ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN
USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TESIS
Oleh
ARMAULIZA SEPTIAWAN
077 018 003/EP
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
S
E K O L A H
P A
S C
A S A R JA
ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN
USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ekonomi Pembangunan pada
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
ARMAULIZA SEPTIAWAN
077 018 003/EP
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nama Mahasiswa : Armauliza Septiawan
Nomor Pokok : 077018003
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Mengetahui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr.Lic.rer.reg Sirojuzilam, SE) (Drs. Rujiman, MA)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi Direktur
Tanggal lulus : 1 September 2009 Telah diuji pada
Tanggal : 1 September 2009
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE
Anggota : 1. Drs. Rujiman, MA
2. Dr. Murni Daulay, M.Si
3. Dr. Rahmanta Tarigan, M.Si
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul :
“ ANALISIS DETERMINAN PENDAPATAN USAHA RUMAH MAKAN DI SEKITAR
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA”.
Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar
dan jelas.
Medan, September 2009
Yang membuat pernyataan,
Armauliza Septiawan
ABSTRAK
Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha rumah makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara.
Data yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu data primer yang dikumpulkan langsung pada lapangan penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik sensus dengan mengambil 68 responden dari total populasi usaha rumah makan yang tersebar di sekitar Universitas Sumatera Utara di Kota Medan. Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah model ekonometrika yang menggunakan metode kuadrat terkecil (OLS).
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel
independen seperti Modal kerja, Kuas tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam Operasional usaha rumah makan dapat menjelaskan variasi terhadap pendapatan usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara sebesar 70 persen dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
Oleh karena itu Uji F (secara bersama-sama) menunjukkan bahwa semua variabel bebas
dapat mempengaruhi variabel terikat secara signifikan kecuali variabel luas tempat.
ABSTRACT
The main objective of this study is to know or distinguish factors which influence on the restaurants revenue all around the North Sumatera Utara University.
The data employed in this research is primary data which collected from the field. The sampling technique used is census sampling by taking 68 respondents from the total population of restaurants which spread all arround the North Sumatera University on Medan. The model used in this research is the econometric model which integrated method employed the Ordinary Least Square (OLS).
The coefficient of determination (R²) indicates that all the variables like; The working capital, The restaurant acre, Total employees and The Hours of restaurants operation can describe all variation in income received by the restaurants all arround the North Sumatera University as amount of 70 percent, meanwhile 30 percent isn’t inserted on this research model.
Therefore, the F-Test (all over the test) indicates, that all independent variables can influence on on the dependent variable significantly except the restaurants acre.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah dan karunia Nya,
karena dengan segala keterbatasan kemampuan, penulis dapat menyelesaikan studi magister dan
penulisan tesis yang berjudul “ Analisis Determinan Pendapatan Usaha Rumah Makan di Sekitar
Universitas Sumatera Utara”.
Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan moril,
masukan serta saran, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini tepat pada
waktunya. Ucapan terima kasih khususnya penulis sampaikan kepada yang terhormat Bapak
Prof. Dr. Lic.re.reg. Sirojuzilam, SE dan Bapak Drs. Rujiman, MA atas kesediaanya
membantu dalam rangka memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis demi
kesempurnaan penulisan tesis ini, sehingga diperoleh hasil yang maksimal. Ucapan terima kasih
yang tulus ikhlas juga penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K) selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang telah diberikan kepada saya untuk mengikuti dan
penyelesaikan pendidikan Program Magister.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc selaku Direktur, Prof. Dr. Ir. A. Rahim
Matondang, MSIE dan Dr. Pandapotan Nasution MPS selaku Wakil Direktur I dan II
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan saya menjadi mahasiswa
Program Magister pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Murni Daulay, M.Si selaku Ketua Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan saya untuk menyelesaikan
pendidikan Program Magister.
4. Seluruh Dosen dan Guru Besar pada Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk menuntut ilmu di Magister Ekonomi Pembangunan Sekolah Pascasarjana Universitas
6. Ibu Dra. Beri Nasution selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi FISIP USU dan
orang tua bagi penulis beserta seluruh staf pengajar dan tenaga kependidikan yang telah
banyak memberikan bantuan moril dalam rangka penulisan tesis ini.
7. Kepada rekan-rekan terdekat: Kakanda Faizal Eriza, S.Sos, MPS, H. Salam, Kakanda Drs.
Rajanami, M.Si serta rekan-rekan MEP USU Angkatan XII yang telah memberikan
dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan studi ini.
Ucapan terima kasih secara khusus juga penulis sampaikan kepada Ayahanda Sadimin
Suradi dan Ibunda Rosmiati yang dengan penuh cinta kasih dan disertai do’a telah
membesarkan dan mendidik penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan studi seperti pada
saat ini. Juga kepada curahan hati Sri Rahmawati Erza atas kesabaran, dorongan semangat dan
kasih sayangnya, sehingga penulis tetap termotivasi untuk menyelesaikan studi ini.
Akhir kata penulis mengharapkan tesis ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan kesejahteraan masyarakat khususnya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat di nusantara.
Medan, September 2009 Penulis
RIWAYAT HIDUP
Nama : Armauliza Septiawan
Tempat dan tanggal lahir : Langsa 16 September 1982
Alamat
e. No. Telepon Rumah/HP : 08116046442
f. E-mail :
Jabatan : Dosen Luar Biasa FISIP USU
Jurusan/Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Riwayat Pendidikan :
1. S1 FISIP USU Medan Tahun lulus 2006
2. S2 Magister Ekonomi Pembangunan SPs USU Tahun lulus 2009
Riwayat Mengajar :
1. Manajemen Publik Semester Ganjil/Genap
2. Manajemen Perubahan Semester Ganjil/Genap
Bahan Ajar yang pernah disusun :
1. Manajemen Sumber Daya Manusia tahun 2009 dibiayai PHK-1 USU
DAFTAR ISI
2.2.1. Pendapatan pribadi dan pendapaten disposibel ... 18
3.3. Jenis dan sumber data ... 29
3.4. Model Analisis ... 30
3.5. Variabel Penelitian ... 30
3.6. Defenisi Operasional ... 31
3.7. Metode Analisis ... 32
3.8. Test Uji Goodness of fit ... 34
3.9. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik ... 35
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 39
4.2. Karakteristik Responden ... 42
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45
4.4. Hasil Estimasi Model Penelitian ... 47
4.5. Uji Asumsi Klasik ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 58
5.1. Kesimpulan ... 58
5.2. Saran ... 60
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
4.1. Perkembangan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara
40
4.2. Laju pertumbuhan Jumlah Rumah Makan 2005-2009 ... 41
4.3. Karakteristik Motivasi Pelaku Usaha... 42
4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia ... 43
4.5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan/Pendidikan Terakhir ... 44
4.6. Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan ... 44
4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Usaha yang Dilakukan ... 45
4.8. Hasil Pengujian Validitas Instrumen ... 46
4.9. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 47
4.10. Hasil Estimasi Model Penelitian ... 48
4.11. Hasil Pengujian Multikolinieritas ... 53
4.12. Hasil Pengujian Heterokedastisitas ... 54
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
2.1. Perhitungan Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel ... 19
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Data Penelitian Lapangan ... 63
2. Data Karakteristik Responden ... 65
3. Estimasi Model Penelitian ... 68
4. Printout PengujianAsumsi Klasik ... 69
ABSTRAK
Tujuan utama pada penelitian ini adalah untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha rumah makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara.
Data yang dipergunakan pada penelitian ini yaitu data primer yang dikumpulkan langsung pada lapangan penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu teknik sensus dengan mengambil 68 responden dari total populasi usaha rumah makan yang tersebar di sekitar Universitas Sumatera Utara di Kota Medan. Model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah model ekonometrika yang menggunakan metode kuadrat terkecil (OLS).
