PENGARUH KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DENGAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR
KEWIRAUSAHAAN SMK PAB 2 HELVETIA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
OLEH:
BUDIATI SIREGAR NIM. 7123341019
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
ABSTRAK
Budiati Siregar, Nim. 7123341019, Pengaruh Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran , Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2016.
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI AP SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI AP SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 2 kelas. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas. Kelas XI AP 1 sebagai kelas eksperimen berjumlah 40 orang yang diajar dengan kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting dan kelas XI AP 2 sebagai kelas kontrol berjumlah 40 orang yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi dan tes yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal.
Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan sebesar 43 dan setelah diajarkan dengan model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terdapat peningkatan hasil belajar dan rata-rata sebesar 81,875. Sedangkan rata-rata pretes siswa kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan sebesar 43 dan setelah diberikan pembelajaran konvesional sebesar 72,625. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik atau uji t. Hasil perhitungan yang didapat menunjukkan bahwa thitung = 4,74 > ttabel = 1,994, maka dalam hal ini hipotesis yang menyatakan
terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016 dapat diterima.
v
ABSTRACT
Budiati Siregar, Nim. 7123341019, Effect of Collaborative Learning Model Jigsaw With Learning Outcomes Against Probing Prompting Enterprise Class XI student of SMK PAB 2 Helvetia in the academic year 2015/2016. Thesis Department of Economic Education Study Program Office Administration, Faculty of Economics, University of Medan, 2016.
The problem in this study is whether the collaborative learning model by probing prompting jigsaw has a positive and significant effect on student learning outcomes in subjects entrepreneurial class XI student of SMK AP PAB 2 Helvetia Learning Year 2015/2016.
The population in this study were all students of class XI AP Vocational Education PAB 2 Helvetia Year 2015/2016 consisting of 2 classes. While the sample in this study consisted of two classes. Class XI AP 1 as an experimental class of 40 people who were taught with the collaboration learning model jigsaw with prompting and probing XI AP 2 as a control group of 40 people who were taught with conventional learning models. The tools used to collect data were observation and tests in the form of 20 multiple-choice questions.
From the analysis of the data shows that the average value of the experimental class before being given treatment equal to 43 and having taught learning model jigsaw with probing prompting learning outcomes and there is increased an average of 81.875. While the average pretest control class before being given treatment equal to 43 and after being given konvesioanal learning there is increased an average yield of 72.625 postes. Hypothesis testing is done by using a statistical test or t test. The calculation result obtained shows that t = 4.74> table = 1.994, then in this case the hypothesis that there is a positive and significant influence between collaborative learning model jigsaw with probing prompting the learning outcomes of students in the subjects of entrepreneurship class XI student of SMK PAB 2 Helvetia Year 2015/2016 Learning acceptable.
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan yang berjudul “Pengaruh Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para
sahabat serta seluruh generasi setelahnya.
Adapun penulisan skripsi dimaksud untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar S1 pada Program Studi Administrasi Perkantoran Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam penulisan skripsi ini, saya banyak menerima bantuan moril maupun
materil yang tidak ternilai, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom , M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi
Universitas Medan.
4. Ibu Dra. Sri Mutmainnah, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan
ii
5. Bapak Drs. Sahat Sibarani, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS, selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah memberikan saran dan pengarahan demi selesainya skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf Pegawai Pendidikan Ekonomi
Khususnya Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Medan yang telah banyak mamberikan bimbingan dan pengetahuan kepada
penulis selama mengikuti perkuliahan dan membantu dalam penyelesaian
skripsi ini.
8. Bapak Yayasan dan Kepala Sekolah SMK Swasta PAB 2 Helvetia.
9. Yang teristimewa untuk Ayahanda Tercinta Bustami Siregar dan Ibunda
Tercinta Zamrah Siagian yang tidak ada lelahnya memberikan dukungan baik
dari segi moril maupun materil, semangat dan doa kepada penulis.
10. Yang tercinta Abanganda Alfen Siregar yang ingin melihat penulis berhasil
dan memperjuangkan semua keinginan penulis selama ini dan yang tercinta
Abanganda Jatopat Siregar, Sabarruddin Siregar dan kakak tersayang Marlina
Siregar, Sriganti Siregar, Dewi Sartika Siregar, Darmawati Siregar serta
keponakan terkasih Khairul Kari Abdillah yang selalu mendukung penulis
baik dari segi moril maupun materil.
