• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DENGAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SMK PAB 2 HELVETIA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DENGAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SMK PAB 2 HELVETIA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW DENGAN PROBING PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR

KEWIRAUSAHAAN SMK PAB 2 HELVETIA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

BUDIATI SIREGAR NIM. 7123341019

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

iv

ABSTRAK

Budiati Siregar, Nim. 7123341019, Pengaruh Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi Jurusan Pendidikan Ekonomi Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran , Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan 2016.

Masalah dalam penelitian ini adalah apakah kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI AP SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI AP SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang terdiri dari 2 kelas. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas. Kelas XI AP 1 sebagai kelas eksperimen berjumlah 40 orang yang diajar dengan kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting dan kelas XI AP 2 sebagai kelas kontrol berjumlah 40 orang yang diajar dengan model pembelajaran konvensional. Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi dan tes yang berbentuk pilihan berganda sebanyak 20 soal.

Dari hasil analisis data menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen sebelum diberikan perlakuan sebesar 43 dan setelah diajarkan dengan model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terdapat peningkatan hasil belajar dan rata-rata sebesar 81,875. Sedangkan rata-rata pretes siswa kelas kontrol sebelum diberikan perlakuan sebesar 43 dan setelah diberikan pembelajaran konvesional sebesar 72,625. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik atau uji t. Hasil perhitungan yang didapat menunjukkan bahwa thitung = 4,74 > ttabel = 1,994, maka dalam hal ini hipotesis yang menyatakan

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pembelajaran 2015/2016 dapat diterima.

(6)

v

ABSTRACT

Budiati Siregar, Nim. 7123341019, Effect of Collaborative Learning Model Jigsaw With Learning Outcomes Against Probing Prompting Enterprise Class XI student of SMK PAB 2 Helvetia in the academic year 2015/2016. Thesis Department of Economic Education Study Program Office Administration, Faculty of Economics, University of Medan, 2016.

The problem in this study is whether the collaborative learning model by probing prompting jigsaw has a positive and significant effect on student learning outcomes in subjects entrepreneurial class XI student of SMK AP PAB 2 Helvetia Learning Year 2015/2016.

The population in this study were all students of class XI AP Vocational Education PAB 2 Helvetia Year 2015/2016 consisting of 2 classes. While the sample in this study consisted of two classes. Class XI AP 1 as an experimental class of 40 people who were taught with the collaboration learning model jigsaw with prompting and probing XI AP 2 as a control group of 40 people who were taught with conventional learning models. The tools used to collect data were observation and tests in the form of 20 multiple-choice questions.

From the analysis of the data shows that the average value of the experimental class before being given treatment equal to 43 and having taught learning model jigsaw with probing prompting learning outcomes and there is increased an average of 81.875. While the average pretest control class before being given treatment equal to 43 and after being given konvesioanal learning there is increased an average yield of 72.625 postes. Hypothesis testing is done by using a statistical test or t test. The calculation result obtained shows that t = 4.74> table = 1.994, then in this case the hypothesis that there is a positive and significant influence between collaborative learning model jigsaw with probing prompting the learning outcomes of students in the subjects of entrepreneurship class XI student of SMK PAB 2 Helvetia Year 2015/2016 Learning acceptable.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

sesuai dengan waktu yang direncanakan yang berjudul “Pengaruh Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016”. Shalawat dan salam tercurah kepada Baginda Rasulullah SAW, keluarga dan para

sahabat serta seluruh generasi setelahnya.

Adapun penulisan skripsi dimaksud untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar S1 pada Program Studi Administrasi Perkantoran Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, saya banyak menerima bantuan moril maupun

materil yang tidak ternilai, untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom , M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Ekonomi

Universitas Medan.

4. Ibu Dra. Sri Mutmainnah, M.Si. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan

(8)

ii

5. Bapak Drs. Sahat Sibarani, M.Pd Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Mangarap Sinaga, MS, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan saran dan pengarahan demi selesainya skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staf Pegawai Pendidikan Ekonomi

Khususnya Administrasi Perkantoran, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Medan yang telah banyak mamberikan bimbingan dan pengetahuan kepada

penulis selama mengikuti perkuliahan dan membantu dalam penyelesaian

skripsi ini.

