• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DAN TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (TOPSIS)"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE DENGAN METODEANALITYCAL HIERARCHY PROCESS(AHP) DAN

TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION(TOPSIS)

(Skripsi)

Oleh

AIDHA DAMAYANTI

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRACT

DECISION SUPPORT SYSTEM TO CHOOSE SMARTPHONE BY USING ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) METHOD AND TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL

SOLUTION (TOPSIS) METHOD By

AIDHA DAMAYANTI

Smartphone is a communication tool with advanced capabilities that afford access to technology and information, and is able to process them into new features or applications. Users are usually difficult to choose a smartphone to be purchased because there are so many types of smartphones, features, and prices. So it takes a decision support system that can help users determine smartphone accordance with alternative and desirable criteria. In this research, the method used is the Analitycal Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), where the AHP method is used to find the best alternative based on the prescribed criteria and TOPSIS method used to choose smartphones based on concept that the best alternatives not only has shortest way from positive ideal solution but also has longest way from negative ideal solution. Both of these methods are used to choose the best alternative in accordance with the specifications and funds owned by the user. The testing result of the system shows that the user satisfaction using smartphones selection decision support system as about 80.25% which is shows that user satisfaction is in Good category.

(3)

ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHANSMARTPHONE DENGAN METODEANALITYCAL HIERARCHY PROCESS(AHP) DAN

TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION(TOPSIS)

Oleh

AIDHA DAMAYANTI

Smartphone merupakan alat komunikasi dengan kemampuan canggih yang mampu mengakses teknologi dan informasi, dan mampu mengolahnya menjadi fitur atau aplikasi baru. Pengguna biasanya kesulitan memilih smartphone yang ingin dibeli karena banyaknya jenis smartphone, fitur, dan harga. Sehingga dibutuhkan sistem pendukung keputusan yang dapat membantu pengguna menentukan smartphone sesuai alternatif dan kriteria yang diinginkan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS), dimana metode AHP digunakan untuk mencari alternatif terbaik berdasarkan kriteria yang ditentukan dan metode TOPSIS digunakan untuk memilih smartphone berdasarkan konsep bahwa alternatif terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif tetapi juga memiliki jarak terjauh dari solusi ideal negatif. Kedua metode ini digunakan karena mampu memilih alternatif terbaik sehingga menghasilkan keputusan yang optimal sesuai dengan spesifikasi dan dana yang dimiliki pengguna. Dari penelitian yang telah dilakukan, pada pengujian kepuasan pengguna saat menggunakan sistem pendukung keputusan pemilihan smartphone diperoleh nilai 80.25% dimana kepuasan pengguna berada dalam kategori Baik.

(4)
(5)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SMARTPHONE DENGAN METODEANALITYCAL HIERARCHY PROCESS(AHP) DAN

TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION(TOPSIS)

Oleh Aidha Damayanti

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA KOMPUTER

pada

Jurusan Ilmu Komputer

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

(6)

vii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandarlampung pada tanggal 6

Juni 1993, sebagai anak ketiga dari empat bersaudara

dengan Ayah bernama Drs. H. Alamsyah, S.Pd.I.,

MM. dan Ibu bernama Nety Herawati, S.Pd.I. Penulis

menyelesaikan pendidikan di Taman Kanak-kanak

Al-Hukamah tahun 1999, Sekolah Dasar di SD Negeri 01

Pengajaran Kecamatan Teluk Betung Utara tahun

2005, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di MTs Negeri 01 Tanjung

Karang Bandarlampung pada tahun 2008, kemudian melanjutkan ke jenjang

Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 2 Bandar Lampung dan lulus di

tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Ilmu

Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lampung. Selama menjadi mahasiswa penulis cukup aktif dalam organisasi

HIMAKOM (Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komputer) periode 2012-2014.

Selama menjadi mahasiswa beberapa kegiatan yang dilakukan penulis antara lain:

1. Pada bulan Januari 2012 penulis melaksanakan Karya Wisata Ilmiah di

Desa Sukabanjar Kecamatan Kota Agung Timur.

2. Pada bulan Januari 2014 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

(7)

viii

3. Pada bulan Juli 2014 penulis melaksanakan kerja praktek di PT. Air Media

Persada Yogyakarta.

4. Pada Hari Selasa, 3 November 2015 penulis terdaftar sebagai salah satu

panitia dalam Seminar Nasional Sains dan Teknologi VI Lembaga

Penelitian Universitas Lampung yang dilaksanakan di Hotel Emersia Kota

(8)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT, dengan segala kerendahan dan

ketulusan hatiku,

kupersembahkan karyaku ini untuk

Kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Drs. H. Alamsyah, S.Pd.I.,

MM. dan Ibunda Nety Herawati, S.Pd.I. yang selalu mendoakan

setiap langkah kakiku demi menuju kesuksesanku, yang tak pernah

lelah mengajari dan membimbingku dari kecil hingga sekarang, yang

selalu memberikan kasih sayang tak terhingga, dukungan, dan

semangat untuk ku.

Dan untuk

Kakak, Adik, Sodara dan sahabat-sahabatku

Yang selama ini selalu memberi dukungan, bantuan, motivasi dan

kebersamaan yang takkan pernah terlupakan.

(9)

MOTO

Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara

kamu dan orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan beberapa

derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan

(Q.S. Al-Mujadillah: 11)

Barangsiapa yang melalui suatu jalan guna mencari ilmu pengetahuan,

niscaya Allah SWT akan memudahkan baginya jalan ke surga.

(H.R. Imam Muslim R.A)

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan

hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah

(10)

xi

SANWACANA

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian serta dapat

menuliskannya ke dalam sebuah karya tulis ilmiah. Skripsi ini disusun sebagai

syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Jurusan Ilmu Komputer Universitas

Lampung. Judul dari skripsi ini adalah “Sistem Pendukung Keputusan

Pemilihan Smartphone Dengan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) danTechnique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS)”.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi kesulitan. Namun

berkat dukungan, bantuan, saran, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak Alamsyah dan Ibu Nety Herawati, yang telah

memberikan kasih saying yang tak terhingga, selalu mendoakan disetiap

langkah kakiku, memberikan semangat dan motivasi, serta memberi

dukungan baik secara moril dan materil. Kepada kakak dan adik tercinta,

Ana, Fikri, dan Akmal, serta saudara-saudara yang selalu mendoakan dan

memberi semangat kepada penulis demi selesainya mengenyam

(11)

xii

2. Bapak Aristoteles, S.Si., M.Si., selaku Pembimbing Utama dan

Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis dari awal

perkuliahan sampai penulis menyelesaikan skripsi dengan memberikan

bimbingan, waktu, ilmu yang bermanfaat, motivasi, semangat, kritik, serta

saran sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Ibu Anie Rose Irawati, S.T. M.Cs., selaku Pembimbing Kedua yang telah

membimbing penulis, memberikan bimbingan, waktu, ilmu yang

bermanfaat, dan memberikan kritik serta saran sehingga penulisan skripsi

ini dapat diselesaikan dengan baik.

4. Bapak Drs. Rd. Irwan Adipribadi, M.Kom., selaku Pembahas yang telah

memberikan waktu, ilmu, koreksi, dan masukan-masukan yang bermanfaat

dalam perbaikan skripsi ini.

5. Bapak Ir. Machudor Yusman, M.Kom., selaku Ketua Jurusan Ilmu

Komputer Universitas Lampung.

6. Bapak Dwi Sakethi, S.Si, M.Kom., selaku Sekretaris Jurusan Ilmu

Komputer Universitas Lampung.

7. Ibu Anita A. Md., selaku staf administrasi di Jurusan Ilmu Komputer yang

banyak membantu Penulis dalam menyelesaikan proses administrasi

jurusan dan banyak memberikan motivasi serta semangat dalam

menyelesaikan skripsi.

