• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK YAPEMA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK YAPEMA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI SEMESTER

GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK YAPEMA GADINGREJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Armisah Agustinah

Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran PKn Di SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi korelasional, dengan jumlah sampel sebanyak 47 responden. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pokok angket dan wawancara, teknik penunjang adalah studi kepustakaan. Variabel dalam penelitian ini adalah pengaruh motivasi dan disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar. Analisis data menggunakan analisis regresi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh : ada pengaruh yang signifikan motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012. Ini berarti semakin baik motivasi dan disiplin belajar siswa maka semakin baik pula prestasi belajarnya, dan semakin buruk motivasi dan disiplin belajar siswa maka semakin buruk prestasi belajar siswa.

(2)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Rencana judul kaji tindak/skripsi makalah 2. Surat keterangan skripsi

3. Surat keterangan penelitian pendahuluan dari Dekan 4. Surat keterangan izin penelitian dari Dekan

5. Surat keterangan dari Kepala Sekolah SMK YAPEMA Gadingrejo 6. Pengesahan seminar proposal

7. Perbaikan seminar proposal Pembahas I 8. Perbaikan seminar proposal Pembahas II 9. Perbaikan seminar hasil pembahas I 10.Kisi-kisi angket

11.Angket penelitian 12.Kunci jawaban angket 13.Tabel. Hasil skor angket

14.Tabel. Distribusi sebaran angket motivasi belajar 15.Tabel. Distribusi sebaran angket disiplin belajar 16.Tabel. Distribusi sebaran angket prestasi belajar 17.Tabel. Distribusi data uji coba

18.Tabel. Distribusi skor angket motivasi terhadap prestasi belajar 19.Tabel. Distribusi skor angket disiplin terhadap prestasi belajar 20.Tabel. Data perhitungan Regresi berganda

21.Tabel. XI terhadap Y dan X2 terhadap Y 22.Kartu konsultasi Pembimbing I

(3)

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI SEMESTER

GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK YAPEMA GADINGREJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Armisah Agustinah

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWA KELAS XI SEMESTER

GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK YAPEMA GADINGREJO

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh

Armisah Agustinah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR GAMBAR

(6)

DAFTAR ISI

1.5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ... 10

1.5.1.Tujuan Penelitian ... 10

1.5.2.Kegunaan Penelitian ... 10

1.5.2.1.Kegunaan Teoritik ... 10

1.5.2.2. Kegunaan Praktis ... 11

1.6.Ruang Lingkup Penelitian ... 11

1.6.1.Ruang Lingkup Ilmu... 11

1.6.2.Ruang Lingkup Objek ... 11

1.6.3.Ruang Lingkup Subjek ... 12

1.6.4. Ruang Lingkup Wilayah... 12

1.6.5.Ruang Lingkup Waktu ... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1. Deskripsi Teoritis ... 12

2.1.1.Tinjauan Tentang Motivasi Belajar ... 14

2.1.1.1.Definisi Motivasi Belajar……… 14

2.1.1.2.Fungsi Motivasi Belajar………. 16

2.1.1.3.Macam-Macam Motivasi Belajar………... 16

2.1.2.Tinjauan Tentang Disiplin Belajar ... 17

2.1.2.1. Konsep Disiplin Belajar ... 17

(7)

2.1.2.3. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan

Disiplin Belajar ... 19

2.1.2.4. Indikator Disiplin Belajar ... 20

2.1.3. Pengertian Prestasi Belajar dan Kewarganegaraan ... 20

2.1.3.1.Pengertian Prestasi Belajar ... 21

2.1.3.2.Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan ... 25

2.2. Kerangka Pikir ... 30

3.3.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 35

3.3.1.Variabel Penelitian ... 35

3.3.2. Definisi Operasional... 35

3.3.2.1.Motivasi Belajar ... 35

3.3.2.2. Disiplin Belajar ... 36

3.3.2.3.Prestasi Belajar ... 36

3.4.Rencana Pengukuran Variabel ... 37

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.5.1.Teknik Pokok ... 37

3.5.2. Teknik Penunjang ... 38

3.6. Uji Validitas dan Uji Reabilitas ... 39

3.7.Teknik Analisis Data ... 41

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1.Langkah-Langkah Penelitian ... 44

4.1.1.Persiapan Pengajuan Judul ... 45

4.1.2. Penelitian Pendahuluan ... 45

4.1.3. Pengajuan Rencana Penelitian ... 44

4.1.4. Pelaksanaan Penelitian ... 46

4.1.5. Pelaksanaan Uji Coba Angket ... 47

4.3.3. Penyajian Data Motivasi Belajar ... 59

4.3.4. Penyajian Data Disiplin Belajar ... 61

4.3.5. Penyajian Data Prestasi Belajar... 63

4.4.Pengujian Hipotesis ... 66

(8)

4.4.2. Pengujian Regresi Berganda ... 77

4.5.Pembahasan ... 81

4.5.1.Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi Belajar ... 81

4.5.2. Pengaruh Disiplin Terhadap Prestasi Belajar ... 82

4.5.3. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Terhadap Prestasi Belajar ... 83

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

4.6.Kesimpulan ... 85

4.7.Saran ... 86

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Prestasi Belajar PKn Kelas XI TSM dan TKR SMK YAPEMA

Gadingrejo ... 4

Tabel 2. Jumlah siswa kelas XI jurusan TSM dan TKR SMK YAPEMA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu... 34

Tabel 3. Jumlah dan sebaran Sampel Siswa kelas XI TKR dan TSM SMK YAPEMA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 35

Tabel 4. Distribusi Hasil Uji Coba Angket pada 10 Responden di Luar Sampel Untuk Item Ganjil (X) ... 48

Tabel 5 : Distribusi Hasil Uji Coba Angket Dari 10 Responden Luar Sampel Tahun 2011/2012 Untuk Item Genap (Y). ... 49

Tabel 6. Tabel Kerja Hasil Antara Item Ganjil (X) dengan Item Genap (Y) 49

Tabel 7 : Distribusi Frekuensi Indikator Motivasi Belajar Siswa ... 60

Tabel 8 : Distribusi Frekuensi Indikator Disiplin Belajar Siswa ... 63

Tabel 9 : Distribusi Frekuensi Indikator Prestasi Belajar ... 65

(10)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Dr. Irawan Suntoro, M. S. ……….

Sekretaris : Yunisca Nurmalisa, S. Pd., M. Pd ……….

