i
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN MEJOYO KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
SKRIPSI
OLEH
ELIS KUSMAWATI 201210430311266
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
ii
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI BINATANG PADA SISWA KELAS II SDN MEJOYO KABUPATEN MOJOKERTO DENGAN MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu syarat
mendapatkan gelar sarjana pendidikan guru sekolah dasar
OLEH:
ELIS KUSMAWATI 201210430311266
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG AGUSTUS 2016
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wa ta’ala penulis panjatkan karena hanya berkat rahmat, hidayah dan inayahNya skripsi ini dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi Binatang pada Siswa Kelas II SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto dengan Model Student Teams Achievement
Division (STAD)” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak
lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabiyullah Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan,
bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yang telah memberi izin dalam proses penelitian.
2. Dr. Ichsan Anshory AM, M.Pd, selaku ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar yang telah membantu dalam proses penyelesaian segala urusan
administrasi yang peneliti perlukan dalam menyusun skripsi.
3. Dr. Ribut Wahyu Eriyanti, M.Si.,M.Pd, selaku pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan kesabaran dalam membimbing penulis.
4. Musaffak, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan,
masukan, dan bimbingan dalam membimbing penulis.
5. Kepala Sekolah SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto, Bapak Sumitro, S.Pd,SD.
Serta Guru wali kelas II SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto, Ibu Juma’idah,
S.Pd, yang berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
6. Semua pihak yang terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga apa yang telah diberikan kepada peneliti, senantiasa mendapatkan
balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih
belum sempurna maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti maupun
bagi orang lain yang membacanya saat ini ataupun di kemudian hari.
Malang, 28 Juli 2016
Elis Kusmawati
v DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan ... iv
Motto ... v
Persembahan ... vi
Abstrak ... vii
Abstract ... viii
Kata Pengantar ... ix
Daftar Isi ... x
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 8
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Hipotesis Tindakan ... 9
1.5 Manfaat Penelitian ... 9
1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah ... 10
1.7 Definisi Operasional ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 13
2.1 Kajian Teori ... 13
2.1.1 Tujuan Pembelajaran Menulis di Kelas II SD ... 13
2.1.2 Aspek Menulis Deskripsi ... 16
2.1.3 Hasil Belajar Menulis Deskripsi ... 23
2.1.3.1 Pengertian Hasil Belajar ... 23
2.1.3.2 Macam-macam Hasil Belajar ... 23
2.1.3.3 Penilaian Kemampuan Menulis Deskripsi ... 24
2.1.4 Materi ... 25
2.1.5 Model STAD (Student Teams Achievement Division) ... 26
2.1.5.1 Pengertian Model STAD ... 26
2.1.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Model STAD ... 27
2.1.5.3 Langkah-langkah Model STAD ... 28
2.2 Kerangka Pikir ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 32
3.2 Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan ... 32
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
3.4 Subyek Penelitian ... 33
3.5 Data dan Sumber Data ... 33
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 34
vi
3.7 Instrumen Penelitian ... 36
3.8 Teknik Analisis Data ... 37
3.9 Prosedur Penelitian ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Hasil Penelitian ... 44
4.1.1 Hasil Penelitian Siklus 1 ... 44
4.1.2 Hasil Penelitian Siklus 2 ... 60
4.2 Pembahasan ... 74
4.2.1 Penerapan Menulis Deskripsi Binatang dengan Model STAD ... 75
1.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model STAD ... 77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 79
5.1 Kesimpulan ... 79
5.2 Saran ... 80
DAFTAR PUSTAKA ... 82
LAMPIRAN ... 85
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh Pembagian Subyek dan Predikat ... 20
Tabel 2.2 Penghitungan Perkembangan Skor Individu ... 29
Tabel 2.3 Penghitungan Perkembangan Skor Kelompok ... 29
