• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web Pada CV. Azaria Abadi Permai.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web Pada CV. Azaria Abadi Permai."

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PENJUALAN

PERABOT MEBEL BERBASIS WEB

PADA CV. AZARIA ABADI PERMAI

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

Arif Wicaksono 08.41010.0352

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

x

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR TABEL ... xxii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Pengertian Mebel ... 7

2.2 Pengertian Aplikasi ... 7

2.3 Penjualan ... 7

2.3.1 Pengertian Penjualan ... 7

2.3.2 Jenis Penjualan ... 8

2.3.3 Sistem Penjualan ... 9

2.4 Pengertian Web ... 10

2.5 Metode Pengembangan SDLC ... 11

(3)

xi

2.8 Kontruksi Perangkat Lunak ... 15

2.9 Uji Coba Perangkat Lunak ... 17

2.9.1 Tingkatan Uji Coba Perangkat Lunak ... 18

2.9.2 Pengujian Black Box ... 20

2.9.3 Web Application Performance Test ... 20

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM ... 21

3.1 Analisis Sistem... 21

3.1.1 Identifikasi Masalah ... 21

3.1.2 Analisa Permasalahan ... 22

3.1.3 Analisis Kebutuhan ... 25

3.2 Perancangan Sistem ... 25

3.2.1 System Flow ... 32

3.2.2 Context Diagram ... 41

3.2.3 Diagram Berjenjang Proses ... 42

3.2.4 Data Flow Diagram ... 43

3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 47

3.2.6 Struktur Database ... 49

3.3 Desain Antarmuka ... 58

3.3.1 Desain Form Login Admin ... 58

3.3.2 Desain Form Menu Admin Penjualan ... 59

3.3.3 Desain Form Menu Bagian Gudang ... 59

3.3.4 Desain Form Menu Bagian Produksi ... 60

3.3.5 Desain Form Master Produk Mebel ... 60

(4)

xii

3.3.8 Desain Form Master Harga Mebel ... 62

3.3.9 Desain Form View Data Pelanggan ... 62

3.3.10 Desain Form View Pemesanan Mebel ... 63

3.3.11 Desain Form View Detail Pemesanan Mebel ... 63

3.3.12 Desain Form View Pemesanan Mebel Custom ... 64

3.3.13 Desain Form View Pembayaran DP Pelanggan ... 65

3.3.14 Desain Form View Pelunasan Pembayaran Pelangan ... 65

3.3.15 Desain Form View Tambah Data Produksi Mebel ... 66

3.3.16 Desain Form View Data Produksi Mebel ... 66

3.3.17 Desain Form Konfirmasi Penerimaan Produksi ... 67

3.3.18 Desain Form Konfirmasi Pemesanan Siap Kirim ... 67

3.3.19 Desain Form Laporan Penjualan Mebel Per Periode ... 68

3.3.20 Desain Form Laporan Penjualan Mebel Per Jenis ... 69

3.3.21 Desain Form Laporan Pembayaran DP Pelanggan ... 69

3.3.22 Desain Form Laporan Pelunasan Pelanggan ... 70

3.3.23 Desain Form Laporan Permintaan Produksi Mebel ... 71

3.3.24 Desain Form Laporan Mebel Keluar ... 71

3.3.25 Desain Form Laporan Penerimaan Produksi Mebel ... 72

3.3.26 Desain Form Laporan Stok Produk Mebel ... 73

3.3.27 Desain Halaman Home Web Penjualan Produk Mebel ... 73

3.3.28 Desain Form Login Pelanggan ... 74

3.3.29 Desain Form Pendaftaran Pelanggan ... 75

3.3.30 Desain Halaman Detail Produk Mebel ... 75

(5)

xiii

3.3.33 Desain Halaman Detail Histori Pemesanan Mebel ... 78

3.4 Desain Pengujian Aplikasi ... 78

3.4.1 Unit Testing ... 79

3.4.2 Applicaton Testing ... 84

3.4.3 User Acceptance Testing... 85

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 86

4.1 Kebutuhan Sistem ... 86

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 86

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 86

4.2 Implementasi Sistem ... 87

4.2.1 Form Login ... 87

4.2.2 Form Harga Produk Mebel ... 87

4.2.3 Form Master Harga Biaya Pengiriman ... 89

4.2.4 Form View Data Pelanggan ... 90

4.2.5 Form Master Jenis Mebel ... 90

4.2.6 Form Master Produk Mebel ... 91

4.2.7 Form View Pemesanan Mebel ... 93

4.2.8 Form Input Pemesanan Mebel Custom ... 94

4.2.9 Form Konfirmasi Pembayaran DP Pelanggan ... 95

4.2.10 Form Konfirmasi Pelunasan Pembayaran Pelanggan ... 95

4.2.11 Form Data Produksi Mebel ... 96

4.2.12 Form Data Produksi Mebel Custom ... 97

4.2.13 Form Konfirmasi Penerimaan Produksi ... 98

(6)

xiv

4.2.16 Form Laporan Bagian Produksi ... 102

4.2.17 Form Laporan Bagian Gudang ... 103

4.2.18 Form Halaman Home Web Penjualan Mebel ... 104

4.2.19 Form Login Pelanggan ... 105

4.2.20 Form Pendaftaran Pelanggan ... 106

4.2.21 Form Keranjang Belanja ... 107

4.2.22 Form Histori Pemesanan Pelanggan ... 108

4.3 Uji Coba dan Evaluasi ... 110

4.3.1 Uji Coba ... 110

4.3.2 Evaluasi ... 140

BAB V PENUTUP ... 147

5.1 Kesimpulan ... 147

5.2 Saran ... 147

(7)

1

1.1Latar belakang Masalah

CV. Azaria Abadi Permai adalah perusahaan manufaktur yang bergerak

di bidang furniture mebel berbahan dasar kayu. Produk yang dihasilkan dari

perusahaan yang berlokasi di daerah Jetis, Mojokerto ini antara lain lemari, meja,

kursi, rak serbaguna dan produk custom sesuai permintaan pelanggan. Produk

mebel yang dihasilkan didistribusikan ke berbagai kota di Indonesia dan

mancanegara. Rata-rata ada 20 pelanggan tetap yang sebagian besar merupakan

distributor produk mebel dari dalam dan luar negeri. CV. Azaria Abadi Permai

hanya melayani pemesanan minimum 20 item produk mebel. Rata–rata transaksi

pemesanan produk mebel dapat mencapai 3 - 5 transaksi per minggu.

Proses penjualan perabot mebel di CV. Azaria Abadi Permai diawali

oleh pemesanan mebel oleh pelanggan. Pemesanan produk mebel oleh pelanggan

bisa dilakukan dengan datang ke tempat CV. Azaria Abadi Permai, melalui

e-mail maupun melalui sales penjualan dari CV.Azaria Abadi Permai. Pemesanan

produk mebel yang dilakukan oleh pelanggan akan dicatat di nota order oleh

admin penjualan.

Proses selanjutnya dilakukan pengecekan stok produk mebel yang

dipesan oleh pelanggan. Admin penjualan akan memberikan nota order produk

mebel ke bagian gudang untuk dilakukan pengecekan stok produk mebel.

(8)

penjualan bahwa stok untuk produk mebel yang dipesan mencukupi. Apabila

stok produk mebel yang dipesan tidak mencukupi atau tidak ada stok sama sekali

di gudang, maka bagian gudang akan menyerahkan nota order ke bagian

produksi.

Dalam waktu maksimal 1 hari setelah pelanggan melakukan pemesanan

produk mebel, admin penjualan akan memberikan informasi total harga produk

mebel dan biaya pengiriman ke pelanggan mengenai produk mebel yang dipesan.

Untuk produk mebel yang tidak ada stok, admin penjualan akan memberikan

informasi estimasi waktu penyelesaian pembuatan mebel, dan biaya total (biaya

pembuatan produk mebel dan biaya pengiriman) yang harus dibayar. Setelah

terjadi kesepakatan antara pelanggan dan pihak dari CV. Azaria Abadi Permai,

maka pelanggan akan diminta untuk melakukan pembayaran DP (Down

Payment) minimal 50% dari biaya total sebagai tanda jadi pemesanan oleh

pelanggan. Selama proses pembuatan produk mebel, pelanggan akan diberikan

informasi progres pembuatan produk melalui e-mail. Lama pembuatan produk

mebel yang dipesan tergantung dari jenis produk mebel, jumlah dan antrian

produksi mebel. Setelah produk mebel yang dipesan selesai diproduksi dan siap

untuk dikirim, pelanggan akan diminta untuk melakukan pelunasan pembayaran

dari sisa total harga pemesanan dikurangi jumlah DP yang dibayar sebelum

produk mebel yang dipesan dikirim ke lokasi pelanggan.

