ABSTRAK
Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara
Kota Bandar Lampung Tahun2011 Oleh
DITA LESTARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang: Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang Tahun 2011, dengan titik tekan kajianya pada: jam kerja, pendapatan, pekerjaan sampingan, jumlah tanggungan keluarga, pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga, dan strategi pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 57 buruh, dan semuanya dijadikan responden. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabulasi frekuensi dan persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi data dalam pembuatan laporan penelitian ini.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara kepulauan, yang memiliki garis pantai yang panjang, oleh karena
itu pelayaran merupakan sarana hubung antar pulau-pulau yang sangat penting bagi kehidupan
sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan/keamanan, serta perkembangan kemajuan masyarakat
di setiap wilyah tersebut. Sarana pelayaran meliputi bidang yang sangat luas, antara lain sebagai
angkutan penumpang dan barang, penjagaan pantai, pariwisata, dan lain sebagainya. Kapal
sebagai sarana pelayaran dalam sistem angkutan laut, memiliki peran penting dalam kaitannya
dengan impor dan ekspor barang serta muatan dalam jumlah yang sangat besar dapat diangkut
dengan kapal laut. Untuk mendukung sarana angkutan laut tersebut, diperlukan prasarana yang
berupa pelabuhan, yang merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan
pelayaran. Di pelabuhan tersebut, sebagai tempat untuk melakukan kegiatan menaik-turunkan
penumpang, bongkar-muat barang, pengisian bahan bakar dan air tawar, reparasi, pengadaan
perbekalan, dan lain sebagainya.
Keberadaan Pelabuhan di suatu wilayah dapat memberikan peluang kerja untuk masyarakat
sekitar, hal ini sesuai dengan konsep keterkaitan keruangan. Yaitu konsep yang menunjukan
keterkaitan suatu fenomena dengan fenomena lain di satu tempat atau ruang, baik yang
keberadaan Pelabuhan, dapat memberikan peluang untuk masyarakat sekitar untuk bekerja
sebagai buruh bongkar muat, berdagang, tukang ojek, atau guide.
Pelabuhan dalam pengertiannya adalah suatu tempat yang terdiri dari daratan dan perairan
disekitarnya, dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan
ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang
dan /barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan antar alat transportasi(Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 35 tahun 2007). Berdasarkan
pengertian tersebut, bahwa pelabuhan merupakan bandar yang dilengkapi dengan
bangunan-bangunan untuk pelayanan bongkar-muat barang dan penumpang, karena sebuah kapal yang
berlabuh juga berkepentinganuntuk melakukan bongkar-muat barang dan menaik-turunkan
penumpang.
Ditinjau dari keberadaan dan fungsi pelabuhan terdiri dari, pelabuhan penumpang dan barang.
Pelabuhan penumpang yaitu pelabuhan yang mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan
fasilitas untuk melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang
bepergian, seperti kantor imigrasi, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai pelayaran dan
sebagainya. Pelabuhan barang yaitu pelabuhan yang mempunyai dermaga yang dilengkapi
dengan fasilitas untuk bongkar muat barang, dan daerah perairan pelabuhan harus cukup tenang
ombaknya, sehingga memudahkan bongkar muat barang, dan oleh pemerintah bisa digunakan
Salah satu pelabuhan barang yang terdapat di Indonesia yaitu Pelabuhan Panjang. Pelabuhan
Panjang terletak di Teluk Lampung di bagian Selatan Pulau Sumatera. Pelabuhan Panjang
merupakan pelabuhan laut yang terbuka untuk Pelayaran Samudera dan Pelayaran dalam Negeri
atau Pelayaran Nasional di Propinsi Lampung. Pelabuhan Panjang menjadi pintu gerbang untuk
keluar masuknya barang dari dan ke luar Propinsi Lampung.
Sehubungan hal tersebut jenis barang yang diangkut dapat dikelompokan sebagai berikut:
1. Alat-alat berat seperti beton (tiang pancang), mesin-mesin, besi, tiang listrik, spare part dan
sebagainya.
2. Barang-barang curah kering yang terdiri dari beras, sagu, gula putih, biji kelapa sawit
cokelat, dan sebagainya.
3. Barang-barang curah cair seperti CPO, Molasis, Minyak sawit, dan sebagainya. (Improving Port Performance I, 2000:18)
Untuk pelabuhan Panjang pihak pengelola menyediakan/mengusahakan tenaga kerja sebagai jasa
pelayanan bongkar muat barang, untuk memindahkan barang dari/ke kapal, fasilitas yang telah
disediakan di Pelabuhan Panjang seperti Fasilitas-fasilitas operasional penanganan muatan :
crane dermaga, peralatan mekanisme (forklift., head truck, chassis, mobile crane dll), gudang transit dan buruh. (Improving Port Performance I, 2000:18)
Berbagai hal tersebut termasuk dalam fasilitas operasional penanganan muatan, tak terkecuali
para buruh bongkar muat yang sering disebut tenaga kerja bongkar muat. Semua tenaga kerja
tersebut terdaftar dan melakukan pekerjaan bongkar muat yang ada di pelabuhan (Peraturan
Kegiatan bongkar muat dari/ke kapal, peranan buruh diantaranya adalah:
1. lashing atau unlashingyaitu mengikat atau memperkuat muatan atau sebaliknya melepaskan pengikat atau penguat muatan.
2. Sweepingyaitu mengumpulkan muatan-muatan yang tercecer di dermaga atau kapal. 3. Restowage menyusun kembali muatan dalam palka.
4. Triming yaitu meratakan muatan di dalam palka. 5. cleaning yaitu membersihkan kapal.
Sistem kerja para buruh dengan cara berkelompok, dan kelompok buruh ini disebut dengan gang
(istilah para buruh menyebut kelompok). Satu gang terdiri dari 12 orang, dengan 1 orang mandor
dan 11 orang sebagai anggota. Dalam satu gang buruh bisa berasal dari daerah mana saja. Untuk
sistem pembayarannya, dengan berdasarkan pada upah borongan, yang dihitung berdasarkan
tonage, upah ini bervariasi sesuai dengan jenis barang, upah untuk setiap jenis barang perton berkisar antara Rp.5.000,00 – Rp.19.000,00 (Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 35
tahun 2007) yang dibayar setelah kegiatan bongkar muat barang telah selesai dikerjakan oleh
buruh tersebut.
