• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)DIKELAS IXSMPYAYASAN PERGURUAN AL-HIDAYAHMEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)DIKELAS IXSMPYAYASAN PERGURUAN AL-HIDAYAHMEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KO MUNI KASI M A T E M A T I S S I S W A D E N G A N P E N E R A P A N

STRATE GI PE MBE LAJARAN T H I N K T A L K WRITE(TTW) DI KELAS IX SMP YAYASAN

PERGURUAN AL-HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2016/2017

Oleh : Nur Ainun NIM. 4123311036

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PE NGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dengan Penerapan Strategi Pembelajaran

Think Talk Write(TTW) Di Kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah

Medan T.A 2016/2017. Nur Ainun (4123311036)

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa dan cara mengatasinya melalui strategi pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa Kelas IX-B SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 30 orang siswa.

Instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah tes kemampuan komunikasi matematik, lembar observasi, dan wawancara. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan di akhir setiap siklus diberikan tes kemampuan komunikasi matematik. Sebelum diberikan, tes terlebih dahulu divalidkan ke validator.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan strategi TTW pada pokok bahasan Tabung dan Kerucut dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa. Hal ini dilihat dari hasil sebelum tindakan diberikan, pada pemberian tes diagnostik dari 30 siswa hanya sebanyak 5 siswa (16,67%) yang mencapai nilai 70 dengan nilai rata-rata kelas 45,29. Setelah diberi tindakan, Tes Kemampuan Komunikasi Matematik I pada siklus I, dari 30 siswa sebanyak 15 siswa (50%) mencapai nilai 70 dengan nilai rata-rata kelas 62,31. Dari analisis data Tes Kemampuan Komunikasi Matematik II pada siklus II diperoleh bahwa dari 30 siswa terdapat 26 siswa (92,5%) yang mencapai nilai

70 dengan nilai rata-rata kelas 76,76.

Berdasarkan hasil observasi, pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti pada siklus I, termasuk kategori baik dengan skor 2,98. Kemudian, pada siklus II, tingkat kemampuan peneliti mengelola pembelajaran termasuk kategori sangat baik dengan skor 3,48.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT atas segala berkah, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write(TTW) di Kelas IX SMP Yayasana Perguruan Al-Hidayah Medan T.A 2016/2017”, yang disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Muliawan Firdaus, S.Pd, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Abil Mansyur, M.Si, Bapak Budi Halomoan, S.Pd, M.Sc, dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si, Ph.D sebagai Dosen Penguji yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Bapak Drs.W.L.Sihombing, M.Pd selaku dosen Penasehat Akademik (PA) dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ainul Himmah Matondang sebagai Kepala Sekolah dan Ibu Putri Adelia Matondang S.Pdi sebagai guru bidang studi matematika di SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan yang telah mengizinkan dan membantu penulis untuk melaksanakan penelitian.

Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Almarhum Ayahanda Syahrul dan Ibunda Rukiyah Dalimunthe yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis hingga kripsi ini selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Abangku tersayang Dermawan SKM, Sarwedi, dan Satria beserta kakak tersayang Yani, Dewi, Lili dan seluruh keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan dan doa. Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman seperjuangan (Veppy Merlina Siregar, Wulandari, Mimi Silvianti) Kelas Ekstensi B 2012 Pendidikan Matematika Unimed, dan sahabat-sahabat Ade Ria Ristanti, Larasati, serta adik Tyas, adik Putri, adik Anggi yang selalu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

(6)

v

kata dengan kerendahan hati penulis mempersembahkan karya yang sederhana ini semoga bermanfaat bagi kita semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.

