• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PERMAINAN FIGHT FOR ABALL DENGAN METODE LATIHAN PERMAINAN EKOR RUBAH UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK DASAR KUDA-KUDA PADA ATLET GULAT USIA PEMULA (8-12 TAHUN) BOYS GULAT CLUB TAHUN 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PERMAINAN FIGHT FOR ABALL DENGAN METODE LATIHAN PERMAINAN EKOR RUBAH UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK DASAR KUDA-KUDA PADA ATLET GULAT USIA PEMULA (8-12 TAHUN) BOYS GULAT CLUB TAHUN 2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PERMAINAN FIGHT FOR ABALL DENGAN METODE LATIHAN PERMAINAN EKOR RUBAH

UNTUK MENINGKATKAN TEKNIK DASAR KUDA-KUDA PADA ATLET GULAT USIA PEMULA (8-12 TAHUN)

BOYS GULAT CLUB TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

Sekda Tiberius Barus NIM. 6101121043

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

SEKDA TIBERIUS BARUS, Perbedaan Pengaruh Latihan Permainan Fight For A Ball Dengan Latihan Permainan Ekor Rubah Untuk Meningkatkan Teknik Dasar Kuda-kuda Pada Atlet Gulat Usia Pemula ( 8-12 Tahun) Boys Gulat Club Tahun 2015

(Dosen Pembimbing : INDRA DARMA SITEPU)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2016

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment, dan pelaksanaan latihan yaitu latihan permainan Fight For A Ball dan latihan permainan Ekor Rubah. Populasi adalah seluruh atlet gulat putra yang berjumlah 21 orang. Jumlah sampel 16 orang diperoleh dengan teknik Purposive

Sampling. Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok teknik Matching Pairing

yaitu kelompok latihan permainan Fight For A Ball dan latihan permainan Ekor Rubah. Instrumen penelitian untuk pengumpulan data dengan portofolio penilaian, penelitian ini dilaksanakan selama 18 kali pertemuan dengan latihan 3 (tiga) kali dalam seminggu. Untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas maupun terikat digunakan hipotesis I dan II dilakukan dengan uji t berpasangan sedangkan untuk hipotesis ketiga dilakukan dengan uji t dua pihak. sebelum uji hipotesis dilakukan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis data.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan maka diperoleh pengujian hipotesis sebesar 33,02. Selanjutnya harga tersebut dibandingkan dengan harga dengan dk = n-1 (8-1=7) pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 2,36 dengan demikian > (33,02>2,36). Hal ini berarti ditolak dan

terima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara signifikan latihan fight for a ball berpengaruh terhadap peningkatan hasil teknik dasar kuda-kuda

atlet usia pemula (8-12 tahun) boys gulat club tahun 2015.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan maka diperoleh pengujian hipotesis sebesar 15,97. Selanjutnya harga tersebut dibandingkan dengan harga dengan dk = n-1 (8-1=7) pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 2,36 dengan demikian > (15,97 > 2,36). Hal ini berarti ditolak dan

terima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara signifikan latihan

ekor rubah berpengaruh terhadap peningkatan hasil teknik dasar kuda-kuda atlet usia pemula (8-12 tahun) boys gulat club tahun 2015.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan maka diperoleh pengujian hipotesis sebesar 2,64. Selanjutnya harga tersebut dibandingkan dengan harga dengan dk = n-1 (8-1=7) pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 2,36 dengan demikian > (2,64 > 2,36). Hal ini berarti ditolak dan

terima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latihan ekor rubah lebih

besar pengaruhnya secara signifikan dari pada latihan permainan fight for a ball terhadap teknik dasar kuda-kuda atlet gulat usia pemula (8-12 tahun) boys gulat

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

semua hal yang telah diberikan-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penyusunan dan penulisan skripsi ini sebagaimana yang diharapkan. Skripsi ini

dibuat untuk memenuhi salah satu syarat penyelesaian akhir studi dan untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Olahraga.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan, baik dari segi isinya maupun tata bahasanya. Oleh karena itu

penulis dengan kerendahan hati sangat mengharapkan saran dan masukan yang

konstruktif dari Bapak penguji agar skripsi ini lebih sempurna.

Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak-pihak

yang telah memberikan bantuan baik berupa moril, maupun materil serta

sumbangan pemikiran selama proses penulisan ini, antara lain kepada Yth :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd, selaku Dekan FIK UNIMED, Drs. Suharjo,

M.Pd, selaku Pembantu Dekan I, FIK UNIMED, Syamsul Gultom, S.K.M,

M.Kes, selaku Pembantu Dekan II, FIK UNIMED, dan Drs. Mesnan, M.Kes,

selaku Pembantu Dekan III FIK UNIMED,

3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

dan Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Kepelatihan Olahraga, yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Indra Darma Sitepu, S.Pd, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang

telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan motivasi

dalam perjalanan penulisan skripsi ini dari awal hingga selesai.

5. Bapak Jan Bobby Barus, M.Pd, selaku pelatih gulat boys gulat, bapak Julius

(6)

iii

6. Kepada Seluruh Atlet gulat boys gulat club yang telah bersedia untuk menjadi

sampel saya.

7. Seluruh Cevitas dan Administrasi FIK UNIMED

8. Terkhusus lagi pada Ayahanda tercinta Dayas Barus yang tanpa lelah

membiayai, mendoakan, meridhoi serta memberi semangat pantang menyerah

kepada penulis dari awal sampai akhir.

9. Kepada rekan – rekan mahasiswa seperjuangan jurusan PKO Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED yang telah banyak memberikan motivasi kepada

penulis hingga skripsi ini dapat selesai.

Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

saya sebutkan satu persatu yang turut serta dalam memberikan bantuan dan

sumbangan pemikiran.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.Serta saran dan

kritik yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan skripsi ini sangat

diharapkan.

Medan, Desember 2016

Penulis

(7)
(8)

v

Hal

D. Disain Penelitian ... 24

E. Instrumen Penelitian ... 25

F. Teknik Analisis ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Deskripsi Data Penelitian ... 29

1. Analisis Statistik Deskriptif Data ... 29

2. Analisis Statistik Infrensial Data ... 30

B. Pengujian Hipotesis ... 32

C. Pembahaan Hasil Penelitian ... 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 36

A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 37

DAFTAR PUSTAKA ... 38

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 39

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1.1 Manfaat Bermaian Bagi Perkembangan Anak ... 13

3.1 Matching by pairing ... 23

3.2 Bentuk disain penelitian Pre – test dan Post – test. ... 24

3.3 Portofolio penilaian ... 25

3.4 Kategori Penilaian Gerak ... 27

4.1 Deskripsi data penelitian ... 29

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Posisi Netral ... 16

2.2 Gerak Dasar Kuda-Kuda Gulat1 ... 17

2.3 Mengubah Ketinggian ... 18

2.4 Fight For Aball ... 18

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Nama-nama atlet ... 39

2. Program Latihan ... 40

3. Data Mentah Penelitian ... 52

4. Deskripsi data ... 55

5. Uji normalitas ... 59

6. Uji homogenitas ... 63

7. Pengujian Hipotesis Pertama ... 64

8. Pengujian Hipotesis Kedua ... 66

9. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 68

10.Tabel Statistik ... 69

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan

olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi

untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi

keolahragaan. Artinya dalam membina dan mengembangkan atlet untuk meraih

prestasi yang gemilang, harus melalui proses yang terencana dalam

mempersiapkan semua aspek yang mendukung sesuai kebutuhan cabang olahraga

yang ditekuni, berjenjang sesuai tahapan usia dan berkelanjutan melalui

kompetisi. Untuk memperoleh itu semua harus didukung ilmu pengetahuan dan

teknologi keolahragaan.

Gulat merupakan bela diri individu tertua di dunia yang berasal dari

Yunani-Romawi kuno yang menekankan penggunaan tangan, kaki, dan pinggang

sebagai subyek geraknya. Olahraga gulat mengenal banyak teknik untuk

memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan, pegulat berusaha untuk

mengungguli lawan dengan cara menarik, mendorong, membanting, menjegal,

dan mengunci samping punggung lawan menempel di atas matras. Tetapi sebelum

sampai ketahap mempelajari keterampilan teknik-teknik di atas, ada keterampilan

teknik yang sangat mendasar yaitu teknik kuda-kuda.