Buruh bongkar muat tidak bekerja setiap hari, yaitu bekerja bila ada kapal datang dan
mengadakan kegiatan bongkar muat barang. Oleh karena itu pendapatan para buruh setiap bulan
tidaklah pasti, tergantung dari berapa banyak kapal yang datang untuk melakukan kegiatan
bongkar muat. Semakin banyak kapal datang melakukan bongkar muat, pendapatan buruh akan
Berdasarkan keberadaan peralatan sebagai fasilitas pelabuhan, peranan tenaga kerja manual
manusia untuk bongkar muat tidak bisa diabaikan, untukmendukung kinerja yang diperlukan
pelabuhan. Atas dasar kebutuhan tenaga kerja bongkar muat dalam kegitan bongkar muat barang
di Pelabuhan, nampak bahwa keberadaan Pelabuhan Panjang telah membuka kesempatan bagi
masyarakat yang tinggal dan berada disekitar Pelabuhan Panjang. Hal ini merupakan konsep
keterkaitan keruangan, dimana dengan adanya pelabuhan panjang maka dapat memberi
kesempatan untuk masyarakat sekitar Pelabuhan panjang untuk bekerja. Dapat dilihat pada data
Jumlah Buruh Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2011
berikut:
Tabel 1. Jumlah BuruhBongkar Muat Kapal Di Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2011
Sumber: Hasil wawancara dengan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Panjang Tahun 2011
Dari tabel di atas terdapat sebanyak 83 orang penduduk Kampung Baru II Kelurahan Panjang
kepala keluarga dan 26 penduduk berstatus lajang. Dalam penelitian ini yang menjadi responden
adalah buruh bongkar muat yang berstatus kepala keluarga. Sebagai tenaga kerja kasar
atauunskill dan termasuk dalam sektor informal, yaitu tenaga kerja yang hanya mengandalkan
tenaga saja. Pada umumnya buruh bongkar muatmemiliki tingkat pendidikan yang rendah dan
skillterbatas,sehingga tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Mengingat jenis pekerjaan sebagai buruh bongkar muat sangat tergantung dari kedatangan kapalmaka pendapatan
yang diperoleh tidak pasti, ketidak pastian ini akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan
pokok kelurga buruh. Selain itu dengan jam kerja yang tidak pasti memungkinkan untuk buruh
memiliki pekerjaan sampingan guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Pendapatan buruh yang
tidak pasti juga akan membuat buruh menggunakan strategi untuk memenuhi kebutuhan
keluarganya. Pendapatan buruh bongkar muat di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara
terlihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Umur, Tingkat Pendidikan, Jumlah Anak, Jam Kerja, dan Upah Sebagian Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2011
No Nama
Tonage Upah Rata-rata /Bulan
1. Suhardi 42 SD 5 28 160 Rp. 900.000,00
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa pendapatan yang diterima oleh beberapa
buruh bongkar muat di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara bervariasi. Hal ini dari sistem
kerja borongan bukan upah harian atau upah bulanan. Selain itu buruh yang ada di atas bukan
berasal dari satu gang sehingga pendapatan satu dan lainnya tidak sama. Bertolak data tabel 2
tersebut rata-rata sementara pendapatan buruh bongkar muat yang berstatus sebagai Kepala
Keluarga di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara setiap bulannya sebesar Rp. 993.750.
Atas dasar uraian tersebut di atas, jumlah pendapatan yang diperoleh buruh bongkar muat yang
berstatus Kepala Keluarga, memiliki pendapatan yang tidak pasti, sehingga penulis tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok
Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan
Panjang Utara Tahun 2011.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka di dapat identifikasi masalah sebagai
berikut:
1. Jam kerja buruh bongkar muat
2. Pendapatan buruh bongkar muat
3. Pekerjaan sampingan buruh bongkar muat
4. Jumlah tanggunganburuh bongkar muat
5. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluargaburuh bongkar muat
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Berapakah rata-rata jumlah jam kerjasetiap minggu para buruh bongkar muat Pelabuhan
Panjang di kelurahan Panjang Utara tahun 2011?
2. Berapakahrata-rata pendapatan perbulansetiap buruh bongkar muat di Pelabuhan Panjang
kelurahan Panjang Utara tahun 2011?
3. Apakah setiap buruh bongkar muat memiliki pekerjaan sampingan?
4. Berapakah jumlahtanggungan buruh bongkar muat di Pelabuhan Panjang di kelurahan
Panjang Utara tahun 2011?
5. Bagaimanakah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat
di Pelabuhan Panjang di kelurahan Panjang Utara tahun 2011?
6. Bagaimanakah strategi pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat
di Pelabuhan Panjang di kelurahan Panjang Utara tahun 2011?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagi berikut:
1. Untuk mendapatkan informasi rata-rata jumlah jam kerja setiap minggu buruh bongkar muat
Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Tahun 2011
2. Untuk mendapatkan informasi rata-rata jumlah pendapatan setiap buruh bongkar muat
perbulan di Pelabuhan Panjang Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Tahun 2011
3. Untuk mendapatkan informasi bagaimana pekerjaan sampingan buruh bongkar muat di
4. Untuk mendapatkan informasi rata-rata jumlah tanggungan buruh bongkar muat Pelabuhan
Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Tahun 2011
5. Untuk mendapatkan informasi tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga
buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara
Tahun 2011
6. Untuk mendapatkan informasi strategi pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga
buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara
Tahun 2011
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah:
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana (S-1) pada Program Studi
Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
2. Sebagai aplikasi ilmu pengetahuan geografi yang diperoleh selama pendidikan di bangku
kuliah dalam memecahkan masalah yang terdapat di lapangan.
