PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI)
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN PERKAKAS
TANGAN DI KELAS X PROGRAM KEAHLIAN
TEKNIK MESIN SMK N 1 BALIGE T.P 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
BAHAGIA SIANTURI
NIM. 5113121010
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
iv
ABSTRAK
Bahagia Sianturi, 5113121010: Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Diklat Menggunakan Perkakas Tangan Di Kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK N 1 Balige T.P. 2016/2017. Skripsi. Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat menggunakan perkakas tangan di kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK N 1 Balige T.P. 2016/2017, melalui penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK N 1 Balige T.P. 2016/2017 yang berjumlah 24 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan juga memberikan tes berupa pretest yang berjumlah 5 soal uraian dan postest 1 dan 2 yang masing-masing berjumlah 10 soal pilihan ganda pada setiap siklusnya. Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas siswa dan aktivitas guru serta hasil belajar siswa. Observasi dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa. Hasil belajar dapat diketahui dengan memberikan pretest sebelum memulai pembelajaran dan posttest yang diberikan di akhir siklus pembelajaran. Aktivitas belajar siswa yang diamati meliputi: (1) mendengarkan penjelasan guru, (2) mengajukan pendapat/hipotesis, (3) bertanya, (4) merespon pertanyaan guru, (5) merespon pertanyaan siswa lain. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan rata-rata 59,79, tingkat ketuntasan klasikal siswa rata-rata-rata-rata 50% atau 12 dari 24 siswa. Pada siklus II terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan rata-rata 78,75, tingkat ketuntasan klasikal siswa rata-rata 79,17% atau 19 dari 24 siswa. Aktivitas rata-rata guru pada siklus II juga mengalami peningkatan dengan rata-rata 20,83% setelah tindakan siklus II. Strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata diklat Menggunakan Perkakas Tangan di kelas X Program Keahlian Teknik Mesin SMK N 1 Balige T.P. 2016/2017.
Kata kunci: Rata-rata Hasil Belajar, Rata-rata Aktifitas Belajar, Strategi
v
ABSTRACT
Bahagia Sianturi, 5113121010. Implementation Of Inquiry Learning Strategy (ILS)To Improvement The Students Learning Outcomes At The Topic Of Used Hand Tools In Grade X Engineering Technical Program SMK N 1 Balige Academic Year 2016/2017. Thesis. Faculty of Engineering, State University of
Medan. 2016.
The objective of this research was to improve the students learning outcomes at the topic used hand tools in grade X engineering technical programm SMK N 1 Balige Academic Year 2016/2017 through implementation of inquiry learning strategy (ILS). This research is an class action research (CAR) that consisted of two cycles. The subject of this research is students in grade X engineering technical program SMK N 1 Balige Academic Year 2016/2017 that numbered 24 students. The collecting of data was doing by observation technical and given the test there was pretest that numbered 5 essay and postest 1 and 2 for each numbered 10 multiple choice for each cycle. Parameter that was measured in this research were student learning activities and learning outcome. Observation was doing to observe the teacher activities and student learning activities. The learning outcomes could known by given the pretest before begining lesson and posttest that was given at the last of learning cycle. The activity that was observed were: (1) listening teacher’s explanation, (2) giving opinion/hyphothesis, (3) asking, (4) responding teacher’s question, and (5) responding the other student’s question. The outcome in the first cycle had average 59,79, the percentage of classical completeness was 50% or 12 from 24 students. At the second cycle the outcome improve to 78,75, the percentage of classical completeness was 79,17% or 19 from 24 students. The average of teacher activities in the second cycle improve too, it was 20,83%. The inquiry learning strategy can improve the learning activities and students learning outcomes at the topic used hand tools in grade X engineering technical program SMK N 1 Balige Academic Year 2016/2017.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “Penerapan Strategi Inkuiri (SPI )
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada pembelajaran Menggunakan
perkakas Tangan Di Kelas X Program Keahliaan Teknik Mesin SMK N 1
Balige T.A 2016/2017”
Skiripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian syarat-syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan Pendidikan Teknik Mesin.
