• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEMRESPIRASI DI KELAS XI IPA SMA SWASTA KARTIKA I-2 MEDAN T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS YANG DIAJARKAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI SISTEMRESPIRASI DI KELAS XI IPA SMA SWASTA KARTIKA I-2 MEDAN T.P 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

MASALAH PADA MATERI SISTEM RESPIRASI DIKELAS XI IPA SMA SWASTA KARTIKA I-2MEDAN T.P 2015/2016

Oleh :

Devi Fitri Anggraeni 4123141020

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

Perbandingan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing

dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Sistem Respirasi di Kelas XI Ipa Sma Swasta

KartikaI-2 Medan T.P 2015/2016

Devi Fitri Anggraeni (NIM 4123141020)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis yang diajar dengan menggunakan model Inkuiri Terbimbing dan model Pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem respirasi di kelas XI IPA SMA Swasta Kartika I-2 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Swasta Kartika I-2 Medan yang berjumlah 749 siswa dan sampel diambil dengan teknik random sampling yang berjumlah 72 siswa. Adanya perbandingan hasil belajar antara model inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah dibuktikan melalui pengujian hipotesiss dengan menggunakan uji-t dan taraf signifikan jika < 0.05 H0 ditolak, jika > 0,05 Ha diterima, hasil analisis uji-t hasil belajar diperoleh probabilitas sig 0,994 > 0,05, sedangkan analisis uji-t berpikir kritis diperoleh probabilitas sig 0,080 > 0,05. Dengan perbandingan hail belajar inkuiri terbimbing dan PBL sebesar 2,01 : 1,89 dan perbandingan berpikir kritis inkuiri terbimbing dan PBL sebesar 1,95 : 1,84. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbandingan hasil belajar dan kemampuan berpikir keritis yang diajar dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah pada mataeri sistem respirasi di kelas XI Ipa SMA Swasta Kartika I-2 Medan T.P 2015/2016.

(5)

Determine The Compare Of The Result Of Study The Ability Of The Critically Thinking By Using The Guidance Inquiry Model

Of Study and The Model Of Study Basic On Respiration System Material In XI IPA SMA Swasta Kartika

1-2 Medan Learning Year 2015/2016

Devi Fitri Anggraeni (NIM 4123141020) ABSTRACT

This study aims to determine the compare of the result of study the ability of teh critically thinking by using the guidance inquiry model of study and the model of problem Basic Learning on respiration System material in XI IPA SMA Swasta Kartika 1-2 Medan learning year 2015/2016. The kind of this research is Quasi Experiment. The population of this research were all students in Class XI IPA SMA Swasta Kartika 1-2 Medan were 749 and the sample were 72. The differences of the result of study between guidence inquiry model and Problem Basic Learning proved by hypotheses testing by using t test with the level of significenses < 0,05 H0 is refused, if significanses > 0,05 Ha is accepted. Result analysis t test of study the ability get sig 0,994 > 0,05 than analysis t test critically thingking get probability sig 0,080 > 0,05. With determine the compare of the result of study guidance inquiry model and Problem based learning model are 2,01 : 1,89. And determine critically thingking guidance inquiry model and Problem based learning model are 1, 95 : 1,84. So the conclusion is there was a differences about the result of study and the ability of critically thinking which teached by inquiry guidence of learning model and by using the model of study problem Basic Learning in respiration system material in class XI IPA SMA Swasta Kartika 1-2 Medan Learning Year 2015/2016.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur yang tiada terhingga penulis ucapkan kepada Allah

Subhanahu Wata’ala yang Maha Pengasih dan Penyayang atas segala nikmat dan

hidayah-Nya yang memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallaullaahu’alayhi Wasallam.

Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis yang Diajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Sistem Respirasi Kelas XI IPA di SMA Swasta Kartika I-2 MedanT.P 2015/2016” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Mufti Sudibyo, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Rer. Nat B. Manurung, M.Si, Ibu Dr. Martina Restuati, M.Si dan Bapak Amrizal, S.Si, M.Pd, terimakasih juga penulis ucapkan kepada bapak Dr. Hasruddin, M.Pd yang telah memberikan masukan dan saran sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ibu Dra. Uswatun Hasanah, M. Si, selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen staf pegawai jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan disampaikan juga kepada Bapak Kepala Sekolah SMA Swasta Kartika I-2 Medan Bapak Drs. Sujarwo beserta staf pegawai SMA Swasta Kartika I-2 Medan, dan terimakasih juga kepada bapak Liza Aulia, S.Pd dan siswa/siswi SMA Swasta Kartika I-2 Medan yang sudah banyak membantu penulis.

(7)

Muhammad Rizky Armanda, beserta sanak keluarga yang telah memberikan doa, kasih sayang dan dukungan baik material maupun spiritual.

Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Ten Teens “Septa Sophiana Sinuraya, Lola Vista F Sinaga, Tuti Wardani Bako, Debby Oktoberliana S, Mariana L Pakpahan, Arisamala L Tobing, Nurhalimah S, Irma Hidayati, Debora Beatrix S”. dan kepada sahabat-sahabatku kelas BIO DIK A 2012 serta teman-teman PPLT Unimed 2015 “Dian Sari, Meilisa Nurfiddini, Rizka Amanda, Siti Wulandari, Hasanah L, Soliha, Shinta, Dessy Novita Sari, Lestari Indah Pratiwi, Jafar Siddik, Nanda Syuhada, Rio Windra, Yoksan Sitohang, Rizky Ikhwan Pratama, Fadiyah Hani Sabila, Triwidiyanti, Zheny C Maghribi, Aisyah. yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan bagi dunia pendidikan.

Medan, Juni 2016 Penulis

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Identifikasi Masalah 4

1.3Batasan Masalah 5

1.4Rumusan Masalah 5

1.5Tujuan Penelitian 5

1.6Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis 7

2.1.1 Artikulasi Model-model Pembelajaran 7

2.1.2 Model Pembelajaran Inquiry 8

2.1.2.1. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) 11

2.1.2.2. Pelaksanaan Model Inkuiri 13

2.1.2.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Inkuiri 14 2.1.3. Model Pembelajaran Problem Based Learning 14 2.1.3.1. Langkah-langkah dalam Problem Based Learning 15 2.1.3.2. Kelebihan dan Kekurangan Problem Based Learning 16

2.1.4. Hasil Belajar 17

2.1.5. Kemampuan Berpikir Kritis 17

2.1.5.1. Pengertian dan Kemampuan Berpikir Kritis 18 2.1.5.2. Tujuan dan Manfaat Berpikir Kritis 20

2.1.6. Lembar Kerja Siswa (LKS) 21

2.1.7. Sistem Respirasi Pada Manusia 23

2.1.7.1. Alat-alat Pernapasan 23

2.1.7.2. Mekanisme Pernapasan 25

(9)

2.1.7.4. Pertukaran Gas Dalam Pernapasan 28 2.1.7.5. Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Pernapasan 29

2.1.8. Alat Uji Pernapasan 31

2.1.9. Hipotesis Penelitian 33

2.1.9.1. Hipotesis Verbal 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 34

3.2 Populasi dan Sampel 34

3.2.1 Populasi 34

3.2.2 Sampel 34

3.3 Jenis dan Desain Penelitian 34

3.3.1. Jenis Penelitian 34

3.3.2. Desain Penelitian 34

3.4. Variabel Penelitian 35

3.5. Definisi Operasional Variabel 35

3.6. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan 36

3.7. Pelaksanaan Praktikum 38

3.8. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 42

3.8.1. Teknik Pengumpulan Data 42

3.8.2. Instrumen Penelitian 42

3.9. Validasi Instrumen Tes 44

3.9.1. Validitas Butir Tes 44

3.9.2. Reliabilitas Tes 44

3.9.3. Daya Pembeda 45

3.10. Tingkat Kesukaran 46

3.11. Teknik Analisis Data 47

3.11.1. Pengujian Persyaratan Analisis Data 47

3.11.1.1. Uji Normalitas Data 47

3.11.1.2. Uji Prasyarat Homogenitas Data 47

3.11.1.3. Uji Hipotesis 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Data Hasil Penelitian 49

4.2. Analisis Data 50

4.2.1. Analisis Prasyarat Data 50

42.1.1. Uji Normalitas Data 50

4.2.1.2. Uji Homogenitas Data 50

4.2.2. Analisis Hipotesis 50

(10)

