• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI I GUNUNG REJO KECAMATAN WAYLIMA KABUPATEN PESAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PELAJARAN IPS KELAS IV SD NEGERI I GUNUNG REJO KECAMATAN WAYLIMA KABUPATEN PESAWAN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PELAJARAN IPS KELAS IV

SD NEGERI I GUNUNG REJO KECAMATAN WAYLIMA KABUPATEN PESAWAN

Oleh AZMI HAMIDI

Aktivitas dan hasil belajar IPS Kelas IV masih rendah yakni dari nilai KKM yang telah ditentukan sebesar 65 hanya 11 orang atau 31% dari 36 siswa memperoleh nilai di atas KKM. Sedangkan 25 siswa atau 69% memperoleh nilai di bawah KKM.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS melalui media gambar.

Metode penelitian ini menggunakan tindakan kelas. Prosedur penelitian kelas. Prosedur penelitian berbentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengguaan media gambar dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa mata pelajaran IPS kelas IV SD Negeri 1 Gunung Rejo Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran. Hal ini ditunjukkan berdasarkan peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa dengan hasil rata-rata 61% pada siklus I, sedangkan pada siklus II 88%. Adapun ketuntasan belajar siklus I mencapai 61% dengan nilai rata-rata sebesar 60, sedangkan pada Siklus II Ketuntasan Belajar Siswa mencapai 39% dengan nilai rata-rata sebesar 70, ini berarti mengalami peningkatan sebesar 75%.

(2)
(3)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA PELAJARAN IPS KELAS IV

SD NEGERI I GUNUNG REJO KECAMATAN WAYLIMA KABUPATEN PESAWAN

SKRIPSI

OLEH AZMI HAMIDI

PROGRAM STUDI PGSD STRATA 1 DALAM JABATAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Kerangka Berfikir ... 23

2 Siklus Penelitian ... 27

3 Grafik Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 51

4 Grafik Perkembangan Kinerja Guru ... 53

(5)

DAFTAR ISI

(6)

E. Media Gambar ... 17

1. Pengertian Media Gambar... 17

2. Fungsi Media Gambar ... 18

3. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar ... 18

4. Langkah-langkah Penggunaan Media Gambar ... 19

F. Ilmu Pengetahuan Sosial ... 20

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ... 20

2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ... 21

3. Ruang Lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial ... 21

4. Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar ... 21

G. Kerangka Berfikir ... 22

H. Hipotesis Penelitian ... 23

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 25

1. Perencanaan Penelitian... 27

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasilk Penelitian ... 36

1. Gambaran Umum SD Negeri 1 Gunung Rejo ... 36

2. Siklus I ... 37

a. Perencanaan ... 37

b. Pelaksanaan ... 37

c. Pengamatan dan Hasil Observasi ... 38

d. Refleksi Pembelajaran ... 42

e. Perbaikan ... 43

3. Siklus II ... 44

a. Perencanaan ... 44

b. Pelaksanaan ... 45

c. Pengamatan dan Hasil Observasi ... 46

d. Hasil Belajar ... 48

e. Refleksi Pembelajaran Siklus II ... 50

f. Revisi dan rencana perbaikan tindakan selanjutnya ... 50

B. Pembahasan ... 51

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 51

2. Kinerja Guru ... 52

3. Hasil Belajar ... 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 55

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 57

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Surat Izin Penelitian ... 1

2 Surat Keterangan Penelitian ... 2

3 Surat Pernyataan Teman Sejawat ... 3

4 Silabus Pembelajaran ... 4

5 RPP Siklus I ... 5

6 Media Gambar ... 7

7 Instrumen Tes Siklus I ... 8

8 RPP Siklus II ... 9

9 Media Gambar ... 11

10 Instrumen Tes Siklus II ... 12

11 Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 20

12 Tabel Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 21

13 Hasil Rekapitulasi Observasi Siklus I ... 22

14 Hasil Rekapitulasi Observasi Siklus II ... 23

15 Rata-rata Prestasi Belajar Siswa Siklus I ... 24

16 Rata-rata Prestasi Belajar Siswa Siklus II ... 25

17 Fhoto Kegiatan Siklus I ... 29

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Hasil Ulangan Semester Ganjil Mata Pelajaran IPS Kelas IV

SD Negeri 1 Gunung Rejo ... 4

3.1 Format Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa. ... 30

3.2 Format Lembar Pengamatan Aktivitas Guru ... 31

3.3 Format Lembar Tes Prestasi Belajar Siswa ... 32

4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 39

4.2 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 40

4.3 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 41

4.4 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 42

4.5 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 46

4.6 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 47

4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 48

4.8 Rata-rata Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 49

4.9 Persentase Rata-Rata Aktivitas Belajar Siswa ... 51

4.10 Persentase Perkembangan Kinerja Guru ... 52

(10)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Meningkatkan Aktivitas Dan Prestasi Belajar Siswa Melalui Media Gambar Pada Pelajaran IPS Kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawan” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Ucapan terima kasih tidak lupa penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, MS selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. H. Darsono, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Lampung.

