• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ICE BREAKING OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DI MI MIFTAHUL HUDA NGADIRESO PONCOKUSUMO MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS ICE BREAKING OLEH GURU DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DI MI MIFTAHUL HUDA NGADIRESO PONCOKUSUMO MALANG"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS

ICE BREAKING

OLEH GURU DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V DI MI

MIFTAHUL HUDA NGADIRESO PONCOKUSUMO MALANG

SKRIPSI

OLEH :

SARIKYON NIM. 201210430311062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

ANALISIS

ICE BREAKING

OLEH GURU

DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

DI MI MIFTAHUL HUDA NGADIRESO

PONCOKUSUMO MALANG

SKRIPSI

Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH : SARIKYON NIM. 201210430311062

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIIYAH MALANG

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Malang, 11 Juni 2016

Dekan FKIP,

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes

Dewan Penguji: Tanda Tangan

1. Dra. Erly Wahyuni, M.Si 1. ...

2. Kuncahyono, M.Pd 2. ...

3. Dr. Hari Windu Asrini, M.Si 3. ...

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi yang telah menganugerahkan segala macam bentuk kenikmatan, baik nikmat Islam, Iman dan Ihsan, sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini yang berjudul “Analisis Ice Breaking Oleh Guru Dalam Pembelajaran Matematika Kelas V di MI Mifthul Huda Ngadireso Poncokusumo Malang”. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW pembawa risalah kenabian yang telah menuntun ummat manusia menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.

Dengan kerendahan hati, penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini bukanlah hasil jerih payah yang dilakukan penulis sendiri, melainkan atas pertolongan Allah melalui makhluk-Nya. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberi izin untuk melakukan penelitian. 2. Bapak Dr. H. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Guru Sekolah Dasar yang telah banyak memberikan nasihat dan masukan kepada penulis selama studi.

3. Bapak Dr. Hari Windu Asrini, M.Si, selaku pembimbing I yang telah sabar memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi dalam membimbing penulis. 4. Bapak Erna Yayuk, M.Pd, selaku pembimbing II dan dosen wali yang telah

berkenan meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulis melakukan studi dan penyusunan skripsi ini. 5. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membekali ilmu pengetahuan dan memberikan pelayanan administratif penulis selama pelaksanaan studi.

(5)

7. Ayahanda Saha dan Ibunda Sumadiyah tercinta, serta Adikku Suli tersayang dan segenap keluarga yang dengan tulus mendoakan dan memberikan bantuan secara moril maupun materiil kepada penulis.

8. Semua teman-teman PGSD D’12, IMM Komisariat “Raushan Fikr” dan teman-teman Alkausar A5 yang telah memberikan semangat dan motivasinya kepada penulis.

9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan atas bantuan dan jasa-jasa semua pihak yang telah membantu dan memberikan motivasi dan dorongan, penulis ucapkan jazakumullah khairan katsiran, semoga bantuan dan bimbingan dari semua pihak dapat diterima oleh Allah SWT sebagai amal ibadah. Seiring

do’a dan ucapan terima kasih penulis, kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat membawa manfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca yang budiman. Penulis hanya bertawakkal kepada Allah, karena penulis sadar bahwa hanya kepada Allah-lah semuanya akan kembali. Wallahu A’lam bis Showab.

Malang, 11 Juni 2016

(6)

DAFTAR ISI

2.1.1 Tinjauan Tentang Ice Breaking ... 8

2.1.1.1 Pengertian Ice Breaking ... 8

2.1.1.2 Pentingnya Ice Breaking dalam Pembelajaran ... 9

2.1.1.3 Tujuan dan Manfaat Ice Breaking ... 13

2.1.1.4 Ciri-ciri Ice Breaking ... 15

2.1.1.5 Macam-macam Ice Breaking ... 16

2.1.1.6 Teknik Penerapan Ice Breaking dalam Pembelajaran .... 20

2.1.1.7 Prinsip-prinsip Penggunaan Ice Breaking dalam Pembelajaran ... 25

2.1.1.8 Teknik Pengembangan Ice Breaking dalam Pembelajaran ... 27

2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan ... 28

2.3 Kerangka Pikir ... 31

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 32

3.2 Kehadiran dan Peran Peneliti ... 33

3.3 Lokasi Peneliti ... 33

3.4 Data dan Sumber Data ... 34

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.6 Prosedur Penelitian ... 36

