• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Analisis Pengaruh Kualitas Website Perwalian Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Terhadap Kepuasan Pengguna Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Analisis Pengaruh Kualitas Website Perwalian Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya Terhadap Kepuasan Pengguna Dengan Menggunakan Metode Webqual 4.0."

Copied!
85
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS WEBSITE PERWALIAN INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA TERHADAP

KEPUASAN PENGGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE

WEBQUAL 4.0

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

MARINA TRI MILASARI 10.41010.0262

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Batasan Masalah ...3

1.4 Tujuan ...3

1.5 Sistematika Penulisan ...4

BAB II LANDASAN TEORI ...6

2.1 Kualitas ...6

2.2 Kualitas Website ...7

2.2.1 Website Perwalian ...9

2.3 Kepuasan Pengguna ...11

2.4 Populasi ...12

2.5 Sampel Penelitian ...13

2.6 Metode Webqual ...15

(3)

x

2.8 Hubungan antara Kualitas Informasi dan Kepuasan

Pengguna ...19

2.9 Hubungan antara Kualitas Interaksi dan Kepuasan Pengguna ...19

2.10 Statistikal Product and Service Solutions (SPSS) ...20

2.11 Definisi Operasional Variabel ...20

2.12 Validitas dan Reliabilitas ...24

2.13 Analisis Korelasi dan Regresi ...26

BAB III METODE PENELITIAN ...28

3.1 Tahapan Penelitian ...28

3.1 Jenis Penelitian ...30

3.2 Lokasi Penelitian ...30

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...30

3.3.1 Populasi Penelitian ...30

3.3.2 Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel ...31

3.4 Jenis Data, Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ...34

3.4.1 Jenis Data ...34

3.4.2 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data ...34

3.5 Variabel Penelitian ...35

3.6 Menentukan Model dan Hipotesis ...36

3.7 Definisi Operasional Variabel ...37

3.8 Pembuatan Kuesioner dengan Metode Webqual 4.0 ...40

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...43

(4)

xi

3.10.1 Analisis Korelasi dan Regresi ...48

3.10.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ...48

3.11 Rumusan Hipotesis ...49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...52

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...52

4.2 Gambaran Umum Responden ...54

4.2.1 Jenis Kelamin ...55

4.2.2 Semester ...55

4.2.3 Jabatan ...56

4.2.4 Jurusan ...57

4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ...58

4.3.1 Kemudahan Penggunaan (X1) ...59

4.3.2 Kualitas Informasi (X2)……. ...60

4.3.3 Kualitas Interaksi (X3) ...62

4.3.4 Kepuasan Pengguna (Y) ...63

4.4 Analisis Korelasi dan Regresi ...65

4.4.1 Analisis Korelasi...65

4.4.2 Analisis Regresi ...66

4.5 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ...74

BAB V PENUTUP ...76

5.1 Kesimpulan ...76

5.2 Saran ...76

(5)

xii

Gambar 2.1 QFD dan perkembangan website... 15

Gambar 2.2 Perkembangan pengukuran perangkat lunak dan kualitas website ...17

Gambar 2.3 Instrumen penelitian yang digunakan dalam Webqual ...18

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ... 29

Gambar 3.2 Diagram jalur pada Webqual 4.0 ... 35

Gambar 3.3 Model Webqual 4.0 ... 36

Gambar 3.4 Uji Dua Pihak Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 51

Gambar 4.1 Homepage Website Perwalian ... 52

Gambar 4.2 Grafik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Gambar 4.3 Gafik Responden Berdasarkan Semester ... 56

Gambar 4.4 Grafik Responden Berdasarkan Jabatan ... 57

Gambar 4.5 Grafik Responden Berdasarkan Jurusan ... 58

Gambar 4.6 Grafik Distribusi Skor Rata-Rata Variabel Kemudahan Penggunaan ... 60

Gambar 4.7 Grafik Distribusi Skor Rata-Rata Variabel Kualitas Informasi ... 61

Gambar 4.8 Grafik Distribusi Skor Rata-Rata Variabel Kualitas Interaksi ... 63

Gambar 4.9 Grafik Distribusi Skor Rata-Rata Variabel Kepuasan Pengguna ... 64

(6)

xiii

Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Populasi ... 31

Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Sampel ... 33

Tabel 3.3 Bobot Nilai Jawaban Responden ... 35

Tabel 3.4 Konstruk Kemudahan Penggunaan ... 41

Tabel 3.5 Konstruk Kualitas Informasi ... 41

Tabel 3.6 Konstruk Kualitas Interaksi ... 42

Tabel 3.7 Konstruk Kepuasan Pengguna ... 42

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kemudahan Penggunaan ... 44

Tabel 3.9 Uji Validitas Variabel Kualitas Informasi ... 44

Tabel 3.10 Uji Validitas Variabel Kualitas Interaksi ... 45

Tabel 3.11 Uji Validitas Variabel Kepuasan Pengguna ... 46

Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas ... 47

Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55

Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Semester ... 56

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Jabatan ... 57

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jurusan ... 57

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Kemudahan Penggunaan (X1) ... 59

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Informasi (X2) ... 61

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Interaksi (X3) ... 62

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pengguna (Y) ... 64

(7)

xiv

Tabel 4.12 Coefficientsa X1 dengan Y ... 67

Tabel 4.13 Model Summary X2 dengan Y ... 69

Tabel 4.14 Coefficientsa X2 dengan Y ... 69

Tabel 4.15 Model Summary X3 dengan Y ... 71

Tabel 4.16 Coefficientsa X3 dengan Y ... 71

(8)

xv

Halaman

Lampiran 1 Biodata Penulis ... 81

Lampiran 2 Angket Penelitian ... 83

Lampiran 3 Hasil Analisis Penelitian SPSS ... 89

Lampiran 4 Data 94 Responden ... 96

(9)

1

1.1 Latar Belakang

Penggunaan teknologi informasi dan pemanfaatan internet sudah sangat luas

dalam setiap aspek kehidupan manusia. Salah satunya penerapan teknologi pada

institusi pendidikan. Pada masa sekarang hampir seluruh institusi pendidikan

menggunakan website sebagai salah satu bentuk pelayanan informasi kepada

seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk

media masa yang dipublikasi melalui jaringan internet yang dapat diakses

dimanapun dan kapanpun. Kelebihan website inilah yang saat ini banyak

dikembangkan oleh berbagai institusi pendidikan menjadi sebuah sistem informasi

akademik yang dapat diakses secara online. Penggunaan website dalam dunia

akademik ini telah digunakan oleh semua institusi pendidikan di Indonesia,

termasuk pada Institut Bisnis dan Informatika Surabaya yang selanjutnya disebut

sebagai Stikom Surabaya.

Stikom Surabaya mempunyai berbagai website yang bergerak dalam

berbagai bidang untuk membantu kegiatan operasional dan salah satunya website

di bidang kemahasiswaan dengan domain www.perwalian.stikom.edu. Sesuai

dengan namanya website tersebut berguna untuk membantu mahasiswa dalam

melakukan heregistrasi dan perwalian. Website perwalian berperan sebagai wadah

dalam perencanaan dan penjadwalan studi mahasiswa Website Perwalian tentunya

harus mempunyai kualitas yang baik dalam penyampaian informasi dan layanan.

