• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATEMATIKA 1 NEW

N/A
N/A
N/A

Academic year: 2017

Membagikan "MATEMATIKA 1 NEW"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

MATEMATIKA 1

Ronny Susetyoko,

S.Si., M.Si.

(2)

Materi

Fungsi-fungsi di bidang teknik:

bilangan dan interval, konsep dasar fungsi, beberapa fungsi di bidang teknik.

Fungsi Trigonometri: derajat dan

radian, perbandingan trigonometri, fungsi sinus, cosinus dan tangent, identitas trigonometri, pemodelan gelombang menggunakan sin t dan cos t, persamaan trigonometri.

Diferensial: pendekatan grafik

untuk diferensial, limit fungsi, kekontinyuan, diferensial fungsi

aljabar, diferensial beberapa fungsil perkalian dan pembagian, diferensial fungsi implisit, titik optimum

(maksimum dan minimum) dari fungsi dengan satu atau lebih peubah bebas, diferensial parsial.

Integral: integral tak tentu, integral

parsial, integral fungsi-fungsi trigonometri, integral pecahan parsial, integral rangkap dua atau lebih, integral tutup (teorema

Green).

Aljabar Matriks : definisi determinan,

notasi determinan, minor dan kofaktor, nilai determinan, aturan Sarrus, Ekspansi Laplace, penggunaan determinan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier, sifat-sifat determinan, operasi matriks, jenis-jenis matriks, matriks transpose, invers matriks, penyelesaian sistem

persamaan linier, metode Eliminasi Gauss, nilai eigen dan vector eigen, beberapa aplikasi matriks untuk teknik elektronika.

Vektor: definisi, notasi, aljabar vector,

hokum-hukum vector, vector satuan,

komponen-komponen vector, translasi dan rotasi vektor, dot product, cross product, triple product.

Bilangan kompleks: bentuk-bentuk

bilangan kompleks, Teorema D'Moivre theorem, operasi bilangan kompleks, sifat-sifat bilangan kompleks, hokum-hukum bilangan kompleks, aljabar phasor.

Aljabar Matriks : definisi determinan,

notasi determinan, minor dan kofaktor, nilai determinan, aturan Sarrus, Ekspansi Laplace, penggunaan determinan untuk menyelesaikan sistem persamaan linier, sifat-sifat determinan, operasi matriks, jenis-jenis matriks, matriks transpose, invers matriks, penyelesaian sistem

persamaan linier, metode Eliminasi Gauss, nilai eigen dan vector eigen, beberapa aplikasi matriks untuk teknik elektronika.

Vektor: definisi, notasi, aljabar vector, hokum-hukum vector, vector satuan,

komponen-komponen vector, translasi dan rotasi vektor, dot product, cross product, triple product.

Bilangan kompleks: bentuk-bentuk

bilangan kompleks, Teorema D'Moivre theorem, operasi bilangan kompleks, sifat-sifat bilangan kompleks, hokum-hukum bilangan kompleks, aljabar phasor.

(3)

Referensi & Pembobotan Nilai

1) Croft A., Robert D.& Martin H., 2001, Engineering Mathematics : A Foundation for Electronic,

Electrical, Communications and Systems Engineers, Prentice Hall.

2) Kreyszig E., 1988, Advanced Engineering Mathemetics, Sixth Edition, John Willey & Sons

3) Purcell EI., 1984, Calculus with Analytic Geometry, Forth Edition, Prentice-Hall Inc.

4) Spiegel MR & Wospakrik HJ,1991,

Analisis Vektor, Erlangga, Jakarta.

5) Anton HA., 2000, Elementary Linear Algebra, 8th Edition, John

Wiley & Sons.

6) Stroud, KA, Engineering Mathematics, Fifth Edition,

UTS; 40.00% Tugas; 20.00% UAS; 40.00%

Pembobotan Nilai Akhir

(4)

FUNGSI-FUNGSI

DI BIDANG TEKNIK

(5)

Pendahuluan

Suatu fungsi f dari X ke Y adalah suatu aturan di mana setiap

anggota dari X menentukan dengan tunggal satu anggota dari Y.