3. Sebagai suplemen bahan ajar Geografi SMA Kelas X semester II pokok bahasan sumber
daya manusia.
F. Ruang Lingkup Penelitian
1. Ruang lingkup objek penelitian ini: studi tentang pemenuhan kebutuhan pokok minimum
keluarga buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di kelurahan Panjang Utara
2. Ruang lingkup subyek penelitian ini: Kepala Keluarga buruh bongkar muat Pelabuhan
Panjang di kelurahan Panjang Utara
3. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian: Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara
tahun 2011
4. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Sosial
Geografi sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara
penduduk dengan keadaan alam serta aktivitas dan usaha manusia dalam menyesuaikan dan
menguasai keadaan alam demi kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya (R. Bintarto,
1998:17).
Alasan digunakannya Geografi sosial sebagai ruang lingkup dalam penelitian ini karena topik
kajian dalam penelitian ini mempelajari masyarakat dan aktivitasnya, yaitu suatu keluarga
dalam masyarakat yang beraktivitas dan melakukan usaha dengan memanfaatkan fasilitas
yang berada di lingkungan tempat tinggalnya untuk mendapatkan penghasilan guna
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Geografi
Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan
sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Nursid Sumaatmadja,
1988: 34).
Pada hakikatnya geografi dibagi menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi manusia.
Berkaitan dengan pendapat tersebut ilmu geografi sangat berperan dalam menggambarkan
kejadian-kejadian alam maupun kehidupan sosial dengan variasi-variasi kewilayahannya.
Geografi sosial adalah cabang dari geografi manusia yang bidang studinya aspek keruangn yaitu
berkarakteristik dari penduduk, organisasi sosial, unsur kebudayaan dan kemasyarakatan (Nursid
Sumaatmadja, 1988: 56). Unsur pokok yang dipelajari dalam geografi sosial adalah manusia,
lingkungan alam, hubungan dan pengaruh timbal balik antara manusia dengan manusia dan
antara manusia dengan lingkungan alam.
Menurut (R. Bintarto, 1998:17) Geografi sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara penduduk dengan keadaan alam serta aktivitas dan usaha manusia
dalam menyesuaikan dan menguasai keadaan alam demi kemakmuran dan kesejahteraan
hidupnya. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa penelitian ini menekankn kajian pada pengaruh
tinggal dan tempat beraktivitas dalam memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupan
keluarganya.
2. Pengertian Buruh
Manusia untuk mempertahankan kelangsungan kehidupannya di bumi, harus bekerja untuk
mendapatkan penghasilan, dan dengan penghasilannya digunakan untuk mencukupi kebutuhan
hidup yang diperlukan. Dalam kehidupan sehari-hari masih terdapat beberapa peristilahan
mengenai pekerja. Misalnya ada penyebutan : buruh, karyawan atau pegawai. Terhadap
peristilahan yang demikian, Darwan Prints (2000:19) menyatakan bahwa maksud dari semua
peristilahan tersebut mengandung makna yang sama; yaitu orang yang bekerja pada orang lain
dan mendapat upah sebagai imbalannya.
Istilah buruh sangat populer dalam dunia ketenagakerjaan, ini disebabkan karena peraturan
perundang-undangan yang lama (Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja) menggunakan istilah buruh. Namun setelah
Undang-undang No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan, menggunakan istilah pekerja/buruh, dan
Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menggunakan istilah
pekerja/buruh.
Dalam perkembangan hukum perburuhan di Indonesia, istilah buruh diganti dengan istilah
pekerja, sebagaimana yang diusulkan oleh pemerintah (Departemen Tenaga Kerja) pada kongres
FBSI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia) II tahun 1985. Alasan pemerintah, karena istilah buruh
kurang sesuai dengan kepribadian bangsa, buruh lebih cenderung menunjuk pada golongan yang
Menurut BPS tahun 2004 buruh adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi
yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian dan non
pertanian baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas
jasa dengan menerima upah atau berupa imbalan baik berupa uang maupun barang, dan dengan
sistem pembayaran harian maupun borongan.
Menurut Godam (2006:64) jenis tenaga kerja berdasarkan keahlian terdiri dari tenaga kerja
terdidik dan terlatih, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja tidak
terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar, yang merupakan tenaga kerja sektor
informal, yaitu tenaga kerja yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model
ini seperti kuli, buruh angkut, buruh bongkar muat, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan
masih banyak lagi contoh lainnya. (http//www.wikipedia.org diakses selasa, 05 april 2011 pukul 22:30WIB)
Salah satu dari jenis buruh yang ada di Indonesia adalah buruh bongkar muat atau sering disebut
tenaga kerja bongkar muat adalah semua tenaga kerja yang terdaftar dalam pelabuhan setempat
yang melakukan pekerjaan bongkar muat yang ada di pelabuhan (KM 35 tahun 2007). Buruh
bongkar muat tidak bekerja setiap hari, hanya bekerja saat ada kapal yang datang untuk
melakukan kegiatan bongkar muat, dalam kegiatan bongkar muat peran buruh diantaranya
adalah, mengikat atau memperkuat muatan atau sebaliknya melepaskan pengikat atau penguat
muatan. Menyusun kembali muatan dalam palka dan truck. Untuk muatan curah kering buruh
juga melakukan Triming yaitu meratakan muatan di dalam palka. Dalam kegitan bongkar muat
dikumpulkan oleh buruh yang disebut dengan Sweeping. Peran buruh lainnya yaitu cleaning
atau membersihkan kapal.
Sistem kerja kerja buruh bongkar muat dengan cara berkelompok, dan kelompok buruh ini
disebut dengan gang. Satu gang terdiri dari 12 orang, dengan 1 orang mandor dan 11 orang
sebagai anggota. Untuk sistem pembayarannya, dengan berdasarkan pada upah borongan, yang
dihitung berdasarkan tonage, upah ini bervariasi sesuai dengan jenis barang, upah ini dibayar
setelah kegiatan bongkar muat barang telah selesai dikerjakan oleh buruh tersebut. Buruh
bongkar muat ini terdaftar dalam satu perusahaan bongkar muat, jadi buruh bekerja bila
perusahaan bongkar muat dimana buruh tersebut terdaftar melakukan kegiatan bongkar muat.