8. Bapak Yayasan dan Kepala Sekolah SMK Swasta PAB 2 Helvetia.

9. Yang teristimewa untuk Ayahanda Tercinta Bustami Siregar dan Ibunda

Tercinta Zamrah Siagian yang tidak ada lelahnya memberikan dukungan baik

dari segi moril maupun materil, semangat dan doa kepada penulis.

10. Yang tercinta Abanganda Alfen Siregar yang ingin melihat penulis berhasil

dan memperjuangkan semua keinginan penulis selama ini dan yang tercinta

Abanganda Jatopat Siregar, Sabarruddin Siregar dan kakak tersayang Marlina

Siregar, Sriganti Siregar, Dewi Sartika Siregar, Darmawati Siregar serta

keponakan terkasih Khairul Kari Abdillah yang selalu mendukung penulis

baik dari segi moril maupun materil.

11. Terima Kasih kepada sahabat-sahabat terbaik Humaira Nasution, Irma

Rambe, Jojor Dyanti, Jannah Siregar, Nurmaini Hasibuan, Vita S.

(9)

iii

Ekstensi, lawakan seru, gila bersama, canda tawa serta keseriusan selama

perkuliahan takkan pernah terlupakan selamanya.

12. Sahabat Seperjuanganku sekaligus orang terdekat Budi Prayetno, Subriani

Purba, Dwi Sugeh,Yesni Riana yang selalu memotivasi dalam penyelesaian

skripsi ini dan selalu ada disaat kubutuhkan semoga kita tetap menjadi orang

terdekat selamanya yang saling mendukung.

13. Temanku Tersayang Annisa Ramadani, Suci Rahmawati, dan Adik kos

tersayang Nur Amaliya Rahayu yang selalu mendukung dan membantu

terselesaikannya skripsi ini.

14. Seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak bisa

penulis sebutkan satu persatu.

Atas segala bantuan dan jasa mereka peneliti tidak dapat membalasnya

selain doa semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat dan RidhoNya

buat kita semua.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima

kasih dan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti maupun

pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang.

Medan, Juni 2016 Penulis,

(10)

vi

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Model Pembelajaran Cooperatif Learning ... 9

(11)

vii 2.1.4 Penerapan Model Pembelajaran Jigsaw Dengan Pembelajaran Probing Prompting ... 29

(12)

viii

3.3.2 Definisi Operasional ... 50

3.4 Rancangan Penelitian ... 51

3.5 Prosedur Penelitian ... 54

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 55

3.6.1 Pre Test ... 55

3.6.2 Pos Test ... 55

3.7 Uji Instrumen Penelitian ... 56

3.7.1 Validitas Tes ... 57

3.7.2 Reabilitas Tes ... 58

3.7.3 Tingkat Kesukaran Tes ... 59

3.7.4 Uji Daya Beda ... 59

3.8 Prosedur Penelitian ... 60

3.9 Teknik Analisa Data ... 61

3.9.1 Menghitung Skor Mentah ... 62

3.9.2 Menghitung Mean dan Simpangan Baku... 62

3.9.3 Uji Normalitas ... 63

3.9.4 Uji Homogenitas... 64

3.9.5 Uji Hipotesis ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

(13)

ix

4.1.1 Deskripsi Variabel Penelitian Tentang Kolaborasi Model

Pembelajar Jigsaw Dengan Probing Prompting ... 68

4.1.2 Deskripsi Frekuensi Jawaban Atas Postes Kolaborasi Model Pembelajar Jigsaw Dengan Probing Prompting ... 69

4.2 Hasil Penelitian ... 74

4.3 Uji Instrumen Penelitian ... 75

4.3.1 Uji Validitas Tes ... 75

4.3.2 Uji Realibilitas Tes ... 76

4.3.3 Tingkat Kesukaran Tes ... 77

4.3.4 Daya Pembeda Soal ... 77

4.4 Analisis Data Penelitian ... 77

4.4.1 Uji Normalitas Data ... 77

4.4.2 Uji Homogenitas... 78

4.4.3 Uji Hipotesis ... 79

4.5 Pembahasan Hasil penelitian ... 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

5.1 Kesimpulan ... 84

5.2 Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86 DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(14)

