TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU NEGATIF BERPACARAN SMA NEGERI 1 HINAI
TAHUN AJARAN 2015/2016
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan
Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Oleh:
EMITA
NIM. 1122151005
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
DATA PRIBADI
Nama : EMITA
Tempat/Tanggal Lahir : Sukadamai 30 Nopember 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Sekolah Dasar : SD Negeri No. 053985 Lulus 2006
Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 2 Hinai Lulus 2009
Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Stabat Lulus 2012
Perguruan Tinggi : S1 PPB/BK UNIMED Lulus 2016
PENGALAMAN KULIAH
1. Pernah PPL-T Di SMA Negeri 1 Babalan Langkat 2 Tahun 2015
ABSTRAK
Emita : 1122151005. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Individual Dengan Pendekatan Non- Directive Konseling Terhadap Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran SMA Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.2016.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa SMA N. 1 Hinai TahunAjaran 2015/2016?
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa SMA N. 1 Hinai TahunAjaran 2015/2016 . Subjek dalam penelitian ini sebanyak 4 orang siswa kelas X.2 SMA Negeri 1 Hinai Kab.Langkat Tahun Ajaran 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan One Group Pre-test dan Post-test Eksperiment Design, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji wilcoxon atau uji j yaitu untuk melihat apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa SMA N. 1 Hinai TahunAjaran 2015/2016?
Hal ini dapat dilihat dari hasil uji wilcoxon yang menunjukkan bahwa pada uji jenjang wilcoxon diperoleh hasil perhitungan jumlah jenjang bertanda positif =10 dan negatif = 0. Jadi Jhitung > Jtabel yaitu 4 > 0. Data test awal (Pre-test) diperoleh
rata-rata 62,5 sedangkan setelah pemberian layanan konseling individu dengan menggunakan pendekatan non-directive konseling (Post-test) diperoleh rata-rata 89,2, artinya rata-rata siswa setelah mendapat layanan konseling individual pendekatan non-directive lebih tinggi dari pada sebelum mendapat layanan konseling individual pendekatan non-directive (89,2 > 62,5), setelah dilakukan layanan konseling individual pendekatan non-directive terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran di kelas X SMA Negeri 1 Hinai Kab.Langkat Tahun Ajaran 2015/2016 terjadi perubahan sebesar 42,7%. Ini berarti hipotesis yang berbunyi ada pengaruh konseling individual pendekatan non-directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa di kelas X SMA Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran 2015/2016 di terima.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah konseling individual pendekatan non-directive konseling dapat mengubah perilaku negatif siswa daam berpacaran di kelas X.2 SMA Negeri 1 Hinai T.A 2015/2016 .
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah yang menciptakan
manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi
manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk
senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa
berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna
serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Atas berkat rahmat-Nya
penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu sehingga skripsi yang berjudul “ Pengaruh Pemberian Layanan
Konseling Individual Dengan Pendekatan Non-Directive Konseling Terhadap Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran Di SMA Negeri 1 Hinai T.A
2015/2016”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW,
keluarga dan para sahabat serta seluruh generasi setelahnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan
dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja
keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen
Pembimbing Skripsi Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd., Kons yang telah memberikan
bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi
sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.
Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan beserta Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. selaku
Wakil Dekan Bidang Akademik, Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS.
selaku Wakil Dekan Bidang Umum & Keuangan, Serta Bapak Drs. Edidon
Hutasuhut, M.Pd. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.
3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons, selaku Ketua Jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan Serta Ibu Dra. Nur’arjani, M.Pd., selaku
Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan serta Staf Administrasi BK Ibu Rukaiah Proklamasari
Hasibuan S.Pd.
4. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons, selaku dosen pembimbing skripsi
yang telah membimbing penulis dari awal hingga akhir penyelesaian
skripsi.
5. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, MS, S.Psi, Ibu Dr. Nur’aini, MS, dan Bapak
Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Dosen Penyelaras yang telah banyak
memberi masukan dan mengkoreksi dalam kesempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas
Negeri Medan yang telah menyumbangkan ilmu kepada penulis yang
7. Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam urusan
surat-menyurat.
8. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai
Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.
9. Pihak SMA Negeri 1 Hinai Ibu Erni Ernalis S.Pd, M.Pd yang telah
memberikan izin dan kemudahan untuk penelitian di sekolah tersebut ,
serta seluruh Bapak/ Ibu Guru yang mengajar di sekolah tersebut.
10. Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Irianto dan
Ibunda Sunarti. Melalui mereka-lah saya temukan dan rasakan nikmatnya
Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan do’a dan dukungan baik
itu moril maupun materil. Bapak dan Ibu adalah pahlawan dan penyejuk
hati saya. Dan motivator terbesar untuk membangkitkan semangat penulis
dalam menyelesaikan studi ini. Untuk Abang dan Kakaku tersayang Andi
Prayitno, Supriadi, Yenni Sahfitri, Yudha, Ira dan Fitri Terima kasih atas
doa, dan dukungannya selama ini.
11.Untuk para sepupu-sepupuku tersayang M.Wahidin, Rasya, Raffi yang
selalu memberikan semangat, dan dukungannya untukku.
12.Untuk seluruh teman- teman kos 18 terima kasih telah banyak membantu
untuk skripsi saya ini terutama Suci Ramayani, Siti Kholiza R. Nurhani
Ritonga, Dewi Astuti R. Nurhayati Hasibuan, dan Rizka Oktaviati dan
amy
13.Teristimewa untuk sahabat- sahabatku Warda Jamila Daulay, Juliniar
Diaw, Icha dan Lia Novita Sari serta Simi Andriani Sihombing,Erlina,
Sisca, Dinda dan Rizky Yusrina yang telah banyak membantu penulis dan
Untuk teman-teman sekelas, BK Ekstensi’12 dan Reguler’12 terima kasih
telah mendukung penulis.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dalam skripsi ini, untuk itu
penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, saya ucapkan terima kasih.
Medan , Juni 2016 Penulis
Emita
DAFTAR ISI
2.1.1 Perilaku Negatif Berpacaran ... 9
1. Perilaku ... 9
e. Perilaku Gaya Pacaran ... 21
f. Faktor- faktor yang mempengaruhi gaya Pacaran ... 22
g. Dampak Pacaran ... 24
2.1.2 Konseling Individual ... 25
1. Pengertian Konseling Individual ... 25
2. Tujuan Konseling Individual ... 27
3. Azas- Azas Dalam Konseling Individual ... 29
4. Tahap- tahap Dalam Konseling Individual ... 38
2.1.3 Non- Direktive Konseling ... 41
1. Pengertian Non- directive Konseling ... 41
2. Ciri- Ciri Non- directive Konseling ... 42
3. Tujuan Non- directive Konseling ... 44
4. Teknik- teknik Non- directive Konseling ... 45
5. Langkah-langkah Non- directive Konseling ... 47
2.1.4 Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Individual Terhadap Perubahan Peilaku Negatif Berpacaran ... 48
2.3. Hipotesis ... 52
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 53
3.2 Desain Penelitian ... 53
3.3 Subjek Penelitian ... 54
3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 55
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 55
3.5.1 Validitas ... 58
3.5.2 Reliabilitas ... 59
3.6 Teknik Analisis data ... 59
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian... 60
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 62
4.1.1 Deskripsi Keadaan SMA Negeri 1 Hinai ... 62
4.2 Pelaksanaan Penelitian ... 63
4.3 Hasil Uji Coba Instrumen ... 64
4.3.1 Hasil Uji Validitas ... 64
4.3.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 66
4.4 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 66
4.5.1 Hasil Data Pre-Test ... 67
4.5.2 Hasil Data Post- Test ... 67
4.5.3 Hasil Perbandingan Data Pre-Test Post- Test... 68
4.6 Uji Hipotesis ... 71
4.7 Pembahasan Hasil Penelitian... 72
DAFTAR TABEL
No Tabel Halaman
2.1 Jenis- Jenis Cinta ... 20
3.1 Pemberian Skor Angket ... 56
