• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN ALAT MUSIK PERKUSI PADA SISWA PENYANDANG TUNAGRAHITA DI SLB A/B/C MELATI AISYIYAH DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN ALAT MUSIK PERKUSI PADA SISWA PENYANDANG TUNAGRAHITA DI SLB A/B/C MELATI AISYIYAH DELI SERDANG."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN ALAT MUSIK PERKUSI PADA SISWA

PENYANDANG TUNAGRAHITA DI SLB A/B/C MELATI

AISYIYAH DELI SERDANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

TRY AGUNG NUGROHO

NIM 2113142079

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juni 2016

(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

TRY AGUNG NUGROHO, NIM: 2113142079, “PEMBELAJARAN ALAT MUSIK PERKUSI PADA SISWA PENYANDANG TUNAGRAHITA DI SLB A/B/C MELATI AISYIYAH DELI SERDANG”, Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.2016

Penelitian ini merupakan Pembelajaran Alat Musik Perkusi Pada Siswa Penyandang Tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pembelajaran alat musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang, untuk mengetahui metode pembelajaran alat musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita, untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam proses pembelajaran alat musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita,untuk mengetahui jenis pattern apa yang dipelajari dalam pembelajaran alat musik perkusi pada anak penyandang tunagrahita, Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran alat musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita, untuk mengetahui bagaimana hasil belajar anak tunagrahita dalam bermain alat musik perkusi.

Penelitian ini bedasarkan landasan teoritis yang menjelaskan teori pembelajaran, kendala pembelajaran, strategi pembelajaran, strategi pembelajaran perkusi, metode pembelajaran, teori alat-alat musik, teknik bermain perkusi, pengertian tunagrahita, sarana dan prasarana.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa tunagrahita berjumlah 7 siswa. Pengumpulan data ini dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan.

Setelah menganalisis keseluruhan data, ditemukan beberapa kesimpulan. Langkah Pembelajaran alat musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita diawali dengan memperkenalkan alat musik perkusi, lalu berlatih cara memegang dan memainkan alat musik perkusi, kemudian guru menulis not pattern not ¼ di papan tulis dengan 8 ketukan, mempraktekan memainkan pattern not yang telah diberikan guru dengan alat perkusi masing-masing. Metode yang digunakan dalam pembelajaran perkusi adalah metode ceramah, metode demonstrasi. Sarana dan prasarana adalah alat musik timbalis, jimbe, tamborin, rebana,castanyet, cowbell, handbell, maracas, gedung sekolah,ruangan kelas, ruangan praktek. Jenis pattern yang dipelajari dalam pembelajaran perkusi adalah pattern perkusi not 1/4. Kendala yang dihadapi akan dapat diatasi jika ada kerja sama yang baik antara guru dan murid. Pembelajarn alat musik perkusi di SLB A/B/C Melati Aisyiyah dapat digolongkan berhasil dan lulus dengan nilai yang bervariasi.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karunia yang telah diberikan-Nya bagi penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi ini. Penelitian ini mengambil judul “ Pembelajaran Alat

Musik Perkusi Pada Siswa Penyandang Tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang”, yang bertujuan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Sendratasik, Program Studi

Pendidikan Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya Skripsi ini belum mencapai hasil yang

maksimal, untuk itu sangat diharapkan saran dan masukan yang membangun dari

pembaca. Semoga Skripsi ini bisa memberi kontribusi terhadap pengetahuan.

Penulis juga menyadari bahwa banyak hambatan dan kesulitan yang dialami

dalam menyelesaikan Skripsi ini, tetapi keberhasilan penulis dalam menyelesaikan

sebuah karya ilmiah tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, baik

dukungan moral, materi, fasilitas dari lembaga berperan dalam kelancaran

penyusunan Skripsi ini.

Pada kesempatan yang berbahagia ini dengan segala kerendahan dan

ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Negeri Medan.

3. Uyuni Widiastuti, M.Pd. Ketua Jurusan Sendratasik.

4. Dr. Pulumun Ginting, M.Sn. Ketua Program Studi Pendidikan Musik

Universitas Negeri Medan dan Dosen Pembimbing Skripsi II.