8. Seluruh dosen dan karyawan Jurusan Ilmu Komputer yang terus

membimbing, menasehati, dan mengajarkan penulis dari awal perkuliahan

(12)

xiii

9. Ika Arthalia Wulandari, Riska Malinda, Orien Rindy Erika, Aryanti

Dwiastuti, Aldona Pronika, M. Faisal Wijaya, Pandya Panditatwa, Harisa

Eka S., Putri Marlina, Rahmat Widodo yang telah banyak memberi ilmu,

membantu, memberikan semangat, dukungan, motivasi selama penulis

menyelesaikan studi dan menyelesaikan skripsi.

10. Teman-teman S1 Ilmu Komputer angkatan 2011, Aqilla, Fitriana, Novita,

Yunita, Dona, Clara, Ana, Rahmat, Bobby, Fathan, Amir, Tryo, Harry,

Ardye, Pradana, Bayu, Indra, Azharico, Ade, Fajri, Basir, Rifki, Rudra,

Ardhika, Budiman, Okky, Ardi, Galih, Gamma, Dimas, Sigit, Rizqi, Adi

Saryadi, Adi Wijaya, Rian, dan Jonhar terimakasih atas dukungan,

persahabatan dan kebersamaan yang telah diberikan.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan

karena masih terbatasnya kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan sebagai

bahan perbaikan untuk tulisan-tulisan yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.

Bandar Lampung, 9 Desember 2015

Penulis,

(13)

xiv 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Manfaat ... 6

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK) ... 7

2.2 Analitycal Hierarcgy Process(AHP) ... 11

2.2.1 Dasar-Dasar AHP ... 12

(14)

xv

2.3 Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution ...16

2.3.1 Langkah-langkah Metode TOPSIS ... 17

2.4 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 19

2.4.1 Analisis Sistem ... 19

2.4.2 Desain Sistem ... 20

2.4.2.1Context Diagram ... 21

2.4.2.2Data Flow Diagram(DFD) ... 21

2.4.2.3Entity Relationship Diagram(ERD) ... 22

2.4.2.4Flowchart... 22

2.4.3 Implementasi Sistem... 26

2.4.4 Pemeliharaan Sistem... 26

2.4.5 Pengujian Sistem... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ... 28

3.2 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional ... 28

3.3 Spesifikasi Kebutuhan Non-Fungsional ... 29

3.4 Perangkat Penelitian ... 29

3.4.1 Perangkat Lunak ... 29

3.4.2 Perangkat Keras ... 30

3.5 Tahapan Penelitian ... 30

3.5.1 Studi Literatur ... 30

3.5.2 Perancangan Sistem ... 31

3.5.2.1 Bisnis Proses ... 31

3.5.2.2 Context Diagram ... 33

3.5.2.3 Data Flow Diagram(DFD) ... 34

3.5.2.4 Entity Relation Diagram(ERD) ... 36

3.5.2.5 DesainInterfaceSistem ... 38

3.5.3 Implementasi Sistem ... 44

3.5.4 Pengujian Sistem ... 44

(15)

xvi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Implementasi ... 49

4.1.1 Implementasi Metode AHP ... 51

4.1.2 Implementasi Metode TOPSIS ... 60

4.1.3 Impelementasi Antarmuka (Interface) Sistem ... 67

4.1.3.1 InterfacePengguna ... 68

4.1.3.2 InterfaceAdmin... 72

4.2 Pengujian Sistem ... 78

4.2.1 Pengujian Fungsionalitas Sistem ... 78

4.2.2 Pengujian Non-fungsionalitas Sistem... 83

4.3 Pembahasan ... 91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 94

5.2 Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA

(16)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Persentase Sistem Operasi PerangkatMobile2011Q2-2014Q2

di Indonesia (Mukhlis, 2014) ... 2

Gambar 2.1 Langkah-langkah Metode AHP (Kusrini, 2007) ... 15

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian... 31

Gambar 3.2 Alur Sistem Pendukung Keputusan PemilihanSmartphone... 32

Gambar 3.3 Alur Pengolahan Data pada SPK Pemilihan Smartphone... 33

Gambar 3.4 Context DiagramSistem Pendukung Keputusan Pemilihan Smartphone... 34

Gambar 3.5 DFD Level 1 SPK PemilihanSmartphone... 35

Gambar 3.6 DFD Level 2 SPK PemilihanSmartphone... 36

Gambar 3.7 ERD Sistem Pendukung Keputusan PemilihanSmartphone... 37

Gambar 3.8 Rancangan Tampilan MenuUser Home... 39

Gambar 3.9 Rancangan Tampilan DaftarSmartphone... 39

Gambar 3.10 Rancangan Tampilan Form DetailSmartphone... 40

Gambar 3.11 Rancangan Tampilan Form Pilih JumlahSmartphone...40

Gambar 3.12 Rancangan Tampilan Form PilihSmartphone... 41

Gambar 3.13 Rancangan Tampilan FormInputBobot Nilai Kriteria... 41

Gambar 3.14 Rancangan Tampilan Form Hasil SPK PemilihanSmartphone.. 42

Gambar 3.15 Rancangan Tampilan FormShowDataSmartphone... 43

Gambar 3.16 Rancangan Tampilan FormInputDataSmartphone... 43

Gambar 4.1 Struktur Hirarki SPK Pemilihan Smartphone... 52

Gambar 4.2 Potongan Program Matriks Perbandingan Berpasangan ... 54

(17)

xviii

Gambar 4.4 Potongan Program Perhitungan Bobot Relatif Ternormalisasi ... 56

Gambar 4.5 Potongan Program Mencari NilaiEigen Vector... 58

Gambar 4.6 Potongan Program Menghitung NilaiEigenMaksimum ... 58

Gambar 4.7 Potongan Program Menghitung NilaiConsistency Index(CI).... 59

Gambar 4.8 Potongan Program Menghitung NilaiConsistency Ratio(CR)... 60

Gambar 4.9 Potongan Program Pembobotan AlternatifSmartphone... 62

Gambar 4.10 Potongan Program Perhitungan Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot ... 64

Gambar 4.11 Potongan Program Menentukan Nilai Ideal Positif dan Nilai Ideal Negatif ... 64

Gambar 4.12 Potongan Program Menghitung Jarak Alternatif Solusi Ideal Positif dan Jarak Alternatif Solusi Ideal Negatif ... 66

Gambar 4.13 Potongan Program Menghitung Kedekatan Alternatif Solusi Ideal ... 67

Gambar 4.14 TampilanUser Home... 68

Gambar 4.15 Tampilan MenuList Smartphone... 69

Gambar 4.16 Tampilan Detail SpesifikasiSmartphone... 69

Gambar 4.17 Tampilan Pemilihan AlternatifSmartphone...70

Gambar 4.18 Tampilan Pemilihan Prioritas Kriteria... 71

Gambar 4.19 Tampilan Hasil Perbandingan SPK PemilihanSmartphone... 71

Gambar 4.20 Tampilan Rangking Hasil PerbandinganSmartphone... 72

Gambar 4.21 TampilanHistorySPKSmartphone... 72

Gambar 4.22 TampilanLoginAdmin ... 73

Gambar 4.23 TampilanHomeAdmin ... 74

Gambar 4.24 TampilanShow Data SmartphoneAdmin... 75

Gambar 4.25 Tampilan Detail SpesifikasiSmartphone... 75

Gambar 4.26 TampilanInput Data Smartphone... 76

Gambar 4.27 TampilanInput DataOSSmartphone... 77

Gambar 4.28 TampilanHistoryAdmin... 77

Gambar 4.29 Kegiatan Pengujian Kepuasan Pengguna ... 84

(18)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Skala Kepentingan Relatif Thomas L. Saaty (Mulyono, 1996) ... 13

Tabel 2.2 DaftarConsistency Random Index(Kusrini, 2007) ... 16

Tabel 2.3 SimbolData Flow Diagram(Al Fatta, 2007) ... 21

Tabel 2.4 Simbol ERD (Al Fatta, 2007)... 22

Tabel 2.5 Flow Direction Symbols(Al-Bahra, 2005) ... 23

Tabel 2.6 Processing Symbols(Al-Bahra, 2005) ... 24

Tabel 2.7 Input-output Symbols(Al-Bahra, 2005) ... 25

Tabel 3.1 Rancangan Daftar Pengujian SPK PemilihanSmartphone... 45

Tabel 3.2 Rancangan Daftar Pengujian Admin SPK PemilihanSmartphone.. 46

Tabel 3.2 Rancangan Daftar Pengujian Admin SPK PemilihanSmartphone (Lanjutan) ... 47

