Menjadi seorang ibu adalah puncak dari peranan
seorang wanita dalam kehidupan ini. Kebutuhan
makan untuk setiap orang berbeda, begitu pula
untuk ibu hamil dan menyusui. Seorang ibu hamil
dan menyusui memerlukan zat-zat gizi yang
berkualitas dan jumlah yang lebih banyak dari
biasanya. Untuk itu diperlukan pengaturan menu
sehat selama masa kehamilan.
Menu sehat pada ibu hamil adalah susunan atau
daftar makanan yang seimbang dan mengandung
gizi serta bahan –bahan yang diperlukan seperti
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral
(Rachman Sani, 2001).
Zat-zat gizi penting
Zat-zat gizi yang perlu mendapat perhatian dalam
konsumsi ibu hamil adalah sebagai berikut:
Sumber tenaga/karbohidrat
Digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses
perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh yang
meliputi, pembentukan sel-sel baru, pemberian
makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta,
serta
pembentukan enzim dan hormon penunjang
pertumbuhan janin. banyak terdapat pada beras,
umbi-umbian, kentang , jagung, roti dll..
Protein
Kekurangan asupan protein dapat berpengaruh
terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir
dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya
pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan
pembentuk otak.
Protein merupakan salah satu zat gizi yang
dibutuhkan seseorang karena fungsi utamanya
sebagai zat pembangun dan pengatur disamping
sebagai bahan bakar tubuh. Bahan makanan yang
mengandung protein digolongkan menjadi dua
golongan yaitu bahan makanan sumber protein
hewani dan bahan makanan sumber protein nabati.
Bahan makanan dari hewani nilai proteinnya lebih
tinggi dari pada nabati, karena kandungan asam
amino sebagai molekul pembentuk protein lebih
lengkap susunannya. Oleh karena itu bahan
makanan dari hewani merupakan sumber protein
yang baik dan sempurna.
Contoh protein nabati
adalah tempe, tahu. Dan golongan kacang-kacangan
serta biji-bijian. sedangkan protein hewani
contohnya ikan, telur, daging dll.
Vitamin
Dibutuhkan untuk memperlancar
proses biologis
yang berlangsung dalam tubuh ibu dan janin.
vitamin B6 sebagai pengatur pemakaian protein
tubuh, vitamin B12 membantu kelancaran
pembentukan sel-sel darah merah. Vitamin C
membantu penyerapan zat besi guna mencegah
anemia, dan vitamin D untuk membantu penyerapan
kalsium. Biasa ditemukan dalam sayur-sayuran
segar dan buah-buahan segar
Mineral
Antara lain :
Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan
tulang dan gigi serta persendian janin. Jika ibu
hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan
kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium
pada tulang ibu. Ini akan mengakibatkan tulang
keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu
mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan,
atau tablet kalsium yang dapat diperoleh saat
periksa ke Puskesmas atau klinik.
Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau
kekurangan sel darah merah sebagai adaptasi
adanya perubahan fisiologis selama kehamilan,
yang disebabkan oleh :
o Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk
pertumbuhan janin.
o Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat
besi pada wanita, sehingga tidak mampu menyuplai
kebutuhan zat besi dan mengembalikan persediaan
darah yang hilang akibat persalinan sebelumnya.
Pedoman menu
Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu
hamil:
1. Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya
dalam jumlah porsi, namun lebih ditekankan pada
mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan
yang dikonsumsi.
2. Makanan dapat diberikan 4 – 6 kali waktu makan
sesuai dengan kemampuan ibu. Jangan memaksa
untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika
merasa mual, pusing, dan ingin muntah.
3. Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan
yang merangsang seperti cabe, makanan bergas
seperti nangka, nanas dan durian, serta yang
beralkohol semacam tape.
4. Usahakan mengkonsumsi makanan dalam
komposisi seimbang, dengan susunan yang meliputi
2 piring nasi @ 250 g, 90 g daging atau ikan,
5. Berikan minum 1/2 jam sehabis makan.
Perbanyak minum air putih, sari buah seperti air
jeruk, air tomat, sari wortel, air rebusan kacang
hijau sebagai pengganti cairan yang keluar, karena
ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering
buang air kecil karena kandung kemih yang
terdesak oleh pertumbuhan janin. Penting untuk
menghindari minuman berkafein seperti kopi,
coklat, dan soft drink (minuman ringan) pemicu
hipertensi.
6. Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik
yang diberi pengawet dan pewarna yang
dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapat
membahayakan kesehatan dan pertumbuhan janin,
yang sering dihubungkan dengan cacat bawaaan
dan kelainan bayi saat lahir. Waspadai tulisan pada
kemasan seperti amaranth, potassium nitrit, sodium
nitrit, sodium nitrat, formalin, boraks, sianida,
rodhamin B, dsb.
7. Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak
mengandung gula serta lemak namun rendah
kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan
kecil, coklat, karena akan mengakibatkan mual dan
muntah.
sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit
yang lain, karena biasanya mereka tidak berselera
makan.
9. Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang
pengolahannya tidak sempurna karena besar
risikonya tercemar kuman dan bakteri yang
membahayakan. Untuk menghindarinya, masaklah
makanan sampai matang benar, dan cuci makanan
untuk menjaga kebersihan, terutama buah dan
sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi.
10. Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya
dengan jalan santai di pagi hari.
contoh menu sehari untuk ibu hamil
Contoh 1 :
Makan Pagi - Nasi Goreng bumbu kari (nasi, tauge,
wortel, telur)
- Sari buah jeruk
Selingan - Susu kedelai
- Agar-agar
Makan Siang - Nasi
- Tahu goreng
- Cap cai
- Pepes ikan
- Buah-buahan
- Lalapan
- Sup ayam
- Balado telur
- Pisang
Contoh 2 :
Makan Pagi - Roti panggang selai kacang
- Susu kedelai
Selingan - Puding
- Juice alpukat
Makan Siang - Nasi
- Ikan bakar
- Perkedel tahu
- Gado-gado komplit
- Pepaya
Selingan - Bubur kacang hijau
- Teh
Makan Malam - Nasi
- Tempe
- Daging
- Lalapan
- Melon
Kebutuhan Zat Gizi
pada IBU HAMIL
Protein 40 g 60 g -pertumbuhan janin -susu
yang lain
--cairan amnion -keju
pertumbuhan dan
-perkembangan plasenta -telur
-pertumbuhan jaringan -daging
ibu: payudara dan rahim
--kenaikan sirkulasi ibu : -biji-bijian
Hb dan protein plasma
--cadangan ibu untuk -kacang-kacangan
proses melahirkan dan
menyusui
-Kalori 2.250 2.550 -kenaikan metabolisme
-karbohidrat
-keperluan tenaga -lemak
-penghematan protein -protein
Kalsium 500 mg 900 mg -pembentukan rangka janin
-susu
-pembentukan gigi janin -keju
-kenaikan metabolisme -bijian utuh
kalsium ibu.