Saat ini proses penjualan perabot mebel ke pelanggan hanya dapat

dilakukan melalui telepon, e-mail dan datang langsung ke perusahaan.

Dampaknya untuk pelanggan yang sebagian besar berasal dari luar kota harus

(9)

pihak CV. Azaria Abadi Permai. Selain itu, interaksi antar bagian yang

berhubungan dengan proses penjualan perabot mebel pada CV. Azaria Abadi

Permai saat ini belum terkomputerisasi dengan baik, sehingga data-data dan

informasi yang berhubungan dengan proses penjualan masih belum tertata dan

tersimpan dengan baik.

Aplikasi yang tepat untuk menjawab permasalahan diatas adalah aplikasi

komputer berbasis web. Aplikasi komputer berbasis web diharapkan akan

memudahkan pelanggan untuk melakukan proses pemesanan produk mebel

karena dapat mengetahui informasi lengkap produk mebel yang ingin dipesan

sesuai yang ada di katalog produk mebel tanpa harus datang ke tempat CV.

Azaria Abadi Permai. Aplikasi komputer berbasis web juga diharapkan

memudahkan CV. Azaria dalam pencatatan data pelanggan, pencatatan transaksi

pemesanan produk mebel, meng-update informasi produk mebel seperti harga,

ukuran dan stok, serta melakukan perhitungan total harga dan biaya pengiriman

dari produk mebel yang di pesan sehingga mendukung interaksi antar bagian

pada CV. Azaria Abadi Permai agar data-data dan informasi yang berhubungan

dengan proses penjualan dapat dikelola dengan baik. Oleh sebab itu, penulis akan

membuat Rancang Bangun Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web

pada CV. Azaria Abadi Permai.

1.2Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan pada latar belakang, maka rumusan

permasalahannya adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi

(10)

1.3Batasan Masalah

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini pembatasan masalah diperlukan guna

mencegah tidak melebarnya masalah yang diteliti sehingga fokus penelitian tetap

terjaga dan memudahkan dalam perancangan sistem yang dibuat. Batasan masalah

tersebut antara lain:

1. Transaksi penjualan produk mebel pada CV. Azaria Abadi Permai hanya

dilakukan dengan cara pembayaran tunai setelah pelanggan memberikan Down

Payment 50% untuk pemesanan produk mebel.

2. Tidak membahas proses pengiriman produk mebel ke tempat pelanggan.

3. Tidak membahas proses pembayaran yang berhubungan dengan pihak ketiga.

4. Tidak membahas proses retur penjualan produk mebel.

1.4Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Tugas Akhir

ini adalah menghasilkan aplikasi penjualan berbasis web pada CV. Azaria

Abadi Permai.

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari aplikasi yang akan dibangun

nantinya adalah:

1. Membantu interaksi antara CV. Azaria ke pelanggan dalam memberikan

(11)

2. Membantu interaksi antar bagian mulai dari admin penjualan, bagian produksi,

dan bagian gudang pada CV. Azaria Abadi Permai dalam melakukan proses

penjualan produk mebel.

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan pada laporan ini adalah sebagai

berikut:

Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang

permasalahan yang terjadi, perumusan masalah yang didapat dari

latar belakang, batasan masalah, tujuan dilakukannya penelitian,

manfaat yang akan diberikan kepada stakeholder atau perusahaan,

serta penjelasan mengenai sistematika penulisan pada penelitian ini.

Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini akan menjelaskan mengenai teori-teori yang

mendukung terdiri dari teori sistem penjualan dan metode Systems

Development Life Cycle (SDLC) Waterfall.

Bab III : Analisis dan Perancangan Sistem

Dalam bab akan menjelaskan bagaimana awal proses penelitian ini

dilakukan sehingga menghasilkan sebuah perancangan yang

diperoleh melalui beberapa tahapan seperti, pengumpulan data,

(12)

permasalahan yang diberikan, sampai dengan perancangan sistem,

seperti document flow, system flow, data flow diagram, desain ERD

baik berupa conceptual data model maupun physical data model,

struktur basis data, dan interface dari aplikasi yang dirancang dan

dibangun.

Bab IV : Implementasi dan Evaluasi

Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai implementasi program

atau aplikasi yang dirancang dan dibangun, berdasarkan hasil

analisis hingga perancangan dan akan dilakukan uji coba fungsional

maupun non fungsional terhadap aplikasi yang dibangun. Tahap

akhir adalah melakukan evaluasi terhadap uji coba yang sudah

dilakukan.

Bab V : Penutup

Pada bab terakhir yaitu bab penutup ini akan dijelaskan mengenai

kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan ini, yaitu

hasil dari evaluasi, serta saran terkait dengan sistem yang

(13)

7

2.1 Pengertian Mebel

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mebel adalah perabot yang

diperlukan, berguna, atau disukai, seperti barang atau benda yang dapat dipindah

– pindah, digunakan untuk melengkapi rumah, kantor, dsb. Kursi, meja, dan

lemari merupakan contoh-contoh sederhana dari mebel. Mebel berasal dari kata

movable, yang artinya bergerak. Mebel juga sering disebut juga sebagai furnitur.

2.2 Pengertian Aplikasi

Aplikasi menurut kamus Komputer Eksekutif (1993:9) adalah masalah

yang memakai teknik pemrosesan data. Aplikasi biasanya mengacu pada

komputasi yang diinginkan, atau pemrosesan data. Sedangkan menurut

Tirtobisono (1999:21), aplikasi adalah istilah yang digunakan untuk pengguna

komputer bagi pemecahan masalah. Biasanya istilah aplikasi dipasangkan atau

digabungkan dengan suatu perangkat lunak, sehinggan akan memberikan arti atau

makna baru yaitu suatu program yang ditulis atau dibuat untuk menangani

masalah tertentu.

2.3 Penjualan

2.3.1 Pengertian Penjualan

Penjualan menurut Nickels (1998:10), adalah proses dimana penjual

(14)

bagi penjual maupun dari pembeli yang berkelanjutan dan menguntungkan kedua

belah pihak. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari

penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang

diusahakan untuk mengetahui daya tarik konsumen sehinggan dapat mengetahui

hasil produk yang dihasilkan. Menurut Winardi (1996:176), penjualan adalah

hasil yang dicapai sebagai imbalan jasa – jasa yang diselenggarakan yang

dilakukan perniagaan transaksi dunia usaha.

2.3.2 Jenis Penjualan

Menurut Martin (2006), penjualan dapat dibedakan dan diidentifikasikan

dari perusahaannya, antara lain:

1. Penjualan Langsung, yaitu penjualan dengan mengambil barang dari supplier

dan langsung dikirim ke pelanggan.

2. Penjualan Stok Gudang, yaitu penjualan barang dari stok yang telah tersedia di

gudang.

3. Penjualan Kombinasi, yaitu penjualan dengan mengambil barang yang

sebagian dari supplier dan sebagian dari stok yang tersedia di gudang.

Menurut Sumarni didalam bukunya Bauran Pemasaran dan Loyalitas

Pelanggan (2003:321), penjualan dapat dibedakan menjadi:

1. Penjualan Langsung, yaitu suatu proses membantu dan membujuk satu atau

lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa atau bertindak sesuai

ide tertentu dengan menggunakan komunikasi tatap muka.

2. Penjualan Tidak Langsung, yaitu bentuk presentase dan promosi barang dan

jasa dengan menggunakan media tertentu seperti surat kabar, majalah, radio,

(15)

2.3.3 Sistem Penjualan

Sistem Penjualan adalah sekelompok unsur atau bagian yang saling

berhubungan dan berfungsi secara bersama-sama sesuai tugas masing-masing

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Mc Leod (2001:5), sistem

penjualan adalah suatu proses yang saling mendukung dalam usahanya untuk

memenuhi kebutuhan pembeli dan bersama-sama mendapatkan kepuasan dan

keuntungan.

