• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan Ahok dalam Konstruksi Media Online: Framing dalam Republika.co.id dan Kompas.com T1 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan Ahok dalam Konstruksi Media Online: Framing dalam Republika.co.id dan Kompas.com T1 BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Belakangan ini, isumengenai gaya kepemimpinanBasuki Tjahaya Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta tengah marak diperdebatkan di Indonesia. Berbagai komentar pro dan kontra dilontarkan warga terkait satu tahun kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Meskipun keberadaan Ahok sendiri kerap memicu banyak perdebatan sebagian besar masyarakat mengaku sangat mendukung Ahok agar maju menjadi DKI Satu lagi, karena dianggap sukses membawa perubahan.

Beberapa kalangan masyarakat, ahli hukum tata negara, pengamat, dan para elit politik pun juga mulai memunculkan opini-opininya terkait kontroversi

mengenai gaya kepemimpinan Ahok ini. Ketua Bahama17 (Basuki Tjahaya Purnama For 2017) Zamrud Paudi, misalnya. Menurutnya, selama kepemimpinan

Ahok dirinya menilai DKI Jakarta menuju ke arah yang cukup baik, salah satunya ialah pada perbaikan sistem pemerintahan. Paudi menyebutkan memang dirinya berharap bahwa ke depan, Gubernur DKI Jakarta dapat memperbaiki lagi cara berkomunikasinya. Namun, Paudi juga menyimpulkan pendapatnya dengan tegas bahwa pro dan kontra adalah hal yang biasa terjadi. Selain itu menurutnya, sistem yang diterapkan oleh Ahok telah menjadikan penyerapan anggaran menjadi sangat kecil. Ini merupakan salah satu perubahan untuk membuat sistem yang

lebih baik lagi.1

Hal senada juga diungkapkan oleh Irwan Rivani warga Tugu Utara, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Iamenilai untuk saat ini gubernur yang terbaik

1

(2)

hanyalah Ahok, karena terbukti mampu membenahi Kota Jakarta. Menurutnya, selama Ahok memimpin Jakarta perubahan yang terjadi sangat besar.

Opini lain mengenai gaya kepemimpinan Ahok juga diberikan olehAkmal, selaku Direktur Pemantau Kebijakan Jakarta. Akmal menambahkan, memang selama satu tahun kepimpinan Ahok ada beberapa perubahan. Salah satunya mengenai petugas Penanganan Prasanana Sarana Umum (PPSU). Selain itu warga Jakarta juga dibebaskan ke kantor Balai Kota DKI Jakarta. Tetapi dirinya menyayangkan sikap Ahok yang terkesan tak sopan dalam bertutur kata,

yang mungkin kerap kali membuat sebagian masyarakat Jakarta kecewa.2

Begitu pun dengan kinerja pemerintah daerah yang menurut masyarakat sangat dipengaruhi kekompakan para pemimpinnya. Beberapa orang menilai relasi yang terjalin antara Basuki sebagai gubernur dan Djarot Saiful Hidayat sebagai wakil berjalan dengan baik. Warga juga menilai hubungan Basuki dengan

wali kota atau bupati di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Bodetabek) cukup baik. Sebaliknya, dengan DPRD DKI Jakarta dikatakan buruk.Perseteruan di

antara keduanya dimulai sejak Basuki masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta dengan Joko Widodo sebagai Gubernur. Meski dinilai kurang kompak dengan DPRD DKI Jakarta, 84,9 persen warga menilai citra Gubernur

DKI saat ini baik dan positif.3

Di tengah pujian-pujian itu, ada juga kebijakan Ahok yang mendapat respons negatif, salah satunya ialah pelarangan sepeda motor melintas di jalan protokol. Beberapa orang dari kalangan publik pun juga menyoroti aspek gaya bicara Gubernur yang keras, kasar, dan terkesan temperamental. Gaya bicara itulah yang menurut publik menjadi kekurangan Basuki.

