• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN 2013"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

TINJAUAN GEOGRAFIS LOKASI PASAR DESA BANDAR AGUNG KECAMATAN TERUSAN NUNYAI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

TAHUN 2013

Oleh

UMMAH NURJANNAH

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah. Titik tekan kajian penelitian ini mengenai lokasi relatif pasar, keadaan topografi daerah, jumlah penduduk, dan aksesibilitas lokasi Pasar Bandar Agung yang dilihat dari jarak tempuh, waktu tempuh, dan ongkos yang harus dikeluarkan penduduk untuk menuju ke pasar tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik teknik purposive sample, data dikumpulkan dengan teknik observasi, kuisioner, dokumentasi. Objek penelitian ini adalah lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Ummah Nurjannah dilahirkan di Desa Tanjung Anom Kecamatan Way Pengubuhan Kabupaten Lampung Tengah pada tanggal 14 Oktober 1989, anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak Supriya dan Ibu Suliyani.

Pendidikan formal ditempuh di Taman Kanak-Kanak Nurul Huda pada tahun 1995, Sekolah Dasar Negeri 2 Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama Satya Dharma Sudjana Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah pada tahun 2004, dan penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri I Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah selesai pada tahun 2007.

(7)

MOTO

Hidup itu seperti musik,yang harus dikomposisi oleh telinga,

perasaan dan insting, bukan oleh peraturan

(Samuel Butler)

Tiada doa yang lebih indah selain doa agar skripsi ini cepat

selesai

(Ummah Nurjannah)

Orang tua kita adalah anugerah terbesar dalam sebuah

kehidupan

(8)

PERSEMBAHAN

Dengan ucapan syukur dengan kerendahan dan dengan

keikhlasan hati serta mengharapkan ridho Allah S.W.T,

Kupersembahkan karya kecilku ini kepada orang-orang yang

aku sayangi dan aku hormati :

AYAHANDA SUPRIYA

dan

IBUNDA SULIYANI

Yang telah tulus dan ikhlas memberiku kasih sayang,

membesarkanku dengan penuh kesabaran dan memberikan

doanya yang tiada batas untuk keberhasilanku dan maaf atas

kekecewaan dan kesalahan yang slalu Ummah berikan

Kakak-kakakku tersayang, Puspita Sari S.Si, Kapten Arya

Putra Kurniawan S.T yang selalu membantu dan memberikan

keceriaan dalam hidupku

Almamater tercinta “Universitas Lampung” yang telah

(9)

SANWACANA

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat

Allah Swt. Atas limpahan Rahmad, Karunia dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Tinjauan Geografi Lokasi Pasar Di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2013”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Melalui kesempatan ini diucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku pembimbing utama dan Bapak I Gede Sugiyanta, M.Si. selaku pembimbing pembantu, serta Bapak Drs. Hi. Sudarmi, M.Si. selaku penguji, atas arahan-arahan ilmiah yang sangat bermanfaat.

Dalam kesempatan ini diucapkan terima kasih pula kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.

(10)

3. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung dan selaku dosen Pembimbing Akademik.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berharga kepada penulis.

5. Bapak Sutopo selaku Lurah Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang telah banyak membantu memberikan keterangan dan data-data.

6. Sahabat-sahabatku tercinta, GANDULLAZ (cyun-cyun, nitoel, dan boret) adikku Bettet, dan semua teman-teman geografi angkatan 2007 yang tidak bisa

saya sebutkan satu persatu.

7. Serta semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah memberi bantuan moril maupun materil dalam penyusunan skripsi ini.

Segala kritik serta saran yang konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat.

Bandar lampung, Agustus 2014 Penulis,

(11)

DAFTAR ISI

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS A. Metodologi Penelitian ... 20

B. Obyek Penelitian ... 20

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 21

1. Variabel Penelitian ... 22

2. Definisi Operasional Variabel ... 22

a. Lokasi Relatif ... 22

b. Topografi ... 22

c. Jumlah Penduduk ... 22

(12)

D. Teknik Pengumpulan Data ... 23 A. Keadaan Geografis Desa Bandar Agung ... 28

1. Letak, Luas dan Batas Wilayh ... 28

2. Keadaan Topografi ... 31

3. Keadaan Hidrografi ... 31

4. Keadaan Iklim ... 32

5. Keadaan Penduduk Desa Bandar Agung ... 35

a. Jumlah dan Kepadatan penduduk ... 35

b. Komposisi Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ... 36

c. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian ... 39

d. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan ... 40

e. Tata Guna Lahan Desa Bandar Agung ... 40

6. Transportasi Desa Bandar Agung ... 41

a. Jaringan Transportasi ... 41

b. Jenis Alat Angkutan ... 42

B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 43

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Klasifikasi Kemiringan Lereng Sesuai Tempat Tinggal ... 15 2. Kriteria Kemiringan Lereng Untuk Daerah Pemukiman ... 22 3. Skor Untuk Menilai Lokasi Relatif Yang Berada di Pasar Bandar

