ANALISIS PENGARUH KUALITAS WEBSITE PERWALIAN INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA TERHADAP
KEPUASAN PENGGUNA DENGAN MENGGUNAKAN METODE
WEBQUAL 4.0
TUGAS AKHIR
Program Studi S1 Sistem Informasi
Oleh:
MARINA TRI MILASARI 10.41010.0262
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
ix
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ...1
1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Rumusan Masalah ...3
1.3 Batasan Masalah ...3
1.4 Tujuan ...3
1.5 Sistematika Penulisan ...4
BAB II LANDASAN TEORI ...6
2.1 Kualitas ...6
2.2 Kualitas Website ...7
2.2.1 Website Perwalian ...9
2.3 Kepuasan Pengguna ...11
2.4 Populasi ...12
2.5 Sampel Penelitian ...13
2.6 Metode Webqual ...15
x
2.8 Hubungan antara Kualitas Informasi dan Kepuasan
Pengguna ...19
2.9 Hubungan antara Kualitas Interaksi dan Kepuasan Pengguna ...19
2.10 Statistikal Product and Service Solutions (SPSS) ...20
2.11 Definisi Operasional Variabel ...20
2.12 Validitas dan Reliabilitas ...24
2.13 Analisis Korelasi dan Regresi ...26
BAB III METODE PENELITIAN ...28
3.1 Tahapan Penelitian ...28
3.1 Jenis Penelitian ...30
3.2 Lokasi Penelitian ...30
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...30
3.3.1 Populasi Penelitian ...30
3.3.2 Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel ...31
3.4 Jenis Data, Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ...34
3.4.1 Jenis Data ...34
3.4.2 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data ...34
3.5 Variabel Penelitian ...35
3.6 Menentukan Model dan Hipotesis ...36
3.7 Definisi Operasional Variabel ...37
3.8 Pembuatan Kuesioner dengan Metode Webqual 4.0 ...40
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ...43
xi
3.10.1 Analisis Korelasi dan Regresi ...48
3.10.2 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ...48
3.11 Rumusan Hipotesis ...49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...52
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ...52
4.2 Gambaran Umum Responden ...54
4.2.1 Jenis Kelamin ...55
4.2.2 Semester ...55
4.2.3 Jabatan ...56
4.2.4 Jurusan ...57
4.3 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ...58
4.3.1 Kemudahan Penggunaan (X1) ...59
4.3.2 Kualitas Informasi (X2)……. ...60
4.3.3 Kualitas Interaksi (X3) ...62
4.3.4 Kepuasan Pengguna (Y) ...63
4.4 Analisis Korelasi dan Regresi ...65
4.4.1 Analisis Korelasi...65
4.4.2 Analisis Regresi ...66
4.5 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ...74
BAB V PENUTUP ...76
5.1 Kesimpulan ...76
5.2 Saran ...76
xii
Gambar 2.1 QFD dan perkembangan website... 15
Gambar 2.2 Perkembangan pengukuran perangkat lunak dan kualitas website ...17
Gambar 2.3 Instrumen penelitian yang digunakan dalam Webqual ...18
Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ... 29
Gambar 3.2 Diagram jalur pada Webqual 4.0 ... 35
Gambar 3.3 Model Webqual 4.0 ... 36
Gambar 3.4 Uji Dua Pihak Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis ... 51
Gambar 4.1 Homepage Website Perwalian ... 52
Gambar 4.2 Grafik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55
Gambar 4.3 Gafik Responden Berdasarkan Semester ... 56
Gambar 4.4 Grafik Responden Berdasarkan Jabatan ... 57
Gambar 4.5 Grafik Responden Berdasarkan Jurusan ... 58
Gambar 4.6 Grafik Distribusi Skor Rata-Rata Variabel Kemudahan Penggunaan ... 60
Gambar 4.7 Grafik Distribusi Skor Rata-Rata Variabel Kualitas Informasi ... 61
Gambar 4.8 Grafik Distribusi Skor Rata-Rata Variabel Kualitas Interaksi ... 63
Gambar 4.9 Grafik Distribusi Skor Rata-Rata Variabel Kepuasan Pengguna ... 64
xiii
Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Populasi ... 31
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Sampel ... 33
Tabel 3.3 Bobot Nilai Jawaban Responden ... 35
Tabel 3.4 Konstruk Kemudahan Penggunaan ... 41
Tabel 3.5 Konstruk Kualitas Informasi ... 41
Tabel 3.6 Konstruk Kualitas Interaksi ... 42
Tabel 3.7 Konstruk Kepuasan Pengguna ... 42
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kemudahan Penggunaan ... 44
Tabel 3.9 Uji Validitas Variabel Kualitas Informasi ... 44
Tabel 3.10 Uji Validitas Variabel Kualitas Interaksi ... 45
Tabel 3.11 Uji Validitas Variabel Kepuasan Pengguna ... 46
Tabel 3.12 Hasil Uji Reliabilitas ... 47
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 55
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Semester ... 56
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Jabatan ... 57
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jurusan ... 57
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Kemudahan Penggunaan (X1) ... 59
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Informasi (X2) ... 61
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Interaksi (X3) ... 62
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Pengguna (Y) ... 64
xiv
Tabel 4.12 Coefficientsa X1 dengan Y ... 67
Tabel 4.13 Model Summary X2 dengan Y ... 69
Tabel 4.14 Coefficientsa X2 dengan Y ... 69
Tabel 4.15 Model Summary X3 dengan Y ... 71
Tabel 4.16 Coefficientsa X3 dengan Y ... 71
xv
Halaman
Lampiran 1 Biodata Penulis ... 81
Lampiran 2 Angket Penelitian ... 83
Lampiran 3 Hasil Analisis Penelitian SPSS ... 89
Lampiran 4 Data 94 Responden ... 96
1
1.1 Latar Belakang
Penggunaan teknologi informasi dan pemanfaatan internet sudah sangat luas
dalam setiap aspek kehidupan manusia. Salah satunya penerapan teknologi pada
institusi pendidikan. Pada masa sekarang hampir seluruh institusi pendidikan
menggunakan website sebagai salah satu bentuk pelayanan informasi kepada
seluruh civitas kampus tersebut. Website sendiri merupakan salah satu bentuk
media masa yang dipublikasi melalui jaringan internet yang dapat diakses
dimanapun dan kapanpun. Kelebihan website inilah yang saat ini banyak
dikembangkan oleh berbagai institusi pendidikan menjadi sebuah sistem informasi
akademik yang dapat diakses secara online. Penggunaan website dalam dunia
akademik ini telah digunakan oleh semua institusi pendidikan di Indonesia,
termasuk pada Institut Bisnis dan Informatika Surabaya yang selanjutnya disebut
sebagai Stikom Surabaya.
Stikom Surabaya mempunyai berbagai website yang bergerak dalam
berbagai bidang untuk membantu kegiatan operasional dan salah satunya website
di bidang kemahasiswaan dengan domain www.perwalian.stikom.edu. Sesuai
dengan namanya website tersebut berguna untuk membantu mahasiswa dalam
melakukan heregistrasi dan perwalian. Website perwalian berperan sebagai wadah
dalam perencanaan dan penjadwalan studi mahasiswa Website Perwalian tentunya
harus mempunyai kualitas yang baik dalam penyampaian informasi dan layanan.
perwalian ini selalu dilakukan setiap semester dan dalam kurun waktu yang
singkat semua mahasiswa yang melakukan perwalian mengakses website yang
sama. Penelitian ini mengambil studi kasus pada Website Perwalian karena
website tersebut belum pernah diukur sebelumnya dan juga bertujuan untuk
pengukuran kualitas website tersebut. Pengukuran kualitas yang dilakukan
berdasarkan sudut pandang kepuasan pengguna (user satisfaction) agar dapat
memanfaatkan website tersebut secara optimal. Oleh karena itu diperlukan analisis
tentang faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kualitas dalam
penggunaannya. Hasil dari analisis tersebut dapat menentukan faktor-faktor yang
berpengaruh untuk menigkatkan kualitas website tersebut dilihat dari kepuasan
pengguna (user satisfaction). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk ini
adalah Webqual 4.0.