5. Ibu Dra. Hj. Erni Mustakim, M.Pd. selaku Pembimbing dalam Penulisan Penelitian Tindakan Kelas.

6. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd. selaku Penguji dalam Penulisan Penelitian Tindakan Kelas.

7. Segenap dosen FKIP Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya 8. Rekan-rekan mahasiswa S-1 PGSD dalam jabatan.

9. Kepala Sekolah dan segenap dewan guru SDN 1 Gunung Rejo yang telah memberikan izin penelitian bagi penulis.

(11)

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan, khususnya bagi perbaikan pelaksanaan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SDN 1 Gunung Rejo Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 28 Agustus 2014 Penulis,

(12)
(13)
(14)
(15)

MOTO

Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(16)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillahirrohmanirrohim

Inilah perjalananku mencari ilmu sebagai kewajibanku seorang muslim dengan tulus ikhlas ku persembahkan skripsi ini untuk :

 Bapak dan Ibu ku serta Bapak dan Ibu Mertuaku yang selalu mendoakan dan membimbingku untuk keberhasilanku.

 Istriku tercinta Istiqomah yang selalu memberiku dorongan semanggat baik moril maupun materil.

 Anak-anakku Iza Maulidya Refita, Sila Dwiandini, M. Roby Nuralamsyah yang selalu memberiku kekuatan baru untuk selalu semangat.

 Serta saudara-saudaraku seiman dan seperjuangan.

 Almamaterku Universitas Lampung.

(17)

RIWAYAT HIDUP

AZMI HAMIDI, dilahirkan pada tanggal 18 Oktober 1969 di Gunung Sugih, Putra kedelapan dari Pasangan Bapak Aliyun Wahab dan Ibu Jamaiyah. Menamatkan pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri Sukarame Kecamatan Kedondong Tahun 1984, kemudian melanjutkan ke SMP Muhammadiyah Kedondong lulus tahun 1987, pada tahun 1990 penulis menyelesaikan pendidikan di SPG PGRI Kedondong. Selanjutnya pada tahun 2010 penulis melanjutkan studi pada Program Studi PGSD Strata 1 Dalam Jabatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah. Disini guru sebagai pendidik memiliki peranan yang sangat besar, Disamping sebagai fasilitator dalam pembelajaran juga sebagai pembimbing mengarahkan peserta didiknya sehingga menjadi manusia yang mengetahui pengetahuan luas baik pengetahuan umum, agama, kecakapan hidup, keterampilan budi pekerti dan kepribadian baik yang bisa membangun dirinya untuk lebih baik dari sebelumnya serta memiliki tanggung jawab besar dalam membangun bangsanya.

(19)

2

berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidikan dan tenaga kependidikan lainnya.

Berkaitan dengan hal itu strategi pembelajaran pada hakikatnya adalah prosedur yang sistematis dalam pelaksanaan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran salah satu faktor yang sangat mendukung dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah guru maka dari itu guru dituntut untuk bisa menguasai materi dan mampu menerangkan materi dengan menggunakan metode-metode dan media yang tepat dengan mudahnya proses pembelajaranya hal ini dapat di kuasai dan di pahami khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD merupakan salah satu program yang diharapkan dapat mejadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan lingkungan sekitar, serta prospek perkembangan sebaiknya dilaksanakan dengan menggunakan media gambar untuk menumbuhkan kemampuan berfikir yang cepat serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup.

(20)

3

Keberhasilan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ditentukan bagaimana guru dalam perencanaan, pelaksanaan, dan menilai sesuai tujuan yang telah ditetapkan. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD masih ditemukan berbagai masalah antara lain aktivitas belajar siswa rendah dan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial masih kurang baik sebagai kurang baiknya sistim evaluasi, dan cara mengajar yang monoton tidak bervariasi atau membosankan yang menekankan pada mengingat dan memahami saja dan pembelajaran masih berpusat pada guru. Belajar akan lebih berhasil bila bahan pelajaran sesuai dengan bahan kebutuhan dan minat anak. Oleh karena itu pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di SD menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan media gambar.

(21)

4

Sebaliknya apabila media yang digunakan masih monotan jelas tidak membuat siswa tertarik dan bersemangat mengikuti pelajaran salah satunya pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga sering kali membuat siswa merasa kebingungan apa yang dijelaskan oleh guru misalkan untuk mengetahui letak geografis suatu negara, tentang wajah – wajah para pahlawan dan masih banyak lagi lainnya. Hal ini dapat di buktikan ketika siswa ditanya letak daerah yang ada di pulau – pulau pada peta.