Tabel 4.1 Matriks Perbandingan Berpasangan... 53

Tabel 4.2 DataDummyPrioritas Alternatif Kriteria ... 55

Tabel 4.3 DataDummyMatriks Perbandingan Berpasangan... 55

Tabel 4.4 Matriks Bobot Relatif Ternormalisasi... 56

Tabel 4.5 NilaiEigen VectorAlternatif Kriteria ... 57

Tabel 4.6 DataDummyAlternatifSmartphonedan Spesifikasinya ... 61

Tabel 4.7 Skor Spesifikasi AlternatifSmartphone... 62

Tabel 4.8 Matriks Keputusan Ternormalisasi ... 63

Tabel 4.9 Matriks Keputusan Ternormalisasi Terbobot... 63

Tabel 4.10 Nilai Ideal Positif ... 65

Tabel 4.11 Nilai Ideal Negatif ... 65

(19)

xx

Tabel 4.13 Hasil Perangkingan AlternatifSmartphone... 67

Tabel 4.14 Hasil Pengujian SPK PemilihanSmartphone... 79

Tabel 4.14 Hasil Pengujian SPK PemilihanSmartphone(Lanjutan)... 80

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Admin SPK PemilihanSmartphone... 80

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Admin SPK PemilihanSmartphone(Lanjutan)... 81

Tabel 4.15 Hasil Pengujian Admin SPK PemilihanSmartphone(Lanjutan)...82

(20)
(21)
(22)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era teknologi yang sudah berkembang dengan sangat pesat dan semakin

modern, terutama dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi,handphone

bukan lagi menjadi barang mewah, namun sudah menjadi kebutuhan setiap

individu untuk menjadikannya alat komunikasi praktis yang dapat digunakan

dimanapun dan kapanpun. Dengan semakin banyaknya penemuan baru dalam

fitur-fitur handphone, saat ini handphone tidak hanya berfungsi sebagai alat

komunikasi saja, namun sudah mampu menjadi alat yang dapat mengakses

teknologi dan informasi, bahkan dapat mengolahnya menjadi fitur atau aplikasi

yang baru. Karena semakin tingginya kemampuan yang dapat dilakukan

handphone tersebut, maka muncul sebuah konsep telepon seluler pintar atau

Smartphone.

Smartphone diperkenalkan pertama kali sekitar tahun 1992 dan semakin populer

di negara-negara maju sejak tahun 2000. Di Indonesia, smartphonemulai populer

pada tahun 2009 dan penjualannya semakin meningkat dari tahun ke tahun

(Hilmansyah, 2013). Setiap tahunnya, jumlah penggunaan smartphone terus

(23)

2

berdasarkan analisis dan survei oleh International Data Coorporation (IDC),

dapat dilihat persentase penjualan smartphone dengan berbagai OS di Indonesia

dari tahun 2011quarter2 sampai 2014quarter2.

Gambar 1.1Persentase Sistem Operasi PerangkatMobile2011Q2-2014Q2 di Indonesia (Mukhlis, 2014)

Persaingan yang semakin ketat dan kebutuhan masyarakat akan teknologi semakin

tinggi, maka para vendor smartphone mulai mengeluarkan smartphone dengan

sistem operasi, tipe, perangkat keras, jaringan, serta fitur-fitur yang canggih, dan

lebih menarik dengan harga yang semakin terjangkau. Karena hal tersebut,

konsumen yang hendak membeli smartphone menjadi kebingungan memilih

smartphone mana yang terbaik diantara smartphone lainnya yang juga memiliki

fitur-fitur yang tidak berbeda jauh tingkat kualitasnya.

Persentase Sistem Operasi Perangkat

Mobile

(24)

3

Saat pembeli melakukan perbandingan kualitas dua sampai tiga smartphone

mungkin dirasa masih mudah untuk mengetahui smartphonemana yang memiliki

kualitas terbaik, namun saat membandingkan lebih dari tigasmartphone, pembeli

akan kesulitan karena harus memeriksa satu persatu spesifikasi smartphone

berdasarkan spesifikasi yang paling diprioritaskan oleh pembeli tersebut. Tak

heran jika banyak konsumen yang pada akhirnya menyesal telah memilih

smartphone yang kurang sesuai dengan kebutuhannya dikarenakan kemajemukan

tipe, harga, dan spesifikasinya.

Oleh karena itu, untuk membantu masyarakat dalam mengambil keputusan dalam

memilihsmartphone mana yang terbaik sesuai tipe, spesifikasi, dan daya belinya,

maka diperlukan suatu sistem pendukung keputusan yang mampu memberikan

solusi terbaik mengenai smartphone apa yang sebaiknya dipilih berdasarkan

kecocokan kriteria-kriteria yang disediakan sistem dengan pengguna.

Beberapa penelitian terdahulu dengan mengadopsi metode AHP dan TOPSIS

telah dilakukan. Penelitian oleh Purba (2015), yaitu mengenai Sistem Pendukung

Keputusan Pemilihan Smartphone dengan metode Analitycal Hierarchy Process

(AHP) yang berfungsi untuk memenuhi informasi dan laporan yang dibutuhkan

oleh konsumen yang ingin membeli smartphone atau sebagai pembanding untuk

memilih smartphone sesuai keinginan konsumen, dimana dalam melakukan

perbandingannya digunakan empat kriteria, yaitu kecanggihan sistem, kecepatan

akses data, fitur pedukung yang lengkap, dan ketahanan baterai yang prima.

(25)

4

Laptop dengan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal

Solution (TOPSIS) dimana sistem yang dibangun dapat memilih alternatif laptop

yang terbaik berdasarkan kriteria yang ditentukan. Hasil dari sistem tersebut

adalah pengurutan nilai alternatif laptop dari yang tertinggi hingga yang terendah.

Pada penelitian Purba (2015) metode sistem pendukung keputusan pemilihan

smartphone menggunakan metode AHP dengan menerapkan empat kriteria

sebagai pembanding. Pada penelitian Kurniasih (2013) sistem pendukung

keputusannya menggunakan metode TOPSIS yang mampu memilih alternatif

terbaik dari alternatif laptop lainnya. Oleh karena itu, pada penelitian ini akan

menggabungkan kedua buah metode tersebut, yaitu metode Analitycal Hierarchy

Process(AHP) dan metodeTechnique for Order Preference by Similarity to Ideal

Solution (TOPSIS) untuk diterapkan dalam sistem pendukung pemilihan

smartphone. Metode AHP digunakan untuk membandingkan setiap kriteria

smartphone sehingga diperoleh bobot nilai dari masing-masing kriteria. Metode

TOPSIS digunakan untuk mencari alternatif solusi yang terbaik dimana alternatif

solusinya tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif, tetapi juga

memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif, sehingga dalam hal ini

nantinya akan memberikan solusi pemilihan smartphone sesuai dengan harapan

pengguna.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian permasalahan yang dijelaskan di latar belakang, maka

(26)

5

pendukung keputusan pemilihan smartphone berbasis web dengan menerapkan

metodeAnalitycal Hierarchy Process(AHP) danTechnique for Order Preference

by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS).

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pembuatan sistem pendukung keputusan

pemilihansmartphoneini adalah sebagai berikut:

1. Metode yang digunakan adalah metode Analitycal Hierarchy Process

(AHP) danTechnique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution

(TOPSIS).

2. Pemilihan kriteria smartphone yang digunakan meliputi merek, harga,

sistem operasi, jaringan, kamera depan dan belakang, baterai, layar,

memori,processor, dan RAM.

3. Jumlah smartphone yang dapat dibandingkan adalah 2 sampai 11

smartphone.