X dibawa ke f(x), maka y = f(x) didalam Y dinamakan peta

(image) dari x atau dinamakan harga fungsi f di x.

Sebaliknya himpunan x di dalam X yang petanya adalah y elemen

Y dinamakan peta invers (invers image) dari y, simbol f-1(y).

Fungsi dapat digunakan untuk mendeskripsikan perubahan kuantitas, sebagai contoh:

Variasi/karakteristik tegangan yang melaluisebuah komponen

elektronik terhadap waktu

Variasi/karakteristik posisi motor listrik terhadap waktu

Variasi/karakteristik kekuatan sinyal terhadap posisi atau waktu

Pandang Hukum Ohm : V = I R

(6)

Bilangan & Interval

Bilangan dapat dikelompokkan dalam beragam kelas atau

himpunan.

Bilangan bulat (integer), Z : { …, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, …} Bilangan natural, N: {0, 1, 2, 3, …}

Bilangan bulat positif, N+ : {1, 2, 3, …}

Bilangan rasional (p/q), Q : 5/2, 45/1234,-1/7, dll.

Bilangan irrasional (tidak dpt diekspresikan dalam p/q) : p, √2,

dll.

Bilangan riil, R : 1.53, 0.00012876, dll.

Bilangan kompleks, Z : 3 + 2j, 3 + j2, 3 + 2i, dll.

Kadang-kadang kita hanya mengamati pada bagian kecil saja

atau interval tertentu dari suatu garis bilangan riil. Contoh:

interval [1, 3]  1 ≤ x ≤ 3 Interval (1, 3)  1 < x < 3 Interval [1, 3)  1 ≤ x < 3

(7)

Ilustrasi Interval

(8)

Konsep Dasar Fungsi

Contoh :

Diberikan f(x) = 2x +1

Tentukan f(3), f(0), f(-1), f(a), f(t), f(t+3), f(3t/2-t)

Diberikan f(x) = (3-x)/(x2+1)

Tentukan f(3), f(0), f(-1), f(a), f(t), f(t+3), f(3t/2-t)

Argument adalah input suatu fungsi Contoh : y(t) = t2 + t

Tentukan y(t + 2), y(t/2), y(2-t2)

(9)

Variabel Bebas dan Tak

Bebas

Variabel x dalam pasangan berurutan (x,y)

disebut variabel bebas (independent variable) atau argumen dari f, sedangkan y dinamakan variabel tak bebas (dependent variable).

Dalam pemakaian, domain dari variabel

disajikan dengan interval ( himpunan bagian dari himpunan real).

Interval : buka, tutup-buka, buka-tutup, tutup.

(10)

Grafik Fungsi

(11)

Contoh

(12)

Contoh

(13)

Soal-soal

(14)

Definisi parametrik sebuah fungsi

Kadang-kadang penting untuk

mengekspresikan koordinat x dan y dari variabel ketiga yang disebut sebagai

parameter.

Umumnya kita menggunakan t atau q sebagai notasi parameter

Contoh : x = t2 y = 2t , 0 ≤ t ≤ 5

Plot titik-titik (x,y)

(15)

15

Penggabungan operasi dua fungsi

secara berututan akan menghasilkan

sebuah fungsi baru. Penggabungan

tersebut disebut

komposisi fungsi

dan

hasilnya disebut fungsi komposisi.

