• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Posisi Duduk terhadap Kejadian Low Back Pain pada Karyawan Bank BRI Kantor Cabang Tebing Tinggi tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Posisi Duduk terhadap Kejadian Low Back Pain pada Karyawan Bank BRI Kantor Cabang Tebing Tinggi tahun 2015"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2 : Lembar Penjelasan

Dengan hormat,

Saya Nurannisa adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2012. Saat ini saya sedang mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Posisi Duduk terhadap Kejadian Low Back Pain”.

Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar mengajar pada blok Community Research Programme.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh posisi duduk terhadap kejadian low back pain. Untuk keperluan tersebut, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Jika Bapak/Ibu bersedia, silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelawan Bapak/Ibu.

Identitas pribadai Bapak/Ibu sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yg diperoleh hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Bapak/Ibu dapat bertanya langsung kepada peneliti. Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi parstisipan dalam penelitian ini, saya menucapkan terima kasih.

Medan, 2015

Peneliti

(3)

Lampiran 3 LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini saya: Nama :

Umur : Alamat :

Saya telah membaca dan mengerti tentang maksud dan tujuan penelitian pada Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Pengaruh Posisi Duduk terhadap Kejadian

Low Back Pain pada Karyawan Bank BRI di Tebing Tinggi” yang dilaksanakan

oleh:

Nama : Nurannisa Nim : 120100002

Saya bersedia menjadi responden dengan sukarela dalam penelitian ini.

Medan, 2015 Responden

(4)

Lampiran 4

KUESIONER

Petunjuk Pengisian

a) Isilah data Saudara/I dengan lengkap sesuai keadaan yang sebenarnya sebelum menjawab.

b) Mohon dibaca dengan cermat semua pertanyaan sebelum menjawab. c) Semua pertanyaan yang ada harus dijawab.

d) Berilah tanda () pada jawaban yang diisi.

e) Apabila ingin mengganti jawaban, cukup dengan mencoret jawaban semula (X) Dab member tanda () pada jawaban yang benar.

KETERANGAN SL : Selalu SR : Sering JR : Jarang TP : Tidak pernah

IDENTITAS RESPONDEN

No Responeden:

I. Identitas Umum

1. Umur :

2. Jenis Kelamin : (pria) (wanita)

3. Pendidikan : SD SMP SMA PT 4. Masa Kerja :

5. Lama Kerja (perhari) :

(5)

7. Apakah anda pernah cedera pada tulang belakang : Pernah tidak

8. Apakah anda pernah operasi pada tulang belakang: Pernah tidak

II. Pertanyaan Untuk Keluhan Low Back Pain

No Pertanyaan SL SR JR TP

1. Saya merasakan panas pada daerah punggung bawah

2. Saya merasakan kaku di punggung bagian bawah 3. Saya merasakan nyeri tertusuk-tusuk di bagian

punggung bawah

4. Saya merasakan nyeri punggung bawah sebelum melakukan aktivitas pekerjaan.

5. Saya merasakan nyeri pada bagian punggung bawah secara terus menerus saat melakukan pekerjaan

6. Saya meraskan nyeri pada bagian punggung bawah setelah melakukan aktivitas pekerjaan. 7. Saya hanya merasakan nyeri pada bagian

punggung bawah hanya saat melakukan pekerjaan. 8. Saya meraskan nyeri punggung bawah pada saat

beristirahat

9. Saya merasakan kesulitan pada saat membungkukkan badan

10. Saya tidak bisa berjalan karena nyeri punggung bawah

11. Saya merasa sulit untuk memutar badan saya ke kiri dan ke kanan

12. Saya merasa kesemutan pada daerah punggung bawah

13. Saya tidak merasakan nyeri dari bagian punggung sampai bagian kaki.

14. Nyeri punggung yang saya rasakan sembuh dengan sendirinya sesaat

15. Nyeri punggung yang saya raskan sembuh pada saat beristirahat

16. Nyeri punggung yang saya rasakan saat duduk 17. Saya merasakan baal (mati rasa) dari punggung

(6)

18. Adanya trauma akibat kecelakaan / bawaan lahir yang mengakibatkan nyeri di derah punggung bawah

19. Saya memeriksakan diri / melaporkan rasa sakit ke puskesmas / klinik

20. Saya pernah melakukan pengobatan unttuk menghilangkan rasa sakit yang saya derita

III. Pertanyaan untuk Posisi duduk

Pertanyaan SL SR JR TP

1. Pada saat duduk tidak dengan sikap posisi duduk tegak.

2. Posisi membungkuk berlebihan saat bekerja selama 15-20 menit

3. Posisi duduk miring tidak berlebihan saat bekerja selama 15-20 menit

4. Merubah posisi saat membungkuk ke posisi duduk tegak ketika bekerja setelah 15-20 menit

5. Merubah posisi duduk mirirng ke posisi duduk tegak ketika bekerja setelah 15-20 menit 6. Saat duduk punggung badan bersandar dengan

kursi

(7)

Lampiran 5

ANALISIS STATISTIK SPSS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent STATPOSISIDUDUK * STATLBP 50 100,0% 0 0,0% 50 100,0%

STATPOSISIDUDUK * STATLBP Crosstabulation

STATLBP Total LBP NORMAL

STATPOSISIDUDUK

SALAH Count 19 4 23

% within STATLBP 67,9% 18,2% 46,0%

BENAR Count 9 18 27

% within STATLBP 32,1% 81,8% 54,0%

Total Count 28 22 50

% within STATLBP 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 12,239a 1 ,000

Continuity Correctionb 10,321 1 ,001 Likelihood Ratio 12,968 1 ,000

Fisher's Exact Test ,001 ,001

N of Valid Cases 50

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 10,12. b. Computed only for a 2x2 table

Case Processing Summary

Cases

(8)

N Percent N Percent N Percent STATPOSISIDUDUK * STATLBP 50 100,0% 0 0,0% 50 100,0%

STATPOSISIDUDUK * STATLBP Crosstabulation

STATLBP Total LBP NORMAL

STATPOSISIDUDUK

SALAH Count 19 4 23

% within STATLBP 67,9% 18,2% 46,0%

BENAR Count 9 18 27

% within STATLBP 32,1% 81,8% 54,0%

Total Count 28 22 50

% within STATLBP 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df Asymp. Sig. (2-sided)

Exact Sig. (2-sided)

Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 12,239a 1 ,000

Continuity Correctionb 10,321 1 ,001 Likelihood Ratio 12,968 1 ,000

Fisher's Exact Test ,001 ,001

N of Valid Cases 50

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

18

(14)

