• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN BINGKAI MEDIA DALAM PEMBERITAAN KASUS SUAP BLBI TERHADAP JAKSA URIP TRI GUNAWAN (Analisis Framing Pada Media Kompas dan Republika Edisi 330 Maret 2008)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN BINGKAI MEDIA DALAM PEMBERITAAN KASUS SUAP BLBI TERHADAP JAKSA URIP TRI GUNAWAN (Analisis Framing Pada Media Kompas dan Republika Edisi 330 Maret 2008)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN BINGKAI MEDIA DALAM PEMBERITAAN KASUS SUAP 

BLBI TERHADAP JAKSA URIP TRI GUNAWAN (Analisis Framing Pada 

Media Kompas dan Republika Edisi 3­30 Maret 2008)

 

Oleh: ANDIK IRAWAN ( 04220227 ) 

Communication Science  Dibuat: 2008­11­12 , dengan 3 file(s). 

Keywords: Bingkai Media, Kasus Suap 

Penelitian ini didasari atas fenomena ditangkapnya Urip Tri Gunawan, koordinatir jaksa tim  BLBI II (BDNI) oleh KPK pada tanggal 2 Maret 2008. Padahal dua hari sebelumnya, 

penyelidikan kasus BLBI dihentikan oleh Kejagung, berdasarkan kinerja 35 jaksa penyelidik  yang tidak menemukan adanya indikasi pelanggaran atau korupsi. Sehingga peristiwa itu  menjadi polemik di masyarakat atau­pun media massa, diantaranya media Kompas dan  Republika. Kedua media itu punya strategi wacana tersendiri untuk membingkai peristiwa itu,  sehingga frame yang ada sesuai dengan pandangan atau kepentingan kedua media. Maka  permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana perbandingan bingkai kedua media pada  kasus Urip tersebut. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan bingkai  media yang ada pada media Kompas dan Republika terhadap kasus Urip Tri Gunawan. 

Berita adalah produk jurnalistik yang sengaja dikonstruksi oleh media massa. Karena media  massa bukan ranah yang netral, melainkan tempat berkumpulnya berbagai kepentingan. 

Sehingga tumbuh menjadi agen konstruksi yang membentuk suatu peristiwa yang sesuai dengan  pandangan atau kepentingannya, baik itu dengan penekanan hal­hal tertentu atau 

menghilangkannya. Oleh karena itu, peneliti mencoba membandingkan frame pemberitaan kasus  Urip yang ada pada media Kompas dan Republik. Adapun perangkat yang digunakan untuk  menilai frame berita itu adalah elemen Sintaksis, Skrip, Tematis dan Retoris yang ada pada  kedua media. Sesuai dengan model Pan dan Kosicki yang dijadikan perangkat untuk meneliti  dalam penelitian ini. 

Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis framing yang bersifat komparatif kualitatif.  Analisis framing dipilih karena analisis framing meneliti lebih dalam dengan menggunakan  elemen­elemen wacananya, yang meliputi Makro structural, yaitu bagaimana sebuah peristiwa  dibingkai oleh media. Kemudian Mikro structural, yakni penonjolan fakta atau sebaliknya  beserta angelnya. Dan elemen Retoris atau penekanan fakta dengan foto, grafik, tabel atau unit  yang lainnya. Adapun jumlah perangkat (isi media) yang diteliti adalah 11 berita, 1 opini, 3  karikatur dan 1 jajak pendapat untuk Kompas dan 9 berita, 2 opini, 1 karikatur dan 1 jajak  pendapat untuk Republika. Data diperoleh dari dokumentasi berita, opini, karikatur dan jajak  pendapat yang terkait kasus Urip pada kedua media, selama tanggal 3 Maret sampai dengan 30  Maret 2008. Setelah didapatkan berita, opini, karikatur dan jajak pendapat yang terpili, langkah  selanjutnya ialah menganalisa data­data itu dengan model Pan dan Kosicki, yaitu menganalisa  bingkai (frame) media dengan melihat elemen Sintaksis, Skrip, Tematis dan Retoris yang ada  pada kedua media. Dan memperbandingkan kedua frame media merupakan langkah terakhir  untuk menjawab hipotesa, yaitu ada atau tidak ada perbedaan bingkai yang signifikan pada frame  pemberitaan yang ada pada media Kompas dan Republika. 

