• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung Tahun2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung Tahun2011"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara

Kota Bandar Lampung Tahun2011 Oleh

DITA LESTARI

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang: Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang Tahun 2011, dengan titik tekan kajianya pada: jam kerja, pendapatan, pekerjaan sampingan, jumlah tanggungan keluarga, pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga, dan strategi pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini sebanyak 57 buruh, dan semuanya dijadikan responden. Pengumpulan data dengan teknik observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan tabulasi frekuensi dan persentase sebagai dasar interpretasi dan deskripsi data dalam pembuatan laporan penelitian ini.

(2)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara kepulauan, yang memiliki garis pantai yang panjang, oleh karena

itu pelayaran merupakan sarana hubung antar pulau-pulau yang sangat penting bagi kehidupan

sosial, ekonomi, pemerintahan, pertahanan/keamanan, serta perkembangan kemajuan masyarakat

di setiap wilyah tersebut. Sarana pelayaran meliputi bidang yang sangat luas, antara lain sebagai

angkutan penumpang dan barang, penjagaan pantai, pariwisata, dan lain sebagainya. Kapal

sebagai sarana pelayaran dalam sistem angkutan laut, memiliki peran penting dalam kaitannya

dengan impor dan ekspor barang serta muatan dalam jumlah yang sangat besar dapat diangkut

dengan kapal laut. Untuk mendukung sarana angkutan laut tersebut, diperlukan prasarana yang

berupa pelabuhan, yang merupakan tempat pemberhentian (terminal) kapal setelah melakukan

pelayaran. Di pelabuhan tersebut, sebagai tempat untuk melakukan kegiatan menaik-turunkan

penumpang, bongkar-muat barang, pengisian bahan bakar dan air tawar, reparasi, pengadaan

perbekalan, dan lain sebagainya.

Keberadaan Pelabuhan di suatu wilayah dapat memberikan peluang kerja untuk masyarakat

sekitar, hal ini sesuai dengan konsep keterkaitan keruangan. Yaitu konsep yang menunjukan

keterkaitan suatu fenomena dengan fenomena lain di satu tempat atau ruang, baik yang

(3)

keberadaan Pelabuhan, dapat memberikan peluang untuk masyarakat sekitar untuk bekerja

sebagai buruh bongkar muat, berdagang, tukang ojek, atau guide.

Pelabuhan dalam pengertiannya adalah suatu tempat yang terdiri dari daratan dan perairan

disekitarnya, dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan

ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang

dan /barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang

pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan antar alat transportasi(Peraturan Menteri

Perhubungan Nomor: Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 35 tahun 2007). Berdasarkan

pengertian tersebut, bahwa pelabuhan merupakan bandar yang dilengkapi dengan

bangunan-bangunan untuk pelayanan bongkar-muat barang dan penumpang, karena sebuah kapal yang

berlabuh juga berkepentinganuntuk melakukan bongkar-muat barang dan menaik-turunkan

penumpang.

Ditinjau dari keberadaan dan fungsi pelabuhan terdiri dari, pelabuhan penumpang dan barang.

Pelabuhan penumpang yaitu pelabuhan yang mempunyai dermaga yang dilengkapi dengan

fasilitas untuk melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang

bepergian, seperti kantor imigrasi, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai pelayaran dan

sebagainya. Pelabuhan barang yaitu pelabuhan yang mempunyai dermaga yang dilengkapi

dengan fasilitas untuk bongkar muat barang, dan daerah perairan pelabuhan harus cukup tenang

ombaknya, sehingga memudahkan bongkar muat barang, dan oleh pemerintah bisa digunakan

(4)

Salah satu pelabuhan barang yang terdapat di Indonesia yaitu Pelabuhan Panjang. Pelabuhan

Panjang terletak di Teluk Lampung di bagian Selatan Pulau Sumatera. Pelabuhan Panjang

merupakan pelabuhan laut yang terbuka untuk Pelayaran Samudera dan Pelayaran dalam Negeri

atau Pelayaran Nasional di Propinsi Lampung. Pelabuhan Panjang menjadi pintu gerbang untuk

keluar masuknya barang dari dan ke luar Propinsi Lampung.

Sehubungan hal tersebut jenis barang yang diangkut dapat dikelompokan sebagai berikut:

1. Alat-alat berat seperti beton (tiang pancang), mesin-mesin, besi, tiang listrik, spare part dan

sebagainya.

2. Barang-barang curah kering yang terdiri dari beras, sagu, gula putih, biji kelapa sawit

cokelat, dan sebagainya.

3. Barang-barang curah cair seperti CPO, Molasis, Minyak sawit, dan sebagainya. (Improving Port Performance I, 2000:18)

Untuk pelabuhan Panjang pihak pengelola menyediakan/mengusahakan tenaga kerja sebagai jasa

pelayanan bongkar muat barang, untuk memindahkan barang dari/ke kapal, fasilitas yang telah

disediakan di Pelabuhan Panjang seperti Fasilitas-fasilitas operasional penanganan muatan :

crane dermaga, peralatan mekanisme (forklift., head truck, chassis, mobile crane dll), gudang transit dan buruh. (Improving Port Performance I, 2000:18)

Berbagai hal tersebut termasuk dalam fasilitas operasional penanganan muatan, tak terkecuali

para buruh bongkar muat yang sering disebut tenaga kerja bongkar muat. Semua tenaga kerja

tersebut terdaftar dan melakukan pekerjaan bongkar muat yang ada di pelabuhan (Peraturan

(5)

Kegiatan bongkar muat dari/ke kapal, peranan buruh diantaranya adalah:

1. lashing atau unlashingyaitu mengikat atau memperkuat muatan atau sebaliknya melepaskan pengikat atau penguat muatan.

2. Sweepingyaitu mengumpulkan muatan-muatan yang tercecer di dermaga atau kapal. 3. Restowage menyusun kembali muatan dalam palka.

4. Triming yaitu meratakan muatan di dalam palka. 5. cleaning yaitu membersihkan kapal.

Sistem kerja para buruh dengan cara berkelompok, dan kelompok buruh ini disebut dengan gang

(istilah para buruh menyebut kelompok). Satu gang terdiri dari 12 orang, dengan 1 orang mandor

dan 11 orang sebagai anggota. Dalam satu gang buruh bisa berasal dari daerah mana saja. Untuk

sistem pembayarannya, dengan berdasarkan pada upah borongan, yang dihitung berdasarkan

tonage, upah ini bervariasi sesuai dengan jenis barang, upah untuk setiap jenis barang perton berkisar antara Rp.5.000,00 – Rp.19.000,00 (Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: KM 35

tahun 2007) yang dibayar setelah kegiatan bongkar muat barang telah selesai dikerjakan oleh

buruh tersebut.