Berkenan dengan proses pembelajaran yang berada di SD Negeri I Gunung Rejo Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran belum sepenuhnya diterapkannya belum semua di terapkannya media gambar sebagai salah satu penunjang prestasi belajar pada salah satu bidang studi khusus Ilmu Pengetahuan Sosial disebabkan keterbatasan alat dan media yang di butuhkan oleh para guru SD Negeri I Gunung Rejo yang hanya menggunakan media yang monotan saja.

Adapun prestasi belajar peserta didik di kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo dapat di lihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 1.1

Hasil Ulangan Semester Ganjil Mata Pelajara IPS Kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo tahun pelajaran 2013 / 2014

Nilai Jumlah Siswa Persentase % Keterangan

< 65 KKM 25 69% Belum tuntas

> 65 KKM 11 31% Tuntas

(22)

5

Dari data di atas menunjukan nilai sementara peserta didik kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo secara umum menunjukkan nilai yang tergolong kurang baik dengan KKM 65 nilai yang dibawah KKM 69% dengan jumlah 25 siswa yang belum tuntas. Sedangkan yang diatas KKM hanya 31% dengan jumlah 11 siswa yang sudah tuntas, hal tersebut mengidentifikasikan bahwa penguasan guru dalam memberikan pelajaran belum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perestasi belajar peserta didik, sehingga penulis merasa perlu untuk meneliti lebih lanjut.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti akan mengkaji tentang meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dengan menggunakan media gambar pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV di SD Negeri I Gunung Rejo kecamatan way lima kabupaten pesawaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang akan di teliti dalam penelitian ini dapat di identifikasi sebagai beikut:

1. Rendahnya aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tahun pelajaran 2013/2014. 2. Rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tahun pelajaran 2013/2014. 3. Pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial guru lebih sering

menyampaikan materi dengan menggunakan metode ceramah, pembelajaran terkesan monoton.

(23)

6

5. Guru kurang menggunakan media pembelajaran

6. Siswa kurang aktif dalm pembelajaran hanya berperan sebagai pendengar.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah dengan melalui media gambar dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014 ?

(24)

7

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian ini adalah: a. Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui media gambar

pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun 2013 / 2014.

b. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui media gambar pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun 2013 / 2014

2. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah: a. Bagi siswa:

 Dapat meningkatkan aktivitas belajar pada siswa

 Dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa

 Sebagai bahan masukan bagi siswa mengenai materi Ilmu

Pengetahuan Sosial b. Bagi guru:

 Bahan masukan bagi guru mengenai kelemahan dan kelebihan

(25)

8

 Dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk menerapakan

stategi yang bervariasi dalam rangka menigkatkan mutu pendidikan

 Dapat menambah wawasan dalam proses pembelajaran

melalui media gambar

c. Bagi sekolah:

Sebagai literatur tambahan informasi program peningkatan aktivitas belajar untuk mengatasi masalah masih rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa.

d. Bagi peneliti lain

(26)

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang dan perubahan tersebut terjadi karena adanya usaha. Sejak lahir manusia telah melakukan kegiatan belajar untuk memenuhi kebutuhannya sekaligus mengembangkan dirinya. Oleh karena itu, belajar sebagai suatu kegiatan telah dikenal dan bahkan disadari atau tidak telah dilakukan oleh manusia. Menurut Morgan dalam Puwanto ( 2002 : 84) bahwa belajar adalah perubahan yang relatif mantap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Sedangkan Whiterington dalam Purwanto ( 2002:20 ) : belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, siakap, kebiasaan, kepandaian atau pengertian.

(27)

10

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar di atas, peneliti simpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang ditimbulkan oleh suatu pengalaman dan dipengaruhi oleh lingkungan. Perubahan tersebut bersikap tetap atau konstan dan perubahan tersebut terjadi karena usaha sadar yang dilakukan individu.

2. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran merupakan aktivitas yang sangat penting bagi siswa dan guru, ada empat pilar yang dikemukakan oleh UNESCO ( Depdiknas, 2008:5 ), yaitu:

1. Learning to know, yaitu suatu proses pembelajaran yang memungkinkan siswa menguasai tehnik menemukan pengetahuan dan bukan semata – matahanya memperoleh pengetahuan

2. Learning to do adalah pembelajaran untuk mencapai kemampuan untuk melaksanakan controlling, maintening, designing, organizing.belajar dengan melakukan sesuatu dalam potensi yang kongkret tidak hanya terbatas pada kemampuan mekanistis, melainkan juga meliputi kemempuan berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain serta mengelola dan mengatasi konflik

3. Lerning to live together adalah membekali kemampuan untuk hidup bersama dengan orang lain yang berbeda dengan penuh toleransi, saling pengertian dan tanpa prasangka.

