan Yang Melakukan Right Issue ... 23
4.1 Descriptive Statistik Abnormal Return ... 34
4.4 Hasil PengujianAbnormal Return ... 36
4.3 Rata- rata Abnormal Return Sebelum dan Sesudah Pengumuman ... 37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Perusahaan Yang Melakukan Right Issue ... 50
Lampiran 2 Daftar Abnormal Return Dan Rata- rata Abnormal Return ... 51
Lampiran 3 Descriptive Statistic Abnormal Return ... 55
Lampiran 4 Hasil Pengujian One Sample Tests ... 56
ii
SKRIPSI
ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Keungan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Financial Company Listed in Bursa Efek Indonesia)
Diajukan Oleh
ADI NUGROHO 20120410278
Telah disetujui oleh:
Pembimbing
SKRIPSI
ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE
(Studi Empiris Pada Perusahaan Keungan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Financial Company Listed in Bursa Efek Indonesia)
Diajukan Oleh
ADI NUGROHO 20120410278
Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan didepan Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tanggal 20 Agustus 2016
Yang terdiri dari
Drs. Edi Supriyono, M.M. Ketua Tim Penguji
Dr. Arni Surwanti., M.Si. Rita Kusumawati, SE., M.Si.
x
DIFFERENCE ANALYSIS ABNORMAL STOCK RETURN BEFORE AND AFTER ANNOUNCEMENT ISSUE RIGHT
(Emperical Study On Real Estate And Property Company Listed in Bursa Efek Indonesia)
ABSTRACT
This study aimed to analyze the differences in abnormal stock returns before and after the announcement of the rights issue. This study using event study method, which made observations on the significance of abnormal return for 11 days, which is 5 days prior to the announcement (T-5), on the day of the announcement (T0) and 5 days after the announcement of the rights issue (T+5).
This study uses secondary data obtained from BEI, this study used a total of 14 financial companies listed on the Stock Exchange and announced a rights issue in 2011- 2014, and taken by using purposive sampling method.
The results of this study concluded that the events of the announcement of rights issue given by the company into the sample gives negative abnormal return during the event period significant results , while for the period of the window there are abnormal returns before the announcement of the rights issue at a significance level of 10 % and there is no difference in abnormal returns before and after the announcement of the rights issue .
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Penelitian
Perkembangan perekonomian dunia maupun Indonesia ini mulai mengalami
perkembangan menjadi lebih baik. Perekonomian yang semakin berkembang ini
membuat perusahaan- perusahaan lebih gencar dalam melakukan pengembangan
usaha dan pengembangan prdouk agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Pengembangan usaha yang dilakukan oleh perusahaan tentunya memerlukan biaya
yang tidak sedikit (Fahmi, 2011). Salah satu cara yang dilakukan oleh perusahaan
untuk memenuhi biaya tersebut adalah dengan melakukan right issue. Right issue
merupakan penerbitan saham baru yang dilakukan oleh perusahaan, dimana hak
untuk memesan saham tersebut lebih dahulu adalah pemegang saham lama (Samsul,
2006:84). Harga saham right issue ini biasanya lebih murah dari harga pasarnya, ini
dimaksudkan sebagai insentif bagi pemegang saham lama karena pemegang saham
lama merupakan elemen penting bagi jalannya perusahaan (Raja, 2012). Perusahaan
melakukan right issue untuk menambah modal perusahaan dan mendorong pemegang
saham lama menyetorkan modal baru agar perusahaan bisa berjalan dengan baik
(Sedianingtias, 2010).
Penerbitan right issue pasti tidak lepas dari pasar modal, karena dalam
penerbitan right issue perusahaan harus meregristasikan kebijakannya tersebut dalam
2
kekurangan dana dengan pihak yang sedang mengalami kelebihan dana (Tandelilin,
2010:26). Tujuan investor menanamkan modalnya di pasar modal adalah agar
memperoleh imbalan atau pendapatan dari dana yang diinvestasikannya (Marlina,
2012). Pasar modal dapat dibagi ke dalam dua jenis yaitu pasar perdana dan pasar
sekunder. Pasar perdana terjadi saat emiten pertamakali menjual sekuritasnya kepada
investor. Pasar sekunder terjadi saat emiten yang kekurangan dana menawarkan
sekuritasnya dan diperjual belikan oleh atau antar investor yang ada di pasar modal.
Pasar modal tidak hanya untuk mempertemukan pihak- pihak yang kekurangan dana
dan pihak- pihak yang kelebihan dana, pasar modal juga digunakan oleh pemerintah
untuk menilai kinerja perekonomian suatu negara. Perekonomian suatu negara
dikatakan baik jika nilai saham gabungan negara tersebut terus mengalami
peningkatan dan semakin banyak investor asing untuk melakukan investasi di negara
tersebut. Pasar modal terdapat kaitannya dengan pasar efisien. Konsep pasar efisien
mengindikasikan proses penyesuaian harga suatu sekuritas menuju harga
keseimbangan yang baru (Cotterell, 2011).
Right issue merupakan salah satu jenis corporate action yang dilakukan oleh
perusahaan dengan melakukan penawaran umum terbatas atas saham baru yang
dikeluarkan perusahaan kepada pemegang saham lama. Cara ini paling diminati
perusahaan sebab untuk melakukan right issue perusahaan tidak perlu menanggung
biaya penjamin emisi efek seperti halnya penawaran umum perdana. Perusahaan akan
cenderung melakukan right issue sebab manfaat yang akan didapat lebih besar
right issue dengan alasan untuk menghemat biaya jasa penjamin emisi dan untuk
meningkatkan likuiditas saham sebab dengan melakukan right issue maka jumlah
saham akan bertambah sehingga nantinya frekuensi perdagangan juga akan
meningkat (Susanti, 2008). Investor berharap dengan dilakukannya right issue kinerja
perusahaan akan membaik sebab ada dana baru yang akan masuk ke perusahaan akan
tetapi hal ini belum tentu menjadi kenyataan. Apabila kinerja perusahaan tidak
membaik setelah melakukan right issue, tentu saja akan mengurangi kepercayaan
terhadap perusahaan tersebut, bahkan secara luas bisa menghilangkan kepercayaan
terhadap pasar modal sehingga investor lebih tertarik untuk melakukan investasi pada
sektor perbankan, yakni deposito (Putra, 2006). Oleh karena itu, ketersediaan
informasi yang berkualitas terkait dengan keputusan investasi para investor sangat
diperlukan di dalam pasar modal.
