• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PICTORIAL RIDDLE DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 17 MEDAN T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PICTORIAL RIDDLE DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 17 MEDAN T.P. 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PICTORIAL RIDDLE DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER II SMA NEGERI 17 MEDAN T.P. 2015/2016

Oleh : Masrida Gultom NIM 4123121035

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS PICTORIAL RIDDLE DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SEMESTER

II SMA NEGERI 17 MEDAN T.P. 2015/2016

Masrida Gultom (NIM 4123121035) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri berbasis pictorial riddle dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, 2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok berpikir kritis tinggi dengan kelompok berpikir ktiris rendah, 3) Untuk mengetahui interaksi antara model pembelajaran dengan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa, 4) Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle dan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dan sampel dibagi menjadi dua kelas dimana XI IPA-4 sebagai kelas kontrol, dan XI IPA-5 sebagai kelas eksperimen. Instrumen penelitian ada 3 yakni : 1) lembar tes hasil belajar siswa berbentuk essay dengan jumlah item 10; 2) lembar tes kemampuan berpikir kritis siswa berbentuk essay dengan jumlah item 5. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan: 1) hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional, berarti ada perbedaan hasil belajar akibat pengaruh menerapkan model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle dan pembelajaran, 2) hasil belajar siswa untuk kelompok dengan kemampuan berpikir kritis tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa untuk kelompok dengan kemampuan berpikir kritis rendah berarti ada perbedaan akibat pengaruh berpikir kritis tinggi dengan berpikir kritis rendah terhadap hasil, 3) terdapat interaksi antara model pembelajaran dengan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa, 4) model pembelajaran inkuiri berbasisi pictorial riddle dan berpikir kritis berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih karunia Tuhan yang selalu menyertai sehingga sikripsi yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Pictorial Riddle dan Berpikir Kritis terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Fluida Dinamis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 17 Medan T.P. 2015/2016” ini dapat tersusun dengan baik mulai dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian. Karya ilmiah skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Jurubahasa Sinuraya, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si, Bapak Purwanto, S.Si, M.Pd, Ibu Dr.Sondang R. Manurung, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan sripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si dan Bapak Drs. J.B. Sinuraya, M.Pd selaku ketua jurusan fisika dan ketua prodi pendidikan fisika FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan FMIPA Unimed.

(6)

v

selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian.

Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda tercinta Samson Gultom dan Ibunda tercinta Morani Matondang yang senantiasa terus memberikan motivasi dan doa serta kasih sayang yang tak pernah henti diberikan kepada penulis. Kepada Kakak terkasih Marna Gultom dan Adik terkasih Very Tona Gultom, Juanri Gultom, Ricard Leonardo The Caprio Gultom yang telah banyak berperan dalam memberikan dukungan dan doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di perkuliahan hingga selesainya skripsi ini. Kepada Keluarga Oppung Kharis Gultom, terimakasih yang banyak penulis ucapkan karena keluarga ini yang turut mendukung perkuliahan dan penyusunan skripsi ini. Kepada Sahabat-sahabatku yang kukasihi Monika Simanjuntak, Putri Oka Siahaan, Hotdi Samosir, Eka Panjaitan, Derlin Lumbantoruan, Putri Sion, Fransiska, Evani Doana, Pretty Silaban, Methary Sinaga, David Manurung, Cihur Ujung, Aleksander Sihotang, Putri Srijayanti dan seluruh keluarga besar Fisika Dik A 2012 yang selalu mendampingiku sejak awal perkuliahan hingga akhir penyusunan Skripsi ini. Kepada teman seperjuangan satu dosen pembimbing (Mustika Pasaribu, Minar Sinaga, Rosita Dewi, Fakhrunisyak. Ucapan terimakasih untuk teman satu PPL (terkhusus untuk Evi Naibaho), serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(7)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 6