(2)

kredibel lagi untuk menangani kasus­kasus korupsi. Dan kedua media itu juga meragukan SP3  yang diterbitkan oleh Kejagung, sehingga perlu meninjau kembali keputusan menghentikan  penyelidikan kasus BLBI tersebut. Selain itu, frame keduanya menilai inilah momentum  bersihkan Kejaksaan dari mafia peradilan, dan mempercayai KPK sebagai pengauditnya,  termasuk juga memegang kewenangan atas kasus BLBI. Karena KPK dinilai masih kompeten  dan bersih dari kasus serupa (korupsi). Adapun perbedaannya adalah Kompas juga menilai kasus  Urip sebagai kemajuan bagi pemerintahan SBY dalam pemberantasan korupsi, itu menunjukkan  tidak ada yang kebal hukum. Adapun Republika menganggap kasus Urip adalah barometer  kegagalan SBY menjalankan pemerintahannya, karena salah satu jaksanya, yang seharusnya  memberantas korupsi malah tertangkap tangan korupsi. Dari perspektif teori hirarki kepentingan  Shoemaker & D. Reese, diketahui perbedaan itu dipengaruhi oleh kepentingan ekstra media  (sumber berita) dan Ideologi, sehingga selain karena visi misi kedua media, Juga dapat dicurigai  adanya indikasi politik di dalamnya. Atas hasil itu, direkomendasikan kepada calon peneliti lain  untuk melakukan penelitian pada media yang sama terhadap kasus yang lain. Seperti politik,  ekonomi, sosbud, hukum, pertahanan ataupun keamanan. Dan apakah ditemukan perbedaan atau  persamaan frame pada kedua media, yang juga akan selalu menghubungkannya dengan kinerja  pemerintah yang ada, baik itu sikap apatis ataukah simpatik. 

This research is depending on the phenome arrested Urip Tri Gunawan as coordinator case of  BLBI II (The Assist Lequidity Of Indonesian Bank) by KPK (Eradication Of Corruption 

Commision ) at 2 March 2008. Whereas two days before, the Attorney Geberal was stopped that  case by advent 35 judge wich not found any abusing or corruption case on it. It’s be 

acontroversion at public opinion trought the mass media publishing, including media Kompas  and Republika. Both media had strategies to packaging that phenome. So that, the frame is  suitable on both media interesting or point of viewing. Than the point of error and the distance of  this research is how the comparation of both media frame on packaging that case. 

News content is product of journalism wich constructed by mass media. Cause media isn’t netral  space, but aconsentrate of more interest. Than mass media now was growing as agent of 

construction wich packaging aphenome depend on their interesting or point of viewing by  focused some importanthing or losed it. Because of that, seeker try to compare news content in  regard of Urip case on media Kompas and Republika. The instrument was used by seeker to  appraise the media frame of this research is Sintaksis, Skrip, Thematic and Retoris elements wich  on both media, its concordant by Pan and Kosicki model. 

The paradigm of this research is framing analysis wich kind of comparative cualitative. Framing  analysis can appraise more deeper than the other, with those elements such as Sintaksis, Skrip,  Thematic and Retoris on both media. And more distinct, framing analysis had three step ways;  first step is Macro Structural or the way how some phenome constructed by mass media. Than  Micro Structural or packaging reality by focusing some fact, lose it and give some point of view  or an angel. Than the last is Retoris or more focusing some fact with give some picture, 

(3)

those data with Pan and Kosicki model or will operate both media frame by looking at Sintaksis,  Skrip, Thematic and Retoris elements wich on both media, than compare it to answer the 

hiphothesys about their point of same or different frame wich on both media. 

Referensi

Dokumen terkait

Gambar sebelah kiri pada Gambar 1 menunjukkan tingkat persediaan (titik) dan kapasitas produksi (garis) dari produk pertama (merah) serta produk kedua (biru) dengan nilai awal

Cerita pendek itu juga meraih Hadiah Sastra Majalah Kisah sebagai salah satu cerita pendek terbaik yang terbit pada tahun 1955.. Tentu saja Pak Navis merasa amat senang atas

MUNCUL SATU IDE DI KEPALA SI KEPITING, MEREKA PUN BERBISIKAN “HAI AYAM BAGAI MANA KITA BERI PELAJARAN SI KERA ITU” KATA SI KEPITING, MEREKA PUN MEMBUAT PERAHU YANG TERBUAT DARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran inquiry training pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X semester

Teman terbaik penulis Edward yang telah memberikan banyak dukungan, kasih sayang, doa, semangat, perhatian dan kesabarannya sehingga penulis tetap semangat dan berjuang untuk

Individu yang mengalami distress berkepanjangan jarang sekali memeriksakan diri pada ahli kesehatan mental, karena menganggap hal tersebut dapat terselesaikan dengan sendirinya

55 Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Pentafsir, Alquran dan terjemahnya,…, h.. Muhammad dan ajaran tersebut bertentangan dengan ajaran nenek moyang mereka. Ayat ini

Dalam pemilihan gaya belajar, berdasarkan pengaruh lingkungan, gaya belajar field independent dan gaya field dependent banyak digunakan oleh siswa dengan tingkat kecemasan rendah,