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 40

4.1.1 Pelaksanaan ice breaking yang dilakukan guru dalam pembelajaran matematika Kelas V di MI Miftahul Huda Ngadireso Poncokusumo Malang ... 42

4.2.2 Faktor Pendukung dan Penghambat pelaksanaan ice breaking guru dalam pembelajaran matematika Kelas V di MI Miftahul Huda Ngadireso Poncokusumo Malang ... 51

4.2.3 Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat pelaksanaan ice breaking guru dalam pembelajaran matematika Kelas V di MI Miftahul Huda Ngadireso Poncokusumo Malang ... 56

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka pikir ... 31

Gambar 4.1 Siswa sedang melakukan kegiatan ice breaking ... 42

Gambar 4.2 Guru sedang memberikan intruksi kegiatan ice breaking ... 43

Gambar 4.3 Siswa melakukan kegiatan ice breaking di luar kelas ... 44

Gambar 4.4 Guru memberikan intruksi kepada siswa ... 45

Gambar 4.5 Guru melakukan apersepsi pembelajaran ... 47

Gambar 4.6 Guru kelas 5 melakukan ice breaking di dalam kelas ... 48

Gambar 4.7 Guru pengganti melakukan ice breaking di dalam kelas ... 49

Gambar 4.8 Siswa melakukan game di dalam pembelajaran ... 50

Gambar 4.9 Guru kelas 5 melakukan tanya-jawab dalam pembelajaran ... 52

Gambar 4.10 Siswa antusias dalam pembelajaran ... 54

Gambar 4.11 Peneliti melakukan wawancara terhadap siswa ... 55

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Sekolah ... 69

Lampiran 2 Pengkodean ... 72

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 73

Lampiran 4 Pedoman Obsevasi Guru Kelas V ... 74

Lampiran 5 Pedoman Obsevasi Guru Pengganti ... 75

Lampiran 6 Transkripsi Informan Guru Kelas V ... 76

Lampiran 7 Transkripsi Informan Guru Pengganti ... 79

Lampiran 8 Transkripsi Informan Siswa ... 82

Lampiran 9 Analisis Kegiatan Ice breaking Guru ... 83

Lampiran 10 Catatan Lapangan ... 92

Lampiran 11 RPP Pembelajaran di Kelas V ... 94

Lampiran 12 Dokumentasi ... 99

Lampiran 13 Surat Keterangan Penelitian ... 101

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Adi Soenarno. 2005. Ice Breaker Permainan Atraktif-Edukatif. Yogyakarta: Andi Offset.

Aisyah, Nyimas. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Danim, Sudarwan. 2012. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fanani, Achmad. 2010. Jurnal. Ice Breaking Dalam Proses Belajar Mengajar. Surabaya: Universitas PGRI Adi Buana.

http://icebreaker-piranti-baku-pemandu.html, diakses tanggal 8 April 2016, pukul14.00 WIB.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bantul: CV Multi Presindo.

Lucy dan Rizky. 2005. Dahsyatnya Brain Smart Teaching. Jakarta: Penebar Plus. M. Said. 2010. 80+ Ice Breaker Games ± Kumpulan Permainan Penggunggah

Rohana. 2011. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Pemahaman Konsep Mahasiswa FKIP Universitas PGRI. Palembang: Prosiding PGRI Sugiyono. 2010. Meotode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

(11)

1

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembelajaran matematika di SD/MI pada dasarnya dilakukan untuk membangun kemampuan siswa untuk memahami konsep dasar dalam pembe-lajaran, sehingga siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran matematika. Salah satu kemampuan yang dilakukan dalam pembelajaran matematika adalah kemampuan berhitung. Keterampilan berhitung di SD/MI merupakan kemam-puan dasar untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lebih lanjut, maka pembe-lajaran berhitung harus mendapat perhatian sejak awal. Persoalan belajar pada siswa salah satunya yaitu kesulitan siswa dalam mempelajari matematika.