3 Pengertian Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di
bawah satu atap dalam keadaan salingketergantungan. Menurut Salvicion dan Ara Celis
(1998:23) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu keluarga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta
mempertahankan suatu kebudayaan.
Menurut Abu Ahmadi (2002:239) Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling
penting di dalam masyarakat, yang terdiri dari suami,istri, dan anak-anak. Menurut pendapat Abu
a. Suatu keluarga dinyatakan besar apabila dalam keluarga terdiri darisuami, istri dan > 3 orang
anak.
b. Suatu keluarga dinyatakan kecil apabila dalam keluarga terdiri atas suami, istri dan ≤ 3 orang
anak.
Dari pengertian di atas, yang dimaksud keluarga dalam penelitian ini adalah keluarga buruh
bongkar muat yang terdiri dari suami,istri, dan anak-anak yaitu buruh bongkar muat sebagai
suami, istri buruh dan anak-anak buruh.
4. Jam Kerja Buruh
Berdasarkan keputusan menteri tenaga kerja dan transmigrasi nomor: KEP.234/MEN/2003 jam
kerja atau waktu kerja adalah waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan pada satu
periode tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia jam kerja adalah waktu yang
dijadwalkan bagi pegawai, dsb untuk bekerja. Menurut Wetik (2004:23) lamanya seseorang
mampu bekerja sehari secara baik pada umumnya 7-8 jam perhari, selebihnya 16-18 jam
digunakan untuk keluarga, masyarakat, untuk beristirahat dan lain-lain. Dalam 1 minggu
seseorang bisa bekerja dengan baik selama 35-40 jam. (http://www.digilib.unnes.ac.id.diakses
rabu, 6 april 2011 pukul 23:00 WIB).
Buruh bongkar muat tidak bekarja setiap hari atau tidak pasti setiap hari bekerja. Buruh hanya
bekerja bila ada kapal yang datang dan melakukan pekerjaan bongkar muat. Sesuai dengan
pendapat Wetik (2004:23) curahan jam kerja buruh dalam penelitian ini digolongkan dalam dua
kelompok, yaitu:
2. Banyak : apabila jam kerja seseorang lebih dari 35 jam/minggu
5. Pendapatan Buruh
Semua orang yang bekerja, baik sendiri maupun yang bekerja pada orang lain bertujuan untuk
mendapatkan penghasilan atau upah atau gaji. Upah atau gaji atau pendapatan merupakan salah
satu indikator penting untuk menilai tingkat hidup pekerja. Upah yang rendah mencerminkan
masih perlunya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup pekerja. Pendapatan seseorang
adalah gambaran yang jelas tentang posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat yang merupakan
jumlah seluruh pendapatan dan kekayaan keluarga yang digolongkan menjadi tiga kelompok
yaitu pendapatan tinggi, pendapatan sedang dan pendapatan rendah.
Besar kecilnya pendapatan itu sendiri akan membawa pengaruh pada pemenuhan kebutuhan
pokok penduduk yang bersangkutan. Menurut Emil Salim (1994:44)
bahwa rendahnya pendapatan akan menyebabkan sulit terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok,
seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan.
Semakin tinggi penghasilan seseorang maka akan tercukupi kebutuhan hidupnya sedangkan
semakin rendah penghasilan seseorang maka akan semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Buruh dengan penghasilan yang rendah akan sulit untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya, seperti yang dikemukakan oleh Bisman Agus Aritonga dalam Sediono M.P
Tjondronegoro (2001:42) pendapatan buruh yang rendah tidak pernah mampu memenuhi
kebutuhan pokok buruh sehari-hari. Pendapatan buruh bongkar muat yang tidak pasti, karena
buruh bongkar muat hanya bekerja bila ada kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat,
dimungkinkan dapat menyebabkan rendahnya pendapatan buruh, dan dimungkinkan tingkat
Pendapatan buruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan yang diperoleh dari
upah bekerja sebagai buruh bongkar muat. Pendapatan buruh dinyatakan rendah, apabila
pendapatanya dalam satu bulan lebih kecil dibandingkan dengan UMR Bandar Lampung Tahun
2011 yaitu Rp.897.600,- dan sebaliknya pendapatan buruh tinggi, apabila pendapatan dalam satu
bulan lebih besar dibandingkan dengan UMR kota Bandar Lampung.
6. Pekerjaan Sampingan
Pendapatan yang rendah dan bekerja tidak pasti setiap hari, dapat memungkinkan buruh untuk
bekerja sampingan untuk dapat menambah pendapatannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Libertus S.Pane (2009:165) pekerjaan sampingan, sambilan,paruh waktu atau tambahan
ini adalah pekerjaaan yang dilakukan kemudian sebagai penambahan pekerjaan pokok. Dalam
terminologi dunia kerja kita ada istilah pekerjaan sampingan. Istilah ini berbeda dengan
pekerjaan tambahan atau tugas tambahan. Pekerjaan sampingan menurut Ubaydillah, AN
(2008:13) lebih mengarah pada pengertian adanya pekerjaan lain atau profesi lain yang ditangani
di luar pekerjaan resmi di kantor. (http//www.e-psikologi.com diakses jumat, 8 April 2011 Pukul
17:25WIB)
Menurut Endang Kusman (2010:27) kerja sampingan adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang
di luar pekerjaan utama. Orang yang mau melakukan kerja sampingan biasanya seseorang yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup agar lebih baik, ingin mewujudkan cita-cita atau
suatu impian. (http://www.endangkusman.com diakses selasa, 5 april Pukul 20:24 WIB). Pendapatan yang tidak pasti setiap bulan membuat buruh untuk bekerja saat tidak ada kapal yang
melakukan kegiatan bongkar muat ini dilakukan untuk menembah pendapatan guna memenuhi
Menurut Ririn Wahyuningsih (2011:71) Buruh harian lepas berusaha mencoba alternatif lain
untuk mendapatkan penghasilan, dengan memanfaatkan pekerjaan sampingan, buruh harian
lepas mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan mereka agar kebutuhan dapat
terpenuhi.
