PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN
DENGAN APLIKASI CAMTASIA JURUSAN TATA KECANTIKAN
RAMBUT SMK NEGERI 3 PEMATANGSIANTAR
TAHUN 2016/2017
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Teknologi Pendidikan
OLEH:
MEY ALSIH SIHOMBING NIM.8146122027
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA
▸ Baca selengkapnya: teknik pemangkasan yang mengurai panjang sebagian rambut pada satu sesi tertentu dengan tujuan memperoleh bentuk akhir yang meruncing adalah
(2)(3)(4)(5)ABSTRAK
Mei Alsih Sihombing. NIM. 8146122027. Pengembangan Video Pembelajaran Dengan Aplikasi Camtasia Jurusan Tata Kecantikan Rambut SMK N 3 Pematang Siantar Tahun 2016/2017.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah video pembelajaran dengan aplikasi camtasia pada mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut layak digunakan pada siswa kelas kelas XI Kecantikan Rambut di Sekolah SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan yang menggunakan model pengembangan produk Borg dan Gall yang dipadu dengan model pengembangan pembelajaran Dick dan Carey. Model pengembangan produk pembelajaran ini merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan yang sistematis dan memenuhi karakteristik siswa dalam belajar. Model ini meliputi enam tahapan, yakni: studi literatur, perencanaan atau desain pengembangan, pengembangan produk, validasi ahli, uji coba, revisi, produk akhir. Subyek uji coba terdiri dari dua ahli materi mata pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut, dua ahli desain pembelajaran, dua ahli rekayasa perangkat lunak dan desain grafis, tiga siswa untuk uji perorangan, sembilan siswa untuk uji kelompok kecil, dan dua puluh enam siswa untuk uji lapangan. Data tentang kualitas produk pengembangan ini dikumpulkan dengan angket. Data-data yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Secara keseluruhan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut untuk siswa kelas XI Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematangsiantar dengan presentase rata-rata sebesar 95,09%, dengan nilai 5 skala likert dan berada pada criteria “Baik Sekali”, (2) uji ahli materi mata pelajaran penataan dan pemangkasan rambut berada pada criteria baik sekali (97,11%) (3) uji ahli desain pembelajaran berada pada criteria baik sekali (90,00%) (4) uji ahli media berada pada criteria baik sekali (97,11%), (5) uji perorangan berada pada criteria baik sekali (96,58 %), (6) uji kelompok kecil berada pada criteria baik sekali ( 95,80%), (7) uji coba lapangan berada pada criteria baik sekali (93,95%).
Hasil pengembangan media interaktif menunjukan validasi ahli menunujukkan bahwa keseluruhan rata-rata dikategorikan “Baik Sekali” dan uji kelayakan menunujukkan bahwa keseluruhan rata-rata dikategorikan “Baik Sekali”.
ABSTRACT
Mei Alsih Sihombing. NIM. 8146122027. Development of Instructional Video By Camtasia Aplication in Hairstyling Deparment of SMK N 3 Pematang Siantar 2016/2017.
This study aims todetermine whether the camtasia application of learning videos on subjects trimming and grooming appropriate to use in class XI Hairstyling of SMK N 3 Siantar.
This type of research is the development of research that uses models Borg and Gall product development combined with learning development model of Dick and Carey. This learning product development model is a model that is prepared in a programmed sequence of systematic and meet the characteristics of the students in learning. This model includes six stages, namely: literature studies, planning or design development, product development, validation expert, testing, revision, the final product. The subject of the trial consists of two subject matter experts Subjects trimming and grooming, two expert instructional design, two expert software engineering and graphic design, three students for the test individuals, nine students for small group test, and twenty six students for field testing. Data about the quality of the products of this development are collected by questionnaire. The data collected were analyzed using qualitative descriptive analysis techniques.
The results showed that (1) Overall media interactive learning developed feasible for use as a medium of learning on the subjects of Planning and 95.80%), (7) the trial court is at once both criteria (93.95%).
The results of development of Interactive LearningMedia by Experts’ validation indicate that the overall average categorized "Very Good" And the Feasibility test indicate that the overall average categorized "Very Good".
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah memberikan kebaikan-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan Tesis
ini yang berjudul “Pengembangan Video Pembelajaran dengan Aplikasi Camtasia
Jurusan Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematangsiantar Tahun 2016/2017”sebagai syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program
studi Teknologi Pendidikan.
Sebagaimana mestinya setiap mahasiswa Program Pascasarjana Unimed
dalam menyelesaikan studinya dan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
harus melakukan penelitian dan menulis tesis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar tersebut. Dengan demikian tujuan penulisan tesis ini adalah
untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan
(M.Pd) pada Program Studi Teknologi Pendidikan UniversitasNegeri Medan.
Proses penulisan Tesis ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati
penulis mengucapkan rasa hormat dan terimakasih teristimewa kepada orangtua
J.Sihombing / L.Simanjuntak serta St.Drs.M.Siburian / Y.Sembiring,S.Pd. Selain
itu penulis mengucapkan rasa hormat dan terimakasih kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Medan beserta para pejabat di jajaran Civitas
Akademika Universitas Negeri Medan.
2. Direktur Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta para Asisten
Direktur, Ketua dan Sekretaris Program Studi yang telah banyak
iv
3. Ketua Program Studi Teknologi Pendidikan Dr. R. Mursid, M.Pd,
Sekretaris Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd, yang telah banyak
memberikan bimbingan dan petunjuk serta masukan-masukan yang sangat
berarti dalam penyelesaian tesis ini.
4. Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd dan Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd.
sebagai pembimbing yang dengan sabar dan tulus dalam memberikan
arahan dan bimbingan dalam penulisan tesis ini.
5. Prof. Dr. Efendi NapitupuluM.Pd. dan Dr. R. Mursid, M.Pd, serta Dr. Dina
AmperaM.Si sebagai nara sumber dengan keahlian masing-masing telah
banyak memberikan sumbangan berupa kritik dan saran yang sangat
membangun dalam penyelesaian tesis ini.
6. Seluruh Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Medan, secara khusus
Dosen Prodi Teknologi Pendidikan yang telah banyak memberikan ilmu
dan bimbingan selama perkuliahan hingga penyelesaian studi penulis.
7. Seluruh rekan mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Medan
khususnya angkatan XXIV Prodi Teknologi Pendidikan kelas B-2 yang
selama ini sudah sama-sama berjuang menuntut ilmu dan bekerjasama
dalam meraih kesuksesan bersama.
8. Kepala SMK Negeri 3 Pematangsiantar Bapak Drs. Saffruddin, M.Si dan
seluruh guru yang telah memberikan izin dan bantuan kepada penulis
v
9. Siswa-siswi SMK Negeri3 Pematangsiantar yang telah bersedia menjadi
sampel sehingga penelitian ini dapat selesai sesuai dengan yang
diharapkan.
10.Tim Validasi Prof. Dr. Adbul Muin Sibuea, M.Pd, Prof.Julaga Situmorang
M.Pd, Dr. Baharudin, M.Pd., Dr.Sriadi PH.d, dan Dian Maya Sari, M.Pd.,
serta Ester Butar-Butar S.Pd atas komentar dan sarannya untuk
penyempurnaan produk media.
11.Dekan Fakultas Teknik beserta jajaran Wakil Dekan dan staf administrasi
yang banyak memberikan bantuan dalam penulisan tesis ini.
12.Suami Deddy Siburian dan anak kesayangan kami Gabriel Siburian yang
telah memberi banyak cinta, kasih sayang serta perhatian yang khusus buat
penulis dalam penyelesaian pendidikan penulis.
13.Keluarga besar Siburian dan Sihombing yang telah member banyak
dukungan dan doa dalam penyelesaian pendidikan penulis.
14.Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri
Medan Dr.Dina Ampera M.Si, beserta para ketua prodi khususnya ketua
prodi Pendidikan Tata Rias Ibu Siti Wahidah, M.Si serta staf dan para
kolega dosen pengajar di lingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga Universitas Negeri Medan yang selama ini memberikan
dukungan yang ikhlas dan tulus kepada penulis.
15.Semua pihak yang penulis tidak sempat sebutkan satu per satu yang begitu
vi
Semoga segala bimbingan, arahan, komentar dan saran, dukungan, doa,
dan bantuan yang tulus dan ikhlas dari semua pihak mendapat imbalan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari sepenuhnya dalam
penyusunan Tesis ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu penulis
masih mengharapkan masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan tulisan
ini.
Medan, Januari 2017
Penulis,
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. LATAR BELAKANG MASALAH ... 1
B. IDENTIFIKASI MASALAH ... 9
C. PEMBATASAN MASALAH ... 10
D. RUMUSAN MASALAH ... .11
E. TUJUAN PENELITIAN ... 11
F. MANFAAT PENELITIAN... 11
BAB II : KAJIAN TEORITIS,KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. KAJIAN TEORITIS ... 14
I. Hasil Belajar Pemangkasan Rambut ... 14
1. Dasar Ilmu Pemangkasan ... 17
2. Alat Pemangkasan dan Fungsinya ... 18
3. Cara Memegang Gunting ... 19
4. Pola Garis Pemangkasan ... 19
5. Teknik Pemangkasan ... 20
II. Konsep Pengembangan Video Pembelajaran ... 23
III. Hakikat Teknologi Pembelajaran ... 28
IV. Hakikat Pengembangan Media Video Pembelajaran Pemangkasan Rambut ... 31
V. Prosedur Pengembangan Media Video Pembelajaran ... 40
a. Kelebihan dan Kekurangan Media Video Pembelajaran ... 46
b. Prosedur Produksi Program Video ... 49
c. Penggunaan Program Software ... 50
B. PENELITIAN YANG RELEVAN ... 52
C. KERANGKA BERPIKIR ... 54
D. PENGAJUAN HIPOTESIS ... 57
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 54
A. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN ... 54
B. METODE PENELITIAN ... 54
C. MODEL PENGEMBANGAN ... 59
D. PROSEDUR PENGEMBANGAN ... 64
E. TAHAP UJI COBA PRODUK ... 68
1. Desain Uji Coba ... 68
2. Subjek Uji Coba ... 68
3. Pelaksanaan Uji Coba ... 69
4. Jenis Data ... 70
5. Instrument Pengumpulan Data ... 71
a. Lembar Angket ... 71
6. Teknik Analisis Data ... 75
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 77
A. Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 77
1. Proses Desain Produk Awal ... 77
2. Deskripsi Produk Awal ... 79
3. Review Ahli ... 85
a. Ahli Materi ... 85
1) Deskripsi Data Hasil Validasi Uji Coba Terhadap Ahli Materi ... 85
2) Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Materi ... 90
3) Revisi Produk ... 92
b. Ahli Desain Pembelajaran ... 92
1) Deskripsi Data Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran ... 92
2) Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Desain Pembelajaran ... 95
3) Revisi Produk ... 96
c. Ahli Media dan Desain Grafis ... 96
1) Deskripsi Data Hasil Validasi Hasil Uji Coba Terhadap Ahli Media dan Desain Grafis ... 96
2) Analisis Data Hasil Evaluasi Ahli Media dan Desain Grafis ... 100
4. Hasil Uji Coba Tahap II / Uji Coba Perorangan ... 103
1) Deskripsi Hasil Uji Coba ... 103
2) Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap II / Uji Coba Perorangan ... 105
3) Revisi Produk Tahap II dari Hasil Uji Coba Perorangan 107 5. Hasil Uji Coba Tahap III / Uji Coba Kelompok Kecil ... 108
1) Deskripsi Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 108
2) Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap III / Uji Coba Kelompok Kecil ... 111
6. Hasil Uji Coba Tahap IV / Uji Coba Lapangan ... 112
1) Deskripsi Data Hasil Uji Coba Tahap IV / Uji Coba Lapangan ... 112
2) Analisis Data Hasil Uji Coba Tahap IV / Uji Coba Lapangan ... 115
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 117
1. Pembahasan Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 117
2. Keterbatasan Peneliti ... 120
BAB V: SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 121
A. Simpulan ... 121
B. Implikasi ... 122
C. Saran ... 123
DAFTAR PUSTAKA ... 125
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Materi
Pembelajaran, Sistem Penyampaian Pembelajaran dan Kualitas Strategi Pembelajaran
72
Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian tentang Kualitas Desain Informasi, Desain Interaksi, dan Desain Presentasi
73
Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kualitas Materi Pembelajaran dan Kualitas Teknis/Tampilan.