Banyak faktor yang menyebabkan siswa kurang menguasai mata pela-jaran matematika, diantaranya adalah anak kurang berminat untuk mempelajari matematika, karena matematika merupakan satu pelajaran yang kurang menarik. Siswa berasumsi bahwa pelajaran matematika merupakan pelajaran yang sulit sehingga siswa merasa terbebani saat berinteraksi dalam `proses pembelajaran, dan masih rendah karena tingkat pemahaman siswa terhadap konsep berhitung. Hal ini menyebabkan pembelajaran kurang maksimal (Prastowo, 2012:12).

(12)

2

2

menyusun bukti, atau menjalaskan gagasan dan pernyataan matematika. (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, meran-cang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. (4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. (5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam pembelajaran matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah (Aisyah, 2008:4).

Melihat tujuan pembelajaran Matematika untuk SD/MI maka peran guru menjadi salah satu penentu atas keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan tersebut. Peran guru disini sebagai perencana dan pelaksana kegiatan belajar mengajar sangat penting dan keterlibatan secara aktif kedua belah pihak yaitu guru dan siswa akan mewarnai kegiatan belajar yang diharapkan untuk mencapai tujua pembelajaran yang telah ditetapkan. Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya (Danim,2012:5). Kenyataan ini dapat memberikan gambaran mengenai peran pentingnya guru dalam proses penguasaan konsep pembelajaran disekolah dalam hal ini bidang pelajaran matematika.

(13)

3

3

dengan keliru. Upaya memahami konsep pembelajaran matematika tersebut harus diperlukan suatu konsep, sehingga pada akhirnya dapat memberikan dukungan secara maksimal dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Jihad (2013:23) mengatahan, bila hendak mengajarkan suatu mata pelajaran tuntutan yang muncul adalah harus memilih pendekatan, strategi, metode, teknik yang sesuia dengan kondisi dan situasi anak, materi yang diajarkan dan lingkungan tempat belajar, supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggunakan metode ice breaking.

Ice breaking adalah padanan dua kata Inggris yang mengandung makna

“memecah es”. Istilah ini sering dipakai dalam proses pembelajaran dengan

maksud menghilangkan kebekuan-kebekuan di antara pada anak didik, sehingga mereka saling mengenal, mengerti dan bisa saling berinteraksi dengan baik antara satu dengan yang lainnya. Metode Ice breaking merupakan permainan atau kegiatan yang berfungsi untuk mengubah suasana kebekuan dalam kelompok. Ice breaking merupakan salah satu upaya untuk melebur dinding-dinding kebekuan interaksi dan pembelajaran. Apabila dikaitkan dengan pembelajaran, peranan ice breaking akan sangat penting, karena keberhasilan guru tersebut diantara peserta didik yang sedang melakukan pembelajaran. Terlihat dari latar belakang karakteristik siswa yang berbeda (Sunarto (2012:3).

(14)

4

4

dengan cara membiasakan siswanya untuk membaca Asmaul Husna sebelum masuk ke dalam kelas masing-masing, kemudian setiap siswa disuruh untuk membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an yang sudah ditetapkan oleh guru kelas masing-masing. Sedangkan di MI Miftahul Huda menggunakan sistem kurikulum KTSP dalam sistem pembelajarannya. Alasan peneli memilih MI Miftahul Huda sebagai tempat penelitian ini adalah karena pernah membantu mengajar di sekolah ini selama sebulan penuh saat pelaksanaan KKN ganjil di tahun 2015 lalu, sehingga peneliti mengetahui tentang sistem pembelajaran di MI Miftahul Huda.