Teknik dasar kuda-kuda, yang juga disebut sebagai posisi netral,

(13)

2

masuk ketahap teknik selanjutnya. Para pegulat harus sempurna pada posisi

kuda-kuda, agar dalam menyerang lawan untuk memperoleh nilai teknik atau touce.

Dengan membagun posisi kuda-kuda yang sempurna, pegulat akan mampu

begerak ke segala arah tanpa harus memaparkan dirinya sambil menciptakan

sudut-sudut untuk serangan (gerakan) sendiri, mampu bergerak naik turun sehinga

dapat menyerang daerah atas maupun daerah bawah pusat gravitasi lawan

(mengubah ketingian), dan mampu bergerak menembus pertahanan lawan.

Olahraga gulat sudah mulai tersebar di seluruh kabupaten/kota Sumatera

Utara pada dewasa ini. Hal itu dapat dilihat dari jumlah kontigen yang mengikuti

Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara ( PORPROVSU ) 2014, di cabang

olahraga gulat yang berjumlah 22 kabupaten/kota dari 33 kabupaten/kota yang ada

di Sumatera Utara. Boys Gulat Club salah satu club gulat yang berada di Sumatera

Utara. Boys Gulat Club berada di kecamatan Barusjahe Kabupaten Karo, pada saat

ini mempunyai atlit usia pemula 8-12 tahun yang sudah dilatih selama 6 bulan.

Dalam proses latihan pembentukan teknik kuda-kuda gulat adalah dasar

bagi seorang pegulat untuk melakukan serangan, antisipasi terhadap lawannya.

Dengan teknik dasar kuda-kuda juga seorang pegulat akan mudah menjaga

keseimbangan badan dan mudah mengantisipasi serangan lawan. Apabila teknik

dasar gulat tidak benar-benar dikuasai oleh pegulat sejak dini maka seterusnya

pegulat tersebut akan sulit untuk memperbaikinya kembali.

Atlet usia pemula adalah atlet yang menjadi cikal bakal pegulat yang

handal. Berpedoman kepada atlet usia pemula, atlet tersebut adalah atlet yang

(14)

3

peneliti hingga saat ini di boys gulat club mempunyai banyak atlet usia dini.

Selama ini dalam peroses latihan dalam melatih teknik dasar kuda-kuda diberikan

dalam metode intruksi dan demonstrasi. Hampir semua atlet usia pemula sulit

untuk memahami konsep dari teknik-teknik yang dipelajarinya kususnya teknik

dasar kuda-kuda sehingga memunculkan kebiasaan teknik yang salah, yang

dimaksud kedalam teknik kuda-kuda yang salah adalah atlet membuka kaki

selebar-lebarnya, menyilang kaki, lutut tidak ditekuk, posisi badan terlalu

condong ke depan, posisi badan terlalu tegak. Dalam setiap sesi latihan kebayakan

atlet mengalami kejenuhan dalam melakukan proses latihan kuda-kuda, sehingga

peneliti menemukan permasalahan di teknik kuda-kuda atlet boys gulat club.

Untuk tidak mengulang kembali kesalahan teknik dasar kuda-kuda yang

dialami. Peneliti tertarik untuk memberikan solusi dengan menggunakan metode

yang berbeda dan sesuai dengan karakter anak usia pemula, yaitu metode latihan

bermain. Dengan metode bermain ini diharapkan dapat menigkatkan kualitas

kuda-kuda atlet usia pemula boys gulat club menjadi baik dan kokoh dan menjadi

kebiasaan yang baik untuk meningkatkan kemampuan ke teknik-teknik

selanjutnya.

