• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 101775 SAMPALI TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 101775 SAMPALI TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA DI KELAS V SD NEGERI 101775 SAMPALI TAHUN AJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pra Sekolah dan Sekolah Dasar

OLEH

PUTRI INDAAYU NIM: 1133311017

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Data Diri

a. Nama : Putri Indaayu

b. Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 03 Januari 1996 c. Agama : Islam

d. Status : Belum Menikah

e. Jumlah Bersaudara : Anak ke-5 dari 5 bersaudara

f. Alamat : Jl.Menteng VII Gg.Swasembada No.12 Medan g. Jenjang Pendidikan : S-1 PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan

h. No.Telp : 082238577405 i. Kode Pos : 20228

j. Nama Ayah : H. Supardi

k. Pekerjaan : Pensiunan Pegawai Swasta l. Nama Ibu : Hj. Habibi

m.Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

n. Alamat Orang Tua : Jl.Menteng VII Gg.Swasembada No.12 Medan

2. Riwayat Pendidikan

No. Asal Sekolah Tahun Masuk Tahun Tamat 1. TK. Nurul Islam Indonesia 2000 2001

(6)

i

ABSTRAK

Putri Indaayu, NIM 1133311017. Penerapan Model Think Pair Share Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas V SD Negeri 101775 Sampali Tahun Ajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan PPSD, Program Studi PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 2017.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya keterampilan berbicara siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi pokok mengomentari persoalan faktual. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa dengan menerapkan model Think

Pair Share pada mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SD Negeri 101775

Sampali Tahun Ajaran 2016/2017.

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 101775 Sampali, dengan jenis penelitian yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V-A SD Negeri 101775 Sampali yang berjumlah 26 siswa, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah keterampilan berbicara siswa dengan menerapkan model think pair share. Alat pengumpul data yang digunakan adalah tes yang berbentuk lisan dan lembar observasi. Analisis data dilakukan dengan menghitung skor/nilai individu, mencari nilai rata-rata kelas, dan menghitung ketuntasan secara klasikal.

Berdasarkan hasil observasi awal peneliti bersama guru kelas, dari 26 orang siswa terdapat 4 siswa yang terampil berbicara dengan persentase (15,83%) dan 22 siswa yang belum terampil berbicara dengan persentase (84,62%), dengan nilai rata-rata kelas 48,69. Kemudian pada siklus I pertemuan I dengan penerapan model think pair share, terdapat 8 siswa yang terampil berbicara dengan persentase (30,77%) dan 18 siswa yang belum terampil berbicara dengan persentase (69,23%), dengan nilai rata-rata kelas 59,27. Selanjutnya pada siklus I pertemuan II terdapat 14 siswa yang terampil berbicara dengan persentase (53,84%) dan 12 siswa yang belum terampil berbicara dengan persentase (46,16%), dengan nilai rata-rata kelas 67,38. Kemudian pada siklus II pertemuan I, terdapat 18 siswa yang terampil berbicara dengan persentase (69,23%) dan 8 siswa yang belum terampil berbicara dengan persentase (30,77%), dengan nilai rata-rata kelas 74,46. Selanjutnya pada siklus II pertemuan II terdapat 21 siswa yang terampil berbicara dengan persentase (80,77%) dan 5 siswa yang belum terampil berbicara (19,23%), dengan rata-rata nilai kelas 80,35. Dari hasil analisis siklus I dan siklus II, telah terjadi peningkatan keterampilan berbicara secara klasikal sebanyak 26,93% dan nilai rata-rata kelas meningkat 12,97 dari siklus I ke siklus II.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model

Think Pair Share dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Alhamdulillah segala

puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya berupa kelancaran, kemudahan, kekuatan serta kesabaran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Serta Shalawat dan salam saya limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam penyelesaian skripsi ini tak lepas dari ridho Allah SWT, serta bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak baik dari semasa perkuliahan maupun sampai selesainya skripsi ini. Serta pihak yang memberikan bantuan serta dukungan baik secara aktif maupun pasif. Maka itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan ribuan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku PD I, Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku PD II dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku PD III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

(8)

iii

5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Herawati Bukit, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan kepada peneliti hingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, Ibu Dra. Masta Ginting, M.Pd dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan nasihat, masukan dan saran untuk menyempurnakan skripsi ini.

8. Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Staff Pegawai FIP yang sudah membantu penulis dalam hal administrasi.

9. Ibu Yusniati, S.Pd selaku Kepala Sekolah yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SD Negeri 101775 Sampali. 10.Bapak Misno selaku guru kelas V-A SD Negeri 101775 Sampali yang

telah banyak membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian.

11.Yang teristimewa yang sangat berharga, tersayang, tercinta, terkasih kepada kedua orangtua saya ayahanda H.Supardi dan ibunda Hj.Habibi yang telah banyak memberikan dukungan baik moril maupun materil, memberikan semangat yang tiada habis-habisnya serta mendoakan peneliti hingga penyelesaian skripsi ini.

(9)

iv

13.Buat “Goes To Success”, Nauvila Deksi Ramadhani, Istari Syaira, Dara Zalina, Amd, Putri Ramadhini, S.Ked, dan Ririn Aprilliani, Amd yang telah memberikan dukungan, semangat, motivasi dan selalu setia mendengarkan keluh kesah penulis. Let’s grow up together, guys.

14.Buat teman-teman “Cekgu”, Nelda Okta Priani, Indah Syasmita, Annisa Rizki Utami, Aisya Sihombing dan Fifi Erianti Prd yang selalu membantu dan saling memberikan semangat dari semasa perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini.

15.Buat seluruh teman-teman angkatan 2013 khususnya kelas A Ekstensi yang selalu memberikan semangat dan saling menyemangati dan memberikan dukungan serta bantuannya kepada peneliti.

16.Bagi semua pihak-pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih banyak telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini

Tanpa bantuan mereka semua skripsi ini tidak akan terselesaikan dan semoga pengorbanan dan jasa yang diberikan kepada penulis akan mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Aamiin. Walaupun demikian, penulis masih menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari isi maupun tata penulisannya. Maka dari itu penulis memohon maaf. Semoga skripsi ini memberikan banyak manfaat bagi orang yang membacanya.

Medan, April 2017

(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... . viii

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR DIAGRAM... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 5

1.3. Pembatasan Masalah... 6

1.4. Rumusan Masalah... 6

1.5. Tujuan Penelitian... 7

1.6. Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Keterampilan Berbicara... 9

2.1.1 Pengertian Keterampilan... 9

2.1.2 Pengertian Berbicara... 10

2.1.3 Jenis-Jenis Berbicara... 13

2.1.4 Pengertian Keterampilan Berbicara... 14

(11)

vi

2.2. Model Pembelajaran Kooperatif... 17

2.2.1 Pengertian Model... 17

2.2.2 Pengertian Pembelajaran... 18

2.2.3 Pengertian Model Pembelajaran... 19

2.2.4 Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif... 20

2.2.5 Model Pembelajaran Think Pair Share... 21

2.2.6 Karakteristik Model Pembelajaran Think Pair Share... 22

2.2.7 Manfaat dan Tujuan Model Pembelajaran Think Pair Share... 23

2.2.8 Langkah Pembelajaran Model Think Pair Share... 24

2.2.9 Kelebihan dan Kelemahan Model Think Pair Share... 24

2.3. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia... 25

2.4. Penelitian Yang Relevan... 27

2.5. Kerangka Berpikir... 28

2.6. Hipotesis Tindakan... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian... 31

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian... 31

3.3. Subjek dan Objek Penelitian... 32

3.4. Definisi Operasional... 32

3.5. Desain Penelitian... 33

3.6. Prosedur Penelitian... 33

3.7. Teknik Pengumpul Data... 37

3.8. Teknik Analisis Data... 41

3.9. Kriteria Keberhasilan Penelitian... 43

(12)

vii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian... 44

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal... 44

4.1.2 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I... 47

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II... 67

4.2. Pembahasan Penelitian... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan... 89

5.2. Saran... 90

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Lembar Penilaian Keterampilan Berbicara Siswa... 39

