• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan pada PT. POS INDONESIA (PERSERO) Cabang Binjai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Fungsi Anggaran sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan pada PT. POS INDONESIA (PERSERO) Cabang Binjai"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III KEUANGAN

FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO)

CABANG BINJAI

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh :

EKO WIBISONO 102101156

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : EKO WIBISONO

NIM : 102101156

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA

PT.POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BINJAI

Tanggal : ... 2014 DOSEN PEMBIMBING

(Drs. Rustam, M.Si, Ak.) NIP: 131 1277 370

Tanggal : ... 2014 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

(Dr. Yeni Absah, SE, M.Si) NIP: 19741123 200012 2 001 Tanggal : ... 2014 DEKAN FAKULTAS EKONOMI

(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat

serta hidayah-nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir ini. Serta salawat beriring salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang

telah membawa umatnya dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan

ilmu pengetahuan.

Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini, dengan judul

Fungsi Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan

pada PT. POS INDONESIA (PERSERO) Cabang Binjai..”

Yang

merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Fakultas Ekonomi

Jurusan Keuangan Program Studi Diploma III Universitas Sumatera Utara.

Sembah sujud penulis kepada kedua orang tua tercinta Ayahanda Suyana

dan Ibunda Suheriati yang telah memberikan segenap kasih sayang, dorongan,

semangat dan pengorbanannya yang begitu besar sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini Penulis banyak mendapat bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak, baik dalam materi maupun moril, maka dengan

kerendahan hati Penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Prof.Dr.Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas

(4)

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Keuangan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si, Ak. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak

memberikan saran dan bimbingan yang berguna bagi Penulis dalam penulisan

tugas akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Pengajar dan pegawai yang telah membantu dan

memberikan pendidikan, bimbingan serta Ilmu Pengetahuan kepada Penulis

selama menjalani masa pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara.

5. Bapak Pimpinan dan seluruh Staff pegawai serta Karyawan PT. POS

Indonesia ( Persero ), Cabang Binjai yang telah meluangkan waktunya untuk

membantu Penulis dalam memberikan data dan keterangan-keterangan lainnya

mengenai PT. POS Indonesia ( Persero ), Cabang Binjai.

6. Saudari penulis, Dwi Rizky Eriyana yang yang telah banyak membantu dan

memberikan motivasi kepada penulis.

7. Teman-teman seperjuangan stambuk 2010 di program DIII Keuangan grup

A,B dan C, My bestfriends Abdul Malik Pinem (Mongol), Endra Setiawan

(Whawenk), Indra wansyah (Tomtom) dan Nurdesiana Nasution (Ecy) yang

tidak pernah bosan mensupport saya, Teman-teman magang Grup 1

(Muchti,Regina,Elisma dan Vioni), glad to see you guys.

Atas bantuan, dukungan dan dorongan serta bimbingan dari semua pihak,

Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih, semoga apa yang telah diberikan

(5)

Penulis menyadari dalam penulisan Tugas akhir ini masih jauh dari

kebenaran dan kesempurnaan, hal ini karena terbatasnya waktu,

kemampuan,pengalaman dan pengetahuan lainnya yang Penulis miliki. Karenanya

tak ada gading yang tak retak. Untuk itu dengan hati yang tulus dan ikhlas, kritik

dan saran yang sifatnya membangun dan konstruktif dari semua pihak pembaca

demi kesempurnaan tugas akhir ini sangat diharapkan.

Akhir kata, Penulis berharap agar tugas akhir ini dapat bermanfaat dan

mendatangkan ridho bagi kita semua.

Amin ya Robal „ alamin……

Medan, Oktober 2013

Penulis

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B. Perumusan masalah ... 4

C.Tujuan Penelitian ... 4

D.Manfaat Penelitian ... 4

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

A.Sejarah PT POS INDONESIA (PERSERO) ... 6

B. Struktur Organisasi Perusahaan ... 9

C.Uraian Pekerjaan ... 10

D.Jaringan Usaha/kegiatan ... 14

E. Kinerja Terkini ... 15

F. Rencana Kegiatan ... 16

BAB III PEMBAHASAN

A.Pengertian Anggaran ... 18

(7)

D.Proses Penyusunan Anggaran ... 25

E. Anggaran Sebagai Alat Perencanaan ... 30

F. Anggaran Sebagai Alat Pengawasan ... 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 41

B. Saran ... 42

DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Nomor

Judul

Halaman

I.

Tabel 1 : Tahapan Penyusunan Anggaran PT.POS Indonesia

(Persero) CABANG Binjai ...…………...…...…….... 27

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam dunia usaha, kegiatan suatu perusahaan tidak lepas dari dunia

perekonomian. Seperti yang telah kita ketahui bahwasanya salah satu tujuan

perusahaan adalah memaksimumkan nilai harta kekayaan/ nilai saham

perusahaan. Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa, industri atau

dagang,didirikan dan berorientasi untuk memperoleh laba (profit) semaksimal

mungkin dan kontinuitas perusahaan untuk dapat terus mempertahankan

kelangsungan perusahaannya.

Dalam usaha pencapaian tujuan ini, perusahaan melakukan berbagai

usaha dan upaya. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan anggaran

perusahaan sesuai dengan anggaran dari aktivitas yang diinginkan. Setiap

perusahaan pasti sangat memerlukan perencanaan anggaran (budget) yang baik

untuk menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilakukan dan menjadi

pedoman dalam melakukan aktivitas perusahaan tersebut.

Salah satu masalah yang sering dihadapi perusahaan adalah mengenai

bagaimana perusahaan dapat beroperasi seefisien dan seefektif mungkin, sehingga

dapat mencapai keuntungan maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka

diperlukan perencanaan dan pengawasan anggaran yang baik. Perencanaan dan

pengawasan tersebut harus disusun secara teliti, penuh pertimbangan, serta

(10)

Perencaaan meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta

yang ada dan menyusunnya dengan menggunakan asumsi yang mungkin saja

terjadi dalam hal memvisualisasi, dan merumuskan aktivitas-aktivitas perusahaan

yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Apabila anggaran yang telah disusun mampu mencapai tujuan perusahaan

dengan baik maka hal ini tidak akan mengganggu kinerja perusahaan,malah

meningkatkan kredibilitas perusahaan. Akan tetapi, apabila anggaran yang disusun

tidak mencapai tujuan perusahaan dan malah mengalami kegagalan, maka dapat

mengakibatkan terganggunya kegiatan perusahaan dan sasaran usaha tidak dapat

tercapai.

Hasil perencanaan ini selalu diikuti dengan kegiatan pengawasan.

Pengawasan dilakukan dalam rangka mendeterminasikan apa-apa saja yang telah

dilaksanakan dengan maksud mengevaluasi prestasi kerja, apakah telah

dilaksanakan secara efektif dan efisien, serta menerapkan tindakan korektif

sehingga hasil pekerjaan sesuai dengan perencanaan. Seperti yang telah disebutkan

sebelumnya, salah satu sarana perencanaan dan pengawasan kegiatan perusahaan

adalah anggaran (budget).

Anggaran merupakan suatu bentuk perencanaan laba yang dinyatakan

secara kuantitatif dalam bentuk keuangan. Anggaran dibuat untuk

masing-masing bagian perusahaan berdasarkan kebutuhan perusahaan. Anggaran ini

disiapkan, ditinjau dan diperbaiki hingga menghasilkan anggaran yang

merupakan anggaran terbaik yang dapat diciptakan dari situasi dan kondisi yang

(11)

PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai yang pada dasarnya bergerak dalam

bidang jasa pengiriman surat dan barang menggunakan anggaran dalam

melakukan aktivitas perusahaannya. Anggaran ini sebelumnya mengalami proses

perencanaan guna menentukan aktivitas perusahaan yang efisien dan efektif.

