• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM USAHA PT.PLN MEMASARKAN PRODUK LISTRIK PRABAYAR PADA PT.PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM USAHA PT.PLN MEMASARKAN PRODUK LISTRIK PRABAYAR PADA PT.PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

MEMASARKAN PRODUK LISTRIK PRABAYAR PADA PT.PLN

(Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH AREA PELAYANAN DAN

JARINGAN SURAKARTA

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat - Syarat Mencapai Sebutan Ahli

Madya Pada Program Diploma III Manajemen Pemasaran

Disusun oleh :

ZULHAM ARIFIN

F3208169

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMAN PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

HALAMAN PESETUJUAN

Tugas Akhir dengan Judul :

“PENERAPAN

BAURAN

PROMOSI

DALAM

USAHA

PT.PLN

MEMASARKAN PRODUK LISTRIK PRABAYAR PADA PT.PLN

(Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH AREA PELAYANAN DAN

JARINGAN SURAKARTA”

Surakarta, 21 Juni 2011

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

(3)

commit to user

Tugas Akhir dengan Judul :

“PENERAPAN

BAURAN

PROMOSI

DALAM

USAHA

PT.PLN

MEMASARKAN PRODUK LISTRIK PRABAYAR PADA PT.PLN

(Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH AREA PELAYANAN DAN

JARINGAN SURAKARTA”

Telah disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Program Studi Diploma III

Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Surakarta, 5 Juli 2011

Tim Penguji Tugas Akhir

Drs. Wiyono, MM __________________

NIP. 19550505 198503 1002

Penguji

Drs. Djoko Purwanto, MBA __________________

(4)

commit to user

v

Apabila ada suatu masalah hadapilah dan jangan

berbalik arah, karena suatu permasalahan adalah

lahan untuk kita menimba suatu pengalaman.

v

Jika kita beriman dan bertaqwa, percayalah Allah

senantiasa berada disamping kita dan akan

menunjukkan jalan terbaik untuk kita semua.

v

Jadilah diri sendiri dan pandai-pandailah membaca

situasi.

(5)

commit to user

Dengan sepenuh cinta dan rasa hormat, sebuah karya ini

kupersembahkan kepada :

1. Ibu dan alm. Ayah tercinta yang selalu memberikan semua

yang terbaik dalam hidupku.

2. Kakak dan Adikku yang membantu aku membahagiakan hati

Ibu.

3. Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing Program Diploma III

Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta yang

kubanggakan.

5. Sahabat dan teman – temanku semua, yang tak bisa

kusebutkan satu-persatu.

(6)

commit to user

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

segala karunia, hidayah dan rahmatnya kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “PENERAPAN BAURAN

PROMOSI DALAM USAHA PT.PLN MEMASARKAN PRODUK LISTRIK

PRABAYAR PADA PT.PLN (Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH

AREA PELAYANAN DAN JARINGAN SURAKARTA”. Penelitian ini

dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

yang disebut Ahli Madya pada program Diploma III Manajemen

Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari

kata sempurna, dikarenakan keterbatasan waktu, pengetahuan dan

pengalaman dari penulis. Dalam penyusunan penelitian Tugas Akhir ini

penulis tidak lepas mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Oleh karena itu pada

kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar

- besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(7)

commit to user

Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Surakarta serta Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang telah

memberikan pengarahan, dorongan, waktu dan perhatian serta

motivasi untuk penulis dalam pembuatan dan penyelesaian Tugas

Akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya dosen yang

telah membekali ilmu pengetahuan pada penulis beserta staff

karyawan lain yang telah memberikan bantuan sehingga

memudahkan penulis dalam pembelajaran.

5. FX. Sumarno selaku ASMAN SDM & ADMINISTRASI PT.PLN APJ

Surakarta yang telah memberikan pengarahan dan izin kepada

penulis untuk magang kerja.

6. Staff dan karyawan PT.PLN (Persero) APJ Surakarta yang telah

membimbing dan membantu.

Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua yang membacanya,

khususnya bagi kemajuan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Surakarta, 5 Juli 2011

(8)

commit to user

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

i

ABSTRAK ...

ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitian ... 6

F. Analisis Data ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI ... 10

1. Pengertian Pemasaran ... 10

(9)

commit to user

4. Pengertian Bauran Promosi ... 20

B. KERANGKA PEMIKIRAN ... 29

BAB III PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan Listrik Negara ... 31

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan ... 31

2. PT.PLN (Persero) APJ Surakarta ... 36

3. Lokasi Perusahaan... 37

4. Visi, Misi dan Tujuan ... 37

5. Logo PT.PLN ... 39

6. Lingkup PT.PLN APJ Surakarta ... 40

7. Struktur Organisasi dan Job Description ... 41

8. Jam Kerja Karyawan PT.PLN APJ Surakarta ... 47

9. Bidang Usaha PT.PLN ... 47

10. Unit Pelayanan ... 48

11. Tugas dan Fungsi PLN ... 50

12. Produk atau Layanan Baru PLN ... 51

B. Laporan Magang Kerja ... 54

C. Pembahasan ... 57

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ... 64

B. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(10)

commit to user

[image:10.595.168.435.241.498.2]
(11)
[image:11.595.166.435.240.495.2]

commit to user

(12)

ABSTRAK

PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM USAHA PT.PLN

MEMASARKAN PRODUK LISTRIK PRABAYAR PADA PT.PLN (Persero)

DISTRIBUSI JAWA TENGAH AREA PELAYANAN DAN JARINGAN

SURAKARTA

ZULHAM ARIFIN

F3208169

Tugas Akhir yang dipilih penulis diatas memuat tentang salah satu alur

dalam dunia pemasaran yaitu mengenai bauran promosi dalam usaha

sebuah perusahaan untuk memasarkan suatu produk baru. Sehingga dapat

ditarik kesimpulan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

bauran promosi apa sajakah yang digunakan PT.PLN (Persero) APJ

Surakarta dalam memasarkan produk baru untuk menarik minat banyak

pelanggan.

Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode

pengumpulan data dengan cara pengamatan (observasi), wawancara

(interview), dan studi pustaka serta pengumpulan data yang dipergunakan

adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis data dengan

menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu suatu metode yang digunakan

untuk menggambarkan dan menceritakan suatu keadaan, situasi yang terjadi

pada suatu objek yang sedang diteliti sesuai dengan kenyataan.

Penelitian ini dilakukan pada PT.PLN (Persero) APJ Surakarta yang

terletak di

Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.468 Surakarta. Didalam

pemasarannya PT.PLN (Persero) APJ Surakarta menerapkan strategi bauran

pemasaran yang mencakup 4P, yaitu produk (product), harga (price), promosi

(promotion) dan distribusi (place). Dan perusahaan harus bisa menarik minat

pelanggan yang sebelumnya sudah memakai produk listrik pasca bayar

untuk berpindah ke produk baru yaitu listrik prabayar.

Berdasarakan hasil penelitian ini, kesimpulan yang di dapat adalah

PT.PLN (Persero) APJ Surakarta menggunakan empat bauran promosi yaitu

periklanan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan pemasaran

langsung (direct marketing). Sedangkan saran yang dapat dikemukakan oleh

penulis adalah agar perusahaan lebih banyak lagi dalam merekrut perantara,

agar kebutuhan perusahaan tentang meteran prabayar tidak menjadi

masalah utama lagi bagi perusahaan dan permintaan pelanggan dapat

terpenuhi dengan baik.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam suatu perusahaan atau badan usaha tidak akan lepas

dari kegiatan promosi. Dan untuk mencapai tujuan dari promosi

tersebut, perusahaan atau badan usaha mempergunakan kegiatan

strategi promosi pemasaran produk-produk yang dihasilkannya guna

mempertahankan atau meningkatkan kinerja perusahaan. Agar

perusahaan tidak mengalami kerugian yang besar terutama yang

menyangkut bidang pemasaran produk-produknya.