Penulis sangat menyadari bahwa banyak pihak-pihak yang membantu penulis
dalam menyelesaikan Skiripsi ini. Terutama kepada Bapak Prof. Selamat Triono,
M.Sc, Ph.D yang telah banyak memberikan saran serta membimbing saya dalam
menulis Skiripsi ini. Selain itu, penulis juga mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua jurusan Teknik Mesin
Universitas Negeri Medan
4. Bapak Janter P. Siamnjuntak,ST.MT.Ph.D selaku ketua prodi Teknik
Mesin Universitas Negeri Medan.
vii
6. Teristimewa kepada Ayahanda (alm).P. Sianturi dan Ibunda, T .Siburian,
Abang dan Kakak yang telah memberikan dorongan serta dukungan dalam
doa dan materi hingga penyelesaian Skiripsi ini.
7. Sahabat-sahabat saya Cancara Nababan, S.Pd, Juanda Situmorang,S.Pd,
Aditia Ginting,S.Pd, Daniel Carlos Sinaga, Pemuda Sianturi,S.Pd,
Haslinton Roy Siburiam serta seluruh teman-teman seperjuangan 2011
yang telah banyak memberikan motivasi serta bantuan dalam penulisan
Skiripsi ini.
Atas segala bantuan dan jasa mereka, penulis tidak dapat membalasnya
selain doa, semoga Bapa di surga memberi Kasih dan BerkatNya dalam hidup
mereka.
Akhirnya penulis berharap kiranya skiripsi yang sederhana ini dapat
berguna dan bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dalam usaha peningkatan
mutu pendidikan dimasa yang akan datang, Ami
Medan, Januari 2017
Penulis
viii
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II KAJIN TEORIRIS A.KerangkaTeoritis ... 12
1. Hakekat Hasil Belajar Menggunakan Perkakas Tangan ... 12
2. Teori Belajar Aktif (Active Learning) ... 13
3. Teori Pembelajaran Kejuaraan ... 15
4. Kajian Materi Perkakas Tangan ... 17
5. Analisis Aktivitas Belajar ... 24
6. Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 26
ix
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 35
B. Subyek Penelitian ... 35
C. Rancangan Penelitian ... 35
D. Prosedur Penelitian... 36
E. Metode Pengumpulan Data ... 47
F. Teknik Analisis Data ... 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian ... 52
1. Kegiatan Pra Tindakan ... 52
2. Tindakan dan Hasil Pembelajaran Siklus I ... 54
a. Tindakan dan Hasil Pembelajaran Siklus I ... 54
b. Hasil Belajar Siklus I ... 56
c. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang ... 62
3. Tindakan dan Hasil Pembelajaran Siklus II ... 67
a. Tindakan dan Hasil Pembelajaran Siklus II ... 67
b. Hasil Pembelajaran Siklus II ... 70
c. Tahap Refleksi Siklus II ... 76
1) Hasil Belajar ... 76
2) Aktifitas Belajar ... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 84
B. Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 87
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Nilai DKN SMK N 1 Balige ... ..2
Tabel 2 Perbandingan RPP Sebelum Tndakan dan Sesudah Tindakan Siklus I Pertemuan I ... 37
Tabel 3 Perbandingan RPP Sebelum Tndakan dan Sesudah Tindakan Siklus I Pertemuan II ... 39
Tabel 4 Perbandingan RPP Sebelum Tndakan dan Sesudah Tindakan Siklus II Pertemuan I ... 42
Tabel 5 Perbandingan RPP Sebelum Tndakan dan Sesudah Tindakan Siklus II Pertemuan II ... 44
Tabel 6 Kisi-Kisi Lembar Tes ... 48
Tabel 7 Format Observasi Aktivitas Belajar Siswa ... 48
Tabel 8 Daftar Nilai Hasil Pre Test ... 52
Tabel 9 Daftar Kelulusan siswa berdasarkan pretest ... 53
Tabel 10 Rekapitulasi Hasil PostTest Siswa Siklus I ... 57
Tabel 11 Tabel Nilai Hasil Pre-test dan Post-test I ... 58
Tabel 12 Kelulusan Siswa Berdasarkan Nilai PostTest Siklus I ... 58
Tabel 13 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Pertama Siklus I ... 59
Tabel 14 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus I ... 60
Tabel 15 Daftar Nilai Siswa berdasarkan Kategori Kelulusan ... 69
Tabel 16 Kelulusan Siswa Berdasarkan Nilai PostTest Siklus II ... 70
xi
Tabel 18 Perolehan Nilai Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Kedua Siklus II ... 72