Berikut contoh beberapa unsur atau bagian dalam sistem penjualan

barang pada suatu perusahaan:

1. Bagian Penjualan

2. Bagian Gudang

3. Bagian Produksi

Dan untuk elemen atau bagian dalam sistem penjualan dari masing

perusahaan mungkin tidak akan sama. Hal ini disebabkan karena kebutuhan

informasi yang berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan yang lainnya.

Tujuan sistem penjualan adalah:

1. Mencatat dan mengkonfirmasi order penjualan dengan cepat dan akurat.

2. Memastikan bahwa konsumen menerima kiriman produk dan jasa tepat

waktu, sesuai yang dijanjikan.

3. Menagih tepat waktu dan akurat, sehingga perputaran kas lebih cepat.

4. Mencatat dan mengelompokkan transaksi keuangan secara cepat dan akurat

(16)

2.4 Pengertian Web

Menurt Yuhefizar (2008:10), website, atau world wide web (www)

adalah kumpulan halaman-halaman web yang mengandung informasi. Sedangkan

menurut Rianto (2007), web adalah fasilitas hypertext yang mampu menampilkan

data berupa teks, gambar, suara, animasi dan multimedia lainnya, dimana diantara

data-data tersebut saling terkait dan berhubungan satu dengan yang lainnya.

Untuk memudahkan dalam membaca data tersebut dibutuhkan sebuah browser

seperti Internet Eksplorer, Opera, Google Chrome ataupun Mozila Firefox.

Proses kerja saat pemanggilan halaman web terbagi menjadi dua bagian,

yaitu proses pada sisi klien atau dikenal dengan istilah Client Side dan proses pada

sisi server atau dikenal dengan istilah Server Side.

1. Client Side Scripting

Client Side Scripting adalah bahasa pemrograman yang proses

pengolahannya dilakukan di komputer pengunjung (Client). Ketika seseorang

ingin melihat suatu website, maka website yang bertipe ini akan sepenuhnya di

download dan diproses di komputer masing-masing sehingga siapapun yang

melihat website kita bisa mengambil seluruh script yang ditulis oleh pembuatnya.

Web yang menggunakan program ini biasanya website statis, yaitu yang

tampilannya hampir tidak berubah, kecuali website tersebut dirombak pada

halamannya (misal: web bertipe *.html). Contoh Client Side Scripting adalah

HTML (Hypertext Markup Language), CSS (Cascading Style Sheet), JavaScript,

(17)

2. Server Side Scripting

Server Side Scripting adalah kebalikan dari Client Side Scripting yaitu

bahasa pemrograman web yang pengolahannya dilakukan di komputer server dan

hasil pengolahannya kirimkan ke komputer client/pengunjung dalam bentuk

bahasa html, sehingga pengunjung tidak mengetahui script yang telah ditulis oleh

pembuatnya. Web tipe ini bersifat dinamis yaitu bisa dirubah kontennya dengan

mudah tanpa mengubah script. Bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan web

seperti online shop, forum, web sekolah, blogging dan berbagai kebutuhan

lainnya. Contoh Server Side Scripting adalah: PHP, ASP, ASP. Net, Java Server

Page.

2.5 Metode Pengembangan SDLC (Systems Development Life Cycle)

Menurut Pressman (2014), nama lain dari Model Waterfall adalah Model

Air Terjun dan kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life cyle), dimana

hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada

pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari

spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan

perencanaan (planning), pemodelan (modelling), konstruksi (construction), serta

penyerahan sistem perangkat lunak ke para pelanggan/pengguna (deployment),

yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang

(18)

Communication

Gambar 2.1 Model pengembangan Waterfall (Pressman, 2014)

Gambar 2.1 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall.

Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus

menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi,

Pressman (2014) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan

tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.

Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software

Engineering. Model ini melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai

dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap Communication, Planning,

Modeling, Construction, dan Deployment.

Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam

Model Waterfall menurut Pressman (2014) :

a. Communication

Langkah pertama diawali dengan komunikasi kepada konsumen/pengguna.

Langkah awal ini merupakan langkah penting karena menyangkut

pengumpulan informasi tentang kebutuhan konsumen/pengguna.

b. Planning

Setelah proses communication ini, kemudian menetapkan rencana untuk

(19)

resiko yang mungkin terjadi, sumber yang dibutuhkan, hasil yang akan dibuat,

dan jadwal pengerjaan.

c. Modeling

Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding.

Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software,

representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural.

d. Construction

Construction merupakan proses membuat kode (code generation). Coding

atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa

dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang

diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam

mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan

dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan

dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah

menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian

bisa diperbaiki.

e. Deployment

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah software atau

sistem. Setelah melakukan analisis, desain dan pengkodean maka sistem yang

sudah jadi akan digunakan user. Kemudian software yang telah dibuat harus

(20)

2.6 Kebutuhan Perangkat Lunak

Dalam menentukan kebutuhan perangkat lunak, yang pertama perlu

harus diperhatikan setelah definisi dari kebutuhan perangkat lunak, adalah jenis

dari kebutuhan tersebut seperti apakah produk atau proses. Keseluruhan proses

tersebut dapat menjelaskan perbedaan antara kebutuhan sistem dan perangkat

lunak.

2.7 Analisis dan Desain Perangkat Lunak

Analisis sistem atau perangkat lunak dilakukan dengan tujuan untuk

dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan

kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan desain perangkat lunak merupakan penguraian suatu sistem

informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud,

mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria,

menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau

tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan

operasional dalam membangun aplikasi.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena

kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap

selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang

harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

(21)

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut, tahap ini disebut desain sistem atau perangkat lunak.

2.8 Konstruksi Perangkat Lunak

Pada tahap ini ialah melakukan konversi hasil desain ke sistem informasi

yang lengkap melalui tahapan coding atau pengkodean termasuk bagaimana,

membuat basis data dan menyiapkan prosedur kasus pengujian, mempersiapkan

berkas atau file pengujian, pengkodean, pengompilasian, memperbaiki dan

membersihkan program serta melakukan peminjaman pengujian. Construction ini

memiliki beberapa tahapan secara umum.

Desain implementasi yang digunakan, bahasa pemrograman yang

digunakan, kualitas dari implementasi yang dilakukan, proses pengetesan dan

integritas. Dalam proses pengimplementasian penelitian ini, digunakan bahasa

pemrograman dan beberapa aplikasi pendukung yaitu:

a. PHP

PHP merupakan singkatan dari “PHP: Hypertext Preprocessor”, adalah

sebuah bahasa script berjenis server side yang menyatu dengan HTML. Sintaks

dan perintah-perintah yang dimasukkan akan sepenuhnya dijalankan dan

dikerjakan oleh server dan disertai pada halaman HTML biasa. PHP bertujuan

untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam

hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi

(22)

b. Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver adalah aplikasi desain dan pengembangan web yang

menyediakan editor visual dan kode editor dengan fitur standar seperti syntax,

code completion, dan code collapsing serta fitur lebih canggih seperti real-time

syntax checking dan code introspection untuk menghasilkan petunjuk kode untuk

membantu pengguna dalam menulis kode. Tata letak tampilan pada Adobe

Dremweaver memungkinkan pengguna dengan cepat membuat tata letak dan

manipulasi elemen HTML. Adobe Dreamweaver memiliki fitur browser yang

terintegrasi untuk melihat halaman web yang dikembangkan di jendela pratinjau

program sendiri agar konten memungkinkan untuk terbuka di web browser yang

telah terinstal.

c. MySQL

MySQL adalah sebuah implementasi dari sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL

(General Public License). Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan

MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan

produk turunan yang bersifat komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan

salah satu konsep utama dalam basisdata yang telah ada sebelumnya; SQL

(Structured Query Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian basis

data, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang

(23)

2.9 Uji Coba Perangkat Lunak

Uji coba perangkat lunak meliputi verifikasi yang dinamis dari tingkah

laku sebuah perangkat lunak yang diwakili oleh beberapa contoh kasus uji coba.

Kasus uji coba tersebut dilakukan dengan memberikan masukan kepada perangkat

lunak agar muncul tingkah laku/reaksi yang diharapkan, begitu pula sebaliknya.

