MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION,
AUDITORY, KINESTETIC (VAK ) PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 060900
MEDAN JOHOR T.A 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
OLEH
ERPINA DEWI DALIMUNTHE
NIM. 1133111021
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
1. Latar Belakang Keluarga
a. Nama : Erpina Dewi Dalimunthe b. Tempat / Tanggal lahir : Medan / 13 September 1995 c. Jenis Kelamin : Perempuan
d. Kewarganegaraan : Indonesia e. Status : Belum Menikah f. Agama : Islam
g. No. Hp : 0815 3132 915
h. Nama Ayah : Mara Aman Dalimunthe i. Nama Ibu : Aminah Harahap j. Pekerjaan Orang Tua
1) Ayah : Wiraswasta
2) Ibu : Ibu Rumah Tangga
k. Alamat Orang Tua : Jl.Brig.Zein Hamid Gg.Sampan,Titi Kuning Medan Johor, Sumatera Utara
l. Anak ke : 3 dari 4 bersaudara
2. Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar (2001-2007) : SD Negeri 060900 Medan Johor Sekolah Menengah Pertama (2007-2010) : SMP Negeri 34 Medan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah S.W.T yang mana telah memberi
berkat, rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan judul :
“Meningkatkan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Cahaya dan Sifat-sifatnya Kelas V SD Negeri 060900 Medan Johor T.A
2016/2017. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun
2017”.
Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan dapat
diselenggarakan dengan baik tanpa bantuan dari semua pihak yang telah banyak
memberikan masukan dan dorongan kepada peneliti sehingga peneliti dapat
menyelesaikannya dengan tepat waktu. Oleh karena itu peneliti menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan
iii
5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD FIP
Universitas Negeri Medan sekaligus Penguji I.
7. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan PGSD FIP
Universitas Negeri Medan, Dosen Pembimbing Akademik sekaligus Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan perhatian
dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran kepada penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
8. Ibu Dra. Risma Sihotang, M.Pd selaku Penguji II, dan Bapak Drs. Akden
Simanihuruk, M.Pd sebagai Penguji III yang telah banyak memberikan saran
dan masukan kepada penulis dalam penulisan dan penyempurnaan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen FIP Unimed dan seluruh Staf Pegawai yang telah
memberikan informasi dan layanan demi terselenggaranya skripsi ini.
10. Ibu Yanti Sukaesih, S.Pd selaku Kepala Sekolah dan seluruh guru dan siswa
kelas V SD Negeri 060900 Medan Johor yang telah memberikan izin dan
dukungan kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian.
11. Ayahanda Mara Aman Dalimunthe dan Ibunda Aminah Harahap yang telah
memberikan banyak do’a, dukungan dan motivasi baik dari segi moral
maupun materi yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dan studi di Universitas Negeri Medan serta keluarga tercinta yaitu
Aminuddin Lubis, Rosmawarni Dalimunthe, Ali Imran Dalimunthe, Aisyah
Khairani Dalimunthe dan seluruh keluarga besar yang telah memberikan
12. Orang-orang terkasih yang selama ini telah berbagi suka maupun duka,
banyak membantu menyelesaikan studi dan memberikan semangat dalam
penyusunan skripsi ini yaitu Richman Amry Sihotang dan sahabat sembilan
Herlina Frida Sianipar, Herwinda Sari Siregar, Elvira Suprianti, Dessy
Wulandary Danur, Atika Syahfitri Batubara, Anggi Aprillia Siregar, Dewi
Sartika, Nurvika Sari.
13. Seluruh sahabat C Reguler 2013 dan teman-teman seperjuangan yang telah
memberi semangat serta mendoakan penulis demi menyelesaikan studi di
Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari kemungkinan masih terdapat kekurangan dalam skripsi
ini, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, pembaca dan kita
semua. Akhir kata penulis mengucapakan banyak terima kasih.