-Fosfor 450 mg 650 mg -pembentukan rangka janin
-susu
-Zat besi 26 mg 56 mg -kenaikan sirkulasi darah
-hati
ibu, kenaikan Hb
3060 mg simpanan zat besi di hati
-hilang saat persalinan -daging, telur
-beras utuh, sayuran,
-kacang-kacangan,
-buah kering
Iodium 150 ug 175 ug -kenaikan metabolisme
-garam
-basal -iodium
Magnesium 250 mg 280 mg - -kacang
-metabolisme energi dan -tahu
protein
--aktivator enzim -tahu
pertumbuhan jaringan
--metabolisme sel -kakao
-penguat otot -hasil laut, beras
utuh, kacang kering
-Vitamin A 500RE 700RE -pertumbuhan sel &
-mentega
jaringan
--pertumbuhan gigi -krim
Vitamin D 23 tahun
-=0
Vitamin E 12 IU 14 IU -pertumbuhan jaringan
-minyak sayur
& sel
--Integrasi sel darah merah -sayuran, gandum,
- -telur, susu
Vitamin C 60 mg 70 mg -pembentukan jaringan
-tomat
ikat
--bahan semen jaringan -selon
-ikat & pembuluh darah -sayuran, lada
- -brokoli
- -kentang
Asam folat 160 ug 310 ug+ -kenaikan metabolisme
-hati
selama hamil
-200-400 -pencegahan anemia -sayuran
mcg
--kenaikan pembentukan -daging, biji-bijian
sel darah
--produksi inti sel -kacang, beras utuh
Niasin 10 mg-11 mg -faktor untuk -daging, hati
metabolisme Energi
dan protein
-daging, hati
-bolisme energi dan protein -beras utuh, kacang
(B6)
-Piridoksin 2,0 mg 2,5 mg -faktor untuk metabolisme
-gandum
protein
--pertumbuhan janin -jagung, hati, daging
B12 1,0 ug 1,3 ug -faktor pada metabolisme -susu
protein
MENU SEHAT PADA IBU HAMIL
Menjadi seorang ibu adalah puncak dari peranan seorang wanita dalam kehidupan
ini. Kebutuhan makan untuk setiap orang berbeda, begitu pula untuk ibu hamil dan menyusui.
Seorang ibu hamil dan menyusui memerlukan zat-zat gizi yang berkualitas dan jumlah yang
lebih banyak dari biasanya. Untuk itu diperlukan pengaturan menu sehat selama masa kehamilan.
Menu sehat pada ibu hamil adalah susunan atau daftar makanan yang seimbang dan
mengandung gizi serta bahan –bahan yang diperlukan seperti karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral (Rachman Sani, 2001).
Zat-zat gizi penting
Zat-zat gizi yang perlu mendapat perhatian dalam konsumsi ibu hamil adalah sebagai berikut:
Sumber tenaga/karbohidrat
Digunakan untuk tumbuh kembang janin dan proses perubahan biologis yang terjadi dalam tubuh yang meliputi, pembentukan sel-sel baru, pemberian makanan dari ibu ke bayi melalui plasenta, serta pembentukan enzim dan hormon penunjang pertumbuhan janin. banyak terdapat pada beras, umbi-umbian, kentang , jagung, roti dll..
Protein
Diperlukan sebagai pembentuk jaringan baru janin. Kekurangan asupan protein dapat
berpengaruh terhadap pertumbuhan janin, keguguran, bayi lahir dengan berat badan kurang, serta tidak optimalnya pertumbuhan jaringan tubuh dan jaringan pembentuk otak.
Vitamin
Dibutuhkan untuk memperlancar proses biologis yang berlangsung dalam tubuh ibu dan janin. Misalnya, vitamin A diperlukan untuk pertumbuhan, vitamin B1 dan B2 sebagai penghasil energi, vitamin
B6 sebagai pengatur pemakaian protein tubuh, vitamin B12 membantu kelancaran pembentukan sel-sel
darah merah. Vitamin C membantu penyerapan zat besi guna mencegah anemia, dan vitamin D untuk membantu penyerapan kalsium. Biasa ditemukan dalam sayur-sayuran segar dan buah-buahan segar
Mineral
Antara lain :
Kalsium, digunakan untuk menunjang pembentukan tulang dan gigi serta persendian janin. Jika ibu hamil kekurangan kalsium, maka kebutuhan kalsium akan diambilkan dari cadangan kalsium pada tulang ibu. Ini akan mengakibatkan tulang keropos atau osteoporosis. Untuk itu, si ibu perlu mengkonsumsi susu, telur, keju, kacang-kacangan, atau tablet kalsium yang dapat diperoleh saat periksa ke Puskesmas atau klinik.
Zat besi, erat berkaitan dengan anemia atau kekurangan sel darah merah sebagai adaptasi adanya perubahan fisiologis selama kehamilan, yang disebabkan oleh :
o Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan janin.
o Kurangnya asupan zat besi pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
o Adanya kecenderungan rendahnya cadangan zat besi pada wanita, sehingga tidak mampu menyuplai kebutuhan zat besi dan mengembalikan persediaan darah yang hilang akibat persalinan sebelumnya. Pedoman menu
Berikut ini pedoman untuk menyusun menu bagi ibu hamil:
1.
Makan dua kali lebih dari biasanya, bukan hanya dalam jumlah porsi, namun lebih ditekankan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi.2.
Makanan dapat diberikan 4 – 6 kali waktu makan sesuai dengan kemampuan ibu. Jangan memaksa untuk menghabiskan makanan yang tersaji jika merasa mual, pusing, dan ingin muntah.3.
Batasi konsumsi makanan berlemak tinggi dan yang merangsang seperti cabe, makanan bergas seperti nangka, nanas dan durian, serta yang beralkohol semacam tape.5.
Berikan minum 1/2 jam sehabis makan. Perbanyak minum air putih, sari buah seperti air jeruk, air tomat, sari wortel, air rebusan kacang hijau sebagai pengganti cairan yang keluar, karena ibu hamil lebih banyak berkeringat dan sering buang air kecil karena kandung kemih yang terdesak oleh pertumbuhan janin. Penting untuk menghindari minuman berkafein seperti kopi, coklat, dan soft drink (minuman ringan) pemicu hipertensi.6.
Hindari konsumsi bahan makanan olahan pabrik yang diberi pengawet dan pewarna yang dimasukkan ke dalam bahan pangan, karena dapat membahayakan kesehatan danpertumbuhan janin, yang sering dihubungkan dengan cacat bawaaan dan kelainan bayi saat lahir. Waspadai tulisan pada kemasan seperti amaranth,potassium nitrit, sodium
nitrit, sodium nitrat, formalin, boraks, sianida, rodhamin B, dsb.
7.
Hindari makanan berkalori tinggi dan banyak mengandung gula serta lemak namun rendah kandungan zat gizi, makanan siap saji, makanan kecil, coklat, karena akan mengakibatkan mual dan muntah.8.
