• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KONTRASTIF GITAIGO ITAMI (PERASAAN SAKIT) DALAM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA SUNDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KONTRASTIF GITAIGO ITAMI (PERASAAN SAKIT) DALAM BAHASA JEPANG DENGAN BAHASA SUNDA."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KONTRASTIF GITAIGO ITAMI

(PERASAAN SAKIT) DALAM BAHASA JEPANG

DENGAN BAHASA SUNDA

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh :

Nesa Agustina

NIM. 1002682

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

(2)

ANALISIS KONTRASTIF GITAIGO ITAMI

(PERASAAN SAKIT) DALAM BAHASA JEPANG

DENGAN BAHASA SUNDA

Oleh

Nesa Agustina

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Nesa Agustina

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

NESA AGUSTINA

ANALISIS KONTRASTIF GITAIGO ITAMI

(PERASAAN SAKIT) DALAM BAHASA JEPANG

DENGAN BAHASA SUNDA

Disahkan dan disetujui oleh pembimbing :

Pembimbing I

Drs. Aep Saeful Bachri, M.Pd.

NIP. 19600806 198803 1 002

Pembimbing II

Dra.Neneng Sutjiati,M.Hum

NIP. 19601108 198601 2 001

Mengetahui,

KetuaJurusan

Dra.Neneng Sutjiati,M.Hum

(4)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Analisis Kontrastif Gitaigo Itami (Perasaan Sakit) dalam Bahasa Jepang

dengan Bahasa Sunda

Nesa Agustina

1002682

Di dalam bahasa Jepang terdapat mimesis yang merupakan bahasa yang mengungkapkan tindakan, meniru suatu keadaan, benda, atau emosi yang dilakukan, dirasakan makhluk hidup dan tidak berhubungan dengan bunyi. Bahasa yang menirukan suatu keadaan ini disebut gitaigo. Gitaigo ini berfungsi untuk menggambarkan suatu keadaan menjadi lebih hidup.

Penelitian ini bertujuan untuk memperkaya ilmu kebahasaan bahasa Jepang dan bahasa Sunda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, untuk mengetahui bagaimana penggunaan gitaigo itami dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda, mendeskripsikan persamaan dan perbedaan gitaigo, serta mengetahui fungsi dan makna pemakaian gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit kedua bahasa tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kontrastif dengan mengumpulkan data-data yang relevan mengenai gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam berbagai buku, novel, artikel dan website yang relevan, meneliti fonestemis bahasa Sunda serta mengadakan wawancara kepada sumber yang dapat dipercaya mengenai kosakata ini, meneliti setiap kata dengan cara deskriptif, lalu mengkontrastifkan unsur-unsur yang terdapat dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda secara deskriptif.

Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya gitaigo dalam percakapan sehari-hari. Makna gitaigo itami dalam bahasa Jepang memiliki banyak kesamaan dengan bahasa Sunda, diantara lain berfungsi untuk menyatakan verba (kegiatan), makna perubahan dan intensitas kegiatan. Dari 19 kata yang diteliti, terdapat makna yang berpadanan 16 kosakata, yang terdiri dari gangan dengan jejedudan, zukizuki dengan nyanyautan, zukizuki dengan cecenutan, kurakura dengan lenglengan, kirikiri dengan ceceletitan, shikushiku dengan jejeletitan, zokuzoku dengan ngadég-dég,

chikuchiku dengan jejeletotan dan jejeletétan. Selain itu, terdapat 3 buah kosakata

(5)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata kunci : Gitaigo, Itami, Mimesis, Fonestemik

ABSTRACT

Contrastive Analysis of Gitaigo Itami (Pain) in Japanese with Sundanese

Nesa Agustina

1002682

In the Japanese language there is a mimetic which express an action, simulating a situation, object, or emotion, perceived living things and not related with a tone. In the Japanese language, a language that simulated a condition called gitaigo. Although gitaigo is brief but it powerful and the function of gitaigo is to illustrate a situation becomes more alive.

This research aims to enrich the science of Japanese language and Sundanese language which is used in daily life. Moreover, to know how to use a gitaigo itami in Japanese and Sundanese, describe similarities and differences of gitaigo, and also to know the function and meaning of gitaigo usage that shows pain both of that languages.

The method which is used in this research is descriptive contrastive analysis method to collect a relevant data concerning the gitaigo that show pain in a variety of books, novels, articles and relevant websites, researching a fonestemis in Sundanese and make an interviews to reliable sources regarding this vocabulary, researching each word in a descriptive way, then contrastive it elements that contained in Japanese with Sundanese descriptively.

The results of this research show the importance of gitaigo in daily conversation. Gitaigo itami meaning in Japanese has a lot similarity with Sundanese, among other functions to declare a verbs (activities), change meaning and intensity of activity. From the 19 words studied , there is a meaning that corresponds with 16 vocabulary, which consists of gangan with jejedudan, zukizuki with nyanyautan,

zukizuki with cecenutan, kurakura with lenglengan, Kirikiri with ceceletitan, shikushiku with jejeletitan, zokuzoku with ngadég-deg, chikuchiku with jejeletotan

and jejeletétan. In addition, there are 3 pieces of vocabulary that has no equivalent word, such as hirihiri and mukamuka in Japanese gitaigo and dungdéng in Sundanese fonestemik. This research should be followed up because it can still widespread and has a advantages for Japanese learners.

(6)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

スン

日本語

表す擬態語

対照分析

zukizuki cecenutan, kurakura lenglengan, kirikiri ceceletitan, shikushiku

jejeletitan, zokuzoku ngadég-dég, chikuchiku jejeletotan jejeletétan

(7)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ...