3.2 Kisi- Kisi Angket ... 57
3.3 Angket Sesudah Valid ... 59
3.4 Varians Butir Angket ... 60
3.5 Rancangan Waktu Penelitian ... 64
4.1 Kisi – kisi angket tidak valid ... 68
4.2 Hasil Pre-Test ... 70
4.3 Hasil Post- Test ... 70
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman 2.1 Skema Fungsi Pacaran ... 19
2.2 Tahapan Proses Konseling ... 40
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Halaman
1 Angket Pre- Test ... 79
2 Tabel Nilai r Product Moment ... 85
3 Sebaran Uji Coba Angket ... 87
4 Perhitungan Validitas Angket ... 88
5 Perhitungan Reliabilitas Angket ... 92
6 Angket Sesudah Valid ... 95
7 Hasil Pre- Test ... 99
8 Tabulasi Data Penelitian ... 100
9 Perhitungan Kategori Masalah Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran Sebelum Diberikan Layanan ... 102
10 Perhitungan Rata-rata & Standar Deviasi Pre-Test ... 105
11 Hasil Post- Test ... 107
12 Perhitungan Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran Sesudah Diberikan Layanan Konseling Individu ... 108
13 Perhitungan Rata-rata & Standar Deviasi Post-Test ... 109
14 Uji Hipotesis ... 111
15 Perhitungan Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran ... 115
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah
Remaja mengalami perkembangan begitu pesat, baik secara fisik maupun
psikologis. Perkembangan secara fisik ditandai dengan semakin matangnya organ
-organ tubuh termasuk organ reproduksi. Sedangakan secara psikologis
perkembangan ini nampak pada kematangan pribadi dan kemandirian, Ciri khas
kematangan psikologis ini ditandai dengan ketertarikan terhadap lawan jenis yang
biasanya muncul dalam bentuk (misalnya) lebih senang bergaul dengan lawan
jenis dan sampai pada perilaku yang sudah menjadi konsumsi umum, yaitu
berpacaran.
Menurut Santrock (dalam Dariyo 2004: 105) Masa pacaran dianggap sebagai
masa pendekatan antarindividu dari kedua lawan jenis, yaitu ditandai dengan
saling pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari masing- masing
individu. Bila berlanjut, masa pacaran dianggap sebagai masa persiapan individu
untuk dapat memasuki masa pertunangan atau masa pernikahan.
Pacaran itu sendiri sebenarnya adalah suatu proses alami yang dilalui remaja,
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik,
emosi dan psikis. Masa remaja, yaitu 10 – 19 tahun, adalah suatu periode masa
pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Periode
peralihan dan masa anak ke masa dewasa disebut masa remaja. Widyastuti, 2009
Ada dua definisi berpacaran yang dikemukakan oleh setiawan perkembangan
remaja mengenai berpacaran. Pacaran adalah sebagai awal tindakan atau wujud
kasih sayang yang dilakukan oleh laki-laki atau perempuan karena daya tarik atau
kesamaan hobi (Setiawan, 2009: 21).
Pacaran merupakan awal bagi remaja untuk belajar bekerja sama serta
menghormati hak dan kewajiban laki-laki dan perempuan (Setiawan, 2008:3).
Dengan kata lain pacaran adalah proses pengenalan awal antara laki-laki dan
perempuan yang dilandasi rasa senang, cinta, perhatian dengan melibatkan
perasaan untuk suatu tujuan, yaitu menemukan cara berelasi dan pertemanan yang
lebih akrab.
Berpacaran dapat memberikan kontribusi positif maupun negatif bagi remaja
yang berpacaran. Hasil positif yang didapatkan oleh remaja yang berpacaran
adalah ketika mereka dihadapkan oleh suatu konflik, maka jalan untuk
menyelesaikan konflik adalah dengan pengendalian diri diantara mereka.
Pengendalian diri tersebut diantaranya yaitu kesabaran dan berpikir positif.