4. Learning to be adalah keberhasilan pembelajaran yang untuk mencapai tingkatan ini diperlukan dukungan keberhasilan dari pilar pertama, kedua dan ketiga.

(28)

11

intelektual, yang dpat mengendalikan dirinya dengan konsisten, yang disebut emotional intelegence ( kecerdasan emosi ).

Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2008 : 225) Pembelajaran adalah proses interaksi baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan. Proses interaksi ini diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, misalnya yang berhubungan dengan tujuan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas peneliti berpendapat bahwa pengertian pembelajaran adalah sebuah proses dari seseorang untuk mendapatkan berbagai informasi melalui mekanisme yang terstruktur maupun tidak terstruktur dalam interaksinya sehingga menghasilkan perkembangan pribadi manusia tersebut seutuhnya.

B. Aktivitas Belajar

(29)

12

aktivitas artinya kegiatan atau keaktifan atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan baik fisik ataupun non fisik, merupakan suatu aktivitas.

Berdasarkan uraian di atas peneliti berpendapat bahwa aktivitas siswa cukup kompleks dan bervariasi. Jika berbagai aktivitas tersebut dapat diciptakan disekolah, tentu siswa tidak akan mudah bosan dalam pembelajaran sehingga aktivitas belajar mendukung proses pembelajaran.

C. Prestasi Belajar

(30)

13

Dengan demikian maka prestasi belajar adalah suatu tingkat kemampuan peserta didik yang meliputi motivasi belajar yang tinggi, perhatian terhadap pelajaran dan hasil belajar yang memuaskan dalam kegiatan belajarnya, baik yang bersifat ilmu pengetahuan , keterampilan maupun sikap dalam kehidupan sehari – hari.

Departemen Agama RI ( 2002 : 2 ) Menerangkan Kriteria pengukuran prestasi belajar didasarkan pada perkembangan yang dimiliki oleh anak didik. Selanjutnya secara kualitas pengukuran prestasi belajar dapat dipetakan sebagai berikut:

Dengan kriteria pengukuran tersebut diatas, maka diharapkan peserta didik dapat mencapai prestasi belajar yang baik, karena hal tersebut dapat menunjukkan pula tingkat penguasaannya terhadap materi pelajaran, sehingga prestasi belajar dapat berjalan secara maksimal.

(31)

14

Dari berbagai pendapat di atas peneliti berpendapat bahwa prestasi belajar disini adalah hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar siswa dalam satu semester untuk semua bidang studi kelompok pilihan program, untuk mengetahui sejauh mana materi pembelajaran dikuasai oleh peserta didik yang dituangkan dalam bentuk nilai dan angka.

D. Media Pembelajaran

1. Pengertian Media

Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium dapat didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan. Kata media berasal dari bahasa latin, yang bentuk tunggalnya adalah medium.

Menutut Djamarah ( 2006 : 136 ) Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pembelajaran.

(32)

15

Pengertian media diatas dibatasi dengan pengertian media dalam dunia pendidikan, yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar kepenerima. Pesan berupa isi atau ajaran yang dituangkan kedalam simbol – simbol komunikasi baik secara verbal ( kata dan tulisan ) maupun nonverbal. Proses tersebut dinamakan encoding. Penafsiran simbol – simbol komunikasi tersebut oleh peserta didik dinamakan decoding.

2. Jenis – Jenis Media

Media yang digunakan dalam proses pembelajaran berdasarkan jenisnya menurut Djamarah ( 2006 : 139 ) dapat dibedakan atas :

a. Media audiktif

Media audiktif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suarsa saja yang termasuk jenis media ini antara lain recorder dan radio.

b. Media visual

Media visual adalah media media yang hanya mengandalkan indra penglihatan, yang termasuk jenis ini antara lain adalah gambar, foto, serta benda yang tidak bersuara.

c. Media audio visual

(33)

16

Dari pengertian dan jenis media diatas peneliti disini memakai media Visual dimana tidak hanya gambar yang terlihat tapi juga bisa mendengar suara guru menjelaskan dari gambar tersebut.

E. Media Gambar

1. Pengertian Media Gambar

Menurut Daryanto ( 2010 : 17 ) media gambar adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan diantaranya titik – titik, garis – garis, gambar – gambar, tulisan – tullisan atau simbol visual yang lain dengan maksud untuk mengikhtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau kejadian.

Menurut Denny Setiawan ( 2011: 01 ), Media gambar adalah media yang dapat mempengaruhi perasaan seseorang bagi yang melihatnya dan seolah – olah dapat mewakili benda yang sebenarnya.

