PUJI SYUKUR KITA PANJATKAN KEHADIRAT ALLAH
SWT.
SERTA SELAWAT DAN SALAM KITA SANJUNGKAN
KEPANKUAN NABI BESAR MUHAMMAD SAW
MATA KULIAH : SOSIOLOGI
PENGASUH : DRS. ABUBAKAR AJALIL, M.SI
JABATAN : LEKTOR KEPALA SOSIOLOGI
Asal kata sosiologi
SOCIUS: KAWAN
SOSIOLOGI
LOGOS : ILMU
-Kajian ilmu sosilogi -Struktur sosial
-Perubahan sosial
-PerilakuPerilaku sosial
-Dinamika Dinamika sosial
-Diferensiasi Diferensiasi sosial -Rekayasa Rekayasa sosial
APA ITU SOSIOLOGI
Sociology is the systematic analysis of the structure of social behaviour
(sosiologi adalah analisis yang sistimatis tentang struktur perilaku sosial).
Sociology : Studi of human behavior and their consequencies
Dalam difinisi semacam ini paling tidak terdapat empat elemen penting.
1. Perilaku yang dikaji adalah dalam karakter sosioal (bukan individual). Perilaku sosial berati perilaku yang ditunjukan untuk orang lain (bukan bagi dirinya sendiri) mempunyai konsekuensi bagi orang lain atau merupakan konsekuensi dari perilaku orang lain (ada hubungan timbal balik). Difinisi sosiologi yang menyebut suatu studi mengenai kelompok sosial atau masyarakat dianggap kurang akurat. Mengapa? Karena dalam kelompok sosial atau masyarakat sebenarnya ada bermacam-macam aspek perilaku. Lalu perilaku manakah yang tidak termasuk dalam kajian sisiologi? Banyak sekali. Perilaku-perilaku yang bersifat reaktif dan spontan (seperti : menangis karena kejatuhan benda) adalah diluar wilayah kajian sosiologi. Tetapi kebiasaan menangis yang lazim dilakukan oleh para gadis-gadis desa di pedalaman ketika menyetujui pinangan bisa dipelajari oleh sosiologi.
2. Perilaku sosial yang dipelajari oleh sosiologi tersebut adalah berstruktur. Struktur disini berarti pola atau regulasi tertentu. Dalam konteks ini, sosiologi bukanlah, semata-mata hanya sebuah penjelasan diskripsi tetapi berusaha memahami kaitan antara elemen-elemen perilaku sosial.
3. penjelasan sosiologi bersifat analitis. Ini berati bahwa dalam menjelaskan perilaku sosial berlandaskan prinsip-prinsip metodologi penelitian tertentu, bukan berdasarkan konsensus-konsensus dari berbagai intepretasi.
Kajian ilmu sosiologi
1.
Struktur sosial : lazim dikonsepsikan sebagai susunan
interaksi antar orang (aktor) dalam memenuhi kebutuhan
atau kepentingan. Susunan interaksi itu bukan hanya
memiliki pola-pola tertentu yang bisa diamati, tetapi juga
membentuk jaringan sosial yang dapat diperkirakan arah
perkembangannya.
2.
Perubahan
sosial
:
Situasi/keadaan
dalam
masyarakatsebagai akibat adanya ketidaksesuaian diantara
unsur-unsur yang ada dalam masyarakat.
3. Dinamika sosial : Proses pergeseran, pengurangan,
penambahan dan perkembangan unsur-unsur dalam suatu
kebudayaan
Konsensus Pemb. Sosiologi
sosiologi dan ilmu lainnya
Karena itu perilaku sosial tertentu yang bagi orang
awam barang kali terasa agak aneh atau tidak wajar,
melalui sosiologi dapat menjadi sesuatu yang menarik dan
dapat ditelusuri akar munculnya. Dengan kekuatan
semacam itu akan mengisyaratkan sosiologi adalah disiplin
akademik yang mempunyai dasar teori
(body of theory)
yang kuat dan mempunyai metodologi yang jelas sehingga
mampu menghasilkan informasi yang bermanfaat.