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Adelina Hasyim, M. Pd. ………..

2. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

(11)

MOTTO

Bersedihlah sebentar, tapi…

pastikanlah engkau berbahagia lebih lama (Mario Teguh)

Kasih sayang adalah pemberian, meskipun tidak semua pemberian

adalah kasih sayang (Mario Teguh)

Ketika seseorang hanya diam atas pertanyaanmu, itu karena mereka sulit mengakuinya

atau karena terlalu sakit tuk kamu tahu

(12)

PERSEMBAHAN

Berlandaskan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan karunianya dalam penyelesaian skripsi ini. Sebentuk

karya kecil ini ku persembahkan sebagai tanda bukti dan cintaku

kepada:

Teristimewa kedua orang tua ku tercinta Bapak Sugeng dan Ibu

Maryatun dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan

mendoakan keberhasilanku.

Kedua Adikku Aisah Astuti dan Alifah Husnul Khotimah dengan

setia mendoakanku dan menantikan keberhasilanku

Seseorang yang dengan setia memotivasi keberhasilanku dan setia

mendampingiku

Dan seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan semangat dan

perhatian kepadaku.

(13)

Judul Skripsi : PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKN SISWAKELAS XI SEMESTER GANJIL PADA MATA PELAJARAN PKN DI SMK YAPEMA GADINGREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama Mahasiswa : ARMISAH AGUSTINAH Nomor Pokok Mahasiswa : 0813032020

Program Studi : Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Irawan Suntoro, M. S. Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.pd

NIP 19560323 198403 1 003 NIP 19870602 200812 2 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan IPS PPKn

(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pringsewu pada tanggal 07 Agustus 1990. Penulis adalah anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Sugeng dan Ibu Maryatun.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 1 Mataram, yang diselesaikan pada tahun 2002, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Umum di SMA Negeri 1 Gadingrejo yang didelesaikan pada tahun 2008.

(15)

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran PKn Di SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(16)

Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S Jaya, M.S., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Arwin Ahmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Holilulloh, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan kewarganegaraan sekaligus Pembahas I terimakasih atas masukan, saran, dan kritikannya kepada penulis.

7. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M. Pd., selaku pembahas I terimakasih untuk saran dan masukannya kepada penulis.

8. Bapak Hermi Yanzi, S,pd, M.Pd., selaku pembahas II terima kasih untuk saran dan masukanya kepada penulis.

(17)

10.Bapak Ancolo selaku Wakakurikulum SMK YAPEMA Gadingrejo yang telah membantu penulis selama masa penelitian.

11.Teristimewa untuk kedua orang tuaku tercinta, Bapak Sugeng dan Ibu Maryatun terimakasih atas keikhlasan, cinta dan kasih sayang, doa, motivasi, dan dukungan moral yang telah diberikan.

12.Kedua adikku Aisah Astuti dan Alifah Husnul Khotimah yang dengan cinta dan kasih sayangnya selalu mendukung dan mendoakan keberhasilanku.

13.Seseorang yang dengan sabar dan setia mendampingiku Dian Agung Hepri 14.Sahabat terbaikku Sri Lestasi, teman-temanku, Eta, Dian, Dina, Tantri,

Wulan Evi, Santi, Bety, Anis, Asih, Wahyu, Eko, dan masih banyak teman-teman seperjuangan yang tidak bisa penulis sebutkan.

15.Teman-teman PPKn angkatan 2008 Reguler dan Mandiri semuannya tanpa terkecuali untuk kekompakan dalam suka maupun duka selama ini, semoga dengan selesainya kuliah kita bukan akhir dari kebersamaan kita. Terus semangat menuju kesuksesan!

16.Teman-teman seperjuangan PPL SMP Negeri 1 Tulang Bawang Tengah yang telah memberikan dukungan atas terselesaikannya skripsi ini.

17.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

(18)

bersifat membangun sangat penulis harapkan sebagai tolak ukur penulis dimasa yang akan datang. Penulis juga berharap semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, Maret 2013 Penulis,

(19)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah: Nama : Armisah Agustinah

NPM : 0813032020

Program Studi : PPKn

Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila

Alamat : Jl. Raya Mataram, Kelurahan Mataram I, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar lampung, Februari 2013

(20)

1

DAFTAR PUSTAKA

A.M. Sadirman, 2011. Interaksi dan Motivas Belajar mengajar. Raja Grafindo, : Jakarta.

Ahmadi, Abu.Nur Uhbiyati.2003.Imu Pendidikan.Rineka Cipta.Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Syatu Pendekatan Praktek. Bina Aksara, Jakarta.

Azwar, Saifuddin. 2000. Sikap Manusia. Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Bahri, Djamarah Syaiful. 2008. Psikologi belajar. Rineka Cipta, Jakarta. Chic. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan Pendidikan.

chic.blogspot.com. 11 juli 2011

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional.Sinar Grafika, Jakarta.

Djaali. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Bumi Aksara, Jakarta. Dimyati dan Mudjiono.2000.Balajar dan Pembelajaran. Depdikbud, Jakarta Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Jakarta. Hadi, Sutrisno. 1989. Metode Research. Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta Nawawi, Hadari. 2001. Pokok-Pokok Pendidikan Indonesia. Gadjah Mada

University Press, Yogyakarta.

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Depdiknas, Jakarta

Slameto.2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

(21)

2

Suwatno. 2008 Mengatasi Kesulitan Belajar Melalui Klinik Pembelajaran.

Makalah. Disampaikan pada Workshop Evaluasi dan Pengembangan

Teaching Klinik bagi Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang

Tanggal 21 – 26 Januari 2008. FE UNP Padang.

Syafruddin. 2005. Hubungan antara Disiplin Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada SMA PGRI Sungguminasa.

Kabupaten Gowa. Jurnal Edukasi Nomor 2. FIP Universitas Negeri

Makasar.

Taufiqurrahman. 2012. Pengaruh Sikan dan Perilaku Guru Terhadap Minat Siswa Mengikuti Mata Pelajaran PKn di SMA Budaya Bandar Lampung

Tahun Pelajaran 2011/2012. Unila, Bandar Lampung.

Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. http//:puslitaknov.org. Diunduh 20 Maret 2012.

Winataputra, S Udin. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Terbuka, Jakarta

Wlodkowski, Raymond J. 2004. Eager To Learn. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

(22)

1

I. PENDAHULUAN

1.1.Latar belakang

Pendidikan merupakan usaha sadar bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaan berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral.

