51
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan Zulham.1998. Sistem Informasi Akuntansi Perancangan, Proses,
dan Penerapan. Yogyakarta : Penerbit Andi
Iskandar,Syamsu.2013.Akuntansi Perbankan Dalam Rupiah Dan Valuta
Asing. Jakarta : INMEDIA
Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Edisi 2. Jakarta : PT. Bumi
Aksara
Mulyadi. 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga. Jakarta : Salemba Empat.
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI.2001).Bank dan Lembaga
Keuangan lainnya. Edisi Revisi11. Jakarta : Rajawali Pers
Romney, Marshall B, and Steinbart, Paul Jhon. 2006. Sistem Informasi Akuntansi, Jilid 1, Edisi Kesembilan, Terjemahan oleh Deny Arnos Kwary, dan Dewi Fitriasari. Jakarta : Salemba Empat.
Sucipto.2000.Analisis Informasi dan Akuntansi dalam pemberian kredit,
Medan : FE USU
Sumber Data lainnya PT. Bank Sumut KCP USU Medan.
30 BAB III
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT KCP USU
A. Pengertian Kredit
Istilah kredit berasal dari bahasa Latin “credere” (credo dan creditum),
yang kesemuanya berarti kepercayaan (dalam bahasa Inggris faith dan trust).
Dapat dikatakan dalam hubungan ini bahwa kreditur (yang memberi kredit,
lazimnya Bank) dalam hubungan perkreditan dengan debitur (nasabah,
penerima kredit) mempunyai kepercayaan, bahwa debitur dalam waktu dan
dengan syarat-syarat yang telah disetujui bersama, dapat mengembalikan
(membayar kembali) kredit yang bersangkutan.
Menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998 Kredit adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI,2001) :“kredit
sebagai penyedian uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan
pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga dan imbalan”
Berdasarkan pengertian kredit dari beberapa pendapat diatas maka penulis
31
barang yang disediakan oleh pihak kreditur (Bank) yang akan diperoleh debitur
dengan persetujuan atau kesepakatan antara bank dan pihak peminjam (debitur)
yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) melunasi hutangnya setelah jangka
waktu yang ditetapkan dengan jumlah bunga dan imbalannya.
1.Tujuan dan Fungsi Kredit
Pada dasarnya terdapat dua tujuan dari kredit, yaitu sebagai berikut :
a. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil kredit berupa
keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh debitur. Oleh
karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada usaha yang diyakini
mampu dan mau mengembalikan kredit yang telah diterimanya. Dalam faktor
kemampuan dan kemauan ini tersimpul unsur keamanan (safety) dan
sekaligus juga unsur keuntungan (profitability) suatu kredit sehingga kedua
unsur tersebut saling berkaitan. Dengan demikian, keuntungan merupakan
tujuan dari pemberian kredit yang terjelma dalam bentuk bunga yang
diterima.
b. Safety, keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-
benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-benar tercapai tanpa
hambatan yang berarti. Keamanan ini dimaksudkan agar prestasi yang
diberikan dalam bentuk uang, barang atau jasa itu betul-betul terjamin
pengembaliannya sehingga keuntungan (profitability) yang diharapkan dapat
32
Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian.
Secara garis besar fungsi kredit di dalam perekonomian, perdagangan dan
keuangan dapat dikemukakan sebagai berikut :
a. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal atau uang. Para pengusaha
menikmati kredit dari bank untuk memperluas dan memperbesar usahanya,
baik untuk peningkatan produksi, perdagangan maupun untuk usaha-usaha
rehabilitasi ataupun usaha peningkatan produktivitas secara menyeluruh.
b. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang. Produsen dengan bantuan
kredit bank dapat memproduksi bahan jadi sehingga utility dari bahan
tersebut meningkat. Produsen dengan bantuan kredit dapat memindahkan
barang dari suatu tempat yang kegunaannya kurang ke tempat yang lebih
bermanfaat.
c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. Kredit yang disalurkan
melalui rekening Koran mendorong pengusaha untuk menciptakan
pertambahan peredaran uang kartal maupun uang giral dan sejenisnya
seperti cek, bilyet giro, wesel, promes dan sebagainya melalui kredit.
Peredaran uang kartal maupun giral akan lebih berkembang karena kredit
menciptakan suatu kegairahan berusaha.
d. Menimbulkan gairah berusaha masyarakat. Bantuan kredit yang diterima
pengusaha dari bank dapat digunakan untuk memperbesar kegiatan usaha dan
produktivitasnya. Bukan hanya itu pengusaha juga dapat mengembangkan
usaha atau melakukan kegiatan usaha tambahan sebagai bagian dari
33
e. Alat stabilitas ekonomi. Dalam keadaan ekonomi yang kurang sehat
langkah-langkah stabilisasi pada dasarnya diarahkan pada usaha-usaha
untuk: (1) pengendalian inflasi, (2) Peningkatan ekspor, (3) Rehabilitasi
sarana, (4) Pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok rakyat. Untuk menekan
arus inflasi, terutama untuk usaha, pembangunan ekonomi, kredit bank
memegang peranan yang penting. Arah kredit harus berpedoman pada segi-
segi pembatasan kualitatif, yaitu pengarahan ke sektor-sektor yang produktif
dan sektor-sektor prioritas yang secara langsung berpengaruh terhadap hajat
hidup masyarakat.
f. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional. Dengan earnings
(pendapatan) yang terus meningkat, berarti pajak perusahaan pun akan terus
bertambah. Di lain pihak, kredit yang disalurkan untuk merangsang
pertambahan kegaiatan ekspor akan menghasilkan pertambahan devisa
Negara. Apabila pengusaha, pemilik tanah, pemilik modal dan buruh
pendapatannya meningkat, pendapatan negara melalui pajak juga akan
meningkat, penghasilan devisa bertambah. Jadi, melalui kredit pendapatan
nasional akan bertambah.
g. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional. Bank sebagai
lembaga kredit tidak saja bergerak di dalam negeri, tetapi juga di luar
negeri. Melalui bantuan kredit antar negara, hubungan antar negara pemberi
dan penerima kredit akan bertambah erat yang menyangkut hubungan
34 B. Pengertian Kredit Multi Guna
PT. Bank SUMUT merupakan salah satu bank Pemerintah Daerah yang
memiliki visi menjadi bank andalan untuk membantu dan mendorong
pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah disegala bidang. Dengan
produk-produk yang mendukung kesejahteraan masyarakat dan memberikan
pelayanan terbaik, PT. bank SUMUT berkomitmen menjadi bank andalan
khususnya di Sumatera Utara.
Salah satu produk PT. Bank SUMUT dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya para Pegawai Negeri (PNS) dan non
Pegawai Negeri (BUMN / BUMD / Swasta) adalah menyalurkan pinjaman yang
bernama Kredit Multi Guna (KMG). Selain memiliki tingkat suku bunga yang
rendah, kredit ini sangat membantu para pegawai negeri dan swasta yang sangat
membutuhkan pinjaman. Kredit Multi Guna adalah Kredit angsuran guna
memenuhi kebutuhan masyarakat yang memiliki penghasilan tetap untuk berbagai
keperluan seperti biaya sekolah anak, biaya perbaikan rumah, biaya pengobatan,
membeli barang-barang kebutuhan maupun untuk modal membuka usaha
sampingan dengan bunga menarik, proses mudah dan cepat. Fasilitas Kredit
multi guna diberikan kepada Pegawai dan Calon pegawai Dinas / Instansi /
Lembaga pemerintah, BUMN, BUMD dan Swasta Nasional baik yang
pembayaran gajinya melalui maupun tidak melalui Bank SUMUT. Mengenai
ketentuan tentang Kredit Multi Guna ini, PT. BANK SUMUT telah mengatur
berdasarkan SK Direksi Nomor : 266 / Dir / DKr-KRS / SK / 2011
35
Adapun jenis Kredit Multi Guna antara lain, Kredit Multi Guna Bank
SUMUT Konsumtif (KMG-K), Kredit Multi Guna Bank SUMUT Modal Kerja
(KMG-MK) serta Kredit Multi Guna Bank SUMUT Investasi (KMG-I).