74
Tabel 4 Kriteria Penilaian 76
Tabel 4.1 Deskrpsi Data Analisis Kebutuhan 80
Tabel 4.2 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi Tentang Kelayakan Isi Materi Pembelajaran
86
Tabel 4.3 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi Tentang Penyajian Materi Pembelajaran
87
Tabel 4.4 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Materi Tentang Kebahasaan dan Kegrafikan
88
Tabel 4.5 Tingkat Kecendrungan Penilaian Efektifitas Multimedia Oleh Ahli Materi
89
Tabel 4.6 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut oleh Ahli Materi
90
Tabel 4.7 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Oleh Ahli Materi
90
Tabel 4.9 Data Hasil Revisi Media Pembelajaran Oleh Ahli Materi 92
Table 4.10 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran
93
Tabel 4.11 Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Desain
Pembelajaran Terhadap Kualitas Desain Pembelajaran
Tabel 4.12 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Desain Pembelajaran 95
Tabel 4.14 Data Hasil Revisi Ahli Desain Pembelajaran 96 Tabel 4.15 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli
Media Desain Grafis Pada Aspek Kelayakan Isi Tentang Aspek Pemograman
97
Tabel 4.17 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Oleh Ahli Media Dan Desain Grafis Pada Aspek Kegrafikan tentang Kualitas Tampilan
98
Tabel 4.18 Tingkat Kecendrungan Penilaian Ahli Media DanDesain Grafis Terhadap Kualitas Pemrograman Dan Kualitas Tampilan
99
Tabel 4.19 Ikhtisar Data Hasil Kajian Terhadap Media
Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Oleh Ahli Media Dan Desain Grafis
100
Table 4.20 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Oleh Ahli Media Dan Desain Grafis
100
Tabel 4.22 Data Hasil Revisi Ahli Media Dan Desain Grafis 102
Tabel 4.23 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Pada Uji Coba Perorangan Di SMK Negeri 3 Pematangsiantar Tentang Kualitas Materi Pembelajaran
103
Tabel 4.24 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Pada Uji Coba Perorangan di SMK N 3 Pematangsiantar Tentang Aspek Kualitas Teknis / Tampilan
Tabel 4.25 Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Pada Uji Coba Perorangan Di SMK Negeri 3 Pematangsiantar.
105
Tabel 4.26 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Pada Uji Coba Perorangan
106
Tabel 4.28 Data Hasil Revisi Uji Coba Perorangan 107
Tabel 4.29 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Uji Coba Kelompok Kecil Di SMK Negeri 3 Pematangsiantar Pada Aspek Kualitas Materi Pembelajaran
108
Tabel 4.30 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Uji Coba Kelompok Kecil Di SMK Negeri 3 Pematangsiantar Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan
109
Tabel 4.31 Tingkat Kecendrungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi Pembelajaran Media Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Pada Uji Coba Kelompok Kecil Di SMK Negeri 3
Pematangsiantar
110
Tabel 4.32 Tingkat Kecendrungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Teknis/Tampilan Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Pada Uji Coba Kelompok Kecil
110
Tabel 4.33 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Pada Uji Coba Kelompok Kecil
Tabel 4.35 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Uji Coba Lapangan Di SMK Negeri 3 Pematangsiantar Pada Aspek Kualitas Materi Pembelajaran
113
Tabel 4.36 Skor Penilaian Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Uji Coba Lapangan Di SMK Negeri 3 Pematangsiantar Pada Aspek Kualitas Teknis/Tampilan.
114
Tabel 4.37 Tingkat Kecendrungan Penilaian Terhadap Aspek Kualitas Materi Pembelajaran Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Pada Uji Coba Lapangan Di SMK Negeri 3 Pematangsiantar
114
Tabel 4.38 Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut Pada Uji Coba Lapangan Di SMK Negeri 3 Pematangsiantar
115
Tabel 4.40 Rangkuman Persentase Rata-Rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran Interaktif Dengan Aplikasi Camtasia Pada Mata Pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaku pembangunan pendidikan berupaya untuk menaikkan derajat mutu
pendidikan Indonesia agar dapat bersaing dalam pasar tenaga kerja dengan
menyesuaikan pembangunan pendidikan itu sendiri.Pendidikan merupakan upaya
yang terorganisir yang memiliki makna bahwa pendidikan tersebut dilakukan
oleh usaha sadar manusia dengan dasar dan tujuan yang jelas, ada tahapan
didalam proses pendidikan itu. Sekolah merupakan suatu instansi atau lembaga
pendidikan yang memiliki sarana untuk melaksanakan pelayanan belajar dan
proses pendidikan. Kegiatan inti dari sekolah adalah mengelola Sumber Daya
Manusia (SDM) yang diharapkan menghasilkan lulusan yang memiliki
kompetensi sesuai dengan tuntutan standar yang telah ditentukan. Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu lembaga pendidikan tingkat
menengah atas.