Media gambar merupakan salah satu jenis media visual yang menandalkan indra penglihatan.

(34)

17

media gambar karena sifatnya visual konkrit menampilkan objek sesuai dengan bentuk dan wujud aslinya sehingga tidak verbalistik.

2. Fungsi Media Gambar

Menurut Daryanto ( 2010 : 5 ) Fungsi media gambar bagi guru adalah:

1) Memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru 2) Memudahkan jalan komunikasi antara guru dan murid

3) Memperjelas pelajaran agar tidak terlalu verbalistis 4) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga.

Fungsi media gambar bagi siswa adalah:

1) Memudahkan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru

2) Memudahkan jalan komunikasi antara guru dan murid

3) Memberikan rangsanagan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan meninbulkan persepsi yang sama

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual.

3. Kelebihan dan Kekurangan Media Gambar

a. Kelebihan Media Gambar

Djamarah ( 2006 : 143 ) Kelebihan media gambar yaitu sebagai berikut: 1) Sifatnya konkrit,lebih realistik dibanding media verbal

(35)

18

3) Tidak memerlukan peralatan khususus dalam penyampaiannya

4) Membantu siswa memahami tentang materi yang disampaikan yang menggunakan media gambar

5) Peraga yang digunakan mudah dipindahkan.

b. Kekurangan Media Gambar

Menurut Djamarah ( 2006 : 144 ) Kekurangan media gambar yaitu sebagai berikut:

1) Hanya menekan indra pengelihatan

2) Ukurannya sangat terbatas untuk ukuran besar

4. Langkah Langkah Penggunaan Media Gambar

A. Kegiatan awal

1. Memberikan motivasi kepada siswa sebelum memberikan pembelajaran

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3. Membangun suasana atau iklim pembelajaran yang responsive sehingga dapat merangsang dan mengajak siswa untuk berfikir.

B. Kegiatan inti

1. Guru mengenalkan materi yang akan disampaikan

(36)

19

3. Siswa aktif bertanya tetang materi dan media gambar yang disampaikan

4. Guru menjawab dan menjelaskan pertanyaan – pertanyaan siswa dengan jelas dengan memperlihatkan media gambarnya

5. Siswa menarik kesimpulan dari apa yang sudah diterangkan oleh guru.

6. Kemudian siwa mengaplikasikan kesimpulan yang merupakan penyajian hasil kesimpulan.

C. Kegiatan akhir

1. Siswa bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Memberikan evaluasi kepada siswa 3. Memberikan tindak lanjut

F. Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial

(37)

20

terpisah yang terdiri atas Geografi, Sejarah, Antropologi, Sosiologi, Ekonomi, Tatanegara.

Winata Putra ( 2010 : 3 ) Ilmu pengetahuan sosial ( IPS ) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama. Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, seta warga dunia yang cinta damai.

2. Tujuan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial

Winata Putra ( 2010 : 6 )Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Mengenal konsep- konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai – nilai sosial dan kemanusiaan.

(38)

21

3. Ruang lingkup Ilmu Pengetahuan Sosial

Winata Putra ( 2010 : 7 )Ruang lingkup pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial meliputi aspek – aspek sebagai berikut.

a. Manusia, tempat, dan lingkungan b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan c. Sistem sosial dan budaya

d. Prilaku ekonomi dan kesejahteraan.

4. Ilmu Pengetahuan Sosial Disekolah Dasar

(39)

22

G. Kerangka Berfikir

(40)

23

H. Hipotesis Penelitian

(41)

24

melalui analisis. Maka berdasarkan uraian tersebut peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:

1. Apabila dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial menggunakan Media Gambar dengan memperhatikan langkah – langkah secara tepat dapat meningkatkan aktivitas belajar pada siswa kelas IV di SD Negeri I Gunung Rejo Kecamatan Way Lima Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013 / 2014

(42)

25

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Menurut Sugiono ( 2009 : 48 ) Dalam penelitian metode merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan suatu keberhasilan, karena metode menyangkut cara kerja yang akan dilaksanakan dalam suatu penelitian yang menyangkut suatu proses pengumpulan sampai penulisan laporan.

Menurut Wardani ( 2007 : 122 ) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki pembelajara sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) yang terfokus pada situasi kelas, atau disebut dengan Classroom Action Research. Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

Arikunto ( 2006 : 122 ) tujuan penelitian tindakan yang akan dilaksanakan di dalam kelas adalah untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.

(43)

26

1. Untuk melakukan perubahan atau peningkatan praktek pendidikan yang teliti secara lebih langsung

2. Untuk mendekatkan hasil penelitian dengan praktik guru dilapangan sehingga berdasrkan hasil riser guru dapat memperbaiki kinerjanya. 3. Mengembangkan profesionalisme para pendidik dalam lingkup kerja.