Bagi ibu yang hamil muda, konsumsilah makanan dalam bentuk kering, porsi kecil dan frekuensi sering, misalnya biskuit marie dan jenis-jenis biskuit yang lain, karena biasanya mereka tidak berselera makan.9.
Hindari konsumsi makanan laut dan daging yang pengolahannya tidak sempurna karena besar risikonya tercemar kuman dan bakteri yang membahayakan. Untuk menghindarinya, masaklah makanan sampai matang benar, dan cuci makanan untuk menjaga kebersihan, terutama buah dan sayuran sampai bersih sebelum dikonsumsi.10.
Tetap beraktivitas dan bergerak, misalnya dengan jalan santai di pagi hari. contoh menu sehari untuk ibu hamilContoh 1 :
Makan Pagi
- Nasi Goreng bumbu kari (nasi, tauge, wortel, telur) - Sari buah jeruk
Selingan
- Susu kedelai - Agar-agar
Makan Siang
- Nasi
- Tahu goreng - Cap cai - Pepes ikan - Buah-buahan Selingan - Asinan buah
Makan Malam
- Nasi - Lalapan - Sup ayam - Balado telur - Pisang
Makan Pagi
- Roti panggang selai kacang - Susu kedelai
Selingan
- Puding - Juice alpukat
Makan Siang
- Nasi - Ikan bakar - Perkedel tahu - Gado-gado komplit - Pepaya
Selingan - Bubur kacang hijau- Teh
Makan Malam
- Nasi - Tempe - Daging - Lalapan - Melon
Kebutuhan Zat Gizi pada IBU HAMIL
Zat Gizi
Kebutu
han Fungsi
Sumber Makanan
Tak Hamil Hamil
Protein 40 g 60 g -pertumbuhan janin -susu
yang lain
--cairan amnion -keju
-pertumbuhan dan
-perkembangan plasenta -telur
-pertumbuhan jaringan -daging
ibu: payudara dan rahim
--kenaikan sirkulasi ibu : -biji-bijian
Hb dan protein plasma
--cadangan ibu untuk -kacang-kacangan
proses melahirkan dan
--menyusui
-Kalori 2.250 2.550 -kenaikan metabolisme -karbohidrat
-penghematan protein -protein
Kalsium 500 mg 900 mg
-pembentukan rangka
janin -susu
-pembentukan gigi janin -keju
-kenaikan metabolisme -bijian utuh
-kalsium ibu.
-Fosfor 450 mg 650 mg
-pembentukan rangka
janin -susu
-pembentukan gigi janin -keju
-kenaikan metabolisme -daging
-fosfor ibu -Zat besi 26 mg 56 mg -kenaikan sirkulasi darah -hati
-ibu, kenaikan Hb
-30-60 mg
-simpanan zat besi di
hati
-hilang saat persalinan -daging, telur -beras utuh, sayuran,
-kacang-kacangan,
-buah kering Iodium 150 ug 175 ug -kenaikan metabolisme -garam
-basal -iodium
Magnesium 250 mg 280 mg - -kacang
-metabolisme energi dan -tahu
-protein
--aktivator enzim -tahu
-pertumbuhan jaringan
--metabolisme sel -kakao
-penguat otot -hasil laut, beras
-utuh, kacang kering
-jaringan
--
--pertumbuhan gigi -krim
-pertumbuhan tulang -sayuran kuning
- -& hijau
Vitamin D <23 tahun -penyerapan CI & P -susu
=200 IU 400 IU -Mineralisasi tulang -margarin yang
-& gigi -diperkaya
>23 tahun -
-=0
Vitamin E 12 IU 14 IU -pertumbuhan jaringan -minyak sayur
-& sel
--Integrasi sel darah
merah -sayuran, gandum,
- -telur, susu
Vitamin C 60 mg 70 mg -pembentukan jaringan -tomat
-ikat
--bahan semen jaringan -selon
-ikat & pembuluh darah -sayuran, lada
- -brokoli
- -kentang
Asam folat 160 ug 310 ug+ -kenaikan metabolisme -hati
-selama hamil
-200-400 -pencegahan anemia -sayuran
mcg -
--kenaikan pembentukan -daging, biji-bijian
-sel darah
--produksi inti sel
Niasin 10 mg-11 mg -faktor untuk -daging, hati
-metabolisme Energi
--dan protein
-Riboflavin 1,0 mg 1,7 mg -faktor untuk meta- -daging, hati -bolisme energi dan
protein
-beras utuh, kacang
-
-(B6) -
-Piridoksin 2,0 mg 2,5 mg
-faktor untuk
metabolisme -gandum
-protein
--pertumbuhan janin
-jagung, hati, daging
B12 1,0 ug 1,3 ug
-faktor pada
metabolisme -susu
-protein
--pembentukan sel darah -telur, daging, keju
KEHAMILAN TRIMESTER 3
A. Kehamilan Trimester 3
Trimester ini adalah trimester terakhir kehamilan, periode pertumbuhan janin dalam rentang waktu 28-42 minggu. Janin ibu sedang berada di dalam tahap penyempurnaan Dan akan semakin bertambah semakin besar dan besar sampai memenuhi seluruh rongga rahim. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada masa ini adalah peningkatan berat badan dan tekanan darah, rasa
ketidaknyamanan dan aktifitas seksual.
Pertumbuhan danPerkembangan Kehamilan Trimester 3 1. Minggu ke-28
Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak
matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.
2. Minggu-29
Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah, bisa menangis, walaupun masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar. Beratnya sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm.
3. Minggu ke-30
ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.
4. Minggu ke-31
Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai
peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas. Berat bayi sekitar 1600 gram dengan taksiran panjang 40 cm.
5. Minggu ke-32
Umumnya pengenceran darah mengalami puncaknya pada minggu ini. Untuk ibu hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan preeklampsia, mesti ekstra hati-hati. Sebab dengan jumlah darah yang makin banyak, beban kerja jantung pun meningkat. Pada mereka yang mengalami gangguan jantung dan tekanan darah, tentu makin besar pula peluang terjadi penyempitan di pembuluh-pembuluh darah. Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah meningkat. Gangguan semacam ini tak hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi, hingga biasanya dipertimbangkan untuk dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan kondisi, semisal tekanan darah tak kunjung turun.
6. Minggu ke-33
Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah besar maupun kematian bayi. Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih berkemungkinan mengalami masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah kantung air ketuban pecah/bocor.
7. Minggu ke-34
Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik. Dalam profil biofisik digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan persalinan segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan bila diduga bayi mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation), pada ibu pengidap diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak, kehamilan risiko tinggi ataupun kehamilan lewat waktu.
Yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup.
9. Minggu ke-36
Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali. Tujuannya tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul mengingat penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal mortality rate) di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan preeklampsia. Sementara dari ketiga faktor penyebab tersebut, yang bisa dicegah dengan pemeriksaan ANC (antenatal care) yang baik(preeklampsia). Di antaranya dengan pemantauan tekanan darah dan kenaikan berat badan yang tak lazim, yakni maksimal 1 kg setiap bulan.