Medan, 2016

Penulis,

Nur Ainun

(7)

vi

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 7

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 8

1.5. Tujuan Penelitian 8

1.6. Manfaat Penelitian 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 10

2.1.1 Hakekat Belajar dan Pembelajaran Matematika 10

2.1.2 Komunikasi Matematika 13

2.1.3 Strategi Pembelajaran 22

2.1.3.1 Strategi Pembelajaran TTW 23

2.1.3.2 Kelebihan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran TTW 30 2.1.3.3 Teori Belajar Pendukung Strategi Pembelajaran TTW 31 2.1.4 Uraian Materi Tabung dan Kerucut 34

2.2 Penelitian Yang relevan 45

2.3 Kerangka Konseptual 46

2.4 Hipotesis Tindakan 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian 48

3.2. Subjek Dan Objek Penelitian 48

3.2.1 Subjek Penelitian 48

3.2.2 Objek Penelitian 48

3.3. Jenis Penelitian 48

3.4. Prosedur Penelitian 48

3.5. Teknik Pengumpul Data 54

(8)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 65

4.1.1 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian 65

4.1.1.1 Permasalahan I 65

4.1.1.2 Perencanaan Tindakan I 65

4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan I 67

4.1.1.4 Observasi I 69

4.1.1.5 Analisis Data I 70

4.1.1.6 Refleksi I 84

4.1.2 Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II 86

4.1.2.1 Permasalahan II 86

4.1.2.2 Perencanaan Tindakan II 87

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 87

4.1.2.4 Observasi II 91

4.1.2.5 Analisis Data II 92

4.1.2.6 Refleksi II 102

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 104

4.3. Penarikan Kesimpulan 109

4.4.Tahap Tindakan 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 115

5.2. Saran 115

(9)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Kelemahan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa 4

Gambar 2.1. Desain Pembelajaran TTW 30

Gambar 2.2. Magnet Silinder 34

Gambar 2.3. Tabung dan Jaring-jaring Tabung 36

Gambar 2.4. Kerucut dan Jaring-jaring Kerucut 36

Gambar 2.5. Unsur-unsur Tabung 37

Gambar 2.6. Unsur-unsur Kerucut 37

Gambar 2.7. Tabung dan Jaring-jaring Tabung 38

Gambar 2.8. JuringABC 39

Gambar 2.9. Tabung 40

Gambar 2.10. Jaring-jaring Tabung 40

Gambar 2.11. Tumpeng 41

Gambar 2.12. Uang 42

Gambar 2.13. Kerucut dan Tabung 43

Gambar 2.14. Tabung 44

Gambar 2.15. Tabung Besar dan Tabung Kecil 45

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran dengan Strategi TTW 28 Tabel 3.1. Indikator Kemampuan Komunikasi Matematis 56 Tabel 3.2. Pedoman Penilaian Kemampuan Komunikasi Matematis 57 Tabel 3.3. Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematis 61 Tabel 3.4. Klasifikasi Interpretasi Nilai Indeks Gain 62

Tabel 3.5. Kriteria Hasil Observasi 63

Tabel 4.1. Persentase Tingkat KKM Siswa Pada Tes Diagnostik 66 Tabel 4.2. Deskripsi Tingkat KKM Siswa Pada Tes Diagnostik 66 Tabel 4.3. Hasil Skor Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa I 71 Tabel 4.4. Tingkat KKM Siswa I Pada Aspek Menjelaskan Matematika 73 Tabel 4.5. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menjelaskan Matematika 73 Tabel 4.6. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menjelaskan Matematika 74 Tabel 4.7. Tingkat KKM Siswa I Pada Aspek Menggambar 75 Tabel 4.8. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menggambar 76 Tabel 4.9. Tingkat KKM Siswa I Pada Aspek Ekspresi Matematika 77 Tabel 4.10. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Ekspresi Matematika 78 Tabel 4.11. Deskripsi Tingkat KKM Siswa I Pada Siklus I 79 Tabel 4.12. Hasil Observasi Pembelajaran TTW 81