Sedangkan kontribusi negatif yang muncul akibat berpacaran adalah menjadi
malas belajar, berani melawan orang tua demi pacar, terjadinya aktivitas-aktivitas
seksual seperti berpelukan, berciuman.
Perilaku negatif pacaran yang sering dilakukan remaja adalah ciuman,
mengapload foto bersama pacar di media sosial dengan bangga, foto selfi dengan
pacar di fublikasikan dengan teman sebaya dan meninggalkan jam pelajaran
sekolah untuk berpacaran. Pengaruh lingkungan, media informasi dan film adalah
dilakukan oleh remaja ketika pacaran. Di sejumlah sekolah aksi tidak terpuji itu
masih terus terjadi, bahkan cendrung siswa baru mengikuti tingkah laku kakak
kelasnya yang tidak baik di dalam sekolah tersebut.
Tindakan perilaku negatif berpacaran terjadi di SMA Negeri 1 Hinai tidak
lain juga dialami oleh sekolah lain. Perilaku yang sering terjadi di sekolah ini
mengapload foto di media sosial. Dalam situasi ini berdasarkan hasil wawancara
dengan guru bimbingan konseling SMA Negeri 1 Hinai dan diperoleh informasi
dari siswa yang ada di sekolah tersebut serta dari media sosial. banyak siswa
yang berpacaran yang tidak sewajarnya, banyak siswa akibat pacaran prestasi
belajarnya menurun.
Agar siswa dapat memahami pacaran yang tidak menggangu belajar, Pacaran
juga dibedakan menjadi dua jenis yaitu pacaran sehat dan pacaran tak sehat,
pacaran sehat Pacaran sehat adalah pertemanan yang saling mendukung,
menghargai, menghormati, mempengaruhi dalam tindakan positif, memberikan
semangat, dan saling menguntungkan. Menurut Dr Iwan, 2010
(http://jurnal.unimus.ac.id,kamis04/2/2016,20.30) Pacaran merupakan Masa
pendekatan antar individu dari kedua lawan jenis, yang ditandai dengan saling
pengenalan pribadi baik kekurangan dan kelebihan dari masing-masing individu.
Pacaran mempunyai dua jenis yaitu pacaran sehat dan pacaran tidak sehat.
Pacaran sehat meliputi pacaran sehat secara fisik, psikis, dan sosial. Pacaran tidak
sehat meliputi kissing,necking, petting dan intercourse.
Banyak faktor yang berhubungan dengan perilaku gaya pacaran pada remaja
antara lain jenis kelamin, pengetahuan, sikap, jenis sekolah, media ponografi/
Menurut (Kemenes,2010) dampak yang menonjol dikalangan remaja akibat
gaya pacaran yang berisiko adalah masalah kehamilan yang tak dinginkan dan
terinfeksi penyakit menular seperti HIV/ AIDS.
Menurut Prayitno ( 2009:105) konseling adalah proses pemberian bantuan
yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seseorang ahli (disebut
konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut
klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien.
Selama ini, Sekolah SMA Negeri 1 Hinai telah melakukan tindak lanjut
kepada siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran di sekolah namun tindak
lanjut tersebut belum berjalan dengan baik, melalui layanan konseling individual
dengan pendekatan non- directive counseling terhadap perubahan perilaku negatif
berpacaran. Semuanya dilakukan dengan tujuan paling tidak dapat meminimalisir
atau bahkan membuat pacaran itu sebagai memotivasi untuk belajar bukan malah
pacaran berperilaku yang tidak baik di dalam sekolah. Mengingat pentingnya
upaya untuk mengubah periaku negatif berpacaran di kalangan remaja, maka perlu
adanya solusi yang efektif untuk menanggulanginya.