Buruh bongkar muat tidak bekerja setiap hari, yaitu bekerja bila ada kapal datang dan

mengadakan kegiatan bongkar muat barang. Oleh karena itu pendapatan para buruh setiap bulan

tidaklah pasti, tergantung dari berapa banyak kapal yang datang untuk melakukan kegiatan

bongkar muat. Semakin banyak kapal datang melakukan bongkar muat, pendapatan buruh akan

(6)

Berdasarkan keberadaan peralatan sebagai fasilitas pelabuhan, peranan tenaga kerja manual

manusia untuk bongkar muat tidak bisa diabaikan, untukmendukung kinerja yang diperlukan

pelabuhan. Atas dasar kebutuhan tenaga kerja bongkar muat dalam kegitan bongkar muat barang

di Pelabuhan, nampak bahwa keberadaan Pelabuhan Panjang telah membuka kesempatan bagi

masyarakat yang tinggal dan berada disekitar Pelabuhan Panjang. Hal ini merupakan konsep

keterkaitan keruangan, dimana dengan adanya pelabuhan panjang maka dapat memberi

kesempatan untuk masyarakat sekitar Pelabuhan panjang untuk bekerja. Dapat dilihat pada data

Jumlah Buruh Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2011

berikut:

Tabel 1. Jumlah BuruhBongkar Muat Kapal Di Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2011

Sumber: Hasil wawancara dengan Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat Pelabuhan Panjang Tahun 2011

Dari tabel di atas terdapat sebanyak 83 orang penduduk Kampung Baru II Kelurahan Panjang

(7)

kepala keluarga dan 26 penduduk berstatus lajang. Dalam penelitian ini yang menjadi responden

adalah buruh bongkar muat yang berstatus kepala keluarga. Sebagai tenaga kerja kasar

atauunskill dan termasuk dalam sektor informal, yaitu tenaga kerja yang hanya mengandalkan

tenaga saja. Pada umumnya buruh bongkar muatmemiliki tingkat pendidikan yang rendah dan

skillterbatas,sehingga tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Mengingat jenis pekerjaan sebagai buruh bongkar muat sangat tergantung dari kedatangan kapalmaka pendapatan

yang diperoleh tidak pasti, ketidak pastian ini akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan

pokok kelurga buruh. Selain itu dengan jam kerja yang tidak pasti memungkinkan untuk buruh

memiliki pekerjaan sampingan guna memenuhi kebutuhan keluarganya. Pendapatan buruh yang

tidak pasti juga akan membuat buruh menggunakan strategi untuk memenuhi kebutuhan

keluarganya. Pendapatan buruh bongkar muat di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara

terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2. Umur, Tingkat Pendidikan, Jumlah Anak, Jam Kerja, dan Upah Sebagian Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2011

No Nama

Tonage Upah Rata-rata /Bulan

1. Suhardi 42 SD 5 28 160 Rp. 900.000,00

(8)

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dijelaskan bahwa pendapatan yang diterima oleh beberapa

buruh bongkar muat di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara bervariasi. Hal ini dari sistem

kerja borongan bukan upah harian atau upah bulanan. Selain itu buruh yang ada di atas bukan

berasal dari satu gang sehingga pendapatan satu dan lainnya tidak sama. Bertolak data tabel 2

tersebut rata-rata sementara pendapatan buruh bongkar muat yang berstatus sebagai Kepala

Keluarga di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara setiap bulannya sebesar Rp. 993.750.

Atas dasar uraian tersebut di atas, jumlah pendapatan yang diperoleh buruh bongkar muat yang

berstatus Kepala Keluarga, memiliki pendapatan yang tidak pasti, sehingga penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan judul Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok

Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan

Panjang Utara Tahun 2011.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka di dapat identifikasi masalah sebagai

berikut:

1. Jam kerja buruh bongkar muat

2. Pendapatan buruh bongkar muat

3. Pekerjaan sampingan buruh bongkar muat

4. Jumlah tanggunganburuh bongkar muat

5. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluargaburuh bongkar muat

(9)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka permasalahan yang akan diteliti dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Berapakah rata-rata jumlah jam kerjasetiap minggu para buruh bongkar muat Pelabuhan

Panjang di kelurahan Panjang Utara tahun 2011?

2. Berapakahrata-rata pendapatan perbulansetiap buruh bongkar muat di Pelabuhan Panjang

kelurahan Panjang Utara tahun 2011?

3. Apakah setiap buruh bongkar muat memiliki pekerjaan sampingan?

4. Berapakah jumlahtanggungan buruh bongkar muat di Pelabuhan Panjang di kelurahan

Panjang Utara tahun 2011?

5. Bagaimanakah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat

di Pelabuhan Panjang di kelurahan Panjang Utara tahun 2011?

6. Bagaimanakah strategi pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat

di Pelabuhan Panjang di kelurahan Panjang Utara tahun 2011?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Untuk mendapatkan informasi rata-rata jumlah jam kerja setiap minggu buruh bongkar muat

Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Tahun 2011

2. Untuk mendapatkan informasi rata-rata jumlah pendapatan setiap buruh bongkar muat

perbulan di Pelabuhan Panjang Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Tahun 2011

3. Untuk mendapatkan informasi bagaimana pekerjaan sampingan buruh bongkar muat di

(10)

4. Untuk mendapatkan informasi rata-rata jumlah tanggungan buruh bongkar muat Pelabuhan

Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Tahun 2011

5. Untuk mendapatkan informasi tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga

buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara

Tahun 2011

6. Untuk mendapatkan informasi strategi pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga

buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara

Tahun 2011

E. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini adalah:

1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana (S-1) pada Program Studi

Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Sebagai aplikasi ilmu pengetahuan geografi yang diperoleh selama pendidikan di bangku

kuliah dalam memecahkan masalah yang terdapat di lapangan.

3. Sebagai suplemen bahan ajar Geografi SMA Kelas X semester II pokok bahasan sumber

daya manusia.

F. Ruang Lingkup Penelitian

(11)

1. Ruang lingkup objek penelitian ini: studi tentang pemenuhan kebutuhan pokok minimum

keluarga buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di kelurahan Panjang Utara

2. Ruang lingkup subyek penelitian ini: Kepala Keluarga buruh bongkar muat Pelabuhan

Panjang di kelurahan Panjang Utara

3. Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian: Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara

tahun 2011

4. Ruang lingkup ilmu adalah Geografi Sosial

Geografi sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara

penduduk dengan keadaan alam serta aktivitas dan usaha manusia dalam menyesuaikan dan

menguasai keadaan alam demi kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya (R. Bintarto,

1998:17).