ix

Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing dan PBL 51 4.2.2.2. Perbandingan Berpikir Keritis yang Diajarkan

Menggunakan Model Inkuiri Terbimbing dan PBL 52

4.3. Pembahasan 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 61

5.2. Saran 61

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Alveolus 25

Gambar 2.2. Mekanisme Pernapasan 26

Gambar 2.3. Pertukaran O2 dan CO2 di Alveolus 29 Gambar 2.4. Alat Uji Sederhana Kapasitas Vital Paru-Paru 31 Gambar 3.1. Bagan Rancangan Prosedur Pelaksanaan Penelitian 41 Gambar 4.1. Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model

Inkuiri Terbimbing dan Model PBL. 51 Gambar 4.2. Perbandingan Berpikir Keritis Menggunakan

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Tahapan Pembelajaran Inkuiri 10

Tabel 2.2. Tahapan dalam Pembelajaran Problem Based Learning 15 Tabel 2.3. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis 20

Tabel 2.4. Alat dan Bahan 32

Tabel 2.5. Prosedur Kerja 32

Tabel 2.6. Hasil Pengamatan 32

Tabel 3.1. Desain Penelitian 35

Tabel 3.2. Alat dan Bahan 38

Tabel 3.3. Prosedur Kerja 39

Tabel 3.4. Hasil Pengamatan 40

Tabel 3.5. Kisi-kisi Soal Ranah Kognitif 42 Tabel 3.6. Kisi-kisi Tes Berpikir Kritis 43 Tabel 3.7. Penilaian Kemampuan Berpikir Kritis 44 Tabel 3.8. Kategori Reliabilitas Suatu Tes 45 Tabel 3.9. Kategori Indeks Daya Pembeda Suatu Tes 46

Tabel 3.10.Kriteria Kesukaran Soal 47

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 62

Lampiran 2. RPP Inkuiri Terbimbing 66 Lampiran 3. RPP Pembelajaran Berbasis Masalah 83

Lampiran 4. Tes Kognitif Hasil Belajar 98

Lampiran 5. Kunci Jawaban 108

Lampiran 6a. Instrumen Prestes Materi Sistem Respirasi 109 Lampiran 6b Instrumen Posttest Materi Sistem Respirasi 116

Lampiran 7a. Kunci Jawaban Pretest 123

Lampiran 7b. Kunci Jawaban Posttest 124

Lampiran 8. Lembar Kerja Siswa 125

Lampiran 9. Data LKS Kelas Inkuiri Terbimbing 131

Lampiran 10. Data LKS Kelas PBL 134

Lampiran 11. Rubrik Berpikir Keritis 137

Lampiran 12. Berpikir Keritis 143

Lampiran 13. Kunci Jawaban Berpikir Keritis 149 Lampiran 14. Tabel Data Validitas Soal Hasil Belajar 150

Lampiran 15. Uji Validitas 151

Lampiran 16. Analisis Varians Butir Soal 152 Lampiran 17. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 153 Lampiran 18. Perhitungan Daya Beda Soal 155 Lampiran 19. Tabulasi Nilai Hasil Belajar 157 Lampiran 20. Uji Validitas Soal Tes Berpikir Keritis 158