Strategi promosi pemasaran adalah salah satu unsur dari

manajemen pemasaran yang penting untuk diperhatikan, karena

penerapan strategi yang baik akan memiliki timbal balik yang baik juga

bagi peningkatan laba perusahaan. Dan menjadikan produk yang

dihasilkan dapat dikenal dan diketahui oleh konsumen yang

diharapkan. Sehingga dengan kondisi seperti itu, suatu perusahaan

akan lebih mudah dan terbantu dalam usahanya untuk mencapai

tujuan yang diterapkan.Strategi promosi merupakan salah satu faktor

(14)

penjualan. Untuk menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat,

menuntut

Setiap perusahaan meningkatkan promosi produknya kepada

konsumen. Salah satu cara yang dilakukan agar produk yang di

tawarkan perusahaan dapat dikenal konsumen, maka perlu dilakukan

strategi pelaksanaan promosi yang tepat. Strategi pelaksanaan

promosi merupakan langkah-langkah yang secara berurutan dari awal

sampai akhir dalam proses mempromosikan suatu produk, yaitu

melalui periklanan yang kemudian diikuti dengan kegiatan promosi

lainnya,diantarannya personal selling, promosi penjualan, dan

publisitas.

Terkait dari pernyataan tersebut, PT PLN (Persero) adalah

perusahaan yang bergerak dibidang jasa penyaluran aliran listrik bagi

masyarakat ataupun pelanggan. Dalam usaha penjualanya PT PLN

(Persero) tidak lepas dari kegiatan pelaksanaan strategi promosi.

Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui

strategi dan pelaksanaan promosi yang di gunakan dalam

meningkatkan volume penjualan pada PT PLN (Persero). Tipe

penelitian dalam tugas akhir ini adalah penelitian Diskriptif. Jenis data

yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Sedangkan

(15)

wawancara secara langsung dengan pihak perusahaan. Hasil dari

penelitian yang telah dilakukan adalah bahwa dalam merencanakan

suatu strategi pelaksanaan promosi PT PLN (Persero) mempunyai

beberapa tahapan diantaranya, perencanaan strategi yang terdiri dari

strategi promosi dan strategi personal selling yang kemudian diikuti

dengan pelaksanaan strategi promosi yang terdiri dari periklanan

(spanduk,

billboard,

dan

televisi),

personal

selling

(pameran,standmall), promosi penjualan (pembagian brosur, mobil

promo), publisitas (sponsor dalam kegiatan olahraga)

Dengan uraian tersebut penulis bermaksud melakukan kajian

dengan judul

” PENERAPAN BAURAN PROMOSI DALAM USAHA PT.PLN

MEMASARKAN PRODUK LISTRIK PRABAYAR PADA PT.PLN

(Persero) DISTRIBUSI JAWA TENGAH AREA PELAYANAN DAN

(16)

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut maka perumusan masalah

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bauran promosi dan media promosi apa saja yang digunakan oleh

PT.PLN (Persero) APJ Surakarta dalam meningkatkan jumlah

pelanggan Listrik Prabayar?

2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi PT.PLN (Persero) APJ

Surakarta dalam mempromosikan produk Listrik Prabayar.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk Mengetahui bauran promosi dan media promosi apa saja

yang digunakan oleh PT.PLN (Persero) APJ Surakarta dalam

meningkatkan jumlah pelanggan Listrik Prabayar

2. Untuk Mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapai

PT.PLN (Persero) APJ Surakarta dalam mempromosikan produk

(17)

D. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi PT PLN (Persero)

Dapat digunakan untuk bahan pertimbangan dan masukan dalam

meningkatkan kualitas strategi promosi dalam kaitannya mencapai

hasil yang memuaskan bagi perusahaan.

2. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang strategi

promosi yang dilakukan oleh sebuah perusahaan jasa dan dalam

menerapkan ilmu yang telah diperoleh dalam perkuliahan.

3. Bagi Pembaca

Dapat menjadi sumber informasi dan masukan yang dapat

digunakan dalam penelitian-penelitian selanjutnya. Serta dapat

(18)

E. METODE PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan desain kasus yang dilakukan untuk menjawab

permasalahan yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah.

2. Objek Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di PT PLN (persero) Area

Pelayanan Dan Jaringan (APJ) Surakarta yang beralamat di

Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.468 Surakarta. Alasan dipilihnya lokasi

perusahaan tersebut karena perusahaan tersebut merupakan

perusahaan

yang

menggunakan

strategi

promosi

untuk

memperkenalkan produk barunya. Selain itu perusahaan ini

memberikan ijin kepada peneliti untuk mengambil data–data yang

dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas akhir.

3. Sumber dan Jenis Data

a. Data Primer

Data Penelitian diperoleh secara langsung dari sumbernya,

(19)

primer juga didapatkan langsung dari narasumber yang merupakan

karyawan PT.PLN (Persero) itu sendiri.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media

perantara dari perpustakaan perusaahan yang berkaitan mengenai

gambaran umum perusahaan dan sumber-sumber pustaka

berkaitan dengan penelitian ini.

4. Tekhnik Pengumpulan Data yang Digunakan Dalam Penelitian

Ini :

a. Studi Pustaka

Studi Pustaka yaitu mempelajari buku-buku referensi

yang berhubungan dengan masalah untuk mendapatkan data

yang akan digunakan sebagai landasan dalam membahas

kenyataan

yang

ditemui

dalam

penelitian

dan

mempertanggungjawabkan

evaluasi

dalam

pembahasan

masalah yang sedang diamati.

b. Observasi

Observasi yaitu metode pengumpulan data dimana

[image:19.595.141.514.224.592.2]
(20)

selama penelitian. Metode ini dilakukan dengan mengamati

langsung obbjek penelititan yang ada di PT PLN (Persero) APJ

Surakarta, untuk memberikan gambaran yang sesungguhnya

dari objek yang diteliti.

c. Wawancara

Wawancara merupakan tekhnik pengambilan data

dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung kepada

narasumber.

Dilakukan

terhadap

pengelola

dan

staff

perusahaan yang berhubungan dengan objek yang diteliti.

F. ANALISIS DATA

Model yang akan dilakukan dalam penelitian tugas akhir ini

adalah pembahasan deskriptif kualitatif, yaitu analisis yang tidak

memerlukan perhitungan statistik. Pada bagian ini akan dilakukan

analisis terhadap penerapan promosi yang dilakukan oleh PT.PLN

(Persero) APJ Surakarta dalam meningkatkan jumlah pelanggan Listrik

Prabayar.

Jadi dalam analisis ini, penulis tidak memperlukan data-data

statistik atau data yang diambil dari responden. Karena sumber dan

bahan yang dianalisa terdapat didalam perusahaan ini sendiri. Penulis

(21)

kemudian akan dilengkapi dengan menggunakan sumber-sumber

sekunder yaitu buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang akan

(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. PENGERTIAN PEMASARAN

Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang

sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan

yang

dilakukan

untuk

mempertahankan

kelangsungan

hidup

perusahaan, melakukan perkembangan terhadap perusahaan dan

untuk pencapaian tujuan perusahaan dalam memperoleh laba.