Masalah pendidikan tidak terlepas dari pembelajaran. Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian dalam kegiatan belajar pada siswa, dengan demikian anak menuntut adanya kompetensi pendidikan yang menjamin keberhasilan pendidikan yang pelaksanaannya diwujudkan dalam pembelajaran.

(23)

2

dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru

Proses pembelajaran di sekolah merupakan proses pembudayaan yang formal dalam penyampaian suatu informasi baik dari guru kepada siswa ataupun siswa kepada guru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonominya, dan lain sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran PKn di sekolah tidak hanya proses penyampain informasi atau pentransferan ilmu semata dari guru kepada siswa. Namun lebih kepada penanaman sikap dan pembentukan jati diri seseorang. Fungsi PKn adalah sebagai berikut:

1. Melestarikan dan mengembangkan nilai moral Pancasila secara dinamis dan terbuka, yaitu nilai moral Pancasila yang dikembangkan itu mampu menjawab tantangan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tanpa kehilangan jati diri bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu dan berdaulat.

(24)

3

3. Membina pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antar sesama warga negara, agar mengetahui dan mampu melaksanakan hak dan kewajibanya sebagai warga negara.

4. Membekali siswa dengan sikap dan prilaku berdasarkan nilai moral Pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan sehari-hari.

Siswa belajar dan mengenal berbagai bentuk kecakapan dan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui sekolah. Sekolah merupakan lembaga formal yang dilaksanakan berdasarkan peraturan, syarat, jenjang secara sistematis dan berkesinambungan dalam rangka membentuk anak didik berkepribadian seimbang, berjiwa kreatif dan menjadi manusia yang bertanggung jawab. Hasil dari pembelajaran yaitu adanya ketercapaian kompetensi dasar atau kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pengalaman belajar. Hasil belajar ini berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan siswa.

Guna meningkatkan kualitas pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan diperlukan kesadaran dan aktivitas siswa di dalam kelas maupun di luar kelas. Dalam mewujudkan hasil belajar dibutuhkan kerjasama antar pihak sekolah dan wali murid. Salah satu keberhasilan pembelajaran dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang diperoleh setelah pembelajaran.

(25)

4

ganjil tahun pelajaran 2011/2012, maka prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel.1. Pretasi Belajar PKn Kelas XI TSM dan TKR SMK YAPEMA

Sumber: Guru mata pelajaran PKn Kelas XI TSM dan TKR SMK YAPEMA Gadingrejo

Tabel di atas menunjukkan bahwa tingkat hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN di kelas XI telah cukup memuaskan. Dengan penjelasan yaitu 29,10 % atau 55 siswa rata-rata nilainya di atas KKM, 40,21 % atau 76 siswa nilainya hanya rata-rata KKM saja, dan yang mengkhawatirkan adalah masih ada 30,68 % atau 58 siswa masih mendapat nilai yang masih kurang baik, atau masih di bawah KKM.

(26)

5

pembelajaran, karena tanpa siswa maka proses pembelajaran tidaka akan dapat berjalan dengan baik. Dalam proses pembelajaran diharapkan siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Supaya siswa dapat melakukan proses belajar dengan baik, maka siswa memerlukan motivasi atau dorongan dalam belajar.

Motivasi belajar merupakan faktor penting dalam kehidupan terutama dalam dunia pendidikan dan pembelajaran yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah dari tingkah laku manusia. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, pendorong, semangat dan rasa senang dalam belajar. Apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi maka siswa akan menunjukkan minatnya untuk tetap mengikuti pelajaran yang diberikan dan disampaikan oleh guru. Motivasi siswa di SMK YAPEMA Gadingrejo menurut pandangan peneliti masih sangat kurang atau lemah. Hal ini disebabkan kurangnya perhatian dan dorongan dari guru yang ada di sekolah tersebut. Fakta di lapangan yang peneliti lihat, masih banyak siswa yang berada di luar lingkungan sekolah pada saat jam pelajaran berlangsung. Banyak siswa yang telat dalam mengumpulkan tugas, mengerjakan tugas tidak sepenuh hati. Ada pula beberapa siswa tidur ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan.

(27)

6

pekerjaan menjadi lancar dan menghasilkan hasil yang baik dan maksimal. Penerapan disiplin belajar di sekolah berupaya mencegah timbulnya masalah dalam belajar dan menciptakan kondisi belajar yang baik, nayaman, dan menyenangkan. Dalam hal ini penting bagi seorang siswa untuk dapat berhasil dengan baik, maka siswa perlu menaati ketertiban atau prosedur yang telah dicanangkan oleh sekolah. Akan tetapi masih banyak siswa yang melakukan pelanggaran di sekolah. Pelanggaran kedisiplinan dapat berupa keterlambatan, keluar masuk kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, membolos, merokok di dalam kelas dan beberapa pelanggaran lainnya. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa siswa sering datang terlambat ke sekolah, membolos pada saat pembelajaran sedang berlangsung.

Sekolah sebagai tempat yang melaksanakan proses belajar mempunyai dorongan dan harapan yang tinggi untuk meningkatkan prestasi sekolah dan peserta didiknya. Hal tersebut tidak terlepas dari sarana pembelajaran di sekolah yang baik, karena hal tersebut merupakan sesuatu yang esensial dalam proses pembauran pendidikan. Pembelajaran dilakukan dengan mendaya gunakan bermacam-bermacam sarana belajar. Pendayagunaan sarana belajar memiliki arti penting selain melengkapi, memelihara dan memperkaya wawasan. Sarana belajar juga dapat meningkatkan motivasi dan disiplin belajar peserta didik.

(28)

7

mempengaruhi, yaitu kompetensi guru dalam mengajar, membimbing dan mendukung keberhasilan peserta didik.

Guru adalah komponen penting dalam pembelajaran. Guru dalam konteks pembelajaran mempunyai peranan yang besar dan strategis. Hal ini disebabkan karena gurulah yang berada di barisan terdepan dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru yang langsung berhadapan dengan peserta didik untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif melalui bimbingan dan keteladanan.