Webqual merupakan salah satu metode atau teknik pengukuran kualitas
website berdasarkan persepsi pengguna. Webqual sudah mulai dikembangkan
sejak tahun 1998 dan telah mengalami beberapa interaksi dalam penyusunan
dimensi dan butir pertanyaan. Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga
area dimensi kualitas yaitu pertama dimensi kemudahan penggunaan (usability
quality), usability quality adalah atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur
seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Kata “Usability” juga
merujuk pada suatu metode untuk meningkatkan kemudahan pemakaian selama
proses desain. Kedua dimensi kualitas informasi (information quality), kualitas
informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan
relevan. Ketiga dimensi kualitas interaksi (interaction quality), kualitas interaksi
atau pengguna lainnya, agar hubungan terhadap sistem dapat berjalan dengan
terus menerus.
1.2 Rumusan Masalah
Pada penelitian ini adapun rumusan masalah yang dibahas adalah sebagai
berikut:
1. Apakah kemudahan penggunaan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pengguna pada Website Perwalian?
2. Apakah kualitas informasi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
pengguna pada Website Perwalian?
3. Apakah kualitas interaksi berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengguna
pada Website Perwalian?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, batasan masalah pada penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Responden dari kuisioner adalah para mahasiswa dan dosen wali Institut
Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
2. Penelitian bersifat explanatory (penjelasan).
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengukur pengaruh kemudahan penggunaan terhadap kepuasan pengguna
2. Mengukur pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna pada
Website Perwalian.
3. Mengukur pengaruh kualitas interaksi terhadap kepuasan pengguna pada
Website Perwalian.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini ditulis dengan sistematika penulisan yang terdiri dari
pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, hasil dan pembahasan, dan
penutup.
Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah yang ada pada
website Perwalian, penjelasan permasalahan secara umum dan alasan
dilakukannya penelitian, rumusan masalah sesuai dengan metode
Webqual 4.0 serta batasan masalah yang dibuat untuk penelitian ini,
tujuan dari pembuatan penelitian sesuai dengan metode Webqual 4.0
dan sistematika penulisan buku ini.
Bab II : Landasan Teori
Pada bab ini membahas mengenai teori tentang konsep kualitas,
kualitas website, website Perwalian, kepuasan pengguna, populasi,
sampel penelitian, metode Webqual 4.0, dimensi Webqual 4.0,
hubungan antara kemudahan penggunaan dan kepuasan pengguna,
hubungan antara kualitas informasi dan kepuasan pengguna, hubungan
antara kualitas interaksi dan kepuasan pengguna, definisi operasional
Bab III : Metode Penelitian
Pada bab ini berisi penjelasan tentang tahap - tahap yang dikerjakan
dalam penyelesaian analisis terdiri dari tahapan penelitian, jenis
penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, sampel
penelitian dan teknik pengambilan sampel, jenis data, metode dan
instrumen pengumpulan data, menentukan model dan hipotesis,
pembuatan kuesioner dengan menggunakan metode Webqual 4.0, uji
validitas dan reliabilitas, analisis data, analisis korelasi dan regresi, dan
analisis deskriptif variabel penelitian.
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan yang di dapat
dari penelitian yang dilakukan seperti gambaran objek penelitian,
gambaran umum responden, analisis deskriptif penelitian variabel
penelitian, analisis korelasi dan regresi, pengujian hipotesis dan
pembahasan.
Bab V : Penutup
Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang
dimaksud adalah kesimpulan dari hasil penelitian ini , sehingga dapat
diketahui dimensi dari metode Webqual 4.0 yang paling berpengaruh
signifikan dan juga dimensi yang kurang berpengaruh signifikan pada
website Perwalian. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap
kekurangan dari sistem website Perwalian yang ada kepada pihak lain
yang ingin meneruskan topik penelitian ini. Tujuannya adalah agar
6
2.1 Kualitas
Menurut Tjiptono (1996:51) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan. Hal yang mendefinisikan kualitas menurut
konteks, persepsi customer dan kebutuhan serta kemauan customer, yaitu:
a. Kualitas bergantung pada apa yang dikehendaki dan dibutuhkan oleh
customer.
b. Kualitas adalah penilaian subyektif customer. Penilaian ini ditentukan oleh
persepsi customer dalam melihat seta merasakan apa yang sudah didapat
terhadap produk atau jasa. Jadi yang penting adalah bagaimana produk atau
jasa dipersepsikan oleh customer dan kapan persepsi customer berubah.
c. Kualitas tidak dapat didefinisikan apabila tidak dikaitkan dengan suatu
konteks tertentu. Kualitas adalah suatu karakteristik atau atribut daripada
sesuatu. Jadi untuk mendefinisikan kualitas terlebih dahulu harus menentukan
ssesuatu.
Kualitas, dalam organisasi jasa tertentu bukanlah sesuatu yang mudah
didefinisikan, karena hal tersebut sangat berhubungan erat dengan pandangan
konsumen. Secara umum dikatakan bahwa kualitas adalah karakteristik
produk/jasa, yang ditentukan oleh pemakai dan diperoleh melalui pengukuran
Menurut Tjiptono (2011:164) konsep kualitas itu sendiri sering dianggap
sebagai ukuran relatif kesempurnaan atau atau kebaikan sebuah produk atau jasa,
yang terdiri dari atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian antara sebuah produk
atau jasa dengan persyaratan atau spesifikasi kualitas yang ditetapkan
sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, kualitas adalah standar yang harus
dicapai oleh pihak Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya menganai
website Perwalian. Kualitas juga mempunyai arti yaitu memuaskan kepada yang
dilayani baik secara internal maupun eksternal yaitu dengan memenuhi kebutuhan
dan tuntutan pengguna. Pengertian kualitas dapat diartikan ke dalam tujuh poin
yang meliputi kesesuaian dan kecocokan yang diharapkan oleh pengguna serta
selalu melakukan perbaikan apabila pengguna merasa kurang puas akan
penggunaan website Perwalian. Sehingga kepuasan pengguna dapat tercapai dan
juga website Perwalian dapat memenuhi kebutuhan dan memudahkan
penggunanya dalam melakukan perencanaan studi. Berdasarkan berbagai
penjelasan tersebut, maka kualitas dapat dimaknai sebagai kinerja profesional,
yang orientasinya terhadap pemenuhan dan kebutuhan pengguna akan hak
dasarnya berupa pelayanan.
2.2 Kualitas Website
Menurut Hyejeong dan Niehm (2009:222) mengungkapkan bahwa para
peneliti terdahulu membsgi dimensi kualitas website menjadi lima yaitu:
1. Informasi, meliputi kualitas konten, kegunaan, kelengkapan, akurat, dan
relevan.
3. Kemudahan, meliputi mudah untuk dioperasikan, mudah dimengerti, dan
kecepatan.