2http://poskotanews.com/2015/11/20/pro-kontra-setahun-kepemimpinan-ahok/diunduh tanggal 30

Mei 2016 (15:20)

3

(3)

Hal-hal ini yang kemudian menyebabkan munculnya pro dan kontra dari masyarakat Indonesia. Mulai dari diterima atau tidaknya gaya kepemimpinan

Ahok yang terkesan “buas” di masyarakat, sampai kepada prokontra tentang kepemimpinan non-Muslim di tengah-tengah penduduk yang mayoritas Muslim, dan sebagainya. Dari pihak pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Ahoksudah memenuhi sosok yang ideal untuk memimpin DKI, dilihat dari sisi elektabilitas, popularitas, hingga ketegasan Ahok dalam memimpin Jakarta saat

ini.4 Sebaliknya, ada beberapa pihak yang menganggap Ahok tidak pantas

menjadi pemimpin dikarenakan tidak memenuhi syarat pemimpin yang harus seorang "Muslim". Beberapa dari mereka menganggap seorang pemimpin lebih dari sekadar harus "Muslim", bahkan harus memiliki sifat-sifat yang utama

sekelas sifat seorang ulama, yaitu "takut kepada Allah SWT". 5

Terlepas dari pro-kontra mengenai gaya kepemimpinan Ahok di masyarakat, media massa wajib melakukan fungsi korelasi sosial dan memuat pemberitaan yang objektif serta berimbang. Namun kenyataannya media

kerapkali tendensius dan terkesan memihak. Media massa yang saat ini semakin marak digunakan sebagai penggiring opini masyarakat menuju pencitraan yang diinginkan, menjalankan fungsinya dalam memuat beragam peristiwa dan informasi yang pada akhirnya sampai kepada masyarakat. Opini masyarakat tersebut juga tidak terlepas dari peranan media massa dalam hubungannya dengan penyajian informasi dan cara media menginterpretasi suatu kejadian. Satu berita yang sampai kepada masyarakat akan memiliki banyak penafsiran dan tanggapan bergantung pada gaya bahasa (penyajian) dan cara penyampaiannya. Hal ini bisa saja dibumbui dengan gaya bahasa hiperbola untuk menarik minat pembaca berita dan mungkin juga berita yang disajikan telah terkontaminasi oleh opini dan subyektivitas penulis berita. Selalu ada kepentingan yang melatari cara manusia mengungkapkan suatu fakta ke dalam berita. Sebuah pemikiran yang

4http://nasional.kompas.com/read/2016/03/15/19051661/Amir.Syamsuddin.Secara.Kriteria.Ahok.

Sangat.Pas.Jadi.Gubernur.DKIdiunduh tanggal 30 Mei 2016 (15:27) 5

(4)

tersampaikan pada masyarakat akan menjadi dasar bagi tindak-tanduk masyarakatnya. Maka, media memiliki pertanggungjawaban yang besar dalam upaya membangun bangsa, minimal pada tahap pemikiran.Peran media menjadi sangat vital karena bertanggung jawab dalam membentuk opini masyarakat. Opini yang berkembang di masyarakat akan menjelma menjadi sikap dan mentalitas dari masyarakat itu sendiri.

Banyaknya pendapat pro-kontra yang kemudian muncul ini menyebabkan pemberitaan soal kontroversi gaya kepemimpinan Ahok akhirnya menghiasi berbagai media massa nasional. Republika.co.id, salah satu media online berskala nasional pun juga menjadikan berita mengenai gaya kepemimpinan Ahok ini sebagai isu yang cukup laris, yang terus dibahas selama kurang lebih sepekan berturut-turut. Tidak hanya Republika.co.id saja, media online yang juga secara konsisten memberitakan peristiwa ini adalah Kompas.com. Kedua media online ini merupakan portal berita online terpopuler di Indonesia menurut situs

Alexa.com (situs web yang menyediakan informasi mengenai peringkat

lalu-lintas situs online internasional).6

Baik Republika.co.id maupun Kompas.com, kedua media online ini menyoroti pro-kontra yang terjadi di kalangan masyarakat, ahli hukum tata negara, pengamat, dan para elit politik terkait kontroversi gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta ini.

