PENGARUH INTERNET FINANCIAL REPORTING TERHADAP FREKUENSI PERDAGANGAN SAHAM DAN ABNORMAL
RETURN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
OLEH
FEBRINA MIRANTI BR GURUSINGA NIM. 7123220023
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i ABSTRAK
Febrina Miranti br Gurusinga. 7123220023. Pengaruh Internet Financial Reporting terhadap Frekuensi Perdagangan Saham dan Abnormal Return pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh internet financial reporting terhadap frekuensi perdagangan saham dan abnormal return, dan pengaruh tidak langsung variabel internet financial reporting terhadap abnormal return melalui frekuensi perdagangan saham yang dilandasi oleh permasalahan bagaimana reaksi pasar terhadap informasi perusahaan yang dipublikasikan di website perusahaan.
Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014. Dari 141 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI, dipilih 59 perusahaan yang menjadi sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan melakukan observasi pada website perusahaan yang menjadi sampel. Teknik analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan analisis jalur dengan aplikasi Software SPSS 20.
Hasil pengujian hipotesis 1 menunjukkan bahwa nilai signifikansi internet financial reporting sebesar 0,00<0,05, artinya terdapat pengaruh internet financial reporting terhadap frekuensi perdagangan saham. Pengujian hipotesis 2 menunjukkan bahwa nilai signifikansi internet financial reporting sebesar 0,062>0,05 artinya tidak terdapat pengaruh internet financial reporting terhadap abnormal return. Dan pengujian terhadap hipotesis 3 menunjukkan bahwa nilai signifikansi 0,086>0,05 sehingga internet financial reporting melalui frekuensi perdagangan saham tidak berpengaruh terhadap abnormal return.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Damayanti dan Supatmi, yaitu perusahaan yang menerapkan internet financial reporting memiliki frekuensi perdagangan yang tinggi. Sedangkan abnormal return perusahaan yang menerapkan IFR tidak berbeda dengan perusahaan yang tidak menerapkan IFR, artinya informasi yang dipublikasikan di website perusahaan tidak memberikan reaksi yang signifikan terhadap investor. Hasil penelitian juga mendukung teori efisiensi pasar, dimana harga saham sudah mencerminkan semua informasi yang tersedia.
ii ABSTRACT
Febrina Miranti br Gurusinga. 7123220023. The influence of the Internet Financial Reporting Frequency Trading Stocks and Abnormal Return on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange. Essay. Accounting Studies Program, Faculty of Economics, University of Medan. 2016.
This study aimed to examine the effect of the internet on the frequency of financial reporting and abnormal stock returns, and the indirect influence of financial reporting on the internet variables abnormal return through frequency trading is based on the problem of how the market reaction to the company's information published on the company's website.
The study population are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange period of 2014. Of the 141 companies listed on the Stock Exchange, selected 59 companies into the sample using purposive sampling method. The data used in this research is secondary data which is observed on the company's website into the sample. Data analysis technique used is descriptive statistics, the classic assumption test, and path analysis with SPSS 20 software applications.
The test results indicate that the hypothesis 1 Internet financial reporting significant value of 0.00 <0.05, meaning that there are significant financial reporting of the frequency internet stock trading. Testing the hypothesis 2 shows that the value of Internet financial reporting significance of 0.062> 0.05 means that there is no influence of the internet financial reporting abnormal return. And testing of the hypothesis 3 shows that the significance value 0.086> 0.05 so that the financial reporting through the internet trading frequency has no effect on abnormal return.
iii KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, karena kasih
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tujuan penulisan
skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Unimed Universitas Negeri
Medan.
Dalam perkuliahan hingga penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak
mendapat dukungan, bimbingan, dan nasihat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis dengan ketulusan hati mengucapkan terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Muhammad Ishak SE, M.Si, Ak, CA, selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Dr. Nasirwan, SE, M.Si, Ak, CA selaku Sekretaris Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Muhammad Rizal, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi
iv 7. Bapak Drs. La Ane, M.Si, Bapak Muhammad Ishak SE, M.Si, Ak, CA,
dan Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak, selaku Dosen Penguji saya
dalam memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
8. Bapak Drs. La Ane, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
telah membimbing saya selama perkuliahan.
9. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan,
terkhusus Bang Riki Adrian yang telah membantu dalam proses
administrasi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan
penulisan ini. Dengan segala kerendahan hati penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya, kiranya Tuhan
memberkati dan menyertai kita semua.
Medan, Maret 2016
Penulis,
v UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada pihak yang turut membantu penulis, baik berupa dukungan doa,
daya, dan dana selama perkuliahan sampai penyelesaian skripsi ini. Dengan
ketulusan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Orang tua terkasih Mama Sinta Rosnauli br Purba dan Bapak Samsudin
Gurusinga yang selalu mendukung dan mendoakanku selama ini.
2. Adik-adikku Lois Fernanda Gurusinga dan Dani Orlando Gurusinga yang
menjadi penyemangatku.
3. Keluarga Besar: Opung Manik, Bulang, Kian Bos dan Keluarga, Bibik dan
Keluarga, Inang Tua/Tongah/Uda dan Keluarga, Tulang, dan Sepupu yang
senantiasa mendukung saya selama ini.
4. Suluh Family: Kak Septi SE, Kak Tika SE, Kak Bibik SE, Kak Koni SE,
Marbet Sinaga C.Ss. Terimakasih untuk dukungan doa, hiburan, dan
semangat dari sesepuh semuanya.
5. Kepada abang dan kakak stambuk Bang Fernandus SE, Bang Vici SE, Bg
Raja SE, Kak Erup SE, Kak Dian SE, Kak Yessi SE, Kak Marisah SE,
Kak Merince SE, Kak Elshinta SE, Kak Lisna SE, dll yang menjadi bagian
vi 6. Kepada saudariku, Rosa Tresia Kristina Sihombing, Leni Lestari Purba,
Tessa Shintia Naomi Lumban Tobing, Esra Ompusunggu, terimakasih
untuk dukungan fundamental dan teknikal untukku.
7. Kepada IFRS (Refdi Birong, Elshadai Cantik, Alfaron P, Asri Woles,
Gebby Sebayang, Dewi Saragi, Elisabet Sihite, Jekson Ganteng, Juni
Marpaung, Jevon Nainggolan, Etikat Harefa, Senang Lola, Dicky Cool,
Samaria Kurus, Rebekka Simbolon, Januar Sipayung, Josep tukang
ngantuk, Venni Potifar, Sarah Gendut, Bang Niel, dan Ko Jemmy)
terimakasih untuk doa dan dukungan dari kalian selama ini.
8. Kepada sahabatku Dfewcky (Dewi Pratiwi, Feby Denisa, Winda Romlah,
Cytria Ira Devi, Kiki Julianti Sinaga), terimakasih untuk dukungan
semangat dan doanya unden.
9. Rekan-rekan seperjuangan di Akuntansi stambuk 2012 kelas A dan B,
terkhusus kepada teman seperjuangan skripsi Robi Abdillah, Muammar
Prawira Siregar, Rani Kumala Sari, dan Debora SRL Tampubolon.
Terimakasih untuk dukungan dan kerja samanya.