Dalam uji coba perangkat lunak, yang pertama kali diperhatikan adalah

fundamental dari uji coba perangkat lunak tersebut. Di dalamnya dijelaskan

mengenai terminologi dari uji coba terkait, kunci masalah dari uji coba, dan

hubungan uji coba tersebut dengan aktifitas lainnya di dalam perangkat lunak

tersebut. Kedua, yang perlu diperhatikan adalah tingkatan dari uji coba. Di

dalamnya dijelaskan tentang target dari uji coba dan tujuan dari uji coba tersebut.

Ketiga, yang perlu diperhatikan adalah teknik dari uji coba. Di dalamnya meliputi

uji coba berdasarkan intuisi dan pengalaman dari seorang tester, diikuti oleh

teknik berdasarkan spesifikasi, teknik berdasarkan kode, teknik berdasarkan

kesalahan, teknik berdasarkan penggunaan, dan teknik dasar yang relatif

tergantung dari aplikasi tersebut. Keempat, yang perlu diperhatikan adalah

pengukuran dari uji coba terkait. Di dalamnya dijelaskan bahwa pengukuran

tersebut dikelompokkan menjadi dua, yakni yang berhubungan dengan evaluasi

ketika uji coba dilakukan serta ketika uji coba selesai dilakukan. Kelima, yang

perlu diperhatikan adalah proses uji coba itu sendiri, yang berisi tentang

(24)

2.9.1 Tingkatan Uji Coba Perangkat Lunak

Menurut Romeo (2003) terdapat tiga tingkatan testing secara umum,

yaitu:

1. Unit Testing: testing penulisan kode-kode program dalam satuan unit terkecil

secara individual.

Praktik Unit Testing secara umum:

a. Tujuan: konfirmasi bahwa modul telah dikode dengan benar.

b. Pelaku: biasanya programer.

c. Apa yang dites:

1. Fungsi (Black Box).

2. Kode (White Box).

3. Kondisi ekstrim dan batasan-batasan.

d. Kapan selesai: biasanya saat programer telah merasa puas dan tidak

diketahui lagi kesalahan.

e. Alat bantu: tidak biasa digunakan.

f. Data: biasanya tidak didata.

2. System Testing: proses testing pada sistem terintegrasi untuk melakukan

verifikasi bahwa sistem telah sesuai spesifikasi.

Praktik System Testing secara umum:

a. Tujuan: merakit modul menjadi suatu sistem yang bekerja. Dan

menentukan kesiapan untuk melakukan Acceptance Test.

b. Pelaku: pemimpin tim atau grup tes.

c. Apa yang dites:

(25)

2. Antar muka sistem.

d. Kapan selesai: biasanya bila mayoritas kebutuhan telah sesuai dan tidak

ada kesalahan mayor yang ditemukan.

e. Alat bantu:

1. Sistem pustaka dan pustaka test case.

2. Generator, komparator dan simulator data testing.

f. Data:

1. Data kesalahan yang ditemukan.

2. Test case.

3. Acceptance Testing: testing formal yang dilakukan untuk menentukan apakah

sistem telah memenuhi kriteria penerimaan dan memberdayakan pelanggan

untuk menentukan apakah sistem dapat diterima atau tidak.

Praktik Acceptance Testing secara umum:

a. Tujuan: mengevaluasi kesiapan untuk digunakan.

b. Pelaku: pengguna akhir atau agen.

c. Apa yang dites:

1. Fungsi mayor.

2. Dokumentasi.

3. Prosedur.

d. Kapan selesai: biasanya bila pengguna telah merasa puas atau tes berjalan

dengan lancar / sukses.

e. Alat bantu: komparator.

(26)

2.9.2 Pengujian Black Box

Menurut Pressman (2002: 532), pengujian black box adalah proses

eksekusi suatu program dengan maksud menemukan kesalahan. Menurut

Pressman (2002: 577), teknik pengujian black box adalah yang paling lazim

selama integrasi. Pengujian black box digunakan untuk memperlihatkan bahwa

fungsi – fungsi perangkat lunak adalah operasional bahwa input diterima dengan

baik dan output dihasilkan dengan tepat.

2.9.3 Web Application Performance Test

Pada penelitian ini, application testing pada aplikasi yang dibuat yaitu

dengan menggunakan tools WAPT (Web Application Performance Test) dengan

menggunakan jenis simulasi stress testing. WAPT (Web Application Perfomance

Testing) adalah sebuah tool software testing yang digunakan untuk pengujian

tingkat stress pada suatu aplikasi web. Stress testing adalah pengujian yang

dilakukan untuk mengetahui kemampuan perangkat lunak dalam menangani

kondisi yang tidak normal (mencakup kuantitas/volume). Dari segi sistem, salah

satunya adalah memastikan aplikasi web yang kita luncurkan bisa menangani

pengakses aplikasi tersebut sejumlah yang kita targetkan. Untuk menentukan

jumlah pengakses bukanlah hal mudah, tapi kita bisa melakukan pengujian

sebelum aplikasi diluncurkan, dengan melakukan stress testing. Dengan hasil test

tersebut, kita bisa mengetahui performa aplikasi web kita dan bisa memperkirakan

dengan infrastruktur yang kita miliki sekarang apakah layanan akan berfungsi

(27)

21

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem bertujuan untuk menganalisis sistem yang ada atau yang

berjalan pada CV. Azaria Abadi Permai saat ini, meliputi proses penjualan

mebel, proses pemesanan mebel oleh pelanggan, dan pengecekan stok mebel di

bagian gudang. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh gambaran proses yang

ada pada CV. Azaria Abadi Permai dan kelemahan-kelemahan atau

kendala-kendala yang ada pada CV. Azaria Abadi Permai. Dalam analisis sistem ini akan

dilakukan identifikasi masalah dan analisis permasalahan yang ada, kemudian

akan dilakukan analisis kebutuhan dan selanjutnya akan dilakukan perancangan

sistem sebagai solusi permasalahan tersebut.

3.1.1 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang terjadi di CV. Azaria Abadi Permai terletak pada

proses penjualan produk mebel yang mencakup interaksi perusahaan ke pelanggan

dan interaksi internal antar bagian pada CV. Azari Abadi Permai saat ini belum

terkomputerisasi dengan baik. Permasalahan pertama, admin penjualan tidak bisa

mengetahui infromasi stok produk mebel saat ada pemesanan dari pelanggan

karena harus mengecek terlebih dahulu ke bagian gudang. Dampaknya pelanggan

juga harus menunggu untuk kepastian ada atau tidaknya stok produk mebel yang

dipesan. Permasalahan kedua, saat bagian gudang melakukan penerimaan barang

(28)

diketahui oleh admin penjualan. Dampaknya, admin penjualan harus menunggu

informasi stok produk mebel dari bagian gudang. Permasalahan ketiga, saat

bagian produksi menambah suatu produk mebel yang baru, proses pembaruan

katalog produk mebel juga tidak bisa diketahui oleh pelanggan. Dampaknya

pelanggan harus menunggu informasi dari pihak CV. Azaria Abadi Permai

mengenai produk mebel yang dipesan.

3.1.2 Analisis Permasalahan

Pada CV. Azaria Abadi Permai saat ini belum terdapat suatu sistem yang

dapat membantu dalam melakukan interaksi antara pelanggan, admin penjualan,

bagian gudang, dan bagian produksi sehingga antar bagian yang terkait akan

mengetahui data-data dan informasi yang berhubungan dengan proses penjualan

pada CV. Azaria Abadi Permai. Data-data dan informasi seperti stok produk

mebel, status konfirmasi pelanggan, status pembayaran, status pengiriman, dan

proses pembaruan katalog akan dengan mudah diketahui per bagian. Pelanggan

juga akan mengetahui dengan mudah informasi dari setiap produk mebel yang

akan dipesan, seperti informasi produk mebel baru, jenis kayu yang digunakan,

ukuran, harga, dan biaya pengiriman dengan adanya katalog online produk mebel.

Berikut adalah proses bisnis saat ini pada CV. Azaria Abadi Permai dapat

(29)

Pelanggan

Sales Penjualan Memesan Pembelian Produk

Mebel Melalui E-Mail atau Datang ke Perusahaan

Menyerahkan Nota Order Pembelian Produk Mebel. Admin Penjualan

Membuat Nota Order Pembelian Produk Mebel.