Kelompok jangka waktu kredit multi guna di bagi ke dalam 3 (tiga) kelompok
jangka waktu yaitu :
a) Jangka pendek adalah fasilitas KMG yang mempunyai jangka waktu sampai
dengan 1 (satu) tahun
b) Jangka menengah adalah fasilitas KMG yang mempunyai jangka waktu
sampai dengan 3 (tiga) tahun
c) Jangka panjang adalah fasilitas KMG yang mempunyai jangka waktu lebih
dari 3 (tiga) tahun.
C. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Salah satu kunci utama keberhasilan setiap perusahaan adalah tersedianya
informasi akuntansi yang akurat, andal dan tepat waktu serta terpercaya. Informasi
semacam ini hanya bisa dihasilkan melalui sistem informasi akuntansi yang
sistematis, komprehensif dan tentu saja bertumpu pada standar pelaporan yang
berlaku. Untuk dapat mengetahui sistem informasi akuntansi, perlu kiranya
dikemukakan terlebih dahulu pengertian serta penjelasan mengenai sistem
informasi akuntansi.
Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling bergantung dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari
sub-sub sistem yang lebih kecil yang juga saling bergantung dan bekerjasama untuk
36
diolah sehingga dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan yang
tepat. Sistem informasi, yang kadang kala disebut sebagai sistem pemrosesan
data, merupakan sistem buatan manusia yang biasanya terdiri dari sekumpulan
komponen, baik manual maupun berbasis komputer yang terintegrasi untuk
mengumpulkan, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi
kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai pemakai informasi tersebut.
Menurut Mulyadi (2001) :
“Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada perusahaan dibangun dengan tujuan
utama untuk mengolah data keuangan yang berasal dari berbagai sumber menjadi
informasi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai laporan keuangan baik
internal maupun eksternal.
Menurut Baridwan (1998) :
“Sistem informasi akuntansi terdiri dari formulir-formulir,
catatan-catatan, prosedur dan alat-alat yang digunakan untuk mengolah data mengenai
suatu usaha.
Dari pengertian diatas diperoleh suatu kesimpulan bahwa Sistem Informasi
Akuntansi merupakan sistem informasi fungsional yang mendasari sistem
informasi fungsional yang lainnya seperti sistem informasi keuangan, sistem
informasi pemasaran, sistem informasi produksi dan sistem informasi sumber
daya manusia. Sistem-sistem informasi lain membutuhkan data keuangan dari
37
D. Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna Prosedur Pemberian Kredit Multi Guna adalah sebagai berikut :
1. Kantor cabang harus terlebih dahulu melakukan perjanjian kerjasama
dengan Dinas / instansi / koperasi pegawai / lembaga / perusahaan tempat
calon debitur bekerja (lampiran 3), serta dibuatkan speciment tandatangan
kedua pejabat tersebut yang dilengkapi dengan pas photo dari keduanya.
Prosedur ini hanya dilakukan satu kali pada saat calon debitur perdana
melakukan pinjaman. Namun apabila terjadi pergantian terhadap kedua
pejabat tersebut, maka Cabang melakukan addendum terhadap induk
Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani sebelumnya, sekaligus
memelihara speciment tandatangan kedua pejabat tersebut.
2. Pemohon mengisi formulir permohonan Kredit Multi Guna Bank SUMUT
dengan melampirkan dokumen yang dipersyaratkan dan mengajukan ke
Bank secara langsung. Syarat-syarat tersebut adalah :
a. Surat Pernyataan dan Kuasa
b. Fotokopi daftar gaji yang telah dilegalisir (bulan terakhir)
c. Fotokopi SK Pengangkatan sebagai pegawai dan fotokopi SK Kenaikan
Golongan / Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir (bagi pegawai tetap)
yang telah dilegalisir.
d. Fotokopi SK Pengangkatan CPNS dari instansi yang berwenang atau SK
Gaji CPNS (untuk CPNS) yang telah dilegalisir
e. Fotokopi Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari Dinas /
38
f. Fotokopi identitas diri pemohon dan istri / suami (jika pemohon telah
menikah) yang masih berlaku (KTP, SIM, Paspor atau yang
dipersamakan dengan itu)
g. Fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan pas photo pemohon dan suami/ istri
pemohon.
h. Fotokopi NPWP pribadi sesuai dengan ketentuan yang berlaku (untuk
pinjaman dengan plafond di atas 100 juta)
i. Surat izin usaha, untuk KMG Investasi dan KMG Modal Kerja.
3. Bank melakukan proses penilaian dan pengambilan keputusan dengan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Khusus untuk perusahaan swasta, Kantor Cabang agar meneliti
kontiniutas tempat pemohon bekerja, mengingat kredit berjangka
panjang dan sumber pengembalian utama kredit berasal dari penghasilan
yang diterima pemohon.
b. Melakukan verifikasi dokumen dari pemohon untuk memastikan
kebenaran data sehingga keabsahan data tersebut tidak diragukan lagi
dengan cara :
1) Membandingkan fotocopy / salinan dengan dokumen asli.
2) Memastikan dan melakukan konfirmasi atas data pemohon khususnya
kebenaran data gaji kepada instansi terkait.
3) Membubuhkan paraf pada dokumen yang diperiksa sebagai bukti telah
dilakukan verifikasi oleh petugas pemeriksa dan Pinbag / Pemimpin
39
c. Memeriksa pada aplikasi OLIB’s dan SID mengenai kondisi / informasi
pinjaman pemohon.
d. Melaksanakan penilaian pemberian kredit dengan mengisi Formulir
Permohonan Kredit Multi Guna Bank SUMUT, untuk mengambil
keputusan apakah dapat dianalisa lebih lanjut atau ditolak.
e. Melakukan analisa kredit lebih lanjut terhadap Kredit Multi Guna Bank
SUMUT yang dilaporkan dalam bentuk Memorandum Pengusulan Kredit
(MPK) untuk pengambilan keputusan persetujuan atau penolakan.
f. Jika disetujui Kantor Cabang membuat Surat Persetujuan
PemberianKredit (SPPK) kepada pemohon.
g. Jika tidak disetujui Kantor Cabang memberikan Surat Penolakan kepada
pemohon bahwa kredit yang dimohon tidak dapat dipenuhi / ditolak oleh
Bank.
4. Melaksanakan pencairan kredit dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
a. Memeriksa kelengkapan berkas dan keabsahan surat-surat pemohon, dan
mempersiapkan berkas-berkas kredit melalui aplikasi LOS antara lain :
-Memorandum Pengusulan Kredit (MPK)
-Surat Persetujuan Permohonan Kredit (SPPK)
-Jadwal Angsuran
-Nota Pencairan
-Nota pembebanan Biaya Kredit dan Biaya Asuransi.
b. Melakukan penandatangan Perjanjian Kredit dengan debitur. Pada saat
40
-Asli Kartu Tanda Penduduk debitur dan suami / istri (KTP), serta Kartu
Keluarga (KK) sekaligus melegalisir fotocopynya, kemudian asli KTP /
KK dikembalikan kepada Debitur.
-Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai atau Surat
Keputusan kenaikan Golongan / Ruang dan Gaji Pegawai yang
terakhir (untuk pegawai).
-Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai CPNS atau SK
GajiCPNS (untuk CPNS).
-Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari Dinas /
Instansi / Lembaga / Perusahaan yang menerangkan bahwa yang
bersangkutan adalah benar bekerja pada Dinas / Instansi / Lembaga /
Perusahaan tersebut atau yang dipersamakan dengan itu.
c. Membuat Daftar Jadwal Angsuran berdasarkan hasil proses aplikasi LOS
(Loan Origination System), yang dibuat berdasarkan jumlah pinjaman /
plafond yang diperoleh masing-masing pemohon yang ditandatangani
oleh Bank dan debitur.
d. Menjelaskan kepada debitur jumlah angsuran pokok dan bunga yang
harus dibayar setiap bulannya sesuai dengan jadwal angsuran yang akan
ditandatangani.
e. Mempersiapkan nota-nota pembebanan biaya kredit, biaya asuransi dan
41 MOU Kerjasama Nota-nota Mulai Meneliti tempatpemohon bekerja Bank SUMUT KCP USU dan formulirKMG
Melakukan Penilaian dan
SPPK Melasksanakan Kelengkapan Aplikasi OLIB’s Dan SID Kembali Melakukan Analisa lebih lanjut C MPK Verifikasi dokumen
Ansuran pokok dan bunga Membuatjadwal berdasarkan aplikasiLOS Membuka rekening pinjaman Melaksanakan Wawancara Melakukan Penandatanganan Perjanjian Surat Pernyataan / Kuasa Kantor Dians/ Lembaga/ Perusahaan
Calon debitur dan mengisi
Calon ditributor menyerahkan
syarat dan
SPPK Rekening pinjaman selesai Fotocopy SK Pengangkatan Fotocopy Karpeg Fotocopy KTP Suami / Istri
Fotocopy KK Fotocopy NPWP E. F. NASABAH KANTOR DINAS / INSTANSI
(LEMBAGA/PERUSAHAAN BANK SUMUT KCP USU
42
f. Membuka rekening pinjaman atas nama debitur pada aplikasi
OLIB’sPAPI.
Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi Guna Pada PT. Bank
SUMUT KCP USU telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang tercatat
dalam Surat Keputusan Direksi PT. Bank SUMUT Nomor : 266 / Dir / DKr-KRS
/ SK / 2011. Dalam Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank Sumut KCP
USU telah berjalan secara efektif dan efisien sehingga tidak menyulitkan nasabah
dalam proses pengajuan Kredit Multi Guna.
Di bawah ini adalah Flowchart Sistem Informasi Akuntansi
Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP USU yang
digambarkan secara sederhana dan sesuai dengan prosedur yang berlaku :
Mulai
E. Syarat-syarat dan ketentuan Kredit Multi Guna
Kredit merupakan aktivitas bank yang mengandung resiko (degreeof risk).
Untuk memperkecil resiko yang terjadi, maka permohonan kredit harus dinilai
oleh bank atas dasar syarat yang dikenal dengan 5 C, yaitu :
1. Character (watak / kepribadian)
Yaitu suatu penilaian tentang sifat-sifat pribadi, watak dan kejujuran calon
debitur dalam memenuhi kewajiban-kewajiban finansialnya. Adapun beberapa
petunjuk bagi bank untuk memenuhi karakter nasabahnya adalah mengenal dari
data, mengumpulkan keterangan mengenai aktivitas calon debitur dalam
saingan-43
saingan mengenai reputasi, kebiasaan, pribadi dan juga perilaku nasabah dimasa
lalu.
2. Capacity (kemampuan)
Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit
yang dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya
mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat kemampuannya dalam
mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin banyak sumber pendapatan
seseorang, semakin besar kemampuannya untuk membayar kredit.
3. Capital (modal)
Capital adalah modal yang dimiliki oleh seseorang untuk menjalankan dan
memelihara kelangsungan hidup usahanya. Penilaian terhadap besarnya modal
sangat penting. Hal ini berkaitan dengan pembiayaan proyek usaha peminjam,
mengingat kredit yang akan diberikan kepada peminjam hanya merupakan
tambahan pembiayaan.
4. Collateral ( jaminan)
Adalah barang yang digunakan sebagai jaminan atas kredit yang telah
diterima. Jaminan kredit ini diperlukan agar kredit yang akan diberikan oleh bank
terjamin pengembaliannya baik dari usahanya maupun dari jaminan yang akan
dicairkan bila pemohon kredit tidak mampu mengembalikan kreditnya.
5. Condition of economy (kondisi ekonomi)
Dalam memberikan kredit perlu dipertimbangkan faktor perekonomian
secara keseluruhan. Faktor-faktor tersebut meliputi peranan pemerintah, moneter,
perbankan keuangan, ekonomi dan faktor-faktor lain yang menghambat kegiatan
44
Dari kelima persyaratan diatas PT. Bank SUMUT KCP USU lebih
mengutamakan persyaratan pada character dan capacity dalam pemberian
kredit. Karena menurut pengalaman dari PT. Bank SUMUT KCP USU, karakter
nasabah dapat diketahui saat wawancara sedangkan capacity nya dapat diketahui
dan dilihat dari daftar Gaji yang diterima setiap bulannya. PT. Bank SUMUT
KCP USU memegang prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit kepada
nasabah sehingga terhindar dari penipuan data dan kredit macet.
Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan oleh Pemohon dalam
mengajukan Kredit Multi Guna yaitu :
- Maksimum Kredit
1. Kredit Multi Guna- Konsumtif
a. Pegawai Negeri Sipil, CPNS dan Pegawai BUMN / BUMD maksimum
sebesar 40 % (empat puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan
menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu Kredit Multi Guna.
b. Non Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai BUMN / BUMD
maksimum 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah penghasilan sebulan
menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu Kredit Multi Guna
atau maksimum kredit sebesar Rp 75.000.000,- (tujuh puluh lima juta
rupiah).
2. Kredit Multi Guna- Modal Kerja dan Investasi
a. Pegawai Negeri Sipil, CPNS dan Pegawai BUMN / BUMD maksimum
sebesar 60 % (enam puluh persen) dari jumlah penghasilan sebulan
45
b. Non Pegawai Negeri Sipil dan Non Pegawai BUMN / BUMD
maksimum sebesar 40 % (empat puluh persen) dari jumlah penghasilan
sebulan menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu Kredit Multi
Guna atau maksimum kredit sebesar Rp100.000.000,- (seratus juta
rupiah).
Perhitungan Maksimum Plafond untuk Kredit Multi Guna Konsumtif dan
Kredit Multi Guna Investasi & Modal Kerja adalah sebaga berikut :
1. Bapak Dede merupakan salah satu dosen pengajar di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara, yang mana pihak Bank SUMUT telah
melakukan kerjasama pada instansi tersebut. Bapak Dede hendak mengajukan
Kredit Multi Guna- Konsumtif pada Bank SUMUT, Gaji per bulan Bapak
Dede Rp 5.000.000. Pembayaran Gaji Bapak Dede melalui Bank SUMUT
dan hendak mengajukan Kredit Multi Guna-Konsumtif dengan jangka waktu
6 tahun sehingga maksimum Plafond yang boleh dipinjam adalah sebagai
berikut :
Plafond = 40 % x Gaji Bersih Sebulan x Jangka waktu
= 40 % x Rp 5.000.000 x 72 bulan
= Rp 144.000.000
b. Ibu Mildawati merupakan salah satu pegawai swasta di salah satu
perusahaan swasta terbesar di Kota Medan, Ibu Mildawati memiliki gaji
bersih sebesar Rp 3.500.000/bulan. Ibu Mildawati hendak mengajukan
Kredit Multi Guna-Konsumtif dengan jangka waktu 3 tahun pada Bank
SUMUT sehingga maksimum plafond yang boleh dipinjam adalah :
46
= 25 % x Rp 3.500.000 x 36 bulan
= Rp 31.500.000
c. Bapak Budiman merupakan salah satu Pegawai BUMN yang memiliki gaji
bersih Rp. 4.500.000/ bulan. Bapak Budi hendak mengajukan Kredit Multi
Guna- Modal Kerja dengan jangka waktu 4 tahun. Maksimum Plafond yang
dapat dipinjam adalah sebagai berikut :
Plafond = 60 % x Gaji Bersih x Jangka Waktu
= 60 % x Rp 4.500.000 x 48 bulan
= Rp 129.600.000
d. Ibu Hafidz merupakan Staff Pengajar di salah satu sekolah swasta di Kota
Medan yang memiliki gaji bersih Rp 2.500.000/ bulan. Ibu Hafidz hendak
mengajukan Kredit Multi Guna-Investasi dengan jangka waktu 3 tahun.