10. Minggu ke-37
Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya sudah matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.
11. Minggu ke-38
Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.
12. Minggu ke- 39
Di minggu ini pula dokter yang menangani biasanya siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit kering/keriput atau malah mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta mengalami penurunan fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.
13. Minggu ke-40
Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum, sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam).
Makanan yang mengandung Gizi yang baik bagi ibi hamil selalu mengandung zat tenaga ( karbohidrat, lemak dan protein), zat pembangun ( protein, mineral dan air) dan zat pengatur ( protein, mineral, air dan vitamin ).
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Kebutuhan Ibu Hamil :
Kebutuhan energi.Pada trimester 3 energi dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber energi adalah hidrat arang seperti beras, jagung, gandum, kentang, ubi-ubian dan lain-lain. Protein, diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara, hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani yang mempunyai nilai biologi tinggi. Sumber protein hewani terdapat pada daging, ikan, unggas, telur, kerang dan sumber protein nabati banyak terdapat pada kacang-kacangan. Vitamin,
Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin), berfungsi untuk memenuhi kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan sel darah), vitamin B12 merupakan faktor penting pada metabolisme protein. Dalam bahan makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus, bayam, jus jeruk dan padi-padian.
Vitamin B6 (piridoksin), penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh. Vitamin B6 juga diberikan untuk mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.
Vitamin C (asam askorbat), vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan post partum. Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil.
Vitamin A, berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi dan
pertumbuhan tulang, penting untuk mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan vitamin A dapat mengakibatkan cacat tulang wajah dan kepala, otak, jantung. Sumber vitamin A banyak terdapat pada minyak ikan,kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna merah. Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi bahan kosmetik yang mengandung vitamin A dosis tinggi. Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE/hari lebih tinggi daripada ibu tidak hamil.
Vitamin D, Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi. Sumber vitamin D banyak terdapat pada kuning telur, susu, produk susu dan juga dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari. Dapat menembus plasenta sehingga dapat memasuki tubuh bayi.
Vitamin K, Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada bayi.
Mineral
Kalsium (Ca), Bila intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil dari gigi dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil yang kurang asupan Ca giginya menjadi caries atau pun keropos serta diikuti dengan nyeri pada tulang dan persendian, metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup. Namun demikian, ibu yang sering hamil cenderung terjadi defisiensi, akibatnya janin menderita kelainan tulang dan gigi. Sumber kalsium terdapat pada susu dan produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau. Fosfor, berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi
janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah didalam tubuh tidak seimbang sering mengakibatkan kram pada tungkai.
Zat besi (Fe), sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah eritrosit ibu (kenaikan sirkulasi darah ibu dan kenaikan kadar Hb) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia. Intake yang tinggi dan berlebihan pada Fe juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan konstipasi (sulit BAB) dan nausea (mual muntah). Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus jeruk. Sedangkan kopi, teh dan susu dapat mengurangi absorbsi zat besi nonhem, sehingga sebaiknya menghindari minum kopi, teh ataupun susu jika akan
mengkonsumsi FE. Sumber zat besi banyak terdapat pada daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan, kerang, sea food dan lain-lain.
Seng (Zn), berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang. Hasil study menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn pada ibu ditemukan padapersalinan abnormal dan BBLR (berat bayi lahir rendah <2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging. Kadar Zn yang dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari pada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari.
Fluor, dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna. Dan jika kadar fluor berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.
Yodium, defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan terjadi kemudian, pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan yaodium yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari. Natrium, kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja ginjal.
Memegang peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat emngikat cairan dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Natrium pada ibu hamil bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.
Nutrisi bagi Ibu Hamil Pada Trisemester III :
Bila ibu hamil mempunyai berat badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit.
Bila terjadi keracunan kehamilan/uedem (bengkak-bengkak pada kaki) maka janganlah menambah garam dapur dalam masakan sehari-hari.
Contoh Menu
Pagi
- Susu manis, nasi, telur ceplok, kering tempe, tumis kacang panjang
Jam: 10.00 - Bubur kacang ijo
Siang
- Nasi, Ikan goreng, botok tempe, kemangi, melandingan, sayur asam, pepaya Jam : 16.00
- Kolak labu kuning + pisang
Malam
- Nasi, smoor daging + tahu, orak-arik wortel + kool, pisang
Pesan- pesan penting bagi ibu hamil
1. Ibu hamil harus makan dan minum lebih banyak dari pada saat tidak hamil.
2. Untuk mencegah kurang darah selama hamil ibu harus banyak makan makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah dan
kacang-kacangan lainnya, telur, ikan, dan daging.
3. Jangan lupa minum tablet tambah darah 1 butir setiap hari.
4. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang rapuh, ibu hamil harus banyak makan-makanan sumber zat kapur, seperti : kacang-kacangan, telur, ikan teri/ikan kecil yang dimakan bersama tulangnya, sayuran daun hijau.
5. Kenalilah gejala kurang darah (Anemia) selama kehamilan, yaitu : pucat, pusing, lemah dan penglihatan berkunang-kunang.
6. Selama hamil makanlah beraneka ragam makanan dalam jumlah yang cukup.
7. Bila nafsu makan ibu kurang, makanlah makanan yang segar-segar, seperti : buah-buahan, sari buah, sayur bening, dsb.
8. Hindari pantangan terhadap makanan, karena akan merugikan kesehatan ibu.
9. Hindari merokok dan minum-minuman keras karena akan membahayakan keselamatan ibu dan janin.
C. Perawatan Diri pada Ibu Hamil 1. Perawatan gigi
Selama hamil, ibu perlu lebih menjaga kebersihan diri, karena dengan adanya perubahan hormonal, maka rongga mulut dan jalan lahir peka terhadap infeksi, ibu perlu mandi dan sikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari. Kebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan hygiene mulut dan dapat menimbulkan karies gigi.
Perawatan gigi perlu dalam kehamilan karena hanya gigi yang baik menjamin pencernaan yang sempurna. Caranya antara lain :
Tambal gigi yang berlubang Mengobati gigi yang terinfeksi Untuk mencegah caries
Menyikat gigi dengan teratur, Sikat gigi minimal dua kali sehari/sehabis makan lalu bilas Membilas mulut dengan air setelah makan atau minum apa saja
Gunakan pencuci mulut yang bersifat alkali atau basa Menyikat gigi sebelum tidur penting.
Ketika gosok gigi, perhatikan untuk membersihkan partikel makanan yang tersangkut diantara dan didalam celah antara gigi rata dibelakang, gigi geraham dan gigi geraham bungsu. Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk gigi bawah. Gunakan gerakan melingkar. Bersihkan juga lidah dan bagian dalam gigi.
Sikat gigi harus memiliki ujung bulu yang dapat kembali ke bentuk semula. Sikat harus dibilas bersih dan kering setelah dipakai.
