• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA KEGIATAN EKTRAKURIKULER DI SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN TARI MELINTING MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA KEGIATAN EKTRAKURIKULER DI SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

ALIMAN SURYA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Program Studi Pendidikan Seni Tari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN PERNYATAAN SKRIPSI RIWAYAT HIDUP MOTTO

PERSEMBAHAN SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 6

1.6 Waktu Penelitian ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Pengertian Pembelajaran ... 7

2.2 Teori Belajar ... 7

2.3 Pembelajaran Tari ... 8

2.3.1 Tari ... 8

2.4 Tari Melinting ... 9

2.4.1 Sejarah Tari Melinting ... 9

2.4.2 Fungsi Tari Melinting ... 10

2.4.3 Busana dan Aksesoris Tari Melinting ... 10

2.4.4 Ragam Gerak Tari Melinting ... 12

2.4.5 Musik Iringan ... 25

2.5 Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi Pembelajaran ... 26

2.6 Metode Drill ... 29

2.6.1 Pengertian Metode Drill ... 29

2.6.2 Tujuan Teknik Mengajar Drill ... 30

2.6.3 Kelebihan Metode Drill ... 30

2.6.4 Kelemahan Metode Drill ... 31

(3)

1.3 Teknik Pengumpulan Data ... 35

1.4 Teknik Analisis Data ... 47

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 49

4.1.1 Sejarah Singkat SMK Muhammadiyah 3 Metro ... 49

4.1.2 Visi dan Misi SMK Muhammadiyah 3 Metro ... 50

4.2 Laporan Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 51

4.2.1 Hasil Pertemuan Pertama ... 52

4.2.2 Pembahasan Pertemuan Pertama . ... 56

4.2.3 Hasil Pertemuan Kedua ... 62

4.2.4 Pembahasan Pertemuan Kedua . ... 66

4.2.5 Hasil Pertemuan Ketiga ... 71

4.2.6 Pembahasan Ketiga . ... 75

4.2.7 Hasil Pertemuan Keempat ... 80

4.2.8 Pembahasan Pertemuan Keempat . ... 82

4.2.9 Hasil Pertemuan Kelima ... 87

4.2.10 Pembahasan Pertemuan Kelima . ... 90

4.2.11 Hasil Pertemuan Keenam ... 96

4.2.12 Pembahasan Pertemuan Keenam . ... 98

4.2.13 Hasil Pertemuan Ketujuh ... 104

4.2.14 Pembahasan Pertemuan Ketujuh . ... 106

4.2.15 Hasil Pertemuan Kedelapan ... 112

4.2.16 Pembahasan Pertemuan Kedelapan . ... 114

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 118

5.1Simpulan ... 118

5.2Saran ... 120 DAFTAR PUSTAKA

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, dalam pendidikan nasional berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membetuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdasarkan kehidupan bangsa.

Pada dasarnya pendidikan perlu ditanamkan sejak dini baik di lingkungan formal maupun non formal dan pendidikan juga dapat di ajarkan melalui kebudayaan setempat seperti yang di jelaskan dalam buku Hamalik, Mustika dan Sukarya.

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya, dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekwat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik,2014:3).

(5)

Seni dalam pendidikan pada dasarnya adalah bagaimana seni itu ada dan dimasukkan dalam pendidikan untuk diterapkan atau di ajarakan , agar siswa dapat mengembangkan bakat seni yang dimilikinya. Tujuan pendidikan seni sejalan dengan tanggung jawab yang luas dari pendidikan secara umum (Mustika, 2012:26).

Pendidikan seni diberikan kepada anak dengan berbagai tujuan tetapi semuanya didasari oleh keyakinan bahwa seni membentuk kepekaan anak sejak

pertama kali mereka mengalaminya sebagai bentuk dasar dari ekspresi dan sebagai tanggapan untuk dan dalam kehidupan (Sukarya, 2010: 3.1.3).

Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari guru dan siswa, yang bermuara pada pematangan intelektual, kecakapan hidup, dan keagungan moral. Pembelajaran merupakan salah satu unsur penentu baik tidaknya lulusan yang dihasilkan oleh suatu sistem pendidikan. Pembelajaran ibarat jantung dari proses pendidikan. Pembelajaran yang baik, cenderung menghasilkan lulusan dengan hasil belajar yang baik pula, demikian pula sebaliknya.

(6)

Metode pembelajaran adalah komponen cara pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru dalam menyampaikan pesan atau materi pembelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran. Berbagai metode pembelajaran dapat digunakan oleh guru, baik metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, drill atau latihan dan sebagainya (Siddiq, 2009: 1-20).

Metode drill merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran. Metode drill merupakan suatu cara mengajar dimana siswa melakukan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan itu, bahkan mungkin siswa dapat meningkatkan keterampilan itu dengan sempurna (Roestiyah, 2008: 125).

Tari sebagai bentuk seni tidak hanya sebagai ungkapan gerak, tetapi telah membawa serta nilai rasa irama yang mampu memberikan rasa estetik. Tari sebagai bentuk seni merupakan aktivitas khusus bukan hanya sekedar ungkapan gerak yang emosional atau mengungkapkan perasaan dalam wujud gerak tanpa arah atau tujuan atau hanya menyalurkan kelebihan energi. Kehadiran tari bermula dari rangsangan (stimulus) yang mempengaruhi organ syaraf kinetik manusia. Dengan tujuan tertentu lahir sebagai sebuah perwujudan pola-pola gerak yang bersifat konstruktif.

(7)

masa Ratu ke berapa tidak di ketahui keterangannya. Pada zaman dahulu tarian ini hanya di mainkan pada acara adat (begawi) yang boleh menarikan hanya keluarga Ratu dan para bangswan. Sekitar tahun 1930 tarian ini pertama kali di pentaskan di luar acara adat. Dari sanalah tarian ini mulai berkembang di luar dan di kreasikan sampai sekarang ( Ratu Idil M,2011:14-17).