Lampiran 21. Validitas Instrumen 159

Lampiran 22. Uji Tingkat Kesukaran dan Daya Beda Soal

Berpikir Keritis 160

Lampiran 23. Tabulasi Nilai Berpikir Keritis 161 Lampiran 24. Deskriptif Data Penelitian 162 Lampiran 25. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar 163 Lampiran 26. Hasil Uji Homogentitas Data Hasil Belajar 164 Lampiran 27. Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar 165 Lampiran 28. Hasil Uji Normalitas Data Berpikir Keritis 166 Lampiran 29. Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar 167 Lampiran 30. Hasil Uji Hipotesis Data Berpikir Keritis 168

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pada proses belajar mengajar ada interkasi atau hubungan timbal balik antara siswa dengan guru, dimana siswa menerima pelajaran yang diajarkan oleh guru. Guru mengajar dengan menstimulasi, membimbing siswa dan mengarahkan siswa mempelajari bahan pelajaran sesuai tujuan yang ingin dicapai. Setiap keinginan pembelajaran tentunya ada tujuan pembelajaran, dimana tujuan pembelajaran ini tidak akan tercapai tanpa adanya penggunaan model pengajaran yang tepat. Djamarah (2010) menyatakan bahwa model adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, model diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang inigin dicapai setelah pelajaran berakhir.

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang di dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan seseorang untuk menghapal informasi. Otak seseorang dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi yang diingatnya itu untuk dihubungkan dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika seseorang siswa lulus dari sekolah, mereka pintar teoritis tetapi mereka miskin aplikasi. Dengan kata lain, proses pendidikan kita tidak diarahkan membentuk manusia cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah, serta tidak diarahkan untuk membentuk manusia yang kreatif dan inovatif (Irma, 2014).

(15)

materi yang diajarkan. Selain itu juga peneliti melakukan tanya jawab dengan beberapa orang siswa – siswi SMA Kartika I – 2 Medan yang menyatakan bahwa praktikum sangat jarang dilakukan selama satu semester. Jarangnya melakukan praktikum akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.

Adanya kecenderungan dimana guru-guru pada umumnya menyajikan materi pelajaran dengan konvensional, dinilai kurang mampu meningkatkan hasil belajar siswa karena tidak ikut berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Disamping itu model ini tidak dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan keberanian mengemukakan pendapat sehingga penerimaan siswa terhadap materi pelajaran tidak terkesan secara mendalam dan siswa cenderung menjadi bosan dan malas. hal ini menyebabkan hasil belajar yang diperoleh siswa rendah dan berada dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan yaitu 72. Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas XI yaitu 70 untuk mata pelajaran biologi.

(16)

3

model Problem Based Learning. Model Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa. Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah

Dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti membandingkan dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah. Masing-masing model pembelajaran tersebut memiliki karakteristik, kelebihan dan kelemahan masing-masing yang berbeda antara model yang satu dengan model lainnya. Adanya perbedaan tersebut, maka memungkinkan adanya perbandingan hasil belajar yang diraih oleh siswa, khususnya hasil belajar dalam Biologi. Model inkuiri terbimbing telah terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan penelitian yang dilakukan Siagian (2011) di SMAN 14 Medan didapatkan nilai rata-rata pre-test untuk kelas inkuiri terbimbing sebesar 3,36 dan nilai rata-rata post-test 7,48 maka peningkatan rata-ratanya sebesar 4,12. Selain itu model pembelajaran berbasis masalah juga terbukti berhasil meningkatkan hasil belajar siswa berdasarkan penelitian yang dilakukan Rukman (2013) di SMAN 1 Natar Lampung Selatan didapatkan nilai pre-test untuk kelas pembelajaran berbasis masalah sebesar 37% dan nilai rata-rata post-test sebesar 79% maka peningkatan nilainya sebesar 42%. Dari hasil penelitian tersebut ternyata penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi Biologi.

(17)

memanfaatkan barang – barang bekas yang mudah ditemukan dilingkungan sekitar.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, peneliti menyadari bahwa perlu untuk mewujudkan pemahaman siswa terkait materi sistem respirasi. Model pembelajaran Inkuiri dan model pembelajaran berbasis masalah merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang cocok di terapkan untuk melatih siswa bekerja secara ilmiah dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, kemampuan berpikir kritis siswa untuk mewujudkan tujuan pembelajaran Biologi.