4. Kenyamanan, meliputi daya tarik visual, daya tarik emosional, desain kreatif
dan atraktif.
5. Kualitas pelayanan, meliputi kelengkapan secara online dan customer service.
Menurut Kotler dan Keller (2009:249-250) mengatakan bahwa website yang
efektif menampilkan tujuh elemen desain yang disebut 6C, yaitu:
1. Context (konteks), tata letak dan desain.
2. Content (konten), teks, gambar, suara, dan video yang ada di dalam website
3. Community (komunitas), bagaimana situs memungkinkan adanya komunikasi
antar pengguna.
4. Customization (penyesuaian), kemampuan situs untuk menghantarkan dirinya
pada berbagai pengguna atau memungkinkan pengguna mempersonalisasikan
situs.
5. Communication (komunikasi), bagaimana situs memungkinkan komunikasi
situs dengan pengguna, pengguna dengan situs, atau komunikasi dua arah.
6. Connection (koneksi), tingkat hubungan situs itu dengan situs lain.
Organisasi atau lembaga harus memberikan perhatian khusus pada faktor
konteks dan konten serta menerapkan “C” lainnya Constant change (perubahan
konstan) untuk mendorong website agar menjadi lebih baik.
Menurut penelitian Tarigan (2008) Barnes dan Vidgen (2001) dengan
menggunakan konsep metode pengukuran suatu website menggunakan metode
Webqual dengan indikator kualitas informasi web, kualitas desain web serta
Tarigan (2008) mengenai e-library dengan metode Webqual juga menyatakan
bahwa suatu website dalam lingkungan akademis akan sangat berpengaruh
terhadap kepuasan pengguna apabila faktor-faktor yang terdapat pada webqual
yaitu kualitas website dan kualitas penggunaan memiliki nilai yang baik.
2.2.1 Website Perwalian
Menurut Lee (1999) secara terminologi, website adalah kumpulan dari
halaman – halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain
(alamat) atau sub domain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web
(WWW) di Internet. Sebuah halaman website adalah dokumen yang ditulis dalam
format HTML (Hyper Text Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses
melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website
untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi
dari website – website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang
sangat besar.
Halaman-halaman dari website akan bisa diakses melalui sebuah URL yang
biasa disebut Homepage. URL (Uniform Resource Locator) ini mengatur halaman
situs untuk menjadi sebuah hirarki, meskipun hyperlink yang ada di halaman
tersebut mengatur para pembaca dan memberitahu mereka susunan keseluruhan
dan bagaimana arus informasi ini berjalan. Beberapa website membutuhkan
subskripsi (data masukan) agar para pengguna bisa mengakses sebagian atau
keseluruhan isi website tersebut. Contohnya, ada beberapa situs bisnis, situs
e-mail gratisan, yang membutuhkan subkripsi agar kita bisa mengakses situs
Menurut Lee (1999) website dibagi menjadi dua jenis website statik dan
website dinamis:
a. Sebuah Website statik adalah salah satu bentuk website yang isi didalam
website tersebut tidak dimaksudkan untuk di update secara berkala, dan
biasanya di maintenance secara manual oleh beberapa orang yang
menggunakan software editor.
b. Sementara sebuah website dynamic adalah website yang secara berkala,
informasi didalamnya berubah, atau website ini bisa berhubungan dengan
pengguna dengan berbagai macam cara atau metode (HTTP cookies atau
Variabel Database, sejarah kunjungan, variabel sesi dan lain-lain) bisa juga
dengan cara interaksi langsung menggunakan form dan pergerakan mouse.
Ketika web server menerima permintaan dari pengguna untuk memberikan
halaman tertentu, maka halaman tersebut akan secara otomatis di ambil dari
media penyimpanan sebagai respon dari permintaan yang diminta oleh
pengguna. Sebuah situs dapat menampilkan dialog yang sedang berlangsung
diantara dua pengguna, memantau perubahan situasi, atau menyediakan
informasi yang berkaitan dengan sang pengguna.
Website Perwalian merupakan website yang membantu para mahasiswa
dalam melakukan heregistrasi dan perencanaan studi. Kegiatan perwalian ini
dilakukan tiap semester. Mahasiswa dapat memilih mata kuliah yang akan diambil
pada semester berikutnya dan dapat mengatur jadwal perkuliahannya. Website ini
memudahkan mahasiswa untuk melihat jadwal mata kuliah apa saja yang tersedia
dan juga mahasiswa dapat memilih kelas dan jam perkuliahan mereka. Website
memahasiswa tersebut belum memenuhi prasyarat tertentu ataupun jadwal
tersebut berbenturan dengan jadwal mata kuliah lain yang telah dipilih
sebelumnya.
2.3 Kepuasan Pengguna
Menurut Kotler (2003: 23) kepuasan pengguna adalah perasaan senang atau
kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan Antara prestasi atau produk
atau jasa yang dirasakan dan yang diharapkannya.
Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:75) definisi kepuasan adalah respon
atau tanggapan pengguna mengenai pemenuhan kebutuhan. Kepuasan merupakan
penilaian mengenai ciri atau keistimewaan produk atau jasa itu sendiri. Produk
atau jasa dapat mempengaruhi tingkat kesenangan pengguna berkaitan dengan
pemenuhan kebutuhan pengguna.
Kepuasan pengguna sangat bergantung pada ekspektasi pengguna terhadap
website Perwalian. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi ekspektasi
pengguna, yaitu sebagai berikut :
1. Apa yang didengar pelanggan dari pelanggan lainnya (word of mounth
communication).Dimana hal ini merupakan faktor potensial yang menentukan
ekspektasi pelanggan.
2. Ekspektasi pengguna sangat bergantung dari karakteristik individu dimana
kebutuhan pribadi(personnel needs).
3. Pengalaman masa lalu (past experience) dalam menggunakan pelayanan dapat
4. Komunikasi dengan pihak eksternal (external communication) dari pemberi
layanan memainkan peranan kunci dalam membentuk ekspektasi pelanggan.
Berdasarkan External communication organisasi atau lembaga pemberi layanan
dapat memberikan pesan-pesan secara langsung maupun tidak langsung kepada
penggunanya.
2.4 Populasi
Populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan obyek yang akan diukur
dalam penelitian (Cooper dan Schindler, 2003:179). Sedangkan pengertian
populasi menurut Sugiyono (2009: 80) adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Margono
(2004:119-120) pun menyatakan bahwa persoalan populasi penelitian harus
dibedakan ke dalam sifat berikut ini:
1. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya memiliki
sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya secara
kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah
seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu
satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja.
2. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya
memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan
batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif. Penelitian di bidang
sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala dalam kehidupan manusia
2.5 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Jika jumlah subjeknya besar
dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit
banyaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari waktu dan sempit luasnya
wilayah pengamatan dari setiap subyek. Apabila populasi besar, dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, hal ini dikarenakan adanya
keterbatasan maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
tersebut. Sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif
(mewakili). Penggunaan sampel dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan
berbagai alasan. Menurut Margono (2004: 121) mengungkapkan beberapa alasan
tersebut, yaitu:
1. Ukuran Populasi
Dalam hal populasi tak terbatas (tak terhingga) berupa parameter yang
jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya bersifat konseptual.
Karena itu sama sekali tidak mungkin mengumpulkan data dari populasi seperti
itu. Demikian juga dalam populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat
besar, tidak praktis untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid
sekolah dasar yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, misalnya.