(10)

perwalian ini selalu dilakukan setiap semester dan dalam kurun waktu yang

singkat semua mahasiswa yang melakukan perwalian mengakses website yang

sama. Penelitian ini mengambil studi kasus pada Website Perwalian karena

website tersebut belum pernah diukur sebelumnya dan juga bertujuan untuk

pengukuran kualitas website tersebut. Pengukuran kualitas yang dilakukan

berdasarkan sudut pandang kepuasan pengguna (user satisfaction) agar dapat

memanfaatkan website tersebut secara optimal. Oleh karena itu diperlukan analisis

tentang faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kualitas dalam

penggunaannya. Hasil dari analisis tersebut dapat menentukan faktor-faktor yang

berpengaruh untuk menigkatkan kualitas website tersebut dilihat dari kepuasan

pengguna (user satisfaction). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk ini

adalah Webqual 4.0.

Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas

website berdasarkan persepsi pengguna. Webqual sudah mulai dikembangkan

sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan

dimensi dan butir pertanyaan. Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga

area dimensi kualitas yaitu pertama dimensi kemudahan penggunaan (usability

quality), usability quality adalah atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur

seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Kata “Usability” juga

merujuk pada suatu metode untuk meningkatkan kemudahan pemakaian selama

proses desain. Kedua dimensi kualitas informasi (information quality), kualitas

informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan

relevan. Ketiga dimensi kualitas interaksi (interaction quality), kualitas interaksi

(11)

atau pengguna lainnya, agar hubungan terhadap sistem dapat berjalan dengan

terus menerus.

1.2 Rumusan Masalah

Pada penelitian ini adapun rumusan masalah yang dibahas adalah sebagai

berikut:

1. Apakah kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pengguna pada Website Perwalian?

2. Apakah kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan

pengguna pada Website Perwalian?

3. Apakah kualitas interaksi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna

pada Website Perwalian?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas, batasan masalah pada penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. Responden dari kuisioner adalah para mahasiswa dan dosen wali Institut

Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.

2. Penelitian bersifat explanatory (penjelasan).

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Mengukur pengaruh kemudahan penggunaan terhadap kepuasan pengguna

(12)

2. Mengukur pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna pada

Website Perwalian.

3. Mengukur pengaruh kualitas interaksi terhadap kepuasan pengguna pada

Website Perwalian.

1.5 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian ini ditulis dengan sistematika penulisan yang terdiri dari

pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan, dan

penutup.

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah yang ada pada

website Perwalian, penjelasan permasalahan secara umum dan alasan

dilakukannya penelitian, rumusan masalah sesuai dengan metode

Webqual 4.0 serta batasan masalah yang dibuat untuk penelitian ini,

tujuan dari pembuatan penelitian sesuai dengan metode Webqual 4.0

dan sistematika penulisan buku ini.

Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini membahas mengenai teori tentang konsep kualitas,

kualitas website, website Perwalian, kepuasan pengguna, populasi,

sampel penelitian, metode Webqual 4.0, dimensi Webqual 4.0,

hubungan antara kemudahan penggunaan dan kepuasan pengguna,

hubungan antara kualitas informasi dan kepuasan pengguna, hubungan

antara kualitas interaksi dan kepuasan pengguna, definisi operasional

(13)

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab ini berisi penjelasan tentang tahap - tahap yang dikerjakan

dalam penyelesaian analisis terdiri dari tahapan penelitian, jenis

penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, sampel

penelitian dan teknik pengambilan sampel, jenis data, metode dan

instrumen pengumpulan data, menentukan model dan hipotesis,

pembuatan kuesioner dengan menggunakan metode Webqual 4.0, uji

validitas dan reliabilitas, analisis data, analisis korelasi dan regresi, dan

analisis deskriptif variabel penelitian.

Bab IV : Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan yang di dapat

dari penelitian yang dilakukan seperti gambaran objek penelitian,

gambaran umum responden, analisis deskriptif penelitian variabel

penelitian, analisis korelasi dan regresi, pengujian hipotesis dan

pembahasan.

Bab V : Penutup

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang

dimaksud adalah kesimpulan dari hasil penelitian ini , sehingga dapat

diketahui dimensi dari metode Webqual 4.0 yang paling berpengaruh

signifikan dan juga dimensi yang kurang berpengaruh signifikan pada

website Perwalian. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap

kekurangan dari sistem website Perwalian yang ada kepada pihak lain

yang ingin meneruskan topik penelitian ini. Tujuannya adalah agar

(14)

6

2.1 Kualitas

Menurut Tjiptono (1996:51) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk jasa, manusia, proses dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan. Hal yang mendefinisikan kualitas menurut

konteks, persepsi customer dan kebutuhan serta kemauan customer, yaitu:

a. Kualitas bergantung pada apa yang dikehendaki dan dibutuhkan oleh

customer.

b. Kualitas adalah penilaian subyektif customer. Penilaian ini ditentukan oleh

persepsi customer dalam melihat seta merasakan apa yang sudah didapat

terhadap produk atau jasa. Jadi yang penting adalah bagaimana produk atau

jasa dipersepsikan oleh customer dan kapan persepsi customer berubah.

c. Kualitas tidak dapat didefinisikan apabila tidak dikaitkan dengan suatu

konteks tertentu. Kualitas adalah suatu karakteristik atau atribut daripada

sesuatu. Jadi untuk mendefinisikan kualitas terlebih dahulu harus menentukan

ssesuatu.

Kualitas, dalam organisasi jasa tertentu bukanlah sesuatu yang mudah

didefinisikan, karena hal tersebut sangat berhubungan erat dengan pandangan

konsumen. Secara umum dikatakan bahwa kualitas adalah karakteristik

produk/jasa, yang ditentukan oleh pemakai dan diperoleh melalui pengukuran

(15)

Menurut Tjiptono (2011:164) konsep kualitas itu sendiri sering dianggap

sebagai ukuran relatif kesempurnaan atau atau kebaikan sebuah produk atau jasa,

yang terdiri dari atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian antara sebuah produk

atau jasa dengan persyaratan atau spesifikasi kualitas yang ditetapkan

sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, kualitas adalah standar yang harus

dicapai oleh pihak Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya menganai

website Perwalian. Kualitas juga mempunyai arti yaitu memuaskan kepada yang

dilayani baik secara internal maupun eksternal yaitu dengan memenuhi kebutuhan

dan tuntutan pengguna. Pengertian kualitas dapat diartikan ke dalam tujuh poin

yang meliputi kesesuaian dan kecocokan yang diharapkan oleh pengguna serta

selalu melakukan perbaikan apabila pengguna merasa kurang puas akan

penggunaan website Perwalian. Sehingga kepuasan pengguna dapat tercapai dan

juga website Perwalian dapat memenuhi kebutuhan dan memudahkan

penggunanya dalam melakukan perencanaan studi. Berdasarkan berbagai

penjelasan tersebut, maka kualitas dapat dimaknai sebagai kinerja profesional,

yang orientasinya terhadap pemenuhan dan kebutuhan pengguna akan hak

dasarnya berupa pelayanan.