Partai Gerindra memastikan tidak akan mengusung maupun mendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta pada 2017 mendatang."Partai Gerindra 100 persen tak akan usung Pak Ahok, pintunya sudah ditutup dan dikunci," tegas Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, Sabtu (7/5/2016).Fadli beralasan, Partai Gerindra mempunyai standar sosok seorang pemimpin. Ia menjabarkan, pemimpin harus mengayomi rakyat. Kedua, pemimpin membawa kesejahteraan rakyat.Fadli menyebut, Partai Gerindra tidak akan mengusung dan mendukung seorang pemimpin 'tukang gusur'. Selain itu,

(5)

menurutnya, seorang pemimpin harus mempunyai sopan santun dan bersahabat dengan rakyat."Saya kira, banyak perkataan dari gubernur sekarang, yang tidak pantas dan tak santun. Itu memicu kerawanan sosial," ujarnya.Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR itu menambahkan, dalam perebutan kursi DKI satu, Partai Gerindra sangat terbuka berkoalisi dengan PDIP. "(Dengan PDIP) itu sangat terbuka," ucapnya.7

Kutipan di atas adalah wawancara Republika.co.iddengan Wakil Ketua

Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon, dalam berita berjudul “'Gerindra 100

Persen tak akan Dukung Ahok'”Isi berita ini menyatakan pernyataan Fadli Zon

yang menentang dan memastikan tidak akan mengusung maupun mendukung Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta pada 2017 mendatang, dikarenakan banyak perkataan dari gubernur sekarang, yang tidak pantas dan tak santun. Bandingkan dengan kutipan berikut;

Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mempersilakan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih bergabung untuk mengalahkan Basuki Thahaja Purnama alias Ahok dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.Dadang optimistis, Ahok yang maju lewat jalur independen dengan didukung Hanura tetap bisa keluar sebagai pemenang."Kami yakin masyarakat DKI adalah masyarakat yang cerdas sehingga kita tidak khawatir dengan pengeroyokan politik oleh partai-partai lain," kata Dadang saat dihubungi, Jumat (1/4/2016).Menurut Dadang, Ahok sebagai petahana memiliki modal besar yang tidak dimiliki calon lain, yakni kinerja yang sudah terbukti. Ahok telah menunjukkan bahwa dia bisa menyelesaikan berbagai masalah yang ada di Ibukota."Jadi apa pun yang dilakukan pihak lain kita optimistis dengan kemenangan ini. Semakin dikeroyok semakin membuat rakyat semakin solid dukung Ahok," kata dia.8

Kutipan di atas merupakan wawancara Kompas.com dengan Ketua DPP

Partai Hanura, Dadang Rusdiana, dalam berita yang berjudul “Hanura: Semakin

"Dikeroyok", Ahok Semakin Didukung Rakyat”. Berbeda dengan pernyataan

7

www.republika.co.id, 30 Mei 2016 (15:55) 8

(6)

narasumber dalam pemberitaan Republika.co.id, narasumber yang diwawancarai dalam berita Kompas.com menilai bahwa Ahok adalah calon yang pantas untuk maju dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta pada 2017 mendatang, bahkan disebutkan Dadang sangat optimis Ahok akan keluar sebagai pemenang.

Fungsi media massa sesungguhnya diharapkan (das sollen) dapat memberikan informasi, memberikan pendidikan, memberikan hiburan, dan melakukan kontrol sosial. Dalam menyajikan informasi media harus netral dan sesuai dengan peristiwa yang sebenarnya. Namun fenomena yang terjadi sekarang (das sein) ialah sebaliknya. Media cenderung tidak netral, baik secara teoritis maupun praktis. Penyajian berita mengenai kontroversi gaya kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta oleh media massa termasuk media-media online seperti Republika.co.id dan Kompas.com justru berbeda-beda, baik dari segi pemilihan atas peristiwa apa yang menjadi headline, siapa yang menjadi narasumber, bahasa apa yang digunakan, atau sudut pandang apa yang dipakai dalam membaca fakta, sehingga kontroversi justru makin mencuat dan

pro-kontra pun semakin menjadi-jadi.

Pada kedua media online ini melalui berita-beritanya, sangat jelas terlihat bahwa terdapat sudut pandang yang berbeda. Masing-masing media online ini membentuk konstruksi realitas. Menurut Hamad (2004: 11-13) tentang proses

konstruksi realitas, prinsipnya setiap upaya “menceritakan” (konseptualisasi)

sebuah peristiwa, keadaan, atau benda tak terkecuali adalah usaha mengkonstruksi realitas. Dalam peran media massa menceritakan peristiwa-peristiwa ini, media massa mengkonstruksi berbagai realitas yang akan disiarkan.

