• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Penetapan Biaya Target Dan Harga Target Pada PT Souci Indoprima Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisa Penetapan Biaya Target Dan Harga Target Pada PT Souci Indoprima Medan"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTASEKONOMI

DEPARTEMEN AKUNTANSI

S K R I P S I

ANALISA PENETAPAN BIAYA TARGET DAN HARGA TARGET PADA

PT SOUCI INDOPRIMA MEDAN

O L E H

NAMA : CIPTA TARWONO

NIM : 070522003

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Disusun Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Analisa Penetapan Biaya Target dan Harga Target pada PT Souci Indoprima” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul tersebut belum pernah dimuat, dipublikasikan atau dioteliti oleh mahasiswa dalam konteks penulisan skripsi program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan jelas dan benar adanya. Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.

Medan, 26 Januari 2010 Yang membuat pernyataan

Cipta Tarwono

(3)

ABSTRAK

Filosofi target costing mengharuskan manajemen biaya yang agresif terjadi pada tahap perencanaan, tahap desain produk, dan tahap produksi. Target Costing didorong oleh analisis pasar dan analisis pesaing.

Disamping itu pula seorang manajer harus mampu memprediksi persentase laba yang ingin dihasilkan barang atau jasa untuk menghasilkan laba yang optimal serta memprediksi harga target untuk dapat bersaing. Dengan merancang biaya yang rendah, perusahaan akan mendapatkan penghematan biaya.

(4)

ABSTRACT

Target Costing philosophy must be aggressive to the management cost in this case also happened at the planning, design product, and production step. Target Costing based on market analysis and competitor analysis.

While, the manager able to produce a lot of margin that want to get the maximum margin result of goods also can be predictable target price, so it can be compete price. With planning low cost, a company will get lower cost.

Keyword: Market Analysis, Competitor Analysis, Profit Margin, Lower

(5)

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan iman (Al-Isam), kesehatan dan kesempatan, hingga dapat menyelesaikan tugas akhir (skripsi) program S1 ini. Selawat dan salam dihadiahkan kepada junjungan Muhammad SAW, sang tauladan, yang telah membawa dari alam jahiliyah kealam ilmu, tak upa kepada keluarga beliau, para sahabat, dan para pengikut setianya.

Alhamdulillah, tak terasa sudah diakhir masa studi program sarjana Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara. Dalam proses mengkhiri masa studi ini, mahasiswa (penulis) diwajibkan untuk menulis karya ilmiah. Dan dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan moril, materil, dan motivasi yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Bapak Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak, selaku pembimbing yang telah memberi banyak masukan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak, selaku penguji I, yang telah memberi masukan dalam rangka perbaikan skripsi.

4. Bapak Drs. Syahelmi, M.Si, Ak, selaku penguji II, yang telah memberi masukan dalam rangka perbaikan skripsi

5. Ibu Dra. Narumondang Bulan Siregar, MM, Ak, yang telah membimbing dalam proses belajar.

6. Kedua orang tua, Ayahanda Dr. H. Mahyono, Sp.B, Sp.BA, Ibunda Netty Mukardani Siregar (I Love U Mom). Kedua mertua, Bapak Parlagutan Siregar, Ibu Yuliana,

(6)

sama-sama), M. Taufik (Semangat untuk menyelesaikan skripsi), M. Ridwan, Rizka Azizah. Ayo lebih semangat lagi belajarnya.

9. Pimpinan dan staff PT Souci Indoprima Medan, terima kasih atas bantuan moral dan moril dalam rangka penyelesaian skripsi

10. Pimpinan dan Staff PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Medan, khususnya UlaMM Sei Sikambing, terima kasih atas dukungannya.

11. Buat teman-temanku, Duo Imam, Wahyudianto, Irham, Jon, Dedy, dan Ust, Suparman, terima kasih atas dukungannya selama ini.

12. Buat adik-adik seperjuanngan di UKMI Politeknik Negeri Medan, UKMI As-Siyasah Fisip USU, KAMMI Kom’s Merah Putih, lanjutkan perjuangan.

13. Buat civitas akademika Fakultas Ekonomi USU, terima kasih telah banyak membantu dalam proses penyelesaian studi.

Akhirnya, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian studi (khususnya skripsi) di Fakltas Ekonomi. Dan penulis sadar, bahwa kesempurnaan hanya milikNya, oleh karena itu penulis dengan berlapang dada untuk menerima masukan dari pembaca.

Medan, 26 Januari 2010

Penulis

Cipta Tarwono

(7)
(8)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ...v

DAFTAR ISI ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Biaya Variabel dan Variabel ... 5

2.2 Harga Jual... 5

2.3 Biaya Target ... 7

2.4 Harga Target ... 9

BAB III METODE PENELITIAN ... 16

3.1 Jadwal dan Lokasi Penelitian ... 16

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 16

(9)

3.4 Teknik Analisa Data ... 17

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN ... 18

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 18

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 18

4.1.2 Struktur Organisasi ... 19

4.2 Analisa Hasil Penelitian ... 19

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 35

5.1 Kesimpulan ... 35

5.2 Saran ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 38

(10)

ABSTRAK

Filosofi target costing mengharuskan manajemen biaya yang agresif terjadi pada tahap perencanaan, tahap desain produk, dan tahap produksi. Target Costing didorong oleh analisis pasar dan analisis pesaing.

Disamping itu pula seorang manajer harus mampu memprediksi persentase laba yang ingin dihasilkan barang atau jasa untuk menghasilkan laba yang optimal serta memprediksi harga target untuk dapat bersaing. Dengan merancang biaya yang rendah, perusahaan akan mendapatkan penghematan biaya.

(11)

ABSTRACT

Target Costing philosophy must be aggressive to the management cost in this case also happened at the planning, design product, and production step. Target Costing based on market analysis and competitor analysis.

While, the manager able to produce a lot of margin that want to get the maximum margin result of goods also can be predictable target price, so it can be compete price. With planning low cost, a company will get lower cost.

