ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DI SATKER UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TESIS
Oleh
RETNO WAHYUNI 077017082/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KUALITAS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DI SATKER UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains dalam Program Studi Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Oleh
RETNO WAHYUNI 077017082/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Judul Tesis : ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DI SATKER UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Nama Mahasiswa : Retno Wahyuni Nomor Pokok : 077017082 Program Studi : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA.,Ak) (Drs.Zainul Bahri Torong,M.Si,Ak)
Ketua Anggota
Ketua Program Studi Direktur
Tanggal lulus : 5 Januari 2010 Telah Diuji Pada
Tanggal : 5 Januari 2010
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Ade Fatma Lubis,MAFIS,MBA,Ak Anggota : 1. Drs. Zainul Bahri Torong,M.Si,Ak
3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis,M.Si,Ak 4. Drs. Fahmi Natigor,M.Ec,Ac
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesejahteraan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbit oleh orang lain.
Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara
benar dan jelas dalam daftar pustaka.
Medan, November 2009
Yang membuat pernyataan
ABSTRAK
Dalam pengambilan keputusan diperlukan informasi yang memadai. Laporan pertanggung jawaban merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan untuk tujuan tersebut. Karena manfaat dari laporan pertanggungjawaban akan berkurang seiring berjalannya waktu maka ketepatan waktu menjadi faktor penting dalam proses penyusunan laporan pertanggungjawaban. Seiring dengan reformasi di bidang keuangan negara, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Kualitas laporan pertanggung jawaban dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu: gaya kepemimpinan, pelatihan bagi pegawai, dan komitmen organisasi. Penelitian ini akan menguji pengaruh ketiga faktor tersebut dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban di Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berdimensi hubungan kausal. Hubungan kausal dalam penelitian ini adalah hubungan kausal analisis faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu Gaya Manajemen, Pelatihan pegawai, dan komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Pertanggungjawaban. Alat analisis yang digunakan adalah anlisis regresi berganda dengan melakukan penarikan kesimpulan secara simultan dan parsial.
Berdasarkan analisis terhadap data yang diperoleh menghasilkan kesimpulan; gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi mempengaruhi laporan pertanggungjawaban di Universitas Negeri Medan. Hal ini terlihat dari nilai FHitung (4.10) > FTabel (3.20) dan nilai signifikansi model (0,012) < dari taraf
sinifikansi (0.05). Analisis secara parsial menunjukkan bahwa Gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi tidak mempengaruhi laporan pertanggungjawabaan secara signifikan.
ABSTRACT
In making a decision sufficient information is needed. Responsibility report is such a source of information which is often used to the main aim. Because the advantages of responsibility report will decrease as the time goes by, that’s why the time punctuality becomes an important factor in forming responsibility report process. Along with reformation in state financial, so it’s needed to do some changes in many sector to support the state financial in order to make it walks fluently. The quality of responsibility report is influenced by several factor, such as; lead style, employee training, and organization commitment. This research will examine influence these three factors in forming the responsibility report in State University of Medan.
This research is qualitative research which ---- related causative. Causative relation in this research is effected analytic causative relation of factors they are Management Style, Employee Training, and Organization commitments to the quality of Responsibility report. Tool of this analytic is “Analisis regresi berganda” by taking a decision simultaneous and partially.
According to the analysis of received data produced: Lead style, employee training and organization commitment influenced responsibility report in State University of Medan. We can see this from FSums value (4.10) > FTable (3.20) and significant model (0.012) < significant degree (0.05). Partially analysis show that the lead style, employee training, and organization commitment didn’t influent responsibility report significantly.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
berkah dan rahmat Nya yang telah memberi karunia, rezeki dan pentunjuk sehingga
penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kualitas Laporan Pertanggungjawaban Di Satker Universitas Negeri
Medan”.
Penulisan tesis ini merupakan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan
Program Magister Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Tesis ini dapat selesai atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dan dalam
kesempatan ini penulis ingin menghaturkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc.(CTM) Sp.A(K), selaku
Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B,M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA.,Ak, selaku Ketua Program Magister
Akuntansi Sekolah Pascasarjana dan bertindak sebagai dosen pembimbing penulis
yang telah banyak memberi arahan, koreksi, saran dan bimbingan kepada penulis
sehingga selesainya tesis ini.
4. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah
banyak memberikan arahan, saran, bimbingan serta koreksi sehingga selesainya
tesis ini.
5. Ibu Dra. Hj.Tapi Anda Sari Lubis, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi
Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, dan
bertindak sebagai dosen pembanding yang telah banyak memberikan masukan
6. Bapak Drs. Rasdianto, MA, Ak., selaku dosen pembanding yang telah banyak
memberikan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam
penyelesaian tesis ini.
7. Bapak Drs. Fahmi Natigor, M.Ec,Ac., selaku dosen pembanding yang telah
banyak memberikan kritik dan saran nya guna perbaikan penyelesaian tesis ini,
serta Bapak/Ibu para staff pengajar Program Magister Akuntansi Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah mencurahkan
pengetahuannya kepada penulis, serta seluruh staff akademik yang telah
memberikan bantuan kepada penulis selama mengikuti pendidikan.
8. Rekan-rekan dari Program Beasiswa Diknas terima kasih atas kekompakan dan
dukungannya selama ini dan juga Bapak/Ibu Ka/Kasub.bag dan teman-teman
sejawat di Keuangan BAUK UNIMED yang telah memberikan dukungan positif
dalam penyelesaian tesis ini.
9. Suami dan anak-anakku tercinta Iskandar Dewantara,SE.Ak dan Ananda Shayna
Tsabita D. dan M.Ariib D. dan kedua orang tuaku Prof.Drs.H.Darmono dan
Hj.Rohani serta seluruh keluarga yang menjadi sumber kekuatan, dorongan, doa
dan kasih sayang nya yang telah membantu dalam penyelesaian tesis ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna,
namun besar sekali harapan penulis, bahwa tesis ini dapat bermanfaat bagi berbagai
kalangan yang menggunakannya.