(7)

menjadi lebih penting, lalu menyamarkan dan menghilangkan bagian lainnya. Hal ini dimaksudkan untuk memunculkan interpretasi dan persepsi khalayak sesuai dengan pembingkaian yang ingin dibentuk oleh media. (Eriyanto, 2002: 77)

Dalam membangun konstruksi realitasnya, ideologi sebuah media massa juga berperan sangat penting. Ideologi media initerkaitdengansudutpandang yang dipakaioleh media tersebut dalam menentukan nilai dan membentuk konsensus atassuatuperistiwa yang diberitakan (Eriyanto, 2002: 156).

Setiap media massa mempunyai ideologi yang tercermin dari visi dan misi yang ada. Republika dan Kompas sebagai media massa juga mempunyai ideologinya masing-masing. Perbedaan ideologi ini terlihat dari perbedaan penyajian berita antara Republika.co.id dan Kompas.com mengenai kontroversi masyarakat terhadap gaya kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Republika sebagai media massa yang memiliki ideologi nasionalis agamis

(Islami), sedangkan Kompas sebagai media massa yang memiliki ideologi nasionalis. Ideologi yang berbeda ini mengarahkan masing-masing media massa

pada bingkai berita yang berbeda pula, karena berita yang dihasilkan merupakan hasil dari subjektivitas-subjektivitas masing-masing redaksi. Ideologi disini mengkonstruksi subjektivitas redaksi di dalam melakukan framing sebuah berita. Karena itu, penelitian untuk melihat bagaimana kedua media tersebut mengkonstruksi pemberitaan tentang kontroversi masyarakat terhadap gaya kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta melalui ideologinya masing-masing menjadi penting dan menarik untuk diteliti.

1.2 Rumusan Masalah

(8)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana Republika.co.id dan Kompas.com membingkai berita mengenai kontroversi masyarakat terhadap gaya kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Penelitian ini dapat dipergunakan secara teoritis untuk menambah kajian

dalam bidang komunikasi terutama menggunakan metode kualitatif pada umumnya dan pendekatan framing. Dengan melakukan penelitian ini diharapkan memperoleh pengetahuan tentang bagaimana media massa terutama internet (media online) dalam membingkai realitas sosial

mengenai kasus kontroversi masyarakat terhadap gaya kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis statistik faktor yang mempengaruhi produktivitas padi sawah di Jawa Barat menunjukkan variabel ketinggian tempat dan curah hujan berpengaruh nyata terhadap

Konfigurasi sistim server yang memiliki koneksi Internet Multi-homed adalah tidak sesederhana konfigurasi server dengan satu koneksi internet tunggal, secara default konfigurasi

Guna mengoptimalkan pemanfaatan andesit sebagai bahan bangunan dan menentukan metode eksplorasi yang akan dikerjakan maka penelitian ini membahas mengenai karakteristik

Sesuai dengan pasal ini, pelaku usaha yang memproduksi barang dan pemanfaatannya berkelanjutan untuk menyediakan suku cadang dan/atau fasilitas purna jual, demikian

S: Yang diketahui jenis restaurant, jenis pizza, harga pizza, dan diameter pizza kemudian yang ditanyakan pilih jenis pizza dan restauran yang

Berkenaan dengan hak cipta, suatu perlindungan juga sangat dibutuhkan dalam melindungi suatu karya cipta, karena pada dasarnya pencipta memiliki hak ekslusif atas

Pelaksanaan Pemberian Hak Milik Atas Tanah Transmigrasi Melalui Program Sertipikasi Tanah Transmigasi di Aceh. Pelaksanaan pemberian hak milik atas tanah transmigrasi

MUNCUL SATU IDE DI KEPALA SI KEPITING, MEREKA PUN BERBISIKAN “HAI AYAM BAGAI MANA KITA BERI PELAJARAN SI KERA ITU” KATA SI KEPITING, MEREKA PUN MEMBUAT PERAHU YANG TERBUAT DARI