HALAMAN PERNYATAAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

(8)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 12

A. Pengetahuan Mengenai Onomatope dan Mimesis ... 12

1. Pengertian Giongo, Giseigo, dan Gitaigo ... 15

2. Fungsi Gitaigo ... 17

3. Gitaigo/Giseigo dan Gitaigo Termasuk ke dalam Fukushi Bahasa Jepang ... 19

4. Klasifikasi Giongo dan Gitaigo ... 20

5. Gitaigo yang Menunjukkan Perasaan Sakit (Itami) ... 43

B. Onomatope dalam Bahasa Sunda ... 44

1. Asal Muasal Terbentuknya ... 44

2 Pembentukkan Onomatope dalam Bahasa Sunda ... 46

C. Tata Bahasa di dalam Onomatope Bahasa Sunda ... 47

D. Fonestemik dalam Bahasa Sunda ... 49

BAB III METODE PENELITIAN ... 53

A. Metodologi Penelitian ... 53

1. Definisi Metodologi Penelitian……… . 53

2. Penelitian Kontrastif……….. 53

B. Objek Penelitian ... 55

C. Instrumen Penelitian ... 55

D. Teknik Pengumpulan Data... 56

E. Teknik Pengolahan Data ... 56

BAB IV ANALISA DATA ... 59

(9)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Makna dan Penggunaan Fonestemik yang Menunjukkan Perasaan

Sakit dalam Bahasa Sunda ... 77

C. Persamaan dan Perbedaan Gitaigo Itami (Perasaan Sakit) dalam Bahasa Jepang dengan Fonestemik Bahasa Sunda………. 90

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 107

A. Kesimpulan ... 107

B. Rekomendasi ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 110

(10)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Tabel Perbedaan Gitaigo Itami dan Fonestemik

Bahasa Sunda... 90

Tabel 4.2 Tabel Analisis Kontrastif Gitaigo Itami dan Fonestemik

Bahasa Sunda ... 92

Tabel 4.3 Penggunaan Gitaigo Itami dalam Kalimat

(11)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.

1. Pengertian Giongo/Giseigo dan Gitaigo

Bahasa Jepang merupakan bahasa yang unik diteliti sehingga banyak sekali

kebahasaan yang perlu diadakan penelitian kembali. Salah satunya adalah kosakata.

Di dalam linguistik bahasa Jepang terdapat beberapa kelas kata yaitu doushi (kata

kerja), i-keiyoushi (ajektiva-i), na-keiyoushi (ajektiva-na), meishi (nomina), rentaishi

( prenomina), fukushi (adverbia), kandoushi ( interjeksi), setsuzokushi ( konjungsi),

jodoushi (verba bantu), dan joshi (partikel).

Fukushi terdiri dari beberapa jenis, diantaranya adalah Giongo/Giseigo dan

Gitaigo. Kedua aspek bahasa ini sangat berkaitan dan memiliki keterkaitan

masing-masing sehingga muncul permasalahan sulit mengartikan makna giongo dan gitaigo.

Giongo biasa disebut juga giseigo, shaongo, onomatope dan sebagainya yaitu

kata-kata yang dinyatakan dengan bunyi bahasa seperti suara tertawa orang, suara tangisan,

suara burung, binatang buas, serangga dan sebagainya (Sudjianto, 2009 : 115).

Giongo atau giseigo sendiri berasal dari kata-kata yang menunjukkan suara yang

berasal dari makhluk hidup atau benda mati. Berbeda dengan giseigo, gitaigo

menunjukkan sebuah suasana, perasaan, keadaan, dan aktifitas.

Gitaigo ini termasuk ke dalam jootai no fukushi yaitu kata keterangan

yang berfungsi menerangkan keadaan verba berikutnya (Sudjianto, 2009 : 167).

2. Jenis Gitaigo dalam Bahasa Jepang

Dalam suatu bacaan, giseigo dan gitaigo sangat penting karena giseigo dan

(12)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau keadaan sehingga menjadi terasa lebih hidup dan konkrit (Sutinah, 2011 : 6).

Giseigo dan gitaigo sangat membantu sekali dalam menghidupkan intensitas gerakan

atau keadaan yang diilustrasikan. Pada saat pembaca membaca bahan bacaan yang

menuliskan giongo /giseigo dan gitaigo, maka pembaca dapat mengimajinasikan

bacaan tersebut. Walaupun kata giseigo dan gitaigo singkat tetapi kuat dalam

penggambaran sehingga mengesankan sesuatu tampak lebih hidup.

Dalam bahasa Jepang, giongo dan gitaigo dibagi ke dalam beberapa macam

kelompok. Setiap jenis giongo dan gitaigo ini memiliki maksud dalam

penggunaannya. Menurut Shophia, (Tomikawa, 2001 : 1-96) dalam bukunya yang

berjudul Rakuraku Oboete Dondon Tsukau E de Manabu Giongo Gitaigo Ka-do

membagi jenis giongo dan gitaigo ke dalam beberapa bagian yaitu : Bunyi binatang

(doubutsu no nakigoe), yang menunjukkan perasaan orang, yang digambarkan

melalui ekspresi, cara bicara atau perbuatan (hito no kimochiga hyoujo, hasashikata,

dousa ni arawareru), Kondisi manusia, situasi dan karakter (hito no yousu, taido,

seisitsu), Gerak-gerik manusia (ningen no dousa), Kondisi kesehatan (kenkyoujoutai),

kondisi badan (karada no joutai), Kondisi Benda (butsu no joutai), Fenomena alam

(shizen genshou), Gerakan benda (Mono no ugoki), Berbau (niou), Rangsangan

(shigeki). Pada kali ini penulis hanya akan meneliti gitaigo yang menunjukkan

perasaan sakit (Itami). Penulis membuat penelitian ini berdasarkan pendapat dari

Tomikawa yang mengklasifikasikan gitaigo perasaan sakit (Itami) yang termasuk ke

dalam jenis kenkoujoutai (kondisi kesehatan.) Untuk itu, penelitian ini hanya sebatas

gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.