Tabel 19 Perbandingan Ketercapaian Hasil Belajar ... 78
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 89
Lampiran 2 Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) ... 90
Lampiran 3 Soal Tes Awal Pretest ...106
Lampiran 4 Soal Siklus I ...108
Lampiran 5 Soal Silus II ...111
Lampiran 6 Daftar Nilai Tes Awal... ..115
Lampiran 7 Daftar Nilai Siswa Siklus I ...116
Lampiran 8 Daftar Nilai Siswa Siklus II ...118
Lampiran 9 Data Skor Aktivitas Siswa Siklus I ...119
Lampiran 10 Data Skor Aktivitas Siswa Siklus II ...125
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Siklus dalam Prosedur PTK ... 35
Gambar 3 Perbandingan Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I dan II ... 74
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang
hayat. Tanpa pendidikan, mustahil sekelompok manusia dapat berkembang
sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia menurut konsep
pandangan hidup mereka.
Pembelajaran merupakan interaksi dua arah dari seorang guru dengan
peserta didik sehingga tercipta komunikasi yang intens dan terarah menuju target
yang ditetapkan sebelumnya. Saat ini sebagian besar pola pembelajaran masih
bersifar transmisif, yakni pengajar mentransfer konsep-konsep secara langsung
kepada peserta didik. Siswa secara pasif menyerap struktur pengetahuan yang
diberikan guru atau yang didapat dari buku pelajaran. Pembelajaran dilakukan
dengan hanya sekedar menyampaikan fakta, konsep, prinsip, dan ketarampilan
kepada siswa (Clements dan Battista dalam Trianto, 2011: 35).
Dalam pembelajaran dalam pendidikan formal (sekolah) dewasa ini,
terdapat masalah utama yang perlu dengan segera dicari solusinya. Misalnya,
rerata hasil belajar peserta didik masih memperhatinkan dikarenakan kondisi
pembelajaran yang masih bersifat konvensional yang tidak menyentuh ranah
dimensi peserta didik itu sendiri, yakni bagaimana belajar itu. Dalam arti bahwa
2
akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui proses
berpikirnya (Trianto, 2011: 45).
SMK sebagai lembaga pendidikan formal menuntut perubahan
paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran. Perubahan itu harus diikuti oleh
perubahan metode pembelajaran yang dilakukan dikelas. Pembelajaran dilakukan
tidak hanya dengan mempelajari konsep, teori dan fakta tetapi juga
pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pada Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), siswa SMK jurusan Teknik Permesinan harus
memiliki kompetensi dalam menggunakan perkakas tangan sebagai bekal untuk
menjadi ahli dibidangnya, sehingga muncullah mata diklat Menggunakan
Perkakas Tangan. Pada mata diklat ini, pembelajaran dilakukan dengan
memperkenalkan macam-macam perkakas tangan dan cara menggunakannya serta
bagaimana merawat perkakas tangan tersebut. Namun dalam kenyataannya
didapati berbagai kelemahan dalam pelaksanaan proses pembelajaran
Menggunakan Perkakas Tangan contohnya.
Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Kompetensi Menggunakan Perkakas Tangan Di Kelas X TP 1 Program Keahlian Teknik Mesin SMK N 1 Balige
3
Dari data yang diperoleh oleh penulis dapat dilihat dari nilai pada Standart
kompentensi penggunaan perkakas tangan sebelumnya kelas X TP 1 tahun ajaran
2013/2014 hanya 15 orang yang lulus dari jumlah siswa 30 orang atau sekitar
50,57% siswa yang dapat dikategorikan lulus, pada tahun ajaran 2014/2015 hanya
13 siswa yang lulus dari jumlah siswa 29 orang atau sekitar 44,82%, , pada tahun
ajaran 2015/2016 hanya 16 siswa yang lulus dari jumlah siswa 30 orang atau
sekitar 53,34%, dengan standar ketuntasan minimal 70. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar penggunaan perkakas tangan siswa kelas X TP 1
masih belum sesuai dengan yang diharapkan.