Tabel 4.13. Hasil Observasi Siswa 83

Tabel 4.14. Hasil Skor Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa II 92 Tabel 4.15. Tingkat KKM Siswa II Pada Aspek Menjelaskan Matematika 94 Tabel 4.16. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menjelaskan Matematika 94 Tabel 4.17. Tingkat KKM Siswa II Pada Aspek Menggambar 95 Tabel 4.18. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Menggambar 96 Tabel 4.19. Tingkat KKM Siswa II Pada Aspek Ekspresi Matematika 97 Tabel 4.20. Data Kesulitan Siswa Pada Aspek Ekspresi Matematika 98 Tabel 4.21. Deskripsi Tingkat KKM Siswa II Pada Siklus II 99 Tabel 4.15. Hasil Observasi Pembelajaran TTW 100

Tabel 4.16. Hasil Observasi Siswa 102

Tabel 4.17. Deskripsi Tingkat KKM Siswa Pada Setiap Siklus 105

(11)

x

DAFTAR GRAFIK

Halaman

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 119 Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 123 Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 127 Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 131

Lampiran 5. Lembar Aktivitas Siswa I 135

Lampiran 6. Lembar Aktivitas Siswa II 139

Lampiran 7. Lembar Aktivitas Siswa III 142

Lampiran 8. Lembar Aktivitas Siswa IV 146

Lampiran 9. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa I 149 Lampiran 10. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa II 152 Lampiran 11. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa III 154 Lampiran 12. Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa IV 158 Lampiran 13. Kisi-kisi Tes Diagnostik Siswa 161

Lampiran 14. Tes Diagnostik Siswa 162

Lampiran 15. Alternatif Penyelesaian Tes Diagnostik Siswa 164 Lampiran 16. Pedoman Penskoran Tes Diagnostik Siswa 169

Lampiran 17. Kisi-kisi Tes KKM Siswa I 172

Lampiran 18. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa I 173 Lampiran 19. Altenatif Penyelesaian Tes KKM Siswa I 175 Lampiran 20. Pedoman Penskoran Tes KKM Siswa I 179

Lampiran 21. Kisi-kisi Tes KKM Siswa II 183

Lampiran 22. Tes Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa II 184 Lampiran 23. Altenatif Penyelesaian Tes KKM Siswa II 186 Lampiran 24. Pedoman Penskoran Tes KKM Siswa II 191

Lampiran 25. Lembar Validasi Tes KKM I 195

Lampiran 26. Lembar Validasi Tes KKM II 198

Lampiran 27. Pengelompokan Siswa Berdasarkan Tes KKM I 201 Lampiran 28. Nilai KKM Pada Tes Diagnostik 202 Lampiran 29. Nilai Kemampuan Komunikasi Siswa I 204 Lampiran 30. Nilai Kemampuan Komunikasi Siswa II 206

Lampiran 31. Lembar Observasi Siswa 208

Lampiran 32. Lembar Observasi Guru 212

Lampiran 33. Hasil Wawancara 220

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting yang menentukan mutu pendidikan. Namun, kenyataannya di lapangan masih banyak masalah yang terjadi selama proses pembelajaran maupun pada hasil pembelajaran, terutama pada mata pelajaran matematika. Masalah-masalah yang terjadi selama proses pembelajaran yang teridentifikasi di SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan adalah pendekatan pembelajaran yang digunakan guru masih bersifat teacher centered learning, siswa pasif, minat dan ketertarikan siswa terhadap matematika rendah, tingkat kemampuan komunikasi rendah. Selanjutnya, peneliti mengamsumsikan bahwa guru dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan menerapkan strategi permbelajaran Think Talk Write (TTW), sehingga siswa dapat mengkomunikasikan ide-ide yang mereka miliki.