x

DAFTAR GAMBAR

(15)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Nilai Ketuntasan ... 4

Tabel 3.2.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 48

Tabel 3.4 Rancangan Penelitian ... 51

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Hasil Belajar Kewirausahaan ... 56

Tabel 4.1.2 Interval Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan probing Prompting (X)... 69

Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar Siswa Kewirausahaan ... 75

Tabel 4.3.1 Validitas Instrumen Soal ... 75

Tabel 4.4.1 Uji Normalitas Pretes Dan Postes... 70

(16)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran ... 88

Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen ... 92

Lampiran 3 : RPP Kelas Kontrol ... 109

Lampiran 4 : Materi Pembelajaran ... 117

Lampiran 5 : Lembar Soal Post Tes ... 129

Lampiran 6 : Kunci Jawaban ... 135

Lampiran 7 : Hasil Perhitungan Frekuensi Jawaban Atas Soal ... 136

Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas Tes ... 138

Lampiran 9 : Tabel Uji Validitas Tes... 141

Lampiran 10 : Hasil Uji Realibilitas Tes ... 143

Lampiran 11 : Tabel Uji Realibilitas Tes ... 145

Lampiran 12: Hasil Uji Daya Pembeda Tes... 147

Lampiran 13: Tabel Uji Daya Pembeda Tes ... 148

Lampiran 14: Hasil IndeksKesukaran Tes ... 150

Lampiran 15: Tabel IndeksKesukaran Tes ... 152

Lampiran 16: Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 154

Lampiran 17 : Nilai Hasil Belajar Kelas kontrol ... 156

Lampiran 18 : Rata-Rata,Standard Deviasi & Varians Tes ... 158

(17)

xiii

Lampiran 20 : Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Kontrol ... 165

Lampiran 21: Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Eksperimen ... 167

Lampiran 22 : Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Kontrol ... 169

Lampiran 23 :Uji Homogenitas ... 171

Lampiran 24: Uji Hipotesis ... 173

(18)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Tabel Nilai Ketuntasan ... 4

Tabel 3.2.1 Jumlah Populasi Penelitian ... 48

Tabel 3.4 Rancangan Penelitian ... 51

Tabel 3.7 Kisi-Kisi Hasil Belajar Kewirausahaan ... 56

Tabel 4.1.2 Interval Kolaborasi Model Pembelajaran Jigsaw Dengan probing Prompting (X)... 69

Tabel 4.2 Data Nilai Hasil Belajar Siswa Kewirausahaan ... 75

Tabel 4.3.1 Validitas Instrumen Soal ... 75

Tabel 4.4.1 Uji Normalitas Pretes Dan Postes... 70

(19)

x

DAFTAR GAMBAR

(20)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Silabus Pembelajaran ... 88

Lampiran 2 : RPP Kelas Eksperimen ... 92

Lampiran 3 : RPP Kelas Kontrol ... 109

Lampiran 4 : Materi Pembelajaran ... 117

Lampiran 5 : Lembar Soal Post Tes ... 129

Lampiran 6 : Kunci Jawaban ... 135

Lampiran 7 : Hasil Perhitungan Frekuensi Jawaban Atas Soal ... 136

Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas Tes ... 138

Lampiran 9 : Tabel Uji Validitas Tes... 141

Lampiran 10 : Hasil Uji Realibilitas Tes ... 143

Lampiran 11 : Tabel Uji Realibilitas Tes ... 145

Lampiran 12: Hasil Uji Daya Pembeda Tes... 147

Lampiran 13: Tabel Uji Daya Pembeda Tes ... 148

Lampiran 14: Hasil IndeksKesukaran Tes ... 150

Lampiran 15: Tabel IndeksKesukaran Tes ... 152

Lampiran 16: Nilai Hasil Belajar Kelas Eksperimen ... 154

Lampiran 17 : Nilai Hasil Belajar Kelas kontrol ... 156

(21)

xiii

Lampiran 19 : Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Eksperimen ... 163