Setelah anggaran ditetapkan dan disahkan maka selanjutnya pelaksanaan daripada

anggaran tersebut, dan seterusnya diikuti dengan kegiatan pengawasan.

Anggaran juga merupakan alat bantu perusahaan untuk membantu

manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan

juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan usaha guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Anggaran juga dimaksudkan untuk mengetahui adanya

penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaannya guna

meningkatkan tanggung jawab para karyawan.

Dari dampak yang dihasilkan daripada anggaran perusahaan tersebut baik

itu dampak yang positif maupun negatif, diharapkan perusahaan dapat mengetahui

kelemahan dan kekuatan perusahaan tersebut. Sehingga hal ini dapat digunakan

sebagai dasar penyusunan rencana anggaran (budget) di masa yang akan datang

sekaligus memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang tepat agar tercapai hasil

yang lebih baik.

Berdasarkan uraian di atas dan mengingat betapa pentingnya anggaran

dalam mendukung keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya, maka

penulis merasa tertarik dan menuangkannya dalam tugas akhir ini dengan

(12)

B. Perumusan Masalah

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis membatasi ruang lingkup yang

akan menjadi pokok permasalahan pembahasan. Adapun yang menjadi

perumusan masalah dalam penulisan ini adalah :

"Apakah anggaran yang digunakan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai telah berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengawasan dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan".

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui seberapa jauh anggaran yang telah disusun oleh PT. Pos

Indonesia (Persero) Binjai telah berfungsi sebagai alat perencanaan dan

pengawasan.

b. Untuk mengetahui kebijakan yang telah diterapkan oleh pihak managemen

keuangan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai melalui anggaran

perusahaan dalam rangka upaya meningkatkan keuntungan perusahaan.

c. Sebagai penerapan ilmu yang diperoleh penulis mengenai akuntansi pada

umumnya dan penganggaran perusahaan pada khususnya.

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam upaya penelitian ini adalah :

a. Bagi Penulis

(13)

dalam hal anggaran perusahaan.

b. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam rangka perkembangan

penyusunan anggaran (budget), termasuk rencana dan kebijakan keuangan pada

PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai pada masa yang akan datang.

c. Bagi Pembaca/ Peneliti Lain

Sebagai bahan referensi atau pembanding bagi pembaca dan atau peneliti

lainnya dalam melakukan penelitian mengenai masalah yang sama di masa

(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN

A. Sejarah PT. POS INDONESIA (PERSERO)

PT. Pos Indonesia (Persero) adalah salah satu dari Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang ada di Indonesia seperti halnya PT. PLN, PT. Kereta Api,

PT. Telkom dan lain sebagainya. Pentingnya komunikasi secara tertulis menjadi

ide pertama timbulnya gagasan untuk mendirikan perusahaan ini. Selain itu,

pendirian perusahaan juga bertujuan untuk menjamin keamanan surat-menyurat

antar penduduk di seluruh daerah di Indonesia.

Kantor Pos Indonesia pertama kali didirikan di Jakarta pada masa

kolonial Belanda, pada tanggal 26 Agustus 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.

Barron Van Inhoff. Seiring dengan perkembangan peranan Kantor Pos, terlebih

setelah ditemukannya teknologi telegraf dan telepon, pada tahun 1907

dibentuklah Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon (Jawatan PTT). Jawatan ini

merupakan bagian dari departemen perusahaan-perusahaan pemerintah kolonial

Belanda yang didasarkan pada Undang-Undang Perusahaan Negara Hindia

Belanda.

Pada tahun 1922, kantor Jawatan Pos, Telegraf dan Telepon (Jawatan

PTT) yang semula bekedudukan di Weltervreden (Gambir) mulai dipindahkan ke

gedung Burgerlijke Ofenbare Werkn (Bow) yang sekarang berubah menjadi

gedung Dinas Pekerjaan Umum di Bandung. Tibanya Jepang di Indonesia setelah

(15)

organisasi Jawatan ini berubah. Menurut struktur organisasi yang dibuat oleh

pemerintah militer Jepang, Jawatan ini terbagi menjadi Jawatan PTT Sumatera,

Jawatan PTT Jawa dan Jawatan PTT Sulawesi.

Dengan adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945, Angkatan Muda PTT (AMPTT) berhasil mengambil alih Kantor

PTT Pusat dari tangan pemerintah militer Jepang. Sejak tanggal 27 September

1945, Jawatan PTT berganti nama dan berdirilah secara resmi PTT Republik

Indonesia di atas pimpinan Soeharto dan R. Dirja sebagai wakilnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, PTT dinyatakan memenuhi syarat

untuk berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN), hal ini sesuai dengan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 Tahun 1960.

Berdasarkan PP No. 24 Tahun 1961, status Jawatan PTT berubah dan berganti

nama menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

Pada tahun 1965, lingkup kerja PN Postel mengalami perkembangan

yang sangat pesat. Untuk memaksimalkan kinerjanya, berdasarkan PP No. 29

Tahun 1965, PN Postel ini kemudian dibagi menjadi dua perusahaan yaitu PN Pos

& Giro dan PN Telekomunikasi. Adanya ketentuan berdasarkan Undang-Undang

No. 9 Tahun 1969, status BUMN ditetapkan menjadi tiga bentuk antara lain

Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan

Perseroan (Persero). Oleh karena itu, untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan

baru ini, diterbitkanlah PP No. 19 Tahun 1978, dan diperbarui dengan PP No. 24

Tahun 1984, yang khusus mengatur tentang Perum Pos dan Giro.

(16)

pengambilalihan kekuasaan yang dilakukan oleh AMPTT, hingga

perubahan-perubahan yang dibuat oleh pemerintah Indonesia telah membuat banyak sekali

perubahan pada tubuh kantor pos hingga saat ini. Dalam perkembangan itu,

penyebab perubahan yang dirasakan cukup pesat adalah pada masa Orde Baru

dengan ditetapkannya GBHN No. 11/ MPR/ 1983 Bab Ekonomi butir 5 huruf Q.

Dinyatakan bahwasanya pembangunan Perum Pos dan Giro diarahkan terutama

pada perluasan jangkauan pelayanan sehingga dapat mencapai desa-desa dan

daerah transmigrasi serta daerah terpencil lainnya dengan ibukota kecamatan

sebagai sentral pelayanannya.

Langkah lain yang juga sangat penting artinya bagi Perum Pos dan Giro

adalah penandatanganan naskah kerja sama dengan PT. Indosat di Jakarta sehari

sebelum Hari Bakti Postel ke-40 (27 September 1985) dengan pengoperasian

sarana lalu lintas berita elektronik yang resmi beroperasi sejak 1 November 1985.

Sejalan dengan itu semua, agar dapat menghadapi pertumbuhan dunia

usaha yang semakin maju dan penuh persaingan, diperlukan adanya penyesuaian

atas badan usaha yang fleksibel, dinamis dan mampu mengembangkan pelayanan

yang lebih baik guna kepuasan konsumen. Oleh karena itu, tanggal 20 Juni 1995

berdasarkan PP No. 5 Tahun 1995 tentang perubahan status, Perum Pos dan Giro

ditetapkan menjadi PT. Pos Indonesia (Persero) sampai dengan saat ini.

Perlu kita ketahui ditetapkan tujuan Pos dan Giro adalah membangun,

mengembangkan dan mengusahakan segala pelayanan pos dalam arti yang

seluas-luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan. Dengan demikian, pengolahan

(17)

(POSINDO). Perusahaan swasta hanya boleh menggarap bidang usaha pada surat

pos jenis tertentu, paket dan uang. Yang dimaksud surat pos jenis tertentu adalah

barang cetakan, surat kabar, telegram dan bungkusan kecil.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan suatu komponen susunan organisasi yang

saling berhubungan yang menunjukkan kerangka perwujudan hubungan antara

fungsi, bagian, posisi, kedudukan, tugas, maupun wewenang dan tanggung jawab

yang saling berhubungan satu sama lain dari orang yang diberi tanggung jawab

atas fungsi yang bersangkutan.