Maksimum Plafond yang dapat dipinjam adalah sebagai berikut :
Plafond = 40% x Gaji Bersih x Jangka Waktu
= 40 % x Rp 2.500.000 x 36 bulan
= Rp 36.000.000
- Jaminan Kredit
Dalam mengajukan Permohonan Kredit Multi Guna, Pemohon juga harus
melampirkan jaminan kredit yang akan menjadi jaminan apabila terjadi
kredit macet sehingga tidak merugikan pihak kreditur. Adapun Jaminan
47
a. Gaji beserta hak lainnya yang dinyatakan dalam Surat Pernyataan dan
Kuasa yang ditandatangani debitur beserta suami/istri dan diketahui
Kepala Dinas / Instansi / Korporasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan.
b. Asli Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Pegawai atau Surat
Keputusan Kenaikan Golongan / Ruang dan Gaji Pegawai yang terakhir
(untuk Pegawai).
c. Asli Surat Keputusan Pengangkatan CPNS dari Instansi yang berwenang atau Surat Keputusan Gaji CPNS (untuk CPNS).
d. Asli Kartu Pegawai (Karpeg) atau Surat Keterangan dari Dinas / Instansi/ Koperasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan yang bersangkutan dan menerangkan bahwa yang bersangkutan adalah benar bekerja pada Dinas / Instansi / Koperasi Pegawai / Lembaga / Perusahaan tersebut atau yang dipersamakan dengan itu.
F. Analisis Tingkat Pertumbuhan Kredit Multi Guna Tabel 3.1
Tingkat Pertumbuhan Kredit Multi Guna Pada PT. Bank SUMUT KCP USU
Tahun Tingkat
Pertumbuhan Kredit Multi
Guna/Total Nasabah
Total Plafond Baki Debet
2013 773 Nasabah 41.619.150.400 32.021.728.729
2014 690 Nasabah 42.734.008.400 32.017.378.114
2015 673 Nasabah 45.703.971.400 33.682.690.887
48
Berdasarkan data pada tabel 3.1 diatas penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa antara tahun 2013 dengan 2014 terjadi penurunan total nasabah
yang diakibatkan oleh beberapa faktor misalnya pelunasan kredit oleh kreditur
yang lama sehingga pada tahun 2014 total nasabah berkurang.
Dalam hal Total Plafond antara tahun 2013 dengan 2014 terjadi kenaikan,
hal ini juga didukung oleh beberapa faktor salah satunya tingginya tingkat plafond
yang diajukan oleh pihak kreditur. Dalam hal Total Baki Debet atau yang lebih
mudah diingat dengan sisa pokok hutang memang lebih kecil dibandingkan
dengan tingkat plafond, karena Baki Debet mengalami pengurangan akibat
pembayaran setiap bulannya oleh pihak kreditur. Begitu juga halnya dengan tahun
49 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab
sebelumnya, maka pada bab ini dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
1. PT. Bank SUMUT KCP USU bekerja berdasarkan peraturan yang ditetapkan
oleh Bank Indonesia.
2. PT. Bank SUMUT KCP USU merupakan salah satu bank yang
dipercaya untuk menyalurkan Kredit Multi Guna, baik yang bersifat
Konsumtif, Investasi dan Modal Kerja yang berpedoman pada Surat
Keputusan Direksi Nomor : 266 / Dir / DKr-KRS / SK / 2011 tentang Kredit
Multi Guna Bank SUMUT.
3. Dalam penyaluran Kredit Multi Guna PT. Bank SUMUT KCP USU
berdasarkan prinsip kehati-hatian, nasabah yang Bankable yaitu nasabah
yang menurut penilaian Bank memiliki kriteria 5C. Sehingga dapat
menghindari kredit macet yang akan merugikan pihak kreditur. Prosedur
Pemberian Kredit Multi Guna pada PT. Bank SUMUT KCP USU telah
mencapai kinerja yang baik karena prosedur yang dijalankan oleh pegawai
bank telah berusaha bekerja dengan teliti dan penuh kehati-hatian.
4. Sistem Informasi Akuntansi yang diberikan Bank mengenai pemberian
Kredit Multi Guna telah berjalan dengan baik sehingga tidak menyulitkan
50 B. Saran
Setelah mengemukakan kesimpulan, maka akan diberikan saran-saran
yang dianggap perlu untuk meningkatkan keberhasilan PT. Bank SUMUT
KCP USU sebagai penghimpun dana masyarakat.
1. Hendaknya PT. Bank SUMUT KCP USU mempertahankan hubungan yang
lebih baik lagi sehingga mendorong niat baik debitur untuk menyelesaikan
kewajibannya tepat waktu.
2. Melakukan pengawasan yang lebih efektif dan efisien terhadap Sistem
Informasi Akuntansi dalam Pemberian Kredit Multi Guna untuk
menghindari kredit macet.
3. PT. Bank SUMUT KCP USU hendaknya menjalin kerja sama yang lebih
banyak lagi pada Dinas / Instansi / Lembaga / Perusahaan, mengingat
banyaknya nasabah yang ingin mengajukan Kredit Multi Guna dan dapat
menambah persaingan dalam merebut nasabah antar Bank yang semakin
10 BAB II
PT. BANK SUMUT KCP USU
A. Sejarah Ringkas
Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara atau sekarang yang
disebut PT.Bank SUMUT didirikan pada tanggal 4 November 1961 dengan Akte
Notaris Rusli Nomor 22 dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan nama BPDSU.
Pada tahun 1962 berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 tahun1962 tentang
ketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah Tingkat l Sumatera Utara Nomor 5
Tahun 1965. Modal dasar pada saat itu sebesar Rp. 100.000.000 dengan sahamnya
dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan Pemerintah
Daerah Tingkat II se-Sumatera Utara.
Pada tanggal 16 April 1999, berdasarkan peraturan Daerah Tingkat I
Sumatera Utara No.2 Tahun 1999, bentuk badan dirubah kembali menjadi
perseroan terbatas dengan nama Bank SUMUT.
Perubahan tersebut dituangkan dalam Akte Pendirian Alina Hanum
Nasution SH, dan telah mendapat pengesahan dari mentri Kehakiman Republik
Indonesia dibawah Nomor C-8224 HT.01.01 TH 99, serta diumumkan dalam
berita Negara Republik Indonesia Nomor 54 tanggal 6 juli 1999. Modal dasar
pada saat itu ditetapkan sebesar Rp 400.000.000.000 Dan karena pertimbangan
kebutuhan proyeksi pertumbuhan bank, maka pada tanggal 15 Desember 1999
melalui Akta No.31, modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000. .
Sesuai dengan Akta No.39 tanggal 10 Juni 2008 yang dibuat dihadapan H.
11
Penegasan No.0 tanggal 10 November 2008 yang telah memperoleh persetujuan
dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana
dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-AH.01-87927.AH. 01.02 tahun
2008 tanggal 20 November 2008 yang diumumkan dalam Tambahan Berita
Negara Republik Indonesia No.10 tanggal 03 Februari 2009, maka modal dasar
ditambah dari Rp. 500 miliar menjadi Rp. 1 triliun.
Anggaran dasar bank telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir
sesuai dengan Akta No. 12, tanggal 18 Mei 2011 dari Notaris Afrizal Arsad
Hakim, S.H., mengenai Pernyatan Keputusan Rapat PT. Bank Pembangunan
Daerah Sumatera Utara. Perubahan anggaran dasar ini telah mem peroleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan No. AHU-33566.AHU.01.02
Tahun 2011 tanggal 5 Juli 2011, dimana modal dasar mengalami perubahan dari
Rp. 1 triliun menjadi Rp. 2 triliun.
PT. Bank Sumut KCP USU merupakan salah satu kantor cabang pembantu
Bank Sumut yang beralamat Jl. Dr. Mansyur No.9 Kampus USU Medan, PT.
Bank Sumut KCP USU memulai operasionalnya pada tanggal 26 September
2005. Selama 9 tahun beroperasi PT. Bank Sumut KCP USU telah mengalami 5
kali pergantian pimpinan mulai dari masa Bapak Samuel GGSurbakti, Bapak A.