Agung Desa Bandar Agung ... 25 4. Skor Untuk Menilai Variabel Aksesibilitas Menuju Pasar Desa

Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 27 5. Data curah hujan bulanan di Desa Bandar Agung Kecamatan

Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2001 – 2010 ... 32 6. Zone/Tipe Iklim Berdasarkan Klasifikasi Schmidht-Ferguson ... 34 7. Jumlah Penduduk Tiap Dusun Menurut Jens Kelamin, Luas Wilayah

dan Kepadatan Penduduk di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 36 8. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Desa

Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah tahun 2013 ... 37 9. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Bandar

Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah tahun 2013 ... 39 10. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa

Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampug Tengah Tahun 2013 ... 40 11. Tata Guna Lahan Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai

(14)

12. Panjang Jalan Menurut Jenisnya di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 42 13. Jumlah Alat Angkutan di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan

Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 42 14. Pendapat Responden Terhadap Lokasi Pasar Bandar Agung ... 44 15. Jarak Antar Dusun di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan

Nunyai Kabupaten Lampung Tengah dalam Km Tahun 2014 ... 48 16. Potensi Penduduk Tiap-Tiap Dusun dan Persentase Potensial

Penduduk Terhadap Tempat Dengan Potensi Penduduk Tertinggi Di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah dalam Km Tahun 2014 ... 48 17. Jarak tempuh responden ke Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan

Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 51 18. Waktu tempuh responden ke Pasar Bandar Agung Kecamatan

Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 52 19. Biaya yang dikeluarkan responden ke Pasar Bandar Agung

Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 53 20. Sarana transportasi yang digunakan responden untuk mencapai

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gambar Kerangka Pikir Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai ... 19 2. Peta Lokasi Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung

Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah ... 30 3. Diagram Batas Besar Nilai Q Dari Masing-masing Tipe Curah

Hujan Schmidth-Ferguson ... 34 4. Piramida Penduduk Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan

(16)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia merupakan penghuni bumi yang memerlukan berbagai fasilitas yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Fasilitas yang ada merupakan wujud dari hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya. Lingkungan yang tepat huni memerlukan perencanaan dan pembangunan yang baik. Menurut pendapat Bintarto (1977:8), perencanaan dapat diterapkan di daerah-daerah kosong dan terhadap daerah yang sudah didiami. Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai mahluk hidup. Jika kebutuhan pakaian dan makanan sudah terpenuhi, selanjutnya orang akan memikirkan tempat tinggal.

Ilmu yang mengkaji berbagai fenomena sebagai hasil interaksi manusia dengan ruang muka bumi adalah geografi. Sebelum ruang muka bumi dimanfaatkan oleh manusia sebagai makhluk yang dianugerahi akal dan hati nurani oleh Tuhan Yang Maha Esa melakukan perencanaan guna menuju perubahan dan perbaikan yang disebut dengan pembangunan. Pembangunan merupakan realisasi dari sebuah perencanaan.

(17)

2

Suatu wilayah atau area yang ditempati oleh sekelompok manusia dinamakan pemukiman. Pemukiman yang baik yaitu pemukiman yang dapat meningkatkan sarana dan prasarana serta fasilitas yang mendukungnya. Bertambahnya penduduk di Indonesia berarti bertambah pula persoalan dalam pembangunan baik perkotaan maupun pedesaan. Persoalan yang dapat timbul dalam wilayah pedesaan antara lain penyediaan areal pemukiman, sarana dan prasarana desa serta penataan ruang.

Berdasarkan pendapat di atas, untuk melakukan suatu pembangunan pada suatu daerah khususnya desa, diperlukan perencanaan yang baik agar pembangunan yang dilakukan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, karena pada dasarnya masyarakat yang melaksanakan dan menjadi sasaran dari pembangunan.

Pembangunan pada dasarnya sebagai usaha manusia dalam beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya dan usaha di dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pembangunan harus meliputi semua aspek kehidupan manusia, baik pembangunan dibidang ekonomi, politik, sosial, budaya maupun pendidikan.

Pembangunan ekonomi menentukan maju dan mundurnya suatu wilayah. Salah satu wujud dari pembangunan ekonomi adalah dengan membangun fasilitas yaitu pasar untuk menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Langkah inilah yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah dengan mendirikan pasar yang terletak di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang baru di Desa Bandar Agung.

(18)

3

tempat ini biasanya dijumpai kaum perempuan terutama ibu-ibu yang berusaha untuk mendapatkan kaperluan sehari-hari, terutama yang menyangkut sembilan bahan pokok (sembako).