Selama ini guru mengajar di MI Miftahul Huda, masih ada siswa yang terlihat kurang berminat dan kurang berkonsentrasi dalam proses pembelajaran matematika di kelas V. Maka dari itu pada pelaksanaannya, guru, dalam mata pelajaran matematika sering menggunakan kreativitasnya untuk meningkatkan minat dan konsentrasi siswanya, seperti mengunakan ice breaking sebagai metode pendukung dalam kegiatan pembelajaran matematika yang dilakukan. Guru selalu berupaya untuk membuat kondisi kelas terkesan menyenangkan, dengan harapan agar siswa dapat memahami materi pelajaran dengan baik. Dengan demikian guru selalu berusaha untuk membuat siswa merasa senang dan tidak merasa terkekan ketika mengikuti pelajaran melalui implementasi ice breaking dalam pembelajaran matematika yang dilakukan.

(15)

5

5 1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan maka rumusan masalah penelitian yaitu sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan ice breaking yang dilakukan guru dalam pembelajaran matematika Kelas V di MI Miftahul Huda Ngadireso Poncokusumo Malang?

b. Apa faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan ice breaking guru dalam pembelajaran matematika Kelas V di MI Miftahul Huda Ngadireso Poncokusumo Malang?

c. Upaya apa yang dilakukan untuk mengatasi faktor penghambat pelaksanaan ice breaking guru dalam pembelajaran matematika Kelas V di MI Miftahul Huda Ngadireso Poncokusumo Malang?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan mendiskripsikan tentang: a. Untuk mengetahui pelaksanaan Ice breaking yang dilakukan guru di MI

Miftahul Huda Ngadireso Poncokusumo Malang.

b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat ice breaking guru dalam pembelajaran matematika Kelas V di MI Miftahul Huda Ngadireso Poncokusumo Malang.

(16)

6

6 1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi serta menambah wawasan guru dalam upaya peningkatan pembelajaran matematika dengan menggunakan konsep ice breaking.

b. Bagi siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam upaya peningkatan kemampuan dalam proses pembejaran matematika dalam dengan menggunakan konsep ice breaking.

c. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan yang positif untuk dilakukan pengembangan dalam kajian topik penelitian yang sama.

1.5 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

(17)

7

7 1.6 Definisi Istilah

Definisi istilah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Ice Breaking merupakan teknik-teknik yang digunakan dalam suatu forum atau pembelajaran untuk memecahkan kebekuan, kejenuhan yang terjadi dalam forum atau pembelajaran agar peserta didik kembali dapat berkonsentrasi dan menerima materi dalam pembelajaran dengan baik b. Pembelajaran matematika merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh

Referensi

Dokumen terkait

Kombinasi antara praline dan permen jelly nanas belum ditemukan di pasaran, sehingga dengan menentukan kajian konsentrasi penambahan sukrosa dan karaginan yang tepat

Secara umum tanaman karet yang kurang atau tidak mendapat pemupukan yang sempurna akan menunjukkan gejala tanaman kerdil, daun berwarna pucat dengan ukuran kecil, ukuran

Analisis finansial pengusahaan sumber benih bersertifikat dilakukan melalui analisis kelayakan finansial pengusahaan sumber benih, analisis Farmer’s Share (FS) , serta

Tetapi dengan semakin berkembangnya sistem a sistem tenaga listrik baik dalam ukuran tenaga listrik baik dalam ukuran jarak jarak (panjang) maupun tegangan, maka bila terjadi

Pernyataan dari Schult & Schult (1994) tersebut didukung oleh sebuah penelitian terhadap perawat yang menunjukkan bahwa mereka yang memiliki ketabahan hati

Kelas III Bulan Ini Di isi sesuai dengan jumlah hari seluruh pasien rawat inap kelas III pada bulan pelaporan 10 Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Maskin.

Maka dengan menggelar ritual tiban, warga Desa Dawuhan Kecamatan Trenggalek yakin akan segera memperoleh rizki dari Tuhan dalm bentuk air hujan.. Kehidupan masyarakat Desa

Pemilu sela 2006 adalah pemilu utama kedua dalam urutan pemilihan umum di Amerika Serikat yang menunjukkan adanya kenaikan untuk partisipasi dari generasi muda usia 18-29 tahun