HASIL UJI KUISIONER LBP

Nomor r hitung keterangan interpretasi

1 0.745 > 0.4227 VALID

2 0.77 > 0.4227 VALID

3 0.917 > 0.4227 VALID

4 0.745 > 0.4227 VALID

5 0.957 > 0.4227 VALID

6 0.909 > 0.4227 VALID

7 0.664 > 0.4227 VALID

8 0.774 > 0.4227 VALID

9 0.494 > 0.4227 VALID

10 0.745 > 0.4227 VALID

11 0.578 > 0.4227 VALID

12 0.909 > 0.4227 VALID

13 0.674 > 0.4227 VALID

14 0.629 > 0.4227 VALID

15 0.818 > 0.4227 VALID

16 0.745 > 0.4227 VALID

17 0.663 > 0.4227 VALID

18 0.674 > 0.4227 VALID

19 0.927 > 0.4227 VALID

(15)

Lampiran 7

Hasil Validasi Kuisioner Posisi Duduk (SPSS)

Correlations

(16)
(17)

N 20 20 20 20 20 20 20 20 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

(18)

HASIL VALIDASI KUISIONER SIKAP DUDUK

NO R TABEL KETERANGAN INTERPRETASI

1 0.628 > 0.4227 VALID

2 0.757 > 0.4227 VALID

3 0.551 > 0.4227 VALID

4 0.819 > 0.4227 VALID

5 0.966 > 0.4227 VALID

6 0.556 > 0.4227 VALID

7 0.777 > 0.4227 VALID

(19)
(20)

PK Perempuan 26 63 LBP 18 BENAR

LM Laki-laki 29 43 LBP 15 SALAH

NM Laki-laki 28 53 LBP 15 SALAH

NH Laki-laki 26 28 NORMAL 18 BENAR

JL Perempuan 24 24 NORMAL 24 BENAR

JJ Laki-laki 33 33 NORMAL 21 BENAR

KI Laki-laki 22 33 NORMAL 17 BENAR

NM Laki-laki 38 21 NORMAL 17 BENAR

HJ Laki-laki 27 39 NORMAL 16 BENAR

NH Laki-laki 25 35 NORMAL 15 SALAH

NH Perempuan 22 43 LBP 24 BENAR

NG Laki-laki 28 34 NORMAL 20 BENAR

BG Perempuan 27 23 NORMAL 15 SALAH

BH Perempuan 35 24 NORMAL 14 SALAH

NJ Perempuan 32 25 NORMAL 18 BENAR

NJ Laki-laki 27 28 NORMAL 19 BENAR

GT Laki-laki 25 22 NORMAL 18 BENAR

FG Laki-laki 46 43 LBP 14 SALAH

VF Laki-laki 22 23 NORMAL 20 BENAR

FG Perempuan 28 31 NORMAL 28 BENAR

TG Perempuan 21 30 NORMAL 20 BENAR

(21)
(22)
(23)

29

DAFTAR PUSTAKA

Altinel, L., et al. 2008. The Prevalence of Low Back Pain and Risk Factor Among

Adults Population In Afyon Region Turkey. Acta Orthop Traumatol Turc.

American Osteopathic Association. 2003. AOA Clinical Proctice Guidelines For

Osteopathic Manipulation

Bimariotejo. 2009. Low Back Pain (LBP). Available from: http://www.backpainforum.com. [Diakses 20 April 2015].

Budiono, A.M.S., et al., 2003. Bunga Rampai Hiperkes dan KK, Semarang: UNDIP.

Bull, E. & Graham, A., 2007. Nyeri Punggung. Jakarta : Erlangga. Cianflocco, A.J., 2013 Low Back Pain (LBP). Available From:

www.backpainforum.com. [Diaskes 20 Mei 2015].

Guyton & Hall. 2008. Textbook Of Medical Physiology Edisi ke 11. Jakarta: EGC. Harsono. 2007. Kapita Selekta Neurologi. Yogyakata : Gajah Mada University. Latif, R. A., 2007. Nyeri Punggung Bawah. Available http://medicstore.com/penyakit /2007/08/nyeri-punggung-bawah. [Diaskes 02 Mei 2015].

Muheri, A. 2010. Hubungan Usia, Lama Duduk dan Posisi Duduk terhadap

Keluhan Nyeri Punggung pada Pekerja.

Ni Putu L,N.I., Sari , et al. 2014. Hubungan Lama Duduk dengan Kejadian Low

Back Pain pada Operator Komputer Perusahaan Travel di Manado. Unsrat.

Netter, Frank H. 2003. Atlas of Human Anatomy. USA: Saunders, Page 152. Putranto, T.H., et al. 2014. Hubungan Postur Tubuh Menjahit dengan Keluhan

Low Back Pain pada Penjahit di Pasar Sentral Kota Makasar. Universitas

Hasanuddin

Ropper, A.H., Brown, R.H., 2005. Pengaruh Lamanya Posisi Kerja terhadap

keluhan Subyektif Low Back Pain pada Pengemudi Bus Kota Yogyakarta:

(24)

30

Sadeli, H. A., Tjahjono, B., 2001. Nyeri Punggung Bawah. Dalam: Editor : Meliala, L., Suryamiharja, A., Purba, J.S., ed. Nyeri Neuropatik,

Patofisiologi dan Penatalaksanaan. Jakarta : Perdossi, 145-167.

Suma’mur, P.K., 1996. Hygien Perusahaan dan Keselamatan Kerja. Cetakan ke

dua. Jakarta: CV. Hasil Mas Agung.

Sumekar, D.W., et al. 2008. Nyeri Punggung pada Operator Komputer Akibat

Posisi dan Lama Duduk. Universitas Padjajaran.

Tarwaka, et al., 2004. Ergonomi untuk keselamatan Kesehatan Kerja dan

Produktivitas. Surakarta : UNIBA Press.

Van Tulder, M., et al., 2006. Eurpean Guidelines for the Management Of Acute

Nonseptick Low Back Pain in Primary Caro. Eur spine J, 15(5): 169-191.

Widyasari, B.K., 2014. Hubungan Postur Tubuh Menjahit dengan Keluhan Low

Back Pain pada Penjahit Sektor Usaha Informal CV. Jakarta: Wahyu

Langgeng.

Yanra, E.P., 2014. Artikel Ilmiah Gambaran Penderita Nyeri Punggung Bawah di

Poloklinik Bedah RSUD Raden Mattaher Jambi.

Yunus, M., 2008. Hubungan Posisi Kerja Duduk dan Masa Kerja dengan

Keluhan Low Back Pain pada Pekerja Pemecah Batu Granit Tradisional di Kelurahan Tg.Batu Kota Kabupaten Karimun. Available from:

(25)

17

BAB 3

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1 KERANGKA KONSEP PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dibahas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini sebagai berikut :

Variabel Inde

Gambar 3.1 Pengaruh Penggunaan Kursi Ergonomi terhadap Kejadian Low Back

Pain

3.2Definisi Operasional 3.2.1 Definisi

Posisi duduk

Posisi duduk merupakan posisi yang paling baik dalam melakukan pekerjaan. Bekerja duduk lama dan statis akan menimbulkan ketegangan pada vertebralis terutama pada lumbar. Dalam melakukan pekerjaan, pekerja di tuntut menggunakan beberapa posisi tubuh seperti, posisi duduk tegak (statis), posisi duduk membungkuk dan posisi setengah duduk (Gempur, 2013).