Tabel 2. Kriteria Tingkat Keterampilan Berbicara Siswa Berdasarkan Nilai.... 42

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian... 43

Tebel 4. Kondisi Awal Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SD Negeri 101775 Sampali... 45

Tabel 5. Persentase Siswa Pada Kondisi Awal... 46

Tabel 6. Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Pada Siklus I Pertemuan I... 52

Tabel 7. Persentase Siswa Pada Siklus I Pertemuan I... 53

Tabel 8. Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Pada Siklus I Pertemuan II... 58

Tabel 9. Persentase Siswa Pada Siklus I Pertemuan I... 59

Tabel 10. Hasil Observasi Kemampuan Guru pada Siklus I Pertemuan I... 61

Tabel 11. Hasil Observasi Kemampuan Guru pada Siklus I Pertemuan II... 63

Tabel 12. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan I... 65

Tabel 13. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II... 66

Tabel 14. Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Pada Siklus II Pertemuan I... 71

Tabel 15. Persentase Siswa Pada Siklus II Pertemuan I... 72

Tabel 16. Hasil Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Pada Siklus II Pertemuan II... 76

Tabel 17. Persentase Siswa Pada Siklus II Pertemuan II... 77

Tabel 18. Hasil Observasi Kemampuan Guru pada Siklus II Pertemuan I... 79

Tabel 19. Hasil Observasi Kemampuan Guru pada Siklus II Pertemuan II... 80

Tabel 20. Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan I... 83

(14)

ix

Tabel 22. Rekapitulasi Analisis Belajar... 85 Tabel 23. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kondisi Awal,

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir... 29

Gambar 2. Skema Penelitian Tindakan Kelas... 34

Gambar 3. Siswa membaca dan memikirkan (thinking) mengenai komentar untuk persoalan faktual…... 50

Gambar 4. Guru membimbing siswa dalam proses pembelajaran……….. 51

Gambar 5. Guru memberikan penjelasan mengenai persoalan faktual……... 55

Gambar 6. Siswa berdiskusi dengan pasangannya (tahap pair)………... 56

Gambar 7. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran yang telah dibahas... 57

Gambar 8. Guru membagikan bahan persoalan faktual kepada siswa…………. 69

Gambar 9. Siswa membagikan (sharing) komentar dan saran mengenai persoalan faktual……… 70

Gambar 10. Guru mengawasi dan memberikan bimbingan kepada siswa... 74

(16)

xi

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1. Diagram Perolehan Nilai Siswa pada Kondisi Awal... 47 Diagram 2. Diagram Persentase Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I

Pertemuan I... 55 Diagram 3. Diagram Persentase Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I

Pertemuan II... 60 Diagram 4. Diagram Peningkatan Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I... 60 Diagram 5. Diagram Persentase Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II

Pertemuan I... 73 Diagram 6. Diagram Persentase Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II

(17)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I... 94

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II... 100

Lampiran 3. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus I Pertemuan I... 105

Lampiran 4. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus I Pertemuan II... 107

Lampiran 5. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus II Pertemuan I... 109

Lampiran 6. Lembar Observasi Kemampuan Guru Siklus II Pertemuan II... 111

Lampiran 7. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan I... 113

Lampiran 8. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Pertemuan II... 114

Lampiran 9. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan I... 115

Lampiran 10. Lembar Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Pertemuan II... 116

Lampiran 11. Lembar Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Kondisi Awal.. 117

Lampiran 12. Lembar Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I Pertemuan I……… 119

Lampiran 13. Lembar Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus I Pertemuan II……….. 121

Lampiran 14. Lembar Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II Pertemuan I……… 123

Lampiran 15. Lembar Observasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II Pertemuan II……….. 125

Lampiran 16. Daftar Nama-Nama Siswa... 126

Lampiran 17. Teks Persoalan Faktual Siklus I... 128

Lampiran 18. Teks Persoalan Faktual Siklus II... 129

(18)

xiii

Lampiran 22. Rekapitulasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II Pertemuan I 136 Lampiran 23. Rekapitulasi Keterampilan Berbicara Siswa Siklus II Pertemuan II 138

Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian... 140

Lampiran 25. Jadwal Kegiatan Penelitian di Sekolah……….. 143

Lampiran 26. Surat Izin Penelitian... 144

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan dalam proses pembelajaran dengan tujuan agar peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kecerdasan spiritual keagamaan, emosional, pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan. Pendidikan juga merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia yang semakin hari semakin dituntut untuk dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan memiliki kualitas sumber daya manusia khususnya peserta didik, lembaga pendidikan selalu berupaya dalam memberikan pembelajaran bagi peserta didik agar berhasil dalam belajar sehingga memiliki keterampilan dalam bidang yang diharapkan. Keberhasilan belajar bukan hanya dilihat dari meningkatnya pengetahuan peserta didik, namun juga keterampilan yang ia miliki. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki peserta didik adalah keterampilan berbahasa agar dapat menunjang kualitas diri dalam mengikuti pembelajaran di sekolah.

(20)

2

berbahasa yang memadai akan memudahkannya dalam menerima serta menyampaikan informasi kepada orang lain.

Keterampilan berbahasa Indonesia mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Siswa harus menguasai keempat komponen tersebut, agar terampil dalam berbahasa.

Salah satu keterampilan berbahasa adalah berbicara. Selain menulis, membaca dan menyimak, berbicara sangat berperan penting. Keempat keterampilan tersebut memiliki hubungan satu sama lain yang berkesinambungan. Berbicara merupakan suatu keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari karena memiliki peranan penting dalam berbagai bidang kehidupan. Manusia butuh berbicara karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang membutuhkan orang lain dan hidup dalam bermasyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa manusia harus berinteraksi dengan sesamanya melalui berbicara.

Dengan berinteraksi seseorang dapat merasa lebih percaya diri dan terbuka

terhadap lingkungan sekitarnya. Larry (1994, xiii) mengemukakan “jalan menuju

(21)

3

Jika dikaitkan dalam pembelajaran di sekolah, keterampilan berbicara siswa sangat mempengaruhi proses pembelajaran didalam kelas. Siswa yang tidak memiliki keterampilan berbicara akan sulit dalam mengikuti pelajaran. Hal tersebut akan berdampak buruk bagi keberhasilan belajar siswa. Maka untuk dapat mencapai keberhasilan belajar, siswa seharusnya memiliki kemampuan berbicara yang baik. Dengan begitu, akan mudah bagi siswa mengungkapkan isi pikiran, tanggapan maupun mengajukan pertanyaan akan hal yang belum ia ketahui.

Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar sebenarnya tidak cukup hanya berisi pembelajaran mengenai teori saja. Tetapi juga berisi praktik berbahasa, agar siswa lebih terampil dalam menggunakan komponen-komponen keterampilan berbahasa, khusunya keterampilan berbicara. Siswa harus dapat berkomunikasi dengan baik agar terbiasa dalam menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang baik dan sopan. Namun dalam kenyataannya di lapangan, pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah masih di fokuskan kepada penguasaan materi atau teori saja, bukan kepada melatih keterampilan berbicara siswa. Hal ini mengakibatkan tidak menambah dan berkembangnya keterampilan berbicara siswa. Dengan kata lain, siswa mendapat kesulitan dalam berkomunikasi secara langsung didalam kelas dan merasa tidak percaya diri atau takut saat ingin menyampaikan gagasan-gagasan yang ada dipikirannya.

(22)

4

masih kurang diperhatikan, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Siswa di sekolah tersebut merasa takut, malu dan tidak percaya diri untuk berbicara di depan kelas maupun kepada guru. Siswa juga kurang termotivasi dalam memberikan tanggapan dan lebih banyak mendengar materi dari guru. Sangat sedikit siswa yang berani mengajukan pertanyaan jika ada yang belum ia mengerti dan lebih memilih diam sehingga menyebabkan proses pembelajaran yang tidak optimal. Keberanian dalam mengungkapkan gagasan-gagasan pikiran pun masih sangat tergolong rendah. Siswa juga terhalang dengan penguasaan kosa kata dan sulit merangkai kalimat yang akan digunakan saat berbicara. Selain itu, volume suara siswa yang sangat minim saat berbicara dan juga masih pengucapan yang masih terbata (tidak lancar).