Alasan digunakannya Geografi sosial sebagai ruang lingkup dalam penelitian ini karena topik

kajian dalam penelitian ini mempelajari masyarakat dan aktivitasnya, yaitu suatu keluarga

dalam masyarakat yang beraktivitas dan melakukan usaha dengan memanfaatkan fasilitas

yang berada di lingkungan tempat tinggalnya untuk mendapatkan penghasilan guna

(12)
(13)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Geografi

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan

sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan (Nursid Sumaatmadja,

1988: 34).

Pada hakikatnya geografi dibagi menjadi dua yaitu geografi fisik dan geografi manusia.

Berkaitan dengan pendapat tersebut ilmu geografi sangat berperan dalam menggambarkan

kejadian-kejadian alam maupun kehidupan sosial dengan variasi-variasi kewilayahannya.

Geografi sosial adalah cabang dari geografi manusia yang bidang studinya aspek keruangn yaitu

berkarakteristik dari penduduk, organisasi sosial, unsur kebudayaan dan kemasyarakatan (Nursid

Sumaatmadja, 1988: 56). Unsur pokok yang dipelajari dalam geografi sosial adalah manusia,

lingkungan alam, hubungan dan pengaruh timbal balik antara manusia dengan manusia dan

antara manusia dengan lingkungan alam.

Menurut (R. Bintarto, 1998:17) Geografi sosial adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan

pengaruh timbal balik antara penduduk dengan keadaan alam serta aktivitas dan usaha manusia

dalam menyesuaikan dan menguasai keadaan alam demi kemakmuran dan kesejahteraan

hidupnya. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa penelitian ini menekankn kajian pada pengaruh

(14)

tinggal dan tempat beraktivitas dalam memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupan

keluarganya.

2. Pengertian Buruh

Manusia untuk mempertahankan kelangsungan kehidupannya di bumi, harus bekerja untuk

mendapatkan penghasilan, dan dengan penghasilannya digunakan untuk mencukupi kebutuhan

hidup yang diperlukan. Dalam kehidupan sehari-hari masih terdapat beberapa peristilahan

mengenai pekerja. Misalnya ada penyebutan : buruh, karyawan atau pegawai. Terhadap

peristilahan yang demikian, Darwan Prints (2000:19) menyatakan bahwa maksud dari semua

peristilahan tersebut mengandung makna yang sama; yaitu orang yang bekerja pada orang lain

dan mendapat upah sebagai imbalannya.

Istilah buruh sangat populer dalam dunia ketenagakerjaan, ini disebabkan karena peraturan

perundang-undangan yang lama (Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja) menggunakan istilah buruh. Namun setelah

Undang-undang No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan, menggunakan istilah pekerja/buruh, dan

Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menggunakan istilah

pekerja/buruh.

Dalam perkembangan hukum perburuhan di Indonesia, istilah buruh diganti dengan istilah

pekerja, sebagaimana yang diusulkan oleh pemerintah (Departemen Tenaga Kerja) pada kongres

FBSI (Federasi Buruh Seluruh Indonesia) II tahun 1985. Alasan pemerintah, karena istilah buruh

kurang sesuai dengan kepribadian bangsa, buruh lebih cenderung menunjuk pada golongan yang

(15)

Menurut BPS tahun 2004 buruh adalah seseorang yang bekerja pada orang lain/majikan/institusi

yang tidak tetap (lebih dari satu majikan dalam sebulan terakhir) di usaha pertanian dan non

pertanian baik berupa usaha rumah tangga maupun bukan usaha rumah tangga atas dasar balas

jasa dengan menerima upah atau berupa imbalan baik berupa uang maupun barang, dan dengan

sistem pembayaran harian maupun borongan.

Menurut Godam (2006:64) jenis tenaga kerja berdasarkan keahlian terdiri dari tenaga kerja

terdidik dan terlatih, dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih. Tenaga kerja tidak

terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar, yang merupakan tenaga kerja sektor

informal, yaitu tenaga kerja yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model

ini seperti kuli, buruh angkut, buruh bongkar muat, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan

masih banyak lagi contoh lainnya. (http//www.wikipedia.org diakses selasa, 05 april 2011 pukul 22:30WIB)

Salah satu dari jenis buruh yang ada di Indonesia adalah buruh bongkar muat atau sering disebut

tenaga kerja bongkar muat adalah semua tenaga kerja yang terdaftar dalam pelabuhan setempat

yang melakukan pekerjaan bongkar muat yang ada di pelabuhan (KM 35 tahun 2007). Buruh

bongkar muat tidak bekerja setiap hari, hanya bekerja saat ada kapal yang datang untuk

melakukan kegiatan bongkar muat, dalam kegiatan bongkar muat peran buruh diantaranya

adalah, mengikat atau memperkuat muatan atau sebaliknya melepaskan pengikat atau penguat

muatan. Menyusun kembali muatan dalam palka dan truck. Untuk muatan curah kering buruh

juga melakukan Triming yaitu meratakan muatan di dalam palka. Dalam kegitan bongkar muat

(16)

dikumpulkan oleh buruh yang disebut dengan Sweeping. Peran buruh lainnya yaitu cleaning

atau membersihkan kapal.

Sistem kerja kerja buruh bongkar muat dengan cara berkelompok, dan kelompok buruh ini

disebut dengan gang. Satu gang terdiri dari 12 orang, dengan 1 orang mandor dan 11 orang

sebagai anggota. Untuk sistem pembayarannya, dengan berdasarkan pada upah borongan, yang

dihitung berdasarkan tonage, upah ini bervariasi sesuai dengan jenis barang, upah ini dibayar

setelah kegiatan bongkar muat barang telah selesai dikerjakan oleh buruh tersebut. Buruh

bongkar muat ini terdaftar dalam satu perusahaan bongkar muat, jadi buruh bekerja bila

perusahaan bongkar muat dimana buruh tersebut terdaftar melakukan kegiatan bongkar muat.

3 Pengertian Keluarga

Menurut Departemen Kesehatan RI (1998) Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang

terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di

bawah satu atap dalam keadaan salingketergantungan. Menurut Salvicion dan Ara Celis

(1998:23) Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan

darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu keluarga,

berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan serta

mempertahankan suatu kebudayaan.