Masyarakat awam pada umumnya seringkali menyamakan pemasaran

dengan penjualan. Pandangan ini terlalu sempit karena penjualan

hanya satu dari beberapa aspek yang ada pada pemasaran.

Pemasaran berusaha mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan

konsumen pasar sasarannya serta bagaimana memuaskan mereka

melalui proses pertukaran dengan tetap memperhatikan semua pihak

dan tujuan yang terkait dengan kepentingan perusahaan.

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok

(23)

mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan

mendapatkan laba. (Swastha dan Irawan, 1999)

Sedangkan

pemasaran

menurut

(American

Marketing

Association dalam Lamb dkk, 2001) adalah suatu proses perencanaan

dan menjalankan konsep, harga, promosi, dan distribusi sejumlah ide,

barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang mampu

memuaskan tujuan individu dan organisasi

Dari definisi para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu

dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui

penciptaan,penawaran dan pertukaran (nilai) produk dengan pihak

lain, dimana hal ini juga diharapkan mampu memberikan kepuasan

konsumennya.

2. PENGERTIAN PEMASARAN JASA

Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang

sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain

diakibatkan oleh pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya,

juga disebabkan oleh munculnya jenis jasa baru, sebagai akibat dari

tuntutan dan perkembangan teknologi. Dipandang dari konteks

(24)

dengan meningkatnya intensitas pemasaran lintas negara serta

terjadinya aliansi berbagai penyedia jasa di dunia. Perkembangan

tersebut pada akhirnya mampu memberikan tekanan yang kuat

terhadap perombakan regulasi, khususnya pengenduran proteksi dan

pemanfaatan teknologi baru yang secara langsung akan berdampak

kepada menguatnya kompetisi dalam industri (Lovelock, 2004 : 2).

Kondisi ini secara langsung menghadapkan para pelaku bisnis kepada

permasalahan persaingan usaha yang semakin tinggi. Mereka dituntut

untuk mampu mengidentifikasikan bentuk persaingan yang akan

dihadapi, menetapkan berbagai standar kinerjanya serta mengenali

secara baik para pesaingnya. Dinamika yang terjadi pada sektor jasa

terlihat dari perkembangan berbagai industri seperti perbankan,

asuransi, penerbangan, telekomunikasi, retail, konsultan dan

pengacara. Selain itu terlihat juga dari maraknya organisasi nirlaba

seperti LSM, lembaga pemerintah, rumah sakit, perguruan tinggi yang

kini semakin menyadari perlunya peningkatan orientasi kepada

pelanggan atau konsumen.

Perusahaan manufaktur kini juga telah menyadari perlunya

elemen jasa pada produknya sebagai upaya peningkatan competitive

advantage bisnisnya (Hurriyati, 2005: 41). Implikasi penting dari

(25)

diperlukan manajemen pemasaran jasa yang berbeda dibandingkan

dengan pemasaran tradisional (barang).

Zeithaml and Bitner (2003 : 319) menyatakan bahwa

pemasaran jasa adalah mengenai janji-janji, janji yang dibuat kepada

pelanggan dan harus dijaga.

a. Pengertian Jasa

Jasa adalah semua tindakan atau kegiatan yang dapat

ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lainnya yang tidak berwujud

dan tidak menyebabkan kepemilikan apapun. Beberapa hal berikut

merupakan karakteristik dari jasa, yaitu intangible atau tidak terlihat.

Tidak terpisahkan, antara jasa yang disediakan dengan penyedia jasa.

Kemudian bervariasi, dalam hal ini adalah standar nilai dari suatu jasa

terhadap pelanggan adalah berbeda-beda. Dan yang terakhir adalah

Mudah lenyap, karena jasa hanya ada ketika proses transaksi antara

penyedia jasa dan pelanggan berlangsung. Setelah itu jasa akan

hilang. Berbeda halnya dengan produk yang dapat dimiliki setelah

transaksi terjadi. Kualitas jasa atau layanan merupakan tingkat

kesenjangan antara harapan atau keinginan pelanggan dengan

(26)

Kotler and Keller (2006 : 372) mengemukakan pengertian jasa

(service) sebagai berikut: “A service is any act or performance that one

party can offer to another that is essentially intangible and does not

result in the ownership of anything. Its production may or may not be

tied to a physical product.” (Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja

yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip

tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan.

Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik).

Selanjutnya Stanton (2002 : 537) mengemukakan definisi jasa

sebagai berikut:

“Services are identifiable, intangible activities that are the main object

of a transaction designed to provide want-satisfaction to customers. By

this definition we exclude supplementary services that support the sale

of goods or other services.”

Zeithaml and Bitner (2003 : 3) mengemukakan definisi jasa

sebagai berikut: Include all economic activities whose output is not a

physical product or construction, is generally consumed at the time it is

produced, and provided added value in forms (such as convenience,

amusement, timeliness, comfort, or health) that are essentially

(27)

seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam

pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan,

memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi

pembeli pertamanya).

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka jasa pada

dasarnya adalah sesuatu yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. suatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan

konsumen

2. proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan

bantuan suatu produk fisik

3. jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan

4. terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa

b. Karakteristik Jasa

Menurut Zeithaml and Bitner (2003 : 20), jasa memiliki empat

ciri utama yang sangat mempengaruhi rancangan program

(28)

1. Tidak Berwujud

Hal ini menyebabkan konsumen tidak dapat melihat, mencium,

meraba, mendengar dan merasakan hasilnya sebelum mereka

membelinya. Untuk mengurangi ketidakpastian, konsumen akan

mencari informasi tentang jasa tersebut, seperti lokasi perusahaan,

para penyedia dan penyalur jasa, peralatan dan alat komunikasi yang

digunakan serta harga produk jasa tersebut. Beberapa hal yang dapat

dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kepercayaan calon

konsumen, yaitu sebagai berikut:

a. Meningkatkan visualisasi jasa yang tidak berwujud,

b. Menekankan padamanfaat yang diperoleh,

c. Menciptakan suatu nama merek (brand name) bagi jasa, atau

d. Memakai nama orang terkenal untuk meningkatkan kepercayaan

konsumen

2. Tidak Terpisahkan (inseparability)

Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, yaitu perusahaan

jasa yang menghasilkannya. Jasa diproduksi dan dikonsumsi pada

saat bersamaan. Jika konsumen membeli suatu jasa maka ia akan

(29)

sehingga penjualan jasa lebih diutamakan untuk penjualan langsung

dengan skala operasi terbatas. Untuk mengatasi masalah ini,

perusahaan dapat menggunakan strategi-strategi, seperti bekerja

dalam kelompok yang lebih besar, bekerja lebih cepat, serta melatih

pemberi jasa supaya mereka mampu membina kepercayaan

konsumen.