3.2.2 Cara Ukur

Cara ukur dengan menggunakan 8 pertanyaan.

3.2.3 Alat Ukur

Dengan menggunakan kuisioner sebanyak 8 pertanyaan. Jawaban ya ≥ 6 pertanyaan dikatakan posisi duduk yang benar, sedangkan < 6 tidak melakukan posisi duduk yang benar.

3.2.4 Low Back Pain

Menurut Tjokorda G.B. Mahadewadan Sri Maliawan (2009) nyeri punggung bawah adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat merupakan

(26)

18

nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa di antara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu daerah lumbal atau lumbosakral dan sering disertai dengan perjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki.

3.2.5 Cara Ukur

Dengan menggunakan 20 pertanyaan.

3.2.6 Alat Ukur

Alat ukur adalah dengan menggunakan kuisioner sebanyak 20 pertanyaan dengan jawaban selalu (setiap hari), sering (3-4x/minggu), jarang (1-2x/minggu), tidak pernah.

3.2.7 Hasil Pengukuran

Hasil pengukuran yang diperoleh berupa total skor penilaian dari kuisioner sebanyak 20 pertanyaan sebagai jawban ya dan jarang dan jawaban tidak pernah dikategorikan jawaban tidak. Presentasi jawaban ya ≥ 50% dinyatakan mengalami LBP. Presentasi jawaban ya ≤ 50% tidk mengalami LBP.

3.2.8 Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala nominal.

3.2.9 Hipotesa

(27)

19

BAB 4

METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan

cross sectional ( studipotonglintang ).

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di BANK BRI Tebing Tinggi selama bulan April sampai Desember tahun 2015.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian 4.3.1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah karyawan. Populasi terjangkau penelitian ini adalah semua pekerja Bank BRI.

4.3.2. Sampel

Sampel penelitian adalah subjek yang diambil dari populasi terjangkau yang berda di lingkungan Bank BRI Tebing Tinggi selama penelitian berlangsung serta memenuhi kriteria inklusi serta tidak memenuhi kriteria eksklusi.

Adapun kriteria inklusi dan eksklusi pada penelitian ini adalah: 1. Kriteria inklusi:

a. Semua karyawan Bank BRI TebingTinggi.

b. Bersedia menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah diberikan penjelasan (inform consent).

c. Pekerja yang memenuhi kriteria bekerja 8 jam sehari. 2. Kriteria eksklusi

a. Pernah mengalami cedera tulang belakang. b. Pernah mengalami operasi tulang belakang. c. Berat badan berlebihan (obesitas).

(28)

20

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Total Sampling yaitu melibatkan seluruh karyawan Bank BRI Tebing Tinggi.

4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber data dengan melakukan membagikan kuisioner.

4.5. Metode Pengolahan Data

(29)

21

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Kantor BRI Cabang Tebing Tinggi yang beralamat di jalan Dr. Sutomo nomor 24B Tebing Tinggi. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 28-29 Agustus 2015 dan dilakukan pada seluruh karyawan Bank BRI Tebing Tinggi yang telah memenuhi kriteria inklusi yang telah ditetapkan.

5.1.2 Deskripsi Karakteristik Responden

Populasi penelitian ini adalah karyawan Bank BRI Tebing Tinggi. Dari 70 karyawan seluruhnya yang menjadi responden, didapatkan total subjek penelitian adalah 50 karyawan sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.

(30)

22

Tabel 5.1. Karakteristik Responden Penelitian

No Karakteristik Responden Jumlah (n) Persentase (%) 1 Usia

Berdasarkan tabel 5.1 didapat jumlah responden yang berusia 20-29 tahun dengan persentase 64%. Sedangkan usia responden paling sedikit pada usia 40-49 tahun sebanyak 2 orang (4%).

Persentase responden yang berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibangdingkan responden dengan jenis kelamin perempuan sebesar 52%, sedangan responden yang berjenis kelamin perempuan sebesar 48%.

Persentase responden yang bekerja 8-10 jam per hari adalah yang terbanyak yaitu 59%. Persentase responden yang bekerja 11-13 jam per hari adalah 30%. Persentase responden yang bekerja 14-16 jam per hari adalah 8%. Persentase responden yang bekerja 17-19 jam per hari adalah 4%.

Persentase responden yang menderita low back pain (LBP) lebih banyak dibandingkan yang normal yaitu 56%, sedangkan yang normal sebesar 44%.

(31)

23

Tabel 5.2 Distribusi kejadian LBP berdasarkan kararteristik responden

No Karakteristik Responden LBP Normal Total

N % n % (100%)

Berdasarkan tabel 5.2. Persentase responden yang terbanyak mengalami

LBP berdasarkan usia yaitu 50-59 tahun dengan persentase 75% sedangkan yang

paling sedikit mengalami LBP yaitu usia 30-39 tahun dan usia 40-49 tahun dengan persentase 50%.

Persentase responden laki-laki yang mengalami LBP sebesar 42.3%, sedangkan yang tidak mengalami LBP sebesar 57.69%. Persentase responden perempuan yang mengalami LBP sebesar 70.83%, sedangkan yang tidak mengalami LBP sebesar 29.17%.

Persentase responden berdasarkan jumlah jam kerja perhari yang terbanyak mengalami LBP yaitu 17-19 jam perhari dengan persentase 100%, sedangkan yang tersedikit mengalami LBP yaitu 8-10 jam perhari dengan persentase 51,72%.

Persentase responden yang duduk dengan posisi salah yang mengalami

LBP sebesar 82.61%, sedangkan yang tidak mengalami LBP sebesar 17.39%.

(32)

24

5.1.3 Hasil Analisis Data

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi LBP berdasarkan posisi duduk pada karyawan Bank BRI Tebing Tinggi.

Variabel LBP Normal PR p-value

N % N %

Posisi salah 19 38.00 4 8.00 2.48 0.000

Posisi benar 9 18.00 18 36.00

Tabel 5.3 menunjukkan hasil analisis untuk melihat hubungan antara kejadian LBP dengan posisi duduk pada karyawan Bank BRI Tebing Tinggi. Untuk itu didapatkan p-value sebesar 0.000 (<0.05), yang memiliki makna bahwa terdapat hubungan antara kejadian LBP dengan posisi duduk pada karyawan Bank BRI Tebing Tinggi yang menyatakan bahwa posisi duduk yang salah dapat menyebabkan terjadinya LBP.

Kemungkinan untuk terjadi LBP pada karyawan dengan posisi duduk yang salah lebih tinggi dibandingkan karyawan dengan posisi duduk yang benar (PR=2.48, 95%CI).