Medan, Januari 2010 Penulis,
RIWAYAT HIDUP
1. Nama : Retno Wahyuni
2. Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 15 Juni 1977
3. Agama : Islam
4. Pekerjaan : Staff Pelaksana di bag. Keuangan BAUK Universitas
Negeri Medan
5. Alamat Kantor : Jl. Willem Iskandar Psr. V. Medan Estate
6. Alamat Rumah : Jl. S.M. Raja Gg. Rukun No. 3 Medan
7. No. Telp/HP : 7861200/08126580064
8. Pendidikan :
a. SDN 9 Medan, Lulus Tahun 1989
b. SMPN 2 Medan, Lulus Tahun 1992
c. SMAN 1 Medan, Lulus Tahun 1996
d. Sarjana (S-1) Lulus Tahun 2001 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
RIWAYAT HIDUP ... v
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... 5
1.5. Originalitas... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7
2.1. Tinjauan Teori... 7
2.1.1. Gaya Kepemimpinan... 7
2.1.2. Pelatihan Pegawai ... 8
2.1.3. Komitmen Organisasi... 8
2.1.4. Kualitas Laporan Pertanggungjawaban ... 9
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 13
3.1. Kerangka Konseptual ... 13
3.2. Hipotesis Penelitian... 4
BAB IV METODE PENELITIAN ... 15
4.1. Jenis Penelitian... 15
4.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 15
4.3. Populasi dan Sampel ... 15
4.4. Prosedur Pengumpulan Data ... 17
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel... 19
4.6. Model dan Teknik Analisis Data ... 21
4.6.1. Model Analisa Data... 21
4.6.2. Teknik Analisis Data... 22
4.6.2.1. Uji Kualitas Data... 23
4.6.2.2. Uji Asumsi Klasik ... 24
4.6.2.3. Statistik Deskriptif ... 25
4.6.2.4. Uji Hipotesis ... 26
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29
5.1. Hasil Penelitian ... 29
5.1.1. Gambaran Umum Responden Penelitian ... 29
5.1.2. Pengujian Alat Ukur... 30
5.1.2.1. Uji Reliabilitas ... 31
5.1.2.2. Uji Validitas ... 32
5.1.3. Uji Asumsi Klasik ... 33
5.1.3.1. Uji Multikolinearitas ... 33
5.1.3.2. Uji Heteroskedastisitas... 34
5.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 37
5.2.1. Deskripsi Statistik ... 38
5.2.2. Pengujian Hipotesa ... 40
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 45
6.1. Kesimpulan ... 45
6.2. Keterbatasan... 46
6.3. Saran... 46
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
2.1. Matriks Beberapa Penelitian Terdahulu... 11
4.1. Definisi Operasional ... 21
5.1. Distribusi Kuesioner ... 30
5.2. Keterangan Butir Pernyataan Kuesioner... 31
5.3. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpa ... 31
5.4. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 32
5.5. Hasil Pengujian Reliabilitas ... 32
5.6. Hasil Pengujian Validitas... 33
5.7. Pengujian Multikolinearitas ... 34
5.8. Pengujian Normalitas ... 36
5.9. Rangkuman Statistik Deskriptif ... 38
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian ... 13
5.1 Pengujian Heteroskedastisitas... 36
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
1. Kuesioner ... 51
2. Data Hasil kuesioner ... 54
3. Data Hasil Olahan untuk Regresi... 56
4. Statistik Deskriptif ... 58
5. Validitas dan Reliabilitas ... 59
6. Uji Normalitas... 61
7. Uji Multikolinearitas ... 62
8. Uji Heteroskedastisitas... 63
9. Pengujian Model ... 64
10. T- Statistics Reference – Upper Tailed Test – Alpha = Area Under the curve for upper tail ... 66
11. Tabel of F-Statistics P=0.05... 68
ABSTRAK
Dalam pengambilan keputusan diperlukan informasi yang memadai. Laporan pertanggung jawaban merupakan salah satu sumber informasi yang sering digunakan untuk tujuan tersebut. Karena manfaat dari laporan pertanggungjawaban akan berkurang seiring berjalannya waktu maka ketepatan waktu menjadi faktor penting dalam proses penyusunan laporan pertanggungjawaban. Seiring dengan reformasi di bidang keuangan negara, maka perlu dilakukan perubahan-perubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Kualitas laporan pertanggung jawaban dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu: gaya kepemimpinan, pelatihan bagi pegawai, dan komitmen organisasi. Penelitian ini akan menguji pengaruh ketiga faktor tersebut dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban di Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang berdimensi hubungan kausal. Hubungan kausal dalam penelitian ini adalah hubungan kausal analisis faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu Gaya Manajemen, Pelatihan pegawai, dan komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan Pertanggungjawaban. Alat analisis yang digunakan adalah anlisis regresi berganda dengan melakukan penarikan kesimpulan secara simultan dan parsial.
Berdasarkan analisis terhadap data yang diperoleh menghasilkan kesimpulan; gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi mempengaruhi laporan pertanggungjawaban di Universitas Negeri Medan. Hal ini terlihat dari nilai FHitung (4.10) > FTabel (3.20) dan nilai signifikansi model (0,012) < dari taraf
sinifikansi (0.05). Analisis secara parsial menunjukkan bahwa Gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi tidak mempengaruhi laporan pertanggungjawabaan secara signifikan.
ABSTRACT
In making a decision sufficient information is needed. Responsibility report is such a source of information which is often used to the main aim. Because the advantages of responsibility report will decrease as the time goes by, that’s why the time punctuality becomes an important factor in forming responsibility report process. Along with reformation in state financial, so it’s needed to do some changes in many sector to support the state financial in order to make it walks fluently. The quality of responsibility report is influenced by several factor, such as; lead style, employee training, and organization commitment. This research will examine influence these three factors in forming the responsibility report in State University of Medan.
This research is qualitative research which ---- related causative. Causative relation in this research is effected analytic causative relation of factors they are Management Style, Employee Training, and Organization commitments to the quality of Responsibility report. Tool of this analytic is “Analisis regresi berganda” by taking a decision simultaneous and partially.
According to the analysis of received data produced: Lead style, employee training and organization commitment influenced responsibility report in State University of Medan. We can see this from FSums value (4.10) > FTable (3.20) and significant model (0.012) < significant degree (0.05). Partially analysis show that the lead style, employee training, and organization commitment didn’t influent responsibility report significantly.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Laporan pertanggung jawaban merupakan salah satu sumber informasi yang
sering digunakan oleh para pengguna laporan pertanggung jawaban. Didalamnya
terkandung informasi yang dapat memberikan bahan pertimbangan bagi para
pengguna laporan pertanggung jawaban dalam rangka pengambilan keputusan.
Manfaat dari kandungan informasi yang ada dalam laporan pertanggung jawaban
akan makin berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu ketepatan
waktu penyampaian laporan pertanggung jawaban sangatlah penting. Apabila
penyelesaian penyajian laporan pertanggung jawaban terlambat atau tidak diperoleh
saat dibutuhkan, maka relevansi dan manfaat laporan pertanggung jawaban untuk
pengambilan keputusan akan berkurang (Mamduh, 2003 :35).
Seiring dengan reformasi di bidang keuangan negara, maka perlu dilakukan
perubahan-perubahan di berbagai bidang untuk mendukung agar reformasi di bidang
keuangan negara dapat berjalan dengan baik. Salah satu perubahan yang signifikan
adalah perubahan di bidang akuntansi pemerintahan karena melalui proses akuntansi
dihasilkan informasi keuangan yang tersedia bagi berbagai pihak untuk digunakan
sesuai dengan tujuan masing-masing. Dalam rangka peningkatan kualitas laporan
meningkatkan kredibilitasnya dan pada gilirannya akan dapat mewujudkan
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan instansi.
Menurut buku Laporan monitoring pelaksanaan anggaran UNIMED (2007),
Tujuan laporan pertanggung jawaban :
a. Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan
yang direncanakan, apa yang dikerjakan, apa yang belum dapat dikerjakan,
hambatan apa yang terjadi, serta upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi
hambatan tersebut.
b. Memeriksa dan memberi masukan dan arahan-arahan dalam pembuatan buku
kas umum dan buku bantuan lainnya.
c. Memeriksa dokumen-dokumen pendukung.
d. Melaksankan pengawasan intern.
e. Memberikan bahan masukan kepada pimpinan Universitas dan Unit-unit
terkait dalam pengambilan keputusan.