Lampiran 20 : Uji Normalitas Nilai Pretes Kelas Kontrol ... 165

Lampiran 21: Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Eksperimen ... 167

Lampiran 22 : Uji Normalitas Nilai Postes Kelas Kontrol ... 169

Lampiran 23 :Uji Homogenitas ... 171

Lampiran 24: Uji Hipotesis ... 173

(22)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi

pembangunan suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang

melibatkan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik, diwujudkan

dengan adanya interaksi belajar mengajar atau proses pembelajaran. Dalam

konteks penyelenggaraan ini, guru dengan sadar merencanakan kegiatan

pengajarannya secara sistematis dan berpedoman pada seperangkat aturan dan

rencana tentang pendidikan yang dikemas dalam bentuk kurikulum.

Kurikulum secara berkala disempurnakan untuk meningkatkan mutu

pendidikan agar sesuai kemajuan zaman dan kebutuhan masyarakat semangkin

maju. Namun, masalah pendidikan bersifat kompleks dan multi dimensi. Salah

satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan khususnya di Indonesia adalah

lemahnya proses pembelajaran.

Fenomena ini senada dengan pendapat Senjaya (2006:1) bahwa :’ salah

satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah lemahnya proses

pembelajaran’. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk

mengembangkan kemampuan berfikir. Selanjutnya Senjaya menerangkan bahwa

proses pembelajaran dikelas diarahkan pada kemampuan anak untuk menghapal

informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi

(23)

2

Menurut Trianto (2007:1) :

Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cendrung pada pencapaian target meteri kurikulum, lebih mementingkan pada penghandalan konsep bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat pada kegiatan belajar mengajar di kelas yang selalu didominasi oleh guru ( teacher centered ) sehingga siswa menjadi pasif.

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa tidak terlepas dari berbagai

faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, perlu guru kreatif yang dapat

membuat pembelajaran lebih menarik dan disukai oleh peserta didik. Suasana

kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian dengan menggunaan model

pembelajaran yang dapat memperoleh kesempatan untuk berinteraksi satu sama

lain sehingga pada gilirannya dapat diperoleh prestasi yang optimal.

Kebanyakan siswa tidak mampu membuat kaitan antara apa yang mereka

pelajari dengan bagaimana pengetahuan itu dimanfaatkan. Untuk mengatasi hal

itu sangat diperlukan suatu strategi pembelajaran yang lebih handal salah satunya

dengan pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang sesuai.

Menurut Trianto (2010 : 51) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial. Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam melaksanakan pembelajaran.

Model pembelajaran lebih diaktifkan dalam Problem Based Learning

yang dapat membangun siswa dalam proses belajar mengajar sebagai alternatif

kegiatan belajar mengajar. Pembelajaran yang efektif tersebut harus diimbangi

dengan kemampuan guru dalam menguasai model pembelajaran dan materi yang

(24)

3

Kebanyakan metode yang dipakai guru mengajar cenderung

menggunakan metode konvensional. Keadaan ini membuat ruang gerak siswa

menjadi terbatas, siswa hanya terbiasa mendengarkan, mencatat kemudian

menghapal tanpa ada keinginan untuk memahami yang menyebabkan siswa

kurang aktif dalam belajar.

Sistem pembelajaran yang demikian sepertinya sudah ‘mendarah daging’

sejak dahulu, sehingga untuk mengadakan perubahan menjadi agak sulit.