Hasil wawancara yang peneliti lakukan pada siswa di SMK YAPEMA Sabtu, 17 Maret 2012, bahwa kurangnya motivasi dan disiplin belajar pada mata pelajaran PKn disebabkan karena guru yang mengajar kurang perhatian pada siswa, kurang pendalaman dalam materi, pembelajaran yang monoton dan hasil survey yang peneliti lakukan pada guru PKn yang bersangkutan, mengaku bahwa guru tersebut lulusan FISIP, selain itu kebanyakan siswa di SMK YAPEMA kurang memiliki disiplin belajar yang tinggi, hasil wawancara yang peneliti lakukan pada siswa, kebanyakan dari mereka belajar dengan menggunakan sisten kebut semalam(SKS).

(29)

8

berkelanjutan. Sehingga guru dituntut untuk kreatif dalam melaksanakan pembelajaran kepada peserta didik.

Selain faktor guru, lingkungan belajar siswa juga memegang peranan yang mendukung akan motivasi dan disiplin belajar siswa. Lingkungan belajar yang kondusif akan berdampak baik terhadap proses belajar peserta didik. Lingkungan pembelajaran yang tenang, nyaman dan menyenangkan yang menjadi harapan guru dan peserta didik.

Berdasarkan uraian dan data serta hasil wawancara di atas, maka muncul keinginan peneliti untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas XI semester ganjil pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012.

1.2.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka hal-hal yang berkaitan dengan prestasi belajar, diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Motivasi belajar siswa SMK YAPEMA Gadingrejo 2. Disiplin belajar siswa SMK YAPEMA Gadingrejo 3. Sarana pembelajaran di sekolah

(30)

9

1.3.Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka penulis penulis membatasi masalah pada:

1. Motivasi belajar siswa 2. Disiplin belajar siswa

3. Prestasi belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo.

1.4.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan pembatasan masalah di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo?

2. Apakah terdapat Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo?

(31)

10

1.5. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.5.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan:

1. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo

2. Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo

3. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI Semester Ganjil Pada Mata Pelajaran Pkn Di SMK YAPEMA Gadingrejo.

1.5.2 Kegunaan Penelitian 1.5.2.1Kegunaan Teoritis

(32)

11

1.5.2.2Kegunaan Praktis

Secara praktis,kegunaan penelitian ini adalah:

1. Siswa, sebagai bahan pengetahuan dan menumbuhkan motivasi dan disiplin belajar supaya prestasi belajarnya membaik

2. Guru PKn, supaya lebih mampu menjadi motivator dan fasilitator kepada siswa khususnya dalam proses pembelajaran agar siswa termotivasi dan disiplin dalam belajar, sehingga prestasi belajar siswa memuaskan

3. Sekolah, supaya dapat meningkatkan peran sebagai wadah pendidikan dan proses belajar mengajar bagi anak, sehingga anak memiliki motivasi dan disiplin belajar yang diharapkan.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian 1.6.1. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu pendidikan, khususnya Pendidikan Kewarganegaraan dengan wilayah kajian PKn sebagai Pendidikan Moral Pancasila, karena tinjauan dari aspek pembelajaran maupun pendidikan kemasyarakatan, di sekolah maupun di luar sekolah.

1.6.2 Ruang Lingkup Objek

(33)

12

1.6.3 Ruang Lingkup Subjek

Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa siswa kelas XI semester ganjil SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012.

1.6.4 Ruang Lingkup wilayah

Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah SMK YAPEMA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

1.6.5 Ruang Lingkup Waktu

(34)

13

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Teoritis

Semua peserta didik dalam kehidupan akademisnya, ada waktunya untuk menghadapi kesalahan, nilai yang buruk, kebosanan, kelelahan, hilangnya kabulatan tekad, dan ujian-ujian yang menakutkan. Inilah kehidupan sekolah, bahkan mereka yang paling termotivasi sekalipun memiliki kemerosotan, keraguan, ketakutan, dan kecemasan. Hal tersebut juga berhubungan dengan disiplin belajar anak.

Sebagai orang tua dan guru, perlu diketahui bahwa satu hari yang buruk bagi seorang anak bisa berubah menjadi satu minggu, satu bulan, atau bahkan bisa satu semester yang buruk. Setiap kali mereka memiliki masalah dengan motivasi dan disiplin belajar, sebagai orang tua dan guru perlu mengetahui bagaimana membantu meraih kembali harapan anak, bagaimana meraih kembali kepercayaan diri, membangkitkan kebulatan tekad, menopang ketekunan, dan membantu mengembalikan antusiasme belajar mereka.

(35)

14

belajarnya. Anak yang menghargai belajar adalah anak yang berbakat, karena anak ini akan menjadi seorang pelajar yang abadi. Siswa ini adalah anak yang tertarik untuk membaca, menulis, berpikir, berhitung, dan memecahkan masalah. Peserta didik semacam ini memiliki kecenderungan alami untuk melakukan hal-hal yang suatu saat akan membimbingnya meraih keberhasilan dalam pekerjaannya di abad ke dua bagi evolusi masyarakat.

Pelajar semacam ini dianugerahi cara berpikir yang membuatnya selalu menginginkan kesulitan, inilah keuntungan motivasi belajar. Belajar acap kali menjadi sesuatu yang sangat sulit dan beresiko. Ketekunan dan kesabaran dalam rangka mencintai proses belajar akan memuliakan jiwa manusia.

2.1.1. Tinjauan Tentang Motivasi Belajar Siswa 2.1.1.1. Definisi Motivasi Belajar

Motivasi merupakan faktor penting dalam kehidupan terutama dalam dunia pendidikan dan pengajaran yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah dari tingkahlaku manusia. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor instrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar harapan akan cita-cita. Faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik.

Menurut A. Suhaenah Suparno (2001: 100), “memberikan definisi

(36)

15

Menurut Oemar Hamalik (2004: 157), “motivasi belajar merupakan suatu

perubahan energy di dalam diri pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi dalam mencapai tujuan”. Motivasi merupakan keadaan di dalam diri individu yang menyebabkan seseorang melakukan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu, dengan motivasi yang kuat seseorang akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan tersebut.

Menurut Raymond J. Wlodkowski (2004: 19):

Motivasi belajar pada mulanya adalah suatu kecenderungan alamiah dalam diri umat manusia, tetapi kemudian terbentuk sedemikian rupa dan secara berangsur-angsur, tidak hanya sekedar menjadi penyebab dan mediator belajar, tetapi juga sebagai hasil belajar itu sendiri dan lebih menyerupai suatu sikap.

Menurut Sardiman (2011: 75), “memberikan definisi motivasi sebagai

serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu”.