Menurut Abu Ahmadi (2002:239) Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling

penting di dalam masyarakat, yang terdiri dari suami,istri, dan anak-anak. Menurut pendapat Abu

(17)

a. Suatu keluarga dinyatakan besar apabila dalam keluarga terdiri darisuami, istri dan > 3 orang

anak.

b. Suatu keluarga dinyatakan kecil apabila dalam keluarga terdiri atas suami, istri dan ≤ 3 orang

anak.

Dari pengertian di atas, yang dimaksud keluarga dalam penelitian ini adalah keluarga buruh

bongkar muat yang terdiri dari suami,istri, dan anak-anak yaitu buruh bongkar muat sebagai

suami, istri buruh dan anak-anak buruh.

4. Jam Kerja Buruh

Berdasarkan keputusan menteri tenaga kerja dan transmigrasi nomor: KEP.234/MEN/2003 jam

kerja atau waktu kerja adalah waktu yang digunakan untuk melakukan pekerjaan pada satu

periode tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia jam kerja adalah waktu yang

dijadwalkan bagi pegawai, dsb untuk bekerja. Menurut Wetik (2004:23) lamanya seseorang

mampu bekerja sehari secara baik pada umumnya 7-8 jam perhari, selebihnya 16-18 jam

digunakan untuk keluarga, masyarakat, untuk beristirahat dan lain-lain. Dalam 1 minggu

seseorang bisa bekerja dengan baik selama 35-40 jam. (http://www.digilib.unnes.ac.id.diakses

rabu, 6 april 2011 pukul 23:00 WIB).

Buruh bongkar muat tidak bekarja setiap hari atau tidak pasti setiap hari bekerja. Buruh hanya

bekerja bila ada kapal yang datang dan melakukan pekerjaan bongkar muat. Sesuai dengan

pendapat Wetik (2004:23) curahan jam kerja buruh dalam penelitian ini digolongkan dalam dua

kelompok, yaitu:

(18)

2. Banyak : apabila jam kerja seseorang lebih dari 35 jam/minggu

5. Pendapatan Buruh

Semua orang yang bekerja, baik sendiri maupun yang bekerja pada orang lain bertujuan untuk

mendapatkan penghasilan atau upah atau gaji. Upah atau gaji atau pendapatan merupakan salah

satu indikator penting untuk menilai tingkat hidup pekerja. Upah yang rendah mencerminkan

masih perlunya upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup pekerja. Pendapatan seseorang

adalah gambaran yang jelas tentang posisi ekonomi keluarga dalam masyarakat yang merupakan

jumlah seluruh pendapatan dan kekayaan keluarga yang digolongkan menjadi tiga kelompok

yaitu pendapatan tinggi, pendapatan sedang dan pendapatan rendah.

Besar kecilnya pendapatan itu sendiri akan membawa pengaruh pada pemenuhan kebutuhan

pokok penduduk yang bersangkutan. Menurut Emil Salim (1994:44)

bahwa rendahnya pendapatan akan menyebabkan sulit terpenuhinya berbagai kebutuhan pokok,

seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan pendidikan.

Semakin tinggi penghasilan seseorang maka akan tercukupi kebutuhan hidupnya sedangkan

semakin rendah penghasilan seseorang maka akan semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya. Buruh dengan penghasilan yang rendah akan sulit untuk memenuhi kebutuhan

hidupnya, seperti yang dikemukakan oleh Bisman Agus Aritonga dalam Sediono M.P

Tjondronegoro (2001:42) pendapatan buruh yang rendah tidak pernah mampu memenuhi

kebutuhan pokok buruh sehari-hari. Pendapatan buruh bongkar muat yang tidak pasti, karena

buruh bongkar muat hanya bekerja bila ada kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat,

dimungkinkan dapat menyebabkan rendahnya pendapatan buruh, dan dimungkinkan tingkat

(19)

Pendapatan buruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan yang diperoleh dari

upah bekerja sebagai buruh bongkar muat. Pendapatan buruh dinyatakan rendah, apabila

pendapatanya dalam satu bulan lebih kecil dibandingkan dengan UMR Bandar Lampung Tahun

2011 yaitu Rp.897.600,- dan sebaliknya pendapatan buruh tinggi, apabila pendapatan dalam satu

bulan lebih besar dibandingkan dengan UMR kota Bandar Lampung.

6. Pekerjaan Sampingan

Pendapatan yang rendah dan bekerja tidak pasti setiap hari, dapat memungkinkan buruh untuk

bekerja sampingan untuk dapat menambah pendapatannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Libertus S.Pane (2009:165) pekerjaan sampingan, sambilan,paruh waktu atau tambahan

ini adalah pekerjaaan yang dilakukan kemudian sebagai penambahan pekerjaan pokok. Dalam

terminologi dunia kerja kita ada istilah pekerjaan sampingan. Istilah ini berbeda dengan

pekerjaan tambahan atau tugas tambahan. Pekerjaan sampingan menurut Ubaydillah, AN

(2008:13) lebih mengarah pada pengertian adanya pekerjaan lain atau profesi lain yang ditangani

di luar pekerjaan resmi di kantor. (http//www.e-psikologi.com diakses jumat, 8 April 2011 Pukul

17:25WIB)

Menurut Endang Kusman (2010:27) kerja sampingan adalah pekerjaan yang dilakukan seseorang

di luar pekerjaan utama. Orang yang mau melakukan kerja sampingan biasanya seseorang yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup agar lebih baik, ingin mewujudkan cita-cita atau

suatu impian. (http://www.endangkusman.com diakses selasa, 5 april Pukul 20:24 WIB). Pendapatan yang tidak pasti setiap bulan membuat buruh untuk bekerja saat tidak ada kapal yang

melakukan kegiatan bongkar muat ini dilakukan untuk menembah pendapatan guna memenuhi

(20)

Menurut Ririn Wahyuningsih (2011:71) Buruh harian lepas berusaha mencoba alternatif lain

untuk mendapatkan penghasilan, dengan memanfaatkan pekerjaan sampingan, buruh harian

lepas mencari pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan mereka agar kebutuhan dapat

terpenuhi.

Pekerjaan sampingan dalam penelitian ini adalah pekerjaan lain buruh, selain bekerja menjadi

buruh bongkar muat. Pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh buruh ini untuk menambah

pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, pekerjaan sampingan ini dilakukan

saat tidak ada kapal yang datang untuk melakukan kegiatan bongkar muat.

7. Jumlah Tanggungan

Jumlah tanggungan adalah banyaknya jumlah jiwa dalam keluarga yang masih menjadi beban

tanggungan kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk kepala keluarga.