Pembelajaran yang diterapkan guru di SD Negeri 101775 Sampali masih menggunakan metode ceramah dan penugasan sehingga mengurangi minat dan antusias belajar siswa khususnya dalam latihan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Biasanya guru hanya berfokus pada buku pelajaran atau pengerjaan LKS yang menuntut siswa untuk dapat menjawab soal-soalnya saja yang menyita banyak waktu serta menurunkan mental siswa di depan kelas.

(23)

5

meningkatkan keterampilan berbicara siswa adalah model think pair share. Model pembelajaran think pair share adalah model pembelajaran yang menuntut siswa untuk dapat berpikir dan mendiskusikan dengan pasangannya terkait dengan masalah yang diajukan guru. Langkah-langkah model pembelajaran think pair

share yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar adalah dengan

memberikan suatu pertanyaan atau masalah kepada siswa dan meminta siswa untuk berpikir (think) lalu mendiskusikan jawabannya dengan pasangannya (pair), selanjutnya setiap pasangan di minta untuk membagikan (share) kepada seluruh kelas. Apabila model ini digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, dapat memicu keterampilan berbicaranya di dalam kelompok diskusi serta membangun kemampuan berpikir dan sosialnya dengan teman sebaya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, salah satu cara untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa adalah dengan menerapkan model think pair share. Oleh karena itu, peneliti mengadakan penelitian dengan judul: “Penerapan

Model Think Pair Share untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SD Negeri 101775 Sampali Tahun Ajaran 2016/2017”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut:

(24)

6

2. Siswa merasa takut dan malu untuk berbicara di depan kelas maupun kepada guru

3. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat masih tergolong rendah

4. Kurangnya penguasaan kosa kata siswa sehingga sulit dalam merangkai kalimat yang akan disampaikan

5. Latihan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Indonesia masih kurang 6. Model pembelajaran yang digunakan guru masih belum sesuai untuk

memicu keberanian siswa dalam berbicara (mengungkapkan pendapat)

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti perlu membuat batasan masalahnya. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada

“Penerapan Model Think Pair Share untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara

Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Materi Mengomentari Persoalan Faktual di Kelas V SD Negeri 101775 Sampali Tahun Ajaran

2016/2017”.

1.4 Rumusan Masalah

(25)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia pokok materi mengomentari persoalan faktual dengan menerapkan model think pair share di kelas V SD Negeri 101775 Sampali Tahun Ajaran 2016/2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait. Adapun manfaat yang di dapatkan dari penelitian ini adalah:

a. Bagi siswa, penerapan model pembelajaran think pair share memberikan kesempatan kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, memperkaya pengalaman belajarnya, serta melatih siswa untuk lebih percaya diri dalam berbicara dan berdiskusi di kelas, terutama pada pembelajaran bahasa Indonesia materi pokok mengomentari persoalan faktual.

b. Bagi guru, sebagai bahan masukan dan memperluas wawasan mengenai penggunaan model think pair share terutama dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

c. Bagi sekolah, diharapkan dapat memberikan inspirasi dan rujukan bagi sekolah dan para guru dalam perbaikan pembelajaran dan meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

d. Bagi penulis, untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan dalam bidang metodologi penelitian tindakan kelas dan melihat kesesuaian model

think pair share dalam meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada

(26)

8

(27)

89

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitan yang telah disajikan dalam bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model think pair

share dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran

bahasa Indonesia materi pokok mengomentari persoalan faktual di kelas V SD Negeri 101775 Sampali. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Pada kondisi awal sebelum diberikan tindakan terlihat bahwa nilai rata-rata kelas 48,69 dan jumlah persentase ketuntasan mencapai 15,38%. 2. Pada tindakan siklus I pertemuan I diperoleh nilai rata-rata 59,27 dan

jumlah siswa yang tuntas sebanyak 8 orang (30,77%) sedangkan pada pertemuan II diperoleh nilai rata-rata kelas 67,38 dan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 14 orang (53,84%). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal baik dan segi rata-rata kelas maupun jumlah siswa yang tuntas.

