• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI KOTA BINJAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI KOTA BINJAI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN

MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU

DI SMK NEGERI KOTA BINJAI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

HALIZA IRFANI

NIM. 8126132009

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRACT

Haliza Irfani8126132009. The Correlation Between Personality Competence and Job Motivation with Teachers Performance at the SMK Negeri Kota Binjai. Thesis. Medan: Post Graduate Program of State University of Medan, 2016.

The purpose of this research is was to determine: (1) the correlation between personality competence with teacher performanceat the SMK Negeri Kota Binjai, (2) the correlation between job motivation with teacher performanceat the SMK Negeri Kota Binjai, (3) the correlation between personality competence and job motivation with teacher performanceat the SMK Negeri Kota Binjai.The population of this research is 186 people; by using proportional random sampling, as many as 93 people are taken as the sample drawn on the basis of Harry King Nomogram Table (N ≤ 2000). Data processing in this research using SPSS version 15 program. Before study the instrument was tested to the population out of sampel for 30 teachers to know the validity and reliability of instrument research. Instrument used to collect data is the Likert scale questionnaire. To test the hypotesis used to technique of correlation and regression analyses of simple and double, at the significance level of 0,05. Data processing in this research using SPSS version 15 program. The research results show the followings: (1) there is a positive and significance correlation between personality competence with teacher performanceat the SMK Negeri Kota Binjai, with correlation coefficient is 0,828; (2) there is a positive and significance correlation between job motivation with teacher performanceat the SMK Negeri Kota Binjai,with correlation coefficient is 0,431; (3) there is a positive and significance correlation betweenpersonality competence and job motivation with teacher performanceat the SMK Negeri Kota Binjai, with correlation coefficient is 0,876and therefore, the determination is 76,80%.

(6)

ii ABSTRAK

Haliza Irfani. 8126132009. Hubungan Kompetensi Kepribadian dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru di SMK Negeri Kota Binjai. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan kompetensi kepribadian dengan kinerja gurudi SMK Negeri Kota Binjai, (2) hubungan motivasi kerja guru dengan kinerja gurudi SMK Negeri Kota Binjai, (3)hubungan antara kompetensi kepribadian dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja gurudi SMK Negeri Kota Binjai.Populasi penelitian ini berjumlah 186 orang, dengan menggunakan teknik proporsional random sampling, ukuran sampel sebanyak 93 orang didasarkan pada tabel Nomogram Harry King (N ≤ 2000).Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengunakan program SPSS versi 15.Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara kompetensi kepribadian dengan kinerja gurudi SMK Negeri Kota Binjai, dengan koefisien korelasi sebesar 0,828; (2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja guru dengan kinerja gurudi SMK Negeri Kota Binjai, dengan koefisien korelasi sebesar 0,431; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan antarakompetensi kepribadian dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja gurudi SMK Negeri Kota Binjai, dengan koefisien korelasi sebesar 0,876 sehingga koefisien determinasinya diperoleh sebesar 76,80%.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ...iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teoretis ... 10

1. Hakikat KinerjaGuru ... 10

2. Hakikat Kompetensi Kepribadian ... 17

3. Hakikat Motivasi Kerja Guru ... 24

(8)