Jumlah tanggungan keluarga menurut BKKBN tahun 2008 adalah:

c. Keluarga Kecil : jumlah anak 1-2 orang

d. Keluarga Besar : jumlah anak > 2 orang

Jumlah tanggungan keluarga yang besar menyebabkan pemenuhan kebutuhan keluarga semakin

besar pula yang akan berpengaruh terhadap besar kecilnya beban tanggungan kepala keluarga .

Jumlah tanggungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah banyaknya jumlah anak dan istri

yang menempati satu rumah dan menjadi beban tanggungan kepala keluarga yaitu buruh bongkar

(21)

8. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum

Kebutuhan pokok yaitu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi untuk dapat hidup secara

wajar. Mulyanto Sumadi dan Hans Dieter Even (1985:300) mendefinisikan kebutuhan pokok

adalah kebutuhan akan bahan makanan, perumahan, sandang serta barang dan jasa seperti

pendidikan, kesehatan, dan partisipasi.

Sementara menurut Totok Mardikanto (1990:23) kebutuhan pokok adalah kebutuhan manusia

yang mencakup sembilan bahan pokok yang meliputi beras 140 kg, ikan asin 15 kg, gula pasir

3,5 kg, tekstil kasar 4 meter, minyak tanah 60 liter, minyak goreng 6 kg, garam 9 kg, sabun cuci

20 kg dan kain batik 2 potong. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum ini dihitung berdasarkan

perkapita pertahun.

Dapat dijelaskan bahwa, harga kebutuhan pokok pada saat penelitian pada tabel 3 dibawah ini:

Tabel 3. Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Panjang Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Perkapita Pertahun Tahun 2011

Jenis Kebuthan

Pokok

Jumlah

Kebutuhan Harga Satuan (Rupiah) Jumlah Total (Rupiah)

(22)

Garam 9 kg Rp. 2.000,00 Rp. 18.000,00 Sabun cuci 20 kg Rp. 10.000,00 Rp. 200.000,00 Kain batik 2 potong Rp. 50.000,00 Rp. 100.000,00

Jumlah Rp. 2.235.000,00

Sumber: Pasar Panjang, Bulan Maret Tahun 2011

Dari tabel 3, dapat dijelaskan bahwa kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun sebesar Rp.

2.235.000,00 maka kebutuhan pokok minimum perkapita perbulan dapat dicari dengan cara

kebutuhan pokok minimum perkapita pertahun dibagi 12bulan ; Rp. 2.235.000,00 : 12 bulan =

Rp.186.250,00. Jadi untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum perkapita perbulan adalah

sebesar Rp.186.250,00

9. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pokok

Menurut Andai Yani (2005:17)strategi adalah upaya bagaimana mencapai tujuan atau sasaran

yang ditetapkan sesuai dengan keinginan. http://id.shvoong.com diakses hari kamis, 7 juli 2011

pukul 18.30 WIB). Menurut Efendi Arianto (2007:23) strategi adalah rencana tentang

serangkaian manuver, yang mencakup seluruh elemen yang kasat mata maupun yang tak-kasat

mata, untuk menjamin keberhasilan mencapai tujuan. (http://strategika.wordpress.com diakses hari kamis, 7 juli 2011 pukul 19.00 WIB).

Strategi pemenuhan kebutuhan pokok adalah segala upaya yang dilakukan buruh untuk

memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Menurut Sita Dhini (2009:82) Strategi yang digunakan

buruh adalah strategi aktif dimana buruh mendayagunakan anggota keluarga untuk membantu

perekonomiannya. Selain itu buruh juga melakukan strategi pasif dimana keluarga buruh

(23)

menggunakan strategi jaring pengaman dengan cara menjalin relasi yang baik dengan para

tetangga dan sesama pekerja, dan memanfaatkan program anti kemiskinan dari pemerintah,

sehingga kalau mereka membutuhkan pertolongan, maka keluarga buruh ini akan meminjam

uang, berhutang pada warung, memanfaatkan program pemerintah seperti BLT, sembako murah

dan raskin.

B. Kerangka Pikir

Manusia dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dimuka bumi harus bekerja. Dengan

bekerja manusia akan mendapatkan penghasilan, dapat berupa barang dan uang, berdasarkan

jangka waktu bekerjanya, jenis pekerjaan, pendidikan, serta keterampilan kerja yang akan

menentukan besar kecil upah dari jasa kerja yang diterima setiap pekerja tersebut, yang akan

digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jenis pekerjaan, dan lama jam kerja akan sangat menentukan besar kecilnya upah. Buruh

bongkar muat adalah jenis pekerjaan unskill yaitu pekerjaan yang tidak memerlukan skill atau

kemampuan. Biasanya mereka yang bekerjamemiliki tingkat pendidikan yang rendah, mereka

tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang lebih layak. Jam kerja buruh pun tidak menentu

hanya bekerja bila ada kapal yang melakukan kegiatan bongkar muat. Hal ini menyebabkan

pendapatannya tidak pasti. Jam kerja yang tidak pasti ini akan mempengaruhi besar kecilnya

pendapatan buruh dan dengan jam kerja yang tidak pasti memungkinkan buruh untuk mencari

pekerjaan sampingan guna menambah pendapatan yang akan berpengaruh pada pemenuhan

kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat. Selain mempunyai pekerjaan

(24)

STUDI TENTANG TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM

KELUARGA BURUH BONGKAR MUAT PELABUHAN PANJANG DI KAMPUNG BARU II KELURAHAN PANJANG UTARA

KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011

minimum keluarga. Untuk lebih jelasnya mengenai kerangka pikir dalam penelitian ini dapat

(25)
(26)
(27)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160), metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Muhammad Ali (1990: 120) Bahwa metode deskriptif adalah suatu penelitian yang digunakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi pada masa sekarang, dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data, membuat klasifikasi data dan analisa data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif dalam suatu deskripsi situasi yang mempunyai manfaat terutama dalam rangka mengadakan berbagai perbaikan.

Menurut Moh.Nazir (1988: 63), metode deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujun untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang akan diselidiki.

Penggunaan metode deskriptif dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tentang suatu keadan secara obyektif terhadap situasi lapangan secara sistematis, faktual dan akurat, dengan langkah pengumpulan data, membuat klasifikasi data dan analisis dataserta membuat kesimpulan sebagai laporan hasil penelitian.