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel
independen seperti Modal kerja, Kuas tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam Operasional usaha rumah makan dapat menjelaskan variasi terhadap pendapatan usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara sebesar 70 persen dan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
Oleh karena itu Uji F (secara bersama-sama) menunjukkan bahwa semua variabel bebas
dapat mempengaruhi variabel terikat secara signifikan kecuali variabel luas tempat.
ABSTRACT
The main objective of this study is to know or distinguish factors which influence on the restaurants revenue all around the North Sumatera Utara University.
The data employed in this research is primary data which collected from the field. The sampling technique used is census sampling by taking 68 respondents from the total population of restaurants which spread all arround the North Sumatera University on Medan. The model used in this research is the econometric model which integrated method employed the Ordinary Least Square (OLS).
The coefficient of determination (R²) indicates that all the variables like; The working capital, The restaurant acre, Total employees and The Hours of restaurants operation can describe all variation in income received by the restaurants all arround the North Sumatera University as amount of 70 percent, meanwhile 30 percent isn’t inserted on this research model.
Therefore, the F-Test (all over the test) indicates, that all independent variables can influence on on the dependent variable significantly except the restaurants acre.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kampus adalah sebuah wahana bernuansa pendidikan sekaligus juga merupakan
tempat berkumpulnya beragam latar belakang insan civitas akademika mulai dari latar
belakang pendidikan yang berbeda hingga latar belakang daerah tempat asal mahasiswa
tersebut datang. Hal ini ditempuh hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
menuntut ilmu pada tingkat perguruan tinggi. Dengan kata lain, apabila dilihat dari segi
penerimaan ataupun arus masuk input pada suatu universitas maka akan dapat disimpulkan
bahwa dalam satu kali tahun ajaran lingkungan kampus mendapatkan input mahasiswa
baru mencapai angka ribuan.
Di sisi lain, seiring dengan proses bertambahnya jumlah mahasiswa tersebut, maka
dalam selang waktu seperti itu pula kegiatan konsumsi yang dilakukan mahasiswa juga
ikut meningkat sedemikian rupa sehingga menjadikan lingkungan di sekitar kampus secara
cepat menyerap investor untuk melakukan tindakan produksi. Hal ini merupakan akses dari
pertumbuhan jumlah konsumen yang tentunya sangat diminati oleh pemilik-pemilik modal.
Sedangkan rutinitas sehari-hari mahasiswa yang menuntut komponen insan akademika ini
terus berada dalam lingkungan universitas, juga menjadi salah satu motivasi tumbuhnya
berbagai pusat jajanan di sekitar lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara.
Adapun fenomena seperti yang dijelaskan pada beberapa paragraf di atas yang
selayaknya disebut sebagai pengkonsentrasian kegiatan Ekonomi justru menjadi suatu
seperti motif para pelaku ekonomi melakukan kegiatan ekonomi di sekitar kampus dengan
tujuan menjembatani kebutuhan dana pendidikan melalui strategi mempekerjakannya. Hal
ini sangat logis mengingat rekrutrnent yang diadakan dengan objek penerimaan pada
lingkungan kampus tentu saja menghasilkan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang
memadai serta aspek pembiayaan upah yang relatif cukup bersaing.
Apabila ditinjau secara cermat, tingginya pengkonsentrasian aktivitas ekonomi
tersebut juga berdampak pada pemanfaatan ruang yang intensif hingga meluas sampai
kepada pemakaian badan jalan, karena mahalnya nilai lahan dan ketatnya persaingan bisnis
dalam perekonomian lingkungan sekitar kampus. Sehingga secara lama-kelamaan, sudah
menjadi fenomena yang wajar yakni apabila ada kegiatan ekonomi yang mengambil badan
jalan (ruang publik) sebagai pasar ekonominya. Hal yang demikian tersebut justru
membawa akses negative seperti kesehatan lingkungan bahkan keteraturan pola tata ruang
yang sulit dikendalikan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pula pemerintah menetapkan
perencanaan yang terintegrasi sehingga kampus yang didirikan sebagai ajang ilmiah tidak
mendapatkan gangguan dalam keberlanjutan prosesnya untuk menghasilkan
individu-individu yang mampu menjawab tantangan sumber daya manusia Indonesia.
Secara khusus ketertarikan penelitian ini justru terfokus pada daerah penelitian yang
tersebar dalam batasan lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara yang merupakan
salah satu Universitas Negeri terbesar di luar pulau jawa. Secara rutin Kampus Universitas
Sumatera Utara setiap tahunnya merupakan salah satu favorit bagi masyarakat khususnya
yang berdomisili di pulau Sumatera melanjutkan ke jenjang pendidikan setelah Sekolah
ini juga tentu tidak terlepas dari adanya eksistensi fenomena konsentrasi dunia usaha
seperti yang dijelaskan di atas.
Wilayah dimana terdapat perguran tinggi cenderung memiliki jumlah penduduk yang
besar bila dibandingkan wilayah yang tidak terdapat kampus/perguruan tinggi. Demikian
pula halnya dengan keberadaan kampus/perguran tinggi seperti Universitas Sumatera
Utara, selain menimbulkan konsentrasi penduduk juga kegiatan turunannya untuk
pemenuhan kebutuhan mahasiswa yang berasal dari luar wilayah Kota Medan khususnya
seperti pondokan, rumah makan, usaha photocopy, warung, toko dan lain-lain.
Pengkonsentrasian kegiatan tersebut menyebabkan permintaan akan lahan disekitar
kampus/perguruan tinggi pun semakin besar. Mahasiswa yang sebagian besar berasal dari
luar Kota Medan kebanyakan memilih tinggal dekat kampus tempat mereka belajar. Hal ini
menyebabkan lahan terbuka milik masyarakat setempat kemudian beralih fungsi menjadi
areal terbangun untuk memenuhi permintaan kebutuhan pondokan bagi mahasiswa yang
tinggi dan meningkatkan nilai ekonomis dari lahan yang mereka miliki. Selain dilakukan
oleh perorangan masyarakat setempat, hal ini ditangkap sebagai peluang bagi pengembang
(developer) perumahan. Lokasi pembangunan perumahan yang berdekatan dengan kampus
dianggap lebih mempunyai nilai jual yang dapat dilihat pada brosur yang ditawarkan
karena target orientasi penjualan bukan saja bagi penduduk Kota Medan sendiri, tetapi
lebih luas lagi seperti beberapa kota lainnya yang tersebar di Pulau Sumatera.
Selain itu realita keberadaan Kompleks Perumahan yang berlokasi di sekitar
Universitas Sumatera Utara juga mengalami peningkatan dari segi kuantitas. Hal ini tentu
saja lebih menambah banyaknya masyarakat yang berjarak tidak terlalu jauh dari kampus
adanya pengkonsentrasian dunia usaha. Dengan kata lain jarak yang masih dalam
jangkauan masyarakat kompleks perumahan yang notabenenya berstatus ekonomi
menengah keatas turut pula mendukung terkonsentrasinya dunia usaha yang berada di
sekitar Kampus Universitas Sumatera Utara. Fenomena spesifik ini justru menambah
ketertarikan penulis untuk mengangkatnya ke dalam sebuah kajian ilmiah selayaknya tesis.
Dalam hubungannya dengan tingkat pendapatan masyarakat yang memilih alternatif
untuk membuka suatu usaha seperti rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara,
tentu saja memiliki beberapa karakteristik motivasi yang berbeda satu sama lain antara
satu pelaku usaha dengan pelaku usaha yang lainnya. Motivasi ini dapat berbentuk
memenuhi kebutuhan mahasiswa, mendekatkan usaha kepada konsentrasi pasar, posisi
letak yang cukup strategis bahkan hanya sekedar ingin menciptakan suatu peluang usaha
dalam skala kecil sekalipun. Hal ini membuktikan bahwa pusat-pusat jajanan seperti
rumah makan yang berada di sekitar institusi pendidikan memiliki motif yang spesifik
dibandingkan dengan usaha sejenis yang berada di pusat kota.
Mengutip dari sebuah bahasan artikel yang pernah dimuat dalam sebuah blog
komunitas orang Medan (
dinyatakan sebagai berikut :
” Alternatif bagi mereka yang suka jajanan siang dan malam hari, disini banyak tempat untuk memanjakan alat pencernaan Anda dengan merasakan jenis masakan.