Jika h(x) = 2x dan g(x) = x

2

maka

y(x) = 2x

2

= 2(g(x)) = h(g(x))

Jika f(t) = 2t + 3 dan g(t) = (t + 1)/2

Tentukan f(g(t)) dan g(f(t))

(16)

16

x

A dipetakan oleh f ke y

B

ditulis f : x → y atau y = f(x)

y

B dipetakan oleh g ke z

C

ditulis g : y → z atau z = g(y)

atau z = g(f(x))

(17)

17

maka fungsi yang memetakan

x

A ke z

C

adalah komposisi fungsi f dan

g

ditulis (g o f)(x) = g(f(x))

A

B

C

x

f

y

g

z

(18)

18

contoh 1

f : A → B dan g: B → C

didefinisikan seperti pada

gambar

Tentukan (g o f)(a) dan (g o f)

(b)

A

B

C

(19)

19

Jawab:

A

B

C

a

b

p

q

1

2

3

f

g

f(a) = 1 dan g(1) = q

Jadi (g o f)(a) = g(f(a)) =

g(1) q

(20)

20

A

B

C

a

b

p

q

1

2

3

f

g

f(b) = 3 dan g(3) = p

Jadi (g o f) = g(f(b)) = g(3)

= p

(21)

21

contoh 2

Ditentukan g(f(x)) = f(g(x)).

Jika f(x) = 2x + p dan

(22)

22

Jawab:

f(x) = 2x + p dan g(x) = 3x + 120

g(f(x)) = f(g(x))

g(2x+ p) = f(3x + 120)

3(2x + p) + 120 = 2(3x +

120) + p

6x + 3p + 120 = 6x + 360 +

p

(23)

23

Sifat Komposisi Fungsi

1.Tidak komutatif:

f o g ≠ g o f

2. Bersifat assosiatif:

f o (g o h) = (f o g) o h = f

o g o h

3. Memiliki fungsi identitas:

I(x) = x

(24)

Invers Fungsi

f(f-1(x)) = f-1(f(x)) = x

Contoh :

f(x) = 5x maka f-1(x) = x/5 f(x) = 2x + 1, tentukan f-1(x) g(x) = (x-1)/2, tentukan g-1(x)

(25)

Fungsi Kontinyu & Kontinyu sebagian-sebagian

(26)

Fungsi Periodik

(27)

Soal-soal

(28)

FUNGSI-FUNGSI

TRIGONOMETRI

(29)

Derajat dan Radian

(30)

LIMIT & KEKONTINUAN

(31)

Pemanasan

Matematika 1 - bangrs 31

Jika

Tentukan :

2

x

3

x

1

x

2

x

3

)

x

(

f

2 2

)

x

(

f

lim

)

A

(

3 x  

)

x

(

f

lim

)

B

(

1 x  
(32)

Definisi

f(x) dikatakan mempunyai limit L untuk

x  x0, bila setiap bilangan positif h yang diberikan, dapat ditunjukkan bilangan positif  sedemikian hingga untuk semua harga x yang memenuhi 0 < |x – x0| <  berlaku

|f(x) – L| < h.

Pernyataan 0 < |x – x0| <  berarti untuk semua x yang memenuhi x0 –  < x < x0 + 

(33)

Ilustrasi

(34)
(35)

Contoh

(36)

Kontinuitas

(37)

Kontinuitas

Fungsi f(x) adalah kontinu di titik x = x0 jika limit kiri dan limit kanan dari f(x) adalah sama. Fungsi f(x) adalah kontinu di titik x = x0, bila

untuk setiap h > 0 dapat dicari bilangan

positif  sedemikian hingga |f(x) – f(x0)| < h untuk |x – x0| <  atau x0 –  < x < x0 + .

(38)

Soal-soal

(39)

DIFERENSIAL

(Turunan)

(40)

Turunan Fungsi Aljabar

(41)

Secara Geometri

(42)
(43)

Turunan Baku

(44)
(45)

Fungsi dari Suatu Fungsi

(46)
(47)

Perkalian & Pembagian

(48)

Contoh

(49)

Soal-soal

(50)

Bagaimana jika fungsinya lebih dari dua?Contoh :

y = uvw y = uv/w y = u/vw y = tu/vw Dll.

di mana t, u, v, w adalah fungsi dalam x.

Solusi : memakai turunan logaritmik (natural)

(51)

Contoh

(52)

Soal-soal Terapan

(53)

Fungsi Implisit

Jika y terdefinisi sepenuhnya oleh x maka y disebut fungsi eksplisit dari x.

