UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
ANALISIS BIAYA OPERASIONAL
PADA PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI MEDAN
SKRIPSI MINOR
Diajukan Oleh :
VERA MUSTARA
0521001165
KEUANGAN
Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Menyelesaikan
Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Alhamdullilah, puji & syukur kehadirat
Allah SWT, serta shalawat beriring salam kepada Nabi Muhammad SAW, karena
dengan Rahmat & Hidayah-NYA, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
pendidikan pada program Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyadari tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan skripsi minor ini tepat
pada waktunya. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. John Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Paham Ginting, SE, Msi, selaku Ketua Program Studi Jurusan
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Syafrizal Helmi Situmorang, Msi, selaku Sekretaris Jurusan
Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, sekaligus
sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu memberikan
masukan – masukan dan saran dalam menyelesaikan Skripsi Minor ini.
4. Bapak Drs. Chairuddin Nasution, selaku Dosen Wali penulis pada
Program Studi Diploma III Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi
5. Seluruh Bapak / Ibu Dosen khususnya pada Program Diploma Jurusan
Keuangan yang telah banyak memberikan bimbingan dan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis.
6. Maknur dan seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ekonomi, yang telah
banyak membantu memberikan informasi.
7. Kepada pemimpin dan seluruh staff PT. Berlian Unggas Sakti yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian.
8. Bagi Orangtuaku Tercinta yang telah memberikan motivasi dan do’a
selama ini serta dukungan baik dari segi moril dan materil.
9. Buat semua abang- abang, kakak – kakak, anak tupai, buk amiii, tengkiu
semuaaaa....
10. Buat temen – temen ci-i Q tercinta K’ Dini, Mia, Nuha, dll. Sorry ya aq ga
lagi...(mudah – mudahan tetep....).
11. Buat semua temen – temen di Keuangan 05, terutama yang sama – sama
telat selesai. Karjo’,,,,hmph...mo jdi pa l kw...cpat sleseikan tu...
12.Seluruh teman-teman yang lain dan pihak-pihak yang tidak dapat disebut
satu persatu terimakasih atas dukungan dan bantuannya.
Akhir kata penulis bahwa penulisan skripsi ini masih banyak
memiliki kekurangan baik dari segi isi maupun penulisannya dan semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak yang membutuhkan. Semoga
ALLAH SWT selalu melindungi, memberikan hidayah-NYA dan melimpahkan
rahmatNYA bagi kita semua.
DAFTAR ISI
B. Defenisi dan Klasifikasi Biaya ... 14
1. Defenisi Biaya ... 14
2. Klasifikasi Biaya ... 16
C. Perencanaan Biaya Operasional ... 20
D. Prosedur Penyusunan Anggaran ... 23
E. Pengendalian Biaya Operasional ... 30
2. Pengendalian Anggaran Biaya Pemasaran ... 31
3. Pengendalian Anggaran Biaya Adiminstrasi dan Umum ... 32
F. Pengawasan Biaya Operasional ... 34
1. Pengawasan Terhadap Anggaran Biaya Pemasaran ... 35
2. Pengawasan Terhadap Anggaran Biaya Administrasi dan Umum ... 36
BAB III ANALISIS DAN EVALUASI ... ... 38
A. Penyimpangan Pada Biaya Pemasaran ... 40
B. Penyimpangan Pada Biaya Administrasi dan Umum ... 43
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
A. Kesimpulan ... 50
B. Saran ... 51
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Halaman
TABEL 2.1 Anggaran Biaya Pemasaran Periode Berjalan Tahun 2003 – 2007
PT. Berlian Unggas Sakti ... 28
TABEL 2.2 Anggaran Biaya Administrasi dan Umum Periode Berjalan
Tahun 2003 – 2007 PT. Berlian Unggas Sakti ... 29
TABEL 2.3 Realisasi Biaya Pemasaran Periode Berjalan Tahun 2003 – 2007
PT. Berlian Unggas Sakti ... 32
TABEL 2.4 Realisasi Biaya Administrasi dan Umum Periode Berjalan Tahun
2003 – 2007 PT. Berlian Unggas Sakti ... 37
TABEL 3.1 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2003
PT. Berlian Unggas Sakti ... 40
TABEL 3.2 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2004
PT. Berlian Unggas Sakti ... 40
TABEL 3.3 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2005
PT. Berlian Unggas Sakti ... 41
TABEL 3.4 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2006
PT. Berlian Unggas Sakti ... 41
TABEL 3.5 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Pemasaran Tahun 2007
PT. Berlian Unggas Sakti ... 42
TABEL 3.6 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum
Tahun 2003 PT. Berlian Unggas Sakti ... 43
TABEL 3.7 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum
Tahun 2004 PT. Berlian Unggas Sakti ... 44
TABEL 3.8 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum
Tahun 2005 PT. Berlian Unggas Sakti ... 45
TABEL 3.9 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum
TABEL 3.10 Variance Anggaran dan Realisasi Biaya Administrasi dan Umum
Tahun 2007 PT. Berlian Unggas Sakti ... 47
TABEL 3.11 Rekapitulasi Variance Favourable dan Unfavourable PT. Berlian
Unggas Sakti ... 48
TABEL 3.12 Rekapitulasi Variance Favourable dan Unfavourable PT. Berlian
DAFTAR GAMBAR
Halaman
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berkembangnya dunia usaha pada umumnya, maka banyak
perusahaan-perusahaan yang berkembang menjadi perusahaan yang lebih besar.
Sehubungan dengan perkembangan perusahaan tersebut, maka kegiatan-kegiatan
yang ada dalam perusahaan menjadi bertambah banyak, baik jenis kegiatan
maupun volume kegiatan yang dilaksanakan. Jika di dalam suatu perusahaan kecil
jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan adalah terbatas sehingga akan mudah
untuk direncanakan dan diawasi, maka tidaklah demikian dengan perusahaan yang
besar. Setiap perusahaan yang bergerak di bidang jasa, dagang, maupun industri
pada umumnya bertujuan untuk memperoleh pertumbuhan usaha yang semakin
baik, kelangsungan hidup perusahaan serta gambaran positif dari masyarakat
mengenai perusahaan itu. Tujuan-tujuan itu dapat dicapai melalui kegiatan usaha
yang dilaksanakan berdasarkan suatu sistem perencanaan, pengaturan, dan
pendelegasian wewenang sehingga pencapaian tujuan tersebut dilakukan secara
efisien dan efektif. Oleh sebab itu, perencanaan dan pengawasan kegiatan
perusahaan menjadi tidak sesederhana perusahaan yang belum berkembang.
Untuk mengantisipasi hal ini setiap perusahaan harus memiliki
perencanaan dan pengawasan yang dapat mengefisienkan dan mengaktifkan
kegiatan operasional, khususnya pada paper ini menyajikan Analisis Biaya
Analisis Biaya Operasional meliputi tindakan memilih dan
menghubungkan fakta-fakta serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa
yang akan datang. Dalam hal ini memvisualisasikan serta merumuskan
aktivitas-aktivitas yang diusulkan dan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil-hasil yang
diinginkan. Agar tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik maka dilakukan
penganalisaan biaya operasional yang efisien.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa analisis biaya operasional
sangatlah penting bagi perusahaan, oleh sebab itu, analisis biaya operasional
haruslah dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar perusahaan tidak mengalami
hal-hal yang mengganggu dalam menjalankan operasi perusahaan. Karena itulah
penulis ingin mengetahui mengetahui lebih banyak mengenai analisis biaya
operasional, sehingga penulis memilih judul “Analisis Biaya Operasional pada
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI”.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa penyusunan biaya operasional
sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Selain
untuk mempermudah aktivitas perusahaan dapat juga membantu dalam
pengambilan keputusan atas laporan yang ada. Oleh karena itu, penulis mencoba
membuat perumusan masalah dalam bentuk pertanyaan “Apakah biaya
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk memahami tentang analisis biaya operasional pada PT. BERLIAN
UNGGAS SAKTI.
b. Untuk mengetahui bagaimana PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
melakukan perencanaan penyusunan anggaran biaya operasional.