Mulai dari sea food (Pasir Putih), Mie Ayam (KQ-5) dan Mie Ayam Mahmud,
Informasi ini juga sekaligus memberikan penjelasan adanya dukungan bagi ”tumbuh
subur”nya pusat jajanan seperti fasilitas rumah makan melalui ketersediaan berbagai
layanan yang beragam. Sehingga selain faktor selera yang pada sebagian kalangan
akademisi menganggapnya sebagai determinan terhadap permintaan itu sendiri, spesifikasi
permintaan di rumah makan yang ada disekitar lokasi kampus Universitas Sumatera Utara
juga didukung oleh jarak tempuh konsumen yang relatif dekat dengan kawasan tersebut
serta konsentrasi penduduk sekitar yang cukup tinggi.
Sejalan dengan konsep pendapatan, berkembangnya Usaha Rumah Makan di sekitar
kampus USU memiliki keterkaitan yang erat dengan konsentrasi konsumen yang secara
nyata berdomisili atau yang memiliki aktivitas rutin di di Kampus USU tentunya akan
lebih memilih membelanjakan uangnya pada usaha rumah makan yang juga berkonsentrasi
di sekitar kampus dibandingkan dengan keinginannya membelanjakan uangnya untuk jenis
barang yang sama pada pasar yang letaknya di pusat Kota Medan. Hal ini justru
memberikan motivasi tersendiri bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan keuntungan
yang banyak dan tentu saja pendapatan masyarakatpun akan meningkat tajam. Akan tetapi
apabila dilihat secara lebih mendalam, keberadaan keseluruhan usaha rumah makan yang
ada tersebut belum sampai pada tingkat pendapatan usaha yang balance (Hasil bservasi
awal peneliti; 2008). Warna pendapatan yang timpang masih dapat terlihat jelas khususnya
antara rumah makan dengan modal peralatan yang relatif besar dengan pendapatan usaha
rumah makan yang menggunakan modal peralatan terkategorisasi kecil. Dengan kata lain
kekhawatiran akan ketimpangan pendapatan usaha yang terlalu melebar menjadi sangat
Dilatarbelakangi oleh permasalahan yang tergambar pada penjelasan fenomena
konsentrasi rumah makan di sekitar lingkungan kampus diatas dan dihubungkan dengan
pendapatan salah satu sektor usaha yang eksis seperti layaknya rumah makan merupakan
kajian yang menarik sehingga penulis tertarik untuk menganalisis Determinan Pendapatan
Usaha Rumah Makan di Sekitar Universitas Sumatera Utara.
1.2. Perumusan Masalah
1. Apakah Besarnya Modal Usaha berpengaruh pada Pendapatan Usaha Rumah Makan
di sekitar lingkungan Univ. Sumatera Utara ?
2. Apakah Luas Rumah Makan berpengaruh terhadap Pendapatan Usaha Rumah Makan
di sekitar lingkungan Univ. Sumatera Utara ?
3. Apakah Jumlah Pekerja berpengaruh padaPendapatan Usaha Rumah Makan di sekitar
lingkungan Univ. Sumatera Utara ?
4. Apakah Jumlah Jam Operasional berpengaruh pada Pendapatan Usaha Rumah Makan
di sekitar lingkungan Univ. Sumatera Utara ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh besarnya modal usaha terhadap Pendapatan
Usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Luas Rumah Makan terhadap Pendapatan
Usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Jumlah Pekerja terhadap Pendapatan Usaha
4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Jumlah Jam Operasional terhadap
Pendapatan Usaha Rumah Makan di sekitar lingkungan Universitas Sumatera Utara.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak yang ingin mengetahui pengaruh
berbagai aspek penentu sebagai karakteristik pada konsentrasi aktivitas ekonomi
terhadap Pendapatan usaha rumah makan di sekitar Univ. Sumatera Utara.
2. Sebagai masukan bagi pemerintahan Kota Medan bahkan Pemerintah Provinsi
Sumatera Utara dalam mengambil keputusan mengenai perencanaan pada wilayah
yang memiliki konsentrasi aktivitas ekonomi secara regional.
3. Sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian selanjutnya terutama yang
berminat meneliti fenomena konsentrasi kegiatan ekonomi baik dalam sudut pandang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Produksi
Dalam Proses produksi, perusahaan mengubah masukan (input), yang juga disebut
sebagai faktor produksi (factors of production) termasuk segala sesuatunya yang harus
digunakan perusahaan sebagai bagian dari proses produksi, menjadi keluaran (output).
Misalnya sebuah pabrik roti menggunakan masukan yang mencakup tenaga kerja, bahan
baku seperti; terigu, gula dan modal yang telah diinvestasikan untuk panggangan, mixer
serta peralatan lain yang digunakan. Tentu saja setelah proses produksi berjalan akan
menghasilkan produk berupa roti.
Pyndick (2001) menjelaskan bahwa hubungan antara masukan pada proses produksi
dan hasil keluaran dapat digambarkan melalui fungsi produksi. Fungsi ini menunjukkan
keluaran Q yang dihasilkan suatu unit usaha untuk setiap kombinasi masukan tertentu.
Untuk menyederhanakan fungsi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut :
Q = f{K, L}... 2.1
Persamaan ini menghubungkan jumlah keluaran dari jumlah kedua masukan yakni modal
dan tenaga kerja.
Berdasarkan sifat kerjanya, tenaga kerja dibagi menjadi tenaga kerja rohani dan
tenaga kerja jasmani. Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang menggunakan pikiran,
rasa, dan karsa. Misalnya guru, editor, konsultan, dan pengacara. Sementara itu, tenaga
kerja jasmani adalah tenaga kerja yang menggunakan kekuatan fisik dalam kegiatan
Yang dimaksud dengan modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat
digunakan untuk melakukan proses produksi. Modal dapat digolongkan berdasarkan
sumbernya, bentuknya, berdasarkan pemilikan, serta berdasarkan sifatnya. Berdasarkan
sumbernya, modal dapat dibagi menjadi dua: modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri
adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan sendiri. Misalnya setoran dari pemilik
perusahaan. Sementara itu, modal asing adalah modal yang bersumber dari luar
perusahaan. Misalnya modal yang berupa pinjaman bank
(
Berdasarkan bentuknya, modal dibagi menjadi modal konkret dan modal abstrak.
Modal konkret adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.
Misalnya mesin, gedung, mobil, dan peralatan. Sedangkan yang dimaksud dengan modal
abstrak adalah modal yang tidak memiliki bentuk nyata, tetapi mempunyai nilai bagi
perusahaan. Misalnya hak paten, nama baik, dan hak merek.
Berdasarkan pemilikannya, modal dibagi menjadi modal individu dan modal
masyarakat. Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya
menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contohnya adalah rumah pribadi yang
disewakan atau bunga tabungan di bank. Sedangkan yang dimaksud dengan modal
masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan
umum dalam proses produksi. Contohnya adalah rumah sakit umum milik pemerintah,
jalan, jembatan, atau pelabuhan.
Modal dibagi berdasarkan sifatnya: modal tetap dan modal lancar. Modal tetap adalah
bangunan pabrik. Sementara itu, yang dimaksud dengan modal lancar adalah modal yang
habus digunakan dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan-bahan baku.
Selanjutnya tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung
maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi tenaga kerja juga
dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Dalam faktor produksi tenaga kerja, terkandung
unsur fisik, pikiran, serta kemampuan yang dimiliki oleh tenaga kerja. Oleh karena itu,
tenaga kerja dapat dikelompokan berdasarkan kualitas (kemampuan dan keahlian) dan
berdasarkan sifat kerjanya.