2. Masalah biaya
Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak sedikitnya objek yang
diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka semakin besar biaya yang
diperlukan, lebih-lebih bila objek itu tersebar di wilayah yang cukup luas.
3. Masalah waktu
Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih sedikit daripada
penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila waktu yang tersedia
terbatas, dan keimpulan diinginkan dengan segera, maka penelitian sampel,
dalam hal ini, lebih tepat.
4. Percobaan yang sifatnya merusak
Banyak penelitian yang tidak dapat dilakukan pada seluruh populasi karena
dapat merusak atau merugikan. Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua
darah dari tubuh seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga
tidak mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu
penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
5. Masalah ketelitian
Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang diperlukan agar kesimpulan
cukup dapat dipertanggungjawabkan. Ketelitian, dalam hal ini meliputi
pengumpulan, pencatatan, dan analisis data. Penelitian terhadap populasi
belum tentu ketelitian terselenggara. Boleh jadi peneliti akan bosan dalam
melaksanakan tugasnya. Untuk menghindarkan itu semua, penelitian terhadap
sampel memungkinkan ketelitian dalam suatu penelitian.
6. Masalah ekonomis
Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seorang peneliti; apakah kegunaan
dari hasil penelitian sepadan dengan biaya, waktu dan tenaga yang telah
dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus dilakukan penelitian? Dengan kata lain
penelitian sampel pada dasarnya akan lebih ekonomis daripada penelitian
2.6 Metode Webqual
Menurut Sanjaya (2012:12) Webqual merupakan salah satu metode atau
teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna akhir. Metode
Webqual 4.0 diperoleh dari pengembangan Webqual versi 1 sampai 3 dan juga
disesuaikan dan dikembangkan dari SERVQUAL. Webqual merupakan salah satu
metode atau teknik pengukuran kualitas website berdasarkan persepsi pengguna
akhir. Metode ini merupakan pengembangan dari SERVQUAL (Zeithaml et al.
1990) yang banyak digunakan sebelumnya pada pengukuran kualitas jasa.
Instrumen penelitian pada Webqual tersebut dikembangkan dengan metode
Quality Function Development (QFD), seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 QFD dan perkembangan website
Webqual sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1998 dan telah
mengalami beberapa iterasi dalam penyusunan dimensi dan butir – butir
pertanyaannya. Webqual disusun berdasarkan penelitian pada tiga area yaitu:
1. Kemudahan Penggunaan (usability quality) dari human computer interaction.
2. Kualitas Informasi (information quality) dari penelitian sistem informasi
3. Kualitas Interaksi (interaction quality) dan kualitas layanan dari penelitian
kualitas website.
2.6.1 Konsep Webqual
Menurut teori Webqual 4.0 terdiri dari tiga dimensi yang mewakili kualitas
dari website yaitu:
1. Kemudahan Penggunaan (Usability Quality)
Meliputi kemudahan untuk dipelajari, kemudahan untuk dimengerti,
kemudahan untuk ditelusuri, kemudahan untuk digunakan, sangat menarik,
menampilkan bentuk visual yang menyenangkan, memiliki kompetensi yang
baik, memberikan pengalaman baru yang menyenangkan.
2. Kualitas Informasi (Information Quality)
Menurut Barnes (2003), Kualitas Informasi meliputi hal – hal seperti
informasi yang akurat, informasi yang bisa dipercaya, informasi yang up to
date terbaru, informasi yang sesuai dengan topik bahasan, informasi yang
mudah di mengerti, informasi yang sangat detail, dan informasi yang disajikan
dalam format desain yang sesuai.
3. Kualitas Interaksi (Interaction Quality)
Meliputi kemampuan memberi rasa aman saat transaksi, memiliki reputasi
lebih personal, memiliki kepercayaan dalam menyimpan informasi pribadi
pengguna, mampu menciptakan komunitas yang lebih spesifik, mampu
memberi keyakinan bahwa janji yang disampaikan akan ditepati.
Persepsi pengguna terdiri dari dua bagian, yaitu persepsi tentang mutu
layanan yang dirasakan (aktual) dengan tingkat harapan (ideal). Website yang
bermutu dari perspektif pengguna dapat dilihat dari tingkat persepsi layanan
aktual yang tinggi dan kesenjangan persepsi aktual dengan ideal (gap) yang
rendah. Sejarah singkat perkembangan pengukuran perangkat lunak (software
quality measurement) dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Perkembangan pengukuran perangkat lunak dan kualitas website
Perkembangan pengukuran perangkat lunak dan kualitas website atau
Webqual tersebut pertama kali digunakan pada portal sekolah bisnis berdasarkan
faktor – faktor kemudahan penggunaan, pengalaman, informasi dan komunikasi,
serta integrasi (Barnes dan Vidgen, 2001).
Adapun instrumen – instrumen penelitian yang digunakan dalam Webqual
4.0 mengacu pada gambar berikut. Gambar ini diambil dari jurnal Measuring
Website Quality Improvements: a case study of the forum on strategic
management knowledge exchange oleh Stuart J. Barnes and Richard Vidgen
(2003) dalam Budi Hermana (2007) berikut ini:
2.7 Hubungan antara Kemudahan Penggunaan dan Kepuasan Pengguna
Szymansky dan Hise (2000), Yoo dan Donthu (2001), Kaynama dan Black
(2000), Liljander et al (2002) mengemukakan bahwa kualitas desain dan
penggunaan situs berpengaruh pada kepuasan. Dalam dunia internet, desain situs
seringkali dianggap pengganti dari faktor fisik (tangible) yang merupakan
representative perusahaan, dimana kemudahan navigasi, tampilan menarik dan
kenyamanan mempengaruhi evaluasi kepuasan pengakses.
2.8 Hubungan antara Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna
Park dan Kim (2003) dari hasil penelitiannya mengemukakan bahwa
kualitas informasi suatu situs menentukan puas/tidaknya pelanggan atau
pengakses suatu situs. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam konteks online,
proses pencarian informasi (searching) danatau proses pembelian (purchasing),
kualitas informasi yang ditampilkan adalah hal yang sangat penting bagi
pengakses situs. Kaynama dan Black (2000) dalam penelitiannya juga
memperkuat bahwa kualitas informasi atas situs berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna terhadap situs tersebut. Pada situs – situs baik yang bersifat pemberian
informasional, hybrid dan situs online business, penyajian informasi yang
kredibel, akurat dan selalu up to date akan mempengaruhi penilaian kepuasan
pengguna terhadap suatu situs tertentu.
2.9 Hubungan antara Kualitas Interaksi dan Kepuasan Pengguna
Park dan Kim (2003), Kaynama & Black (2000), Liljander et al (2002)
mengemukakan bahwa kualitas interaksi pengguna situs berpengaruh pada
informasi adalah hal yang sangat penting. Ketika seluruh informasi yang
disediakan memberikan pelanggan mendapatkan apa yang diinginkan sesuai
tujuan, akan mempengaruhi evaluasi terhadap situs tersebut.
2.10 Statistikal Product and Service Solutions (SPSS)
SPSS adalah sebuah software untuk mengolah data statistik yang
penggunaannya cukup mudah bahkan bagi orang yang tidak mengenal dengan
baik teori statistik. Aplikasi SPSS seringkali digunakan untuk memecahkan
masalah riset atau bisnis dalam hal statistik.