Manan Jaya, Bapak Christian Hutabarat, Bapak Ahmad Mursalin Lubis, Bapak
Erwin Hanavi dan Sekarang Dipimpin Oleh Bapak Toni Syahputra Pohan
Setelah 51 Tahun PT. Bank SUMUT didirikan akhirnya Pada Tahun 2012
PT. Bank SUMUT berhasil ditetapkan sebagai Bank Umum Devisa yang
12
Hingga Desember 2016, Bank SUMUT telah memiliki 1 Kantor Pusat, 30 Kantor
Cabang Konvensional, 5 Kantor Cabang Syariah, 103 Kantor CabangPembantu
Konvensional, 17 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 12 Kantor Kas,35 Payment
Point Samsat dan 23 Kas Mobil dan 233 unit ATM.
Penerapan standar pelayanan Bank SUMUT merupakan hasil karya terbaik
dari seluruh sumber daya manusia khususnya Sumatera utara yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan yang terbaik sehingga para nasabah dan mitra kerja
merasakan layanan yang sama dimanapun mereka berinteraksi dan bertransaksi
dengan Bank SUMUT.
1. Visi dan Misi Perusahaan
Visi Bank SUMUT adalah menjadi bank andalan untuk membantu dan
mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala
bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka
peningkatan taraf hidup rakyat. Untuk melakukan visi tersebut, Bank SUMUT
menetapkan Misi yang harus dilaksanakan yaitu mengelola dana pemerintah dan
masyarakat secara professional yang didasarkan pada prinsip-prinsip
Compliance.
2. Motto (Statement Budaya Perusahaan)
13 Tabel 2.1
Motto (Statement Budaya Perusahaan)
Terpercaya 1. Bersikap Jujur, handal dan dapat
dipercaya.
2. Memiliki karakter dan etika yang
baik
Enerjik 1. Bersemangat tinggi, disiplin, selalu
berpenampilan rapi dan menarik.
2. Berpikir positif, kreatif dan inovatif
untuk kepuasan nasabah.
Ramah 1. Bertingkahlaku sopan dan santun
2. Senantiasa siap membantu dan
melayani nasabah
Bersahabat 1. Memperhatikan dan menjaga
hubungan dengan nasabah.
2. Memberikan solusi yang paling
menguntungkan.
Aman 1. Menjaga rahasia perusahaan dan
nasabah sesuai ketentuan
2. Menjamin kecepatan layanan yang
memuaskan dan tidak melakukan
kesalahan dalam transaksi
Integritas Tinggi 1. Bertaqwa kepada Tuhan YME dan
menjalankan ajaran agama
2. Berakhlak mulia, jujur dan
menjunjung kode etik profesi
Komitmen 1) Senantiasa menepati janji yang
telah diucapkan
2) Bertanggung jawab atas seluruh
14 a) Fungsi Bank SUMUT
Bank SUMUT berfungsi Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dalam
bidang perbankan, sebagai penggerak dan pendorong laju pembangunan di
daerah, bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan
uang daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan
melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Umum.
b) Makna Logo Bank SUMUT
Gambar 2.1 Logo Bank SUMUT
SUMBER : Website PT. Bank SUMUT (www.banksumut.com)
Kata kunci logo adalah “SINERGY” yaitu kerjasama yang erat sebagai
langkah lanjut dalam rangka meningkatkan taraf hidup yang lebih baik, berbekal
kemauan keras yang didasari dengan profesionalisme dan siap memberikan
pelayanan yang terbaik.
Bentuk logo menggambarkan dua elemen dalam bentuk huruf “U” yang
saling berkait bersinergy membentuk huruf “S” yang merupakan kata awal
“SUMUT”. Sebuah penggambaran bentuk kerjasama yang sangat erat antara
15
Warna “Orange” sebagai simbol suatu hasrat untuk terus maju yang
dilakukan dengan energik yang dipadu dengan warna “Biru” yang sportif dan
professional. Warna “Putih” sebagai ketulusan hati untuk melayani.Jenis huruf
“Platina Bold” sederhana dan mudah dibaca. Penulisan bank dengan huruf kecil
dan SUMUT dengan huruf kapital guna lebih mengedepankan Sumatera Utara
sebagai gambaran keinginan dan dukungan untuk membangun dan membesarkan
Sumatera Utara.
c) Fungsi Kantor Cabang Pembantu
Adapun fungsi daripada Kantor Cabang Pembantu yaitu:
1. Menyelenggarakan kegiatan usaha perbankan berupa penghimpunan dana,
penyaluran kredit, dan jasa-jasa perbankan lainnya sesuai ketentuan yang
berlaku.
2. Membantu Kantor Cabang Induk dalam melaksanakan fungsinya sesuai
ketentuan yang berlaku.
B. Struktur Organisasi
Sesuai dengan surat keputusan direksi PT. Bank SUMUT No. 293 / DIR /
DPP-PP / SK / 2007 tanggal 6 september 2007 kantor cabang pembantu USU
digolongkan kepada kantor cabang pembantu kelas III. Struktur
organisasi merupakan suatu mekanisme yang terformat dalam pengelolaan
suatu organisasi. Struktur organisasi menunjukkan suatu susunan berupa bagan,
dimana terdapat hubungan diantara fungsi bagian, status atau pun orang-orang
16
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Bank Sumut KCP USU
Gambar 2.2
C. Job Description
PT. Bank SUMUT KCP USU memiliki bagian tugas, wewenang, dan
tanggungjawab sesuai dengan bagian masing – masing
A.Tugas Pemimpin Cabang Pembantu
1. Memimpin,mengkordinasir, mengarahkan, membimbing, mengawasi dan
mengendalikan serta mengevaluasi
2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, investasi Kantor Cabang
Pembantu untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan
[image:30.595.111.530.130.502.2]17
3. Menyusun program kerja kantor cabaang pembantu sehubung dengan
upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaanya
4. Memindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern
atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta
melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Induk
5. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan keputusan dan
memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas
toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan
dating
6. Meminimalisir setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada setiap
kegiatan operasional, kredit, likuiditas, pasar dan resiko lainnya
7. Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan
kantor cabang pembantu kepada pemimpin cabang induk
8. Memantau dan memastikan serta melaporkan setiap transaksi yang
dikategorikan transaksi uang tunai (cash transaction) dan transaksi
keuangan mencurigakan (suspecious transaction)
9. Melakuakan evaluasi atas kinerja Kantor Cabang Pembantu
10.Mengelola dana Pemerintah Daerah (untuk Kantor Cabang Pembantu yang
ada rekening kas daerah) dan menjaga agar tidak beralih ke Bank lain
11.Mengelola dan mengamankan kunci penyimpanan uang dan surat berharga
atau surat barang agunan
12.Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat Kelompok Pemutus
18
13.Mengadakan rapat yang bersifat koordinas, bimbingan, pengarahan,
transfer of knowledge dan sosialisasi ketentuan maupun produk baru
secara periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan
pelayanan
14.Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya
15.Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dengan unit kerja di Kantor
Cabang Induk maupun unit kerja di bawah kantor cabang lainnya
16.Mewakili Bank dalam mengadakan hubungan atau kerjasama dengan
pihak lain berkaitan dengan pelaksanaan fungsi kantor cabang pembantu
17.Membuat laporan terkait operasional Bank sesuai ketentuan yang berlaku
18.Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang.
B. Tugas Pemimpin Seksi Operasional
1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :
a. Memeriksa kebenaran posting atas seluruh transaksi keuangan di kantor
cabang.
b. Mengelola aktiva tetap, investaris dan barang logistik berupa peralat tulis
menulis serta barang cetakan operasional kantor cabang pembantu.
c. Mengelola sumber daya manusia kantor cabang pembantu.
d. Merawat, menata dan menjaga kantor dan lingkungan agar senantiasa
bersih, indah dan aman.
e. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar Operasional
19
f. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan Good Corporate
government (GCG) oleh pegawai dilingkungan Seksi Operasional.
g. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai dilingkungan
Seksi Operasional.
2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, investasi untuk seksi operasional
dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank.
3. Menyusun program kerja Seksi Operasional sehubung dengan upaya
pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaanya.
4. Memindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern
atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta
melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Pembantu.
5. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi
pengiriman uang, pembebanan biaya dan test key.