11. Terima Kasih kepada sahabat-sahabat terbaik Humaira Nasution, Irma
Rambe, Jojor Dyanti, Jannah Siregar, Nurmaini Hasibuan, Vita S.
iii
Ekstensi, lawakan seru, gila bersama, canda tawa serta keseriusan selama
perkuliahan takkan pernah terlupakan selamanya.
12. Sahabat Seperjuanganku sekaligus orang terdekat Budi Prayetno, Subriani
Purba, Dwi Sugeh,Yesni Riana yang selalu memotivasi dalam penyelesaian
skripsi ini dan selalu ada disaat kubutuhkan semoga kita tetap menjadi orang
terdekat selamanya yang saling mendukung.
13. Temanku Tersayang Annisa Ramadani, Suci Rahmawati, dan Adik kos
tersayang Nur Amaliya Rahayu yang selalu mendukung dan membantu
terselesaikannya skripsi ini.
14. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu.
Atas segala bantuan dan jasa mereka peneliti tidak dapat membalasnya
selain doa semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan RidhoNya
buat kita semua.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima
kasih dan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti maupun
pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.
Medan, Juni 2016 Penulis,
vi
DAFTAR ISI
Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah ... 6
1.4 Rumusan Masalah ... 7
1.5 Tujuan Penelitian ... 7
1.6 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Kerangka Teoritis ... 9
2.1.1 Model Pembelajaran Cooperatif Learning ... 9
vii 2.1.4 Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Pembelajaran Probing Prompting ... 29
viii
3.3.2 Definisi Operasional ... 50
3.4 Rancangan Penelitian ... 51
3.5 Prosedur Penelitian ... 54
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 55
3.6.1 Pre Test ... 55
3.6.2 Pos Test ... 55
3.7 Uji Instrumen Penelitian ... 56
3.7.1 Validitas Tes ... 57
3.7.2 Reabilitas Tes ... 58
3.7.3 Tingkat Kesukaran Tes ... 59
3.7.4 Uji Daya Beda ... 59
3.8 Prosedur Penelitian ... 60
3.9 Teknik Analisa Data ... 61
3.9.1 Menghitung Skor Mentah ... 62
3.9.2 Menghitung Mean dan Simpangan Baku... 62
3.9.3 Uji Normalitas ... 63
3.9.4 Uji Homogenitas... 64
3.9.5 Uji Hipotesis ... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67
ix
4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian Tentang Kolaborasi Model
Pembelajar Jigsaw Dengan Probing Prompting ... 68
4.1.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban Atas Postes Kolaborasi Model Pembelajar Jigsaw Dengan Probing Prompting ... 69
4.2 Hasil Penelitian ... 74
4.3 Uji Instrumen Penelitian ... 75
4.3.1 Uji Validitas Tes ... 75
4.3.2 Uji Realibilitas Tes ... 76
4.3.3 Tingkat Kesukaran Tes ... 77
4.3.4 Daya Pembeda Soal ... 77
4.4 Analisis Data Penelitian ... 77
4.4.1 Uji Normalitas Data ... 77
4.4.2 Uji Homogenitas... 78
4.4.3 Uji Hipotesis ... 79
4.5 Pembahasan Hasil penelitian ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84
5.1 Kesimpulan ... 84
5.2 Saran ... 85
DAFTAR PUSTAKA ... 86 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tabel Nilai Ketuntasan ... 4
Tabel 3.2.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 48
Tabel 3.4 Rancangan Penelitian ... 51
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Hasil Belajar Kewirausahaan ... 56
Tabel 4.1.2 Interval Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan probing Prompting (X)... 69
Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar Siswa Kewirausahaan ... 75
Tabel 4.3.1 Validitas Instrumen Soal ... 75
Tabel 4.4.1 Uji Normalitas Pretes Dan Postes... 70
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran ... 88
Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen ... 92
Lampiran 3 : RPP Kelas Kontrol ... 109
Lampiran 4 : Materi Pembelajaran ... 117
Lampiran 5 : Lembar Soal Post Tes ... 129
Lampiran 6 : Kunci Jawaban ... 135
Lampiran 7 : Hasil Perhitungan Frekuensi Jawaban Atas Soal ... 136
Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas Tes ... 138
Lampiran 9 : Tabel Uji Validitas Tes... 141
Lampiran 10 : Hasil Uji Realibilitas Tes ... 143
Lampiran 11 : Tabel Uji Realibilitas Tes ... 145
Lampiran 12: Hasil Uji Daya Pembeda Tes... 147
Lampiran 13: Tabel Uji Daya Pembeda Tes ... 148
Lampiran 14: Hasil IndeksKesukaran Tes ... 150
Lampiran 15: Tabel IndeksKesukaran Tes ... 152
Lampiran 16: Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 154
Lampiran 17 : Nilai Hasil Belajar Kelas kontrol ... 156
Lampiran 18 : Rata-Rata,Standard Deviasi & Varians Tes ... 158
xiii
Lampiran 20 : Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Kontrol ... 165
Lampiran 21: Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Eksperimen ... 167
Lampiran 22 : Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Kontrol ... 169
Lampiran 23 :Uji Homogenitas ... 171
Lampiran 24: Uji Hipotesis ... 173
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Tabel Nilai Ketuntasan ... 4