3. Contoh Gitaigo yang Menunjukkan Itami (Perasaan Sakit)

(13)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

夕べ飲 た たい 朝起 し

Yube nomisugitamitai. Asa okitekara zutto mukamuka shitete.

„Tadi malam kelihatannya terlalu banyak minum. Pagi-pagi setelah bangun terus- menerus mual.‟

b.. =pusing/kunang-kunang

血圧 低 い 立ち上 時 い も

Ketsuastsu ga hikukute. Isu kara tachiagaru toki, itsumo kurakura surundesuyo.

„Tekanan darah menurun. Ketika berdiri dari kursi, terus menerus terasa pusing.’

c.. り り= sakit seperti ditusuk-tusuk

急に り りと胃 痛む。

Kyuu ni kirikiri to i ga itamu.

„Tiba-tiba lambung terasa sakit seperti ditusuk-tusuk.‟

Dalam penelitian ini , penulis hanya meneliti gitaigo yang menunjukkan

perasaan sakit. Setelah itu, penulis akan menganalisis gitaigo yang menunjukkan rasa

sakit dalam bahasa Sunda. Karena kedua bahasa tersebut tidak serumpun tidak

menutup kemungkinan adanya perbedaan-perbedaan dari segi makna verba-verba

tersebut diatas. Sehingga penulis akan mencoba meneliti lebih jauh tentang masalah

ini dengan menggunakan metode penelitian kontrastif, yang diharapkan dapat

(14)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan adanya perbandingan yang memaparkan tentang persamaan dan

perbedaan antara kedua bahasa (linguistik kontrastif), diharapkan akan menjadi

masukan bagi para pembelajar kedua bahasa tersebut dalam memahami kalimat

gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Sunda dan bahasa Jepang.

Untuk mengatasi permasalahan pembelajaran bahasa asing, para peneliti

terdahulu melakukan berbagai analisis antara kedua bahasa ini. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wini Puspita Hati (2011) dengan judul “Analisis Kontrastif Gitaigo (Gerak Gerik Manusia) dengan Adverbial dalam Bahasa Sunda”

dan penelitian Imas Sumirat (2010) yang berjudul “Analisis Kontrastif Onomatope dalam Bahasa Jepang dengan Bahasa Sunda”, penelitian Imas Sumirat hanya membahas tentang persamaan dan perbedaan onomatope dalam bahasa Jepang

dengan bahasa Sunda yang terbentuk dari bunyi benda yang terdapat dalam buku.

Jenis gitaigo dalam bahasa Jepang sangat menarik untuk diteliti, yang

selanjutnya dapat digunakan untuk keperluan pengajaran bahasa yang bersangkutan.

Selain itu, penelitian ini bertujuan untuk memperkaya ilmu kebahasaan bahasa Jepang

dan bahasa Sunda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun mengingat

padanan katanya dalam bahasa Indonesia sangat sedikit, penulis mencoba mencari

padanan gitaigo dalam bahasa Sunda, dan menyimpulkan masalah pada gitaigo itami

ini apakah ada padanan katanya dalam bahasa Sunda. Oleh karena hal-hal yang

dipaparkan sebelumnya, penulis merasa diperlukan penelitian tindak lanjut dengan cara mengangkat judul “Analisis Kontrastif Gitaigo Itami (Perasaan Sakit) dalam Bahasa Jepang dengan Bahasa Sunda”.

B. Identifikasi Masalah

(15)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan, penulis

merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

a. Bagaimana makna gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang ?

b. Bagaimana makna gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Sunda ?

c. Bagaimana penggunaan kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam

bahasa Jepang dan bahasa Sunda ?

2. Batasan Masalah

Agar tidak terjadi penyimpangan yang terlalu jauh, dalam penelitian ini

penulis membatasi masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Penelitian ini hanya meneliti kalimat-kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit

dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.

2. Penelitian ini hanya meneliti sejauh mana makna, penggunaan kalimat, serta

persamaan dan perbedaan kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam

bahasa Jepang dan bahasa Sunda.

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

a. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan dan batasan masalah yang telah diuraikan, maka

tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

(1) Untuk mengetahui jenis-jenis gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa

Jepang dan bahasa Sunda.

(2) Untuk mengetahui makna gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa

Jepang dan bahasa Sunda.

(3) Untuk mengetahui penggunaan kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit

(16)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Manfaat Penelitian

(1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk menambah wawasan

mengenai kajian linguistik, khususnya mengenai gitaigo dalam bahasa Jepang dan

juga dalam bahasa Sunda sebagai bahasa ibu. Penelitian ini diharapkan dapat

memberikan kontribusi dan gambaran yang lebih dalam mengenai Gitaigo. Selain itu,

hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi referensi tambahan bagi

referensi-referensi lain yang sudah ada di perpustakaan UPI.

(2) Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai gitaigo sehingga

dapat membedakan dan memahami betul persamaan dan perbedaan kalimat gitaigo

dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda

b. Bagi pembelajar bahasa Jepang umumnya dapat meningkatkan kemampuan dalam

memahami gitaigo dan dapat menghindari kesalahan dalam penggunaannya. Selain

itu, penelitian ini diharapkan dapat membantu untuk membandingkan kalimat gitaigo

dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda.

c. Bagi pengajar dapat membantu meningkatkan pembelajaran linguistik bahasa Jepang

pada siswa di masa yang akan datang. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu

memprediksi tentang kesulitan pembelajaran di masa yang akan datang sehingga

dapat mengantisipasi masalah yang berkenaan dengan proses pengajaran giseigo dan

gitaigo.

d. Bagi siswa diharapkan untuk membantu kesulitan yang mungkin terjadi akibat

(17)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan beberapa istilah, agar tidak

terjadi kesalahan maka penulis akan mendeskripsikannya sebagai berikut:

1. Analisis Kontrastif

Analisis kontrastif yaitu salah satu cabang linguistik yang mengkaji dan

mendeskripsikan persamaan dan perbedaan struktur atau aspek-aspek yang terdapat

dalam dua bahasa atau lebih. (Sutedi, 2005 : 116).