4. Output yang dihasilkan sistem berupa smartphone terpilih dengan bobot

nilai tertinggi, dengan menampilkan merek dan spesifikasinya, serta

menampilkan urutan ranking smartphone yang menjadi alternatif pilihan

pengguna.

1.4 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan sistem pendukung keputusan

(27)

6

1. Membangun sebuah sistem pendukung keputusan berbasisweb yang dapat

membantu pengguna memilih smartphone, sehingga pengguna dapat

mengetahuismartphonemana yang terbaik.

2. Mengimplementasikan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) dan

Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS)

dalam perhitungan untuk menentukan alternatif terbaik pemilihan

smartphone.

1.5 Manfaat

Manfaat dari pembuatan sistem pendukung keputusan pemilihan smartphone ini

adalah:

1. Pembeli smartphone akan memperoleh kemudahan dalam menentukan

smartphone yang seharusnya dipilih berdasarkan keinginan, kebutuhan,

dan anggaran yang dimilikinya, sehingga pengguna mendapatkan

spesifikasi terbaik dan tepat sesuai dengan kriteria dan alternatif yang

dipilih.

2. Penjual smartphone akan memperoleh kemudahan dalam mencari tahu

informasi smartphone mana yang lebih unggul dan diminati konsumen.

Sehingga penjual dapat mempertimbangkan smartphone jenis apa yang

seharusnya ditambah dan mana yang harus dikurangi stok barangnya.

3. Vendor pengembang smartphone akan memperoleh informasi apakah

produknya memiliki spesifikasi lebih unggul dibanding vendor

(28)

7

selanjutnya, paravendorpengembangsmartphonedapat memberikan yang

(29)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menurut Alter dalam buku yang ditulis oleh Kusrini (2007), sistem pendukung

keputusan atau biasa disebut Decision Support System (DSS) merupakan sistem

informasi interaktif yang menyediakan informasi pemodelan dan pemanipulasian

data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi

yang terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu

secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.

Konsep sistem pendukung keputusan pertama kali diperkenalkan oleh Michael S.

Scott Morton pada awal tahun 1970an dengan istilah Management Decision

System. Sistem tersebut adalah sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk

membantu pengambilan keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu

untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur (Kurniasih, 2013).

DSS biasanya digunakan untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk

mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itu disebut aplikasi DSS. Aplikasi

DSS digunakan dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan Computer

(30)

8

yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik

yang tidak terstruktur. Aplikasi DSS ini menggunakan data, memberikan

antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran

pengambil keputusan. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan

pengambil keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang

memungkinkan pengambil keputusan untuk melakukan berbagai analisis

menggunakan model-model yang tersedia (Kusrini, 2007).

Menurut Turban dalam buku Kusrini (2007) tujuan dari DSS adalah sebagai

berikut:

1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah yang

terstruktur.

2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya

dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.

3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada

perbaikan efisiensinya.

4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan

untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.

5. Peningkatan produktivitas.

6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang

dibuat.

7. Berdaya saing.

(31)

9

Menurut Kusrini dalam bukunya (Kusrini, 2007), DSS dibagi menjadi tiga

ditinjau dari tingkat teknologinya, yaitu:

1. SPK Spesifik

SPK spesifik bertujuan membantu memecahkan suatu masalah dengan

karakteristik tertentu. Misalnya, SPK penentuan harga satuan barang.

2. Pembangkit SPK

Suatu software yang khusus digunakan untuk membangun dan

mengembangkan SPK. Pembangkit SPK akan memudahkan perancang

dalam membangun SPK spesifik.

3. Perlengkapan SPK

Berupa software dan hardware yang digunakan untuk mendukung

pembangunan SPK spesifik maupun pembangkit SPK.

Selanjutnya, Kusrini juga menjelaskan, berdasarkan keterstrukturannya, keputusan

yang diambil untuk menyelesaikan suatu masalah dibagi menjadi tiga, yaitu

(Kusrini, 2007):

1. Keputusan Terstruktur (Structured Decision)

Keputusan terstruktur adalah keputusan yang dilakukan secara

berulang-ulang dan bersifat rutin. Keputusan ini biasanya dilakukan pada manajemen

tingkat bawah.

2. Keputusan Semiterstruktur (Semistructured Decision)

Keputusan semiterstruktur adalah keputusan yang memiliki dua sifat.

(32)

10

dilakukan oleh pengambil keputusan. Keputusan semacam ini biasanya

dilakukan untuk manajemen tingkat menengah.

3. Keputusan tak Terstruktur (Unstructured Decision)

Keputusan tak terstruktur adalah keputusan yang penanganannya rumit

karena tidak terjadi berulang-ulang atau tidak selalu terjadi. Keputusan

tersebut menuntut pengalaman dan berbagai sumber yang bersifat eksternal.

Keputusan ini umumnya digunakan oleh manajemen tingkat atas.

Menurut Turban dalam buku Kusrini (2007), karakteristik yang diharapkan ada di

DSS, antara lain:

1. Dukungan kepada pengambil keputusan, terutama pada situasi

semiterstruktur dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia

dan informasi terkomputerisasi.

2. Dukungan untuk semua tingkat manajerial, dari eksekutif puncak sampai

manajer lini.

3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur

sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat

organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.

4. Dukungan untuk keputusan independen dan/atau sekuensial.

5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan inteligensi, desain,

pilihan, dan implementasi.

(33)

11

7. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, bisa

menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mengadaptasi DSS untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

8. Peningkatan efektivitas pengambilan keputusan (akurasi,timelines, kualitas)

ketimbang pada efisiensinya (biaya pengambilan keputusan).

9. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses

pengambilan keputusan dalam memcahkan suatu masalah.

10. Pengguna akhir bisa mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem

sederhana.

11. Dapat digunakan sebagai alat stand alone oleh seorang pengambil

keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di suatu organisasi secara

keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan.

2.2 Analitycal Hierarchy Process(AHP)

Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) merupakan teknik penyelesaian

masalah dalam suatu pengambilan keputusan yang dapat membantu mengatasi

masalah kerumitan, seperti beragamnya kriteria dari suatu permasalahan. AHP

diperkenalkan oleh Thomas L. Saaty pada periode 1971-1975. AHP tidak hanya

digunakan untuk menentukan prioritas pilihan-pilihan banyak kriteria, tetapi

penerapannya telah meluas sebagai metode alternatif untuk menyelesaikan

bermacam-macam masalah, seperti memilih portofolio, analisis manfaat biaya,

(34)

12

Pada dasarnya AHP digunakan untuk menemukan skala rasio baik dari

perbandingan pasangan yang diskrit maupun kontinu. Perbandingan tersebut

diambil dari ukuran aktual atau dari suatu skala dasar yang mencerminkan

kekuatan perasaan dan prefensi relatif. AHP memiliki perhatian khusus tentang

penyimpangan dari konsistensi, pengukuran, dan pada ketergantungan di dalam

dan di antara kelompok elemen strukturnya (Mulyono, 1996).

Kelebihan metode AHP dibandingkan dengan metode pengambilan keputusan

yang lain terletak pada kemampuannya untuk memecahkan masalah yang

multiobjektif dengan multikriteria. Kelebihan metode AHP ini lebih disebabkan

oleh fleksibelitasnya yang tinggi terutama dalam pembuatan hirarki yang

membuat metode AHP dapat menangkap beberapa tujuan dan beberapa kriteria

sekaligus dalam sebuah model atau sebuah hirarki (Hidayat, 2014).

2.2.1 Dasar-Dasar AHP

Menurut Mulyono dalam bukunya (Mulyono, 1996), dalam menyelesaikan

persoalan dengan AHP terdapat beberapa prinsip yang harus dipahami, yaitu:

1. Decomposition

Apabila persoalan telah didefinisikan, maka perlu dilakukandecomposition

yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsurnya. Agar hasilnya

akurat, maka dilakukan pemecahan kembali dari unsur-unsurnya sampai

tidak mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut. Proses ini dinamakan

(35)

13

2. Comperative Judgment

Pada proses ini dibuat peniliaian tentang kepentingan relatif dua elemen

pada suatu tingkat tertentu dalam kaitannya dengan tingkat di atasnya. Hasil

penilaian kepentingan relatif dua elemen yang dibandingkan kemudian

dilakukan normalisasi. Penilaian ini merupakan inti dari AHP, karena akan

berpengaruh terhadap prioritas elemen-elemen. Hasil dari penilaian

disajikan dalam bentuk matrikspairwise comparison.