6. Menerima dan memeriksa bukti atau advice atau informasi sehubung
dengan transfer atau inkasso.
7. Memeriksa dan mengadministrasikan daftar warkat-warkat yang akan
dikliringkan/pengambilan dan daftar warkat –warkat pemindah bukuan.
8. Memeriksa surat keterangan penolakan warkat kliring.
9. Memeriksa dan mengawasi pembukuan warkat-warkat kliring ke computer.
10. Memeriksa Nota Selisih atau Rekonsiliasi dan menyelesaikan transaksi yang
belum dibukukan.
11. Menerima, menyimpan dan menata usahakan seluruh dokumen dan surat –
20
12. Melakukan pengikatan asuransi barang agunan yang wajib
dipertanggungkan.
13. Membuat dan memeriksa kebenaran isi persetujuan membuka kredit atau
penjanjian kredit dan pengikatan barang agunan serta akta perjanjian lainya
yang dibuat notaris, yang berkenaan dengan pencairan kredit, termasuk
Bank Garansi.
14. Membuat berita acara dan surat–surat yang berkaitan dengan pengambilan
agunan.
15. Membuat nota – nota pembebanan yang berkaitan dengan pencairan kredit.
16. Melakukan proses tutup hari transaksi dan mencetak rekap lampiran serta
mencocokkannya dengan neraca.
17. Mengkoordinir pembuatan perhitungan ongkos yang masih harus dibayar
pada akhir tahun buku.
18. Mengatur pemakaian kendaraan dinas untuk keperluan kantor cabang
pembantu.
19. Mengatur penjilidan nota-nota dan dokumen serta menata usahakan
penyimpanannya.
20. Melakukan administrasi dan pendistribusian surat menyurat dan mengawasi,
memelihara serta mengatur ruang arsip Kantor Cabang Pembantu.
21. Menatausahakan Surat Edaran, Surat Intruksi, Surat Keputusan Nota Dinas
Direksi dan naskah tata dinas lainya.
22. Memonitor dan mengerjakan pengiriman surat melalaui tromol pos maupun
mengantar surat.
21
24. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang
pembantu tentang langkah–langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
25. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dikantor cabang pembantu
maupun kantor cabang induk.
26. Membuat laporan terkait dengan operasional Seksi Operasional sesuai
ketentuan yang berlaku.
27. Melaksanakan tugas lainya sesuai fungsi dan aktivitas Seksi Operasianal.
C. Tugas Pemimpin Seksi Pelayanan Nasabah 1. Membantu Pemimpin Cabang Pembantu dalam :
a. Memelihara persedian kas pada tingkat efesien sehingga likuiditas tidak
terganggu dalam rangka mengoptimalkan rentabilitas.
b. Mengelola dana Pemerintah Daerah ( untuk unit kantor yang ada
rekening kas daerah ) dan menjaga agar tidak beralih ke bank lain.
c. Menjalin dan memelihara hubungan dengan masyarakat dan instansi
pemilik dana.
d. Mengawasi jumlah dana tunai yang dikuasai para Teller agar tetap dalam
batas yang diizinkan oleh ketentuan berlaku.
e. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar
Operasional Prosedur dilingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.
f. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan Good Corporate
Goverment(GCG) oleh pegawai dilingkungan Seksi Pelayanan Nasabah.
g. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai
22
h. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai dilingkungan
Pelayanan Nasabah.
2. Mengajukan rencana anggaran, investasi untuk seksi Pelayanan Nasabah
untuk dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank.
3. Menyusun program kerja Seksi Pelayanan Nasabah sehubung dengan upaya
pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaanya.
4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern atau
Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta melaporkan
tindak lanjut temuan kepada Pemimin Cabang Pembantu untuk diteruskan
kepada Pemimpin Cabang Induk.
5. Memeriksa status calon Nasabah Simpanan Giro dalam Daftar Hitam Bank
Indonesia.
6. Mengadminstrasikan pembukuan dan penutupan rekening serta membuat
dan memeliharaan Buku Register Nasabah dan Daftar Hitam (black list).
7. Melayani penjualan blanko Cek atau Bilyet Giro dan membebankan biaya
yang berkenaan dengan hal tersebut serta biaya-biaya lainya yang
berhubungan dengan pembukaan dan penutupan rekening.
8. Membuat Referensi Bank, dana blokir dan sejenisnya sesuai ketentuan yang
berlaku.
9. Memeriksa kebenaran, kelengkapan dan pencatatan dokumen transaksi
penarikan/penyetoran tabungan, giro dan penerbitan/pencairan deposito/
23
10. Memeriksa kebenaran perhitungan penutupan buku kas dan perincian kas
serta mencocokkannya dengan jumlah uang.
11. Menyesuaikan cetakan hasil rekapitulasi mutasi harian kas dengan
penerimaan setoran atau pembayaran tunai oleh teller.
12. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada pemimpin cabang
pembantu tentang langkah – langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya.
13. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan dan memastikan risiko –
risiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas toleransi yang tidak
merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan dating.
14. Meminimalisir setiap potensi risiko yang mungkin terjadi pada setiap
kegiatan operasional di Seksi Pelayanan Nasabah.
15. Melaporkan setiap risiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Seksi
Pelayanan Nasabah kepada Pemimpin Cabang Pembantu.
16. Menghadiri rapat yang bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer
of knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara
periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan.
17. Melakukan koordinasi kinerja dengan unit kerja di kantor cabang pembantu
maupun di kantor cabang induk.
18. Mewakili Pemimpin Cabang Pembantu dalam mengadakan hubungan /
kerja sama pada pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang
pembantu.
19. Membuat laporan terkait operasional Seksi Pelayanan Nasabah sesuai
24
20. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang
pembantu.
D. Tugas Pemimpin Seksi Pemasaran
1. Membantu pemimpin cabang pembantu dalam :
a. Kegiatan memasarkan produk dana, kredit, dan jasa dan layanan sesuai
rencana kerja bank
b. Melakukan analisa permohonan kredit dan bank garansi terdiri dari :
1) Meninjau lokasi usaha atau proyek yang akan dibayar,
2) Memeriksa data calon debitur melalui sistem informasi deitur,
3) Melaksanakan transaksi barang agunan,
4) Melakukan pemeriksaan keabsahan izin usaha / keaslian surat barang
agunan atau kebenaran atau keaslian Surat Perintah Kerja (SPK)
maupun kontrak kerja pada instansi yang berwenang,
5) Membuat undang –undang rapat anggota Komite Pemutusan Kredit,
6) Membuat surat persetujuan atau penolakan pemberian kredit.