5. Dra. Pita H.D . Silitonga,M.Pd. Dosen Pembimbing Skripsi I.

6. Mukhlis Hasbullah, M. Sn. Pembimbing Akademik.

(8)

iii

8. Fintarun Bancin S.PdI, Johan S.Pd, Sri Hartati, Rofiqoh Batu Bara. Selaku

Guru Anak Tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang.

9. Seluruh Siswa Tunagrahita yang mengikuti Pembelajaran Alat Musik

Perkusi.

10.Seluruh Dosen Sendratasik FBS Universitas Negeri Medan.

11.Kedua orang tua penulis Bapak Lasidi S.Pd. dan Ibu Nur Dewi Lubis, atas

dukungan serta motivasi baik secara moril maupun materil, serta doa restu

demi tercapainya cita-cita.

12.Kakak- kakak penulis yang tercinta, Hestu Diah KusumaWardani S.Pd.

dan Dwi Esti Utami S.Pd. yang selalu memberikan semangat dan doa.

13.Rekan – rekan mahasiswa dan sahabat penulis, Mhd Zam-zam, Rizky

Yanoga, Wahyudi, Ilham Maulana, Ilham Gustian dan yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Akhir kata penulis mengucapkan

terimakasih, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi

peneliti dan perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Seni

Musik.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(9)

iv

B. Identifikasi Masalah ... 5

C.Pembatasan Masalah... 6

D.Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL ... 11

A. Landasan Teoritis ... 11

1. Pengertian Pembelajaran ... 11

2. Teori Alat Musik ... 17

3. Teknik Bermain Perkusi ... . 19

4. Pengertian Tunagrahita ... 24

5. Sarana dan Prasarana... 27

B. Kerangka Konseptual ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 30

A. Metode Penelitian ... 30

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

(10)

v

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

A. Sejarah Berdirinya SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang ... 37

B. Pembelajaran Alat Musik Perkusi di SLB A/B/C Melati Aisyiyah ... 40

C. Metode Pembelajaran Perkusi Pada Anak Tunagrahita ... 53

D. Sarana dan Prasarana ... 55

E. Jenis pattern perkusi yang di pelajari dalam Pembelajaran Musik ... 57

F. Faktor-faktor Kendala yang Dihadapi dalam Pembelajaran Alat Musik 59 G. Hasil Belajar yang diperoleh dalam Pembelajaran Alat Musik Perkusi 60 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

A. KESIMPULAN... 62

B. SARAN ... 63

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Tingkat IQ Anak Tunagrahita Yang Mengikuti Pembelajaran Alat Musik Perkusi ... 42

Tabel 4.2. Jadwal Pembelajaran Alat Musik Perkusi ... 49

(12)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Teknik Bermain Perkusi ... 20

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual……… ... 29

Gambar 4.1. Sekolah SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang ... 39

Gambar 4.2. Wawancara Peneliti Dengan Guru Musik SLB Melati Aisyiyah.. 41

Gambar 4.3. Guru Memperkenalkan Alat Musik Perkusi ... 43

Gambar 4.4. Guru Mengajarkan Cara Bermain Perkusi Timbalis ... 44

Gambar 4.5. Guru Mengajarkan Cara Bermain Perkusi Jimbe... 45

Gambar 4.6. Guru Mengajarkan Cara Bermain Perkusi Rebana ... 46

Gambar 4.7. Guru Mengajarkan Cara Bermain Perkusi Tamborin ... 47

Gambar 4.8. Guru Mengajarkan Cara Bermain Kastanyet,Maracas,Handbell .. 48

Gambar 4.9. Guru Menulis dan Menunjuk Pattern not ¼ ... 50

Gambar 4.10 Guru Menyuruh Siswa Untuk Praktekan Pattern Perkusi ... 51

Gambar 4.11 Guru Mengiringi Siswa Bermain Perkusi dengan Keyboard ... 51

Gambar 4.12 Guru Membimbing Siswa Membaca Partitur Pattern Perkusi ... 53

Gambar 4.13 Guru Memberi Contoh di depan siswa Cara Bermain Perkusi ... 54

Gambar 4.14 Ruangan Kelas SLB A/B/C Melati Aisyiyah ... 55

Gambar 4.15 Ruangan Praktek Beelajar Musik SLB A/B/C Melati Aisyiyah ... 57

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Musik merupakan bahasa yang universal karena musik mampu dimengerti