2. Giongo/Giseigo dan Gitaigo

Menurut Suprayogi, Ogawa (1982 : 302) menjelaskan pengertian giongo dan gitaigo

sebagai berikut.

生物の声や 生物の出 音 表 た 擬音語 いう こ

の う 動作 状態 音 象徴的 表現 た 擬

態語 いう

Bahasa yang menujukkan bunyi benda mati dan suara makhluk hidup disebut giongo. Bahasa yang menunjukkan symbol sikap dan keadaan bunyi disebut gitaigo.‟

3. Bahasa Sunda

Basa Sunda mangrupa basa indung pikeun urang Sunda, boh anu mangkuk di Jawa

Barat boh di saluareunana (Sudaryat, 2007 : 1).

4. Fonestemik

Fonestemik merupakan kombinasi suara yang diasosiasikan dengan salah satu hal,

atau kegiatan yang diasosiasikan dengan gerak atau percepatan. Sudaryat

(Kridalaksana, 1982 : 44).

D. Metode Penelitian

(18)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan

dalam kegiatan penelitian mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengolahan

data, sampai pada tahap pengambilan kesimpulan, disesuaikan dengan berdasarkan

pada tipe dan jenis penelitiannya (Sutedi, 2005 : 22).

Penelitian ini berupa analisis kontrastif yaitu salah satu cabang linguistik yang

mengkaji dan mendeskripsikan persamaan dan perbedaan struktur atau aspek-aspek

yang terdapat dalam dua bahasa atau lebih. (Sutedi, 2005 : 116). Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana persamaan dan perbedaan antara gitaigo

yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda. Oleh

karena itu, metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif komparatif-kontrastif karena merupakan suatu metode yang digunakan

untuk mendeskripsikan struktur kalimat kedua bahasa secara terpisah yang kemudian

dibandingkan (komparasi) untuk mengetahui letak persamaan dan perbedaan diantara

keduanya. Dalam hal ini penulis akan menyusun sedemikian rupa sehingga

penelitian kontrastif gitaigo dengan bahasa Sunda ini tersusun secara detil. Setelah itu

data tersebut digeneralisasikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Data-data

yang telah terkumpul akan diolah dan dicari persamaan ataupun perbedaannya

dengan bahasa Sunda.

2. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang relevan lengkap serta representatif, teknik pengolahan

data atau langkah-langkah yang akan digunakan dalam mengumpulkan dan

menganalisa data tersebut, penulis melakukan tahap-tahap sebagai berikut:

(19)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini menggunakan studi kepustakaan, yaitu

menggunakan buku-buku dan kamus yang relevan sebagai sumber bacaan dan bahan

acuan Data dikumpulkan dari sumber yang telah ditentukan sebelumnya yaitu berupa

contoh-contoh kalimat dari berbagai buku, artikel, , majalah dan novel yang

menggunakan bahasa Jepang maupun bahasa Sunda. Tahap ini merupakan

pengumpulan data yang dianggap penting dan representatif dari sumber-sumber

tersebut. Setelah dikumpulkan, data tersebut akan dipilah berdasarkan kategori yang

termasuk kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit.

b. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kontrastif.

Setelah data dikumpulkan, kemudian akan dilanjutkan dengan memaparkan

persamaan dan perbedaan kalimat gitaigo dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda

menggunakan metode deskriptif yang diperkuat dengan teori-teori yang berkaitan

dengan data tersebut. Setelah itu, membandingkan struktur kalimat gitaigo dalam

bahasa Jepang tersebut dengan kalimat gitaigo dalam bahasa Sunda. Misalnya dengan

menyajikan contoh kalimat dengan penerjemahannya. Apakah gitaigo dalam bahasa

Jepang ada padanan katanya dalam kalimat bahasa Sunda. Dengan mengkaji berbagai

unsur kebahasaan yang terkait maka akan diketahui alasannya dengan jelas. Dalam

hal ini tidak terlepas dari unsur-unsur seperti distribusinya, kelaziman pemakaiannya,

makna, dan lain sebagainya.

c. Generalisasi

Dari sini akan ditemukan kesimpulan yang jelas berdasarkan pada analisis

yang dilakukan. Nantinya akan dihasilkan bahwa ternyata sistem yang terdapat pada

B1 tidak dapat diterapkan seluruhnya pada B2 dan sebaliknya. Hasilnya diharapkan

(20)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajar bahasa Jepang dalam mengurangi kesalahan pemahaman kalimat gitaigo

yang menunjukkan perasaan sakit tersebut. Maka generalisasi dilakukan secara

induktif.

d. Menyusun laporan.

3. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian ini adalah kalimat-kalimat gitaigo yang

menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang maupun bahasa Sunda. Peneliti

akan menggunakan macam-macam buku, artikel, novel, komik, dan kamus yang

relevan dengan penelitian ini.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif, (Sutedi, 2005 :

36).

Untuk mendapatkan data yaitu literatur mengenai gitaigo, dapat diperoleh dari

hasil kepustakaan yang dilakukan pada tahap awal dan tahap operasional. Adapun

sumber data yang digunakan terdiri dari :

a. Buku-buku, novel, dan berbagai macam artikel yang mengandung kalimat

gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang maupun bahasa

Sunda.

b. Buku-buku referensi baik dari bahasa Jepang, bahasa Sunda maupun bahasa

Indonesia

c. Otoda Toshiko dalam sebuah kamus miliknya yang berjudul (Giongo Gitaigo

(21)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. A Thesaurus of Japanese Mimesis and Onomatopoeia oleh Andrew C.Chang

e. Usage Guide to Japanese Onomatopoeias

f. Tata Basa Sunda Kiwari

g. Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda

h. Kamus-kamus

i. Karya tulis terdahulu.

j. Website dalam bahasa Jepang yang beralamat : Dictionary.goo.ne.jp dan website

dari E-Japan, 国立国語研究所, yang beralamat : dbms.ninjal.ac.jp/Giseigo dan

gitaigo.