B. Setting Penelitian 1) Waktu penelitian

Penelitian ini di lakukan pada semester Genap tahun pelajaran 2013/2014 2) Tempat Penelitian

SD Negeri I Gunung Rejo Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Ajaran 2013/2014

3) Subyek Penelitian

Siswa Kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah peserta didik 36 orang , laki – laki berjumlah 15 orang perempuan berjumlah 21 orang dengan tingkat kemampuan yang bervariasi.

C. Prosedur Penelitian

(44)

27

tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di kelas IV SD Negeri I Gunung Rejo Kecamatan Way Lima Kabupate Pesawaran.

Siklus 1

Siklus 2

Dan seterusnya

Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan (Arikunto, 2010 : 16)

Adapun prosedur penelitian ini adalah: 1. Perencanaan penelitian

Pada tahap perencanaan ada beberapa hal yang akan dilaksanakan, yaitu: a. Membuat silabus, RPP, lembar kerja siswa, alat dan bahan pembelajaran b. Membuat panduan observasi aktivitas siswa dan kinerja guru

c. Membuat soal – soal tes yang akan digunakan dalam penelitian Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Pelaksanaan

Pengamatan Refleksi

(45)

28

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang dapat dalam skenario pembelajaran yang meliputi: kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

b. Kegiatan awal

Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi dan apersepsi dan siswa memperhatikan penjelasan guru.

c. Kegiatan inti

1) Menjelaskan materi

2) Guru menjelaskan perkembangan alat – alat transportasi dengan menggunakan media gambar yang sudah dipersiapkan

3) Siswa memperhatikan penjelasn guru 4) Membagikan lembar tugas siswa

5) Setelah selesai guru memanggil siswa satu persatu sesuai jumlah soal untuk menanyakan jawaban siswa

6) Siswalain untuk menanggapi

7) Setelah siswa menjawab semua lembar pertanyaan siswa mengumpulkan lembar jawabannya.

c. Kegiatan akhir

1) Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

2) Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas dan memberikan tugas rumah (PR)

(46)

29

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap guru dan siswa, saat proses pembelajaran berlangsung dengan memberi tanda cheklis ( √ ) pada lembar observasi yang

telah disediakan. Pengamatan dilakukan oleh observer. Objek pengamatan adalah siswa dan guru.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi adalah kegiatan membuat kesimpulan setelah proses pembelajaran berlangsung.

B. Teknik Pengumpul Data

Cara pengumpulan data penelitian tindakan kelas ini dengan menggunakan berbagai instrumen, yaitu:

a. Non tes, observasi berfungsi sebagai memperoleh data yang bersifat kualitatif , yaitu data aktivitas siswa dan kinerja guru akan digunakan sebagai instrumen observasi yang dibuat oleh peneliti berkolaborasi dengan guru yang akan digunakan pada waktu proses pembelajaran. b. Soal tes, berfungsi sebagai indikator penguasaan konsep siswa

C. Instrumen Penelitian

1. Lembar Panduan Observasi

(47)

30

Tabel 3.1 Format Lembar Obsevasi Aktivitas Belajar Siwa No Nama siswa Aspek yang diamati Jml

skor % Ket

1 2 3 4 5

1 2

Total skor per indikator % per indikator

Persentase keaktifan siswa ( klasikal )

Keterangan:

1. Memperhatikan Penjelasan Guru 2. Mengerjakan Tugas

3. Memberikan Pendapat 4. Berani Bertanya

5. Ketepatan Mengumpulkan Tugas

Proses analisis yang dilakukan terhadap data aktivitas belajar siswa sebagai berikut:

1. Setiap siswa memperoleh skor dari aktivitas yang dilakukan sesuai dengan aspek yang diamati, skor minimum 0, skor maksimum 3.

2. Jumlah skor adalah penjumlahan skor setiap aspek yang diperoleh 3. Persentase aktivitas persiswa dihitung dengan rumus:

(48)

31

4. Keaktifan diisi dengan jumlah seluruh persentase aktivitas persiswa dibagi dengan jumlah siswa

5. Keterangan diisi dengan kriteria berdasarkan rentang nilai berikut:

0 ≤ N < 20% Menyatakan sangat tidak aktif

21 ≤ N < 40% menyatakan tidak aktif

41 ≤ N < 60% menyatakan kurang aktif

61 ≤ N < 80% menyatakan aktif

81 ≤ N < 100% menyatakan sangat aktif

N= persentase perolehan skor persiswa

2. Lembar Observasi Kinerja Guru

Tabel 3.2 fomat lembar pengamatan aktivitas guru No Indikator /aspek yang diamati Skor