SMK Muhammadiyah 3 Metro merupakan salah satu Sekolah Swasta yang berada di Kota Metro tepatnya di Jl. Soekarno-Hatta Mulyojati 16B Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, Provinsi Lampung. Pembelajaran Seni Tari di SMK Muhammadiyah 3 Metro masuk pada kegiatan ekstrakurikuler. Pada pembelajaran intrakurikuler di ajarakan Seni Teater.

Salah satu wadah pembinaan peserta didik di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah atau madrasah.

Hal yang membedakan peneliti dengan peneliti lain, penelitian ini pertama kalinya diadakan oleh mahasiswa Seni Tari di SMK Muhammadiyah 3 Metro. Judul yang diambil memiliki perbedaan dengan peneliti lain, yaitu :

1. Pembelajaran tari Melinting Mengunakan Metode Demonstrasi di SMA 3 Bandar Lampung. Wita Asiyah angkatan 2009.

(8)

3. Penerapan Metode Drill dalam Pembelajaran Tari Melinting pada kelas VII.1 di MTS Ma’Arif No 08 Mataram Baru Lampung Timur. Winda

Prastika Ningrum angkatan 2010

4. Pembelajaran Tari Melinting Menggunakan Metode Demonstrasi pada Kegiatan Ekstrakulikuler di SMA N 10 Bandar Lampung. Fatimah Azahrah angkatan 2010

Dari beberapa judul yang di terapkan oleh peneliti terdahulu jelas berbeda dengan peneliti. Kemungkinan persaman hanya pada tari, namun metode yang digunakan berbeda. Ada pun metode yang diterapkan sama tetapi tarian yang di ajarkan berbeda jadi peneliti ingin mencoba mendeskiripsikan pembelajaran tari Melinting dengan menggunakan metode Drill.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut. Bagaimanakah proses pembelajaran tari Melinting menggunakan metode drill di SMK Muhammadiyah 3 Metro?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dijelaskan tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran tari Melinting menggunakan metode drill di SMK Muhammadiyah 3 Metro.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki manfaat, yaitu manfaat praktis.

(9)

pembelajaran, terutama bagi guru tentang bagaimana pembelajaran yang ia

terapkan selama ini.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak yang terlibat mengenai

salah satu tari tradisional Lampung yang tergolong klasik.

3. Mahasiswa pendidikan seni tari diharapkan dapat memanfaatkan hasil

penelitian ini sebagai bahan pengetahuan tentang pembelajaran tari Melinting menggunakan metode drill

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian mencakup subjek penelitian (sasaran) dan objek penelitian (masalah). Adapun subjek penelitian ini adalah siswa-siswi yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah 3 Metro. Objek penelitiannya adalah pembelajaran tari Melinting menggunakan metode drill di SMK Muhammadiyah 3 Metro.

1.6 Waktu Penelitian

(10)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Adanya Tinjauan pustaka pada penelitian ini merupakan ciri bahwa peneliti itu menggunakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dan sumber-sumber buku yang di peroleh diantaranya :

2.1 Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material, meliputi buku-buku, papan tulis, dan kapur, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer. Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya (Hamalik, 2011:57).

2.2 Teori belajar

Menurut Gagne belajar didefinisikan sebagai proses organisme berubah prilakunya akibat suatu pengalaman ( Siregar dan Hartini, 2014: 4).

(11)

Berdasarkan pendapat beberapa ahli dapat disimpukan bahwah belajar adalah perubahan tingkah laku pada individu. Perubahan itu tudak hanya berkaitan dengan hanya penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, harga diri, minat dan watak. Setiap individu dapat dikatakan bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya.

Teori yang digunakan dalam pembelajaran tari Melinting menggunakan teori belajar Kognitivistik dengan metode drill pada kegiatan ekstrakulikuler di SMK Muhammadiyah 3 Metro. Teori kognitivistik lebih menekankan proses belajar dari pada hasil belajar. Dari teori ini belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti suatu usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa. Keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan dan memperaktekan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan (Siregar dan Hartini, 2014:31).

2.3. Pembelajaran Tari

Pembelajaran melalui seni tari memfokuskan pada kemampuan siswa yang menggunakan tarian sebagai suatu alat estetika, memahami struktur gestur dan gerak untuk menangkap dan menyampaikan gagasan, pencitraan dan perasaan (Sukarya, 2010: 3.2.11).

2.3.1 Tari

(12)

diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Jiwa manusia memiliki tiga aspek yang berbeda-beda, yaitu kehendak, akal dan rasa atau emosi. Memang dalam seni tari rasa memegang peranan yang terpenting seperti yang telah dikemukakan oleh Susanne K. Langer, bahwa tari adalah gerak-gerak yang dibentuk secara ekspresif yang diciptakan oleh manusia untuk dapat dinikmati dengan rasa (Sudarsono, 2011:17).

2.4Tari Melinting

2.4.1 Sejarah Tari Melinting

Menurut keterangan Drs. Hi. Fuzie Saleh Pn. Bandar Nata Negara (2011) Tokoh Adat Melinting, nama tari Melinting berkaitan dengan asal tari yang berasal dari Melinting yang sudah ada sejak dulu. tari Melinting sudah di kenal orang dan belum ada satu daerah pun mengklaim tari tersebut milik daerah lain, dan masing-masing daerah mempunyai tari tersendiri (Ratu Idil M, 2011:13-14).

Tari Melinting yang kita sebut sekarang ini adalah peninggalan dari Ratu Melinting di perkirakan telah ada pada abad XVI berarti pada masa Melinting pertama Minak Kejala Bidin atau Puteranya Pn. Panembahan Mas atau anaknya Minak Yuda Resmi, belum ada data yang pasti pada zaman Ratu Melinting ke berapa tarian ini di ciptakan.