1.3. Batasan Masalah 6

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelelitian 8

1.7. Definisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

2.1. Kerangka Teoretis 10

2.1.1. Hasil Belajar 10

2.1.2. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 16

2.1.3. Model Pembelajaran 20

2.1.4. Pictorial Riddle 33

2.1.5. Penelitian yang Relevan 34

2.2. Kerangka Konseptual 35

2.3. Hipotesis Penelitian 36

BAB III METODE PENELITIAN 38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 38

3.1.1. Lokasi Penelitian 38

3.1.2. Waktu Penelitian 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 38

3.2.1. Populasi Penelitian 38

3.2.2. Sampel Penelitian 38

3.3. Variabel Penelitian 39

3.3.1. Variabel Bebas 39

3.3.2. Variabel Moderator 39

3.3.3. Variabel Terikat 39

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 39

3.4.1. Jenis Penelitian 39

(8)

vii

3.5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian 41

3.6. Instrumen Penelitian 42

3.6.1. Instrumen Tes Hasil Belajar 42

3.6.2. Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis 44

3.7. Uji Coba Instrumen 44

3.7.1. Validasi Butir Soal 44

3.7.2. Reliabilitas Tes 47

3.8. Teknik Analisis Data 48

3.8.1. Teknik Analisis Data Tes Hasil Belajar dalam Ranah Kognitif

48

3.8.1.1. Menentukan Rata-Rata dan Simpangan Baku 48

3.8.1.2. Melakukan uji Normalitas 49

3.8.1.3. Uji Homogenitas 50

3.8.1.4. Uji Kesamaan Rata-Rata Kemampuan Awal Siswa 50

3.8.1.5. Uji Hipotesis 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 54

4.1.1. Pre-tes 54

4.1.1.1. Deskripsi Data Pretes 54

4.1.1.2. Uji Normalitas 55

4.1.1.3. Uji Homogenitas 55

4.1.1.4. Uji Kesamaan Rata-rata Kemampuan Awal Siswa 56

4.1.2. Kemampuan Berpikir Kritis 57

4.1.3. Pos-tes 58

4.1.3.1. Deskripsi Data Pos-tes 58

4.1.3.2. Uji Normalitas 59

4.1.3.3. Uji Homogenitas 60

4.1.4. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Berdasarkan Kemampuan Berpikir Kritis

60

4.1.5. Pengujian Hipotesis 62

4.1.6. Keterampilan Proses Sains 66

4.2. Pembahasan 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 70

5.1. Kesimpulan 70

5.2. Saran 70

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Syarat Membentuk Budaya Inkuiri 28 Gambar 2.2. Gambaran Proses Inkuiri 31

Gambar 2.3. Proses Inkuiri 32

Gambar 4.1. Nilai Pre-tes Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 55 Gambar 4.2. Nilai Pos-tes Kelas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 59 Gambar 4.3. Rata-rata Hasil Belajar Siswa Sesuai Kemampuan

Berpikir Kritis

61

Gambar 4.4. Rata-rata Keterampilan Proses Sains pada Kelas Eksperimen untuk Setiap Pertemuan

66

Gambar 4.5. Hubungan Model Pembelajaran dengan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa

67

Gambar 4.6. Hubungan Model Pembelajaran dengan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Kemampuan Berpikir Kritis Tinggi dan Rendah

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Aspek Kemampuan Berpikir Kritis Menurut Ennis 19 Tabel 2.2. Kemampuan yang Dikembangkan dalam Proses Inkuiri 28

Tabel 2.3. Proses Inkuiri 29

Tabel 2.4. Tahapan Model Inkuiri 30

Tabel 2.5. Tabel Hasil Penelitian Terdahulu 34

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian 38

Tabel 3.2. Desain Penelitian 40

Tabel 3.3. Desain Penelitian ANAVA Dua Jalur 40 Tabel 3.4. Kriteria Penskoran Tes Uraian 42 Tabel 3.5. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 43 Tabel 3.6. Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis 44 Tabel 3.7. Validitas Instrumen Tes Hasil Belajar 46 Tabel 3.8. Validitas Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis 47 Tabel 3.9. Reliabilitas Tes Hasil Belajar dan Tes Kemampuan