3. Bervariasi (variability)

Jasa yang diberikan sering kali berubah-ubah tergantung siapa

yang menyajikannya, kapan dan dimana penyajian jasa tersebut

dilakukan. Ini mengakibatkan sulitnya menjaga kualitas jasa

berdasarkan suatu standar. Untuk mengatasi hal tersebut, perusahaan

dapat menggunakan tiga pendekatan dalam pengendalian kualitasnya,

yaitu sebagai berikut:

a. Melakukan investasi dalam seleksi dan pelatihan personil yang baik

b. Melakukan standarisasi proses produksi jasa.

c. Memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan

keluhan,survei pelanggan, dan comparison shopping, sehingga

(30)

4. Mudah Musnah (perishability)

Jasa tidak dapat disimpan sehingga tidak dapat dijual pada

masa yang akan datang. Keadaan mudah musnah ini bukanlah suatu

masalah jika permintaannya stabil, karena mudah untuk melakukan

persiapan pelayanan sebelumnya. Jika permintaan berfluktuasi, maka

perusahaan akan menghadapi masalah yang sulit dalam melakukan

persiapan pelayanannya. Untuk itu perlu dilakukan perencanaan

produk, penetapan harga, serta program promosi yang tepat untuk

mengantisipasi ketidaksesuaian antara permintaan dan penawaran

jasa.

Produk yang dihasilkan di bidang jasa sangat berbeda dengan

produk dalam bentuk fisik. Perbedaan antara produk dan jasa

menyebabkan strategi pemasaran yang digunakan juga berbeda.

Pemasaran jasa akan menghadapi tantangan. Tantangan ini

berhubungan dengan pemahaman mengenai keinginan dan harapan

konsumen terhadap jasa yang ditawarkan, menawarkan jasa yang

tidak nyata menjadi nyata, dan memenuhi janji kepada pelanggan

3. Pengertian Bauran Pemasaran

Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan yang

(31)

di perusahaan tersebut. Setiap perusahaan menggunakan sejumlah

alat untuk mendapat respon dari konsumen kegiatan pemasaran yang

dilakukan oleh perusahaan. Salah satu alat yang digunakan

perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran adalah dengan

menggunakan bauran pemasaran. Berikut ini adalah beberapa definisi

mengenai bauran pemasaran yang penulis kutip dari para ahli.

Kotler

(1999)

merumuskan

bauran

pemasaran

ialah

serangkaian variabel pemasaran terkendali yang dipakai oleh

perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki

perusahaan dari pasar sasarannya.

Sedangkan menurut Lamb dkk (2001) menjelaskan bahwa

bauran pemasaran mengacu pada paduan strategi produk, distribusi,

promosi, dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang

untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar

yangdituju.

Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam empat variabel

tersebut yaitu :

a. Produk

Produk ialah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan

(32)

b. Harga

Harga adalah apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk

mendapatkan suatu produk. (Lamb dkk, 2001)

c. Distribusi

Strategi distribusi berkaitan dengan upaya membuat produk

tersedia kapan dan dimana konsumen membutuhkannya. (Lamb

dkk, 2001)

d. Promosi

Menurut kotler (1999) promosi merupakan berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menonjolkan keistimewaan

prosuknya dan membujuk konsumen sasaran agar membelinya.

Dari definisi para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

bauran pemasaran merupakan kombinasi dari empat variabel atau

kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan,

yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi

yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasarannya.

4. Pengertian Bauran Promosi (Promotion Mix)

Bauran promosi merupakan kombinasi dari alat promosi yang

(33)

organisasi secara keseluruhan. Alat promosi tersebut terdiri dari empat

cara komunikasi utama :

a. Periklanan

Periklanan atau Promosi (Advertising) adalah suatu bentuk

komunikasi yang ditujukan untuk mengajak orang yang melihat,

membaca atau mendengarnya untuk melakukan sesuatu. Promosi

biasanya mencakup nama produk atau layanan dan bagaimana

produk dan layanan itu bisa bermanfaat bagi pembeli, untuk mengajak

calon pembeli potensial untuk membeli atau mengkonsumsi produk

tertentu. Promosi atau pengiklanan modern berkembang bersamaan

dengan berkembangnya produksi masal pada pertengahan abad ke 19

dan awal abad ke 20.

Sedangkan menurut Mc. Daniel (2001) periklanan merupakan

komunikasi bukan pribadi satu arah mengenai sebuah produk atau

organisasi yang dibayar oleh seorang pemasar.

Media periklanan

merupakan

saluran

yang

digunakan

pemasang iklan dalam berkomunikasi dengan pasar sasaran. Media

periklanan utama meliputi : koran/surat kabar, televisi, surat langsung,

(34)

Periklanan dilakukan melalui berbagai macam media untuk

menyampaikan pesan kepada konsumen. PT.PLN APJ Surakarta

berusaha memilih media iklan yang cocok untuk produk yang akan

diiklankan, dan memilih berbagai media iklan sebagai berikut:

1. Surat kabar/Koran

Surat kabar merupakan salah satu media massa yang

berperan penting dalam pendistribusian informasi kepada

khalayak. Selain karena kontennya yang faktual, penerbitan surat

kabar juga terjadi secara periodik sehingga masyarakat akan

lebih mudah untuk mengakses

2. Radio

Media radio cocok untuk menjangkau semua elemen

masyarakat. Selain cocok, media massa ini tetap bertahan di

zaman yang modern ini. Walaupun telah banyak media massa

yang sangat canggih cara pengoperasiannya.

3. Brosur

Brosur adalah cara terbaik untuk menjelaskan dan

mempromosikan perusahaan atau produk kepada konsumen

(35)

membuat citra perusahaan atau produk semakin bonafid dimata

konsumen dan selalu dikenang

4. Poster

Poster adalah gambar pada selembar kertas berukuran

besar yang digantung atau ditempel di dinding atau permukaan

lain. Poster merupakan salah satu alat untuk mengiklankan

sesuatu, sebagai alat propaganda, serta maksud-maksud lain

untuk menyampaikan berbagai pesan kepada pelanggan

mengenai listrik prabayar.

5. Media iklan luar ruang

Media iklan luar ruang adalah media iklan yang mana iklan

itu ditempatkan di luar area dari perusahaan itu sendiri dengan

maksud agar semakin banyak konsumen yang akan melihat iklan

itu. Misalkan sebuah iklan yang ditempatkan dibeberapa ruas

jalan utama sebuah kota, alasan ini dipilih karena iklan akan

mudah untuk dilihat oleh pelanggan mengingat banyaknya

(36)

6. Web site

Website adalah halaman informasi yang disediakan melalui

jalur internet sehingga bisa diakses di seluruh dunia selama

terkoneksi dengan jaringan internet.

b. Promosi Penjualan

Promosi penjualan adalah bentuk persuasif langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang

pembelian produk dengan segera dan meningkatkan jumlah barang

yang dibeli pelanggan. Melalui promosi penjualan, perusahaan dapat

menarik pelanggan baru, mempengaruhi pelanggannya untuk

mencoba produk baru, mendorong pelanggan membeli lebih banyak,

menyerang aktivitas promosi pesaing, meningkatkan impulse buying

(pembelian tanpa rencana sebelumnya), atau mengupayakan kerja

sama yang lebih erat dengan pengecer.

Tujuan promosi penjualan yang ditetapkan oleh konsumen

mencakup mendorong pembelian dalam unti yang lebih besar,

membangun percobaan diantara bukan pemakai, dan menjauhkan

orang yang sering berganti merek dari pesaing. Untuk wiraniaga,

(37)

lebih banyak calon pelanggan, dan mendorong penjualan diluar

musim.

Promosi penjualan dapat ditujukan pada tiga khalayak :

1. Konsumen

Alat-alat promosi penjualan untuk konsumen adalah potongan

harga. Potongan harga adalah pengurangan harga produk dari

harga normal dalam periode tertentu.

