• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Determinan Pendapatan Usaha Rumah Makan Di Sekitar Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Determinan Pendapatan Usaha Rumah Makan Di Sekitar Universitas Sumatera Utara"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN

USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TESIS

Oleh

ARMAULIZA SEPTIAWAN

077 018 003/EP

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

S

E K O L A H

P A

S C

A S A R JA

(2)

ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN

USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ekonomi Pembangunan pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

ARMAULIZA SEPTIAWAN

077 018 003/EP

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Nama Mahasiswa : Armauliza Septiawan

Nomor Pokok : 077018003

Program Studi : Ekonomi Pembangunan

Mengetahui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr.Lic.rer.reg Sirojuzilam, SE) (Drs. Rujiman, MA)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi Direktur

(4)

Tanggal lulus : 1 September 2009 Telah diuji pada

Tanggal : 1 September 2009

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE

Anggota : 1. Drs. Rujiman, MA

2. Dr. Murni Daulay, M.Si

3. Dr. Rahmanta Tarigan, M.Si

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :

ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”.

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun

sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar

dan jelas.

Medan, September 2009

Yang membuat pernyataan,

Armauliza Septiawan

(6)

ABSTRAK

Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha rumah makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara.

Data yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu data primer yang dikumpulkan langsung pada lapangan penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik sensus dengan mengambil 68 responden dari total populasi usaha rumah makan yang tersebar di sekitar Universitas Sumatera Utara di Kota Medan. Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah model ekonometrika yang menggunakan metode kuadrat terkecil (OLS).

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel

independen seperti Modal kerja, Kuas tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam Operasional usaha rumah makan dapat menjelaskan variasi terhadap pendapatan usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara sebesar 70 persen dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

Oleh karena itu Uji F (secara bersama-sama) menunjukkan bahwa semua variabel bebas

dapat mempengaruhi variabel terikat secara signifikan kecuali variabel luas tempat.

(7)

ABSTRACT

The main objective of this study is to know or distinguish factors which influence on the restaurants revenue all around the North Sumatera Utara University.

The data employed in this research is primary data which collected from the field. The sampling technique used is census sampling by taking 68 respondents from the total population of restaurants which spread all arround the North Sumatera University on Medan. The model used in this research is the econometric model which integrated method employed the Ordinary Least Square (OLS).

The coefficient of determination (R²) indicates that all the variables like; The working capital, The restaurant acre, Total employees and The Hours of restaurants operation can describe all variation in income received by the restaurants all arround the North Sumatera University as amount of 70 percent, meanwhile 30 percent isn’t inserted on this research model.

Therefore, the F-Test (all over the test) indicates, that all independent variables can influence on on the dependent variable significantly except the restaurants acre.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan karunia Nya,

karena dengan segala keterbatasan kemampuan, penulis dapat menyelesaikan studi magister dan

penulisan tesis yang berjudul “ Analisis Determinan Pendapatan Usaha Rumah Makan di Sekitar

Universitas Sumatera Utara”.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan moril,

masukan serta saran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada

waktunya. Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada yang terhormat Bapak

Prof. Dr. Lic.re.reg. Sirojuzilam, SE dan Bapak Drs. Rujiman, MA atas kesediaanya

membantu dalam rangka memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis demi

kesempurnaan penulisan tesis ini, sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Ucapan terima kasih

yang tulus ikhlas juga penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan kepada saya untuk mengikuti dan

penyelesaikan pendidikan Program Magister.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc selaku Direktur, Prof. Dr. Ir. A. Rahim

Matondang, MSIE dan Dr. Pandapotan Nasution MPS selaku Wakil Direktur I dan II

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan saya menjadi mahasiswa

Program Magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Murni Daulay, M.Si selaku Ketua Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan saya untuk menyelesaikan

pendidikan Program Magister.

4. Seluruh Dosen dan Guru Besar pada Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

untuk menuntut ilmu di Magister Ekonomi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas

(9)

6. Ibu Dra. Beri Nasution selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi FISIP USU dan

orang tua bagi penulis beserta seluruh staf pengajar dan tenaga kependidikan yang telah

banyak memberikan bantuan moril dalam rangka penulisan tesis ini.

7. Kepada rekan-rekan terdekat: Kakanda Faizal Eriza, S.Sos, MPS, H. Salam, Kakanda Drs.

Rajanami, M.Si serta rekan-rekan MEP USU Angkatan XII yang telah memberikan

dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini.

Ucapan terima kasih secara khusus juga penulis sampaikan kepada Ayahanda Sadimin

Suradi dan Ibunda Rosmiati yang dengan penuh cinta kasih dan disertai do’a telah

membesarkan dan mendidik penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi seperti pada

saat ini. Juga kepada curahan hati Sri Rahmawati Erza atas kesabaran, dorongan semangat dan

kasih sayangnya, sehingga penulis tetap termotivasi untuk menyelesaikan studi ini.

Akhir kata penulis mengharapkan tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat di nusantara.

Medan, September 2009 Penulis

(10)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Armauliza Septiawan

Tempat dan tanggal lahir : Langsa 16 September 1982

Alamat

e. No. Telepon Rumah/HP : 08116046442

f. E-mail :

Jabatan : Dosen Luar Biasa FISIP USU

Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Negara

Riwayat Pendidikan :

1. S1 FISIP USU Medan Tahun lulus 2006

2. S2 Magister Ekonomi Pembangunan SPs USU Tahun lulus 2009

Riwayat Mengajar :

1. Manajemen Publik Semester Ganjil/Genap

2. Manajemen Perubahan Semester Ganjil/Genap

Bahan Ajar yang pernah disusun :

1. Manajemen Sumber Daya Manusia tahun 2009 dibiayai PHK-1 USU

(11)

DAFTAR ISI

2.2.1. Pendapatan pribadi dan pendapaten disposibel ... 18

(12)

3.3. Jenis dan sumber data ... 29

3.4. Model Analisis ... 30

3.5. Variabel Penelitian ... 30

3.6. Defenisi Operasional ... 31

3.7. Metode Analisis ... 32

3.8. Test Uji Goodness of fit ... 34

3.9. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 35

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 39

4.2. Karakteristik Responden ... 42

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45

4.4. Hasil Estimasi Model Penelitian ... 47

4.5. Uji Asumsi Klasik ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

5.1. Kesimpulan ... 58

5.2. Saran ... 60

(13)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

4.1. Perkembangan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara

40

4.2. Laju pertumbuhan Jumlah Rumah Makan 2005-2009 ... 41

4.3. Karakteristik Motivasi Pelaku Usaha... 42

4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia ... 43

4.5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan/Pendidikan Terakhir ... 44

4.6. Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan ... 44

4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Usaha yang Dilakukan ... 45

4.8. Hasil Pengujian Validitas Instrumen ... 46

4.9. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 47

4.10. Hasil Estimasi Model Penelitian ... 48

4.11. Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 53

4.12. Hasil Pengujian Heterokedastisitas ... 54

(14)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

2.1. Perhitungan Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel ... 19

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

1. Data Penelitian Lapangan ... 63

2. Data Karakteristik Responden ... 65

3. Estimasi Model Penelitian ... 68

4. Printout PengujianAsumsi Klasik ... 69

(16)

ABSTRAK

Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha rumah makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara.

Data yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu data primer yang dikumpulkan langsung pada lapangan penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik sensus dengan mengambil 68 responden dari total populasi usaha rumah makan yang tersebar di sekitar Universitas Sumatera Utara di Kota Medan. Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah model ekonometrika yang menggunakan metode kuadrat terkecil (OLS).

Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel

independen seperti Modal kerja, Kuas tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam Operasional usaha rumah makan dapat menjelaskan variasi terhadap pendapatan usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara sebesar 70 persen dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.

Oleh karena itu Uji F (secara bersama-sama) menunjukkan bahwa semua variabel bebas

dapat mempengaruhi variabel terikat secara signifikan kecuali variabel luas tempat.

(17)

ABSTRACT

The main objective of this study is to know or distinguish factors which influence on the restaurants revenue all around the North Sumatera Utara University.

The data employed in this research is primary data which collected from the field. The sampling technique used is census sampling by taking 68 respondents from the total population of restaurants which spread all arround the North Sumatera University on Medan. The model used in this research is the econometric model which integrated method employed the Ordinary Least Square (OLS).

The coefficient of determination (R²) indicates that all the variables like; The working capital, The restaurant acre, Total employees and The Hours of restaurants operation can describe all variation in income received by the restaurants all arround the North Sumatera University as amount of 70 percent, meanwhile 30 percent isn’t inserted on this research model.

Therefore, the F-Test (all over the test) indicates, that all independent variables can influence on on the dependent variable significantly except the restaurants acre.

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kampus adalah sebuah wahana bernuansa pendidikan sekaligus juga merupakan

tempat berkumpulnya beragam latar belakang insan civitas akademika mulai dari latar

belakang pendidikan yang berbeda hingga latar belakang daerah tempat asal mahasiswa

tersebut datang. Hal ini ditempuh hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam

menuntut ilmu pada tingkat perguruan tinggi. Dengan kata lain, apabila dilihat dari segi

penerimaan ataupun arus masuk input pada suatu universitas maka akan dapat disimpulkan

bahwa dalam satu kali tahun ajaran lingkungan kampus mendapatkan input mahasiswa

baru mencapai angka ribuan.

Di sisi lain, seiring dengan proses bertambahnya jumlah mahasiswa tersebut, maka

dalam selang waktu seperti itu pula kegiatan konsumsi yang dilakukan mahasiswa juga

ikut meningkat sedemikian rupa sehingga menjadikan lingkungan di sekitar kampus secara

cepat menyerap investor untuk melakukan tindakan produksi. Hal ini merupakan akses dari

pertumbuhan jumlah konsumen yang tentunya sangat diminati oleh pemilik-pemilik modal.

Sedangkan rutinitas sehari-hari mahasiswa yang menuntut komponen insan akademika ini

terus berada dalam lingkungan universitas, juga menjadi salah satu motivasi tumbuhnya

berbagai pusat jajanan di sekitar lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara.

Adapun fenomena seperti yang dijelaskan pada beberapa paragraf di atas yang

selayaknya disebut sebagai pengkonsentrasian kegiatan Ekonomi justru menjadi suatu

(19)

seperti motif para pelaku ekonomi melakukan kegiatan ekonomi di sekitar kampus dengan

tujuan menjembatani kebutuhan dana pendidikan melalui strategi mempekerjakannya. Hal

ini sangat logis mengingat rekrutrnent yang diadakan dengan objek penerimaan pada

lingkungan kampus tentu saja menghasilkan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang

memadai serta aspek pembiayaan upah yang relatif cukup bersaing.

Apabila ditinjau secara cermat, tingginya pengkonsentrasian aktivitas ekonomi

tersebut juga berdampak pada pemanfaatan ruang yang intensif hingga meluas sampai

kepada pemakaian badan jalan, karena mahalnya nilai lahan dan ketatnya persaingan bisnis

dalam perekonomian lingkungan sekitar kampus. Sehingga secara lama-kelamaan, sudah

menjadi fenomena yang wajar yakni apabila ada kegiatan ekonomi yang mengambil badan

jalan (ruang publik) sebagai pasar ekonominya. Hal yang demikian tersebut justru

membawa akses negative seperti kesehatan lingkungan bahkan keteraturan pola tata ruang

yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pula pemerintah menetapkan

perencanaan yang terintegrasi sehingga kampus yang didirikan sebagai ajang ilmiah tidak

mendapatkan gangguan dalam keberlanjutan prosesnya untuk menghasilkan

individu-individu yang mampu menjawab tantangan sumber daya manusia Indonesia.

Secara khusus ketertarikan penelitian ini justru terfokus pada daerah penelitian yang

tersebar dalam batasan lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara yang merupakan

salah satu Universitas Negeri terbesar di luar pulau jawa. Secara rutin Kampus Universitas

Sumatera Utara setiap tahunnya merupakan salah satu favorit bagi masyarakat khususnya

yang berdomisili di pulau Sumatera melanjutkan ke jenjang pendidikan setelah Sekolah

(20)

ini juga tentu tidak terlepas dari adanya eksistensi fenomena konsentrasi dunia usaha

seperti yang dijelaskan di atas.

Wilayah dimana terdapat perguran tinggi cenderung memiliki jumlah penduduk yang

besar bila dibandingkan wilayah yang tidak terdapat kampus/perguruan tinggi. Demikian

pula halnya dengan keberadaan kampus/perguran tinggi seperti Universitas Sumatera

Utara, selain menimbulkan konsentrasi penduduk juga kegiatan turunannya untuk

pemenuhan kebutuhan mahasiswa yang berasal dari luar wilayah Kota Medan khususnya

seperti pondokan, rumah makan, usaha photocopy, warung, toko dan lain-lain.

Pengkonsentrasian kegiatan tersebut menyebabkan permintaan akan lahan disekitar

kampus/perguruan tinggi pun semakin besar. Mahasiswa yang sebagian besar berasal dari

luar Kota Medan kebanyakan memilih tinggal dekat kampus tempat mereka belajar. Hal ini

menyebabkan lahan terbuka milik masyarakat setempat kemudian beralih fungsi menjadi

areal terbangun untuk memenuhi permintaan kebutuhan pondokan bagi mahasiswa yang

tinggi dan meningkatkan nilai ekonomis dari lahan yang mereka miliki. Selain dilakukan

oleh perorangan masyarakat setempat, hal ini ditangkap sebagai peluang bagi pengembang

(developer) perumahan. Lokasi pembangunan perumahan yang berdekatan dengan kampus

dianggap lebih mempunyai nilai jual yang dapat dilihat pada brosur yang ditawarkan

karena target orientasi penjualan bukan saja bagi penduduk Kota Medan sendiri, tetapi

lebih luas lagi seperti beberapa kota lainnya yang tersebar di Pulau Sumatera.

Selain itu realita keberadaan Kompleks Perumahan yang berlokasi di sekitar

Universitas Sumatera Utara juga mengalami peningkatan dari segi kuantitas. Hal ini tentu

saja lebih menambah banyaknya masyarakat yang berjarak tidak terlalu jauh dari kampus

(21)

adanya pengkonsentrasian dunia usaha. Dengan kata lain jarak yang masih dalam

jangkauan masyarakat kompleks perumahan yang notabenenya berstatus ekonomi

menengah keatas turut pula mendukung terkonsentrasinya dunia usaha yang berada di

sekitar Kampus Universitas Sumatera Utara. Fenomena spesifik ini justru menambah

ketertarikan penulis untuk mengangkatnya ke dalam sebuah kajian ilmiah selayaknya tesis.

Dalam hubungannya dengan tingkat pendapatan masyarakat yang memilih alternatif

untuk membuka suatu usaha seperti rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara,

tentu saja memiliki beberapa karakteristik motivasi yang berbeda satu sama lain antara

satu pelaku usaha dengan pelaku usaha yang lainnya. Motivasi ini dapat berbentuk

memenuhi kebutuhan mahasiswa, mendekatkan usaha kepada konsentrasi pasar, posisi

letak yang cukup strategis bahkan hanya sekedar ingin menciptakan suatu peluang usaha

dalam skala kecil sekalipun. Hal ini membuktikan bahwa pusat-pusat jajanan seperti

rumah makan yang berada di sekitar institusi pendidikan memiliki motif yang spesifik

dibandingkan dengan usaha sejenis yang berada di pusat kota.

Mengutip dari sebuah bahasan artikel yang pernah dimuat dalam sebuah blog

komunitas orang Medan (

dinyatakan sebagai berikut :

” Alternatif bagi mereka yang suka jajanan siang dan malam hari, disini banyak tempat untuk memanjakan alat pencernaan Anda dengan merasakan jenis masakan.

Mulai dari sea food (Pasir Putih), Mie Ayam (KQ-5) dan Mie Ayam Mahmud,

(22)

Informasi ini juga sekaligus memberikan penjelasan adanya dukungan bagi ”tumbuh

subur”nya pusat jajanan seperti fasilitas rumah makan melalui ketersediaan berbagai

layanan yang beragam. Sehingga selain faktor selera yang pada sebagian kalangan

akademisi menganggapnya sebagai determinan terhadap permintaan itu sendiri, spesifikasi

permintaan di rumah makan yang ada disekitar lokasi kampus Universitas Sumatera Utara

juga didukung oleh jarak tempuh konsumen yang relatif dekat dengan kawasan tersebut

serta konsentrasi penduduk sekitar yang cukup tinggi.

Sejalan dengan konsep pendapatan, berkembangnya Usaha Rumah Makan di sekitar

kampus USU memiliki keterkaitan yang erat dengan konsentrasi konsumen yang secara

nyata berdomisili atau yang memiliki aktivitas rutin di di Kampus USU tentunya akan

lebih memilih membelanjakan uangnya pada usaha rumah makan yang juga berkonsentrasi

di sekitar kampus dibandingkan dengan keinginannya membelanjakan uangnya untuk jenis

barang yang sama pada pasar yang letaknya di pusat Kota Medan. Hal ini justru

memberikan motivasi tersendiri bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan keuntungan

yang banyak dan tentu saja pendapatan masyarakatpun akan meningkat tajam. Akan tetapi

apabila dilihat secara lebih mendalam, keberadaan keseluruhan usaha rumah makan yang

ada tersebut belum sampai pada tingkat pendapatan usaha yang balance (Hasil bservasi

awal peneliti; 2008). Warna pendapatan yang timpang masih dapat terlihat jelas khususnya

antara rumah makan dengan modal peralatan yang relatif besar dengan pendapatan usaha

rumah makan yang menggunakan modal peralatan terkategorisasi kecil. Dengan kata lain

kekhawatiran akan ketimpangan pendapatan usaha yang terlalu melebar menjadi sangat

(23)

Dilatarbelakangi oleh permasalahan yang tergambar pada penjelasan fenomena

konsentrasi rumah makan di sekitar lingkungan kampus diatas dan dihubungkan dengan

pendapatan salah satu sektor usaha yang eksis seperti layaknya rumah makan merupakan

kajian yang menarik sehingga penulis tertarik untuk menganalisis Determinan Pendapatan

Usaha Rumah Makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara.

1.2. Perumusan Masalah

1. Apakah Besarnya Modal Usaha berpengaruh pada Pendapatan Usaha Rumah Makan

di sekitar lingkungan Univ. Sumatera Utara ?

2. Apakah Luas Rumah Makan berpengaruh terhadap Pendapatan Usaha Rumah Makan

di sekitar lingkungan Univ. Sumatera Utara ?

3. Apakah Jumlah Pekerja berpengaruh padaPendapatan Usaha Rumah Makan di sekitar

lingkungan Univ. Sumatera Utara ?

4. Apakah Jumlah Jam Operasional berpengaruh pada Pendapatan Usaha Rumah Makan

di sekitar lingkungan Univ. Sumatera Utara ?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh besarnya modal usaha terhadap Pendapatan

Usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Luas Rumah Makan terhadap Pendapatan

Usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Jumlah Pekerja terhadap Pendapatan Usaha

(24)

4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Jumlah Jam Operasional terhadap

Pendapatan Usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui pengaruh

berbagai aspek penentu sebagai karakteristik pada konsentrasi aktivitas ekonomi

terhadap Pendapatan usaha rumah makan di sekitar Univ. Sumatera Utara.

2. Sebagai masukan bagi pemerintahan Kota Medan bahkan Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara dalam mengambil keputusan mengenai perencanaan pada wilayah

yang memiliki konsentrasi aktivitas ekonomi secara regional.

3. Sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya terutama yang

berminat meneliti fenomena konsentrasi kegiatan ekonomi baik dalam sudut pandang

(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Produksi

Dalam Proses produksi, perusahaan mengubah masukan (input), yang juga disebut

sebagai faktor produksi (factors of production) termasuk segala sesuatunya yang harus

digunakan perusahaan sebagai bagian dari proses produksi, menjadi keluaran (output).

Misalnya sebuah pabrik roti menggunakan masukan yang mencakup tenaga kerja, bahan

baku seperti; terigu, gula dan modal yang telah diinvestasikan untuk panggangan, mixer

serta peralatan lain yang digunakan. Tentu saja setelah proses produksi berjalan akan

menghasilkan produk berupa roti.

Pyndick (2001) menjelaskan bahwa hubungan antara masukan pada proses produksi

dan hasil keluaran dapat digambarkan melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan

keluaran Q yang dihasilkan suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu.

Untuk menyederhanakan fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :

Q = f{K, L}... 2.1

Persamaan ini menghubungkan jumlah keluaran dari jumlah kedua masukan yakni modal

dan tenaga kerja.

Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan

tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran,

rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga

kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan

(26)

Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat

digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan

sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan

sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri

adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik

perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar

perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank

(

Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak.

Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.

Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal

abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi

perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.

Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal

masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya

menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang

disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal

masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan

umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah,

jalan, jembatan, atau pelabuhan.

Modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah

(27)

bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang

habus digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.

Selanjutnya tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung

maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga

dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung

unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu,

tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan

berdasarkan sifat kerjanya.

Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik,

tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja

terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki

keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja

terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang

keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir,

tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah

tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan

pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.

Berdasarkan perkembangan kegiatan produksi yang terjadi, terdapa berbagai

kalangan yang kemudian menyebutkan adanya faktor lain seperti faktor kewirausahaan

(entrepreneurship) yakni keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam

mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan

sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan

(28)

Cobb-Douglas adalah salah satu fungsi produksi yang paling sering digunakan dalam

penelitian empiris. Fungsi ini juga meletakkan jumlah hasil produksi sebagai fungsi dari

modal (capital) dengan faktor tenaga kerja (labour). Dengan demikian dapat pula dijelaskan

bahwa hasil produksi dengan kuantitas atau jumlah tertentu akan menghasilkan taraf

pendapatan tertentu pula. Secara sederhana fungsi produksi Cobb-Douglas tersebut dapat

dituliskan sebagai berikut :

Q = ALαKβ ... 2.2

Dimana Q adalah output dan L dan K masing-masing adalah tenaga kerja dan barang

modal. A, α (alpha) dan β (beta) adalah parameter-parameter positif yang dalam setiap kasus ditentukan oleh data. Semakin besar nilai A, barang teknologi semakin maju.

Parameter α mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen L

sementara K dipertahankan konstan. Demikian pula parameter β, mengukur persentase

kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen K sementara L dipertahankan konstan. Jadi,

α dan β masing-masing merupakan elastisitas output dari modal dan tenaga kerja. Jika α + β = 1, maka terdapat tambahan hasil yang konstan atas skala produksi; jika α + β > 1

terdapat tambahan hasil yang meningkat atas skala produksi dan jika α + β < 1 maka artinya terdapat tambahan hasil yang menurun atas skala produksi pada fungsi produksi

Cobb-Douglas (Dominic Salvatore, 2008; 147).

Berdasarkan penjelasan fungsi produksi Cobb-Douglas di atas, dapat dirumuskan

bahwa faktor-faktor penentu seperti tenaga kerja dan modal merupakan hal yang sangat

penting diperhatikan terutama dalam upaya mendapatkan cerminan tingkat pendapatan

(29)

peralatang yang merupakan input dalam kegiatan produksi usaha kecil dapat memberikan

beberapa kemungkinan tentang tingkat pendapatan yang mungkin diperoleh.

2.1.1. Fungsi Produksi Cobb Douglas

Banyak fungsi produksi lain yang mempunyai bentuk isoquant yang ekstrim adalah

fungsi produksi Cobb Douglas. Fungsi produksi ini menjadi terkenal setelah

diperkenalkan oleh Cobb, C.W dan Douglas, P.H. pada tahun 1928 melalui artikelnya

yang berjudul " A Theory of Production". Secara matematik fungsi produksi Cobb

Douglas dapat ditulis dengan persamaan :

Q=AkaLb ...(2.3)

Keterangan :

Q = Output

K = Input Modal

L = Input Tenaga Kerja

A = parameter effisiensi/koefisien teknologi

α = elastisitas input modal

β= elastisitas input tenaga kerja

Fungsi produksi Cobb Douglas dapat diperoleh dengan membuat linear persamaan (2.3)

Sehingga menjadi :

(30)

Dengan meregres Persamaan ( 2.4) maka secara mudah akan diperoleh parameter

effisiensi (A) dan elastisitas inputnya. Jadi, salah satu kemudahan fungsi produksi Cobb

Douglas adalah secara mudah dapat dibuat linear sehingga memudahkan untuk

mendapatkannya.

2.1.2. Kemudahan Fungsi Produksi Cobb Douglas

Menurut Soekartawi (1994;173), ada tiga alasan pokok mengapa fungsi produksi Cobb

Douglas banyak dipakai oleh para peneliti :

1. Penyelesaian fungsi produksi Cobb Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan

fungsi yang lain, misalnya lebih mudah ditransfer dalam bentuk linear.

2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb Douglas akan menghasilkan

koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas.

3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran return to scale.

Hal senada dikemukakan oleh Yuyun Wirasasmita (1998;12) bahwa dengan

menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas dapat diketahui beberapa hal yang sama

penting antara lain ;

1. Marginal Physical Product dari masing-masing input, yaitu perubahan pada output

sebagai akibat perubahan - perubahan pada input. Pemahaman tentang marginal

physical product penting untuk mengetahui produktivitas masing-masing faktor input.

2. Elastisitas output dari masing-masing faktor input, yaitu perubahan persentase dari

output sebagai akibat perubahan persentase dari faktor input. Parameter ini sangat

(31)

efisiensi dan juga untuk meramalkan misalnya dampak-dampak dari

perubahan-perubahan dari faktor-faktor input.

3. Bagian dari faktor input, yaitu tenaga kerja dan modal dapat diketahui. Hal ini sangat

penting karena setiap proses produksi mempunyai dampak yang berbeda-beda

terhadap bagian-bagian tersebut. bagian-bagian dari input juga kita suatu proses

perubahan bersifat. Dengan pengetahuan mengenai dapat mengetahui sejauh mana

padat kerja atau pada modal.

2.2. Pendapatan

Pendapatan Nasional dapat diartikan sebagai produk nasional kotor atau GNP (Gross

National Product) atau dapat juga berarti produk nasional bersih atau NNP (Net National

Product). Akan lebih baik jika diketahui terlebih dahulu maksud dari masing – masing

pengertian yang mengkaji masalah Pendapatan Nasional:

1. GNP (Gross National Bruto) Produk Nasional Bruto adalah nilai barang atau jasa yang

diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) yang diukur

dengan satuan uang. Produk nasional bruto dihitung dengan menjumlahkan semua nilai

barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia yang berada di Indonesia dan

penduduk Indonesia yang berada di luar negeri.

2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah nilai barang dan jasa

ysng diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu yang dihitung dengan

cara menjumlahkan semua hasil dari warga negara yang bersangkutan ditambah warga

(32)

Untuk Indonesia pada saat ini pada umumnya PDB(GDP) > PNB (GNP) Karena nilai

barang dan khususnya jasa orang Indonesia yang bekerja di luar negeri pada umumnya

dihargai lebih murah dibandingkan dengan orang asing.

2.2.1. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel

Pendapatan Pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan , termasuk

pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun, yang diterima oleh

penduduk suatu negara. Sedangkan Pendapatan Disposibel adalah pendapatan pribadi

setelah dikurangi dengan pajak yang harus dibayar oleh peneriman pendapatan, nilai yang

tersisa itulah yang dinamakan pendapatan disposibel.

Menghitung Pendapatan Pribadi dan Disposibel. Pendapatan pribadi diperoleh dari

Pendapatan dikurangi dengan :

a.. Pembayaran untuk “social security”.

b. Keuntungan perusahaan yang tiadk dibagi untuk pendapatan nasional.

c. Pembayaran pindahan perusahaan dan pemerintah.

Diumpamakan pendapatan nasional sebesar Rp. 56.000, sedangkan pembayaran

untuk dana pengangguran sebesar Rp. 12.560, keuntungan perusahaan yang tidak dibagi

sebesar Rp. 21.000, disamping itu juga diketahui bahwa Bunga pinjaman untuk konsumen

dan pemerintah sebesar Rp. 11.750 dan pembayaran pindahan perusahaan dan pemerintah

(33)

Sumber : Pengantar Makro Ekonomi, 2002

Gambar 2.1. Perhitungan Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel

2.2.2. Metode Pendapatan Nasional

Ada tiga metode untuk menghitung pendapatan nasional yang banyak digunakan oleh

setiap negara, antara lain :

a. Metode Produksi. Metode produksi digunakan untuk menentukan besarnya

pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh

sektor – sektor produktif. Di Indonesia ada 9 sampai dengan 11 sektor yang

merupakan lapangan pekerjaan (produktif), yaitu sebagai berikut :

1. Pertanian/agriculture.

2. Pertambangan dan penggalian minning and quarrying.

(34)

5. Bangunan/constuction.

6. Perdagangan, restoran dan hotel / trade, restourant and hotel

7. Pengangkutan dan komunikasi / tranformation and communication.

8. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan/ finance, rent of building

and bussines service.

9. Jasa – jasa / service.

Secara matematis, metode produksi dapat dituliskan dalam suatu persamaan sebagai

berikut :

Dalam perhitungan ini dimungkinkan adanya perhitungan ganda, untuk

menghindari terjadinya perhitungan ganda tersebut maka dilakukan dengan

menjumlahkan nilai tambah atau value added dari masing – masing sektor produksi

atau menjumlahkan nilai akhir dari hasil produksi sehingga persamaannya dapat

ditulis sebagai berikut :

Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan produksi sering disebut

produk domestik bruto atau (gross domestic product).

2.2.3. Metode Pendapatan

Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor – faktor produksi

(35)

tenaga kerja menghasilkan upah (wages = W), modal menghasilkan bunga (interest =

I), tanah menghasilkan sewa (rent = R), dan skill menghasilkan entreprenuere

menghasilkan (profit = P) yang persamaan secara matematis adalah sebagai berikut :

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode atau pendekatan pendapatan

sering disebut dinamakan pendapatan nasional atau PN (national income).

2.2.4. Metode Pengeluaran/Penggunaan

Metode ini mencoba menghitung dengan menjumlahkan semua pengeluaran,

baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen ©, rumah tangga

swasta/perusahaan (I),rumah tangga pemerintah (G) dan luar negeri Ekspor Netto (X -

M). Yang secara matematis dinyatakan sebagai berikut :

Hasil perhitungan dengan menggunakan metode ini dinamakan dengan produk

nasional bruto atau PNB (gross national product) III.

Adapun hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disponsibel

Pendapatan nasional adalah GNP dikurangi dengan penyusutan pajak tak langsung,

bayaran pindahan perusahaan, dan kesalahan statistik ditambah dengan subsidi

kepada perusahaan pemerintah.

Pendapatan Pribadi adalah semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang

diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk

suatu negara. Pendapatan Disposibel adalah pendapatan yang menjadi hak penduduk

(36)

pendapatan yang siap dibelanjakan. Dalam perhitungan pendapatan nasional dikenal

dua harga yaitu pendapatan riil yang dihitung didasarkan pada harga yang berlaku

(Hb) dalam perhitungan ini tidak diperhatikan adanya faktor harga secara

umum/inflasi dan pendapatan nominal didasarkan pada harga konstan (Hk)

memperhatikan faktor harga harga atau inflasi.

2.3. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini dijelaskan secara deskriptif tentang beberapa penelitian yang relevan

dengan penelitian ini adapun pada beberapa ringkasan penting penelitian sebelumnya yang

disajikan melalui paparan theoritical mapping yang mencakup Nama Peneliti, Tahun

Penelitian, Judul Penelitian, Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut

serta ringkasan hasil penelitian-penelitian sebelumnya.

Sebuah Laporan penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti Fakultas Pertanian

Univ. Lampung (2006) mengkaji tentang konsumsi makanan dan pola konsumsi makanan

jajanan mahasiswa Universitas Lampung (kasus pada mahasiswa univesitas lampung)

menyatakan bahwa mahasiswa secara intens mengkonsumsi makanan yang telah tersedia

baik di dalam lokasi kampus maupun lokasi di sekitar kampusnya. Hal ini disebabkan

karena sebagian besar mahasiswa justru berdomisili di sekitar gedung kampus (Univ.

Lampung) serta didorong oleh tingkat harga yang sangat sesuai dengan kondisi mahasiswa.

Hatane Samuel dan Foedjiawati yang merupakan staf pengajar di lingkungan Jurusan

(37)

hingga 2003 meneliti tentang Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan yang ada

dengan menggunakan Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya menyatakan

bahwa kepuasan konsumen di The Prime Steak & Ribs sangat dipengaruhi oleh faktor

atribut yang berhubungan dengan penjualan, perubahan harga, serta atribut yang

berhubungan dengan produk (linked to product) mendapat penilaian yang cenderung baik,

beberapa atribut masih mempunyai variasi penilaian yang tinggi, dan terdapat hubungan

pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan layanan yang

diberikan.

Melalui penelaahan terhadap hasil penelitian di atas (khususnya yang dilakukan oleh

tim peneliti Univ Petra) penulis meyakini bahwa layanan yang mencakup berbagai atribut

yang termasuk layanan yang cukup komplementer dapat pula diikutsertakan dalam

penelitian tentang determinan pendapatan usaha rumah makan di sekitar lingkungan

Universitas Sumatera Utara. Hal ini lebih diperkuat lagi dengan adanya asumsi bahwa

mengamati unsur kepuasan konsumen justru dapat melihat peta permintaan yang mungkin

(38)

2.4. Kerangka Pemikiran

Dalam melaksanakan penelitian digunakan kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran Penelitian

Berdasarkan gambar 2.5. di atas dapat dijelaskan tentang kerangka berfikir penelitian ini.

Pendapatan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara (Variabel

terikat) akan dipengaruhi oleh variabel besarnya modal, Luas rumah makan tersebut, Jumlah

pekerja serta variabel Jumlah jam operasional rumah makan (Variabel bebas).

2.5. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan permasalahan, pendekatan teoritis serta informasi berbagai hasil kajian empiris

yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

ini sebagai berikut :

1. Besarnya modal berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha rumah makan di sekitar

Pendapatan Usaha RM Luas Rumah Makan

Jumlah Pekerja

(39)

2. Luas rumah makan berpengaruh terhadap pendapatan usaha Rumah Makan di sekitar

lingkungan kampus Univ. Sumatera Utara (ceteris paribus).

3. Jumlah pekerja berpengaruh positif pada pendapatan usaha Rumah Makan di sekitar

lingkungan kampus Univ. Sumatera Utara (ceteris paribus).

4. Jumlah jam operasional rumah makan berpengaruh terhadap pendapatan usaha Rumah

(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Untuk lebih memperjelas lokasi penelitian tentang determinan permintaan yang terjadi

khusus pada rumah makan yang memiliki izin disekitar kampus Universitas Sumatera Utara

dalam radius ± 2 Kilo Meter, maka dijelaskan daerah batas wilayah penelitian yang terdiri dari

:

1. Bagian Timur kampus terdiri dari seluruh rumah makan di Jalan Jamin Ginting yang

memanjang antara RS. Siti Hajar hingga Pasar III P. Bulan.

2. Bagian Barat kampus terdiri dari seluruh Rumah Makan yang ada di Jalan Pembangunan.

3. Bagian Utara kampus terdiri dari seluruh Rumah Makan yang ada di Jalan Dr. Mansur.

4. Bagian Selatan kampus terdiri dari seluruh Rumah Makan yang ada di Jalan Pasar I, Pasar

II dan Pasar III P. Bulan.

Batas-batas wilayah penelitian di atas dapat lebih dijelaskan melalui denah lokasi

(41)

1

2

3

4 5

7

6

8

9

10

11

U

S

Gambar 3.1. Denah Lokasi Penelitian

Keterangan :

(42)

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Penelitian ini menggunakan populasi yang mencakup seluruh pemilik rumah makan yang

ada di sekitar lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara dengan batas wilayah yang

sudah ditentukan pada gambar 3.1 di atas yang berjumlah sebanyak 68 usaha rumah makan.

Adapun seluruh rumah makan tersebut terletak pada jalan-jalan protokol yang ada di sekitar

Universitas Sumatera Utara.

Adapun Teknik penentuan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu

dengan menggunakan metode Sensus. Penentuan sampel penelitian ini didasarkan atas

pertimbangan keseluruhan populasi penelitian ini dapat diobservasi secara pasti dengan tetap

memperhatikan aspek biaya dan waktu yang tersedia. Dengan demikian, berdasarkan berbagai

pandangan di atas dapatlah dipahami bahwa dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 68 usaha

rumah makan yang letaknya di sekitar kampus Universitas Sumatera Utara atau seluruh populasi

dijadikan sampel penelitian ini.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data Primer yang diperoleh dari sejumlah responden yang

merupakan pemilik usaha pada Rumah Makan yang berada di sekitar lingkungan Universitas

Sumatera Utara. Data ini diperlukan untuk menganalisis determinan pendapatan Rumah Makan

yang meliputi data: Pendapatan rumah makan, modal kerja yang dipakai, luas tempat rumah

makan, jumlah orang yang bekerja di rumah makan dan jumlah jam operasional rumah makan

(43)

3.4. Model Analisis

Untuk melihat dan menganalisis determinan permintaan di Rumah Makan sekitar

Univ. Sumatera Utara dalam hal ini digunakan fungsi sebagai berikut :

Y = f { MK, LT, JP, JO} ... (3.1)

Dan dispesifikasikan ke dalam model analisis ekonometrika sebagai berikut :

Log Y = + log MK + logLT + log JP+ log JO + µ (3.2)

Dimana :

= Konstan

- = Koefisien

Y = Pendapatan Usaha Rumah Makan (Rp/Bln)

MK = Modal Kerja (Rp/Bln)

LT = Luas Tempat (

JP = Jumlah Pekerja (Orang)

JO = Jumlah Jam Operasional (Jam/Bln)

3.5. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel sebagaimana terdapat

pada persamaan diatas, dimana variabel - variabel tersebut diharapkan mampu

menjelaskan atau menjawab permasalahan serta tujuan yang diinginkan dalam penelitian

ini. Untuk menganalisis determinan pendapatan usaha Rumah Makan di sekitar Kampus

USU maka sebagai variabel bebas yakni Modal Kerja (MK), Luas Tempat (LT), Jumlah

Pekerja (JP) dan Jumlah Jam Operasional (JO) sedangkan sebagai variabel terikat

(independent variabel) yang disertakan dalam menganalisis determinan pendapatan

(44)

3.6. Defenisi Operasional

Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dan variabel yang digunakan

dalam penelitian ini perlu diberikan batasan operasional sebagai berikut :

1. Modal Kerja adalah seluruh sumber daya dana yang digunakan untuk peralatan agar

usaha yang ditekuni dapat dijalankan. Dalam penelitian ini ditetapkan dengan

satuan Rupiah.

2. Luas Tempat adalah besarnya ukuran areal yang digunakan untuk usaha. Dalam

penelitian ini ditetapkan dengan satuan Meter persegi.

3. Jumlah Pekerja adalah keseluruhan personal yang bekerja pada rumah makan. Pada

penelitian ini dijelaskan dengan satuan orang.

4. Jumlah Jam Operasional adalah keseluruhan waktu yang digunakan usaha rumah

makan untuk beroperasi setiap harinya. Dalam penelitian ini ditetapkan pada satuan

jam.

5. Pendapatan Usaha Rumah Makan adalah seluruh pendapatan bersih yang dihasilkan

dari menjalankan usaha. Dalam penelitian ini dinyatakan dalam satuan Rupiah.

3.7. Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Metode

Ordinary Least Square (OLS). Hal ini digunakan untuk melihat elastisitas Variabel

Independen terhadap Variabel Dependen Penelitian ini. Dan sebagai alat analisis untuk

(45)

3.7.1. Uji Validitas Data

Perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan yang reliable. Hasil

penelitian yang valid bila tedapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang

sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau data yang terkumpul tidak

mencerminkan seperti objek yang sebenarnya maka hasil penelitian tidak valid.

Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel adalah bila terdapat kesamaan data dalam

waktu yang berbeda, artinya apabila pada masa yang lalu bagus maka sekarang dan hari

esok pun harus bagus. Dalam memperoleh validitas dan reliabilitas data ini haruslah

melalui instrumen yang valid yaitu dengan alat ukur yang valid. Demikian dengan

instrumen yang reliabel yang berarti instrumen yang dapat menghasilkan hasil yang sama

dalam beberapa kali pegukuran. (Sugiono, 2000).

Uji validitas data dapat dilakukan terhadap pengujian validitas konstruksi, validitas

isi dan validitas eksternal. Validitas konstruksi adalah aspek-aspek yang akan diukur

berlandaskan teori tertentu. Hal ini dapat dikonsultasikan dengan para ahlinya. Setelah

pengujian dilakukan kepada ahli kemudian akan dilanjutkan kepada anggota sampel

sekitar 30 orang. Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan mengkorelasikan antar

score item instrument. Apabila korelasinya rendah dan tidak signifikan maka instrumen

dianggab tidak valid. Uji validitas ini dapat diukur dengan teknik korelasi product

moment.

Sedangkan pengujian validitas isi adalah membandingkan antara isi instrumen

dengan isi materi seperti seorang dosen memberi ujian di luar pelajaran yang ditetapkan,

berarti instrumen ujian tersebut tidak valid. Pengujian ini dapat dilakukan kepada para

(46)

pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Hal ini dapat

dilakukan dengan menguji cobakan kepada sampel, kalau ditemukan perbedaan yang

terlalu mencolok maka instrumen harus disesuaikan.

3.7.2. Uji Reliabilitas Data

Pengujian reliabilitas digunakan untuk menguji hasil pengukuran angket dapat

dilakukan baik secara eksternal maupun internal. Secara ekternal dilakukan dengan

test-retest, equivalen dan gabungannya. Test-retest dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen beberapa kali kepada responden, jadi dalam hal ini instrumennya sama,

respondennya sama dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien

korelasi antara percobaan pertama dan yang berikutnya. Bila koefisien positif dan

signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliable. Sedangkan dengan pendekatan

equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama.

Pengujian reliabilitas instrumen untuk ini dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan

hasil data yang diperoleh dari responden yang sama, waktunya sama, tetapi instrumennya

berbeda. Pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan sebelum melakukan

penelitian yang sebenarnya.

3.8. Test Uji Goodness of fit

Estimasi terhadap model dilakukan dengan menggunakan metode enter yang

tersedia pada program statistik Eviews versi 5,1. koefisien yang dihasilkan dapat dilihat

pada output regresi berdasarkan data yang dianalisis untuk kemudian diinterpretasikan

(47)

Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistik Uji-t (t-test) dan Uji

- F (F-test). Uji - t dimaksudkan untuk mengetahui signifikasi variabel secara partial,

sementara Uji - F mengetahui signifikasi statistik secara serentak, Uji R2 bertujuan untuk

mengetahui seberapa besar kekuatan variabel bebas menjelaskan variabel terikat.

3.9. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi dalam model regresi linier, yang

secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang telah dilakukan,

bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang terbentuk.

Untuk itu maka perlu melakukan uji penyimpangan asumsi klasik.

3.9.1. Uji Multikolinieritas

Interprestasi persamaan regresi linier secara implisit bergantung pada asumsi

bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Jika

dalam sebuah persamaan terdapat multikolinieritas akan menimbulkan beberapa akibat,

untuk itu perlu pendeteksian multikolinieritas dengan besaran-besaran regresi yang di

dapat, yakni :

a. Variasi besar (dari taksiran OLS)

b. Interval kepercayaan lebar (karena variasi besar maka standar error besar

sehingga interval kepercayaan lebar).

c. Uji t (t-rasio) tidak signifikan, suatu variabel bebas yan signifikan baik secara

substansi maupun secara statistik jika dibuat regresi sederhana, bisa tidak

(48)

maka besar pula kemungkinan taksiran koefesien regresi (α1 – α4) tidak

signifikan.

d. R2 tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan dari Uji t

e. Terkadang nilai taksiran koefesien yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak

sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan interprestasi

Dengan menggunakan program Eviews versi 5,1, ada atau tidaknya gejala

multikolinearitas pada model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

membandingkan nilai R² Model dengan nilai R² menurut persamaan berikut :

1) LOG MK = a + b Log LT + c Log JP + d Log JO

2) LOG LT = a + b Log MK + c Log JP + d Log JO

3) LOG JP = a + b Log LT + c Log MK + d Log JO

4) LOG JO = a + b Log LT + c Log JP + d Log MK

Apabila R² menurut persamaan diatas tidak ada yang lebih besar dari R² model, maka

model yang dipalao bebas dari pelanggaran multikolinieritas.

3.9.2. Uji Heterokedastisitas

Untuk mendapatkan model terbaik, yaitu yang mempunyai daya penjelas yang

tinggi dan mempunyai daya kemampuan untuk memprediksi yang baik, maka model

tersebut harus bebas dari masalah heterokesdatisitas, multikolinearitas, ketidaknormalan

data, dan autokorelasi. Uji ini dilakukan atas variabel yang digunkan dalam menguji

hipotesis kedua yang menggunakan regresi linear.

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linear klasik adalah

(49)

tidaknya heterokedastisitas dalam satu varian error term suatu model regresi adalah

metode Park. Heterokedastisitas dan Uji white dalam penelitian ini dideteksi dengan uji

white heterocedasticity.

3.9.3. Uji Normalitas Data

Pengujian Normalitas Data bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel

normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal.

Normal atau tidaknya berdasar patokan distribusi normal dari data dengan mean dan

standar deviasi yang sama. Jadi uji normalitas pada dasarnya yakni melakukan

perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang

memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data yang kita pakai.

Data yang mempunyai distribusi yang normal merupakan salah satu syarat

dilakukannya parametric-test. Untuk data yang tidak mempunyai distribusi normal tentu

saja analisisnya harus menggunakan non parametric test. Selain itu data yang

mempunyai distribusi secara normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula.

Dengan profil data semacam ini maka data tersebut dianggap bisa mewakili populasi.

Untuk mengetahui apakah data yang kita miliki normal atau tidak, secara kasat

mata kita bisa melihat histogram dari data yang dimaksud, apakah membentuk kurva

normal atau tidak.Tentu saja cara ini sangat subyektif.

Uji normalitas data yang digunakan di sini adalah uji Jarque Bera. Tahap uji

Jarque Bera dengan menggunakan Eviews secara ringkas adalah sebagai berikut :

a. Formulasi hipotesis

(50)

HA : distribusi ut tidak normal

b. Menentukan tingkat signifikansi (a)

(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Keluarahan Padang

Bulan Kecamatan Medan Baru. Kampus ini mulai digunakan sejak tahun 1957, sebelumnya

beberapa Fakultas di lingkungan USU menggunakan sejumlah gedung yang tersebar di kota

Medan termasuk di antaranya berlokasi di Jalan Seram, Jalan Cik Ditiro, Jalan Sempali, dan

Jalan Gandhi. Kampus Padang Bulan yang pada awalnya terdapat di pinggiran kota Medan,

kemudiaan dengan perkembangan kota Medan sehingga sekarang berada di tengah-tengah

kota. Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha

yang berada ditengahnya.

Kampus Padang Bulan dapat dicapai dengan mudah baik dari pusat kota maupun dari

bandar udara. Jarak kampus dengan pusat kota (Lapangan Merdeka) sekitar 15 km yang dapat

ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 20 menit atau dengan bus mini angkutan

kota selama sekitar 30 menit. Jarak kampus dengan bandar udara Polonia Internasional Airport

sekitar 6 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 15 menit.

(52)

4.1.1. Perkembangan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.1. Perkembangan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Berdasarkan pada penjelasan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2004

jumlah rumah makan yang ada disekitar Kampus USU (sesuai gambar 3.1 di atas) sebanyak 16

rumah makan. Pada tahun 2005 jumlah rumah makan tersebut bertambah menjadi 29 buah dan

pada tahun 2006 jumlah ini bertambah menjadi40 buah. Beberapa perkembangan tentang

jumlah ini terus bertambah menjadi 56 rumah makan pada tahun 2007 dan periode setahun

kemudian yakni tahun 2008 menjadi 66 rumah makan.selanjutnya perkembangan jumlah

rumah makan ini masih terus bertambah menjadi 68 rumah makan.

4.1.2. Laju Pertumbuhan Jumlah Rumah Makan Di Sekitar Kampus USU

Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Jumlah Rumah Makan 2005-2009

Tahun Tingkat Pertumbuhan

(53)

Dapat dijelaskan pula melalui Tabel 4.2. di atas mengenai Laju pertumbuhan Jumlah

Rumah Makan 2005-2009. Pada selang waktu 2004-2005 laju pertumbuhan jumlah rumah

makan yang ada di sekitar lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara mencapai 81,2

persen. Pada selang waktu tahun 2005 – 2006 naik menjadi 84,6 persen. Pada tahun 2006 –

2007 laju pertumbuhan naik lagi menjadi 145 % sekaligus menjadi tingkat pertumbuhan

jumlah rumah makan tertinggi pada kurun waktu 5 tahun terakhir. Hal ini membuktikan bahwa

minat masyarakat berinvestasi pada sektor rumah makan di sekitar lingkungan kampus USU

meningkat tajam. Di selang waktu 2007 – 2008 pertumbuhan ini melemah kembali menjadi

62,5 persen dan pada tahun 2008 – 2009 menjadi 20 persen saja. Dengan demikian,

berdasarkan keterangan responden tersebut diketahui pada selang waktu 5 tahun terakhir

rata-rata laju pertumbuhan rumah makan di sekitar kampus USU adalah 78,6 persen.

4.2. Karakteristik Responden

4.2.1. Motivasi Pelaku Usaha Rumah Makan

Tabel 4.3. Karakteristik Motivasi Pelaku Usaha

Kriteria Motivasi Frekwensi Persentase

(%)

Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa

10 14.71

Orientasi Pasar 7 10.29

Letaknya Strategis 33 48.53

Pendapatan yang lebih tinggi 13 19.12

Membuka Usaha Kecil 5 7.35

Total 68 100

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.2 di atas diketahui bahwa motif para pelaku usaha

(54)

Motivasi mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi sebanyak 13 orang atau 19,12 persen,

motivasi orientasi pasar dijawab sebanyak 7 orang atau 14,71 persen dan sedangkan motivasi

reponden melakukan usaha rumah makan di sana sebanyak 5 orang atau 7,35 persen menjawab

ingin membuka suatu usaha kecil serta motivasi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa

sebanyak 10 orang atau 14,71 persen.

4.2.2. Karakteristik Usia Responden

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia

Kelas usia Frekwensi Persentase

(%)

21 – 30 Tahun 0 0.0

31 – 40 Tahun 11 16.2

41 – 50 Tahun 34 50.0

51 – 60 Tahun 23 33.8

61 – 70 Tahun 0 0.0

Total 68 100

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa responden paling

dominan berusia 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 34 orang atau 50 persen. Selanjutnya

responden berusia 31 s.d 40 tahun sebanyak 11 orang atau 16,2 persen. Responden yang

(55)

4.2.3. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan/ Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir Frekwensi Persentase

(%)

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa responden dengan

tingkat pendidikan terakhir paling dominan adalah pada tingkat diploma dan Strata 1 yakni

sebanyak 32 orang atau 47,1 persen. Selanjutnya responden berpendidikan terakhir SMP

sebanyak 12 orang atau 17,6 persen, responden yang berpendidikan terakhir SMU sebanyak 17

orang atau 25 persen dan responden yang berpendidikan terakhir sampai ke tingkat

pascasarjana sebanyak 7 orang atau 10,3 persen.

4.2.4. Karakteristik Pekerjaan Responden

Tabel 4.6. Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekwensi Persentase

(%)

Pegawai Negeri Sipil 6 9.0

Karyawan/Pegawai Swasta 23 34.0

Wira Usaha 39 57.0

Total 68 100

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang bekerja

sebagai wira usaha paling dominan yakni sebanyak 39 orang atau 57,0 persen. Selanjutnya

responden pegawai negeri sipil sebanyak 6 orang atau 9,0 persen, responden yang pegawai

(56)

4.2.5. Karakteristik RespondenStatus Kepemilikan Usaha

Tabel 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Usaha yang Dilakukan

Status kepemilikan Usaha Jlh. Responden Persentase

(%)

Milik Sendiri 22 32,0

Usaha Keluarga/ Firma 28 41,0

PT 18 27,0

Total 68 100

Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008

Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa status usaha yang

ditekuni responden paling dominan adalah usaha keluarga/ firma yaitu sebanyak 41 persen atau

28 responden. Selanjutnya status usaha yang ditekuni responden berstatus PT sebanyak 18

responden atau 27 persen dan usaha yang ditekuni responden berstatus milik sendiri yaitu

sebanyak 22 orang atau 32,0 persen.

4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas bisa diartikan sebagai mengukur apa yg seharusnya diukur serta sejauh mana

ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi

pengukurannya tahap ini dilakukan agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan

diadakannya pengukuran tersebut (Alhusin, 2001)

Berdasarkan pada pengujian awal terhadap 30 orang responden, Uji validitas dilakukan

dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur

validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan

skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang dapat dijelaskan pada

(57)

Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Instrumen

Pada Tabel 4.8. diatas dapat dijelaskan tentang masing-masing nilai korelasi product

moment dari setiap item yang diuji. Melalui hasil printout penghitungan Eviews Versi 5,1

tersebut dihasilkan bahwa tidak ada nilai korelasi item terhadap total skornya menunjukkan

lebih kecil daripada 0,3 atau r < 0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument

pengukuran yang dipakai pada penelitian ini valid.

Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk

memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu (Alhusin, 2001).

Dalam penelitian ini dihasilkan analisis uji reliabilitas dengan mencari nilai Alfa Cronbach

dengan bantuan Eviews Versi 5,1 dan dihasilkan sebagai berikut :

Tabel 4.9. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen

Item/ Materi yang Diuji

Nilai Alfa Cronbach Keterangan

(58)

Sedangkan untuk mengetahui item tersebut reliable atau tidak, dilihat pada nilai alpha

dicocokkan dengan nilai table r product moment untuk n = 30 dan α = 5% adalah 0,388 .

Ternyata, alpha lebih besar dari r table, artinya signifikan/ reliable.

4.4. Hasil Estimasi Model Penelitian

Untuk mengetahui pegaruh variabel bebas (Modal kerja, Luas tempat, Jumlah Pekerja dan

Jumlah Jam operasional) terhadap variabel terikat (Pendapatan Rumah Makan di sekitar

Universitas Sumatera Utara) dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda.

Hasil estimasi tersebut ditunjukkan pada tabel 4.10 sebagai berikut ;

Tabel 4.10 Hasil Estimasi Model Penelitian

Variabel Koefisien Std.Error t-statistics Prob

Konstanta 5.524452 0.956759 5.774133 0.0000

Log MK 0.273268 0.071186 3.838762 0.0003

Log LT 0.083144 0.114532 0.725940 0.4706

Log JP 0.490695 0.115600 4.244760 0.0001

Log JO 0.542707 0.311480 1.742347 0.0863

Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian, Tahun 2009

Berdasarkan hasil estimasi yang ditunjukkan pada tabel di atas, maka hasilnya dapat

(59)

Keterangan : ***) Signifikan pada α = 1% *) Signifikan pada α = 10%

Berdasarkan hasil estimasi di atas diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar

0.703 yang bermakna bahwa variabel independen Modal Kerja, Luas Tempat, Jumlah Pekerja

dan Jumlah Jam operasional mampu menjelaskan variasi pada pendapatan rumah makan

sebesar 70,3 % dan sisanya sebesar 29,7 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam modal estimasi penelitian ini.

Dilihat dari nilai F-statistik yaitu sebesar 37.278 yang signifikan pada tingkat

keyakinan 99 % atau α = 1 %, berarti bahwa secara secara bersama-sama (simultan) variabel Modal Kerja, Luas Tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam operasional mempengaruhi

variabel Pendapatan Usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara.

Berdasarkan uji partial Uji t-statistik (uji secara partial) dapat diketahui

variabel-variabel mana yang berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan Usaha rumah makan di

sekitar Universitas Sumatera Utara. Pada jumlah sampel (n)= 68, variabel bebas (k)=5. Dengan

demikian k = 5 dijumpai Degree of Freedom (DF) = 68 - 5 = 63. Pada DF = 63 dijumpai t-tabel

pada pengujian dua ekor; α = 0.05 : 2 sebesar α = 0.025 sebesar 1,980 dan α = 0.05 adalah 1,658. Berikut hasil uji-t pada masing-masing variabel independen.

4.4.1. Variabel Modal Kerja

Berdasarkan hasil estimasi dihasilkan bahwa variabel modal kerja (MK) berpengaruh positif

terhadap variabel pendapatan usaha rumah makan disekitar lingkungan USU. Hal ini berarti

bahwa semakin besar modal kerja yang digunakan maka akan meningkatkan pendapatan usaha

Gambar

Gambar 2.1. Perhitungan Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel
Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar 3.1. Denah Lokasi Penelitian
Tabel 4.1.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini adalah sebagai suatu penelitian tentang kondisi riil penerapan pendekatan scientific melalui media gambar dan metode demonstrasi untuk meningkatkan motivasi

[r]

Potensi besar yang dimiliki mangrove Avicennia marina berupa senyawa bioaktif harus dikembangkan yang nantinya dapat digunakan dalam bidang kesehatan khususnya

Dari grafik dapat dilihat bahwa untuk query citra asli dapat diperoleh tingkat kesuksesan rata-rata 100%, pada distorsi jenis blur diperoleh tingkat kesuksesan rata-rata

Untuk penyedia identitas digital yang menyediakan kredensial sertifikat elektronik, pemenuhan terhadap standar dilakukan melalui mekanisme verifikasi yang dilakukan

Lalu untuk melihat ketercapaian pelaksanaan tugas Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan dalam indikator Persentase pengadaan lahan untuk infrastruktur dasar dan

Kekuasaan selalu memisahkan dengan tegas antara penguasa dan yang dikuasai maka dalam masyarakat selalu terdapat dua golongan yang saling bertentangan.Masing-masing

Kalau pihak Islam selalu mempresentasikan Isa adalah sosok yang sama dengan Yesus dalam Kristen; pada kenyataannya hanya KLAIM SEPIHAK dari Islam, sementara Kristen