• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Perlindungan Hak-Hak Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Rantau Prapat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pelaksanaan Perlindungan Hak-Hak Narapidana Di Lembaga Pemasyarakatan Rantau Prapat"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HAK-HAK NARAPIDANA

DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN RANTAU PRAPAT

TESIS

Oleh :

NURSARIANI SIMATUPANG

NIM : 992105059

(2)

P E L A K S A N A A N P E R L I N D U N G A N H A K - H A K N A R A P I D A N A D I

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan khususnya Pasal 14 memberikan pengakuan yang tegas mengenai hak-hak narapidana di lembaga pemasyarakatan (LAPAS), antara lain hak untuk menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing serta hak untuk mendapatkan makanan yang layak. Karena kesalahannya hak-hak narapidana tidak menjadi hapus, terutama haknya sebagai manusia dan hak untuk tidak dikenakan penganiayaan atau perlakuan yang tidak manusiawi. Di LAPAS narapidana sering mendapat perlakuan yang sewenang-wenang dari petugas LAPAS jika mereka melakukan perbuatan yang melanggar disiplin rumah tangga LAPAS dan diperlakukan tidak adil. Perlakuan tidak adil terhadap narapidana juga terjadi disebabkan oleh karena status sosial narapidana yang berbeda-beda. Narapidana adalah pelanggar hukum yang merugikan orang lain, namun disisi lain harus diakui bahwa narapidana adalah manusia ciptaan Tuhan yang mempunyai hak asasi. Walaupun telah menjadi narapidana hak-hak yang melekat pada dirinya harus tetap dihargai.

Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris. Pendekatan ini melihat secara teoritis hak-hak narapidana yang terdapat di dalam Pasal 14 ayat (1) UU Nomor 12 Tabun 1995 dan secara praktis diterapkan oleh petugas LAPAS Rantau Prapat terhadap narapidana. Lokasi penelitian di LAPAS Rantau Prapat. Responden yang digunakan sebagai sampel penelitian ini adalah narapidana dan petugas LAPAS. Data diperoleh dari studi dokumen, observasi, kuesioner, dan wawancara.

Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa petugas LAPAS Rantau P r a p a t t i d a k p e r n a h m e l a k u k a n p e r b u a t a n y a n g s e w e n a n g - w e n a n g t e r h a d a p narapidana. Jika ada di antara narapidana yang melakukan kesalahan atau melanggar disiplin LAPAS maka mereka akan diberi sanksi sesuai dengan aturan yang ada. Hak-hak narapidana yang lain tetap diberikan, namun pelaksanaannya belum terpenuhi sesuai

dengan peraturan yang ada disebabkan karena adanya beberapa .kendala yang berkaitan

dengan terbatasnya dana dan sarana yang tersedia di LAPAS serta kurang lengkapnya sumber daya manusia di LAPAS. Untuk mengatasi kendala tersebut ada beberapa upaya yang dilakukan LAPAS yaitu mengusulkan kepada pusat untuk menambah dana dan memenuhi sarana di LAPAS, mengusulkan agar sumber daya manusia di LAPAS segera disesuaikan dengan kebutuhan, mengajak masyarakat

1

(3)

khususnya keluarga narapidana untuk selalu berkunjung ke LAPAS serta mengajak instansi terkait untuk mengadakan balai latihan kerja bagi narapidana.

Kata kunci : - Pelaksanaan hak-hak narapidana

- Perlindungan hak-hak narapidana

(4)

E N F O R C E M E N T O F R I G H T S P R O T E C T I O N O F P R I S O N E R S I N gives an absolute recognition about rights of the prisoners at prison, among other things rights for religious service according to their individual religions and confidences and for having suitable foods. Their rights would be not terminated for their possible mistakes especially their rights as human beings and to be not treated in inhuman actions. In the prison, the prisoners were frequently when they did some mistake or breach the local disciplinary and even they are treated unfairly. This treatment occurred because of their different individual social status. Prisoners are broachers of law that make others loss, however, it should be realized that they are also divine creatures who have human rights. Even though they have become prisoners, however, their inherited rights should be recognized.

This research used empirical joyrides method. This intended to either theoretically find the rights of prisoners as mentioned in the Article 14 verse (1) of Laws number 14,4 19()5 and practically i m p l e m e n t e d b y t h e p r i s o n o f f i c i a l s i n R e t a u P r a p a t , T h e research location in Prison of Rantau Prapat. Respondents as samples which are in the research those prisoners and prison officials. The data was collected from documentation study, observation, questionnaire and interview.

.

The research and study result showed that the prison officials in Rantau Prapat have never treated voluntarily the prisoners who made some mistakes or breached the institutional disciplinary. The other rights of prisoners were also recognized, however, the implementation was not met. Fully according to the validating rules particularly because of there were some obstacle related to the limited of fund, facilities in the Prison of Rantau Prapat and the limited human resources. For anticipation of the obstacle, there were some attempts made by the Prison of Rantau Prapat , suggesting the central institution to increase of fund, to provide the facilities, the human resources should be immediately adjusted to the recent needs, allowing the local community..

(5)

especially tie families for visiting the Prison of Rantau Prapat and even the other related institutions for provision of occupational training for the prisoners.

Key word: - Enforcement of rights prisoners

- Protection of rights prisoner

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan EITB telah terbukti spesifik untuk infeksi T.solium. EITB sensitif  pada kista parenkim aktif multipel atau neurosistiserkosis ekstraparenkim. Meskipun demikian

Jika dilihat dari keseluruhunan pada karya Deden ini pemandangan alam yang menjadi subject matter, dalam karya ini selain yang dimaksudkan Deden sebagai karya

Hasil penelitian dapat memberikan kontribusi bagi Kantor Akuntan Publik dalam meningkatkan kinerja KAP secara keseluruhan dengan meningkatkan profesionalisme akun- tan

Dengan berdasarkan pada latar belakang penelitian yang diuraikan sebelumnya penelitian ini merumuskan bahwa pengalaman audit digunakan untuk menilai pertimbangan auditor

Di BKD Kabupaten Cilacap tidak terlepas dari permasalahan yang timbul akibat kurangnya pemahaman pegawai terkait dengan pekerjaannya. Peraturan yang tidak tetap dan

Faktor lain yang menyebabkan relatifitas perilaku menyimpang adalah karena perilaku menyimpang itu juga dianggap sebagai gaya hidup, mode, dan kebiasaan yang dari

Menurut Matthew Kiern sebagaimana yang dikutip oleh Eriyanto (2001, 130), berita dalam media massa tidaklah dibentuk dalam ruang hampa tetapi di produksi dari ideologi

Berdasarkan judul skripsi ini mengenai “Aspek Hukum Yang Harus Dipenuhi Dalam Perjanjian Kredit Bank dengan Jaminan Hak Tanggungan (Studi pada Bank Danamon Simpan Pinjam