Pendidikan kejuruan sebagai salah satu bagian dari sistem Pendidikan
Nasional memainkan peran yang sangat strategis bagi terwujudnya angkatan
tenaga kerja nasional yang terampil. Setiap lulusan SMK ditempah untuk menjadi
sumber daya manusia yang siap pakai, dalam arti ketika mereka telah
menyelesaikan sekolahnya lulusan SMK tersebut dapat menerapkan ilmu yang
telah mereka dapat sewaktu di sekolah. Tantangan era globalisasi saat ini
menuntut adanya kesiapan tenaga kerja yang memiliki kualifikasi yang berbeda
dengan keadaan sebelumnya. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan
2
merupakan salah satu perwujudan dari pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, mengenai fungsi dan tujuan:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan di atas mengandung pemahaman bahwa peserta didik disiapkan
menjadi tenaga terampil, kreatif dan produktif sesuai dengan keahlian di bidang
kecantikan. Program keahlian Tata Kecantikan yang siap memasuki dunia usaha.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK (2006), SMK
memiliki tujuan untuk : 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia
produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di
dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai
dengan kompetisi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2) menyiapkan
peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam berkompetensi,
beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam
bidang keahlian yang diminatinya, 3) membekali peserta didik dengan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian
hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, 4)
membekali peserta didik dengan kompetensi – kompetensi yang sesuai dengan
program keahlian yang dipilihnya.Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia
pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini sesuai
3
menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu.
SMK Negeri 3Pematangsiantar merupakan salah satu Sekolah Menengah
Kejuruan Kelompok Pariwisata yang memiliki 4 program keahlian, yaitu: (1)
Tata Kecantikan, (2) Tata Busana, (3) Tata Boga, dan (4) Akomodasi Perhotelan.
Sesuai dengan standar kompetensi untuk masing-masing bidang keahlian ini,
diharapkan lulusan akan dapat memasuki pasar kerja baik sebagai teknisi maupun
bidang wirausaha. Untuk dapat memenuhi standar ini tentu banyak faktor yang
diharapkan secara terintegrasi seperti kemampuan siswa, kemampuan guru, sarana
dan prasarana yang ada. Dalam proses pembelajaran merupakan salah satu proses
perubahan yang terjadi di dalam diri manusia yang melibatkan seluruh aspek baik
secara fisik maupun psikis. Sebagai perancang pengajaran, seorang guru berperan
dalam mengelola seluruh proses pembelajaran dengan menciptakan kondisi
belajar sedemikian rupa sehingga setiap anak dapat belajar secara efektif dan
efesien ( Surya 2008:116 ).
Materi pangkas rambut merupakan materi yang berkelanjutan dari satu
kesatuan dan kompleks. Suatu teknik pangkas rambut, jika hanya diperoleh
dengan membaca teori-teori dari buku cetak, tidak tersampaikan dengan jelas
bagaimana maksud dan tujuannya. Teori-teori yang ada dalam buku atau modul
tidak dapat menjadi sarana pembentukkan kreatifitas dan kemandirian siswa,
karena siswa tidak melihat langsung teknik aplikasi pangkas tersebut. Salah satu
materi pengajaran di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Negeri 3
4
dasar. Pembelajaran Tata Kecantikan terdiri dari dua kelompok besar, yaitu
kelompok Instruksional dan Non-Instruksional. Pembelajaran Instruksional
adalah pembelajaran yang dirancang secara terstruktur dalam kurikulum yang
dikelompokkan dalam program normatif, adaptif, dan produktif. Kompetensi
keahlian Tata Kecantikan Rambut, memiliki salah satu program produktif yang
standart kompetensinya harus dicapai oleh setiap siswa yaitu melakukan
pemangkasan rambut dasar dan didalamnya terdapat beberapa kompetensi dasar
diantaranya adalah melakukan pemangkasan rambut dasar yang terdiri dari
pemangkasan rambut solid, pangkasan oval, pangkasan segi, pangkasan diagonal
kedepan,dan pangkasan graduasi. Melalui sub kompetensi dasar tersebut, siswa
diharapkan mampu dan terampil dalam melakukan pemangkasan rambut dasar.
Umumnya dalam meningkatkan kualitas lulusan SMK khususnya SMK,
khususnya jurusan tata kecantikan rambut, banyak faktor yang mempengaruhinya,
salah satunya adalah sarana dan prasarana seperti gedung sekolah, laboratorium
praktek, perpustakaan, serta fasilitas alat praktek.
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
diantaranya dapat berasal dari dalam diri siswa itu sendiri atau yang sering disebut
faktor internal dan ada juga yang berasal dari luar siswa yaitu faktor eksternal.