C. Kerangka Berfikir ... 32

D. Pengajuan Hipotesis Penelitian ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 37

B. Sumber Data ... 37

C. Desain Penelitian ... 39

D. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 39

E. Teknik dan Istrumen Pengumpulan Data Penelitian ... 39

F. Uji Coba Instrumen... 44

G. Teknik Analisis Data ... 47

1. Analisis Deskripsi Data ... 48

2. Uji Asumsi Dasar ... 48

a. Uji Normalitas ... 48

b. Uji Linieritas ... 49

3. Analisis Korelasi Sederhana ... 49

4. Analisis Korelasi Parsial ... 49

5. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 50

6. Analisis Regresi Linear Berganda ... 51

a. Analisis Korelasi Ganda (R) ... 51

b. Koefisien Determinasi (R2) ... 52

c. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ... 52

d. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ... 52

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Hasil Penelitian ... 51

1. Deskripsi Data Instrumen Penelitian ... 51

a. Validitas Angket ... 51

b. Reliabilitas Angket ... 52

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 52

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 55

1. Uji Asumsi Dasar ... 55

2. Analisis Korelasi Sederhana... 58

3. Analisis Korelasi Parsial ... 62

4. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 66

5. Analisis Regresi Linear Berganda ... 67

a. Analisis Korelasi Ganda (R) ... 68

b. Koefisien Determinasi (R2) ... 70

c. Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ... 71

d. Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) ... 72

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 73

D. Pembahasan Penelitian ... 76

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 85

A.Kesimpulan ... 85

B.Implikasi ... 86

C.Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1.Distribusi Populasi Penelitian ... 37

3.2. Sebaran Sampel Penelitian ... 38

3.3. Kisi-Kisi Instrumen Kompetensi ProfesionalGuru ... 43

3.4. Kisi-Kisi Instrumen Kompetensi kepribadian ... 44

3.5. Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Kerja ... 44

3.6. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ... 50

4.1. Hasil Uji Validitas Angket ... 51

4.2.Hasil Uji Reliabilitas Angket ... 52

4.3. Distribusi Frekuensi Data Supervisi Akademik ... 52

4.4. Distribusi Frekuensi Data Motivasi Kerja ... 53

4.5. Distribusi Frekuensi Data Kompetensi Profesional Guru ... 54

4.6.Hasil Uji Normalitas Data ... 56

4.7. Hasil Uji Linear X1 Terhadap Y ... 57

4.8. Hasil Uji Linear X2 Terhadap Y ... 57

4.9. Hasil Analisis Korelasi Sederhana Antara X1 dengan Y ... 58

4.10. Hasil Analisis Korelasi Sederhana Antara X2 dengan Y ... 60

4.11. Hasil Analisis Korelasi Sederhana Antara X1 dan X2 ... 60

4.12 Hasil Analisis Korelasi Parsial X1 dan X2, dikontrol Y ... 61

4.13. Hasil Analisis Korelasi Parsial X1 danY, dikontrol X2 ... 63

4.14. Hasil Analisis Korelasi Parsial X2 danY, dikontrol X1 ... 64

(11)

4.16. Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana X2 dan Y ... 66

4.17. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ... 68

4.18. Hasil Analisis Korelasi Ganda (R) ... 69

4.29. Hasil Koefisien Determinasi (R2) ... 70

4.20. Hasil Uji F ... 71

(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar3.1. Desain Penelitian Hubungan Antar Variabel ... 37

4.1. Histogram Data Kompetensi Kepribadian ... 53

4.2. Histogram Data Motivasi Kerja Guru ... 54

(13)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1.Instrumen Penelitian ... 93

2. Analisis Instrumen Angket ... 99

3. Perhitungan Statistik Deskriptif ... 110

4. Uji Normalitas Data ... 117

5. Uji Linearitas ... 119

6. Analisis Korelasi Sederhana ... 121

7. Analisis Korelasi Parsial ... 123

8. Analisis Regresi Linear Sederhana ... 125

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan pembangunan suatu bangsa dan negara sangat tergantung pada kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Karena sumber daya manusia yang berkualitas mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat diaplikasikannya dalam dunia usaha/industri untuk menunjang pembangunan nasional. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dibutuhkan tenaga pendidik atau guru yang profesional. Rendahnya kualitas sumber daya merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

Rendahnya kualitas sumber daya manusia juga akan menjadi batu sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era persaingan mutu. Jika bangsa Indonesia ingin berkiprah dalam percaturan global maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menata sumber daya manusia, baik dari aspek intelektual, spiritual, kreativitas, moral maupun tanggung jawab. Penataan sumber daya tersebut perlu diupayakan secara bertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik pada jalur formal, informal maupun non formal, mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.