10.Kepada JPCC Worship, True Worshippers, Citra Scholastika, Regina, Si
Spacy Hijau dan Joker yang senantiasa menghibur dan memudahkan
vii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 8
1.3Batasan Masalah ... 8
1.4Rumusan Masalah ... 8
1.5Tujuan Penelitian ... 9
1.6Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11
2.1Kerangka Teoritis ... 11
2.1.1Teori Pasar Efisien ... 11
2.1.2Teori Sinyal ... 13
viii
2.1.4Saham ... 15
2.1.5Return Saham ... 16
2.1.6Abnormal Return ... 17
2.1.7Frekuensi Perdagangan Saham ... 19
2.1.8Pengungkapan Laporan Keuangan ... 20
2.1.8.1Pengungkapan Wajib ... 21
2.1.8.2Pengungkapan Sukarela ... 22
2.1.9 Internet Financial Reporting ... 23
2.2Penelitian Terdahulu ... 30
2.3Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian ... 35
BAB III METODE PENELITIAN ... 40
3.1Lokasi dan Waktu Penelitian ... 40
3.2Populasi dan Sampel ... 40
3.2.1Populasi ... 40
3.2.2Sampel ... 41
3.3Jenis dan Sumber Data ... 42
3.3.1Jenis Data ... 42
3.3.2Sumber Data ... 42
3.4Metode Pengumpulan Data ... 42
3.5Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 43
3.5.1Variabel Dependen (Y) ... 44
3.5.1.1Frekuensi Perdagangan Saham (Y1) ... 44
ix
3.5.2 Variabel Independen (X): Internet Financial Reporting ... 47
3.6Metode Analisis Data ... 50
3.6.1Statistik Deskriptif ... 50
3.6.2Uji Asumsi Klasik ... 50
3.6.2.1Uji Normalitas ... 50
3.6.2.2Uji Multikolinieritas ... 50
3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 51
3.6.3Analisis Jalur (Path Analysis) ... 51
3.6.4Pengujian Hipotesis ... 53
3.6.4.1Uji Koefisien Jalur (Uji t) ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
4.1Hasil Penelitian ... 54
4.1.1 Gambaran Umum Sampel ... 54
4.2Analisis Data ... 56
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 56
4.2.2 Uji Asumsi Klasik ... 58
4.2.2.1 Uji Normalitas ... 58
4.2.2.2 Uji Multikolinieritas ... 59
4.2.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 60
4.2.3 Analisis Jalur ... 61
4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 64
x
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 70
5.1Kesimpulan ... 70
5.2Keterbatasan Penelitian ... 70
5.3Saran ... 71
DAFTAR PUSTAKA ... 72
xi DAFTAR TABEL
2.1 Ringkasan PenelitianTerdahulu ... 33
3.1 Definisi Operasional ... 44
3.2 Internet Disclosure Index ... 48
4.1 Pemilihan Sampel ... 54
4.2 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ... 55
4.3 Uji Statistik Deskriptif ... 57
4.4 Uji Normalitas sebelum Transformasi Data ... 58
4.5 Uji Normalitas setelah Transformasi dengan Log(10) ... 59
4.6 Uji Multikolinieritas Persamaan II ... 60
4.7. Uji Heterokedastisitas ... 61
xii DAFTAR GAMBAR
2.1 Kerangka Berpikir ... 39
xiii DAFTAR LAMPIRAN
A. Tabulasi Data Sampel dan Variabel
B. Hasil Output SPSS
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasar modal dikenal sebagai tempat bertemunya antara pihak yang
memiliki kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana dengan
memperjual-belikan sekuritas. Sekuritas yang diperdagangkan di pasar modal adalah saham
preferen, saham biasa, hak dan obligasi konvertibel. Kebutuhan akan dana ini
semakin besar jika kegiatan perusahaan mengalami peningkatan. Menerbitkan
saham merupakan salah satu alternatif perusahaan dalam memperoleh dana
tambahan dari pihak luar. Saham juga dinilai mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik bagi investor, karena saham merupakan sekuritas yang
paling banyak diminati investor.
Investor dalam berinvestasi pada umumnya bertujuan untuk memperoleh
return yang sesuai. Jogiyanto (2013:236) mengungkapkan bahwa secara umum pengembalian (return) yang akan diterima investor dalam berinvestasi yaitu
capital gain atau capital loss dan dividen. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi dan return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan
akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis.
Salah satu fenomena yang paling ditunggu pelaku pasar adalah diperoleh
2
merupakan return ekspektasian (return yang diharapkan oleh investor). Terjadinya abnormal return disebabkan karena ada informasi baru atau peristiwa baru yang mengubah nilai perusahaan dan direaksi oleh investor dalam bentuk
kenaikan atau penurunan harga saham.