Adanya informasi yang berkualitas dan relevan, investor dapat menilai
prospek kinerja emiten sehingga investor memiliki gambaran mengenai risiko dan
expected return atas dana yang telah atau akan diinvestasikan (Zaqi, 2006). Hal ini
dikarenakan, selain akan mendapatkan return, investor dalam kegiatan investasinya
juga harus menghadapi risiko sehubungan dengan perolehan return tersebut. Return
dan risiko merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan (Jogiyanto, 2008:239).
Untuk menaksir risiko yang dihadapi, investor membutuhkan informasi dalam
pengambilan keputusan investasinya.
Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Sumber- sumber return
4
merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau pendapatan yang
diperoleh secara periodik dari suatu investasi (Tandelilin, 2010:102). Return saham
dan abnormal return dapat menunjukkan kinerja saham perusahaan. Kinerja saham
merupakan pengukuran prestasi yang dapat dicapai oleh adanya pengelolaan saham
perusahaan dan mencerminkan kondisi kesehatan perusahaan.
Abnormal return merupakan selisih antara keuntungan yang diinginkan
dengan keuntungan yang sebenarnya sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah
terjadi kebocoran informasi sesudah informasi resmi diterbitkan (Samsul, 2006).
Dalam upaya untuk menarik investor, harga right issue yang diterbitkan oleh
perusahaan biasanya lebih rendah dari harga pasar. Ketika harga yang dikeluarkan
perusahaan saat penerbitan right issue lebih kecil maupun lebih tinggi dari harga
pasar dan terdapat selisih harga, maka selisih dari harga tersebut yang menimbulkan
abnormal return positif maupun negatif. Samsul (2006) dalam penelitiannya
menyatakan bahwa apabila reaksi suatu peristiwa bersifat negatif terhadap harga
saham dipasar, maka peristiwa tersebut tidak dikehendaki oleh investor. Perbedaan
reaksi pasar terjadi karena return sebelum pengumuman right issue dapat lebih kecil
maupun lebih besar sebelum maupun sesudah pengumuman right issue. Dengan
terjadinya penurunan harga saham sebelum tanggal pengumuman resmi, berarti telah
terjadi kebocoran informasi. Sebaliknya, reaksi positif investor akan timbul ketika
harga pasar mengalami kenaikan dan rencana penerbitan right issue bertujuan untuk
Adanya hasil penelitian yang bervariasi terhadap perbedaan abnormal return
di sekitar pengumuman right issue pada penelitian sebelumnya memberi celah atau
peluang untuk melakukan penelitian hasil lanjut.
B.Batasan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
maka masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi dengan variabel
abnormal return dan right issue. Penelitian ini dilakukan pada seluruh perusahaan
lembaga keuangan yang terdaftar di BEI, dengan periode pengamatan selama tahun
2011 – 2014.
C.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman right issue
pada lembaga keuangan di BEI?
2. Apakah ada perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan setelah
pengumuman right issue pada lembaga keuangan di BEI?
D.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas adapun tujuan yang hendak dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris adanya
6
pengumuman right issue pada periode jendela dan periode estimasi di sektor
keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2014.
E.Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan pengalaman dalam mempraktekkan ilmu yang telah
didapat dibangku perkuliahan, serta menggabungkan pemahaman teori-teori yang ada
dengan keadaan sesungguhnya sehingga kemudian dapat dijadikan bekal apabila
terjun ke masyarakat, dapat menambah pengetahuan mengenai ada tidaknya
abnormal return, dan perbedaan abnormal return sebelum dan setelah pengumuman
right issue selama periode jendela dan periode estimasi.
2. Bagi Investor
Bagi investor, penelitian ini adalah salah satu bahan pertimbangan yang
bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi di pasar modal. Dengan
menganalisis adakah perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman
right issue. Sehingga dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan dalam
menginvestasikan dananya kepada perusahaan, sehingga investor dapat memperoleh
keuntungan dari adanya pelaksanaan right issue.
3. Bagi Perusahaan
Bagi pihak perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pertimbangan dalam melakukan right issue. Sehingga Saham bisa menjadi lebih
likuid karena jumlahnya menjadi jauh lebih besar dan bisa meningkatkan frekuensi
membeli atau melepaskan saham yang dimilikinya setiap saat dan dengan harga
tertentu tanpa harus meminta izin kepada perusahaan/ pemegang saham lainnya.
4. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan informasi dalam
pengembangan penelitian yang lebih baik lagi terutama yang berhubungan dengan
manajemen keuangan, khususnya mengenai return dan abnormal return saham
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Landasan Teori
1.Pasar Modal
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam perekonomian terutama
dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal
merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dan jangka panjang
dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal berfungsi sebagai
sarana alokasi dana yang produktif untuk memindahkan dana dari pemberi pinjaman
ke peminjam. Alokasi dana yang produktif terjadi jika individu yang mempunyai
kelebihan dana dapat meminjamkannya ke individu lain yang lebih produktif yang
membutuhkan dana.
Menurut Tandelilin (2010:26) Pasar modal berfungsi sebagai lembaga
perantara, yang memiliki peran penting pasar modal dalam menunjang perekonomian
karena dapat menghubungkan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
mempunyai kelebihan dana. Di samping itu, pasar modal dapat mendorong
terciptanya alokasi dana yang efisien, karena dengan adanya pasar modal maka pihak
yang kelebihan dana (investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan
return relatif besar adalah sektor- sektor yang paling produktif yang ada di pasar).
Instrumen pasar modal berupa surat berharga (efek). Jenis efek antara lain saham
Jogiyanto (2008:29) membagi pasar modal menjadi beberapa jenis pasar
antara lain:
a. Pasar Primer : yaitu tempat penjualan saham baru yang melibatkan banker
investasi.
b. Pasar Sekunder : yaitu tempat perdagangan surat berharga yang sudah beredar.
c. Pasar Ketiga : yaitu pasar perdagangan surat berharga pada saat pasar kedua
tutup. Pasar ini dijalankan oleh broker yang mempertemukan pembeli dan penjual
pada saat pasar kedua tutup.
d. Pasar Keempat : yaitu pasar modal yang dilakukan diantara institusi
berkapasitas besar guna menghindari komisi untuk broker.