Tabel 3.2.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 48
Tabel 3.4 Rancangan Penelitian ... 51
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Hasil Belajar Kewirausahaan ... 56
Tabel 4.1.2 Interval Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan probing Prompting (X)... 69
Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar Siswa Kewirausahaan ... 75
Tabel 4.3.1 Validitas Instrumen Soal ... 75
Tabel 4.4.1 Uji Normalitas Pretes Dan Postes... 70
x
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran ... 88
Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen ... 92
Lampiran 3 : RPP Kelas Kontrol ... 109
Lampiran 4 : Materi Pembelajaran ... 117
Lampiran 5 : Lembar Soal Post Tes ... 129
Lampiran 6 : Kunci Jawaban ... 135
Lampiran 7 : Hasil Perhitungan Frekuensi Jawaban Atas Soal ... 136
Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas Tes ... 138
Lampiran 9 : Tabel Uji Validitas Tes... 141
Lampiran 10 : Hasil Uji Realibilitas Tes ... 143
Lampiran 11 : Tabel Uji Realibilitas Tes ... 145
Lampiran 12: Hasil Uji Daya Pembeda Tes... 147
Lampiran 13: Tabel Uji Daya Pembeda Tes ... 148
Lampiran 14: Hasil IndeksKesukaran Tes ... 150
Lampiran 15: Tabel IndeksKesukaran Tes ... 152
Lampiran 16: Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 154
Lampiran 17 : Nilai Hasil Belajar Kelas kontrol ... 156
xiii
Lampiran 19 : Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Eksperimen ... 163
Lampiran 20 : Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Kontrol ... 165
Lampiran 21: Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Eksperimen ... 167
Lampiran 22 : Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Kontrol ... 169
Lampiran 23 :Uji Homogenitas ... 171
Lampiran 24: Uji Hipotesis ... 173
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi
pembangunan suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang
melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan
dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam
konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan
pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan
rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.
Kurikulum secara berkala disempurnakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan agar sesuai kemajuan zaman dan kebutuhan masyarakat semangkin
maju. Namun, masalah pendidikan bersifat kompleks dan multi dimensi. Salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan khususnya di Indonesia adalah
lemahnya proses pembelajaran.
Fenomena ini senada dengan pendapat Senjaya (2006:1) bahwa :’ salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses
pembelajaran’. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk
mengembangkan kemampuan berfikir. Selanjutnya Senjaya menerangkan bahwa
proses pembelajaran dikelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghapal
informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi
2
Menurut Trianto (2007:1) :
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cendrung pada pencapaian target meteri kurikulum, lebih mementingkan pada penghandalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan belajar mengajar di kelas yang selalu didominasi oleh guru ( teacher centered ) sehingga siswa menjadi pasif.
Upaya meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai
faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, perlu guru kreatif yang dapat
membuat pembelajaran lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana
kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian dengan menggunaan model
pembelajaran yang dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama
lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi yang optimal.
Kebanyakan siswa tidak mampu membuat kaitan antara apa yang mereka
pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dimanfaatkan. Untuk mengatasi hal
itu sangat diperlukan suatu strategi pembelajaran yang lebih handal salah satunya
dengan pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang sesuai.
Menurut Trianto (2010 : 51) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.
Model pembelajaran lebih diaktifkan dalam Problem Based Learning
yang dapat membangun siswa dalam proses belajar mengajar sebagai alternatif
kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran yang efektif tersebut harus diimbangi
dengan kemampuan guru dalam menguasai model pembelajaran dan materi yang
3
Kebanyakan metode yang dipakai guru mengajar cenderung
menggunakan metode konvensional. Keadaan ini membuat ruang gerak siswa
menjadi terbatas, siswa hanya terbiasa mendengarkan, mencatat kemudian
menghapal tanpa ada keinginan untuk memahami yang menyebabkan siswa
kurang aktif dalam belajar.