Cara kerjanya sederhana, yaitu data yang anda input oleh SPSS akan
dianalisis dengan suatu paket analisis. Menyediakan akses data, persiapan dan
manajemen data, analisis data, dan pelaporan. SPSS merupakan perangkat lunak
yang paling banyak dipakai karena tampilannya yang user friendly dan merupakan
terobosan baru berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya
dalam e-business. SPSS didukung oleh OLAP (Online Analytical Processing)
yang akan memudahkan dalam pemecahan pengolahan dan akses data dari
berbagai perangkat lunak yang lain, seperti Microsoft Excel atau Notepad.
2.11 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penegasan dari kontrak atau
variabel yang digunakan dengan cara tertentu untuk mengukurnya, sehingga dapat
menghindari salah pengertian dan penafsiran yang berbeda (Kerlinger, 1993).
Tipe-tipe variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa
1. Fungsi Variabel
Tipe-tipe variabel dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi variabel dalam
hubungan antar variabel, yaitu :
a. Variabel Independent dan Variabel Dependent
Variabel independent atau biasa juga disebut variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependent atau terikat . Variabel dependent atau biasa disebut
sebagai variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono,1999:33).
b. Variabel Moderating (Variable Contingency)
Variabel moderating atau variable contingency adalah variabel yang
mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel
independen dengan dependen (Sugiyono,1999:33).
c. Variabel Intervening
Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
(memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independen
dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur (Sugiyono,1999:33).
2. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi
3. Sifat Variabel
Berdasarkan sifat aslinya, variabel-variabel penelitian diklalsifikasikan menjadi
2 (dua), yaitu :
a. Variabel Kontinu
Varibel kontinu adalah variabel yang dapat mengambil nilai pecahan,
sehingga antara dua nilai bulat yang berdekatan tidak terputus tetapi masih
ada nilai-nilai lain secara bersambung menurut Hasan (2002:19).
b. Variabel Kategori
Varibel kategori (diskrit) adalah variabel yang dibagi menjadi
golongan-golongan atau kategori-kategori dengan ciri-ciri tertentu untuk setiap
golongan atau kategori.
4. Perlakuan terhadap Variabel
Klasifikasi variabel berdasarkan pada perlakuan peneliti terhadap variabel
penelitian atau dapat tidaknya dimanipulasi yaitu :
a. Variabel Aktif
Variabel aktif atau variabel non subyek adalah variabel yang dapat
dimanipulasi atau dikendalikan)untuk keperluan penelitian eksperimen.
Contohnya temperatur ruangan dan lain-lain.
b. Variabel Atribut
Variabel atribut (variabel subyek) adalah variabel yang tidak dapat
dimanipulasi, yaitu peneliti tidak dapat melakukan perubahan yang
menyangkut variabel pada subjek penelitian. Tidak semua variabel
penelitian dapat dimanipulasi, misalnya variabel-variabel yang berkaitan
kelamin, status sosial ekonomi menurut Hasan (2002:19).
5. Skala Ukur
Menurut Nazir (2003:130) skala pengukuran variabel penelitian dibedakan
menjadi 4 macam, antara lain :
a. Ukuran Nominal
Ukuran nominal adalah ukuran sederhana, di mana angka yang diberikan
kepada objek mempunyai arti sebagai label saja dan tidak menunjukkan
tingkatan apa-apa.
b. Ukuran Ordinal
Ukuran ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka-angka
tersebut mengandung pengertian tingkatan. Ukuran nominal digunakan
untuk mengurutkan obyek dari yang terendah ke tertinggi atau sebaliknya.
Ukuran ini tidak memberikan nilai absolut terhadap obyek, tetapi hanya
memberikan urutan (ranking) saja.
c. Ukuran Interval
Ukuran interval adalah pemberian angka kepada set dari obyek yang
mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yaitu
jarak yang sama pada pengukuran interval memperlihatkan jarak yang sama
dari ciri atau sifat obyek yang diukur.
d. Ukuran Rasio
Ukuran rasio adalah ukuran yang mencakup semua ukuran di atas, ditambah
dengan satu sifat lain, yaitu ukuran ini memberikan keterangan tentang nilai
2.12 Validitas dan Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010) validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat kehandalan dan kesahihan suatu instrumen. Instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Menurut Sugiyono
(2012) valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
hendak diukur. Uji validasi dilakukan dengan rumus product moment/pearson
sebagai berikut:
……(2.1)
Keterangan:
rxy = Koefisien Kolerasi X = Skor item butir soal
Y = Jumlah total skor tiap soal
n = jumlah responden
Untuk menguji keberartian koefisien rxy valid atau tidak valid akan digunakan uji
t, yang dilakukan dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel :
.…..(2.2)
Keterangan:
r = koefisien kolerasi hasil r
hitung
n = jumlah responden
Menurut Arikunto (2010) reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius atau mengarahkan
responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Instrumen
yang reliabel mengandung arti bahwa instrumen tersebut harus baik sehingga
mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Alat untuk mengukur reliabilitas
adalah Cronbach Alpha. Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas
biasanya menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang
dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah
baik. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika
instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil
penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel. Rumus untuk menentukan
reliabilitas, yaitu:
……….….(2.3)
Keterangan:
ri = Reliabilitas instrumen
n = jumlah butir Pernyataan
si2 = varians butir
2.13 Analisis Korelasi dan Regresi
Menurut Tjiptono (2011:264) metode regresi (dan korelasi) merupakan
metode paling popular dan banyak digunakan dalam praktik peramalan
bisnis.Analisis regresi merupakan metode statistik yang digunakan untuk
mengidentifikasi karakteristik dan kekuatan asosiasi atau hubungan Antara dua
atau lebih variabel, yaitu satu atau lebih variabel bebas (independent variables)
dan satu variabel terikat/tergantung (dependent variables).
Uji korelasi dalam penelitian ini menggunakan metode Spearman. Korelasi
Spearman merupakan korelasi non-parametik. Koefisien korelasi ini mempunyai
symbol r (rho). Pengukuran dengan menggunakan korelasi Spearman digunakan
untuk menilai adanya seberapa baik fungsi monotik (suatu fungsi yang sesuai
perintah) arbiter digunakan untuk menggambarkan hubungan dua variabel dengan
tanpa membuat asumsi distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti.
Nilai koefisien korelasi dan kreteria penilaian kekuatan hubungan dua variabel
sama dengan yang digunakan dalam korelasi Pearson. Penghitungan dilakukan
dengan cara yang sama dengan korelasi Pearson, perbedaan terletak pada
hubungan data kedalam bentuk rangking sebelum dihitung koefisien korelasinya.