(13)

2.4.2 Fungsi Tari Melinting

Pada tarian ini hanya dimainkan pada saat acara adat (Begawi) dan hanya keluarga Ratu dan bangsawan saja yang boleh menarikannya. Setelah perkembangan zaman tari Melinting yang biasa di pentaskan di acara-acara adat menurut keterangan mulai dipentaskan di luar acara adat sekitar tahun 1930 di Teluk Betung atas undangan Residen Lampung Van Royen dari Belanda. Dari sanalah tari Melinting mulai berkembang hingga Pada tahun 1965 Presiden Sukarno meminta kepada pemda Lampung Tengah (Pada waktu itu Bupatinya adalah Bp. Hasan Basri) untuk mementaskan tari Melinting pada acara 17 agustus 1965 di Istora Senayan Jakarta, pada saat itulah atas saran protocol Istana Kepresidenan untuk menambah keindahan tari maka disepakati terjadi perubahan pada tari Melinting dari jumlah penari dan irama. (Ratu Idil M, 2011:13-21)

2.4.3 Busana dan Aksesoris Tari Melinting a. Busana dan Aksesoris Penari Putra

Tabel 2.1 Busana dan Aksesoris Penari Putra

No Busana dan Aksesoris

1 Kopiah emas Melinting

2 Kikat pudang

3 Buturan

4 Papan Jajar

5 Gelang Burung

6 Punduk

7 Gelang Kano

(14)

b. Busana dan Aksesoris Penari Putri

Tabel 2.2 Busana dan Aksesoris Penari Putri

No Busana dan Aksesoris

1 Siger Melinting cadar kuningan

2 Buturan

3 Kain Handak

4 Selendang Jung Sarat

5 Papan Jajar

6 Gelang Burung

7 Gelang Kano

8 Ikat Pinggang Bebiting

9 Gelang Ruwi

10 Kerimbung Andak

9 Gelang Ruwi

10 Kerimbung Andak

11 Kipas

12 Bidak

(15)

11 Kipas

12 Baju Berukat

13 Tapis Cukil

14 Kembang Jukuk Pekang

15 Pandan Emas

16 Rambut Panjang Terurai

2.4.4 Ragam Gerak Tari Melinting a. Ragam Gerak Penari Putra

Tabel 2.3 Ragam Gerak Penari Putra

No Ragam Gerak Uraian Gerak

1 Babar kipas Kedua tangan merapat di

(16)

2 Jong sumbah Posisi kaki dilipat kebelakang diduduki (simpuh), gerakan tangan seperti nomor 1 (babar kipas)

3 Sukhung sekapan Tangan kanan dorong lurus

kedepan, tangan kiri tarik kebelakang tetap di depan dada (biasa dilakukan dalam posisi berdiri atau duduk)

4 Balik palau Tangan kanan rentang ke

samping kanan, tangan kiri ditekuk di depan dada, kaki kiri jinjit kesamping kanan. Hitungan 1 : gerakan kedua tangan kedepan bersamaan kaki kiri napak (telapak kaki menempel dilantai)

(17)

5 Kenui melayang Kedua tangan direntangkan kesamping kanan dan kiri, putar kedua pergelangan tangan berulang-ulang sesuai kebutuhan

6 Nyiduk Posisi badan jongkok

tumpuan kaki kanan, tangan kanan dorong ayun kedepan, tangan kiri ditarik kearah belakang (tetap didepan dada) dilakukan bergantian

7 Salaman Posisi badan jongkok kedua

tangan dirapatkan didepan dada diayun kekanan dan kekiri (dilakukan

(18)

8 Suali Posisi awal badan berdiri tegak

Hitungan 1 : Langkah kaki kanan kedepan bersamaan dorong tangan kiri kedepan Hitungan 2 : langkah kaki kiri kedepan bersamaan dorong tangan kanan kedepan, tangan kiri ditarik kebelakang depan dada

Hitungan 3 : Ulangi gerak hitungan 1

Hitungan 4: Silang kaki kiri didepan kaki kanan, gerakan tangan sama dengan hitungan 2

Hitungan 5 dan 6 : rapatkan kaki kanan sejajar kaki kiri, jongkok, kedua tangan babar kipas

(19)

9 Niti batang Hitungan 1 : Langkahkan kaki kanan, rentangkan tangan kanan kesamping kanan lurus tangan kiri ditekuk depan dada

Hitungan 2 : Rapatkan kaki kiri silang kearah kanan bersamaan memutar badan (setengah lingkaran) sambil merendah, tangan kiri lurus kesamping kiri tangan kanan tekuk didepan dada (biasanya dilakukan untuk perpindahan posisi)

10 Luncat kijang Hitungan 1 : Melompat kaki

kanan kedepan diikuti kaki kiri posisi badan setengah jongkok

(20)

11 Lapah ayun Hitungan 1 : Langkah kaki kanan kedepan dengan tumit gerak kearah depan

Hitungan 2 : Bergantian

dengan kaki kiri dan

seterusnya samping dengan hitungan depan (dilakukan berulang-ulang sesuai dengan kebutuhan)

b. Ragam Gerak Penari Putri

Tabel 2.4 Ragam Gerak Penari Putri

No Ragam Gerak Uraian Gerak

1 Babar kipas Kedua tangan merapat di depan dada,

kemudian di ayun membuka

(21)
(22)
(23)

Gambar 2.20 (Foto, Aliman:2015)

4 Timbangan Posisi badan berdiri tegak kedua kaki

(24)

5 Melayang Posisi badan tegak kesudut kiri kaki dirapatkan kedua tangan ditarik kebelakang lurus pergelanagn tangan diputar kearah dalam (dilakukan dengan posisi tangan dan arah badan bergantian)