Agar diperoleh skala yang bermanfaat saat membandingkan dua elemen,

maka harus dipahami secara menyeluruh terlebih dahulu tentang

elemen-elemen yang dibandingkan dan relevansinya terhadap kriteria atau tujuan

yang dipelajari. Dalam penyusunan skala kepentingan ini, digunakan

patokan skala dasar yang ditampilkan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1 Skala Kepentingan Relatif Thomas L. Saaty (Mulyono, 1996)

Tingkat

Kepentingan Definisi

1 Sama pentingnya dibanding yang lain 3 Sedikit pentingnya dibanding yang lain 5 Kuat pentingnya dibanding yang lain 7 Sangat kuat pentingnya dibanding yang lain 9 Mutlak pentingnya dibanding yang lain

2,4,6,8 Nilai di antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan

Reciprocal

Jika elemen i memiliki salah satu angka di atas ketika dibandingkan dengan elemen j, maka j memiliki nilai kebalikannya ketika dibanding dengan elemen i.

Dalam penilian kepentingan relatif dua elemen berlaku aksiomareciprocal,

artinya jika elemen i dinilai 3 kali lebih penting dibanding j, maka elemen j

harus sama dengan 1/3 kali pentingnya dibanding elemen i. jika terdapat n

(36)

14

Banyaknya penilaian yang diperlukan dalam menyusun matriks ini adalah

( 1)/2 karena matriksnya reciprocal dan elemen-elemen diagonal

sama dengan 1.

3. Synthesis of Priority

Dari setiap matriks pairwise comparisonkemudian dicari eigen vector-nya.

Eigen vector merupakan hasil perbandingan matriks berupa local priority

atau nilai prioritas dari masing-masing elemen. Karena matriks pairewise

comparison terdapat pada setiap tingkat, maka untuk mendapatkan global

priorityharus dilakukan sintesa di antaralocal priority. Prosedur melakukan

sintesa berbeda menurut bentuk hirarki. Pengurutan elemen-elemen menurut

kepentingan relatif melalui prosedur sintesa dinamakanpriority setting.

4. Logical Consistency

Konsistensi memiliki dua makna, yaitu pertama, bahwa obyek-obyek yang

serupa dapat dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi.

Kedua, menyangkut tingkat hubungan antara obyek-obyek yang didasarkan

pada kriteria tertentu. Logical Consistency dibagi menjadi dua, yaitu

Consistency Index (CI) sebagai indikator kekonsistenan dan Consistency

Ratio (CR) sebagai batas toleransi ketidak konsistenan dari nilai yang

dimasukkan.

2.2.2 Langkah-Langkah Metode AHP

Menurut Kusrini (2007), prosedur atau langkah-langkah dalam metode AHP dapat

(37)

15

Gambar 2.1Langkah-langkah Metode AHP (Kusrini, 2007)

Dalam memeriksa konsistensi hirarki, jika nilai Consistency Ratio (CR)

lebih dari 10%, maka penilaian data judgmentharus diperbaiki. Namun jika

kurang atau sama dengan 0.1, maka hasil perhitungan bisa dinyatakan benar.

(38)

16

Tabel 2.2 DaftarConsistency Random Index(Kusrini, 2007)

Ukuran Matriks Nilai RI

2.3 Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution(TOPSIS)

Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) adalah

salah satu metode pengambilan keputusan yang pertama kali diperkenalkan oleh

Yoon dan Hwang (1981). TOPSIS menggunakan prinsip bahwa alternatif yang

terpilih harus mempunyai jarak terdekat dari solusi ideal positif dan mempunyai

jarak terjauh dari solusi ideal negatif dari sudut pandang geometris dengan

menggunakan jarak Euclidean untuk menentukan kedekatan relatif dari suatu

alternatif dengan solusi optimal. Solusi ideal positif didefinisikan sebagai jumlah

dari seluruh nilai terbaik yang dapat dicapai untuk setiap atribut, sedangkan solusi

ideal negatif terdiri dari seluruh niali terburuk yang dicapai untuk setiap atribut

(39)

17

TOPSIS telah menjadi teknik pengambilan keputusan yang menguntungkan untuk

memecahkan masalah multikriteria. Hal ini dikarenakan dua alasan, yaitu (Singh,

2012):

1. Konsep dari TOPSIS masuk akal dan mudah dimengerti.

2. Dibandingkan metode pendukung keputusan lainnya, seperti AHP, TOPSIS

hanya menggunakan sedikit proses komputasi, sehingga metode ini mudah

untuk diterapkan.

Metode TOPSIS membantu menetapkan prioritas pada parameter yang harus

dipertimbangkan dengan mengurangi keputusan yang kompleks menjadi

serangkaian perbandingan one-to-one, sehingga diperoleh hasil yang terbaik dan

ideal (Singh, 2012).

2.3.1 Langkah-langkah Metode TOPSIS

Menurut Sari (2013), langkah-langkah metode TOPSIS secara umum adalah

sebagai berikut,

1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi. Elemen merupakan

hasil dari normalisasi decision matrix dengan metodeEucledian length of

a vector, dengan rumus sebagai berikut,

=

dengan i=1,2,...,m; dan j=1,2,...,n

(40)

18

= matriks ternormalisasi [i][j]

= matriks keputusan [i][j]

2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot. Dengan bobotW=

( , , , ), maka normalisasi bobot matrixVadalah:

=

3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif.

Solusi ideal positif A+ dan solusi ideal negatif A- dapat ditentukan

berdasarkan rating bobot ternormalisasi ( ) sebagai :

= × ; dengan i=1,2,...,m; dan j=1,2,...,n

A+= (y1+, y2+, ..., yn+);

A-= (y1-, y2-, ..., yn-);

dimana :

= matriks ternormalisasi terbobot [i][j]

= vektor bobot[i] dari proses AHP

= matriks ternormalisasi [i][j]

4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal

positif dan matriks solusi ideal negatif.

Jarak alternatif untuk solusi ideal positif adalah,

(41)

19

dimana :

Di+ = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal positif

yi+ = solusi ideal positif [i]

yij = matriks normalisasi terbobot [i][j]

Jarak alternatif untuk solusi ideal negatif adalah,

=

Di- = jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif

yi- = solusi ideal positif [i]

yij = matriks normalisasi terbobot [i][j]

5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif.

=

= kedekatan tiap alternatif terhadap solusi ideal

Di+= jarak alternatif Ai dengan solusi ideal positif

Di-= jarak alternatif Ai dengan solusi ideal negatif

Nilai yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif Ailebih dipilih.

2.4 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

2.4.1 Analisis Sistem

Dalam tahap analisis ini pengembang akan bertemu dengan pengguna untuk

(42)

20

pengembang dengan tim akan mengidentifikasi kebutuhan sistem bagi pengguna

tadi secara lebih rinci (Al Fatta, 2007).

Abdul Kadir Menjelaskan bahwa analisis sistem mencakup studi kelayakan dan

analisis kebutuhan, dengan penjelasan sebagai berikut (Kadir, 2003):

 Studi kelayakan digunakan untuk menentukan kemungkinan keberhasilan

solusi yang diusulkan. Analis sistem melaksanakan penyelisikan awal

terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek

pengembangan sistem.

 Studi kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan.

Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang

akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan (Kadir, 2003).

2.4.2 Desain Sistem

Desain sistem merupakan tahap pembuatan atau perancangan desain sistem.