Keyword: Market Analysis, Competitor Analysis, Profit Margin, Lower

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Suatu filosofi berorientasi pasar membtuhkan informasi biaya yang cepat, dimulai dari konsepsi produk sampai distribusi akhir, pelayanan dan purnajual. Para manajer menggunakan informasi biaya produk untuk berbagai keputusan strategis termasuk penetapan harga, penerimaan dan menolak pesanan dan memilih produk mana yang akan diproduksi.

Informasi biaya yang akurat merupakan hal penting bagi semua perusahaan baik yangbergerak dibidang ritel, manufaktur maupun jasa. Penentuan biaya dalam perusahaan-perusahaan dimaksudkan untuk menentukan harga jual atas suatu produk dan jasa yang dihasilkan.

Perusahaan jasa memunyai beberapa atau tidak mempunyai persediaan, serta outputnya seringkali tidak berwujud seta sulit untuk didefinisikan. Perusahaan

jasa biasanya mempekerjakan tenaga kerja dalam jumlah bear; mereka dapat berupa organisasi yang berorientasi pada laba atau nirlaba. Akun persediaan untuk perusahaan jasabiasanya berupa persediaan perlengkapan untuk digunakan dalam menyediakan jasa. Perusahaan jasa mungkin mempunyai akun barang dalam proses, tetapi biasanya tidak memiliki persediaan barang jadi.

(13)

(variable cost). Disamping itu pula seorang manajer harus mampu memprediksi presentase laba yang ingin dihasilkan atas penjualan barang ataupun jasa tersebut, untuk menghasilkan laba yang optimal serta memprediksi harga target untuk dapat bersaing di dunia oustsourcing. Target total biaya (biaya tetap dan biaya variabel) ditambah dengan laba yang diinginkan inilah, dalam akuntansi manajemn disebut dengan harga target.

Filosofi target costing mengharuskan manajemen biaya yang agresif terjadi pada tahap perencanaan, tahap desain produk, dan tahap produksi. Target costing didorong oleh analisis pasar dan analisis pesaing. Dengan merancang biaya yang rendah, perusahaan akan mendapatkan penghematan biaya.

PT Souci Indoprima adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa outsourcing (penyalur tenaga kerja) kepada perusahaan-perusahaan yang ada.

(14)

yang ditawarkan. Sedangkan dalam hal pengembangan produk jasa yang ditawarkan, yang menjadi fokus pihak manajemen adalah biaya tetap, hal ini dilakukan untuk menghargai atas kualitas produk (Sumber Daya Manusia) yang ditawarkan.

Dalam penentuan harga target dan biaya target, PT Souci Indoprima Medan menggunakan pendekatan Full Costing Approach. Pihak Manajemen perusahaan memfokuskan dan menggembangkan pada Biaya Tetap (Fixed Cost) yang terjadi, sehingga meminimalisir kemungkinan Biaya Variable (Variable Costs) yang terjadi. Yang nantinya diharapkan akan memperbesar laba yang terjadi.

Untuk itulah penulis mengambil judul penelitian: “ANALISA

PENETAPAN BIAYA TARGET (TARGET COSTING) DAN HARGA

TARGET (TARGET PRICING) PADA PT SOUCI INDOPRIMA MEDAN”

1.2 Perumusan Masalah

Untuk tetap dapat bersaing dengan kompetitor sejenis, perusahaan harus mampu memanajemen biaya yang mungkin terjadi untuk setiap produk yang dihasilkan. Seorang manajer harus mampu menganalisa setiap item-item/variabel-variabel biaya yang menjadi biaya tetap, biaya item-item/variabel-variabel dan biaya overhead pabrik.

(15)

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menanalisa mengenai penetapan biaya target dan harga target yang dihasilkan oleh PT Souci Indoprima Medan.

1.4 Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal sebagai berikut:

a. Bagi perusahaan, sebagai bahan evaluasi atas kebijakan penetapan biaya dan harga jual kepada para pelanggan dalam rangka meningkatkan kualitas.

b. Bagi penulis, dalam rangka menambah wawasan atas permasalahan akuntansi manajemen pada perusahaan jasa oustsourcing

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Konsep biaya merupakan salah satu hal yang terpenting dalam akuntansi manajemen dan akuntansi biaya. Adapun tujuan memperoleh informasi biaya digunakan untuk proses perencanaan, pengendalian dan pembuatan keputusan. Biaya (Hansen; 2005, 54) didefinisikan sebagai kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Secara umum, dalam akuntansi manajemen dikenal 2 (dua) golongan biaya, yaitu biaya variabel dan biaya tetap.

Biaya variabel (Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sebanding dengan perberubah-ubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap. Artinya, jika volume kegiatan diperbesar 2 (dua) kali lipat,maka total biaya juga menjadi 2 (dua) kali lipat dari jumlah semula.

Biaya tetap (Zulkifli; 2003, 34) adalah biaya yang jumlahnya sampai tingkat kegiatan tertentu relatif tetap dan tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan.

2.2 Harga Jual

(17)

Dimana tujuan harga jual adalah untuk mendapatkan laba maksimum, mendapatkan pengembalian investasi, mencegah atau mengurangi persaingan, mempertahankan atau memperbaiki market share.

Faktor-faktor mempengaruhi tingkat harga (Garrison, 2007, 47) antara lain: 1. Tujuan perusahaan, khususnya laba dan Return on Investment (ROI) yang

diharapkan

2. Biaya, khususnya biaya masa depan 3. Pendapatan yang diharapkan

4. Jenis produk atau jasa yang dijual 5. Jenis industri

6. Citra atau kesan masyarakat

7. Pengaruh pemerintah, seperti kebijakan, undang-undang 8. Tindakan atas reaksi pesaing

9. Tipe pasar yang dihadapi 10. Trend ekonomi

11. Gaya manajemen 12. Tujuan non-laba

13. Tanggung jawab sosial perusahaan

Jika manajer perushaan mempunyai suatu diskresi (kebijakan) dalam menetapkan harga, berbagai rumus berdasarkan biaya dapat digunakan sebagai pegangan bagi keputusan penetapan harga. Rumus ini mencakup:

(18)

3. Total biaya produksi ditambah marjin (laba) 4. Total biaya ditambah marjin (laba)

Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan-perusahaan mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasan customers sebagai prioritas pertama dalam mengarahkan kegiatan bisnis mereka. Perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermutu dengan harga yang rendah dengan berpedoman baha customers hanya dibebani dengan biaya-biaya untuk penambah nilai (value added activities).