Pekerjaan sampingan dalam penelitian ini adalah pekerjaan lain buruh, selain bekerja menjadi
buruh bongkar muat. Pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh buruh ini untuk menambah
pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, pekerjaan sampingan ini dilakukan
saat tidak ada kapal yang datang untuk melakukan kegiatan bongkar muat.
7. Jumlah Tanggungan
Jumlah tanggungan adalah banyaknya jumlah jiwa dalam keluarga yang masih menjadi beban
tanggungan kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk kepala keluarga.
Jumlah tanggungan keluarga menurut BKKBN tahun 2008 adalah:
c. Keluarga Kecil : jumlah anak 1-2 orang
d. Keluarga Besar : jumlah anak > 2 orang
Jumlah tanggungan keluarga yang besar menyebabkan pemenuhan kebutuhan keluarga semakin
besar pula yang akan berpengaruh terhadap besar kecilnya beban tanggungan kepala keluarga .
Jumlah tanggungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah anak dan istri
yang menempati satu rumah dan menjadi beban tanggungan kepala keluarga yaitu buruh bongkar
8. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum
Kebutuhan pokok yaitu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk dapat hidup secara
wajar. Mulyanto Sumadi dan Hans Dieter Even (1985:300) mendefinisikan kebutuhan pokok
adalah kebutuhan akan bahan makanan, perumahan, sandang serta barang dan jasa seperti
pendidikan, kesehatan, dan partisipasi.
Sementara menurut Totok Mardikanto (1990:23) kebutuhan pokok adalah kebutuhan manusia
yang mencakup sembilan bahan pokok yang meliputi beras 140 kg, ikan asin 15 kg, gula pasir
3,5 kg, tekstil kasar 4 meter, minyak tanah 60 liter, minyak goreng 6 kg, garam 9 kg, sabun cuci
20 kg dan kain batik 2 potong. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum ini dihitung berdasarkan
perkapita pertahun.
Dapat dijelaskan bahwa, harga kebutuhan pokok pada saat penelitian pada tabel 3 dibawah ini:
Tabel 3. Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Panjang Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Perkapita Pertahun Tahun 2011
Jenis Kebuthan
Pokok
Jumlah
Kebutuhan Harga Satuan (Rupiah) Jumlah Total (Rupiah)
Garam 9 kg Rp. 2.000,00 Rp. 18.000,00 Sabun cuci 20 kg Rp. 10.000,00 Rp. 200.000,00 Kain batik 2 potong Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00
Jumlah Rp. 2.235.000,00
Sumber: Pasar Panjang, Bulan Maret Tahun 2011
Dari tabel 3, dapat dijelaskan bahwa kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun sebesar Rp.
2.235.000,00 maka kebutuhan pokok minimum perkapita perbulan dapat dicari dengan cara
kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun dibagi 12bulan ; Rp. 2.235.000,00 : 12 bulan =
Rp.186.250,00. Jadi untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum perkapita perbulan adalah
sebesar Rp.186.250,00
9. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pokok
Menurut Andai Yani (2005:17)strategi adalah upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran
yang ditetapkan sesuai dengan keinginan. http://id.shvoong.com diakses hari kamis, 7 juli 2011
pukul 18.30 WIB). Menurut Efendi Arianto (2007:23) strategi adalah rencana tentang
serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat
mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan. (http://strategika.wordpress.com diakses hari kamis, 7 juli 2011 pukul 19.00 WIB).
Strategi pemenuhan kebutuhan pokok adalah segala upaya yang dilakukan buruh untuk
memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Menurut Sita Dhini (2009:82) Strategi yang digunakan
buruh adalah strategi aktif dimana buruh mendayagunakan anggota keluarga untuk membantu
perekonomiannya. Selain itu buruh juga melakukan strategi pasif dimana keluarga buruh
menggunakan strategi jaring pengaman dengan cara menjalin relasi yang baik dengan para
tetangga dan sesama pekerja, dan memanfaatkan program anti kemiskinan dari pemerintah,
sehingga kalau mereka membutuhkan pertolongan, maka keluarga buruh ini akan meminjam
uang, berhutang pada warung, memanfaatkan program pemerintah seperti BLT, sembako murah
dan raskin.
B. Kerangka Pikir
Manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dimuka bumi harus bekerja. Dengan
bekerja manusia akan mendapatkan penghasilan, dapat berupa barang dan uang, berdasarkan
jangka waktu bekerjanya, jenis pekerjaan, pendidikan, serta keterampilan kerja yang akan
menentukan besar kecil upah dari jasa kerja yang diterima setiap pekerja tersebut, yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jenis pekerjaan, dan lama jam kerja akan sangat menentukan besar kecilnya upah. Buruh
bongkar muat adalah jenis pekerjaan unskill yaitu pekerjaan yang tidak memerlukan skill atau
kemampuan. Biasanya mereka yang bekerjamemiliki tingkat pendidikan yang rendah, mereka
tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Jam kerja buruh pun tidak menentu
hanya bekerja bila ada kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat. Hal ini menyebabkan
pendapatannya tidak pasti. Jam kerja yang tidak pasti ini akan mempengaruhi besar kecilnya
pendapatan buruh dan dengan jam kerja yang tidak pasti memungkinkan buruh untuk mencari
pekerjaan sampingan guna menambah pendapatan yang akan berpengaruh pada pemenuhan
kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat. Selain mempunyai pekerjaan
STUDI TENTANG TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM
KELUARGA BURUH BONGKAR MUAT PELABUHAN PANJANG DI KAMPUNG BARU II KELURAHAN PANJANG UTARA
KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011
minimum keluarga. Untuk lebih jelasnya mengenai kerangka pikir dalam penelitian ini dapat
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1990: 120) Bahwa metode deskriptif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada masa sekarang, dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data, membuat klasifikasi data dan analisa data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskripsi situasi yang mempunyai manfaat terutama dalam rangka mengadakan berbagai perbaikan.