Pada tes pendahuluan pelaksanaan teknik dasar kuda-kuda yang

menggunakan lembar fortopolio pada atlet usia pemula (8-12 tahun) boys gulat

club Tahun 2015 pada hari Jum’at Tanggal 3 Agustus2015. Dari 16 atlet yang

diberi tes berupa lembar fortopolio, hanya 5 orang katagori cukup, 8 orang

katagori kurang, dan 3 orang katagori kurang sekali. Dari hasil tes tersebut

(15)

4

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik mengadakan suatu

penelitian yang berjudul Perbedaan Pengaruh Metode Latihan Permainan Fight

For A Ball Dengan Metode Latihan Permainan Ekor Rubah Untuk Meningkatkan

Teknik Dasar Kuda-kuda Pada Atlet Gulat Usia Pemula (8-12 Tahun) Boys Gulat

Club Tahun 2015.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah dalam penelitian ini adalah :faktor – faktor apa saja yang dapat

meningkatkan teknik dasar kuda-kuda? Apakah ada faktor metode latihan teknik

yang dapat memberikan peningkatan terhadap peningkatan teknik dasar

kuda-kuda? Apakah latihan permainan fight for a ball dapat meningkatkan teknik dasar

kuda-kuda? Apakah latihan permainan ekor rubah meningkatkan teknik dasar

kuda-kuda? Manakah yang lebih berpengaruh antara latihan permainan fight for a

ball dan latihan permainan ekor rubah terhadap hasil teknik dasar kuda-kuda?

C.Pembatasan Masalah

Untuk menghindari masalah yang lebih luas dan pendapat yang

berbeda diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam

penelitian ini adalah :Untuk mengetahui manakah yang lebih besar pengaruh

antara latihan permainan fight for a ball dengan latihan permainan ekor rubah

terhadap peningkatkan teknik dasar kuda-kuda atlet gulat usia pemula (8-12

(16)

5

D.Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari indentifikasi masalah yang dikemukakan, maka dapat

dirumuskan permasalahan yang akan diteliti adalah, yaitu :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan permainan fight for a ball

terhadap peningkatan teknik dasar kuda-kuda atlet usia pemula (8-12 tahun)

boys gulat club tahun 2015?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan latihan permainan ekor rubah terhadap

peningkatan teknik dasar kuda-kuda atlet gulat usia pemula (8-12 tahun) boys

boys gulat clubtahun 2015?

3. Manakah yang lebih berpengaruh secara signifikan antara latihan permainan

fight for a ball dengan latihan permainan ekor rubah terhadap teknik dasar

kuda-kuda atlet gulat usia pemula (8-12 tahun) boys gulat clubtahun 2015?

E.Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan permainan

fight for a ball terhadap peningkatan teknik dasar kuda-kuda atlet usia pemula

(8-12 tahun) boys gulat clubtahun 2015.

2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari latihan permainan ekor rubah

terhadap peningkatan teknik dasar kuda-kuda atlet gulat usia pemula (8-12

tahun) boys gulat club tahun 2015.

3. Untuk mengetahui pengaruh yang lebih besar antara latihan permainan fight for

a ball dengan latihan permainan ekor rubah terhadap teknik dasar kuda-kuda

(17)

6

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Bagi peneliti hasil ini sebagai masukan dan dapat memperkaya ilmu

pengetahuan olahraga khususnya bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Keolahragaan.

2. Bagi para Pembina dan pelatih khususnya boys gulat club.

a. Untuk meningkatkan kreatifitas pelatih dalam membuat dan

mengembangkan suatu metode latihan yang akan digunakan.

b. Sebagai bahan masukan pelatih dalam memilih alternative latihan yang akan

dilakukan.

c. Untuk meningkatkan kinerja pelatih dalam menjalankan tugasnya secara

profesional, terutama dalam mengembangkan metode latihan.