Adapun faktor yang berasal dari dalam diri siswa yaitu kemampuan intelegensi,
minat, dan bakat. Faktor yang berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Faktor yang berasal dari sekolah salah satunya
yaitu dari guru yang kurang tepat dalam memilih model pembelajaran yang akan
5
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada Oktober 2015 di
SMK Negeri 3 Pematangsiantar, peneliti melihat bahwa guru mengajar dominan
menggunakan model konvensional dengan metode ceramah dan penugasan, serta
menggunakan papan tulis biasa sebagai media, walaupun pihak sekolah telah
menyediakan fasilitas mengajar seperti Infocus-LCD, namun guru belum
memanfaatkannya secara optimal. Selain itu, permasalahan yang sering terjadi
dari hasil wawacara kepada guru bidang studi bahwa penggunaan media yang
masih rendah, karena guru hanya menyampaikan materi secara verbal tanpa ada
hubungan interaktif dari siswa, selanjutnya media yang digunakan juga kurang
efektif, dimana media tersebut masih menggunakan media cetak seperti buku,
majalah, modul dan sebagainya, sehingga membuat siswa menjadi jenuh untuk
belajar. Sedangkan penggunaan media audio dan visual seperti video atau film,
dan media lainnya (computer) masih belum di terapkan dengan baik. Sangat
disayangkan jika sekolah menuju Standart Internasional (SBI) seperti SMK
Negeri 3 Pematangsiantar ini, masih belum mampu menerapkan media
pembelajaran yang lebih baik. Melihat kondisi itu, maka perlu diperbaiki media
pembelajaran agar lebih informatif dan inovatif untuk memberdayakan siswa.
Meningkatkan kualitas dan motivasi belajar siswa, seperti menurut
Arikunto (2005;121) bahwa guru diharapkan sanggup menciptakan proses
pembelajaran yang berkualitas tinggi sehingga mampu menghasilkan prestasi
belajar siswa. Fungsi yang dapat diperankan guru dalam pembelajaran, yakni : (1)
sebagai perancang pembelajaran, dimana seorang guru diharapkan mampu
6
pengelola pembelajaran, dimana seorang guru harus mampu mengelola seluruh
proses kegiatan pembelajaran dengan menciptakan kondisi belajar yang dinamis
dan kondusif, dan (3) evaluator pembelajaran. Berkaitan dengan fungsi tersebut
guru dituntut memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip belajar sebagai dasar
untuk merancang kegiatan pembelajaran dengan memilih media pembelajaran,
merumuskan tujuan, memilih bahan, memilih metode/pendekatan dan guru juga
dituntut secara terus menerus memantau hasil belajar yang telah dicapai siswa,
mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan selalu berusaha meningkatkannya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat menggunakan media
pembelajaran yang inovatif. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk
menyikapi persoalan dimaksud adalah dengan penggunaan video pembelajaran
dengan aplikasi camtasia yang lebih baik sebagai media pembelajaran. Karena di
masa-masa mendatang, fitur software komputer akan semakin meningkat dengan
adanya pembaharuan-pembaharuan Teknologi Pembelajaran, maka arus informasi
akan makin meningkat yang bersifat global di seluruh dunia dan menuntut
siapapun untuk beradaptasi dengan kecenderungan itu kalau tidak mau
ketinggalan jaman. Dengan kondisi demikian maka pendidikan khususnya proses
pembelajaran cepat atau lambat tidak dapat terlepas dari keberadaan TIK yaitu
komputer. Salah satu media pembelajaran yang berkembang saat ini dan dapat
digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah media pembelajaran yang
dapat digolongkan ke dalam multimedia. Menurut Handoyo (2003;12) ”multimedia merupakan penyajian informasi yang berupa teks, gambar, dan suara
7
Media pembelajaran mencakup berbagai media yang terintegrasi menjadi
satu. Setiap komponen media dapat merangsang satu atau lebih indra manusia.
Mukhtar (2006;48) menjelaskan bahwa ”semakin banyak indra yang terlibat dalam proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif”.
Secara tegas teori ini menyarankan penggunaan lebih dari satu indera manusia.
Oleh karena itu, pemanfaatan multimedia dalam pembelajaran dapat diharapkan
meningkatkan hasil belajar.
Media pembelajaran seperti video pembelajaran dengan aplikasi camtasia
memiliki beberapa keistimewaan seperti penyajian informasi yang berupa teks,
gambar, dan suara secara bersamaan.manfaat penggunaan media pembelajaran,
menurut Nana Sudjana adalah sebagai berikut: (1) pengajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapt menumbuhkan motivasi belajar, (2) bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapt lebih dipahami oleh siswa,
(3) metode mengajar akan lebih bervariasi, (4) siswa melakukan kegiatan belajar,
seprti mengamati, melakukan dan mendemostrasikan. Sementara Susilana &
Riyana Kemp & Dayton dalam Susilana & Riyana (2008:8) mengemukakan
kontribusi media dalam pembelajaran sebagai berikut: (a) penyampaian pesan
pembelajaran dapat lebih terstandar, (b) Pembelajaran dapat lebih menarik; (c)
Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar; (d) Waktu
pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek; (e) Kualitas pembelajaran dapat
ditingkatkan; (f) Proses belajar dapat berlangsung kapan pun dan di manapun
8
pembelajaran dapat ditingkatkan; (h) Peran guru berubah ke arah yang lebih
positif.
Jadi, berdasarkan paparan para ahli pendidikan di atas, media
pembelajaran memiliki fungsi dan peran yang sangat vital dalam menunjang
tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran yang baik
dan tepat penggunaannya, maka semakin memudahkan dan membuat semangat
peserta didik dalam belajar, juga membantu guru dalam melaksanakan
tugas-tugasnya. Media pembelajaran bukan sekadar alat bantu yang berfungsi sebagai
pelengkap, namun sebagai sarana untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang
lebih efektif, proses pembelajaran menjadi lebih cepat dan kualitas pembelajaran
dapat ditingkatkan. Meski menjadi komponen yang integral, tapi media
pembelajaran tidak berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan dengan
komponen lainnya untuk menciptakan siatusi pembelajaran yang diharapkan.
Dalam pemilihan media pembelajaran menurut Sanaky, pertimbangan
media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama,
karena media yang dipilih harus sesuai dengan: (a) Tujuan pembelajaran,
(b) Bahan pelajaran, (c) Metode pengajaran, (d) Tersedia alat yang dibutuhkan,
(e) Pribadi pengajar, (f) Minat dan kemampuan siswa, (g) Situasi pengajaran yang
sedang berlangsung.Sementara itu, Mulyani Sumantri menggaris bawahi tentang
prinsip-prinsip dalam pemilihan media pembelajaran yang layak, yakni sebagai
berikut: (a) Media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan ajar
yang akan disampaikan, (b) Media harus disesuaikan dengan tingkat
9
guru, baik dari pengadaannya maupun penggunaannya, (d) Media harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat, dan situasi yang
tepat.
Peneliti melihat, bahwa pengembangan video pembelajaran dengan
aplikasi camtasia untuk pembelajaran Pangkas Rambut Dasar merupakan
alternatif yang tepat dalam proses belajar mengajar. Pemanfaatan teknologi
informasi dalam bentuk video yang dilengkapi dengan fitur-fitur gambar animasi
yang menarik dan tombol eksekusi, dapat membuat suasana belajar mengajar
berlangsung menarik dan tercipta proses pembelajaran yang tidak berkesan
monoton dan membosankan, serta mudah dipahami. Selain itu juga, dapat
membantu daya tangkap siswa terhadap materi yang akan disampaikan, dan tentu
saja dapat diaplikasikan langsung tanpa harus menunggu pelajaran yang
disampaikan atau harus diawasi guru. Dengan demikian, siswa dapat berkreatifitas
sesuai bakat dan minatnya.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengembangan Video PembelajaranDengan Aplikasi
Camtasia Jurusan Tata Kecantikan Rambut SMK Negeri 3 Pematangsiantar
Tahun 2016/2017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah
yang ada sebagai berikut: (1) apakah materi pada mata pelajaran pemangkasan
dan penataan rambut yang disajikan dengan menggunakan media video
10
siswa, (2) apakah siswa banyak mengalami kesulitan dalam mempelajari mata
pelajaran pemangkasan dan penataan rambut, (3) apakah monotonnya suasana
pembelajaran dikarenakan media pembelajaran yang hanya disimulasikan oleh
guru mata pelajaran saja sehingga selepas pembelajaran selasai, siswa lupa
bagaimana aplikasi dan teknik yang dilakukan oleh guru mata pelajaran, (4)
faktor-faktor yang berperan dalam teknik pemangkasan rambut dasar, (5)
frekuensi pertemuan yang cukup singkat hanya berlangsung satu kali dalam
seminggu,sementara kreatifitas dan bakat siswa tidak dapat terasah dalam waktu
singkat, (6) bagaimanakah mengembangkan media video pembelajaran agar
efektif, (7) sarana dan prasarana yang kurang memadai.
C. Pembatasan Masalah
Ditinjau dari identifikasi masalah yang muncul, maka dapat ditarik
identifikasi masalah di atas agar penelitian ini lebih mendalam dan terfokus.
Pangkas rambut dasar yang dilaksanakan hanya sebatas pangkas rambut yang
dilaksanakan untuk wanita saja. Ruang lingkup dari pengembangan ini adalah
sebagai berikut:
1. Dalam mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut, peneliti hanya
meneliti tentang pemangkasan rambut dasar saja.
2. Materi pelajaran yang dikembangkan hanya meliputi 3 kompetensi
dasar,antara lain: (a) menjelaskan pangkas rambut dan analisa pangkas
rambut dasar, (b) melakukan persiapan kerja, (c) melaksanakan pangkas
11
3. Media pembelajaran yang dikembangkan hanya dalam bentuk jenis video
pembelajaran yang akan dibuat dengan aplikasi camtasia.
4. Dilakukan pada siswa kelas XI Kecantikan Rambut di Sekolah SMK
Negeri 3 Pematang Siantar.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah
penelitian dirumuskan yaitu apakah pengembangan video pembelajaran dengan
aplikasi camtasia pada mata pelajaran pemangkasan dan penataan rambut layak
digunakan?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui apakah
video pembelajaran dengan aplikasi camtasia pada mata pelajaran pemangkasan
dan penataan rambut layak digunakan pada siswa kelas kelas XI Kecantikan
Rambut di Sekolah SMK Negeri 3 Pematang Siantar.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat secara teoretis
dan manfaat secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
yang bermanfaat untuk menambah dan mengembangkan
wawasan ilmu pengetahuan khususnya pada mata pelajaran
12
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah referensi
yang dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian
selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Dinas Pendidikan dan Para Pengambil Kebijakan
Penelitian ini dapat dijadikan cermin untuk memaksimalkan
kinerja guru dalam meningkatkan hasil pembelajaran mata
pelajaran penataan dan pemangkasan rambut di Kota
Pematangsiantar.
b. Bagi Pihak Sekolah
Penelitian ini dapat dijadikan cermin untuk mengevaluasi
bagaimana berjalannya pembelajaran penataan dan
pemangkasan rambut sehingga sekolah dapat memberikan
arahan untuk dapat memaksimalkan kinerja guru.