2.3 Biaya Target

Produksi suatu barang atau jasa selalu memerlukan bahan mentah, tenaga kerja langsung dan hal-hal yang secara tidak langsung mendukung produksi tersebut. Dalam organisasi atau perusahaan jasa sering kali persediaan ini berwujud ataupun tidak berwujud. Akun persediaan untuk organisasi atau perusahaan jasa, biasanya berupa persediaan perlengkapan yang digunakan dalam menyediakan jasa tersebut.

(19)

A Target Cost is estimated long run cost of a product that will enable a

company to enter or remain in the market and competee profitability against its

competitor (Horngern, 2001, 105). Jika biaya target (target cost) di bawah harga

produk yang sekarang dapat dicapai, maka manajemen harus merencanakan program pengurangan biaya untuk menurunkan biaya yang sekarang, untuk menghasilkan produk, ke biaya target (target cost).

Biaya Target (Target Costing) (Mulyadi, 2001, 84) merupakan suatu bentuk biaya standar yang dapat dicapai sekarang (current attainable standard). Jika perusahaan menekankan usahanya dalam pengurangan biaya bukan penambah nilai (non value added costs), standar yang dicapai sekarang harus mencerminkan kenaikan efisiensi yang diharapkan tahun bersangkutan. Perbandingan antara biaya sesungguhnya dengan biaya stndar yang dicapai sekarang akan memberikan ukuran seberapa besar tujuan improvement (kemajuan) tahun yang telah dicapai. Jika biaya standar yang ideal (ideal standrd cost), maka biaya target (target cost) didorong faktor luar, yaitu atas dasar nalisa pasar dan pesaing.

(20)

Dalam menentukan biaya target atas suatu produk atau jasa dikenal 2 (dua) pendekatan (Supriyono; 2001, 53), antara lain:

1. Pendekatan Biaya Target Penuh (Full Cost Approach)

Dalam pendekatan ini harga target ditentukan sebesar biaya produksi ditambah dengan markup yang diinginkan. Akan tetapi biaya produksi tersebut tidak termasuk biaya non produksi. Pendekatan ini sebagai dasar penentuan harga jual menekankan penggolongan biaya berdasarkan fungsi.

2. Pendekatan Biaya Target Variabel (Variable Cost Approach)

Penentuan harga target atas produk atau jasa ditentukan sebesar biaya variabel ditambah markup yang harus tersedia untuk menutup semua biaya tetap dan untuk menghasilkan laba yang dihasilkan. Pendekatan ini sebagai dasar penentuan harga jual menekan penggolongan biaya berdasar prilakunya.

2.4 Harga Target

Dalam menentukan harga jual bagi perusahaan jasa, tidak jarang seorang manajer menggunakan harga target (Target Pricing) jasa yang dihasilkan. Harga target ini memfokuskan pada harga, pendapatan, volume, biaya, laba dan kombinasi penjualan. Harga target adalah analisis biaya-jumlah-laba (Cost-Volume-Profit), Target ROI Pricing, ataupun sebagai Cost-Plus Pricing. Dimana

(21)

Dalam jangka panjang kontribusi marjin (pendapatan dikurangi biaya variabel) harus dapat menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Dimana dalam perencanaan markup atas biaya target tersebut, manajemen seharusnya mempertimbangkan margin kontribusi dari seluruh produk setelah biaya yang didapatkan dipisahkan, dikurangkan dari penjualan. Margin kontribusi tersebut memungkinkan untuk memprediksi kontribusi masing-masing departemen.

Produksi suatu barang atau jasa selalu memerlukan bahan mentah, tenaga kerja langsung dan hal-hal yang secara tidak langsung mendukung produksi tersebut. Dalam organisasi jasa seringkali persediaan bahan baku ini berwujud ataupun tidak berwujud, yang mana akun persediaan bahan baku untuk persediaan pada perusahaan jasa biasanya berupa persediaan perlengkapan yang digunakan dalam menyediakan jasa.

Target Price (Mulyadi, 2001, 84) adalah akumulasi antara biaya target

(22)

Untuk menentukan harga target tersebut maka digunakan rumus sebagai berikut:

PX = TC + π atau PX = (FC+ VC) + π

Dimana:

PX = Harga Jual (Harga Target)

TC = Biaya Total

FC = Biaya Tetap

VC = Biaya Variabel

π = Laba yang diharapkan

berdasarkan rumus diatas harga target dapat ditentukan dengan menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan (biaya produksi ataupun biaya non produksi) ditambahkan persentase mark up dari laba yang diharapkan.

Contoh: PT X akan memproduksi produk “A” (dengan harga produk sejenis dipasar adalah RP 15.000,-) dengan biaya bahan baku yang dikonsumsi per satuan

produk adalah sebesar RP 2.000,-. Dalam memproduksi produk tersebut

dibutuhkan tenaga kerja dengan upah tenaga kerja sebesar RP 1.500,-. Pihak

manajemen perusahaan memberikan insentif lembur sebesar RP 500,-/jam dengan

maksimal jam lembur masing-masing karyawan dalam seminggu adalah sebanyak 10 (sepuluh) jam. Biaya overhead pabrik yang diprediksi terjadi adalah sebesar RP

(23)

harga target? (Asumsi: Manajemen mengharuskan pekerja untuk lembur dalam rangka memperbesar kapasistas produksi dan penjualan, min. 1 jam/hari)

Jawab:

Biaya Produksi:

Biaya Bahan Baku RP 2.000,-

Biaya Tenaga Kerja RP 1.500,-

Insentif lembur RP 500,-

Biaya Overhead Pabrik RP 3.000,- +

Biaya Target RP 7.000,-

Laba yang diharapkan

1. Harga harus mampu menutupi biaya incremental produksi RP 5.000,- +

Harga Target RP 12.000,-

Dalam menentukan harga target ini, hubungan antaraharga jual, biaya per unit, volume jual barang, dan laba yang diharapkan adalah satu hal yang tidak dapat dipisahkan. Setiap unit barang atau jasa yang akan dijual akan menghasilkan suatu kontribusi terhadap biaya dan pendapatan terhadap biaya yang diinginkan.