Pengumuman yang mengandung informasi mempengaruhi reaksi investor
terhadap sekuritas yang dimiliki. Beaver (1968) dalam Lai et al., (2009) menyatakan bahwa melalui informasi yang diungkapkan perusahaan investor
dapat membedakan mana perusahaan yang baik dan buruk. Perusahaan yang
memiliki kinerja yang baik pasti diminati oleh investor, sehingga menyebabkan
harga saham naik dan pada akhirnya meningkatkan nilai perusahaan. Tingginya
permintaan saham menyebabkan saham tersebut aktif diperdagangkan sehingga
mempengaruhi frekuensi perdagangan saham dan likuiditas saham. Tingginya
likuiditas dari sebuah saham akan mempengaruhi peningkatan nilai rate of return yang diterima investor (Desiyanti, 2012:5). Oleh karena itu, semakin tinggi
tingkat pengungkapan informasi dalam kuantitas atau transparansi, maka semakin
besar dampak dari pengungkapan pada keputusan investor.
Informasi merupakan komponen yang sangat penting dalam berinvestasi.
Karena dengan informasi, investor dapat memutuskan apakah akan membeli,
menjual atau menahan saham-saham dan efek lainnya. Oleh karena motivasi
investor dalam berinvestasi adalah untuk mendapatkan return yang sesuai dari investasi tersebut, maka investor akan selalu mengamati kinerja perusahaan
3
diperhatikan perusahaan adalah bagaimana menjamin tersedianya/tersebarnya
informasi kepada investor dengan secepatnya melalui prinsip keterbukaan.
Kemajuan teknologi yang semakin pesat turut membantu perusahaan
dalam mempublikasikan informasi perusahaan kepada investor dengan cepat.
Andriani (2010) mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi informasi akan
meningkatkan ketepatwaktuan laporan keuangan. Purwanto (2011: 443), Internet
mempunyai beberapa karakteristik dan keunggulan sebagai teknologi informasi
yaitu mudah menyebar, tidak mengenal batas, berbiaya rendah, dan mempunyai
interaksi yang tinggi. Dengan keunggulan yang sedemikian rupa, internet mudah
diterima oleh masyarakat termasuk investor sehingga jumlah pengguna internet
selalu meningkat.
Dengan keunggulan internet tersebut dan didukung meningkatnya
pengguna internet, menyebabkan organisasi bisnis harus memanfaatkan situs
internet untuk menunjang kegiatan bisnisnya. Internet dapat digunakan untuk
setiap aplikasi bisnis yang melibatkan komunikasi data, termasuk komunikasi di
dalam perusahaan maupun dengan lingkungan (McLeod,2007). Pemanfaatan
teknologi internet tersebut telah mempengaruhi bentuk tradisional penyajian
informasi perusahaan dari paper based menjadi technology based. Ashbaugh et al., 1999 (dalam Akhiruddin, 2012) Internet dipandang sebagai salah satu media
pelaporan yang penting, sehingga informasi tentang kinerja perusahaan dapat
dijangkau oleh seluruh investor secara global, selain melalui cara-cara tradisional,
4
Atas dasar itulah muncul suatu media tambahan untuk menginformasikan
laporan keuangan dan informasi mengenai perusahaan melalui internet atau
website yang lazim disebut Internet Financial Reporting (IFR). Pengungkapan informasi keuangan dalam website perusahaan (Internet Financial Reporting - IFR) merupakan suatu bentuk pengungkapan sukarela yang dipraktekkan oleh
berbagai perusahaan (Hargyantoro, 2010). Pengungkapan ini dilakukan
perusahaan di luar dari pengungkapan yang telah diwajibkan oleh badan
pengawas keuangan.
Fenomena penggunaan IFR oleh perusahaan cukup populer di berbagai
Negara asing yang telah maju. Pada tahun 2006, lebih dari 70% perusahaan besar
di dunia telah menerapkan IFR (Kahn, 2006 dalam Damayanti, 2011).
Penggunaan IFR ini juga merambat ke Indonesia, terlebih berlakunya kesepakatan
perdagangan bebas dan komunitas ekonomi ASEAN pada tanggal 1 Januari 2016
yang menyebabkan tingginya persaingan antar bisnis dan Negara. Hal ini
mendorong perlunya dukungan informasi yang semakin lengkap dan tepat waktu,
khususnya bagi para pemodal, termasuk informasi tentang laporan keuangan
perusahaan.