E. Sistematika Penulisan

Secara keseluruhan dalam pembahasan penelitian ini penulis merencanakan

sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I Pendahuluan, pada bab ini penulis membahas tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi

operasional, metode penelitian, pengumpulan data dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, pada bab ini penulis akan membahas tentang

pengertian giseigo dan gitaigo, pengetahuan mengenai giseigo dan gitaigo serta

penggunaannya dalam kalimat bahasa Jepang serta kalimat adverbial pada bahasa

Sunda.

BAB III Metode Penelitian, pada bab ini, penulis akan menjabarkan

pengertian penelitian, jenis metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

ini,teknik dan pengolahan data, serta sumber data penelitian.

BAB IV Analisis Data, pada bab ini akan berisi tentang analisis data. Penulis akan

(22)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta perbedaan jenis gitaigo dalam makna dan penggunaannya dalam kalimat bahasa

Jepang dan bahasa Sunda.

BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini terdapat kesimpulan dan saran

penulis. Isinya mengenai kesimpulan dan saran yang diperoleh yang dihimpun untuk

(23)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

1. Definisi Metodologi Penelitian

Dalam melakukan penelitian, setidaknya diperlukan sebuah metode yang

digunakan untuk mempermudah penelitian itu sendiri. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (Balai Pustaka : 1989), “Metode adalah cara yang teratur dan terpikir

baik-baik untuk mencapai suatu maksud”. Sedangkan penelitian adalah pemeriksaan

yang teliti atau penyelidikan”.

Sementara itu, menurut Arikunto (1989 : 6), “Penelitian adalah suatu proses

yang dilakukan oleh peneliti yang bertujuan untuk mencari jawaban atas pertanyaan

yang diajukan melalu prosedur ilmiah yang telah ditentukan”. Penelitian merupakan

suatu kegiatan penyelidikan yang dilakukan dengan terencana dan terarah. Untuk

memulai suatu penelitian diperlukan metode yang tepat agar penelitian dapat berhasil

dengan baik.

Dari definisi diatas dapat dipahami bahwa metode penelitian adalah

sebuah alat, prosedur, teknik, cara yang dipilih untuk melakukan sebuah penelitian.

Sebuah penelitian tidak dapat dilakukan dengan sembarangan tetapi harus dikerjakan

dengan teratur dan terencana. Metode penelitian merupakan alat prosedur dan teknik

yang dipilih dalam melaksanakan penelitian (dalam mengumpulkan data).

2. Penelitian Kontrastif

Penelitian yang akan dilakukan penulis yaitu penelitian kontrastif karena

(24)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan bahasa Sunda, yaitu dalam gitaigo bahasa Jepang yang menunjukkan

perasaan sakit dengan bahasa sunda sehingga agar mempermudah dalam proses

mempelajarinya. Menurut Tarigan (1992 : 4), penelitian kontrastif adalah “Aktivitas

atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan struktur B2 untuk

mengidentifikasi perbedaan-perbedaan diantara kedua bahasa”.

Sedangkan menurut Kridalaksana (1986) menyatakan bahwa “Analisis

kontrastif yaitu suatu metode yang digunakan untuk menunjukkan persamaan dan

perbedaan bahasa atau dialek, kemudian dicari prinsip-prinsip untuk diterapkan

dalam pembelajaran bahasa atau penerjemahan”.

Penelitian kontrastif ini bertujuan untuk menemukan perbedaan dan

persamaan antara gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit (Itami) dalam bahasa

Jepang dengan bahasa Sunda, baik dalam segi makna kalimat (semantik) maupun

struktur kalimat (Sintaksis). Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode

analisis deskriptif komparatif-kontrastif dengan maksud mendeskriptifkan fenomena

terhadap masalah saat ini, dalam hal untuk mendeskripsikan struktur kalimat kedua

bahasa secara terpisah yang kemudian dibandingkan (komparasi) untuk mengetahui

letak persamaan dan perbedaan diantara keduanya.

Menurut Sutedi, (2005 : 116) “Analisis kontrastif disebut pula linguistik

kontrastif, yang dalam bahasa Jepangnya disebut dengan taishou gengogaku, taishou

bunseki, atau taishou kenkyuu, yaitu salah satu cabang linguistik yang mengkaji dan

mendeskripsikan persamaan dan perbedaan struktur atau aspek-aspek yang terdapat

dalam dua bahasa atau lebih”. Dengan demikian, maka penelitian ini akan

membandingkan aspek-aspek yang ada di dalam gitaigo bahasa Jepang dengan

(25)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bila dibandingkan. Dalam hal ini penulis akan menyusun sedemikian rupa sehingga

penelitian kontrastif gitaigo bahasa Jepang dengan bahasa Sunda ini tersusun secara

detil. Metode ini membantu menyusun data yang telah dikumpulkan, dijelaskan,

setelah itu data tersebut digeneralisasikan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Data-data yang telah terkumpul akan diolah dan dicari persamaan ataupun

perbedaannya dengan bahasa Sunda. Selain itu, aspek-aspek bahasa Jepang dan

bahasa Sunda akan sangat menarik jika dibandingkan dalam penelitian ini.

Generalisasinya akan dilakukan secara induktif, yaitu berdasarkan hasil

analisis perbandingan tersebut yang berpedoman pada data (jitsurei dan sakurei).