Dengan adanya kesamaan peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah tersebut, peneliti ingin membandingkan antara keduanya untuk melihat model manakah yang lebih unggul dalam meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti akan melakukan penelitian dengan judul : “Perbandingan Hasil Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis yang Diajarkan dengan Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Materi Sistem Respirasi di SMA Swasta Kartika I-2 Medan T.P 2015/2016”

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi permasalahan yang ada dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar Biologi siswa masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). 2. Pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan model

pembelajaran berbasis masalah belum pernah diterapkan dalam pembelajaran. 3. Guru biologi kurang melibatkan siswa dalam proses pembelajaran sehingga peran

(18)

5

1.3.Batasan Masalah

Untuk memfokuskan masalah yang akan dibahas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Oleh karena itu, masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini dibatasi dengan menggunakan inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah.

2. Subjek penelitian dibatasi pada siswa kelas XI IPA khususnya kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPA 4 SMA Swasta Kartika I-2.

3. Materi pelajaran Biologi kelas XI IPA Semester II di SMA dibatasi hanya pada Sistem Respirasi.

4. Kemampuan berpikir kritis dibatasi pada persamaan dan perbedaan, pengurutan, menganalisis dan membuat kesimpulan.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimanakah perbandingan hasil belajar yang diajar dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem respirasi di SMA Swasta Kartika I-2 Medan T.P 2015/2016?

2. Bagaimanakan perbandingan berpikir kritis yang diajar dengan menggunakan model inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem respirasi di SMA Swasta Kartika I-2 Medan T.P 2015/2016?

1.5. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

(19)

2. Untuk mengetahui hasil belajar dan kemampuan berpikir kritis yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem respirasi di SMA Swasta Kartika I-2 Medan T.P 2015/2016.

3. Untuk mengetahui adakah perbandingan hasil belajar dan kemampuan berpikir keritis yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran berbasis masalah pada materi sistem respirasi di SMA Swasta Kartika I-2 Medan T.P 2015/2016

1.6.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat antara lain: 1. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan dapat melatih kemampuan berpikir siswa dalam proses pembelajaran biologi.

b. Bagi guru, diharapkan menjadi alternatif model dalam meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat Teoritis

a. Bagi peneliti lain, sabagai bahan perbandingan dan masukan untuk peneliti sejenis dengan mempergunakan model pembelajaran dan konsep yang berbeda guna meningkatkan mutu pendidikan.

(20)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah :

1. Perbandingan hasil belajar dengan menggunakan model inkuiri terbimbing yaitu sebesar rata-rata 72,5 dan model Problem Based Learning (PBL) yaitu sebesar rata-rata 68,1.

2. Perbandingan berpikir kritis dengan menggunakan model inkuiri terbimbing yaitu sebesar rata-rata 70,2 dan model Problem Based Learning (PBL) yaitu sebesar 66,5.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini disarankan beberapa hal sebagai berikut:

1. Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran Biologi, khususnya pada materi sistem respirasi. 2. Kepada guru-guru Biologi, hendaknya mencoba menggunakan model

pembelajaran inkuiri terbimbing pada pembelajaran Biologi.

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Afcariono, M., (2008), Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Mata Pelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan Inofativ 3: 65-68.

Bonimariska, (2009), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sistem Koloid dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning yang Didukung Media Audiovisual dengan Metode Demonstrasi di Kelas XI SMA Negeri 15 Medan, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.

Cahyadi, F. D., Suciati,. Probosari, R. M., (2012), Penerapan Blanded Learning dalam Pembelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IPA 4 Putra Sma RSBI Pondok Pesantren Modern Islam Assalam Sukoharjo Tahun Pempelajaran 2011/2012. Jurnal Pendidikan Biologi 4: 15-22.