Tabel 3.1 Penilaian Menulis Deskripsi ... 39
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Klasikal ... 40
Tabel 4.1 Penghitungan Perkembangan Skor Individu Siklus 1 ... 57
Tabel 4.2 Penghitungan Perkembangan Skor Kelompok Siklus 1 ... 57
Tabel 4.3 Persentase Aspek Menulis Deskripsi Binatang Siklus 1 ... 58
Tabel 4.4 Kekurangan pada Siklus 1 dan Rencana Perbaikan pada Siklus 2 ... 59
Tabel 4.5 Penghitungan Perkembangan Skor Individu Siklus 2 ... 72
Tabel 4.6 Penghitungan Perkembangan Skor Kelompok Siklus 2 ... 72
Tabel 4.7 Persentase Aspek Menulis Deskripsi Binatang Siklus 2 ... 73
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Student Teams Achievement Division (STAD) ... 30
Gambar 2.2 Kerangka Pikir ... 31
Gambar 3.1 Prosedur Siklus PTK ... 40
Gambar 4.1 Penyampaian Tujuan dan Motivasi ... 47
Gambar 4.2 Pembagian Kelompok ... 48
Gambar 4.3 Penyampaian Materi ... 50
Gambar 4.4 Kegiatan Belajar dalam Tim ... 51
Gambar 4.5 Bermain Bola bernyanyi ... 52
Gambar 4.6 Kegiatan Evaluasi ... 53
Gambar 4.7 Penghargaan Prestasi Tim ... 54
Gambar 4.8 Grafik Persentase Aspek Menulis Deskripsi Binatang Siklus 1 ... 58
Gambar 4.9 Penyampaian Motivasi dan Tujuan Pembelajaran ... 63
Gambar 4.10 Pembagian Kelompok ... 64
Gambar 4.11 Presentasi dari Guru ... 65
Gambar 4.12 Siswa berdiskusi dan Pemberian Bimbingan ... 66
Gambar 4.13 Kegiatan Presentasi Kelompok ... 66
Gambar 4.14 Pengarahan Cara Bermain Bola Bernyanyi ... 67
Gambar 4.15 Evaluasi ... 68
Gambar 4.16 Pemberian Penghargaan ... 69
Gambar 4.17 Grafik Persentase Aspek Menulis Deskripsi Binatang Siklus 2 ... 73
Gambar 4.18 Grafik Persentase Keberhasilan Aspek Menulis Deksripsi Binatang ... 76
Gambar 4.19 Grafik Hasil Belajar Kemampuan Menulis Deskripsi Siklus 1 dan Siklus 2 ... 77
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Kode Siswa Kelas II SDN Mejoyo Kabupaten
Mojokerto Tahun Pelajaran 2015/2016 ... 85
Lampiran 2 Lembar Pengamatan Guru ... 86
Lampiran 3 Lembar Pengamatan Guru ... 87
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru ... 88
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru ... 89
Lampiran 6 Instrumen Penilaian RPP ... 90
Lampiran 7 Instrumen Penilaian RPP ... 91
Lampiran 8 Instrumen Penilaian RPP ... 92
Lampiran 9 Instrumen Penilaian RPP ... 93
Lampiran 10 Lembar Wawancara kepada Guru kelas II SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto pada saat Observasi Awal Sebelum Pelaksanaan Tindakan ... 94
Lampiran 11Lembar Wawancara kepada Guru Kelas II SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto saat Observasi Sesudah Pelaksanaan Tindakan ... 95
Lampiran 12 Lembar Wawancara Siswa kelas II SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto saat Observasi Sesudah Pelaksanaan Tindakan ... 96
Lampiran 13 Lembar Wawancara Siswa kelas II SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto saat Observasi Sesudah Pelaksanaan Tindakan ... 97
Lampiran 14 Lembar Wawancara Siswa kelas II SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto saat Observasi Sesudah Pelaksanaan Tindakan ... 98
Lampiran 15 Pembagian Anggota Kelompok ... 99
Lampiran 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 100
Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 108
Lampiran 18 Tabel Penilaian Menulis Deskripsi ... 116
Lampiran 19 Tabel Penilaian Individu Siklus 1 ... 117
Lampiran 20 Tabel Penilaian Proses ... 118
Lampiran 21 Tabel Penilaian Individu Siklus 2 ... 120
Lampiran 22 Tabel Penilaian Proses ... 121
Lampiran 23 Daftar Nilai Ulangan Harian Materi Menulis Permulaan Dengan Melengkapi Cerita SDN Mejoyo Kabupaten MojokertoTahun Pelajaran 2015/2016 Kelas II ... 123
Lampiran 24 SK, KD dan Indikator ... 124
Lampiran 25 Hasil Belajar Siswa Tertinggi Siklus 1 ... 125
Lampiran 26 Hasil Belajar Siswa Terendah Siklus 1 ... 127
Lampiran 27 Hasil Belajar Siswa Tertinggi Siklus 2 ... 129
Lampiran 28 Hasil Belajar Siswa Terendah Siklus 2 ... 130
Lampiran 29 Lembar Surat Keterangan Melakukan Penelitian ... 131
Lampiran 30 Lembar Biodata Penulis ... 132
x
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti dkk. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Arlina, M D dkk. 2012. Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya. Peningkatan Kemampuan Menulis Deskripsi dengan menggunakan Metode Field Trip pada Siswa Sekolah Dasar. Vol 1. Nomor 2.