c. Mengawasi kepatuhan pegawai terhadap pelaksanaan Standar
Operasional Prosedur di lingkungan Seksi Pemasaran
d. Mengawasi pelaksanaan tata kelola perusahaan Good Corporate
Goverment(GCG) oleh pegawai di lingkungan Seksi Pemasaran
e. Mengawasi pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut oleh pegawai
dilingkungan Seksi Pemasaran
f. Mengawasi penggunaan teknologi informasi oleh pegawai di
25
2. Mengajukan rencana anggaran, investasi, investasi Seksi Pemasaran untuk
dituangkan ke dalam Rencana Kerja Angguran Tahunan Bank
3. Menyusun program kerja Seksi Pemasaran sehubung dengan upaya
pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta
mengevaluasi pelaksanaanya
4. Menindak lanjuti hasil temuan dan atau rekomendasi dari kontrol intern
atau Satuan Pemeriksaan Intern (SPI) atau Pemeriksa Eksternal serta
melaporkan tindak lanjut temuan kepada Pemimpin Cabang Induuk
5. Melakukan kunjungan ke lokasi usaha atau proyek yang telah dibiayai
secara periodik dalam rangka pengawasan atas kredit yang diberikan
6. Melakukan kunjungan kepada debitur yang menunggak sebagai upaya
pembinaan dan menggali informasi atas kendala yang diharapkan debitur
untuk mencari solusi pemecahannya
7. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
Pembantu tentang langkah-langkah yang perlu diambil tugasnya
8. Memeriksa setiap proses pengambilan keputusan-keputusan dan
memastikan resiko-resiko yang diambil atas setiap keputusan dalam batas
toleransi yang tidak merugikan Bank baik saat ini maupun masa yang akan
datang
9. Meminimalisir setiap potensi resiko yang mungkin terjadi pada setiap
kegiatan operasional di Seksi Pemasaran
10. Melaporkan setiap resiko yang berpotensi terjadi atas setiap kegiatan Seksi
26
11. Menghadiri dan memberikan pendapat dalam rapat kelompok pemutusan
kredit atas permohonan kredit yang diajukannya
12. Menghadiri rapat bersifat koordinasi, bimbingan, pengarahan, transfer of
knowledge dan atau sosialisasi ketentuan maupun produk baru secara
periodik dalam rangka peningkatan kinerja, pengetahuan dan pelayanan
13. Memberikan saran dan atau pertimbangan kepada Pemimpin Cabang
tentang langkah -langkah yang perlu diambil dibidang tugasnya
14. Melakukan koordinasi kerja dengan unit kerja dengan di Kantor Cabang
Pembantu maupun di Kantor Cabang Induk
15. Mewakili Pemimpin Cabang Pembantu dalam mengadakan hubungan atau
kerjasama dengan pihak lain berkaitan pelaksanaan fungsi kantor cabang
pembantu
16. Membuat laporan terkait operasional Seksi Pemasaran sesuai ketentuan
yang berlaku
17. Melaksanakan tugas lainnya sesuai fungsi dan aktivitas kantor cabang
pembantu.
D. Jenis Kegiatan
1. Selain sebagai Bank Daerah yang menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, PT. Bank SUMUT
KCP USU juga menjalin kerja sama kepada perusahaan asuransi untuk
menjamin kesejahteraan baik untuk pihak debitur maupun pihak
27
2. Dalam meningkatkan kepedulian terhadap nasabah tabunganKU,
khususnya nasabah yang masih anak-anak, dibeberapa sekolah swasta
dimedan, PT. Bank SUMUT memberikan motivasi dalam bentuk
hadiah kepada siswa siswi yang berprestasi setiap akhir tahun
pelajaran. Hal tersebut dilakukan semata-mata untuk meningkatkan
kerjasama dan prestasi belajar siswa / siswi disekolah tersebut.
3. Untuk melengkapi fitur-fitur pembayaran melalui ATM Bank
SUMUT, Bank SUMUT telah bekerjasama dengan
perusahaan-perusahaan / instansi / lembaga dalam proses pembayaran yang lebih
praktis melalui ATM Bank SUMUT. Misalnya pembayaran
pendaftaran ujian masuk perguruan tinggi negeri, pembayaran uang
kuliah, pembayaran rekening listrik, pembayaran telepon, pembayaran
kartu kredit dan lain sebagainya, sehingga nasabah lebih mudah dan
praktis dalam melakukan proses pembayaran.
4. Bank SUMUT juga bekerjasama dengan beberapa instansi pemerintah
untuk melakukan pembayaran gaji pegawai negri sipil melalui PT.
Bank SUMUT.
E. Kinerja Kegiatan Terkini
Pada tahun 2013 PT. Bank SUMUT telah berhasil memperoleh suatu
penghargaan yang diterima dari berbagai majalah yang berhubungan dengan
perbankan antara lain :
1. Penghargaan The Best BUMD of The Year 2012 dari Majalah Business
28
2. Penghargaan Bank Daerah Terbaik 2- 2012 dari Majalah Business Review.
3. Penghargaan The Best 1st Human Capital dari The Best 1st Human Capital
Management System Alignment.
4. Penghargaan The Best 2nd Finance dari Majalah Business Review.
5. Penghargaan The Best 3rd Performance Management System dari Majalah
Business Review.
6. Penghargaan The Best 3rd Marketing & Customer Satisfaction dari Majalah
Business Review.
7. Penghargaan Silver Brand Champion of Brand Equity Kategori : Regional
Bank dari Indonesia Brand Champion (Marketeers dan MarkPlus Insight).
8. Penghargaan 1st Rank The Most Expansive Financing dari KARIM Business
Consulting.
9. Penghargaan 3rd Rank The Best Customer Choice Medan Region dari
KARIM Business Consulting.
10.Penghargaan BPD Aset diatas Rp.10 Triliun dari Majalah Investor.
11.Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Finance” Bank
BPD, Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review & Perbanas Institute.
12.Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Good Corporate
Governance” Bank BPD Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review &
Perbanas Institute.
13.Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Corporate Social
Responsibility” Bank BPD Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review &
29
14.Penghargaan Anugerah Perbankan Indonesia Peringkat 1 “Human Capital”
Bank BPD Modal Inti Rp. 1 T dari Economic Review & Perbanas Institute.
15.Penghargaan dari ajang Indonesian Bank Loyalty Award (IBLA) kategori
“Saving Account Regional Development Bank” dari Majalah Info Bank.
F. Rencana Kegiatan
Ada beberapa rencana kegiatan yang telah dibuat oleh PT. Bank SUMUT
KCP USU yaitu :
1. Meningkatkan pertumbuhan dana pihak ke-3
2. Menyusun strategi untuk mencapai target tahun ke depan dengan
menetapkan terget untuk setiap karyawan.
3. Melakukan penataan kredit-kredit yang bermasalah.
4. Melakukan perbaikan di sisi pelayanan dan fasilitas untuk
kenyamanan nasabah dan karyawan.
5. Meningkatkan kinerja karyawan sesuai standart operasional prosedur
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan di Indonesia memiliki Peranan penting dalam perekonomian
negara, yaitu sebagai lembaga intermediasi yang membantu kelancaran sistem
pembayaran dan tidak kalah pentingnya adalah sebagai lembaga yang menjadi
sarana dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, yaitu kebijakan moneter. karena
fungsi-fungsinya tersebut, maka keberadaan bank yang sehat, baik secara
individu maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem, merupakan persyaratan
bagi suatu perekonomian yang sehat. untuk menciptakan perbankan yang
sehat, antara lain diperlukan pengaturan dan pengawasan bank yang efektif.
Sehubungan dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan fungsi bank dalam
dunia bisnis di Indonesia yang sekaligus memacu laju ekonomi negara, maka
pemerintah harus memperhatikan peran dan fungsi dari pada perbankan Indonesia,
yaitu “Menuju pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan rakyat banyak”.
Di Indonesia, sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 10
tahun1998 yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana tersebut
kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sementara itu, pihak-pihak yang
kekurangan dan membutuhkan dana akan mengajukan pinjaman atau kredit
2
maupun kredit konsumsi. Fungsi intermediasi dapat berjalan dengan baik apabila
kedua belah pihak tersebut, yaitu penyimpan dana dan peminjam dana memiliki
kepercayaan terhadap bank. Dasar kegiatan perbankan adalah kepercayaan.
Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan sebaliknya kepercayaan
perbankan terhadap nasabah. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kepercayaan masyarakat terhadap bank adalah terjamin atau tidaknya rahasia
nasabah yang ada di bank, baik data keuangan maupun data non keuangan.
Apabila proses intermediasi tersebut berjalan dengan baik, maka
semua pihak yaitu bank, pihak yang mempunyai kelebihan dana, pihak yang
membutuhkan dana dan pada gilirannya perekonomian secara keseluruhan
akan memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank. Sedangkan pihak yang
mempunyai kelebihan dana akan memperoleh manfaat berupa pendapatan
bunga dari dana yang disimpan dibank, disamping kemudahan bertransaksi
melalui berbagai pelayanan jasa keuangan yang diberikan bank seperti penarikan
dana tunai, transfer dan sebagainya.