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas

wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah

untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan

ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Struktur organisasi mencerminkan pembagian dan hirarki wewenang

dalam perusahaan. Melalui struktur organisasi, manajemen melaksanakan

pendelegasian wewenang untuk melaksanakan tugas khusus kepada menajemen

yang lebih bawah, agar dapat dicapai pembagian pekerjaan yang lebih bermanfaat.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan pekerjaan

(18)

melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

dicapai. Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan

serangkaian kegiatan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal,

melalui saluran tunggal.

C. Uraian Pekerjaan

Fungsi dan tugas dari masing-masing bagian pada struktur organisasi

pada PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai antara lain :

a. Kepala Kantor

1. Memimpin dan mengendalikan semua aktivitas kantor.

2. Koordinasi tugas dengan wakil.

3. Mewakili perusahaan dengan pihak luar.

4. Tanggung jawab perusahaan dalam bidang keuangan.

5. Konsep dan kerangka kerja, baik jangka pendek

maupun jangka panjang.

6. Menargetkan kinerja perusahaan/ kantor.

b. Wakil Kepala Kantor

1. Membantu tugas-tugas kepala kantor khususnya bidang

operasional.

2. Mewakili kepala kantor saat tidak berada di tempat.

3. Pengendalian operasional.

4. Pemeriksaan periodik seluruh aktivitas kantor.

(19)

1. Mengawasi operasional pengiriman dan penerimaan kiriman pos.

2. Bertanggung jawab terhadap kelancaran lalu lintas kiriman.

3. Penjadwalan alat angkut.

4. Pelaporan.

d. Supervisor Pemasaran

1. Membuat rencana program aksi pemasaran.

2. Schedulling perluasan pasar.

3. Strategi promosi.

4. Statistika pangsa pasar.

5. Memberikan keterangan pers.

e. Supervisor Akuntansi

1. Mengawasi dan mengendalikan biaya dan pendapatan.

2. Menganalisis pertumbuhan dan pendapatan.

3. Mempersiapkan Laporan Laba/ Rugi.

4. Menyediakan Laporan Bulanan.

f. Supervisor Pos Peka Waktu (PPW)

1. Mengawasi pelaksanaan pengiriman surat pos waktu, seperti kilat

khusus, express mail service (EMS), dan pos plus.

2. Membuat statistik standard waktu penyerahan (SWP) kiriman PPW.

3. Koordinasi dengan petugas bea dan cukai.

4. Koordinasi dengan bagian antaran.

5. Pelaporan.

(20)

1. Mengawasi operasional pelayanan seluruh counter di kantor.

2. Membuat statistik pertumbuhan produksi seluruh counter.

3. Memeriksa pembukuan transaksi harian.

4. Pelaporan.

h. Supervisor Keuangan

1. Mengawasi alur keluar masuk kas.

2. Membuat rencana permintaan Benda Pos dan Materai (BPM).

3. Mendistribusikan kebutuhan BPM untuk counter termasuk kantor cabang.

4. Mengawasi pekerjaan kasir.

5. Membina hubungan baik dengan mitra usaha (bank).

6. Manjaga pagu/ batas saldo maksimal.

7. Pelaporan.

i. Supervisor Antaran

1. Mengawasi dan mengendalikan proses antaran surat pos.

2. Membagi kinerja setiap petugas antaran.

3. Evaluasi kinerja setiap petugas antaran.

4. Mengikuti perkembangan lingkungan khususnya dalam perkembangan

pemukiman.

5. Mengatur mutasi/ rolling petugas antaran.

6. Pelaporan.

j. Supervisor Jasa Keagenan

1. Membina hubungan baik dengan mitra usaha.

(21)

4. Pelaporan.

k. Supervisor Audit

1. Membuat perencanaan pengendalian/ pengawasan bidang operasional

2. dan mutu serta bidang keuangan, baik jangka pendek maupun panjang.

Melaksanakan audit bidang keuangan secara rutin.

3. Sebagai data pusat operasional.

4. Melaporkan seluruh kegiatan kepada kepala kantor.

l. Supervisor Unit Logistik

1. Mengawasi pelayanan counter paket pos.

2. Membuat perencanaan perluasan pasar bisnis logistik.

3. Membuat statistik pertumbuhan bisnis paket/ logistik.

4. Koordinasi dengan petugas bea dan cukai.

m. Supervisor Giro

1. Mengawasi dan mengendalikan proses pelayanan giro.

2. Mengawasi pengeluaran cek.

3. Data base pelanggan giro.

4. Mengawasi proses penyetoran pajak.

n. Supervisor ADM/ SDM

1. Membuat data base pegawai.

2. Perencanaan mutasi.

3. Mengawasi tata usaha perkantoran.

4. Mengawasi pengarsipan kepegawaian.

(22)

1. Membuat rencana kebutuhan sarana, peralatan, dan pengadaan.

2. Mengawasi dan mengendalikan penggunaan sarana dan

kendaraaan.

3. Data base pelanggan Wasantara net.

p. Supervisor Filateli

1. Mengawasi persediaan benda filateli.

2. Membuat rencana permintaan benda filateli.

3. Mengawasi dan mengendalikan penjualan benda filateli.

4. Membina perkumpulan filateli Indonesia.

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

Agar kinerja PT Pos Indonesia tetap terjaga dan terus tumbuh, agar citra

PT Pos Indonesia semakin melekat dan dicintai rakyat Indonesia serta semakin

diperhitungkan secara global, agar tampilan Pos Indonesia dan infrastruktur yang

dimiliki semakin modern dan mampu menjawab tuntutan modernisasi, agar

kesejahteraan karyawan-karyawati dan seluruh insan pos semakin baik dan untuk

mewujudkan rencana pengembangan perusahaan, yang harus diwujudkan oleh

PT.Pos Indonesia (PERSERO),yaitu :

1. Seluruh jajaran manajemen dan karyawan mendapat dukungan penuh dari

para pemangku kepentingan.

2. Sistem, kebijakan, dan prosedur yang berlaku dijalankan secara

(23)

3. Karyawan memiliki kompetensi yang memadai untuk menjalankan

aktivitas operasional perusahaan.

4. Memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan kompetensi karyawan.

5. Menerapkan sistem reward dan punishment untuk mendukung kelancaran

operasional perusahaan.

E. Kinerja Terkini

Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh BUMN Track bekerjasama

dengan MarkPlus Inc dan BUMN Marketeers Club serta didukung oleh

Kementerian BUMN ini, PT Pos Indonesia (Persero) meraih dua penghargaan

“Silver Winner BUMN Marketing Award 2013” untuk kategori Strategic dan

Tactical.Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan menyerahkan langsung

penghargaan tersebut kepada Direktur Keuangan Tavip Parawansa dan Direktur

Ritel dan Property Setyo Riyanto mewakili Direktur Utama dalam acara BUMN

Marketing Day 2013 yang diselenggarakan di Hotel Borobudur, Selasa 27

Agustus 2013.

PT. Pos Indonesia (Persero) dinilai berhasil dalam program marketing

yang dijalankan, berdasarkan penilaian yang dilakukan terhadap tiga aspek

marketing yaitu strategic yang terdiri dari brand, product dan consumer

management, serta tactical yang terdiri dari communication, sales dan service.

Penghargaan ini membuktikan bahwa kinerja PT. Pos Indonesia (Persero) terus

meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan dan terus memaksimalkan

(24)

untuk mencapai target perusahaan, yaitu PT. Pos Indonesia (Persero) menjadi

perusahaan pos peringkat pertama di Asia Tenggara.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan PT.Pos Indonesia (Persero) dalam melakukan

pengembangan perusahaan tahun 2013–2016, antara lain:

1. Tahun 2013, penciptaan nilai melalui penyelarasan fokus target pasar dan

produk, penetrasi pasar khususnya pasar korporasi dan penggunaan

sumber daya yang lebih efektif dan efisien.