2. Efisiensi Pasar
Pasar dikatakan efisien apabila pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk
mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang
tersedia. Menurut Tandelilin (2010:219) pasar yang efisien adalah pasar dimana harga
semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang
tersedia, informasi ini meliputi informasi dimasa lalu seperti laba perusahaan tahun
lalu, maupun informasi saat ini yakni rencana kenaikan dividen tahun ini, serta
informasi yang bersifat laba perusahaan tahun lalu, serta informasi yang bersifat
sebagai pendapat atau opini rasional yang berkembang di pasar yang bisa
mempengaruhi perubahan harga seperti apabila banyak investor di pasar berpendapat
bahwa harga saham naik, maka informasi tersebut akan tercermin pada perubahan
10
Definisi efisiensi pasar ini akan melihat pasar dalam proses dinamik, yang
menurut Beaver (1989) mendasarkan pada distribusi informasi yang dimiliki oleh
investor. Dimana pasar efisien jika harga– harga sekuritas terjadi jika setiap orang
mempunyai informasi yang sama. Definisi efisiensi pasar yang statis tidak
mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan kecepatan proses
distribusinya.
Dalam Jogiyanto (2008:517) dijelaskan mengenai penelitian yang dilakukan
oleh Fama (1970) yang menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar
berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu,
informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut :
a. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah
Pasar dikatakan efisien bentuk lemah jika harga– harga dari sekuritas
tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu yang sudah terjadi. Maka
dalam bentuk ini nilai– nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi
harga sekarang, sehingga investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu
untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.
b. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat
Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika harga – harga sekuritas
secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, sehingga tidak
hanya mencerminkan harga saham masa lalu. Informasi yang dipublikasikan adalah
1) Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas
perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi yang dipublikasikan
ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten.
Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan
emiten (corporate event). Contoh informasi yang dipulikasikan ini adalah
pengumuman laba, pengumuman pembagian dividen, pengumuman pengembangan
produk baru, pengumuman marjer dan akuisisi, pengumuman pergantian pimpinan
perusahaan dan sebagainya.
2) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat berupa peraturan
pemerintah atau peraturan regulator yang hanya berdampak pada harga-harga
sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena rugulasi tersebut. Contoh dari
informasi ini adalah regulasi untuk meningkatkan cadangan yang harus dipenuhi oleh
semua bank. Informasi ini akan mempengaruhi secara langsung harga sekuritas yang
tidak hanya sebuah bank saja, tetapi mungkin semua emiten didalam industri
perbankan.
3) Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas
semua perusahaan terdaftar dipasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan
pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak pada perusahaan emiten.
12
kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan mempunyai
dampak pada ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja atau
perusahaan-perusahaan disuatu industri, tetapi mungkin berdampak langsung pada
semua perusahaan. Jika pasar pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak
ada investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk
mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu lama.
c. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat
Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga – harga sekuritas secara
penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat.
Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari
investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena
mempunyai informasi yang privat. Semua informasi baik yang dipublikasikan
maupun tidak dipublikasikan sudah tercermin dalam sekuritas saat ini. Dalam bentuk
efisien kuat seperti ini tidak akan ada investor pun yang bisa memperoleh return tidak
nomal. Pada tahun 1991, Fama mengemukakan penyempurnaan atas klarifikasi
efisiensi pasar tersebut. Efisiensi bentuk lemah disempurnakan menjadi suatu
kualifikasi yang bersifat umum untuk menguji prediktabilitas return (return
predictability), pada klasifikasi ini, informasi mengenai pola return sekuritas, seperti
return yang tinggi dibulan Januari dan hari Minggu, tidak dapat digunakan untuk
dilakukan dengan pengujian event studies dan bentuk kuat dapat dilakukan pengujian
privat information.
3. Studi Peristiwa
Penelitian ini mengunakan studi peristiwa (event study) untuk menganalisis
pengaruh peristiwa pemecahan saham terhadap return dan volume perdagangan
saham. Dalam bukunya, Jogiyanto (2008:529), menyatakan bahwa studi peristiwa
merupakan studi yang mempelajari reaksi pasarterhadap suatu peristiwa yang
informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Studi peristiwa dapat
digunakan untuk mengujikan dengan informasi dari suatu pengumuman dan dapat
pula digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Untuk pengujian
kandungan informasi lebih difokuskan ke pemantauan terhadap reaksi pasar akibat
adanya suatu pengumuman. Apabila pengumuman mengandung informasi, maka
diharapkan akan terjadi reaksi oleh pasar pada saat pengumuman tersebut diterima
oleh pasar. Reaksi pasar ditandai dengan terjadinya perubahan harga sekuritas yang
bersangkutan. Reaksi seperti ini bisa diukur dengan menggunakan return sebagai
nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Apabila
abnormal return digunakan untuk mengukur reaksi tersebut maka suatu
pengumuman yang mempunyai kandungan informasi diperkirakan dapat memberikan
abnormal return kepada pasar. Sebaliknya apabila pengumuman tidak mengandung
14
4. Abnormal Return
Abnormal return menjadi fokus dalam studi peristiwa yang mengamati harga
atau efisiensi pasar. Return normal merupakan return ekspektasi atau return yang
diharapkan oleh investor (Jogiyanto, 2008:549). Ada tiga cara untuk mengestmasi
abnormal return, yakni :
a. Model Disesuaikan Rata-Rata
Model ini beranggapan bahwa return ekspektasi bernilai konstan yang sama
dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama priode estimasi. Menggunakan
model ini, return ekspektasi seuatu sekuritas pada priode tertentu diperoleh melalui
pembagian return realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya priode estimasi. Tidak
ada patokan untuk lamanya priode estimasi, priode yang umumnya dipakai biasanya
berkisar dari 100 sampai dengan 300 hari untuk data harian, dan dari 24 sampai
dengan 60 bulan untuk data bulanan.
b. Model Pasar (Market Model)
Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan dengan dua
tahapan, yaitu : membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi
selama priode estimasi dan menggunakan model ekspektasi ini untuk mengestimasi
return ekspektasi dipriode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan
teknik regresi OLS (Ordinary Least Squere).
c. Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model)
Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi
menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan priode estimasi untuk
membentuk model estimasi, karena return sekuritas yang diestimasi adalah sama
dengan return indeks pasar.