2. Manfaat Penelitian
a. Menambah dan memperdalam pengetahuan penulis khususnya bidang
keuangan, mengenai analisis anggaran biaya operasional.
b. Memberikan masukan bagi perusahaan berupa saran terutama di dalam
menyusun anggaran biaya operasional.
c. Sebagai bahan acuan atau perbandingan informasi bagi rekan-rekan yang
akan melanjutkan penelitian tentang analisis biaya operasional di masa
yang akan datang.
D. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, metode penelitiannya adalah sebagai berikut
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan pada PT. Berlian Unggas Sakti, yang
beralamat Jln. Medan Tanjung Morawa KM 13,5 Simpang Kayu Besar
2. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan
wawancara langsung dengan bagian keuangan.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber lain
berupa pustaka-pustaka yang berhubungan dengan permasalahan
yang dibahas dan laporan data anggaran biaya operasional dan data
realisasi biaya operasional perusahaan.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi, yaitu dengan memanfaatkan data dari buku-buku
atau literature yang telah ada, yang diperoleh baik dari pihak
perusahaan ataupun pihak-pihak lain, sehingga penulis dapat
memperolah data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian
ini.
b. Interview, yaitu dengan mengadakan wawancara langsung dengan
pihak yang berwenang yang berhubungan dengan objek yang
diteliti yaitu pada bagian keuangan perusahaan.
4. Metode Analisis
Dalam menganalisa masalah yang akan dibahas, digunakan metode
analisis (Ginting dan Situmorang, 2008 : 55), metode yang
digunakan adalah metode deskriptif (descriptive research) yaitu
mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau daerah secara
sistematik, faktual, dan teliti. Variabel – variabel yang diteliti
terbatas atau tertentu saja, tetapi dilakukan secara meluas pada
suatu daerah atau populasi itu. Biasanya penelitian semacam ini
disebut survei (jadi berbeda dengan studi kasus, dimana fakta –
fakta dan sifat – sifat itu di pelajari selengkapnya dengan
BAB II
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
A. Profil Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Pabrik pakan ternak PT Berlian Unggas Sakti yang terletak di Desa Limau
Manis, Tanjung Morawa merupakan pengembangan dari CV Gunung Jaya
sebagai penghasil pakan ternak terkemuka dan berkualitas yang telah
berpengalaman selama 2 dasawarsa. Pabrik ini didirikan pada tahun 1990 dengan
kapasitas produksi terpasang 40 ton/jam, pada tanggal 2 Maret 1992, pabrik ini
diresmikan oleh Menteri Perindustrian RI pada saat itu yaitu Bapak Ir. Hartarto.
Sesuai dengan akta notaris no. 2 tanggal 22 November 2001 dan Surat Keputusan
Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI tanggal 23 Januari 2002 No.
C-0194HT.01.04.TH.2002; PT. Gunung Windutama, berganti nama menjadi PT.
Berlian Unggas Sakti yang berkedudukan di Jalan Guru Patimpus No. 1EFGH,
dan sejak tanggal 06 April 2004 pindah alamat ke Jl. Medan - Tj Morawa
Km.13,5 , Simpang Kayu Besar, Desa Limau Manis, Sumatera Utara.
Berdirinya PT Berlian Unggas Sakti adalah suatu langkah fenomenal yang
dilakukan untuk mengembangkan industri perunggasan di wilayah Sumatera
Utara yaitu dengan menyediakan pakan ayam dan bibit ayam niaga, baik ayam
pedaging maupun ayam petelur yang berkualitas, bagi peternak di kota Medan dan
sekitarnya serta dibeberapa kota lainnya. Pada perkembangan berikutnya, saat ini
dengan visi yang lebih kuat untuk membesarkan usaha yang telah dirintis. Pada
awalnya visi dari PT Berlian Unggas Sakti adalah tumbuh, berkembang, unggul,
dan terpercaya. Dan dengan misi sebagai berikut :
a. Pemenuhan kebutuhan pelanggan dengan berorientasi pada kepuasan.
b. Senantiasa menjaga mutu produk melalui peningkatan mutu Sumber Daya
Manusia.
c. Berperan serta untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
d. Menjadi pendorong kegiatan ekonomi masyarakat.
e. Bisnis peternakan yang berwawasan lingkungan.
Adapun nilai budaya perusahaan PT. Berlian Unggas Sakti adalah :
a. Berorientasi pada kepuasan pelanggan.
b. Etos kerja dan dedikasi
c. Ramah dan peduli
d. Loyalitas dan berinisiatif
e. Integritas dan terpercaya
f. Antusias dalam komunikasi dan kerjasama
g. Nyata dalam perbaikan yang berkesinambungan
PT Berlian Unggas Sakti memproduksi DOC Final Stock Hubbard Broiler
dan ISA Brown Layer. Breeding Farm PT Berlian Unggas Sakti yang terletak di
Desa Tanjung Selamat Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang didirikan
1994 menjadikan Breeding Farm tersebut sebagai unit penghasil DOC Final Stock
yang terjamin mutunya. Penerapan biosecurity melalui system sanitasi yang
begitu ketat dan berlapis-lapis, memperlihatkan betapa kuatnya usaha perusahaan
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kontaminasi dengan pihak luar,
sehingga wilayah Breeding Farm diupayakan menjadi wilayah yang benar-benar
steril dan higienis.
Dukungan dari tenaga-tenaga yang terampil dan berpengalaman,
merupakan jaminan tersendiri terhadap mutu Parent Stock yang dipelihara di
Breeding Farm agar mampu menghasilkan DOC final stock berkualitas. DOC
yang akan dipelihara oleh peternak pelanggan . Pemeliharaan kondisi ayam induk
yang baik dan sehat sejak DOC Parent Stock diterima akan memberikan
kontribusi yang baik pula bagi perkembangan ayam selanjutnya. Prosedur ini
diterapkan baik pada jenis Parent Stock Hubbard Broiler maupun Parent Stock Isa
Brown Layer yang merupakan 2 strain unggulan PT Berlian Unggas Sakti.
Proses produksi pakan ternak menggunakan teknologi tinggi dan modern
dengan sistem komputer terpadu untuk menghasilan produk yang dapat
memberikan keuntungan ganda bagi peternak khususnya dan konsumen akhir
pada umumnya. Untuk menjamin mutu produk, perusahaan melakukan
pengendalian mutu dengan menggunakan peralatan laboratorium modern baik
terhadap bahan baku maupun terhadap makanan jadi. Penerapan sistem first in
first out dalam penggunaan persediaan bahan baku akan menjamin kesegaran dan
didukung oleh tenaga-tenaga profesional dan system feed quality control yang
terintegrasi, siap menjadi mitra sejati demi kemajuan usaha peternakan konsumen.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi harus mampu menggunakan seluruh sumber daya yang
dimiliki secara optimal. Organisasi juga harus mampu mengatur tata hubungan
yang harmonis antar bagian yang ada di dalamnya. Suatu struktur organisasi dapat
memberikan kejelasan fungsi dari setiap bagian yang terlibat dalam organisasi,
sehingga mempermudah pencapaian tujuan perusahaan.
Struktur organisasi suatu perusahaan digambarkan dalam suatu bagan
organisasi. Bagan tersebut memberikan gambaran tentang pengaturan secara
keseluruhan mulai dari pimpinan sampai bawahan. Hal ini sangat penting, sebab
merupakan suatu pedoman bagi setiap orang untuk mengetahui kedudukan,
wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan fungsinya pada setiap jabatan.
PT. Berlian Unggas Sakti menggunakan struktur organisasi yang
berbentuk garis dan staff, dimana pelimpahan wewenang dilakukan secara vertikal
dari pimpinan tertinggi sampai kepada bagian-bagian di bawahnya. Penggunaan
struktur jenis ini diharapkan dapat menciptakan suatu kesatuan perintah dan satu
kesatuan komando dalam menjalankan kegiatan perusahaan.