Contoh :

 y = x4 – 3x2 + 1  Y = 3x2 + cos x

Kadang tidak dapat/tidak perlu y dipisah

sendiri, maka y disebut fungsi implisit dari x. Contoh :

 y = xy + sin y – 2  x2 + 2xy + 3y2 = 4

(54)

Contoh :

(55)

Soal-soal Campuran

(56)

Titik Balik (maks/Min)

Macam-macam : Titik maksimum Titik minimum Titik belok

Titik balik : turunan pertama = nolTurunan kedua :

Negatif  titik maksimum Positif  titik minimum Nol  titik belok

(57)

Ilustrasi

(58)

Soal-soal

(59)

Soal cerita

(60)

Turunan Parsial

Misal z = f(x,y) = x2-4xy+y3

Variabel x dan y merupakan fungsi dari variabel

z

Variabel z bergantung pada variabel x dan y Variabel z dipengaruhi oleh variabel x dan y

Bagaimana perubahan z terhadap x jika y

konstan?

Bagaimana perubahan z terhadap y jika x

konstan?

Bagaimana perubahan z thd y, kemudian thd x

Matematika 1 - bangrs 60

y x x z 4 2     2 3

4x y

y z     

4 3 2

4
(61)

Soal-soal

Tentukan

Tentukan nilai a dan b berdasarkan

informasi data sampel berpasangan (x,y).

Matematika 1 - bangrs 61

3

2 4 )

(

z

xy x

w  

3

3 2 2 4 )

(

z xy x

w  

3 3 2

2 4 ) (3 2 )

( yz yz x z xy x w    2 1 )

( i i

n

i

bx a

y

E

 

z y x w d x y w y x w d z w y w x w             

 2 2 3

, ,

, ,

(62)

INTEGRAL

(63)

Apa beda sigma & integral?

(64)

Integral Baku

(65)

Contoh

2

sinh

xdx

2

cosh

x

c

Matematika 1 - bangrs 65

e5xdxe5xc

5 1

x6dxx7  c

7 4 4 c x dx x dx

x

 

2 3 2 1 3 2

dxxc

x 5ln

5 c dx x x  

(66)

Fungsi Suatu Fungsi Linier

(67)

Integral dalam bentuk

f’(x)/f(x) dan f(x)f’(x)

(68)

Soal-soal

(69)

Integral Parsial

(70)

Contoh

(71)

Soal-soal

(72)

Integral Dengan Pecahan Parsial

(73)

Contoh

(74)

Contoh

(75)

Soal-soal

(76)

Integral Lipat Dua

(77)

DETERMINAN

Ronny Susetyoko

(78)

Definisi

Asumsikan A adalah suatu matriks bujur sangkar, fungsi determinan, det(A) adalah jumlah semua hasil kali dasar bertanda dari A.

atau

Determinan ordo n ialah suatu skalar yang terkait dengan sebuah matriks bujur sangkar A yang berordo n.

Notasi :

det(A) atau |A| atau |aij|

(79)

Contoh

(80)

Minor & Kofaktor Determinan

Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar, maka Minor elemen aij (Mij) didefinisikan sebagai determinan sub-matriks yang masih tersisa setelah baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan

Kofaktor elemen aij dinyatakan sebagai kij = (-1)i+j Mij

(81)

Menghitung Minor dan Kofaktor

(82)

Beda Kofaktor & Minor

Matematika 1 - bangrs 82

Kofaktor dan minor suatu elemen aij hanya

(83)

Nilai Determinan

Matematika 1 - bangrs 83

(84)

Nilai Determinan

Matematika 1 - bangrs 84

b). Ekspansi Laplace (n >= 3)

Nilai determinan adalah jumlah

perkalian elemen-elemen dari

(85)

Contoh :

Matematika 1 - bangrs 85

Dari soal sebelumnya,

Ekspansi Laplace baris ke – 1 :

Coba gunakan ekspansi Laplace pada baris-baris atau kolom-kolom yang lain, kemudian bandingkan hasilnya!