Berdasarkan kualitasnya, tenaga kerja dapat dibagi menjadi tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terampil, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja
terdidik adalah tenaga kerja yang memerlukan pendidikan tertentu sehingga memiliki
keahlian di bidangnya, misalnya dokter, insinyur, akuntan, dan ahli hukum. Tenaga kerja
terampil adalah tenaga kerja yang memerlukan kursus atau latihan bidang-bidang
keterampilan tertentu sehingga terampil di bidangnya. Misalnya tukang listrik, montir,
tukang las, dan sopir. Sementara itu, tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah
tenaga kerja yang tidak membutuhkan pendidikan dan latihan dalam menjalankan
pekerjaannya. Misalnya tukang sapu, pemulung, dan lain-lain.
Berdasarkan perkembangan kegiatan produksi yang terjadi, terdapa berbagai
kalangan yang kemudian menyebutkan adanya faktor lain seperti faktor kewirausahaan
(entrepreneurship) yakni keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam
mengkoordinir faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Sebanyak dan
sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, serta modal yang dipergunakan
Cobb-Douglas adalah salah satu fungsi produksi yang paling sering digunakan dalam
penelitian empiris. Fungsi ini juga meletakkan jumlah hasil produksi sebagai fungsi dari
modal (capital) dengan faktor tenaga kerja (labour). Dengan demikian dapat pula dijelaskan
bahwa hasil produksi dengan kuantitas atau jumlah tertentu akan menghasilkan taraf
pendapatan tertentu pula. Secara sederhana fungsi produksi Cobb-Douglas tersebut dapat
dituliskan sebagai berikut :
Q = ALαKβ ... 2.2
Dimana Q adalah output dan L dan K masing-masing adalah tenaga kerja dan barang
modal. A, α (alpha) dan β (beta) adalah parameter-parameter positif yang dalam setiap kasus ditentukan oleh data. Semakin besar nilai A, barang teknologi semakin maju.
Parameter α mengukur persentase kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen L
sementara K dipertahankan konstan. Demikian pula parameter β, mengukur persentase
kenaikan Q akibat adanya kenaikan satu persen K sementara L dipertahankan konstan. Jadi,
α dan β masing-masing merupakan elastisitas output dari modal dan tenaga kerja. Jika α + β = 1, maka terdapat tambahan hasil yang konstan atas skala produksi; jika α + β > 1
terdapat tambahan hasil yang meningkat atas skala produksi dan jika α + β < 1 maka artinya terdapat tambahan hasil yang menurun atas skala produksi pada fungsi produksi
Cobb-Douglas (Dominic Salvatore, 2008; 147).
Berdasarkan penjelasan fungsi produksi Cobb-Douglas di atas, dapat dirumuskan
bahwa faktor-faktor penentu seperti tenaga kerja dan modal merupakan hal yang sangat
penting diperhatikan terutama dalam upaya mendapatkan cerminan tingkat pendapatan
peralatang yang merupakan input dalam kegiatan produksi usaha kecil dapat memberikan
beberapa kemungkinan tentang tingkat pendapatan yang mungkin diperoleh.
2.1.1. Fungsi Produksi Cobb Douglas
Banyak fungsi produksi lain yang mempunyai bentuk isoquant yang ekstrim adalah
fungsi produksi Cobb Douglas. Fungsi produksi ini menjadi terkenal setelah
diperkenalkan oleh Cobb, C.W dan Douglas, P.H. pada tahun 1928 melalui artikelnya
yang berjudul " A Theory of Production". Secara matematik fungsi produksi Cobb
Douglas dapat ditulis dengan persamaan :
Q=AkaLb ...(2.3)
Keterangan :
Q = Output
K = Input Modal
L = Input Tenaga Kerja
A = parameter effisiensi/koefisien teknologi
α = elastisitas input modal
β= elastisitas input tenaga kerja
Fungsi produksi Cobb Douglas dapat diperoleh dengan membuat linear persamaan (2.3)
Sehingga menjadi :
Dengan meregres Persamaan ( 2.4) maka secara mudah akan diperoleh parameter
effisiensi (A) dan elastisitas inputnya. Jadi, salah satu kemudahan fungsi produksi Cobb
Douglas adalah secara mudah dapat dibuat linear sehingga memudahkan untuk
mendapatkannya.
2.1.2. Kemudahan Fungsi Produksi Cobb Douglas
Menurut Soekartawi (1994;173), ada tiga alasan pokok mengapa fungsi produksi Cobb
Douglas banyak dipakai oleh para peneliti :
1. Penyelesaian fungsi produksi Cobb Douglas relatif lebih mudah dibandingkan dengan
fungsi yang lain, misalnya lebih mudah ditransfer dalam bentuk linear.
2. Hasil pendugaan garis melalui fungsi produksi Cobb Douglas akan menghasilkan
koefisien regresi yang sekaligus juga menunjukkan besaran elastisitas.
3. Besaran elastisitas tersebut sekaligus menunjukkan tingkat besaran return to scale.
Hal senada dikemukakan oleh Yuyun Wirasasmita (1998;12) bahwa dengan
menggunakan fungsi produksi Cobb Douglas dapat diketahui beberapa hal yang sama
penting antara lain ;
1. Marginal Physical Product dari masing-masing input, yaitu perubahan pada output
sebagai akibat perubahan - perubahan pada input. Pemahaman tentang marginal
physical product penting untuk mengetahui produktivitas masing-masing faktor input.
2. Elastisitas output dari masing-masing faktor input, yaitu perubahan persentase dari
output sebagai akibat perubahan persentase dari faktor input. Parameter ini sangat
efisiensi dan juga untuk meramalkan misalnya dampak-dampak dari
perubahan-perubahan dari faktor-faktor input.
3. Bagian dari faktor input, yaitu tenaga kerja dan modal dapat diketahui. Hal ini sangat
penting karena setiap proses produksi mempunyai dampak yang berbeda-beda
terhadap bagian-bagian tersebut. bagian-bagian dari input juga kita suatu proses
perubahan bersifat. Dengan pengetahuan mengenai dapat mengetahui sejauh mana
padat kerja atau pada modal.
2.2. Pendapatan
Pendapatan Nasional dapat diartikan sebagai produk nasional kotor atau GNP (Gross
National Product) atau dapat juga berarti produk nasional bersih atau NNP (Net National
Product). Akan lebih baik jika diketahui terlebih dahulu maksud dari masing – masing
pengertian yang mengkaji masalah Pendapatan Nasional:
1. GNP (Gross National Bruto) Produk Nasional Bruto adalah nilai barang atau jasa yang
diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) yang diukur
dengan satuan uang. Produk nasional bruto dihitung dengan menjumlahkan semua nilai
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia yang berada di Indonesia dan
penduduk Indonesia yang berada di luar negeri.
2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product/GDP) adalah nilai barang dan jasa
ysng diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode tertentu yang dihitung dengan
cara menjumlahkan semua hasil dari warga negara yang bersangkutan ditambah warga
Untuk Indonesia pada saat ini pada umumnya PDB(GDP) > PNB (GNP) Karena nilai
barang dan khususnya jasa orang Indonesia yang bekerja di luar negeri pada umumnya
dihargai lebih murah dibandingkan dengan orang asing.
2.2.1. Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel
Pendapatan Pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan , termasuk
pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun, yang diterima oleh
penduduk suatu negara. Sedangkan Pendapatan Disposibel adalah pendapatan pribadi
setelah dikurangi dengan pajak yang harus dibayar oleh peneriman pendapatan, nilai yang
tersisa itulah yang dinamakan pendapatan disposibel.
Menghitung Pendapatan Pribadi dan Disposibel. Pendapatan pribadi diperoleh dari
Pendapatan dikurangi dengan :
a.. Pembayaran untuk “social security”.
b. Keuntungan perusahaan yang tiadk dibagi untuk pendapatan nasional.
c. Pembayaran pindahan perusahaan dan pemerintah.