Berpikir Kritis

48

Tabel 3.10. Ringkasan ANAVA Dua Jalur 52 Tabel 4.1. Deskripsi Data Pre-tes Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol

54

Tabel 4.2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Pre-tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

55

Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Pre-tes Kedua Kelas 56 Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Kemampuan Awal

Siswa

56

Tabel 4.5. Hasil Pos-tes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 58 Tabel 4.6. Ringkasan Hasil Uji Normalitas Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

59

Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Postes Kedua Kelas 60 Tabel 4.8. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Sesuai dengan

Kemampuan Berpikir Kritis

61

Tabel 4.9. Hasil ANAVA 62

Tabel 4.10. Deskripsi Statistik Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis

62

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. RPP-1 74

Lampiran 2. RPP-2 82

Lampiran 3. RPP-3 89

Lampiran 4. Riddle I 96

Lampiran 5. Riddle II 99

Lampiran 6. Riddle III 102

Lampiran 7. Riddle IV 107

Lampiran 8. Riddle V 112

Lampiran 9. Silabus 117

Lampiran 10. Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Berpikir Kritis 120 Lampiran 11. Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar 122 Lampiran 12. Soal Tes Kemampuan Berpikir Kritis 128 Lampiran 13. Instrumen Tes Hasil Belajar 129 Lampiran 14. Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar 131 Lampiran 15. Validitas dan Reliabilitas Tes Berpikir Kritis 135 Lampiran 16. Rekapitulasi Data Pre-tes Kelas Kontrol 138 Lampiran 17. Rekapitulasi Data Pre-tes Kelas Eksperimen 141 Lampiran 18. Rekapitulasi Data Pre-tes Kelas Eksperimen 144 Lampiran 19. Rekapitulasi Data Pre-tes Kelas Kontrol 147 Lampiran 20. Perhitungan Rata-rata, Varians dan Standar Deviasi 150

Lampiran 21. Uji Normalitas 153

Lampiran 22. Uji Homogenitas 156

Lampiran 23. Uji Hipotesis 161

Lampiran 24. Rekapitulasi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen

164

Lampiran 25. Rekapitulasi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol

167

(12)

xi

Lampiran 27. Rekapitulasi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol

176

Lampiran 28. Rekapitulasi Data Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen

178

Lampiran 29. Penilaian Keterampilan Proses Sains Kelas Eksperimen Pertemuan 1

180

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sasaran semua cabang sains, terutama fisika, pada umumnya adalah mencoba menemukan keteraturan di dalam observasi kita terhadap dunia di sekeliling kita. Banyak orang yang mengira bahwa sains adalah sebuah proses mekanis yang di seputar pengumpulan data dan pengumpulan teori belaka. Tetapi, kenyataannya tidak sesederhana itu. Sains adalah sebuah aktivitas kreatif dalam banyak aspeknya menyerupai aktivitas-aktivitas lain yang dilahirkan manusia. Salah satu aspek penting di dalam sains adalah pengamatan atau observasi terhadap kejadian-kejadian, yang meliputi perancangan dan pelaksanaan eksperimen. Namun, observasi dan eksperimen membutuhkan imajinasi, karena seorang saintis tidak akan pernah memasukkan segala sesuatu ke dalam deskripsi mengenai apa yang mereka amati. Dengan demikian seorang saintis harus memutuskan hal-hal apa yang relevan dalam observasi dan eksperimen yang dijalankannya terutama dalam proses pembelajaran (Giancoli, 2014: 2).

Telah menjadi fenomena umum bahwa sains, terutama fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan tidak disukai, diketahui dari rata-rata nilai mata pelajaran sains yang cenderung rendah. Selain banyak konsep yang abstrak, untuk memahami fisika diperlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi serta kemampuan matematika sebagai alat bantunya. Selain itu, istilah-istilah yang digunakan dalam bidang fisika seringkali dimaknai secara khusus yang berbeda dengan istilah yang sama dalam kehidupan sehari-hari.

