MAKALAH
MACAM MACAM GERAK PADA ANAK
Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Perkembangan Kemampuan Motorik A di UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Dosen : Dr.Aam Kurnia,M.Pd
Disusun oleh :
Gina Alawiyah (1152100023)
Hafidzotul Millah (1152100024)
Kamila Nur Fauziah (1152100034)
JURUSAN PENDIDIKAN GURU RAUDHATUL ATHFAL
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUDUNG DJATI
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkat rahmat petunjuk dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul “Macam Macam Gerak Pada Anak” tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan inspirator terbesar dalam segala
keteladanannya beserta keluarganya, sahabat, dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Landasan Pendidikan yang mana merupakan salah satu mata kuliah utama yang sangat penting untuk disampaikan kepada mahasiswa karena ini merupakan tolak ukur di fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya jurusan PGRA
khususnya penanaman norma dan bertujuan agar pesan moral yang ingin di sampaikan guru dapat benar-benar sampai dan di pahami oleh anak-anak untuk bekal kehidupannya di masa depan.
Kami menyadari bahwa makalah yang sederhana ini jauh dari
kesempurnaan. Karena itu, dengan segala kerendahan hati kami memohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak, terutama Bapak Dosen selaku pembimbing mata kuliah ini. Dan penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami dan khususnya menambah wawasan bagi para pembaca.
Bandung, 18 Oktober 2015
DAFTAR ISI
1. Apa yang di maksud dengan gerak?...4
2. Apa saja macam-macam gerak?...4
C. Maksud dan tujuan...4
4. Konsep keterampilan berkomunikasi memberi petunjuk pada anak...11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selama masa awal anak-anak, seorang anak mengalami peningkatan yang dramatis pada keterampilan motorik kasar. Anak-anak menjadi lebih berani ketika keterampilan motorik kasar mereka meningkat. Selain itu, hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan fisik yang cepat yang menyebabkan anak semakin tinggi dan
semakin besar, maka kemampuan fisik merekapun meningkat. Beberapa macam gerakan yang cukup nyata perkembangannya pada masa ini adalah: kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi. Oleh karenanya kehidupan anak-anak sangat aktif, lebih aktif dari pada titik lain manapun pada siklus kehidupan. Selain berkembang secara motorik dan fisik, anak-anak juga akan selalu mengalami perkembangan kognitif.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang di maksud dengan gerak? 2. Apa saja macam-macam gerak?
C. Maksud dan tujuan
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan gerak.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Macam-Macam Gerak
Dalam bahasa Indonesia kata motor dan movement diterjemahkan sebagai gerak atau gerakan tanpa mengandung perbedaan di dalamnya. Movement adalah gerak yang bersifat eksternal atau dari luar dan mudah diamati, sedangkan motor adalah gerakan yang bersifat internal atau dari dalam, konstan, dan sukar diamati. Gerakan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi ruang atau jarak (space) dan dari sistem otot. Dilihat dari segi ruang atau jarak (space) gerakan ini dapat di bagi menjadi :
1.Gerak lokomotor
2.Gerak nonlokomotor (stabilisasi)
Ditinjau dari sistem otot, gerakan dapat dibagi tiga sebagai berikut.
1. Fleksi
2. Eksistensi
3. Rotasi
Fleksi adalah gerakan refleksi otot yang menyebabkan gerakan
membengkok, eksistensi adalah gerakan meluruskan atau membentangkan yang berlawanan dengan fleksi, sedangkan rotasi adalah gerakan berputar yang berporos pada satu sumbu.
Menurut teori taksonomi yang dikemukakan oleh Harrow (1971) gerakan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut.
1. Gerakan refleks (reflex movement)
Gerakan refleks adalah gerakan atau tindakan manusia yang timbul sebagai reaksi terhadap suatu stimulus tanpa keterlibatan kesadaran. Gerak refleks umumnya telah dimiliki sejak manusia dilahirkan dan berkembang hingga
dewasa.
Gerak dasar fundamental merupakan pola gerakan yang menjadi dasar untuk ketangkasan gerak yang lebih kompleks. Gerakan-gerakan ini terjadi atas dasar gerakan refleks yang berhubungan dengan badannya, merupakan bawaan sejak lahir dan terjadi tanpa melalui latihan.