Badrujaman, Aip dan Hidayat, Dede Rahmat. 2010. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Guru Mata Pelajaran dan Guru Kelas. Jakarta: CV. Trans Info Media.
BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar SD/MI. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
Dwi Nur Ardhiyan, Farid. 2013. Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Permulaan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Permainan Puzzle pada Siswa Kelas 2 SDN Sudimoroharjo 5 Nganjuk. Skripsi tidak diterbitkan, Malang: UMM.
Hamalik, Oemar. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hamidi. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Isjoni. 2011. Cooperative Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.
Karunia, Baiq Lita. 2014. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Materi Bilangan Romawi melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media Kabirow Kelas IV SDN Mangunharjo 4 Kota Probolinggo. Skripsi tidak diterbitkan, Malang: UMM.
Lapono, Nabisi. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Lestari, Ngreni. 2013. Peningkatan Kemampuan Menulis Permulaan Menggunakan Media Gambar dengan Pendekatan Keterampilan Proses Siswa Kelas 2 SD Malangrejo Kabupaten Sleman. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
xi
Masriah, Siti. 2010. Penerapan Pembelajaran Kontekstual melalui Media Gambar untuk Meningkatkan Ketrampilan Mendeskripsikan Objek pada Pemnelajaran Tematikdi SDN Ngrandulor Jombang. Skripsi tidak diterbitkan, Malang: UMM.
Munib, Achmad, dkk. 2010. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT UNNES Press.
Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.
Oka, Gusti Ngurah. 1974. Problematika Bahasa dan Pengajaran Bahasa. Surabaya: Usaha Nasional.
Razak, Abdul. 1988. Kalimat Efektif: Struktur, Gaya, dan Variasi. Jakarta: PT. Gramedia.
Riyadi, Slamet Sabar. 2013. Peningkatan Hasil Belajar Menulis Puisi melalui Pendekatan Pembelajaran Ctl pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Randugunting 6 Kota Tegal. Skripsi tidak diterbitkan, Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Rusman. 2012. Model – model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Santosa, Puji. 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Slamet, Mohammad. 2013. Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Bercerita dengan Menggunakan Media Gambar Berseri pada pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Rek-Kerrek 1 Pamekasan. Skripsi tidak diterbitkan, Malang: UMM.
Subangkit, Rohmat. 2015. Penerapan Media Poster Anggota Keluarga dalam Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Materi Mengenal Anggota Keluarga pada Siswa Kelas I SDN Tlogomas 1 Malang. Skripsi tidak diterbitkan, Malang: UMM
Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning:Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
xii
Syahfrilla, Gandhi Fendiastika. 2014. Penggunaan Model Student Teams Achievemenet Division (STAD) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Siswa Kelas III SDN Baturetno 1 Singosari. Skripsi tidak diterbitkan, Malang: UMM.
Tarigan, Henry Guntur. 1982. Menulis sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Tim Dosen FKIP UMM. 2005. Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah: Makalah – Skripsi – Tesis - Disertasi. Malang: UMM Press.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovativ Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Waluyo, H Y. 1987. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Universitas Terbuka.
Zulela. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia: Apresiasi Sastra di Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Setiap manusia membutuhkan pendidikan. Pendidikan ini dapat diberikan
sejak masih kecil hingga tumbuh menjadi anak-anak, remaja dan dewasa. Setiap
individu akan berkembang sesuai dengan pengalaman yang diberikan kepadanya.
Seperti yang tertera dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea
keempat adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan begitu, upaya yang
dilakukan untuk mencerdaskan bangsa yaitu melalui pendidikan. Pendidikan
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh manusia agar dapat mengembangkan
potensi dirinya melalui proses pembelajaran (Munib, 2010: 139).
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang akan menentukan masa
depan bangsa karena dengan pendidikan akan mencetak generasi muda yang
bermutu. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU RI tentang Sisdiknas
No.20 tahun 2003).
Guru dituntut untuk mampu menciptakan proses pembelajaran yang efektif
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam menciptakan proses pembelajaran
yang efektif diperlukan perencanaan yang sesuai dengan proses pembelajaran
yang diharapkan. Proses pembelajaran harus disesuaikan dengan kurikulum yang
2
sedang digunakan. Kurikulum berfungsi sebagai acuan dalam menetapkan tujuan,
isi, bahan, dan strategi pada setiap pembelajaran berlangsung (Lapono, 2008).