Diumpamakan pendapatan nasional sebesar Rp. 56.000, sedangkan pembayaran
untuk dana pengangguran sebesar Rp. 12.560, keuntungan perusahaan yang tidak dibagi
sebesar Rp. 21.000, disamping itu juga diketahui bahwa Bunga pinjaman untuk konsumen
dan pemerintah sebesar Rp. 11.750 dan pembayaran pindahan perusahaan dan pemerintah
Sumber : Pengantar Makro Ekonomi, 2002
Gambar 2.1. Perhitungan Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disposibel
2.2.2. Metode Pendapatan Nasional
Ada tiga metode untuk menghitung pendapatan nasional yang banyak digunakan oleh
setiap negara, antara lain :
a. Metode Produksi. Metode produksi digunakan untuk menentukan besarnya
pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan nilai produksi yang dihasilkan oleh
sektor – sektor produktif. Di Indonesia ada 9 sampai dengan 11 sektor yang
merupakan lapangan pekerjaan (produktif), yaitu sebagai berikut :
1. Pertanian/agriculture.
2. Pertambangan dan penggalian minning and quarrying.
5. Bangunan/constuction.
6. Perdagangan, restoran dan hotel / trade, restourant and hotel
7. Pengangkutan dan komunikasi / tranformation and communication.
8. Keuangan, persewaan bangunan dan jasa perusahaan/ finance, rent of building
and bussines service.
9. Jasa – jasa / service.
Secara matematis, metode produksi dapat dituliskan dalam suatu persamaan sebagai
berikut :
Dalam perhitungan ini dimungkinkan adanya perhitungan ganda, untuk
menghindari terjadinya perhitungan ganda tersebut maka dilakukan dengan
menjumlahkan nilai tambah atau value added dari masing – masing sektor produksi
atau menjumlahkan nilai akhir dari hasil produksi sehingga persamaannya dapat
ditulis sebagai berikut :
Hasil perhitungan dengan menggunakan pendekatan produksi sering disebut
produk domestik bruto atau (gross domestic product).
2.2.3. Metode Pendapatan
Metode ini menjumlahkan semua pendapatan dari faktor – faktor produksi
tenaga kerja menghasilkan upah (wages = W), modal menghasilkan bunga (interest =
I), tanah menghasilkan sewa (rent = R), dan skill menghasilkan entreprenuere
menghasilkan (profit = P) yang persamaan secara matematis adalah sebagai berikut :
Hasil perhitungan dengan menggunakan metode atau pendekatan pendapatan
sering disebut dinamakan pendapatan nasional atau PN (national income).
2.2.4. Metode Pengeluaran/Penggunaan
Metode ini mencoba menghitung dengan menjumlahkan semua pengeluaran,
baik yang dilakukan oleh rumah tangga konsumen ©, rumah tangga
swasta/perusahaan (I),rumah tangga pemerintah (G) dan luar negeri Ekspor Netto (X -
M). Yang secara matematis dinyatakan sebagai berikut :
Hasil perhitungan dengan menggunakan metode ini dinamakan dengan produk
nasional bruto atau PNB (gross national product) III.
Adapun hubungan PNB, PN, Pendapatan Pribadi dan Pendapatan Disponsibel
Pendapatan nasional adalah GNP dikurangi dengan penyusutan pajak tak langsung,
bayaran pindahan perusahaan, dan kesalahan statistik ditambah dengan subsidi
kepada perusahaan pemerintah.
Pendapatan Pribadi adalah semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang
diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk
suatu negara. Pendapatan Disposibel adalah pendapatan yang menjadi hak penduduk
pendapatan yang siap dibelanjakan. Dalam perhitungan pendapatan nasional dikenal
dua harga yaitu pendapatan riil yang dihitung didasarkan pada harga yang berlaku
(Hb) dalam perhitungan ini tidak diperhatikan adanya faktor harga secara
umum/inflasi dan pendapatan nominal didasarkan pada harga konstan (Hk)
memperhatikan faktor harga harga atau inflasi.
2.3. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini dijelaskan secara deskriptif tentang beberapa penelitian yang relevan
dengan penelitian ini adapun pada beberapa ringkasan penting penelitian sebelumnya yang
disajikan melalui paparan theoritical mapping yang mencakup Nama Peneliti, Tahun
Penelitian, Judul Penelitian, Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut
serta ringkasan hasil penelitian-penelitian sebelumnya.
Sebuah Laporan penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti Fakultas Pertanian
Univ. Lampung (2006) mengkaji tentang konsumsi makanan dan pola konsumsi makanan
jajanan mahasiswa Universitas Lampung (kasus pada mahasiswa univesitas lampung)
menyatakan bahwa mahasiswa secara intens mengkonsumsi makanan yang telah tersedia
baik di dalam lokasi kampus maupun lokasi di sekitar kampusnya. Hal ini disebabkan
karena sebagian besar mahasiswa justru berdomisili di sekitar gedung kampus (Univ.
Lampung) serta didorong oleh tingkat harga yang sangat sesuai dengan kondisi mahasiswa.
Hatane Samuel dan Foedjiawati yang merupakan staf pengajar di lingkungan Jurusan
hingga 2003 meneliti tentang Pengaruh Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan yang ada
dengan menggunakan Studi Kasus Restoran The Prime Steak & Ribs Surabaya menyatakan
bahwa kepuasan konsumen di The Prime Steak & Ribs sangat dipengaruhi oleh faktor
atribut yang berhubungan dengan penjualan, perubahan harga, serta atribut yang
berhubungan dengan produk (linked to product) mendapat penilaian yang cenderung baik,
beberapa atribut masih mempunyai variasi penilaian yang tinggi, dan terdapat hubungan
pengaruh positif yang signifikan antara kepuasan konsumen dengan layanan yang
diberikan.
Melalui penelaahan terhadap hasil penelitian di atas (khususnya yang dilakukan oleh
tim peneliti Univ Petra) penulis meyakini bahwa layanan yang mencakup berbagai atribut
yang termasuk layanan yang cukup komplementer dapat pula diikutsertakan dalam
penelitian tentang determinan pendapatan usaha rumah makan di sekitar lingkungan
Universitas Sumatera Utara. Hal ini lebih diperkuat lagi dengan adanya asumsi bahwa
mengamati unsur kepuasan konsumen justru dapat melihat peta permintaan yang mungkin
2.4. Kerangka Pemikiran
Dalam melaksanakan penelitian digunakan kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.5. Kerangka Pemikiran Penelitian
Berdasarkan gambar 2.5. di atas dapat dijelaskan tentang kerangka berfikir penelitian ini.
Pendapatan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara (Variabel
terikat) akan dipengaruhi oleh variabel besarnya modal, Luas rumah makan tersebut, Jumlah
pekerja serta variabel Jumlah jam operasional rumah makan (Variabel bebas).
2.5. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan permasalahan, pendekatan teoritis serta informasi berbagai hasil kajian empiris
yang telah dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian
ini sebagai berikut :
1. Besarnya modal berpengaruh positif terhadap pendapatan usaha rumah makan di sekitar
Pendapatan Usaha RM Luas Rumah Makan
Jumlah Pekerja
2. Luas rumah makan berpengaruh terhadap pendapatan usaha Rumah Makan di sekitar
lingkungan kampus Univ. Sumatera Utara (ceteris paribus).
3. Jumlah pekerja berpengaruh positif pada pendapatan usaha Rumah Makan di sekitar
lingkungan kampus Univ. Sumatera Utara (ceteris paribus).
4. Jumlah jam operasional rumah makan berpengaruh terhadap pendapatan usaha Rumah
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Untuk lebih memperjelas lokasi penelitian tentang determinan permintaan yang terjadi
khusus pada rumah makan yang memiliki izin disekitar kampus Universitas Sumatera Utara
dalam radius ± 2 Kilo Meter, maka dijelaskan daerah batas wilayah penelitian yang terdiri dari
:
1. Bagian Timur kampus terdiri dari seluruh rumah makan di Jalan Jamin Ginting yang
memanjang antara RS. Siti Hajar hingga Pasar III P. Bulan.
2. Bagian Barat kampus terdiri dari seluruh Rumah Makan yang ada di Jalan Pembangunan.
3. Bagian Utara kampus terdiri dari seluruh Rumah Makan yang ada di Jalan Dr. Mansur.
4. Bagian Selatan kampus terdiri dari seluruh Rumah Makan yang ada di Jalan Pasar I, Pasar
II dan Pasar III P. Bulan.