(24)

3. Total biaya yang dikeluarkan dari penanaman modal untuk memproduksi dan mendistribusikan produk/jasa.

Disamping itu juga perlunya pemahman akan asumsi-asumsi tersebut antara lain (Davidson, 2001, 62):

1. Total biaya yang termasuk dalam komponen biaya tetap dan biaya tidak tetap.

2. Prilaku biaya dan pendapatan dalam aktivitas produksi. Hal ini diasumsikan dengan:

a. Total biaya tetap tidak berubah selama proses produksi b. Biaya tidak tetap per unit selalu tetap selama proses produksi c. Harga jual yang tetap

3. Produk campuran yang tetap selama proses produksi 4. Tidak ada perubahan dalam persediaan.

Ada beberapa keunggulan dari pendekatan harga target (pendekatan kontribusi) daripada pendekatan sistem harga pokok serapan untuk membantu penetapan harga, antara lain (Mulyadi, 2001, 86):

(25)

2. Rumus penetapan harga normal atau target menurut pendekatan kontribusi (biaya target penuh) dapat dikembangkan semudah dalam sistem harga pokok serapan (Absorption Approach/Full Cost Approach) untuk situasi biasa atau non-ikremental. Dengan pendekatan ini persentase kenaikan atas biaya akan didasarkan pada biaya variabel.

3. Pendekatan harga target (pendekatan kontribusi/biaya target penuh) menyoroti akibat jangka panjang versus jangka pendek dari penurunan harga untuk pesanan khusus. Umumnya, manajer dapat menimbang keputusan semacam itu dengan menilai manfaat jangka panjang yang diharapkan bila tidak ada penurunan harga.

2.5Penelitian Terdahulu

Peneliti Judul Penelitian Tahun Penelitian

Penentuan

Sample Hasil Penelitian

Jauhari, Taufiqurrahman Analisis Efektivitas Biaya Produksi denggan Menggunakan Target Costing dan Standart Costing pada PT Pancamitra Ichigo Jaya Malang, Tahun 2004

Random Target Costing

dapat diterapkan pada perusahaan PT Pancamitra dengan mengevaluasi dan mengurangi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Sedangkan biaya bahan baku langsung tidak mengalami perubahan karena menjadi standart kualitas produk. Sunjaya, Munica Ida Analisa Penerapan Target Costing sebagai Sistem Pengendalian Biaya untuk

Random PT Indah Kiat

telah berhasil menetapkan

(26)

Kontribusi Laba pada PT Indah Kiat Pulp dan Paper, Tbk, Tahun 2005.

(27)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jadwal dan Lokasi Penelitian

Penelitian dimulai pada mulai September 2009 dan dilakukan di PT Souci Indoprima Medan, yang bertempat di Jl. Gatot Subroto No. 93 Medan.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini ada 2 (dua) yaitu: 1. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) (Indriantoro, 2002:146)

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui perantara (Indriantoro, 2002:147)

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan sehubungan dengan penelitian ini adalah:

1. Interview (Wawancara)

(28)

2. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang tersusun dengan kompleks, dan suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dari segi pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat dilakukan dengan observasi berperan serta (participant observation). Observasi delakukan pada variabel-variabel fixed costs dan variable costs.

3.4 Teknik Analisa Data

Dalam penelitian ini penulis menganalisa data yang telah diperoleh dengan menggunakan metode-metode:

1. Metode Deskriptif, yaitu suatu metode yang mengungkapkan, menguraikan dan menjelaskan data-data yang diperoleh dengan kata-kata yang sistematis sehingga permasalahan dalam penelitian ini dapat terungkap secara objektif.

2. Perhitungan atas penetapan harga target dilakukan dengan metode Full

(29)

BAB IV

ANALISA HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT Souci Indoprima beriri pada tanggal 28 Desember 2002. Kantor pertama sekali berada di Mandiri Building Lantai V, Jalan Imam Bonjol No. 16-D, Medan, Sumatera Utara, akan tetapi pada tanggal 1 Januari 2005, untuk mengembangkan usaha, maka pihak manajemen memutuskan untuk pindah ke Jalan Gatot Subroto No. 194, Medan, Sumatera Utara. PT Souci Indoprima mempunyai cabang di Batam.

PT Souci Indoprima merupakan perusahaan jasa outsourcing, yang cakupan bidang usahanya meliputi:

1. Human Relation Development Integrated 2. Information Technology,

3. Car Rental

Konsep usaha yang digunakan oleh PT Souci Indoprima dalam menerapkan Human Relation Development Integrated meliputi Recruitment, Assessment,

Training ataupun Outbond, baik secara regular atapun base event. Dimana dalam

penentuan, penetapan dan pengembangan produk berupa sumber daya manusia (SDM), pihak manajemen melakukan tahapan-tahapan tersebut diatas.

(30)

berjumlah 19 (sembilan belas) orang dan 450 (empat ratus lima puluh) karyawan outsourcing. Struktur yang dimiliki adalah berbentuk lini fungsional.