(37)

non-16

intelektual.Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuh gairah, merasa senang dan merasa semangat untuk belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan yang disenanginya untuk mencapai hasil yang diinginkan.

2.1.1.2 Fungsi Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2011: 84) ada tiga fungsi motivasi yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan

2. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya

3. Menyelesaikan perbuatan, yakni menentukan perbuatan apa yang harus dilakukan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang siswa yang akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.

2.1.1.3. Macam-macam Motivasi Belajar

Menurut Sardiman (2011: 86) ada empat macam motivasi yang dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu:

1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukkannya yaitu: a. Motif-motif bawaan

(38)

17

2. Jenis-jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis, yaitu:

a. Motif atau kebutuhan organis b. Motif-motif darurat

c. Motif-motif objektif

3. Motivasi jasmaniah dan rohaniah 4. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik

a. Motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar

b. Motivasi ekstrinsik, yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.

Berdasarkan uraian di atas, maka indikator dari motivasi belajar adalah sebagai berikut:

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat

2. Ulet menghadapi kesulitan dalam pembelajaran 3. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

2.1.2. Tinjauan Tentang Konsep Disiplin Belajar 2.1.2.1 Konsep Disiplin Belajar

Disiplin merupakan salah satu faktor penting dalam pembentukan kepribadian seseorang, dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-hari diperlukan sikap disiplin agar semua pekerjaan menjadi lancar dan menghasilkan hasil yang maksimal.

Menurut Prijodarminto dalam Tulus Tu’u (2004: 31), “disiplin adalah suatu

kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan”.Sedangkan menurut Maman Rachman dalam Tulus Tu’u (2004:

(39)

18

individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tatatertib berdasarkan dorongan dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya”.

Sejalan pendapat diatas Nawawi (2001: 182) :

Kedisiplinan merupakan usaha untuk mencegah terjadinya pelanggaran terhadap ketentuan yang telah disetujui bersama agar pemberian hukuman dapat dihindari. Disiplin adalah sikap yang tercermin dalam perbuatan tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan terhadap berbagai peraturandan ketentuan yang ditentukan pemerintah atau etik, norma, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah serangkaian perilaku seseorang atau masyarakat dalam melaksanakan peraturan atau tata tertib yang muncul baik dari dalam dirinya ataupun dari luar agar tercipta suasana yang nyaman.

2.1.2.2 Fungsi Disiplin Belajar

Fungsi disiplin sangat penting untuk ditanamkan pada siswa, sehingga siswa menjadi sadar bahwa dengan disiplin akan tercapai hasil belajar yang optimal. Fungsi disiplin menurut Tulus Tu’u (2004: 38-44), adalah

sebagai berikut:

a. Menata kehidupan bersama

Manusia merupakan mahluk sosial. Manusia tidak akan bisa hidup tanpa batuan orang lain. Disinilah pentingnya disiplin untuk mengatur tata kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat.

b. Membangun kepribadian

(40)

19

c. Melatih kepribadian yang baik

Kepribadian yang baik selain perlu dibangun sejak dini, juga perlu dilatih karena kepribadian yang baik tidak muncul dengan sendirinya.

d. Pemaksaan

Disiplin dengan motif kesadaran diri lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri.

e. Menciptakan lingkungan yang kondusif

Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses kegiatan pendidikan berjalan lancar.

Kelima fungsi disiplin apabila diterapkan dan ditambah dengan dukungan yang baik maka akan mencapai hasil dari belajar yang diharapkan.

2.1.2.3. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pembentukan Disiplin Belajar

Perilaku disiplin belajar tidak akan tumbuh dengan sendirinya, melainkan perlu kesadaran diri, latihan, kebiasaan, dan juga adanya hukuman. Bagi siswa disiplin belajar juga tidak akan tercipta apabila siswa tidak mempunyai kesadaran diri. Siswa akan disiplin dalam belajar apabila siswa sadar akan pentingnya belajar dalam kehidupannya. Penanaman disiplin perlu dimulai sedini mungkin mulai dari dalam lingkungan keluarga. Mulai dari kebiasaan bangun pagi, makan, tidur, dan mandi harus dilakukan secara tepat waktu sehingga anak akan terbiasa melakukan kegiatan itu secara berkesinambungan.

Tulus Tu’u (2004: 48–49), mengatakan ada empat faktor dominan yang

berhubungan dengan pembentukan disiplin belajar, yaitu: a. Kesadaran diri

(41)

20

Disiplin belajar yang terbentuk atas kesadaran diri akan kuat pengaruhnya dan akan lebih tahan lama dibandingkan dengan disiplin belajar yang terbentuk karena unsur paksaan atau hukuman.

b. Pengikutan dan ketaatan

Sebagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya.Hal ini sebagai kelanjutan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat.

c. Alat pendidikan

Untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.

d. Hukuman

Seseorang yang taat pada aturan cenderung disebabkan karena dua hal, pertama karena adanya kesadaran diri, kemudian yang kedua karena adanya hukuman. Hukuman akan menyadarkan, mengoreksi, dan meluruskan yang salah, sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.

Lebih lanjut Tulus Tu’u (2004: 49-50), menambahkan tiga faktor lain

yang juga berhubungan dengan disiplin belajar, yaitu: a. Teladan

Teladan adalah contoh yang baik yang seharusnya ditiru oleh orang lain. Dalam hal ini siswa lebih mudah meniru apa yang mereka lihat sebagai teladan (orang yang dianggap baik dan patut ditiru), daripada dengan apa yang mereka dengar. Karena itu contoh dan teladan disiplin di sekolah yang berasal dari guru sangat penting.

b. Lingkungan berdisiplin

Lingkungan berdisiplin kuat pengaruhnya dalam pembentukan disiplin dibandingkan dengan lingkungan yang belum menerapkan disiplin.Bila berada di lingkungan yang berdisiplin, seseorang akan terbawa oleh lingkungan tersebut.

c. Latihan berdisiplin

(42)

21

2.1.2.4. Indikator Disiplin Belajar

Menurut Syafrudin dalam Jurnal Edukasi (2005: 80), “membagi indikator

disiplin belajar menjadi empat macam, yaitu: 1), ketaatan terhadap waktu belajar, 2), ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran, 3), ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar, dan 4), ketaatan menggunakan waktu datang dan pulang”.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis membagi indikator disiplin belajar di kelas menjadi tiga macam, yaitu:

a. Ketaatan dan keteraturan terhadap belajar b. Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran c. Ketaatan dalam mengerjakan tugas.