Tidak sedikit guru yang masih menganut paradigma transfer of knowledgedalam pembelajaran matematika masa kini. Paradigma ini beranggapan bahwa siswa merupakan objek atau sasaran belajar sehingga usaha lebih banyak dilakukan oleh guru. Ini juga ditemukan saat melakukan observasi di kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan, guru tersebut masih melakukan pembelajaran bersifat konvensional, dimana guru tersebut memberikan materi berupa ceramah kemudian memberikan soal. Keadaan seperti ini menyebabkan siswa tidak memiliki kesempatan untuk mengkomunikasikan ide-ide yang mereka miliki. Disisi lain,Hudojo (2003:20) menyatakan bahwa “Kegiatan pembelajaran secara konvensional tidak mengakomodasi pengembangan kemampuan siswa

dalam pemecahan masalah, penalaran, koneksi dan komunikasi matematika

siswa”.

(14)

2

10 orang siswa kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan mengatakan bahwa pembelajaran matematika menjadi sulit karena guru mengajarkannya monoton serta tidak membuat kreativitas ataupun inovasi yang menyenangkan yang membuat pembelajaran matematika menjadi membosankan.

Permasalahan yang lain yaitu minat dan ketertarikan siswa di kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan terhadap matematika rendah. Kurangnya ketertarikan siswa dalam belajar matematika menyebabkan kemampuan matematika siswa rendah. Hal ini diperkuat lagi dengan hasil wawancara dengan salah seorang guru matematika Ibu Putri S,Pd guru kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan, mengatakan bahwa:

“Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika. Mereka menganggap bahwa matematika itu sangat susah. Di dalam kelas itu paling banyak hanya 5 orang yang senang belajar matematika. Bila dilihat hasil belajar siswa masih sangat rendah. Hanya beberapa siswa yang mendapat nilai tuntas di atas KKM yaitu 70. Selebihnya harus diadakan remedial untuk menambah nilai siswa yang tidak tuntas tersebut”.

Dengan demikian pemberian informasi seperti yang digambarkan diatas dapat memberi kesan yang kurang baik bagi siswa juga dapat mendidik siswa bersikap apatis dan individualistik. Mereka melihat matematika sebagai suatu kumpulan aturan dan latihan yang mendatangkan rasa bosan karena aktivitas siswa hanya mengulang dan menghafal tanpa diberi peluang lebih banyak untuk berinteraksi dengan sesama.

(15)

3

Salah satu hasil pekerjaan siswa (peneliti hanya memaparkan jawaban seorang siswa sebagai contoh):

1. Perhatikan gambar prisma dibawah ini! Pada soal nomor 1, siswa belum mampu

mengeskpresikan dan menjelaskan matematika terlihat dari belum mampu menggunakan Dari gambar limas segiempatT.PQRSdi atas, simbol-simbol dan

tentukan panjangTUdan TV. kurangnya

Tunjukkan bagaimana kamu memperolehnya? penjelasan dari

Jawaban: jawaban siswa

2. Perhatikan prisma pada gambar di bawah. Kemudian pada soal nomor 2, siswa juga belum mampu mengekspresikan dan menjelaskan matematika terlihat dari jawaban siswa yang kurang dengan simbol-Tentukan luas permukaan prisma? simbol metematika Tunjukkan bagaimana kamu memperolehnya?

(16)

4

3. Perhatikan prisma pada gambar di bawah. Kemudian pada soal nomor 3,

Tentukan luas permukaan limas?

Tunjukkan bagaimana kamu memperolehnya? Jawaban:

4. Sebuah Piramida Besar Khufu di Gizeh memiliki Adapun pada soal usuk-rusuk alas piramida tersebut berukuran 230 m nomor 4, siswa dan tingginya sekitar 146 m. Berapakah luas kesulitan dalam Piramida Besar Khufu di Gizeh tersebut. mengilustrasikan

a. Sketsakan permasalahan tersebut agar mudah untuk masalah kedalam

dipahami. gambar, terlihat

b. Dari sketsa tersebut, buatlah suatu model dari jawaban c. matematika kemudian selesaikanlah model yang kamu siswa yang tidak

buat membuat gambar

Jawaban: Siswa juga salah

dalam meng-gunakan simbol-simbol atau bahasa matematika

(17)

5

Dari 30 siswa yang mengikuti tes, rata-rata kelas sebesar 54,28. Dimana siswa mengalami kesulitan dalam mengilustrasikan/ menggambarkan permasalahan sebesar 90%, 70% siswa belum mampu mengekspresikan dan menjelaskan matematika dalam penggunaan simbol-simbol matematika dan 56,33% siswa belum mampu memberikan penjelasan dari jawaban yang diberikan.