2. Supplier

Alat-alat promosi penjualan bagi supplier yaitu barang-barang

gratis, dan periklanan bersama. Yang dimaksud dengan

barang-barang gratis adalah barang-barang-barang-barang yang dapat dijadikan sebagai

alat untuk promosi yang diberikan secara cuma-cuma kepada pihak

lain, misal kalender yang didalamnya dimuat nama perusahaan

dan juga nama pihak perantara.

3. Perantara

Promosi kepada perantara dilakukan dengan memberikan bonus

dan hadiah bagi yang memiliki kinerja terbaik. Jadi dengan ini

diharapkan menambah motivasi para wiraniaga dalam menjalankan

(38)

Dalam memutuskan untuk menggunakan insentif, pemasar

harus memiliki beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Pertama,

pemasar harus menentukan basarnya insentif. Kedua, manajer

pemasaran harus membuat suatu kondisi untuk berpartisipasi. Ketiga,

pemasar harus memutuskan lamanya promosi. Keempat, pemasar

harus memilih sarana distribusi. Kelima, manajer pemasar harus

menentukan total anggaran promosi penjualan.

c. Hubungan Masyarakat

Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu

usaha

yang

sengaja

dilakukan,

direncanakan

secara

berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara

sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah

sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan,

meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada

pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan program-program

terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun

lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait

Shimp (2003) mendefinisikan humas sebagai kegiatan

organisasi dalam mengatur goodwill antara perusahaan dan berbagai

(39)

Humas melaksanakan lima kegiatan berikut :

1. Hubungan pers

Menyajikan berita dan informasi tentang organisasi secara sangat

positif.

2. Publikasi produk

Hal ini dilakukan dengan mensponsori berbagai acara sebagai

usaha untuk mempublikasikan produk

3. Komunikasi perusahaan

Mempromosikan pemahaman tentang organisasi baik melalui

komunikasi internal maupun eksternal.

4. Lobi

Berhubungan dengan badan pembuat undang-undang dan pejabat

untuk mendukung atau menentang undang-undang dan peraturan

5. Pemberi nasehat

Menasehati manajemen mengenai masalah publik dan posisi serta

citra perusahaan. Pemberian nasehat ini termasuk juga pada saat

terjadi

kesalahpahaman

produk

dan

kekurangpercayaan

(40)

Banyak perusahaan membentuk humas pemasaran (marketing

public relation) untuk mendukung secara langsung promosi

perusahaan dan pembentukan citra. Marketing public relation

memainkan peranan penting dalam memantau peluncuran produk,

memposisikan kembali produk yang sudah mapan, membangun minat

untuk suatu kategori produk, mempengaruhi kelompok sasaran

tertentu, membela produk yang menghadapi masalah publik, dan

membangun citra perusahaan sehingga mendukung produknya.

d. Pemasaran Langsung ( Direct Marketing )

Pemasaran langsung bisa

dinamakan pengiriman pos

langsung, pengiriman pesanan melalui pos, dan tanggapan langsung.

Semuanya termasuk kategori pemasaran langsung karena semuanya

melibatkan "aktivitas total" di mana penjualan mempengaruhi transfer

barang dan jasa pada pembeli, mengarahkan usahanya pada

pemerhati dengan menggunakan satu media atau lebih untuk tujuan

mengumpulkan tanggapan melalui telepon, pos atau kunjungan pribadi

dari calon pelanggan

Menurut Kotler (1997) pemasaran langsung merupakan sistem

(41)

untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur

pada suatu lokasi

Pemasaran memiliki empat karakteristik :

1. Non publik, pesan biasanya ditujukan pada orang tertentu.

2. Disesuaikan, pesan dapat disesuaikan untuk menarik orang

yang dituju.

3. Terbaru, suatu pesan dapat disiapkan sangat cepat untuk

diberikan kepada seseorang.

4. Interaktif, pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan

orang tersebut.

Pemasaran langsung memiliki berbagai bentuk yaitu surat langsung

(direct mail), direct call, pemasaran elektronik, pemasaran lewat

katalog, telemarketing, TV dan media dengan tanggapan langsung lain

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Untuk mengetahui gambaran pemikiran tesebut maka perlu

sebuah kerangka pemikiran yang mampu mendukung penelitian

(42)
[image:42.595.131.497.149.485.2]

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Dalam memasarkan produk listrik prabayar, PT.PLN (Persero) APJ

Surakarta menerapkan empat bauran promosi yaitu periklanan,

promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan direct marketing.

Dengan menerapkan keempat bauran promosi tersebut diharapkan

dapat meningkatkan jumlah pelanggan Produk Listrik Prabayar di kota

Surakarta.

Periklanan

Promosi Penjualan

Direct Marketing Hubungan Masyarakat

Listrik Prabayar

(Bauran Promosi)

(43)

BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan Listrik Negara (PLN)

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Kelistrikan di Indonesia di mulai pada abad ke-19. Pada saat

beberapa perusahaan Belanda mulai didirikan, antara lain pabrik

gula dan pabrik teh. Pada tahun 1901, Belanda yang dahulu sering

disebut VOC (Venoonschaf O Company) mendirikan sebuah

perusahaan listrik dengan nama N. V. Soloche Electricet Mij

(S.E.M.) untuk keperluan sendiri. Listrik untuk pemanfaatan umum

mulai ada dengan nama N. V. Negn yang semula bergerak di

bidang gas, dan kini memperluas usahanya di bidang kelistrikan

untuk umum, namun hal ini hanya berjalan kurang lebih sampai

tahun 1942.

Pada tahun 1942 dengan menyerahnya Belanda kepada

Jepang dalam Perang Dunia ke-II, seluruh aktivitas

perusahaan-perusahaan di Indonesia dikuasai dan dikendalikan oleh Jepang,

perusahaan listrik pada saat itu pun diambil alih oleh Jepang

(44)

tidak bertahan lama seperti pada saat Belanda menguasai

Indonesia, dikarenakan Jepang menyerah kepada sekutu tanggal

.... Agustus 1945, hal ini juga berpengaruh pada pengambil alihan

kembali perusahaan-perusahaan di Indonesia yang sebelumnya

dikuasai oleh Jepang.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 dengan diproklamasikannya

Kemerdekaan Indonesia, maka kesempatan yang baik itu

dimanfaatkan oleh para buruh listrik dan gas untuk mengambil alih

perusahaan listrik dan gas yang dikuasai oleh Jepang. Di

pertengahan

tahun

1945,

pemerintah

Republik

Indonesia

mengambil alih perusahaan listrik dan gas dan diganti nama

dengan nama Perusahaan Jawatan Listrik dan Gas.

Perjuangan mempertahankan Kemerdekaan Indonesia tidak

berjalan dengan mudah. Belanda yang masih ingin menguasai

Indonesia melancarkan serangannya di Agresi Militer Belanda I dan

II pada tahun 1948. Hal ini mengakibatkan sebagia besar

perusahaan listrik dan gas dikuasai kembali oleh Belanda dengan

nama N. V. S.E.M. (Soloche Electricet Mij), masa ini berjalan

(45)

Perkembangan selanjutnya terjadi pada tahun 1958,

tepatnya dengan dikeluarkan Peraturan Pemerintah No. 3 Tahun

1958 tentang Badan Nasionalisasi Perusahaan Belanda (BANAS).

Badan ini bertugas menetapkan keseragaman kebijakan dalam

melaksanakan nasionalisasi perusahaan Belanda yang bertujuan

untuk mempertahankan produktivitas perusahaan Belanda yang

dikenai nasionalisasi.