2.2 Kualitas Website

Menurut Hyejeong dan Niehm (2009:222) mengungkapkan bahwa para

peneliti terdahulu membsgi dimensi kualitas website menjadi lima yaitu:

1. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan

relevan.

(16)

3. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan

kecepatan.

4. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain kreatif

dan atraktif.

5. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online dan customer service.

Menurut Kotler dan Keller (2009:249-250) mengatakan bahwa website yang

efektif menampilkan tujuh elemen desain yang disebut 6C, yaitu:

1. Context (konteks), tata letak dan desain.

2. Content (konten), teks, gambar, suara, dan video yang ada di dalam website

3. Community (komunitas), bagaimana situs memungkinkan adanya komunikasi

antar pengguna.

4. Customization (penyesuaian), kemampuan situs untuk menghantarkan dirinya

pada berbagai pengguna atau memungkinkan pengguna mempersonalisasikan

situs.

5. Communication (komunikasi), bagaimana situs memungkinkan komunikasi

situs dengan pengguna, pengguna dengan situs, atau komunikasi dua arah.

6. Connection (koneksi), tingkat hubungan situs itu dengan situs lain.

Organisasi atau lembaga harus memberikan perhatian khusus pada faktor

konteks dan konten serta menerapkan “C” lainnya Constant change (perubahan

konstan) untuk mendorong website agar menjadi lebih baik.

Menurut penelitian Tarigan (2008) Barnes dan Vidgen (2001) dengan

menggunakan konsep metode pengukuran suatu website menggunakan metode

Webqual dengan indikator kualitas informasi web, kualitas desain web serta

(17)

Tarigan (2008) mengenai e-library dengan metode Webqual juga menyatakan

bahwa suatu website dalam lingkungan akademis akan sangat berpengaruh

terhadap kepuasan pengguna apabila faktor-faktor yang terdapat pada webqual

yaitu kualitas website dan kualitas penggunaan memiliki nilai yang baik.

2.2.1 Website Perwalian

Menurut Lee (1999) secara terminologi, website adalah kumpulan dari

halaman – halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain

(alamat) atau sub domain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web

(WWW) di Internet. Sebuah halaman website adalah dokumen yang ditulis dalam

format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses

melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website

untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi

dari website – website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang

sangat besar.

Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang

biasa disebut Homepage. URL (Uniform Resource Locator) ini mengatur halaman

situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink yang ada di halaman

tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan

dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa website membutuhkan

subskripsi (data masukan) agar para pengguna bisa mengakses sebagian atau

keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs bisnis, situs

e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs

(18)

Menurut Lee (1999) website dibagi menjadi dua jenis website statik dan

website dinamis:

a. Sebuah Website statik adalah salah satu bentuk website yang isi didalam

website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan

biasanya di maintenance secara manual oleh beberapa orang yang

menggunakan software editor.

b. Sementara sebuah website dynamic adalah website yang secara berkala,

informasi didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan

pengguna dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies atau

Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga

dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse.

Ketika web server menerima permintaan dari pengguna untuk memberikan

halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari

media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh

pengguna. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung

diantara dua pengguna, memantau perubahan situasi, atau menyediakan

informasi yang berkaitan dengan sang pengguna.

Website Perwalian merupakan website yang membantu para mahasiswa

dalam melakukan heregistrasi dan perencanaan studi. Kegiatan perwalian ini

dilakukan tiap semester. Mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang akan diambil

pada semester berikutnya dan dapat mengatur jadwal perkuliahannya. Website ini

memudahkan mahasiswa untuk melihat jadwal mata kuliah apa saja yang tersedia

dan juga mahasiswa dapat memilih kelas dan jam perkuliahan mereka. Website

(19)

memahasiswa tersebut belum memenuhi prasyarat tertentu ataupun jadwal

tersebut berbenturan dengan jadwal mata kuliah lain yang telah dipilih

sebelumnya.

2.3 Kepuasan Pengguna

Menurut Kotler (2003: 23) kepuasan pengguna adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan Antara prestasi atau produk

atau jasa yang dirasakan dan yang diharapkannya.

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) definisi kepuasan adalah respon

atau tanggapan pengguna mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan merupakan

penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa itu sendiri. Produk

atau jasa dapat mempengaruhi tingkat kesenangan pengguna berkaitan dengan

pemenuhan kebutuhan pengguna.

Kepuasan pengguna sangat bergantung pada ekspektasi pengguna terhadap

website Perwalian. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi ekspektasi

pengguna, yaitu sebagai berikut :

1. Apa yang didengar pelanggan dari pelanggan lainnya (word of mounth

communication).Dimana hal ini merupakan faktor potensial yang menentukan

ekspektasi pelanggan.

2. Ekspektasi pengguna sangat bergantung dari karakteristik individu dimana

kebutuhan pribadi(personnel needs).

3. Pengalaman masa lalu (past experience) dalam menggunakan pelayanan dapat

(20)

4. Komunikasi dengan pihak eksternal (external communication) dari pemberi

layanan memainkan peranan kunci dalam membentuk ekspektasi pelanggan.

Berdasarkan External communication organisasi atau lembaga pemberi layanan

dapat memberikan pesan-pesan secara langsung maupun tidak langsung kepada

penggunanya.

2.4 Populasi

Populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan obyek yang akan diukur

dalam penelitian (Cooper dan Schindler, 2003:179). Sedangkan pengertian

populasi menurut Sugiyono (2009: 80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Margono

(2004:119-120) pun menyatakan bahwa persoalan populasi penelitian harus

dibedakan ke dalam sifat berikut ini:

1. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki

sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara

kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah

seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu

satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja.

2. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya

memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan

batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Penelitian di bidang

sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia

(21)

2.5 Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jika jumlah subjeknya besar

dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit

banyaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu dan sempit luasnya

wilayah pengamatan dari setiap subyek. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, hal ini dikarenakan adanya

keterbatasan maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif

(mewakili). Penggunaan sampel dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan

berbagai alasan. Menurut Margono (2004: 121) mengungkapkan beberapa alasan

tersebut, yaitu:

1. Ukuran Populasi

Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang

jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual.

Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti

itu. Demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat

besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid

sekolah dasar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, misalnya.

2. Masalah biaya

Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang

diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang

diperlukan, lebih-lebih bila objek itu tersebar di wilayah yang cukup luas.

(22)

3. Masalah waktu

Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada

penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia

terbatas, dan keimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel,

dalam hal ini, lebih tepat.

4. Percobaan yang sifatnya merusak

Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena

dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua

darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga

tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu

penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.

5. Masalah ketelitian

Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan

cukup dapat dipertanggungjawabkan. Ketelitian, dalam hal ini meliputi

pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi

belum tentu ketelitian terselenggara. Boleh jadi peneliti akan bosan dalam

melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua, penelitian terhadap

sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.

6. Masalah ekonomis

Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seorang peneliti; apakah kegunaan

dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah

dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian? Dengan kata lain

penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian

(23)

2.6 Metode Webqual

Menurut Sanjaya (2012:12) Webqual merupakan salah satu metode atau

teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode

Webqual 4.0 diperoleh dari pengembangan Webqual versi 1 sampai 3 dan juga

disesuaikan dan dikembangkan dari SERVQUAL. Webqual merupakan salah satu

metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna

akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari SERVQUAL (Zeithaml et al.