Pelanggan

Mengkonformasi Nota Order Pembelian Produk

Mebel.

Admin Penjualan

Sales Penjualan

Menawarkan Katalog Produk Mebel.

Pelanggan

Mengisi Nota Order Pembelian Produk

Mebel. 1. Proses Order Pembelian Produk Mebel.

Gambar 3.1 Workflow Proses Bisnis Pemesanan Produk Mebel oleh Pelanggan

2. Proses Pengecekan Stok Produk Mebel

Admin Penjualan

Menyerahkan Nota Pemesanan Produk Mebel.

Mengecek Status Stok Produk Mebel sesuai dengan Nota

Pemesanan

Produk Mebel Stok Tersedia

Produk Mebel Stok Tidak Tersedia

Menginformasikan Status Produk Mebel Stok Tersedia.

Admin Penjualan

Menginformasikan Total Harga Produk Mebel dan Biaya Pengiriman.

Pelanggan Menginformasikan Estimasi Waktu

Penyelesaian Pembuatan Mebel, Total Harga Produk Mebel dan Biaya

Pengiriman. Gudang

Gudang

Bag. Produksi Produk Mebel Stok Tersedia

Produk Mebel Stok Tidak Tersedia

Gudang

Menginformasikan Status Produk Mebel Stok Tidak

Tersedia.

Admin Penjualan

Gambar 3.2 Workflow Proses Bisnis Pengecekan Stok Produk Mebel

Document flow proses penjualan produk mebel dapat dilihat pada

(30)

Document FlowPenjualan CV. Azaria Abadi Permai

Admin Penjualan

Pelanggan Bag. Gudang Bag. Produksi

P

Mebel yang Dipesan Stok Tersedia? Total Harga Mebel dan Biaya Pengiriman

ke Pelanggan

Menginformasikan Produk Mebel yang Dipesan Stok Tidak Tersedia, Estimasi Waktu, Total Harga Mebel dan Biaya Pengiriman Pembuatan ke Pelanggan Pelanggan Harus DP 50%

dari Total Harga sebagai Tanda Jadi Pembelian

Ya

Tidak

Membayar DP 50% dari Total Harga sebagai

Tanda Jadi

Melakukan Pencatatan Pembayaran DP oleh

Pelanggan

Nota DP Menginformasikan

Progress Pembuatan Mebel

Menginformasikan Progress Pembuatan Mebel

ke Pelanggan

Menginformasikan Mebel Sudah Siap Dikirim dan

Informasi Pelunasan Pembayaran Pelanggan Melunasi Pembayaran

Pesanan Mebel

Nota Order

(31)

Sistem yang baru diperlukan untuk mengkomputerisasi proses penjualan

produk mebel pada CV. Azaria Abadi Permai. Sistem yang baru diharapkan dapat

membantu interaksi antar pelanggan, admin penjualan, bagian gudang, dan bagian

produksi.

3.1.3 Analisis Kebutuhan

Dari uraian identifikasi masalah diatas, CV. Azaria Abadi Permai

mempunyai masalah pada sistem penjualan mebel yang masih berjalan manual.

Interaksi antara pelanggan, admin penjualan, bagian gudang, dan bagian produksi

perlu di komputerisasi dengan baik.

Dalam permasalahan ini, maka perusahaan membutuhkan suatu aplikasi

yang dapat:

1. Membantu interaksi antara perusahaan ke pelanggan dan interaksi antar

bagian dalam melakukan proses penjualan produk mebel.

2. Menyimpan data-data dan menampilkan informasi yang berhubungan dengan

proses penjualan berupa laporan, seperti laporan penjualan mebel, laporan

produksi mebel, laporan stok mebel dan laporan pembayaran pelanggan.

3.2 Perancangan Sistem

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat dirancang sebuah solusi

model pengembangan sistem yang akan menjadi dasar dalam perancangan sistem

selanjutnya. Secara umum model pengembangan tersebut digambarkan dalam

(32)

Pelanggan

Admin Penjualan

Bag. Produksi

Gudang

Internet Database Server

Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web 1. Katalog Mebel

2. Status Pemesanan Mebel 3. Status Pembayaran DP 4. Status Pelunasan Pembayaran

5. Status Pengiriman

1. Transaksi Pemesanan Mebel 2. Transaksi Pembayaran DP 3. Transaksi Pelunasan Pembayaran

1. Transaksi Penerimaan Pesanan Mebel 2. Transaksi Penjualan Mebel 3. Transaksi Penerimaan Pembayaran DP 4. Transaksi Penerimaan Pelunasan Pembayaran

5. Harga Produk Mebel 6. Biaya Pengiriman

1. Lap. Penjualan Per Periode 2. Laporan Penjualan Per Jenis Mebel 3. Laporan Pembayaran DP Pelanggan 4. Laporan Pelunasan Pembayaran Pelanggan

1.Transaksi Produksi Mebel 2. Transaksi Pengiriman Mebel ke Gudang

3. Katalog Produk Mebel

1. Transaksi Penerimaan Mebel dari Bag. Produksi 2. Status Mebel Siap Kirim

3. Status Pengiriman 1. Laporan Mebel Keluar

2. Laporan Permintaan Produksi

1. Laporan Penerimaan Mebel 2. Laporan Stok Mebel

Gambar 3.4 Desain Arsitektur Aplikasi Penjualan Mebel Berbasis Web

Desain arsitektur pada gambar 3.4 menjelaskan aliran data atau proses

yang berhubungan antar aktor dari aplikasi penjualan perabot mebel yang dibuat.

Terdapat 4 entitas yang terlibat dalam proses penjualan produk mebel pada CV.

Azaria Abadi Permai yaitu pelanggan, admin penjualan, bagian produksi dan

bagian gudang.

Gambaran secara umum mengenai input, proses dan output aplikasi yang

(33)

Input Proses Output Pendaftaran dan

Penyimpanan Data Pelanggan

Data Pelanggan

Transaksi Penjualan Produk Mebel

Laporan Penjualan Jenis Mebel

Data Produk Mebel Katalog Mebel

1

Data Biaya Kirim Nota Pemesanan

Mebel

Laporan Pelanggan yang Belum DP

Mebel dari Bag. Produksi

Laporan Pesanan yang Belum Dilunasi

(34)

Berdasarkan gambar block diagram tersebut, maka dapat dijelaskan input,

proses dan output, untuk jelasnya dapat dilihat pada penjelasan berikut:

a. Input

1. Data Produk Mebel

Berisi informasi mengenai produk mebel yang ada di katalog. Meliputi

nama, harga, ukuran, jenis produk mebel.

2. Data Stok Mebel

Berisi informasi stok mebel yang ada. Data stok didapat dari transaksi

penerimaan barang dari bagian produksi, dan transaksi penjualan produk

mebel.

3. Data Biaya Kirim

Berisi informasi biaya pengiriman produk mebel sesuai lokasi.

b. Proses

1. Proses Pengiriman Produk Mebel dari Bagian Produksi

Merupakan proses pengiriman produk mebel dari bagian produksi ke

bagian gudang.

2. Proses Penerimaan Produk Mebel di Gudang

Merupakan proses penerimaan produk mebel di bagian gudang.

3. Proses Pembuatan Katalog Produk Mebel

Merupakan proses pengubahan data produk mebel menjadi display

informasi produk mebel.

4. Proses Pendaftaran dan Penyimpanan Data Pelanggan

Merupakan proses pendaftaran dan penyimpanan data-data pelanggan

(35)

5. Proses Transaksi Pemesanan Mebel

Merupakan proses pelanggan melakukan pemesanan produk mebel.

6. Proses Konfirmasi Pembayaran Uang Muka/Tanda Jadi

Merupakan proses dimana pelanggan telah setuju / deal untuk membeli

produk mebel yang dipesan.

7. Proses Pelunasan Pembayaran oleh Pelanggan

Merupakan proses pelunasan pembayaran oleh pelanggan setelah admin

penjualan menginformasikan bahwa produk mebel sudah siap dikirim.

8. Proses Transaksi Penjualan Produk Mebel

Merupakan proses dimana mebel berhasil dijual atau pelanggan membeli

produk mebel yang diorder.

c. Output

1. Informasi Data Mebel Keluar

Merupakan informasi data produk mebel yang keluar/dikirim dari bagian

produksi ke gudang.