(15)

2

mengajar. Guru harus menciptakan suasana yang kondusif agar siswa bersedia terlibat sepenuhnya pada kegiatan pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Terkait dengan kompetensi guru dalam hubungan dengan kegiatan belajar. Menurut Hamalik (2008:36) bahwa proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan oleh sekolah, pola, struktur, dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru.

Kompetensi kepribadian merupakan salah satu jenis kompetensi yang perlu dikuasai guru, selain 3 jenis kompetensi lainnya: sosial, pedagogik, dan profesional. Dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru yaitu kemampuan kepribadian yang: (1) mantap, (2) stabil, (3) dewasa, (4) arif dan bijaksana, (5) berwibawa, (6) berakhlak mulia, (7) menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, (8) mengevaluasi kinerja sendiri, dan (9) mengembangkan diri secara berkelanjutan.

(16)

3

Kinerja seorang guru dikatakan baik jika guru telah melakukan seluruh aktivitas yang ditunjukkan dalam tanggung jawabnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, dan memandu peserta didik dalam rangka menggiring perkembangan peserta didik ke arah kedewasaan mental- spiritual maupun fisik-biologis (Yamin dan Maisah, 2010:87). Kinerja guru adalah hasil guru yang terefleksi dalam cara merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses belajar mengajar yang intensitasnya dilandasi oleh etos kerja, serta disiplin professional guru dalam proses pembelajaran (Whitmore, 1997:104). Sedangkan Mursell (2003:65) mengemukakan, bahwa mengajar digambarkan sebagai mengorganisasikan belajar, sehingga belajar menjadi berarti atau bermakna bagi peserta didik.

Selanjutnya Slameto (2003:73) mengatakan bahwa tugas guru berpusat pada: (1) mendidik dengan memberikan arah dan motivasi, (2) pencapaian melalui pengalaman belajar yang memadai, dan (3) membantu perkembangan aspek aspekpribadi seperti sikap, nilai-nilai, dan penyesuaian diri. Selain itu, guru bukan hanya penyampaian ilmu pengetahuan, tetapi juga harus bertanggung jawab terhadap perkembangan kepribadian peserta didik.

(17)

4

goal) dari transformasi kurikulum dan pembelajaran dalam cara ketika siswa

tampil.

Kinerja guru dan tampilan guru secara profesional melahirkan kemampuan secara positif untuk mempengaruhi proses pembelajaran (positively affect learning) yang bermutu. Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki

kepribadian ideal. Oleh karena itu, pribadi guru sering dianggap sebagai model atau panutan (yang harus digugu dan ditiru). Sebagai seorang model guru harus memiliki kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal competencies), di antaranya: (1) kemampuan yang berhubungan dengan pengalaman ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya, (2) kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat beragama, (3) kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan norma, aturan, dan sistem nilai yang berlaku di masyarakat, (4) mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan santun dan tata krama dan, (5) bersikap demokratis dan terbuka terhadap pembaruan dan kritik.

(18)

5

Tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan anusiasme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pribadi guru yang santun, perhatian terhadap siswa, jujur, ikhlas dan dapat diteladani, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan dalam pembelajaran apapun jenis mata pelajarannya.

Guru diharapkan dapat tampil dengan lembut sejuk, serta berwibawa. Kepribadian guru juga perlu dicermati, itu merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kompetensi kepribadian. Hal itu menjadi penting, karena siswa perlu perlindungan dan perlu mendapatkan ketenangan dalam proses pendidikannya, juga dalam kehidupannya. Secara psikologis, guru dapat membawa ketenangan, menyenangkan dan mencerahkan bagi siswa. Hal itu hanya ada pada guru-guru yang mempunyai kompetensi kepribadian yang baik, dan mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik. Kompetensi kepribadian meliputi: mantap, berakhlak mulia, arif dan bijaksana, berwibawa, stabil, dewasa, jujur, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, secara objektif mengevaluasi kinerja sendiri, dan mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.