1 Pra pembelajaran

2 Penguasaan materi pelajaran 3 Pendekatan/strategi 6 Penilaian proses dan hasil belajar 7 Penggunaan bahasa

8 Penutup

Jumlah skor perolehan Skor maksimum

(49)

32

3. Tes

Tes untuk mengetahui keberhasilan siswa setelah mengikuti pembelajaran

Tabel 3.3 Format lembar tes prestasi belajar siswa

No Nama Siswa L / P Nilai Keterangan

Jumlah Rata – rata Nilai tertinggi Nilai terendah

Jumlah siswa yang tuntas

Jumlah siswa yang belum tuntas Persentase ketuntasan

Proses analisis yang dilakukan terhadap data hasil belajar siswa sebagai berikut:

a. Nilai yang diperoleh siswa berupa nilai tes yang terdiri dari 10 soal setelah prosers pembelajaran berlangsung

b. Kolom nilai diisi dengan nilai yang diperoleh siswa yakni dengan rentang nilai 10 – 100

c. Kolom keterangan diisi dengan tuntas atau tidak tuntas yakni apabila nilai akhir < 60 berarti tidak tuntas, tuntas ≥ 60 berarti tuntas

d. Jumlah nilai diisi dengan jumlah nilai seluruh siswa

e. Rata – rata nilai diisi dengan menjumlahkan nilai akhir semua siswa dibagi jumlah siswa

(50)

33

g. Nilai terndah diisi dengan nilai akhir dari semua siswa yang terendah h. Jumlah siswa yang tuntas diisi dengan jumlah siswa yang nilai akhirnya

sudah mencapai batas maksimal ketentuan yang ditetapkan yakni ≥ 65 i. Jumalah siswa yang belum tuntas diisi dengan jumlah siswa yang nilai

akhirnya belum mencapai batas minimal ketuntasan yang ditetapkan yakni < 65

j. Persentase ketuntasan diisi dengan menggunakan rumus:

x 100

D. Teknik Analisis Data

1. Data Kualitatif

Data kualitatif diperoleh dari data aktivitas siswa, dimana siswa diamati dalam setiap pertemuannya dengan memberi tanda (√) pada lembar

observasi yang disediakan dengan indikator yang ditentukan. Indikator siswa dikatakan aktif jika lebih atau sama dengan 80% frekuensi yang ditetapkan perindikator yang dilakukan siswa. Setelah selesai diobservasi dihitung jumlah aktivitas yang dilakukan siswa, lalu dipersentasekan.

Menentukan persentase aktivitas yang dilakukan siswa dengn menggunakan rumus:

% A = X100%

Keteranagn:

(51)

34

Na : Jumlah indikator aktivitas kategori aktif yang dilakukan N : Jumlah indikator aktivitas secara keseluruhan.

Seseorang siswa dikategorikan aktif apabila minimal 80% dari jenis kegiatan yang ada dilakukan. Jadi, siswa dikatakan aktif jika telah melakukan 5 indikator. Pemilihan persentase keaktifan siswa didukung oleh Arikunto (2010 : 17) yaitu:

81% - 100% adalah aktivitas siswa sangat aktif 61% - 80% adalah siswa aktif

41% - 60% adalah siswa kurang aktif 21% - 40% adalah siswa tidak aktif 0% - 20% adalah siswa sangat tidak aktif

Menentukan persentase siswa aktif dengan menggunakan rumus:

% As = ∑

Keterangan:

%As: persentase siswa yang aktif ∑ : jumlah siswa yang aktif

N: jumlah siswa

2. Data Kuantitatif

(52)

35

menentukan persentase siswa tuntas setiap siklusnya dengan menggunakn rumus:

% At = ∑

%At: persentase siswa tuntas belajar ∑ : banyaknya siswa yang tuntas belajar

N: jumlah siswa

Untuk mendapatkan ketuntasan belajar maka siswa harus mencapai nilai 65. Dengan demikian pembelajaran dengan melalui media gambar dapat dikategorikan berhasil.

E. Indikator keberhasilan

Penelitian ini dikatakan berhasil apabila:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dari siklus ke siklus berikutnya 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa yaitu dengan melihat ketercapaian

(53)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: 1. Pembelajaran dengan melalui media gambar pada materi Ilmu Pengetahuan Sosial tentang alat transportasi zaman dahulu dan sekarang di Indonesia dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, hal ini dapat dilihat dengan meningkatnya aktivitas siswa dari siklus I yakni 61% menjadi 88% pada siklus II.

2. Pembelajaran dengan melalui media gambar pada materi IPS tentang alat transportasi zaman dahulu dan sekarang di Indonesia dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini ditandai dengan meningkatnya rata-rata prestasi belajar siswa. Adapun ketuntasan belajar siklus I mencapai 39% dengan nilai rata-rata sebesar 65, sedangkan pada Siklus II Ketuntasan Belajar Siswa mencapai 75% dengan nilai rata-rata sebesar 70.