Informasi merupakan kunci sukses berinvestasi di pasar modal. Semakin
cepat dan semakin banyak informasi penting yang diterima maka investor
semakin mempunyai kesempatan untuk meraih keuntungan yang besar dan tidak
normal di lantai bursa efek (Anoraga dan Pakarti, 2001:89). Rendi dan Supatmi
5
investor setelah perusahaan mempublikasikan informasi perusahaan melalui
internet (Internet Financial Reporting) lebih besar dibandingkan sebelum IFR.
Lebih lanjut tindakan investor akan tercermin pada pergerakan saham di
bursa. Ketersediaan informasi akan mempermudah investor dalam mengevaluasi
portofolio saham yang dimiliki. Informasi tersebut akan menciptakan penawaran
dan permintaan oleh para investor yang berujung pada transaksi perdagangan
saham (Sukanto, 2011).
Damayanti dan Supatmi (2012) dalam penelitiannya mengatakan bahwa
ketika informasi diketahui oleh pasar, maka investor akan sesegera mungkin
mengambil keputusan untuk berinvestasi. Ketika sekumpulan investor melakukan
tindakan yang sama, maka frekuensi perdagangan saham akan mengalami
lonjakan yang signifikan. Dengan kata lain, semakin cepat dan tinggi
pengungkapan informasi yang diberikan perusahaan maka semakin tinggi
frekuensi perdagangan saham.
Di Indonesia penelitian tentang IFR masih sedikit dan hanya berfokus
pada faktor-faktor yang mempengaruhi praktek Internet Financial Reporting di Indonesia. Penelitian yang dilakukan oleh Ceacilia (2005), tentang “Peluang Pelaporan Keuangan Melalui Internet”, menyatakan bahwa ukuran perusahaan
yang lebih besar, tingkat likuiditas yang tinggi, status listing perusahaan,
kelompok industri yang rentan terhadap kritik, dan penyebaran kepemilikan
perusahaan cenderung melaporkan informasi keuangan di website.
Penelitian tentang hubungan antara IFR dengan saham dilakukan pertama
6
perusahaan yang menerapkan IFR dan perusahaan dengan tingkat pengungkapan
informasi yang tinggi cenderung mempunyai abnormal return saham yang lebih besar dan harga saham yang bergerak lebih cepat. Pada penelitian ini, Lai
menggunakan Autoregresi dan Final Prediction Error untuk mengetahui kecepatan perubahan saham atas informasi baru dalam IFR.
Penelitian yang dilakukan oleh Santiko (2014) tentang “Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham” menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh IFR
terhadap Frekuensi Perdagangan Saham. Sedangkan variabel pengungkapan
informasi bernilai positif, artinya semakin tinggi tingkat pengungkapan maka
semakin tinggi frekuensi perdagangan saham.
Damayanti dan Supatmi (2012) dalam penelitiannya tentang Internet Financial Reporting (IFR) dan Reaksi Pasar yang diproksikan dengan Abnormal Return dan Frekuensi Perdagangan Saham, menunjukkan bahwa variabel IFR berpengaruh terhadap frekuensi perdagangan saham, sedangkan abnormal return antara perusahaan yang menerapkan IFR dan tidak menerapkan IFR di Indonesia
tidak berbeda.
Penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Oleh karena
7
keuangan perusahaan namun juga informasi nonkeuangan perusahaan yang
disajikan di website perusahaan dan aksesibilitasnya. Variabel tersebut dianggap dapat mempengaruhi harga saham yang pada akhirnya mempengaruhi frekuensi
perdagangan saham dan abnormal return.
Penelitian ini juga mengembangkan penelitian yang dilakukan oleh Hargyantoro (2010) tentang “Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat
Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham”. Peneliti mencoba menambahkan variabel dependen yaitu Abnormal Return untuk
melihat kualitas informasi yang dipublikasikan. Karena menurut Jogiyanto (2013:
586) suatu pengumuman dianggap memiliki kandungan informasi apabila
memberikan abnormal return kepada pasar dan reaksi investor terhadap informasi
baru ditunjukkan oleh adanya abnormal return.