(14)

2

anak didik kita lulus sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin aplikasi. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran. Mata pelajaran sains tidak dapat mengembangkan kemampuan anak untuk berpikir kritis dan sistematis, karena strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas.

Ada empat masalah pokok yang penting yang menjadikan pedoman dalam keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (Ngalimun, 2012: 2). Masalah pokoknya adalah: pertama, memilih cara pendekatan belajar yang dianggap paling tepat dan efektif mencapai sasaran. Kedua, memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Ketiga, menetapkan norma-norma dan kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang dilakukannya. Keempat, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang bagaimana yang hendak dicapai dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan itu.

(15)

3

mereka bisa menghasilkan jawaban dari proses berpikir mereka sendiri, yang kemudian bisa dibuktikan dengan teori. Artinya, siswa rata-rata menginginkan belajar dari fakta ke teori.

Berdasarkan indikator-indikator permasalahan yang dijelaskan di atas, dibutuhkan strategi pembelajaran yang tepat dan efektif. Strategi yang tepat tersebut adalah dengan penerapan model pembelajaran yang efektif yang mampu meningkatkan keterampilan proses siswa. Salah satu model pembelajaran yang efektif diterapkan adalah model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle.

Alberta, (2004: 1) mendefinisikan inkuiri sebagai berikut:

“Inquiry is the dynamic process of being open to wonder and puzzlements and coming to know and understand the world. Maksudnya ialah inkuiri sebagai

proses yang dinamis untuk memecahkan keanehan dan kebingungan dan yang akan diketahui dan dimengerti mengenai dunia.

Ada tiga hal yang menjadi ciri dari inkuiri (Sanjaya, 2006: 196-197). Pertama, inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk

(16)

4

mengembangkan kemampuan berpikir secara optimal; namun sebaliknya, siswa yang dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya manakala ia juga dapat menguasai pelajaran.

Pictorial riddle merupakan pendekatan yang mempresentasikan informasi

ilmiah dalam bentuk poster atau gambar yang disajikan di depan kelas atau digunakan langsung dalam diskusi. Alasan peneliti menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle adalah karena materi pelajaran fisika banyak dituangkan dalam bentuk gambar untuk mendapatkan penjelasan yang rinci. Hubungan antara benda-benda dan tindakan dalam gambar dengan bahasa siswa memungkinkan mereka melakukan peralihan secara ilmiah dari bahasa tutur menjadi bahasa tulis. Mereka juga menghubungkan sesuatu dalam gambar dengan kata dan kemudian melihat kata itu muncul dalam cetakan atau tulisan.

Materi fisika seperti fluida dinamis, memerlukan gambar untuk memperjelas pemahaman siswa sehingga pada waktu guru memberikan pelajaran siswa langsung bisa menangkap materi yang disampaikan oleh guru. Selain mendengarkan mereka langsung bisa menghubungkannya dengan gambar. Seperti yang dapat disimak dari proses pembelajaran, tujuan utama pembelajaran melalui inkuiri adalah menolong siswa untuk dapat mengembangkan disiplin intelektual dan keterampilan berpikir dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan mendapatkan jawaban atas dasar ingin tahu mereka.

(17)

5

dilakukan seadanya tanpa mempertimbangkan berbagai faktor yang bisa memengaruhi keberhasilan proses pembelajaran (Sanjaya, 2006: 5).

Sebagaimana yang akan peneliti lihat adalah, model ini dapat membantu siswa meningkatkan kapasitas belajar mereka, kadang secara perlahan-lahan dan kadang pula secara drastis. Poin pentingnya adalah bahwa pengajaran dapat membuat sebuah perbedaan besar pada siswa. Inilah salah satu inti penerapan model ini. Joyce (2011: 9) mengatakan bahwa guru yang efektif selalu percaya diri bahwa mereka dapat membuat suatu perbedaan dan bahwa perbedaan tersebut dibuat dengan cara menyesuaikan strategi atau perangkat pembelajaran mereka dengan kondisi siswa saat ini, kemudian guru mempelajari pola belajar siswa dengan cermat dan membuat lingkungan belajar menjadi nyaman dan menyenangkan untuk mempercepat peningkatan hasil belajar siswa.