Hasil belajar diperoleh tidaklah datang dengan sendirinya, dalam kegiatan
mengajar, ada banyak faktor yang mepengaruhinya. Menurut (Syah 2006 : 24) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu:
1. Faktor internal
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri.
Faktor ini terdiri dari:
I. Faktor biologis (jasmaniah)
Faktor ini meliputi segala hal yang berhubungan dengan keadaan fisik,
yaitu:
a. Kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat pada tubuhnya
b. Kondisi kesehatan fisik, bagaimana kondisi kesehatan fisik yang
sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar
4
II.Faktor Psikologis (Rohaniah)
Faktor-faktor psikologis yang pada umumnya dipandang lebih
esensial mempengaruhikeberhasilan seseorang adalah sebagai berikut:
a. Tingkat kecerdasan dasar
b. Sikap siswa
c. Bakat siswa
d. Minat siswa
e. Motivasi siswa
2. Faktor eksternal
Merupakan faktor yang bersumber dari luar individu itu sendiri. Faktor ini
meliputi:
a. Faktor lingkungan sosial
1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman
sekelas dapat mempengaruhi proses belajar seorang siswa. Hubungan
yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk
belajar lebih baik disekolah. Perilaku yang simpatik dan dapat menjadi
teladan seorang guru atau administrasi dapat menjadi pendorong bagi
siswa untuk belajar.
2) Lingkunga sosial masyarakat, kondisi lingkungan masyarakat tempat
tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa. Lingkungan siswa yang
kumuh, banyak pengangguran dan anak terlantar juga dapat
mempengaruhi aktivitas belajar siswa, paling tidak siswa kesulitan ketika
5
3) Lingkungan sosial keluarga, lingkungan ini sangat mempengaruhi
kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua, demogravi
keluarga (letak rumah) hubungan antara keluarga, orang tua, anak, kakak,
atau adik yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas
belajar dengan baik.
b. Faktor lingkungan Non-sosial
1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan
tidak dingin. Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa
2) Faktor instrumental yaitu perangkat belajar yang dapat digolongkan dua
macam. Pertama, hardware, seperti gedung sekolah, alat-alat belajar,
fasilitas belajar. Kedua, software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku panduan dan silabus.
3) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan kesiswa). Faktor ini hendaknya
disesuaikan dengan sesuai dengan usia perkembangan siswa, begitu juga
dengan metode mengajar guru, disesuaikan dengan kondisi
perkembangan siswa. Karena itu, agar guru dapat memberikan kontribusi
yang positif terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai
materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan
sesuai dengan kondisi siswa.
Dari pernyataan di atas, guru perlu menyusun rancangan dan pengelolaan
pembelajaran yang memungkinkan anak bebas melakukan eksplorasi terhadap
6
yang dicurahkan, intelegensi dan kesempatan yang diberikan kepada anak, pada
hakikatnya berpengaruh terhadap konsekuensi dari hasil belajar tersebut.
Berdasarkan hasil observasi atau wawancara dengan guru mata pelajaran
pengunaan perkakas tangan di SMK N 1 Balige ditemukan beberapa masalah
antara lain : (1) Siswa kurang memperhatikan/kurang fokus saat guru
menyampaikan pembelajaran; (2) Siswa tidak dapat memahami konsep
pembelajaran dengan cepat; (3) Tidak adanya variasi dalam mengajar; (4) siswa
lebih tertarik belajar praktikum daripada belajar teori; (5) Daya retensi (retensi
rate) siswa kurang optimal untuk menyimpan konsep pembelajaran dalam jangka
waktu yang panjang (long-term memory); (6) Hasil belajar yang diperoleh kurang
maksimal; (7) Siswa kurang aktif mengikuti proses pembelajaran.(8) Minat siswa
terhadap mata pelajaran tersebut kurang menarik, (9) Metode permbelajaran yang
diajarakan sebelumnya masih menggunakan metode yang kontekstual, (10) Proses
pembelajarannya yang dilakukan didalam ruangan kelas terlalu monoton. Semua
masalah tersebut merupakan masalah klasik pada pembelajaran permesinan yang
membutuhkan perhatian khusus untuk segera diselesaikan.
Permasalahan di atas disebabkan oleh pengalaman belajar siswa yang
kurang menyenangkan di dalam kelas. Hal tersebut disebabkan oleh guru
menyampaikan materi secara monoton dan pembelajaran yang terpusat pada guru
(Teacher Oriented). Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan bahwa mata
diklat menggunakan perkakas tangan setiap tahunnya masih banyak ditemukan
jumlah presentasinya dibawah KKM. Dapat dijelaskan bahwa penyebab utama
7
belajar siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri. Oleh sebab itu perlu
adanya perbaikan pembelajaran yang akan melibatkan siswa untuk belajar tentang
penggunaan perkakas tangan melalui pengamatan yang dilakukan secara langsung
pada perkakas tersebut.
Untuk meningkatkan hasil belajar menggunakan perkakas tangan, ada
banyak kiat khususnya strategi pembelajaran yang bisa dilakukan oleh guru mata
diklat, misalnya: (1) Strategi pembelajaran ekspositori (SPE), (2) Strategi
pembelajaraan inkuiri (SPI), (3) Strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM),
(4) Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB), (5) Strategi
pembelajaran kooperatif (SPK), (6) Strategi pembelajaran kontekstual (CTL), dan
(7) Strategi pembelajaran afektif (Sanjaya, 2013 : 30).
Ada beberapa penelitan terkait dengan penerapan strategi pembelajaran
inkuiri: (1) Irwandi (2009) menemukan bahwa strategi pembelajaran inkuiri
mampu meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dengan kemampuan awal
rendah, (2) Sayekti (2012) menemukan bahwa implementasi strategi pembelajaran
inkuiri membuat siswa merasa senang, sehingga memperoleh nilai yang
melampaui KKM, (3) Anggareni (2013) juga menemukan bahwa strategi inkuiri
memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan berpikir kritis dan
pemahaman konsep siswa dibandingkan dengan strategi pembelajaran langsung.
Keunggulan dari strategi pembelajaran inkuiri adalah memotivasi siswa
untuk mengetahui suatu hal sehingga mereka menemukan jawaban secara mandiri
dengan memiliki keterampilan berpikir kritis. Dengan demikian siswa dapat
8
ingat sehingga siswa dapat memperoleh nilai yang maksimal. Dari uraian di atas
tersebut maka perlu untuk menerapkan strategi pembelajaran inkuiri sebagai
solusi untuk permasalahan tersebut.
Penelitian tindakan kelas ini sudah dilaksanakan di kelas X Program
Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 1 Balige. Tindakan yang dilakukan adalah
dengan mengintegrasikan langkah-langkah strategi pembelajaran inkuiri ke dalam
langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan selama ini. Indikator keberhasilan
tindakan akan diukur melalui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah pemberian
tindakan. Tindakan yang dilakukan diperkirakan mencakup kompetensi dasar
Menggunakan Macam-macam Perkakas Tangan dengan indikator pembelajaran
Fungsi macam-macam perkakas tangan.
Berdasarkan latar belakang dimuka, untuk memperoleh hasil belajar yang
maksimal, perlu diadakan penelitian tindakan kelas dengan judul ‘Penerapan
Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
pada Pembelajaran Menggunakan Perkakas Tangan di Kelas X Program
Keahlian Teknik Mesin SMK N 1 Balige T.P. 2016/2017’.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan di muka dan
hasil studi pendahuluan berupa pengamatan proses pembelajaran di kelas X
Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 1 Balige, dapat diidentifikasi
9
1. Siswa tidak dapat memahami konsep pembelajaran menggunakan perkakas
tangan yang dipelajarinya dengan cepat.
2. Siswa kurang mampu menyimpan konsep yang dipelajari dalam memori
jangka panjangnya.
3. Siswa kurang terlibat aktif selama proses pembelajaran di kelas.
4. Guru tidak tepat menggunakan strategi belajar dengan menggunakan strategi
inkuiri.
C. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan pembelajaran yang telah
diuraikan di muka, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X TP 1 Program Keahlian Teknik
Mesin SMK Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Penerapan strategi pembelajaran inkuiri pada mata diklat menggunakan
perkakas tangan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di muka, maka yang menjadi
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada mata diklat menggunakan perkakas tangan dikelas X TP 1
Program Keahlian Teknik Mesin SMK N 1 Balige Tahun Pelajaran
10
2. Apakah penerapan strategi pembelajaran inkuiri dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata diklat menggunakan perkakas tangan di kelas X TP 1
Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran
2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki proses
pembelajaran menggunakan perkakas tangan di kelas X TP 1 Program Keahlian
Teknik Mesin SMK Negeri 1 Balige dengan tujuan meningkatkan hasil belajar
siswa. Secara spesifik penelitian ini bertujuan untuk memperoleh:
1. Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas X TP 1 Program Keahlian Teknik
Mesin SMK Negeri 1 Balige Tahun Pelajaran 2016/2017 selama proses
pembelajaran menggunakan strategi inkuiri.
2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas X TP 1 Program Keahlian Teknik Mesin
SMK Negeri 1 Balige tahun pembelajaran 2016/2017 setelah mendapat
pembelajaran menggunakan strategi inkuiri.
F. Manfaat Penelitian
Melalui tindakan penerapan strategi pembelajaran inkuiri di kelas X TP 1
Program Keahlian Teknik Mesin SMK Negeri 1 Balige T.P 2016/2017 ini
diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Memberikan kesempatan aktif belajar kepada siswa sehingga siswa
11
2. Bagi guru mitra, penelitian ini menjadi pengalaman melakukan inovasi
pembelajaran Menggunakan Perkakas Tangan pada indikator pembelajaran
Fungsi Macam-Macam Perkakas Tangan
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru SMK untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, khususnya pada mata diklat menggunakan perkakas tangan.
4. Bagi peneliti, penelitian ini akan menjadi pengalaman melakukan tindakan
87
DAFTAR PUSTAKA
Anggareni, N. W., N. P. Ristiati, N.L.P.M. Widiyanti, (2013), Implementasi Strategi Pembelajaran Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Pemahaman Konsep IPA Siswa SMP, e-Journal Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 3.
Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan pembelajaran, Rineka Cipta: Jakarta
Ihsan, Fuad, (2011), Dasar-dasar Kependidikan. Rineka Cipta: Jakarta
Irwandi, (2009), Pengaruh Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Biologi Melalui Strategi Inkuiri dan Masyarakat Belajar pada Siswa dengan Kemampuan Awal Berbeda terhadap Hasil Belajar Kognitif di SMA Negeri Kota Bengkulu. Jurnal Kependidikan Triadik, 12 (1): 33-43.
Kunandar, (2009), Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai
Pengembangan Profesi Guru, Rajawali Pers, Jakarta.
Maran, Zevy D., (2007). Peralatan Bengkel Otomotif. ANDI: Yogyakarta
Pidarta, Made, (2007), Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia, Rineka Cipta: Jakarta
Prince, Michael., (2007), The Many Faces of Inductive Teaching and Learning,
Journal of College Science Teaching, 36(5), 14-20.
Sani, Ridwan Abdullah dan Sudiran, (2013), Penelitian Tindakan Kelas, Cita Pustaka Media Perintis, Bandung.
Sanjaya, Wina., (2013), Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana, Jakarta.
Sayekti, Ika Candra, Sarwanto, Suparmi, (2012), Pembelajaran IPA Menggunakan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Melalui Metode Eksperimen dan Demonstrasi Ditinjau dari Kemampuan Analisis dan Sikap Ilmiah Siswa,
Jurnal Inkuiri, 1(2): 142-153.
88
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.
Uno, Hamzah B., (2008), Model Pembelajaran, Menciptakan Proses Belajar
Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Bumi Aksara: Jakarta
Uno, Hamzah B., (2008), Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran, Bumi Aksara: Jakarta