Agar setiap usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dapat terlaksana
dengan baik maka diperlukan sistem kepegawaian yang baik sehingga setiap
personil mempunyai tugas dan wewenangnya masing – masing sesuai dengan
Masing – masing elemen yang ada dalam struktur organisasi mempunyai
tugas dan tanggungjawab masing-masing yang harus dikerjakan demi mencapai
STRUKTUR ORGANISASI
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Berlian Unggas Sakti
Sumber: PT. Berlian Unggas Sakti
Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dijelaskan tugas dan
tanggungjawab setiap elemen organisasi sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam Rapat
Umum Pemegang Saham bertugas untuk mengambil kebijaksanaan dalam
perusahaan, mengawasi pekerjaan Direktur dalam mengendalikan perusahaan,
memberikan persetujuan atas hutang/pinjaman perusahaan dari pihak bank
maupun lembaga keuangan lainnya
b. Direktur Utama
Tugas Direktur Utama adalah mengawasi dan memberikan otorisasi
terhadap kegiatan perusahaan sehingga tujuan perusahaan sebagaimana yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
c. Direktur Keuangan
Tugas Direktur Keuangan adalah merencanakan, mengkordinasikan,
mengawasi, dan mengevaluasi system keuangan perusahaan serta
bertanggungjawab terhadap masalah keuangan perusahaan.
d. Divisi Pembelian
Adapun tugas Divisi Pembelian adalah melakukan pemesanan/order untuk
barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan dan memastikannya agar sampai
tepat pada waktunya dan mengatur penerimaan dan pengeluaran barang sesuai
dengan prosedur dan peraturan perusahaan yang berlaku serta membuat laporan
e. Divisi Penjualan
Adapun tugas Divisi Penjualan adalah membuat publikasi tentang produk
yang dihasilkan, mengarahkan kegiatan penjualan, pengiriman produksi sesuai
dengan prosedur dan peraturan yang berlaku, serta memastikan sampainya
penjualan produksi di tempat tujuan tepat pada waktunya dengan harga jual yang
semaksimal mungkin.
f. Divisi Keuangan
Adapun tugas Divisi Keuangan adalah melaksanaan pembukuan dan
pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang
berlaku; mengatur penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang perusahaan
seefisien mungkin sesuai dengan sasaran dan kebijakan perusahaan.
g. Direktur Operasional
Tugas Direktur Operasional adalah mengarahkan kegiatan perusahaan
dengan jalan komunikasi dan pelimpahan wewenang dan tanggungjawab serta
menjaga dan meningkatkan nama baik perusahaan di mata publik.
h. Divisi Produksi
Adapun tugas Divisi Produksi adalah melaksanakan pengawasan terhadap
faktor-faktor pengendali proses produksi pada semua sektor sehingga dicapai hasil
akhir yang benar-benar maksimal. Melaksanakan analisa mutu terhadap bahan
baku dan hasil produksi, serta mengadakan evaluasi terhadap hasil analisa yang
i. Divisi Umum & SDM
Adapun tugas Divisi Umum dan Sumber Daya Manusia adalah
menyediakan jasa administratif, sekretariat, dan arsip dan lain-lain yang
diperlukan oleh Direktur untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab dan
mengusahakan komunikasi ke luar dan dalam dengan efektif dan efisien,
mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan perekrutan tenaga kerja, dan
pengembangan kualitas sumber daya manusia para karyawan.
j. Divisi Teknik
Adapun tugas Divisi Teknik adalah mengoperasikan peralatan produksi,
seperti mesin-mesin pengolahan serta peralatan lainnya yang berperan dalam
kegiatan produksi, dan mengawasi operasional mesin-mesin produksi untuk
memperlancar kegiatan produksi.
B. Defenisi dan Klasifikasi Biaya
1. Definisi Biaya
Kebutuhan akan biaya berbeda-beda dan biaya-biaya mungkin dihitung
berdasarkan kondisi, dan tujuan yang berbeda-beda serta untuk keperluan
pihak-pihak yang berbeda pula. Yang jelas biaya haruslah didasarkan pada fakta yang
bersangkutan, dan cukup terukur sehingga memungkinkan perusahaan mengambil
keputusan yang tepat.
satuan uang, yang dilakukan atau harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
tertentu.
Tentative set of Broad Accounting Principles for Business Enterprises
menyatakan bahwa biaya dinyatakan sebagai harga penukaran, atau pengorbanan
yang dilakukan untuk memperoleh suatu manfaat. (Purba, Radiks, 2006 : 209)
Bila istilah biaya kita gunakan secara spesifik, haruslah istilah tersebut kita
lengkapi dengan menunjuk objek yang bersangkutan, misalnya biaya langsung,
biaya konversi, biaya tetap, biaya variabel, biaya bersama, biaya standar, biaya
diffrensial, biaya kesempatan, dan sebagainya. Setiap pelengkap mempunyai arti
yang penting dalam menghitung dan mengukur biaya, yang akan berguna bagi
pimpinan dalarn usahanya mencapai sasaran dasar perencanaan dan pengawasan.
Pengumpulan, penyajian dan analisis data biaya harus dapat memenuhi
tujuan-tujuan dan keperluan-keperluan dasar sebagai berikut :
a. Perencanaan rugi-laba dengan perantaman budget.
b. Pengawasan biaya melalui responbility accounting.
c. Mengukur laba tahunan atau laba periodik.
d. Membantu penentuan harga jual dan kebijaksanaan harga.
e. Menyediakan data yang diperlukan untuk keperluan analisis dan pengambilan
keputusan.
Selain itu, pengertian biaya secara luas mengandung 4 (empat) unsur
antara lain:
a. Merupakan pengorbanan sumber ekonomi.
c. Yang telah terjadi atau yang akan terjadi.
d. Untuk tujuan tertentu.
2. Klasifikasi Biaya
Menurut Kartadinata (2001 : 28) mengelompokkan biaya non produksi
menjadi 3 yaitu :
a. Biaya Administrasi Dan Umum
Biaya Administrasi dan Umum adalah meliputi semua biaya dalam rangka
melaksanakan fungsi administrasi yaitu biaya perencanaan dan penentuan strategi
dan kebijaksanaan, pengarahan dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan
berhasil guna.
Yang merupakan golongan dalam biaya administrasi dan umum pada perusahaan
adalah sebagai berikut :
1) Gaji dan upah, meliputi : gaji, insentif dan bonus, premi lembur, pajak
pendapatan, upah borongan, dan lain-lain.
2) Kesejahteraan karyawan, meliputi : pengobatan karyawan, rekreasi dan
olahraga, pendidikan dan perpustakaan, dan lain-lain.
3) Biaya reparasi dan pemeliharaan, meliputi : reparasi dan pemeliharaan untuk
kendaraan bermotor, taman dan halaman kantor, bangunan kantor, dan lain-
lain.
4) Biaya penyusutan aktiva tetap, meliputi : biaya penyusutan untuk kendaraan
kantor, dan lain-lain.
5) Biaya administrasi dan umum lainya, meliputi : biaya cetak, alat tulis, dan
b. Biaya Pemasaran
Biaya Pemasaran adalah meliputi semua biaya dalam rangka kegiatan pemasaran
atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada pembeli sampai
dengan pengumpulan piutang menjadi kas.
Sesuai dengan fungsi pemasaran, biaya pemasaran digolongkan menjadi :
1) Biaya untuk menimbulkan pesanan.
Biaya ini meliputi semua biaya yang tejadi untuk mencari atau untuk
menimbulkan pesanan dari pembeli kepada perusahaan, terdiri dari :
• Biaya promosi dan advertensi
• Biaya penjualan, meliputi : gaji penjualan, komisi, bonus, biaya perjalanan
dinas, gaji kantor penjualan, perlengkapan kantor penjualan, biaya telepon
penjualan, dan lain-lain.
2) Biaya untuk melayani pesanan.
Biaya ini meliputi semua biaya yang tejadi dalam rangka memenuhi atau
melayani pesanan yang diterima dari pembeli, terdiri dari :
• Biaya penggudangan dan penyimpanan produk selesai, meliputi : gaji bagian
gudang, reparasi dan pemeliharaan, penyusutan gudang dan peralatannya,
asuransi gudang, dan lain-lain.