(28)

90

5.2 Saran

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan agar guru menerapkan model think pair share sebagai upaya meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

2. Diharapkan agar guru dapat memperhatikan aspek-aspek yang mendukung keterampilan berbicara siswa khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia.

3. Guru juga perlu memberikan motivasi agar siswa tidak takut dan tampil dengan percaya diri di depan kelas, tidak ragu-ragu untuk bertanya atau memberikan tanggapan.

(29)

91

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT.Bumi Aksara Aqib, Zainal. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Widya.

---. 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Guru SD, SLB, TK. Bandung: CV.Yrama Widya

Dewi, Rosmala. 2015. Profesionalisasi Guru melalui Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Unimed Press

Halimatussakdiah. 2013. Keterampilan Berbahasa Indonesia Teori dan Praktek. Medan: Unimed Press

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model

Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikatif

antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

---. 2011. Cooperative Learning Mengembangkan Kemampuan Belajar

Berkelompok. Bandung: Alfabeta

Isnaini. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Bermain

Peran pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Wates. Yogyakarta:

Universitas Negeri Yogyakarta, (Online), dalam (http://eprints.uny.ac.id/16267/2/Skripsi%20Isnani%2009108244088.pdf, diakses 09 Oktober 2016)

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada

Khanifatul. 2013. Pembelajaran Inovatif: Strategi Mengelola Kelas Secara Efektif

dan Menyenangkan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

King, Larry & Gilbert, Bill. 2004. Seni Berbicara kepada siapa saja, kapan saja,

dimana saja. Jakarta: PT. Gramedia Media Utama

Sanjari, Anno D. 2014. Strategi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa dan

Apresiasi Sastra. Bandung: CV. Gaza Publishing

Sanjaya, H. Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sari, Hesti Ratna. 2013. Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan

(30)

92

Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta, (Online), dalam (http://eprints.uny.ac.id/15738/1/SKRIPSI%20HESTI%20RATNA%20SA RI%2009108241033.pdf, diakses pada 09 Oktober 2016)

Semi, M.Atar. 1993. Rancangan Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Angkasa

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Kooperatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Syafi’ie, Imam. 1996. Terampil Berbahasa Indonesia 1: Petunjuk Guru Bahasa

Indonesia Untuk Sekolah Menengah Umum Kelas 1. Jakarta: Balai Pustaka

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

---. 2015. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: PT Fajar Interpratama Mandiri

http://guruketerampilan.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-keterampilan.html

(diakses pada 14 Januari 2017)

http://fisikasma-online.blogspot.co.id/2010/12/model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html(diakses pada 16 Januari 2017)

Gambar

Tabel 23. Rekapitulasi Nilai Keterampilan Berbicara Siswa Kondisi Awal,
Gambar 1.  Bagan Kerangka Berpikir.................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keragaman morfometrik (panjang cangkang, panjang ligamen, tebal cangkang, tinggi cangkang kanan dan kiri,

Biogas dapat dipertimbangkan sebagai energi alternatif terbarukan yang dapat dikembangkan di Indonesia karena di samping potensi sumber daya ternak yang besar,

Berjalan dapat diartikan sebagai perpindahan berat badan dari satu kaki ke kaki yang lain dengan salah satu kaki tetap kontak dengan tempat bertumpunya sepanjang kegiatan

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jenis perilaku pembelian dimana situasi yang ditentukan oleh keterlibatan yang rendah dalam pembelian dan tidak ada perbedaan merek yang signifikan,

HOWS PRODUCT DESIGN WORKS.. PENENTUAN KELOMPOK

Analisis SWOT dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan (faktor internal), serta peluang dan ancaman (faktor eksternal) pada usahatani

Several studies have developed conceptual models to examine the tourist experience in an holistic way (Cutler & Carmichael, 2010; Knutson, Beck, Kim, & Cha, 2010; Yuan,