Baroody (Ansari, 2009: 4) menyatakan sedikitnya ada dua alasan penting mengapa komunikasi dalam matematika perlu ditumbuhkembangkan di kalangan siswa, yakni:

“Pertama, mathematics as language, artinya matematika tidak hanya sekedar alat bantu berpikir , alat untuk menemukan pola, menyelesaikan masalah atau mengambil kesimpulan, tetapi matematika juga sebagai suatu alat yang berharga untuk mengkomunikasikan berbagai ide secara jelas, tepat dan cermat. Kedua,mathematics learning as social activity, artinya sebagai aktifitas sosial dalam pembelajaran matematika, matematika juga sebagai wahana interaksi antar siswa, dan juga komunikasi antar guru dan siswa. Hal ini merupakan bagian terpenting untuk mempercepat pemahaman matematis siswa”.

Maka dari itu Baroody mengusulkan bahwa dengan mendorong anak-anak untuk mengungkapkan ide-ide mereka merupakan suatu cara terbaik bagi mereka untuk menemukan kesenjangan, inkosistensi atau ketidakjelasan dalam pemikiran mereka. Ini juga di dukung oleh Guerreiro (Izzati, 2010: 721) yang mengatakan komunikasi matematis juga merupakan alat bantu dalam transmisi pengetahuan matematika. Disisi lain NCTM (Izzati, 2010: 721) menuliskan bahwa ketika para siswa berpikir, merespon, berdiskusi, menjelaskan, menulis, membaca, mendengarkan dan mengkaji tentang konsep-konsep matematika, mereka meraup keuntungan ganda yaitu mereka berkomunikasi untuk mempelajari matematika dan mereka belajar untuk berkomunikasi secara matematika.

(18)

6

mengkonstruksi sendiri pengetahuannya dan yang dapat mendukung serta mengarahkan siswa pada kemampuan untuk berkomunikasi matematika, sehingga siswa lebih memahami konsep yang diajarkan serta mampu mengkomunikasikan ide atau gagasan matematikanya. Strategi pembelajaran yang dapat dirancang yaitu dengan menerapkan metode, model, atau pendekatan pembelajaran yang relevan.

Suatu strategi pembelajaran yang efektif yang dapat diterapkan untuk menumbuhkan kemampuan komunikasi matematik siswa adalah strategi pembelajaran Think-Talk-Write (TTW). Ansari (2009:78) menyatakan “Strategi pembelajaran TTW ini pada dasarnya dibangun melalui proses berpikir, berbicara, dan menulis”. Alur kemajuan strategi pembelajaran TTW dimulai dari keterlibatan siswa dalam proses berpikir atau berdialog dengan dirinya sendiri setelah proses membaca (think), kemudian dilanjutnya dengan diskusi (talk) dan mengkomunikasikan hasil pemikirannya dalam kelompok, dan akhirnya melalui proses diskusi siswa menuliskan kembali hasil pemikiran tersebut (write). Menurut Ansari (2009:79) “Suasana belajar TTW ini lebih efektif jika dilakukan dalam kelompok heterogen dengan 3-5 siswa”. Hal ini memungkinkan siswa membangun kepercayaan diri terhadap kemampuannya.