dan dipahami oleh setiap orang dari bangsa apa pun di dunia ini. Tidak bisa

dipungkiri bahwa musik telah berada di sekeliling kehidupan manusia sejak

manusia itu sendiri berada dalam kandungan ibunya. Musik dapat dinikmati siapa

saja tanpa mementingkan perbedaan kulit, tempat tinggal, jenis kelamin, dan taraf

kehidupan. Seseorang dapat mengungkapkan isi hati dengan musik karena peran

musik sebagai jendela hati dan dengan musik seseorang juga mampu

mempengaruhi hati orang lain. Tanpa musik dunia akan sepi, hampa dan terasa

monoton. Karena musik dapat mencairkan suasana manusia, merelaksasikan hati

dan pikiran, serta mampu memberikan makna untuk mmbangkitkan gairah dan

semangat hidup untuk lebih memberdayakan dan memaknai hidup.

Dalam kehidupan sehari-hari beberapa fungsi musik yang diterapkan

adalah musik untuk pendidikan. Musik mampu menstimulasi kecerdasan anak dan

memberikan dampak positif pada kepribadian anak. Merangsang anak untuk

berpikir tenang dan kreatif. Begitu juga halnya dengan pembelajaran musik pada

anak yang memiliki kebutuhan khusus.Musik dapat diterima oleh semua

kalangan, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus seperti tunagrahita, tunanetra,

(14)

2

Di Indonesia, Sekolah Luar Biasa (SLB) menjadi lembaga pendidikan

yang diminati para orang tua mulai kalangan bawah sampai atas. Berdasarkan

urutan sejarah berdirinya SLB pertama untuk masing- masing kategori kecacatan

SLB dikelompokan menjadi: a) SLB bagian A untuk anak tunanetra, b) SLB

bagian B untuk anak tunarungu, c) SLB bagian C untuk anak tunagrahita, d) SLB

bagian D untuk anak tunadaksa, e) SLB bagian E untuk anak tunalaras, dan f)

SLB bagian F untuk anak cacat ganda. Anak berkebutuhan khusus mengalami

ketunaan yang berbeda-beda pula dan dengan belajar musik dapat membantu anak

berkebutuhan khusus untuk bisa berkonsentrasi dan meningkatkan percaya diri.

Beberapa karakter anak berkebutuhan khusus anatara lain: rendah diri dan dalam

bermasyarakat selalu diletakan pada urutan terbelakang, dan untuk menyiapkan

anak berkebutuhan khusus untuk bisa mandiri, salah satu medianya adalah melalui

bermain musik.

Anak penyandang tunagrahita memiliki kelainan khusus baik itu kelainan

fisik, mental maupun perilaku sosial. Anak penyandang tunagrahita adalah yang

secara pendidikan memerlukan layanan yang spesifik dan berbeda dengan

anak-anak pada umumnya, karena anak-anak berkebutuhan khusus memiliki hambatan

belajar dalam perkembangannya dan dalam proses pembelajaran tidak bisa

disamakan dengan anak normal lainnya. Sehingga harus memiliki tenaga pengajar

yang ahli dalam menangani dan menghadapi kesulitan ataupun kendala dalam

(15)

3

Pembelajaran musik untuk anak penyandang tunagrahita tidak dilakukan

seperti di sekolah-sekolah pada umumnya. Akan tetapi ada sekolah yang

menangani anak-anak berkebutuhan khusus. Salah satu sekolah yang menangani

pembelajaran kepada anak-anak penyandang tunagrahita adalah Sekolah Luar

Biasa A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang. SLB A/B/C Melati Aisyiyah ini

sudah berdiri sejak 8 tahun yang lalu, dan membuka kelas untuk Sekolah

Menengah Pertama (SMP) untuk kelas VII, VIII, dan IX. SLB A/B/C Melati

Aisyiyah ini adalah sekolah yang khusus menangani anak-anak berkebutuhan

khusus dengan golongan A (Tunanetra), B (Tunarunguwicara), C (Tunagrahita).

Anak berkebutuhan khusus merupakan istilah lain untuk menggantikan kata “anak

luar biasa” yang menandakan adanya kelainan khusus. Dan yang menjadi pusat

perhatian peneliti adalah untuk anak berkebutuhan khusus dengan golongan C

(Tunagrahita).

Pembelajaran musik yang ada di sekolah SLB Melati Aisyiyah cukup

beragam,seperti memainkan alat musik keyboard, gitar, dan perkusi. Dan

satu-satunya yang diperuntukan untuk anak golongan C (Tunagrahita) adalah

pembelajaran perkusi dengan jenis alat musik perkusi yaitu jimbe, tambourin

timbalis, rebana, kastanyet, handbell dan maracas. Bagi tunagrahita seni musik

merupakan salah satu seni yang lebih mudah untuk diterima dan lebih mudah

untuk dipelajari karena tidak terlalu banyak menggunakan indera-indera lain

selain indera pendengaran dan penglihatan, dimana indera pendengaran

merupakan indera yang penting bagi penyandang cacat karena pendengaran dan

(16)

4

Salah satu faktor yang mendorong terpilihnya perkusi sebagai alat musik

pilihan disekolah SLB A/B/C Melati Aisyiyah adalah karena sebagian dari pada

anak tunagrahita memliki keterbatasan dalam berbicara dan lambat dalam

kemampuan motoriknya. Sehingga alat musik perkusi yang lebih mudah dipelajari

dapat berhasil dimainkan oleh anak-anak penyandang tunagrahita.

Berdasarkan pengamatan peneliti di Sekolah SLB A/B/C Melati Aisyiyah,

pembelajaran perkusi yang berlangsung di ruang musik cukup kreatif walaupun

memiliki dampak yang sedikit bagi para siswa penyandang tunagrahita. Hal ini

sangat memungkinkan terjadi dikarenakan metode pembelajaran yang di gunakan

untuk setiap anak berbeda-beda sesuai dengan berat atau ringannya penyandang

tunagrahita anak tersebut. Maka dari itu peneliti ingin meneliti pembelajaran

perkusi pada anak penyandang tunagrahita, bagaimanakah anak penyandang

tunagrahita dapat menerima pembelajaran perkusi tersebut, dimana anak

penyandang tunagrahita memiliki kemampuan dalam menerima pelajaran yang

dibawah rata-rata dari anak lainnya dan bagaimana metode dalam mengajarkan

alat musik perkusi untuk anak penyandang tunagrahita.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “ Pembelajaran Alat Musik Perkusi Pada Siswa

(17)

5

B. Identifikasi Masalah

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan

menjadi terarah serta cakupan masalah tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan

pendapat Ali (2002:49) mengatakan bahwa :

“untuk kepentingan karya ilmiah sesuatu yang perlu diperhatikan adalah masalah penelitian sedapat mungkin diusahakan tidak terlalu luas. Masalah yang luas akan menghasilkan analisis yang sempit dan sebaiknya bila ruang lingkup masalah dipersempit maka dapat diharapkan analisis secara luas dan mendalam."

Dalam uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah, maka dapat

didefinisikan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pembelajaran alat musik perkusi pada siswa

penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang ?

2. Bagaimana metode pembelajaran alat musik perkusi pada siswa

penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang ?

3. Apa saja sarana dan prasarana yang di pergunakan dalam proses

pembelajaran alat musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita di

SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang ?

4. Bagaimanakah tanggapan orang tua siswa mengenai pembelajaran alat

musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C

Melati Aisyiyah Deli Serdang ?

5. Mengapa pembelajaran alat musik perkusi dijadikan sebagai

pembelajaran musik bagi siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C

(18)

6

6. Apa saja pattern yang di pelajari dalam pembelajaran alat musik

perkusi pada anak penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati

Aisyiyah Deli Serdang ?

7. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran alat musik

perkusi pada siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati

Aisyiyah Deli Serdang ?

8. Bagaimanakah tingkat keberhasilan siswa dalam memainkan alat

musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C

Melati Aisyiyah Deli Serdang ?

C. Pembatasan Masalah

Seperti yang telah dikemukakan dalam identifikasi masalah, banyak faktor

yang dapat digali dalam penelitian ini maka arah penelitian harus dibatasi.

Pembatasan masalah tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:383) yang

mengatakan bahwa :

“ Karena adanya keterbatasan, waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasi akan diteliti. Untuk itu maka peneliti memberi batasan, dimana penelitian, variabel apa saja yang akan diteliti, serta bagaimana hubungan hubungan variabel satu dengan variabel yang lain”.

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis

(19)

7

1. Bagaimana pembelajaran alat musik perkusi pada siswa

penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli

Serdang ?

2. Bagaimana metode pembelajaran alat musik perkusi pada siswa

penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli

Serdang ?

3. Apa saja sarana dan prasarana yang dipergunakan dalam proses

pembelajaran alat musik perkusi pada siswa penyandang

tunagrahitadi SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang ?

4. Apa saja pattern yang dipelajari dalam pembelajarn alat musik

perkusi pada anak penyandang tunagrahita di SLB A/BC Melati

Aisyiyah Deli Serdang ?

5. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran alat

musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C

Melati Aisyiyah Deli Serdang ?

6. Bagaimanakah tingkat keberhasilan siswa dalam memainkan alat

musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C

Melati Aisyiyah Deli Serdang ?

D. Rumusan Masalah

(20)

8

untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk memecahkan

masalah dan untuk menemukan jawaban pertanyaan. Berdasarkan uraian diatas

hal ini sejalan dengan pendapat Sugiyono (2010:55), yang mengatakan bahwa

rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabanya melalui

pengumpulan data.Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang,

identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan diatas dapat

dirumuskan sebagai berikut: “Pembelajaran Alat Musik Perkusi Pada Siswa

Penyandang Tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang”.

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menjadi kerangka yang selalu dirumuskan untuk

mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang akan diperoleh. Berhasil

tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dan tercapai atau tidaknya tujuan

penelitian.

Menurut pendapat Sugiyono ( 2009:397 ) menyatakan bahwa, “untuk

menemukan,mengembangkan dan membuktikan pengetahuan” .Maka tujuan yang

diinginkan dalam sebuah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui bagaimana pembelajaran alat musik perkusi pada

siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli

(21)

9

2. Untuk mengetahui metode pembelajaran alat musik perkusi pada

siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli

Serdang.

3. Untuk mengetahui apa saja sarana dan prasarana yang di pergunakan

dalam proses pembelajaran alat musik perkusi pada siswa

penyandang tunagrahita di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang

4. Untuk mengetahui jenis pattern yang di pelajari dalam pembelajaran

alat musik perkusi pada anak penyandang tunagrahita di SLB A/B/C

Melati Aisyiyah Deli Serdang.

5. Untuk mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam proses

pembelajaran alat musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita

di SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang.

6. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam memainkan alat

musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita di SLB A/B/C

Melati Aisyiyah Deli Serdang.

F. Manfaat Penelitian

Setiap penelitian baiklah memiliki suatu maanfaat dan dapat dijadikan

sumber informasi dan referensi dalam mengembangkan penelitian selanjutnya.

Menurut Sugiyono (2010:397) yang mengatakan untuk penelitian kualitatif,

manfaat penelitian lebih bersifat teoritis, yaitu untuk pengembangan ilmu, namun

(22)

10

Setelah penelitian ini dilakukan, maka diharapkan dapat memberi manfaat

sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan informasi bagi para pembaca tentang pembelajaran

alat musik perkusi untuk anak penyandang tunagrahita.

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti berikutnya yang memiliki

keterkaitan dengan topik ini.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai maasukan bagi para guru yang ingin mengajarkan alat

musik perkusi pada siswa penyandang tunagrahita.

b. Sebagai bahan referensi bagi para orang tua yang mempunyai anak

(23)

62

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, kesimpulan di

sebutkan sebagai berikut :

1. Pembelajaran alat musik perkusi pada anak penyandang

tunagrahita di Sekolah SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang,

diantaranya: memperkenalkan alat musik perkusi, cara memegang

dan memainkan alat musik perkusi, guru menulis pattern not 1/4

dipapan tulis dengan 8 ketukan, mempraktekan memainkan pattern

not yang telah di berikan guru dengan alat musik perkusi masing

masing.

2. Metode pembelajaran perkusi bagi anak penyandang tunagrahita di

Sekolah SLB A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang, adalah dengan

metode ceramah , metode demonstrasi (praktek).

3. Sarana dan prasarana yang disediakan disekolah adalah,papan

tulis, lemari buku, meja tulis guru, spidol beserta penghapus,

dan kursi yang digunakan oleh anak tunagrahita, ruangan kelas

dan ruangan praktek musik perkusi.

4. Jenis pattern yang di pelajari dalam pembelajaran alat musik

(24)

63

5. Kendala belajar bagi siswa tunagrahita dalam pembelajaran perkusi

akan dapat ditangani jika ada kerja sama yang baik antara guru dan

murid.

6. Hasil belajar yang diperoleh dalam pembelajaran alat musik

perkusi adalah 100 % atau bisa dikatakan seluruh anak tunagrahita

lulus dengan nilai bervariasi.

B. SARAN

Sejalan dengan kesimpulan yang dituliskan peneliti, beberapa saran

dikemukakan sebagai berikut :

a. Bagi sekolah , agar ditambahkan alat musik perkusi yang lain supaya

lebih semangat anak- anak tunagrahita yang ingin belajar alat musik

perkusi, dan ruangan belajar musik untuk bisa ditata rapi, baik dari

penataan alat perkusi yang ada di ruangan musik.

b. Kebersihan halaman lingkungan sekolah agar dapat diperhatikan lagi,

karena dengan lingkungan yang bersih dan indah akan mendukung

proses pembelajaran yang lebih baik.

c. Bagi guru harus bisa lebih mendalami tentang pembelajaran perkusi dan

musik pada umumnya, agar pembelajaran alat musik perkusi di SLB

A/B/C Melati Aisyiyah Deli Serdang bisa dapat berkembang dan maju

(25)

64

DAFTAR PUSTAKA

Andeskha Sitepu. 2014. Dengan judul skripsi : Pembelajaran Keyboard Pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Methodist Pancur Batu.

Apriyanto,Nunung. 2012 .Seluk-Beluk Tunagrahita dan Strategi Pembelajarannya, Jogjakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Aulia Erfan 2015. Dengan Judul Skripsi : Pembelajaran Musik Untuk Anak Tunagrahita Di Bengkel Musik Sekolah Luar Biasa Negri Semarang.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik Yogyakarta: Kanisius.

Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta : Kencana.

Depdiknas. 2012. Pedoman Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bagi Peserta Didik Tunagrahita.

Egpfkunlam.blogspot.co.id

Eko Budiman Purba 2011. Dengan judul skripsi : Pembelajaran Instrumen Flute Pada Siswa Kelas XI SMK N 11 Medan.

Hamalik, Oemar. 2013, Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Kinardi. 2011. Dunia Marching Band. Cetakan Pertama. Jakarta. Diterbitkan oleh PT. Eksatama Pertiwi.

Ngalimun,dkk. 2015. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja.

Ruth Eka Yanti Sitanggang 2011.Dengan judul skripsi : Pembelajaran Ansambel Angklung Dalam Ekstrakurikuler Di SMP Negeri 2 Tanjung Pura.

Simbolon, B. 2009. Pendidikan Seni Budaya. Seni Musik SMA Kelas X. Dicetak CV. Lamtorang Medan.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke 11, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Sutikno. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect.

Gambar

Tabel 4.1. Tingkat IQ Anak Tunagrahita Yang Mengikuti  Pembelajaran Alat

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil percobaan diperoleh hasil bahwa alat akan di program pada mikrokontrolernya, sebelum di program mikrokontrolernya akan diberi arus sebesar 7 volt ke

Italy : a dual labour market in transition : Country case study on labour market segmentation / Pietro Garibaldi, Filippo Taddei ; International Labour Office, Employment

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek antidiare dari kombinasi ekstrak etanol rimpang temulawak, daun beluntas, buah kemukus dan herba meniran dengan metode

perancangan akhir Desain Komunikasi Visual dengan judul “Perancangan Komik Strip Tentang Semarang Dengan Penggunaan Tokoh Pewayangan Ngesti Pandowo”.. Judul ini

Puji syukur kehadirat Allah SWT Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “

Penelitian ini bertujuan 1). Untuk menganalisis pengaruh financial attitude terhadap literasi keuangan mahasiswa, 2) Untuk menganalisis pengaruh antara lingkungan sosial

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam 2 siklus dengan menerapkan Teori Konstruktivisme dalam pembelajaran Pendidikan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya komponen kondisi fisik dalam olahraga pencak silat salah satunya power, dalam hal ini adalah power tungkai. Adapun