Tips : Pilih baris atau kolom yang banyak

(86)

Sifat-Sifat Determinan

Matematika 1 - bangrs 86

1. det(A) = 0 jika dalam suatu baris/kolom

semua elemennya nol

(87)

Sifat-Sifat Determinan

Matematika 1 - bangrs 87

3). Nilai determinan menjadi k kali bila dalam satu baris/kolom dikalikan dengan k (suatu skalar).

(88)

Sifat-Sifat Determinan

Matematika 1 - bangrs 88

4. det(A) = 0 jika 2 baris/kolom sebanding.

(89)

Sifat-Sifat Determinan

Matematika 1 - bangrs 89

6). Nilai determinan tidak berubah jika baris/kolom ke – i ditambah k kali baris/kolom ke – j.

Dari soal sifat 6), baris 1 ditambah 3 kali baris 2 :

7). Elemen sebuah baris/kolom memuat 2 buah suku maka determinan tersebut

(90)

Teorema

Jika A adalah matriks segitiga n x n (segitiga atas, segitiga bawah, atau diagonal), maka det(A) adalah hasil kali elemen-elemen diagonal utamanya, yaitu det(A) = a11a22...ann .

Catatan

Untuk mempermudah perhitungan nilai determinan, dapat menggunakan sifat-sifat tersebut.

(91)

Contoh

(92)

Sifat-Sifat Lain

Matematika 1 - bangrs 92

Jika A dan B adalah matriks bujur sangkar dengan ukuran yang sama, maka det(AB) = det(A) det(B).

Suatu matriks bujur sangkar ada inversnya jika det(A) 0.

(93)

Manfaat

penyelesaian sistem persamaan liniermenghitung matriks invers

menentukan karakteristik suatu sistem linier

(94)

Penyelesaian Sistem Persamaan Linier

(95)

Sistem Persamaan Linier Berbentuk Ax = x

Banyak aplikasi aljabar linier yang membahas masalah sistem n persamaan linier dalam n peubah yang dinyatakan dalam bentuk :

Ax = x

{A matriks bujur sangkar, x vektor, dan  suatu skalar}

Sistem ini merupakan sistem linier homogen tersamar, karena dapat ditulis ulang sebagai :

Ax = xAx – x = 0 atau dengan menyelipkan matriks identitas dan memfaktor-kannya :

(A - I )x = 0 *)

(96)

Contoh

(97)

Yang Menarik?

Matematika 1 - bangrs 97

Masalah utama yang menarik dalam sistem linier

*) adalah menentukan nilai-nilai di mana sistem tersebut mempunyai suatu penyelesaian tak-trivial. Nilai  disebut suatu nilai karakteristik atau nilai eigen dari A. Maka penyelesaian tak trivial dari *) disebut vektor eigen dari A yang berpadanan dengan.

Sistem (A - I )x = 0 mempunyai penyelesaian

tak trivial jika dan hanya jika :

 disebut persamaan karakteristik

Catatan : eigen value, campuran bahasa Jerman &

(98)

Soal Latihan

(99)

Soal Latihan

(100)

Soal Latihan

(101)

MATRIKS

(102)

Definisi

Matematika 1 - bangrs 102

(103)

Operasi Matriks

Penjumlahan (syarat : ordo sama)

Perkalian skalar dengan matriks

Perkalian matriks

(syarat : jumlah kolom matriks-1 = jumlah baris matriks-2)

(104)

Hukum-Hukum

1. A(B + C) = AB + AC H. Distributif I 2. (A + B)C = AC + AB H. Distributif II 3. A(BC) = (AB)C  H. Asosiatif

4. AB BA  general

5. AB = 0  tidak harus A = 0 atau B = 0 atau A & B nol.

6. Jika AB = AC  belum tentu AB = AC atau B = C

(105)

Jenis-Jenis Matriks

Matematika 1 - bangrs 105

1. Matriks Bujur sangkar (jumlah baris = jumlah kolom)

(106)

Jenis-Jenis Matriks

(107)

Jenis-Jenis Matriks

(108)

Jenis-Jenis Matriks

(109)

Jenis-Jenis Matriks

(110)

Jenis-Jenis Matriks

(111)

Jenis-Jenis Matriks Yang Lain

Matriks Bidiagonal AtasMatriks Bidiagonal BawahMatriks Tridiagonal

 Matriks Hermitian  Matriks Singulardll.