2.1.3. Pengertian Prestasi Belajar Dan Pendidikan Kewarganegaraan 2.1.3.1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar merupakan tolak ukur dalam dunia pendidikan, khususnya sekolah, setelah menjalani proses pembelajaran maka siswa akan mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan apa telah dilakukannya. Hasil belajar tersebut dinyatakan berupa huruf dan angka mutu. Hal ini sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi (1988: 21) yang mendefinisikan prestasi belajar sebagai berikut: “prestasi belajar adalah

(43)

22

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:787), “prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.”

Menurut Hamalik (2001: 159) “prestasi belajar adalah indikator adanya

derajat perubahan tingkah laku siswa”. Menurut Slameto (2003: 28),

memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang dicapai oleh

seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam raport”.

Selanjutnya menurut S. Nasution (1996: 17) prestasi belajar adalah “kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan

berbuat”. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga

aspek, yaitu: kognitif, afektif, psikomotorik. Sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam tiga kriteria tersebut.

Menurut Oemar Hamalik (2000: 62) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah “ suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai bobot yang dicapainya”.

Selain itu juga Muhibbin Syah (2006:150) mengungkapkan bahwa “prestasi belajar pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal

meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa.” Abin Syamsudin (2005:27)

(44)

23

dan perkembangan perilaku dalam term-term pengetahuan (penalaran), sikap (penghayatan) dam keterampilan (pengalaman)”. Perubahan dan

perkembangan ini mempunyai arah yang positif dan negatif dan kualifikasinya pun akan terbagi-bagi, seperti tinggi, rendah, atau berhasil, tidak berhasil, dan lulus dan tidak lulus, kriteri tersebut akan tergantung pada diri siswa itu sendiri.

Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai-nilai dari sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu. Hasil tes inilah yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah usaha yang siswa lakukan selama mengikuti proses pembelajaran, akan memperoleh prestasi belajar dalam bentuk penghargaan yang diberikan oleh pendidik kepada siswa, dimana penghargaan tersebut berupa angka dan huruf mutu.

Pendapat lain mengenai prestasi belajar dapat dilihat dari keberhasilannya, yaitu dengan cara yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik (1983: 28) yang membedakan penilaian sebagai berikut:

1. Penilaian formatif yang berfungsi memperbaikai proses belajar mengajar

2. Penilaian sumatif untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar siswa

(45)

24

4. Penilaian penempatan berfungsi untuk menempatkan siswa dalam situasi belajar yang sesuai.

Dalam proses pembelajaran agar siswa memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriono (1991: 130) adalah sebagai berikut:

1. Faktor Internal

a. Faktor jasmaniah (fisiologis) baik bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini misalnya: penglihatan, pendengaran, struktur tubuh

b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas:

a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat, kemudian faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki

b) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri.

c. Faktor kematangan fisik dan psikis. 2. Faktor Eksternal

a. Faktor sosial terdiri dari: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lingkungan kelompok

b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian

c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar dan iklim

d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

(46)

25

Fasilitas belajar sangat diperlukan untuk menunjang prestasi belajar yang maksimal. Fasilitas itu diantaranya adalah meja, kursi, alat tulis, papan tulis, alat peraga, komputer, kelas yang memenuhi syarat, laboraturium dan perpustakaan yang menyediakan buku-buku pelajaran dan sumber belajar lain yang diperlukan oleh siswa.

2.1.3.2. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Hampir setiap orang mendapatkan pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan kehidupan manusia. Mulai dari anak-anak yang memperoleh pendidikan dari orang tuanya dan ketika ia mulai tumbuh dewasa dan memiliki keluarga mereka juga akan mendidik anak-anaknya. Pendidikan adalah khas dan alat manusia, tidak ada makhluk lain yang membutuhkan pendidikan.

Pendidikan secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri atas “PAIS”, artinya anak, dan “AGAIN” diterjemahkan membimbing jadi

pedagogie ialah bimbingan yang diberikan kepada anak (2003: 69). Sedangkan menurut John Dewey (2003: 69), “pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesame manusia”, berbeda dengan pendapat

Bratanata (2003: 69), bahwa yang dimaksud dengan “Pendidikan ialah

(47)

26

Sementara itu Undang-undang RI Nomor 23 tahun 2003 (2007: 11), mendefinisikan

Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan dan menumbuhkan bakat, pribadi, potensi-potensi lainnya secara optimal dalam diri anak kearah yang positif.

Kewarganegaraan berasal dari kata civics yang secara etimologis berasal dari kata “Civicus” (bahasa latin) sedangkan dalam bahasa Inggris

Citizens”yang dapat didefinisikan sebagai warga negara, penduduk dari

sebuah kota, sesame warganegara, penduduk, orang setanah air bawahan atau kaula. Menurut Stanley E. Dimond dan Elmer F.Peliger (1970: 5) secara terminologis civics diartikan studi yang berhubungan dengan tugas-tugas pemerintahan dan hak-kewajiban warganegara.Namun dalam salah satu artikel tertua yang merumuskan definisi civics adalah majalah “education“.

(48)

27

Pasal 1 ayat (2), Kewarganegaraan adalah segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga Negara.

Setelah menganalisis dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan terdiri dari dua istilah yaitu “Civic

Education” dan “Citizenship Education” yang keduanya memiliki

peranan masing-masing yang tetap saling berkaitan. Civic education lebih pada suatu rancangan yang mempersiapkan warga negara muda, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakat. Sedangkan citizenship education adalah lebih pada pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal yang berupa program penataran/program lainnya yang sengaja dirancang/sebagai dampak pengiring dari program lain yang berfungsi memfasilitasi proses pendewsaan atau pematangan sebagai warganegara Indonesia yang cerdas dan baik. Adapun arti warganegara menurut Aristoteles adalah orang yang secara aktif ikut ambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara yaitu mereka yang mampu dan berkehendak mengatur dan diatur dengan suatu pandangan untuk menata kehidupan berdasarkan prinsip-prinsip kebajikan.

Mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan (Depdiknas, 2003) sebagai berikut:

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan,

(49)

28

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa.lainnya,

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan meliputi aspek –aspek sebagai berikut :

a.Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, keterbukaan dan jaminan.keadilan, b.Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan

keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat, peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan internasional,

c.Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak dan kewajiban anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM, pemajuan, penghormatan.dan.perlindungan.HAM,

(50)

29

e. Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia, hubungan dasar.negara.dengan.konstitusi,

f. Kekuasan dan politik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan, pemerintahan daerah dan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madani, sistem pemerintahan, pers.dalam.masyarakat.demokrasi, g. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara, proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka,

h. Globalisasi meliputi: globalisasi di lingkungannya, politik luar negeri Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi.

(51)

30

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa pendidikan kewarganegaraan (civic education) adalah proses pengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran yang memfokuskan pada pembentukan warganegara yang cerdas, terampil, kreatif, dan inovatif serta memiliki karakter yang khas dalam sikap dan moral sebagai bangsa Indonesia yang dilandasi nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2.2.Kerangka Pikir

1. Pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, kelangsungan belajar demi mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat mempengaruhi prestasi belajar pada siswa. Jika motivasi dalam diri siswa ada dan baik, maka siswa akan lebih mudah dalam mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan akan mendapatkan prestasi belajar yang baik pula. Motivasi siswa dapat dilihat dari beberapa indikator, yaitu:

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat

2. Ulet menghadapi kesulitan dalam pembelajaran 3. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

2. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar

(52)

31

berbagai peraturan dan ketentuan yang ditentukan pemerintah atau etik, norma, dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat. Disiplin belajar siswa dapat dilihat dari indikator di bawah ini, yaitu:

1. Ketaatan dan keteraturan terhadap belajar 2. Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran 3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas.

(53)

32

2.3. Hipotesis Masalah

Adapun dalam penelitian ini hipotesis alternatif sementara adalah sebagai berikut:

1. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar belajar PKn siswa kelas XI semester ganjil pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo

2. Ada pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas XI semester ganjil pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo

(54)

33

III METODOLOGI PENELITIAN

1.1.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional, karena meneliti masalah yang mencakup tentang aspek pendidikan dimasa saat ini. Masih banyak motivasi dan disiplin belajar siswa yang kurang, sehingga menyebabkan prestasi belajar siswa kurang memuaskan. Terutama pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan, sehingga menyebabkan banyak siswa menyepelekan mata pelajaran PKn.

1.2.Populasi & Sampel 1.2.1. Populasi

(55)

34

Tabel 2: Jumlah siswa kelas XI jurusan TSM dan TKR SMK YAPEMA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

No. Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

1. XI TSM 1 42 - 42

2. XI TSM 2 40 - 40

3. XI TKR 1 39 - 39

4. XI TKR 2 33 - 33

5. XI TKR 3 35 - 35

Jumlah 189

Sumber: Tata Usaha SMK YAPEMA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

1.2.2. Sampel

(56)

35

Tabel 3: Jumlah dan sebaran Sampel Siswa kelas XI TKR dan TSM SMK YAPEMA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012

No Kelas Perhitungan Pembulatan Laki-laki

1. XI TSM 1 42 siswa x 25%= 10,5 10 10

2. XI TSM 2 40 siswa x 25%= 10 10 10

3. XI TKR 1 39 siswa x 25%= 9,75 10 10

4. XI TKR 2 33 siswa x 25%= 8,25 8 8

5. XI TKR 3 35 siswa x 25 %=8,75 9 9

Jumlah 189siswax25%=47,25 47 47

Sumber : Hasil perhitungan proposional random sampling

1.3.Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1.3.1. Variabel Penelitian

Variabel dalam Penelitian ini ialah:

a. Variabel Bebas yaitu motivasi belajar (X1) b. Variabel Bebas disiplin belajar (X2) c. Variabel Terikat yaitu prestasi belajar (Y)

1.3.2. Definisi Operasional 1.3.2.1. Motivasi

(57)

36

1. Kuatnya kemauan untuk berbuat

2. Ulet menghadapi kesulitan dalam pembelajaran 3. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

3.3.2.2. Disiplin Belajar

Disiplin belajar adalah kondisi dari seseorang yang terbentuk dari perilaku yang menunjukkan ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan keterikatan, jadi antara motivasi dan disiplin belajar memiliki hubungan yang erat dalam proses pembelaran. Disiplin belajar siswa dapat dilihat dari indikator di bawah ini, yaitu:

1. Ketaatan dan keteraturan terhadap belajar 2. Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran 3. Ketaatan dalam mengerjakan tugas.

3.3.2.3. Prestasi Belajar

(58)

37

3.4.Rencana Pengukuran Variabel

Rencana Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan indikator dalam penelitian ini yaitu:

1. Pengaruh motivasi berupa ( X1): a. Kuatnya kemauan untuk berbuat

b. Ulet menghadapi kesulitan dalam pembelajaran c. Ketekunan dalam mengerjakan tugas.

2. Disiplin belajar berupa (X2):

a. Ketaatan dan keteraturan terhadap belajar b. Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran c. Ketaatan dalam mengerjakan tugas.

3. Prestasi belajar dalam hal ini diukur dengan (Y ): a. Tinggi

b. Sedang c. Rendah

3.5.Teknik Pengumpulan Data 3.5.2. Teknik Pokok

a. Angket

(59)

38

yang bersangkutan. sasaran angket adalah siswa SMK YAPEMA Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Responden memilih jawaban yang telah disediakan sesuai dengan keadaan subjek. Setiap item memiliki tiga alternatif jawaban yang masing-masing mempunyai skor bobot berbeda-beda,yaitu:

1. Alternatif jawaban ya diberi skor 3 2. Alternatif jawaban cukup diberi skor 2 3. Alternatif jawaban tidak diberi skor 1

b. Wawancara

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data langsung dari responden serta untuk melengkapi data yang belum lengkap atau terjawab melalui angket. Wawancara secara langsung kepada responden.

3.5.3. Tehnik penunjang

a. Studi Kepustakaan

(60)

39

3.6. Ujii Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji Validitas

Untuk uji Validitas dilihat dari logika validity dengan cara

judgement” yaitu dengan cara mengkonsultasikan kepada beberapa

orang ahli penelitian dan tenaga pengajar. Dalam penelitian ini penulis mengkonsultasikan kepada pembimbing sekripsi yang dianggap penulis sebagai ahli penelitian dan menyatakan angket valid.