Berdasarkan pendapat di atas, pasar memiliki fungsi sebagai tempat untuk menjual dan membeli barang-barang kebutuhan penduduk. Pasar dapat berfungsi dengan baik, hendaknya lokasi pasar dekat dengan pemukiman penduduk, karena penduduk pada dasarnya memilih lokasi pasar yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Desa Bandar Agung berdiri pada tanggal 22 februari 1973 yang berasal dari 351 kepala keluarga transmigrasi TNI – AD (TRANSAD). Nama Kampung Bandar Agung berasal dari dua suku kata yaitu Bandar yang berarti tempat berkumpulnya suatu kebaikan sedangkan Agung berarti besar, jadi Bandar Agung adalah tempat berkumpulnya suatu kebaikan yang sangat besar. Luas desa Bandar Agung sendiri saa ini ialah 1.771 ha, dengan jumlah penduduk 5. 548 jiwa.

Pada awal tahun 2004 telah diputuskan untuk membangun dan merenovasi pasar Bandar Agung yang memiliki luas 2 ha. Pembangunan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi pedagang dan memajukan Desa Bandar Agung. Lokasi pasar yang strategis menunjang untuk awal pembangunan yang baik.

(19)

4

sisanya tidak terpakai. Keberadaan letak lokasi Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang dilalui oleh jalan negara untuk menuju ke provinsi lain diharapkan dapat membantu mengembangkan Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai. Pasar yang seharusnya mampu memperbaiki perekonomian dan kemajuan Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai tidak sesuai dengan harapan, karena masih belum ada perubahan. Pada kenyataan yang ada pasar yang telah dibangun dari tahun 2004 sampai saat ini masih belum menampakkan hasil yang maksimal.

(20)

5

mempengaruhi kelancaran laju transportasi yang tersedia di suatu tempat, sehingga waktu tempuh yang diperlukan akan sedikit. Bila kondisi yang ada tidak sesuai dengan harapan, maka penduduk pun tidak akan selalu memenuhi kebutuhan sehari-harinya di pasar yang dekat tempat tinggalnya. Biaya yang dikeluarkan dan kelengkapaan kebutuhan yang ditawarkan oleh pasar juga menjadi pilihan penduduk untuk berbelanja di pasar tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian bagaimanakah keberadaan lokasi Pasar Bandar Agung bila ditinjauan dari aspek-aspek geografi yang meliputi lokasi relatif, topografi, jarak, aksesibilitas dan jumlah penduduk Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah lokasi relatif mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah?

2. Apakah topografi yang ada mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah? 3. Apakah jumlah penduduk yang ada mendukung keberadaan Pasar Bandar

(21)

6

4. Apakah aksesibilitas yang ada mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi relatif yang mendukung keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

2. Untuk mendapatkan informasi mengenai topografi yang mendukung keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

3. Untuk mendapatkan informasi mengenai lokasi Pasar Desa Bandar Agung mendukung terhadap keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

4. Untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah penduduk yang mendukung keberadaan Pasar Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.

D. Kegunaan penelitian

(22)

7

2. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama perkuliahan di Universitas Lampung.

3. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi lebih lanjut kepada pemerintah guna pembangunan pasar yang selanjutnya.

4. Sebagai bahan informasi dan sumbangan pemikiran bagi penelitian yang sejenis di lokasi lain.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Ruang lingkup objek penelitian adalah Pasar Desa Bandar Agung yang meliputi topografi, jumlah penduduk, dan aksesibilitas yang meliputi jarak tempuh ke Pasar Desa Bandar Agung,waktu tempuh ke Pasar Desa Bandar Agung, dan ongkos yang dikeluarkan penduduk ke Pasar Desa Bandar Agung. 2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah penduduk yang pergi ke Pasar Desa

Bandar Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah. 3. Ruang lingkup tempat adalah Desa Bandar Agung, Kecamatan Terusan

Nunyai, Kabupaten Lampung tengah. 4. Ruang lingkup waktu adalah tahun 2013.

5. Ruang Lingkup ilmu adalah Geografi Pembangunan

(23)

8

jumlah penduduk, pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk, kepadatan penduduk, pola pemukiman penduduk, dan aspek abstrak yang meliputi letak, luas dan batas.

(24)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

Menurut Bintarto (1977:9) geografi merupakan ilmu pengetahuan yang menceritakan, menerangkan sifat-sifat bumi, menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk, serta mempelajari corak yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

Dari definisi di atas dikemukakan bahwa antara manusia dengan alam memiliki keterkaitan yang saling mempengaruhi. Ilmu geografi sangat berperan penting di dalam mendeskripsikan fenomena-fenomena fisik maupun sosial di permukaan bumi secara teliti, terarah dan harus rasional khususnya mengenai keberadaan lokasi yang berbeda-beda di permukaan bumi sebagai tempat beraktivitas dan tempat hidup manusia. Lokasi pasar perlu dikaji secara teliti guna mengetahui kebaradaan dan kelangsungan pasar yang telah dibangun.

(25)

10

Dalam penelitian ini, menggunakan Geografi Pembangunan sebagai ruang lingkup bidang ilmu. Menurut Bintarto (1977:7), Geografi Pembangunan adalah suatu studi yang memperhatikan aspek-aspek geografi yang menunjang suatu pembangunan wilayah. Selanjutnya mengemukakan Geografi Pembangunan adalah studi yang memperhatikan aspek-aspek geografi yang berupa aspek fisik, aspek manusia, dan aspek abstrak.

Dari pendapat di atas, untuk melaksanakan pembangunan harus memperhatikan aspek-aspek geografi baik yang bersifat fisik dan nonfisik agar suatu pembangunan dapat dikatakan bermanfaat. Salah satu pembangunan yang perlu memperhatikan aspek-aspek geografi adalah pasar. Untuk membangun suatu pasar perlu memperhatikan aspek-aspek geografi agar dapat bermanfaat secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

1. Tinjauan Geografis

Tinjauan geografis dalam penelitian ini berdasarkan faktor-faktor geografis dan lingkungan geografis. Daldjoeni (1992:22), mengemukakan bahwa faktor geografis adalah jenis-jenis di dalam faktor alam yang mempunyai pertalian dengan kehidupan manusia dalam arti memberikan fasilitas untuk menghuni permukaan bumi sebagai wilayah.

Faktor - faktor yang mempengaruhi kehidupan manusia, delapan faktor ini oleh para geograf disebut delapan faktor geografis. Seperti yang dikemukakan oleh Daldjoeni (1987:20) bahwa:

(26)

11

iklim (dengan permusimannya), jenis tanah (kapur, liat, pasir, gambut), flora dan fauna, air tanah dan kondisi pembuangan air, sumber-sumber mineral (barang-barang tambang) dan relasi dengan lautan.

Faktor-faktor geografis tersebut di atas dapat dibedakan kembali dalam lingkungan geografis berdasarkan unsur-unsur lingkungan geografi. Seperti yang dikemukakan Bintarto (1977:7) bahwa:

Di dalam geografi dikenal empat jenis unsur lingkungan:

a. Unsur Fisik yang meliputi pantai, cuaca, iklim, relief, tanah, mineral, air tanah, jalur pantai, samudera, dan sebagainya.

b. Unsur-unsur biotis, misalnya: tetumbuhan, hewan, dan mikroorganisme (jasad renik).

c. Unsur teknis seperti pergedungan, jaringan jalan, alat transportasi dan komunikasi.

d. Unsur-unsur abstrak seperti bentuk (persegi, bulat, memanjang) dan luas wilayah, lokasi tempat, jarak antara tempat.

Adanya empat jenis unsur-unsur lingkungan menyebabkan adanya pembagian lingkungan geografis atas empat jenis, yaitu lingkungan fisis, lingkungan biotis, lingkungan teknis (artefak), dan lingkungan abstrak.

Berdasarkan pernyataan di atas menunjukkan bahwa yang dipelajari dalam geografi ternyata sangat luas. Geografi membagi dalam dua faktor, yaitu faktor fisik dan nonfisik. Pertama, geografi fisik mempelajari gejala-gejala alam di permukaan bumi yang meliputi atmosfer, litosfer, hidrosfer, dan biosfer. Gejala-gejala alam tersebut berkaitan dengan bentuk, relief, iklim, dan segala sesuatu tentang bumi, serta tentang proses-proses fisik yang terjadi di darat, laut, dan udara yang berpengaruh pada kelangsungan hidup manusia.

(27)

12

ekonomi, maupun budaya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa geografi fisik mempelajari dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan dampak lingkungan terhadap manusia.

2. Pasar

Pasar adalah tempat yang berfungsi sebagai tempat yang menjual barang-barang kebutuhan sehari-hari. Menurut Menurut B. Realino dalam Raldi Hendro Koestoer (2001:182), di tempat ini biasanya sering dijumpai kaum perempuan terutama ibu-ibu yang berusaha untuk mendapatkan keperluan sehari-hari, terutama yang menyangkut Sembilan bahan pokok (sembako). Ari Sudarman (1989:7) pasar adalah salah satu pusat pelayanan masyarakat, dimana masyarakat mendapatkan segala barang kebutuhan bagi kelangsungan hidupnya. Pasar juga merupakan suatu tempat dimana pembeli dan penjual saling bertemu untuk membeli dan menjual barang dan jasa atau faktor-faktor lainnya.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa pasar merupakan suatu tempat untuk berinteraksi antara penjual dan pembeli dan bertransaksi barang maupun jasa ataupun faktor-faktor produksi lainnya sebagai salah satu usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

B. Rialino dalam Koestoer (2001:183) membedakan pasar tradisional menjadi dua jenis, yaitu pasar lingkungan dan pasar wilayah.

(28)

13

Pasar Desa Bandar Agung dapat dikatakan sebagai pasar lingkungan karena hanya memiliki luas 2 hektar dan barang yang diperjual belikan tidak lengkap dan hanya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Agar Pasar Bandar Agung dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat hendaknya dalam pembangunan Pasar Bandar Agung perlu memerhatikan lokasi relatif, topografi, jumlah penduduk, dan aksesibilitas keberadaan Pasar Bandar Agung.

3. Lokasi

(29)

14

berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari pasar, konsumen makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjualan (pasar) semakin mahal.

Lokasi sebuah pasar menurut David Dewar dan Vanessa W (1990 : 14), merupakan faktor yang penting atau berpengaruh pada keberhasilan pasar tersebut. Tiga faktor utama yang mempengaruhi lokasi pasar adalah :

1. Suatu pasar mampu berkembang secara baik karena berada pada lokasi yang begitu dekat dengan pergerakan orang banyak, berada pada kumpulan pedagang formal yang lain, pusat atau konsentrasi industri, sekitar terminal transportasi umum, serta lokasi yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi.

2. Lokasi yang dekat dengan sumber-sumber persediaan barang yang diperjual belikan.

3. Lokasi yang dekat dengan pembeli atau pengguna pasar.

Berdasarkan pendapat tersebut, lokasi pasar yang strategis harus berada pada wilayah konsentrasi penduduk karena penduduk dalam memenuhi kebutuhan hidupnya cenderung memilih lokasi pasar yang terdekat dengan tempat tinggalnya karena lebih efektif dan efisien.

4. Topografi

(30)

15

pemukiman adalah lahan yang relatif datar, memiliki kemiringan yang kecil, sehingga mempunyai potensi pengembangan yang besar (M. Suparno Sastra dan Marlina Endy, 2005:139). Oleh karena itu suatu daerah pemukiman memerlukan kondisi topografi yang baik untuk dapat berkembang dengan baik.

Menurut Harjowigeno, mengklasifikasikan kemiringan lereng yang sesuai dengan tempat tinggal, seperti yang ada pada Tabel 1 berikut ini :

Tabel 1. Klasifikasi Kemiringan Lereng Sesuai Tempat Tinggal

No Kriteria Kemiringan Lereng Besar Sudut Lereng kriteria

1 Datar – berombak < 8% Baik

2 Berombak – bergelombang 8 – 15% Sedang 3 Bergelombang – terjal > 15% Buruk Sumber: Hardjowigeno dalam I Gede Sugiyanta (2006:84)

Berdasarkan Tabel 1 di atas, wilayah yang baik untuk dijadikan sebagai lokasi pasar adalah wilayah yang memiliki kemiringan lereng < 8 %.

(31)

16

5. Jumlah Penduduk

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembangunan regional maupun nasional adalah persebaran penduduk. Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan adanya kesenjangan dalam pembangunan sarana dan prasarana bagi masyarakat teraglomerasi dan kepadatan penduduk yang cukup padat sampai padat. N. Daldjoeni (1992:99) menyatakan aglomerasi dapat berfungsi mengurangi jarak total yang semestinya ditempuh, sehingga hal itu termasuk pemuasan secara geografis, juga menguntungkan dalam arti ekonomis, karena dengan berbuat sedikit saja dapat diperoleh hasil yang banyak.

Djojodipuro (1992:135) menyatakan bahwa:

Jumlah untuk penduduk dapat meliputi beberapa puluh keluarga bagi suatu toko atau beberapa ratus keluarga bagi suatu pasar harian. Kalau jumlah tersebut jatuh dari jumlah tertentu, maka pelayanan akan menjadi mahal dan kurang efisien. Sebaliknya bila meningkat di atas umlah tertentu, pelayanan akan menjadi kurang baik dan kurang efisien. Bila kegiatan tersebut menyangkut jual beli maka jumlah penduduk dibawah ambang penduduk akan mengakibatkan terjadinya kerugian dan dapat mengancam kegiatan yang bersangkutan untuk tutup dalam jangka waktu yang panjang. Sebaliknya jika meningkat di atas ambang penduduk, maka kegiatan yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan dan akan mengundang entri dalam jangka waktu tertentu memperpanjang persaingan.

Berdasarkan pendapat di atas, untuk melaksanakan pembangunan pasar yang perlu diperhatikan adalah ambang penduduk yang dapat dilayani oleh pasar, sehingga pasar akan berjalan lancar dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat berfungsi dan berkembang dengan baik.

(32)

17

Bagi suatu lingkungan yang jumlah penduduknya 2500 jiwa diperlukan penyelenggaraan fasilitas perbelanjaan untuk kebutuhan sehari-hari seperti toko dan lain-lain.Bagi suatu lingkungan yang jumlah penduduknya 3000 jiwa disediakan fasilitas perbelanjaan lingkungan yang bersifat lebih lengkap daripada pertokoan. Disamping pertokoan juga terdapat pasar, bengkel-bengkel operasi kecil. Bagi lingkungan yang penduduknya sekitar 12000 jiwa diperlukan fasilitas pertokoan yang lebih besar, yaitu pusat perbelanjaan dan niaga kecamatan. Fasilitas ini tidak hanya melayani kebutuhan sehari-hari tetapi juga dilengkapi fasilitas niaga yang lebih besar dan lebih luas, bank, industri berunit produksi, dan tempat hiburan.

Berdasarkan pendapat diatas pelayanan yang dapat menyediakan kebutuhan kehidupan penduduk adalah pasar. Jadi semakin besar tingkat perkembangan penduduk suatu daerah semakin mendukung perkembangan fasilitas-fasilitas umum yang salah satunya yaitu pasar.

6. Aksesibilitas

Daili dalam Jayadinata (1995:88) berpendapat bahwa aksesibilitas adalah kemampuan orang untuk mencapai tempat tujuan dimana ia dapat melaksanakan kegiatan tertentu. Pasar merupakan salah satu tempat tujuan seseorang dapat melaksanakan kegiatan tertentu sehingga pasar harus mudah dijangkau oleh seseorang. Hal ini sesuai dengan pendapat Djojodipuro (1992:4) yang menyatakan bahwa

(33)

18

yang dibutuhkan oleh seseorang dalam menempuh perjalanan antara tempat dimana dia bertempat tinggal dan dimana fungsi-fungsi fasilitas berada.

Sedangkan menurut Departemen Pertanian Direktorat Jendral Kehutanan (1995). Aksesibiltas (tingkat keterjangkauan) merupakan kemampuan untuk mencapai suatu tempat tujuan tertentu, dapat dengan mudah, atau sebaliknya sulit untuk dijangkaunya, aksesibilitas dapat diukur dengan beberapa parameter yaitu, jarak tempuh, waktu tempuh, kondisi jalan, jaringan transportasi, frekuensi kendaraan, lokasi serta biaya yang dikeluarkan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa aksesibilitas sangat menentukan gerak manusia dalam beraktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Apabila suatu lokasi memiliki aksesibilitas yang mudah dijangkau maka lokasi tersebut akan cepat berkembang.

B.Kerangka Pikir

Berbagai macam faktor terutama dari segi geografis atau non geografis merupakan unsur penting dalam sebuah pembangunan khususnya pasar. Faktor-faktor geografis tersebut diantaranya lokasi yang strategis yang dapat menunjang aktivitas penduduk yaitu dapat memberikan kemudahan penduduk dalam mendapatkan sarana angkutan sehingga dapat memudahkan penduduk dalam mencapai tujuan di mana ia dapat melakukan kegiatan tertentu.

(34)

19

diantaranya faktor fisis yaitu lokasi relatif, topografi, dan aksesisibilitas. faktor non fisisnya yaitu jumlah penduduk.

Pemilihan lokasi pasar harus mengacu kepada berbagai macam faktor utama dari segi geografis atau lingkungannya daripada sekedar mementingkan keuntungan materil, sehingga dapat bermanfaat bagi penduduk. faktor-faktor utama dalam pembangunan pasar yaitu lokasi yang strategis. Topografi yang sesuai dengan pembangunan. Jumlah penduduk untuk mendukung keberadaan pasar dan aksesibilitas sebagai penunjang untuk mencapai tempat yang akan dituju oleh penduduk. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini :

]

Gambar 1. Kerangka Pikir

Lokasi relatif topografi

Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agung Kecamatan

Terusan Nunyai

(35)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif, menurut Moh. Nasir (1983:54), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek , suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Menurut M. Ali (1985:120) metode deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.

Metode deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mempelajari masalah-masalah yang terjadi pada masyarakat sebagai hasil dari hubungan antara gejala fisik maupun sosial yang terjadi di muka bumi. Data yang diperoleh dihitung berdasarkan analisis data setiap variabel, hasilnya dianalisis dan disimpulkan untuk menggambarkan keadaan yang terjadi dan memecahkan masalah yang sedang dihadapi tentang tinjauan geografi terhadap lokasi Pasar Bandar Agung di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah.

B. Obyek Penelitian

(36)

21

Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai. Pengambilan responden dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sample yang dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2006:139).

Responden dalam penelitian ini yaitu warga Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang terdiri dari enam RW yang diambil sesuai dengan kebutuhan peneliti, dan warga yang diambil dari tiap-tiap RW sebanyak lima responden yang bertempat tinggal di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai. Jumlah keseluruhan responden dalam penelitian ini sebanyak tiga puluh orang.

A. Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah penelitian ataupun yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (suharsimi Arikunto, 2006: 118). Berdasarkan pendapat tersebut, maka variabel dalam penelitian ini adalah tinjauan geografi terhadap lokasi Pasar Bandar Agung di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah, yang meliputi lokasi relatif, topografi, jumlah penduduk, jarak, dan aksesibilitas.

(37)

22

2. Definisi Oprasional Variabel

a. Lokasi Relatif

Lokasi relatif merupakan lokasi suatu tempat ditinjau dari posisi suatu tempat terhadap tempat atau wilayah-wilayah yang ada disekitarnya. Suatu daerah yang memiliki jumlah penduduk banyak merupakan salah satu syarat yang perlu dipertimbangkan untuk menjadi sebuah pasar.

b. Topografi

Topografi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi. Semakin curam berarti lahan tersebut mempunyai kemiringan yang semakin besar. Lahan yang baik adalah lahan yang relatif datar, memiliki kemiringan yang kecil, sehingga baik untuk dijadikan areal pemukiman.

Dilihat dari kemiringan lerengnya sesuai dengan kriteria kemiringan lereng untuk pemukiman. Kriteria kemiringan lereng atau area dibagi dalam tiga kriteria, yaitu:

Tabel 2. Kriteria Kemiringan Lereng Untuk Daerah Pemukiman.

No Kemiringan Lereng / bentuk Wilayah / Kriteria

1 < 8% Datar Baik

2 8 – 15% Landai sedang

3 > 15% curam buruk

Sumber : Hardjowigeno dalam I Gede Sugiyanta (2006:84)

c. Jumlah Penduduk

(38)

23

kemungkinan konsumen akan membeli barang yang di perlukan. Berdasarkan kalimat di atas maka dapat diartikan bahwa sebuah pasar akan lebih baik apabila berada pada lingkungan dengan jumlah penduduk yang banyak.

d. Aksesibilitas

Aksesibilitas merupakan kemampuan untuk mencapai atau bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dalam satu wilayah. Aksesibilitas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat kemudahan untuk mencapai suatu tempat yang dalam hal ini adalah Pasar Bandar Agung di Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai yang meliputi jarak tempuh, waktu tempuh, kondisi jalan, jaringan transportasi, frekuensi kendaraan, dan biaya yang dikeluarkan. Dalam penelitian ini aksesibilitas diklasifikasikan menjadi mudah, sedang, dan sulit. a. Aksesibilitas mendukung apabila skor yang diperoleh >16

b. Aksesibilitas cukup mendukung apabilah skor yang diperoleh 11 – 15 c. Aksesibilitas tidak mendukung apabila skor yang diperoleh 6 – 10

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi

(39)

24

2. Teknik Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang diigunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang belum diketahui (Suharsimi Arikunto, 2006:151).

Teknik kuesioner dilakukan untuk mendapatkan data dari responden dalam hal ini adalah pendapat-pendapat penduduk yang berada di Desa Bandar Agung yang meliputi lokasi relatif, jumlah penduduk, dan aksesibilitas.

3. Teknik Dokumentasi

(40)

25

Tabel 3. Skor Untuk Menilai Lokasi Relatif Yang Berada di Pasar Bandar Agung Desa Bandar Agungnn diperoleh interval kelas sebagai berikut :

1

Maka lokasi relatif digolongkan menjadi :

a. dikatakan strategis jika skor yang diperoleh 7-8 b. dikatakan cukup strategis jika skor yang diperoleh 5-6 c. dikatakan kurang strategis jika skor yang diperoleh 3-4

2. Jumlah Penduduk

(41)

26

Keterangan :

PP1 = potensi penduduk di tempat 1

J1.2 = jarak antara tempat 1 dengan tempat 2

J1. = jarak antara tempat 1 dengan tempat terdekat dengan tempat 1 J1.n = jarak antara tempat 1 dengan tempat n

a = konstanta empirik (1)

b = eksponen jarak yang mempunyai nilai-nilai dalam model gravitasi yang asli

3. Topografi

Analisis data untuk mengetahui kondisi topografi Desa Bandar Agung sebagai tempat adanya Pasar Bandar Agung dapat diketahui dengan melihat Peta Topografi yang ada. Dengan melihat peta tersebut, maka dapat diketahui kemiringan lereng berdasarkan warna pada peta kemudian dideskripsikan.

4. Aksesibilitas

Analisis data yang digunakan menggunakan rumus Scoring.

(42)

27

Tabel 4. Skor Untuk Menilai Variabel Aksesibilitas Menuju Pasar Desa Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah

Variabel Parameter Kriteria Skor

Aksesibilitas/

- Jalan aspal kondisi baik - Sedikit

Untuk mengukur aksesibilitas atau tingkat keterjangkauan suatu wilayah dapat dilakukan dengan menggunakan teknik skoring dengan menggunakan rumus model sturge maka diperoleh interval kelas sebagai berikut :

4

Dengan demikian interval aksesibilitasnya adalah :

d. Aksesibilitas mendukung apabila skor yang diperoleh 15-18

(43)

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian deskripsi data primer yang telah dianalisis, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Lokasi relatif tidak mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai karena masyarakat lebih memilih untuk belanja di warung atau di pedagang keliling.

2. Topografi mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung Kecamatan Terusan Nunyai karena sebagian besar daerahnya termasuk dataran rendah.

3. Jumlah penduduk tidak mendukung keberadaan Pasar Bandar Agung karena sedikitnya jumlah penduduk di Desa Bandar Agung mengakibatkan daya beli rendah.

4. Aksesibilitas tidak mendukung karena jarak tempuh yang jauh untuk mencapai pasar sehingga membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang mahal.

B. SARAN

Berdasarkan deskripsi data dan analisis data agar Pasar Bandar Agung kembali aktif maka disarankan :

(44)

56

2. Melengkapi barang-barang yang ada di pasar agar penduduk lebih menyukai berbelanja di pasar dari pada berbelanja di warung.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

B. Realino. 2001. Persebaran Pasar Dan Perkotaan Di Kotamadya Jakarta Timur dalam Raldi Hendro Koestoer, dkk (penyunting). Dimensi Keruangan Kota: Teori dan kasus. Jakarta: UI. Press.

Bintarto, R. 1977. Geogragi Sosial. Jogjakarta: U.P Spring.

Bintarto, R dan Sarastopo Hadisumarno. 1987. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES.

Djojodipuro. Marsudi. 1992. Teori Lokasi. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI. Johnson, E. A. J. (1975). The Organization Of Space in Developing Tries. Harvard University Press, London.

Koestoer, Raldi Hendro. 1995. Perspektif Lingkungan Desa Kota: Teori dan Kasus. Jakarta: UI. Press.

Mantra, Ida Bagus. 2003. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mustofa, Bisri dan Sektiyawan, Inung. 2008. Kamus Lengkap Geografi. Yogyakarta: Panji Pustaka Yogyakarta.

Nurhanifah, Heni. 2003. Tinjauan Geografi Terhadap Lokasi Pasar sukarame di Kelurahan Sukarame Kecamatan Sukarame Kota Bandar Lampung (skripsi). Program Studi Geografi Pendidikan Geografi. Jurusan IPS. Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Sajogyo dan Sajogyo, Pudjiwati. 1984. Sosiologi Pedesaan. Bogor: Gadjah Mada University Press.

Sudarman, Ali. 1989. Teori Ekonomi Makro I. Yogyakarta: BPFE.

Sugiyanta, I Gede. 2006. Geomorfologi II. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

(46)

Sumaaatmaja, Nursid. 1988. Studi Suatu Pendekatan dan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi Kemiringan Lereng Sesuai Tempat Tinggal
Gambar 1. Kerangka Pikir
Tabel 2. Kriteria Kemiringan Lereng Untuk Daerah Pemukiman.
Tabel 3. Skor Untuk Menilai Lokasi Relatif  Yang Berada di Pasar Bandar Agung  Desa Bandar Agungnn
+2

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor penyebab dominan pernikahan pada usia remaja di desa Sendang Agung dusun VI kecamatan Bandar Mataram adalah rendahnya tingkat

Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor geografis yang mendukung keberadaan industri kerupuk udang di Desa Purwodadi Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung

Kesimpulan penelitian adalah (1) lokasi terjadinya banjir di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung selama tahun 2011-2013 yaitu di Kelurahan Durian Payung,

Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Dharma Agung, Kecamatan Seputih Mataram, Kabupaten Lampung Tengah. Peneliti memilih lokasi tersebut sebagai lokasi

Populasi adalah semua individu yang diperoleh dari sampel yang hendak digeneralisasikan, yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Desa Bandar Agung Kecamatan Bandar

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perbedaan harga sewa lapak pasar Unyil di Desa Gunung Agung, dan bagaimana tinjauan hukum Islam tentang

Berdasarkan hasil analisis rekomendasi lokasi alternatif TPA Kota Bandar Lampung terdapat pada wilayah Kecamatan Teluk Betung Barat dan kecamatan kemiling dengan total luas

Analisis Perilaku Para Pedagang Sayuran Di Pasar Desa Bumi Harjo Kecamatan Bumi Nabung Lampung Tengah Etika bisnis Islam telah mengatur sedemikian rupa mengenai tata cara