• Biaya pengepakan dan pengiriman, meliputi : gaji bagian pengepakan dan
pengiriman, perlengkapan untuk pengepakan, biaya angkut barang yang dijual,
biaya penyusutan kendaraan, dan lain-lain.
• Biaya administrasi penjualan, meliputi : gaji administrasi penjualan,
perlengkapan kantor, dan lain-lain.
c. Biaya Finansial
Biaya Finansial adalah semua biaya dalam rangka fungsi finansial yaitu fungsi
pemenuhan dana yang ada di perusahaan.
1) Biaya bunga
2) Biaya penerbitan atau emisi obligasi 3) Biaya finansial lainnya
Dari uraian di atas, dapat membantu penguraian keberadaan jenis biaya
operasi yang terdapat pada PT. Berlian Unggas Sakti. Perusahaan ini tidak
mempunyai cukup banyak nama-nama perkiraan biaya operasi dalam
menjalankan aktivitasnya. Perusahaan ini menggolongkan biaya pemasaran
menjadi 2 (dua) golongan yakni biaya pemasaran untuk memperoleh pendapatan
dan biaya administrasi dan umum.
Maka PT. Berlian Unggas Sakti membagi biaya pemasaran sebagai berikut :
• Promosi dan Advertensi
• Biaya Transportasi
• Bonus
• Perlengkapan Pemasaran
Kemudian PT. Berlian Unggas Sakti juga membagi biaya administrasi dan umum
sebagai berikut :
• Gaji karyawan
• Insentif dan kesejahteraan
• Penyusutan gedung
• Penyusutan mobil
• Penyusutan inventaris
• Alat -alat kantor
• Rekening air
• Rekening telepon
• Rekening listrik
• Pemeliharaan gedung
• Pemeliharaan mobil
• Keamanan dan kebersihan
C. Perencanaan Biaya Operasional
Perusahaan selalu dihadapkan pada berbagai jenis dan bentuk
keterbatasan. Kondisi ini memaksa manajemen untuk menyusun suatu rencana
yang tepat agar sumber daya yang terbatas dapat dimanfaatkan sedemikian rupa
memberi kegunaan yang optimal dalam pencapaian tujuan.
Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang
mungkin dilaksanakan dengan mempertimbangkan tujuan usaha serta
sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh perusahaan dan kendala-kendala yang
dihadapi. Untuk tujuan tersebut manajemen harus mengetahui data-data yang
relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya di masa yang akan
datang.
Menurut Nasehatun (2002 : 21), Perencanaan merupakan suatu tindakan yang
melihat jauh ke depan dengan mengkoordinasikan alat produksi, jasa, tindakan
dan metode prosedur yang bertujuan untuk mencapai hasil atau sasaran yang
ditetapkan dengan cara yang ekonomis, efektif dan efisien.
Sedangkan menurut Nafarin (2004 : 4), Perencanaan merupakan tindakan yang
dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan
pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Dari defenisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perencanaan
sebenarnya adalah menetapkan suatu cara bertindak sebelum tindakan itu sendiri
dilaksanakan. Dengan kata lain bahwa dalam perencanaan orang diharuskan
dan siapa yang akan melaksanakannya serta bertanggungjawab terhadap kegiatan
yang dilakukan tersebut.
Para perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang,
tetapi seharusnya berusaha untuk mengidentifikasi dan menghindarkan
kegiatan-kegiatan sekarang dan hasil-hasilnya yang dapat disempurnakan akan
mempengaruhi waktu yang akan datang, yaitu meningkatkan pembuatan
keputusan yang lebih baik. ( Nasehatun, 2002 : 52 )
Biaya operasional merupakan elemen yang penting dalam pembentukan
laba pada suatu perusahaan. Oleh karena itu biaya operasional harus direncanakan
dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui
penyusunan anggaran biaya.
Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi
yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang
untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat manajemen dalam
mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat menggantikan
manajemen.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang apa dan bagaimana anggaran
tersebut, maka penulis mencoba mengemukakan pendapat para ahli mengenai
pengertian anggaran :
Menurut Ahyari (2002 : 8), Anggaran Perusahaan merupakan perencanaan secara
formal dari seluruh kegiatan perusahaan di dalam jangka waktu tertentu yang
Menurut Adisaputro dan Asri (2003 : 6), Anggaran adalah suatu pendekatan yang
formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggungjawab manajemen di dalam
perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
Menurut Nafarin (2004 : 12), Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik
yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan.
Berdasarkan kutipan diatas dapat dirumuskan bahwa anggaran adalah
rencana kerja sistematis yang tertulis mengenai kegiatan perusahaan yang disusun
melalui analisis yang cermat berdasarkan periode yang lalu memiliki dalam satuan
uang yang dijabarkan dalam bentuk angka-angka yang merupakan pencerminan
tujuan perusahaan yang disusun dalam jangka waktu tertentu.
Anggaran dapat dianggap sebagai sistem yang otonom karena mempunyai
sasaran serta cara-cara kerja tersendiri dan berbeda dengan sasaran serta cara kerja
sistem lain yang ada dalam perusahaan, tetapi dapat juga dianggap sebagai
subsistem, yaitu bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Anggaran yang disusun PT. Berlian Unggas Sakti melibatkan semua pihak
pada tingkatan manajemen dalam penyusunan programnya. Penyusunan anggaran
ini dilakukan bersama, mulai dari pimpinan perusahaan, beserta komisaris/direksi,
dan bagian keuangan. Sehingga manajemen PT. Berlian Unggas Sakti menetapkan
bahwa anggaran yang telah disahkan merupakan suatu komitmen atau
kesanggupan untuk melaksanakan rencana yang telah dianggarkan untuk
menjalankan operasional perusahaan selanjutnya. PT. Berlian Unggas Sakti
menggunakan beberapa dasar dalam penyusunan perencanaan anggaran yaitu :
1. Anggaran Tahun Lalu
Salah satu pertimbangan didalam penyusunan anggaran tahun yang akan
datang adalah anggaran tahun-tahun yang sudah lewat. Dalam ha1 ini yang
menjadi bahan pertimbangan adalah laporan keuangan 3 (tiga) tahun terakhir.
2. Realisasi Tahun Berjalan
Realisasi tahun berjalan merupakan hal yang paling penting diperhatikan
dalam menyusun anggaran, karena angka-angka dalam realisasi merupakan
data yang akurat.
3. Ramalan Yang Akan Datang
Ramalan yang dimaksud adalah ha1-ha1 yang kemungkinan akan terjadi pada
masa yang akan datang yang disesuaikan, sehingga anggaran yang disusun
nantinya mendekati realisasi yang diinginkan.
D. Prosedur Penyusunan Anggaran
Sistem penyusunan anggaran merupakan tahap perencanaan pengelolaan
sumber daya yang terpendek jangka waktunya dan merupakan tahap perencanaan
terakhir, sebelum pengelolaan sumber daya yang diimplementasikan.
Suatu penganggaran dalam prosedur penyusunan dapat berfungsi dengan
baik bilamana taksiran-taksiran yang dimuat didalamnya cukup akurat, sehingga
tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk bisa melakukan penaksiran
secara akurat, diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman, yang
anggaran. Faktor-faktor tersebut secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu :
1. Faktor-Faktor Internal
Faktor internal yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam
perusahaan itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain berupa :
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu.
b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual,
syarat pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan
sebagainya.
c. Kapasitas produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
d. Tenaga kerja yang dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (kuantitatif)
maupun keterampilan dan keahliannya (kualitatif).
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan.
f. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan.
g. Kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan yang berkaitan dengan
pelaksanaan fungsi-fungsi perusahaan, baik di bidang pemasaran, di
bidang administrasi maupun di bidang personalia.
2. Faktor -Faktor Eksternal
Faktor ekstemal yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar
perusahaan, tetapi dirasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan
a. Keadaan persaingan
b. Tingkat pertumbuhan penduduk
c. Tingkat penghasilan masyarakat
d. Tingkat pendidikan masyarakat
e. Tingkat penyebaran penduduk
f. Agama, adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan masyarakat
g. Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik di bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya maupun keamanan
h. Keadaan perekonomian nasional maupun international, kemajuan
teknologi dan sebagainya.