Itulah sebabnya korelasi ini disebut sebagai Korelasi Rank Spearman. Rumus dari
uji korelasi dengan menggunakan metode Spearman untuk sampel besar pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
√ ………...(2.4)
Banyak statistisi memakai distribusi pendekatan t sebagai berikut:
√
………(2.5)
Regresi dalam pengertian modern menurut Gujarati (2006) ialah sebagai
kajian terhadap ketergantungan satu variabel, yaitu variabel tergantung terhadap
satu atau lebih variabel lainnya atau yang disebut sebagai variabel – variabel
eksplanatori dengan tujuan untuk membuat estimasi atau memprediksi rata – rata
populasi atau nilai rata-rata variabel tergantung dalam kaitannya dengan nilai –
nilai yang sudah diketahui dari variabel ekslanatorinya. Selanjutnya menurut
Gujarati (2006) meski analisis regresi berkaitan dengan ketergantungan atau
dependensi satu variabel terhadap variabel lainnya hal tersebut tidak harus
menyiratkan sebab akibat. hubungan dua variabel dengan tanpa membuat asumsi
distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti. Nilai koefisien korelasi
dan kreteria penilaian kekuatan hubungan dua variabel sama dengan yang
digunakan dalam korelasi Pearson. Penghitungan dilakukan dengan cara yang
sama dengan korelasi Pearson, perbedaan terletak pada hubungan data kedalam
bentuk rangking sebelum dihitung koefisien korelasinya. Itulah sebabnya korelasi
28
Tahapan Penelitian
Terdapat empat tahapan penelitian pada analisis pengaruh kualitas Website
perwalian terhadap kepuasan pengguna dengan menggunakan metode Webqual
4.0, yaitu:
1. Tahap pendahuluan yaitu menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan
2. Tahap pengumpulan data yaitu tahap dimana dilakukan perhitungan sampel,
penjelasan tentang variabel penelitian, menentukan model kerangka konseptual
dan hipotesis, definisi operasional variabel, pembuatan atau perancangan
konstruk kuesioner menggunakan metode Webqual 4.0, setelah dilakukan
penyebaran kuesioner, maka dilakukan uji validitas pada tiap butir pernyataan
kuesioner dan uji reliabilitas untuk setiap variabel, analisis data dilakukan
dengan membuat tabulasi data yaitu memasukkan data dari jawaban responden
sesuai dengan skala Likert pada tiap pernyataan pada Microsoft Excel 2010
3. Tahap analisis data yaitu tahap dimana menjelaskan tentang gambaran umum
objek penelitian dan gambaran umum responden (jenis kelamin, semester,
jabatan, jurusan) gambaran umum tersebut berupa tabel jumlah presentase dan
grafik responden, kemudian dilakukan analisis deskriptif penelitian yaitu
analisis setiap butir pernyataan kuesioner untuk mencari nilai mean beserta
kategori dari hasil mean tersebut.
4. Tahap pengambilan keputusan berisi tentang kesimpulan dan saran dari
berpengaruh dan kurang berpengaruh, kemudian saran yang ditujukan untuk
pihak kampus atau pengembang Website Perwalian dan juga saran bagi peneliti
selanjutnya. Tahap Pendahuluan Tahap Pengambilan Keputusan Tahap Analisis Data Tahap Pengumupulan Data
Jenis Penelitian Populasi, Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel Variabel Penelitian Pembuatan Kuesioner dengan Metode Webqual 4.0
Analisis Data dan Pengumpulan Data Gambaran Umum Objek Penelitian dan Gambaran Umum Responden Analisis Deskriptif Variabel Penelitian Kesimpulan dan Saran Menentukan Model dan Hipotesis Definisi Operasional Variabel
[image:37.595.95.511.165.647.2]Uji Validitas dan Reliabilitas
3.1 Jenis Penelitian
Menurut Sekaran (1992:21), penelitian ini merupakan penelitian survei,
yaitu penelitian yang mengambil sampel secara langsung dari populasi. Penelitian
ini merupakan penelitian kausalitas, yang bertujuan untuk menganalisis hubungan
dan pengaruh (sebab-akibat) dari dua atau lebih fenomena. Penelitian yang
mendasarkan pada teori atau hipotesis yang akan dipergunakan untuk menguji
suatu fenomena yang terjadi digolongkan pada jenis penelitian eksplanatori
(penjelasan). Penelitian eksplanatori melakukan studi terhadap hubungan antara
dua atau lebih variabel, kemudian berusaha untuk menjelaskan fenomena yang
terjadi.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Stikom Surabaya yaitu pada mahasiswa dan
dosen wali pengguna Website Perwalian. Penelitian dilakukan dalam kurun waktu
empat bulan, yaitu Februari 2016 – Mei 2016.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengguna Website
Perwalian Stikom Surabaya yaitu para mahasiswa dan dosen wali di Stikom
Tabel 3.1 Perhitungan Jumlah Populasi
No. Jurusan Jumlah
Populasi
1 D3 Manajemen Informatika 84
2 D3 Komputer Perkantoran dan Kesekretariatan 40
3 S1 Sistem Informasi 761
4 S1 Komputer Akuntansi 69
5 S1 Sistem Komputer 254
6 S1 Desain Komunikasi Visual 228
7 S1 Desain Grafis 28
8 D4 Komputer Multimedia 147
9 Dosen Wali 61
TOTAL 1.672
Sumber : PPTI Stikom Surabaya (2016)
3.3.2 Sampel Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel
Penentuan jumlah sampel dalam peneltian menggunakan hasil populasi dari
rumus Slovin dengan persen kesalahan dalam penarikan sampel sebesar 10%.
Jumlah sampel dibagi menjadi dua yaitu sampel untuk dosen wali dan mahasiswa
Populasi yang diambil menggunakan rumus Slovin yaitu sebagai berikut:
N
n =
N(e)2 + 1
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
Persen kesalahan dalam penarikan sampel terletak antara 5-10%.
Penelitian ini mengambil 10% dengan rumus Slovin dengan persamaan (1)
diatas, sehingga jumlah sampel penelitian ini sebagai berikut:
1672
n = = 94 (A)
1672 x (010)2 + 1
Jadi berdasarkan rumus diatas dan nilai yang dimasukkan maka jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 94 orang. Hasil dari populasi tersebut
akan digunakan untuk menghitung sampel, sehingga 94 dianggap sebagai
variabel A.
a. Sampel untuk dosen wali
N x A
s = n
Keterangan:
s = Ukuran sampel
n = Ukuran populasi
N = Jumlah dosen wali
A = Hasil perhitungan populasi menggunakan Rumus Slovin
61 x 94 s = = 3 1672
Jadi berdasarkan rumus diatas dan nilai yang dimasukkan maka jumlah
sampel untuk dosen wali dalam penelitian ini adalah 3 orang.
b. Sampel untuk mahasiswa
N x A
Keterangan:
s = Ukuran sampel
n = Ukuran populasi
N = Jumlah mahasiswa
A = Hasil perhitungan populasi menggunakan Rumus Slovin
1611 x 94 s = = 91 1672
Jadi berdasarkan hasil diatas maka, jumlah sampel untuk mahasiswa
sebanyak 91 orang. Total sampeluntuk mahasiswa 91 orang dan dosen
wali 3 orang, maka total sampel keseluruhan sebanyak 94 orang. Tabel
perhitungan jumlah sampel mahasiswa untuk masing-masing jurusan dan
[image:41.595.91.519.306.718.2]dosen wali dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Perhitungan Jumlah Sampel
No. Jurusan Jumlah Populasi Jumlah Sampel
1 D3 Manajemen Informatika 84 5
2 D3 Komputer Perkantoran dan Kesekretariatan
40 2
3 S1 Sistem Informasi 761 43
4 S1 Komputer Akuntansi 69 4
5 S1 Sistem Komputer 254 14
6 S1 Desain Komunikasi Visual 228 13
7 S1 Desain Grafis 28 2
8 D4 Komputer Multimedia 147 8
9 Dosen Wali 61 3
TOTAL 1.672 94
3.4 Jenis Data, Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data
Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang
berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring). Sementara itu
sumber data yang diperlukan dalam penelitian berasal dari:
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden melalui
kuesioner yang dibagikan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen, laporan atau rekap
data yang telah dibuat Stikom Surabaya. Bentuk data sekunder yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data mahasiswa dan dosen wali Stikom
Surabaya yang menggunakan Website Perwalian.