1. Tujuan dan Manfaat Investasi Right Issue
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001), right issue diterbitkan dengan
tujuan untuk memperoleh dana tambahan dari pemodal dan untuk ekspansi usaha.
Ghozali dan Solichin (2003), menyatakan bahwa tujuan perusahaan melakukan right
issue, yaitu:
a. Right issue dapat mengurangi biaya karena right issue biasanya tidak
menggunakan jasa penjamin.
b. Right issue menyebabkan jumlah saham perusahaan yang ada akan bertambah
sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan frekuensi perdagangan atau yang
berarti akan meningkatkan likuiditas saham.
Manfaat right issue, menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001), yaitu dengan
membeli saham right issue, berarti investor telah melakukan pembelian saham seperti
biasanya yang menghasilkan return yang sama yaitu dividen atau capital gain.
Dividen adalah bagian keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan atau
emiten kepada pemegang sahamnya, sedangkan capital gain adalah selisih dari harga
beli dan harga jual saham. Bagi investor, right issue akan berdampak positif jika
16
2. Proses Pelaksanaan Right Issue
Penerbitan suatu right issue harus memperhatikan beberapa hal penting,
diantaranya waktu, harga, dan rasio. Bagi investor, informasi waktu sangatlah penting
untuk mengambil keputusan apakah dia akan melaksanakan haknya untuk membeli
right issue atau tidak, sebab right issue mempunyai masa berlaku yang singkat.
Berikut ini proses pelaksanaan right issue:
a. Announcement date merupakan tanggal dimana perusahaan akan melakukan right
issue.
b. Cum date merupakan tanggal terakhir seorang investor dapat meregistrasikan
sahamnya untuk mendapatkan corporate action.
c. Ex date merupakan tanggal dimana investor sudah tidak mempunyai hak lagi akan
suatu corporate action.
d. DPS (Dividen per Stock) date merupakan tanggal pengumuman daftar pemilik
saham yang berhak atas corporate action.
e. Tanggal pelaksanaan dan akhir right issue merupakan periode pelaksanaan right
issue tersebut dicatatkan di bursa dan periode berakhirnya right issue.
f. Allotment date merupakan tanggal menentukan jatah investor yang mendapatkan
right issue dan berapa besar tambahan saham baru akibat right issue.
g. Exercise date merupakan tanggal penambahan saham akibat right issue tersebut
B.Penelitian Terdahulu
Budiarto dan Baridwan (1999) melakukan penelitian terhadap 50 perusahaan
yang melakukan right issue pada periode antara tahun 1994 sampai dengan 1996 di
BEJ. Jenis penelitian yang digunakan adalah event study yang tujuannya untuk
menghitung abnormal return dari sekuritas yang terjadi di sekitar pengumuman
dengan menggunakan metode market adjusted, return untuk periode pengamatan 5
hari sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hasil analisis statistik ditemukan
bahwa nilai return saham pada tanggal pengumuman berbeda signifikan dengan nilai
return saham sebelum pengumuman.
Penelitian yang dilakukan oleh EkyWijaksono (2007) menyimpulkan bahwa
tidak terdapat perubahan atau perbedaan abnormal return dan aktivitas volume
perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue yang signifikan.
Di Indonesia Manullang (2008) melakukan penelitiann pada perusahaan di
BEJ selama periode 2000 sampai 2006 mengenai pengaruh volume perdagangan
saham, right issue terhadap abnormal return. Ada perbedaan secara statistik yang
signifikan antara rata-rata abnormal return saham sebelum maupun setelah
pengumuman right issue. Menunjukan respon pasar yang positif yang ditunjukan
dengan respon pasar yang signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Wijana Asmara Putra (2013)
menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atau perbedaan abnormal return dan
aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah pengumuman right issue
18
Wirdayanti (2006) meneliti tentang perbedaan antara sebelum dan sesudah
pengumuman right issue terhadap abnormal return dan trading volume activity pada
perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta tahun 2000– 2003. Hasil penelitiannya
menyimpulkan tidak ada perbedaan rata- rata abnormal return dan rata- rata trading
volum activity antara sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Hal ini berarti
bahwa tidak ada informasi di seputar pengumuman right issue.
Penelitian Smith (1977) dalam Indrawan (2009) melakukan pengujian
terhadap 853 sampel perusahaan yang melakukan right issue di NYSE antara tahun
1926 dan 1975 dengan mengunakan metodologi penelitian yang sama. Ia menemukan
bukti bahwa abnormal return yang diperoleh investor rata-rata mencapai 8 sampai 9
persen dalam periode satu tahun sebelum right issue, dan satu tahun setelahnya tidak
ditemukan lagi adanya abnormal return. Disamping itu ditemukan bahwa rata-rata
penurunan harga saham hanya mencapai 1,4% dalam waktu dua bulan sebelum
tanggal pengumuman, dan diikuti dengan perbaikan kembali harga saham pada posisi
semula.
Bae dan Hoje (1999) menyatakan bahwa adanya right offering menyebabkan
penurunan harga saham antara sebelum dan setelah pengumuman. Dengan penurunan
harga setelah pengumuman, maka secara teoritis akan menyebabkan perbedaan antara
abnormal return saham yang diterima pasar sebelum dan setelah pengumuman right
issue.
Hartono (2009) melakukan penelitian yang menemukan terdapat perbedaan
Dari pengujian yang dilakukan terdapat bahwa abnormal return setelahi
pengumumani menunjukan penurunan dibandingkan dengan rata- rata iabnormal
return sebelum pengumuman. Penurunan tersebut signifikan pada tingkat signifikansi
1% ditunjukkan dengan nilai p-value sebesar 0,003.
Widjaja pada tahun 2000 (dalam Prima Yusi Sari, 2001) menemukan bahwa
pengumuman right issue cenderung menimbulkan respon negatif pada tanggal
diumumkannya right issue dan di sekitar tanggal pengumuman right issue tersebut.
Sedangkan dalam periode pengamatan jangka panjang, pengumuman right issue
cenderung menimbulkan respon pasar yang positif.
C.Hipotesis
Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang masih akan dibuktikan
lagi kebenarannya. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat di tarik sebuah
formulasi hiptesis yaitu:
1. Pengujian abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman right issue.
Beberapa penelitian tentang pengumuman right issue sudah dilakukan namun
memberikan hasil yang beragam. Gajewski dan Glinglinger (2002) dan Shahid et. al.