Sejalan

dengan

meningkatnya

perjuangan

Bangsa

Indonesia untuk membebaskan Irian Barat dari penjajah Belanda,

maka dikeluarkan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958, tertanggal

30 Desember 1958 tentang Nasionalisasi Seluruh Perusahaan

Belanda, dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 Tahun 1958

tentang Perusahaan Listrik dan Gas milik Belanda. Berdasarkan

Undang-undang tersebut, dan Undang-Undang No. 86 Tahun

1958, maka seluruh perusahaan listrik Belanda dikuasai dan

diambil alih oleh Bangsa Indonesia dan diubah namanya menjadi

Perusahaan Listrik Negara.

Pada pertengahan tahun 1960 dikeluarkan Peraturan

Pemerintah No. 19 tahun 1960 tentang perusahaan negara, untuk

mengarahkan pelaksanaan pasal 33 ayat 2 Undang-Undang Dasar

(46)

negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai

oleh negara”. Berdasarkan bunyi pasal UUD 1945 diatas guna

mencapai masyarakat adil dan makmur, maka perlu segera

diusahakan

adanya

keseragaman

dalam

cara

mengurus,

menguasai, serta bentuk dari perusahaan negara dengan baik dan

bijaksana guna mempersingkat waktu yang dibutuhkan untuk

meningkatkan taraf hidup masyarakat. Untuk maksud dan tujuan

tersebut diatas dengan ketentuan-ketentuan dalam produksi dan

distribusi dikuasai oleh pemerintah.

Untuk melaksanakan Undang0Undang No. 19 Tahun 1960

khususnya pasal 20 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap-tiap

Undang-undang menghendaki persetujuan Dewan Perwakilan

Rakyat”, maka pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah

No. 67 Tahun 1961, tentang Pendirian Badan Pimpinan Umum

Perusahaan

Listrik

Negara

yang

diserahi

tugas

untuk

menyelenggarakan penguasaan dan pengurusan atas

perusahaan-perusahaan milik negara yang bergerak di bidang listrik dan gas

milik Belanda yang telah dikenakan nasionalisasi berdasarkan

Undang-Undang No. 3 Tahun 1959.

Pada pertengahan tahun 1965, Pemerintah mengeluarkan

(47)

a. Pembubaran Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik

Negara yang dibentuk berdasarkan PP No. 67 Tahun 1961.

b. Pendirian PLN dan Perusahaan Gas Negara

Berdasarkan

pertimbangan

dan

alasan

dasar

dari

pembubaran Badan Pimpinan Umum PLN yang dibentuk dengan

PP No. 67 Tahun 1961, dan tujuan pendirian PLN dan PGN ini

hanya untuk mempertinggi daya guna kelistrikan dan industri gas

sebagai satu kesatuan usaha di bidang ekonomi yang berfungsi

menyelenggarakan kemanfaatan umum.

Perkembangan selanjutnya pada tahun 1967 dikeluarkan

instruksi Presiden RI No. 17 Tahun 1967, tentang pengaruh dan

penyederhaan perusahaan negara ke dalam bentuk usaha negara,

karena terjadi banyak perbedaan-perbedaan dalam bentuk, status

hukum organisasi, sistem kepegawaian, dan administrasi keuangan

dari perusahaan-perusahaan milik negara PP No. 19 Tahun 1960

dianggap sudh tidak sesuai lagi dengan perkembangan usaha,

sehingga perlu ditinjau kembali dan diganti. Adapun tiga bentuk

(48)

a. Perusahaan Jawatan disingkat PERJAN (Departemental

Agency)

b. Perusahaan Umum disingkat PERUM (Public Corporation)

c. Perusahaan

Persero

disingkat

PERSERO

(Public/State

Company)

Setelah banyak perubahan bentuk usaha dan sejalan

dengan waktu, tepatnya pada tahun 1974 sampai dengan sekarang

dan berdasarkan PP No. 23 Tahun 1994 dan Akte Notaris

Soetjipto, SH Tahun 1994, tertanggal 10 Juli 1994, status nama

PLN berubah dari Perum menjadi PT (Persero).

2. PT. PLN (Persero) APJ Surakarta

PT PLN (Perseo) APJ Surakarta berdiri tahun 1901 dengan

nama N.V Soloche Electric Itet MIJ (S.E.M.) dan beralamat d

Purwosari Solo, serta memeiliki 2 mesin disel yang hidup hanya di

malam hari. Kemudian kantor PLN di pindahkan ke Purbayan (JL.

Arifin).

Pada tanggal 10 April 2001 berdasarkan keputusan GM PT

(Persero)

Unit

Distribusi

Jawa

Tengah

dan

DIY

No.

(49)

Pelayanan Pelanggan, yang dulu menggunakan nama PT. PLN

(Persero) Cabang Surakarta, sekarang berubah namanya menjadi

PT. PLN (Persero) Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surakarta

ang berlaku sejak tanggal 1 Juni 2001.

3. Lokasi Perusahaan

PT. PLN (Persero) APJ Surakarta berlokasi di Jalan Slamet

Riyadi No. 468 Surakarta, dan seluruh cabang-cabangnya berada

di sekitar wilayah surakarta. Lokasi yang strategis di jantung kota

Surakarta dan akses transportasi yang cepat dan memadai dapat

dengan mudah dijangkau oleh banyak kalangan masyarakat.

Pemilihan lokasi ini juga menjadi pertimbangan penulis untuk

memilih PT. PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Surakarta

sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan (PKL).

4. Visi, Misi dan Tujuan PT.PLN APJ Surakarta

a. Visi

Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang tumbuh,

berkembang, unggul, dan terpercaya dengan bertumpu pada

(50)

b. Misi

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorientasi

pada

kepuasan

pelanggan,

anggota

perusahaan, dan pemegang saham.

2. Menjadikan

tenaga

listrik

sebagai

media

untuk

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong

kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

c. Tujuan

Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang

BUMN, maka tujuan dari PT. PLN (Persero) APJ Surakarta

sesuai dengan PP No. 23 Tahun 1994 adalah:

1) Menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dan

sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip

pengelolaan usaha.

2) Menyediakan penyedia tenaga listrik dalam jumlah dan mutu

(51)

3) Merintis kegiatan-kegiatan untuk penyediaan tenaga listrik

4) Menyelenggarakan usaha-usaha lain yang menunjang

usaha penyediaan tenaga listrik sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

5. Logo PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Logo PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN)

(52)

6. Lingkup PT. PLN (Persero) APJ Surakarta

Dalam pelayanan pelanggan APJ Surakarta membawahi

beberapa unit–unit PLN di wilayah kerja APJ Surakarta

Tabel III.I Unit-unit Yang dibawahi PT.PLN APJ Surakarta

Unit Usaha

Alamat

No. Kontak

UPJSURAKARTAKOTA Jl.

Arifin

no.11

Surakarta

0271- 641123

UPJ MANAHAN

Jl. MT Haryono no.29

Surakarta

0271- 712913

UPJ KARTASURA

Jl.

Indronoto

no.20

Ngabean Kartasura

0271- 780758

UPJ GROGOL

Jl. Langenharjo no.462

Sukoharjo

0271- 622265

UPJ SUKOHARJO

Jl. Jakgung R. Suprapto

no.5 Skh

0271- 593038

UPJ WONOGIRI

Jl. Prof Dr. Ir. Sutami

Wonogiri

0273- 321613

UPJ JATISRONO

Pandean

Rt

02/06

Jatisrono

0273- 411431

UPJ KARANGANYAR

Jl.