5.2 Pembahasan

Low Back Pain merupakan nyeri yang radikuler atau keduanya. Nyeri ini

terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu daerah lumbal atau lumbosakral dan sering disertai dengan perjalanan nyeri kearah tungkai dan kaki.

Menurut tabel 5.2 didapati kejadian LBP terbanyak pada perempuan (70,83%) dibandingkan laki-laki (42,31%). Hal ini dikarenakan pada wanita terjadi menstruasi dan proses menopause yan menyebabkan kepadatan. Hasil penelitian yang dilakukan

(33)

laki-25

laki sebesar 33,8%, hal ini dinyatakan dalam penelitian A.M. Sugeng Budiono yang terbanyak mengalami LBP adalah wanita.

Pada penelitian ini seperti pada tabel 5.2 didapati kejadian LBP terbanyak pada rentang usia 50-59 tahun dengan persentase 75%. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Beauty Kartika Widyasari, 2014 disebutkan bahwa berada pada 46-55 tahun (63,3%) merasakan nyeri punggung bawah, sedangkan menurut penelitian Effenciosa Putri Yanra, 2013 didapati usia paling banyak terkena nyeri punggung bawah pada rentang usia 45-60 tahun berjumlah 30 orang (44,8%). Dari literatur disebutkan bahwa usia terkena LBP berada pada rentan usia 25-65 tahun dan pertama kali dirasakan pada umur 25 tahun. Keluhan ini akan terus meningkat karena kekuatan otot dan ketahanan otot mulai menurun. Semakin bertambahnya umur seseorang maka semakin tinggi resiko orang tersebut mengalami gangguan elastisitas pada tulang sehingga keluhan NPB akan semakin banyak dirasakan.

(34)

26

(35)

27

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai hubungan kejadian LBP dengan posisi duduk pada karyawan Bank BRI Cabang Tebing Tinggi sebagai berikut:

1. Usia terbanyak pegawai Bank BRI Tebing Tinggi adalah usia 50-59 tahun dan perbandingan perempuan : laki-laki adalah 2:1.

2. Rata-rata jam kerja selama 8-10 jam.

3. Kejadian LBP tersering dijumpai pada usia 50-59 tahun dengan persentase 75%

4. Kejadian LBP tersering dijumpai pada pekerja dengan lama bekerja 17-19 jam perhari dengan persentase 100%.

5. Dijumpai adanya hubungan kejadian LBP dengan posisi duduk yang salah dengan p=0,00

6.2 Saran

Beberapa hal yang dapat disarankan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain:

1. Bagi Masyarakat

Low Back Pain merupakan nyeri yang radikuler atau keduanya. Nyeri ini

terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbosakral dan sering disertai dengan perjalanan nyeri kearah tungkai dan kaki.

(36)

28

2. Bagi karyawan

Memberi tahu posisi duduk yang benar sehingga para karyawan dapat menerapkan posisi duduk yang benar agar terhindar dari low back pain.

3. Bagi Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan sebaiknya memberikan edukasi dan konseling mengenai kejadian low back pain pada masyarakat terutama pada karyawan Bank agar mereka lebih paham tentang low back pain, dan dapat melakukan pencegahan berupa merubah posisi duduk yang salah menjadi posisi duduk yang benar.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

(37)

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA.

2.1 Anatomi Tulang Punggung

Tulang punggung adalah sekumpulan tulang yang tersusun dalam kolumna vertebralis yang berfungsi untuk menyangga tubuh pada posisi berdiri diatas dua kaki. Kolumna vertebralis terdiri dari 33 ruas yaitu 7 buah tulang servikalis, 12 buah tulang torakalis, 5 buah tulang lumbalis, 4 tulang koksigeal.

Discus intervertebralis adalah suatu jaringan fibro-cartilago yang terdapat diantara

dua buah corpus vertebrae. Di dalam discus ini terdapat nucleus pulposus yang dikelilingi serabut collagen yang membentuk annulus fibrosus. Pada malam hari

discus ini, yang bersifat hygroskopis lebih banyak menyerap air dibanding

dengan siang hari sehingga pada pengukuran tinggi badan di pagi hari didapati lebih tinggi dibandingkan pengukuran pada sore hari. Korpus vertebra lumbalis mempunyai tinggi sekitar dua puluh lima millimeter dengan lebar sekitar empat puluh millimeter, dengan discus intervertebralis sekitar sepuluh sampai dua belas millimeter.

Terdapat kelengkungan normal tulang belakang ke arah dorsal (belakang) dan ventral (depan) pada region tertentu. Regio servikalis dan lumbalis terdapat gambaran lordosis, region thorakalis dan sakralis melengkung ke belakang (kyposis). Melengkung abnormal ke sisi lateral ( skoliosis ). Kelengkungan normal lordosis dan kyposis dapat menjadi ekstrim pada keadaan duduk terlalu overfleksi. Kolumna vertebralis terdiri dari 2 segmen yaitu segmen anterior dan segmen posterior ( gambar 2.1 ).

(38)

5

Segmen posterior ini bentuknya seperti cincin dimana didalam lubang tengahnya terletak medulla spinalis.Fungsi kolumna vertebralis adalah menopang tubuh manusia selama tegak. Korpus vertebra merupakan struktur terbesar karena fungsinya sebagai penyangga berat badan. Diantara dua buah tulang vertebra adalah lamina dan predikel yang membentuk arkus tulang vertebra yang bila diraba terasa sebagai tonjolan, berfungsi tempat melekatnya otot-otot punggung. Diantara dua buah tulang vertebra terdapat diskus intervertebralis. Diskus intervertebralis dibentuk oleh nucleus pulposus yang dikelilingi dan diikat oleh

annulus fibrosus yang merupakan suatu fibro cartilago. Pada anak-anak diskus ini

berisi cairan seperti gel, tetapi dengan pertambahan usia masa ini mengeras menjadi mirip jaringan rawan yang bersifaf hygroskopis. Nukleus pulposus dengan annulus fibrosus berfungsi sebagai bantalan yang menahan tubuh. Tetapi bila discus annulus fibrosus dapat sobek sehingga nucleus pulposus menjorok keluar dinamakan hernia nucleus pulposus. Bagian nucleus yang keluar akan mencari bagian dengan tekanan terendah disekitar foramen intervertebrale sehingga akan menekan serabut saraf spinal. Otot-otot di lateral columna vertebralis terdapat musculus scalenus anterior,musculus scalenus medius dan

muscullus scalenus posterior. Otot-otot ekstensor adalah: m.quadratus lumborum

m.sacrospinalis, m.multifidus, m.intertransversarii dan m.interspinalis. otot-otot

m.interspinales dan m.intertransversarii adalah otot pendek yang terdapat

sepanjang columna vertebralis (sampai vertebral lumbalis kelima),

m.interspinales menghubungkan processus transverses suatu vertebra dengan

processus spinosus vertebra di atasnya (gambar 2.2)

Vertebra thoracica mendapat darah dari cabang spinal dari aorta thoracica, sedangkan vertebra lumbalis dari arteri lumbalis yang merupakan cabang aorta abdominalis. Aliran darah vena dari columna vertebralis diteruskan melalui plexus

venosus vertebralis internus dan plexus venosus vertebralis externus. Di dalam canalis vertebralis terdapat medulla spinalis, bagian dari system saraf pusat. Medulla spinalis mempunyai lengkukan di garis tengah depan yaitu sulcus mediana anteriordan garis bagian belakang yaitu sulcus mediana posterior.