4.1.2 Struktur Organisasi

1. General Manager (GM)

General Manager mempunyai tugas sebagai berikut: a. Mengkoordinir seluruh pegawai yang ada

b. Membuat kebijakan yang berkaitan dengan perusahaan

c. Melakukan evaluasi setiap pekan atas kebijakan yang telah dikeluarkan

2. Operation Manager

Dalam kegiatan operasioanl sehari-hari, seorang Manajer Operasional mengkoordinir dan membawahi beberapa bagaian di bawahnya, yaitu:

1) Bagian Personalia

Bagian ini dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari mempunyai tugas antara lain:

a. Pembayaran gaji karyawan,baik karyawan back office ataupun karyawan outsourcing.

b. Pembayaran hak-hak karyawan, meliputi asuransi, askes dan jamsostek c. Proses rekrutmen karyawan

d. Pelatihan

(31)

Bagian ini dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari mempunyai tugas antara lain:

a. Pencatatan transaksi keuangan yang terjadi setiap hari b. Melakukan rekonsiliasi bank setiap akhir bulan c. Pembuatan laporan keuangan dan pajak

d. Pembuatan anggaran

3) Bagian Umum

Bagian ini dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari mempunyai tugas antara lain:

a. Menyediakan kebutuhan rumah tangga perusahaan b. Menjaga keamanan dan kenyamanan perusahaan

4) Bagian Legal

Bagian ini dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari mempunyai tugas antara lain:

a. Penangan kontrak kerja antara perusahaan dengan pihak kedua/perusahaan lain (C to C)

b. Penangan kontrak kerja antara perusahaan dengan pihak karyawan (C to E)

c. Mengawasi awal dan berakhirnya kontrak kerja karyawan outsourcing d. Pembuatan aspek-aspek legal perusahaan seperti surat izin,

(32)

3. Marketing Manager

Bagian ini dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari mengkoordinir dan membawahi beberapa bagian antara lain:

1) Product Development

Bagian ini dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari mempunyai tugas antara lain:

a. Membuat difrensiasi produk

b. Melakukan riset dan pengembangan produk dan pesaing yang telah ada di pasar

c. Menganalisis dan menciptakan tampilan-tampilan baru penawaran

2) Marketing

Bagian ini dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari mempunyai tugas antara lain:

a. menjalin hubungan dengan pihak kedua/pelanggan (termasuk perusahaan)

b. Menawarkan jasa produk yang dihasilkan perusahaan kepada pihak kedua/pelanggan (user)

4. Service and Area Development Manager

Bagian ini dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari mengkoordinir dan membawahi beberapa bagian antara lain:

(33)

Bagian ini dalam menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari mempunyai tugas antara lain:

a. Pengontrol tenaga kerja disetiap unit kerja (user)

b. Sebaga penjalin harmonisasi antara perusahaan dengn pihak kedu/perusahaan lain (C to C)

c. Sebagai penjalin harmonisasi antara perusahaan dengan pihak

kedua/karyawan (C to E)

Saat ini PT Souci telah menjalin kerjasama untuk pengadaan tenaga kerja, baik yang berada di Medan ataupun di luar kota, termasuk cabang saat ini (Batam). Mitra-mitra dan unit kerja yang ada saat ini, antara lain:

1. PT Gapura Angkasa (Persero) Medan 2. PT CIMB Niaga, Tbk

3. PT Sucofindo (Persero) 4. PT Makro Indonesia, Tbk 5. PT Hexindo Adiperkasa, Tbk 6. PT Nestle Indonesia

7. PT Alvalindo, Tbk 8. PT Ntas Nusantara

9. PT Federal International Finance 10. PT Bank Permata, Tbk

(34)

14. PT Wika Beton

15. PT Garuda Indonesia Airlines 16. PT Bank Danamon Indonesia, Tbk 17. PT Modenas Motor Indonesia 18. PT Bank Syariah Mandiri 19. PT Bank Bumiputera 20. PT Trakindo Utama

21. PT Bank Internasional Indonesia 22. PT Serasi Auto Raya

4.2 Analisa Hasil Penelitian

Sebagai proses awal dalam menentukan harga penawaran/harga target yang ingin dicapai oleh perusahaan, manajer operasional dibantu seorang officer bagian keuangan melakukan perencanaan berupa pembuatan budget. Alokasi biaya yang akan direncanakan sebelumnya telah dikoordinasikan dengan departemen terkait lainnya, Departemen Pemasaran (khususnya Product Development).

Untuk memudahkan dalam proses perencanaan biaya yang dimaksud, officer bagian keuangan melakukan pengelompokan komponen-komponen biaya menjadi 2 (dua) bagian besar, yaitu:

a. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Adapun komponen-komponen biaya dari biaya tetap (fixed cost) meliputi biaya:

(35)

Dalam pembayaran gaji karyawan, pihak manajemen perusahaan memiliki 2 (dua) metode pembayaran, yaitu secara manual dan payroll (pembayaran via bank yang ditunjuk perusahaan dan mitra perusahaan)

ii. Asuransi Kesehatan

Asuransi ini dibayarkan atas gaji karyawan. Artinya, karyawan dibebankan premi asuransi kesehatan, yang akan mengurangi gaji yang diterima oleh karyawan setiap bulannya (take home fee). Pengadaan asuransi ini, perusahaan menjalin kerjasama dengan provider asuransi yang ditunjuk. Untuk pembayaran premi asuransi kesehatan ini, perusahaan memiliki beberapa jenis pilihan paket, antara lain:

No Jenis Paket Tarif Premi per kapita/bln 1 Askes Blue VIP Rp 49.000,-

2 Askes Blue Kelas I Rp 38.700,- 3 Askes Blue Kelas I* Rp 50.310,- 4 Askes Blue Kelas II Rp 27.200,- 5 Askes Blue Kelas III Rp 23.950,- 6 Askes Blue Kelas III* Rp 31.135,- 7 Askes Silver VIP Rp 59.300,- 8 Askes Silver Kelas I Rp 46.400,- 9 Askes Silver Kelas I* Rp 60.320,- 10 Askes Silver Kelas II Rp 34.000,- 11 Askes Silver Kelas III Rp 27.850,-

Ket: * Peserta berusia > 56 tahun dikenakan premi tambahan sebesar 30%.