Bagus tidaknya laporan pertanggung jawaban dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain yaitu: gaya kepimpinan, pelatihan bagi pegawai, dan komitmen
organisasi. Keberhasilan ataupun kegagalan suatu organisasi dalam mencapai
tujuannya berhubungan dengan peranan seorang pemimpin. Kepemimpinan yang
efektif harus memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam
mencapai tujuan organisasi. Tanpa kepemimpinan atau bimbingan, hubungan antara
tujuan perseorangan dan tujuan organisasi mungkin menjadi tidak searah. Keadaan ini
sementara itu keseluruhan organisasi menjadi tidak efisien dalam pencapaian
sasaran-sasarannya. Pendekatan untuk memahami kepemimpinan yang sukses memusatkan
diri pada apa yang dilakukan seorang pemimpin (gayanya). Gaya kepemimpinan
sangat berpengaruh terhadap efektivitas seorang pemimpin. Dengan kemampuan
yang dimilikinya seorang pemimpin dapat memberikan pengaruh bagi anggota atau
stafnya untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang diarahkn dan
dikehendakinya dalam upaya mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
Komitmen seseorang terhadap organisasi (organizational commitment)
seringkali menjadi isu yang sangat penting di dalam aktivitas organisasi. Komitmen
terhadap organisasi menyiratkan hubungan pegawai dengan organisasi secara aktif.
Komitmen organisasi secara umum dapat diartikan sebagai keterikatan karyawan
pada organisasi dimana karyawan itu bekerja. Komitmen dibutuhkan oleh organisasi
agar sumber daya manusia yang kompeten dalam organisasi dapat terjaga dan
terpelihara dengan baik. Hal ini dapat diupayakan bila pegawai merasa adanya
dukungan organisasi dan kepuasan kerja.
Pentingnya program pelatihan pegawai menjadi sebuah keharusan dan
kebutuhan bagi organisasi yang ingin meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman karyawannya disemua level organisasi. Organisasi harus mampu
mengidentifikasi kebutuhan organisasi, individu, model dan jenis pelatihan dan
pengembangan serta departemen/level yang akan dilatih agar dapat disesuaikan
keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman untuk pekerjaan yang lebih baik dimasa
depan.
Sebagaimana uraian latar belakang masalah diatas mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan
pertanggung jawaban di satuan kerja UNIMED.
1.2. Rumusan Masalah
Dengan melihat uraian dan latar belakang di atas maka permasalahan yang
akan dianalisis dalam penelitian ini adalah:
Apakah faktor gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, dan pelatihan pegawai
berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas laporan pertanggung
jawaban di satuan kerja Universitas Negeri Medan?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
Mengetahui dan memberikan bukti empiris tentang pengaruh faktor gaya
kepemimpinan, komitmen organisasi, dan pelatihan pegawai terhadap kualitas
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi peneliti bermanfaat untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan,
khususnya tentang kualitas laporan pertanggungjawaban di Universitas
Negeri Medan
2. Bagi manajemen/pimpinan institusi sebagai bahan pertimbangan dan
masukan bagi Pembuat Kebijakan dalam optimalisasi penyajian Laporan
pertanggung jawaban di Universitas Negeri Medan.
3. Bagi akademisi terutama calon peneliti sebagai bahan acuan dan referensi
untuk penelitian selanjutnya terutama yang berminat untuk meneliti
masalah penyusunan dan penyajian laporan pertanggung jawaban.
1.5. Originalitas
Peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas laporan pertanggung jawaban, yang disebabkan masih adanya
kendala yang masih dirasa sulit untuk memperoleh data-data yang akurat dan cara
penataan buku yang belum sempurna di unit kerja di lingkungan Universitas Negeri
Medan. Dimana faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan pertanggung
jawaban, antara lain seperti gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen
Sehubungan hal tersebut, peneliti merasa tertarik mengkaji kedalam penelitian
dengan mengambil judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas
Laporan Pertanggung jawaban di Satker Universitas Negeri Medan, sehingga
penelitian ini merupakan ide peneliti sendiri dan hasil karya peneliti sendiri, serta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Tinjauan Teori
2.1.1. Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan (Leadership Style) seorang pemimpin akan sangat
berpengaruh terhadap kinerja pegawai dan pencapaian tujuan instansi. Pemilihan
gaya kepemimpinan yang benar dan tepat dapat mengarahkan pencapaian tujuan
perorangan maupun tujuan organisasi atau instansi. Dengan gaya kepemimpinan yang
tidak sesuai dapat mengakibatkan pencapaian tujuan instansi akan terabaikan dan
pengarahan terhadap pegawai akan menjadi tidak jelas, dimana hal ini dapat
mengakibat kan ketidakpuasan pada pegawai.
Setiap pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya mempunyai cara dan
gaya. Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian
sendiri yang khas, sehingga tingkah laku dan gaya nya membedakan dirinya dari
orang lain. Kegagalan atau keberhasilan yang dipimpin dalam melaksanakan
tugas-tugas pekerjaannya menunjukkan kegagalan atau keberhasilan pemimpin itu sendiri.
Gaya Kepemimpinan menurut Arif dan Tanjung (2003) adalah dalam usaha
untuk dapat menguasai dan mempengaruhi serta memotivasi orang lain, maka
diperlukan suatu keputusan untuk mengambil gaya kepemimpinan yang paling sesuai
Winardi (2000), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu gaya
yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahan.
Menurut White dan Lippit dalam Reksohadiprodjo dan Handoko (2001)
terdapat perbedaan gaya kepemimpinan yang diterapkan pemimpin pada organisasi
dan perusahaan akan memberikan pengaruh yang berbeda pada bentuk partisipasi dari
individu maupun kelompok.
2.1.2. Pelatihan Pegawai
Penyelenggaraan pelatihan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan pekerjaan.
Flipo (1989) dalam Situmorang (2003) menyatakan “pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu dan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan”.
Handoko (1996) dalam Situmorang (2003) menyatakan “ pelatihan merupakan suatu usaha untuk menghilangkan kesenjangan (gap) antara kemampuan yang dimiliki oleh karyawan dengan unsur-unsur yang dikehendaki oleh perusahaan”.
Simamora (1997) mengatakan “tujuan utama pelatihan adalah untuk memperbaiki kinerja,meningkatkan keahlian, mengurangi waktu belajar, membantu memecahkan permasalahan operasional dan melaksanakan pekerjaan secara efektif, promosi, orientasi, serta memenuhi kebutuhan-kebutuhan pekembangan pribadi”.
2.1.3. Komitmen Organisasi
Komitmen organisasi didefinisikan oleh Robin (1996) dalam Yunita (2000:
44) yaitu sebagai derajat sejauhmana seorang karyawan memihak pada suatu
organisasi tertentu dan tujuannya, dan berniat memelihara keanggotaan dalam
organisasi itu. Konsep komitmen organisasi yang dikemukakan diatas memiliki tiga
a. Percaya dan menerima tujuan-tujuan dan nilai-nilai organisasi
b. Rela berusaha mencapai tujuan organisasi
c. Memiliki kemauan yang kuat untuk tetap menjadi anggota
organisasi
Wiener (1982) dalam Rahman (2002) mendefinisikan komitmen
organisasi sebagai dorongan dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat
menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan
kepentingan organisasi. Dalam pandangan ini, individu memiliki komitmen tinggi
akan lebih mengutamakan kepentingan organisasi dari pada kepentingan pribadinya.
Bagi individu yang komitmennya lebih tingi,pencapaian tujuan organisasi merupakan
hal penting, dengan demikian membuat organisasi lebih produktif dan kemungkinan
terjadinya senjangan dapat dihindari. Sebaliknya bagi individu yang komitmennya
rendah, akan mempunyai perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi,
dan cenderung berusaha memenuhi kepentingan pribadi.