1990) yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa.

Instrumen penelitian pada Webqual tersebut dikembangkan dengan metode

Quality Function Development (QFD), seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 QFD dan perkembangan website

(24)

Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah

mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan dimensi dan butir – butir

pertanyaannya. Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu:

1. Kemudahan Penggunaan (usability quality) dari human computer interaction.

2. Kualitas Informasi (information quality) dari penelitian sistem informasi

3. Kualitas Interaksi (interaction quality) dan kualitas layanan dari penelitian

kualitas website.

2.6.1 Konsep Webqual

Menurut teori Webqual 4.0 terdiri dari tiga dimensi yang mewakili kualitas

dari website yaitu:

1. Kemudahan Penggunaan (Usability Quality)

Meliputi kemudahan untuk dipelajari, kemudahan untuk dimengerti,

kemudahan untuk ditelusuri, kemudahan untuk digunakan, sangat menarik,

menampilkan bentuk visual yang menyenangkan, memiliki kompetensi yang

baik, memberikan pengalaman baru yang menyenangkan.

2. Kualitas Informasi (Information Quality)

Menurut Barnes (2003), Kualitas Informasi meliputi hal – hal seperti

informasi yang akurat, informasi yang bisa dipercaya, informasi yang up to

date terbaru, informasi yang sesuai dengan topik bahasan, informasi yang

mudah di mengerti, informasi yang sangat detail, dan informasi yang disajikan

dalam format desain yang sesuai.

3. Kualitas Interaksi (Interaction Quality)

Meliputi kemampuan memberi rasa aman saat transaksi, memiliki reputasi

(25)

lebih personal, memiliki kepercayaan dalam menyimpan informasi pribadi

pengguna, mampu menciptakan komunitas yang lebih spesifik, mampu

memberi keyakinan bahwa janji yang disampaikan akan ditepati.

Persepsi pengguna terdiri dari dua bagian, yaitu persepsi tentang mutu

layanan yang dirasakan (aktual) dengan tingkat harapan (ideal). Website yang

bermutu dari perspektif pengguna dapat dilihat dari tingkat persepsi layanan

aktual yang tinggi dan kesenjangan persepsi aktual dengan ideal (gap) yang

rendah. Sejarah singkat perkembangan pengukuran perangkat lunak (software

quality measurement) dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Perkembangan pengukuran perangkat lunak dan kualitas website

(26)

Perkembangan pengukuran perangkat lunak dan kualitas website atau

Webqual tersebut pertama kali digunakan pada portal sekolah bisnis berdasarkan

faktor – faktor kemudahan penggunaan, pengalaman, informasi dan komunikasi,

serta integrasi (Barnes dan Vidgen, 2001).

Adapun instrumen – instrumen penelitian yang digunakan dalam Webqual

4.0 mengacu pada gambar berikut. Gambar ini diambil dari jurnal Measuring

Website Quality Improvements: a case study of the forum on strategic

management knowledge exchange oleh Stuart J. Barnes and Richard Vidgen

(2003) dalam Budi Hermana (2007) berikut ini:

(27)

2.7 Hubungan antara Kemudahan Penggunaan dan Kepuasan Pengguna

Szymansky dan Hise (2000), Yoo dan Donthu (2001), Kaynama dan Black

(2000), Liljander et al (2002) mengemukakan bahwa kualitas desain dan

penggunaan situs berpengaruh pada kepuasan. Dalam dunia internet, desain situs

seringkali dianggap pengganti dari faktor fisik (tangible) yang merupakan

representative perusahaan, dimana kemudahan navigasi, tampilan menarik dan

kenyamanan mempengaruhi evaluasi kepuasan pengakses.

2.8 Hubungan antara Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna

Park dan Kim (2003) dari hasil penelitiannya mengemukakan bahwa

kualitas informasi suatu situs menentukan puas/tidaknya pelanggan atau

pengakses suatu situs. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam konteks online,

proses pencarian informasi (searching) danatau proses pembelian (purchasing),

kualitas informasi yang ditampilkan adalah hal yang sangat penting bagi

pengakses situs. Kaynama dan Black (2000) dalam penelitiannya juga

memperkuat bahwa kualitas informasi atas situs berpengaruh terhadap kepuasan

pengguna terhadap situs tersebut. Pada situs – situs baik yang bersifat pemberian

informasional, hybrid dan situs online business, penyajian informasi yang

kredibel, akurat dan selalu up to date akan mempengaruhi penilaian kepuasan

pengguna terhadap suatu situs tertentu.

2.9 Hubungan antara Kualitas Interaksi dan Kepuasan Pengguna

Park dan Kim (2003), Kaynama & Black (2000), Liljander et al (2002)

mengemukakan bahwa kualitas interaksi pengguna situs berpengaruh pada

(28)

informasi adalah hal yang sangat penting. Ketika seluruh informasi yang

disediakan memberikan pelanggan mendapatkan apa yang diinginkan sesuai

tujuan, akan mempengaruhi evaluasi terhadap situs tersebut.

2.10 Statistikal Product and Service Solutions (SPSS)

SPSS adalah sebuah software untuk mengolah data statistik yang

penggunaannya cukup mudah bahkan bagi orang yang tidak mengenal dengan

baik teori statistik. Aplikasi SPSS seringkali digunakan untuk memecahkan

masalah riset atau bisnis dalam hal statistik.

Cara kerjanya sederhana, yaitu data yang anda input oleh SPSS akan

dianalisis dengan suatu paket analisis. Menyediakan akses data, persiapan dan

manajemen data, analisis data, dan pelaporan. SPSS merupakan perangkat lunak

yang paling banyak dipakai karena tampilannya yang user friendly dan merupakan

terobosan baru berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya

dalam e-business. SPSS didukung oleh OLAP (Online Analytical Processing)

yang akan memudahkan dalam pemecahan pengolahan dan akses data dari

berbagai perangkat lunak yang lain, seperti Microsoft Excel atau Notepad.

2.11 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan penegasan dari kontrak atau

variabel yang digunakan dengan cara tertentu untuk mengukurnya, sehingga dapat

menghindari salah pengertian dan penafsiran yang berbeda (Kerlinger, 1993).

Tipe-tipe variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa

(29)

1. Fungsi Variabel

Tipe-tipe variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi variabel dalam

hubungan antar variabel, yaitu :

a. Variabel Independent dan Variabel Dependent

Variabel independent atau biasa juga disebut variabel bebas adalah variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependent atau terikat . Variabel dependent atau biasa disebut

sebagai variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,1999:33).

b. Variabel Moderating (Variable Contingency)

Variabel moderating atau variable contingency adalah variabel yang

mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel

independen dengan dependen (Sugiyono,1999:33).

c. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi

(memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independen

dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur (Sugiyono,1999:33).