2. Tahun 2014 dan 2015, tahun intensifikasi penetrasi pasar dan

mempertahankan pasar yang diraih secara berkelanjutan.

3. Langkah-langkah di atas menjadi landasan untuk transformasi

berkelanjutan pada tahun 2016 dan selanjutnya.

Organisasi Pos Indonesia akan diusahakan untuk menjadi Investment

Holding, yang memiliki anak perusahaan sebagai berikut:

1. PT Pos Kurir Indonesia, yang akan menangani Surat PSO, Paket, Surat

Komersial dan Admail.

2. PT Pos Logistik Indonesia, yang akan membidangi Warehousing, Freight

Forwarding,Regulated Agent dan Disribution.

3. PT Pos Jasa Keuangan Indonesia, yang akan membidangi layanan

Remittances, Pos Pay,Bank Channeling, dan Insurance.

4. PT Pos Properti Indonesia, yang akan membidangi Asset Management

(25)

5. PT Retail Indonesia, yang akan membidangi E-Commerce dan Pos-Shop

serta bersifat retail lainnya.

Dalam mendukung dan mempercepat implementasi pengembangan

perusahaan ke depan, khususnya pada tahun 2013, ada beberapa hal yang menjadi

perhatian, yaitu:

1. Percepatan implementasi kebijakan restrukturisasi organisasi yang telah

ditetapkan perusahaan.

2. Peningkatan kompetensi dan kapabilitas SDM melalui pelatihan dan

sertifikasi sesuai bidang pekejaan.

3. Peningkatan dukungan dan pengawalan seluruh fungsi terkait terhadap

kerjasama strategis perusahaan sesuai dengan timeline dan tujuan yang

telah dibuat.

4. Peningkatan kualitas pelayanan dan operasi serta pengembangan bisnis

dan IT sehingga tercipta kinerja dan daya saing yang lebih tinggi (efektif

dan efisien).

5. Mempercepat implementasi platform teknologi informasi pos untuk

peningkatan kualitas layanan, pengendalian, dan efisiensi proses.

6. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar fungsi sehingga program

kerja 2013 dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

7. Intensifikasi penjualan baik melalui penggarapan pasar korporat maupun

(26)

BAB III PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran

Sebelum kita membahas fungsi anggaran sebagai perencanaan dan

pengawasan dalam perusahaan, sebaiknya terlebih dahulu kita mengetahui apakah

yang dimaksud dengan anggaran dalam perusahaan. Setiap perusahaan dalam

melaksanakan usahanya pasti membutuhkan perencanaan dan pengawasan.

Dalam melaksanakan perencanaan ini maka dibuatlah suatu anggaran dan dalam

menjalankan usaha pencapaian anggaran ini dilakukanlah pengawasan.

Anggaran perusahaan atau yang lebih sering disebut sebagai budget

mempunyai defenisi yang beraneka ragam. Adapun beberapa pendapat tentang

pengertian anggaran perusahaan menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

Menurut Welsch (1998: 4),

Budget adalah suatu rencana sistematis dan formal untuk mencapai perencanaan,

pengordinasian dan pengendalian tanggung jawab manajemen yang menyangkut

pengembangan dan penerapan antara lain :

a. Tujuan luas perusahaan untuk jangka panjang.

b. Suatu rencana laba jangka panjang yang dikembangkan dalam

batas-batas luas.

c. Perincian sasaran perusahaan.

d. Suatu rencana laba jangka pendek yang diperinci menurut tanggung

(27)

e. Suatu sistem laporan pelaksanaan berkala yang diperinci menurut

tanggung jawab yang dibebankan.

f. Prosedur-prosedur tindak lanjut.

Menurut Adisaputro (2003: 6),

"Anggaran adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis daripada

pelaksanaan tanggung jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi,

dan pengawasan".

Apabila diamati dengan teliti dan seksama, masing-masing defenisi

tersebut mempunyai pengertian yang sama atau mungkin hampir sama.

Menurut Nafarin (2004: 12),

"Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana

tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif

dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu".

Ada beberapa hal yang perlu dijabarkan dari pengertian anggaran, yaitu :.

1. Bahwa anggaran tersebut harus bersifat formal, artinya anggaran tersebut

disusun dengan sengaja dan sungguh-sungguh dalam bentuk tertulis sehingga

diketahui oleh semua pihak yang terlibat dalam operasi perusahaan.

2. Rencana kerja sistematis, artinya dibuat secara berurutan dan berdasarkan

logika hitungan, dengan kata lain dapat dilaksanakan dan dapat dicapai.

3. Menganalisa tentang apa yang terjadi secara cermat, untuk itu pimpinan

diharapkan pada tanggung untuk mengambil keputusan berdasarkan asumsi

(28)

yang lalu. Anggaran disusun dan kemudian akan dipergunakan oleh manajemen

perusahaan yang bersangkutan sebagai alat bantu dalam pengambilan

keputusan. Anggaran yang tidak dipergunakan secara benar di dalam

perusahaan tidak akan banyak berfungsi sebagai alat bantu manajemen

perusahaan. Dengan demikian, maka manajemen perusahaan harus dapat

mempergunakan anggaran yang disusun tersebut dengan sebaik-baiknya.

Pemanfaatan anggaran perusahaan semaksimal mungkin akan membawa

dampak positif bagi perusahaan yang bersangkutan.

B. Manfaat Anggaran

Anggaran sebagai alat manajemen untuk keperluan perencanaan dan

pengawasan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Perkembangan ini

diukur dari segi manfaat yang ingin diperoleh perusahaan dari penggunaan sistem

anggaran tersebut di dalam pelaksanaannya. Bahkan di dalam perkembangannya,

ternyata anggaran tidak hanya menguntungkan untuk dipergunakan dalam

perusahaan dengan skala besar, melainkan juga perusahaan menengah dan kecil.

Dalam hal ini bentuk anggaran disesuaikan dengan besarnya perusahaan

yang mempergunakannya. Oleh karena itu, dengan adanya anggaran yang telah

disusun dan direncanakan dengan baik, suatu perusahaan dapat mengambil

manfaat, antara lain sebagai berikut :

a. Segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama.

b. Dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai.

(29)

d. Menimbulkan rasa tanggung jawab pada pegawai.

e. Menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu.

f. Sumber daya seperti, tenaga kerja, peralatan, dan dana dapat dimanfaatkan

seefisien mungkin.

g. Alat pendidikan bagi para manajer.

Dengan adanya suatu anggaran yang dapat dibuat dan terencana dengan

baik maka suatu perencanaan dapat mengambil manfaat dari anggaran tersebut,

antara lain :

a. Memaksa manajemen untuk mempelajari terlebih dahulu secara mendalam

semua alternatif yang tersedia dengan jalan memproyeksikan sebelum diambil

suatu keputusan yang akan diterangkan dalam anggaran sehingga keputusan

yang diambil nantinya adalah keputusan yang terbaik diantara alternatif yang

ada.

b. Dalam menyusun anggaran diikutsertakan pendapat dan pertimbangan semua

manajer, jadi anggaran yang disusun bukanlah semata-mata hasil pemikiran

satu orang atau satu kelompok tertentu saja. Hal ini juga menumbuhkan "sense

of participations" semua manajer.

c. Anggaran disusun berdasarkan patokan untuk prestasi (Standard of

Performance) dan dengan patokan yang dapat dinilai efisiensi dari

pelaksanaan anggaran.

d. Bagan anggaran seluruh dana dan usaha dapat diarahkan pada tujuan yang

paling menguntungkan.