3.4.2 Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan secara langsung di
lapangan dengan survei yaitu dengan cara membagikan kuesioner kepada
mahasiswa, dosen atau karyawan tetap Stikom Surabaya. Kuesioner yang
dibagikan merupakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disajikan dalam
bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban
yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberi tanda checklist (√).
Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunkan skala Likert. Penilaian yang
diberikan dari setiap jawaban atas pertanyaan kuesioner dalam penilaian ini
Tabel 3.3 Bobot Nilai Jawaban Responden
Jawaban Nilai
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Tidak Berpendapat 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
3.5 Variabel Penelitian
Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau membawa variasi
pada suatu nilai. Variabel penelitian ini terdiri dari variabel terikat (dependent)
dan variabel bebas (independent). Variabel bebas (independent) adalah variabel
yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent).
Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.
Diagram jalur memberikan secara eksplisit hubungan kausal (sebab-akibat)
antar variabel, berdasarkan pada teori Webqual 4.0. Model diagram jalur tersebut
dapat digambarkan sebagai berikut:
Kemudahan Penggunaan (X1)
Kepuasan Pengguna (Y)
[image:43.595.214.410.112.244.2]Kualitas Interaksi(X3) Kualitas Informasi(X2)
Keterangan:
X1 = Variabel Kemudahan Penggunaan (Independent)
X2 = Variabel Kualitas Informasi (Independent)
X3 = Variabel Kualitas Interaksi (Independent)
Y = Variabel Kepuasan Pengguna (Dependent)
3.6 Menentukan Model dan Hipotesis
Kemudahan Penggunaan
Kualitas Interaksi
Kualitas Informasi Kepuasan Pengguna
H1
H2
[image:44.595.90.506.318.595.2]H3
Gambar 3.3 Model Webqual 4.0
Model kerangka konseptual menggambarkan hubungan antar variable yang
diuji dalam penelitian. Berdasarkan model kerangka konseptual tersebut,
penelitian ini memiliki hipotesis sebagai berikut:
H1: Ada pengaruh yang signifikan antara kemudahan penggunaan terhadap
H2: Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas informasi terhadap kepuasan
penguna.
H3: Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas interaksi terhadap kepuasan
penguna.
3.7 Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penegasan dari kontrak atau
variabel yang digunakan dengan cara tertentu untuk mengukurnya, sehingga dapat
menghindari salah pengertian dan penafsiran yang berbeda. Definisi operasional
masing-masing variabel dalam penelitian ini menjelaskan tentang definisi
konseptual variabel dan definisi operasional variabel yang meliputi dimensi dan
indikator variabel.
Variabel Kualitas Website (X) merupakan variabel bebas (independent)
yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel terikat (dependent). Variabel Kualitas Website (X) pada
penelitian ini berkaitan dengan kualitas pada Website Perwalian. Variabel Kualitas
Website (X) variabel memiliki dimensi sebagai berikut:
1. Kemudahan Penggunaan (X1) adalah harapan pengguna terhadap kemudahan
dalam melakukan kegiatan perwalian atau perencanaan studi. Penelitian ini
menggunakan indikator untuk variabel kemudahan penggunaan (X1) yaitu
sebagai berikut:
a. Interaksi Website Jelas (X1.1)
Harapan pengguna agar tidak mengalami kesulitan atau kebingungan saat
b. Kemudahan Navigasi (X1.2)
Harapan pengguna pada Website perwalian agar memiliki navigasi atau
petunjuk yang dapat memudahkan pengguna dalam menemukan
halaman-halaman lain.
c. Desain Sesuai (X1.3)
Harapan pengguna pada Website perwalian agar memiliki desain yang
sesuai dengan kebutuhan pengguna dalam melakukan perencanaan studi.
2. Kualitas Informasi (X2) adalah harapan pengguna terhadap Website perwalian
mengenai informasi yang dibutuhkan saat melakukan kegiatan perwalian.
Penelitian ini menggunakan indikator untuk variabel kualitas informasi (X2)
yaitu sebagai berikut:
a. Informasi Akurat (X2.1)
Harapan pengguna pada Website perwalian agar menyediakan informasi
akademik secara tepat dan benar.
b. Informasi Tepat Waktu (X2.2)
Harapan pengguna pada Website perwalian agar informasi tepat waktu baik
informasi berupa pengumuman atau jadwal perkuliahan.
c. Informasi Lengkap (X2.3)
Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki informasi yang lengkap
untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna.
d. Format Informasi Sesuai (X2.4)
Harapan pengguna agar format informasi pada Website perwalian sesuai
e. Mudah Ditemukan (X2.5)
Harapan pengguna agar informasi yang dicari pada Website perwalian dapat
mudah ditemukan, sehingga dapat mempercepat proses perencanaan studi
pengguna.
3. Interaction Quality (X3) adalah harapan pengguna terhadap Website perwalian
mengenai kualitas interaksi Website saat melakukan kegiatan perwalian.
Penelitian ini menggunakan indikator untuk variabel kualitas interaksi (X3)
yaitu sebagai berikut:
a. Interaksi Mudah (X3.1)
Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki antarmuka (interface)
yang memudahkan pengguna saat beinteraksi dengan Website perwalian.
b. Keamanan Website (X3.2)
Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki sistem kemanan yang
baik untuk menjaga data penggunanya.
c. Ruang Personal (X3.3)
Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki ruang personal
(privacy) bagi penggunanya seperti login untuk setiap pengguna.
d. Ruang Diskusi (X3.4)
Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki ruang diskusi bagi
Variabel Kepuasan Pengguna (Y) merupakan variabel terikat
(dependent) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Variabel Kepuasan Pengguna (Y) pada penelitian ini
berkaitan dengan kepuasan pengguna terhadap Website Perwalian. Variabel
Kepuasan Pengguna (Y) memiliki indikator sebagai berikut:
a. Reputasi Baik (Y.1)
Harapan pengguna agar Website perwalian memiliki reputasi atau penilaian
yang baik.
b. Interaksi Menyenangkan (Y.2)
Harapan pengguna agar antarmuka Website menarik dan menyenangkan.
c. Proses Cepat (Y.3)
Harapan pengguna agar tidak menunggu lama ketika masuk ke Website
perwalian.
d. Akses Cepat (Y.4)
Harapan pengguna agar akses Website perwalian dari halaman utama ke
halaman lain berjalan cepat.
e. Mudah Diakses (Y.5)
Harapan pengguna agar Website perwalian mudah diakses dimana saja dan
dapat berjalan pada berbagai media dan sistem operasi.