(28)

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik berupa manusia, benda, peristiwa ataupun gejala yang terjadi , karena itu merupakan suatu variable yang diperlukan untuk memecahkan maslah atau menunjang penelitian (Mohammad Ali, 1984:54). Menurut Suharsimi Arikunto (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah buruh bongkar muat di Pelabuhan Panjang yang berstatus sebagai kepala keluarga, dan merupakan penduduk Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara yang berjumlah 57 orang. Populasi hanya 57 orang, maka tidak dilakukan penarikan sampel dan penelitian ini merupakan penelitian populasi.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) variabel adalah objek peneltian atau apa yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat (variabel tunggal), dan indikator dari variabel tersebut yang akan diteliti, yaitu:

1. Jam kerja buruh bongkar muat 2. Pendapatan buruh bongkar muat

3. Pekerjaan sampingan buruh bongkar muat 4. Jumlah tanggunganburuh bongkar muat

5. Pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluargaburuh bongkar muat

6. Strategi pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluargaburuh bongkar muat.

(29)

Indikator dalam penelitian ini adalah:

a. Jam Kerja

Curahan jam kerja dalam penelitian ini adalah curahan jam kerja buruh bongkar muat rata-rata/minggu, karena bongkar muat tidak bekerja setiap hari atau tidak pasti setiap hari bekerja. Buruh hanya bekerja bila ada kapal yang datang dan melakukan kegiatan bongkar muat. Semakin banyak kapal melakukan kegiatan bongkar muat maka jam kerja buruh semakin banyak, dan semakin banyak juga pendapatan yang buruh peroleh. Berikut curahan jam kerja dalam penelitian ini digolongkan dalam dua kelompok:

1. Sedikit : apabila jam kerja seseorang kurang dari atau sama dengan 35 jam/minggu 2. Banyak : apabila jam kerja seseorang lebih dari 35 jam/minggu

b. Pendapatan Buruh.

Pendapatan buruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pendapatan buruh yang diperoleh dari upah bekerja sebagai buruh bongkar muat dalam waktu satu bulan. Data pendapatan buruh diperoleh dengan cara menanyakan kepada buruh dengan panduan kuesioner yang mengacu pada golongan pendapatan menurut Departemen Tenaga Kerja mengenai UMR Kota Bandar Lampung tahun 2011 dan digolongkan sebagai berikut:

1. Rendah : Di bawah atau sama dengan Upah Minimum Regional Kota Bandar Lampung Tahun 2011 ≤ Rp.897.600,- per bulan

(30)

> Rp.897.600,- per bulan

c. Pekerjaan Sampingan Buruh

Pekerjaan sampingan dalam penelitian ini adalah pekerjaan lain buruh, selain bekerja menjadi buruh bongkar muat.Pekerjaan sampingan yang dilakukan oleh buruh ini untuk menambah pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, pekerjaan sampingan ini dilakukan saat tidak ada kapal yang datang untuk melakukan kegiatan bongkar muat.

d. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu istri dan banyaknya jumlah anak yang menempati satu rumah dan menjadi beban tanggungan kepala keluarga. Banyak sedikitnya jumlah tanggungan keluarga akan berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga. Jumlah tanggungan yang banyak akan menyebabkan pemenuhan kebutuhan keluarga semakin besar pula. Kriteria tanggungan keluarga dalam penelitian ini yaitu berdasarkan BKKBN 2008:

a. Sedikit, apabila suatu keluarga tersebut terdiri dari ≤ 3 orang. b. Banyak,apabila suatu keluarga tersebut terdiri dari > 3 orang.

e. Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum

(31)

perbulan adalah sebesar Rp. 186.250,00. Maka berdasarkan pendapat totok mardikanto kriteria tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum didapat dengan ketentuan:

1) Terpenuhi, apabila pendapatan keluarga per bulan lebih besar atau sama dengan nilai kebutuhan pokok minimum per kapita per tahun dibagi 12 sehingga hasilnya adalah standar pemenuhan kebutuhan pokok minimum per bulan dikalikan dengan banyaknya jiwa dalam keluarga rumah tangga perbulan

2) Tidak terpenuhi, apabila pendapatan keluarga perbulan lebih kecil dari nilai kebutuhan pokok minimum per kapita per tahun dibagi 12 sehingga hasilnya adalah standar pemenuhan kebutuhan pokok minimum per bulan dikalikan dengan banyaknya jiwa dalam keluarga rumah tangga perbulan.

f. Strategi Pemenuhan Kebutuhan Pokok minimum Keluarga

Strategi untuk memenuhi kebutuhan pokok yang dimaksud dalam penelitian ini adalah strategi yang dilakukan untuk mengatasi kekurangan dalam memenuhi kebutuhan pokok minimum keluarga. Strategi atau cara untuk memenuhi kebutuhan pokok yang dilakukan oleh buruh antara lain dengan cara berhemat dalam mengatur pola makan, dengan cara berhutang pada keluarga terdekat dan tetangga.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.Teknik Observasi

(32)

dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sitematik gejala-gejala yang diselidiki. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan pengamatan pada saat datang langsung ke lokasi penelitian. Teknik observasi digunakan untuk melakukan pengamatan terhadap kondisi dan aktivitas buruh bongkar muat saat bekerja, istirahat, dan menunggu informasi kedatangan kapal di Pelabuhan Panjang Utara.

2. Teknik Wawancara Terstruktur

Wawancara yang dilakukan adalah wawancara terstruktur, wawancara terstruktur adalah wawancara yang semua pertanyaanya telah dirumuskan sebelumnya dengan cermat secara tertulis (Nasution, 2002:117). Teknik wawancara, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya secara langsung pada responden. Teknik wawancara ini merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data jam kerja buruh bongkar muat, pendapatan tenaga kerja bongkar muat, jumlah tanggungan keluarga buruh bongkar muat, pemenuhan kebutuhan pokok minimum buruh bongkar muat, data tersebut nantinya yang akan diolah dalam penelitian dan dituangkan dalam skripsi.

3. Teknik Dokumentasi

(33)

memperoleh data sekunder yang bersumber dari monografi desa yaitu diantaranya untuk mengetahui data jumlah penduduk, luas wilayah dan data yang menunjang dalam penelitian ini.

4. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis tabel dalam bentuk persentase (%), yang kemudian diinterpretasikan untuk mendapatkan pengertian yang jelas dari data yang diperoleh selanjutnya dideskripsikan secara sitematis dan disimpulkan sebagai laporan hasil penelitian. Untuk menentukan persentase dari data dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

% = x100

N f

Keterangan :

% = Persentase

N = Jumlah Frekuensi

100 = Konstanta (Arief Sukadi Sadiman, 1990:96)

(34)
(35)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dalam penelitian, dan kemudian disusun ke dalam distribusi persentase sederhana lalu dianalisis secara deskriptif, maka dapat disimpulkan mengenai skripsi tentang mengenai Studi Tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Kota Bandar Lampung Tahun2011 sebagai berikut :

1. Jam kerja buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di Kampung baru II Kelurahan Panjang Utara sebanyak (57,89%) jam kerjanya tinggi, yaitu> 35 jam/minggu, dan (42,11%) lainnya mempunyai jam kerja ≤ 35 jam/minggu.

2. Tingkat pendapatan buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang di atas UMR, sebanyak (89.5%) berada pada tingkat pendapatan tinggi yaitu Diatas Upah Minimum Regional Rp.897.600,- dan sebanyak (10,5%) berada pada tingkat pendapatan rendah yaitu dibawah Upah Minimum Regional Rp.897.600,-

3. Hanya sebagian kecil buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang yang memiliki pekerjaan sampingan yaitu sebanyak 7 responden (12,3%).

(36)

5. Tingkat pemenuhan kebutuhan pokok minimum keluarga buruh bongkar muat Pelabuhan Panjang terpenuhi, karena sebanyak 94,74% responden dapat memenuhi kebutuhan pokok minimum keluarga yaitu sebesar Rp.186.250,00 per kapita per bulan, dan 5,26% responden kebutuhan pokok minimum keluarganya tidak terpenuhi.

6. Strategi untuk memenuhi kebutuhan pokok adalah sebanyak 1,75% memilih strategi menghutang ke teman/tetangga, 3,51%memilih strategi menghutang ke warung, dan seluruh responden memilih strategi berhemat dalam mengatur pola makan, dan memanfaatkan bantuan pemerintah.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian maka penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Mengingat jumlah jam kerja sebagai buruh tidak pasti maka sebaiknya para buruh harus memiliki pekerjaan sampingan untuk mendapatkan tambahan pendapatan, pekerjaan sampingan seperti menjual ikan atau menjual sayur.

(37)
(38)

STUDI TENTANG TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM

KELUARGA BURUH BONGKAR MUAT PELABUHAN PANJANG DIKAMPUNG BARU II KELURAHAN PANJANG UTARA

KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011

(Skripsi)

Oleh

DITA LESTARI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(39)
(40)

STUDI TENTANG TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM

KELUARGA BURUH BONGKAR MUAT PELABUHAN PANJANG DIKAMPUNG BARU II KELURAHAN PANJANG UTARA

KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011

Oleh DITA LESTARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Geografi JurusanPendidikanIlmuPengetahuanSosial

FakultasKeguruandanIlmuPendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(41)
(42)

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 2002. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta

Arief Sukadi Sudiman. 1990. Metode dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Erlangga. Jakarta

Andai Yani. http://id.shvoong.com. 7 juli 2011

Anonimus. 2000. Imporving portperformence-1. BalaiPendidikan Dan LatihanPelabuhan Indonesia II. Jakarta

________. 2010. MonografiKelurahanPanjang Utara. Bandar Lampung

________. 2011. http://www.bps.go.id/. 10 April 2012

Bintarto R. 1988. GeografiSosial. UP Spring. Jogjakarta

CholidNarbuko. 2007. Metode Penelitian. Bumi Aksara. Jakarta

Daldjoeni.1997.Masalah Penduduk Dalam Angka. Alumni. Bandung

________. 1988. Pokok-Pokok Geografi Manusia. Alumni. Bandung

Darwan Prints. 2000.HukumKetenagakerjaanIndonesia.PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.

Efendi Arianto. http://strategika.wordpress.com. 7 juli 2011

Emil Salim. 1994. Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan. Inti Indayu Nasional. Jakarta

Endang Kusman. http://www.endangkusman.com. 5 april 2011

Faud Ihsan. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta

Godam. http://www.wikipedia.org. 05 april 2011

Libertus S.Pane. 2009. The Winners Attitudes 21 Prinsip Membangun Semangat Dan Meraih Keberhasilan Dalam Dunia Kerja. Libri. Jakarta

(43)

Lulu Husni.2000.Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Malahayati 2010. ImThe Boss. GalangPress.Yogyakarta

Masri Singarimbun.1995. Metode Penelitian Survey. LP3ES Indonesia. Jakarta

Mohammad Ali.1984. PenelitianKependidikanDasardanStrategi.Aksara. Bandung. Moh. Nazir.1988. Metode Penelitian. Narsito Bandung

MulyantoSumardidan Hans Dieter Ever.1985.

SumberPendapatanKebutuhanPokokdanPerilakuMenyimpang.CV. Rajawali. Jakarta

Nasution. 2002. Metode Research.BumiAksara. Jakarta

Nursid Sumaatmadja.1988.Studi

GeografiSuatuPendekatandanAnalisaKeruangan.Alumni.Bandung

Payaman J. Simanjutak. 2001. EkonomiSumberDayaManusia. FakultasEkonomi, Universitas Indonesia. Jakarta

RirinWahyuNingsih.

2011.EtosKerjaRumahTanggaMiskinDalamMempertahankanKehidupanSosialEkonomi Di DesaSukoAnyarKecamatan Pakis Kabupaten Malang. Skripsi. Universitas Negeri Malang. Malang

Salvicion dan Ara Celis.http://www.wikipedia.org. 5 April 201

Sediono M.P Tjondronegoro. 2001. Sumber Daya Agraria. Akatiga. Bandung

Sita Dhini.2009.Strategi Bertahan Buruh Kontrak Dalam Memenuhi Kebutuhan Pokok. Skripsi. Universitas Sumatera Utara. Medan

Subarjo. 2004. Meteorologi Dan Klimatologi. Buku Ajar. Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Bandar Lampung

Suharsimi Arikunto.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta

Suharyono. 1994. Pengantar Filsafat Geografi. Buku Ajar. Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. Jakarta

Totok Mardikanto. 1990. Pembangunan Pertanian. PT. Tri Tungal Fajar. Jakarta

(44)

Ubaydillah, AN. http//www.e-psikologi.com. 8 April 2011

(45)

Judul Sripsi : STUDI TENTANG TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN POKOK MINIMUM KELUARGA BURUH BONGKAR MUAT PELABUHAN PANJANG DI KAMPUNG BARU II KELURAHAN PANJANG UTARA KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2011

Nama Mahasiswa : DITA LESTARI

No. Pokok Mahasiswa : 0713034023

Jurusan : Pendidikan IPS

Program Studi : Pendidikan Geografi

Fakultas : KeguruandanIlmuPendidikan

MENYETUJUI

1.KomisiPembimbing

PembimbingUtama, PembimbingPembantu,

Drs. Budiyono, M.S. Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si.