2. Uji Reliabilitas

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :

a. Menyebarkan angket untuk uji reliabilitas kepada 10 orang diluar responden

b. Untuk menguji reliabilitas soal angket digunakan teknik belah dua atau ganjil genap.

c. Kemudian mengkorelasikan kelompok ganjil dan genap dengan korelasi Product Moment, yaitu :

(61)

40

Y = Variabel terikat

N = Jumlah responden

Kemudian dicari reliabilitasnya dengan menggunakan rumus Spear brown

(Sutrisno Hadi, 2008: 37) agar diketahuai koofisien seluruh item yaitu :

rxy =

 

 

rgg rgg

1 2

Dimana :

rxy = Kooefisien reliabilitas seluruh tes

rgg = Koofisen korelasi item ganjil genap

Adapun kriteria realibel (Manase mallo, 1986: 139) adalah sebagai berikut:

0,90-1,00 = Reliabilitas tinggi 0,50- 0,89 = Reliabilitas sedang 0,00- 0,49 = Reliabilitas rendah

3.7.Teknik Analisis Data

Penelitian ini, analisis data dilakukan setelah data terkumpul yaitu dengan mengidentifikasikan data, menyeleksi, dan selanjutnya dilakukan klasifikasi data, serta menyusun data. Adapun tekhniknya sebagai berikut:

(62)

41

2. Kemudian untuk mengetahui tingkat presentase menurut Mohammad Ali, (1993: 184) digunakan rumus sebagai berikut :

P = x100%

N F

Keterangan:

P = Besarnya persentase

F = Jumlah alternatif seluruh item

N = Jumlah perkalian antar item dan responden.

3. Pengujian Hipotesis secara Sendiri-sendiri

Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga, yaitu motivasi dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar digunakan statistik dengan model regresi linier sederhana, yaitu:

Ŷ= a + bX

(63)

42

b = ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

Ŷ = Subyek dalam variabel yang diprediksikan a = Nilai intercept (konstanta) harga Y jika X = 0

b = Koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y. X = Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu.

Setelah menguji hipotesis regresi linier sederhana dilanjutkan dengan uji signifikan dengan rumus sebagai berikut:

t0 =

Keterangan :

t0 = Nilai teoritis observasi

b = Koefisien arah regresi Sb = Standar deviasi

Kriteria penguji hipotesis yaitu:

Jika thitung> ttabel maka H0 ditolak dan jika thitung < ttabel maka H0 diterima.

ttabel diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1- α) dan dk = n-2

(Sudjana, 2005)

(64)

43

b = 1,2,3,4 ialah koefisien-koefisien regresi, dan

X = 1,2,3,4 adalah harga-harga variabel bebas 1,2,3,4 yang disubtitusikan ke dalam persamaan regresi diatas dalam rangka memprediksi nilaivariabel Y. ( Sudjana, 2005:347).

Selanjutnya untuk membedakan dengan korelasi antara dua variabel X dan Y, yang telah dinyatakan dengan r, maka untuk mengukur derajat hubungan antara tiga variabel atau lebih, akan digunakan simbol R, maka R ditentukan oleh rumus:

(65)

85

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data, pembahasan hasil penelitian, khususnya analisis data yang telah diuraikan mengenai pengaruh motivasi dan disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PKn, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada Pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa

terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas XI semester ganjil pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012. Ini berarti semakin baik motivasi belajar siswa maka semakin prestasi belajar siswa dan sebaliknya, semakin buruk motivasi belajar siswa maka semakin buruk prestasi belajar siswa.

(66)

86

3. Ada Pengaruh yang positif dan signifikan antara motivasi dan disiplin

belajar siswa terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas XI semester ganjil pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012. Ini berarti semakin baik motivasi dan disiplin belajar siswa maka semakin baik prestasi belajar siswa dan sebaliknya, semakin buruk motivasi dan disiplin belajar siswa maka semakin buruk prestasi belajar siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data mengenai motivasi dan disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar PKn siswa kelas XI semester ganjil pada mata pelajaran PKn di SMK YAPEMA Gadingrejo Tahun Pelajaran 2011/2012, maka penelitian ini mengemukakan beberapa saran sebagai berikut.

(67)

87

2. Bagi guru diharapkan dapat menjadi motivator dan fasilitator untuk peserta

didik, sehingga siswa tertarik untuk belajar. Mampu menumbuhkan kemauan melakukan pembaharuan-pembaharuan dan inovasi dalam pembelajaran khususnya dalam penggunaan model pembelajaran, metode pembelajaran, maupun media pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan disiplin belajar siswa dalam proses pembelajaran.

3. Bagi siswa diharapkan untuk belajar lebih giat dan termotivasi untuk belajar dan disiplin dalam belajar.

4. Bagi orang tua lebih memperhatikan dan mengawasi kegiatan belajar anak dan memberikan fasilitas yang dapat menunjang pembelajaran seperti menyediakan buku-buku pelajaraan penunjang. Mampu menumbuhkan semangat anak untuk terus belajar, sehingga anak termotivasi untuk terus belajar.

Gambar

Tabel.1. Pretasi Belajar PKn Kelas XI TSM dan TKR SMK YAPEMA
Tabel 2: Jumlah siswa kelas XI jurusan TSM dan TKR SMK
Tabel 3: Jumlah dan sebaran Sampel Siswa kelas XI TKR dan TSM

Referensi

Dokumen terkait

The result of SEManalysis usingSmartPLSsoftware showed thatbrandequityhas apositive and significant impactonre-buying interestof the mochi cake products by KaswariLampion, it

Based on the research synthesis which has been made, this paper focuses on the development of distribution network model for spare parts based on customer segmentation

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kasus. Kasus dalam penelitian adalah peran dan upaya-upaya dilakukan oleh PKK dalam meningkatkan kesadaran

Dari penelusuran hasil literatur sebelumnya, destination loyalty bisa tercipta jika wisatawan merasa puas dan terjalin rasa percaya terhadap destinasi wisata, yang bisa

Penelitian ini dilakukan guna mencari tau bagaimana persepsi atau cara pandang pihak peme- rintah, masyarakat dan wisatawan tentang adanya sebuah brand destinasi

Kajian optimasi teknik pemijahan meliputi jumlah telur selama 10 hari berdasarkan sistem pemijahan; jumlah telur, tingkat penetasan telur, tingkat kelangsungan hidup larva umur

[r]

Bahan yang digunakan : - Pipa baja tebal dengan ukuran Ø dalam 22 mm. dan Ø luar 35 mm serta dengan