Jitsurei merupakan contoh-contoh kalimat yang diambil dari teks-teks berbahasa

Jepang dan berbahasa Sunda, baik berupa artikel, novel, cerpen, buku pelajaran dan

lainnya. Sedangkan sakurei merupakan contoh kalimat yang dibuat oleh penulis

sendiri dengan mempertimbangkan tingkat kebenarannya sehingga dapat diterima

oleh umum. Kedua jenis kalimat tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan

masing-masing. Akan tetapi, jika penulis menggunakan kedua jenis data tersebut

secara bersamaan, maka kekurangan masing-masing bisa saling melengkapi, (Sutedi,

2003 : 178).

Proses analisis ini melalui beberapa tahap, yaitu memilih bahan yang akan

dikontraskan dengan makna kata, membandingkan kata, dan menjelaskan perbedaan

dan persamaan yang ada. Adapun alasan penulis meneliti objek tersebut yaitu :

a) Adanya unsur persamaan penggunaan gitaigo dalam bahasa Jepang dan

bahasa Sunda dalam mengungkapkan perasaan sakit (Itami).

b) Penggunaan ungkapan perasaan sakit ini sering digunakan dalam kegiatan

(26)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Objek Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu mengenai kalimat/ungkapan

yang mengungkapkan gitaigo perasaan sakit (Itami) dalam bahasa Jepang dan bahasa

Sunda.

C. Instrumen Penelitian

Dalam sebuah penelitian,data penelitian merupakan sejumlah informasi yang

penting untuk menjawab prosedur penelitian. Instrumen penelitian adalah alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian baik berupa data kualitatif

maupun data kuantitatif, (Sutedi, 2009 : 36). Dalam penelitian ini penulis akan

menggunakan instrumen yang berupa studi literatur dan wawancara.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun langkah dalam penelitian ini adalah dengan cara mengumpulkan data

atau studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data-data yang relevan dengan

penelitian dari berbagai sumber kemudian disusun, dianalisis, dan ditarik

kesimpulan untuk menjawab masalah tersebut. Studi kepustakaan penelitian ini

berasal dari buku-buku / artikel dan sumber tertulis lainnya mengenai gitaigo

perasaan sakit (Itami) baik dalam bahasa Jepang maupun bahasa Sunda. Sedangkan

untuk menemukan data yang relevan pada bahasa Sunda, penulis juga melakukan

wawancara terhadap dosen bahasa Sunda. Adapun dalam pengumpulan data, yang

menjadi referensi bagi penelitian ini yaitu :

(27)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Otoda Toshiko dalam sebuah kamus miliknya yang berjudul (Giongo Gitaigo

Tsukaikata Jiten)

- Usage Guide to Japanese Onomatopoeias

- Tata Basa Sunda Kiwari

- Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda

- Pengantar Semantik Bahasa Indonesia

- Buku-buku, komik, novel, dan berbagai macam artikel yang mengandung

kalimat gitaigo yang menunjukkan perasaan sakit dalam bahasa Jepang maupun

bahasa Sunda

- Buku-buku referensi baik dari bahasa Jepang, bahasa Sunda maupun bahasa

Indonesia

- Kamus-kamus

- Karya tulis terdahulu.

- Website dalam bahasa Jepang yang beralamat : Dictionary.goo.ne.jp dan website

dari E-Japan, 国立国語研究所, yang beralamat : dbms.ninjal.ac.jp/Giseigo dan

gitaigo.

-E. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini, langkah-langkah kegiatan dalam pengolahan data

dibagi menjadi ke dalam 3 tahap yaitu :

1. Tahap Persiapan

Dalam tahap ini penulis memilih buku yang akan dijadikan bahan referensi

dalam penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam teknis ini akan dilakukan teknis analisis data. Teknis analisis

(28)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1990 : 72), beberapa hal yang perlu dicatat dalam tahap pelaksanaan analisis

kontrastif yang baik adalah sebagai berikut :

a. Tersedia deskripsi bahasa 1 (B1) dan bahasa 2 (B2), terutama

unsur-unsur yang akan dikontraskan secara lengkap dan utuh.

b. Membandingkan komponen B1 dengan

komponen-komponen B2 yang telah ditetapkan secara eksplisit dan akurat.

c. Perbandingan atau unsur-unsur yang dibandingkan itu harus

dilandasi oleh teori linguistik yang selaras.

d. Dalam proses pelaksanaan analisis kontrastif, kita harus berasumsi

bahwa tidak mungkin membandingkan semua komponen secara

mendetail dan tuntas.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis kemudian memperhatikan

kembali tahap-tahap dalam pelaksanaan penelitian. Adapun yang harus

dilakukan pada tahap ini adalah :

a) Mengumpulkan kalimat gitaigo perasaan sakit (Itami) dalam kedua

bahasa

b) Mengklasifikasi padanan gitaigo perasaan sakit (Itami) tersebut

dengan bahasa Sunda.

c) Menganalisis makna dalam bahasa Jepang.

d) Menganalisis penggunaan gitaigo perasaan sakit (Itami) dalam

bahasa Jepang dan bahasa Sunda.

e) Menganalisis perbandingan gitaigo perasaan sakit (Itami) dalam

bahasa Jepang dan bahasa Sunda.

f) Generalisasikan data yang di dapat dengan menarik kesimpulan

berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara teliti

(29)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbandingan . Generalisasi hasil penelitian dilakukan secara

induktif.