Target akhir dari perancangan ini adalah menghasilkan rancangan yang memenuhi

kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisis sistem. Hasil akhirnya berupa

spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat

pemrograman. Ada beberapa alat bantu yang digunakan dalam desain sistem yaitu

DFD (Data Flow Diagram), Diagram Konteks (Context Diagram) dan ERD

(43)

21

2.4.2.1Context Diagram

Context diagram adalah DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan semua

proses dalam satu proses tunggal. Context diagram juga menunjukkan semua

entitas luar yang menerima informasi dari atau memberikan informasi ke sistem

(Al Fatta, 2007).

2.4.2.2Data Flow Diagram(DFD)

Ada dua jenis DFD, yaitu DFD logis dan DFD fisik. DFD logis menggambarkan

proses tanpa menyarakan bagaimana mereka akan dilakukan, sedangkan DFD

fisik meggambarkan proses model berikut implementasi pemrosesan informasinya

(Al Fatta, 2007).

(44)

22

2.4.2.3Entity Relationship Diagram(ERD)

ERD adalah gambar atau diagram yang menunjukkan informasi dibuat, disimpan

dan digunakan dalam sistem bisnis. Entitas biasanya menggambarkan jenis

informasi yang sama. Dalam entitas digunakan untuk menghubungkan antar

entitas yang sekaligus menunjukkan hubungan antar data (Al Fatta, 2007).

Tabel 2.4 Simbol ERD (Al Fatta, 2007)

Elemen ERD Simbol Keterangan

Entitas Menunjukkan objek pada suatu sistem/menjelaskan entitas yang terlibat di dalamnya

Relationship Menunjukkan hubungan antara dua

entitas

Garis

Penghubung Menunjukkan aliran data

Atribut Melambangkan atribut

2.4.2.4Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan

langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart merupakan cara

penyajian dari suatu algoritma. Terdapat dua macam flowchart yang

(45)

23

1. System Flowchart

System flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan proses

dalam sistem dengan menunjukkan alat mediainput,outputserta jenis media

penyimpanan dalam proses pengolahan data.

2. Program Flowchart

Program flowchart merupakan bagan yang memperlihatkan urutan instruksi

yang digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam

suatu program.

Flowchart disusun dengan simbol yang dipakai sebagai alat bantu

menggambarkan proses di dalam program. Simbol-simbol yang digunakan dibagi

menjadi tiga, yaitu (Al-Bahra, 2005):

1. Flow Direction Symbols(Simbol Penghubung/Alur)

Flow Direction Symbols merupakan simbol yang digunakan untuk

menghubungkan antara simbol satu dengan simbol yang lain. Simbol ini

disebut jugaconnecting line.

Tabel 2.5Flow Direction Symbols(Al-Bahra, 2005)

Simbol Keterangan

Simbol arus /flow, untuk menyatakan jalannya arus suatu proses.

(46)

24

Simbolconnector,untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman yang sama.

Simboloffline connector,untuk menyatakan

sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman yang berbeda.

2. Processing Symbols(Simbol Proses)

Processing Symbols merupakan simbol yang menunjukkan jenis operasi

pengolahan dalam suatu proses/prosedur.

Tabel 2.6Processing Symbols(Al-Bahra, 2005)

Simbol Keterangan

Simbolprocess,untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang dilakukan oleh komputer.

Simbolmanual,untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).

Simboldecision/ logika,untuk menujukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban, ya / tidak.

Simbolpredefined process,untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.

Simbolterminal,untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.

(47)

25

Simboloffline-storage, untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.

Simbolmanual input, untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakanonline keyboard.

3. Input-Output Symbols(SimbolInput-Output)

Input-Output Symbols merupakan simbol yang menunjukkan jenis peralatan

yang digunakan sebagai mediainputatauoutput.

Tabel 2.7Input-Output Symbols(Al-Bahra, 2005)

Simbol Keterangan

Simbolinput/output,untuk menyatakan prosesinput atauoutputtanpa tergantung jenis peralatannya.

Simbolpunched card,untuk menyatakaninputberasal dari kartu atauoutputditulis ke kartu.

Simbolmagnetic tape,untuk menyatakaninputberasal dari pita magnetis atauoutputdisimpan ke pita

magnetis.

Simboldisk storage,untuk menyatakaninputberasal dari dari disk atauoutputdisimpan kedisk.

Simboldocument,untuk mencetak keluaran dalam bentuk dokumen (melalui printer).

(48)

26

2.4.3 Implementasi Sistem

Menurut Kadir dalam bukunya (Kadir, 2003), implementasi sistem dilakukan

untuk memastikan apakah aplikasi yang dibuat telah sesuai kebutuhan sistem,

desain, dan semua fungsi dapat berjalan dan dipergunakan dengan baik tanpa

kesalahan atau eror. Pada implementasi sistem, aktifitas yang dilakukan antara

lain:

a. Pemrograman dan Pengujian

b. Instalasihardwaredansoftware

c. Pelatihan kepada pengguna

d. Pembuatan dokumentasi

e. Konversi

2.4.4 Pemeliharaan Sistem

Selama sistem beroperasi, pemeliharaan sistem tetap diperlukan karena beberapa

alasan. Pertama, mungkin sistem masih menyisakan masalah-masalah yang tidak

terdeteksi selama pengujian sistem. Kedua pemeliharan diperlukan karena

perubahan bisnis atau lingkungan atau adanya permintaan kebutuhan baru oleh

pengguna. Ketiga, pemeliharaan juga bisa dipicu karena kinerja sistem yang

menjadi menurun (Kadir, 2003).

2.4.5 Pengujian Sistem

Pengujian perangkat lunak merupakan proses eksekusi suatu program atau sistem

dengan tujuan menemukan ada atau tidaknya kekurangan atau masalah pada

(49)

27

evaluasi pada setiap atribut atau kemampuan suatu sistem sehingga diketahui

apakah sistem yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna (Zulkifli,

2013).

Black box Testing merupakan salah satu metode pengujian sistem, dimana

pengujian yang dilakukan berdasarkan spesifikasi kebutuhan sistem dan tidak

perlu memeriksa coding. Dengan Black box Testing, pengujian yang dilakukan

hanya berdasarkan pandangan pengguna untuk mengetahui apakah fungsi yang

dibutuhkan berjalan sesuai harapan atau tidak. Metode Black box Testing ini

digunakan saat suatu sistem telah selesai dibuat. Keuntungan penggunaan metode

ini adalah penguji tidak memerlukan pengetahuan yang spesifik mengenai bahasa

pemrograman yang digunakan dalam pembuatan sistem tersebut dan juga

pengetahuan pada implementasinya (Nidhra dan Dondeti, 2012).

Pada pengujian dengan Black box Testing, ada beberapa teknik yang dapat

digunakan, salah satunya adalahEquivalence Class Partioning. Pengujian dengan

Equivalence Class Partioning didasarkan pada asumsi bahwa input dan output

program dapat dibagi menjadi kelas dengan jumlah terbatas (valid dan non-valid)

sehingga semua kasus yang sudah dipartisi ke dalam kelas-kelasnya akan diuji

(50)

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung. Waktu penelitian

dilaksanakan pada semester 8 tahun ajaran 2014/2015.

3.2 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

Spesifikasi kebutuhan fungsional dari sistem ini antara lain:

1. Daftarsmartphonedan spesifikasinya.

2. Entry bobot nilai kriteria smartphone untuk menunjukkan prioritas kriteria

smartphoneyang diharapkan.

3. SPK pemilihan smartphone, merupakan proses pemilihan smartphone yang

akan dibandingkan dan memproses smartphone yang telah dipilih untuk

mendapatkan hasilsmartphoneyang diharapkan pengguna.

4. Entry data smartphone dan spesifikasinya, meliputi proses input, edit, dan

deletedata.

5. Entry data spesifikasi dan bobot setiap spesifikasi smartphone, meliputi

(51)

29

3.3 Spesifikasi Kebutuhan Non-Fungsional

Kebutuhan non-fungsional merupakan kebutuhan yang berada diluar fungsi-fungsi

yang dapat dilakukan sistem. Dengan kata lain, yaitu kebutuhan yang

berhubungan dengan batasan lingkungan sistem, kinerja sistem, keandalan sistem,

kemanan sistem, dan lain-lain.