Tidak ada pasta gigi yang sempurna. Gunakan pasta gigi yang tidak mengandung bahan pengasah atau antiseptic yang kuat.
2. Mandi
Mandi dianjurkan sedikitnya 2 kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan.
3. Perawatan rambut
Cuci rambut minimal dua kali seminggu menggunakan sampo ringan, bilas dengan air bersih.
4. Payudara
Pemeliharaan payudara juga penting, puting susu harus dibersihkan kalau terbasahi oleh colostrum. Kalau dibiarkan dapat terjadi eczema pada puting susu dan sekitarnya. Puting susu yang masuk diusahakan supaya keluar dengan pemijatan keluar setiap kali mandi.
Celana dalam harus kering
Jangan gunakan obat / menyemprot ke dalam vagina Sesudah BAB / BAK dilap dengan lap khusus
Bersihkan dan keringkan selalu bagian tersebut. Gantilah celana dalam lebih sering bila perlu.
Pakailah celana dalam dari bahan katun, yang lebih mudah menyerap.
D. Persiapan Persalinan
1. Membuat rencana persalinan, meliputi : Tempat persalinan
Memilih tenaga kesehatan terlatih
Bagaimana cara menghubungi tenaga kesehatan terlatih tersebut
Bagaimana transportasi yang bisa digunakan untuk ke tempat persalinan tersebut Siapa yang akan menemani persalinan
Berapa biaya yang dibutuhkan, dan bagaimana cara megumpulkannya Siapa yang kan menjaga keluarganya jika ibu melahirkan
1. Membuat rencana pembuatan keputusan jika kegawat daruratan pada saat pembuat keputusan utama tidak ada
Siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga
Siapa yang akan membuat keputusan jika si pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawat daruratan
1. Mempersiapkan transportasi jika terjadi kegawat daruratan Dimana ibu akan melahirkan
Bagaimana cara menjangkaunya Kemana ibu mau dirujuk
Bagaimana cara mendapatkan dana Bagaimana cara mencari donor darah
1. Membuat rencana atau pola menabunga Tabungan ibu bersalin
1. Mempersiapkan barang-barang yang diperlukan untuk persalinan Kain panjang 4 buah
Pembalut wanita
Handuk, waslap, alat mandi, alat make up Pakaian terbuka depan, gurita ibu, BH Pakaian bayi, minyak telon
1. E. Tanda dan bahaya dalam kehamilan 2. Perdarahan pervaginam
3. Sakit kepala hebat
4. Gangguan penglihatan atau penglihatan kabur 5. Bengkak pada muka dan tangan
6. Nyeri perut hebat
7. Gerakan janin berkurang
Perdarahan kehamilan lebih dari 20 minggu Plasenta Previa
Plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada SBR sehingga dapat menutup sebagian/ seluruh permukaan jalan lahir.
Tanda-tandanya : perdarahan vaginam tanpa sebab, tanpa nyeri, dan berulang, darah bersifat merah segar. Perdarahan yang banyak akan tampak anemi dan sampai syok. Biasanya bagian terbawah janin belum masuk pintu atas panggul, ada kelainan letak
Solusio Plasenta
Lepasnya plasenta sebelum bayi lahir.
Tanda-tandanya : perdarahan disertai nyeri tekan uterus,warna darah kehitam-hitaman Sakit kepala hebat, Bengkak pada muka dan tangan, Penglihatan kabur
Dapat diduga preeklampsi, namun perlu adanya pemeriksaan tekanan darah dan proteinuria yang positif. Preeklampsi dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi.
Preeklampsi ringan bila tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg dan preeklampsi berat bila tekanan darah lebih dari atau sam dengan 160/110 mmHg
Nyeri Perut Hebat
Kejadian perdarahan kehamilan sangat sering diikuti adanya nyeri perut yang hebat. Sehingga dapat membahayakan ibu dan janin.
Bayi kurang bergerak seperti biasanya
Bila bayi kurang bergerak seperti biasanya menunjukan kondisi yang membahayakan janin ( asfiksia )
F. Tanda-tanda Persalinan Lendir Bercampur Darah
Air Ketuban Pecah
Kantung ketuban yang mengelilingi bayi pecah sehingga air ketuban keluar ( Normal air ketuban adalah cairan yang bersih, jernih dan tidak berbau).
Kontraksi Yang Teratur
Tidak seperti kontraksi Braxton hick, kontraksi timbul secara teratur, mula-mula kontraksi hanya sebentar kemudian bertambah lama dan bertambah kuat, dan kontraksi terjadi simetris di kedua sisi perut mulai dari bagian atas dekat saluran telur ke seluruh rahim, dan nyeri tidak hilang/kurang dengan istirahat atau elusan.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Kehamilan merupakan anugrah terindah yang diberikan Tuhan, khusus untuk perempuan. Tentu kebahagian akan meliputi para ibu hamil beserta suami tercinta selama menjalani hari demi hari sambil menantikan lahirnya sibuah hati .
Yang perlu dipahami oleh setiap wanita adalah bahwa persalina normal adalah sebuah usaha yang keras. Hal ini demi sempurnanya proses persalinan, serta keselamatan ibu dan bayi.
Selama masa kehamilan, calon ibu haruslah memperhatikan dengan baik apa saja yang masuk kedalam tubuhnya, ini dikarenakan akan mempengaruhi calon bayi yang ada di dalam rahimnya. Apabila sebelum hamil calon ibu memang sudah memiliki pola makanan yang teratur dan sehat , ini tidak terlalu di khawatirkan. Tetapi apabila calon ibu tidak memiliki pola yang baik. Sebaiknya ubah semua pola makan dan kebiasaan yang tidak baik menjadi pola makanan yang baik.
1.2 Tujuan Penulisan.
Ada pun tujuan penulisan, laporan ini adalah :
Diharapkan para ibu hamil mampu mengetahui dan memahami tentang perlunya mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi untuk kesehatan ibu dan perkembangan janin.
1.2.2 Tujuan Khusus.
a. Ibu mengetahui defenisi gizi pada ibu hamil.
b. Ibu mengetahui tentang pentingnya pemenuhan gizi pada saat ibu hamil. c. Ibu mengetahui syarat makanan yang bergizi.
d. Ibu mengetahui manfaat makanan yang bergizi dan sehat pada ibu hamil.
1.3 Topik Penyuluhan.
Ada pun, topik penyuluhan gizi ini adalah, Gizi Pada Ibu Hamil.
1.4 Materi Penyuluhan.
1. Defenisi Gizi pada ibu hamil.
2. Syarat Makanan Sehat pada ibu hamil. 3. Bentuk-bentuk Gizi pada ibu hamil.
4. Penyebab dan akibat kekurangan Gizi pada ibu hamil. 5. Tanda dan gejala pada ibu hamil.
6. Penanganan Gizi pada ibu hamil.
1.5 Sasaran.
Sasaran penyuluhan ini adalah Ibu hamil.