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah perusahaan
manufaktur yang tepat waktu melaporkan laporan keuangan ke BAPEPAM dan
di Website periode 2014. Perusahaan harus tepat waktu melaporkan laporan keuangan, karena informasi yang tidak tepat waktu dipublikasikan akan
kehilangan nilainya dan tidak berguna. Perusahaan dianggap menerapkan IFR
apabila perusahaan mencantumkan laporan keuangan di website. Berdasarkan masalah yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
8
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah pada
penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor apa yang mempengaruhi Abnormal Return
dan Frekuensi Perdagangan Saham.
2. Mengidentifikasi bagaimana pengaruh Internet Financial Reporting terhadap Frekuensi Perdagangan Saham.
3. Mengidentifikasi bagaimana pengaruh Internet Financial Reporting terhadap Abnormal Return.
4. Mengidentifikasi bagaimana pengaruh Internet Financial Reporting terhadap Abnormal Return melalui Frekuensi Perdagangan Saham.
1.3. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada variabel independen yang diukur dengan
Internet Disclosure Index oleh Spanos (2006). Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah Abnormal Return dan Frekuensi Perdagangan Saham. Data variabel dependen yang digunakan adalah rata-rata abnormal return selama event
window 10 hari dan Frekuensi Perdagangan Saham periode 2014. 1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
9
2. Apakah Internet Financial Reporting berpengaruh terhadap Abnormal Return?
3. Apakah Internet Financial Reporting melalui Frekuensi Perdagangan Saham berpengaruh terhadap Abnormal Return?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Internet Financial Reporting terhadap Frekuensi Perdagangan Saham.
2. Untuk mengetahui pengaruh Internet Financial Reporting terhadap Abnormal Return.
3. Untuk mengetahui pengaruh Internet Financial Reporting terhadap Abnormal Return melalui Frekuensi Perdagangan Saham.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Bagi pengembangan teori dan pengetahuan di bidang akuntansi, terutama
10
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perusahaan agar dapat menerapkan dan memanfaatkan IFR
dengan maksimal sehingga dapat membantu meningkatkan komunikasi
dengan berbagai pihak khususnya investor.
b. Bagi peneliti selanjutnya sebagai sumber referensi dan informasi untuk
70 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Internet Financial Reporting berpengaruh positif dan signifikan terhadap Frekuensi Perdagangan Saham pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014. Tingkat frekuensi
perdagangan saham 48,9% dipengaruhi oleh informasi yang
dipublikasikan melalui website perusahaan. Kesimpulan ini didasarkan pada nilai signifikansi 0,05.
2. Internet Financial Reporting tidak berpengaruh terhadap Abnormal Return pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014. Kesimpulan ini didasarkan pada nilai
signifikansi 0,05.
3. Internet Financial Reporting melalui frekuensi perdagangan saham tidak berpengaruh secara tidak langsung terhadap Abnormal Return pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2014. Kesimpulan ini didasarkan pada nilai signifikansi 0,05.
5.2 Keterbatasan Penelitian
71
penelitian ini adalah Abnormal Return dan Frekuensi Perdagangan Saham sehingga perlu mencari variabel dependen lain sehingga variabel yang dapat
dipengaruhi informasi yang diungkapkan melalui website dapat teridentifikasi. Frekuensi Perdagangan Saham sebagai variabel intervening juga tidak
berpengaruh langsung terhadap Abnormal Returnn sehingga perlu mencari variabel lain yang dapat mempengaruhi Abnormal Return.
5.3 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya, perlu melakukan penelitian terhadap
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi reaksi pasar. Sehingga variabel
lain yang berpengaruh terhadap reaksi pasar dapat teridentifikasi; perlu
menambahkan reaksi pasar yang lain sebagai variabel dependen seperti
Volume Perdagangan Saham dan Harga Saham; perlu melakukan
perluasan sampel penelitian; dan pengukuran variabel IFR yang berbeda.