2.1.4. Kualitas Laporan Pertanggungjawaban
Laporan pertanggungjawaban berguna sebagai bahan evaluasi terhadap
keseluruhan proses pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil yang dapat dicapai dari suatu
kegiatan, yang selanjutnya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
perbaikan-perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan pada masa yang
Kualitas laporan pertanggung jawaban menurut
http://www.uin-suka.info/joomlakusuka/kemahasiswaan/proposal/lpj.htm adalah suatu dokumen
tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan tentang pelakssanaan
kegiatan dari suatu satuan kerja kepada unit organisasi yang lebih tinggi.
Laporan pertanggung jawaban haruslah tersusun secara sistematis yaitu
mengikuti susunan/urutan tertentu yang bersifat logis, komprehensif yaitu mencakup
keseluruhan informasi yang perlu diketahui, terpadu, saling terkait antara satu bagian
dengan bagian lain.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengambil inspirasi pemikiran dari penelitian yang dilakukan
oleh Ritchi (2008) melakukan penelitian tentang tinjauan deskriptif atas pelaporan
akuntabilitas instansi pendidikan tinggi pemerintah : studi lapangan dalam penentuan
dan pengukuran indikator kinerja. Variabel penelitian nya adalah review kesesuaian
LAKIP fakultas terhadap pedoman pelaporan akuntabilitas versi keputusan kepala
lembaga administrasi negara no. 239 dan relevansi LAKIP fakultas dari perspektif
value for money. Dan hasil yang diperoleh adalah penyusunan LAKIP fakultas secara
umum dapat dikatakan telah cukup mewakili proses penilaian kinerja yang berlaku di
perguruan tinggi pemerintah. Sementara dari perspektif penyajian indikator kinerja,
masih diperlukan upaya perbaikan dalam penyajian indikator, termasuk upaya agar
lebih akurat menentukan indikator kinerja yang sesuai dengan sasaran yang hendak
Putra (2007) melakukan penelitian tentang Penelitian Faktor-faktor
penghambat Implementasi sistem Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) di Lingkungan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur, dengan hasil
penelitian menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara faktor penghambat
implementasi akuntabilitas dengan penerapan implementasi SAKIP.
Solikin (2006) melakukan penelitian tentang penggabungan laporan
keuangan dan laporan kinerja instansi pemerintah : perkembangan dan permasalahan,
dengan hasil penelitian adalah berdasarkan keputusan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) yang diterbitkan tahun 2003, belum tergambarkan adanya
penggabungan laporan keuangan dan laporan kinerja.
Tabel 2.1. Matriks Beberapa Penelitian Terdahulu Nama
Peneliti/Tahun
Judul Penelitian Variabel yang digunakan
Hasil yang diperoleh Rithci (2008) Tinjauan
Deskriptif atas
Dan hasil yang diperoleh adalah penyusunan LAKIP fakultas secara umum dapat dikatakan telah cukup mewakili proses penilaian kinerja yang berlaku di perguruan tinggi pemerintah. termasuk upaya agar lebih akurat menentukan
Riandi Putra
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan analogi teoritis dan tinjauan terhadap beberapa hasil penelitian
terkait dengan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan
pertanggungjawaban di satuan kerja Universitas Negeri Medan, maka hubungan
variabel penelitian ini digambarkan melalui diagram kerangka konseptual berikut:
Gaya kepemimpinan
(X1)
Pelatihan pegawai
(X2)
Kualitas laporan Pertanggung- jawaban (Y)
Komitmen organisasi
(X3)
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Penelitian
Dalam kerangka konsep perlu dijelaskan secara teoritis antara variabel
independen dan variabel dependen. Dengan demikian maka kerangka konsep peneliti
dalam penelitian ini adalah Kualitas Laporan Pertanggungjawaban (sebagai variabel
dependen) dipengaruhi oleh Gaya kepemimpinan, Pelatihan pegawai, dan Komitmen
mempengaruhi kualitas dari laporan pertanggungjawaban itu sendiri. Begitu juga
dengan pelatihan pegawai yang dimaksud untuk meningkatkan keterampilan dalam
melaksanakan pekerjaan tentang bagaimana penyusunan laporan pertanggung
jawaban maka kualitas laporan pertanggungjawaban yang dibuatnya akan semakin
baik. Dan tentang komitmen organisasi yang dimaksud sebagai dorongan dalam diri
individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan suatu organisasi,
maka jika komitmen organisasi pegawai yang tinggi terhadap instansinya, maka akan
mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban.
Sehubungan dengan hal tersebut Peneliti akan melakukan penelitian tentang
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan pertanggungjawaban
(study empiris pada Universitas Negeri Medan). Dimana yang akan diteliti adalah
pengaruh dari gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi
terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban di satuan kerja Universitas Negeri
Medan.
3.2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka konsep yang telah dikemukakan, maka
hipotesis penelitian ini adalah terdapat pengaruh gaya kepemimpinan, pelatihan
pegawai, dan komitmen organisasi berpengaruh secara simultan dan persial terhadap
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang berdimensi hubungan kausal (causal effect), yaitu penelitian yang
dilakukan untuk memperoleh fakta dari fenomena yang ada dan mencari keterangan
secara factual tentang hubungan dan pengaruh suatu variable terhadap variable
lainnya. Hubungan kausal (causal effect) dimaksud dalam penelitian ini adalah
hubungan kausal (causal effect) analisis faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu Gaya
Manajemen, Pelatihan pegawai, dan komitmen Organisasi terhadap Kualitas Laporan
Pertanggungjawaban baik secara simultan maupun secara parsial.
4.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Satuan Kerja Universitas Negeri Medan yang
beralamat di Jalan Willem Iskandar Psr V. Medan Estate. Jadwal penelitian
dilaksanakan terhitung dari bulan Juni 2009 s/d Agustus 2009.
4.3. Populasi dan sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang
Populasi dalam penelitian ini adalah terdiri dari seluruh staff keuangan dan
seluruh unit kerja yang ada di Satuan Kerja dengan rincian sebagai berikut :
1. FIP 3 Orang
Jenis penelitian ini adalah sensus, menurut Erlina dan Mulyani (2007) jika
Peneliti menggunakan seluruh elemen populasi menjadi data penelitian maka disebut
heterogen. Sehingga seluruh populasi, yaitu staf keuangan UNIMED yang berjumlah
69 (enam puluh sembilan) orang, dijadikan sampel. Metode yang digunakan adalah
metode survey, menurut Ikhsan dan Ghozali (2006) merupakan pengumpulan data
primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli.
4.4. Prosedur Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan kuesioner,
seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (1999), kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini sumber data diperoleh langsung dari tiap-tiap satker
yang berjumlah 69 orang di Universitas Negeri Medan. Tahapan dalam penyebaran
dan pengumpulan kuesioner dibagi dalam dua tahap, yaitu tahap pertama adalah
melakukan penyebaran kuesioner kapada seluruh satker di Universitas Negeri Medan,
kemudian menunggu pengisian kuesioner tersebut. Tahap kedua adalah pengambilan
kuesioner yang telah diisi oleh satker di Universitas Negeri Medan untuk dilakukan
pengolahan data.
Jenis data dalam penelitian ini adalah data subyek, menurut Indriantono dan
Supomo (1999) data subyek adalah jenis data yang berupa opini, sikap, pengalaman
atau karakteristik dari seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subyek
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan
dalam penentuan metode pengumpulan data. Sumber data dalam penelitian ini adalah
data primer. Indriantoro dan Supomo (1999) menyebutkan data primer merupakan
sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui
media perantara). Sumber data dalam penelitian ini berasal dari responden yaitu
satker UNIMED.
