PERBEDAAN SIKAP TERHADAP SEKS PRA NIKAH ANTARA SISWA
MAN DAN SMA
Oleh: WIRIYANTI PARMANINGTIYAS ( 00810124 ) Psychology
Dibuat: 2007-09-11 , dengan 3 file(s).
Keywords: Remaja, Seks Pranikah
Masa remaja merupakan suatu periode transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa. Perilaku seks pranikah merupakan perilaku seks yang dilakukan tanpa melalui proses pernikahan secara resmi menurut hukum maupun menurut agama dan kepercayaan masing-masing individu. Berdasarkan hasil penelitian pada tahun 1999, remaja Indonesia yang telah melakukan hubungan seks pra nikah sebanyak 18%. MAN dan SMA merupakan jenis pendidikan yang berbeda, dimana MAN menitikberatkan pada pendidikan agama sedangkan SMA menitikberatkan pendidikan umum, sehingga mereka mempunyai sikap yang berbeda dalam memandang seks pra nikah.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non eksperimen. Subyek penelitian dalam
penelitian ini sebanyak 132 siswa yang terdiri dari siswa MAN I Malang sebanyak 66 siswa dan siswa SMA Taman Madya Malang sebanyak 66 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap terhadap seks pra nikah. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah uji t. Hasil analisa menggunakan uji t dan didapatkan t = 9,418 dengan p = 0,000, artinya ada perbedaan sikap terhadap seks pra nikah antar siswa SMA dan MAN. Siswa SMA memiliki sikap yang cenderung lebih positif terhadap seks pra nikah (rerata x = 75,83) dibanding siswa MAN (rerata x = 56,26). Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua siswa SMA mempunyai sikap positif terhadap seks pra nikah, dimana siswa SMA yang mempunyai sikap negatif terhadap seks pra nikah sebanyak 45 siswa atau 31,82%. Sedangkan siswa MAN juga terdapat siswa yang bersikap positif terhadap seks pra nikah sebanyak 8 siswa atau 12,12%.
Abstract
Adolescence is a period of transition from childhood to adulthood. Premarital sexual behavior is sexual behavior carried out without due process of marriage officially by law or religion and belief of each individual. Based on the research in 1999, Indonesian teenagers who have premarital sex as much as 18%. MAN and the high school represents a different type of education, where MAN focuses on high school religious education while emphasizing public education, so they have a different attitude in regard premarital sex.
This research is a non-experimental quantitative research. Research subjects in this study about 132 students comprising of student MAN I Malang as many as 66 students and high school students Taman Madya Malang as many as 66 students. Sampling was done by cluster random sampling method. The instruments used in this study is the scale attitude toward premarital sex. While the data analysis methods used were t test