1.6 Metode Penyuluhan.
Ada pun metode penyuluhan ini berupa ceramah yaitu dengan inti materi penyuluhan kepada audience dan dilajutkan dengan tanya diskusi dengan ibu hamil.
1.7 Alokasi Waktu.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI
2.1 Pengertian Gizi Pada Ibu Hamil.
Gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada trimester I, trimester II, dan trimester III dan harus cukup jumlah dan mutunya dan harus dipenuhi dari kebutuhan makan sehari-hari sehingga janin yang dikandungnya dapat tumbuh dengan baik serta tidak mengalami gangguan dan masalah.
Ibu hamil memerlukan makanan yang bermutu, tidak berlebihan dan kekurangan. Keinginan atau selera dari ibu hamil belum tentu sesuai dengan kebutuhan tubuh ibu dan si anak sehingga dibutuhkan menu makanan yang seimbang. Menu seimbang adalah menu yang semua zat gizinya dibutuhkan tubuh setiap hari. Zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh jumlahnya tidaklah sama, ada yang dibutukhkan dalam jumlah yang sedikit dan ada pula yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak. Dalam menu seimbang, perbandingan antara karbohidrat, protein, dan lemak dalam menu harian harus senantiasa sesuai dengan kebutuhan tubuh.
2.2 Syarat Makanan Sehat Bagi Ibu Hamil.
Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil:
Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh anda dan pertumbuhan bayi
Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral) Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi
Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula darah, dan tekanan darah.
2.3 Bentuk-Bentuk Gizi Pada Ibu Hamil. 2.3.1 Kalori (Energi).
sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja anda membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu anda dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.
2.3.2 Protein
Anda membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidup anda. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.
2.3.3 Asam Folat
Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio. Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur), bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat. Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat.
2.3.4 Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.
2.3.5 Zat Seng (Zinc).
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak tercukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.
2.3.6 Kalsium.
kontraksi otot, dan sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar 1000 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan diantaranya produk susu seperti susu, keju, yogurt. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium yang baik.
2.3.7 Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk
membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Anda dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.
2.3.8 Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.
2.3.9 Lemak.
Lemak merupakan sumber energi yang disimpan dalam tubuh sebagai cadangan energi. Asupan lemak dalam makanan dianjurkan tidak melebihi 30%
dari jumblah total energi yang dibutuhkan.
2.3.10 Peranan Air.
Air merupakan bagian terbesar dari sel-sel tubuh, dan tubuh manusia mengandung lebih kurang 69% gas air. Dianjurkan minum air 6-8 gelas/hari. Air juga mempunyai peranan penting dalam mendorong peristaltic usus sehingga dapat mencegah konstipasi.
2.4 Penyebab Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil.
a. Penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil biasanya sering terjadi pada trimester I, karena pada saat itu secara pisiologis ibu yang hamil akan mengalami mual, muntah, dan
anoreksia sehingga kekurangan selera makan yang mengakibatkan kekurangan asupan makanan. b. Tidak jarang pula kekurangan gizi tersebut diakibatkan oleh penyakit kehamilan seperti hipertensi, dan gerapidarum.
c. Sosial ekonomi yang tidak memadai. d. kekuranganpengetahuan.
2.5 Akibat kekurangan Gizi Pada Ibu hamil. a. BBLR/ Berat Badan Lahir Rendah b. Kelahiran yang premature
c. Kelahiran anak meninggal.
d. Dari sudut ibu, dapat memberikan kehamilan dengan berbagai kesulitan. 2.6 Tanda dan Gejala Kekurangan Gizi Pada Ibu Hamil.
a. Vitalitas Umum.
Tipis, kusam, rapuh, kering, pecah-pecah, dan rontok. c. Bibir.
Kering, membengkak, bibir pecah-pecah, dan kemerahan. d. Kulit ( menyeluruh).
Kasar, kering, bersisik, pucat, mudah iritasi, hilangnya lemak jaringan subkutan. e. Membran Mukosa dan Gusi
Gusi mudah berdarah. f. Lidah.
Membengkak, berwarna merah kekuningan/orange dan sariawan g. Mata.
Membran/konjungtifa pucat, terjadi iritasi mata.
2.7 Penanganan.
2.7.1 Penganan Secara Medis.
a. Kontrol kehamilan /ANC. b. Pemberian laktas.
c. Pemberian sulfat ferrosus.
d. Pemberian vitamin B12/Cianokobalami, vitamin B-compleks. e. Pemberian susu tambahan seperti protipar prima.
2.7.2 Penanganan Secara Keperawatan.
a. Makan sedikit, tapi sering, kadar lemak rendah dalam hidangan dan relativ tinggi karbohidrat.
b. Kandungan protein cukup tinggi terutama bila terdapat protein uria. c. Makanan mudah dicerna dan jangan kebanyakan bumbu-bumbu.
2.8 Pada Trismester. 2.8.1 Pada Trismester I.
Pemberian vitamin, mineral, dan air, diet tinggi kalsium dan rendah pospor agar tidak terjadi deminerallisasi, dan sebagian protein. Tetapi zat besi tidak boleh diberikan karena dapat memperberat mual dan muntah, tapi dapat digantikan dengan vitamin yang mengandung asam folat.
2.8.2 Pada Trismester II, dan III.
Pemberian kebutuhan gizi sama prinsipnya pada trismester I. Tapi pad trismester II dan III sudah dapat diberikan zat besi dan pada trismester III pemberian lemak harus dibatasi supaya bayi yang dilahirkan tidak terlalu gemuk sehingga proses persalinan dengan baik dan
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN
I . Pokok Bahasan : Gizi Pada Ibu Hamil
II . Sub Pokok Bahasan : Tanda dan kekurangan gizi pada ibu hamil yaitu :
1. Pengertian gizi ibu hamil adalah makanan atau zat-zat gizi yang dib utuhkan oleh seorang ibu yang sedang hamil baik pada trismester I, II, dan III dan harus cukup jumblahnya untuk membantu terpenuhin
ya kebutuhanya sehari-hari.
2. Syarat makanan pada ibu hamil adalah menyediakan energi yang cu kup, menyediakan semua vitamin yang dibutuhkan ibu dan janin, se perti protein, lemak, vitamin, mineral, dan mendukung metabolism e tubuh ibu hamil.
3. Bentu-bentuk gizi yang dibutuhkan oleh ibu hamil : a. Kalori ( Energi ).
b. Protein. c. Zat Besi.
d. Zat Seng ( Zinc ). e. Kalsium.
f. Lemak. g. Peranan Air.
h. Vitamin A,B, C, D, E, dan K. 4. Penyebab kekurangan gizi pada ibu hamil adalah :
Akan mengurangi mual, muntah, dan anoreksia sehingga kekurangan Selera makan, yang mengkibatkan kekurangan asupan makanan. 5. Akibat kekurangan gizi pada ibu hamil yaitu :
BBLR, kelahiran yang frematur, kelahiran anak meninggal. 6. Tanda dan Gejala kekurangan gizi pada ibu hamil yaitu :
ring dan bengkak, lidah sariawan, mata memerah. 7. Penanganan Gizi Ibu Hamil.