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003,
dijelaskan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidkan tertentu.
Guru melakukan proses pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang
digunakan saat ini. Kurikulum yang digunakan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Dalam kurikulum terdapat tujuan pembelajaran yang harus
dicapai selama proses pembelajaran. Penggunaan model yang tepat sangat
diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Joyce (dalam Majid: 2013) menjelaskan bahwa model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas, atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran.
Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), bahasa memiliki
peran sentral untuk perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa. Selain
itu, bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
studi karena melalui bahasa siswa dapat saling berbagi pengalaman dan saling
belajar. Dengan saling berbagi pengalaman dan saling belajar akan menunjang
keberhasilan siswa dalam mempelajari bidang studi yang diajarkan (Riyadi,
3
Dengan saling berbagi pengalaman dan saling belajar, maka dibutuhkannya
bahasa untuk berkomunikasi. Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen
yang saling memengaruhi. Keempat komponen tersebut adalah menyimak
(listening skills), berbicara (speaking skills), membaca (reading skills), dan
menulis (writing skills) (Tarigan 1982: 1). Keterampilan menulis sebagai salah
satu komponen keterampilan berbahasa harus terus menerus dikembangkan dalam
era teknologi informasi dan komunikasi yang serba maju. Menulis merupakan
kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan (Santosa,
2007).
Seperti yang tercantum dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang disusun oleh Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Pendidikan Nasional (2006: 9), disebutkan bahwa salah satu
tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah siswa dapat berkomunikasi secara
efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun
tertulis. Dari pernyataan tersebut bahwa kemampuan menulis cukup
mendapatkan perhatian dalam pendidikan dan pembelajaran terutama di sekolah
dasar.
Menulis merupakan kemampuan yang paling akhir dikuasai setelah siswa
mampu menyimak, berbicara, dan membaca. Hal tersebut tidak
mengherankan karena dalam menulis, peserta didik diharuskan untuk menguasai
berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri sehingga tulisan
yang dihasilkan dapat runtut dan padu, kohesif, dan kohern (Arlina, 2012).
Oleh karena itu ketrampilan menulis harus diajarkan, dikembangkan dan dibina
4
Fokus pembelajaran Bahasa Indonesia menulis dibagi ke dalam 2 kelas yakni
kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas 2 Sekolah Dasar termasuk kelas rendah.
Menulis dikelas rendah dibagi menjadi 4 macam, yakni menulis permulaan,
menulis huruf pisah, menulis tegak bersambung, dan menulis huruf cetak (Zulela,
2013: 9). Menulis permulaan adalah tujuan sementara yang kemudian
diharapkan siswa akan berkembang dan menggunakan kemampuan
menulisnya untuk menambah pengetahuan dan mengembangkan pribadinya
lebih lanjut (Akhadiah dalam Lestrai, 2013: 16).
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan 28 Januari 2016 dengan
wali kelas selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 2 SDN Mejoyo
kabupaten Mojokerto ditemukan fakta bahwa pada saat proses pembelajaran
Bahasa Indoesia dengan materi menulis permulaan siswa hanya diminta untuk
membaca bacaan yang ada di LKS dan diminta untuk menuliskan kembali.
Dengan demikian, siswa tidak menggali kemampuannya untuk menemukan
kosakata baru dan banyak siswa yang berbicara sendiri dan tidak mendengarkan
penjelasan dari guru serta kurangnya perhatian guru terhadap siswa yang belum
memahami materi yang diajarkan.
Hal tersebut menyebabkan nilai menulis pada siswa ada yang kurang dari
KKM. Di SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah ≥ 72. Siswa yang mendapatkan
nilai kurang dari KKM dengan presentase 54% dan siswa yang sudah memenuhi
KKM dengan presentase 46%. Lebih dari separuh siswa tidak memenuhi nilai
5
guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang bervariasi agar siswa
lebih berminat dalam mengikuti proses pembelajaran.
Dengan menulis permulaan, siswa diharapkan mampu mendeskripsikan nama
dan ciri-ciri khusus binatang tertentu dan dengan mudah dapat membedakan
jenis-jenis binatang dengan penggunaan kata dan penggunaan ejaan serta tanda baca
yang tepat dan dapat mendeskripsikan binatang tertentu secara tertulis dengan
tepat dan lengkap pada isi deskripsi. Namun pada saat observasi tidak
menunjukkan hasil yang diharapkan, akan tetapi pada kenyataannya siswa kurang
dapat menuliskan kosakata yang sesuai dengan benda aslinya. Tanda baca dan
ejaan dalam menulis tidak tepat dan bahasa tulis ada yang menggunakan bahasa
lisan sehari-hari.