Menurut Moh.Nazir (1988: 63), metode deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujun untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang akan diselidiki.
Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang suatu keadan secara obyektif terhadap situasi lapangan secara sistematis, faktual dan akurat, dengan langkah pengumpulan data, membuat klasifikasi data dan analisis dataserta membuat kesimpulan sebagai laporan hasil penelitian.
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik berupa manusia, benda, peristiwa ataupun gejala yang terjadi , karena itu merupakan suatu variable yang diperlukan untuk memecahkan maslah atau menunjang penelitian (Mohammad Ali, 1984:54). Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah buruh bongkar muat di Pelabuhan Panjang yang berstatus sebagai kepala keluarga, dan merupakan penduduk Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara yang berjumlah 57 orang. Populasi hanya 57 orang, maka tidak dilakukan penarikan sampel dan penelitian ini merupakan penelitian populasi.
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) variabel adalah objek peneltian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat (variabel tunggal), dan indikator dari variabel tersebut yang akan diteliti, yaitu:
1. Jam kerja buruh bongkar muat 2. Pendapatan buruh bongkar muat
3. Pekerjaan sampingan buruh bongkar muat 4. Jumlah tanggunganburuh bongkar muat
5. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluargaburuh bongkar muat
6. Strategi pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluargaburuh bongkar muat.
Indikator dalam penelitian ini adalah:
a. Jam Kerja
Curahan jam kerja dalam penelitian ini adalah curahan jam kerja buruh bongkar muat rata-rata/minggu, karena bongkar muat tidak bekerja setiap hari atau tidak pasti setiap hari bekerja. Buruh hanya bekerja bila ada kapal yang datang dan melakukan kegiatan bongkar muat. Semakin banyak kapal melakukan kegiatan bongkar muat maka jam kerja buruh semakin banyak, dan semakin banyak juga pendapatan yang buruh peroleh. Berikut curahan jam kerja dalam penelitian ini digolongkan dalam dua kelompok:
1. Sedikit : apabila jam kerja seseorang kurang dari atau sama dengan 35 jam/minggu 2. Banyak : apabila jam kerja seseorang lebih dari 35 jam/minggu
b. Pendapatan Buruh.
Pendapatan buruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan buruh yang diperoleh dari upah bekerja sebagai buruh bongkar muat dalam waktu satu bulan. Data pendapatan buruh diperoleh dengan cara menanyakan kepada buruh dengan panduan kuesioner yang mengacu pada golongan pendapatan menurut Departemen Tenaga Kerja mengenai UMR Kota Bandar Lampung tahun 2011 dan digolongkan sebagai berikut:
1. Rendah : Di bawah atau sama dengan Upah Minimum Regional Kota Bandar Lampung Tahun 2011 ≤ Rp.897.600,- per bulan
> Rp.897.600,- per bulan
c. Pekerjaan Sampingan Buruh
Pekerjaan sampingan dalam penelitian ini adalah pekerjaan lain buruh, selain bekerja menjadi buruh bongkar muat.Pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh buruh ini untuk menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, pekerjaan sampingan ini dilakukan saat tidak ada kapal yang datang untuk melakukan kegiatan bongkar muat.
d. Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu istri dan banyaknya jumlah anak yang menempati satu rumah dan menjadi beban tanggungan kepala keluarga. Banyak sedikitnya jumlah tanggungan keluarga akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga. Jumlah tanggungan yang banyak akan menyebabkan pemenuhan kebutuhan keluarga semakin besar pula. Kriteria tanggungan keluarga dalam penelitian ini yaitu berdasarkan BKKBN 2008:
a. Sedikit, apabila suatu keluarga tersebut terdiri dari ≤ 3 orang. b. Banyak,apabila suatu keluarga tersebut terdiri dari > 3 orang.
e. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum
perbulan adalah sebesar Rp. 186.250,00. Maka berdasarkan pendapat totok mardikanto kriteria tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum didapat dengan ketentuan:
1) Terpenuhi, apabila pendapatan keluarga per bulan lebih besar atau sama dengan nilai kebutuhan pokok minimum per kapita per tahun dibagi 12 sehingga hasilnya adalah standar pemenuhan kebutuhan pokok minimum per bulan dikalikan dengan banyaknya jiwa dalam keluarga rumah tangga perbulan
2) Tidak terpenuhi, apabila pendapatan keluarga perbulan lebih kecil dari nilai kebutuhan pokok minimum per kapita per tahun dibagi 12 sehingga hasilnya adalah standar pemenuhan kebutuhan pokok minimum per bulan dikalikan dengan banyaknya jiwa dalam keluarga rumah tangga perbulan.
f. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pokok minimum Keluarga
Strategi untuk memenuhi kebutuhan pokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah strategi yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan dalam memenuhi kebutuhan pokok minimum keluarga. Strategi atau cara untuk memenuhi kebutuhan pokok yang dilakukan oleh buruh antara lain dengan cara berhemat dalam mengatur pola makan, dengan cara berhutang pada keluarga terdekat dan tetangga.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.Teknik Observasi
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sitematik gejala-gejala yang diselidiki. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pengamatan pada saat datang langsung ke lokasi penelitian. Teknik observasi digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap kondisi dan aktivitas buruh bongkar muat saat bekerja, istirahat, dan menunggu informasi kedatangan kapal di Pelabuhan Panjang Utara.