Didalam penelitian ini, pendekatan non- directive counseling begitu perlu
dibahas karena dapat bermanfaat untuk membantu klien atau siswa dalam
menciptakan suasana yang damai, tenang dan membuat pacaran yang sehat yang
seharusnya di lakukan di sekolah dan siswa yang ingin mengungkapkan
masalahnya tanpa harus merasa dipaksa dengan kesediaannya menyatakan
kesulitannya atau beban yang di alaminnya kepada pembimbing ketika ia di
putuskan pacarnya beban yang di alami sangatlah berat ia terima sehingga
besar untuk menyesuaikan diri serta memiliki dorongan yang kuat untuk berdiri
sendiri. Oleh sebab itu pendekatan non- direktive counseling cenderung bersifat
berfokus kepada siswa dimana fasilitator berusaha untuk melihat dunia
sebagaimana siswa melihatnya. Hal ini akan menciptakan suasana komunikasi
yang empati dimana pengendalian diri siswa dapat di pupuk dan di kembangkan.
Guru juga berperan sebagai orang tua, dimana ia menerima semua perasaan
dan pemikiran, bahkan dari siswa yang memilki pendapat keliru. Disini guru
secara tidak langsung berkomunikasi dengan siswa bahwa semua pendapat dan
perasaan bisa diterima. Oleh sebab itu peneliti mengambil salah satu solusi yang
dapat di lakukan ialah melalui layanan konseling individual dengan pendekatan
non- directive counseling .
Dalam pelaksanaanya peneliti berperan sebagai fasilitator, serta membantu
siswa untuk tidak berperilaku negatif dalam berpacaran, dapat menempatkan diri
dimana ia berada. Layanan konseling individual dengan pendekatan Non-
directive counseling juga bertujuan untuk menyesuaikan antara ideal self dan
actual self. Maka dari itu, layanan konseling individual dengan pendekatan non-
directive konseling ini sangatlah cocok bila digunakan untuk mengubah perilaku
negatif berpacaran siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, penulis menganggap
1.2. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan diatas, banyak siswa yang berperilaku
negatif dalam berpacaran. Oleh sebab itu maka penulis mengidentifikasikan
masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Banyaknya siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran
b. Kurang sadarnya siswa saat meninggalkan jam pelajaran sekolah untuk
berpacaran sangat tidak baik untuk nilainya
c. Siswa berfoto selfi diapload di media sosial dengan perasaan bangga.
d. Tidak sadarnya siswa bahwa perilaku berpacaran itu tidak selamanya baik
untuk kepribadiannya.
e. Minimnya layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive
konseling siswa yang dilakukan guru BK disekolah untuk mengubah
perilaku negatif berpacaran siswa.
1.3Batasan Masalah
Dari beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi, maka peneliti
membatasi permasalahan yang diteliti yaitu Pengaruh Pemberian Layanaan
Konseling Individual dengan Pendekatan Non- directive konseling terhadap
Perubahan Perilaku Negatif Berpacaran di SMA Negeri 1 Hinai Tahun Ajaran
1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
bagaimana pengaruh pemberian layanan konseling individual dengan pendekatan
non- directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif berpacaran siswa di
SMA Negeri 1 Hinai tahun ajaran 2015 / 2016?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling individual
dengan pendekatan non-directive konseling terhadap perubahan perilaku negatif
berpacaran siswa SMA Negeri 1 Hinai tahun ajaran 2015 / 2016.
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka diharapkan penelitian ini
bermanfaat untuk :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah khasan ilmu,
khususnya dibidang konseling individual, mengenai pemberian layanan
konseling individual dengan pendekatan non-directive konseling terhadap
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti, dapat menambahkan pengalaman dan keterampilan cara
mengubah perilaku negatif berpacaran siswa melalui layanan
konseling individual dengan menggunakan pendekatan non- directive
konseling.
b. Bagi siswa, dapat merubah perilakunya dan menghindarkan dirinya
agar tidak berperilaku negatif dalam berpacaran.
c. Bagi sekolah, dapat dijadikan bahan masukan untuk memprogramkan
layanan konseling individual dengan pendekatan non- directive
konseling kepada siswa yang berperilaku negatif dalam berpacaran.