Medan, 27 Maret 2017 Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR DIAGRAM ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Rumusan Masalah ... 5
1.5 Tujuan Penelitian... 5
1.6 Manfaat Penelitian... 5
BAB II KAJIAN TEORI ... 7
2.1 Hakekat Belajar ... 7
2.2 Hakekat Minat Belajar ... 8
2.3 Ciri-ciri Minat Belajar ... 9
2.4 Indikator Minat Belajar ... 10
2.6 Pengertian Model Pembelajaran VAK ... 12
2.7 Langkah-langkah Model Pembelajaran VAK ... 14
2.8 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran VAK... 16
2.9 Hakekat Ilmu Pengetahuan Alam ... 17
2.10 Tujuan Ilmu Pengetahuan Alam ... 18
2.11 Materi Pelajaran ... 20
2.12 Kerangka Berpikir ... 22
2.13 Hipotesis ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
3.1 Jenis Penelitian ... 24
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 24
3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 24
3.4 Definisi Operasional Variabel ... 24
3.5 Desain Penelitian ... 25
3.6 Prosedur Penelitian ... 26
3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 31
3.8 Teknik Analisis Data ... 32
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34
4.1 Deskripsi Minat Awal Siswa ... 34
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ... 39
4.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ... 50
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan... 65
5.2 Saran ... 66
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1Langkah-langkah Model Pembelajaran VAK ... 15
Tabel 3.1 Kriteria Tingkat Minat Belajar Siswa ... 33
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian... 33
Tabel 4.1 Rekapitulasi Indikator Minat Belajar Siswa ... 34
Tabel 4.2 Hasil Angket Minat Belajar Awal Siswa ... 36
Tabel 4.3 Tingkat Minat Belajar Awal Siswa ... 37
Tabel 4.4 Perbandingan Ketuntasan Minat AwalSiswa Secara Klasikal ... 38
Tabel 4.5 Rekapitulasi Indikator Minat Belajar Siswa Siklus I ... 42
Tabel 4.6 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus I ... 44
Tabel 4.7 Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus I ... 45
Tabel 4.8 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus I ... 46
Tabel 4.9 Perbandingan Ketuntasan Minat Siswa Secara Klasikal Siklus I ... 47
Tabel 4.10 Rekapitulasi Indikator Minat Belajar Siswa Siklus II ... 53
Tabel 4.11 Hasil Observasi Minat Belajar Siswa Siklus II ... 55
Tabel 4.12 Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus II ... 56
Tabel 4.13 Hasil Angket Minat Belajar Siswa Siklus II ... 57
Tabel 4.14 Perbandingan Ketuntasan Minat Siswa Secara Klasikal Siklus II ... 58
ix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Persentase Tingkat Minat Belajar Awal Siswa ... 37
Diagram 4.2 Persentase Minat Belajar Awal Siswa... 39
Diagram 4.3Persentase Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus I ... 45
Diagram 4.4 Persentase Minat Belajar Siswa Siklus I ... 47
Diagram 4.5 Persentase Tingkat Minat Belajar Siswa Siklus II ... 56
Diagram 4.6Persentase Minat Belajar SiswaSiklus II ... 59
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan sistem pendidikan di Indonesia pada umumnya lebih
mengarah pada model pembelajaran yang dilakukan secara massal dan klasikal,
dengan berorientasi pada kuantitas agar mampu melayani sebanyak-banyaknya
peserta didik sehingga tidak dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik secara
individu di luar kelompok. Pendidikan hendaknya mampu mengembangkan
potensi kecerdasan serta bakat yang dimiliki peserta didik secara optimal sehingga
peserta didik dapat mengembangkan potensi diri yang dimilikinya.
Sistem pendidikan di Indonesia harus difokuskan pada keberhasilan peserta
didik dengan jaminan kemampuan yang diarahkan pada life skill yang di
kemudian hari dapat menopang kesejahteraan peserta didik itu sendiri untuk
keluarganya serta masa depannya dengan kehidupan yang layak di masyarakat.
Untuk mencapai itu semua, diperlukan paradigma baru oleh guru dalam proses
pembelajaran, dari yang semula pembelajaran berpusat pada guru menuju
pembelajaran yang inovatif dan berpusat pada siswa.
Ilmu Pengetahuan Alam sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam
masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi penting. Struktur kognitif anak
tidak dapat dibandingkan dengan struktur kognitif ilmuwan. Anak perlu dilatih
dan diberi kesempatan untuk mendapatkan keterampilan-keterampilan dan dapat
berpikir serta bertindak secara ilmiah. Pembelajaran IPA harus melibatkan
2
keaktifan anak secara penuh (active learning) dengan cara guru dapat
merealisasikan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan pada anak didik
untuk melakukan keterampilan proses meliputi: mencari, menemukan,
menyimpulkan, mengkomunikasikan sendiri berbagai pengetahuan, nilai-nilai,
dan pengalaman yang dibutuhkan. Pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan
IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa diberi kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan, membangkitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin
tahu tentang segala sesuatu yang ada dilingkungannya, membangun keterampilan
(skill) yang diperlukan, dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA
menjadi sangat diperlukan untuk dipelajari.