(30)

proses perencanaan yang bertujuan untuk :

1. Menentukan tujuan ataupun sasaran yang diinginkan oleh perusahaan.

2. Membantu dan mendorong dilaksanakannya kebijaksanaan perusahaan.

3. Membantu menstabilkan kesempatan kerja yang tersedia.

4. Menggunakan alat-alat fisik perusahaan secara lebih efektif dan efisien.

C. Jenis-jenis Anggaran

Dasar pemisahan anggaran yang berbeda akan dapat menghasilkan jenis

anggaran yang berbeda pula, tergantung kepada kebutuhan perusahaan terhadap

anggaran apa yang akan dipakai. Perbedaan jenis anggaran pada setiap perusahaan

juga disebabkan karena adanya perbedaan jenis bidang usaha yang dijalani oleh

perusahaan tersebut. Seperti telah kita ketahui perusahaan terdiri dari lima jenis,

yaitu :

a. Perusahaan industri (manufaktur) adalah perusahaan yang mengolah suatu

benda menjadi produk tertentu (berproduksi).

b. Perusahaan dagang adalah perusahaan yang membeli barang untuk dijual tanpa

mengubah bentuk barang yang telah dibeli tersebut.

c. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang menerima uang jasa dari kegiatannya

menyediakan aktiva (harta), tenaga untuk pelayanan kepada klien (langganan).

d. Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan kegiatan dibidang

pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, yang hasilnya untuk dijual.

e. Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang mengambil (mengeksploitasi)

kekayaan alam yang tersedia dengan maksud untuk dijual tanpa harus

(31)

Pada dunia perusahaan industri ada anggaran bahan baku, anggaran

overhead ataupun tenga kerja langsung, dimana jenis anggaran ini tidak dimiliki

oleh perusahaan dagang. Anggaran dapat dikelompokkan dari berbagai macam

sudut pandangan, yaitu berikut ini :

1. Menurut dasar penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Fleksibel (Fleksible Budget)

Anggaran yang disusun berdasarkan interval kapasitas (aktivitas) tertentu.

Pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada

tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.

b. Anggaran Tetap (Statis Budget)

Anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas tertentu.

2. Menurut cara penyusunan, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Periodik (Periodical Budget)

Anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu, pada umumnya

periodenya satu tahun yang disusun setiap akhir periode anggaran.

b. Anggaran Kontinu (Continue Budget)

Anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan anggaran yang pernah

dibuat, misalnya setiap bulan diadakan perbaikan, sehingga anggaran yang

dibuat dalam setahun mangalami perubahan.

3. Menurut jangka waktunya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Jangka Pendek/ Anggaran Taktis (Tactical Budget)

Anggaran yang berlaku untuk jangka pendek yang dibuat untuk satu periode

(32)

tahun. Misalnya anggaran untuk keperluan modal kerja.

b. Anggaran Jangka Panjang/ Anggaran Strategis (Strategical Budget)

Anggaran untuk jangka panjang yang dibuat dengan jangka waktu lebih dari

satu tahun. Berisikan hal-hal yang bersifat umum seperti misalnya kebijakan

perusahaan dalam jangka panjang untuk keperluan investasi, gambaran

perkembangan perusahaan dalam jangka panjang, dan lain sebagainya.

4. Menurut bidangnya (dasar isinya), anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Operasional (Operational Budget)

Anggaran untuk menyusun anggaran laaporan rugi laba, yang berisi

taksiran-taksiran tentang keuangan perusahaan dalam jangka waktu atau

periode tertentu yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari anggaran

penjualan, anggaran biaya pabrik, anggaran beban usaha, dan anggaran

laporan laba rugi.

b. Anggaran Keuangan (Financial Budget)

Anggaran untuk menyusun anggaran neraca, yang berisi taksiran-taksiran

tentang keadaan atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu

yang akan datang. Anggaran keuangan terdiri dari anggaran kas, anggaran

piutang, anggaran persediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.

5. Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Komprehensif (Komprehensif Budget)

Anggaran yang merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang

disusun secara lengkap.

(33)

Anggaran yang disusun tidak secara lengkap, karena hanya menyusun

bagian anggaran tertentu saja.

6. Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari :

a. Anggaran Apropriasi (Apropriation Budget)

Anggaran yang dibentuk untuk tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan

untuk tujuan yang lain.

b. Anggaran Kinerja (Performance Budget)

Anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam

organisasi perusahaan, misalnya untuk menilai apakah biaya atau beban

yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampui batas.

D. Proses Penyusunan Anggaran

Anggaran (budget) merupakan suatu rencana keuangan tertulis mengenai

kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif untuk jangka waktu

tertentu. Anggaran juga merupakan alat manajemen dalam mencapai tujuan

perusahaan. Untuk menyusun anggaran tidak ada sistem dan prosedur baku yang

dapat diterapkan pada sebuah perusahaan, karena anggaran tidak mempunyai

standar tertentu yang dapat direncanakan dalam bentuk-bentuk yang sama dan

dapat diikuti oleh setiap perusahaan.

Dalam penyusunan anggaran perusahaan perlu dipertimbangkan faktor-

faktor berikut ini :

a. Pengetahuan tentang tujuan dan kebijaksanaan umum perusahaan.

(34)

c. Tenaga kerja dan pimpinan karyawan.

d. Tingkat rasio bisnis dan keuangan.

e. Tingkat persediaan dan perputaran.

f. Penelitian untuk pengembangan perusahaan.

g. Pengetahuan tentang taktik, strategi pesaing, dan gerak-gerik pesaing.

h. Kemungkinan perkembangan kondisi ekonomi dan politik.

Agar suatu anggaran dapat efektif, maka anggaran harus dapat memenuhi

beberapa karakteristik berikut ini, yaitu :

a. Kemampuan prediksi

b. Saluran komunikasi, wewenang dan tanggung jawab yang jelas

c. Informasi yang akurat dan tepat waktu

d. Kesesuaian, bersifat menyeluruh dan kejelasan informasi

e. Dukungan dalam organisasi dari semua pihak yang terlibat

Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran secara luas dapat

dikelompokkan ke dalam tahap-tahap berikut :

1. Perencanaan

Pada tahap ini, manajemen puncak memutuskan suatu rencana umum yang

mencakup sasaran usaha dan program kerja secara luas.

2. Perkiraan

Merupakan tahapan dari penyusunan anggaran, yaitu perkiraan pendapatan

dan beban sesuai dengan sasaran dan program kerja yang ditaksir.

3. Penyesuaian

(35)

bila perlu, dan menyetujui hasil tahap perencanaan serta tahap perkiraan di

atas.

4. Implementasi

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan, yaitu kegiatan-kegiatan dilakukan

sesuai dengan anggaran yang telah disetujui guna mencapai sasaran yang

telah ditetapkan atau ditentukan.

5. Evaluasi

Setelah pelaksanaan anggaran, pada setiap periodik perlu diadakan evaluasi

dengan membandingkan realisasi dengan anggaran, serta mengadakan

tindakan perbaikan untuk periode berikutnya.

Dalam melakukan penyusunan anggaran PT. Pos Indonesia (Persero)

Binjai tidak menggunakan panitia anggaran atau saksi khusus yang menangani

anggaran. Pelaksanaan anggaran pada PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai dimulai

setelah adanya instruksi dari pimpinan, yang biasanya disusun untuk setahun

sekali. Dalam menyusun anggaran terdapat beberapa tahapan - tahapan yang harus

dilalui oleh perusahaan,berikut ini adalah tabel tahapan penyusunan anggaran pada

PT POS Indonesia Persero Binjai :

Tabel 1

Tahapan Penyusunan Anggaran pada PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai

No. Tahapan Uraian

1.

Perencanaan Menyusun rencana umum perusahaan mencakup sasaran dan kegiatan usaha.

2.

(36)

No. Tahapan Uraian 3.

Penyesuaian Pihak manajemen mempelajari dan mendiskusikan hasil daripada tahap perencanaan dan perkiraan. Kemudian anggaran disesuaikan dan diperinci menjadi

4.