Batas-batas wilayah penelitian di atas dapat lebih dijelaskan melalui denah lokasi
1
2
3
4 5
7
6
8
9
10
11
U
S
Gambar 3.1. Denah Lokasi Penelitian
Keterangan :
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini menggunakan populasi yang mencakup seluruh pemilik rumah makan yang
ada di sekitar lingkungan Kampus Universitas Sumatera Utara dengan batas wilayah yang
sudah ditentukan pada gambar 3.1 di atas yang berjumlah sebanyak 68 usaha rumah makan.
Adapun seluruh rumah makan tersebut terletak pada jalan-jalan protokol yang ada di sekitar
Universitas Sumatera Utara.
Adapun Teknik penentuan sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan menggunakan metode Sensus. Penentuan sampel penelitian ini didasarkan atas
pertimbangan keseluruhan populasi penelitian ini dapat diobservasi secara pasti dengan tetap
memperhatikan aspek biaya dan waktu yang tersedia. Dengan demikian, berdasarkan berbagai
pandangan di atas dapatlah dipahami bahwa dalam penelitian ini ditetapkan sebanyak 68 usaha
rumah makan yang letaknya di sekitar kampus Universitas Sumatera Utara atau seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian ini.
3.3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data Primer yang diperoleh dari sejumlah responden yang
merupakan pemilik usaha pada Rumah Makan yang berada di sekitar lingkungan Universitas
Sumatera Utara. Data ini diperlukan untuk menganalisis determinan pendapatan Rumah Makan
yang meliputi data: Pendapatan rumah makan, modal kerja yang dipakai, luas tempat rumah
makan, jumlah orang yang bekerja di rumah makan dan jumlah jam operasional rumah makan
3.4. Model Analisis
Untuk melihat dan menganalisis determinan permintaan di Rumah Makan sekitar
Univ. Sumatera Utara dalam hal ini digunakan fungsi sebagai berikut :
Y = f { MK, LT, JP, JO} ... (3.1)
Dan dispesifikasikan ke dalam model analisis ekonometrika sebagai berikut :
Log Y = + log MK + logLT + log JP+ log JO + µ (3.2)
Dimana :
= Konstan
- = Koefisien
Y = Pendapatan Usaha Rumah Makan (Rp/Bln)
MK = Modal Kerja (Rp/Bln)
LT = Luas Tempat (
JP = Jumlah Pekerja (Orang)
JO = Jumlah Jam Operasional (Jam/Bln)
3.5. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel sebagaimana terdapat
pada persamaan diatas, dimana variabel - variabel tersebut diharapkan mampu
menjelaskan atau menjawab permasalahan serta tujuan yang diinginkan dalam penelitian
ini. Untuk menganalisis determinan pendapatan usaha Rumah Makan di sekitar Kampus
USU maka sebagai variabel bebas yakni Modal Kerja (MK), Luas Tempat (LT), Jumlah
Pekerja (JP) dan Jumlah Jam Operasional (JO) sedangkan sebagai variabel terikat
(independent variabel) yang disertakan dalam menganalisis determinan pendapatan
3.6. Defenisi Operasional
Untuk memudahkan pemahaman terhadap istilah dan variabel yang digunakan
dalam penelitian ini perlu diberikan batasan operasional sebagai berikut :
1. Modal Kerja adalah seluruh sumber daya dana yang digunakan untuk peralatan agar
usaha yang ditekuni dapat dijalankan. Dalam penelitian ini ditetapkan dengan
satuan Rupiah.
2. Luas Tempat adalah besarnya ukuran areal yang digunakan untuk usaha. Dalam
penelitian ini ditetapkan dengan satuan Meter persegi.
3. Jumlah Pekerja adalah keseluruhan personal yang bekerja pada rumah makan. Pada
penelitian ini dijelaskan dengan satuan orang.
4. Jumlah Jam Operasional adalah keseluruhan waktu yang digunakan usaha rumah
makan untuk beroperasi setiap harinya. Dalam penelitian ini ditetapkan pada satuan
jam.
5. Pendapatan Usaha Rumah Makan adalah seluruh pendapatan bersih yang dihasilkan
dari menjalankan usaha. Dalam penelitian ini dinyatakan dalam satuan Rupiah.
3.7. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Metode
Ordinary Least Square (OLS). Hal ini digunakan untuk melihat elastisitas Variabel
Independen terhadap Variabel Dependen Penelitian ini. Dan sebagai alat analisis untuk
3.7.1. Uji Validitas Data
Perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan yang reliable. Hasil
penelitian yang valid bila tedapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau data yang terkumpul tidak
mencerminkan seperti objek yang sebenarnya maka hasil penelitian tidak valid.
Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel adalah bila terdapat kesamaan data dalam
waktu yang berbeda, artinya apabila pada masa yang lalu bagus maka sekarang dan hari
esok pun harus bagus. Dalam memperoleh validitas dan reliabilitas data ini haruslah
melalui instrumen yang valid yaitu dengan alat ukur yang valid. Demikian dengan
instrumen yang reliabel yang berarti instrumen yang dapat menghasilkan hasil yang sama
dalam beberapa kali pegukuran. (Sugiono, 2000).
Uji validitas data dapat dilakukan terhadap pengujian validitas konstruksi, validitas
isi dan validitas eksternal. Validitas konstruksi adalah aspek-aspek yang akan diukur
berlandaskan teori tertentu. Hal ini dapat dikonsultasikan dengan para ahlinya. Setelah
pengujian dilakukan kepada ahli kemudian akan dilanjutkan kepada anggota sampel
sekitar 30 orang. Pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan mengkorelasikan antar
score item instrument. Apabila korelasinya rendah dan tidak signifikan maka instrumen
dianggab tidak valid. Uji validitas ini dapat diukur dengan teknik korelasi product
moment.
Sedangkan pengujian validitas isi adalah membandingkan antara isi instrumen
dengan isi materi seperti seorang dosen memberi ujian di luar pelajaran yang ditetapkan,
berarti instrumen ujian tersebut tidak valid. Pengujian ini dapat dilakukan kepada para
pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Hal ini dapat
dilakukan dengan menguji cobakan kepada sampel, kalau ditemukan perbedaan yang
terlalu mencolok maka instrumen harus disesuaikan.
3.7.2. Uji Reliabilitas Data
Pengujian reliabilitas digunakan untuk menguji hasil pengukuran angket dapat
dilakukan baik secara eksternal maupun internal. Secara ekternal dilakukan dengan
test-retest, equivalen dan gabungannya. Test-retest dilakukan dengan cara mencobakan
instrumen beberapa kali kepada responden, jadi dalam hal ini instrumennya sama,
respondennya sama dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien
korelasi antara percobaan pertama dan yang berikutnya. Bila koefisien positif dan
signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliable. Sedangkan dengan pendekatan
equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama.
Pengujian reliabilitas instrumen untuk ini dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan
hasil data yang diperoleh dari responden yang sama, waktunya sama, tetapi instrumennya
berbeda. Pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan sebelum melakukan
penelitian yang sebenarnya.
3.8. Test Uji Goodness of fit
Estimasi terhadap model dilakukan dengan menggunakan metode enter yang
tersedia pada program statistik Eviews versi 5,1. koefisien yang dihasilkan dapat dilihat
pada output regresi berdasarkan data yang dianalisis untuk kemudian diinterpretasikan
Pengujian statistik dilakukan dengan menggunakan uji statistik Uji-t (t-test) dan Uji
- F (F-test). Uji - t dimaksudkan untuk mengetahui signifikasi variabel secara partial,
sementara Uji - F mengetahui signifikasi statistik secara serentak, Uji R2 bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kekuatan variabel bebas menjelaskan variabel terikat.