6 Ngiyau biyas Posisi badan tegak

Hitungan 1-3 : Kedua tangan sejajar

pinggul kanan putar kedua

pergelangan tangan kearah dalam Hitungan 4 : Kedua tangan digeser atau dipindah sejajar pinggul kiri dengan posisi tangan tegak

Hitungan 5-7 : Lakukan seperti hitungan 3

(25)

7 Nginjak lado

Hitungan 1 : Tepukkan telapak kaki kanan kelantai

(26)

Hitungan 3 : Tepukkan telapak kaki kiri kearah kanan

Hitungan 4 : Angkat dan letakkan tumit kiri kearah kanan

Hitungan 5-8 : Lakukan berlawanan atau kebalikan gerakan hitungan 1-4

8 Nginjak tai manuk

(27)

Hitungan 3 : Lakukan seperti hitungan 1

Hitungan 4 : Langkah kaki kanan kesamping kanan

Hitungan 5-8 : Lakukan gerakan dengan kaki kiri

9 Lapah ayun Posisi badan tegak dan naik turun

(enjot)

Hitungan 1 : Langkah kaki kanan kedepan dengan tumit gesek kearah depan

Hitungan 2 : Bergantian dengan kaki kiri dan seterusnya sampai dengan hitungan delapan.

(28)

2.4.5 Musik Iringan

Tari tak pernah lepas dengan musik, karena yang mengiringi sebuah tarian adalah musik, adapun nama-nama alat musik untuk Tari Melinting adalah :

a. Kolintang, terdiri dari delapan buah. b. Piang, terdiri dari dua buah

c. Petuk terdiri dari satu buah d. Canang terdiri dari satu buah

e. Gong terdiri dari dua buah ( gong besar dan gong kecil). f. Ketapak atau redap terdiri dari satu buah

Adapun jumlah pemusik dalam menjalankan gerakan tari Melinting adalah berjumlah enam oran yang masing-masing berfungsi sebagai 1 orang sebagai pemain kolintang, 1 orang memainkan piang, 1 orang memainkan petuk, 1 orang memainkan canang, 1 orang memaikan gong, 1 orang memainkan ketapak/redap (Sultan Idil, 2012:101).

(29)

Dalam rangka mengiringi tarian tersebut mengunakan instrumen kolintang terdapat berbagai lagu (tabuhan):

a. Tabuh arus yaitu tabuhan pembukaan

b. Tabuh cetik dialunkan pada saat tarian dimulai

c. Tabuh kedanggung yaitu pada para penari mengadakan pertukaran formasi, dan selanjutnya kembali ketabuhan arus pada akhir tarian.

2.5 Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi Pembelajaran

Pengajaran meliputi tiga langkah, yaitu langkah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program pengajaran. Dalam pengajaran sebagai suatu sistem, langkah perencanaan program pengajaran memegang peranan yang sangat penting, sebab menentukan langkah pelaksanaan dan evaluasi. Keterpaduan pengajaran sebagai sistem bukan hanya antara komponen-komponen proses belajar-mengajar, tetapi juga antara langkah yang satu dengan langkah berikutnya (Ibrahim, 2010: 55).

a. Perencanaan Pengajaran

(30)

b.Pelaksanaan dan Evaluasi Pengajaran

Kekuatan dan kelemahan dari program pengajaran yang telah disusun guru biasanya dapat diketahui dengan lebih jelas setelah program tersebut dilaksanakan di kelas dan dievaluasi dengan saksama. Hasil yang diperoleh dari evaluasi yang diadakan akan memberi petunjuk kepada guru tentang bagian-bagian mana dari program tersebut yang sudah berhasil dan bagian-bagian mana pula yang belum berhasil mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. (Ibrahim, 2010: 125).

1. Pelaksanaan Program Pengajaran

Ada empat langkah pokok yang biasa dilakukan dalam keseluruhan proses program pengajaran evaluasi awal, pelaksanaan pengajaran, evaluasi akhir, dan tindak lanjut

a. Evaluasi Awal

Evaluasi awal atau pretest dilakukan sebelum pelajaran diberikan. Tujuan atau fungsinya ialah untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pelajaran yang bersangkutan.

b. Pelaksanaan Pengajaran

Setelah evaluasi awal dilakukan, langkah berikutnya ialah melaksanakan pengajaran sesuai dengan langkah-langkah atau kegiatan belajar-mengajar yang telah direncanakan.

c. Evaluasi Akhir

(31)

dengan evaluasi awal, akan dapat diketahui seberapa jauh efek atau pengaruh dari pengajaran yang telah kita berikan, di samping sekaligus dapat pula kita ketahui bagian-bagian mana dari bahan pengajaran yang masih belum dipahami oleh sebagian besar siswa.

d. Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil-hasil evaluasi yang telah dilakukan, guru dapat merencanakan kegiatan-kegiatan tindak lanjut yang perlu dilakukan, baik berupa upaya perbaikan (remedial) bagi siswa-siswi tertentu, maupun berupa penyempurnaan program pengajaran.