(18)

6

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini akan dilaksanakan dengan judul: ‘Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Berbasis Pictorial Riddle dan Berpikir Kritis terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok

Fluida Dinamis di Kelas XI Semester II SMA Negeri 17 Medan T.P 2015/2016’.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:

1. Fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan tidak disukai. 2. Rendahnya hasil belajar siswa.

3. Belum konsistennya guru dalam melaksanakan fase-fase model pembelajaran.

4. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi. 5. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

6. Kurangnya aktivitas siswa ketika proses belajar mengajar.

7. Strategi pembelajaran berpikir tidak digunakan secara baik dalam setiap proses pembelajaran di dalam kelas.

8. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk menghapal informasi.

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian di kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 17 Medan T.P 2015/2016 ini, yakni:

1. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle.

(19)

7

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian di kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 17 Medan T.P 2015/2016 ini adalah sebagai berikut:

1. Adakah perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri berbasis pictorial riddle dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran

konvensional?

2. Adakah perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok berpikir kritis tinggi dengan kelompok berpikir ktiris rendah?

3. Adakah interaksi antara model pembelajaran dengan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa?

4. Adakah pengaruh model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle dan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian di kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 17 Medan T.P 2015/2016 ini adalah:

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri berbasis pictorial riddle dengan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran

konvensional.

2. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara kelompok berpikir kritis tinggi dengan kelompok berpikir ktiris rendah.

3. Mengetahui interaksi antara model pembelajaran dengan berpikir kritis terhadap hasil belajar siswa.

(20)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi alternatif hasil belajar menggunakan model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle pada materi pokok fluida dinamis di kelas XI semester II SMA N 17 Medan T.P. 2015/2016.

2. Sebagai bahan informasi alternatif dalam pemilihan model pembelajaran.

1.7. Definisi Operasional

Definisi operasional dalam kegiatan penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran inkuiri adalah seluruh rangkaian penyampaian materi ajar dimana siswa terlibat langsung dalam pembelajaran mereka mulai dari merumuskan pertanyaan, merumuskan hipotesis, kemudian membentuk pemahaman yang baru, pengertian dan pengetahuan. Pengetahuan ini adalah baru untuk siswa dan bisa digunakan untuk menjawab sebuah pertanyaan, untuk mengembangkan sebuah solusi atau pendukung untuk suatu materi pelajaran dan dari suatu kejadian. Keterampilan yang diinginkan dari siswa adalah keterampilan prosesnya dari mulai mencari masalah dan menemukan sendiri solusinya.

(21)

9

3. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah: 1) skor terakhir yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, 2) perubahan perilaku yang terjadi pada diri siswa yang belajar.

(22)

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle dan yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional.

2. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis rendah. 3. Terdapat interaksi model pembelajaran dan kemampuan berpikir kritis

terhadap hasil belajar siswa.

4. Model pembelajaran inkuiri berbasis pictorial riddle dan berpikir kritis berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut dari penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini, peneliti mengalami kendala pada fase pembelajaran “mengolah, merumuskan penjelasan yang jelas” karena pada fase sebelumnya “mengumpulkan data – eksperimentasi” membutuhkan waktu yang banyak dan konsentrasi peserta didik terkumpulkan sehingga peserta didik masih belum bisa berpindah ke fase selanjutnya. Oleh karena itu, hendaknya penguasaan kelas perlu ditingkatkan oleh peneliti selanjutnya.