Anggaran biaya operasional adalah anggaran/taksiran semua biaya yang
dikeluarkan yang pada hakekatnya habis dalam masa satu tahun buku.
Penyusunan anggaran biaya operasional yang biasa terjadi pada suatu perusahaan
adalah : ( Ahyari, 2002 : 20 )
1. Anggaran Biaya Tetap (Fixed Cost Budget)
Adalah kelompok biaya yang besarnya dapat diduga sebelumnya sesuai
dengan besarnya kegiatan atau volume produksi. Yang termasuk biaya ini
adalah depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit dan lain-lain.
2. Anggaran Biaya Variabel (Variable Cost Budget)
Adalah biaya yang berubah-ubah secara proporsional yang berubahnya
volume produksi. Yang termasuk biaya variabel adalah bahan baku langsung,
3. Anggaran Biaya Semivariabel (Semivariable Cost Budget)
Adalah biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap dan sebagian lagi
mempunyai sifat tidak tetap. Yang termasuk biaya variabel adalah biaya
pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan mesin dan alat-alat, upah atau gaji
insentif, dau lain-lain.
Penyusunan anggaran biaya operasional PT. Berlian Unggas Sakti
dilakukan bersama-sarna dengan anggaran lainnya oleh karena itu perusahaan
tidak menggunakan panitia anggaran yang menangani penyusunan anggaran.
Instruksi penyusunan pimpinan PT. Berlian Unggas Sakti disampaikan
kepada bagian akuntansi dan keuangan serta memberikan pengarahan dalam
penyusunan angaran. Kemudian bagian akuntansi menginformasikan kepada
bagian personalia umum dan pengadaan, bagian perdagangan dan bagian
marketing untuk menyusun anggaran. Berdasarkan pengarahan manajer tentang
sasaran, target dan omset yang ingin dicapai maka masing-masing bagian
menyusun anggaran berdasarkan bahan-bahan rencana untuk tahun berikutnya.
Anggaran yang telah disusun oleh tiap-tiap bagian diserahkan kepada
bagian keuangan dan akuntansi. Selanjutnya bagian keuangan dan akuntansi
menyusun anggaran tiap bagian menjadi anggaran yang homogen/anggaran
keseluruhan disertai dengan perbaikan/revisi terhadap anggaran yang disusun
setiap bagian. Terakhir anggaran tersebut diberikan kepada pimpinan perusahaan
untuk disetujui/diserahkan, bila pimpinan perusahaan mensahkan maka mulailah
Anggaran PT. Berlian Unggas Sakti juga dijadikan acuan dalam
melakukan penilaian prestasi kerja. Namun manajer PT. Berlian Unggas Sakti
tidak menetapkan anggaran apabila terjadi suatu penyimpangan antara anggaran
dan realisasi pada suatu bagian yang merupakan penurunan prestasi kerja, manajer
menganalisis kembali sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
Bila penyimpangan disebabkan oleh situasi dan kondisi yang sulit
diperkirakan, maka anggaran PT. Berlian Unggas Sakti dapat direvisi untuk
disesuaikan dengan situasi sekarang. Untuk itu diusahakan agar anggaran yang
disusun bersifat fleksibel.
Dalam ha1 ini PT. Berlian Unggas Sakti mengelompokkan anggaran
operasional ke dalam dua jenis yaitu :
1. Biaya Pemasaran
Biaya pemasaran ini meliputi semua biaya yang terjadi untuk mencari atau
untuk menghasilkan pendapatan dari konsumen kepada perusahaan, terdiri
dari :
a. Biaya promosi dan advertensi
b. Perlengkapan pemasaran
c. Administrasi dan dokumentasi
d. Bonus, dan
TABEL 2.1
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI ANGGARAN BIAYA PEMASARAN Peride Berjalan Tahun 2003 – Tahun 2007
(Dalam Rupiah)
Keterangan Biaya
ANGGARAN
2003 2004 2005 2006 2007
Promosi dan Advertensi 50,000,000 60,000,000 65,000,000 55,000,000 55,000,000
Perlengkapan Pemasaran 125,000,000 125,000,000 130,000,000 120,000,000 120,000,000
Adm dan Dokumentasi 225,000,000 225,000,000 225,000,000 230,000,000 225,000,000
Bonus 50,000,000 50,000,000 50,000,000 55,000,000 55,000,000
Biaya Transportasi 150,000,000 160,000,000 170,000,000 170,000,000 180,000,000
Jumlah 600,000,000 620,000,000 640,000,000 630,000,000 635,000,000
Sumber : PT. Berlian Unggas Sakti, tahun 2008
2. Biaya Administrasi Dan Umum
Yang merupakan golongan dalam biaya administrasi dan umum pada PT.
Berlian Unggas Sakti adalah sebagai berikut :
a. Gaji karyawan
b. Insentif dan kesejahteraan
c. Jamsostek
d. Pemeliharaan gedung
e. Pemeliharaan mobil
f. Penyusutan gedung
g. Penyusutan mobil
j. Rekening listrik
k. Rekening telepon
l. Rekening air
m. Keamanan dan kebersihan
TABEL 2.2
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
ANGGARAN BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Peride Berjalan Tahun 2003 – Tahun 2007
(Dalam Rupiah)
Keterangan Biaya
ANGGARAN
2003 2004 2005 2006 2007
Gaji karyawan 550,000,000 600,000,000 650,000,000 700,000,000 750,000,000
Insentif & kesejahteraan 100,000,000 110,000,000 120,000,000 130,000,000 140,000,000
Jamsostek 33,000,000 36,000,000 39,000,000 42,000,000 45,000,000
Pemeliharaan gedung 7,000,000 10,000,000 10,000,000 8,000,000 8,000,000
Pemeliharaan mobil 10,000,000 12,000,000 15,000,000 15,000,000 17,000,000
Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000
Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000
Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000
Alat-alat kantor 20,000,000 22,000,000 25,000,000 26,000,000 24,000,000
Rekening listrik 15,000,000 17,000,000 16,000,000 18,000,000 20,000,000
Rekening telepon 10,000,000 11,500,000 12,000,000 13,000,000 15,000,000
Rekening air 20,000,000 21,500,000 21,500,000 22,500,000 22,500,000
Keamanan & kebersihan 15,000,000 15,000,000 15,000,000 15,000,000 16,000,000
Jumlah 940,000,000 1,015,000,000 1,083,500,000 1,149,500,000 1,217,500,000
E. Pengendalian Biaya Operasional
1. Konsep Dasar Sistem Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk menganalisis dan mengevaluasi
penyimpangan yang terjadi antara apa yang telah ditetapkan dalam budget dengan
realisasinya dan pertimbangan bagi perencanaan yang lebih baik di masa yang
akan datang. Pengendalian dilaksanakan berdasarkan standar dan budget yang
disusun atas pertimbangan manajemen, peramalan dengan perhitungan matematis
dan pengalaman lalu.
Pengendalian sebagaimana halnya perencanaan dan pengorganisasian,
merupakan salah satu fungsi yang vital dalam proses manajemen. Biaya dapat
dikatakan terkendali jika manajer atau pekerja mempunyai kebijakan dalam
keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat mempengaruhi jumlah
biaya dalam suatu periode tertentu yang biasanya jangka pendek.
Menurut Blocer/Chen/Lin ( 2000 : 30 ), Pengendalian adalah proses untuk
memeriksa kembali, menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah
pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan.
Sedangkan menurut Nasehatun ( 2002 : 22 ), Pengendalian merupakan
proses yang digunakan oleh manajemen untuk memastikan organisasi
melaksanakan strateginya secara efektif dan efisien.
Pengendalian biaya operasional pada PT. Berlian Unggas Sakti diadakan
melalui anggaran. Evaluasi terhadap anggaran dimaksudkan untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan. Apabila ada kelemahan maka diambil
prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka mengoptimalkan pencapaian
rencana kerja selalu diadakan penyesuaian-penyesuaian terhadap alokasi pada
biaya anggaran.