(2010) meneliti peristiwa pengumuman right issue dengan hasil penelitian bahwa
abnormal return berbeda secara signifikan di sekitar pengumuman right issue.
20
kinerja saham dan likuidasi saham di Bursa Efek Indonesia. Dalam upaya untuk
menarik investor, harga right issue yang diterbitkan oleh perusahaan biasanya lebih
rendah dari harga pasar. Ketika harga yang dikeluarkan perusahaan saat penerbitan
right issue lebih kecil maupun lebih tinggi dari harga pasar dan terdapat selisih harga,
maka selisih dari harga tersebut yang menimbulkan abnormal return positif maupun
negatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan
pengumuman right issue memiliki pengaruh yang signifikan terhadap abnormal
return. Berdasarkan landasan teori dan pemamparan hasil penelitian terdahulu maka
jawaban sementara dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
H1 : Terdapat abnormal return di sekitar pengumuman right issue.
2. Perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum pengumuman right issue dengan abnormal return setelah pengumuman right issue.
Di Colombo, Ramesh dan Rajumesh (2014) imelakukan penelitiani dengan
tujuan untuk mengujii reaksii pasari saham terhadapi informasi right issue dan
mengetahui dampak pengumuman right issue terhadap saham. Dengan menggunakan
uji t memperoleh hasil bahwa reaksi pasar yang signifikan kuat di sebelah kanan hari
masalah pengumuman. Informasi dari right issue diserap oleh pasar pada hari 0,
menunjukkan bahwa informasi yang diserap cepat oleh partisipasi pasar. Hal ini
terbukti dari hasil empiris hari acara yang menyediakan signifikan secara statistik
pada tingkat 5% . Pemegang saham dapat memperoleh AAR positif 1,54% ke right
apakah pasar modal bereaksi terhadap pengumuman right issue, dengan mengamati
perilaku return saham, abnormal return, security return variability dan trading
volume activity di sekitar tanggal pengumuman (sebelum, saat, sesudah
pengumuman). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya perubahan
abnormal return karena adanya penyesuaian harga right issue. Berdasarkan landasan
teori dan pemamparan hasil penelitian terdahulu maka jawaban sementara dalam
penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis yaitu:
H2 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return sebelum
22 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Subjek Penelitian
Sumber data berasal dari perusahaan sector keuangan antara lain berasal dari
sub sektor pembiayaan, sub sektor lainnya, sub sektor bank, sub sektor perusaahan
efek dan sub sektor asuransi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
2011 – 2014.
B.Jenis Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang
dikumpulkan dari data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, serta
informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau non publikasi baik di dalam atau
luar organisasi (Sekaran, 2003). Adapun sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: Data publikasi laporan keuangan tahunan
perusahaan (financial report) dan harga saham harian. Data laporan keuangan
diperoleh dari Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) dan harga saham harian
diperoleh dari yahoo.finance.
C.Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang akan diteliti atau
sebagai kumpulan dari seluruh elemen- elemen yang merupakan sumber informasi
dalam suatu penelitian populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan
Metode yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah Purposive Sampling
yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kriteria- kriteria tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan lembaga keuangan yang
terdaftar di BEI selama tahun 2011- 2014. Kriteria Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Perusahaan yang melakukan pengumuman right issue pada 1 januari 2011 sampai
dengan 31 desember 2014.
2. Perusahaan mencantumkan tanggal pengumuman right issue di laporan keuangan
tahunan.
3. Perusahaan yang menunda atau membatalkan right issue tidak dimasukkan dalam
sampel.
4. Perusahaan tersebut tidak menerbitkan corporate action lainnya seperti stock split,
stock deviden, bonus issue dan lainnya atau kebijakan lainnya yang dapat
mempengaruhi abnormal return selama periode pengamatan right issue.
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Yang Melakukan Right Issue
No Nama Perusahaan Kode Tanggal Pengumuman
1 Asuransi Bina Dana Arta Tbk. ABDA 31 Maret 2011
2 Pacific Strategic Financial Tbk. APIC 23 Juni 2011
3 Bank Danamon Tbk. BDMN 24 Agustus 2011
4 Bank Pundi Indonesia Tbk. BEKS 15 September 2011
5 Clipan Finance Indonesia Tbk. CFIN 23 September 2011
24
No Nama Perusahaan Kode Tanggal Pengumuman
7 Bank Pundi Indonesia Tbk. BEKS 30 Agustus 2012
8 Bank Permata Tbk. BNLI 12 Juni 2012
9 Bank Sinarmas Tbk. BSIM 15 Juni 2012
10 Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC 12 Juli 2012
11 Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. AGRO 26 Juni 2013
12 Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII 27 Juni 2013
13 Bank Mayapada International Tbk. MAYA 30 September 2013
14 Bank Internasional Indonesia Tbk. BNII 28 November 2014
Sumber: Lampiran 1
D.Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Pustaka
Mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap permasalahan yang akan
diteliti dengan melakukan telaah pustaka dan mengkaji beberapa literatur pustaka
seperti artikel, jurnal, buku, skripsi dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan
penelitian.
2. Studi Dokumenter
Adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada
subjek penelitian, studi dokumenter pada penelitian ini adalah pengumpulan data
sekunder yang berupa data yang berhubungan dengan abnormal return, dan right
E.Definisi Operasional Variabel Penelitian
Penelitian ini termasuk kategori penelitian yang menggunakan studi peristiwa
(event study). Studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman. Kegunaan studi semacam ini berasal dari fakta bahwa rasionalitas di
pasar mambawa pengaruh dalam harga sekuritas. Peristiwa yang diuji dalam
penelitian ini adalah peristiwa pengumuman right issue yang dilakukan oleh
perusahaan keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode pengamatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah periode estimasi yaitu 30 hari sebelum
pengumuman. Periode peristiwa selama 11 hari yaitu 5 hari sebelum pengumuman
(H-5), 1 hari saat pengumuman (event date, H=0) dan 5 hari sesudah tanggal
pengumuman (H+5). Penentuan periode jendela 11 hari ini juga didasarkan pada
penelitian terdahulu, yaitu Mulatsih, dkk (2009). Sedangkan untuk penentuan periode
estimasi tidak diberikan batasan berapa hari.