Cik

Di

Tiro

Karanganyar

0271-5890658

UPJ PALUR

Jl. Nusa Indah no. 47

Perumnas Palur

0271- 825951

UPJ SRAGEN

Jl. RA Kartini no.42

Sragen

0271- 891134

UPJ

SUMBERLAWANG

Jl.

Raya

Solo-Purwodadi Km.28

0271-

7088008

(53)

7. Struktur Organisasi dan Job Description

Definisi organisasi disini adalah sebagai proses penataan

serta pengelompokan pekerjaan yang akan dilaksanakan,

merumuskan dan memberi tanggungjawab, wewenang serta

menyusun

hubungan-hubungan

dengan

maksud

untuk

memungkinkan orang-orang bekerjasama secara efektif untuk

mencapai tujuan (Sumber: Ibu Supartini, Supervisor Keuangan).

Adapun struktur organisasi PT. PLN (Persero) APJ Sukarta adalah

sebagai berikut:

Adapun keterangan fungsi unit bisnis pelayanan pelanggan

sebagai berikut:

a) Manajer Area Pelayanan dan Jaringan (APJ)

1. Menyusun perkiraan kebutuhan tenaga listrik,

2. Menyusun dan menerapkan program penjualan listrik,

3. Memantau perkembangan jumlah pelanggan dan jenis tarif,

4. Mengkoordinir dan mengendalikan pengoperasian jaringan

tegangan menengah (JTM) dan jaringan tegangan rendah

(JTR) sambungan rumah (SR) dan APP-nya,

5. Mengkoordinir

pembuatan

rencana

kerja

anggaran

(54)

6. Melaksanakan kegiatan pembinaan kemitraan,

7. Menangani permasalah hukum yang terjadi di lingkungan

area,

8. Melaksanakan

pengelolaan

SDM,

keuangan

dan

administrasi,

9. Membuat evaluasi secara berkala terhadap kegiatan

pengelolaan Pemasaran & Niaga, Distribusi, Keuangan,

SDM & Adminintrasi,

10. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan tugas

pokok sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.

b) Asisten Manajer Pemasaran dan Niaga (Sarni)

1. Pemasaran

a. Menyusun rencana penjualan tenaga listrik dan langkah

pencapaiannya,

b. Menyusun rencana penyuluhan dan pemberian informasi

tentang ketenagalistrikan dan prosedur pelayanan

kepada pelanggan/masyarakat,

c. Melaksanakan pembinaan forum komunikasi dengan

(55)

d. Memberi masukan untuk penetapan harga listrik,

e. Menyusun perkiraan kebutuhan energi,

f. Membuat usulan perkembangan produk dan jasa baru,

g. Melaksanakan riset pasar,

h. Menyusun

metode

dan

petunjuk

pelaksanaan

segmentasi pasar,

i. Menyusun metode dan petunjuk promosi,

j. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan penyuluhan

ketenagalistrikan dan prosedur pelayanan kepada

pelanggan dan masyarakat,

k. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan pemasaran dan

rencana perbaikan.

2. Niaga

a. Mengkoordinir proses administrasi PB dan PD pada

konsumen selektif,

(56)

c. Secara aktif membantu Unit dalam manajemen baca

meter,

d. Mengelola dan mengkoordinir hasil penjualan tenaga

listrik,

e. Memonitor pengelola piutang,

f. Mengelola pemutusan dan penyambungan pelanggan

yang menunggak,

g. Mengoperasikan dan memelihara sistem informasi

c) Asisten Manajer Distribusi

1. Membuat desain konstruksi berdasarkan desain standar,

2. Menyusun usulan pengembangan distribusi,

3. Membuat analisis kinerja jaringan distribusi,

4. Menyusun rencana operasi dan pemeliharaan jaringan

distribusi,

5. Melaksanakan pembangunan jaringan distribusi dan sarana

lainnya,

6. Melaksanakan administrasi pembangunan,

7. Melahirkan pemutakhiran peta jaringan distribusi,

8. Mengolah pengujian peralatan administrasi,

9. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan operasi dan

(57)

d) Asisten Manajer Keuangan

1. Menyusun arus kas (cash flow),

2. Membuat laporan dan memantau anggaran belanja dan

pendapatan APJ dan UPJ,

3. Membuat laporan hasil penjualan listrik dan pendapatan

lainnya,

4. Melaksanakan rekonsiliasi dan pengawasan aliran

pendapatan (Receipt),

5. Melaksanakan tata laksana perbekalan,

6. Melaksanakan dan mengkoordinir pembiayaan operasi dan

investasi,

7. Membuat laporan keuangan secara berkala,

8. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan keuangan dan

rencana perbaikannya.

e) Asisten Manajer SDM dan Adminstrasi

1. Menyusun dan mengumpulkan Formasi Tenaga Kerja (FTK),

2. Melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai,

(58)

4. Melaksanakan updating karier pegawai,

5. Melaksanakan kinerja karier pegawai,

6. Menyusun dan mengusulkan mutasi pegawai,

7. Memproses pelanggaran disiplin pegawai,

8. Mengelola penyusunan anggaran pegawai dan pembayaran

penghasilan pegawai,

9. Mengelola kesekretariatan dan rumah tangga kantor,

10. Melaksanakan pembinaan keamanan dan K3,

11. Membuat evaluasi triwulan atas kegiatan SDM dan,

(59)
[image:59.595.151.519.217.495.2]

8. Jam Kerja Karyawan PT.PLN APJ Surakarta

Tabel III.II Jam kerja karyawan

Hari

Masuk

Istirahat

Pulang

Senin-Kamis

07.00

12.00 – 13.00

16.00

Jumat

07.00

11.30 – 13.00

14.30

Sabtu, Minggu

& Hari Libur

Libur

Sumber: PT.PLN (Persero) APJ Surakarta

9. Bidang Usaha PT.PLN

PT. PLN (Persero) merupakan penyedia tenaga listrik yang

memberikan

jasa

pelayanan

kepada

masyarakat

melalui

penyelenggaraan di bidang produksi transmisi dan distribusi tenaga

listrik. Secara garis besar, bidang usaha PT. PLN (Persero) APJ

Surakarta adalah sebagai berikut:

a. Usaha Penyediaan Tenaga Listrik, meliputi:

1) Pembangkit

(60)

3) Distribusi

b. Usaha Penunjang Tenaga listrik, meliputi:

1) Konsultasi tentang tenaga kelistrikan

2) Pembangunan/pemasaran tenaga listrik

3) Pemeliharaan/pemasaran peralatan kelistrikan

4) Pengembangan

teknologi

peralatan

yang

penunjang

penyediaan tenaga listrik

10. Unit Pelayanan

1) Manajer Unit Pelayanan

a. Menyusun RKAP unit pelayanan,

b. Mengendalikan transaksi penjualan tenaga listrik sampai

dengan pelanggan TR,

c. Mengelola sistem penagihan pemakaian tenaga listrik, dll.

2) Supervisor Penjualan

a. Merencanakan penjualan tenaga listrik dan langkah

(61)

b. Melaksanakan promosi penjualan tenaga listrik, pemberian

informasi tentang ketenagalistrikan dan prosedur pelayanan

kepada pelanggan,

c. Melaksanakan pelayanan pasang baru/perubahan daya

kepada calon pelanggan/pelanggan, dll.