B. Saran

(54)

56

a. Bagi siswa:

 Dapat meningkatkan aktivitas belajar pada siswa  Dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa

 Sebagai bahan masukan bagi siswa mengenai materi Ilmu Pengetahuan

Sosial b. Bagi guru:

 Bahan masukan bagi guru mengenai kelemahan dan kelebihan di miliki

oleh siswa mengenai kemampuan memahami pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan baik dengan di terapkanya media gambar sebai penunjangnya prestasi.

 Dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk menerapakan stategi yang

bervariasi dalam rangka menigkatkan mutu pendidikan

 Dapat menambah wawasan dalam proses pembelajaran melalui media

gambar c. Bagi sekolah:

Sebagai literatur tambahan informasi program peningkatan aktivitas belajar untuk mengatasi masalah masih rendahnya aktivitas dan prestasi belajar siswa. d. Bagi peneliti lain

(55)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (2006). Manajemen Penelitian. Rineke cipta.

_________, (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara. _________, (2012) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Aryono Prihandito.(1988) Pengertian Media Gambar.

Budi koestoro. (2006). Strategi Penelitian Sosial San Pendidikan, Surabaya: Media utama press

Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, Jakarta, Rineka Cipta

Denny Setiawan, dkk. (2011). Komputer Dan Media Pembelajaran, Jakarta: Universitas Terbuka.

Departemen Agama RI (2002). Laporan Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Percetakan Negara.

Depdiknas. (2008). Strategi Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarata: Ditjen PMPTK

Dimyati . (2003) Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Djahiri, A. Kosaih (2000) mahir PPKn 1 . Bandung: Rosda karya

Puskur balitbang Depdiknas. 2003. Model – model pembelajaran efektif.( www. Puskur_balitbang_depdiknas.com) upadate 28 Agustus 2007.

Djamarah, (2006). Metode Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Huffad. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen DEPAG RI. Mulyono (2001), Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Kencana

Purwanto (2002) Prinsisp-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Karya

Pakasih, Soepartinah. (1987). Anak dan Perkembangannya , Jakarta: Gramedia Riduan, M. B. A. Belajar Mudah Untuk Guru Dan karyawan Dan Peneliti

(56)

58

Sanjaya. (2007). Strategi Pembelajaran Berorentasi Pendidikan. Jakarta: kencana Sardiman, (2010), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Bumi Aksara

Slameto. (2003). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : rajawali pers

Soebandijah, (1993). Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum, Jakarta: Rajawali Sugiono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Bandung: Alpabeta

Sudjana. (2003). Penilaian proses hasil belajar mengajar. Jakarta : Fajar agung Suryobroto B. ( 2002 ) Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Rineka Cipta Trianto ( 2010 ). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Karya.

Undang – Undang Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003

Wahono, (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandar Lampung: CV Gita Perdana

Wardani, dkk. (2007). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Unipersitas Terbuka Winataputra. ( 2010 ). Materi Dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta : Universitas

Terbuka

Wina Sanjaya, (2008). Strategi Pembelajaran. Jakarta, Kencana

Gambar

Tabel 1.1
gambar yang dijelaskan
Gambar 1.  Siklus Penelitian Tindakan (Arikunto, 2010 : 16)
Tabel 3.1 Format Lembar Obsevasi Aktivitas Belajar Siwa
+3

Referensi

Dokumen terkait

KAI dapat dimintai pertanggungjawaban pidana, siapa (pejabat struktural) yang dapat dimintai pertanggungjawaban pidana, dan konsep pertanggungjawaban pidana korporasi apa yang

Segala puji bagi allah swt yang telah menganugerahkan kasih sayang, rezeki, dan rahmat-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Untuk di perkotaan dengan tingkat industri tidak tinggi seperti di Stasiun 3, yang berada di hulu di tengah kota, lebar vegetasi riparian sungai yang hanya sekitar 12

Bagi PD.BPR Bank Pasar Kabupaten Karanganyar, hasil penelitian ini sebagai bahan masukan dalam bahasan ilmiah dalam pembukaan kantor cabang yang direncanakan;. Bagi

[r]

Berdasarkan penelitian ini, diperoleh tiga genotipe padi elit transgenik yang lebih toleran terhadap kekeringan yaitu Batutegi, Code, dan Konawe transgenik yang mungkin berguna

Sintesis Mg/Al Hydrotalcite-like (HTlc) menggunakan brine water hasil samping proses desalinasi untuk bahan dasar industri farmasi telah dilakukan.. Kandungan kalsium dalam

Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi cendawan Entomophthorales dan nematoda yang menginfeksi trips dan kutudaun pada tanaman mawar dan krisan di Balai