Pelaporan Melaporkan hasil rencana anggaran tersebut kepada manajemen puncak untuk disahkan yang selanjutnya akan diimplementasikan oleh seluruh karyawan.

5. Evaluasi Diadakan evaluasi pelaksanaan anggaran pada setiap akhir periodik guna adanya tindakan perbaikan untuk periode selanjutnya.

Proses penyusunan anggaran laba rugi pada PT. Pos Indonesia (Persero)

Binjai adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan menyusun anggaran laba rugi untuk periode akan datang yang

masa estimasi datanya diambil dari data aktual pada periode yang lalu

ditambah dengan data estimasi pada periode berjalan.

2. Anggaran yang disusun kemudian diperinci menjadi anggaran bulanan, dengan

cara membandingkan data aktual dengan anggarannya.

3. Kemudian anggaran yang telah disusun dilaporkan kepada direktur utama

untuk disahkan menjadi pegangan atau pedoman perusahaan dalam

menjalankan kegiatan operasinya.

Anggaran ditetapkan setelah melalui beberapa proses seperti misalnya

perencanaan, penyusunan perkiraan dan penyesuaian, maka selanjutnya anggaran

tersebut diimplementasikan oleh semua pihak karyawan yang terlibat. Dalam

implementasi anggaran ini, tidak terlepas dari pengawasan. Selanjutnya diadakan

(37)

Metode yang dapat digunakan dalam penyusunan anggaran, antara lain :

1 Metode Top Down, yaitu dengan cara manajemen puncak mengirim prinsip-

prinsip penyusunan anggaran (termasuk tujuan umum perusahaan).

2 Metode Bottom Up, yaitu masing-masing bagian menyusun anggaran

operasional yang kemudian diserahkan kepada manajemen puncak masing-

masing bagian atau manajemen yang terlibat, untuk dijadikan dasar

penyusunan operasional sendiri.

3 Metode Kombinasi, yaitu koordinasi dan pembahasan kembali dengan manajer

puncak terhadap rancangan anggaran yang disajikan masing-masing manajer

bagian.

PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai menggunakan metode top down

dalam penyusunan anggaran perusahaan. Cara menyusun anggaran dari atas ke

bawah (top down) ini menunjukkan bahwa anggaran tinggal diserahkan ke

masing-masing bagian departemen. Para supervisor dan kepala departemen, serta

bagian tingkat bawah secara pribadi tidak dapat mengajukan lebih banyak tentang

kebutuhan-kebutuhan mereka kepada manajer puncak. Di samping itu mereka

juga tidak dapat lebih banyak menyarankan dan memberikan perincian yang lebih

realistis untuk mendukung usulan mereka.

Perlu kita ketahui bahwa kegunaan anggaran sebenarnya hanya untuk

kepentingan intern perusahaan saja, dalam hal ini digunakan oleh PT. Pos

Indonesia (Persero) Binjai. PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai menetapkan

anggaran perusahaan dilaksanakan untuk jangka waktu satu tahun buku yang

(38)

berakhir 31 Desember pada tahun yang sama. Anggaran suatu perusahaan disusun

setelah sebelumnya disesuaikan dengan jenis aktivitas perusahaan tersebut.

E. Anggaran sebagai Alat Perencanaan

Setiap perusahaan ingin terus bertahan dan tumbuh berkembang dalam

dunia usahanya. Bekerjanya perusahaan secara lancar dan maksimal memerlukan

adanya perencanaan yang baik. Dengan kata lain, perencanaan merupakan fungsi

yang paling penting dari manajemen, di samping pengorganisasian, pengarahan

dan pengawasan. Maka daripada itu, adanya perencanaan dalam bentuk anggaran

sangat penting bagi aktifitas perusahaan.

Anggaran merupakan bagian penting dari proses perencanaan, karena

anggaran menuntun pada arah keputusan mengenai pengalokasian sumber daya

menuju pencapaian tujuan perusahaan. Anggaran yang direncanakan dengan baik

menyelaraskan strategi dan struktur organisasi, manajemen dan personilnya serta

tugas-tugas yang perlu diselesaikan. Anggaran yang angkanya terlalu tinggi

seringkali merupakan tanda awal bahwa aktivitas perusahaan tidak berjalan

sabagaimana mestinya yang telah direncanakan sebelumnya. Apabila angka

anggaran menjadi lebih besar, maka seluruh rencana mungkin perlu diperbaiki.

Dengan kata lain, anggaran menjadi kompas arah atau pedoman kerja bagi

perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian seluruh aktivitas perusahaan

harus berdasarkan perencanaan yang ada.

Dalam kegiatan dunia usaha, baik pemerintah maupun lainnya, sistem

(39)

jawab perencanaan dan pengawasan manajemen. Perencanaan berarti penentuan

sekarang tentang segala sesuatu yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan

datang. Pada tahap perencanaan ini, manajemen puncak memutuskan suatu

rencana umum yang mencakup sasaran usaha dan program kerja secara luas.

Dalam buku Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap, Sofyan

Safri Harahap (2001: 12) mengartikan,

"Perencanaan sebagai fungsi menetapkan kegiatan apa yang akan

dilaksanakan dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan".

Sedangkan menurut Winardi (2000: 230),

"Perencanaan merupakan proses pemanfaatan fakta-fakta yang berhubungan

dan asumsi-asumsi masa yang akan datang guna merumuskan langkah-

langkah yang perlu diikuti dalam rangka upaya pencapaian tujuan yang

spesifik".

Demikian halnya juga dengan PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai dalam

menjalankan kegiatan operasinya, terlebih dahulu PT. Pos Indonesia (Persero)

Binjai menetapkan atau menyusun suatu anggaran demi kelancaran kegiatan

perusahaan di masa yang akan datang.

Hal tersebut di atas sama kiranya dengan pengertian yang dimaksudkan

oleh Supriyono (2001: 7),

"Perencanaan adalah proses pengambilan keputusan mengenai tindakan

yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang".

(40)

a. Waktu yang akan datang penuh dengan ketidakpastian.

b. Waktu yang akan datang penuh dengan berbagai alternatif pilihan.

c. Sebagai pedoman kerja pada waktu yang akan datang.

d. Sebagai alat pengkoordinasian kegiatan-kegiatan dari seluruh bagian yang

ada dalam perusahaan.

e. Sebagai alat pengawasan terhadap pelaksanaan atau realisasi dari rencana

tersebut pada waktu yang akan datang.

Komponen utama dari perencanaan manajemen adalah anggaran, yaitu

merupakan rencana keuangan untuk masa depan perusahaan yang dituangkan

dalam bentuk kuantitatif dalam satuan mata uang dan disusun secara sistematis.

Anggaran tersebut dapat mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan

untuk mencapainya. Tujuan utama dari perencanaan adalah untuk memberikan

proses umpan maju (feedforward) agar dapat memberikan petunjuk dan pedoman

kepada setiap manajer atau pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan

operasional sehari-hari, guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

Sebagaimana telah kita ketahui bahwa PT. Pos Indonesia (Persero)

Binjai mempunyai program kerja yang beraneka ragam, namun tetap berorientasi

pada program utama yaitu bergerak dalam bidang jasa pelayanan pos dalam arti

yang seluas-luasnya. Oleh karena itu, dalam kegiatan program kerjanya, dalam

tiap satu tahun periode berjalan, PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai harus

menyusun anggaran perusahaan.

Anggaran pada PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai merupakan anggaran

(41)

keuangan. Anggaran yang telah disusun kemudian menjadi pedoman kerja atau

standard bagi pelaksanaan, karena anggaran mencerminkan harapan manajemen

mengenai tingkat pemaparan yang merupakan kinerja yang sukses dalam tugas.