Kegiatan yang tidak menciptakan interaksi yang baik dan dinamis antara siswa

dengan guru atau siswa dengan siswa tentu saja hal ini dapat mengakibatkan

situasi kelas menjadi pasif. Kekurangan aktifitas siswa dalam proses

pembelajaran membuat suasana belajar tampak menoton dan kurang menarik.

Keadaan demikian dapat mengundang rasa jenuh siswa dalam belajar dan

akibatnya menjadikan siswa sulit dalam memahami pelajaran yang diberikan.

Kondisi ini sangat mempengaruhi hasil belajar siswa. Dan diduga aktifitas siswa

yang rendah menjadi salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa.

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan penulis di SMK PAB 2

Helvetia diperoleh keterangan bahwa fenomena yang dilihat selama ini tidak

berbeda jauh dengan keadaan sekolah yang ada di SMK PAB 2 Helvetia karena

dari data yang diperoleh bahwa hasil belajar kewirausahaan siswa masih

tergolong rendah.

Kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada

sekolah menegah kejuruan dan menjadi tempat untuk meningkatkan pengetahuan,

(25)

4

guru dituntut untuk dapat menyajikan materi pelajaran dengan baik dan

menyenangkan. Untuk itu diperlukan penggunaan model pembelajaran yang baru

agar dapat menarik perhatian siswa dan tercipta suasana yang lebih kondusif.

Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian siswa yaitu

Jumlah siswa sebanyak 80 orang masih 26 siswa dinyatakan mencapai KKM dan

sisa 54 orang siswa dinyatakan belum mencapai KKM. Adapun standar kriteria

ketuntasan minimum ( KKM ) yang sudah ditetapkan sekolah yaitu 75.

Tabel 1.1 Nilai Ketuntasan

Perihal ini terjadi disebabkan oleh kurang kreatifnya siswa dalam belajar.

Sudah banyak model pembelajaran yang efektif yang dapat diterapan oleh guru

disekolah. Untuk lebih memaksimalkan hasil dalam penelitian dan untuk

mengatasi masalah yang terjadi di SMK PAB 2 Helvetia ini maka peneliti

memotret melaksanakan model pembelajaran jigsaw dengan probing prompting.

Mengapa penulis ingin memakai model jigsaw dan probing prompting

karena metode jigsaw ini dapat membuat siswa terlibat secara langsung dalam

kegiatan belajar yang diharapkan dapat membuat siswa mampu lebih efektif

(26)

5

dalam proses belajar. Pembelajaran tipe jigsaw merupakan model pembelajaran

yang melibatkan siswa aktif, dan dapat menjadi siswa berfikir kreatif, logis, dan

kritis dalam proses pembelajaran, dengan berfokus pada penggunaan kelompok

diskusi siswa untuk bekerja sama memecahan masalah dan saling mendiskusikan

masalah tersebut dengan teman-temannya selain itu model pembelajaran jigsaw

mudah diterapkan dan dipahami oleh peserta didik .

Merangsang kemampuan intelektual siswa dan pengalamannya dalam

memecahkan berbagai masalah yang ada. Dalam hal ini semua siswa di tuntun

aktif dengan cara membentuk kelompok, kemudian mereka saling tukar pendapat

yang akan dibimbing oleh guru. Hal ini akan membantu siswa untuk dapat

berkomunikasi dengan teman sekelasnya dan juga dengan guru. Model

pembelajaran ini siswa akan semangkin memiliki pemahaman yang lebih

mendalam melalui pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan guru yang pada

akhirnya memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya

sendiri, sehingga pengetahuan tidak sekedar diberikan oleh guru.

Disamping itu penulis juga mengetahui model pembelajaran probing

prompting supaya proses belajar mengajar lebih bervariasi dan menarik. Model

probing prompting merupakan suatu teknik pembelajaran dengan cara guru

menyajikan serangkaian pertanyaan yang sifatnya menuntut dan menggali,

sehingga terjadi proses berfikir yang mengaitkan pengetahuan siswa dan

pengalaman dengan pengetahuan baru yang sedang dipelajari. Model ini adalah

menjadi jalan alternatif untuk mempermudah siswa melakukan akomodasi dan

(27)

6

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka diharapkan

model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan aktifitas belajar siswa, sebab

pembelajaran ini memberikan kesempatan besar untuk siswa dapat berpartisipasi

secara aktif dalam proses pembelajaran. Adapun judul penelitian yang diangkat

oleh penulis berdasarkan uraian di atas adalah “ Pengaruh Kolaborasi Model

Pembelajaran Jigsaw Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016” .