c. Bagi Guru
Guru pada umumnya, dan guru penataan dan pemangkasan
rambut pada khususnya dapat memberikan gambaran mengenai
penting atau tidaknya kualifikasi guru untuk dapat
meningkatkan kemampuan pengelolaan kelas, yang selanjutnya
akan mempengaruhi proses pembelajaran sehingga dapat
13
d. Bagi Peneliti Sendiri
Penelitian ini dapat menjawab pertanyaan peneliti mengenai
pentingnya kualifikasi guru dan bagaimana hubungannya
dengan pengelolaan kelasdalam pembelajaran penataan dan
pemangkasan rambut, sehingga nantinya hasil penelitianini
dapat memberikan gambaran bagi peneliti sebagai bahan
rujukan untuk mendesain dan mengembangkan media
pembelajaran yang baru untuk memecahkan masalah sesuai
121
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil penelitian dan pembahasan penelitian
pengembangan media pembelajaran interaktif yang dikemukakan sebelumnya
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Proses penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan telah
menghasilkan media pembelajaran interaktif pada mata pelajaran Penataan
dan Pemangkasan Rambut yang dikembangkan dengan Software Camtasia
dan Macromedia Flash. Prosedur pengembangan media interaktif mata
pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Penelitian dan mengumpulkan data yaitu termasuk analisis kebutuhan,
observasi, studi literatur yang berkaitan dengan teori dan konsep
pembelajaran.
b) Perencanaan pengembangan media interaktif dimulai dengan
menyusun rencana penelitian, meliputi perumusan tujuan yang ingin
dicapai dan mengembangkan desain.
c) Pengembangan bahan pembelajaran seperti silabus, bahan ajar dan
evaluasi.
d) Melakukan uji coba dan evaluasi produk untuk mengetahui kelemahan
dari produk. Melalui kegiatan evaluasi ini telah diperbaiki sejumlah
kelemahan produk, baik yang menyangkut aspek desain instruksional,
122
yaitu mulai dari kajian ahli (expert judgment), evaluasi perorangan
(one to one), evaluasi kelompok kecil (small group) dan evaluasi uji
lapangan untuk melihat efektivitas media pembelajaran interaktif.
2. Hasil validasi dari ahli materi diperoleh hasil 97,11% dikategorikan “Sangat Baik”, ahli desain pembelajaran diperoleh hasil 90,00%
dikategorikan “Sangat Baik” dan ahli media pembelajaran diperoleh hasil
97,11% dikategorikan “Sangat Baik”.
3. Hasil uji coba perorangan diperoleh hasil 97,58% dikategorikan “Sangat
Baik” , uji coba kelompok kecil diperoleh hasil 95,80% dikategorikan
“Sangat Baik”, dan uji coba lapangan diperoleh hasil 93,95%
dikategorikan “Sangat Baik” sehingga dapat diterima dan layak digunakan
sebagai media belajar.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan dan temuan pada penelitian pengembangan
media ini memiliki implikasi yang tinggi dibandingkan dengan media
pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru dan siswa dalam proses
pembelajaran. Adapun implikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Media pembelajaran interaktif berupa video pembelajaran memangkas
yang diedit dengan aplikasi Cantasia dan dikemas dalam bentuk dengan
software macromedia flash dikembangkan untuk membantu siswa
mendapatkan visualisasi proses pemangkasan rambut dengan lebih jelas.
2. Media yang dikembangkan ini akan memberikan sumbangan praktis
123
dimana media pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai salah satu
kelengkapan media pembalajaran interaktif sebagai dokumentasi
kurikulum untuk mata pelajaran Penataan dan Pemangkasan Rambut.
3. Media yang dikembangkan ini akan memberikan sumbangan praktis
terutama bagi guru dalam proses pelaksanaan pembelajaran, dimana media
pembelajaran ini memberikan kemudahan dalam penyelenggaraan
pembelajaran di kelas sehingga berdampak pada efektivitas pembelajaran
dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian media yang
dikembangkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam
menyampaikan materi Pemangkasan Rambut.
4. Penerapan media pembelajaran berupa penggunaan media pembelajaran
interaktif berupa video pembelajaran memangkas yang diedit dengan
aplikasi Cantasia dan dikemas dalam bentuk dengan software macromedia
flash memerlukan kesiapan siswa untuk melaksanakan pembelajaran
secara mandiri sehingga siswa akan memperoleh hasil belajar yang
maksimal bila menerapkan media ini secara maksimal pula. Dengan
menggunakan media, siswa diberi kesempatan untuk mengembangkan
kreatifitasnya sebagai usaha mendalami materi pelajaran yang diberikan.
C. Saran
Berdasarkan hasil temuan yang telah diuraikan pada kesimpulan serta
implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran yaitu:
1. Bagi siswa kelas XI SMK N 3 Pematangsiantar jururan Penataan dan
124
secara maksimal sesuai dengan petunjuk penggunaan dan kesepakatan dengan
guru.
2. Bagi guru SMK N 3 Pematangsiantar jururan Penataan dan Kecantikan
Rambut diharapkan dapat memanfaatkan produk media pembelajaran
interaktif ini selama materi yang disajikan masih relevan dan berikan
kontribusi untuk meng-update materi jika diperlukan.
3. Bagi SMK N 3 Pematangsiantar jurusan Penataan dan Kecantikan Rambut
diharapkan memberi dukungan teknis dan nonteknis agar pembelajaran yang
interaktif dapat terselenggara dengan baik seperti menyediakan komputer PC
atau notebook sesuai dengan kebutuhan.
4. Bagi peneliti selanjutnya agar hasil produk lebih maksimal dan layak
digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan penelitian pengembangan lebih
lanjut pada sampel yang lebih representatif.
5. Pada Program Studi Teknologi Pendidikan hendaknya diadakan sarana dan
prasarana yang mendukung mata kuliah produksi media yang bersifat pada
produk dan adanya pembelajaran flash maupun software yang dapat
digunakan untuk produksi media yang lainnya pada program studi teknologi
pendidikan yang bertujuan untuk bekal dan mempermudah mahasiswa dalam
proses pembuatan media pembelajaran interaktif (khususnya dalam penelitian
125
DAFTAR PUSTAKA
AECT. (1977). Definisi teknologi pendidikan (satuan tugas definisi & terminologi AECT). Jakarta. Rajawali.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.
Arsayad, dan Azhar, (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera
Budiningsih, Asri . (2003). Desain pesan pembelajaran. Yogyakarta : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Bernadib, Sutari Imam. (1995). Pengantar ilmu pendidikan sistematis. Yogyakarta: Andi Offset.
Borg,W.R Gall. et al. Educational Research An Introduction (4thed). New York: : LongmanM.D and Gall, J.P. (2005)
Degeng, I Nyoman Sudana. (1989). Ilmu pengajaran taksonomi variabel. Jakarta : PPLPTK, DEPDIKBUD.
Depdiknas. 2008. Hasil Belajar.http://www.geocities.com. Diakses 21 Oktober 2015
Dick, W & Carey, L. (2005). Systematic Desaign of Instructional (5 th ed). New York : Addison-Wasley Educational Pubisher Educational Technology Publicational,Inc
Dimyati & Mudjiono.2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta Djamarah dan Zein. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gagne, Robert M and Briggs, Leslie J. (1979). Principles of Instructional Design (2nd Ed.). New York: Holt, Rinehart and Winston.
Hamalik, Oemar, (2005), Proses Belajar Mengajar, Bandung : Bumi Aksara Hamalik, Oemar, (1994), Media Pendidikan. Bandung : Alumni
Hacbart, Steven. (1996). The educational technology hand book. New Jersey. Educational Technology Publications, Inc.
Haryanto . (1996). Pembelajaran individu. Yogyakarta : FIP. IKIP Yogyakarta.
Heinich, Robert, et. Al. (1996) Instructional media and technologies for learning (5th ed). New Jersey : A Simon & Schuster Company Engelewood Cliffs.
Himpunan Peraturan Perundang-undangan. (2005). Standar nasional pendidikan (SNP). Bandung: Fokusmedia.
126
Hornby. A.S. 1985. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English, Oxford USA: Oxford University Pres.
Hakim, Lukmanul. (2003). Teknik jitu menguasai macromedia flash MX 2004. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Mayer, Richard E. 2009. Multimedia Learning : Prinsip – prinsip dan Aplikasi penerjemah : Teguh Wahyu Utomo. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Mursid. 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Medan:
Unimed
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran, Sebuah Pendekatan Baru, Gaung Persada Press, Ciputat.
Popham, W. James. 2003. Teknik Mengajar Secara Sistematis (Terjemahan). Puspita Martha. 2009. Make up 101 Basic Personal Make up. Jakarta :
PT.Gramedia Pustaka Utama
Pidarta Made, “Landasan Kependidikan” (1997) Jakarta: Rineka Cipta
Prent, K. Dkk. (1969). Kamus Latin-Indonesia. Jakarta : Penerbit Kanisius.
Rahardjo, (1988) . Media pembelajaran, CV. Jakarta : Rajawali
Richey, Rita C. and klein, design and development research. (London: Lawrence Erlbaum Associates. Inc., 2007)
Rob Phillips, (1997). Interaktive multimedia. Boston : Kogan
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sari Maya Dian 2013, “Pengembangan Media Video Pembelajaran Pangkas Rambut Lanjutan Berbasis Computer Program Studi Tata Rias Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan” Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan . Sekolah
Pascasarjana, Universitas Negeri Medan
Sanjaya,Wina, (2008), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Seels, Barbara B. 7 Richey, Rita C. 1994 Teknologi Pembelajaran: definisi dan kawasannya. Penerjemah Dewi S. Prawiradilaga dkk. Jakarta: Kerjasama IPTPI LPTK UNJ
127
Sudjana, Nana, (2006), Penilaian Hasil Proses Belajar ,Bandung : Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penleitian. Bandung : Alfabeta Sutikno Sobry. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Prospect
Santosa, Eko dkk. 2008, Seni Teater Jilid 2 untuk SMK, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional diakses pada 25 April
Salim, Peter. 1996. The Contemporary English-Indonesian Distionary. Jakarta : Modern English Press.
Setyosari, Punaji & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang : Penerbit Elang Mas.
Smaldino, Sharon E, dkk. 2008. Instructional Technology and Media for Learning. Pearson Merrill Prentice Hall. Ohio.
Tirtarahardja, Umar dan S.L.La Sulo, (2005)“Pengantar Pendidikan” Jakarta: : Rineka Cipta,
Tim Penyusun, 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Undang – Undang Republik Indonesia no 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporee suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta :Bumi Aksara Sartomo. 1998. Tata Kecantikan Kulit Tingkat Trampil. Jakarta : Meutia Cipta Sarana.
Yusufhadi Miarso, “Menyamai Benih Teknologi Pendidikan” Kencana Prenada Media, Jakarta: 2011
http://gora.edublogs.org/2007/12/27/ayo-produksi-sendiri-video-, diakses 15 Maret 2016.
http://id.wikipedia.org/wiki/Video, diakses 15 Maret 2016
http://zoeproduction.blogspot.co.id/2014/08/sinopsis-naskahskript-shooting.html