Abnormal return Menurut Jogiyanto (2010:549), abnormal return merupakan
kelebihan dari imbal hasil yang sesungguhnya terjadi actual return terhadap imbal
hasil normal. Imbal hasil normal merupakan imbal hasil expected return atau imbal
hasil yang diharapkan oleh investor. Dengan demikian imbal hasil abnormal return
adalah selisih antara imbal hasil sesungguhnya yang terjadi dengan imbal hasil
ekspektasi. Untuk menghitung abnormal return menggunakan:
RTN i,t = R i,t– E[Ri,t]
26
RTN i,t= return tidak normal (abnormal return) sekuritas ke-i pada periodeke-t
R i,t =return sesungguhnya (actual return) yang terjadi untuk sekuritas kepada
periode peristiwa ke-t
E[Ri,t] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
Untuk mencari Actual Return dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
R
Sedangkan untuk mendapatkan Expected Return, penelitian ini menggunakan
dalam Jogiyanto (2008:550) mengestimasi Expected Return dengan menggunakan
mean adjusted model.
Mean Adjusted Model
Model Mean Adjusted ini menganggap bahwa return ekspektasi bernilai
konstan yang sama dengan rata-rata realisasi sebelumnya selama periode estimasi.
Model ini dirumuskan dengan rumus sebagai berikut :
E Ri,t = Ri,j
t2 j=t1
T
Keterangan:
R i,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan
permasalahan. Untuk menguji dan menganalisis reaksi pasar dari peristiwa
pengumuman right issue yakni pengujian terhadap H1 yaitu ada tidaknya abnormal
return. Adapun cara yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Menghitung abnormal return pada seluruh perusahaan yang mengumumkan right
issue dan menjadi sampel penelitian.
a. Menghitung Actual Return. Return aktual saham merupakan return yang
sudah terjadi. Return aktual dapat dihitung dari harga saham harian dengan
membandingkan antara harga hari ini dikurangi harga kemarin dibandingkan dengan
harga kemarin. Untuk menghitung Actual Return digunakan rumus sebagai berikut:
R
i,t=Pi ,tP−Pi ,t−1
i ,t−1
Keterangan:
Ri,t = return saham i pada hari t
Pi,t = harga saham i pada hari t
28
b. Mengestimasi expected return, merupakan tingkat keuntungan yang diperoleh
investor sebagai hasil dari investasi saham yang dilakukan yang diperoleh setelah
melakukan tindakan investasi dengan berbagai peristiwa tertentu dan dengan berbagai
kemungkinan selama estimation period. Expected return diestimasi dengan
menggunakan market model mean adjusted model, lamanya priode estimasi adalah 30
hari. Expected return selama estimasi tersebut dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
E[Ri,t] =return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t
R i,j = return realisasi sekuritas ke-i pada periode estimasi ke-j
T = lamanya periode estimasi, yaitu dari t1 sampai dengan t2
c. Menghitung Abnormal Return saham selama periode jendela, Abnormal
return juga merupakan alat ukur kinerja saham dari sebuah perusahaan. Abnormal
return adalah peristiwa yang terjadi ketika return yang sesungguhnya melebihi dari
return normal dengan rumus:
RTN i,t = R i,t– E[Ri,t]
Keterangan:
R i,t = return sesungguhnya (actual return) yang terjadi untuk sekuritas kepada
periode peristiwa ke-t
E[Ri,t] = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t
d. Menghitung rata- rata Abnormal Return saham selama periode pengamatan
dengan rumus sebagai berikut :
RRTNt = RTNi, t
k i=1
k
Keterangan:
RRTNt= rata- rata abnormal return pada hari ke-t
RTNi,t = abnormal return saham untuk sekuritas ke- I pada hari ke-t
k = Jumlah sekuritas yang terpengaruh oleh pengumuman peristiwa
e. Menghitung akumilasi Abnormal Return harian tiap- tiap saham selama
periode peristiwa dengan rumus sebagai berikut:
AARTN = t RRTNa
a =t 5
Keterangan:
AARTN = akumulasi rata-rata abnormal return saham pada hari ke t
RRTNa = rata- rata return tidak normal pada hari ke-a yaitu mulai t5 (hari awal
periode peristiwa) sampai hari ke t
f. Menghitung abnormal return standaisasi untuk sekuritas i dengan rumus
30
KSEi = kesalahan standar estimasi untuk sekuritas ke- i
g. Menghitung kesalahan standar estimasi berdasarkan rata- rata return periode
estimasi dengan menggunakan rumus:
KSEi = kesalahan standar estimasi untuk kesalahan i
Ri.j = return sekurita ke- i untuk hari ke- j selama periode estimasi
� .i = rata- rata return sekuritas ke- i selama periode estimasi
T1 = jumlah hari periode estimasi, yaitu dari hari ke- t1 sampai t2
h. Menghitung besarnya abnormal return standarisasi dengan rumus:
RTNSt =
RTNSi,t =abnormal return standarisasi sekuritas ke- i untuk hari ke- t periode
k = jumlah sekuritas
Pada rancangan metode uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
dalam penelitian ini menggunakan statistik parametrik, karena data diasumsikan
berdistribusi normal, oleh karena itu digunakan statistic parametric dengan
menggunakan uji t.
1) Pengujian signifikansi ada tidaknya abnormal return di sekitar pengumuman
right issue pada H1.
Pengujian dengan one sample t-test ini adalah untuk memperlihatkan apakah
terdapat abnormal return sebelum dan setelah pengumuman right issue pada periode
peristiwa. Jika Signifikansi< 0.05 maka dapat dikatakan terdapat abnormal return
yang signifikan. Maka H1 diterima, begitu juga sebaliknya.
t = d
sd n
Keterangan:
t = t- tes (sampel kecil)
d = perbedaan antara data berpasangan
d' = nilai rata-rata perbedaan antara pengamatan berpasangan
Sd = Standar deviasi perbedaan antara pengamatan berpasangan
32
2) Pengujian perbedaan abnormal return sebelum dan setelah pengumuman
right issue pada H2.
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara
abnormal return sebelum dan setelah pengumuman right issue. Jika signifikansi< 5%
hal tersebut menunjukkan memang terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah
pengumuman right issue. Maka H2 diterima, begitupun sebaliknya.
t = X −1 X2
S1 = Simpangan baku sebelum perlakuan
S2 = Simpangan baku sesudah perlakuan
n1 = jumlah sampel sebelum perlakuan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran Umum Obyek Penelitian
Sebagaimana telah disebutkan di muka, bahwa penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah ada abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman
right issue, apakah ada perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum tanggal
pengumuman right issue dengan abnormal return setelah pengumuman. Berdasarkan
data yang telah diperoleh terdapat 14 perusahan yang melakukan right issue dengan
data yang sudah ditentukan.