(19)

6

Perilaku yang timbul pada diri seseorang atau bawahan dalam kerangka motivasi sebagai konsep manajemen, didorong adanya kebutuhan. Dengan demikian maka kebutuhan merupakan daya dorong (motivasi) seseorang untuk berperilaku ke arah tercapainya tujuan. Beberapa hal yang dapat membangkitkan motivasi kerja guru diantaranya adalah upah yang layak, suasana kerja yang menyenangkan, kesempatan untuk berkembang, kebutuhan akan pengakuan, dan kebutuhan berprestasi. Motivasi seorang guru akan terwujud yang diarahkan pada pencapaian tujuannya dalam bekerja. Keinginan guru untuk bekerja dengan baik di sekolah memberikan pencapaian hasil kerja yang maksimal.

Hasil pengamatan oleh peneliti menunjukkan bahwa kinerja guru di SMK Negeri 2 Binjai masih rendah. Hal ini terlihat masih ada guru tidak membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam proses belajar mengajar, guru dalam mengembangkan RPP masih menggunakan perangkat tahun lalu dengan mengganti tahunnya saja, masih ada guru yang mengajar hanya memberikan tugas setelah itu hanya ditinggalkan begitu saja tanpa diawasi, dan masih ada guru yang mengajar tidak relevan dengan bidangnya. Selain itu masih ada guru yang menggunakan bahan dan sumber belajar yang sama dari waktu ke waktu, masih ada guru yang datang terlambat ke sekolah sehingga menyebabkan kegiatan pembelajaran menjadi terganggu.

(20)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan di atas, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) Bagaimanakah latar belakang pendidikan guru di Kota Binjai?, (2) sejauh manakah kinerja yang dimiliki guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa?, (3) Apakah kompetensi kepribadian memberikan kontribusi yang berarti terhadap kinerja guru di sekolah?, (4) apakah motivasi kerja guru memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa?, (5) Apakah terdapat hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di sekolah? (6) Apakah motivasi kerja dapat meningkatkan kinerja guru?, (7) bagaimana gambaran kinerja guru di SMK Negeri Kota Binjai?, (8) Apakah terdapat hubungan antara kompetensi kepribadian dan motivasi kerja dengan kinerja guru di sekolah?.

C. Pembatasan Masalah

Disadari banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru, sehingga perlu pembatasan masalah dalam penelitian ini mengingat keterbatasan dana, waktu, dan kemampuan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti dibatasi pada ruang lingkup lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu penelitian dan variabel penelitian.

(21)

8

Kepribadian dan Motivasi Kerja, serta 1 (satu) variabel kriterium yakni Kinerja Guru. Dalam penelitian ini masalah penelitian pada faktor Kompetensi Kepribadian dan Motivasi Kerja dengan Kinerja Guru di SMK Negeri Kota Binjai.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah sebagai berikut:

1. Adakah hubungan antara kompetensi kepribadian dengan kinerja guru di SMK Negeri Kota Binjai?

2. Adakah hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di SMK Negeri Kota Binjai?

3. Adakah antara kompetensi kepribadian dan motivasi kerja dengan kinerja guru di SMK Negeri Kota Binjai?

E. Tujuan Penelitian

Bertitik tolak dari masalah yang diteliti secara umum penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendiskripsikan :

1. Hubungan kompetensi kepribadian dengan kinerja guru di SMK Negeri Kota Binjai

2. Hubungan motivasi kerja dengan kinerja guru di SMK Negeri Kota Binjai 3. Hubungan kompetensi kepribadian dan motivasi kerja dengan kinerja guru di

(22)

9

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

a. Untuk memperkaya dan menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang hubungan kompetensi kepribadian dan motivasi kerja dengan kinerja guru. b. Sumbangan pemikiran dan bahan acuan bagi penelitian lebih lanjut

tentang hubungan kompetensi kepribadian dan motivasi kerja dengan kinerja guru.