2. Teknik Wawancara Terstruktur
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, wawancara terstruktur adalah wawancara yang semua pertanyaanya telah dirumuskan sebelumnya dengan cermat secara tertulis (Nasution, 2002:117). Teknik wawancara, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya secara langsung pada responden. Teknik wawancara ini merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data jam kerja buruh bongkar muat, pendapatan tenaga kerja bongkar muat, jumlah tanggungan keluarga buruh bongkar muat, pemenuhan kebutuhan pokok minimum buruh bongkar muat, data tersebut nantinya yang akan diolah dalam penelitian dan dituangkan dalam skripsi.
3. Teknik Dokumentasi
memperoleh data sekunder yang bersumber dari monografi desa yaitu diantaranya untuk mengetahui data jumlah penduduk, luas wilayah dan data yang menunjang dalam penelitian ini.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel dalam bentuk persentase (%), yang kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan pengertian yang jelas dari data yang diperoleh selanjutnya dideskripsikan secara sitematis dan disimpulkan sebagai laporan hasil penelitian. Untuk menentukan persentase dari data dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
% = x100
N f
Keterangan :
% = Persentase
N = Jumlah Frekuensi
100 = Konstanta (Arief Sukadi Sadiman, 1990:96)
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, dan kemudian disusun ke dalam distribusi persentase sederhana lalu dianalisis secara deskriptif, maka dapat disimpulkan mengenai skripsi tentang mengenai Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung Tahun2011 sebagai berikut :
1. Jam kerja buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di Kampung baru II Kelurahan Panjang Utara sebanyak (57,89%) jam kerjanya tinggi, yaitu> 35 jam/minggu, dan (42,11%) lainnya mempunyai jam kerja ≤ 35 jam/minggu.
2. Tingkat pendapatan buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di atas UMR, sebanyak (89.5%) berada pada tingkat pendapatan tinggi yaitu Diatas Upah Minimum Regional Rp.897.600,- dan sebanyak (10,5%) berada pada tingkat pendapatan rendah yaitu dibawah Upah Minimum Regional Rp.897.600,-
3. Hanya sebagian kecil buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang yang memiliki pekerjaan sampingan yaitu sebanyak 7 responden (12,3%).
5. Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang terpenuhi, karena sebanyak 94,74% responden dapat memenuhi kebutuhan pokok minimum keluarga yaitu sebesar Rp.186.250,00 per kapita per bulan, dan 5,26% responden kebutuhan pokok minimum keluarganya tidak terpenuhi.
6. Strategi untuk memenuhi kebutuhan pokok adalah sebanyak 1,75% memilih strategi menghutang ke teman/tetangga, 3,51%memilih strategi menghutang ke warung, dan seluruh responden memilih strategi berhemat dalam mengatur pola makan, dan memanfaatkan bantuan pemerintah.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka penulis memberikan saran sebagai berikut :
1. Mengingat jumlah jam kerja sebagai buruh tidak pasti maka sebaiknya para buruh harus memiliki pekerjaan sampingan untuk mendapatkan tambahan pendapatan, pekerjaan sampingan seperti menjual ikan atau menjual sayur.
STUDI TENTANG TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM
KELUARGA BURUH BONGKAR MUAT PELABUHAN PANJANG DIKAMPUNG BARU II KELURAHAN PANJANG UTARA
KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011
(Skripsi)
Oleh
DITA LESTARI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
STUDI TENTANG TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM
KELUARGA BURUH BONGKAR MUAT PELABUHAN PANJANG DIKAMPUNG BARU II KELURAHAN PANJANG UTARA
KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011
Oleh DITA LESTARI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Studi Pendidikan Geografi JurusanPendidikanIlmuPengetahuanSosial
FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi. 2002. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta
Arief Sukadi Sudiman. 1990. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Erlangga. Jakarta
Andai Yani. http://id.shvoong.com. 7 juli 2011
Anonimus. 2000. Imporving portperformence-1. BalaiPendidikan Dan LatihanPelabuhan Indonesia II. Jakarta
________. 2010. MonografiKelurahanPanjang Utara. Bandar Lampung
________. 2011. http://www.bps.go.id/. 10 April 2012
Bintarto R. 1988. GeografiSosial. UP Spring. Jogjakarta
CholidNarbuko. 2007. Metode Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta
Daldjoeni.1997.Masalah Penduduk Dalam Angka. Alumni. Bandung
________. 1988. Pokok-Pokok Geografi Manusia. Alumni. Bandung
Darwan Prints. 2000.HukumKetenagakerjaanIndonesia.PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Efendi Arianto. http://strategika.wordpress.com. 7 juli 2011
Emil Salim. 1994. Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan. Inti Indayu Nasional. Jakarta
Endang Kusman. http://www.endangkusman.com. 5 april 2011
Faud Ihsan. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta
Godam. http://www.wikipedia.org. 05 april 2011
Libertus S.Pane. 2009. The Winners Attitudes 21 Prinsip Membangun Semangat Dan Meraih Keberhasilan Dalam Dunia Kerja. Libri. Jakarta
Lulu Husni.2000.Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Malahayati 2010. ImThe Boss. GalangPress.Yogyakarta
Masri Singarimbun.1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES Indonesia. Jakarta
Mohammad Ali.1984. PenelitianKependidikanDasardanStrategi.Aksara. Bandung. Moh. Nazir.1988. Metode Penelitian. Narsito Bandung
MulyantoSumardidan Hans Dieter Ever.1985.
SumberPendapatanKebutuhanPokokdanPerilakuMenyimpang.CV. Rajawali. Jakarta
Nasution. 2002. Metode Research.BumiAksara. Jakarta
Nursid Sumaatmadja.1988.Studi
GeografiSuatuPendekatandanAnalisaKeruangan.Alumni.Bandung
Payaman J. Simanjutak. 2001. EkonomiSumberDayaManusia. FakultasEkonomi, Universitas Indonesia. Jakarta
RirinWahyuNingsih.