Spesifikasi kebutuhan non-fungsional dari sistem ini antara lain:

1. Kebutuhan Pemakaian

a. Sistem mudah digunakan pengguna, baik pengguna umum maupun admin.

b. Tampilan bagi pengguna (user interface) dibuat secarauser-friendly.

2. Kebutuhan Kinerja

a. Sistem memiliki keamanan yang baik.

b. Sistem harus dapat melakukan semua proses dalam waktu yang relatif cepat,

termasuk waktu antara input data dan output yang dikeluarkan, sehingga

tidak membuat pengguna menunggu lama untuk proses yang dijalankan.

3.4 Perangkat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, perangkat pendukung yang dibutuhkan dibagi

menjadi dua, yaitu perangkat lunak dan perangkat keras.

3.4.1 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem ini, yaitu:

1. Sistem OperasiWindows 7 Ultimate64 bit

(52)

30

3. MySQL

4. XAMPP

5. Web Browser Google Chrome

3.4.2 Perangkat Keras

Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem ini, yaitu:

1. Processor Intel ® CoreTMi7-3610 QM@ 2.30 GHz

2. RAM DDR3 4 GB

3. HDD 750 GB

3.5 Tahapan Penelitian

Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian sistem pendukung

keputusan pemilihan smartphone ini, maka dibuat tahapan penelitian dengan

desain yang ditunjukkan pada Gambar 3.1.

3.5.1 Studi Literatur

Studi literatur yang dilakukan pada penelitian ini dilakukan dengan cara

mengumpulkan dan mempelajari data-data yang berkaitan dengan sistem yang

akan dibuat, yaitu data mengenai smartphone, sepesifikasi smartphone yang

dijadikan kriteria, mempelajari metode AHP dan TOPSIS serta perhitungannya.

Data-data yang digunakan dalam melakukan studi literatur ini diperoleh dari

jurnal, proceeding, buku yang berkaitan dengan sistem yang dibuat, majalah

(53)

31

Gambar 3.1Diagram Alur Penelitian

3.5.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan tahapan untuk merencanakan bagaimana sistem

yang akan dibuat dan merancangnya ke dalam bentuk desain yang akan

mempermudah pengguna dalam melihat rancangan tersebut. Langkah-langkah

yang digunakan untuk merancang sistem yaitu merancang desain proses bisnis,

context diagram, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram

(ERD), daninterfacesistem.

3.5.2.1 Bisnis Proses

Bisnis proses merupakan kumpulan dari proses yang berisi kumpulan aktivitas

(54)

32

(output) yang mendukung pada tujuan yang diharapkan. Perancangan desain

bisnis proses sistem pendukung keputusan pemilihan smartphone yang dilakukan

oleh user ditunjukkan pada Gambar 3.2 dan bisnis proses sistem pendukung

keputusan pemilihan smartphone yang dilakukan oleh admin ditunjukkan pada

Gambar 3.3.

(55)

33

Gambar 3.3Alur Pengolahan Data pada SPK PemilihanSmartphone

3.5.2.2Context Diagram

Context Diagram menunjukkan keseluruhan sistem dimana semua external entity

langsung dihubungkan dengan satu proses utama pada sistem tersebut. Pada

Gambar 3.4 dapat dilihatcontext diagramsistem pendukung keputusan pemilihan

smartphone, dimana terdapat dua external entity, yaitu user dan admin, dan satu

buah proses utama, yaitu Sistem pendukung keputusan pemilihan smartphone

(56)

34

Gambar 3.4Context DiagramSistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Smartphone

3.5.2.3Data Flow Diagram(DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan penjabaran lebih rinci dari context

diagram yang digunakan untuk mengetahui lebih jauh mengenai proses apa saja

yang dapat dilakukan sistem dan data serta informasi apa saja yang yang

dibutuhkan oleh sistem pendukung keputusan pemilihan smartphone. DFD

menunjukkan proses-proses utama yang dapat dilakukan sistem, baik itu proses

yang dapat diakukan sistem untuk user, maupun proses untuk admin. DFD dapat

dijabarkan ke dalam beberapa level sesuai kebutuhan sistem.

A. Data Flow Diagram(DFD) Level 1

Data Flow Diagram (DFD) level 1 sistem pendukung keputusan pemilihan

smartphoneditunjukkan pada Gambar 3.5. Terdapat dua entitas pada sistem yaitu

user dan admin. User merupakan pengguna yang langsung menggunakan sistem

pendukung keputusan untuk pemilihan alternatif smartphone, sedangkan admin

(57)

35

sistem pendukung keputusan pemilihansmartphone. Terdapat empat proses utama

bagiuser dan lima proses utama bagi admin. Pada DFD level 1 dapat dilihat data

dan informasi apa saja yang ada dalamdatabasesistem.

(58)

36

B. Data Flow Diagram(DFD) Level 2

Data Flow Diagram (DFD) Level 2 ini merupakan penjabaran dari proses yang

terdapat di DFD Level 1. Proses yang dijabarkan pada level 2 ini adalah proses

2.0 pada DFD untuk user, yaitu proses pembobotan kriteria alternatif smartphone

untuk menentukan prioritas dari kriteria smartphone yang akan dibandingkan.

Proses ini dijabarkan menjadi tiga proses. Proses pertama merupakan prosesinput

nilai bobot yang secara manual dilakukan oleh user. Proses kedua dan ketiga

merupakan proses perhitungan nilai yang dilakukan oleh sistem. Desain DFD

level 2 ditunjukkan pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6DFD Level 2 SPK PemilihanSmartphone

3.5.2.4Entity Relationship Diagram(ERD)

Untuk mengetahui hubungan semua entitas yang ada pada database sistem

pendukung keputusan pemilihan smartphone, maka dapat di lihat pada desain

(59)

37

Gambar 3.7ERD Sistem Pendukung Keputusan PemilihanSmartphone

Pada ERD sistem pendukung keputusan pemilihan smartphone terdapat 11

(sebelas) entitas, antara lain smartphone, detail_sphone, spesifikasi,

alternatif_sphone, eigen_vektor, tmp_hitung_ahp, kriteria, kriteria2,

hasil_hitung_topsis, riwayat, dan admin. Untuk entitas spesifikasi terdiri dari

(60)

38

Untuk menghitung proses AHP pada SPK pemilihan smartphone, entitas yang

digunakan adalah kriteria dan kriteria2, kemudian hasilnya akan disimpan di

tmp_hitung_ahp dan untuk hasil berupa eigen vector akan disimpan di

eigen_vektor. Setiap entitas smartphone memiliki spesifikasi dan detail_sphone.

Untuksmartphone yang terpilih dalam SPK, kemudian akan masuk dan disimpan

sementara di alternatif_sphone. Alternatif_sphone dan eigen_vektor yang diolah

kemudian akan menghasilkan nilai perbandingan smartphonedan akan di simpan

di hasil_hitung_topsis.

3.5.2.5 DesainInterfaceSistem

Interface sistem dibuat untuk mempermudah pengguna dalam memahami dan

menggunakan sistem yang dibuat. Desain interface pada sistem ini dibuat

berdasarkan kebutuhan masing-masing pengguna, yaituuserdan admin.

A. DesainUser Interface

Interface utama yang terdapat pada menu user antara lain menu Home,

Smartphone, SPK, dan hasil pengambilan keputusannya.

1. MenuHome

Menu home pada tampilan user merupakan tampilan yang muncul setelah user

melakukan login. Pada menu home terdapat daftar rangking smartphone yang

diperoleh dari hasil para user melakukan penentuan keputusan pemilihan

smartphone yang kemudian dirangkingkan berdasarkan smartphone paling

(61)

39

Gambar 3.8Rancangan Tampilan MenuUser Home

2. MenuSmartphone

Pada menu smartphone, user dapat melihat daftar smartphone berdasarkan

merek dan tipenya, sehingga user yang akan melakukan perbandingan

smartphone dapat mengetahui spesifikasi dan kriterianya terlebih dahulu.