Sistem pembelajaran yang demikian sepertinya sudah ‘mendarah daging’
sejak dahulu, sehingga untuk mengadakan perubahan menjadi agak sulit.
Kegiatan yang tidak menciptakan interaksi yang baik dan dinamis antara siswa
dengan guru atau siswa dengan siswa tentu saja hal ini dapat mengakibatkan
situasi kelas menjadi pasif. Kekurangan aktifitas siswa dalam proses
pembelajaran membuat suasana belajar tampak menoton dan kurang menarik.
Keadaan demikian dapat mengundang rasa jenuh siswa dalam belajar dan
akibatnya menjadikan siswa sulit dalam memahami pelajaran yang diberikan.
Kondisi ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dan diduga aktifitas siswa
yang rendah menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis di SMK PAB 2
Helvetia diperoleh keterangan bahwa fenomena yang dilihat selama ini tidak
berbeda jauh dengan keadaan sekolah yang ada di SMK PAB 2 Helvetia karena
dari data yang diperoleh bahwa hasil belajar kewirausahaan siswa masih
tergolong rendah.
Kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada
sekolah menegah kejuruan dan menjadi tempat untuk meningkatkan pengetahuan,
4
guru dituntut untuk dapat menyajikan materi pelajaran dengan baik dan
menyenangkan. Untuk itu diperlukan penggunaan model pembelajaran yang baru
agar dapat menarik perhatian siswa dan tercipta suasana yang lebih kondusif.
Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa yaitu
Jumlah siswa sebanyak 80 orang masih 26 siswa dinyatakan mencapai KKM dan
sisa 54 orang siswa dinyatakan belum mencapai KKM. Adapun standar kriteria
ketuntasan minimum ( KKM ) yang sudah ditetapkan sekolah yaitu 75.
Tabel 1.1 Nilai Ketuntasan
Perihal ini terjadi disebabkan oleh kurang kreatifnya siswa dalam belajar.
Sudah banyak model pembelajaran yang efektif yang dapat diterapan oleh guru
disekolah. Untuk lebih memaksimalkan hasil dalam penelitian dan untuk
mengatasi masalah yang terjadi di SMK PAB 2 Helvetia ini maka peneliti
memotret melaksanakan model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting.
Mengapa penulis ingin memakai model jigsaw dan probing prompting
karena metode jigsaw ini dapat membuat siswa terlibat secara langsung dalam
kegiatan belajar yang diharapkan dapat membuat siswa mampu lebih efektif
5
dalam proses belajar. Pembelajaran tipe jigsaw merupakan model pembelajaran
yang melibatkan siswa aktif, dan dapat menjadi siswa berfikir kreatif, logis, dan
kritis dalam proses pembelajaran, dengan berfokus pada penggunaan kelompok
diskusi siswa untuk bekerja sama memecahan masalah dan saling mendiskusikan
masalah tersebut dengan teman-temannya selain itu model pembelajaran jigsaw
mudah diterapkan dan dipahami oleh peserta didik .
Merangsang kemampuan intelektual siswa dan pengalamannya dalam
memecahkan berbagai masalah yang ada. Dalam hal ini semua siswa di tuntun
aktif dengan cara membentuk kelompok, kemudian mereka saling tukar pendapat
yang akan dibimbing oleh guru. Hal ini akan membantu siswa untuk dapat
berkomunikasi dengan teman sekelasnya dan juga dengan guru. Model
pembelajaran ini siswa akan semangkin memiliki pemahaman yang lebih
mendalam melalui pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan guru yang pada
akhirnya memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya
sendiri, sehingga pengetahuan tidak sekedar diberikan oleh guru.
Disamping itu penulis juga mengetahui model pembelajaran probing
prompting supaya proses belajar mengajar lebih bervariasi dan menarik. Model
probing prompting merupakan suatu teknik pembelajaran dengan cara guru
menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntut dan menggali,
sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan pengetahuan siswa dan
pengalaman dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Model ini adalah
menjadi jalan alternatif untuk mempermudah siswa melakukan akomodasi dan
6
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka diharapkan
model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa, sebab
pembelajaran ini memberikan kesempatan besar untuk siswa dapat berpartisipasi
secara aktif dalam proses pembelajaran. Adapun judul penelitian yang diangkat
oleh penulis berdasarkan uraian di atas adalah “ Pengaruh Kolaborasi Model
Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016” .