Perencanaan yang meliputi tindakan memilih dan menghubungkan fakta-

fakta yang ada dan menyusunnya dengan menggunakan asumsi yang mungkin

terjadi, kemudian dinyatakan dalam bentuk anggaran. Hal ini sangat berguna

dalam kegiatan operasi perusahaan sebagai perencanaan atas tujuan dan target

perusahaan yang ingin dicapai, sehingga kegiatan operasi perusahaan nantinya

dapat diupayakan seefisien dan seefektif mungkin sesuai dengan perencanaan

manajemen dalam bentuk anggaran tersebut.

Sebelum anggaran ini akan disiapkan, pihak manajemen seharusnya

mengembangkan suatu rencana strategis (strategic planning). Rencana strategis ini

dimaksudkan untuk mengidentifikasi strategi-strategi untuk aktifitas dan operasi

perusahaan di masa depan. Anggaran merupakan alat perencanaan tertulis yang

sangat menuntut pemikiran teliti, karena anggaran memberikan gambaran yang

lebih nyata, jelas dalam unit dan uang.

Perusahaan dapat menerjemahkan strategi umum ke dalam tujuan jangka

panjang dan pendek. Tujuan-tujuan inilah yang membentuk dasar anggaran.

Dalam hal ini harus terdapat suatu hubungan erat antara anggaran dan rencana

strategis. Hubungan ini dapat membantu manajemen untuk memastikan bahwa

semua perhatian tidak hanya terfokus pada operasional jangka pendek saja. Hal ini

penting karena anggaran sebagai rencana untuk satu periode, memiliki sifat untuk

(42)

Seperti menurut Hansen & Mowen (2004: 356),

"Apabila anggaran yang akan disusun tidak berdasarkan rencana strategis,

akan mengakibatkan kurang efektifnya anggaran yang dijalankan dan besar

kemungkinan tujuan perusahaan tidak tercapai".

Dalam perihal tujuan disusunnya anggaran PT. Pos Indonesia (Persero)

Binjai, antara lain:

a. Digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dan

penggunaan (investasi) dana. Dengan kata lain, untuk menyatakan

harapan/ sasaran perusahaan secara jelas dan formal sehingga dapat

menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak

dicapai manajemen.

b. Memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan.

c. Merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis penggunaan

(investasi) dana, sehingga dapat mempermudah pengawasannya.

d. Merasionalkan sumber dan penggunaan (investasi) dana agar dapat

mencapai hasil yang maksimal.

e. Mengkomunikasikan harapan manajemen perusahaan kepada pihak-pihak

terkait sehingga anggaran dapat dimengerti, didukung dan dilaksanakan.

f. Menyempurnakan rencana yang telah disusun, karena dengan anggaran

akan lebih jelas dan nyata terlihat.

g. Menampung dan menganalisa serta memutuskan setiap usulan yang

berkaitan dengan keuangan.

(43)

menggunakan panitia anggaran untuk menangani masalah anggaran perusahaan.

Anggaran yang disusun PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai bertitik tolak dari

pandangan bahwa keberhasilan suatu organisasi di masa depan dapat ditingkatkan

dengan adanya tindakan manajemen dalam perencanaan bentuk anggaran, tetapi

harus mempunyai tanggung jawab perencanaan yang jelas.

Pada hakekatnya anggaran pada PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai

adalah sebagai pedoman untuk mengambil keputusan agar perusahaan tidak

mengalami kerugian dalam menjalankan operasinya. Dalam hal ini keputusan

yang dibuat disertai dengan pengarahan.

Berdasarkan pengarahan pimpinan tersebut tentang sasaran, target dan

laba yang ingin dicapai, masing-masing bagian departemen dapat mengupayakan

rencana kegiatan dalam pencapaian anggaran yang sedang berjalan dan untuk

tahun-tahun berikutnya berdasarkan tahun-tahun lalu. Melihat hal ini, anggaran

pada PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai dapat dikatakan memadai dan sangat

mendukung dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan.

F. Anggaran sebagai alat Pengawasan

Tujuan setiap perusahaan adalah menghasilkan laba, dan untuk mencapai

tujuan tersebut diperlukan perencanaan aktivitas kerja perusahaan. Berhasil atau

tidaknya aktivitas dari perencanaan kerja perusahaan tersebut tergantung pada

efektifitas pengawasan yang dilakukan oleh pihak perusahaan. Pengawasan

terhadap anggaran yang telah disusun dapat meminimalkan terjadinya

(44)

merugikan perusahaan.

Pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menemukan dan

mengoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari

aktivitas-aktivitas yang telah direncanakan perusahaan dalam anggarannya.

Sangatlah wajar apabila kemudian ada kekeliruan-kekeliruan tertentu, timbulnya

kegagalan-kegagalan, dan adanya petunjuk-petunjujk yang tidak efektif, hingga

terjadinya penyimpangan-peyimpangan yang tidak diinginkan daripada tujuan

yang ingin dicapai oleh perusahaan. Oleh karena itu, sangatlah perlu dilakukan

fungsi pengawasan anggaran perusahaan, dan melakukan tindakan perbaikan

apabila diperlukan.

Menurut Welsch (2000: 5),

"Pengawasan atau pengendalian didefenisikan sebagai proses mengukur dan

mengevaluasi kinerja aktual dari setiap bagian organisasi dari suatu

perusahaan dan kemudian melaksanakan tindakan perbaikan apabila

diperlukan".

Sedangkan menurut Hansen & Mowen (2004: 354),

"Proses pengawasan atau pengendalian didefenisikan sebagai aktifitas

manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan

korektif sesuai dengan kebutuhan".

Dari pengertian di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa suatu operasi

perusahaan harus terus-menerus diawasi, jika pihak manajemen menginginkan

aktivitas perusahaan tetap berada dalam batas-batas yang telah ditetapkan.

(45)

diperlukan.

Anggaran berfungsi juga sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding

untuk menilai (evaluasi) realisasi kinerja perusahaan, apakah mencapai target

anggaran atau tidak. Oleh karena itu, pengawasan terhadap anggaran sangat perlu

dilakukan perusahaan. Untuk mendapatkan suatu sistem pengawasan yang baik,

haruslah segera melaporkan segala penyimpangan yang terjadi, sehingga dapat

diambil langkah perbaikan agar pelaksanaan keseluruhan benar-benar dapat sesuai

atau mendekati perencanaan sebelumnya.

Anggaran dapat dijadikan sebagai alat untuk melaksanakan fungsi

pengawasan. Dengan adanya anggaran maka standard kerja sudah ada, kemudian

sistem akuntansi atau sistem informasi lainnya akan menjadi angka realisasi yang

dapat dibandingkan dengan standard atau sasaran yaitu anggaran. Perbedaaan

anggaran dengan realisasi nanti inilah yang merupakaan penyimpangan.

Perencanaan berhubungan erat dengan pengawasan karena kedua hal ini

merupakan hal yang paling penting dan saling mengisi dalam anggaran guna

tercapainya tujuan perusahaan. Suatu perencanaan yang sebaik apapun jika tanpa

disertai suatu pengawasan maka akan terjadi suatu kemungkinan dimana

perencanaan tersebut mengalami penyimpangan yang nantinya dapat merugikan

perusahaan.

Pengawasan anggaran yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk :

1. Mencegah timbulnya segala pemborosan yang terjadi dalam perusahaan.

2. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan agar benar-benar seperti yang telah

(46)

3. Dengan membandingkan realisasi dengan yang dianggarkan maka dapat

dilaksanakan tindakan perbaikan sebelum pelaksanaan rencana berantakan.

Pada hakekatnya, pengawasan yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia

(Persero) Binjai sangat diperlukan dalam proses evaluasi anggaran, yaitu sebagai

pembanding antara perencanaan kerja yang tertulis dalam anggaran perusahaan

dengan laporan realisasinya. Laporan realisasi ini berfungsi untuk menilai

efisiensi dan efektifitas anggaran serta sebagai dasar penyusunan anggaran untuk

tahun berikutnya.