Tampilan halaman daftar smartphone dapat dilihat pada Gambar 3.9 dan

tampilan detailsmartphonedapat dilihat pada Gambar 3.10.

(62)

40

Gambar 3.10Rancangan Tampilan Form DetailSmartphone

3. Form Pilih AlternatifSmartphone

Untuk melakukan penentuan pemilihansmartphone, pada menu SPKuser dapat

menentukan jumlah smartphone yang akan dibandingkan. Kemudian user

menentukan tipe smartphone pada masing-masing form. Form untuk memilih

jumlah alternatif smartphone dapat dilihat pada Gambar 3.11 dan form untuk

memilih jenissmartphonedapat dilihat pada Gambar 3.12.

(63)

41

Gambar 3.12Rancangan Tampilan Form PilihSmartphone

4. FormInputPrioritas Kriteria

Setelah memilih smartphone yang akan dibandingkan, user harus memilih

prioritas kriteria berdasarkan spesifikasi smartphone yang diharapkan. Form

inputprioritas kriteria dapat dilihat pada Gambar 3.13.

(64)

42

5. Form Hasil PerbandinganSmartphone

Setelah melakukan tahapan-tahapan pemilihan smartphone dan memprosesnya,

maka akan tampil hasil smartphoneterpilih dan rangking dari smartphone yang

telah dibandingkan. Tampilan hasil perbandingan smartphonedapat dilihat pada

Gambar 3.14.

Gambar 3.14Rancangan Tampilan Form Hasil SPK PemilihanSmartphone

B. DesainInterfaceAdmin

Interfaceutama yang terdapat pada menu admin antara lain menuShowdanInput.

1. MenuShow

Menu show admin merupakan menu dimana admin dapat melihat data-data yang

ada padadatabase sistem. Pada menushowadmin terdapat submenusmartphone,

kriteria, dan rangking. Pada setiap data yang ditampilkan, admin dapat melakukan

aksi editdata dan delete data. Tampilan menu show untuk showdata smartphone

(65)

43

Gambar 3.15Rancangan Tampilan FormShowDataSmartphone

2. MenuInput

Menu inputmerupakan tempat admin melakukan input data. Menu input admin

memiliki submenu smartphone dan kriteria. Tampilan menu input untuk input

datasmartphonedapat dilihat pada Gambar 3.16.

(66)

44

3.5.3 Implementasi Sistem

Dalam melakukan implementasi sistem pendukung keputusan pemilihan

smartphone, bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP (Hyepertext

Preprocessor) dan untuk mengelola basis data sistem digunakan database

MySQL. Untuk menguji prototype sistem yang dibuat, digunakan aplikasi web

browser Google Chrome.

3.5.4 Pengujian Sistem

Pengujian yang dilakukan pada pembuatan sistem pendukung keputusan

pemilihansmartphone menggunakan metode Blackbox Testing. MetodeBlackbox

Testing merupakan salah satu metode pengujian perangkat lunak yang

pengujiannya tidak memperhatikan secara detail kode utama dan struktur logika

pada sistem, namun hanya menguji fungsi-fungsi yang terdapat pada sistem

apakah fungsi-fungsi tersebut sudah berjalan baik sesuai dengan harapan

pengguna.

Dalam melakukan pengujian fungsionalitas sistem, jenis metode Blackbox Testing

yang digunakan adalah Equivalence Partioning. Equivalence Partioning

merupakan metodeBlackbox Testingyang membagi domaininputyang akan diuji

berdasarkan spesifikasi tertentu untuk menghasilkan output yang diharapkan.

Dengan metode ini, input dan output akan dibagi ke dalam kelas yang yang

nilainya sama (equivalent). Dengan begitu, data yang dimasukkan akan

menghasilkan respon dan nilai yang sama saat dihasilkanoutput. Daftar pengujian

sistem pendukung keputusan pemilihan smartphone dapat dilihat pada Tabel 3.1

(67)

45

Tabel 3.1 Rancangan Daftar Pengujian SPK PemilihanSmartphone

No Kelas Uji Skenario Uji Hasil yang Diharapkan

1 Inputjumlah smartphone

Valid Akan berhasil masuk ke tahap pemilihan alternatif

smartphoneantara 2–11, kemudian klik tombolnext

Invalid Akan gagal masuk ke halaman selanjutnya.

Valid Data akan berhasil disimpan, kemudian akan masuk ke

Invalid Akan gagal menyimpan data dan akan gagal masuk ke halaman selanjutnya

Valid Data akan berhasil disimpan dan akan menampilkan hasil perbandingansmartphone Memilih prioritas kriteria

dengan memenuhi semua field(11field), kemudian klik tombolsave

Invalid Data akan gagal disimpan dan akan gagal memperoleh hasil perbandingansmartphone Tidak mengisi semuafield

(68)

46

Tabel 3.2 Rancangan Daftar Pengujian Admin SPK PemilihanSmartphone

No Kelas Uji Skenario Uji Hasil yang

Diharapkan

1 Login Valid Loginakan berhasil

dan sistem akan masuk ke menu utama (Home) Memasukkan id,username, dan

passworddengan benar sesuai data yang tersimpan didatabase

ataupasswordtidak sesuai data yang tersimpan didatabase

2 Inputbobot ahp Valid Data akan berhasil

disimpan Data yang dimasukkan yaitu Data

> 0 dan Data≤ 9

Invalid Akan menampilkan

peringatan data gagal disimpan Data yang dimasukkan yaitu Data

≤ 0 danData > 9 3 Inputbobot

spesifikasi

Valid Data akan berhasil

disimpan Data yang dimasukkan yaitu Data

≥ 1 dan Data ≤ 5

Invalid Akan menampilkan

peringatan data gagal disimpan Data yang dimasukkan yaitu Data

< 1 dan Data > 5

4 Inputdata smartphone

Valid Data akan berhasil

disimpan Semuafielddiisi sesuai ketentuan

Invalid Akan menampilkan

peringatan data gagal disimpan Terdapatfieldyang tidak diisi dan

tidak sesuai ketentuan

5 Inputdata spesifikasi

Valid Data akan berhasil

disimpan Semuafielddiisi sesuai ketentuan

Invalid Menampilkan

peringatan data gagal disimpan Terdapatfieldyang tidak diisi dan

Gambar

Gambar 1.1 Persentase Sistem Operasi Perangkat Mobile 2011Q2-2014Q2 diIndonesia (Mukhlis, 2014)
Tabel 2.1 Skala Kepentingan Relatif Thomas L. Saaty (Mulyono, 1996)
Gambar 2.1 Langkah-langkah Metode AHP (Kusrini, 2007)
Tabel 2.2 Daftar Consistency Random Index (Kusrini, 2007)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dan sebagai keturunan Jawa, para informan juga memiliki panggilan untuk saling menghormati satu sama lain, contohnya setiap Irene beradu argumen maupun mengkritik

Yang dimaksud dengan “sengaja” adalah apabila Pemegang Hak atau Pemegang Dasar Penguasaan Atas Tanah secara de facto tidak mempunyai itikad baik, mengusahakan,

Waktu alir dikatakan baik jika pada 100 gram serbuk atau granul tidak lebih dari 10 detik Waktu alir yang baik menunjukan kecepatan granul mengisi ruangan kompresi secara

Tujuan diadakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para guru PAUD melalui pemberian informasi mengenai kebencanaan, yang disampaikan dalam bentuk pembelajaran

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Animasi Pada Mata Kuliah Metrologi Industri yang valid,

3HQJHUWLDQ KLEDK VHFDUD XPXP \DLWX KLEDK WHUPDVXN GDODP SHUEXDWDQ KXNXP GLPDQD WHUMDGL

Begitu juga dengan hasil penelitian sebelumnya yang juga melakukan klasifikasi pada data yang sama, optimisasi parameter SVM yang sistematis menggunakan

Salah satu isu yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan penelitian ini adalah isu lingkungan yang ada di objek wisata Lovina, khususnya dalam konteks