(112)

Penyelesaian Sistem Persamaan Linier

Metode grafis ( maksimum 3 variabel)Eliminasi

Subtitusi

Determinan

Eliminasi GaussGauss-JordanGauss-SeidelDll.

(113)

Operasi Dasar

Operasi Dasar Persamaan

Pertukaran tempat dua persamaan

Perkalian persamaan dengan konstanta bukan nol Penjumlahan kelipatan persamaan yang satu ke

persamaan lain

Operasi Dasar Baris

Pertukaran tempat dua baris

Perkalian baris dengan konstanta bukan nol

Penjumlahan kelipatan baris yang satu dengan yang

lain.

Juga disebut Operasi Baris Elementer (OBE)

(114)

Rank (Pangkat) Matriks

Banyaknya vektor baris yang bebas linier dalam

suatu matriks

Banyaknya maksimum vektor-vektor kolom

yang bebas linier dalam suatu matriks

Jika matriks bujur sangkar : ordo minor terbesar

suatu matriks yang determinannya tidak nol.

(115)

Kebebasan dan ketidakbebasan linier

Bebas linier jika p baris mempunyai rank p. Tidak bebas linier jika rank < p.

(116)

Solusi Sistem Persamaan Linier

Tidak mempunyai solusi jika matriks A dan matriks augmented A mempunyai rank yang sama.

Solusi tunggal, jika rank-nya sama dengan jumlah variabel ( r = n).

Jika r < n maka sistem mempunyai solusi tak berhingga.

Jika solusi ada maka dapat diselesaikan dengan Eliminasi Gauss.

(117)

Penerapan

Soal-soal terapan H. Kirrchoff I dan II ( T. Elektronika)

Transformasi Linier

Curve Fititing (Interpolasi & Regresi Linier) Markov Chains

Programa Linier

Assignment (Penugasan)Database

Analisis Komponen Utama (termasuk Trans.Linier)

Catt. Lebih detail akan dijelaskan di mata

kuliah Aljabar Matriks.

(118)

Eliminasi Gauss

Eliminasi Gauss merupakan pengembangan dari dari cara eliminasi, yaitu menghilangkan atau mengurangi jumlah variabel sehingga dapat diperoleh nilai dari suatu variable

bebas. Cara eliminasi ini sudah banyak dikenal. Untuk menggunakan metode

eliminasi Gauss ini, terlebih dahulu bentuk matrik diubah menjadi augmented matrik .

(119)

Augmented Matrix

(120)
(121)
(122)
(123)

VEKTOR

(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)

BILANGAN KOMPLEKS

(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengungkapkan apa saja cap/label penggolongan PSK di tempat karaoke XH di Jember, selain itu juga mengungkapkan kekerasan yang terjadi pada Pekerja Seks

3. Variabel pengendali, yaitu guru yang mengajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama yaitu peneliti sendiri, serta waktu pembelajaran kedua

Salah satu usaha efektif untuk menjawab permasalahan di atas adalah dengan bisnis yang mudah dan menjanjikan bagi mahasiswa dengan inovasi terbaru jajanan klepon

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul, “ Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Pembelajaran Telaah Yurisprudensi dengan Metode Dialog Socrates

[r]

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap dipersidangan, Majelis memperoleh fakta bahwa benar terdakwa sama sekali tidak ada memperoleh harta benda dari tindak

masyarakat keturunan Yahudi Ashkenazi dan umumnya timbul usia 60 tahun.11.2 DefinisiPemphigus adalah penyakit berlepuh yang dapat mengenai kulit dan membran mukosa, ditandai dengan

Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk membuat strategi bersaing dalam bentuk skripsi pada salah satu salon kecantikan di kota Medan yaitu