2. Evaluasi Pengajaran

Bloom, Dkk (1971) mendefinisikan evaluasi sebagai kegiatan mengumpulkan fakta atau bukti-bukti secara sistematis untuk menetapkan apakah telah terjadi perubahan pada diri siswa, dan sampai sejauh mana perubahan yang terjadi. (Sukarya,2010:12.1.2) Evaluasi pembelajaran merupakan komponen yang berperan untuk menetapkan keberhasilan dan kegagalan aktivitas pembelajaran

Ada tiga bentuk evaluasi dalam pembalajaran, yaitu evaluasi program pembelajaran, evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.

a. Evaluasi Program Pembelajaran

(32)

program pembelajaran dapat digunakan atau dilaksanakan tapi harus direvisi terlebih dahulu, dan program pembelajaran yang baik dan siap atau dapat digunakan atau dilaksanakan.

b. Evaluasi Proses Pembelajaran

Yaitu evaluasi yang dirancang untuk mengamati proses pembelajaran sedang berlangsung. Artinya, dengan evaluasi proses dapat diketahui bagaimana aktivitas siswa selama pembelajaran, aktivitas guru selama pembelajaran berlangsung, bagaimana keterampilan guru dalam membuka sampai dengan menutup pembelajaran.

c. Evaluasi Hasil Belajar

Yaitu evaluasi yang dirancang untuk mengetahui hasil pembelajaran dalam bentuk hasil atau prestasi belajar siswa. Hasil belajar akan nampak pada tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi dan pengalaman belajar yang dipelajari selama proses pembelajaran. Dengan evaluasi hasil belajar dapat ditetapkan boleh atau tidaknya siswa melanjutkan belajar ke tingkat pembelajaran selanjutnya atau harus mengulang.

2.6 Metode Drill

2.6.1 Pengertian Metode Drill

(33)

2.6.2 Tujuan Teknik Mengajar Drill

Teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan dengan tujuan sebagai berikut. a. Memiliki keterampilan motorik atau gerak; seperti menghafalkan kata-kata,

menulis, mempergunakan alat atau membuat suatu benda; melaksanakan gerak dalam olahraga.

b. Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak. Mengenal benda atau bentuk dalam pelajaran matematika, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya.

c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan – banjir; antara tanda huruf dan bunyi – ng – ny dan sebagainya; penggunaan lambang atau simbol di dalam peta dan lain-lain.

2.6.3 Kelebihan Metode Drill

a. Dapat digunakan untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.

b. Dapat digunakan untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda atau simbol, dan sebagainya.

(34)

2.6.4 Kelemahan Metode Drill

a. Menimbulkan penyesuaian secara statis pada lingkungan.

b. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.

c. Dapat menimbulkan verbalisme, yaitu siswa melakukan saja tanpa mengerti maksud dan tujuan latihan itu.

2.6.5 Langkah-Langkah Pelaksanaan Metode Drill

a. Gunakanlah latihan ini hanya untuk pelajaran atau tindakan yang dilakukan secara otomatis, ialah yang dilakukan siswa tanpa menggunakan pemikiran

dan pertimbangan yang mendalam. Tetapi dapat dilakukan dengan cepat seperti gerak refleks saja, seperti : menghafal, menghitung, lari dan sebagainya.

b. Guru harus memilih latihan yang mempunyai arti luas ialah yang dapat menanamkan pengertian pemahaman akan makna dan tujuan latihan sebelum mereka melakukan.

c. Di dalam latihan pendahuluan instruktur harus lebih menekankan pada

diagnosa, karena latihan permulaan itu kita belum bisa mengharapkan siswa dapat menghasilkan keterampilan yang sempurna. Pada latihan berikutnya guru perlu meneliti kesukaran atau hambatan yang timbul dan dialami siswa.

d. Perlu mengutamakan ketepatan, agar siswa melakukan latihan secara tepat, kemudian diperhatikan kecepatan agar siswa dapat melakukan kecepatan atau keterampilan menurut waktu yang telah ditentukan, juga perlu diperhatikan

(35)

esensial atau yang pokok atau inti; sehingga tidak tenggelam pada hal-hal yang rendah atau tidak perlu kurang diperlukan.

f. Instruktur perlu memperhatikan perbedaan individual siswa sehingga

kemampuan dan kebutuhan siswa masing-masing tersalurkan atau dikembangkan.Maka dalam pelaksanaan latihan guru perlu mengawasi dan memperhatikan latihan perseorangan.

Terdapat beberapa langkah-langkah penggunaan metode drill pada pembelajaran tari Melinting, yaitu sebagai berikut.

a. Tahap Persiapan

Pada tahap persiapan ada beberapa hal yang harus dilakukan:

1. Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses drill atau latihan berakhir;

2. Persiapkan garis besar langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan, seperti menyampaikan 11 ragam gerak putra dan 9 ragam gerak putri pada tari Melinting;

3. Lakukan uji coba latihan

(36)

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan. 1. Langkah pembukaan

Sebelum pengajaran dilakukan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya:

a) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua siswa dapat memerhatikan dan ikut berlatih dengan jelas terhadap apa yang di ajarakan ;

b)Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai oleh siswa;

2. Langkah Pelaksanaan Teknik Drill atau Latihan

Pada langkah pelaksanaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di antaranya: a) Mulailah pengajaran dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, misalnya melalui pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong siswa untuk tertarik memperhatikan apa yang telah di ajarakan . b)Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang

menegangkan;

c) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya pembelajaran dengan memperhatikan reaksi seluruh siswa.

Pada tahap pelaksaan guru mulai mengarahkan siswa untuk mengikuti jalannya pembelajaran yang berkaitan dengan aktifitas belajar yaitu pemanasan yang dilanjutkan dengan pemeragaan ragam gerak tari Melinting, yaitu Babar Kipas, Jong Sumbah, Sukhung Sekapan, Timbangan, Melayang, Ngiyau Biyas, Nginjak

(37)

menirukan dengan bentuk dan hitungan yang tepat dan benar pula. Jika siswa sudah menguasai ragam gerak tari Melinting sesuai dengan ketepatan hitungan siswa baru akan diperkenalkan dengan musik pengiring tari setelah itu siswa sudah dapat dilepas untuk latihan secara kelompok, kemudian menampilkannya di depan kelas dihadapan teman-teman dan guru seni tari.

c. Tahap Mengakhiri Teknik Drill atau Latihan

(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti akan mengamati fakta, gejala-gejala dan objek secara naturalistik yang kemudian menjadi hasil penelitian adalah sebuah kesimpulan tindakan tanpa adanya rekayasa data (manipulasi data). Penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (Sugiyono, 2011:14). Penelitian deskriptif kualitatif yang dimaksud adalah menggambarkan dan menjabarkan proses pembelajaran tari Melinting menggunakan metode drill pada kegiatan ekstrakurikuler di SMK Muhammadiyah 3 Metro.