3.8 Pembuatan Kuesioner dengan Metode Webqual 4.0
1. Perancangan Konstruk Kuesioner
Konstruk adalah elemen dari kuesioner yang digunakan untuk mendefinisikan
tujuan penilaian sebuah kuesioner terhadap objek kuesioner. Konstruk yang
menjelaskan fungsi dari masing-masing konstruk tersebut. Berikut ini adalah
perancangan konstruk kuesioner dalam penelitian ini, antara lain:
a. Konstruk 1: Kemudahan Penggunaan (X1)
Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan dan kemenarikan
Website perwalian untuk digunakan. Hubungan antara konstruk dengan item
[image:49.595.92.515.283.505.2]pernyataan dijelaskan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 Konstruk Kemudahan Penggunaan
Dimensi Indikator Item Pernyataan
Kemudahan Penggunaan
(X1)
Interaksi Website Jelas (X1.1)
Website Perwalian sangat jelas saat digunakan untuk berinteraksi oleh pengguna
Kemudahan Navigasi (X1.2)
Pengguna merasa mudah untuk menggunakan navigasi dalam Website Perwalian
Desain Sesuai (X1.3)
Desain sesuai dengan jenis Website Perwalian
b. Konstruk 2: Kualitas Informasi (X2)
Konstuk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas informasi yang
ditampilkan di Website perwalian. Hubungan antara konstruk dengan item
pernyataan dijelaskan pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Konstruk Kualitas Informasi
Dimensi Indikator Item Pernyataan
Kualitas Informasi
(X2)
Informasi Akurat (X2.1)
Website Perwalian memberikan informasi yang akurat dan terkini saat pengguna membutuhkan informasi Informasi Tepat Waktu
(X2.2)
Website Perwalian memberikan informasi yang tepat waktu saat pengguna membutuhkan informasi Informasi Lengkap
(X2.3)
Website Perwalian menyediakan informasi yang lengkap saat pengguna membutuhkan informasi
Format Informasi Sesuai (X2.4)
[image:49.595.149.512.582.754.2]Dimensi Indikator Item Pernyataan Kualitas Informasi (X2) Mudah Ditemukan (X2.5)
Pengguna merasa mudah menemukan informasi yang dicari saat pengguna membutuhkan informasi
c. Konstruk 3: Kualitas Interaksi (X3)
Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas interaksi antara
pengguna dengan Website perwalian. Hubungan antara konstruk dengan
[image:50.595.141.517.96.153.2]item pernyataan dijelaskan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Konstruk Kualitas Interaksi
Dimensi Indikator Item Pernyataan
Kualitas Interaksi
(X3)
Interaksi Mudah (X3.1) Pengguna merasa mudah saat
berinteraksi dengan Website Perwalian Keamanan Website
(X3.2)
Pengguna merasa aman dengan Website Perwalian
Ruang Personal (X3.3) Website Perwalian memberikan ruang untuk personalisasi bagi pengguna Ruang Diskusi (X3.4) Website Perwalian memberikan ruang
untuk diskusi antar pengguna
d. Konstruk 4: Kepuasan Pengguna (Y)
Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kepuasan pengguna terhadap
kualitas dari Website perwalian. Hubungan antara konstruk dengan item
pernyataan dijelaskan pada Tabel 3.7.
Tabel 3.7 Konstruk Kepuasan Pengguna
Dimensi Indikator Item Pernyataan
Kepuasan Pengguna
(Y)
Reputasi Baik (Y.1) Website Perwalian memiliki reputasi yang baik
Interaksi
Menyenangkan (Y.2)
Pengguna merasa senang saat
berinteraksi dengan Website Perwalian Proses Cepat (Y.3) Pengguna tidak menunggu lama ketika
[image:50.595.93.516.305.500.2]Dimensi Indikator Item Pernyataan
Kepuasan Pengguna
(Y)
Akses Cepat (Y.4)
Perpindahan akses Website Perwalian dari halaman utama ke halaman lain terasa cepat
Mudah Diakses (Y.5) Website Perwalian mudah diakses dimana saja.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen setiap variabel
yang digunakan benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur dan
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat
diandalkan. Apabila data atau tiap butir pernyataan sudah valid dan reliable, maka
penelitian dapat dilanjutkan. Analisis reliabilitas dan validitas dengan
menggunakan SPSS 23. Uji validasi dilakukan dengan rumus product
moment/pearson. Uji validitas dan relibilitas dalam penelitian ini dilakukan
kepada 30 responden,. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kepastian terhadap
seluruh item dalam kuesioner untuk dapat dipahami atau dimerngerti sebelum
diberikan ke responden..
Uji reliabilitas adalah untuk mengukur tingkat konsistensi instrumen
penelitian. Kuesioner dikatakan konsisten apabila dalam pengukuran dilakukan
secara berulang kali maka hasil yang diberikan sama dengan catatan bahwa
kondisi saat pengukuran tidak mengalami perubahan tingkat reliabilitasnya.
Reliabilitas dalam penelitian ini diuji dengan metode Cronbach’s Alpha dengan
bantuan SPSS 23 Cronbach’s Alpha digunakan untuk mengukur keandalan
indikator-indikator yang digunakan dalam kuesioner penelitian.Data dikatakan
3.9.1 Hasil Uji Validitas
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Variabel Kemudahan Penggunaan
Indikator Pernyataan
Korelasi Item dengan
Total Skor Keterangan
Interaksi Website Jelas (X1.1)
Website Perwalian sangat jelas saat digunakan untuk berinteraksi oleh pengguna
0,730** Valid
Kemudahan Navigasi (X1.2)
Pengguna merasa mudah untuk menggunakan navigasi dalam Website Perwalian
0,767** Valid Desain Sesuai
(X1.3)
Desain sesuai dengan jenis
Website Perwalian 0,745** Valid
Berdasarkan Tabel 3.8, maka dapat disimpulkan bahwa setiap indikator pada
variabel kemudahan penggunaan (X1) dinyatakan valid dan ketiga indikator
tersebut dapat digunakan untuk melakukan pengujian pengaruh kemudahan
penggunaan website perwalian terhadap kepuasan pengguna. Korelasi item
dengan total skor tertinggi terdapat pada indikator kemudahan navigasi (X1.2)
dengan pernyataan “Pengguna merasa mudah untuk menggunakan navigasi dalam
Website Perwalian”, Sedangkan Korelasi item dengan total skor terendah terdapat
pada indikator interaksi Website Jelas (X1.1) dengan pernyataan “Website
[image:52.595.125.503.599.753.2]Perwalian sangat jelas saat digunakan untuk berinteraksi oleh pengguna”.
Tabel 3.9 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Informasi
Indikator Pernyataan
Korelasi Item dengan Total Skor Keterangan Informasi Akurat (X2.1) Website Perwalian
memberikan informasi yang akurat dan terkini saat pengguna membutuhkan informasi
0,700** Valid
Informasi Tepat Waktu (X2.2)
Website Perwalian
memberikan informasi yang tepat waktu saat pengguna membutuhkan informasi
0.800**
Indikator Pernyataan Korelasi Item dengan Total Skor Keterangan Informasi Lengkap (X2.3) Website Perwalian
menyediakan informasi yang lengkap saat pengguna membutuhkan informasi
0,655** Valid
Format Informasi Sesuai (X2.4)
Website Perwalian menyediakan format informasi yang sesuai saat pengguna membutuhkan informasi
0,603** Valid
Mudah Ditemukan (X2.5)
Pengguna merasa mudah menemukan informasi yang dicari saat pengguna membutuhkan informasi
0,689** Valid
Berdasarkan Tabel 3.9, maka dapat disimpulkan bahwa setiap indikator pada
variabel kualitas informasi (X2) dinyatakan valid dan kelima indikator tersebut
dapat digunakan untuk melakukan pengujian pengaruh kualitas informasi website
perwalian terhadap kepuasan pengguna. Korelasi item dengan total skor tertinggi
terdapat pada indikator Informasi Tepat Waktu (X2.2) dengan pernyataan
“Website Perwalian memberikan informasi yang tepat waktu saat pengguna
membutuhkan informasi”, Sedangkan Korelasi item dengan total skor terendah
terdapat pada indikator Format Informasi Sesuai (X2.4) dengan pernyataan
“Website Perwalian menyediakan format informasi yang sesuai saat pengguna
[image:53.595.101.502.82.487.2]membutuhkan informasi”.
Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Interaksi
Indikator Pernyataan
Korelasi Item dengan Total Skor Keterangan Interaksi Mudah (X3.1)
Pengguna merasa mudah saat berinteraksi dengan