- Penanganan secara medis :
Kontrol kehamilan /ANC, pemberian laktas, pemberian sulfat ferrosus, pemberian
vitamin B12/Cianokobalami, vitamin B-compleks, pemberian susu tambahan seperti protipar prima.
- Penanganan secara keperawatan :
Makan sedikit, tapi sering, kadar lemak rendah dalam hidangan dan relativ tinggi karbohidrat, kandungan protein cukup tinggi terutama bila terdapat protein uria, makanan mudah dicerna dan jangan kebanyakan bumbu-bumbu.
8. Pada Trismestre I, II, III yaitu pemberian vitamin, mineral, dan air ,diet tinggi kalsium dan ren
dah pospor agar tidak terjadi demeneralisasi dan trismester II, III sudah dapat diberi zat besi dan pada trismester III pemberian lemak harus dibatasi.
III. Tujuan Umum.
Memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang gizi pada ibu hamil dan pemenuhannya serta
keadaan gizi yang baik pada saat kehamilan untuk membawa pertumbuhan janin. IV. Tujuan Khusus
Agar ibu hamil mengerti tentang pentingnya pemenuhan gizi yang baik pada ibu dan janin pada
Saat kehamilan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
N O
KEGIATAN WAKTU PERAWAT AUDIENCE
1 Awal 10 menit Membuka acara. Memberi salam. Perawat memperkenalkan diri. Penjawab salam Audience. mengenal perawat.
2 Akhir 15 menit Menyimpuklan inti penyuluhan.
Menutup acara . Member salam.
Bersma menyimpulkan materi,
Dan audience mengerti. Menerima salam. 3 Inti 35 menit Menjelaskan
pembahasan materi penyuluhan.
Member kesempatan kepada audience untuk
Memperhatikan/ menyimak dan
memahami penyuluhan. Memberikan
bertanya.
Meluruskan atau menjawab pertanyaan.
Mendengar/ menyimak jawaban dari perawat.
PENYULUHAN GIZI UNTUK IBU HAMIL
Banyak wanita tahu bahwa gizi yang baik amatlah penting selama kehamilan, sebab apa yang dimakan turut dinikmati oleh janin dalam bentuk nutrisi yang penting untuk pertumbuhan janin. Sang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat ditutupi oleh makanan yang sehat yang seimbang. Selain pilihan makanan yang seimbang. Selain pilihan makanan sehat, pada saat kehamilan membutuhkan vitamin.
Baru-baru ini para ahli sepakat bahwa perawatan gizi pra-kehamilan juga amat penting. Artinya, setidaknya tiga bulan sebelum seorang wanita berencana hamil, wanita itu harus mempersiapkan diri melalui makanan bergizi dan kesehatan badan, dan mulai mengubah kebiasaan makan yang kurang sehat demi kesehatan bayi nantinya. Sehingga pada saat hamil, badan sudah terkondisikan dengan sangat baik untuk pertumbuhan janin.
Minggu-minggu pertama kehamilan adalah masa di mana organ tubuh yang penting terbentuk. Kekurangan gizi pada saat ini dapat menimbulkan kelainan pada bayi atau bahkan kelahiran prematur. Karena itu gizi seimbang penting untuk pertumbuhan janin.
Susunlah makanan secara seimbang dan bervariasi selama kehamilan. Pastikan ibu hamil mengkonsumsi makan segar untuk memaksimalkan asupan vitamin. Kapsul vitamin dan obat suplemen bukanlah pengganti gizi makanan seimbang. Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil :
Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu hamil
dan pertumbuhan bayi
Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi
Mendukung metabolism tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula
darah, dan tekanan darah
Apabila ibu hamil mengikuti aturan sederhana mengenai gizi dan juga memberi variasi menu makanan, ibu tidak perlu khawatir kekurangan gizi. Gizi selama hamil tidak selalu berarti makan dua kali lipat porsi biasa, yang penting adalah kandungan gizinya seimbang :
1. Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan bahan tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan residu pestisida
2. Kukus, bakar, atau panggang makanan. Sebaiknya jangan menggoreng makanan. Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena waktu memasaknya yang lebih sebentar
3. Beli dan gunakan makanan segar esegera mungkin. Jangan memasak bahan makanan segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang
4. Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter). Jamu sebaiknya dihindari kecuali dokter menyarankan untuk menggunakannya. Bebrapa jenis jamu dapat memyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang mengandung bahan kimia aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-obatan dan alkohol pada minggu-minggu merencanakan kehamilan
5. Banyak meminum cairan – jus buah segar atau air – tapi hindarilah minuman soda atau minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh atau kopi. Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa bahan kimia yang digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut
6. Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah dan sayuran segar
8. Janganlah merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu
yang merokok melahirkan bayi dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami keguguran. Merokok menyebabkan janin kekurangan oksigen, sementara nikotin dalam rokok adalah zat kimia yang sangat beracun. Karenanya, ibu mesti menghindari tempat yang mengandung banyak asap rokok, agar tidak menjadi korban perokok pasif. Jangna takut untuk menasehati orang-orang di sekitar untuk tidak merokok di saat ibu berada di ruangan yang sama, karena ibu sedang hamil.
Berikut daftar beberapa zat gizi yang paling penting untuk perkembangan janin. Pastikan zat gizi ini selalu ibu konsumsi selama kehamilan :
1. Asam folat ; zat ini ada dalam serealia, kacang-kacangan, sayuran hijau, jamur, kuning telur, jeruk, pisang, dan lain-lain
2. Kalsium, sangat penting untuk pembentukan tulang dan gigi. Zat ini dapat dijumpai di dalm susu dan produk susu (keju, yoghurt), ikan yang bisa dimakan tulangnya (seperti ikan teri, sarden), biji-bijian (biji bunga matahari, wijen), produk kedelai (tempe, tahu), sayuran hijau, dan buah-buahan kering
3. Zat besi, sangat penting karena pada masa kehamilan volume darah ibu meningkat 25%, dan juga penting untuk bayi ibu membangun persediaan darahnya. Dapat dijumpai di hati, daging merah, sayuran hijau, wijen, buah-buahan kering, kuning telur, serealia, dan sarden. Penyerapan zat besi dapat terbantu dengan konsumsi vitamin C
sama lain, karenanya ibu harus menjaga agar konsumsi makanan ibu seimbang dn bervariasi. Ini penting bukan hanya selama hamil tetapi juga masa menyusui.
Kalori (energi)
Sang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energy ini digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan yang baru. Tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas menjadikan ibu terlalu banyak makan. Tubuh anda memerlukan sekitar 80.000 tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut berarti setiap harinya sekitar 300 tambahan kalori dibutuhkan ibu hamil. Memang cukup sulit untukmengetahui berapa kalori yang telah dikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa lapar sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan untuk membantu menilai apakah ibu mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat. Mungkin saja ibu membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu ibu dan mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan.
