• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian ketiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bagian ketiga"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian ketiga

Pemikir yang bukan ulama pada masalah kontomporer Permasalahan Pertama :

Sebagaimana telah berlalu penjelasannya bahwa terdapat pemikir pada permasalahan kontemporer dari unsur ulama dan mujtahid yang bebas atau terkait dengan mazhab imamnya. Dan mereka menjadi rujukan bagi umat pada permasalahan kontemporer dan kejadian yang aktual. Dan tidak diragukan lagi kiprah mereka pada ijtihad permasalahan kontemporer pada banyak kebiasaan.

Keadaan ini tidak berbeda dengan Mufti yang merupakan pemikir pada permasalahan kontemporer. Mengenai permasalahan ini terdapat beberapa perkara :

1. Sesunggguhnya kebanyakan Ushuliyin (ahli Ushul) berpendapat untuk menggabungkan antara makna fatwa dan ijtihad tanpa membedakan satu sama lainnya.

Pendapat ini dianut oleh Imam Haramain Juwainy, Al-Zarkasy, Ibn Qayyim, Syaukani, Ibn Amir Al-Haj dan lain sebagainya.

2. Sesungguhnya sebagian Ushuliyin yang membedakan antara ijtihad dan fatwa, mereka mesyaratkan seorang mufti harus seorang yang 'alim tentang hukum-hukum ijtihad baik ijtihad mutlak atau ijtihat yang terkait dengan mazhabnya. Yang pada akhirnya akan terlihat seorang mufti yang menguasai permasalahan kontemporer yang sangat menguasai persoalan ijtihad mutlak atau ijtihad yang terkait mazhab.

3. Sesungguhnya perkejaan seorang Mufti dalam arti bebas adalah berijtihad. Sebagaian orang mendefenisikannya dengan : "Orang yang menjawab berbagai pertanyaan tentang hukum Syar'i yang furu' dengan menggunakan dalil yang terperinci".

Permasalahan Kedua :

(2)

a. Sesungguhnya Allah telah memuji para pelaksana otoritas ilmu untuk memahami berbagai urusan secara komprehensif. Firman Allah pada kisah Thalut :

























































































247. Nabi mereka mengatakan kepada mereka: "Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu." mereka menjawab: "Bagaimana Thalut memerintah Kami, Padahal Kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?" Nabi (mereka) berkata: "Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya ilmu yang Luas dan tubuh yang perkasa." Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha mengetahui.

Perkataan Sulaiman AS :















20. Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan.

Perkataan Yusuf AS :



















55. Berkata Yusuf: "Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); Sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan".

(3)

c. Pemilik otoritas banyak mendapatkan peristiwa yang membutuhkan penalaran pikiran dan hukum. Oleh sebab itu haruslah dia seorang yang dapat berijtihad sehingga ia tidak berfatwa dengan kebodohan atau berhukum dengan hawa nafsunya atau bercampurnya berbagai kepentingan yang berdampak pada timbulnya fitnah dan pertikaian.

Oleh sebab itu beberapa otoritas tersebut terbagi bebera jenis yang mempunyai hubungan langsung pada pembahasan kita pada banyak persoalan kontemporer yang tidak memiliki nash dalam menjawabnya.

Permasalahan Ketiga :

Beberapa contoh otoritas yang disyaratkan ulama harus menguasai ijtihad pada permasalahan kontemporer :

1. Wilayatul Uzhma (Otoritas kepemimpinan)

Ulama sepakat atas persyaratan kepemimpinan adalah seorang yang menguasai keilmuan pada bidang ketatanegaraan yang baik. Tetapi mereka berbeda tentang batasan standar syarat keilmuan pada bidang ijtihad atau tidak mensyaratkannya sama sekali. Tentang hal ini terdapat dua pendapat :

a. Mensyaratkan penguasaan ijtihad pada wilayatul 'Uzhma. Pendapat ini dianut oleh Jumhur, Syafi'i, Al-Mawardi, Qadhi Abu Ya'al, Imam Al-Juwaini, Al-Suyuti, dan lain sebagainya.

b. Tidak mensyaratkan penguasaan ijtihad pada seorang pemimpin. Pendapat ini dianut oleh kebanyakan kelompok Hanafi.

2. Wilayatul Qadha' (Otoritas mahkamah)

Yang dimaksud dengan Qada' menurut istilah Fuqaha' : Menetapkan hukum Syar'i atas prinsip yang ideal.

Seorang Qadhi adalah orang yang yang diberi otortas pada permasalah hukum yang wajib dilaksanakan.

3. Wilayatul Mazhalim (Otoritas Pengaduan pidana)

(4)

penyelidikan dan memproses dua orang yang berperkara pada tidakan penyelidikan.

4. Wilayatul Hisbah (Otoritas Kepolisian)

Menurut Fuqaha Wilayatul Hisbah adalah pengayom dalam Perbuatan baik dan pencegah perbuatan munkar.

Referensi

Dokumen terkait

pengetahuan tentang penulisan huruf braille dan juga meningkatkan kepekaan jari tangan dalam meraba format huruf braille. Dalam produk ini dilengkapi juga dengan contoh-contoh

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan adanya riset gap pada faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap kepuasan dan keputusan pembelian ulang Rumah

Adapun saran yang dapat diajukan agar pengembangan modul fisika berbasis kontekstual ini dapat lebih baik lagi adalah sebagai berikut: (1) Sebaiknya untuk

Sebuah bentuk ilustrasi yang memiliki tujuan untuk menyampaikan representasi visual dari sebuah desain, ide, ataupun suasana untuk digunakan dalam film, video-games, atau buku

Ditanggung 1x di rumah sakit Mitra Kerja,tapi untuk pendonor hanya operasi dan rawat inap termasuk tindakan medis lainnya.

Sesajen merupakan salah satu kepercayaan yang terdapat pada agama Hindu yang diberikan kepada Tuhan, dewa, roh leluhur ( nenek moyang ), dan lain - lain yang dilakukan dengan

D. MATERI MATERI PEMBEL PEMBELAJARAN AJARAN 1. Rumus luas persegi. Rumus luas persegi. Hal-hal yan Hal-hal yang diperhatikan saat meng g diperhatikan saat menggambar. Menggambar