2. Manfaat Praktis a. Kepala Sekolah

Memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kinerja guru melalui pengembangan kompetensi kepribadian dan motivasi guru di sekolah binaan.

b. Pengawas Sekolah

Sebagai bahan masukan dalam membimbing dan membina guru untuk meningkatkan kinerja guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru

c. Guru

(23)

52 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Ada hubungan yang positif dan berarti antara kompetensi kepribadian dengan kinerja guruSMK Negeri di Kota Binjai.

2. Ada hubungan yang positif dan berarti antara motivasi kerja guru dengan kinerja guruSMK Negeri di Kota Binjai.

3. Ada hubungan yang positif dan berarti antara kompetensi kepribadian dan motivasi kerja guru secara bersama-sama dengan kinerja guruSMK Negeri di Kota Binjai.

B. Implikasi

Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan di lingkungan pendidikan maka kesimpulan yang ditarik tentu mempunyai implikasi dalam bidang pendidikan dan juga penelitian-penelitian selanjutnya, sehubungan dengan hal tersebut maka implikasinya adalah sebagai berikut :

Hasil penelitian mengenai variabel Kompetensi Kepribadian yang diduga mempunyai hubungan dengan Kinerja Guru, ternyata menunjukkan hubungan yang positif, kedua variabel tersebut, variabel Kompetensi Kepribadian memberikan kontribusi terhadap variabel Kinerja Guru

(24)

87

pihak lembaga dan dari pihak pimpinan, dalam rangka meningkatkan Kinerja Guru dengan cara mengadakan perbaikan pada variabel Kompetensi Kepribadian yang dijalankan pada sekolah yang bersangkutan. Dengan mengadakan perbaikan pada variabel tersebut diharapkan motivasi kerja guru akan semakin meningkat.Untuk itu perlu adanya upaya-upaya yang harus dilakukan oleh lembaga di antaranya sebagai berikut :

1. Motivasi Kerja tidak semata-mata dipengaruhi oleh faktor Kompetensi Kepribadian tetapi masih banyak faktor lingkungan internal mapun lingkungan eksternal lain yang menentukannya. Sehubungan dengan hal itu perlu diteliti lebih lanjut terhadap faktor-faktor lain yang diduga mempengaruhi terhadap perilaku belajar tersebut.

2. Aspek-aspek yang diteliti dan penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif, maka untuk lebih mendalam faktor-faktor apa saja yang turut berpengaruh terhadap Kinerja Guru tersebut. Perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan pendekatan kuantitatif.

C. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran yang dapat dikemukakan adalah:

(25)

88

2. Bagi guru, agar dapat meningkatkan motivasi dan mengembangkan kompetensi kepribadiannya serta mengupayakan perbaikan kualitas pengajaran, agar dapat menghasilkan mutu lulusan yang berkualitas.

Gambar

Tabel  3.1.Distribusi Populasi Penelitian .....................................................
Gambar3.1. Desain Penelitian Hubungan Antar Variabel ............................ 37

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas guru pada siklus III dengan menggunakan media kartu bilangan dalam model pembelajaran langsung pada mats pelajaran matematika

Jenis- jenis puring diantaranya adalah puring kura, puring emping, puring walet, puring apel malang, puring anting, puring gelatik, puring jengkol, dan puring oscar.Tanaman

Revitalisasi sastra kesenian lamut yang diadakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jakarta bekerja sama dengan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan

[r]

adi pada lad menjadi 52 renakan ad rmukiman sar 0,21 k rmukiman jumlah pen ahan untu dari pengol n bahwa ujuh stasiu tasiun Ngu n, Stasiun T n Tlekung. hujan yang debit punc n

Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis materi/informasi penyuluhan perikanan yang akan disampaikan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dan aspek-aspek

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi implemintasi program keluarga harapan dalam mensejahterakan masyarakat miskin yang ada di Kecamatan

Sedangkan dari hasil pengujian hipotesis pada kelompok kontrol diperoleh hasil nilat t = 0,171 p = 0,865 > 0,05 maka Ho diterima, atautidak terdapat