2. Informasi Data Penerimaan Mebel

Merupakan informasi data produk mebel yang diterima di bagian gudang.

3. Informasi Data Stok Mebel

Merupakan informasi data stok mebel yang ada di gudang.

4. Informasi Katalog Mebel

Merupakan informasi berupa display yang berisi data-data produk mebel.

5. Informasi Data Stok Mebel

Merupakan informasi yang berhubungan dengan stok produk mebel.

6. Informasi Data Pelanggan

(36)

7. Informasi Data Pemesanan Mebel

Merupakan informasi yang berisi data – data pemesanan mebel

pelanggan.

8. Informasi Nota Pemesanan Mebel

Merupakan informasi yang berisi data-data pemesanan produk mebel oleh

pelanggan.

9. Informasi Status Pembayaran DP

Merupakan informasi status pembayaran DP yang dilakukan oleh

pelanggan.

10.Nota Pembayaran DP

Merupakan informasi bukti tanda terima pembayaran DP yang dilakukan

oleh pelanggan.

11.Informasi Status Pelunasan Pembayaran

Merupakan informasi status pelunasan pembayaran yang dilakukan oleh

pelanggan.

12.Informasi Nota Penjualan Mebel

Merupakan informasi bukti penjualan produk mebel untuk pelanggan.

13.Informasi Laporan Penjualan Mebel Per Periode

Merupakan informasi dari transaksi penjualan produk mebel per periode

waktu.

14.Informasi Laporan Penjualan Jenis Mebel

Merupakan informasi dari transaksi penjualan per jenis produk mebel.

15.Informasi Laporan Stok Mebel

(37)

16.Informasi Status Pengiriman

Berisi informasi status pengiriman produk mebel ke tempat pelanggan.

17.Informasi Laporan Pelanggan yang Belum DP

Berisi informasi data pelanggan yang belum melakukan pembayaran uang

muka/DP setelah melakukan pemesanan.

18.Informasi Laporan Permintaan Produksi

Berisi informasi data kebutuhan produk mebel yang harus diproduksi oleh

bagian produksi.

19.Informasi Laporan Pelunasan Pelanggan

Berisi laporan data pelunasan pembayaran pelanggan.

20.Informasi Laporan Pesanan yang Belum Dilunasi

Berisi laporan data pelanggan yang belum melakukan pelunasan

pembayaran.

Untuk dapat menjalankan sistem yang dibuat untuk diperlukan perangkat

keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi tertentu. Adapun kebutuhan

perangkat keras dan perangkat lunak untuk sistem ini adalah sebagai berikut:

A. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Daftar kebutuhan perangkat keras untuk implementasi aplikasi dalam

penelitian ini disarankan memiliki spesifikasi minimal sebagai berikut:

1. Kapasitas Random Access Memory (RAM) 2024 MB.

2. Processor minimal Intel Core 2 Duo.

(38)

4. VGA Card 512 MB On Board.

5. Printer untuk mencetak data yang diperlukan.

B. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Daftar kebutuhan perangkat keras untuk pengembangan aplikasi, memiliki

spesifikasi minimal:

1. Sistem Operasi Microsoft Windows 7 Basic.

2. Internet Browser Google Chrome.

3. MySQL Database 5.6

3.2.1 System Flow

Dalam merancang aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web,

dikumpulkan beberapa informasi yang diperlukan, perancangan sistem yang

dilakukan dengan cara merancang sistem dan membuat database, pertama akan

dibuat system flow untuk mengetahui alur sistem yang terjadi untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada penjelasan berikut. System flow aplikasi penjualan perabot

mebel pada CV. Azaria Abadi Permai terdiri dari:

1. System Flow Proses Pendaftaran Pelanggan

Pelanggan harus melakukan pendaftaran pelanggan terlebih dahulu agar

dapat melakukan proses transaksi pemesanan mebel melalui web. Pelanggan

harus memasukkan data pelanggan seperti nama, tanggal lahir, alamat, e-mail,

nomor telepon, lokasi. Pada form pendaftaran ini, pelanggan juga harus

memasukkan data username dan password yang akan digunakan sebagai login

(39)

System Flow Form Pendaftaran Pelanggan

Gambar 3.6 System Flow Pendaftaran Pelanggan

2. System Flow Proses Pembuatan Master Jenis Mebel

System Flow Form Master Jenis Mebel

F

Menginputkan Data Jenis Mebel

Menyimpan Data

Jenis Mebel Master Jenis Mebel

Selesai Data Jenis

Mebel

Informasi Jenis Mebel

(40)

Bagian produksi akan menginputkan data jenis produk mebel yang

berupa nama jenis produk mebel. Sistem akan menyimpan ID Jenis Mebel dan

Nama Jenis Mebel ke tabel Master Jenis Mebel.

3. System Flow Proses Pembuatan Master Produk Mebel

System Flow Form Master Produk Mebel

F

u

n

c

t

io

n

Sistem Bagian Produksi

Mulai

Menginputkan Data Produk Mebel

Menyimpan Data

Produk Mebel Master Produk Mebel

Selesai Data Produk

Mebel

Informasi Produk Mebel

Gambar 3.8 System Flow Proses Pembuatan Master Produk Mebel

Bagian produksi akan menginputkan data produk mebel yang mencakup

nama mebel, kayu yang digunakan, ukuran mebel, foto, dan jumlah yang

diproduksi. Sistem akan menyimpan data produk mebel ke tabel Master Produk

(41)

4. System Flow Proses Pembuatan Master Harga Produk Mebel

Harga produk mebel masing-masing akan diinputkan oleh admin

penjualan. Sistem akan menyimpan data produk mebel ke tabel Master Harga

Produk Mebel.

System Flow Form Master Harga Produk Mebel

F

Master Harga Produk Mebel

Gambar 3.9 System Flow Proses Pembuatan Master Harga Produk Mebel

5. System Flow Proses Pembuatan Master Biaya Kirim

System Flow Form Master Biaya Kirim

F

Biaya Kirim Master Biaya Kirim

Selesai Data Biaya

Kirim

Informasi Biaya Kirim

(42)

Admin Penjualan akan memasukkan data biaya kirim yang mencakup

biaya dan lokasi. Sistem akan menyimpan data biaya kirim ke tabel Master Biaya

Kirim. Informasi biaya kirim akan digunakan untuk variabel perhitungan harga

total pemesanan produk mebel yang dilakukan pelanggan melalui aplikasi web.

6. System Flow Proses Transaksi Produksi Mebel

System Flow Form Transaksi Produksi Mebel

Bag. Produksi Sistem Bag. Gudang

Mulai

Data Produksi Mebel

Menginputkan Data Produksi Mebel

Menyimpan Data dan Status Produksi Mebel

Informasi Stok Produk Mebel

Konfirmasi Penerimaan Produksi Mebel

Mebel Sudah Diterima? Meng-update Status

Produksi Mebel Sudah

Belum

Selesai Trx Produksi

Mebel

Trx Produksi Mebel

Master Produk Mebel Informasi Status

Produk Mebel

(43)

Bagian Produksi akan memasukkan data mebel yang telah diproduksi

yang meliputi tanggal dan nama mebel. Sistem akan menyimpan data produksi

mebel ke tabel Trx Produksi Mebel. Setelah itu bagian produksi mengirimkan

mebel yang sudah diproduksi ke bagian gudang. Setelah produk mebel sampai di

bagian gudang, bagian gudang akan menginputkan konfirmasi penerimaan mebel

ke sistem. Sistem akan menyimpan data konfirmasi penerimaan mebel dan

sekaligus meng-update informasi stok produk mebel yang ada di gudang.

7. System Flow Proses Pemesanan Produk Mebel

Aplikasi web penjualan produk mebel pada CV. Azaria Abadi Permai

akan menampilkan katalog produk mebel setelah aplikasi web dibuka. Pelanggan

tidak harus mendaftar terlebih dahulu untuk bisa melihat katalog produk mebel

yang ada. Pelanggan dapat memilih produk mebel yang akan dipesan dan

memasukkannya ke keranjang belanja. Apabila pelanggan ingin melakukan

checkout keranjang belanja, pelanggan terlebih dahulu akan diminta login masuk

ke aplikasi web. Apabila pelanggan belum mempunyai username dan password,

pelanggan harus melakukan proses pendaftaran pelanggan terlebih dahulu.