Protein
Membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu lain di seluruh hidup ibu. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya, lebih banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambah protein ke dalam makanan merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein. Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat di tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya.
Folat (asam folat)
Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah untuk perubahan npada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak mencukupi, ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu hamil yaitu sekitar 27 mg sehari dan dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan kacang-kacangan.
Zat Seng (zinc)
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zat seng rendah dalam makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah. Sedangkan suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam jumlah cukup banyak merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan. Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan, polong-polongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Pada umumnya, wanita tidak membutuhkan tambahan suplemen,. Namun ibu dapat mengkonsumsi suplemen (sekitar 25 mg zat seng sehari) jika ibu dalam kondisi yang sehat.
Kalsium
Vitamin C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya disarankan mengkonsumsi 85 mg vitamin C per hari. Ibu dapat dengan mudah mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat bei dalam tubuh.
Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan, imunitas, serta pertumbuhan dn perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan lainnya.
Tips Untuk Ibu Hamil
Salah satu perubahan yang cukup besar adalah perubahan pola makan. Berikut beberapa tips mengenai pola makan bagi ibu hamil :
Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari piramida makanan bagian bawah. Kemudian tambahkan dengan sayuran dan protein, buah, produk susu, dan terakhir makanan berlemak. Dengan konsep piramida, makin ke bawah, makin besar kebutuhan yang harus dipenuhi setiap harinya
Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal ini membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan yang ibu konsumsi. Variasi menu juga membantu mencegah kebosanan
Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup dapat membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih sehat (lebih elastic), serta dapat mengurangi gejala kehamilan umum seperti sembelit, bengkak, dan sebagainya. Minum cukup 8 gelas sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh dihitung sebagai perhitungan 8 gelas air
Makanlah dalam jumlah sedikit jika anda memiliki masalah mual atau muntah atau pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi makanan dalam jumlah kecil (namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah yang membuat ibu merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari
Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti asupan makanan ibu selama kehamilan. Suplemen dan vitamin dimaksudkan untuk membantu mencukupi kebutuhan yang diperlukan ibu hamil. Ibu bisa saja mengkonsumsi banyak vitamin, namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) besar dapat menyebabkan kecacatan. Pastikan anda memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi kesehatan.
Perlu diingat bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan untuk dua orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol. Yang penting adalah kandungan makanan dalam jumlah yang cukup.
Rencana penyuluhan Pentingnya Pemeriksaan Kehamilan pada ibu hamil I. Latar belakang
Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Boleh dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan melalui dokter kandungan atau bidan dengan minimal pemeriksaan 3 kali selama kehamilan yaitu pada usia kehamilan trimester pertama, trimester kedua dan pada kehamilan trimester ke tiga, itupun jika kehamilan normal. Namun ada baiknya pemeriksaan kehamilan dilakukan sebulan sekali hingga usia 6 bulan, sebulan dua kali pada usia 7 - 8 bulan dan seminggu sekali ketika usia kandungan menginjak 9 bulan.
II. Tujuan
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah di berikan penyuluhan selama 45 menit, sasaran mampu mengetahui dan memahami tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan audien mampu : 1. Menjelaskan pentingnya pemeriksaan kehamilan
2. Menjelaskan keuntungan apabila memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan
III. Materi Penyuluhan
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah : 1. Pemeriksaan kehamilan
2. Jenis-jenis pemeriksaan kehamilan
3. Pentingnya pemeriksaan kehamilan
IV. Metoda
1. Tanya jawab
2. Ceramah
V. Media. Alat/bahan yang digunakan
a. Media : Leaflet, lembar balik, poster dan microsoft power point presentasi
b. Alat : Komputer, Layar, dan LCD
Ibu hamil, wanita usia subur se RW 14 kecamatan Cibadak.
VII. Waktu
Hari : Sabtu
Tanggal : 19 Mei 2013 Jam : 09.00 WIB
VIII. Tempat
Posyandu RW 14 Cibadak Setting tempat :
(S) (P) (A) Keterangan :
S : Slide P : Penyuluh A : Audience
IX. Rencana Evaluasi
A. Struktur :
Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet, slide.
Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhn sudah disiapkan dan akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan
Undangan / peserta penyuluhan
B. Proses penyuluhan :
Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan sasaran memahami
tentang penyuluhan yang diberikan
Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran yang akan
diharapkan penyuluhan
Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
Sasaran diharapkan kehadirannya 80 % dan tidak ada yang meninggalkan tempat saat
penyuluhan berlangsung
C. Hasil penyuluh :
1. Jangka pendek
Sasaran mengerti sekitar 80 % dari materi yang diberikan
Sasaran memahami tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan
2. Jangka panjang
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA KEBIDANAN REGULER XIIA
2011
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
Hari/tanggal : 31 Mei 2011 Jam/waktu : 08.00 WIB
Pokok Bahasan : Gizi dalam kesehatan reproduksi Sub Bahasan : Gizi seimbang ibu hamil
Sasaran : Ibu hamil Penyuluhan : Kelompok Tempat : Ruangan
1. I. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil selama 10 menit, diharapkan ibu dapat mengerti dan memahami tentang berbagai kebutuhan zat gizi pada ibu hamil.
1. II. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah mendapatkan penjelasan tentang gizi seimbang ibu hamil, diharapkan ibu mampu: 1. Menjelaskan pengertian gizi seimbang ibu hamil.
2. Menyebutkan kebutuhan zat gizi untuk ibu hamil 3. Menyebutkan manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil. 4. Menyebutkan dampak kekurangan gizi pada ibu hamil 1. III. Garis-Garis Besar Materi
1. Pengertian gizi seimbang ibu hamil
3. Manfaat gizi seimbang untuk ibu hamil
4. Dampak kekurangan gizi pada ibu hamil
1. IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
1. V. Media dan Alat Peraga
1. Laptop
2. LCD
3. Leaflet
4. Flip Chart (lembar balik)
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan Respon Waktu
1.
Pendahuluan
a. Menyampaikan salam
b. Menjelaskan tujuan
c. Kontrak waktu
d. Tes awal
a. Membalas salam
b. Mendengarkan
c. Memberi respon 2 menit
2.
Inti
a. Pengertian gizi seimbang ibu
hamil
b. Kebutuhan zat gizi untuk ibu
hamil
c. Manfaat gizi seimbang untuk
ibu hamil
d. Dampak kekurangan gizi pada
ibu hamil
Mendengarkan dengan penuh
perhatian 8 menit
3.
Penutup
Tanya jawab Tes akhir
Menyimpulkan hasil
penyuluhan
Memberi salam penutup
Menanyakan yang belum
jelas
Aktif bersama
menyimpulkan
Membalas salam 5 menit
1. Materi
Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka ragam makanan.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat sepenuhnya diperbaiki.
2. Kebutuhan zat gizi un