Pembelajaran Bahasa Indonesia sebaiknya dapat membuat siswa menjadi
lebih aktif saat mengikuti pembelajaran. Dalam pembelajaran siswa perlu
dibiasakan memecahkan serta menemukan gagasannya sendiri. Dengan belajar
secara kelompok, siswa akan lebih mudah untuk memcahkan masalah dengan
berdiskusi antar anggota kelompok. Salah satu model pembelajaran yang tepat
diterapkan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah dengan model
Cooperative Learning. Pembelajaran kooperatif ini model pembelajaran yang
mengutamakan kerja sama untuk mencapai tujuan pembelajaran (Majid, 2013).
Di dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa model pembelajaran,
namun dari kesekian banyak model ada yang tepat untuk pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya menulis permulaan yaitu dengan menggunakan model
Student Teams Achievement Division (STAD). STAD adalah model yang paling
6
dan penerapan matematika, penggunaan bahasa dan mekanika, geografi dan
ketrampilan perpetaan, dan konsep-konsep sains lainnya (Rusman, 2012: 214).
Dengan pembelajaran Bahasa Indonesia khusunya menulis permulaan, model
STAD juga dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan
permasalahan yang diberikan oleh guru dengan teman sekelompoknya dan di
model STAD terdapat tes individu yang dapat digunakan sebagai alat ukur
keberhasilan kemampuan menulis siswa yang sangat membantu guru untuk
mengetahui dan menilai kemampuan siswa dalam ketrampilan menulis
permulaan.
Model Student Teams Achievement Division (STAD) sebelumnya pernah
digunakan untuk penelitian. Pada penelitian yang dilakukan oleh Syahfrilla (2014)
dalam judul “Penggunaan Model Student Teams Achievement Division (STAD)
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Siswa kelas III SDN
Baturetno 1 Singosari” yang meneliti tentang penggunaan model pembelajaran
STAD dalam pembelajaran Bahasa Indoenesia dengan materi menulis karangan.
Sumber data yakni kelas 3 SDN Baturetno 1 Singosari yang berjumlah 35 siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 hanya 18% nilai siswa yang
sudah memenuhi KKM dan pada siklus 2 menunjukkan 71,8% nilai siswa yang
sudah tuntas.
Pernah dilakukan penelitian lainnya oleh Ardhiyan (2013) dalam judul
“Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Permulaan dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan Permainan Puzzle pada Siswa Kelas 2 SDN Sudimoroharjo 5
Nganjuk” yang meneliti tentang menulis permulaan pada tingkat kelas 2 SD
7
tercapai, penelitian ini menggunakan media pembelajaran berupa Puzzle. Peneliti
dalam pelaksanaan tindakan adalah sebagai pelaksana tindakan. Subyek penelitian
tindakan siswa kelas 2 SDN Sudimoroharjo 5 yang berjumlah 24 siswa. Hasil
penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis
permulaan. Pada siklus 1 sebanyak 14 siswa atau 63,64% siswa yang mencapai
tingkat ketuntasan. Sedangkan pada siklus 2 sebanyak 18 siswa mencapai
ketuntasan dengan prosentase 81,82%.
Pernah dilakukan penelitian lainnya oleh Karunia (2014) dengan judul
“Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Materi Bilangan Romawi melalui
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuan Media
Kabirow Kelas IV SDN Mangunharjo 4 Kota Probolinggo ” yang meneliti tentang
bilangan romawi dengan model pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD). Subyek penelitian tindakan siswa kelas IV SDN Mangunharjo 4
yang berjumlah 25 siswa. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil
evaluasi pada siklus 1 menunjukkan 60% dan siklus 2 menunjukkan 80%.
Ketiga penelitian tersebut terdapat persamaan dan perbedaan terhadap
peneltian yang dilakukan oleh penulis. Adapun persamaan penelitian tersebut
adalah menggunakan model Student Teams Achievement Division (STAD) dan
dengan materi menulis permulaan. Perbedaan penelitian tersebut adalah terletak
pada kelas, tempat, dan waktu. Oleh karena itu peneliti menggunakan model
Student Teams Achievement Division (STAD).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu sutau tindakan guru untuk
mencari dan menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat memotivasi dan
8
hal itu, penulis tertarik memilih judul penelitian “Peningkatan Kemampuan
Menulis Deskripsi Binatang pada Siswa Kelas II SDN Mejoyo Kabupaten
Mojokerto dengan Model Student Teams Achievement Division (STAD)”.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, masalah penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1) Bagaimanakah penerepan model Student Teams Achievement Division
(STAD) dalam meningkatkan menulis deskripsi binatang pada siswa kelas II
SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto?
2) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar menulis deskripsi binatang setelah
diterapkan Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas II
SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian yang ingin dicapai
yaitu sebagai berikut:
1) Mendeskripsikan penerapan model Student Teams Achievement Division
(STAD) dalam meningkatkan menulis deskripsi binatang pada siswa kelas II
SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto.
2) Mendeskripsikan hasil belajar menulis deskripsi binatang setelah diterapkan
model Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas II SDN
9
1.4Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model
pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) ada peningkatan hasil
belajar dalam menulis deskripsi binatang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
kelas II SDN Mejoyo Kabupaten Mojokerto.
1.5Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1) Bagi peneliti
a. Sebagai bahan untuk memperluas pengetahuan dalam mempersiapkan diri
sebagai calon tenaga pendidik yang profesional yang mampu menambah
pengetahuan dan wawasan.
2) Bagi Guru
a. Dapat memotivasi guru agar lebih kreatif dalam menangani permasalahan
saat proses belajar mengajar di kelas.
b. Menambah wawasan guru dalam penggunaan model Student Teams
Achievement Division (STAD) di kelas yang dapat digunakan dalam
proses pembelajaran selanjutnya.
3) Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam mendeskripsikan binatang
pada pembelajaran bahasa Indonesia.
b. Dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih baik khususnya pelajaran
bahasa Indonesia.
c. Mengurangi kesukaran siswa dalam mendeskripsikan binatang pada
10
1.6Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup pada penelitian tindakan kelas ini adalah:
a. Siswa kelas II SDN Mejoyo Desa Mejoyo Kabupaten Mojokerto dengan
jumlah 17 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan.
b. Waktu pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun ajaran
2015/2016.
Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang melebar, maka peneliti
membatasi kegiatan penelitian pada:
a. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis deskripsi
binatang.
b. Menggunakan model Student Teams Achievement Division (STAD)
c. Kemampuan yang diukur untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu
dalam menulis deskripsi binatang adalah dengan memperhatikan ketepatan
dan kelengkapan isi deskripsi, penggunaan kata serta ejaan dan tanda baca.
d. Kompeteni dan indikator Bahasa Indonesia
Menulis:
8. Menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan
menyalin puisi anak.
Kompetensi dasar:
8.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana
dengan bahasa tulis.
11
8.1.1 Siswa dapat menyebutkan nama dan ciri-ciri khusus binatang tertentu
seperti nama hewan, warna kulit, jumlah kaki, makanan dengan tepat.
8.1.2 Siswa dapat menuliskan nama dan ciri-ciri khusus binatang tertentu
seperti nama binatang, warna kulit, jumlah kaki, makanan dengan
menggunakan kata, ejaan dan tanda baca yang tepat secara teliti.
8.1.3 Siswa dapat mendeskripsikan binatang tertentu secara tertulis dengan
tepat dan lengkap pada isi deskripsi dengan teliti.
1.7Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini, peneliti perlu
mendefinisikan beberapa istilah. Diantaranya yaitu:
1) Cooperative Learning adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar
dan bekerja kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4
samapi dengan 6 orang dalam memecahkan masalah untuk mencapai tujuan
pembelajaran dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen.
2) Student Teams Achievement Division (STAD) merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif dengan menekankan dan membiasakan siwa untuk
bekerja secara kelompok dengan anggota 4-5 orang dan melatih interaksi
dengan siswa yang memliki latar belakang yang berbeda, kemamapuan
akademik yang berbeda serta melatih siswa untuk dapat menerima
ketidaksamaan ide dari siswa lain.
3) Menulis deskripsi merupakan suatu kegiatan manusia dalam upaya
menggambarkan suatu benda, tempat, suasana atau keadaan sehingga dapat
membuat para pembacanya melihat objeknya dengan kata-kata dalam bentuk
12
4) Hasil belajar adalah tingkat penguasaan yang telah dicapai oleh siswa dalam
mengikuti program belajar mengajar berupa nilai yang sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditentukan.
5) Siswa atau peserta didik adalah pribadi yang mempunyai potensi dan