Setelah pelanggan melakukan login, sistem akan menghitung total harga

dan biaya kirim sekaligus menyimpan data pemesanan mebel ke tabel Trx

Pemesanan Mebel. Informasi DP atau Uang Muka yang harus dibayar pelanggan

akan tampil ke menu pemesanan mebel, sehingga pelanggan mengetahui berapa

(44)

System Flow Form Transaksi Pemesanan Mebel

Sudah Selesai Mencari Produk Mebel?

Belum

Form Login Pelanggan

Sudah Terdaftar Sebagai

Pelanggan? Menginputkan Total Harga dan

Biaya Kirim

Ya

Menyimpan Data Pemesanan Mebel

Informasi Pembayaran DP/ Pelunasan yang Harus

Dibayar

Produk Mebel

Produk Mebel

Biaya Kirim

Trx Pemesanan Mebel Menambahkan Produk Mebel ke

Keranjang Belanja?

(45)

8. System Flow Proses Pembayaran DP/Uang Muka Pelanggan

System Flow Form Pembayaran DP (Down Payment) Pelanggan

Pelanggan Sistem Admin Penjualan

Mulai

Pembayaran DP Sudah Masuk/Diterima? Meng-update Status

Pembayaran DP Pelanggan Sudah

Belum

Gambar 3.13 System Flow Proses Pembayaran DP/Uang Muka Pelanggan

Setelah pelanggan menginputkan data konfirmasi pembayaran DP,

Admin penjualan akan mengecek apakah DP yang dibayar pelanggan sudah

diterima atau belum. Apabila DP sudah masuk, maka Admin Penjualan akan

mengkonfirmasi penerimaan pembayaran DP pelanggan. Sistem akan

meng-update status pembayaran DP pelanggan sehingga pelanggan akan mengetahui

(46)

9. System Flow Proses Pelunasan Pembayaran Pelanggan

System Flow Form Pelunasan Pembayaran Pelanggan

Pelanggan Sistem Admin Penjualan

Mulai

Konfirmasi Penerimaan Pelunasan Pembayaran Pelanggan

Gambar 3.14 System Flow Proses Pelunasan Pembayaran Pelanggan

Setelah pelanggan menginputkan data konfirmasi pelunasan pembayaran,

Admin penjualan akan mengecek apakah pelunasan yang dibayar pelanggan sudah

diterima atau belum. Apabila pelunasan pembayaran sudah masuk, maka Admin

Penjualan akan mengkonfirmasi penerimaan pelunasan pembayaran pelanggan.

Sistem akan meng-update status pelunasan pembayaran pelanggan sehingga

(47)

10.System Flow Proses Transaksi Pengiriman Mebel

System Flow Form Pengiriman Produk Mebel

Bagian Gudang Sistem Pelanggan

Mulai

Mengkonfirmasi Mebel Siap Kirim

Menyimpan Data Konfirmasi Mebel Siap

Kirim Konfirmasi Penerimaan Mebel

Selesai Trx Pemesanan

Mebel

Mebel Sudah Diterima? Belum

Menyimpan Status

Pengiriman Mebel Sudah

Gambar 3.15 System Flow Proses Transaksi Pengiriman Mebel

Bagian gudang akan mengkonfirmasi produk mebel yang siap dikirim

apabila produk mebel yang dipesan sudah siap dikirim dan pelanggan sudah

melunasi pembayaran dari pemesanan mebel yang dilakukan. Sistem akan

menyimpan status pengiriman mebel apabila pelanggan telah melakukan

konfirmasi penerimaan mebel.

3.2.2 Context Diagram

Context diagram aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web

mempunyai empat entitas yang memberi masukan kepada sistem dan menerima

keluaran dari sistem. Keempat entitas tersebut antara lain pelanggan, admin

penjualan, bagian gudang, dan bagian produksi. Context diagram aplikasi

(48)

Data Pelanggan Laporan Penjualan Per

Periode Laporan Penjualan Per

Jenis 1

Aplikasi Penjualan Mebel Berbasis Web

Admin Penjualan

Bag. Produksi Pelanggan

Bag. Gudang

Gambar 3.16 Context Diagram Aplikasi Penjualan Perabot Mebel

3.2.3 Diagram Berjenjang Proses

Diagram berjenjang proses berguna sebagai alat desain dan teknik

dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi.

Tujuan dari diagram jenjang proses adalah dapat memberikan informasi mengenai

fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem tersebut. Aplikasi penjualan perabot

mebel berbasis web memiliki empat sub proses yang meliputi mengelola master,

mengelola data keluar masuk mebel, mengelola data pemesanan mebel, dan

membuat laporan. Untuk lebih jelasnya, diagram berjenjang proses penjualan

(49)

0

Gambar 3.17 Diagram Berjenjang Sistem Penjualan Perabot Mebel

3.2.4 Data Flow Diagram

Penggambaran sistem menggunakan Data Flow Diagram (DFD) dimulai

dari context diagram seperti dapat dilihat pada Gambar 3.9. Dari context diagram

dapat di dekomposisi lagi menjadi level yang lebih rendah (lowest level) untuk

menggambarkan sistem lebih rinci.

1. DFD Level 0 Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web

Pada DFD level 0 aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web terdapat

empat proses utama yaitu mengelola master, mengelola data keluar masuk mebel,

mengelola data pemesanan mebel, dan membuat laporan. DFD level 0 pada

(50)

Data Produk Mebel

Data Penjualan Mebel per Periode Data Penjualan Mebel

per Jenis

Laporan Penjualan per Periode Data Pembayaran DP

Pelanggan Mengelola Data Stok Mebel

3 Mengelola Data Pemesanan

Mebel

4 Membuat Laporan 1 Master Produk Mebel

2 Master Pelanggan

3 Master Biaya Kirim

4 Master Jenis Mebel

5 Trx Produksi Mebel

7 Trx Pemesanan Mebel

Bagian Gudang

Gambar 3.18 DFD Level 0 Aplikasi Penjualan Perabot Mebel

2. DFD Level 1 Mengelola Data Master

DFD level 1 mengelola data master memiliki lima proses untuk

mengolah data produk mebel, mengolah data biaya kirim, mengolah data jenis

mebel, mengolah data pelanggan, dan mengolah data admin. Pada proses

mengolah data produk mebel, yang memasukkan data adalah bagian produksi dan

admin penjualan. Pada proses mengolah data biaya kirim yang memasukkan

adalah admin penjualan. Pada proses mengolah data jenis mebel yang

memasukkan adalah adalah bagian produksi. Proses mengolah data pelanggan

dimasukkan oleh pelanggan, dan proses mengolah data admin dimasukkan oleh

(51)

Data Produk Mebel

Data Produk Mebel

Data Jenis Mebel

Data Jenis Mebel

Data Jenis Mebel

Data Pelanggan Data Pelanggan

Data Biaya Kirim

Data Biaya Kirim Admin Penjualan Bagian Produksi

Pelanggan

1 Master Produk Mebel

2 Master Pelanggan

3 Master Biaya Kirim 4 Master Jenis Mebel

1.1

Gambar 3.19 DFD Level 1 Mengelola Data Master

3. DFD Level 1 Mengelola Data Stok Mebel

DFD level 1 mengelola data stok mebel memiliki tiga proses untuk

memasukkan data pengiriman produk mebel, konfirmasi penerimaan produk

mebel dan memasukkan data produksi mebel. Pada proses memasukkan data

pengiriman, yang memasukkan data adalah bagian produksi. Yang dimaksud

pengiriman disini adalah pengiriman mebel dari bagian produksi ke bagian

gudang. Pada proses konfirmasi penerimaan produk mebel yang memasukkan

data adalah adalah bagian gudang. Proses penerimaan yang dimaksud disini

adalah penerimaan mebel dari bagian produksi Proses memasukkan data produksi

mebel dimasukkan oleh bagian produksi. DFD level 1 mengolah data stok mebel

(52)