3. Tahap Akhir

(30)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Pada bab ini, penulis mengambil kesimpulan dari hasil data yang di analisis

yaitu mengenai gitaigo itami (perasaan sakit) dalam bahasa Jepang dan bahasa Sunda

meliputi makna, penggunaan kalimat serta persamaan dan perbedaan gitaigo yang

menunjukkan perasaan sakit dalam kedua bahasa tersebut. Setelah melakukan

analisis, penulis menarik beberapa kesimpulan mengenai gitaigo yang menunjukkan

perasaan sakit dalam bahasa Jepang dengan fonestemik bahasa Sunda tersebut

diantaranya sebagai berikut :

1. a. Gitaigo Itami bahasa Jepang yang di analisis berjumlah 9 buah yakni :

gangan (Sakit seperti dipukul-pukul), zukizuki (sakit yang berdenyut-denyut),

hirihiri (sakit terbakar/perih), mukamuka (mual), kurakura (pusing

berkunang-kunang), kirikiri ( sakit yang menusuk), shikushiku (sakit tumpul),

chikuchiku (sakit berduri), zokuzoku (menggigil).

Fonestemik bahasa Sunda yang di analisi berjumlah 10 buah yaitu :

Jejedudan (sakit seperti dipukul-pukul), nyanyautan (sakit yang berdenyut),

cecenutan (sakit yang berdenyut), lenglengan (pusing berkunang-kunang),

jejeletitan (sakit yang terasa ringan), jejeletétan (sakit yang terasa sedang),

jejeletotan (sakit yang terasa keras), ngadég-dég (menggigil), cecelekitan

(sakit yang menusuk), dung-deng (sakit telinga).

b. Dari 19 kata yang dianalisis, ada yang mempunyai padanan kata ada yang

(31)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Yang mempunyai padanan kata : gangan dengan jejedudan, zukizuki dengan

nyanyautan, kurakura dengan lenglengan, kirikiri dengan ceceletitan,

shikushiku dengan jejeletitan, zokuzoku dengan ngadég-dég, chikuchiku

dengan jejeletotan.

Yang tidak mempunyai padanan kata : hirihiri, mukamuka, dungdeng

2. Penggunaan gitaigo itami dalam bahasa Jepang, penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

a. ~ : ぞくぞく, ひ ひ , ん ん,む む ,く く 、

ん ん

b. ~Verb : , ひ ひ , しくしく, , ん ん、ち

くちく

c. ~ To Verb :しくしく,

3. Penggunaan dari kalimat fonestemik bahasa Jepang sifatnya arbiter, bisa

berubah sesuai konteks kalimat yang dibutuhkan, misalnya :

a. Kecap dwipurwa+an contohnya : [cecenutan], [nyanyautan], [ceceletitan],

[jejedudan], [jejeletitan], [jejeletétan], [lenglengan], [jejeletotan].

b. Rarangkén nga- contohnya : [ngadég-dég], [ngejeletot], [ngejeletét],

[ngejeletit] , [nganyelekit].

c. Kecap dwireka contohnya : [dung-deng], [cenat-cenut], [celetat-celetit],

[jeletat-jeletot].

B. Rekomendasi

Adapun beberapa saran yang ingin disampaikan penulis terutama mengenai

(32)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Setelah melakukan penelitian, penulis menjadi tahu banyak mengenai

giongo/giseigo dan gitaigo. Giongo merupakan kata bunyi yang berasal dari

benda mati, giseigo merupakan kata bunyi yang berasal dari suara makhluk

hidup, dan gitaigo merupakan kata-kata yang menggambarkan suatu keadaan,

perasaan dan lain sebagainya. Gitaigo ini penting dipelajari karena bukan

hanya ada di dalam bahasa Jepang saja namun dalam bahasa Sunda sehari-hari

pun ada dan biasa digunakan namun kebanyakan orang tidak paham mengenai

jenis kata ini dan maknanya secara lebih detil.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui jenis-jenis

giongo/giseigo dan gitaigo apa saja yang dapat dikontrastifkan dengan bahasa

Sunda karena unsur- unsur kedua bahasa ini sama-sama unik dan hampir

mirip.

3. Bagi mahasiswa yang akan meneliti mengenai giongo dan gitaigo, penulis

menyarankan beberapa buku sebagai referensi

a. Gaikokujin No Tame No Nihongo Bunkei Mondai Shiri-Zu 14 Giongo

Gitaigo (1989), Shigeo Hinata, & Hibiya Junko.

b. E De Wakaru Giongo Gitaigo (1994), Akutsu Satoru.

4. Untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada penelitian ini

dan untuk menjawab pertanyaan yang penulis kemukakan di atas, penulis

mengajukan beberapa buah tema untuk penelitian selanjutnya, diantaranya :

(1) Analisis kontrastif gitaigo yang menunjukkan fenomena alam dalam

bahasa Jepang dengan bahasa Sunda.

(2) Analisis kontrastif giseigo dalam bahasa Jepang dengan bahasa Sunda.

Diharapkan pada penelitian selanjutnya akan didapat kesimpulan yang

(33)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

(34)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amanuma, Yasushi. (1974). Giongo Gitaigo Jiten. Tokyo : Tokyoutsune

Shuppan Kaisha.

Chaer, Abdul. (1985). Linguistik Umum. Jakarta : Rineka Cipta.

Chaer, Abdul. (2002). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta : PT.Rineka

Karya

Chang, Andrew . C . (1990), A Thesaurus of Japanese Mimesis and Onomatope .

Tokyo : Taishukan.