2011.EtosKerjaRumahTanggaMiskinDalamMempertahankanKehidupanSosialEkonomi Di DesaSukoAnyarKecamatan Pakis Kabupaten Malang. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Malang
Salvicion dan Ara Celis.http://www.wikipedia.org. 5 April 201
Sediono M.P Tjondronegoro. 2001. Sumber Daya Agraria. Akatiga. Bandung
Sita Dhini.2009.Strategi Bertahan Buruh Kontrak Dalam Memenuhi Kebutuhan Pokok. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan
Subarjo. 2004. Meteorologi Dan Klimatologi. Buku Ajar. Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung
Suharsimi Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta
Suharyono. 1994. Pengantar Filsafat Geografi. Buku Ajar. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta
Totok Mardikanto. 1990. Pembangunan Pertanian. PT. Tri Tungal Fajar. Jakarta
Ubaydillah, AN. http//www.e-psikologi.com. 8 April 2011
Judul Sripsi : STUDI TENTANG TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM KELUARGA BURUH BONGKAR MUAT PELABUHAN PANJANG DI KAMPUNG BARU II KELURAHAN PANJANG UTARA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011
Nama Mahasiswa : DITA LESTARI
No. Pokok Mahasiswa : 0713034023
Jurusan : Pendidikan IPS
Program Studi : Pendidikan Geografi
Fakultas : KeguruandanIlmuPendidikan
MENYETUJUI
1.KomisiPembimbing
PembimbingUtama, PembimbingPembantu,
Drs. Budiyono, M.S. Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si.
NIP 19521022 198103 1 003 NIP 19570912 198503 2 002
2. Mengetahui
KetuaJurusanPendidikan Ketua Program Sudi
IlmuPengetahuanSosial PendidikanGeografi
Drs. BuchoriAsyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si.
MENGESAHKAN
1.
Tim Penguji
Ketua
:
Drs. Budiyono, M.S.
………
Sekretaris
:
Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si.
………
Penguji
Bukan Pembimbing:
Drs. Hi. Sudarmi, M.Si.
………
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.
NIP 19600315 198503 1 003
MOTTO
“ Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu”
(Q.S Al-Baqarah : 153)
“ Jangan pernah takut pada hal yang belum terjadi, karena ketakutanmu hanya akan
menghambat keberhasilanmu, berpikirlah positif, usaha yang maksimal dan serahkan
semua pada Allah swt.”
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Dita Lestari
NPM : 0713034023
Program Studi : Pendidikan Geografi
Jurusan : Pendidikan IPS
Alamat : Jl. Bahari Gg. Selat Gasfar I Kp. Baru I No:39 Kelurahan Panjang Utara
Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
BandarLampung, Maret 2012
Yang membuat pernyataan,
PERSEMBAHAN
Sujud syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
ridho dan karunianya padaku
Dengan mengucap “Al-Hamdulillahi rabbil ’Alamiin”, kupersembahkan karyaku ini dengan
kesederhanaan, ketulusan, kerendahan hati, dan perjuanganku sebagai tanda bukti cinta
kasihku kepada :
Bapak dan Ibu tercinta
yang telah ikhlas dan sabar membesarkanku, mendidikku dan selalu mendo’akanku.
Terima kasih atas Kasih Sayang dan Do’a yang tulus yang selalu tercurah
untuk menanti kelulusanku.
RIWAYAT HIDUP
Dita Lestari dilahirkan di Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota
Bandar Lampung pada tanggal 9 Juni 1989, anak pertama dari tiga bersaudara
pasangan Bapak Drs Nyuwito dan Ibu Warni.
Pendidikan formal yang telah ditempuh yakni Pendidikan kanak-kanak di TK Setia Kawan
Panjang, Pendidikan Dasar di SDN 1 Panjang Utara tamat pada tahun 2001, Pendidikan Sekolah
Menengah Pertama (SMP) di SMP Persiapan Panjang tamat pada tahun 2004, dan Sekolah
Menengah Atas (SMA) di SMAN 6 Bandar Lampung tamat pada tahun 2007.
Tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan Geografi melalui jalur
SPMB. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) fisik, Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) manusia, dan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) terpadu di Gunung Bromo, Bali dan
Yogyakarta, kemudian melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 6 Bandar
SANWACANA
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Studi Tentang
Tingkat PemenuhanKebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan
Panjang DiKampung Baru II Kelurahan Panjang UtaraKota Bandar Lampung Tahun 2011”.
Sholawat seiring salam selalu tercurah kepada tauladan terbaik Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga, para sahabat dan insya Allah kita sebagai umatnya.
Penulis menyadari bahwa isi yang tersaji dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini
disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Skripsi ini dapat
terselesaikan berkat bimbingan, arahan, pemikiran, saran, nasehat serta kesabaran dari Bapak
Drs. Budiyono, M.S. selaku Pembimbing Utama dan Ibu Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si. selaku
Pembimbing Pembantu serta Bapak Drs. H. Sudarmi, M.Si. selaku Dosen Penguji.
Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung;
2. Para pembantu Dekan FKIP Unila yaitu Dr. M. Thoha B.S Jaya, M.S. (Pembantu Dekan I),
Drs. Arwin Ahmad, M.Si. (Pembantu Dekan II), Drs. Iskandarsyah, M.H. (Pembantu Dekan
3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Terimakasih atas izin
pelayanan administrasi yang telah diberikan;
4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lampung terimakasih atas saran maupun kritik yang telah diberikan dalam
penyusunan skripsi ini;
5. Bapak Drs. Rosana, M.Si. selaku Pembimbing Akademik (PA), yang selama ini telah
banyak memberi bimbingan, arahan bagi penulisan skripsi ini;
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;
7. Bapak Doso Agung selaku General Meneger Pelindo II (Persero) Cabang Panjang yang telah
memberikan penelitian dan memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam
penelitian ini;
8. Bapak M Supriyadi, S.Sos selaku Kepala Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota
Bandar Lampung yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan
keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian ini;
9. Teman-teman Geografi angkatan 2007 serta kakak-kakak tingkatku dan adik-adik tingkatku
terimakasih untuk dukungan, bantuan dan kebersamaannya selama di kampus tercinta ini,
semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan terbaik dari Allah SWT.
Penulis