Sumber data PT Souci Indoprima

iii. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek)

Premi Jamsostek ini diberikan kepada karyawan dengan dasar perhitungan untuk Base Sallary (Gaji Pokok) sebesar RP 600.000,-. Pemberian Jaminan

(36)

Jamsostek (Persero). Dan untuk pembayaran premi Jamsostek ini, sesuai dengan UU Ketenagakerjaan, pihak manajemen perusahaan wajib menanggung premi sebesar 3% dan pihak karyawan sebesar 2%. Adapun ilustrasi penghitungan Jamsostek karyawan adalah sebagai berikut:

Program Tarif Jumlah Upah

(RP)

Jumlah Iuran (RP)

A. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

0,24% 600.000,- 1.440,- B. Jaminan Hari Tua (JHT) 5,70% 600.000, 34.200,- C. Jaminan Kematian (JKM) 0,30% 600.000, 1.800,- D. Jaminan Pemelihara

Kesehatan (JPK)

3,00% 6,00%

Jumlah (A+B+C+D) 37.440,-

Peserta Non JPK (Tarif sebesar 6,24%)

Program Tarif Jumlah Upah

(RP)

Jumlah Iuran (RP)

A. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

0,24% 600.000,- 1.440,- B. Jaminan Hari Tua (JHT) 5,70% 600.000, 34.200,- C. Jaminan Kematian (JKM) 0,30% 600.000, 1.800,- D. Jaminan Pemelihara

Kesehatan (JPK)

3,00% 6,00%

600.000,- 18.000,-

Jumlah (A+B+C+D) 55.440,-

Peserta JPK Non Kel (Tarif sebesar 9,24%)

Program Tarif Jumlah Upah

(RP)

Jumlah Iuran (RP)

A. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)

0,24% 600.000,- 1.440,- B. Jaminan Hari Tua (JHT) 5,70% 600.000, 34.200,- C. Jaminan Kematian (JKM) 0,30% 600.000, 1.800,- D. Jaminan Pemelihara

Kesehatan (JPK) 3,00% 6,00% 600.000,- 36.000,-

Jumlah (A+B+C+D) 55.440,-

(37)

b. Biaya Tidak Tetap (Variable Cost)

Adapun komponen-komponen Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) meliputi: i. Tunjangan Hari Raya (THR)

Biaya ini dikeluarkan oleh pihak manajemen sebnayak 1 (satu) kali dalam setahun. Biaya ini dikeluarkan sesuai dengan moment hari besar keagamaan karyawan yang bersangkutan.

ii. Pakaian seragam

Komponen biaya ini hanya dibebankan kepada karyawan outsourcing dengan posisi sebagai Security (Satuan Pengamanan/Satpam)

iii. Kartu Tanda Anggota

Kebijakan untuk komponen biaya inimenjadi biaya variabel disebabkan oleh adanya kecenderungan pengeluaran biaya ini tidak rutin atau cenderung tidak tetap. Kartu tanda pengenal ini diperuntukan kepada karyawan di unit kerja yang ditunjuk.

Sementara itu, dalam penentuan kebijakan penetapan marjin laba yang diharapkan oleh pihak manajemen, perusahaan menerapkan sistem pe-level-an sesuai dengan tingkatan tenaga kerja yang direkrut untuk kemudian disalurkan ke unit-unit kerja yang ditunjuk. Adapun pembagiannya adalah sebagai beikut:

Level Management Persentase Laba

Lower Management 10%

Middle Management 12,5%

Upper Management/Head Hunter 15%

(38)

Untuk memudahkan menganalisa atas kebijakan penetapan biaya target dan harga target, berikut ini disajikan kasus perhitungan biaya target dan harga target untuk masing-masing tingkat manajemen.

Kasus 1 (Top Management Recruitment)

PT Souci Indoprima ingin merekrut 1 (satu) orang tenaga ahli, dengan umur maksimal 30 tahun, untuk ditempatkan sebagai Data Analyst di PT Garuda Indonesia (Persero). Benefit yang diberikan kepada karyawan adalah sebagai berikut: Gaji Pokok sebesar RP 700.000,- ; Uang Makan dan Uang Transport

masing-masing sebesar RP 6.000,-/hari dan RP 5.400,-/hari untuk 22 hari kerja.

Karyawan tersebut dikutsertkan dalam Asuransi Kesehatan Program Askes Blue Kelas III dan program Jamsostek program Non JPK. Karywan juga akan diberikan THR sebesar Take Home Fee (Gaji Pokok + Uang makan/transport).

Perhitungan Biaya Target dan Harga Target atas rekrutment karyawan tersebut adalah sebagai berikut:

Penghitungan Biaya Standard

a. Gaji Pokok Karyawan ... RP 700.000,-

b. Uang Makan & Transport

(RP 6.000,- + RP 5.400,-) x 22 hari = RP 250.800 ... RP 250.800,-

c. Biaya Askes ... RP 23.950,-

d. Biaya Jamsostek

RP 700.000,- x 6,24% = RP 43.680,- ... RP 43.680,-

e. THR ... RP

(39)

Perhitungan Biaya Target dan Harga Target (Penawaran)

a. Gaji Pokok Karyawan ... RP 700.000,-

b. Uang Makan dan Transport

(RP 6.000,- + RP 5.400,-) x 22 hari ... Rp 250.800,-

c. Biaya Jamsostek

RP 700.000,- x 6,24% = RP 43.680,- ... RP 43.680,-

d. THR

(Gaji Pokok + Uang Makan/Transport)/12 ... Rp 79.233,- e. Biaya Overhead

(14% x (Total a + b + c + d)) ... RP 134.280,-

f. Askes ... RP 42.000,-

Biaya Standar (Biaya Target) ... RP1.266.033,-

g. Profit (9% x (Total a + b + c + d) ... RP 96.634,-

Harga Jual (Harga Target) ... RP 1.362.667,-

Analisa:

Dalam penentuan biaya target dan harga target seperti kasus diatas, pihak manajemen menentukan biaya target dan harga target beradasarkan metode Full Cost Approach, dimana manajemen mengakumulasikan keseluruhan biaya yang

(40)

THR. Kebijakan penetapan biaya overhead berdasarkan kasus diatas diambil dikarenakan pihak manajemen ingin mengcover biaya yang mungkin terjadi diluar biaya normal yang ada. Penentuan biaya target dan harga target tersebut adalah sesuai dengan teori yang dikemukan sebelumnya.

Dari kasus diatas dapat ditarik suatu ilustrasi bahwa pada saat ini biaya target dan harga target lebih besar dari biaya standar yang dapat dicapai sekarang atas satu satuan jasa outsourcing. Dengan kata lain, pihak manajemen dapat mempertahankan biaya standar yang dapat dicapai sekarang tanpa harus meng-drive biaya untuk meminimalisir biaya yang ada dalam rangka memaksimalkan

laba yang diharapkan oleh perusahaan. Disamping itu pula, pihak manajemen harus memperbanyak satuan jasa outsourcing untuk memperbesar marjin laba usaha.