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi

adanya beberapa masalah yang muncul selama proses KBM Kewirausahaan,

masalah tersebut meliputi :

1. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran.

2. Siswa kurang termotivasi mempelajari kewirausahaan, dianggap

pelajaran yang kurang penting.

3. Rata-rata hasil belajar siswa masih rendah

4. Guru belum mengoptimalkan secara penuh model yang bervariasi dan

kreatif sehingga siswa belum berkembang karena penyampaian strategi

belajar mengajar belum tepat.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan idenfikasi masalah di atas maka batasan masalah dalam

(28)

7

Dengan Probing Prompting Terhadap Hasil Belajar Kewirausahaan SMK PAB 2

Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016” .

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya untuk

memudahkan pelaksanaan penelitian, rumusan masalah tersebut dijabarkan

menjadi beberapa pertanyaan sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan

probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan SMK PAB 2

Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 ?

2. Bagaimana pengaruh kolaborasi model pembelajaran jigsaw dengan

probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan SMK PAB 2

Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah ada terdapat pengaruh kolaborasi model

pembelajaran jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar

kewirausahaan SMK PAB 2 Helvetia Tahun Pelajaran 2015/ 2016 .

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kolaborasi model pembelajaran

jigsaw dengan probing prompting terhadap hasil belajar kewirausahaan

(29)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Dengan dilaksanakan penelitian ini maka diharapkan memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Untuk menambah pengetahuan, wawasan, dan pengalaman penulis

tentang model-model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah.

2. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi Civitas Akademis Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri dan pihak lain dalam melakukan penelitian

sejenis.

3. Sebagai sarana informasi dan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah

dan guru tantang model pembelajaran Jigsaw Dan Probing Prompting

dalam rangka perbaikan pembelajaran dan dapat menjadi alternatif

(30)

84 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan uji statistik serta pembahasan maka dapat

ditarik kesimpulan :

1. Hasil belajar kewirausahaan siswa pada kelas eksperimen yang

menggunakan kolaborasi model pembelajaran Jigsaw dengan Probing

Prompting lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang

menggunakan metode konvensional. Dari perhitungan nilai rata-rata

pos-test pada kelas eksperimen yang menggunakan kolaborasi model

pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting adalah sebesar 81,875.

Sedangkan dari data data hasil belajar siswa pada kelas kontrol yang

menggunakan metode konvensional diperoleh rata-rata nilai sebesar

72,625 Sehingga dari data-data hasil perhitungan yang didapat.

2. Pengaruh yang positif dan signifikan kolaborasi model pembelajaran

Jigsaw dengan Probing Prompting terhadap hasil belajar siswa pada mata

pelajaran kewirausahaan kelas XI-AP SMK PAB 2 Helvetia T.P

2015/2016. Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan setelah adanya

perlakuan maka dapat diperoleh data bahwa thitung > ttabel ( 4,74 > 1,994 )

(31)

85

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti

mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan

menggunakan model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting

disarankan lebih memperhatikan dan membimbing siswa selama bekerja

dalam kelompok dengan cara aktif bertanya kepada setiap siswa tentang

apa yang telah dikerjakannya dalam kelompok dengan begitu siswa akan

lebih termotivasi untuk aktif dalam menyelesaikan tugas kelompok.

2. Diharapkan kepada guru sebagai pendidik agar berkenan mencoba

menerapkan model pembelajaran Jigsaw dengan Probing Prompting

sebagai salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan

bisa lebih mengembangkan kemampuannya dalam menggunakan model

pembelajaran untuk memberikan kondisi dan suasana baru yang dapat

merangsang minat dan aktivitas belajar siswa dan meningkatkan wawasan

dan keterampilan belajar.