3.2 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tari berjumlah 11 siswa dan guru seni budaya di SMK Muhammadiyah 3 Metro, proses pembelajaran tari Melinting serta evaluasi tes praktik tari Melinting menggunakan metode drill.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

(39)

3.3.1 Observasi (Pengamatan)

Pengamatan atau observasi (observation) adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis.

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi pada proses pembelajaran tari Melinting menggunakan metode drill yang mencakup aktivitas guru dan siswa, sarana dan prasarana yang ada, serta evaluasi pembelajaran tari Melinting.

3.3.2 Wawancara

Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan pihak yang bersangkutan pada proses penelitian di SMK Muhammadiyah 3 Metro. Wawancara yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Metro yaitu pada guru Seni Budaya di sekolah. Wawancara yang dilakukan yaitu mengenai bagaimana pembelajaran tari yang telah diterapkan di SMK Muhammadiyah 3 Metro.

3.3.3 Dokumetasi

(40)

3.3.4 Tes praktik (perbuatan)

[image:40.595.99.516.318.755.2]

Perolehan data tentang hasil belajar tari Melinting pada siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler digunakan tes praktik perbuatan atau produk gerak-gerak tari Melinting dengan 3 aspek penilaian yaitu kemampuan gerak, ketepatan gerak dengan musik iringan, dan ekspresi saat menari. Untuk menyatakan gerak tari Melinting yang dilakukan siswa sebagai hasil belajar digunakan instrumen yang berupa lembar pengamatan tes praktik sebagai berikut.

Tabel 3.1. Lembar Pengamatan Tes Praktik

No Aspek Indikator Skor Skor Maksimum

1

Wiraga (Kemampuan Gerak)

a. Siswa mampu memeragakan

tari Melinting dengan benar dan menguasai teknik gerak yang sesuai dan baik

5

5 b. Siswa dalam

Memeragakan ragam gerak tari Melinting dan penguasaan hafalan cukup baik

4

c. Siswa hafal akan tetapi terkesan gugup sehingga mengganggu konsentrasi gerak dan teknik hafalan

3

d. Siswa dalam

Memeragakan gerak tari Melinting kurang sesuai dengan teknik yang di ajarkan

2

e. Siswa terlihat sangat tidak tertib gerak pada saat memeragakan gerak tari sehingga urutan gerak menjadi tidak beRaturan dan kurang hafal gerakan

1

2 Wirama

(Ketepatan

Gerak Dengan

Musik)

a. Siswa mampu memeragakan

gerak tari Melinting dengan ketepatan hitungan gerak dan ritme gerak

5

5

b. Siswa dalam

Memperagakan gerak tari Melinting cukup mampu dan sesuai dengan iringan musik

4

c. Siswa mampu

Memeragakan gerak tari Melinting dengan hitungan

(41)

yang sesuai namun kurang tepat menggunkan iringan musik

d. Siswa hanya bisa memeragakan gerak tari Melinting dengan ketepatan hitungan saja tanpa

mempedulikan ritme gerak

2

e. Siswa hanya memeragakan

gerak tari Melinting tanpa mempedulikan hitungan gerak tari dan ritme gerak

1

3 Wirasa

(Ekspresi Saat

Menari)

a. siswa memeragakan ragam gerak tari Melinting penuh penghayatan dengan Senyum pandangan ke depan

5

5 b. Siswa memeragakan gerak tari

Melinting cukup baik dalam penghayatan gerak dengan pandangan kedepan tetapi kurang ekpresi

4

c. Siswa memeragakan gerak tari Melinting masi kurang

penghayatan dengan ekspresi yang kurang terlihat

3

d. Siswa memeragakan gerak tari Melinting dengan ekpresi yang datar

2

e. Siswa memeragakan tari Melinting tidak memiliki ekpresi dan penghayatan yang sesuai

[image:41.595.100.516.83.507.2]

1

Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Penggunaan Metode Drill

No Aspek P.1 P.2 P.3 P.4 P.5 P.6 P.7 P.8

1. Langkah Persiapan

a. Merumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa setelah proses drill

b. Mempersiapkan garis besar langkah-langkah drill yang akan dilakukan

c. Melakukan uji coba drill

(42)

a. Mengatur tempat siswa yang memungkinkan semua siswa dapat memperhatikan dengan jelas apa yang di ajarakan

b. Mengemukakan tujuan yang harus dicapai siswa

c. Mengemukakan

tugas-tugas yang harus dilakukan siswa misalnya untuk mencatat dan memperhatikan hal yang dianggap penting dari pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metode drill

3. Langkah Pelaksanaan

a. Memulai latihan pendahuluan ragam gerak tari Melinting dengan memperagakan ragam gerak di depan siswa dengan kegiatan yang merangsang siswa untuk berfikir, melalui pertanyaan yang menarik sehingga siswa tertarik memperhatikan dan berlatih ragam gerak tari Melinting b. Menciptakan suasana

yang

menyejukkan/rileks dengan menghindari suasana yang menegangkan

c. Semua siswa mengikuti jalannya pembelajaran menggunakan metode drill dengan

(43)

seluruh siswa d. Memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya secara aktif mengenai apa yang telah dipelajari

4. Langkah Mengakhiri

a. Memberikan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran

menggunakan metode drill dan proses pencapaian tujuan pembelajaran b. Melakukan evaluasi

bersama mengenai jalannya proses pembelajaran

[image:43.595.107.517.84.473.2]

menggunakan metode drill untuk perbaikan pada pertemuan selanjutnya

Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Proses Belajar Siswa N

o Per-temuan

Materi Indikator Sk

or Skor

Maksimum

Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

1 1 Babar

kipas, sukhung sekapan dan suali babar kipas, sukhung sekapan dan nginjak tai manuk a.siswa mampu memeragakan tiga ragam gerak tari dengan tepat

b. siswa mampu memeragakan dua ragam gerak

c. siswa mampu memeragakan satu ragam gerak

a.siswa mampu memeragakan tiga ragam gerak tari dengan tepat

b. siswa mampu memeragakan dua ragam gerak

(44)

d. siswa kurang mampu

memeragakan ke tiga ragam gerak

e.siswa tidak mampu

memperagakan ketiga ragam gerak yang di ajarakan

d. siswa kurang mampu

memeragakan ke tiga ragam gerak

e.siswa tidak mampu

memperagakan ketiga ragam gerak yang di ajarakan

2

1

2 2 luncat kijang, kenui melayang, salaman, nyiduk timbangan dan melayang a.siswa mampu memeragakan tiga ragam gerak tari dengan tepat dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

b. siswa mampu memeragakan dua ragam gerak dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

c. siswa mampu memeragakan satu ragam gerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu

d. siswa kurang mampu

memeragakan ke tiga ragam gerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu e.siswa tidak mampu a.siswa mampu memeragakan dua ragam gerak tari dengan tepat dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

b. siswa mampu memeragakan satu ragam gerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu

c. siswa mampu memeragagerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu

(45)

memperagakan ketiga ragam gerak yang di ajarakan dan kurang hafal mengulang gerakan yang lalu memperagakan ragam gerak yang di ajarakan yang lalu

3 3 niti

batang dan balik palau ngiyau biyas dan Nginjak lado a.siswa mampu memeragakan dua ragam gerak tari dengan tepat dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

b. siswa mampu memeragakan satu ragam gerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu

c. siswa mampu memeragagerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu

d. siswa kurang mampu

memeragakan ragam gerak yang lalu

e.siswa tidak mampu

memperagakan

ragam gerak

yang di ajarakan yang lalu

a.siswa mampu memeragakan tiga ragam gerak tari dengan tepat dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

b. siswa mampu memeragakan dua ragam gerak dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

c. siswa mampu memeragakan satu ragam gerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu

d. siswa kurang mampu

(46)

4 4 Jong sembah dan Lapah ayun Jong sumbah dan Lapah ayun a.siswa mampu memeragakan tiga ragam gerak tari dengan tepat dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

b. siswa mampu memeragakan dua ragam gerak dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

c. siswa mampu memeragakan satu ragam gerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu

d. siswa kurang mampu

memeragakan ke tiga ragam gerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu e.siswa tidak mampu memperagakan ketiga ragam gerak yang di ajarakan dan kurang hafal mengulang gerakan yang lalu a.siswa mampu memeragakan tiga ragam gerak tari dengan tepat dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

b. siswa mampu memeragakan dua ragam gerak dan bisa

mengulang gerakan yang lalu

c. siswa mampu memeragakan satu ragam gerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu

d. siswa kurang mampu

memeragakan ke tiga ragam gerak dan bisa mengulang gerakan yang lalu e.siswa tidak mampu memperagakan ketiga ragam gerak yang di ajarakan dan kurang hafal mengulang gerakan yang lalu 5 4 3 2 1 5

5 5 babar

(47)
(48)
(49)

7 7 babar kipas, sukhung sekapan , suali luncat kijang, kenui melayang, salaman, nyiduk, balik palau, niti batang, Jong sembah dan Lapah ayun babar kipas, sukhung sekapan, nginjak.tai manuk, timbangan , melayang ngiyau biyas, Nginjak lado, Jong sumbah dan Lapah ayun a.siswa mmapu mengulang semua gerakan yang di ajarkan dengan tepat

b.siswa cukup baik

memperagakan gerakan yang di ajarkan

c.siswa hanya mampu

memperagakan beberapa gerakan yang di ajarkan

d.siswa hanya mampu

memperagakan gerakan 2 gerakan yang di ajarkan selama pertemuan e.siswa sama sekali tidak mampu memperagakan gerakan yang diajarkana

a.siswa mam pu mengulang semua gerakan yang di ajarkan dengan tepat

b.siswa cukup baik

memperagakan gerakan yang di ajarkan

c.siswa hanya mampu

memperagakan beberapa gerakan yang di ajarkan

d.siswa hanya mampu

memperagakan gerakan 2 gerakan yang di ajarkan selama pertemuan e.siswa sama sekali tidak mampu memperagakan gerakan yang diajarkana 5 4 3 2 1 5

Hasil belajar gerak tari Melinting yang diukur dengan lembar pengamatan tes praktik kemudian diakumulasikan dengan total skor keseluruhan berjumlah 15 sehingga kualitas hasil belajar siswa dapat dilihat menggunakan patokan dengan perhitungan persentase untuk skala lima.

(50)

sudah ditentukan pada tabel lembar pengamatan tes praktik yang memiliki skor maksimal 15. Selanjutnya setelah skor siswa diperoleh maka diolah menjadi nilai dengan rumus berikut:

NS = Skor siswa x Skor Ideal % Skor maksimum

3.4 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain, analisis data dilakukan dengan memilih data mana yang penting untuk di pelajari (Sugiyono, 2011:334).

Analisis data pada penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang telah di reduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah penelitian melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan dapat disusun secara sistem matis dalam bentuk uraian atau laporan terperinci

2. Penyajian Data

(51)

3. Penarikan kesimpulan dan Verifikasi

Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan dengan mencari makna setiap gejala yang diperoleh dari lapangan dan mencatat sesuai alur dan proporsis. Sehingga peneliti dapat menjawab rumusan masalah dalam penelitian.