Sementara itu pihak yang membutuhkan dana (debitur) memperoleh
manfaat berupa ketersediaan dana dari bank untuk melakukan investasi atau
produksi. Bank sendiri akan memperoleh manfaat berupa selisih pendapatan dan
biaya bunga yang biasa disebut spread. Disisi lain perekonomian juga akan
mendapatkan manfaat berupa mekanisme alokasi sumber dana-dana secara efektif
dan efesien. Dengan proses mediasi seperti ini, bank sebagai lembaga intermediasi
berperan penting dalam memobilisasi dana masyarakat untuk diputar sebagai
salah satu sumber pembiayaan utama bagi masyarakat dalam bentuk kredit
3
hidup orang banyak. Dalam mendukung kegiatan bisnis bank menyalurkan
kredit kepada berbagai lapisan masyarakat seperti pengusaha kecil, pengusaha
menengah dan juga pengusaha yang memilliki modal besar. Oleh karena itu,
pemerintah berusaha untuk semakin mempererat kerjasama yang baik dengan
pihak bank dalam upaya peningkatan peran bank dalam rangka penyaluran kredit
bagi pengusaha.
PT. Bank SUMUT KCP USU merupakan salah satu cabang bank devisa
yang kegiatannya menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Jasa keuangan yang diberikan terbagi dalam tiga kelompok, yaitu kelompok
pertama adalah kegiatan menghimpun dana (funding) dari masyarakat,
maksudnya adalah dalam hal ini bank sebagai tempat menyimpan uang atau
berinvestasi bagi masyarakat dengan cara bank menawarkan produk simpanan
seperti rekening giro, tabungan dan deposito. Kelompok kedua adalah
kegiatan menyalurkan dana (lending) yaitu bank memberikan pinjaman atau
kredit kepada masyarakat yang mengajukan permohonan, dengan kata lain bank
menyediakan dana berupa pinjaman atau kredit bagi masyarakat yang
membutuhkannya. Kelompok ketiga adalah memberikan jasa-jasa bank lainnya
(service) yang merupakan jasa pendukung dari kegiatan pokok bank seperti
pengiriman uang (transfer), penagihan surat-surat berharga, penerimaan
setoran tagihan rekening listrik, pajak dan jasa-jasa lainnya. Sebelum kredit
diberikan, untuk meyakinkan bahwa si nasabah benar-benar dapat dipercaya,
maka bank terlebih dahulu melakukan analisis kredit. Analisis kredit mencakup
latar belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang
4
bahwa kredit yang diberikan benar-benar aman. Pemberian kredit tanpa analisis
terlebih dahulu akan sangat membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini akan
dengan mudah memberikan data-data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya
tidak layak untuk diberikan. Akibatnya jika salah dalam menganalisis, maka
kredit yang disalurkan akan sulit ditagih alias macet. Namun dalam realisasinya
penyaluran kredit oleh bank belum tentu berjalan dengan lancar karena tidak
semua nasabah dapat mengembalikan kredit sesuai dengan perjanjian, artinya
masih ada kredit macet. Dan ini merupakan kendala yang cukup berat yang harus
dihadapi oleh bank dalam usahanya untuk menyalurkan kredit. Oleh karena itu,
perlu adanya ketentuan dan pengawasan dari pihak bank dalam menyalurkan
kredit. Dari pihak nasabah sendiri banyak kendala yang harus dihadapi misalnya,
mereka tidak sanggup untuk mengembalikan kredit yang telah dipinjam karena
adanya penurunan penjualan dan sebagainya,olehkarenaitu untuk menghindari
masalah tersebut dibutuhkan Sistem Informasi Akuntansi yg baik.
Sistem Informasi Akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan
laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan
perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada perusahaan dibangun dengan tujuan
utama untuk mengolah data keuangan yang berasal dari berbagai sumber menjadi
informasi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai laporan keuangan baik
internal maupun eksternal. Sistem Informasi Akuntansi pemberian kredit multi
guna pada PT. Bank SUMUT KCP USU perlu diawasi untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan.Semua kredit yang ditawarkan oleh PT. Bank SUMUT
5
sama, kalaupun ada perbedaan itu lebih disebabkan karena kebijaksanaaan yang
diambil oleh pimpinan unit untuk menyesuaikan dengan kondisi pasar yang ada di
wilayah kerjanya masing-masing. Kebijaksanaan yang diambil juga tidak boleh
bertentangan dengan peraturan Bank Indonesia tentang prosedur penyaluran
kredit. Salah satu jenis kredit yang ada pada PT. Bank SUMUT adalah Kredit
Multi Guna (KMG), Untuk Produk Kredit Multi Guna adalah produk yang paling
dominan disalurkan.
Kredit Multi Guna adalah fasilitas kredit yang diberikan secara perorangan
kepada pegawai yang sumber pengembalian pinjamannya adalah dari penghasilan
tetap dan pemberiannya melalui dinas / instansi / koperasi pegawai/ perusahaan /
lembaga tempat pegawai yang bersangkutan bekerja. Ada 3 jenis Kredit Multi
Guna, yaitu Kredit yang digunakan untuk membiayai keperluan yang bersifat
konsumtif disebut Kredit Multi Guna Konsumtif, Kredit yang digunakan untuk
membiayai penyediaan modal kerja seperti pembelian barang dagang, pembelian
bahan baku, piutang dan lain-lain dalam rangka pengembangan usaha berskala
mikro dan kecil untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidupnya
disebut Kredit Multi Guna Modal Kerja dan kredit yang digunakan untuk
membangun / membeli / merehap tempat usaha, membeli peralatan / perlengkapan
usaha dan lain-lain dalam rangka pengembangan usaha berskala mikro.
Dari semua uraian tersebut sangat jelas betapa pentingnya peranan bank
dan juga kredit yang diberikan bank untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
serta pentingnya sistem pemberian dan pengawasan kredit oleh pihak bank. Oleh
karena itu, penulis merasa tertarik untukmembahas mengenai perkreditan.
6
AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT KCP USU ”.
B.Rumusan Masalah
Selain kegiatan menghimpun dana (funding), Salah satu fungsi bank
adalah memberikan kredit (lending) kepada masyarakat atau perusahaan yang
membutuhkannya, dengan syarat mengajukan permohonan kredit dan melengkapi
syarat- syarat serta ketentuan lainnya. Kredit Multi Guna (KMG) adalah contoh
jenis kredit yang ada pada PT. Bank SUMUT. Kredit Multi Guna mempunyai
Sistem Informasi Akuntansi yang menarik untuk diteliti. Berkenaan dengan latar
belakang permasalahan tersebut, penulis mengambil permasalahan pokok yaitu
“BAGAIMANA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBERIAN
KREDIT MULTI GUNA PADA PT. BANK SUMUT KCP USU ?”
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
pendidikan diprogram Diploma-III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara dan sekaligus bisa menambah wawasan penulis
tentang Sistem Informasi Akuntansi Pemberian dan Pengawasan Kredit
Multi Guna PT. Bank SUMUT KCP USU.
2. Untuk mengetahui Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi
7
3. Untuk mengetahui Persyaratan dan Ketentuan Kredit Multi Guna pada
PT.Bank SUMUT KCP USU.
Adapun Manfaat dari Penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis, Penelitian ini bermanfaat untuk menambah dan memperluas
wawasan penulis mengenai perkreditan pada dunia perbankan serta sebagai
bahan masukan jika sewaktu-waktu penulis dihadapkan pada masalah yang
berhubungan dengan Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Multi
Guna PT. Bank SUMUT KCP USU.
2. Bagi Lembaga Pendidik, Penelitian ini akan bermafaat dan berguna sebagai
bahan masukan bagi penulis-penulis lainnya yang ingin mengetahui tentang
dunia perbankan khususnya pada PT. Bank SUMUT KCP USU.
3. Bagi PT. Bank SUMUT KCP USU, Penelitian ini dapat digunakan sebagai
salah satu bahan pertimbangan dalam mengambil langkah-langkah perbaikan
sistem dan kebijaksanaan pada masa yang akan datang.
D. Rencana Penulisan
Dalam penyususnan tugas akhir ini, peneliti mempunyai rencana penulisan
yang terdiri dari jadwal penelitian dan penyusunan tugas akhir.
[image:50.595.132.493.664.749.2]1. Jadwal Survey/Observasi
Tabel 1.1
Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir
No Kegiatan Januari 2017
I II III IV
8 2 Pengajuan Judul
3 Permohonan Izin Riset
4 Penunjukan