Kasus 2 (Middle Management Recrutment)

PT Astra International Medan membutuhkan 1 (satu) orang karyawan sebagai Suprevisor Operasional, untuk itu PT Astra International memakai jasa PT Souci untuk pengadaan karyawan tersebut, dengan kualifikasi ditentukan oleh pihak PT Astra International. Benefit yang diterima oleh karyawan sebagai berikut: Gaji Pokok (Payroll Niaga) yang akan diterima sebesar RP 650.000,-. Karyawan akan

diikutsertakan dalam program Jamsostek Non JPK dan asuransi kesehatan program Askes Blue Kelas III. Karyawan akan diberikan THR sebesar 1 (satu) kali Gaji Pokok. Karyawan juga diberikan uang transport sebesar RP 150.000,-

/bulan.

(41)

a. Gaji Pokok Karyawan ... RP 650.000,-

b. Uang Transport ... RP 150.000,-

c. Biaya Askes ... RP 23.950,-

d. Biaya Jamsostek

RP 650.000,- x 6,24% = RP 43.680,- ... RP 40.560,-

e. THR ... RP

54.167,-Biaya Standar yang sekarang dapat dicapai ... RP918.677,-

Perhitungan Biaya Target dan Harga Target (Penawaran)

a. Gaji Pokok Karyawan ... RP 650.000,-

b. Uang Transport ... Rp150.000,- c. Biaya Jamsostek

650.000,- x 6,24% = RP 40.560,- ... RP 40.560,-

d. Askes ... RP 35.000,-

e. THR ... RP 54.167,-

f. Biaya Overhead ... RP 40.000,-

Biaya Standar (Biaya Target) ... RP969.727,-

g. Profit ... RP200.000,-

Harga Jual (Harga Target) ... RP 1.169.727,-

Analisa:

Dalam penentuan biaya target dan harga target seperti kasus diatas, pihak manajemen menentukan biaya target dan harga target beradasarkan metode Full Cost Approach, dimana manajemen mengakumulasikan keseluruhan biaya yang

(42)

tetap berdasarkan kasus diatas antara lain: Gaji Pokok, Biaya Jamsostek, dan Biaya Askes. Sedangkan elemen biaya yang menjadi biaya variabel antara lain: biaya transport dan biaya THR. Penentuan laba berdasarkan kasus diatas pihak manajemen tidak menetapkan persentase laba seperti yang dikemukan pada pembahasan sebelumnya. Selain menetapkan persentase laba berdasarkan pembahasan sebelumnya, pihak manajemen juga menetapkan range laba yang ditetapkan berdasarkan level rekruitmen. Penentuan biaya target dan harga target tersebut adalah sesuai dengan teori yang dikemukan sebelumnya.

Dari kasus diatas dapat ditarik suatu ilustrasi bahwa pada saat ini biaya target dan harga target lebih besar dari biaya standar yang dapat dicapai sekarang atas satu satuan jasa outsourcing. Dengan kata lain, pihak manajemen dapat mempertahankan biaya standar yang dapat dicapai sekarang tanpa harus meng-drive biaya untuk meminimalisir biaya yang ada dalam rangka memaksimalkan

laba yang diharapkan oleh perusahaan. Disamping itu pula, pihak manajemen harus memperbanyak satuan jasa outsourcing untuk memperbesar marjin laba usaha.

Kasus 3 (Lower Management Recruitment)

PT Federal Internatinal Finance (FIF) meminta karyawan outsourcing, dengan memakai jasa PT Souci Indoprima untuk tenaga satpam. PT FIF akan memberikan gaji pokok sebesar RP 415.000,- ; Tunjangan Hari Raya (THR) sebesar 1 (satu)

kali gaji pokok; uang makan dan uang transport per bulan masing-masing sebesar RP 102.000,- dan RP 100.000,-. Karyawan juga diikutsertakan dalam program

(43)

karyawan diberikan KTA dengan biaya RP 10.000,- dan biaya pakaian seragam RP

45.000,-.

Penghitungan Biaya Standard

a. Gaji Pokok Karyawan ... RP 415.000,-

b. Uang Makan ... RP102.000,-

c. Uang Transport ... RP100.000,-

d. Biaya Askes ... RP 23.950,-

e. Biaya Jamsostek ... RP 33.500,-

f. THR ... RP 34.500,-

g. KTA ... RP 10.000,-

h. Pakaian Seragam ... RP

45.000,-Biaya Standar yang sekarang dapat dicapai ... RP772.500,-

Perhitungan Biaya Target dan Harga Target (Penawaran)

a. Gaji Pokok Karyawan ... RP 415.000,-

b. Uang Makan ... RP102.000,-

c. Uang Transport ... RP 100.000,-

d. Biaya Askes ... RP 23.950,-

e. Biaya Jamsostek ... RP 33.500,-

f. THR ... RP 34.500,-

g. KTA ... RP 10.000,-

h. Pakaian Seragam ... RP

45.000,-Biaya Standar (45.000,-Biaya Target) ... RP772.500,-

(44)

Analisa:

Dalam penentuan biaya target dan harga target seperti kasus diatas, pihak manajemen menentukan biaya target dan harga target beradasarkan metode Full Cost Approach, dimana manajemen mengakumulasikan keseluruhan biaya yang

terjadi (baik biaya tetap dan biaya variabel). Adapun yang menjadi elemen biaya tetap antara lain: Biaya Gaji, Biaya Askes, dan Biaya Jamsostek. Sedangkan yang menjadi biaya variabel antara lain: Biaya Uang Makan, Biaya Uang Transport, Biaya THR, biaya KTA, dan biaya seragam. Penentuan laba berdasarkan kasus diatas pihak manajemen tidak menetapkan persentase laba seperti yang dikemukan pada pembahasan sebelumnya. Selain menetapkan persentase laba berdasarkan pembahasan sebelumnya, pihak manajemen juga menetapkan range laba yang ditetapkan berdasarkan level rekruitmen. Penentuan biaya target dan harga target tersebut adalah sesuai dengan teori yang dikemukan sebelumnya.