3.9. Uji Penyimpangan Asumsi Klasik
Ada beberapa permasalahan yang bisa terjadi dalam model regresi linier, yang
secara statistik permasalahan tersebut dapat mengganggu model yang telah dilakukan,
bahkan dapat menyesatkan kesimpulan yang diambil dari persamaan yang terbentuk.
Untuk itu maka perlu melakukan uji penyimpangan asumsi klasik.
3.9.1. Uji Multikolinieritas
Interprestasi persamaan regresi linier secara implisit bergantung pada asumsi
bahwa variabel-variabel bebas dalam persamaan tersebut tidak saling berkorelasi. Jika
dalam sebuah persamaan terdapat multikolinieritas akan menimbulkan beberapa akibat,
untuk itu perlu pendeteksian multikolinieritas dengan besaran-besaran regresi yang di
dapat, yakni :
a. Variasi besar (dari taksiran OLS)
b. Interval kepercayaan lebar (karena variasi besar maka standar error besar
sehingga interval kepercayaan lebar).
c. Uji t (t-rasio) tidak signifikan, suatu variabel bebas yan signifikan baik secara
substansi maupun secara statistik jika dibuat regresi sederhana, bisa tidak
maka besar pula kemungkinan taksiran koefesien regresi (α1 – α4) tidak
signifikan.
d. R2 tinggi tetapi tidak banyak variabel yang signifikan dari Uji t
e. Terkadang nilai taksiran koefesien yang didapat akan mempunyai nilai yang tidak
sesuai dengan substansi, sehingga dapat menyesatkan interprestasi
Dengan menggunakan program Eviews versi 5,1, ada atau tidaknya gejala
multikolinearitas pada model analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
membandingkan nilai R² Model dengan nilai R² menurut persamaan berikut :
1) LOG MK = a + b Log LT + c Log JP + d Log JO
2) LOG LT = a + b Log MK + c Log JP + d Log JO
3) LOG JP = a + b Log LT + c Log MK + d Log JO
4) LOG JO = a + b Log LT + c Log JP + d Log MK
Apabila R² menurut persamaan diatas tidak ada yang lebih besar dari R² model, maka
model yang dipalao bebas dari pelanggaran multikolinieritas.
3.9.2. Uji Heterokedastisitas
Untuk mendapatkan model terbaik, yaitu yang mempunyai daya penjelas yang
tinggi dan mempunyai daya kemampuan untuk memprediksi yang baik, maka model
tersebut harus bebas dari masalah heterokesdatisitas, multikolinearitas, ketidaknormalan
data, dan autokorelasi. Uji ini dilakukan atas variabel yang digunkan dalam menguji
hipotesis kedua yang menggunakan regresi linear.
Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linear klasik adalah
tidaknya heterokedastisitas dalam satu varian error term suatu model regresi adalah
metode Park. Heterokedastisitas dan Uji white dalam penelitian ini dideteksi dengan uji
white heterocedasticity.
3.9.3. Uji Normalitas Data
Pengujian Normalitas Data bertujuan untuk mengetahui apakah suatu variabel
normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal.
Normal atau tidaknya berdasar patokan distribusi normal dari data dengan mean dan
standar deviasi yang sama. Jadi uji normalitas pada dasarnya yakni melakukan
perbandingan antara data yang kita miliki dengan data berdistribusi normal yang
memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data yang kita pakai.
Data yang mempunyai distribusi yang normal merupakan salah satu syarat
dilakukannya parametric-test. Untuk data yang tidak mempunyai distribusi normal tentu
saja analisisnya harus menggunakan non parametric test. Selain itu data yang
mempunyai distribusi secara normal berarti mempunyai sebaran yang normal pula.
Dengan profil data semacam ini maka data tersebut dianggap bisa mewakili populasi.
Untuk mengetahui apakah data yang kita miliki normal atau tidak, secara kasat
mata kita bisa melihat histogram dari data yang dimaksud, apakah membentuk kurva
normal atau tidak.Tentu saja cara ini sangat subyektif.
Uji normalitas data yang digunakan di sini adalah uji Jarque Bera. Tahap uji
Jarque Bera dengan menggunakan Eviews secara ringkas adalah sebagai berikut :
a. Formulasi hipotesis
HA : distribusi ut tidak normal
b. Menentukan tingkat signifikansi (a)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Kampus USU Padang Bulan sebagai kampus utama berlokasi di Keluarahan Padang
Bulan Kecamatan Medan Baru. Kampus ini mulai digunakan sejak tahun 1957, sebelumnya
beberapa Fakultas di lingkungan USU menggunakan sejumlah gedung yang tersebar di kota
Medan termasuk di antaranya berlokasi di Jalan Seram, Jalan Cik Ditiro, Jalan Sempali, dan
Jalan Gandhi. Kampus Padang Bulan yang pada awalnya terdapat di pinggiran kota Medan,
kemudiaan dengan perkembangan kota Medan sehingga sekarang berada di tengah-tengah
kota. Kampus ini memiliki luas sekitar 122 Ha, dengan zona akademik seluas sekitar 100 Ha
yang berada ditengahnya.
Kampus Padang Bulan dapat dicapai dengan mudah baik dari pusat kota maupun dari
bandar udara. Jarak kampus dengan pusat kota (Lapangan Merdeka) sekitar 15 km yang dapat
ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 20 menit atau dengan bus mini angkutan
kota selama sekitar 30 menit. Jarak kampus dengan bandar udara Polonia Internasional Airport
sekitar 6 km yang dapat ditempuh dengan menggunakan taksi selama sekitar 15 menit.
4.1.1. Perkembangan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1. Perkembangan Usaha Rumah Makan di Sekitar Lingkungan Universitas Sumatera Utara
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008
Berdasarkan pada penjelasan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa pada tahun 2004
jumlah rumah makan yang ada disekitar Kampus USU (sesuai gambar 3.1 di atas) sebanyak 16
rumah makan. Pada tahun 2005 jumlah rumah makan tersebut bertambah menjadi 29 buah dan
pada tahun 2006 jumlah ini bertambah menjadi40 buah. Beberapa perkembangan tentang
jumlah ini terus bertambah menjadi 56 rumah makan pada tahun 2007 dan periode setahun
kemudian yakni tahun 2008 menjadi 66 rumah makan.selanjutnya perkembangan jumlah
rumah makan ini masih terus bertambah menjadi 68 rumah makan.
4.1.2. Laju Pertumbuhan Jumlah Rumah Makan Di Sekitar Kampus USU
Tabel 4.2. Laju Pertumbuhan Jumlah Rumah Makan 2005-2009
Tahun Tingkat Pertumbuhan
Dapat dijelaskan pula melalui Tabel 4.2. di atas mengenai Laju pertumbuhan Jumlah
Rumah Makan 2005-2009. Pada selang waktu 2004-2005 laju pertumbuhan jumlah rumah
makan yang ada di sekitar lingkungan kampus Universitas Sumatera Utara mencapai 81,2
persen. Pada selang waktu tahun 2005 – 2006 naik menjadi 84,6 persen. Pada tahun 2006 –
2007 laju pertumbuhan naik lagi menjadi 145 % sekaligus menjadi tingkat pertumbuhan
jumlah rumah makan tertinggi pada kurun waktu 5 tahun terakhir. Hal ini membuktikan bahwa
minat masyarakat berinvestasi pada sektor rumah makan di sekitar lingkungan kampus USU
meningkat tajam. Di selang waktu 2007 – 2008 pertumbuhan ini melemah kembali menjadi
62,5 persen dan pada tahun 2008 – 2009 menjadi 20 persen saja. Dengan demikian,
berdasarkan keterangan responden tersebut diketahui pada selang waktu 5 tahun terakhir
rata-rata laju pertumbuhan rumah makan di sekitar kampus USU adalah 78,6 persen.