3. Penelitian ini perlu lebih lanjut model pembelajaran ini pada sekolah yang

lain dengan materi pokok yang sesuai dengan model pembelajaran agar

(32)

86

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, dkk. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Sebatu. http:// ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/825. Diakses pada tanggal 20 februari 2016

Etin Solihatin & Roharjo. 2008. Cooperatif Learning. Jakarta : Bumi Aksara

Febriani, (Jurnal 2015) Penggunaan Model Pembelajaran Jigsaw Dalam

Meningkatkan Kualitas Proses Dan Hasil Belajar Di SMA.

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jdpb/article/.../3200. Diakses pada tanggal 21 februari 2016.

Herdian, (Jurnal 2014) Model Pembelajaran Probing Prompting . http://herdy07.wordprees.com/2009/04/22/model- pembelajaran-probing-prompting/. Diakses pada tanggal 28 Maret 2016.

Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara

Huda, Miftahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Isjoni. 2009. Pembelajaran kooperatif. Jogjakarta : Pustaka Pelajar

_____, 2009. Cooperative Learning. Bandung : Alfabeta

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada

Maryam (Jurnal 2013) Implementasi Teknik Jigsaw Integrasi Jurnal Akademikdalam Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Konseling Karir. http://teknik jigsaw%jurnal+ akademik+maryam.org. Diakses pada tanggal 28 Maret 2016.

(33)

87

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta : Aswaja Pressindo

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran, mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sagala, Syaiful. 2012. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung : Alfabeta

Sanjaya, 2009. Perencanaan Dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung : Alfabeta

______, Wina. 2010. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta

Sudarti, 2008. Teknik Belajar Aktif Dan Inovatif. Jakarta : Gaung Persada Pers

Sudjanah, 2005. Metode Statiska. Bandung : Tarsito

______, Nana. 2009. Konsep Prestasi dan hasil belajar. Jakarta : Rineka

Sudrajat, Ahmad, Pengertian Pendekatan,Strategi,Metode, Teknik, Taktik, Dan ModelPembelajaran.http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pen dekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/. Diakses pada tanggal 30 Maret 2016.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning Teori & Aplikasi Paikem. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

(34)

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan Kelompok Asal Dengan Kelompok Ahli ...............   21
Tabel 1.1 Tabel Nilai Ketuntasan ................................................................
Tabel 1.1 Tabel Nilai Ketuntasan ................................................................
Gambar 2.1 Hubungan Kelompok Asal Dengan Kelompok Ahli ...............   21
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis ragam, perlakuan tekanan steam dan komposisi memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap hasil analisis kadar air produk tepung instan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah yang mempunyai potensi obyek/daya tarik wisata berpotensi tinggi adalah Kecamatan Mojolaban, untuk wilayah berpotensi sedang

PENGARUH WORD OF MOUTH, TERPAAN MEDIA, DAN SIKAP TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN( Survei Pengobatan Tradisional di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Tawangmangu,

“ Menimbang, bahwa menurut Majelis nama pada suatu akun twitter bisa saja dibuat oleh orang lain dengan membuat nama orang tertentu maka dalam hal ini Majelis sependapat dengan

Comparison of model production from 20 years of wind data over a range of shelf widths shows that upwelling rate will predict biological production well only in locations

Penyajian berita mengenai kontroversi gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta oleh media massa termasuk media-media online seperti Republika.co.id dan Kompas.com

Jadi pada saat beban luar bernilai nol maka hanya beban awal Fi, yang bekerja pada sambungan seperti terlihat pada gambar 8.21(a) Pada saat beban maksimum, Pmax, maka beban

REF{CANA UMUI1I PENGADAAN BARANG DAN JASA KPU KABUPATEN TANAH LAUT. TAHEIN AFTGGAEAF{