Djamarah, S. B., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Idrish, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa, Skripsi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Jakarta.

Jauhar, M., (2011), Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Konstruktivisik Sebuah Pengembangan Pembelajaran Berbasis CTL (Contextual Teaching & Learning), Penerbit Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.

Mazda, A., (2012), jenis LKS, http://ami-mazda.blogspot.com/2012/06/lembar-kerja-siswa-LKS_30.html

Fathurrohman, M., (2015), Model – Model Pembelajaran Inovatif, Ar- ruz Media, Jakarta

Agus, Median., Suciati, Sudarisman., Suparmi, (2012), Pembelajaran Biologi Menggunakan Model Problem Based Learning Melalui Metode Eksperimen Laboratorium dan Lapangan Ditinjau dari Keberagaman Kemampuan Berpikir Analitis dan Sikap Peduli Lingkungan, Jurnal Inkuiri, 1 (3) : 217-226.

(22)

63

Rusche, S. N dan K, Jason., (2011), “You Have To Absorb Yourself In It” : Using

Inquiry and Reflection To Promote Student Learning and Self Knowladge Teaching Sociology American Sociological Association, 39 (4) : 338-353

Sanjaya, W,. (2011), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Siagian, (2014), Penerapan Number Head Together (NHT) dan Inkuiri Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Reproduksi Di Kelas XI SMA Negeri 14 Medan, Skripsi, Universitas Negeri Medan.

Simamora, Khairul F., (2010), Pengaruh Metode Problem Based Learning (PBL) dengan Menggunakan Media Komputer Animasi Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Di SMA Negeri 2 Tanjung Balai, Skripsi, Universitas Negeri Medan, Medan.

Suryani, (2013), Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Masalah Matematika dan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah di Kelas VC SDN 105855 PTPN II Tanjungmorawa, Tesis, Universitas Negeri Medan, Medan.

Tsui, L., (2002), Fostering Critical Thingking Through Effective Pedagogy : Evidance from four institutional case studies. The journal of higher education, 73 (6) : 211-215

Tyas, (2014), Study Komparasi Hasil Belajar Biologi dengan Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Based Learning (IBL) dan Problem Based Learning (PBL) pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Biso Pedagogi, 3 (2) : 21-30

Jufri, W., (2013), Belajar dan Pembelajaran Sains, Pustaka Reka Cipta, Bandung.

Yusfy, (2012), Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Learning,http://id.shvoong.com/socialscience/education/2254000kelebihan -dan-kekurangan-model-pembelajaran/#ixzz2rmv37eVR

Gambar

Gambar 2.1. Alveolus

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan simpulan yang telah diperoleh, maka saran yang dapat dikemukakan bagi investor yang akan berinvestasi pada obligasi

Penelitian ini menggunakan model Technology Acceptance Model dan metode Structural Equation Modelling dengan mengadopsi variabel yang digunakan pada

Tentunya dari perbandingan ini dapat diperoleh informasi bahwa secara umum dari besaran persentase ini, alumni ITB angkatan 2013 peserta Bidikmisi memiliki catatan masa

Hal ini dikarenakan hasil penelitian telah memenuhi tiga aspek dari empat aspek efektifitas dimana hasil belajar siswa sudah tuntas, kemampuan guru mengelola pembelajaran

Tahap evalusi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa memahami materi yang telah diperoleh dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif model

Berdasarkan refleksi yang ada pada siklus I, maka guru bersama pengamat menetapkan bahwa tindakan yang dilaksanakan pada siklus I.. perlu diperbaiki pada siklus

Vjerovnici (dobavljači i kreditori) insolventnim dužnicima često zbog neplaćanja obustavljaju isporuku materijala, energije što smanjuje ili prekida proizvodnju i isporuke kupcima.

Tahapan selanjutnya berupa analisis data, dimana bertujuan untuk melakukan suatu uji hipotesis yang berbunyi “ada peningkatan keterampilan membuat kue kering siswa