Sebagian Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang gaya
kepemimpinan diadopsi dari Tesis peneliti Fadli (2004), pelatihan pegawai diadopsi
dari tesis peneliti Situmorang (2003), dan komitmen organisasi di adopsi dari tesis
peneliti Kersna (2005). Dan kuesioner tentang kualitas laporan pertanggungjawaban
akan dirancang sediri oleh peneliti. Sedangkan bahan untuk pembuat kuesioner
dalam penelitian kualitas laporan pertanggungjawaban di ambil dari SAP tahun 2007.
Kepada responden diberi kuesioner untuk dijawab dengan kemungkinan jawaban : 1:
sangat setuju; 2: setuju; 3: ragu-ragu; 4: tidak setuju; 5: sangat tidak setuju. Menurut
Sugiyono (1999) bahwa peneliti-peneliti dalam bidang sosial instrumen penelitian
yang digunakan sering disusun sendiri termasuk menguji validitas dan reliabilitasnya.
Sebelum kuesioner disebar ke responden terlebih dahulu dilakukan pratest (uji
coba sebelum penelitian yang sebenarnya dilakukan) untuk variabel kualitas laporan
pertanggungjawaban (Y) dengan uji respon bias. Menurut kuncoro (2003) setelah
instrumen disusun dalam bentuk draft maka pratest sebaiknya dilakukan pada
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari
hubungan antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya. Definisi
operasional adalah definisi yang menjadikan variabel-variabel yang sedang diteliti
menjadi bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran
variabel-variabel tersebut (Sarwono : 2006). Definisi operasional memungkinkan sebuah
konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga memudahkan
penelitian dalam melakukan pengukuran.
Untuk pengukuran variabel dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala
pengukuran Interval. (Erlina : 2008 ) menyebutkan bahwa skala pengukuran Interval
memberikan informasi tentang , Yaitu Skala pengukuran yang menyatakan kategori,
peringkat dan jarak konstruk yang diukur tetapi tidak menggunakan angka nol sebagi
titik awal perhitungan dan bukan angka absolut. Tingkat pengukuran ini mempunyai
informasi skala rasio ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang
memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteritik yang lebih atau
kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya.
Penelitian ini menggunakan tiga variabel independen yaitu gaya
kepemimpinan (X1), pelatihan pegawai (X2), dan komitmen organisasi (X3) dan satu
Gaya kepemimpinan (X1) dalam penelitian ini adalah prilaku dan strategi
sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap yang sering
diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi bawahannya (Rivai,
2003) diukur dengan skala Interval.
Pelatihan Pegawai (X2) dalam penelitian ini adalah Untuk meningkatkan
keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu dan pengembangan untuk
meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan
(Flipo, 1989) dalam (Syafrizal, 2003 : 8) diukur dengan skala Interval.
Komitmen organisasi (X3) dalam penelitian ini adalah sebagai dorongan dari dalam
diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi
sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi (Wiener, 1982)
dalam (Rahman 2002) diukur dengan skala Interval.
Sedangkan kualitas laporan pertanggung jawaban (Y) dalam penelitian ini
adalah suatu dokumen tertulis yang disusun dengan tujuan memberikan laporan
tentang pelaksanaan kegiatan dari suatu satuan kerja kepada unit organisasi yang
lebih tinggi (Rektor) yang memenuhi syarat relevan, andal, dapat diperbandingkan,
dapat dipahami dan tepat waktu
(http://www.uin-suka.info/joomlakusuka/kemahasiswaan/proposal/lpj.hum) diukur dengan skala
4.6. Model dan Teknik Analisis Data 4.6.1. Model Analisa Data
Model analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis regresi
linier berganda (Multiple Linear Regression Analysis). Menurut Sugiyanto (2004)
analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh lebih dari
satu variabel independen terhadap variabel dependen.
Tabel 4.1. Definisi Operasional
Nama Variabel Definisi Parameter Skala
Independen Gaya
Kepemimpinan
Prilaku dan strategi sebagai hasil kombinasi dari falsafah, keterampilan, sifat, sikap yang sering diterapkan seorang pemimpin ketika ia mencoba mempengaruhi bawahannya
a. Otoriter b. Ambisius
Interval
Pelatihan pegawai Untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu dan pengembangan untuk meningkatkan pengetahuan umum dan pemahaman atas keseluruhan lingkungan.
Sebagai dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi
Persamaan linier berganda adalah sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + e
Dimana:
Y = kualitas laporan pertanggungjawaban
X1 = Gaya kepemimpinan
X2 = pelatihan pegawai
X3 = komitmen organisasi
α = konstanta
β = koefisien regresi
e = error
4.6.2. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model
regresi. Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis
regresi cukup sering dalam mencocokkan model prediksi kedalam sebuah model yang
dimasukkan kedalam serangkaian data. Penelitian diuji dengan beberapa uji statistik
yang terdiri dari uji kualitas data, uji asumsi klasik, statistik deskriptif, dan uji
statistik untuk pengujian hipotesis.
Sebelum dilakukan uji kualitas data, akan dilakukan uji pratest untuk variabel
4.6.2.1. Uji Kualitas Data
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) ada dua konsep mengukur kualitas
data yaitu reliabilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan
instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian
tersebut masing-masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang
dikumpulkan dari penggunaan instrumen.
Dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas data digunakan antara lain :
1. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban responden
atas seluruh butir pertanyaan atau pertanyaan yang digunakan, untuk keperluan
pengujian tersebut. Pengujian reliabilitas berguna untuk mengetahui apakah
instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali,
paling tidak responden yang sama (Umar, 2008).
Untuk menunjukkan sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten jika
diulang beberapa kali (supramono dan Utami, 2004:72). Suatu kuesioner
dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai cronbach Alpha> 0.60 (Ghozali,2002:133).
2. Uji Validitas.
Dilakukan untuk menjawab pertanyaan apakah instrumen penelitian yang telah
untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan kuesioner yang harus
dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Uji tersebut dimaksudkan untuk
mengetahui sejauhmana instrumen yang digunakan sudah memadai untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur dengan cara meminta pendapat atau
penelitian para ahli yang berkompeten dengan masalah yang sedang diteliti
(Supramono dan Utami, 2004:72). Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Jika r hitung (untuk r tiap butir dapat dilihat pada kolom
Corrected item-total correlation) lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka
butir atau pernyataan tersebut dikatakan valid (Ghozali, 2002:135).
4.6.2.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis yang menggunakan analisis regresi,
maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi:
a. Uji multikolinieritas, diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen
lain dalam satu model (Nugroho, 2005:58). Selain itu deteksi terhadap
multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses
pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pada uji parsial masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolinieritas
pada suatu model dapat dilihat jika nilai Variance inflation Factor (VIF) tidak
lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0.1, maka model tersebut
b. Uji Heteroskesdastisitas, bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi perbedaan residual suatu periode pengamatan ke periode
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
memiliki persamaan variance residual suatu periode pengamatan dengan
periode pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas. Cara memprediksi ada
atau tidaknya heteroskesdastisitas pada suatu model dapat dilihat pada pola
gambar scatterplot model tersebut (Nugroho,2005:62).
c. Uji Normalitas, yaitu bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak
digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal
(Nugroho, 2005:18). Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak
dapat dilihat melalui normal probability plot yang membandingkan distribusi
kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis
lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal.
Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2002:74).
4.6.2.3. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses tranformasi
data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan
diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan,pengaturan atau penyusunan data
memberikan informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang paling utama
dan data demografi responden. (Ikhsan dan Ghazali, 2006).
Dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yang terdiri dari
rata-rata, deviasi standar, jawaban minimum, dan jawaban maksimum dari jawaban yang
telah didapat melalui kuesioner.
4.6.2.4. Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dilakukan dengan melihat rata-rata
nilai variabel yang dipakai.
Pengujian hipotesis diuraikan sebagai berikut:
1. Uji t.
Pengujian hipotesis secara parsial dilakukan dengan ujian t, yaitu menguji
pengaruh parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen, dengan
asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Adapun langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan untuk uji t adalah sebagai berikut:
Ho : β1 ,β2, β3 = 0
Gaya kepemimpinan, pelatihan, dan komitmen organisasi tidak berpengaruh
secara parsial terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban.
Ha : β1 ,β2, β3 ≠ 0
Gaya kepemimpinan, pelatihan, dan komitmen organisasi berpengaruh secara
Untuk mencari t tabel dengan df = N-K, taraf nyata 5 % dapat dengan
menggunakan tabel statistik. Nilai t tabel dapat dilihat dengan menggunakan tabel
t. Dasar pengambilan keputusan adalah :
a. Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak
b. Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
2. Uji F
Uji F menguji pengaruh simultan antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah
sebagai berikut :
Ho : β1 ,β2, β3 = 0
Gaya kepemimpinan, pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi tidak
berpengaruh secara simultan terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban.
Ha : β1 ,β2, β3 ≠ 0
Gaya kepemimpinan, pelatihan, dan komitmen organisasi berpengaruh secara
simultan terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban.
Pada tabel ANOVA didapat uji F yang menguji semua sub variabel bebas
yang akan mempengaruhi persamaan regresi. Dengan menggunakan derajat
keyakinan 95 % atau taraf nyata 5 % serta derajat kebebasan df1 dan df2
untuk mencari nilai F tabel. Nilai F tabel dapat dilihat dengan menggunakan F
b. Jika F hitung < F tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Keputusan statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil berdasarkan
probabilitas, dengan dasar pengambilan keputusan :
a. Jika probabilitas > tingkat signifikan, maka Ha ditolak dan Ho
diterima.
b. Jika probabilitas < tingkat signifikan, maka Ha diterima dan Ho
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
Penelitian ini dimulai sejak bulan Juli tahun 2008 dengan tahapan penyusunan
proposal. Tahapan berikutnya adalah tahapan pengumpulan dan pengolahan data di
Universitas Negeri Medan. Tahapan ini terjadi selama 3 (tiga bulan). Terdapat
beberapa kendala dalam tahapan tersebut sehingga waktu yang diperlukan relative
panjang namun hampir semua kendala tersebut dapat diatasi. Pada tahapan
selanjutnya pengolahan data yang relatif berlangsung dalam waktu yang singkat.
Tahapan ini dilanjutkan dengan penyusunan laporan hasil penelitian, Tahapan ini
dapat diselesaikan dengan berbagai tambahan pembahasan.
Dalam bab ini akan dilakukan pembahasan hasil-hasil pengujian yang
dilakukan baik pengujian syarat yang harus dilakukan maupun pengujian model yang
diajukan. Pengujian ini dilakukan dalam proses penerimaan ataupun penolakan
terhadap hipotesis yang diajukan. Berbagai hasil pengujian akan dirangkumkan
sementara detail output pengujian terdapat di dalam lampiran.
5.1.1. Gambaran Umum Responden Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Negeri Medan (Unimed). Penelitian ini
dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada 69 orang staf Unimed. Setelah
sampel penelitian (Hadi, 2004), pernyataan yang lebih jelas menyatakan jumlah
sampel minimal sebanyak 20 orang namun dianjurkan sebanyak 30 sampel (Agung,
2003)
Tabel 5.1. Distribusi Kuesioner
Keterangan Jumlah (Responden) Persentase
Total Populasi 69 100.00%
Kuesioner yang disebarkan 69 100.00%
Kuesioner yang kembali 55 79.71 %
Kuesioner yang gugur 8 11.59%
Kuesioner yang diterima 47 68.12 %
Table 5.1 menunjukkan distribusi frekuensi responden penelitian. Sejumlah 8
(11.59%) kuesioner tidak dapat digunakan dalam penelitian karena berbagai alasan
teknis seperti ketidaklengkapan pengisian data, kesalahan pengisian dan beberapa
penyebab lain sehingga kuesioner yang digunakan sebanyak 47 buah kuesioner
(68.12%). Berdasarkan hall tersebut dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang
diperoleh dalam penelitian ini secara kuantitas sudah dapat memenuhi persyaratan
penelitian.
5.1.2. Pengujian Alat Ukur
Sebelum melakukan pengujian data dan pengujian hipotesis, terlebih dahulu
dilakukan pengujian atas kualitas data untuk menjamin bahwa data yang diperoleh
sudah dapat digunakan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian ini secara umum
diarahkan untuk menguji alat ukur yang digunakan (kuesioner) serta data yang
butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur 4 buah variabel penelitian. Tabel
5.2 menunjukkan butir pernyataan untuk setiap variabel penelitian.
Tabel 5.2. Keterangan Butir Pernyataan Kuesioner
Variabel Butir Pernyataan
Gaya Kepemimpinan (X1) Butir 1 s/d 4
Pelatihan pegawai (X2) Butir 5 s/d 9
Komitmen Organisasi (X3) Butir 10 s/d 14
Laporan Pertanggungjawaban (Y) Butir 15 s/d 19
5.1.2.1. Uji Reliabilitas
Pengujian lanjutan yang harus dilakukan terhadap data setelah pengujian
validitas adalah pengujian reliabilitas yang bertujuan untuk mengukur konsistensi alat
ukur yang digunakan untuk suatu objek yang diteliti. Hasil uji reliabilitas dapat
dipercaya atau tidaknya suatu instrument penelitian berdasarkan tingkat kemantapan
dan ketepatan suatu alat ukur dalam pengertian bahwa hasil pengukuran yang
didapatkan merupakan ukuran yang benar dari sesuatu yang diukur. Metode yang
sering digunakan untuk mengukur reliabilitas adalah Cronbach’s Alpha. Menurut
Santoso (2005), jika alpha hitung lebih besar dari alpha tabel dengan nilai positif
maka instrument penelitian dapat disebut reliabel dengan penggolongan yang
ditunjukkan oleh tabel 5.3.
Tabel 5.3. Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Realibilitas
Tabel 5.4. Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Nilai Croncbach
Alpha
Keterangan
Gaya Kepemimpinan 0.665 Reliabel
Pelatihan Pegawai 0.874 Reliabel
Komitmen Organisasi 0.812 Reliabel
Laporan pertanggungjawaban 0.721 Reliabel
Tabel 5.5. Hasil Pengujian Reliabilitas Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based
On Standardized Items
N of Items
,867 ,884 19
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diuji tingkat reliabilitasnya
dengan output dalam lampiran 5 yang ditunjukkan di dalam tabel 5.5. Pengujian
reliabilitas yang dilakukan dengan Cronbach’s Alpha menunjukkan kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai alat ukur yang konstan. Nilai
Cronbach’s Alpha sebesar 0.867 menyatakan bahwa kuesioner sangat reliabel untuk
digunakan sebagai alat ukur penelitian.