(45)

Dalam proses penentuan biaya target dan harga target, pihak manajemen secara keseluruhan memperhitungkan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan satuan unit jasa tenaga outsourcing. Pendekatan yang digunakan oleh pihak manajemen adalah Full Cost Approach. Metode ini dianggap “paling aman” untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh biaya yang terjadi diluar anggaran yang direncanakan.

Penentuan biaya target dan harga target ini sesuai dengan landasan teori yang dipaparkan pada bab pembahasan sebelumnya. Dimana penetapan biaya target dilakukan dengan menjumlahkan keluruhan biaya yang terjadi, baik fixed cost, variable cost, dan overhead cost. Selanjutnya penentuan harga target dilakukan

(46)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah membahas beberapa kasus diatas dan membandingkan dengan teori yang telah dikemukan sebelumnya, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal, antara lain:

1. Dalam penghitungan biaya target dan harga target, pihak manajemen perusahaan menggunakan metode Full Costing Approach. Dimana keseluruhan komponen biaya (biaya tetap ataupun biaya variabel) menjadi penambah nilai dari satu satuan jasa yang dihasilkan.

2. Pihak manajemen masih mempertimbangkan pasar dan pesaing dengan produk sejenis dalam menentukan biaya yang dihasilkan atas satu satuan jasa. Manajemen melakukan riset dan pengembangan sebelum menghasilkan satu satuan jasa outsourcing.

3. Dalam penetapan laba, PT Souci Indoprima masih mampu bersaing dengan perusahaan sejenis. Dan dalam penentuan laba ini, pihak manajemen masih berpedoman pada peraturan Dirjen Pajak, dimana laba yang diperkenankan untuk industri jasa outsourcing adalah sebesar 40%. 4. Biaya yang dihasilkan pada Top Management dan Middle Management

(47)

oleh perusahaan. Dimana komponen biaya ini akan mempengaruhi pencapaian laba oleh perusahaan.

5. Kuantitas penjualan jasa outsourcing masih dinilai rendah, dimana hanya 5-10 unit satuan jasa yang dapat dihasilkan dalam masing-masing unit kerja.

5.2 Saran

Atas dasar-dasar tersebut diatas, maka penulis memberikan masukan sebagai

bahan evaluasi bagi perusahaan, antara lain:

(48)

2. Penggembangan jasa outsourcing yang sudah ada harus dilakukan oleh perusahaan, untuk memenuhi kualitas dan kualifikasi yang sesuai dengan keinginan user.

(49)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin, 2007, Akuntansi Manajemen; Dasar-dasar Konsep Biaya

dan Pengambilan Keputusan, Jakarta; Raja Grafindo

Atkinson, Anthony, 2001, Management Accounting, Prentice Hall

Carter, 2006, Akuntansi Biaya, Buku 1 Edisi 13, Jakarta; Salemba Empat Davidson, Sidney, 2001, Managerial Acounting, USA; Dryden Press

Garrison, 2007, Akuntansi Manajerial, Buku 2 Edisi 11, Jakarta; Salemba Empat Hansen, Don R., 2004, Manajemen Biaya; Akuntansi dan Pengendalian,

Jakarta; Salemba Empat

Hansen, 2005, Akuntansi Manajemen, Edisi 7 Buku 2, Jakarta; Salemba Empat Horngern, Charles, 2001, Cost Accounting: A Manegrial Emphasis, USA;

Prantice Hall

Katadinata, Abas, 2000, Akuntansi dan Analisa Biaya, Jakarta; Rineke Cipta Krisna, Armila, 2006, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta; Graha Ilmu

Mulyadi, 2001, Akuntansi Manajemen; Konsep, Manfaat, dan Rekayasa, Jakarata; Salemba Empat

Hansen, 2005, Akuntansi Manajemen, Edisi 7 Buku 2, Jakarta; Salemba Empat Sholihin, Mahfud, 2004, Akuntansi Manajemen, Yogyakarta; STIE YKPN Supriyono, 2001, Akuntansi Manajemen 3: Proses Pengendalian Manajemen

Edisi 1, Yogyakarta; STIE YKPN

(50)

Jauhari, Taufiqurrahman, Analisis Efektivitas Biaya Produksi dengan

Menggunakan Target Costing dan Standart Costing pada PT Pancamitra

Ichigo Jaya Malang, Skripsi S1, Universitas Muhammadiyah Malang

Sunjaya, Munica Ida, Analisa Penerapan Target Costing sebagai Sistem

Pengendalian Biaya untuk Meningkatkan Kontribusi Laba pada PT

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan laba dengan menggunakan analisis break even point dapat digunakan untuk memprediksi biaya yang akan terjadi untuk pihak manajemen perusahaan mempertimbangakan

kali tidak stabil. Menurut metode ini, laba yang baik diakui ketika kas diterima pada saat.. Dalam metode penjualan cicilan penetapan laba diakui dengan. menggunakan dua metode,

Ini berarti bahwa biaya produksi berpengawh negatif terhadap laba perusahaan sedangkan biaya kualitas berpengaruh positif terhadap laba perusahaan tetapi masing-masing

Dalam anggaran operasionalnya, perusahaan ini menggolongkan biaya – biaya yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel dan perencanaan yang dibuat perusahaan ini

Tidak jauh berbeda dengan pengolahan data sebelumnya, variabel yang diinput dalam Statistik Deskriptif adalah biaya kualitas dan efisiensi biaya produksi menggunakan

Dengan dibuatnya laporan biaya kualitas secara khusus dan berkala diharapkan pihak manajemen perusahaan dapat melakukan pengendalian atas kualitas produk serta

Biaya kegagalan eksternal merupakan biaya yang terjadi dalam rangka meralat cacat kualitas setelah produk sampai pada pelanggan dan laba yang gagal diperoleh karena

Target costing merupakan suatu metode perencanaan laba dan manajemen biaya yang difokuskan kepada suatu produk agar dapat menekan biaya sehingga biaya yang dikeluarkan