3) Supervisor Pelayanan Teknik

a. Melaksanakan operasi dan pemeliharaan trafo distribusi,

b. Melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan TR dan

APP,

c. Merencanakan dan melaksanakan pembangunan konstruksi

JTR,

d. Memberikan pelayanan gangguan kepada pelanggan, dll

4) Supervisor Pelayanan Pelanggan

a. Mengelola data induk pelanggan, data induk saldo, piutang

pelanggan,

b. Memberikan pelayanan terhadap komplain dan keluhan

pelanggan,

(62)

d. Mengelola pendapatan penjualan tenaga listrik, dll.

5) Supervisor Pembuatan Rekening

e. Melaksanakan perekaman data pelanggan yang akurat dan

penyajiannya dalam bentuk informasi,

f. Melakukan pemutakhiran Rute Baca Meter,

g. Menyusun rencana pengendalian pembacaan meter,

menjamin akurasi dan ketepatan pembacaan meter, dll.

6) Supervisor Administrasi

a. Mengelola administrasi sumber daya manusia dan rencana

pengembangannya,

b. Melaksanakan tata usaha penggajian dan pengupahan,

c. Melaksanakan

pembinaan

keamanan,

keselamatan,

kesehatan lingkungan kerja dan kegiatan umum lainnya,

d. Melaksanakan kegiatan kesekretariatan dan umum, dll

11. Tugas dan Fungsi Perusahaan Listrik Negara (PLN)

PT. PLN (Persero) APJ Surakarta, dipimpin oleh seorang

(63)

dibantu oleh empat orang fungsional ahli dan empat asisten

manajer:

1. Asisten Manajer Pemasaran

2. Asisten manajer Informasi Pelanggan

3. Asisten Manajer Keuangan

4. Asisten Manajer SDM dan Administrasi

12. Produk Atau Layanan Baru PT.PLN APJ Surakarta

Layanan Listrik Pra Bayar merupakan bentuk pelayanan

PLN dalam menjual energi listrik dengan cara pelanggan

membayar dimuka. Mudahnya, sebelum menggunakan listrik dari

PLN, pelanggan terlebih dahulu membeli sejumlah nominal energi

listrik, sesuai yang dibutuhkan.

Dengan cara ini, kendali penggunaan listrik sepenuhnya ada

pada diri pelanggan. Kekhawatiran tagihan listrik membengkak tak

perlu lagi terjadi. Baik yang disebabkan oleh penggunaan listrik

(64)

Dengan membeli listrik di awal, hal-hal yang tidak diinginkan

tersebut tak perlu lagi terjadi.

Bila dibandingkan dengan penggunaan layanan pasca bayar

selama ini, pelanggan relatif tak leluasa untuk mengetahui berapa

besar energi listrik yang telah dikonsumsi. Pelanggan baru bisa

mengetahuinya setelah waktu pembayaran atau bahkan saat akan

membayar di loket PLN. Maka, tak heran jika kadang pelanggan

dibuat kaget oleh tagihan yang melambung tinggi. Yang

disebabkan oleh penggunaan listrik yang tak terkendali.

Dengan layanan listrik prabayar, pelanggan bukan saja bisa

mengetahui sudah berapa banyak energi listrik yang dikonsumsi,

namun juga dapat melihat berapa energi listrik yang masih tersisa

untuk dapat digunakan.

Mengingat uniknya sifat layanan listrik prabayar ini, maka

diperlukan alat khusus yang berbeda dengan layanan listrik pasca

bayar. Alat khusus ini dinamakan kWh Meter (meteran listrik) Pra

Bayar, atau lebih dikenal sebagai Meter prabayar.

Setiap pelanggan prabayar akan dilengkapi dengan meter

(65)

mencatat penggunaan listrik anda. Sedang, kartu prabayar selain

sebagai nomor identitas pelanggan prabayar juga berfungsi

sebagai alat transaksi pembelian energi listrik. Kartu prabayar

tersebut dipakai oleh pelanggan selama masih berlangganan listrik

PLN.

Jadi, saat membeli energi listrik (isi ulang), pelanggan harus

menunjukkan dan memberikan kartu prabayar kepada petugas

PLN untuk dilakukan pengisian energi listrik. Tanpa kartu prabayar,

pengisian ulang tidak dapat dilakukan. Tarip listrik Prabayar sesuai

dengan Tarip Dasar Listrik (TDL Tahun 2004), yakni Tarip

Multiguna untuk pelanggan Reklame, Billboard, pedagang

Kaki-Lima dsb sebesar Rp 1.380/ kWh. Bila dibandingkan dengan tarip

reguler, maka listrik prabayar boleh dikatakan lebih murah. Karena

pelanggan tidak perlu lagi membayar Uang Jaminan Langganan

(UJL), sementara harga per kWh-nya tetap (flat). Dengan listrik

prabayar, keuntungan ganda diperoleh pelanggan, disamping

dapat mengkontrol pemakaian listrik sesuai kemampuan biaya,

juga tidak dikenakan UJL.

Sistem

Prabayar

merupakan

bentuk

paling

efisien

pembayaran listrik. Karena pelanggan hanya dibebankan membeli

(66)

kWh listrik tersebut habis. Hal ini sama seperti penggunaan isi

ulang telepon selular yang biasa kita gunakan.

Setiap pembelian isi ulang prabayar terdiri dari unsur:

o

Energi Listrik (kWh), Pajak Penerangan Jalan (PPJ) dan

Meterai

o

Pilihan besaran isi ulang bebas, dengan nilai minimum Rp

50.000,- s/d Rp. 5.000.000,-

o

Tidak ada Biaya Beban

B. Laporan Magang Kerja

1. Pengertian Magang Kerja

Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perusahaan yang

dilaksanakan oleh mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung

ke dunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa dapat melihat secara

langsung penerapan dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam

perkuliahan.

2. Tujuan Magang Kerja

a.

Gambar

Tabel 3.2 : Tabel Jam Kerja Karyawan ..............................................  47
Gambar 2. 1    : Kerangka Pemikiran  ................................................  30
gambaran umum perusahaan dan sumber-sumber pustaka
Gambar 2.1  Kerangka Pemikiran
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kegagalan struktur spesimen kontrol terjadi pada daerah sambungan, perkuatan beton ekspansi planar pada satu sisi sampai ukuran setengah tinggi akan

Berdasarkan penelitian, pedagang Pasar Ngaliyan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa barokah menurut pedagang pasar Ngaliyan dibagi kedalam tiga

Dapat memberikan hasil dari keempat metode yang digunakan baik masing-masing metode maupun secara hybrid method dalam bentuk nilai dan persentase guna membantu dinas terkait

Dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Anandya menjelaskan bahwa, paket bonus adalah upaya untuk menarik pembelian dengan menawarkan produk atau jasa gratis dengan harga

Dengan tersedianya sistem informasi berbasis web, diharapkan dapat membantu pihak pelanggan dalam berinteraksi dengan perusahaan tentang penggunaan produk cctv yang mungkin

untuk mengembangkan potensi dan kebutuhan dirinya masing-masing secara optimal. Untuk mendukung terlaksananya prinsip tersebut, PKBM Pandu berpatokan pada: a) kualitas SDM

Non-blocking berarti dapat mengerjakan proses lain. Layaknya yang terjadi pada subscriber yang masih dapat mengerjakan proses lain ketika menunggu pesan dari publisher. Tornado

Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset