PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SMP
MUHAMMADIYAH 4 MEDAN HELVETIA
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Oleh :
RAYSYAH PUTRI SITANGGANG NIM : 8146181031
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
RAYSYAH PUTRI SITANGGANG. 8146181031. Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA Siswa Muhammadiyah 4 Medan Helvetia.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis: (1) pengaruh model pembelajaran Reciprocal lebih teruji dibandingkan dengan model Direct
Instruction terhadap kemampuan berpikir kritis; dan (2) pengaruh model
pembelajran Reciprocal lebih teruji dibandingkan dengan dan model Direct
Instruction.
Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperiment yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 4 Medan. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 50 orang siswa dan sebagai sampel seluruh siswa kelas VII, sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A sebanyak 25 orang dengan model pembelajaran Reciprocal dan siswa kelas VII-B sebanyak 25 orang dengan model
Direct Instruction.Instrumen yang digunakan terdiri dari tes hasil belajar
berbentuk uraian berjumlah 9 butir dan memiliki reabilitas 0,374 , dan tes kemampuan berpikir kritis berjumlah 18 butir dan memiliki reabilitas 0,831. Analisis data dilakukan dengan menggunakan ujiIndependent Samples Test (uji-t) berbantuan software SPSS 16.0 for windows.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengaruh model pembelajaran
Reciprocal lebih teruji dibandingkan dengan model pembelajaran Direct
Instruction terhadap hasil belajar IPA siswa. Hal tersebut berdasarkan perolehan
skor thitung 2,892 lebih besar dari skor ttabel 2,060; dan (2) Pengaruh model
pembelajaran Reciprocal lebih teruji dibandingkan dengan model Direct
Instruction terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Hal tersebut berdasarkan
perolehan skor thitung2,944 lebih besar dari skor ttabel2,060.
Kata kunci : Model Pembelajaran Reciprocal, Kemampuan Berpikir Kritis, Hasil
ABSTRACT
RAYSYAH PUTRI SITANGGANG. 8146181031 . Influence Learning Model Reciprocal Against Capabilities Critical Thinking and Learning Outcomes Science Student Muhammadiyah 4 Medan Helvetia
The main objective of this study was to analyze: (1) better influence the outcomes of learning science students taught by Reciprocal learning model and model of Direct Instruction; and (2) better effect between critical thinking skills that are taught by Reciprocal learning model and model of Direct Instruction.
This research is a quasi-experiment conducted in SMP Muhammadiyah 4 Medan. Population in this study were all 50 students of class VII, while the sample in this study were students of class VII-A total of 25 people with learning models Reciprocal and students of class VII-B as many as 25 people with Direct Instruction models.The instrument used consisted of test learning outcomes to shaped totaled 9 points and have the ability to test the reliability of 0,374 and totaled 18 items critical point and has a reliability of 0.831.Data analysis was performed using independent samples test t-aided assisted of software SPSS 16.0 for windows.
The result showed that: (1) effect of Reciprocal learning model is better than the direct instruction model to learn science students outcomes.It is based on the acquisition thitung of 2,892 score greater than ttabel of 2,060 and (2) effect of
Reciprocal learning model is better compared with the direct instuction learning model t the students critical thinking skills.It is based on the aquisition score thitung
of 2,944 greater thanttabel of 2,060.
KATA PENGANTAR
Assalamu ‘ alaikum wr.wb.
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal tesis yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA Siswa SMP Muhammadiyah 4 Medan Helvetia” yang disusun untuk mendapatkan gelar Magister Pendidikan, Program
Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari dan merasakan sepenuhnya, bahwa dalam penyelesaian tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis menyampaikann ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Dasar, dan Ibu Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku dosen pembimbing I tesis, dan Bapak Dr.Arif Rahman, M.Pd selaku dosen pembimbing II tesis.
5. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si, Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd, dan Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul M.Pd, selaku narasumber yang telah banyak
6. Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suryanti, M.Si, dan Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, selaku validator instrumen.
7. Ibu Tehdi, S.Pd, selaku kepala sekolah SMP Muhammadiyah 4 Medan Helvetia yang telah membantu dalam penelitian ini.
8. Ayahanda H. Muhammad Rajab Sitanggang, dan Ibunda H. Murni Lubis, S.Pd, serta abangda Ranji Akbar Sitanggang yang telah mendoakan dan mendukung penulis.
9. Teman-teman kelas A1-Reguler 2014 Program Studi Pendidikan Dasar.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih kurang sempurna, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca guna penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan pendidikan.
Medan, Maret 2016 Penulis
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Pembatasan Masalah ... 7
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian... 8
1.6 Manfaat Penelitian... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kajian Teoritis... 9
2.1.1 Hakikat Hasil Belajar IPA... 9
2.1.2 Hakikat IPA... 12
2.1.3 Model Pembelajaran Reciprocal ... 14
2.1.4 Teori yang Mendukung Model pembelajaran Reciprocal... 20
2.1.5 Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction) ... 24
2.1.6 Hakikat Kemampuan Berpikir Kritis ... 30
2.2 Penelitian Relevan... 32
2.3 Kerangka Konseptual ... 34
2.4 Hipotesis Penelitian... 38
BAB III METODE PENELITIAN... 39
3.1 Tempat dan Lokasi Penelitian ... 39
3.3 Jenis dan Desain Penelitian ... 40
3.4 Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 40
3.5 Definisi Operasional Variabel ... 44
3.6 Pengontrolan Variabel ... 45
3.7 Instrumen Penelitian... 48
3.8 Analisis Instrumen ... 50
3.9 Hasil Uji Coba Innstrumen... 52
3.9.1 Tes Hasil Belajar IPA... 52
3.9.2 Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 55
3.10 Teknik Analisis Data ... 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 63
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian ... 63
4.1.1 Deskrpsi Pretes Kemampuan Berpikir Kritis ... 63
4.1.2 Deskripsi Postes Kemampuan Berpikir Kritis ... 67
4.1.3 Deskripsi Pretes Hasil Belajar IPA ... 71
4.1.4 Deskripsi Postes Hasil Belajar IPA ... 75
4.2 Pembahsaan ... 79
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 85
5.1 Simpulan... 85
5.2 Saran... 85
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Hasil Ujian Semester Mata Pelajaran Biologi di SMP
Muhammadiyah 4 Helvetia ... 2
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Tradisional dan Pembelajaran Kontrutivisme….. ... 21
Tabel 2.2 Sintak Model pembelajaran Langsung (Direct Instruction) ... 27
Tabel 2.3 Perbandingan Model Reciprocal dan Model Direct Instruction Berdasarkan Kelebihannya ... 29
Tabel 2.4 Aspek Kemampuan berpikir Kritis ... 32
Tabel 3.1 Pretes Postes Control Group Desain ... 40
Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar ... 48
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 49
Tabel 3.4 Hasil uji Validitas... 52
Tabel 3.5 Hasil Uji Tingkat Kesukaran... 53
Tabel 3.6 Hhasil Uji Daya Beda... 53
Tabel 3.7 Rangkuman Uji Coba Tes Hasil Belajar IPA... 54
Tabel 3.8 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar (Setelah Uji Coba) ... 54
Tabel 3.9 Hasil Uji Kemampuan Berpikir Kritis ... 55
Tabel 3.10 Hasil Uji Tingkat Kesukaran... 56
Tabel 3.11 Hasil Uji Daya Beda... 56
Tabel 3.12 Kisi-kisi Kemampuan Berpikir Kritis (Setelah Uji Coba) ... 57
Tabel 4.1 Deskripsi Pretes Kemampuan Berpikir Kritis ... 64
Tabel 4.2 Uji Normalitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis ... 65
Tabel 4.3 Uji Homogenitias Pretes Kemampuan Berpikir Kritis... 66
Tabel 4.4 Uji Perbedaan Pretes Kemampuan Berpikir Kritis ... 67
Tabel 4.5 Deskripsi Postes Kemampuan Berpikir Kritis ... 67
Tabel 4.6 Uji Normalitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis ... 69
Tabel 4.7 Uji Homongenitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis ... 70
Tabel 4.8 Uji Perbedaan Postes Kemampuan Berpikir Kritis ... 71
Tabel 4.10 Uji Normalitas Pretes Hasil Belajar IPA... 73
Tabel 4.11 Uji Homogenitas Pretes Hasil Belajar IPA ... 74
Tabel 4.12 Uji Perbedaan Pretes Hasil Belajar IPA ... 75
Tabel 4.13 Deskripsi Postes Hasil Belajar IPA ... 75
Tabel 4.14 Uji Normalitas Postes Hasil Belajar IPA ... 77
Tabel 4.15 Uji Homogenitas Postes Hasil Belajar IPA... 78
DAFTARA GAMBAR
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian ... 43
Gambar 4.1 Grafk Pretes Kemampuan Berpikir Kritis ... 64
Gambar 4.2 Grafik Postes Kemampuan Berpikir Kritis... 68
Gambar 4.3 Grafik Pretes Hasil Belajar IPA ... 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus... 91
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Reciprocal... 94
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Direct Instruction ... 113
Lampiran 4 Lembar Diskusi Siswa ... 129
Lampiran 5 Instrumen Tes Hasil Belajar... 133
Lampiran 6 Instrumen Tes Berpikir Kritis ... 134
Lampiran 7 Hasil Uji Coba Tes Hasil Belajar IPA ... 138
Lampiran 8 Hasil Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis... 144
Lampiran 9 Pretes Tes Hasil Belajar IPA... 146
Lampiran 10 Statistik Deskriptif Pretes Tes Hasil Belajar... 148
Lampiran 11 Postes Tes Hasil Belajar IPA ... 152
Lampiran 12 Statistik Deskriptif Postes Tes Hasil Belajar ... 154
Lampiran 13 Pretes Kenanpuan Berpikir Kritis ... 158
Lampiran 14 Statistik Deskriptif Pretes Kemampuan Berpikir Kritis... 160
Lampiran 15 Postes Kemampuan Berpikir Kritis ... 164
Lampiran 16 Statistik Deskriptif Kemampuan Berpikir Kritis ... 166
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Proses pendidikan sudah dimulai sejak manusia itu dilahirkan dalam
lingkungan keluarga, dilanjutkan dengan pendidikan formal, terstruktur dan
sistematis dalam lingkungan sekolah, di sekolah terjadi interaksi secara langsung
antara siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Guru memiliki peranan yang
sangat penting dalam proses pembelajaran baik itu sebagai perencana maupun
sebagai pelaksana dalam mengajar dan mengikutsertakan siswa untuk berperan
aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik
dengan lingkungannya, sehingga terjadi perubahan sifat dan perilaku ke arah yang
lebih baik, maka salah satu tujuan pembelajaran IPA adalah agar siswa dapat
memahami konsep-konsep dalam IPA. Selain itu tujuan pembelajaran IPA
menekankan pada sikap yang kritis dan pembentukan sikap siswa serta
memberikan keterampilan meningkatkan kemampuan dalam menguasai IPA.
Saat ini di dalam dunia pendidikan siswa dituntut untuk kreatif dalam
belajar. Apalagi di zaman modern kini teknologi mengalami perkembangan yang
sangat pesat seiring dengan kemajuan zaman. Maka dari itu siswa dituntut kreatif
agar dapat bersaing di zaman modern. Pentingnya mengajarkan dan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis harus dipandang sebagai sesuatu
yang urgen dan tidak bisa disepelekan lagi. Penguasaan kemampuan berpikir
2
proses fundamental yang memungkinkan siswa untuk mengatasi ketidaktentuan
masa mendatang.
Jika kemampuan berpikir anak tersebut tergali maka ia akan mampu untuk
menciptakan hal yang baru bagi diri dan lingkungannya. Sehingga prestasi sianak
di sekolahnya akan mencapai nilai yang maksimal. Kemampuan berpikir kritis
siswa di kelas pada dasarnya dipengaruhi oleh peran guru bagaimana merancang
langkah-langkah dalam pelaksanaan proses pembelajaran yang akan dilaksaakan
seperti kematangan perencanaan dan strategi yang akan dilaksanakan.
Selain itu, guru juga perlu memperhatikan bagaimana mengelola kelas,
bagaimana cara pemecahan masalah, penyampaian materi, dan interaksi yang
terjadi saat pembelajaran. Interaksi tidak sebatas hanya guru yang menjelaskan
namun harus didukung oleh kemampuan guru menciptakan sumber belajar dan
menerapkan model pembelajaran yang tepat.
Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya pada
mata pelajaran Biologi pada tiga tahun trakhir ini untuk nilai hasil ujian akhir
semester, telah disajikan pada Tabel 1.1.
3
pada materi ekosistem. Mengenai strategi atau pendekatan belajar untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada penelitian biologi khususnya
pada meteri ekosistem hingga saat ini relatif terbatas.
Pembelajaran Biologi dalam kelas-kelas di sekolah menengah pertama
cenderung menggunakan model pembelajaran langsung (Direct instruction).
Model direct instruction sebuah model pembelajaran yang berpusat pada guru
dengan memberikan pengetahuan mengenai konsep dan keterampilan yang
dilakukan secara bertahap. Padahal untuk meningkatkan hasil belajar dan
kemampuan berpikir kritis siswa sukar diatasi hanya dengan model direct
instruction.
Kemampuan berpikir siswa yang masih rendah juga terdapat di SMP
Muhammadiyah 4 Helvetia, dimana siswa masih memiliki kemampuan literasi
sains yang kurang baik demikian juga hasil belajarnya masih rendah. Proses
pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan siswa untuk
menghafal imformasi. Otak siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Dimana literasi sains
adalah kemampuan menggunakan pengetahuan sains untuk mengidentifikasi
permasalahan dan menarik kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dalam rangka
memahami serta membuat keputusan tentang alam dan perubahan yang dilakukan
alam melalui aktivitas manusia.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan mengatasi permasalahan tersebut
yaitu dengan cara menggunakan model pembelajaran inovatif yang bisa
4
selain memberikan pengetahuan kepada siswa adalah membantu siswa untuk
membangun pengetahuannya sendiri melalui pengalaman belajar.
Model pembelajaran IPA di sekolah memungkinkan siswa menemukan
tujuan pendidikan IPA. Hal itu memungkinkan siswa untuk mengamati
lingkungan alam mereka dan mengembangkan keahlian yang dibutuhkan untuk
memahami dan menjelaskan diri mereka sendiri dan lingkungannya. Salah satu
model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan dalam permasalahan tersebut
adalah model pembelajaranr reciprocal. Karena model pembelajaran reciprocal
merupakan suatu model pembelajaran yang mengacu pada kemandirian siswa
serta memberikan siswa empat strategi membaca spesifik yang secara aktif
dan sadar digunakan sebagai teks yaitu meringkas, menghasilkan pertanyaan,
memprediksi, dan menjelaskan.
Model pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman
sementara dan pada saat yang sama, memberi siswa kesempatan untuk
memeriksa pemahaman mereka. Menurut Shoimin (2014:156) kelebihan dari
Reciprocal adalah: (1) mengembangkan kreativitas siswa; (2) memupuk kerja
sama antar siswa; (3) siswa belajar dengan mengerti; (4) karena belajar dengan
5
kurang memerhatikan; dan (11) dapat digunakan untuk materi yang banyak dan
alokasi waktu yang terbatas.
Dengan kata lain, reciprocal memberikan lebih banyak kesempatan
pada siswa untuk mengawasi pembelajaran dan pemikirannya sendiri.’’
Dilihat dari penelitian tentang model pembelajaran reciprocal yang telah
dilaksanakan oleh Sulastri. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD
Negeri 1 Tulamben. Dalam penelitiannya diperoleh bahwa hasil belajar IPA
setelah diterapkan model pembelajaran reciprocal mengalami peningkatan
yang signifikan. Sedangkan dapat dilihat dari penelitian kurniawati pada Siswa
Kelas VIII SMP N 5 Pontianak hasil post-test terdapat 28 (93,33) yang tuntas dan
2 (6,67%) siswa yang tidak tuntas. Sedangkan untuk kelas kontrol hasil pre-test
terdapat 3 (10%) siswa yang tuntas dan 27 (90%) siswa yang tidak tuntas, untuk
post-test terdapat 25 (83,33%) siswa yang tuntas dan 5 (16,67%) siswa yang tidak
tuntas. Dengan demikian terdapat peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol, namun persentase peningkatan yang relatif lebih tinggi terjadi
pada kelas eksperimen dengan model pembelajaran reciprocal dibandingkan pada
kelas kontrol dengan model direct instruction..
Dilihat dari penelitian Arndana, K, Kristiantari, G,M, dan Udayana, K, B, I
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif reciprocal teaching berbasis
audio visual berbengaruh terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas V SD Gugus
Letkol Wisnu Kecamatan Denpasar Utara. Berdasarkan hasil analisis data postest
menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar IPA siswa kelompok reciprocal
lebih tinggi daripada rata-rata nilai hasil belajar IPA siswa kelompok direct
6
Selama ini di SMP Muhammadiyah 4 Helvetia model direct instruction
masih digunakan pada proses pembelajaran, kurang adanya usaha pengembangan
kemampuan berpikir kritis siswa. Model pembelajaran yang demikian mungkin
menyebabkan kemampuan berpikir kritis siswa dan hasil belajarnya masih rendah.
Sehubungan dengan itulah maka peneliti akan mengkaji pengaruh model
pembelajaran reciprocal dalam rangka meningkatkan kemampuan berpikir kritis
dan hasil belajar dalam mata pelajaran Ekosistem di SMP Muhammadiyah 4
Helvetia.
1.2 Identifikasi Masalah
Sesuai latar belakang maslah di atas, bahwa rendahnya kemampuan
berpikir kritis siswa akan mempengaruhi proses pembelajaran IPA, dan
terganggunya proses pembelajaran dengan sendirinya akan mempengaruhi hasil
belajar peserta pendidik. Berdasarkan permasalahan tersebut kiranya dapat
diidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam pembelajaran
IPA siswa SMP yaitu: (1) hasil belajar IPA siswa rendah; (2) siswa sulit
memahamii konsep IPA dan cenderung menghapal konsep; (3) model yang
7
1.3 Pembatasan Masalah
Identifikasi masalah yang telah disampaikan sebelumnya menunjukkan
bahwa banyak permasalahan yang perlu dicari solusinya berkaitan dengan model
pembelajaran yang sebaiknya digunakan dalam proses pembelajaran IPA. Kajian
tentang hubungan metode pembelajaran, kemampuan berpikir kritis dengan hasil
belajar IPA masih merupakan kajian yang luas. Oleh karena itu akan dibatasi:
1) Penggunaan model pembelajaran reciprocal belum dilaksanakan oleh guru
SMP Muhammadiyah 4 Helvetia.
2) Kemampuan berpikir kritis siswa SMP Muhammadiyah 4 Helvetia masih
rendah, menjadi kendala dalam proses pembelajaran IPA.
3) Hasil belajar siswa SMP Muhammadiyah 4 Helvetia masih di bawah standart
KKM.
1.4 Rumusan Masalah
Dari identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan, maka
masalah yang diteliti adalah:
1) Apakah model pembelajaran reciprocal lebih teruji dibandingkan dengan
model direct instruction terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP
Muhammadiyah 4 Helvetia?
2) Apakah model pembelajaran reciprocal lebih teruji dibandingkan dengan
model direct instruction terhadap hasil belajar IPA siswa SMP
8
1.5 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pada penelitian ini
adalah untuk mengetahui:
1) Pengaruh model pembelajaran reciprocal lebih teruji dibandingkan dengan
model direct instruction terhadap kemampuan berpikir kritis siswa SMP
Muhammadiyah 4 Helvetia.
2) Pengaruh model pembelajaran reciprocal lebih teruji dibandingkan dengan
model direct instruction terhadap hasil belajar IPA siswa SMP
Muhammadiyah 4 Helvetia.
1.6 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang diperoleh diharapkan dapat bermanfaat bagi sekolah
dan mata pelajaran IPA pada khususnya, baik secara teoretis maupun secara
praktis. Secara prkatis, hasil penelitan bermanfaat untuk: (1) sebagai bahan
pertimbangan bagi pengambil kebijakan dalam pengembangan kurikulum IPA di
SMP , khususnya dalam komponen model pembelajaran, bahan pembelajaran dan
fasilitas pembelajaran; dan (2) bahan pertimbangan bagi guru dalam peningkatan
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta Rineka Cipta.
Apriana.(2014). “Efek Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Menggunakan Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar Sains Siswa Kelas V SD Negeri 101777 Saentis T.P 2014/2015”. Tesis Magister Pendidikan: PPS Universitas Pendidikan Indonesia.
Ardana, K. Kristiantari, G, M dan Udayana, K, B, I (2014). “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Reciprocal Teaching Berbasis Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Sd Gugus Letkol Wisnu Kecamatan Denpasar Utara”: Jurnal MIMBAR PGSD.Vol (2)(1)
Arends. I. R (2013). “Belajar untuk Mengajar. Jakarta: Salemba Humanika.
Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Dahar, Ratna Wilis. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Dwijananti, P dan Yulianti, D (2010). “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Melalui Pembelajaran Problem Based Instruction Pada Mata Kuliah Fisika Lingkungan. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6.ISSN: 1693-1246
Efendi, N. (2013). “Pendekatan Pengajaran Reciprocal Teaching Berpotensi Meningkatkan Ketuntasan Hasil Belajar Biologi Siswa SMA”. PEDAGOGI, 2(1):84097.
Fahrurazi. (2011). “Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar”. Tesis Magister Pendidikan: PPs Universitas Pendidikan Indonesia.
88
Hujono, H. (2001). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Metematika. Malang: Universitas Negeri Malang.
Joyce, B. (2009). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kurniawati (2014). “Efektifitas Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Dalam Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi”: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Vol(3) No(1).
Liberna, H. (2012). “Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Melalui Penggunaan Metode Improve Pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel”. Jurnal Formatif, 2(3): 190-197.
Mardiyanti, T. (2014).” Penerapan Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Rpl)” Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi, ISSN 1979-9462.
Nasution, S. (1982). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Nerru, P, M. (2013). “Pembelajaran Metode Reciprocal Teachingberbantuan Cabri Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematik Siswa Kelas X”. Unnes Journal Of Mathematics Education Research. UJMR2(1).
Ningsih, W. (2015). “Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis, Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi, dan Aktivitas Siswa Pada Materi Ekosistem Di Smp Plus Darul Ilmi Murni”. Tesis Magister. PPs Universitas Pendidikan Indonesia.
Reseffendi, E. T. (1988). Pengantar kepada Membantu Guru dalam Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Mengembangkan CBSA. Bandung:Tarsito.H
89
Setiawan, B. (2013). “Penerapan Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Reciprocal Dalam Mengatasi Kesalahan Siswa Menyelesaikan Soal Matematika Kelas Ix Smp N 1 Pakusari Pokok Bahasan Statistika Semester Ganjil Tahun Ajaran 2012/2013” Jurnal Kadikma. Vol (3)(3).
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzza Media.
Sudjana, N. (2009). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sulasrti. (2014). “Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Terhadap Hasil belajar Ipa Siswa Kelas V SD Negeri 1 Tulamben”. Jurnal Mimbar PGSD. Vol (2)(1).
Suteni, (2012). “Pengaruh Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Terhadap Hasil Belajar Ipa Pada Siswa Kelas V Sd Gugus 1 Kecamatan Buleleng”.Skirpsi Pendidikan. Singaraja, Indonesia: Universitas Pendidikan Ganesha.
Soekamto, T & Winataputra. (1997). Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Syah, M. (2010). Paikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Siregar, E. (2010). Teori Belajar dan Pembelajaran Bogor. Ghalia Indonesia.
Thobrani, Muhammad. (2011). Teori Belajar dan Pembelajaran Pengembangan
Wacana dan Praktik Pembelajaran dan Pembangunan Nasional.
Yogyakarta: Ar-ruzz Media
Trianto. (2010). Mendisain Model Pembelajaran Inovaatif Progresif. Jakarta: Kencana Pernada Media Group.
90
Tsui, L. (2002). “Fostering Critical Thingking through Effective Pedagogy: Evidence from Four Institutional Case Studies”. The Journal of Higher Education, 73(6): 740-763
Winkel, W.S. (2006). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Widayati, A. (2012). “Pembelajaran Akuntansi Melalui Reciprocal Teaching Model Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Dan Kemandirian Belajar Dalam Materi Mengelola Administrasi Surat Berharga Jangka Pendek Siswa Kelas X Akuntansi 1 Smk Negeri 7 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012”. Jurnal Pendidikan Akutansi Indonesia, Vol (X)(2): 133-152.