2. Bagi perusahaan, sebaiknya memaksimalkan penggunaan website perusahaan sebagai media komunikasi kepada pihak luar perusahaan
72
DAFTAR PUSTAKA
Abdillah, M.Riduan. 2015. Pengaruh Karakteristik Dewan Komisaris terhadap Pengungkapan Internet Financial Reporting (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013). Jurnal Ekonomi dan Bisnis. STIE Nasional Banjarmasin
Akhiruddin, Herdhita. 2011. Pengaruh Pelaporan Keuangan di Internet terhadap Reaksi Pasar. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Malang: Universitas Brawijaya.
Alfaiz, Dipo, Rizkika. 2013. Pengaruh Karakteristik dan Tata Kelola Perusahaan terhadap Tingkat Pengungkapan Informasi Keuangan dan Nonkeuangan melalui Website Perusahaan di Indonesia. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Almilia, Luciana, Spica. 2009. Analisa Komparasi Indeks Internet Financial Reporting pada Website Perusahaan Go Publik di Indonesia. Seminar Nasional Teknologi Informasi. Surabaya. STIE Perbanas Surabaya.
Andriani, Wiwik . 2010. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap Keterandalan dan Ketepatwaktuan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada Pemerintah Daerah Kab. Pesisir Selatan). Jurnal Akuntansi. Politeknik Negeri Padang.
Arafi, Maulana, Fajri Al. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela Pelaporan Keuangan dan Keberlanjutan melalui Internet dan Implikasinya terhadap Asimetri Informasi. Malang: Universitas Brawijaya.
Damayanti, Kartika dan Supatmi. 2012. Internet Financial Reporting (IFR) dan Reaksi Pasar. Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Universitas Kristen Satya Wacana.
Desiyanti, Rika. 2011. Pengaruh Abnormal Return dan Capital Gain terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Jurnal Kajian Akuntansi dan Auditing. Vol. 6 No. 2, Oktober 2011.
Fakultas Ekonomi. 2013. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: UNIMED.
Ghozali, Imam, 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Enam, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gumanti, dkk.2002.Bentuk Pasar Efisien dan Pengujiannya.Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 4, No. 1, 54-68.
73
Hargyantoro, Febrian. 2010. Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Jogiyanto. 2013.Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Yogyakarta : BPFE.
Keputusan Ketua BAPEPAM No : Kep-38/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, tentang Pengungkapan Wajib.
Lai, S.C., Lee, H. C., and Wu, F. H. 2009.An Empirical Study of the Impact of Internet Financial on Stock Price, The International Journal of Digital Accounting Research. Vol.10, 2010 pp 1-26.
Lam, Nelson dan Lau, Peter. 2014. Akuntansi Keuangan: Intermediate Financial Reporting, an IFRS Perspective. Jakarta: Salemba Empat.
Lattimore, et, al. 2010. Public Relations: Profesi dan Praktik. Jakarta: Salemba Empat.
Mc.Leod. 2007. Sistem Informasi Manajemen. Penerbit: Salemba Empat.
Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Edisi Keempat. Surakarta: Erlangga.
Rahmadiani, Hanna. 2011. Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Kualitas Internet Financial Reporting dalam Website Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010.
Samsul, Mohammad. 2006. Teori Portofolio dan Analisis Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Santiko, Priyo, Budi, Sigit. 2013. Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan. Malang: Universitas Brawijaya.
Sanusi, Anwar, 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Malang: Salemba Empat.
Sarwono, Jonathan, 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Bandung: Andi.
Sayidatina, Kartika. 2011. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Stock Return. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Setyarini, Dini dan Soewito. 2013. Pengaruh Internet Financial Reporting (IFR), Tingkat Pengungkapan dan Ketetapan Waktu (Timelines) Penyampaian Informasi Keuangan Website terhadap Harga Saham. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan Vol.5 No. 2 November 2014.
74
Sukanto, Eman. 2012. Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham Perusahaan di Bursa. Semarang: STIE Pelita Nusantara Semarang.
Supatmi dan Satria, Rendi. 2013. Reaksi Pasar Sebelum dan Sesudah Internet Financial Reporting. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol 13 No. 2 November 2013 86-94.
Rusliati, Ellen & Farida, Esti Nur. 2010. Pemecahan Saham terhadap Likuiditas dan Return Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol 12 No 3 Desember 2010, Hlm 167-174.