d. Bagi jurusan, penelitian ini dapat menambah koleksi kajian tentang
layanan konseling individual dalam menghadapi siswa yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan layanan
konseling individual pendekatan non-directive konseling mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap perilaku negatif siswa tentang berpacaran di kelas X.2
SMA Negeri 1 Hinai. Hasil perhitungan pada kelompok perlakuan diperoleh
Jhitung= 4, Dengan α = 0,05 dan n = 4, maka berdasarkan daftar, Jtabel =0. Dari data
tersebut terlihat bahwa Jhitung > Jtabel= ( 4 > 0 ), dengan rata- rata (89,2 > 62,5),
Setelah dilakukan layanan konseling individual pendekatan non-directive terhadap
perubahan perilaku negatif berpacaran di kelas X SMA Negeri 1 Hinai
Kab.Langkat Tahun Ajaran 2015/2016 terjadi perubahan sebesar 26,7% atau
42,7%. maka Hipotesis Ho ditolak hal ini diperkuat dengan persamaan rumus Z.
Karena nilai z hitung adalah 1,667 dan itu lebih kecil dari nilai z tabel yaitu
-1,96. Maka hipotesis ditolak artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah
diberi perlakuan.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini
disarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Guru BK agar mempertimbangkan dan lebih mengembangkan program
layanan konseling individual pendekatan non-directive konseling dalam
2. Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan–layanan
bimbingan dan konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar
siswa dapat mengantisipasi permasalahan–permasalahan sosial dan
pribadinya.
3. Mengingat bahwa layanan konseling individu pendekatan non-directive
konseling dapat mengubah perilaku negatif berpacaran siswa, maka
diharapkan kepala sekolah dapat terus mendukung para guru terutama
guru BK dalam hal menjalankan layanan konseling individual pendekatan
non-directive konseling
4. Diharapkan sekolah berperan aktif dalam memfasilitasi kegiatan layanan
bimbingan dan konseling di sekolah agar tujuan yang diharapkan lebih
maksimal lagi.
5. Bagi siswa yang mendapatkan kategori angket sedang, agar dapat
merubah perilaku negatif berpacaran secara bertahap- tahap supaya
menjadi yang lebih baik lagi.
6. Bagi peneliti selanjutnya, semoga dapat menjadi bahan refrensi dan
menambah wawasan dalam melakukan penelitian selanjutnya, serta
melakukan penelitian lebih lanjut tentang perubahan perilaku negatif
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Corey, Gerald. 2010. Teori dan Praktek Konseling & Psikoteraphy. Bandung : Refika Aditama.
Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan: Ghalia Indonesia.
Dona Qiem. 2015. Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Berpacaran Pada Remaja Di Perumnas Sumatera Selatan Kabupaten OKI tahun 2015. Palembang: Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Palembang
( Online ) dalam http: // Jurnal Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma, Palembang, diakses pada 2015
Farozin & Fathiyah Nur Kartika. 2004. Pemahaman Tingkah Laku. Jakarta: Rineka Cipta.
Gusti, Sri Andayani. 2013. Penerapan Model Konseling Client Centered Teknik Self Understanding Untuk Mengembangkan Kecerdasan Emosional Siswa Kelas XC AP SMKN 1 Singaraja, 2013 (online) dalam http:/ejournal.JBIK. Vol 1 – 10, diakses pada April 2013.
Mulyati. ( 2012). Faktor- faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Gaya Pacaran Pada Siswa SMU X dan MAN Y Kabupaten Siolrap Propinsi Sulawesi Selatan tahun 2012. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia ( online ) dalam http: //Jurnal Ui, diakses pada Juli 2012
Prayitno & Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.
Pujiati Sri & Soesanto Edy. 2010. Gambaran Perilaku Pacaran Remaja Di Pondok Pesantren Putri K.H Sahlan Rosjidi (Unimus) Semarang tahun 2010. Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang ( online ) dalam http: // jurnal. Unimus.ac.id, kamis 04/02/2016: 19:35
Santrock, JW. (2003 ). Adolescence Perkembangan Remaja ( Terjemahan ). Jakarta: Erlangga
Sarlito,Wirawan & Sarwono. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Balai Pustaka.