Langkah-langkah analisis data yaitu :

a) Menganalisis pembelajaran tari Melinting menggunakan metode Drill serta hasil kemampuan gerak siswi pada setiap pertemuan.

b) Menganalisis hasil tes gerak tari Melinting pada evaluasi pembelajaran yang dianalisis menggunakan lembar pengamatan tes praktik dengan baik dan benar.

c) Memberi nilai hasil tes praktik siswa dengan menggunakan rumus persentase

sebagai berikut.

NS = Skor siswa x Skor Ideal % Skor maksimum

[image:51.595.158.408.592.705.2]

d) Menentukan nilai hasil tes praktik yang diakumulasikan kemudian diukur kualitas hasil menarinya menggunakan tolak ukur sebagai berikut.

Tabel 3.7 Penentuan Patokan Dengan Penghitungan Persentase Untuk Skala Lima Interval Persentase

Tingkat Penguasaan Keterangan

85 % - 100 % Baik Sekali

75 % - 84 % Baik

60 % - 74 % Cukup

40 % - 59 % Kurang

0 % - 39 % Gagal

(52)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat di simpulkan hal-hal sebagai berikut. Proses pembelajaran tari Melinting menggunakan metode drill memudahkan proses penyerapan pengetahuan bagi siswa-siswi dalam bidang seni tari. Dalam proses pembelajaran tari Melinting dapat langsung diikuti oleh siswa-siswi sehingga siswa-siswa-siswi dapat mengetahui ragam gerak tari Melinting. Pembelajaran tari Melinting dapat menambah wawasan siswa-siswi mengenai tari tradisional daerah Lampung. Tari Melinting diajarkan dengan menggunakan metode drill.

Dalam pembelajaran tari Melinting siswa-siswi kesulitan ketika diajarkan teknik memegang kipas. Pada siswa banyak ragam gerak tari Melinting yang sulit digerakkan. Ketika latihan tari Melinting menggunakan iringan musik siswa-siswi terlihat kesulitan karena kurang peka terhadap musik. Selain itu kendala lain dalam pembelajaran tari Melinting adalah siswa-siswi kurang fokus ketika latihan sehingga ketika bergerak siswa-siswi lupa urutan gerak tari Melinting tersebut.

(53)

empat sampai delapan kali diulang siswa-siswi tersebut bisa menggerakkan tari Melinting dengan mendapatkan kriteria penilaian keseluruhan baik sesuai dengan yang diajarkan. Dari pertemuan awal sampai dengan pertemuan akhir terlihat peningkatan gerak pada siswa-siswi. Pada pertemuan pertama terlihat bahwa beberapa siswa tidak dapat menggerakkan ragam gerak tari Melinting pada gerak luncat kijang, kenui melayang, salaman, nyiduk dan balik palau.. Dengan dilakukan latihan secara

berulang sampai pada pertemuan kedelapan dapat terlihat bahwa siswa-siswi sudah dapat menggerakkan ragam gerak tari Melinting dari gerak awal sampai dengan gerak terakhir sesuai dengan yang telah diajarkan. Setelah dilatih secara berulang pada setiap pertemuan siswa-siswi mengalami peningkatan gerak dari sulit menggerakkan gerakan tangan dan kaki secara bersamaan serta sulit mempraktikkan penggunaan properti kipas hingga mampu menarikan dengan kriteria penilaian baik.

Pembelajaran tari Melinting menggunakan metode drill membuat siswa-siswi dari tidak bisa menari menjadi bisa dan siswa-siswi yang sudah bisa menari semakin baik lagi.

(54)

siswa-siswi merasa bosan ketika harus melakukan latihan gerak tari secara berulang-ulang sehingga terlihat siswa-siswi kurang serius ketika latihan.

Hasil pembelajaran tari Melinting menggunakan metode drill menunjukkan, siswa-siswi sudah mampu memeragakan tari Melinting dengan ktiteria penilaian baik sesuai dengan yang telah diajarkan.Penilaian diberikan melalui tiga aspek yaitu kemampuan gerak, ketepatan gerak dengan iringan dan ekspresi saat menari. Berdasarkan pengamatan tes praktik dapat diketahui bahwa siswa-siswi yang mendapat kriteria baik sekali (85) berjumlah 2 siswa-siswi , siswa-siswi yang mendapat kriteria baik (81) berjumlah 8 siswa-siswi, siswa-siswi yang mendapat kriteria cukup (74) berjumlah 1 siswa, dan tidak ada siswa-siswi yang mendapatkan kriteria kurang dan gagal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut.

Gambar

Tabel 2.1 Busana dan Aksesoris Penari Putra
Tabel 2.2 Busana dan Aksesoris Penari Putri
Tabel 2.3 Ragam Gerak Penari Putra
Tabel 2.4 Ragam Gerak Penari Putri
+6

Referensi

Dokumen terkait

Kondisi hubungan sosial pedagang dengan pedagang yang lebih dulu sudah menempati lokasi berdagang yang baru di Jalan Kembang Kuning dan Pasar Grand Medaeng

Masalah yang ada pada Dinas Perhubungan Kominfo khususnya pada bagian Pengawasan Dan Pengendalian Lalu Lintas Jalan adalah proses pembuatan laporan dari kegiatan

Tujuan utama pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku generasi penerus bangsa,

Kepala sekolah merupakan sumber data atau informan kunci (key informan) karena kepala sekolah merupakan orang yang mempunyai tanggung jawab dalam pengelolaan quality

Bara api yang dihasilkan akan mampu membakar lebih sempurna uap bahan bakar pada daerah sekitar kawat, sehingga akan mampu meningkatkan luas area temperatur

[r]

Hasil KLT-Bioautografi komponen kimia yang memiliki aktivitas antimikroba dari hasil fraksi ekstrak n-heksan daun botto‟-botto‟ ( Chromolaena odorata L.) adalah fraksi

Berdasarkan hasil pembahasan, hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kepercayaan diri dengan