4.2. Karakteristik Responden
4.2.1. Motivasi Pelaku Usaha Rumah Makan
Tabel 4.3. Karakteristik Motivasi Pelaku Usaha
Kriteria Motivasi Frekwensi Persentase
(%)
Memenuhi Kebutuhan Mahasiswa
10 14.71
Orientasi Pasar 7 10.29
Letaknya Strategis 33 48.53
Pendapatan yang lebih tinggi 13 19.12
Membuka Usaha Kecil 5 7.35
Total 68 100
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008
Berdasarkan penjelasan pada Tabel 4.2 di atas diketahui bahwa motif para pelaku usaha
Motivasi mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi sebanyak 13 orang atau 19,12 persen,
motivasi orientasi pasar dijawab sebanyak 7 orang atau 14,71 persen dan sedangkan motivasi
reponden melakukan usaha rumah makan di sana sebanyak 5 orang atau 7,35 persen menjawab
ingin membuka suatu usaha kecil serta motivasi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa
sebanyak 10 orang atau 14,71 persen.
4.2.2. Karakteristik Usia Responden
Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Usia
Kelas usia Frekwensi Persentase
(%)
21 – 30 Tahun 0 0.0
31 – 40 Tahun 11 16.2
41 – 50 Tahun 34 50.0
51 – 60 Tahun 23 33.8
61 – 70 Tahun 0 0.0
Total 68 100
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008
Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa responden paling
dominan berusia 41 sampai dengan 50 tahun sebanyak 34 orang atau 50 persen. Selanjutnya
responden berusia 31 s.d 40 tahun sebanyak 11 orang atau 16,2 persen. Responden yang
4.2.3. Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 4.5. Karakteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan/ Pendidikan Terakhir
Pendidikan terakhir Frekwensi Persentase
(%)
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008
Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa responden dengan
tingkat pendidikan terakhir paling dominan adalah pada tingkat diploma dan Strata 1 yakni
sebanyak 32 orang atau 47,1 persen. Selanjutnya responden berpendidikan terakhir SMP
sebanyak 12 orang atau 17,6 persen, responden yang berpendidikan terakhir SMU sebanyak 17
orang atau 25 persen dan responden yang berpendidikan terakhir sampai ke tingkat
pascasarjana sebanyak 7 orang atau 10,3 persen.
4.2.4. Karakteristik Pekerjaan Responden
Tabel 4.6. Karakteristik Responden Menurut Jenis Pekerjaan
Jenis Pekerjaan Frekwensi Persentase
(%)
Pegawai Negeri Sipil 6 9.0
Karyawan/Pegawai Swasta 23 34.0
Wira Usaha 39 57.0
Total 68 100
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008
Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang bekerja
sebagai wira usaha paling dominan yakni sebanyak 39 orang atau 57,0 persen. Selanjutnya
responden pegawai negeri sipil sebanyak 6 orang atau 9,0 persen, responden yang pegawai
4.2.5. Karakteristik RespondenStatus Kepemilikan Usaha
Tabel 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Usaha yang Dilakukan
Status kepemilikan Usaha Jlh. Responden Persentase
(%)
Milik Sendiri 22 32,0
Usaha Keluarga/ Firma 28 41,0
PT 18 27,0
Total 68 100
Sumber : Pengolahan Data Primer, 2008
Pada tabulasi jawaban responden di atas dapat dijelaskan bahwa status usaha yang
ditekuni responden paling dominan adalah usaha keluarga/ firma yaitu sebanyak 41 persen atau
28 responden. Selanjutnya status usaha yang ditekuni responden berstatus PT sebanyak 18
responden atau 27 persen dan usaha yang ditekuni responden berstatus milik sendiri yaitu
sebanyak 22 orang atau 32,0 persen.
4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas bisa diartikan sebagai mengukur apa yg seharusnya diukur serta sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsi
pengukurannya tahap ini dilakukan agar data yg diperoleh bisa relevan/sesuai dengan tujuan
diadakannya pengukuran tersebut (Alhusin, 2001)
Berdasarkan pada pengujian awal terhadap 30 orang responden, Uji validitas dilakukan
dengan mengukur korelasi antara variabel/ item dengan skor total variabel. Cara mengukur
validitas konstruk yaitu dengan mencari korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan
skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang dapat dijelaskan pada
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Validitas Instrumen
Pada Tabel 4.8. diatas dapat dijelaskan tentang masing-masing nilai korelasi product
moment dari setiap item yang diuji. Melalui hasil printout penghitungan Eviews Versi 5,1
tersebut dihasilkan bahwa tidak ada nilai korelasi item terhadap total skornya menunjukkan
lebih kecil daripada 0,3 atau r < 0,3. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrument
pengukuran yang dipakai pada penelitian ini valid.
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk
memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu (Alhusin, 2001).
Dalam penelitian ini dihasilkan analisis uji reliabilitas dengan mencari nilai Alfa Cronbach
dengan bantuan Eviews Versi 5,1 dan dihasilkan sebagai berikut :
Tabel 4.9. Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen
Item/ Materi yang Diuji
Nilai Alfa Cronbach Keterangan
Sedangkan untuk mengetahui item tersebut reliable atau tidak, dilihat pada nilai alpha
dicocokkan dengan nilai table r product moment untuk n = 30 dan α = 5% adalah 0,388 .
Ternyata, alpha lebih besar dari r table, artinya signifikan/ reliable.
4.4. Hasil Estimasi Model Penelitian
Untuk mengetahui pegaruh variabel bebas (Modal kerja, Luas tempat, Jumlah Pekerja dan
Jumlah Jam operasional) terhadap variabel terikat (Pendapatan Rumah Makan di sekitar
Universitas Sumatera Utara) dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda.
Hasil estimasi tersebut ditunjukkan pada tabel 4.10 sebagai berikut ;
Tabel 4.10 Hasil Estimasi Model Penelitian
Variabel Koefisien Std.Error t-statistics Prob
Konstanta 5.524452 0.956759 5.774133 0.0000
Log MK 0.273268 0.071186 3.838762 0.0003
Log LT 0.083144 0.114532 0.725940 0.4706
Log JP 0.490695 0.115600 4.244760 0.0001
Log JO 0.542707 0.311480 1.742347 0.0863
Sumber : Hasil Analisis Data Penelitian, Tahun 2009
Berdasarkan hasil estimasi yang ditunjukkan pada tabel di atas, maka hasilnya dapat
Keterangan : ***) Signifikan pada α = 1% *) Signifikan pada α = 10%
Berdasarkan hasil estimasi di atas diketahui bahwa koefisien determinasi (R2) sebesar
0.703 yang bermakna bahwa variabel independen Modal Kerja, Luas Tempat, Jumlah Pekerja
dan Jumlah Jam operasional mampu menjelaskan variasi pada pendapatan rumah makan
sebesar 70,3 % dan sisanya sebesar 29,7 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam modal estimasi penelitian ini.
Dilihat dari nilai F-statistik yaitu sebesar 37.278 yang signifikan pada tingkat
keyakinan 99 % atau α = 1 %, berarti bahwa secara secara bersama-sama (simultan) variabel Modal Kerja, Luas Tempat, Jumlah Pekerja dan Jumlah Jam operasional mempengaruhi
variabel Pendapatan Usaha rumah makan di sekitar Universitas Sumatera Utara.
Berdasarkan uji partial Uji t-statistik (uji secara partial) dapat diketahui
variabel-variabel mana yang berpengaruh secara signifikan terhadap Pendapatan Usaha rumah makan di
sekitar Universitas Sumatera Utara. Pada jumlah sampel (n)= 68, variabel bebas (k)=5. Dengan
demikian k = 5 dijumpai Degree of Freedom (DF) = 68 - 5 = 63. Pada DF = 63 dijumpai t-tabel
pada pengujian dua ekor; α = 0.05 : 2 sebesar α = 0.025 sebesar 1,980 dan α = 0.05 adalah 1,658. Berikut hasil uji-t pada masing-masing variabel independen.
4.4.1. Variabel Modal Kerja
Berdasarkan hasil estimasi dihasilkan bahwa variabel modal kerja (MK) berpengaruh positif
terhadap variabel pendapatan usaha rumah makan disekitar lingkungan USU. Hal ini berarti
bahwa semakin besar modal kerja yang digunakan maka akan meningkatkan pendapatan usaha