5.1.2.2. Uji Validitas
Validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat ketepatan suatu alat ukur
mampu melakukan fungsinya (Hadi, 2004). Alat ukur yang dapat digunakan dalam
pengujian validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor pernyataan
dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner
melalu metode pearson correlation. Asumsi yang digunakan dalam uji validitas
adalah jika rhitung lebih besar dari rtabel (rhitung > r tabel), maka item pernyataan tersebut
Nilai rtabel pada penelitian ini untuk N sebanyak 49 (df = 47) dan p = 0.05 adalah
sebesar 0.288 (Santoso, 2005), sehingga nilai ini akan digunakan sebagai pembanding
dengan nilai rhitung yang diperoleh dari pengolahan dengan menggunakan SPSS. Tabel
5.5 merangkumkan output pengujian validitas yang terdapat di dalam lampiran 6.
Tabel 5.6. Hasil Pengujian Validitas
Variabel Butir Pernyataan rhitung Rtabel Keterangan
Gaya Kepemimpinan 1
2 Pelatihan Pegawai 5
6 Komitmen Organisasi 10
11
5.1.3. Uji Asumsi Klasik 5.1.3.1. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat timbul jika variabel bebas saling berkorelasi satu sama
lain, sehingga multikolinearitas hanya dapat terjadi pada regresi berganda. Hal ini
kesalahan menafsirkan hubungan antara variabel sehingga keberadaan
multikolinearitas ini harus diuji supaya dapat dijamin bahwa variabel independen di
dalam penelitian tidak saling berkorelasi. Pengujian dapat dilakukan dengan
Colinearity Diagnostic serta partial correlation.
Tabel 5.7. Pengujian Multikolinearitas
Variabel Tolerance Variance Inflaction Factor
Gaya Kepemimpinan (X1) 0.760 1.317
Pelatihan pegawai (X2) 0.581 1.721
Komitmen Organisasi (X3) 0.625 1.600
Berdasarkan output yang terdapat pada lampiran 7 yang ditunjukkan di dalam
tabel 5.7 terlihat bahwa nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 sehingga dapat dikatakan
tidak terjadi multikolinearitas. Nilai tolerance berkisar 0.581 sampai 0.760 Nilai
Variance Inflaction Factor (VIF) juga tidak lebih dari 10 yaitu sekitar 1.317 sampai
1.721. Hasil ini menunjukkan walau kedua nilai tersebut tidak mutlak tetapi hasil ini
masih dapat dinyatakan tidak mengandung multikonearitas (Triton, 2006).
Regresi berganda yang baik tidak boleh mengandung dua buah variabel bebas
yang saling berkorelasi. Hasil yang ditunjukkan oleh output pada tabel 5.6
memberikan kesimpulan bahwa model yang diajukan tidak mengandung
multikolinearitas sehingga model dapat digunakan dalam pengujian hipotesa.
5.1.3.2. Uji Heteroskedastisitas
Gejala heteroskedastisitas timbul karena adanya ketidak-konstanan variansi
error sehingga hasil regresi menjadi diragukan karena estimator yang digunakan
mengetahui pola persebaran error. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan membentuk diagram plot untuk melihat pola persebaran data. Apabila pola
persebaran data tidak membentuk pola tertentu maka data dapat dikatakan terbebas
dari heteroskedastisitas.
Berdasarkan hasil pengujian yang ditunjukkan oleh gambar 5.1 yang diadaptasi
dari output lampiran 8, dapat disimpulkan bahwa data di dalam penelitian ini terbebas
dari gejala heteroskedastisitas karena diagram plot yang terlihat pada pengujian
tersebut tidak menunjukkan suatu pola tertentu namun bersifat sangat acak.
Kelompok data yang terindikasi memiliki sifat heteroskedastisitas akan membentuk
pola tertentu seperti berpusat di titik tertentu atau membentuk suatu pola yang
memiliki cirri khas tertentu, dimana dalam pengujian model penelitian ini tidak
ditemukan hal tersebut. Kesimpulan pengujian model menujukkan tidak terdapat
gejala heteroskedastisitas, artinya variasi error tidak terlampau besar sehingga hasil
Dependent Variable: Laporan_Pertanggungjawaban
Regression Standardized Predicted Value
Gambar 5.1. Pengujian Heteroskedastisitas 5.1.3.3. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian
Kolmogorov-Smirnov. Pengujian dengan metode ini menyatakan jika nilai Kolmogorov-Smirnov
memiliki probabilitas lebih besar dari 0.05 (Santoso, 2005), maka variable penelitian
tersebut dapat dinyatakan berdistribusi normal. Tabel 5.7 disusun berdasarkan
lampiran 6.
Tabel 5.8. Pengujian Normalitas
Variabel Nilai p
Gaya Kepemimpinan (X1) 0.161
Pelatihan pegawai (X2) 0.150
Komitmen Organisasi (X3) 0.059
Gambar 5.2. PP Plot
Berdasarkan hasil pengujian yang terdapat di dalam lampiran, semua variabel
yang digunakan telah berdistribusi normal. Hasil yang diperoleh diatas menunjukkan
masing-masing variabel penelitian memiliki nilai yang membentuk asumsi distribusi
normal. Data yang berdistribusi normal dapat digunakan untuk penarikan kesimpulan
dengan menggunakan metode regresi.
5.2. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah dilakukan pengujian terhadap alat ukur dan data yang diperoleh dapat
disimpulkan bahwa alat ukur (kuesioner) dan data dapat digunakan dalam menguji
5.2.1. Deskripsi Statistik
Ukuran-ukuran statistik deskriptif dapat memberikan gambaran yang cukup
bermanfaat dalam melakukan analisa permasalahan. Tabel 5.8 merangkumkan
statistik deskriptif variabel dalam penelitian ini. Hasil lengkap statistik deskriptif
terdapat di dalam lampiran 4.
Tabel 5.9. Rangkuman Statistik Deskriptif Variabel Gaya
Kuesioner yang diberikan dalam penelitian ini berbentuk pernyataan positif.
Semakin tinggi tingkat persetujuan responden terhadap pernyataan tersebut maka
responden tersebut akan memberikan nilai yang kecil dalam interval 1 sampai dengan
5. Apabila responden memberikan pernyataan sangat baik atau sangat setuju maka
nilai yang diberikan adalah satu, sedangkan jika memberikan pernyataan sangat tidak
baik atau sangat tidak setuju maka nilai yang diberikan adalah 5. Interval
kemungkinan merupakan nilai minimum yang diperoleh jika responden memberi
angka 1 untuk semua butir pernyataan dalam variabel tersebut sampai pada nilai jika
responden memberi angka 5 untuk semua butir dalam variabel tersebut, sebagai
5 (lima) buah pernyataan, jika responden memberi nilai minimal yaitu 1 makan nilai
variabel tersebiut menjadi lima sebaliknya jika memberikan nilai maksimal maka
jumlah total menjadi 25. Namun yang perlu diperhatikan nilai yang semakin kecil
menujukkan suatu tingkatan yang lebih baik.
Gaya kepemimpinan memiliki rata-rata sebesar 7.78 dengan deviasi sebesar
2.33. Hasil ini menunjukkan bahwa responden pada dasarnya tidak terlalu sesuai
dengan gaya kepemimpinan yang ada. Hal ini terlihat bahwa nilai rata-rata berada
dibawah nilai tengah kemungkinan hasil.
Variabel pelatihan pegawai memiliki nilai rata-rata 21.19 dengan deviasi
sebesar 2.68. Nilai ini jauh diatas nilai tengah kemungkinan hasil. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyetujui pelaksanaan pelatihan pegawai
akan meningkatkan kemampuan mereka. Hal ini mengindikasikan bahwa pengambil
keputusan memang sebaiknya memanfaatkan berbagai kesempatan untuk
melaksanakan pelatihan yang dibutuhkan oleh pegawai.