3. Kemampuan mengamati (perceptual abilities)
Kemampuan perseptual dan fungsi gerak tidak dapat dipisahkan. Kemampuan perseptual membantu seseorang menafsirkan stimuli secara tepat sehingga ia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat menghasilkan perilaku yang efektif dan efisien.
4. Kemampuan fisik (physical ability)
Kemampuan fisik diperlukan dalam mempelajari gerak agar hasil yang dicapai cukup efisien. Kemampuan fisik adalah karakteristik fungsional dari semua organ kekuatan. Oleh karena itu, tingkat kemampuan fisik harus
dikembangkan hingga mampu mengatasi kebutuhan atau perbuatan yang efisien.
5. Gerakan keterampilan (skill movement)
6. Kemampuan komunikasi (communication abilities)
Perkembangan psikomotorik merupakan pokok dari program pendidikan gerak dan harus dipandang sebagai sarana untuk memacu kedua kompetensi lainnya, yaitu kognitif dan afektif. Istilah kemampuan fisik mengacu kepada penongkatan kemampuan anak-anak dalam fungsionalisasi serta tindakan dalam lingkungan sekelilingnya sesuai dengan tingkat kesadaran jasmani dan
kemampuan motorik mereka. Perilaku gerak dapat dibagi menjadi 3 kategori yang luas dan kadang-kadang saling melingkupi. Pertama dan paling dasar dari kategori gerak ini mengacu kepada stabilisasi. Kemampuan stabilisasi adalah
menyangkut aktivitas stationer, seperti membungkuk, meregang, menarik , memutar, mangayun, mengangkat, merentang, merendahkan tubuh dan membalik. Pada waktu stabilisasi berkembang lokomotor juga dipacu. Lokomotor mencakup proyeksi tubuh terhadap ruang eksternal dengan pengubahan lokasi baik vertikal maupun horizontal.
Dengan lokomotor anak-anak mampu secara efektif melakukan eksplorasi terhadap dunianya. Aspek ketiga dari pengembangan kemampuan gerak anak-anak menyangkut perkembangan kemampuan dasar manipulasi. Gerak manipulasi adalah usaha untuk mengalihkan kekuatan terhadap objek-objek, seperti
melempar, memukul, mendorong dan menarik benda, dan menerima kekuatan dari objek-objek seperti menangkap, menangkap dan memegang benda.
Pendidikan gerak di TK mencakup pengembangan kemampuan gerakan lokomosi, manipulasi dan stabilisasi dasar. Lokomotor, manipulasi dan stabilisasi dialami pada semua tingkatan dalam pengalaman hidup dalam keseluruhan yang dapat diklasifikasikan dalam tingkat-tingkat perkembangan motorik.
Menurut Sayuti Sahara (2003) gerak lokomotor merupakan gerak dasar yang menjadi fondasi untuk dipelajari diperkenalkan pada anak usia TK. Gerak dasar tersebut, antara lain berikut ini :
1. Berjalan
badan ke tungkai depan. Badan dicondongkan setelah tungkai depan menyentuh lantai.
a. Pengamatan gerak
Gerak berjalan dapat diamati pada anak usia 9 sampai 15 bulan dan pada umumnya sudah dapat dikuasai setelah 12 bulan. Sekitar 4 tahun, gaya
berjalannya sudah seperti orang dewasa dengan beberapa ciri sebagai berikut :
1) Terlihat mudah
2) Langkah sudah berirama
3) Pemindahan berat badan sudah lancar dan halus
b. Variasi gerakan
Berjalan merupakan kegiatan yang paling banyak digunakan maupun sebagai keterampilan dasar setiap individu. Digunakan secara terpisah atau hanya berjalan saja atau dengan mengombinasikan dengan gerakan lain dan membentuk beberapa keterampilan yang lebih
kompleks.Variasi gerakan dalam berjalan dapat mengacu berdasarkan ruang, arah, waktu, dan gerakan tambahan.
d. Berdasarkan waktu
1) Dari lambat ke cepat
2) Dengan langkah kedut
3) Digabung dengan irama musik atau ketukan berirama
4) Bergerak dengan lembut
6) Lutut di angkat tinggi-tinggi
2.
Berlari
Berlari merupakan kelanjutan gerak dari berjalan dan memiliki ciri khusus pada fase melayang di udara dari salah satu kaki.Pada usia 5 tahun, umumnya mereka sudah mampu menunjukkan gaya berlari yang sudah baik. Mereka juga mampu menampilkan kemampuan berlarinya dengan mengubah arah dari garis yang lurus atau dengan cara jogging.