NIP 19521022 198103 1 003 NIP 19570912 198503 2 002

2. Mengetahui

KetuaJurusanPendidikan Ketua Program Sudi

IlmuPengetahuanSosial PendidikanGeografi

Drs. BuchoriAsyik, M.Si. Drs. Zulkarnain, M.Si.

(46)

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Ketua

:

Drs. Budiyono, M.S.

………

Sekretaris

:

Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si.

………

Penguji

Bukan Pembimbing:

Drs. Hi. Sudarmi, M.Si.

………

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si.

NIP 19600315 198503 1 003

(47)
(48)

MOTTO

“ Jadikanlah Sabar dan Shalat Sebagai Penolongmu”

(Q.S Al-Baqarah : 153)

“ Jangan pernah takut pada hal yang belum terjadi, karena ketakutanmu hanya akan

menghambat keberhasilanmu, berpikirlah positif, usaha yang maksimal dan serahkan

semua pada Allah swt.”

(49)
(50)

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Dita Lestari

NPM : 0713034023

Program Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Pendidikan IPS

Alamat : Jl. Bahari Gg. Selat Gasfar I Kp. Baru I No:39 Kelurahan Panjang Utara

Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

BandarLampung, Maret 2012

Yang membuat pernyataan,

(51)
(52)

PERSEMBAHAN

Sujud syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

ridho dan karunianya padaku

Dengan mengucap “Al-Hamdulillahi rabbil ’Alamiin”, kupersembahkan karyaku ini dengan

kesederhanaan, ketulusan, kerendahan hati, dan perjuanganku sebagai tanda bukti cinta

kasihku kepada :

Bapak dan Ibu tercinta

yang telah ikhlas dan sabar membesarkanku, mendidikku dan selalu mendo’akanku.

Terima kasih atas Kasih Sayang dan Do’a yang tulus yang selalu tercurah

untuk menanti kelulusanku.

(53)
(54)

RIWAYAT HIDUP

Dita Lestari dilahirkan di Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota

Bandar Lampung pada tanggal 9 Juni 1989, anak pertama dari tiga bersaudara

pasangan Bapak Drs Nyuwito dan Ibu Warni.

Pendidikan formal yang telah ditempuh yakni Pendidikan kanak-kanak di TK Setia Kawan

Panjang, Pendidikan Dasar di SDN 1 Panjang Utara tamat pada tahun 2001, Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama (SMP) di SMP Persiapan Panjang tamat pada tahun 2004, dan Sekolah

Menengah Atas (SMA) di SMAN 6 Bandar Lampung tamat pada tahun 2007.

Tahun 2007 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan IPS Program Studi Pendidikan Geografi melalui jalur

SPMB. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) fisik, Kuliah Kerja Lapangan

(KKL) manusia, dan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) terpadu di Gunung Bromo, Bali dan

Yogyakarta, kemudian melaksanakan Program Pengalaman Lapangan di SMA Negeri 6 Bandar

(55)
(56)

SANWACANA

Assalamu’alaikum wr.wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Studi Tentang

Tingkat PemenuhanKebutuhan Pokok Minimum Keluarga Buruh Bongkar Muat Pelabuhan

Panjang DiKampung Baru II Kelurahan Panjang UtaraKota Bandar Lampung Tahun 2011”.

Sholawat seiring salam selalu tercurah kepada tauladan terbaik Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga, para sahabat dan insya Allah kita sebagai umatnya.

Penulis menyadari bahwa isi yang tersaji dalam skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini

disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Skripsi ini dapat

terselesaikan berkat bimbingan, arahan, pemikiran, saran, nasehat serta kesabaran dari Bapak

Drs. Budiyono, M.S. selaku Pembimbing Utama dan Ibu Dra. Hj. Nani Suwarni, M.Si. selaku

Pembimbing Pembantu serta Bapak Drs. H. Sudarmi, M.Si. selaku Dosen Penguji.

Dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung;

2. Para pembantu Dekan FKIP Unila yaitu Dr. M. Thoha B.S Jaya, M.S. (Pembantu Dekan I),

Drs. Arwin Ahmad, M.Si. (Pembantu Dekan II), Drs. Iskandarsyah, M.H. (Pembantu Dekan

(57)

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Terimakasih atas izin

pelayanan administrasi yang telah diberikan;

4. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung terimakasih atas saran maupun kritik yang telah diberikan dalam

penyusunan skripsi ini;

5. Bapak Drs. Rosana, M.Si. selaku Pembimbing Akademik (PA), yang selama ini telah

banyak memberi bimbingan, arahan bagi penulisan skripsi ini;

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

7. Bapak Doso Agung selaku General Meneger Pelindo II (Persero) Cabang Panjang yang telah

memberikan penelitian dan memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam

penelitian ini;

8. Bapak M Supriyadi, S.Sos selaku Kepala Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota

Bandar Lampung yang telah memberikan izin penelitian dan memberikan

keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian ini;

9. Teman-teman Geografi angkatan 2007 serta kakak-kakak tingkatku dan adik-adik tingkatku

terimakasih untuk dukungan, bantuan dan kebersamaannya selama di kampus tercinta ini,

semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan terbaik dari Allah SWT.

(58)

Penulis

(59)

Gambar

Tabel 2. Umur, Tingkat Pendidikan, Jumlah Anak, Jam Kerja, dan Upah Sebagian Buruh Bongkar Muat Pelabuhan Panjang di Kampung Baru II Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Tahun 2011
Tabel 3. Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Panjang Kelurahan Panjang Utara Kecamatan Panjang Kota Bandar Lampung Perkapita Pertahun Tahun 2011

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proporsi pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh di PT Gula Putih Mataram terhadap pendapatan total rumah tangga

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proporsi pendapatan ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh di PT Gula Putih Mataram terhadap pendapatan total rumah tangga

pekerjaan yang diperoleh saat ini, karena buruh gendong merasa tidak memiliki.. keahlian lain selain bekerja sebagai

Penelitian tentang strategi bertahan hidup keluarga buruh harian kebun yang hidup dalam kemiskinan ini sejalan dengan penelitian relevan yang sebelumnya dilakukan

a) Pertemuan singkat (10 sampai 15 menit) yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai. b) Pertemuan ini dihadiri semua orang yang akan bekerja atau melaksanakan pengawasan