Data Pengiriman

5 Trx Produksi Mebel

Bagian Gudang

Gambar 3.20 DFD Level 1 Mengelola Stok Mebel

4. DFD Level 1 Mengelola Data Pemesanan Mebel

DFD level 1 mengelola data pemesanan mebel memiliki empat proses

untuk menyimpan data pemesanan pelanggan, menyimpan data pembayaran DP

pelanggan, menyimpan data pelunasan, menyimpan status pengiriman. Pada

proses menyimpan data pemesanan pelanggan, yang memasukkan data adalah

pelanggan saat melakukan proses pemesanan mebel di aplikasi. Proses

pembayaran pelanggan yang mencakup pembayaran DP dan pelunasan

pembayaran di konfirmasi dan disimpan oleh admin penjualan. Proses menyimpan

status pengiriman oleh admin penjualan. Admin penjualan akan menginputkan

status pengiriman mebel ke pelanggan setelah pelanggan melakukan pelunasan

pembayaran. DFD level 1 mengolah data pemesanan mebel dapat dilihat pada

(53)

Data Pemesanan

Status Pembayaran DP Pelanggan Mebel ke Lokasi

Pelanggan Data Pembayaran DP

Pelanggan

Data Pelunasan Pelanggan Pelanggan

7 Trx Pemesanan Mebel

Admin Penjualan

Gambar 3.21 DFD Level 1 Mengelola Data Pemesanan Mebel

3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram digunakan untuk menggambarkan pemrosesan

dan hubungan data-data yang digunakan dalam sistem. Dalam perancangan

aplikasi ini terdapat beberapa entitas yang saling terkait untuk menyediakan data

yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk Conceptual Data

Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

Conceptual Data Model dari aplikasi penjualan produk mebel berbasis

web mempunyai 11 tabel. CDM dari aplikasi penjualan produk mebel berbasis

(54)

Mengentry Data Trx Keranjang Belanja Custom

#

Gambar 3.22 CDM Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web

Berdasarkan CDM yang ada, dapat dibuat PDM. PDM dari aplikasi

penjualan perabot mebel berbasis web terdapat sebelas tabel yaitu tabel master

produk mebel, tabel master jenis tabel, tabel master admin, tabel master

pelanggan, tabel biaya kirim, tabel transaksi pemesanan mebel, tabel detail

transaksi pemesanan mebel, tabel tabel produksi mebel, tabel detail produksi

mebel, tabel transaksi keranjang belanja, dan tabel transaksi keranjang belanja

custom. PDM dari aplikasi penjualan perabot mebel berbasis web dapat dilihat

(55)

FK_MENGENTRY_DATA Trx Keranjang Belanja Custom

ID_KERANJANG_BELANJA_CUSTOM

Gambar 3.23 PDM Aplikasi Penjualan Perabot Mebel Berbasis Web

3.2.6 Struktur Database

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, PDM merupakan gambaran dari

struktur database. Tiap-tiap entitas dalam ERD akan digunakan sebagai tabel

(56)

1. Pelanggan

Nama Tabel : Master Pelanggan

Fungsi : Untuk menyimpan data identitas dan user pelanggan untuk

melakukan pemesanan produk mebel di aplikasi.

Primary Key : ID_Pelanggan

Foreign Key : ID_Biaya_Kirim

Tabel 3.1 Master Pelanggan

Field Name Type Length Constraint Description

ID_Pelanggan Varchar 30 PK ID Pelanggan.

ID_Biaya_Kirim Varchar 30 FK

(57)

2. Admin

Nama Tabel : Master Admin

Fungsi : Untuk menyimpan data identitas dan user admin untuk

melakukan login ke aplikasi.

Primary Key : ID_Admin

Foreign Key : -

Tabel 3.2 Master Admin

Field Name Type Length Constraint Description

(58)

3. Produk Mebel

Nama Tabel : Master Produk Mebel

Fungsi : Untuk menyimpan data produk mebel.

Primary Key : ID_MEBEL

Foreign Key : ID_ADMIN, ID_JENIS_MEBEL

Tabel 3.3 Master Produk Mebel

Field Name Type Length Constraint Description

ID_MEBEL Varchar 30 PK ID Mebel

ID_ADMIN Varchar 30 FK ID Admin

ID_JENIS_MEBEL Varchar 30 FK ID Jenis

Mebel

Nama Varchar 30 - Nama Mebel

Kayu Varchar 30 -

Bahan Baku Kayu yang Digunakan

Ukuran Varchar 30 - Ukuran

Mebel

Harga Integer - - Harga Mebel

Foto Varchar 200 - Foto Mebel

Stok Integer - -

Ketersediaan Jumlah Stok

Mebel

Safety Stock Integer - Jumlah Aman

Stok Mebel

Status Varchar 30

Status Mebel Aktif atau

(59)

4. Jenis Mebel

Nama Tabel : Master Jenis Mebel

Fungsi : Untuk menyimpan data jenis/kategori produk mebel.

Primary Key : ID_JENIS_MEBEL

Foreign Key : ID_ADMIN

Tabel 3.4 Master Jenis Mebel

Field Name Type Length Constraint Description

ID_JENIS_MEBEL Varchar 30 PK ID Jenis

Mebel

ID_ADMIN Varchar 30 FK ID Admin

Jenis Mebel Varchar 30 - Nama jenis

mebel

5. Biaya Pengiriman

Nama Tabel : Master Biaya Pengiriman

Fungsi : Untuk menyimpan data biaya pengiriman produk mebel.

Primary Key : ID_Biaya_Kirim

Foreign Key : ID_ADMIN

Tabel 3.5 Master Biaya Pengiriman

Field Name Type Length Constraint Description

ID_BIAYA_KIRIM Varchar 30 PK ID Biaya

Pengiriman

ID_ADMIN Varchar 30 FK ID Admin

Lokasi Varchar 30 - Lokasi

Pengiriman

Biaya Varchar 30 - Biaya

(60)

6. Transaksi Produksi Mebel

Nama Tabel : Trx Produksi Mebel

Fungsi : Untuk menyimpan data transaksi produksi mebel, data

transaksi mebel keluar, dan data transaksi tabel masuk.

Primary Key : ID_TRX_PRODUKSI

Foreign Key : ID_ADMIN

Tabel 3.6 Transaksi Produksi Mebel

Field Name Type Length Constraint Description

ID_TRX_PRODUKSI Varchar 30 PK ID Transaksi

Produksi

ID_ADMIN Varchar 30 FK ID Admin

Tanggal Date 30 -

Tanggal Transaksi Produksi

Status Varchar 30 - Status

Produksi

Jenis Varchar 10 -

Jenis Produksi Mebel

7. Detail Transaksi Produksi Mebel

Nama Tabel : Dtl Produksi Mebel

Fungsi : Untuk menyimpan data jumlah produk mebel pada

transaksi produksi mebel.

Primary Key : ID_DTL_PRODUKSI

Foreign Key :ID_MEBEL,ID_DTL_PEMESANAN,

Gambar

Gambar 3.3 Document flow Proses Penjualan Produk Mebel
Gambar 3.4 Desain Arsitektur Aplikasi Penjualan Mebel Berbasis Web
Gambar 3.11 System Flow Proses Transaksi Produksi Mebel
Gambar 3.12 System Flow Proses Pemesanan Produk Mebel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, yang telah memberikan penyertaan, bimbingan dan kekuatan, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir Landasan Konseptual

Obat Kutil Kelamin Yang Ada Di Apotik ~ Obat kutil kelamin dari denature indonesia merupakan obat herbal alami yang terbukti ampuh dan sangat aman dalam merontokan

(2) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2020 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya Tahun 2020 Kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia,

Tigor Morris Marpaung, S.Sos Tigor Morris Marpaung, S.Sos Tigor Morris Marpaung, S.Sos Haronas Kutanto, M.I.Kom Haronas Kutanto, M.I.Kom Haronas Kutanto, M.I.Kom Putro Nugroho,

digunakan bagi siswa kelas V di SD Negeri 1 Kaliprau Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Produk model permainan tradisional bontengan adu sudah dapat digunakan

Maka dari itu penelitian ini akan dibangun dengan model koreksi kesalahan ( Error Correction Model /ECM) guna menganalisis keseimbangan faktor-faktor ekonomi yang

Seperti kita ketahui bersama kemajuan teknologi disegala bidang berkembang begitu pesatnya, sektor komputerisasi adalah salah satu sektor yang sedang berkembang dengan cepat

Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,16 persen; kelompok kesehatan naik 0,05 persen serta kelompok pendidikan, rekreasi & olah raga naik