Pengawasan berarti mengevaluasi (menilai) terhadap pelaksanaan

pekerjaan. Adapun pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh PT. Pos

Indonesia (Persero) Binjai, yaitu dengan cara mengadakan analisa perbandingan

antara realisasi (aktual) kerja perusahaan dengan rencana yang tertuang dalam

anggaran. Analisa terhadap penyimpangan yang terjadi adalah suatu tindakan lanjut

dari dari proses pengawasan yang harus dilakukan, dengan tujuan untuk

mengetahui apakah yang menjadi penyebab penyimpangan yang terjadi. Pada

dasarnya fungsi pengawasan terdiri dari tiga tipe dasar, yakni :

1. Pengawasan pendahuluan (Preliminary Control) Pengawasan ini memutuskan

pada masalah mencegah timbulnya segala penyimpangan pada kualitas dan

kuantitas sumber daya perusahaan.

2. Pengawasan pada saaat pekerjaan berlangsung (Concurent Control)

Pengawasan ini dilakukan untuk memonitor pekerjaan yang berlangsung,

guna memastikan bahwa sasaran yang dicapai sesuai dengan rencana.

(47)

PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai melakukan perbandingan ini dengan

tujuan untuk mengetahui atau menetapkan adanya suatu penyimpangan, kemudian

dapat diambil tindak lanjut terhadap bagian-bagian yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan anggaran tersebut.

Adapun fungsi anggaran sebagai alat pengawasan pada PT. Pos

Indonesia (Persero) Binjai, antara lain :

a. Mencegah operasi dan biaya serta pengeluaran yang melebihi kapasitas.

b. Mencegah terjadinya pemborosan.

c. Memberikan standard yang memadai untuk mengukur prestasi.

d. Anggaran sebagai alat pembanding perencanaan guna mengetahui sejauh mana

pelaksanaan anggaran telah terjadi.

e. Meningkatkan rasa tanggung jawab setiap pegawai dalam menjalankan tugasnya.

f. Mendorong kesadaran karyawan dalam pengendalian biaya.

Pengawasan anggaran PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai dilakukan

selama periode tahun berjalan. Setiap hari dan bulannya dilakukan pengawasan

terhadap pelaksanaan anggaran di tiap-tiap bagian dalam perusahaan. Kemudian

bagian keuangan melaporkan hasil pengawasan yang telah dievaluasi kepada

pihak manajemen, untuk disimpulkan apakah perusahaan telah bekerja dengan

efektif.

Pengawasan yang dilakukan PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai terhadap

anggarannya sudah sesuai, karena perusahaan telah mengawasi para karyawannya

dalam beraktivitas untuk menjamin operasi perusahaan sesuai dengan anggaran

(48)

Binjai terhadap kegiatan operasi perusahaan juga dilakukan demi mengetahui

penyimpangan yang mungkin terjadi.

Dengan adanya kebijakan manajemen yang demikian, dapat diketahui

apakah perusahaan mengalami kemajuan atau malah kemunduran jika ditinjau

dari segi efisiensi. Hasil pengawasan ini dapat dipergunakan sebagai bahan

pertimbangan yang sangat berguna dalam menyusun rencana-rencana anggaran

(49)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan uraian teoritis yang telah dikemukakan sebelumnya dan

berdasarkan data-data yang diperoleh sehubungan dengan kegiatan penelitian

yang dilakukan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai, maka penulis dapat

mengambil kesimpulan dan mencoba memberikan saran yang sekiranya dapat

berguna bagi pihak manajemen dalam permasalahan yang dihadapi perusahaan.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian yang dapat penulis peroleh antara lain :

1. PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai merupakan salah satu perusahaan milik

negara yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan pos dalam arti yang

seluas-luasnya.

2. Struktur organisasi PT. Pos Indonesia (Persero) Binjai menggambarkan

pembagian tugas dan tanggung jawab yang cukup jelas dan tidak saling

tumpang tindih dalam prakteknya di lapangan, dan setiap bagiannya memiliki

peranan penting dalam kegiatan perusahaan.

3. Mekanisme perusahaan dalam menyusun anggaran sudah cukup baik,tetapi

masih diperlukan perencanaan dan pengawasan yang lebih baik lagi.

4. Fungsi pengawasan terhadap anggaran bukan untuk mencari kesalahan tetapi

melihat penyimpangan yang terjadi dan berusaha mencari solusi dari

permasalahan tersebut jika dirasa dapat merugikan perusahaan.

(50)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran yang

semoga nantinya dapat berguna bagi perusahaan dan penelitian sejenisnya di masa

yang akan datang.

1. Mengingat begitu pentingnya anggaran (budget) dalam aktivitas perusahaan,

maka disarankan agar perusahaan dapat benar-benar menerapkan anggaran

perusahaan dengan sebaik-baiknya.

2. Sebaiknya analisa yang digunakan dalam menyusun anggaran lebih diperluas

lagi dengan memperhatikan faktor-faktor intern dan ekstern perusahaan.

3. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadaan perusahaan yang

sebenarnya. Hal ini diperlukan agar nantinya tujuan yang ingin dicapai

perusahaan memiliki relevansi (kesesuian) dengan kemampuan dan

kelemahan yang dimiliki perusahaan.

4. Dalam menyusun laporan realisasi anggaran perusahaan diperlukan data yang

tepat dan akurat, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang dirasa merugikan

dapat segera diminimalkan, diatasi dan diantisipasi sejak dini.

5. Anggaran yang dibuat oleh perusahaan sebaiknya terbuka untuk semua

karyawan, sehingga karyawan dapat termotivasi untuk giat berprestasi dan

(51)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2003. Anggaran Perusahaan. Edisi Pertama. BPFE UGM. Yogyakarta.

Hansen, Don R, Maryanne, M. Mowen. 2004. Manajemen Accounting. Edisi Tujuh. Diterjemahkan oleh Dewi Fitriasari dan Deny Arnos Kwaky. Salemba Empat. Jakarta.

Harahap, Sofyan Safri. 2001. Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Nafarin, M. 2004. Penganggaran Perusahaan. Edisi Revisi. Salemba Empat. Jakarta.

Supriyono, A.R. 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. FE UGM. Yogyakarta.

Welsch, Glenn A. 1998. Penyusunan Anggaran Perusahaan (Budgeting). Diterjemahkan oleh R.A Fadly dan Tien Kartini Raf. Edisi Keempat. Aksara Baru. Jakarta.

Welsch, Glenn A. 2000. Anggaran Perencanaan dan Pengendalian Laba. Diterjemahkan oleh Purwatiningsih, SE, MBA dan Maudy Warouw, SE, Ak. Edisi Kelima. Salemba Empat. Jakarta.

Winardi. 2000. Asas-asas Manajemen. Cetakan Kedua. Manjar Maju. Bandung.

(52)

Lampiran : STRUKTUR ORGANISASI PT. POS INDONESIA (PERSERO) BINJAI

BEND.KEU SUPERVISOR KP VIII-KP IX

(53)
(54)

Gambar

Tabel 1

Referensi

Dokumen terkait

“Apakah anggaran yang dibuat dan digunakan oleh Fakultas Ekonomi USU telah berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian sehingga dapat mencapai tujuan yang

FUNGSI ANGGARAN KAS SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGAWASAN PADA PT BANK SUMUT KANTOR CABANG.. MEDAN

Pakpahan: Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan pada PT... Pakpahan: Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan

Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah anggaran sudah diterapkan sebagai alat pengawasan biaya operasional PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan dengan menganalisis

Lisa Afriyani: Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan pada PT... Lisa Afriyani: Fungsi anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan

Tengku Baldwin: Fungsi Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan pada Kantor Pemasaran..., 2006... Tengku Baldwin: Fungsi Anggaran Perusahaan Sebagai Alat

Tambun: Peranan Anggaran Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan pada PT... Tambun: Peranan Anggaran Produksi Sebagai Alat Perencanaan dan Pengawasan

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan / keterkaitan