2. Variabel Kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi

(30)

3. Sifat Variabel

Berdasarkan sifat aslinya, variabel-variabel penelitian diklalsifikasikan menjadi

2 (dua), yaitu :

a. Variabel Kontinu

Varibel kontinu adalah variabel yang dapat mengambil nilai pecahan,

sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus tetapi masih

ada nilai-nilai lain secara bersambung menurut Hasan (2002:19).

b. Variabel Kategori

Varibel kategori (diskrit) adalah variabel yang dibagi menjadi

golongan-golongan atau kategori-kategori dengan ciri-ciri tertentu untuk setiap

golongan atau kategori.

4. Perlakuan terhadap Variabel

Klasifikasi variabel berdasarkan pada perlakuan peneliti terhadap variabel

penelitian atau dapat tidaknya dimanipulasi yaitu :

a. Variabel Aktif

Variabel aktif atau variabel non subyek adalah variabel yang dapat

dimanipulasi atau dikendalikan)untuk keperluan penelitian eksperimen.

Contohnya temperatur ruangan dan lain-lain.

b. Variabel Atribut

Variabel atribut (variabel subyek) adalah variabel yang tidak dapat

dimanipulasi, yaitu peneliti tidak dapat melakukan perubahan yang

menyangkut variabel pada subjek penelitian. Tidak semua variabel

penelitian dapat dimanipulasi, misalnya variabel-variabel yang berkaitan

(31)

kelamin, status sosial ekonomi menurut Hasan (2002:19).

5. Skala Ukur

Menurut Nazir (2003:130) skala pengukuran variabel penelitian dibedakan

menjadi 4 macam, antara lain :

a. Ukuran Nominal

Ukuran nominal adalah ukuran sederhana, di mana angka yang diberikan

kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan

tingkatan apa-apa.

b. Ukuran Ordinal

Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka-angka

tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan

untuk mengurutkan obyek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya.

Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap obyek, tetapi hanya

memberikan urutan (ranking) saja.

c. Ukuran Interval

Ukuran interval adalah pemberian angka kepada set dari obyek yang

mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yaitu

jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak yang sama

dari ciri atau sifat obyek yang diukur.

d. Ukuran Rasio

Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran di atas, ditambah

dengan satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai

(32)

2.12 Validitas dan Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat kehandalan dan kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti

alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Menurut Sugiyono

(2012) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur. Uji validasi dilakukan dengan rumus product moment/pearson

sebagai berikut:

……(2.1)

Keterangan:

rxy = Koefisien Kolerasi X = Skor item butir soal

Y = Jumlah total skor tiap soal

n = jumlah responden

Untuk menguji keberartian koefisien rxy valid atau tidak valid akan digunakan uji

t, yang dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel :

.…..(2.2)

Keterangan:

r = koefisien kolerasi hasil r

hitung

n = jumlah responden

(33)

Menurut Arikunto (2010) reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan

responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat

dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Instrumen

yang reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut harus baik sehingga

mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Alat untuk mengukur reliabilitas

adalah Cronbach Alpha. Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas

biasanya menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang

dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah

baik. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika

instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil

penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel. Rumus untuk menentukan

reliabilitas, yaitu:

……….….(2.3)

Keterangan:

ri = Reliabilitas instrumen

n = jumlah butir Pernyataan

si2 = varians butir

(34)

2.13 Analisis Korelasi dan Regresi

Menurut Tjiptono (2011:264) metode regresi (dan korelasi) merupakan

metode paling popular dan banyak digunakan dalam praktik peramalan

bisnis.Analisis regresi merupakan metode statistik yang digunakan untuk

mengidentifikasi karakteristik dan kekuatan asosiasi atau hubungan Antara dua

atau lebih variabel, yaitu satu atau lebih variabel bebas (independent variables)

dan satu variabel terikat/tergantung (dependent variables).

Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan metode Spearman. Korelasi

Spearman merupakan korelasi non-parametik. Koefisien korelasi ini mempunyai

symbol r (rho). Pengukuran dengan menggunakan korelasi Spearman digunakan

untuk menilai adanya seberapa baik fungsi monotik (suatu fungsi yang sesuai

perintah) arbiter digunakan untuk menggambarkan hubungan dua variabel dengan

tanpa membuat asumsi distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti.

Nilai koefisien korelasi dan kreteria penilaian kekuatan hubungan dua variabel

sama dengan yang digunakan dalam korelasi Pearson. Penghitungan dilakukan

dengan cara yang sama dengan korelasi Pearson, perbedaan terletak pada

hubungan data kedalam bentuk rangking sebelum dihitung koefisien korelasinya.

Itulah sebabnya korelasi ini disebut sebagai Korelasi Rank Spearman. Rumus dari

uji korelasi dengan menggunakan metode Spearman untuk sampel besar pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

√ ………...(2.4)

(35)

Banyak statistisi memakai distribusi pendekatan t sebagai berikut:

………(2.5)

Regresi dalam pengertian modern menurut Gujarati (2006) ialah sebagai

kajian terhadap ketergantungan satu variabel, yaitu variabel tergantung terhadap

satu atau lebih variabel lainnya atau yang disebut sebagai variabel – variabel

eksplanatori dengan tujuan untuk membuat estimasi atau memprediksi rata – rata

populasi atau nilai rata-rata variabel tergantung dalam kaitannya dengan nilai –

nilai yang sudah diketahui dari variabel ekslanatorinya. Selanjutnya menurut

Gujarati (2006) meski analisis regresi berkaitan dengan ketergantungan atau

dependensi satu variabel terhadap variabel lainnya hal tersebut tidak harus

menyiratkan sebab akibat. hubungan dua variabel dengan tanpa membuat asumsi

distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti. Nilai koefisien korelasi

dan kreteria penilaian kekuatan hubungan dua variabel sama dengan yang

digunakan dalam korelasi Pearson. Penghitungan dilakukan dengan cara yang

sama dengan korelasi Pearson, perbedaan terletak pada hubungan data kedalam

bentuk rangking sebelum dihitung koefisien korelasinya. Itulah sebabnya korelasi

(36)

28

Tahapan Penelitian

Terdapat empat tahapan penelitian pada analisis pengaruh kualitas Website

perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual

4.0, yaitu:

1. Tahap pendahuluan yaitu menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan

2. Tahap pengumpulan data yaitu tahap dimana dilakukan perhitungan sampel,

penjelasan tentang variabel penelitian, menentukan model kerangka konseptual

dan hipotesis, definisi operasional variabel, pembuatan atau perancangan

konstruk kuesioner menggunakan metode Webqual 4.0, setelah dilakukan

penyebaran kuesioner, maka dilakukan uji validitas pada tiap butir pernyataan

kuesioner dan uji reliabilitas untuk setiap variabel, analisis data dilakukan

dengan membuat tabulasi data yaitu memasukkan data dari jawaban responden

sesuai dengan skala Likert pada tiap pernyataan pada Microsoft Excel 2010

3. Tahap analisis data yaitu tahap dimana menjelaskan tentang gambaran umum

objek penelitian dan gambaran umum responden (jenis kelamin, semester,

jabatan, jurusan) gambaran umum tersebut berupa tabel jumlah presentase dan

grafik responden, kemudian dilakukan analisis deskriptif penelitian yaitu

analisis setiap butir pernyataan kuesioner untuk mencari nilai mean beserta

kategori dari hasil mean tersebut.

4. Tahap pengambilan keputusan berisi tentang kesimpulan dan saran dari

(37)

berpengaruh dan kurang berpengaruh, kemudian saran yang ditujukan untuk

pihak kampus atau pengembang Website Perwalian dan juga saran bagi peneliti

selanjutnya. Tahap Pendahuluan Tahap Pengambilan Keputusan Tahap Analisis Data Tahap Pengumupulan Data

Jenis Penelitian Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel Variabel Penelitian Pembuatan Kuesioner dengan Metode Webqual 4.0

Analisis Data dan Pengumpulan Data Gambaran Umum Objek Penelitian dan Gambaran Umum Responden Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Kesimpulan dan Saran Menentukan Model dan Hipotesis Definisi Operasional Variabel

[image:37.595.95.511.165.647.2]

Uji Validitas dan Reliabilitas

(38)

3.1 Jenis Penelitian

Menurut Sekaran (1992:21), penelitian ini merupakan penelitian survei,

yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Penelitian

ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

dan pengaruh (sebab-akibat) dari dua atau lebih fenomena. Penelitian yang

mendasarkan pada teori atau hipotesis yang akan dipergunakan untuk menguji

suatu fenomena yang terjadi digolongkan pada jenis penelitian eksplanatori

(penjelasan). Penelitian eksplanatori melakukan studi terhadap hubungan antara

dua atau lebih variabel, kemudian berusaha untuk menjelaskan fenomena yang

terjadi.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Stikom Surabaya yaitu pada mahasiswa dan

dosen wali pengguna Website Perwalian. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu

empat bulan, yaitu Februari 2016 – Mei 2016.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna Website

Perwalian Stikom Surabaya yaitu para mahasiswa dan dosen wali di Stikom

(39)
[image:39.595.93.508.106.508.2]

Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Populasi

No. Jurusan Jumlah

Populasi

1 D3 Manajemen Informatika 84

2 D3 Komputer Perkantoran dan Kesekretariatan 40

3 S1 Sistem Informasi 761

4 S1 Komputer Akuntansi 69

5 S1 Sistem Komputer 254

6 S1 Desain Komunikasi Visual 228

7 S1 Desain Grafis 28

8 D4 Komputer Multimedia 147

9 Dosen Wali 61

TOTAL 1.672

Sumber : PPTI Stikom Surabaya (2016)

3.3.2 Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel

Penentuan jumlah sampel dalam peneltian menggunakan hasil populasi dari

rumus Slovin dengan persen kesalahan dalam penarikan sampel sebesar 10%.

Jumlah sampel dibagi menjadi dua yaitu sampel untuk dosen wali dan mahasiswa

Populasi yang diambil menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:

N

n =

N(e)2 + 1

Keterangan:

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

(40)

Persen kesalahan dalam penarikan sampel terletak antara 5-10%.

Penelitian ini mengambil 10% dengan rumus Slovin dengan persamaan (1)

diatas, sehingga jumlah sampel penelitian ini sebagai berikut:

1672

n = = 94 (A)

1672 x (010)2 + 1

Jadi berdasarkan rumus diatas dan nilai yang dimasukkan maka jumlah

sampel dalam penelitian ini adalah 94 orang. Hasil dari populasi tersebut

akan digunakan untuk menghitung sampel, sehingga 94 dianggap sebagai

variabel A.

a. Sampel untuk dosen wali

N x A

s = n

Keterangan:

s = Ukuran sampel

n = Ukuran populasi

N = Jumlah dosen wali

A = Hasil perhitungan populasi menggunakan Rumus Slovin

61 x 94 s = = 3 1672

Jadi berdasarkan rumus diatas dan nilai yang dimasukkan maka jumlah

sampel untuk dosen wali dalam penelitian ini adalah 3 orang.

b. Sampel untuk mahasiswa

N x A

(41)

Keterangan:

s = Ukuran sampel

n = Ukuran populasi

N = Jumlah mahasiswa

A = Hasil perhitungan populasi menggunakan Rumus Slovin

1611 x 94 s = = 91 1672

Jadi berdasarkan hasil diatas maka, jumlah sampel untuk mahasiswa

sebanyak 91 orang. Total sampeluntuk mahasiswa 91 orang dan dosen

wali 3 orang, maka total sampel keseluruhan sebanyak 94 orang. Tabel

perhitungan jumlah sampel mahasiswa untuk masing-masing jurusan dan

[image:41.595.91.519.306.718.2]

dosen wali dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Sampel

No. Jurusan Jumlah Populasi Jumlah Sampel

1 D3 Manajemen Informatika 84 5

2 D3 Komputer Perkantoran dan Kesekretariatan

40 2

3 S1 Sistem Informasi 761 43

4 S1 Komputer Akuntansi 69 4

5 S1 Sistem Komputer 254 14

6 S1 Desain Komunikasi Visual 228 13

7 S1 Desain Grafis 28 2

8 D4 Komputer Multimedia 147 8

9 Dosen Wali 61 3

TOTAL 1.672 94

(42)

3.4 Jenis Data, Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang

berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Sementara itu

sumber data yang diperlukan dalam penelitian berasal dari:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui

kuesioner yang dibagikan.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen, laporan atau rekap

data yang telah dibuat Stikom Surabaya. Bentuk data sekunder yang

dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data mahasiswa dan dosen wali Stikom

Surabaya yang menggunakan Website Perwalian.

3.4.2 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara langsung di

lapangan dengan survei yaitu dengan cara membagikan kuesioner kepada

mahasiswa, dosen atau karyawan tetap Stikom Surabaya. Kuesioner yang

dibagikan merupakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disajikan dalam

bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban

yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda checklist (√).

Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunkan skala Likert. Penilaian yang

diberikan dari setiap jawaban atas pertanyaan kuesioner dalam penilaian ini

(43)

Tabel 3.3 Bobot Nilai Jawaban Responden

Jawaban Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Tidak Berpendapat 3

Tidak Setuju 2

Sangat Tidak Setuju 1

3.5 Variabel Penelitian

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi

pada suatu nilai. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel terikat (dependent)

dan variabel bebas (independent). Variabel bebas (independent) adalah variabel

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent).

Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas.

Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausal (sebab-akibat)

antar variabel, berdasarkan pada teori Webqual 4.0. Model diagram jalur tersebut

dapat digambarkan sebagai berikut:

Kemudahan Penggunaan (X1)

Kepuasan Pengguna (Y)

[image:43.595.214.410.112.244.2]

Kualitas Interaksi(X3) Kualitas Informasi(X2)

(44)

Keterangan:

X1 = Variabel Kemudahan Penggunaan (Independent)

X2 = Variabel Kualitas Informasi (Independent)

X3 = Variabel Kualitas Interaksi (Independent)

Y = Variabel Kepuasan Pengguna (Dependent)

3.6 Menentukan Model dan Hipotesis

Kemudahan Penggunaan

Kualitas Interaksi

Kualitas Informasi Kepuasan Pengguna

H1

H2

[image:44.595.90.506.318.595.2]

H3

Gambar 3.3 Model Webqual 4.0

Model kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variable yang

diuji dalam penelitian. Berdasarkan model kerangka konseptual tersebut,

penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut:

H1: Ada pengaruh yang signifikan antara kemudahan penggunaan terhadap

(45)

H2: Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas informasi terhadap kepuasan

penguna.

H3: Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas interaksi terhadap kepuasan

penguna.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel merupakan penegasan dari kontrak atau

variabel yang digunakan dengan cara tertentu untuk mengukurnya, sehingga dapat

menghindari salah pengertian dan penafsiran yang berbeda. Definisi operasional

masing-masing variabel dalam penelitian ini menjelaskan tentang definisi

konseptual variabel dan definisi operasional variabel yang meliputi dimensi dan

indikator variabel.

Variabel Kualitas Website (X) merupakan variabel bebas (independent)

yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel terikat (dependent). Variabel Kualitas Website (X) pada

penelitian ini berkaitan dengan kualitas pada Website Perwalian. Variabel Kualitas

Website (X) variabel memiliki dimensi sebagai berikut:

1. Kemudahan Penggunaan (X1) adalah harapan pengguna terhadap kemudahan

dalam melakukan kegiatan perwalian atau perencanaan studi. Penelitian ini

menggunakan indikator untuk variabel kemudahan penggunaan (X1) yaitu

sebagai berikut:

a. Interaksi Website Jelas (X1.1)

Harapan pengguna agar tidak mengalami kesulitan atau kebingungan saat

(46)

b. Kemudahan Navigasi (X1.2)

Harapan pengguna pada Website perwalian agar memiliki navigasi atau

petunjuk yang dapat memudahkan pengguna dalam menemukan

halaman-halaman lain.

c. Desain Sesuai (X1.3)

Harapan pengguna pada Website perwalian agar memiliki desain yang

sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam melakukan perencanaan studi.

2. Kualitas Informasi (X2) adalah harapan pengguna terhadap Website perwalian

mengenai informasi yang dibutuhkan saat melakukan kegiatan perwalian.

Penelitian ini menggunakan indikator untuk variabel kualitas informasi (X2)

yaitu sebagai berikut:

a. Informasi Akurat (X2.1)

Harapan pengguna pada Website perwalian agar menyediakan informasi

akademik secara tepat dan benar.

b. Informasi Tepat Waktu (X2.2)

Harapan pengguna pada Website perwalian agar informasi tepat waktu baik

informasi berupa pengumuman atau jadwal perkuliahan.

c. Informasi Lengkap (X2.3)

Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki informasi yang lengkap

untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.

d. Format Informasi Sesuai (X2.4)

Harapan pengguna agar format informasi pada Website perwalian sesuai

(47)

e. Mudah Ditemukan (X2.5)

Harapan pengguna agar informasi yang dicari pada Website perwalian dapat

mudah ditemukan, sehingga dapat mempercepat proses perencanaan studi

pengguna.

3. Interaction Quality (X3) adalah harapan pengguna terhadap Website perwalian

mengenai kualitas interaksi Website saat melakukan kegiatan perwalian.

Penelitian ini menggunakan indikator untuk variabel kualitas interaksi (X3)

yaitu sebagai berikut:

a. Interaksi Mudah (X3.1)

Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki antarmuka (interface)

yang memudahkan pengguna saat beinteraksi dengan Website perwalian.

b. Keamanan Website (X3.2)

Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki sistem kemanan yang

baik untuk menjaga data penggunanya.

c. Ruang Personal (X3.3)

Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki ruang personal

(privacy) bagi penggunanya seperti login untuk setiap pengguna.

d. Ruang Diskusi (X3.4)

Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki ruang diskusi bagi

(48)

Variabel Kepuasan Pengguna (Y) merupakan variabel terikat

(dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Variabel Kepuasan Pengguna (Y) pada penelitian ini

berkaitan dengan kepuasan pengguna terhadap Website Perwalian. Variabel

Kepuasan Pengguna (Y) memiliki indikator sebagai berikut:

a. Reputasi Baik (Y.1)

Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki reputasi atau penilaian

yang baik.

b. Interaksi Menyenangkan (Y.2)

Harapan pengguna agar antarmuka Website menarik dan menyenangkan.

c. Proses Cepat (Y.3)

Harapan pengguna agar tidak menunggu lama ketika masuk ke Website

perwalian.

d. Akses Cepat (Y.4)

Harapan pengguna agar akses Website perwalian dari halaman utama ke

halaman lain berjalan cepat.

e. Mudah Diakses (Y.5)

Harapan pengguna agar Website perwalian mudah diakses dimana saja dan

dapat berjalan pada berbagai media dan sistem operasi.

3.8 Pembuatan Kuesioner dengan Metode Webqual 4.0

1. Perancangan Konstruk Kuesioner

Konstruk adalah elemen dari kuesioner yang digunakan untuk mendefinisikan

tujuan penilaian sebuah kuesioner terhadap objek kuesioner. Konstruk yang

(49)

menjelaskan fungsi dari masing-masing konstruk tersebut. Berikut ini adalah

perancangan konstruk kuesioner dalam penelitian ini, antara lain:

a. Konstruk 1: Kemudahan Penggunaan (X1)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan dan kemenarikan

Website perwalian untuk digunakan. Hubungan antara konstruk dengan item

[image:49.595.92.515.283.505.2]

pernyataan dijelaskan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Konstruk Kemudahan Penggunaan

Dimensi Indikator Item Pernyataan

Kemudahan Penggunaan

(X1)

Interaksi Website Jelas (X1.1)

Website Perwalian sangat jelas saat digunakan untuk berinteraksi oleh pengguna

Kemudahan Navigasi (X1.2)

Pengguna merasa mudah untuk menggunakan navigasi dalam Website Perwalian

Desain Sesuai (X1.3)

Desain sesuai dengan jenis Website Perwalian

b. Konstruk 2: Kualitas Informasi (X2)

Konstuk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas informasi yang

ditampilkan di Website perwalian. Hubungan antara konstruk dengan item

pernyataan dijelaskan pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Konstruk Kualitas Informasi

Dimensi Indikator Item Pernyataan

Kualitas Informasi

(X2)

Informasi Akurat (X2.1)

Website Perwalian memberikan informasi yang akurat dan terkini saat pengguna membutuhkan informasi Informasi Tepat Waktu

(X2.2)

Website Perwalian memberikan informasi yang tepat waktu saat pengguna membutuhkan informasi Informasi Lengkap

(X2.3)

Website Perwalian menyediakan informasi yang lengkap saat pengguna membutuhkan informasi

Format Informasi Sesuai (X2.4)

[image:49.595.149.512.582.754.2]
(50)

Dimensi Indikator Item Pernyataan Kualitas Informasi (X2) Mudah Ditemukan (X2.5)

Pengguna merasa mudah menemukan informasi yang dicari saat pengguna membutuhkan informasi

c. Konstruk 3: Kualitas Interaksi (X3)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas interaksi antara

pengguna dengan Website perwalian. Hubungan antara konstruk dengan

[image:50.595.141.517.96.153.2]

item pernyataan dijelaskan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Konstruk Kualitas Interaksi

Dimensi Indikator Item Pernyataan

Kualitas Interaksi

(X3)

Interaksi Mudah (X3.1) Pengguna merasa mudah saat

berinteraksi dengan Website Perwalian Keamanan Website

(X3.2)

Pengguna merasa aman dengan Website Perwalian

Ruang Personal (X3.3) Website Perwalian memberikan ruang untuk personalisasi bagi pengguna Ruang Diskusi (X3.4) Website Perwalian memberikan ruang

untuk diskusi antar pengguna

d. Konstruk 4: Kepuasan Pengguna (Y)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna terhadap

kualitas dari Website perwalian. Hubungan antara konstruk dengan item

pernyataan dijelaskan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Konstruk Kepuasan Pengguna

Dimensi Indikator Item Pernyataan

Kepuasan Pengguna

(Y)

Reputasi Baik (Y.1) Website Perwalian memiliki reputasi yang baik

Interaksi

Menyenangkan (Y.2)

Pengguna merasa senang saat

berinteraksi dengan Website Perwalian Proses Cepat (Y.3) Pengguna tidak menunggu lama ketika

[image:50.595.93.516.305.500.2]
(51)

Dimensi Indikator Item Pernyataan

Kepuasan Pengguna

(Y)

Akses Cepat (Y.4)

Perpindahan akses Website Perwalian dari halaman utama ke halaman lain terasa cepat

Mudah Diakses (Y.5) Website Perwalian mudah diakses dimana saja.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen setiap variabel

yang digunakan benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan

menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat

diandalkan. Apabila data atau tiap butir pernyataan sudah valid dan reliable, maka

penelitian dapat dilanjutkan. Analisis reliabilitas dan validitas dengan

menggunakan SPSS 23. Uji validasi dilakukan dengan rumus product

moment/pearson. Uji validitas dan relibilitas dalam penelitian ini dilakukan

kepada 30 responden,. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kepastian terhadap

seluruh item dalam kuesioner untuk dapat dipahami atau dimerngerti sebelum

diberikan ke responden..

Uji reliabilitas adalah untuk mengukur tingkat konsistensi instrumen

penelitian. Kuesioner dikatakan konsisten apabila dalam pengukuran dilakukan

secara berulang kali maka hasil yang diberikan sama dengan catatan bahwa

kondisi saat pengukuran tidak mengalami perubahan tingkat reliabilitasnya.

Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Cronbach’s Alpha dengan

bantuan SPSS 23 Cronbach’s Alpha digunakan untuk mengukur keandalan

indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian.Data dikatakan

(52)
[image:52.595.97.506.138.529.2]

3.9.1 Hasil Uji Validitas

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kemudahan Penggunaan

Indikator Pernyataan

Korelasi Item dengan

Total Skor Keterangan

Interaksi Website Jelas (X1.1)

Website Perwalian sangat jelas saat digunakan untuk berinteraksi oleh pengguna

0,730** Valid

Kemudahan Navigasi (X1.2)

Pengguna merasa mudah untuk menggunakan navigasi dalam Website Perwalian

0,767** Valid Desain Sesuai

(X1.3)

Desain sesuai dengan jenis

Website Perwalian 0,745** Valid

Berdasarkan Tabel 3.8, maka dapat disimpulkan bahwa setiap indikator pada

variabel kemudahan penggunaan (X1) dinyatakan valid dan ketiga indikator

tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengujian pengaruh kemudahan

penggunaan website perwalian terhadap kepuasan pengguna. Korelasi item

dengan total skor tertinggi terdapat pada indikator kemudahan navigasi (X1.2)

dengan pernyataan “Pengguna merasa mudah untuk menggunakan navigasi dalam

Website Perwalian”, Sedangkan Korelasi item dengan total skor terendah terdapat

pada indikator interaksi Website Jelas (X1.1) dengan pernyataan “Website

[image:52.595.125.503.599.753.2]

Perwalian sangat jelas saat digunakan untuk berinteraksi oleh pengguna”.

Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Informasi

Indikator Pernyataan

Korelasi Item dengan Total Skor Keterangan Informasi Akurat (X2.1) Website Perwalian

memberikan informasi yang akurat dan terkini saat pengguna membutuhkan informasi

0,700** Valid

Informasi Tepat Waktu (X2.2)

Website Perwalian

memberikan informasi yang tepat waktu saat pengguna membutuhkan informasi

0.800**

(53)

Indikator Pernyataan Korelasi Item dengan Total Skor Keterangan Informasi Lengkap (X2.3) Website Perwalian

menyediakan informasi yang lengkap saat pengguna membutuhkan informasi

0,655** Valid

Format Informasi Sesuai (X2.4)

Website Perwalian menyediakan format informasi yang sesuai saat pengguna membutuhkan informasi

0,603** Valid

Mudah Ditemukan (X2.5)

Pengguna merasa mudah menemukan informasi yang dicari saat pengguna membutuhkan informasi

0,689** Valid

Berdasarkan Tabel 3.9, maka dapat disimpulkan bahwa setiap indikator pada

variabel kualitas informasi (X2) dinyatakan valid dan kelima indikator tersebut

dapat digunakan untuk melakukan pengujian pengaruh kualitas informasi website

perwalian terhadap kepuasan pengguna. Korelasi item dengan total skor tertinggi

terdapat pada indikator Informasi Tepat Waktu (X2.2) dengan pernyataan

Website Perwalian memberikan informasi yang tepat waktu saat pengguna

membutuhkan informasi”, Sedangkan Korelasi item dengan total skor terendah

terdapat pada indikator Format Informasi Sesuai (X2.4) dengan pernyataan

Website Perwalian menyediakan format informasi yang sesuai saat pengguna

[image:53.595.101.502.82.487.2]

membutuhkan informasi”.

Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Interaksi

Indikator Pernyataan

Korelasi Item dengan Total Skor Keterangan Interaksi Mudah (X3.1)

Pengguna merasa mudah saat berinteraksi dengan

Gambar

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian
Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Populasi
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Sampel
Gambar 3.2 Diagram jalur pada Webqual 4.0
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi yang diajukan diselaraskan dengan proses bisnis dan kebijakan manajemen eksekutif perguruan tinggi yang sudah didapatkan pada tahap pengumpulan data

Abstrak: Solusi Teknologi Informasi untuk Proses Bisnis Perusahaan Ikan dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi pada PT Nusantara Alam Bahari.. Dewasa ini

Kabupaten Nganjuk untuk melakukan kerja sama dengan media masa secara lebih maksimal -Dibutuhkan aplikasi pelayanan publik - Sistem informasi yang digunakan untuk

Dengan berkembangnya teknologi secara langsung dan tidak langsung akan mempengaruhi bisnis dari perusahaan, sistem electronic commerce yang banyak diterapkan oleh perusahaan

Pada periode ini, Andalusia berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini Andalusia secara politis

Orang lain juga tidak bisa melihat kemampuan anak secara penuh karena anak tersebut menarik dirinya dari pergaulan dan kesempatan sukses yang mungkin dapat diraih terlewatkan

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis

7 Penambahan daging ikan dalam kerupuk ikan di- harapkan dapat mempengaruhi karakteristik kimia kerupuk ikan, seperti yang dijelaskan dalam Tae- wee, bahwa ikan merupakan