3. Bagi atlet boys gulat club.

a. Menciptakan suasana latihan yang lebih menyenangkan dan meningkatkan

peran aktif atlet dalam mengikuti latihan, serta meningkatkan teknik dasar

kuda-kuda.

b. Dapat meningkatkan minat dan kemampuan teknik dasar kuda-kuda, serta

(18)

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian, maka

peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan permainan fight for a ball

terhadap teknik dasar kuda-kuda atlet gulat usia pemula (8-12 tahun) boys

gulat club tahun 2015 dimana dari hasil pengujian hipotesis diperoleh

.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan dari latihan permainan ekor rubah

terhadap teknik dasar kuda-kuda atlet gulat usia pemula (8-12 tahun) boys

gulat club tahun 2015. Dimana dari hasil pengujian hipotesis diperoleh

.

3. Latihan ekor rubah lebih besar pengaruhnya secara signifikan dari pada

latihan permainan fight for a ball terhadap teknik dasar kuda-kuda atlet

gulat usia pemula (8-12 tahun) boys gulat club tahun 2015. Dari pengujian

(19)

37

B. Saran

Dari hasil kesimpulan dan pembahasan yang diuraikan diatas, maka dalam

hal ini peneliti akan memberikan beberapa saran, antara lain :

1. Agar pelatih memberikan latihan permainan fight for a ball dan latihan

ekor rubah. karena memberikan pengaruh terhadap peningkatan teknik

dasar kuda-kuda pada atlet gulat usia pemula (8-12 tahun) boys gulat club

tahun 2015.

2. Khususnya kepada atlet, untuk berlatih secara sungguh sungguh dengan

melakukan berbagai bentuk latihan agar dapat menghasilkan teknik dasar

kuda-kuda dengan baik.

3. Agar para peneliti selanjutnya melakukan penelitian lanjutan dengan

menggunakan sampel yang lebih banyak, waktu penelitian yang lebih lama

(20)

38

DAFTAR PUSTAKA

American Sport Education Program. (2010). Melatih Remaja Gulat. United States Of America : Human Kinetics

Harsono. (1988). Choaching dan Aspek-Aspek Psikologi dalam Choaching. Jakarta : CV Tambak Kesuma.

Mysnyk, Mark. Davis, Barry. Simpson Brooks. (1994). Gerakan Dan Serangan Gulat

Peraih Kemenangan. United States Of America : Human Kinetics

Nossek, Yosef. (1982). Teori Umum Latihan. African : Institus Nasional Olahraga Lagos

Nurinda, Edi Susila. (2000). Perencanaan Pelatihan dan Kompetisi Gulat Dalam Siklus

Satu Tahun.Jakarta : FILA

Petrov,Raiko.(1996). The ABC Of Wrestling. Lausanne : International of Associated Wrestling Styles - FILA.

Shahmuradov, Yuriy A. ( 1996 ). Free Style Wrestling. FILA

Siswanto, Otji. (2010). Peraturan Gulat Internasional. Jakarta : Pengurus Besar Persatuan Gulat Seluruh Indonesia

Syafruddin. (2011). Ilmu Kepelatihan Olahraga.Padang : UNS Press Padang

Sudjana. (2005). Metoda Statistika, Bandung : Tarsito

Gambar

Tabel
Gambar
fight for a ball dengan latihan permainan ekor rubah terhadap teknik dasar

Referensi

Dokumen terkait

Nilai bobot basah dan kering akar kedelai pada pola tanam monokultur memberikan hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan pola tanam agroforestri

[r]

The problems are: (1) What lexical categories are there in derivational process, and (2) What are the phonological conditions in the derivation process of English nouns.

Pada penelitian ini dilakukan pengujian kapasitas antioksidan dari bawang dayak dalam bentuk umbi bawang dayak segar, simplisia dan keripik dengan menggunakan lima

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan sampel yang dianalisis dengan menggunakan metode Economic Value Added

conditions exceeded that of daily-fed controls. The present study sought to determine whether similar growth improvement would result when hybrid sunfish were held in groups and fed

asupan gizi dari makanan (zat besi, asam folat, protein, vitamin C, ribovlavin, vitamin.. A, seng dan vitamin B12), konsumsi zat-zat penghambat penyerapan besi,

KEMAHIRAN 11.5 : Menambah sebarang nombor dua digit tanpa mengumpul semula (lingkungan 50) secara lazim.. KEMAHIRAN11.6 : Menambah sebarang nombor dua digit dengan nombor