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi
adanya beberapa masalah yang muncul selama proses KBM Kewirausahaan,
masalah tersebut meliputi :
1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.
2. Siswa kurang termotivasi mempelajari kewirausahaan, dianggap
pelajaran yang kurang penting.
3. Rata-rata hasil belajar siswa masih rendah
4. Guru belum mengoptimalkan secara penuh model yang bervariasi dan
kreatif sehingga siswa belum berkembang karena penyampaian strategi
belajar mengajar belum tepat.
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan idenfikasi masalah di atas maka batasan masalah dalam
7
Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan SMK PAB 2
Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016” .
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya untuk
memudahkan pelaksanaan penelitian, rumusan masalah tersebut dijabarkan
menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan
probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan SMK PAB 2
Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 ?
2. Bagaimana pengaruh kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan
probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan SMK PAB 2
Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada terdapat pengaruh kolaborasi model
pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar
kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 .
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kolaborasi model pembelajaran
jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan
8
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakan penelitian ini maka diharapkan memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman penulis
tentang model-model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah.
2. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi Civitas Akademis Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri dan pihak lain dalam melakukan penelitian
sejenis.
3. Sebagai sarana informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah
dan guru tantang model pembelajaran Jigsaw Dan Probing Prompting
dalam rangka perbaikan pembelajaran dan dapat menjadi alternatif
84 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat
ditarik kesimpulan :
1. Hasil belajar kewirausahaan siswa pada kelas eksperimen yang
menggunakan kolaborasi model pembelajaran Jigsaw dengan Probing
Prompting lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang
menggunakan metode konvensional. Dari perhitungan nilai rata-rata
pos-test pada kelas eksperimen yang menggunakan kolaborasi model
pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting adalah sebesar 81,875.
Sedangkan dari data data hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang
menggunakan metode konvensional diperoleh rata-rata nilai sebesar
72,625 Sehingga dari data-data hasil perhitungan yang didapat.
2. Pengaruh yang positif dan signifikan kolaborasi model pembelajaran
Jigsaw dengan Probing Prompting terhadap hasil belajar siswa pada mata
pelajaran kewirausahaan kelas XI-AP SMK PAB 2 Helvetia T.P
2015/2016. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan setelah adanya
perlakuan maka dapat diperoleh data bahwa thitung > ttabel ( 4,74 > 1,994 )
85
5.2 Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran, yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting
disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja
dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada setiap siswa tentang
apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu siswa akan
lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.
2. Diharapkan kepada guru sebagai pendidik agar berkenan mencoba
menerapkan model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting
sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan
bisa lebih mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan model
pembelajaran untuk memberikan kondisi dan suasana baru yang dapat
merangsang minat dan aktivitas belajar siswa dan meningkatkan wawasan
dan keterampilan belajar.
3. Penelitian ini perlu lebih lanjut model pembelajaran ini pada sekolah yang
lain dengan materi pokok yang sesuai dengan model pembelajaran agar
86
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, dkk. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Sebatu. http:// ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/825. Diakses pada tanggal 20 februari 2016
Etin Solihatin & Roharjo. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta : Bumi Aksara
Febriani, (Jurnal 2015) Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Dalam
Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Di SMA.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jdpb/article/.../3200. Diakses pada tanggal 21 februari 2016.
Herdian, (Jurnal 2014) Model Pembelajaran Probing Prompting . http://herdy07.wordprees.com/2009/04/22/model- pembelajaran-probing-prompting/. Diakses pada tanggal 28 Maret 2016.
Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara
Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Isjoni. 2009. Pembelajaran kooperatif. Jogjakarta : Pustaka Pelajar
_____, 2009. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta
Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
Maryam (Jurnal 2013) Implementasi Teknik Jigsaw Integrasi Jurnal Akademikdalam Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Konseling Karir. http://teknik jigsaw%jurnal+ akademik+maryam.org. Diakses pada tanggal 28 Maret 2016.
87
Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo
Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran, mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta
Sanjaya, 2009. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
______, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Sudarti, 2008. Teknik Belajar Aktif Dan Inovatif. Jakarta : Gaung Persada Pers
Sudjanah, 2005. Metode Statiska. Bandung : Tarsito
______, Nana. 2009. Konsep Prestasi dan hasil belajar. Jakarta : Rineka
Sudrajat, Ahmad, Pengertian Pendekatan,Strategi,Metode, Teknik, Taktik, Dan ModelPembelajaran.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pen dekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.