Pembelajaran berbasis komunikasi dengan strategi pembelajaran TTW dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri sehingga siswa dapat mengkomunikasikan pemikirannya dalam bentuk lisan maupun tulisan dengan temannya, serta saling dapat membantu dan saling bertukar pikiran. Sebagaimana pernyataan Ansari (2009:75) bahwa “Strategi pembelajaran yang dapat menumbuhkembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa adalah berpikir (think), diskusi (talk), dan menulis (write)”.

(19)

7

komunikasi matematis. Dengan diterapkannya strategi pembelajaran TTW diharapkan dapat melatih siswa dalam mengembangkan kemampuan komunikasi matematis siswa , selain itu kejenuhan siswa dalam mempelajari matematika akan berkurang.

Berdasarkan permasalahan-permasalahan dan kelebihan dari stratergi pembelajaran TTW, peneliti mengajukan judul penelitian yaitu: Upaya Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Dengan Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write (TTW) Di Kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2016/2017.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pembelajaran dikelas masih menggunakan pembelajaran yang berpusat pada guru.

2. Proses pembelajaran yang kurang menunjang siswa untuk berdiskusi menyampaikan pendapat/ gagasan yang mereka miliki.

3. Minat dan ketertarikan siswa terhadap matematika rendah sehingga siswa cenderung kurang memberi sikap positif terhadap matematika.

4. Siswa belum terbiasa untuk mengungkapkan pendapatnya pada saat pembelajaran berlangsung.

5. Tingkat kemampuan komunikasi matematik siswa masih rendah.

6. Siswa belum mampu menggunakan bahasa matematika dan simbol secara tepat.

7. Siswa mengalami kesulitan dalam mengilustrasikan/ menggambarkan permasalahan.

1.3. Batasan Masalah

(20)

8

Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan pada materi tabung dan kerucut dengan strategi pembelajaranThink Talk Write(TTW).

1.4. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah dengan menerapkan strategi pembelajaranThink Talk Writedapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa di kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan?

2. Bagaimana peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write di kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan?

3. Bagaimana efektivitas strategi pembelajaran Think Talk Write dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa di kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penerapkan strategi pembelajaran Think Talk Write dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa di kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan.

2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa melalui penerapan strategi pembelajaran Think Talk Write di kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan.

(21)

9

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi matematika mengenai strategi pembelajaran TTW dalam meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

2. Bagi Siswa

Dengan menerapkan strategi pembelajaran TTW dapat meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan kepada pengelola sekolah dalam pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan.

4. Bagi Peneliti

(22)

115

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil observasi dapat diambil simpulan yaitu kemampuan komunikasi matematis siswa kelas IX SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan meningkat dengan pembelajaranThink Talk Write (TTW) dilaksanakan dengan baik dan siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran. Siswa juga harus mengungkapkan pendapat/ gagasan yang mereka miliki kepada teman kelompok atau kepada guru.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran (rekomendasi) yang diajukan adalah :

1. Kepada guru matematika khususnya guru matematika SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan, disarankan memperhatikan kemampuan komunikasi matematik siswa dan melibatkan peran akitf siswa dalam proses belajar mengajar terutama dalam menemukan konsep matematika. Untuk itu disarankan hendaknya guru matematika dapat menerapkan pembelajaran dengan strategi pembelajaran TTW.

2. Kepada siswa SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan disarankan lebih aktif dalam menemukan sendiri konsep matematika dan berani untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kepada guru untuk menemukan konsep itu.

3. Kepada kepala sekolah SMP Yayasan Perguruan Al-Hidayah Medan, agar dapat mengkoordinasikan guru-guru untuk menerapkan pembelajaran dengan strategi pembelajaran TTW untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematik siswa.

(23)

116

(24)

117

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono., (2003),Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Ansari, Bansu I., (2009), Komunikasi Matematik (Konsep dan Aplikasi), Penerbit PeNA, Banda Aceh.

Arikunto, S., (2007),Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta.

Elida, Nunun, (2012), Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Think-Talk-Write (TTW), Http://e-journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/infinity/article/view/17/16 ,(Diakses 15 Februari 2016)

Hudojo, H., (2001),Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika, Penerbit Universitas Negeri Malang, Malang.

Izzati, Nur, dan Suryadi, Didi, (2010), Komunikasi Matematik Dan Pendidikan Matematika Realistik,Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Yogyakarta, UNY, 27 November 2010, ISBN: 978-979-16353-5-6, 721-729.

Siswoyo, Indah Numayra, (2015), Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Metakognisi Siswa MTs Negeri Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Universitas Negeri Medan, Medan.

Rosliana,. Dewi, Izwita,. Sumarno, (2012), Perbedaan Peningkatan Kemampuan Komunikasi Dan Koneksi Matematis Siswa Melalui Pembelajaran Kontekstual Dengan Kooperatif Tipe Stad Di Smp Al-Washliyah 8 Medan,Jurnal Pendidikan Matematika PARADIKMA, Vol 5 Nomor 2

Http://digilib.unimed.ac.id/public/UNIMED-Article-25818-204.pdf, (Diakses 13 Februari 2016)

Sanjaya, Wina, (2013), Penelitian Tindakan Kelas, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

____________, (2008),Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktk pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta

(25)

118

Siregar, Machrani Adi Putri (2013), Analisis Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write, Universitas Negeri Medan, Medan.

Sudjana, (2005),Metode Statistika, Bandung, Tarsito.

Sunyoto., Rahmawati, S.F., (2011) Penerapan Startegi TTW (Think Talk Write) Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematika dan Penalaran Siswa Pada Materi Sistem Persamaan Linier Dua Variabel Kelas X TITL SMKN 2 Bangkalan, Makalah disajikan dalam Seminar Nasionla Pendidikan Mtematika, Universitas PGRI Adi Buana, Surabaya.

http://digilib.unipasby.ac.id/files/disk1/7/gdlhub (Diakses 5 Februari 2016)

Sutikno, M, S. (2013),Metode & Model-model Pembelajaran, Lombok, Holistika. Syah, Muhibbin, (2010),Psikologi Pendidikan, Pt Remaja Rosdakarya Offset, Bandung. Trianto, (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,

Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Syaban, Mumun (2009), Menumbuhkembangkan Daya dan Disposisi Matematis Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Pembelajaran Investigasi,

Http://file.upi.edu/Direktori/JURNAL/EDUCATIONST/Vol._III_No._2-Juli_2009/08, (Diakses 12 Februari 2016)

Qohar, Abd, (2011) Pengembangan Instrumen Komunikasi Matematis Untuk Siswa SMP,ISBN : 978-979-17763-3-2,

Gambar

Grafik 4.1. Tingkat Kemampuan Komunikasi Matematika I
gambar, terlihat

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Dari pernyataan di atas, yang bukan termasuk hikmah shalat sunnah iddain ditunjukkan pada nomor ... Amir adalah seorang pelajar kelas IX, dia

Gambar 4 Stadia cendawan Entomophthorales yang ditemukan saat pengamatan (a) Kutu putih sehat, (b) Konidia sekunder yang menempel pada antena kutu putih, (c) dan (d)

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri 1 Bumiharjo Klirong Kebumen Tahun

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data kasus malaria di Kabupaten Tapanuli Tengah dari tahun 2010 sampai 2014 yang bersumber dari dokumen atau laporan

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan problem-problem sosial yang terdapat dalam film Romeo & Juliet, meliputi; kelompok suporter sepak bola The Jakmania dan

Kampoeng Batik Kaoeman selaku informan yang memberikan keterangan- keterangan yang diperlukan terkait penelitian yang dilakukan.. Kelompok-kelompok fans club sepak bola di

Luas zona hambat (cm 2 ) sediaan sabun wajah cair ekstrak herba pegagan terhadap P.. Dokumentasi zona hambat ekstrak herba pegagan terhadap pertumbuhan Staphylococcus