Untuk melakukan pengendalian terhadap biaya operasional, penulis
membandingkan anggaran dengan realisasinya dari semua perkiraan-perkiraan
yang terdapat di dalam anggaran biaya operasi tersebut.
2. Pengendalian Anggaran Biaya Pemasaran
Langkah pertama yang sangat umum, pengendalian biaya dalam
pencapaian pendapatan yang optimal adalah pengelompokan biaya menurut
fungsi/aktivitas.
Adapun langkah-langkah yang disusun oleh PT. Berlian Unggas Sakti
adalah sebagai berikut :
a. Penyusunan anggaran biaya untuk memperoleh pendapatan berdasarkan
estimasi jumlah proyek.
b. Pembebanan biaya pada setiap fungsi.
TABEL 2.3
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI REALISASI BIAYA PEMASARAN Peride Berjalan Tahun 2003 – Tahun 2007
(Dalam Rupiah)
Keterangan Biaya
REALISASI
2003 2004 2005 2006 2007
Promosi dan Advertensi 49,578,384 60,294,873 64,400,671 55,564,820 56,037,936
Perlengkapan Pemasaran 125,259,951 124,992,282 131,446,207 118,850,799 119,074,639
Adm dan Dokumentasi 224,434,698 226,113,045 226,485,128 226,990,294 225,879,052
Bonus 48,546,687 50,343,570 49,701,819 52,128,995 54,519,208
Biaya Transportasi 140,983,244 155,269,634 173,063,243 171,005,260 178,751,560
Jumlah 588,802,964 617,013,404 645,097,068 624,540,168 634,262,395
Sumber : PT. Berlian Unggas Sakti, tahun 2008
3. Pengendalian Anggaran Biaya Administrasi dan Umum
Pengendalian yang dilakukan PT. Berlian Unggas Sakti terhadap biaya
admistrasi dan umum adalah sebagai berikut :
a. Membuat anggaran biaya administrasi dan umum pada awal periode.
b. Mengalokasinya secara tepat.
TABEL 2.4
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
REALISASI BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI Peride Berjalan Tahun 2003 – Tahun 2007
(Dalam Rupiah)
Keterangan Biaya
REALISASI
2003 2004 2005 2006 2007
Gaji karyawan 548,965,800 597,680,500 646,718,000 699,105,250 743,193,900
Insentif & kesejahteraan 100,914,000 108,718,000 119,965,000 126,835,000 142,109,000
Jamsostek 32,937,948 35,860,830 38,803,080 41,946,315 44,591,634
Pemeliharaan gedung 6,956,000 9,490,000 9,980,000 8,379,500 8,557,000
Pemeliharaan mobil 8,750,400 12,472,500 17,892,000 15,230,000 16,116,000
Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000 50,000,000
Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000 100,000,000
Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000 10,000,000
Alat-alat kantor 20,675,550 21,770,990 23,251,150 24,983,875 22,725,000
Rekening listrik 13,088,243 16,462,359 16,451,100 17,750,402 20,050,010
Rekening telepon 9,408,268 10,507,350 11,663,104 13,259,060 13,977,432
Rekening air 18,182,505 20,597,855 21,475,339 21,803,355 22,007,809
Keamanan & kebersihan 14,480,566 16,005,950 13,552,400 15,350,000 15,822,750
Jumlah 934,359,280 1,009,566,334 1,079,751,173 1,144,642,757 1,209,150,535
F. Pengawasan Biaya Operasional
Pengawasan merupakan fungsi manajemen yang sangat erat kaitannya
dengan perencanaan. Suatu perencanaan yang telah ditetapkan dapat dinilai
setelah dilakukannya pengawasan, sehingga baik tidaknya pelaksanaan dari
perencanaan akan dapat diketahui dengan adanya fungsi perencanaan tersebut.
Selain itu pengawasan dapat diartikan sebagai aktivitas untuk menemukan,
mengkoreksi, adanya deviasi dari hasil yang telah dibandingkan dengan rencana
kerja yang telah ditetapkan.
Menurut Munandar (2001: 32) definisi pengawasan adalah :
"Pengawasan sebagai suatu proses menerapkan pekejaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya, dan perlu mengkoreksinya dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula."
Fungsi pengawasan dilakukan dengan mengukur dan memperbaiki
pelaksanaan dari operasi perusahaan. Proses pengukuran dilakukan dengan
membandingkan anggaran sebagai pedoman dan realisasi yang sebenarnya terjadi.
Pengawasan biaya operasional pada PT. Berlian Unggas Sakti dilakukan
melalui anggaran yang mana kita ketahui, anggaran selain sebagai alat
perencanaan juga sebagai alat pengawasan. Nanun juga dimaksudkan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan dan kesulitan-kesulitan dalam pelaksanmya.
Apabila ada kelemahan maka diambil tindakan yang korektif untuk periode
anggaran yang berikutnya.
Pengawasan ini tidak hanya terbatas pada evaluasi akhir periode, namun
menganut prinsip fleksibilitas anggaran, artinya dalam rangka
mengoptimalisasikan pencapaian rencana kerja selalu diadakan penyesuaian
terhadap alokasi pada biaya yang dianggarkan.
Untuk melakukan pengawasan terhadap anggaran biaya operasional,
perusahaan membandingkan rencana anggaran dan realisasi yang terjadi setiap
perkiraan-perkiraan yang terdapat di dalam anggaran biaya operasional tersebut.
1. Pengawasan Terhadap Anggaran Biaya Pemasaran
Langkah pertama yang sangat umum untuk pengawasan biaya pemasaran
adalah mengelompokkan biaya-biaya menurut fungsi atau aktivitas.
Dalam ha1 ini harus diperhatikan bahwa biaya-biaya yang berkaitan
dengan pemasaran harus dibebankan kepada bagian pemasaran.
Langkah-langkah dalam pengawasan biaya pemasaran tersebut adalah:
a. Menyusun anggaran biaya penjualan
b. Pembebanan biaya pemasaran pada setiap fungsi
c. Pengumpulan biaya pemasaran yang sesungguhnya terjadi.
d. Analisa penyimpanan penjualan
Biaya pemasaran dapat diawasi dan dianalisa dengan tujuan memberi
manfaat untuk:
a. Penentuan besarnya biaya
Dengan adanya pengawasan dan analisa biaya pemasaran akan dapat
dengan relatif, teliti dan adil, misalnya untuk setiap jenis biaya, setiap fungsi !
pemasaran, atau setiap fungsi laba.
b. Pengawasan dan analisa biaya pemasaran.
Dengan pengawasan dan analisa dapat ditetapkan pertanggungjawaban
terjadinya biaya pemasaran.
2. Pengawasan terhadap anggaran biaya administrasi umum
Syarat penting didalam pengawasan biaya administrasi umum adalah
sebagai berikut:
a. Penggolongan secara tepat elemen biaya administrasi umum, serta rekening
pembukuan.
b. Penentuan pertanggungjawaban atas biaya administrasi umum pada tingkatan
bagian tertentu secara individual.
Untuk dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka di dalam pengawasan
biaya administrasi umum diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menggolongkan elemen biaya administrasi umum atas jenis biaya.
b. Mengalokasikan setiap jenis biaya administrasi umum pada setiap departemen
yang berhubungan dengan fungsi administrasi umum.
c. Menentukan teknik-teknik pengawasan biaya administrasi umum setiap
Berdasarkan data di atas dapat dibuat pengawasan biaya administrasi
umum pada PT. Berlian Unggas Sakti, langkah-langkah yang mereka lakukan
adalah sebagai berikut:
a. Membuat anggaran biaya administrasi umum pada awal periode.
b. Mengalokasikan setiap jenis biaya administrasi umum secara tepat
c. Memeriksa bukti-bukti dan kuitansi yang terjadi.