Anak usia 4 sampai 8 tahun menurut Sayuti Sahara (2003) telah mampu menunjukkan gaya berlari yang dapat dikelompokkan ke dalam tahap dasar dan tahap matang 2 tahap dalam penguasaan gaya berlari adalah sebagai berikut ini :
a. Tahap dasar atau elementer
Pada tahap ini gaya sudah dapat diamati, tetapi fase layangan yang msih terbatas. Walaupun demikian, gerak lengan sudah dapat mencapai jarak vertikal yang mencukupi tetapi gerakan horizontalnya msih terbatas.
Pada tahap ini, kedua lengan sudah di bengkokkan pada sikunya pada sudut yang agak tepat, dan di ayun secara vertikal pada garis membusur yang cukup lebar berlawanan dengan gerakan kaki.
3. Pengamatan gerak
Pemilihan gerak yang alami ini merupakan atribut yang diperoleh berdasarkan sejumlah
pengalaman melalui kegiatan yang terstruktur maupun pada saat mereka bermain-main.
a. Variasi gerakan
Bagaimanapun juga banyak jenis lari maupun kegiatan dalam bentuk bermain yang menuntut si anak untuk berlari. Sedangkan melatih berbagi jenis berlari, merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk memakai dan
memperhalus pola dasarnya, seperti yang ia peroleh dari situasi pengalamannya yang berbeda.
b. Ruang
1) Pola variasi gerak
2) Berlari dengan mengubah daerah tumpuan
c. Arah/jalur/ketinggian
1) Di temapat
2) Ke depan dan ke belakang
3) Ke samping kiri atau kanan
4) Menaik atau menurun
5) Lewat di atas, di bawah mengitari suatu objek
6) Rendah
7) Tinggi
8) Mengubah arah gerak
4.
Konsep keterampilan berkomunikasi memberi
petunjuk pada anak
a) Berlari dengan ujung telapak kaki b) Kepala diangkat, kedua mata kedepan
c) Bengkokkan kedua lutut
d) Biarkan tubuh bagian atas relaks
e) Bernapaslah denga n normal
f) Condongkan sedikit kedepan
g) Angkat lutut ke atas
h) Tekuk siku dan ayunkan lengan denga bebas
i) Sentuh lantai dengan tumit terlebih dahulu
5.
Meloncat dan Mendarat
Meloncat terdiri dari gerakan-gerakan yang mengarahkan dan mempertahankan seluruh
tubuhnya untuk berada sesaat di udara. Ciri melompat, yaitu berikut ini :
1. Melompat dengan satu atau dua kaki dan mendarat dengan dua
kaki.
2. Dua kaki meloncat dan mendarat dengan satu kaki.
3. Wickstoum (1983) menyebutkan loncat berikut tugas geraknya
semakin berat.
4. Meloncat turun dari satu kaki ke kaki yang lain (leap).
5. Meloncat naik dengan dua kaki kedua kaki.
6. Meloncat turun dengan dua kaki kedua kaki.
Terlepas dari variasi gerakan yang ada, meloncat memiliki satu atau dua tujuan, yaitu meloncat untuk ketinggian atau meloncat untuk mencapai jarak tertentu.
Pada saat kedua lutut diluruskan, kedua lengan diayunkan ke atas seluruh tubuh diluruskan sewaktu berada di udara.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahaan diatas dapat disimpulkan :
1. Movement adalah gerak yang bersifat eksternal atau dari luar dan mudah diamati, sedangkan motor adalah gerakan yang bersifat internal atau dari dalam, konstan, dan sukar diamati.
2. Gerakan dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi ruang atau jarak (space) dan dari sistem otot.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Gunarm D, Singgih. Dasar dan Teori Perkembangan Anak: PT BPK Gunung Mulia.
Hibana S. Sahman, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, ( Yogyakarta: PGTKI Press, 2002), hlm. 10.
Ma,mun, Amung dan Saputra, Yudha M. 2000. Perkembangan Gerak dan
Belajar Gerak.( Jakarta: Ditjen Pendidikan dasar dan Menengah)
Sugiyanto dan Sudjarwo, Perkembangan dan Belajar
Gerak (Jakarta:Departemen Pendidikan dan kebudayaan, 1992), hlm. 104.
http://penjaskes-pendidikanjasmanikesehatan.blogspot.com/2010/12/ peranan-olahraga-usia-dini.html