(23)

71

DAFTAR PUSTAKA

Alberta, (2004), Focus on Inquiry: A Teacher’s Guide to Implementing Inquiry -based Learning, Canada: Alberta Learning

Anggareni, Ristiati, Widiyanti., (2013), Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Inkuiri dengan Metode Pictorial Riddle pada Pokok Bahasan Alat- Alat Optik Di SMP, E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA 3

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., (2013), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta

Barbara Y, W., dan John R. F., (1998), Inquiry, Modeling, and Metacognition: Making Science Accessible to All Students, Journal of Education, 16: 3-118

Dahar, R.W., (2006), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, : Erlangga, Jakarta

Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Yrama Widya, Bandung

Dimyati., M., (2013), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Fisher, A., (2009), Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar, Erlangga, Jakarta

Giancoli, C. D., (2014), Fisika: Prinsip dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta

Gulo, W., (2011), Strategi Belajar Mengajar, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

Halliday, D., dan Robert., (2005), Fisika, Erlangga, Jakarta

Hamalik, O., (2011), Proses Belajar Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta

Hamruni, (2012), Strategi Pembelajaran, Insan Madani, Yogyakarta

Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Joyce, B., (2011), Models Of Teaching, Pustaka Pelajar, Jakarta

(24)

72

Laili, M., Suparmi, Widha Sunarno., (2014), Pembelajaran Fisika Menggunakan Metode Pictorial Riddle dan Problem Solving Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemampuan Analisis, Jurnal Inkuiri, 3: 48-59

Margono, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi, Alfabeta, Bandung

Marzano, R. J., (2006), Classroom Assessment and Grading That Work, USA, ASCD

Mursid, (2013), Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Unimed Press, Medan

Ngalimun, (2012), Strategi Pembelajaran Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta

Rangkuti, A., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Berbasis Pictorial Riddle terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Gejala Gelombang di Kelas XII Semester I SMA N 4 Binjai T.P 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Riduan, (2009), Dasar-Dasar Statistika, Alfabeta, Bandung

Rizal, M., (2014), Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Multi Representasi terhadap Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep IPA Siswa SMP, Jurnal Pendidikan Sains, 2(3): 159-165

Rusman, (2013), Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesonalisme Guru – Edisi ke-dua, Raja Grafindo Persada, Jakarta

Sani, R. A., (2013), Inovasi pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sanjaya, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media, Jakarta

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Gravindo Persada, Jakarta

(25)

73

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Slameto, (2013), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Steinberg, R. N., (2011), An Inquiry into Science Education, Where the Rubber Meets the Road, Sense Publishers Rotterdam/Boston/Taipei, USA

Subagya, Hari., (2014), Konsep dan Penerapan Fisika SMA/MA Kelas XI, Bumi Aksara, Jakarta

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sudjana, (2009), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung

Sugiono, (2012), Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, Alfabeta, Bandung

Surya, Y., (1997), Olimpiade Fisika: Teori dan Latihan Menghadapi Masa Depan, Primatika Cipta Ilmu, Jakarta

Sutirman, (2013), Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu, Yogyakarta

Tanjung, R., 2013, Evaluasi Hasil Belajar Fisika, Unimed Press, Medan

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovetif-Progesif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Gambar

Gambar 2.1. Gambar 2.2.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN TUJUAN.. SEBAGAI VARIABEL

[r]

Efek tersebut diamati, melalui hubungan faktor- faktor personal dengan materi yang diperagakan lewat video, meliputi : hubungan persepsi tentang daya tarik video,

[r]

Hipotesis yang diajukan peneliti adalah ada hubungan positif antara persepsi terhadap kualitas komunikasi ayah dalam keluarga dengan konsep diri pada remaja. Semakin positif

Saran dari penelitian adalah guru, orang tua, praktisi kesehatan memperhatikan pengetahuan siswa tentang kesehatan reproduksi dengan memanfaatkan berbagai media

Dengan membandingkan nilai sumbangan relatif dan efektif nampak bahwa variabel pengalaman mengajar memiliki pengaruh yang lebih tinggi terhadap kinerja guru

Jika dilihat perkembangan volume kanker payudara yang terus meningkat selama masa perlakuan pada kelompok perlakuan dosis 1 dan kelompok dosis 2 dan tidak berbeda jauh bila