(39)

6

atau selaput keras di bagian paling luar, arachnoidea mater dan pia mater. Di ujung medulla spinalis, pia mater membentuk filum terminale yang memfiksasi medulla spinalis ini pada vertebra sacralis kelima. Di dareah lumbal ligamentum

flavum ini mempunyai ketebalan sekitar dua millimeter. Ligamentum ini menebal

(40)

7

Gambar : 2.2 Anatomi Lumbar Vertebra

2.1.1 Posisi Duduk yang Benar

Menurutu Santoso (1997) dalam Nur Hidayah (2006), sikap duduk yang paling baik yaitu tanpa pengaruh buruk terhadap sikap badan tulang belakang adalah sikap duduk dengan sedikit lordosa pada pinggang dan sedikit mungkin kifosa pada punggung. Sikap demikian dapat dicapai dengan kursi.

(41)

8

Gambar 2.3 Cara Posisi duduk

2.2 Low Back Pain

Nyeri punggung bawah atau low back pain adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah, dapat menyebabkan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu daerah lumbal atau lumbo-sakral dan disertai dengan penjalaran nyeri kea rah tungkai dan kaki ( Sadeli dkk, 2001 ). Nyeri punggung bawah dikategorikan ke dalam akut, subakut, kronik. Nyeri punggung bawah adalah suatu periode nyeri kurang dari 6 minggu, nyeri punggung bawah subakut adalah suatu periode nyeri antara 6-12 minggu dan nyeri punggung bawah kronik merupakan suatu periode nyeri lebih dari 12 minggu ( Van Tulder dkk, 2006 ). Pengertian lain ( LBP ) atau nyeri punggung bawah yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. LBP adalah salah satu keluhan yang dirasakan oleh sebagian besar pekerja, biasanya mulai dirasakan pada usia 25 tahun, dan meningkat pada usia 50 tahun ( Yunus, 2008 ).

2.2.1 Klasifikasi Low Back Pain

Menurut Bimariotejo ( 2009 ) berdasarkan perjalaran kliniknya lbp terbagi atas 2 :

(42)

9

Acute low back pain ditandai dengan rasa nyeri yg menyerang dan rentang waktu

hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Acute low back

pain dapat disebabkan karena luka traumatic seperti kecelakaan mobil atau

terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian.

2. Chronic Low Back Pain

Rasa nyeri pada chronic low back pain bisa menyerang lebih dari 3 bulan. Rasa nyeri ini dapat berulang-ulang atau kambuh kembali. Fase ini biasanya memiliki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoarthritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi discus

intervertebralis dan tumor.

2.2.2 Faktor Resiko Low back Pain 1. Umur

Jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran responden sampai saat dilakukan penelitian berdasarkan ulang tahun terakhir. Pada umumnya keluhan otot sekeletal mulai dirasakan pada usia kerja 25-65 tahun. Keluhan pertama biasanya dirasakan pada usia 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya umur. Hal ini terjadi karena pada umur setengah baya, kekuatan dan ketahanan otot mulai menurun, sehingga resiko terjadi keluhan otot meningkat (Tarwaka, 2004:120).

2. Masa Kerja

Penelitian yang dilakukan oleh Between Lutam (2005:51) menyatakan bahwa resiko nyeri punggung sangat berhubungan dengan lama kerja. Semakin lama bekerja, semakin tinggi tingkat resiko untuk menderita nyeri punggung. Pekerja yang memiliki masa kerja > 5 tahun memiliki tingkat resiko 7,26 kali lebih besar menderita nyeri punggung dibanding dengan yang memilki masa kerja < 5 tahun.

(43)

10

Laki-laki dan wanita bekerja dalam kemampuan fisiknya. Kekuatan fisik tubuh wanita rata-rata 2/3 dari pria. Poltrast menyebutkan wanita mempunyai kekuatan 65% dalam mengangkat di banding rata-rata pria. Hal tersebut disebabkan karena wanita mengalami siklus biologi seperti haid, kehamilan, nifas, menyusui, dan lain-lain. Sebagai gambaran kekuatan wanita yang lebih jelas, wanita muda dan laki-laki tua kemungkinan dapat mempunyai kekuatan yang hampir sama (A.M. Sugeng Budiono, 2003:147).

4. Kebiasaan Merokok

Kebiasaan merokok dapat menyebabkan nyeri punggung karena perokok memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan pada peredaran darahnya, termasuk ke tulang belakang (Ruslan A Latif, 2007).

5. Aktivitas/ Olahraga

Posisi berdiri yang salah yaitu berdiri dengan membungkuk atau menekuk ke muka. Posisi tidur yang salah seperti tidur pada kasur yang tidak menopang spinal.Kasur yang diletakkan di atas lantai lebih baik dari pada tempat tidur yang bagian tengahnya lentur. Posisi mengangkat beban dari posisi berdiri langsung membungkuk mengambil beban merupakan posisi yang salah, seharusnya beban tersebut diambil setelah jongkok terlebih dahulu. Selain sikap tubuh yang salah beberapa aktivitas berat seperti melakukan aktivitas dengan posisi berdiri lebih dari 1 jam dalam sehari melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang menonton lebih dari 2 jam sehari, naik turun tangga, berjalan jauh dalam sehari dapat menimbulkan nyeri pinggang ( Adelia, Rizma, 2007 ).

2.2.3 Patofisiologi

(44)

11

Berbagai bagian peka nyeri terdapat di punggung bawah. Bagian tersebut adalah periosteum, 1/3 bagian luar anulus fibrosus, ligamentum, kapsula artikularis, fasia dan otot. Semua bagian tersebut mengandung nosiseptor yang peka terhadap berbagai stimulus (mekanikal, termal, kimiawi). Bila reseptor dirangsang oleh berbagai stimulus lokal, akan dijawab dengan pengeluran berbagai mediator inflamasi dan substansi lainnya, yang menyebabkan timbulnya persepsi nyeri, hiperalgesia maupun alodinia yang bertujuan mencegah pergerakan untuk memungkinkan perlangsungan proses penyembuhan. Salah satu mekanisme untuk mencegah kerusakan atau lesi yang lebih berat ialah spasme otot yang membatasi pergerakan. Spasme otot ini menyebabkan iskemia dan sekaligus menyebabkan munculnya titik picu (trigger points), yang merupakan salah satu kondisi nyeri (Meliala dkk, 2003).

2.2.4 Gejala Klinis

Gejala klinis yang utama pada LBP adalah nyeri. Nyeri punggung bawah dapat bersifat sementara atau menetap dan lokal atau menjalar. Nyeri juga dapat bersifat dangkal atau dalam. Hal ini bergantung pada penyebab dan jenis nyeri.terdapat berbagai jenis nyeri punggung:

Nyeri lokal, terjadi di area tertentu di punggung bagian bawah, nyeri jenis ini paling sering terjadi. Penyebabnya biasa karena terkilir atau keseleo atau cedera lainnya. Nyeri biasanya menetap, atau terkadang hilang timbul. Nyeri lokal dapat berkurang atau bertambah dengan perubahan posisi. Punggung bawah dapat sakit saat dipegang, dapat terjadi spasme otot.

(45)

12

timbul rasa seperti ditusuk jarum, atau bahkan mati rasa dan hilangnya fungsi pengendalian berkemih dan pencernaan (inkontinensia).

Referred pain, nyeri dirasakan pada lokasi berbeda dari lokasi penyebab

nyeri sebenarnya.Misalnya, pada pasien dengan serangan jantung, nyeri dirasakan pada lengan kiri. Nyeri jenis ini pada punggung bawah cenderung bersifat sakit dan dalam, dan sulit untuk menentukan lokasi asal nyeri. Pergerakan tidak memperberat nyeri tersebut (Cianflocco,2013).

2.2.5. Diagnosa 1. Anamnesa

a. Letak atau lokasi nyeri

Penderita diminta untuk menunjukkan nyeri dengan setepat-tepatnya, atau penderita member keterangan yang terinci sehingga letak nyeri sehingga letak nyeri dapat diketahui.

b. Penyebaran nyeri

Perlu dibedakan apakah nyeri tadi bersifat nyeri radikuler atau nyeri acuan (referred pain).

c. Sifat nyeri

Biasanya penderita akan mengutarakan sifat nyeri ini dalam bahasa atau istilah mereka sehari-hari, misalnya seperti ditusuk-tusuk atau seperti disayat, mendenyut, seperti kena api, dan sebagainya.

d. Pengaruh aktifitas terhadap nyeri

(46)

13

Perlu ditanyakan posisi yang bagaimana dapat meredakan rasa nyeri, dan posisi yang bagaimana pula dapat memperberat rasa nyeri.

f. Trauma

Seringkali penderita tidak menyadari bahwa NPB merupakan suatu trauma.

g. Proses terjadinya nyeri dan perkembangannya

Dalam hal ini perlu ditanyakan tentang sifat akut, sub akut, perlahan-lahan atau bertahap, atau justru menyelinap sehingga penderita tidak tahu secara pasti kapan rasa tidak enak sampai rasa nyeri tadi mulai timbul. Juga perlu di tanyakan apakah nyeri tadi bersifat menetap atau hilang timbul, makin lama makin nyeri dan sebagainya.

h. Obat-obat analgetika yang pernah diminum

Menelusuri jenis analgetika apa saja yang pernah diminum, berapa lama telah diminum obat tadi, dan apakah dengan meminum obat tersebut dapat tertolong.

i. Kemungkinan adanya proses keganasan

Riwayat operasi tumor atau masih adanya tumor di bagian lain, riwayat terapi radiasi, penurunan berat badan secara drastis, perdarahan melalui anus atau vagina dan sebagainya menunjukkan kemungkinan adanya proses keganasan.

j. Riwayat menstruasi

Ada wanita tertentu yang setiap kali mengalami menstruasi maka dia juga sekaligus mengalami NPB yang cukup menggangu pekerjaan sehari-hari.

2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi

1. Observasi punggung, pelvis dan tungkai selama bergerak apakah ada hambatan selama melakukan gerakan.

(47)

14

3. Perlu dicari apakah ada kemungkinan adanya atrofi otot, fasikulasi, pembengkakan, perubahan warna kulit.

b. Palpasi dan perkusi

1. Pada palpasi, terlebih dahulu diraba didaerah yang sekitarnya paling ringan rasa nyerinya.

2. Hendaknya jangan sampai ketinggalan untuk melakukan palpasi dan / perkusi daerah perut

c. Pemeriksaan tanda vital (vital sign)

Dilengkapi dengan pemeriksaan jantung, paru-paru, perut, jangan sampai dilupakan.

3. Pemeriksaan Neurologik a. Pemeriksaan motorik

 Kekuatan: menyuruh penderita melakukan gerakan fleksi dan ekstensi, sementara pemeriksa menahannya.

b. Pemeriksaan sensorik

 Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan rasa raba, rasa sakit, rasa suhu. c. Pemerisaan reflex

 Refleks lutut / patella  Refleks tumit / Achilles

d. Percobaan-percobaan  Percobaan Lasegue

 Percobaan Lasegue menyilang  Percobaan Naffziger

(48)

15

a. Pungsi lumbal

Dengan pungsi lumbal dapat diketahui warna cairan serebrospinal (jernih air, kekuningan / kekuningan).

b. Foto Rontgen

Dengan foto rontgen polos (dari depan, samping, dam serong atau obligue) dapat di identifikasi adanya fraktur korpus vertebra, arkus atau prosesus spinosus. c. Elektroneuromiografi (ENMG)

Tujuan pemeriksaan ini untuk mengetahui radiks mana yang terkena, atau apakah justru terlihat adanya polineuropati.

d. Sken tomografik

Dengan sken seluruh badan dapat dilihat gambar vertebra dan jaringan di sekitarnya termasuk diskus intervertebralis.

2.2.6. Penatalaksanaan

Penanganan nyeri punggung dapat dilakukan berbagai cara seperti merubah gaya hidup, terapi non obat dan penyembuhan menggunakan obat

( Elanor Bull dkk, 2007:19 ).

2.2.5.1. Merubah gaya hidup

1. Sadapat mungkin tetap bergerak aktif.

2. Menurunkan berat badan ( bila kelebihan berat badan ).

3.Belajar bagaimana membungkuk dan mengangkat benda dengan tepat. 4. Memperbaiki postur tubuh ( atau menyesuaikan posisi duduk di mobil, di meja kerja, di meja makan, di depan tv, atau posisi tidur.

(49)

16

Fisioterapi, Osteopati dan chiropatic merupakan bentuk terapi yang melakukan manipulasi terhadap bagian tulang punggung untuk meredakan nyeri punggung.

2.5.3. Penggunaan Obat 1. Analgesia

Penghilang rasa nyeri atau analgesic merupakan obat yang bekerja dengan cara mengganggu proses transmisi nyeri.

2. Nonsteroidal OTC

Obat anti peradangan yang digunakan untuk meringankan nyeri dan mengurangi peradangan.

3. Methocarbamol

(50)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Low Back Pain (LBP) atau nyeri punggung bawah merupakan nyeri yang

radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbosakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki (Sadeli dkk, 2001). Nyeri punggung bawah dibagi atas akut, subakut, dan kronik. Nyeri punggung bawah akut kurang dari 6 mingggu, nyeri punggung bawah subakut 6-12 minggu, dan nyeri punggung bawah terbagi atas nyeri lokal, nyeri yang menjalar dan referred pain.

Survei yang pernah dilakukan pada 1.000 pekerja di kantor berusia 18 tahun atau lebih di seluruh Amerika Serikat, 2 dari 3 pekerja kantor merasa sakit dan nyeri tubuhnya dalam 6 bulan terakhir. American Osteopathic (AOA) dalam survei menunjukkan bahwa dalam 30 hari terakhir sekitar 62% responden merasakan nyeri punggung bawah, 53% sakit dibagian leher, 38% sakit pada bahu, 33% sakit di pergelangan tangan, dan 31% sakit pada punggung bagian atas (American Osteopathic Association, 2013).

Menurut penelitian, posisi duduk kerja dapat memberi tekanan pada punggung bawah yang cukup berat dan menimbulkan nyeri punggung bawah pada pekerja. Sama halnya dengan posisi duduk yang terlalu lama dapat menyebabkan beban yang berlebihan pada vertebra lumbal sehingga menimbulkan nyeri pada punggung bawah. Prevalensi NBP karena posisi duduk besarnya 39,7% dimana 12,6% sering menimbulkan keluhan, 1,2% kadang-kadang menimbulkan keluhan dan 26,9% jarang menimbulkan keluhan (Samara,et al, 2005).

(51)

2

tidak lagi elastis seperti diwaktu muda. Merokok juga bisa dapat menyebabkan terjadinya low back pain karena perokok memiliki kecenderungan untuk mengalami gangguan pda peredaran darahnya, termasuk ke tulang belakang. Selain itu punggung harus bekerja non stop 24 jam dalam posisi duduk, berdiri (mengerjakan pekerjaan rumah tangga, berjalan) bahkan tidur, punggung harus bekerja keras menyangga tubuh kita. Salah satu faktor pekerjaan yang menyebabkan low back pain adalah posisi duduk yang salah karena dapat menyebabkan otot-otot punggung bawah menjadi tegang dan dapat merusak jaringan lunak sekitarnya.

Kejadian LBP semakin meningkat pada orang-orang yang berada pada posisi duduk terlalu lama disertai posisi duduk yang tidak benar. Keadaan ini sering dijumpai pada pekerja dikantor seperti di Bank. Oleh karena itu peneliti ingin meneliti lebih jauh kejadian LBP pada pekerja di Bank BRI dimana sebagian besar pekerjanya bekerja dalam posisi duduk yang terlalu lama ( > 8 jam sehari).

Posisi duduk yang benar adalah dengan punggung lurus dan bahu berada di belakang serta bokong menyentuh kursi belakang. Posisi duduk yang terlalu lama dapat menyebabkan beban yang berlebihan pada vertebra lumbal sehingga menimbulkan nyeri pada punggung bawah.

Oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimana pengaruh posisi duduk terhadap kejadian low back pain.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, masalah yang diteliti adalah: Pengaruh posisi duduk terhadap kejadian low back pain.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh hubungan posisi duduk dengan kejadian low

(52)

3

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui angka kejadian low back pain. 2. Mengetahui gambaran posisi duduk pekerja.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Pekerja

1. Memberikan informasi kepada pekerja tentang cara duduk yang benar. 2. Memberikan informasi kepada pekerja dampak duduk yang tidak benar.

1.4.2 Bagi Peneliti

(53)

ii

ABSTRAK

Latar belakang. Low back pain merupakan nyeri yang radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu daerah lumbal atau lumbosakral dan sering disertai dengan perjalanan nyeri kearah tungkai dan kaki. Salah satu faktor resiko low back pain adalah umur, masa kerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, aktivitas/olahraga.

Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi duduk terhadap kejadian low back pain pada karyawan Bank BRI Cabang Tebing Tinggi.

Metode. Penelitian cross-sectional dilakukan terhadap 50 responden yang ditentukan dengan total samplingserta melalui kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan untuk melihat pengaruh posisi duduk terhadap kejadian low back pain. Analisis data menggunakan chi square.

Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 50 responden didapat pada usia 50-59 tahun (75%), sedangkan pada jenis kelamin lebih banyak pada wanita (70,83%), lama kerja perhari sebanyak 17-19 jam perhari (100%), dan pada posisi duduk yang salah sebanyak (82,61%).

Kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian low back pain dengan posisi duduk yang salah pada karyawan (p=0,000).

(54)

iii

ABSTRACT

Introduction. Low Back Pain is radicular pain or both. Thispain is being felt between the lowest arcus costa and fold of the buttocks or the lumbar region or lumbosacral an often being accompanied by the pain travels along the low extremities and legs. Some of the risk factors are age, length of work’s period, gender, smoking habits, and activity/exercise.

Object. This study is done to know the influence of sitting position to the incidence of

Low Back Pain in the Tebing Tinggi branch of BRI’s employees.

Method. The cross-sectional study id done to 50 respondents by using total sampling and through the inclusion and exclusion criteria that is set to see whether there a influence of sitting position to Low Back Pain incidence. Analyze is done by using chi square.

Result. This study showed that, out of 50 respondents, there is75% of the 50-59 year-old, while there is a dominance of female (70,83%), working time per day is about 17-19 hours each day (100%), and 82,61% of the wrong sitting position.

Conclusion. From this research can be concluded that there was a significant relationship between low back pain and wrong sitting position in employees (p=0,000).

(55)

PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW

BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI

CABANG TEBING TINGGI

Oleh :

NURANNISA

120100002

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(56)

PENGARUH POSISI DUDUK TERHADAP KEJADIAN LOW

BACK PAIN PADA KARYAWAN BANK BRI

CABANG TEBING TINGGI

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

NURANNISA

120100002

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(57)
(58)

ii

ABSTRAK

Latar belakang. Low back pain merupakan nyeri yang radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah dan lipat bokong bawah yaitu daerah lumbal atau lumbosakral dan sering disertai dengan perjalanan nyeri kearah tungkai dan kaki. Salah satu faktor resiko low back pain adalah umur, masa kerja, jenis kelamin, kebiasaan merokok, aktivitas/olahraga.

Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh posisi duduk terhadap kejadian low back pain pada karyawan Bank BRI Cabang Tebing Tinggi.

Metode. Penelitian cross-sectional dilakukan terhadap 50 responden yang ditentukan dengan total samplingserta melalui kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan untuk melihat pengaruh posisi duduk terhadap kejadian low back pain. Analisis data menggunakan chi square.

Hasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 50 responden didapat pada usia 50-59 tahun (75%), sedangkan pada jenis kelamin lebih banyak pada wanita (70,83%), lama kerja perhari sebanyak 17-19 jam perhari (100%), dan pada posisi duduk yang salah sebanyak (82,61%).

Kesimpulan. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kejadian low back pain dengan posisi duduk yang salah pada karyawan (p=0,000).

(59)

iii

ABSTRACT

Introduction. Low Back Pain is radicular pain or both. Thispain is being felt between the lowest arcus costa and fold of the buttocks or the lumbar region or lumbosacral an often being accompanied by the pain travels along the low extremities and legs. Some of the risk factors are age, length of work’s period, gender, smoking habits, and activity/exercise.

Object. This study is done to know the influence of sitting position to the incidence of

Low Back Pain in the Tebing Tinggi branch of BRI’s employees.

Method. The cross-sectional study id done to 50 respondents by using total sampling and through the inclusion and exclusion criteria that is set to see whether there a influence of sitting position to Low Back Pain incidence. Analyze is done by using chi square.

Result. This study showed that, out of 50 respondents, there is75% of the 50-59 year-old, while there is a dominance of female (70,83%), working time per day is about 17-19 hours each day (100%), and 82,61% of the wrong sitting position.

Conclusion. From this research can be concluded that there was a significant relationship between low back pain and wrong sitting position in employees (p=0,000).

(60)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa atas karunia, rahmat kesehatan dan keselamatan kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini tepat pada waktunya. Judul yang dipilih adalah “Pengaruh Posisi Duduk terhadap Kejadian Low Back Pain pada Karyawan Bank BRI Kantor Cabang Tebing Tinggi tahun 2015”, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pembelajaran semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Adapun tujuan karya tulis ilmiah ini adalah untuk memaparkan landasan pemikiran dan segala konsep menyangkut penelitian yang akan dilaksanakan. Untuk itu, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada:

1. Prof.dr. Gontar A. Siregar, Sp.PD-KGEH selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. Mega Sari Sitorus, M.Kes, SpPA selaku dosen pembimbing yang telah member banyak bantuan berupa arahan dan massukan dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati kepada penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat selesai dengan baik.

3. dr. Johny Marpaung, Sp.OG selaku dosen penguji I yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam penyempurnaan penulis karya tulis ilmiah ini.

4. dr. Pandiaman Pandia, SpP(K) selaku dosen penguji II yang telah memberikan petunjuk-petunjuk serta nasihat-nasihat dalam penyempurnaan penulis karya tulis ilmiah ini.

5. Orang tua penulis yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang dan tiada bosan-bosannya mendoakan serta memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan karya tulis dan pendidikan.

(61)

v

7. Seluruh karyawan kantor BRI Cabang Tebing Tinggi yang telah meluangkan waktunya mengisi kuisioner sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar.

8. Rekan satu bimbingan penelitian Lavenia yang telah memberikan saran, dukungan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

9. Sahabat saya Dinda Natasya, Laila Purnama, Hesti Afriani, Mhd.Fahrur Rozi, Amiruddin, Kevin Effendi, Fenny yang telah memberikan saran dan semangat dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa penulis karya tulis ilmiah ini belum sempurna, untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis mohon saran dan kritik yang konstruktif demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

Medan, 7 Desember 2015

(62)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR SINGKATAN ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 3

1.3.Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1.Tujuan Umum ... 3

1.3.2.Tujuan Khusus ... 3

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1.Bagi Pekerja... 3

1.4.2.Bagi Peneliti ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1.Antomi Tulang Punggung ... 4

2.1.1.Posisi Duduk yang Benar ... 8

2.2.Low Back Pain……… 8

2.2.1.Klasifikasi Low Back Pain ... 8

2.2.2.Patofisiologi Low Back Pain ... 10

2.2.3.Gejala Klinis Low Back Pain ... 11

2.2.4.Patogenesis Obesitas ... 11

2.2.5.Diagnosa Low Back Pain ... 12

(63)

vii

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 17

3.1.Kerangka Konsep Penelitian ... 17

3.2.Defenisi Operasional ... 17

3.2.1.Posisi Duduk ... 17

3.2.2.Low Back Pain ... 18

3.3.Hipotesa ... 18

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 19

4.1.Jenis Penelitian ... 19

4.2.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 19

4.3.Populasi dan Sampel Penelitian ... 19

4.3.1.Populasi ... 19

4.3.2.Sampel ... 19

4.4.Metode Pengumpulan Data ... 20

4.4.1.Data primer ... 20

4.5.Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 31

4.5.1.Pengolahan data ... 31

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 21

5.1.Hasil Penelitian ... 21

5.1.1.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 21

5.1.2.Deskripsi Karakteristik Responden ... 21

5.1.3.Hasil Analisi Data... 24

5.2.Pembahasan ... 24

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

6.1.Kesimpulan ... 27

6.2.Saran ... 27

(64)

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

(65)

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Struktur Tulang Belakang ... 7

2.2 Anatomi Lumbar Vertebra ... 7

2.3 Cara Posisi Duduk ... 8

(66)

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Daftar Riwayat Hidup

LAMPIRAN 2 Lembar Penjelasan

LAMPIRAN 3 Lembar Persetujuan

LAMPIRAN 4 Lembar Kuisioner

LAMPIRAN 5 Lembar Analisis Data Statistik

LAMPIRAN 6 Hasil Validasi Kuisioner Low Back Pain

LAMPIRAN 7 Hasil Validasi Kuisioner Posisi Duduk

LAMPIRAN 8 Data Induk

LAMPIRAN 9 Persetujuan Komisi Etik

(67)

xi

DAFTAR SINGKATAN

LBP : Low Back Pain

Gambar

Gambar 3.1 Pengaruh Penggunaan Kursi Ergonomi terhadap Kejadian Low Back
Tabel 5.1. Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik Responden Jumlah (n)
Tabel 5.2 Distribusi kejadian LBP berdasarkan kararteristik responden No Karakteristik Responden LBP Normal Total
Tabel 5.3. Distribusi frekuensi LBP berdasarkan  posisi duduk pada karyawan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Metode pengujian yang digunakan oleh peserta uji profisiensi (SNI dan metode pengujian lain) dianalis unjuk kerjanya serta dikaji kemungkinan penyebab kinerja laboratorium yang

UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI..

Surat undangan ini disamping dikirimkan melalui e-mail juga akan ditempatkan dalam pojok berita website LPSE Kabupaten Semarang, oleh karenanya Panitia Pengadaan tidak dapat

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada kelas V SD 2 Bakalan Krapyak dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran take and

The architectural history and development of the Affandi Museum can be traced by both details of alterations on the buildings themselves and archive documents.

Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih

Untuk Segmen 2, background music yang digunakan adalah Cups (When I’m Gone), Love Never Felt So Good (Justin Timberlake ft. Audiens disuguhkan suasana musik yang bertempo

Tujuan dari penulisan ilmiah ini adalah mengetahui pengaruh jumlah anggota dan kinerja koperasi yang di lihat dari segi pendapatan dan net profit margin terhadap pembagian SHU