Setelah langkah-langkah diatas dilakukan, hal terakhir yang dilakukan
perusahaan adalah melakukan pengawasan dengan membandingkan anggaran
BAB III
ANALISIS DAN EVALUASI
Anggaran (budget) juga merupakan “Tool of Control” dan dikenal dengan
istilah “Control of Budget”. Istilah ini menunjukkan bahwa anggaran dapat
disajikan sebagai alat untuk melakukan fungsi pengawasan. Dengan adanya
budget, maka standard kerja dapat tercipta. Kemungkinan sistem akuntansi atau
sistem informasi lainnnya akan menjadi angka realisasi yang akan kita hadapkan
dengan standard atau sasaran yaitu budget. Perbedaan antara dua angka ini,
merupakan penyimpangan (variance). (Munandar, 2001 : 211)
Analisis penyimpangan melibatkan penggunaan penghubung antara dua
variabel yang masing-masing terdiri dari rangkaian data untuk dapat memantau
sebab-sebab terjadinya penyimpangan.
Analisis penyimpangan yang digunakan secara luas dalam laporan
keuangan sering diaplikasikan menurut keadaan berikut : (Munandar, 2001 : 213)
1. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual tahun berjalan dengan aktual
tahun yang lalu, dimana tahun yang lalu dianggap sebagai tahun dasar.
2. Penyelidikan penyimpangan antara hasil aktual dengan biaya standard yang
diperlukan sebagai dasar pembanding.
3. Penyelidikan aktual dengan susunan budget, dimana sasaran budget
diperlukan sebagai dasar pembanding.
Laporan budget (budget report), yaitu laporan antara hasil realisasi dengan
budget dengan realisasinya itu, sehingga diketahui penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi, baik yang bersifat merugikan (unfavourable), (Munandar, 2001 :
215) dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut sehingga
dapat ditarik kesimpulan dan beberapa tindak lanjut (follow up) segera dilakukan.
Pada penyimpangan (variance) terdapat duan kemungkinan, yaitu :
1. Penyimpangan yang Menguntungkan (favourable variance)
Apabila penyimpangan yang terjadi menguntungkan perusahaan. Misalnya
dibuat anggaran sebesar Rp. 10.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 9.500.000,-
maka perusahaan mengalami keuntungan sebesar Rp. 500.000,-
2. Penyimpangan yang Tidak Menguntungkan (unfavourable variance)
Apabila penyimpangan yang terjadi merugikan perusahaan. Misalnya dibuat
anggaran sebesar Rp. 10.000.000,- dan realisasi sebesar Rp. 10.500.000,-
maka perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp. 500.000,-
Dari anggaran biaya operasional PT. Berlian Unggas Sakti untuk tahun
2003 – 2007 yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi baik berupa favourable variance
A. Penyimpangan Pada Biaya Pemasaran
Penyimpangan yang terjadi pada PT. Berlian Unggas Sakti disajikan dalam
bentuk tabel berikut:
TABEL 3.1
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2003
Promosi dan Advertensi 50,000,000 49,578,384 421,616 0.843%
Perlengkapan Pemasaran 125,000,000 125,259,951 (259,951) (0.208)%
Administrasi & Dokumentasi 225,000,000 224,434,698 565,302 0.251%
Komisi dan Bonus 50,000,000 48,546,687 1,453,313 2.907%
Biaya Transportasi 150,000,000 140,983,244 9,016,756 6.011%
Jumlah 600,000,000 588,802,964 11,197,036 1.866%
Sumber : Data yang diolah tahun 2008
TABEL 3.2
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2004
Promosi dan Advertensi 60,000,000 60,294,873 (294,873) (0.491)%
Perlengkapan Pemasaran 125,000,000 124,992,282 7,718 0.006%
Administrasi & Dokumentasi 225,000,000 226,113,045 (1,113,045) (0.495)%
Komisi dan Bonus 50,000,000 50,343,570 (343,570) (0.687)%
Biaya Transportasi 160,000,000 155,269,634 4,730,366 2.956%
Jumlah 620,000,000 617,013,404 2,986,596 0.482%
TABEL 3.3
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2005
Promosi dan Advertensi 65,000,000 64,400,671 599,329 0.922%
Perlengkapan Pemasaran 130,000,000 131,446,207 (1,446,207) (1.112)%
Administrasi & Dokumentasi 225,000,000 226,485,128 (1,485,128) (0.660)%
Komisi dan Bonus 50,000,000 49,701,819 298,181 0.596%
Biaya Transportasi 170,000,000 173,063,243 (3,063,243) (1.802)%
Jumlah 640,000,000 645,097,068 (5,097,068) (0.796)%
Sumber : Data yang diolah tahun 2008
TABEL 3.4
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2006
Promosi dan Advertensi 55,000,000 55,564,820 (564,820) (1.027)%
Perlengkapan Pemasaran 120,000,000 118,850,799 1,149,201 0.958%
Administrasi & Dokumentasi 230,000,000 226,990,294 3,009,706 1.309%
Komisi dan Bonus 55,000,000 52,128,995 2,871,005 5.220%
Biaya Transportasi 170,000,000 171,005,260 (1,005,260) (0.591)%
Jumlah 630,000,000 624,540,168 5,459,832 0.867%
TABEL 3.5
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA PEMASARAN Tahun 2007
Keterangan Biaya
2007
Anggaran
(Rp.)
Realisasi
(Rp.)
Variance
(Rp.)
Variance
(%)
Promosi dan Advertensi 55,000,000 56,037,936 (1,037,936) (1.887)%
Perlengkapan Pemasaran 120,000,000 119,074,639 925,361 0.771%
Administrasi & Dokumentasi 225,000,000 225,879,052 (879,052) (0.391)%
Komisi dan Bonus 55,000,000 54,519,208 480,792 0.874%
Biaya Transportasi 180,000,000 178,751,560 1,248,440 0.694%
Jumlah 635,000,000 634,262,395 737,605 0.116%
B. Penyimpangan Pada Biaya Administrasi Dan Umum
Penyimpangan yang terjadi pada PT. Berlian Unggas Sakti disajikan dalam
bentuk tabel berikut:
TABEL 3.6
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2003
Gaji karyawan 550,000,000 548,965,800 1,034,200 0.188%
Insentif dan kesejahteraan 100,000,000 100,914,000 (914,000) (0.914)%
Jamsostek 33,000,000 32,937,948 62,052 0.188%
Pemeliharaan gedung 7,000,000 6,956,000 44,000 0.629%
Pemeliharaan mobil 10,000,000 8,750,400 1,249,600 12.496%
Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -
Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -
Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -
Alat-alat kantor 20,000,000 20,675,550 (675,550) (3.378)%
Rekening listrik 15,000,000 13,088,243 1,911,757 12.745%
Rekening telepon 10,000,000 9,408,268 591,732 5.917%
Rekening air 20,000,000 18,182,505 1,817,495 9.087%
Keamanan dan kebersihan 15,000,000 14,480,566 519,434 3.463%
Jumlah 940,000,000 934,359,280 5,640,720 0.600%
TABEL 3.7
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2004
Gaji karyawan 600,000,000 597,680,500 2,319,500 0.387%
Insentif dan kesejahteraan 110,000,000 108,718,000 1,282,000 1.165%
Jamsostek 36,000,000 35,860,830 139,170 0.387%
Pemeliharaan gedung 10,000,000 9,490,000 510,000 5.100%
Pemeliharaan mobil 12,000,000 12,472,500 (472,500) (3.938)%
Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -
Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -
Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -
Alat-alat kantor 22,000,000 21,770,990 229,010 1.041%
Rekening listrik 17,000,000 16,462,359 537,641 3.163%
Rekening telepon 11,500,000 10,507,350 992,650 8.632%
Rekening air 21,500,000 20,597,855 902,145 4.196%
Keamanan dan kebersihan 15,000,000 16,005,950 (1,005,950) (6.706)%
Jumlah 1,015,000,000 1,009,566,334 5,433,666 0.535%
TABEL 3.8
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2005
Gaji karyawan 650,000,000 646,718,000 3,282,000 0.505%
Insentif dan kesejahteraan 120,000,000 119,965,000 35,000 0.029%
Jamsostek 39,000,000 38,803,080 196,920 0.505%
Pemeliharaan gedung 10,000,000 9,980,000 20,000 0.200%
Pemeliharaan mobil 15,000,000 17,892,000 (2,892,000) (19.280)%
Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -
Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -
Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -
Alat-alat kantor 25,000,000 23,251,150 1,748,850 6.995%
Rekening listrik 16,000,000 16,451,100 (451,100) (2.819)%
Rekening telepon 12,000,000 11,663,104 336,896 2.807%
Rekening air 21,500,000 21,475,339 24,661 0.115%
Keamanan dan kebersihan 15,000,000 13,552,400 1,447,600 9.651%
Jumlah 1,083,500,000 1,079,751,173 3,748,827 0.346%
TABEL 3.9
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2006
Gaji karyawan 700,000,000 699,105,250 894,750 0.128%
Insentif dan kesejahteraan 130,000,000 126,835,000 3,165,000 2.435%
Jamsostek 42,000,000 41,946,315 53,685 0.128%
Pemeliharaan gedung 8,000,000 8,379,500 (379,500) (4.744)%
Pemeliharaan mobil 15,000,000 15,230,000 (230,000) (1.533)%
Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -
Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -
Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -
Alat-alat kantor 26,000,000 24,983,875 1,016,125 3.908%
Rekening listrik 18,000,000 17,750,402 249,598 1.387%
Rekening telepon 13,000,000 13,259,060 (259,060) (1.993)%
Rekening air 22,500,000 21,803,355 696,645 3.096%
Keamanan dan kebersihan 15,000,000 15,350,000 (350,000) (2.333)%
Jumlah 1,149,500,000 1,144,642,757 4,857,243 0.423%
TABEL 3.10
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
VARIANCE ANGGARAN DAN REALISASI BIAYA ADM DAN UMUM Tahun 2007
Gaji karyawan 750,000,000 743,193,900 6,806,100 0.907%
Insentif dan kesejahteraan 140,000,000 142,109,000 (2,109,000) (1.506)%
Jamsostek 45,000,000 44,591,634 408,366 0.907%
Pemeliharaan gedung 8,000,000 8,557,000 (557,000) (6.963)%
Pemeliharaan mobil 17,000,000 16,116,000 884,000 5.200%
Penyusutan gedung 50,000,000 50,000,000 - -
Penyusutan mobil 100,000,000 100,000,000 - -
Penyusutan inventaris 10,000,000 10,000,000 - -
Alat-alat kantor 24,000,000 22,725,000 1,275,000 5.313%
Rekening listrik 20,000,000 20,050,010 (50,010) (0.250)%
Rekening telepon 15,000,000 13,977,432 1,022,568 6.817%
Rekening air 22,500,000 22,007,809 492,191 2.188%
Keamanan dan kebersihan 16,000,000 15,822,750 177,250 1.108%
Jumlah 1,217,500,000 1,209,150,535 8,349,465 0.686%
Berdasarkan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada PT. Berlian
Unggas Sakti, penulis akan membuat rekapitulasi favourable dan unfavourable
atas biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan, pada tabel berikut ini :
TABEL 3.11
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
REKAPITULASI VARIANCE FAVOURABLE DAN UNFAVOURABLE (Dalam Rupiah)
Biaya Favourable Unfavourable
PEMASARAN
Tahun 2003 11,197,036 -
Tahun 2004 2,986,596 -
Tahun 2005 - 5,097,068
Tahun 2006 5,459,832 -
Tahun 2007 737,605 -
Jumlah 20,381,069 5,097,068
Sumber : Data yang diolah tahun 2008
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui total penyimpangan biaya-biaya
yang bersifat favourable lebih besar dari yang bersifat unfavourable. Di satu sisi,
keadaan ini menguntungkan bagi perusahaan karena tidak melampaui batas yang
telah dianggarkan. Di sisi lain, perusahaan perlu mengadakan koreksi dengan
TABEL 3.12
PT. BERLIAN UNGGAS SAKTI
REKAPITULASI VARIANCE FAVOURABLE DAN UNFAVOURABLE (Dalam Rupiah)
Biaya Favourable Unfavourable
ADM & UMUM
Tahun 2003 5,640,720 -
Tahun 2004 5,433,666 -
Tahun 2005 3,748,827 -
Tahun 2006 4,857,243 -
Tahun 2007 8,349,465 -
Jumlah 28,029,921 -
Sumber : Data yang diolah tahun 2008
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui seluruh penyimpangan
biaya-biaya bersifat menguntungkan (favourable) dimana realisasi yang dilaksanakan
dapat diminimalisasi dari anggaran yang telah disediakan, yang terwujud akibat
adanya penghematan dengan baik. Karena dalam realisasi anggaran biaya
administrasi dan umum bersifat pengunaan yang sekecil mungkin untuk menekan
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah membahas permasalahan-permasalahan yang ada pada bab-bab
sebelumnya, maka penulis mencoba memberikan kesimpulan dan saran yang
mungkin dapat berguna bagi perusahaan.
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan evaluasi terhadap biaya operasional pada PT.
Berlian Unggas Sakti maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Anggaran biaya operasional yang disusun berdasarkan pedoman anggaran
biaya operasional ini berfungsi sebagai pedoman kerja sekaligus target
perusahaan dalam mencapai laba yang diharapkan.
2. PT. Berlian Unggas Sakti telah menyusun anggaran biaya operasional dengan
baik yaitu dengan berdasarkan pada anggaran biaya operasional yang telah
lewat, realisasi tahun berjalan, dan dengan melihat ramalan kondisi ekonomi
secara umum.
3. Anggaran yang dibuat PT. Berlian Unggas Sakti cukup baik karena
melibatkan semua divisi yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak
bertanggungjawab terhadap penyusunan dan pelaksanaan anggaran tersebut.
4. Anggaran biaya operasional yang telah disusun oleh PT. Berlian Unggas Sakti
dapat meningkatkan efisiensi perusahaan, terbukti dengan adanya perolehan
5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada PT. Berlian Unggas Sakti terdapat
penyimpangan anggaran biaya operasional baik berupa favourable variance
maupun unfavourable variance. Ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu
meningkatkan ketelitian dan mengadakan koreksi terhadap
perkiraan-perkiraan anggaran beserta biaya yang dianggarkan, walaupun keadaan masih
menguntungkan.
B. Saran
Berdasarkan uraian dan beberapa kesimpulan di atas, maka penulis
mencoba memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi perkembangan
perusahaan, sebagai berikut :
1. Mengingat pentingnya peranan anggaran, sebaiknya anggaran disusun secara
teliti sehingga anggaran dapat benar-benar dijadikan sebagai pedoman kerja.
2. Dalam mengatasi kelemahan penaksiran anggaran yang kurang realistis,
perusahaan dapat membuat anggaran dalam dua versi, yaitu versi berdasarkan
pengalaman masa lalu dan versi yang memperhitungkan segala kemungkinan
pada masa yang akan datang. Dari kedua anggaran ini kemudian
dirangkumkan dalam satu anggaran biaya operasional yang mengambil titik
tengah angka perkiraan dari kedua anggaran tadi.
3. Agar anggaran dapat memenuhi fungsinya sebagai alat perencanaan dan
pengawasan, maka perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan analisis.
4. Apabila pada kenyataannya anggaran tetap tidak realistis terhadap batasan
revisi anggaran yang lebih intensif. Sehingga dapat menghindari terjadinya
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus, 2004, Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.
Asri, Sahputro, 2003, Anggaran Perusahaan, Cetakan-I, BPFE, Yogyakarta.
Blocher, Chen, Lin, 2000, Manajemen Biaya, Salemba Empat.
Ginting Paham dan Situmorang Syafrizal Helmi, 2008, Filsafat Ilmu dan
Metode Riset, USU Press, Medan.
Kartadinata, Abas, 2001, Akuntansi dan Analisis Biaya, Penerbit PT. Rineka
Cipta, Jakarta.
Munandar, M, 2001, Budgeting, Edisi Satu, BPFE, Yogyakarta.
Nafarin, M, 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi Revisi, Jilid-I, Salemba
Empat, Jakarta.
Nasehatun, 2002, Budget dan Control, Grasindo, Jakarta.
Purba, Radiks, 2006, Akuntansi Untuk Manajer, Jilid Kedua, Penerbit PT.