Hasil yang sama juga diperoleh untuk variabel komitmen organisasi.
Responden pada umumnya memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi
Unimed. Nilai rata-rata untuk variabel ini sebesar 21.10 dengan deviasi sebesar 2.23.
Nilai ini juga berada jauh diatas nilai tengah kemungkinan hasil.
Variabel laporan pertanggungjawaban juga memiliki nilai rata-rata yang
relative tinggi yaitu sebesar 20.60 dengan deviasi sebesar 2.12. Hal ini mengindikasi
5.2.2. Pengujian Hipotesa
Penelitian ini mengajukan sebuah model persamaan regresi berganda yang
menguji pengaruh variable independen terhadap variable dependen.
H0 akan ditolak jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 sehingga hipotesa yang
diajukan dalam penelitian ini dapat diterima. Tingkat signifikansi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebesar 0,05 karena dinilai cukup ketat untuk mewakili
ukuran pengaruh antara variabel-variabel yang diuji atau menunjukkan pengaruh
kedua variabel cukup nyata. Disamping itu tingkat signifikansi 0,05 sering digunakan
dalam penelitian-penelitian ilmu sosial (Levin, 1998). Tabel 5.9 merangkum hasil
pengujian model yang terdapat di dalam lampiran 8.
Berdasarkan lampiran 8 yang dirangkumkan di dalam tabel 5.9, dapat disampaikan
beberapa kesimpulan umum sebagai berikut :
1. Hipotesa penelitian yang menyatakan secara simultan Gaya Kepemimpinan,
pelatihan pegawai, dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap
kualitas laporan pertanggungjawaban dapat diterima. Hal ini terlihat dari nilai
probabilitas model sebesar 0.012 (lampiran 8) jauh lebih kecil dari batas
Tabel 5.10. Pengujian Model
Keterangan B Standard Error T Signifikansi
Konstan 10.806 2.625 3.787 0.000
Gaya Kepemimpinan 0.019 0.275 0.136 0.892
Pelatihan Pegawai 0.137 0.166 0.981 0.332
Komitmen Organisasi 0.319 0.139 1.979 0.054
R2 Model 0.222
Signifikansi model 0.012
Jika dinyatakan di dalam bentuk persamaan regresi maka dapat dituliskan
sebagai berikut :
Y = 10.806 + 0.019X1 + 0.137X2 + 0.319X3
2. Hipotesa penelitian yang menyatakan bahwa gaya kepimpinan mempengaruhi
kualitas laporan pertanggungjawaban tidak dapat diterima karena berdasarkan
pengujian yang dilakukan variabel gaya kepemimpinan secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan pertanggungjawaban karena
berdasarkan output yang terdapat di lampiran 8 yang diringkaskan di dalam
tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai probabilitas sebesar 0.892, dimana nilai
ini lebih besar dari batas signifikansi model yaitu 0.05.
3. Hipotesa yang kedua yang menyatakan bahwa pelatihan pegawai
mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban tidak dapat diterima
karena pengujian statistik yang dilakukan menghasilkan variabel pelatihan
pegawai secara parsial terbukti tidak signifikan mempengaruhi kualitas
laporan pertanggungjawaban. Hasil uji variabel ini menunjukkan probabilitas
4. Hipotesa yang menyatakan bahwa komitmen organisasi mempengaruhi
kualitas laporan pertanggungjawaban secara parsial tidak dapat diterima
karena pengujian statistik yang dilakukan membuktikan bahwa varibel
komitmen organisasi secara parsial memiliki probabilitas 0.054 yang lebih
besar dari batas signifikansi penelitian (0.05) sehingga variabel ini dinyatakan
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laporan
pertanggungjawaban.
Berbagai hal yang terdapat di dalam hasil pengujian model akan lebih
diperjelas pada bagian berikutnya.
Berdasarkan pengujian hipotesa dinyatakan bahwa model yang diajukan dapat
diterima. Hal ini berarti bahwa secara simultan variabel independen dalam penelitian
ini mempengaruhi variabel dependen. Artinya latarbelakang gaya kepemimpinan,
pelatihan pegawai dan komitmen organisasi mempengaruhi kualitas laporan
pertanggungjawaban. Hal ini sesuai dengan berbagai teori dengan tujuan yang ingin
dicapai oleh kegiatan pada masing-masing kegiatan yang digambarkan oleh variabel
tersebut.
Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 22% menyatakan bahwa variable
dependen secara bersama-sama mempengaruhi laporan pertanggungjawaban sebesar
22 %. Nilai koefisien determinasi tersebut relatif kecil. Variabel independen hanya
dapat menerangkan kualitas laporan pertanggungjawaban sebesar 22% sehingga
model ini dapat dikatakan kurang memadai untuk menerangkan permasalahan yang
terdapat satupun variabel yang secara parsial mempengaruhi kualitas laporan
pertanggungjawaban secara signifikan.
Komitmen organisasi sebagai salah satu variabel independen, pada pengujian
secara pasial menunjukkan hasil yang hampir signifikan. Dalam beberapa penelitian
social lain terkadang digunkaan tingkat signifikansi sebesar 10%. Apabila tingkat
signifikansi sebesar 10% tersebut diterapkan di dalam penelitian ini maka komitmen
organisasi dapat dikatakan secara signifikan mempengaruhi kualitas laporan
pertanggungjawaban. Hal ini berarti walaupun tidak berpengaruh signifikan.
Pada dasarnya bukti bahwa masing-masing variabel secara parsial tidak
berpengaruh signifikan memberikan indikasi rendahnya signifikansi model yang
diajukan. Penelusuran ulang yang dilakukan terhadap kuesioner terutama untuk
variabel gaya kepemimpinan mengindikasikan adanya kemungkinan kesalahan
persepsi dalam menangkap arti pernyataan yang terkandung dalam kuesioner. Hal
lain yang juga dapat mengakibatkan model yang diajukan tidak memiliki pengaruh
yang kuat karena terdapat kemungkinan variabel lain yang sebenarnya sangat
signifikan mempengaruhi kualitas laporan pertanggungjawaban.
Dalam analisis yang dilakukan oleh penulis, menemukan bahwa terdapat
indikasi bahwa kualitas laporan pertanggungjawaban lebih ditentukan oleh aturan
yang secara nyata mengikat setiap individu yang bertanggung jawab dalam menyusun
laporan pertanggungjawaban tersebut. Penulis menemukan bahwa terdapat
dengan baik. Dalam pemahaman penulis hal ini yang lebih berpengaruh terhadap
laporan pertanggungjawaban.
Penarikan kesimpulan yang kuat atas permasalahan yang diajukan menjadi
sulit. Namun apabila didasarkan hanya kepada aturan statistik maka seperti hasil yang
diperoleh dalam pengujian statistik dapat mengarahkan pada kesimpulan bahwa
variabel independen secara simultan berpengaruh terhadap kualitas laporan
pertanggungjawaban, namun hal tersebut sangat membutuhkan penelitian lebih lanjut
untuk memberikan kesimpulan yang lebih kuat terhadap permasalahan yang sedang
diteliti. Penelitian tersebut dapat dilakukan dengan memperluas variabel yang sedang
diteliti. Pemilihan variabel dapat lebih baik jika sebelum penelitian dilakukan
penelitian interview terbatas untuk menduga variabel yang dapat berpengaruh