B.Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif yaitu digunakan untuk menjelaskan deskripsi data dari
semua variabel yang terdapat dalam penelitian. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data sekunder, yaitu data perusahaan sektor keuangan yang terdaftar di BEI
periode 2011- 2014, berupa tanggal pengumuman right issue, dan data harga harian
saham. Analisis statistik deskripstif bertujuan untuk mengetahui karakteristik data
seperti nilai minimum, maximum, nilai rata- rata, dan seberapa jauh data bervariasi.
Hasil uji deskriptif data untuk perusahaan yang mengumumkan right issue dapat
34
Bedasarkan tabel 4.1 maka nilai minimum abnormal return hari ke 5 sebelum
tanggal pengumuman (T-5) adalah -.16211, nilai maximum sebesar .02225 sedangkan
nilai mean sebesar -.0162271 dan nilai standar deviation sebesar .04577950. Nilai
minimum abnormal return hari ke 4 sebelum tanggal pengumuman (T4) adalah
-.12065, nilai maximum sebesar .07673 sedangkan nilai mean sebesar -.0007707 dan
nilai standar deviation sebesar .04612063. Nilai minimum abnormal return hari ke 3
sebelum tanggal pengumuman (T-3) adalah -.14859, nilai maximum sebesar .02435
sedangkan nilai mean sebesar -.0229336 dan nilai standar deviation sebesar
.0407589. Nilai minimum abnormal return hari ke 2 sebelum tanggal pengumuman
(T-2) adalah -.14882, nilai maximum sebesar .04774 sedangkan nilai mean sebesar
return hari ke 1 sebelum tanggal pengumuman (T-1) adalah -.13472, nilai maximum
sebesar .09121 sedangkan nilai mean sebesar -.0108164 dan nilai standar deviation
sebesar .05287768. Nilai minimum abnormal return saat tanggal pengumuman (T0)
adalah -.14902, nilai maximum sebesar .02474 sedangkan nilai mean sebesar
-.0206943 dan nilai standar deviation sebesar .0207329. Nilai minimum abnormal
return hari ke 1 setelah tanggal pengumuman (T+1) adalah -.19073, nilai maximum
sebesar .06099 sedangkan nilai mean sebesar -.0207329 dan nilai standar deviation
sebesar .06767260. Nilai minimum abnormal return hari ke 2 setelah tanggal
pengumuman (T+2) adalah -.07674, nilai maximum sebesar .16349 sedangkan nilai
mean sebesar -.0089329 dan nilai standar deviation sebesar .05208691. Nilai
minimum abnormal return hari ke 3 setelah tanggal pengumuman (T+3) adalah
-.16211, nilai maximum sebesar .08297 sedangkan nilai mean sebesar -.0060757 dan
nilai standar deviation sebesar .05581697. Nilai minimum abnormal return hari ke 4
setelah tanggal pengumuman (T+4) adalah -.14882, nilai maximum sebesar .07673
sedangkan nilai mean sebesar -.0130779 dan nilai standar deviation sebesar
.04875173. Nilai minimum abnormal return hari ke 5 setelah tanggal pengumuman
(T+5) adalah -.12042, nilai maximum sebesar .09912 sedangkan nilai mean sebesar
-.0041214 dan nilai standar deviation sebesar .05759391. Standar deviasi digunakan
untuk mengetahui sebaran data serta mengetahui rata-rata jarak penyimpangan
titik-titik data berdasarkan nilai rata-rata (mean). Standar deviasi abnormal return selama
11 hari berada pada kisaran angka 0 yang berarti bahwa data penelitian tidak
36
C.Hasil Penelitian
1. Menguji Signifikansi Abnormal Return Pada Perusahaan Yang Melakukan Right
Issue.
Hipotesis pertama ingin menguji signifikansi abnormal return. Analisis yang
dilakukan dengan mendeskripsikan ada tidaknya abnormal return saham selama
periode penelitian. Perhitungan selama periode peristiwa dilakukan dengan cara
menggunakan one sample t test.
Berdasarkan tabel 4.2 untuk menguji signifikansi abnormal return,
menggunakan perbandingan nilai t- hitung (t) < t- tabel, maka Ho diterima. Jika t-
hitung> t- tabel maka H1 diterima.
Tabel 4.2
Abnormal Return Periode Peristiwa
One-Sample Test
Test Value = 0 t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
95% Confidence Interval of the Difference
*= signifikan taraf 20% (t> 1.35017 untuk pengujian dua sisi dengan k besar) **= signifikan taraf 10% (t> 1.77093 untuk pengujian dua sisi dengan k besar) ***= signifikan taraf 5% (t> 2.16037 untuk pengujian dua sisi dengan k besar)
2. Hipotesis kedua ingin menguji ada perbedaan abnormal return yang
signifikan sebelumtanggal pengumuman right issue berbeda dengan abnormal return
saham setelah pengumuman right issue.
Menguji hipotesis ini data yang digunakan adalah rata- rata abnormal return
yang diperoleh dari penjumlahan abnormal return sebelum pengumuman right issue
(T-5) hingga (T-1) dibagi N dan penjumlahan abnormal return setelah pengumuman
right issue (T+1) hingga (T+5) dibagi N. Sedangkan perhitungan abnormal return
menggunakan mean adjusted model. Adapun hasil uji paired sample t test dapat
dilihat pada tabel 4.3.
Analisis yang dilakukan yaitu dengan menggunakan paired sample t-test,
pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara abnormal
return saham sebelum pengumuman right issue dengan setelah pengumuman right
issue. Ho: Tidak terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan
setelah pengumuman right issue. H2: Terdapat perbedaan abnormal return yang
signifikan sebelum tangggal pengumuman right issue dan setelah pengumuman right
issue. Dikatakan H2 diterima ketika signifikansi < 0,05.
Tabel 4.3
Rata- rata Sebelum dan Setelah Pengumuman
Paired Samples Statistics
Mean N Std.
Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 Sebelum -.0130640 5 .00884668 .00395635
Setelah -.0070160 5 .01104970 .00494158
38
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Perbedaan Pada Abnormal Return
Paired Samples Test
signifikansi 5% atau sig> 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima, dan H2
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan secara signifikan rata- rata abnormal return
sebelum dan setelah pengumuman right issue.
D. Pembahasan
Right issue merupakan hak pembeli saham tambahan yang dilakukan oleh
perusahaan dengan cara memesan terlebih dahulu dengan harga yang telah ditentukan
sebelumnya untuk tanggal tertentu. Istilah right issue di Indonesia dikenal pula
dengan istilah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), karena emiten
mengeluarkan saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan dengan
terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini. Dengan demikian,
pemegang saham memiliki preemptive right atau hak memesan efek terlebih dahulu
Pada dasarnya abnormal return bisa diperloeh para pemegang saham atas
berbagai peristiwa yang mengandung informasi seperti pengumuman right issue,
dividen, merger dan akuisisi, serta peristiwa politik dan ekonomi yang sedang terjadi
mungkin bisa mempengaruhi kondisi perusahaan. Akan tetapi tidak semua peristiwa
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kondisi perusahaan atau nilai
perusahhan.
Hasil penelitian ini hipotesis pertama terdapat abnormal return yang
signifikan di sekitar pengumuman right issue, yang mana ada 14 perusahaan yang
mengumumkan right issue dan dimana pasar bereaksi dan menimbulkan abnormal
return pada taraf signifikansi 10%. Kemudian pada hipotesis kedua tidak terdapat
perbedaan yang signifikan abnormal return saham sebelum pengumuman right issue
dengan abnormal return saham setelah pengumuman right issue.
1. Hipotesis pertama
Studi peristiwa (event study) menyelidiki respon pasar terhadap kandungan
informasi dari suatu pengumuman atau publikasi peristiwa tertentu. Pengumuman
right issue merupakan salah satu pengumuman yang dipublikasikan yang dapat
menimbulkan reaksi pasar. Reaksi pasar tersebut diukur dengan menggunakan
abnormal return dari harga saham perusahaan penerbit. Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan menerima H1 yang artinya terdapat
abnormal return yang signifikan di sekitar pengumuman right issue. Selama 11
40
sebelum pengumuman dengan t- hitung (t) < t- tabel (-1.992> 1.77093), abnormal
return bernilai negatif dikarenakan nilai expected return lebih besar dari nilai return,
yang berarti telah terjadi kebocoran informasi sebelum pengumuman tersebut.
Dengan kata lain pasar sudah memprediksi adanya pengumuman right issue.
Nilai average abnormal return yang positif menunjukkan bahwa
pengumuman right issue merupakan informasi positif (good news), informasi
tersebut dinilai oleh investor sebagai sinyal yang baik bahwa perusahaan yang
mengumumkan right issue mempunyai prospek jangka panjang yang baik.
Sebaliknya, nilai average abnormal return negatif menunjukkan bahwa pengumuman
right issue merupakan informasi negatif (bad news). Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat abnormal return negatif yang signifikan disekitar tanggal
pengumuman right issue. Hal ini dikarenakan sebagian besar investor belum
menganggap sinyal yang diberikan perusahaan melalui pengumuman right issue
ditangkap sebagai sinyal positif sebagai alternatif pendanaan bagi perusahaan
sehingga reaksi tersebut direspon negatif oleh pasar.
Adanya abnormal return di sekitar pengumuman right issue ini mendukung
penelitian yang dilakukan Hartono, yaitu pengaruh pengumuman right issue terhadap
kinerja saham dan likuidasi saham di Bursa Efek Indonesia. Dalam upaya untuk
menarik investor, harga right issue yang diterbitkan oleh perusahaan biasanya lebih
rendah dari harga pasar. Ketika harga yang dikeluarkan perusahaan saat penerbitan
right issue lebih kecil maupun lebih tinggi dari harga pasar dan terdapat selisih harga,
negatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan
pengumuman right issue memiliki pengaruh yang signifikan terhadap abnormal
return.
2. Hipotesis kedua
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa
rata-rata abnormal return selama 5 hari sebelum pengumuman (T-5 sampai T-1)
diperoleh sebesar -.0130640 atau terjadi reaksi pasar yang negatif, sedangkan 5 hari
setelah pengumuman (T+1 sampai T+5) diperoleh rata-rata abnormal return sebesar
-.0070160 atau terjadi reaksi pasar yang negatif. Secara matematis rata-rata abnormal
return lebih besar setelah dibandingkan sebelum pengumuman right issue. Namun
demikian, hasil pengujian perbedaan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah
pengumuman right issue secara statistik diperoleh sig (2-tailed) sebesar 0.157 >
α=0.05 ini menandakan bahwa Ho diterima dan H2 ditolak yang berarti bahwa tidak
terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan antara sebelum pengumuman
dan setelah pengumuman right issue. Hal tersebut berarti terjadi kenaikan atau
penurunan abnormal return di sekitar pengumuman right issue. Tidak adanya
perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman menunjukkan bahwa
peningkatan jumlah saham yang beredar akibat peristiwa right issue ini tidak
diimbangi dengan jumlah investor yang meningkat pula untuk membeli saham
tersebut. Investor tidak cukup banyak namun jumlah saham yang beredar meningkat
42
return yang secara tidak langsung menyebabkan harga saham menjadi turun. Harga
saham turun ini diakibatkan oleh jumlah investor yang membeli saham tersebut tidak
cukup banyak padahal jumlah saham yang disediakan cukup banyak. Hasil statistik
dalam penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
EkyWijaksono (2007) menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atau perbedaan
abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah
pengumuman right issue yang signifikan. Penelitian Wirdayanti (2006) meneliti
tentang perbedaan antara sebelum dan sesudah pengumuman right issue terhadap
abnormal return dan trading volume activity pada perusahaan publik di Bursa Efek
Jakarta tahun 2000– 2003. Hasil penelitiannya menyimpulkan tidak ada perbedaan
rata- rata abnormal return dan rata- rata trading volum activity antara sebelum dan
sesudah pengumuman right issue. Penelitian yang dilakukan oleh I Nyoman Wijana
Asmara Putra (2013) menyimpulkan bahwa tidak terdapat perubahan atau perbedaan
abnormal return dan aktivitas volume perdagangan saham sebelum dan sesudah