Coolsma, S. (1985). Tata Bahasa Sunda.. Jakarta : Anggota IKAPI

Danadibrata, R.A. (2006). Kamus Basa Sunda. Bandung : PT. Kiblat Buku

Utama

Depdiknas UPI. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI

Desmonda (2013). Giseigo dan gitaigo bahas Jepang, tersedia dalam :

http://desmondamonda.blogspot.com/2010/07/Giseigodangitaigojepang.ht

ml [diakses 23-04-2014 jam 22:18]

File Upi (2014). Elmuning Sora (online) , tersedia dalam :

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19

6302101987031-YAYAT_SUDARYAT/ELMUNING_SORA.pdf

[diakses 23-04-2014 jam 22:18]

File Upi (2014). Asal-Usul Bahasa (online), tersedia dalam : http://file.upi

edu/Direktori/FPBS/JUR.PEND.BHS.DANSASTRA INDONESIA,ASAL

USUL MUNCULNYA BHSA. SRI WIDIANTI. pdf

[diakses 23-04-2014 jam 22:18]

(35)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/19

6302101987031YAYAT_SUDARYAT/STRUKTUR_WACANA_DAN_

MAKNA_%282%29/STRUKTUR_MAKNA. pdf

[diakses 23-04-2014 jam 22:18]

Hinata, Shigeo & Junko, Hibiya. (1989), Gaikokujin No Tame No Nihongo Bunkei

Mondai Shiri-Zu 14 Giongo Gitaigo. Tokyo : Aratake Shuppan Kabushiki

Kaisha

Japanese online Dictionary (2014). Onomatope (online), tersedia dalam

http;//dictionary.goo.ne.jp/ [diakses 12-1-2014]

J.Kats. (1982). Tata Bahasa dan Ungkapan Bahasa Sunda.. Jakarta : Anggota

IKAPI

Kridalaksana, Harimukti. (1984). Kamus Linguistik Ed. 2. Jakarta : PT. Gramedia

Masayoshi Hirase & Kakuko Shoji. (1994). Effective Japanese Usage Guide.

Tokyo : Kodansha Ltd

Maula, Minhatul. (2010). Analisis Makna Gitaigo Dalam Cerita Boku No Ojisan.

Skripsi Program Bahasa Jepang UNSU : tidak di terbitkan

Nelson, Andrew N. (1997), Kamus Kanji Modern Jepang Modern. Jakarta : PT

Kesaint Blanc Indah Corp.

NHK Japan (2014). Onomatopoeia (Online), tersedia dalam :

http://www.nhk.or.jp/lesson/indonesian/fun/onomatopoeia.html

[diakses 22-02-2014]

(36)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Oszmianska, Aleksandra. (2001). Sound Symbolism as A Universal Drive to

Associate Sound with Meaning : A Comparison Between English and

Japanese. Poland

Satoru, Akutsu. (1994), E De Wakaru Giongo Gitaigo (A Practical Guide To

Mimetic Expressions Through Picture). Tokyo : Aruku

Shophia, Fia. (2008). Analisis Kemampuan Mahasiswa Tingkat III Terhadap

Pemahaman Gitaigo dalam Bahasa Jepang. Skripsi Program Pendidikan

Bahasa Jepang UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Sudaryat, Yayat (dkk). (2007) . Tata Basa Sunda Kiwari. Bandung : Yrama

Widya

Sudaryat, Yayat. (2010). Ulikan Fonologi Basa Sunda. Bandung : JPBD FPBS

UPI

Sudaryat, Yayat. (2000). Elmuning Basa. Bandung : PT. Wahana Luang

Sudjianto dan Ahmad Dahidi. (2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang.

Jakarta: Kesaint Blanc.

Sumirat, Imas. (2010). Analisis Kontrastif Onomatope dalam Bahasa Jepang

dengan Bahasa Sunda. Skripsi Program Pendidikan Bahasa Jepang UPI

Bandung : tidak diterbitkan.

Suprayogi, Binar Topang. (2011). Kajian makna Penggunaan Giongo Gitaigo

Pada Manga “R2 (Riset To The Second Power) “Volume 1 dan 2”.

Skripsi Program Pendidikan Bahasa Jepang UPI Bandung: tidak

diterbitkan.

Sutedi, Dedi. (2005). Pengantar Penelitian Pendidikan dan Bahasa Jepang

(diktat kuliah), Program Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.

Sutinah, Usyi. (2011), Analisis Kontrastif Giseigo dan gitaigo dalam Bahasa

Jepang dengan Bahasa Indonesia. Skripsi Program Pendidikan Bahasa

(37)

Nesa Agustina, 2014

Analisis kontrastif gitaigo itami ( perasaan sakit ) dalam bahasa Jepang dengan bahasa sunda

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Toshiko, Atooda & Kazoku Hoshino. (1993), Giongo Gitaigo Tsukaikata Jiten,

Tokyo : Shootakusha

(2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Universitas Pendidikan

Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Pada umumnya kedua bangsa tersebut melihat reaksi tubuh saat terjadinya perubahan ’ perasaan ’ dalam tubuh untuk dijadikan unsur pembentuk kanyouku, namun dengan sudut

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif untuk memperbandingkan pembentukan verba turunan bahasa Jawa dengan bahasa

Untuk memperjelas masalah kajian dalam idiom yang terdapat pada bahasa Arab dan bahasa Inggris, peneliti menggunakan analisis kontrastif yaitu Analisis menurut Tarigan,

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ ANALISIS KONTRASTIF VERBA SURU DALAM BAHASA JEPANG DENGAN MELAKUKAN/BERBUAT DALAM BAHASA INDONESIA ” ini

Penelitian tersebut sangat memberikan kontribusi terhadap penelitian penulis dalam memahami teori analisis kontrastif, menggunakan teori kontrastif dalam menganalisis

Berdasarkan analisis kata di atas, diketahui bahwa onomatope yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang sedang diseret dalam bahasa Jepang diwakili oleh gitaigo zuruzuru,

Salah satunya penelitian mengenai makna kanyouku yang berhubungan dengan kata nafas ‘ iki’ (6), penelitian tentang perbandingan yaitu analisis kontrastif kanyouku yang

Analisis kontrastif terapan adalah analisis bahasa dengan cara membandingkan bahasa pertama dan bahasa kedua yang bertujuan untuk memecahkan masalah pedagogis pengajaran