Mengingat pentingnya proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam maka
guru dituntut untuk mampu menyesuaikan, memilih, dan memadukan metode
yang tepat dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Metode tersebut harus
disesuaikan dengan materi. Selain itu metode yang digunakan oleh guru harus
mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Proses
pembelajaran yang demikian akan memudahkan siswa dalam memahami materi
sehingga nantinya berujung hasil belajar yang lebih baik. Sistem pembelajaran
IPA yang cenderung monoton dan tidak bervariasi, situasi pembelajaran yang
cenderung membuat siswa tidak nyaman, dan kurangnya upaya dari guru untuk
memotivasi siswa dalam pembelajaran IPA menjadi alasan lain yang dapat
memperkuat anggapan siswa tehadap sulitnya belajar IPA.
Adapun masalah utama yang ditemukan di lapangan saat penelitian yaitu
3
13 orang perempuan dan 12 orang laki ini adalah hanya terdapat 25% siswa yang
berminat belajar IPA dan 75% lainnya tidak berminat pada pelajaran IPA. Hal ini
dapat dilihat dari sikap siswa yang merasa bosan, mengantuk maupun bermain
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, media pembelajaran IPA
juga tidak memadai sehingga pembelajaran IPA tidak optimal. Pembelajaran
masih berpusat pada guru karena guru masih menggunakan pembelajaran yang
konvensional (metode ceramah) sehingga tidak memberikan akses bagi anak didik
untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dalam proses berpikirnya.
Dan selanjutnya guru juga kurang melibatkan tiga keahlian dalam belajar (visual,
auditory, dan kinestetik) saat mengajar.
Dengan adanya model pembelajaran inovatif diharapkan dapat memajukan
sistem pendidikan di Indonesia, siswa dilibatkan secara aktif dan bukan hanya
dijadikan sebagai objek. Guru memfasilitasi siswa untuk belajar sehingga mereka
lebih leluasa untuk belajar. Begitu banyak model pembelajaran yang
melibataktifkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan
keahlian yang dimilikinya. Diperlukan inovasi dan kreasi pembelajaran untuk
penguasaan terhadap materi yang dikelola dan ditampilkan secara profesional,
dari hati dan tanpa paksaan, logis dan menyenangkan serta dipadukan dengan
pendekatan personal-emosional terhadap peserta didik.
Berdasarkan pada masalah tersebut salah satu alternatif yang dapat
digunakan adalah penggunaan model pembelajaran Visualization, Auditory,
Kinestetic (VAK) Pada Mata Pelajaran IPA. Model pembelajaran ini
4
siswa. Pengalaman belajar langsung dengan cara belajar dengan mengingat
(visual), belajar dengan mendengar (auditori), dan belajar dengan gerak dan emosi
(kinestetik).
Dengan demikian, diharapkan model ini dapat memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar dengan menggunakan modalitas yang dimilikinya
untuk mencapai pemahaman dan pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu untuk
mengetahui hal tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul:
“Meningkatkan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) Pada Mata Pelajaran
IPA Kelas V SD Negeri 060900 Medan Johor T.A 2016/2017”.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti
mengidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu :
1. Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA masih rendah.
2. Media pembelajaran IPA yang tidak memadai.
3. Guru masih menggunakan metode ceramah (konvensional).
4. Guru kurang melibatkan tiga keahlian dalam belajar (visual, auditory, dan
kinestetik) saat mengajar.
1.3 PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan
5
yaitu: Meningkatkan Minat Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) Pada Mata Pelajaran IPA
Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya Kelas V SD Negeri 060900 Medan Johor T.A
2016/2017.
1.4 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang diatas
maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah
dengan Menggunakan Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic
(VAK) dapat Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi
Cahaya dan Sifat-sifatnya Kelas V SD Negeri 060900 Medan Johor T.A
2016/2017?
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Minat Belajar
Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Visualization, Auditory,
Kinestetic (VAK) Pada Mata Pelajaran IPA Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya
Kelas V SD Negeri 060900 Medan Johor T.A 2016/2017.
1.6 MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1) Bagi guru, hasil penelitian ini dapat memberi masukan agar lebih
6
2) Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat menjadi manfaat berupa
bahan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan minat
pembelajaran siswa.
3) Bagi peneliti, hasil penellitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan
dalam menjalankan tugas sebagai pengajar dimasa yang akan datang.
4) Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai hasil/bahan
informasi dan pertimbangan yang relevan untuk melakukan penelitian
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan dan data penelitian yang dilakukan selama 2
(dua) siklus terhadap peningkatan minat belajar siswa pada pelajaran IPA materi
ajar cahaya dan sifat-sifatnya dengan menggunakan model pembelajaran
Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) di kelas V SD Negeri 060900 Medan
Johor, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut.
1. Bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) dapat membuat siswa lebih
bersemangat dalam belajar dan meningkatkan minat belajar siswa.
2. Berdasarkan hasil observasi terdapat peningkatan minat belajar dari siklus I
sampai ke siklus II. Pada siklus I hanya terdapat 13 orang siswa (52%) yang
memiliki minat tinggi, dan pada siklus II terdapat 22 orang (88%) yang
berminat jadi dapat dikatakan bahwa minat belajar siswa naik sebesar 36%.
3. Berdasarkan angket minat belajar siswa juga terdapat peningkatan minat
belajar siswa. Pada angket minat awal hanya terdapat 6 orang siswa (24%)
yang berminat IPA lalu pada angket siklus II terdapat 13 orang siswa (52%)
yang berminat IPA dan pada angket siklus II terdapat 22 orang siswa (88%)
yang berminat IPA, Jadi dapat dikatakan bahwa dari kondisi awal ke siklus I
minat naik 32% dan dari siklus I ke siklus II minat naik 36%.
66
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil dari penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka
dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru disarankan untuk memvariasikan cara mengajarnya agar tidak
menimbulkan kebosanan pada diri siswa. Salah satunya dengan
menggunakan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic
(VAK) dalam pembelajaran.
2. Guru harus memahami model pembelajaran Visualization, Auditory,
Kinestetic (VAK) tersebut, baik dari segi persiapan, pelaksanaan, sampai
dengan evaluasi untuk dapat melakukan proses belajar mengajar dengan
menerapkan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK).
3. Guru juga diharapkan mampu melibatkan tiga keahlian dalam belajar yaitu
visual, auditori dan kinestetik, atau juga dapat mengkombinasikan antara
ketiganya.
4. Siswa diharapkan lebih banyak mengulang pelajaran dirumah dan
disarankan untuk tidak malu ataupun takut bertanya kepada guru tentang
materi pelajaran yang kurang dimengerti.
5. Peneliti lain perlu melakukan penelitian lebih lanjut guna memberi masukan
yang konstruktif bagi dunia pendidikan khususnya dalam meningkatkan
minat siswa dengan menerapkan model pembelajaran Visualization,
Auditory, Kinestetic (VAK).
6. Sekolah diharapkan terus aktif berupaya untuk meningkatkan kualitas
67
DAFTAR PUSTAKA
Aly, A. & Eny R. 2014. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Bumi Aksara
Aunurrahman. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Dewi, Rosmala. 2015. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan : Unimed Press
Djaali. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Ciptda
Haryanto. 2012. Sains untuk SD/MI Kelas V. Jakarta : Erlangga
Hermina, F.S. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran VAK (Visual, Auditori,
Kinestetik)Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Oleh Siswa Kelas VIII SMP N. 2 Porsea Tahun Pembelajaran 2012/2013
Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Khairani, Makmun. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Kurniasih, I. & Berlin S. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kata Pena
Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Nurbanillah, Lia. 2011. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar dan
Madrasah Ibtidaiyyah. Bandung : Thursina
Nurellah, Andrea, dkk. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Visual, Auditorial,
Dan Kinestetik Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Pena Ilmiah. vol. 1, no. 1, hlm.431-440.
Pratiwi, Hartika, dkk. 2015. Penerapan Model Visualization, Auditory,
Kinesthetic (VAK) dengan Multimedia Untuk Meningkatkan Pembelajaran Matematika Tentang Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SDN 2 Tamanwinangun Tahun ajaran 2014/2015. Kalam cendekia. vol.3, no.3.1,
hlm.319 – 325.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana
68
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Slameto. 2016. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sodiq, Mochammad. 2014. Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta : Kencana
Susanto, Ahmad. 2016. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Kencana
Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta : Rajagrafindo Persada
Trianto. 2014. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan
Kontekstual. Jakarta : Kencana
Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara
Wisudawati, A.W. & Eka S. 2015. Metodologi Pembelajaran IPA. Jakarta : Bumi Aksara
Wonorahardjo, Surjani. 2010. Dasar-dasar Sains. Jakarta : Indeks