Sifat Sosiologi
Sebagaimana ilmu-ilmu lainnya sosiologi sosiologi dinyatakan sebagai
ilmu pengetahuan karena memiliki sifat-sifat ilmiah berikut :
1. Sosiologi bersifat empiris, berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut didadasrkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif
2. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu sebagai pengetahuan yang selalu berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi, abstraksi tersebut merupakan kerangka dari unsur-unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat secara kausalitas sehingga melahirkan teori.
3. Sosiologi bersifat kumulatif, yaitu teori-teori sosiologi di bangun berdasarkan teori-teori dan berusaha memperbaiki, memperluas serta memperhalus teori-teori dengan mengacu kepada paradigma-paradigmanya
Perspektif Sosiologi
•
Berdasarkan beberapa karakteristik dan sifat – sifat
sosiologi menunjukkan bahwa sosiologi merupakan ilmu
sosial yang mempelajari prilaku sosial tertentu, dengan
demikian tidak semua prilaku dapat di kaji dengan
sosiologi, oleh sebab itu Beth B. Hess Dkk. (1985 : 7)
menyimpulkan bahwa, sosiologi dalam mencermati
fakta-fakta sosial sosiologi dibingkai oleh beberapa
karakteristik dari perspektifnya :
a. A concern with totality of social life.
b. Emphasis on the contex of social action, that is, the
social forces that shape and channel individual choices.
c. A focus on the group rather than on individuals, we are
1 * The psychological pespective begins with the mental state of the individual and then looks at the outcomes for that person and others.
2. The sociological perspectif is begin with societal setting and then look at the outcame of the
person.
SOSIOLOGI dan ANTROPOLOGI
UNSUR BEDA JENIS ILMU
ANTROPOLOGI SOSIOLOGI
1. PRINSIP UMUM Lebih banyak mempelajari keunikan suatu budaya tertentu
Kebanyakan mempelajari tentang bahagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat
Objek Studi 1. Kebanyakan studinya dalam masyarakat yang belum maju (Non-Industrial societies)
2.Lebih banyak dikalanagan masyarakat primitif, terisolir dimana adat istiadat masih dijaga relatif ketat (Etnosentris) dan diferensiasi struktural berjalan lanban
Lebih banyak dalam masyarakat yang telah menerima pengaruh dari luar
Lebih banyak dalam masyarakat plural (Xenosentris) yang terbuka atau more advanced civilization societies
Metodology Metoda penelitian lebih bersifat kualitatif dan teknik pengumpulan data lebih
bersifat depthly interview dan participant observation reasech
Memerlukan waktu pengumpulan data yang lama
Metoda penelitian lebih bersifat kualitatif dan kuantitatif, teknik pengumpulan data dengan angket dan interview guide.
RUMPUN ILMU Rumpun Ilmu sastra/ Humaniora Rumpun Ilmu Sosial
UNSUR BEDA JENIS ILMU
ANTROPOLOGI SOSIOLOGI
1. PRINSIP UMUM Lebih banyak mempelajari keunikan suatu budaya tertentu
Kebanyakan mempelajari tentang bahagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat
Objek Studi 1. Kebanyakan studinya dalam masyarakat yang belum maju (Non-Industrial societies)
2.Lebih banyak dikalanagan masyarakat primitif, terisolir dimana adat istiadat masih dijaga relatif ketat (Etnosentris) dan diferensiasi struktural berjalan lanban
Lebih banyak dalam masyarakat yang telah menerima pengaruh dari luar
Lebih banyak dalam masyarakat plural (Xenosentris) yang terbuka atau more advanced civilization societies
Metodology Metoda penelitian lebih bersifat kualitatif dan teknik pengumpulan data lebih
bersifat depthly interview dan participant observation reasech
Memerlukan waktu pengumpulan data yang lama
Metoda penelitian lebih bersifat kualitatif dan kuantitatif, teknik pengumpulan data dengan angket dan interview guide.
PARADIGMA SOSIAL DALAM
SOSIOLOGI
• Paradigma Sosiologi dan Teori Pendekatannya
Paradigma adalah suatu pandangan yang fundamental (mendasar, prinsipiil, radikal) tentang sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dalam ilmu pengetahuan. Kemudian, bertolak dari suatu paradigma atau asumsi dasar tertentu seorang yang akan menyelesaikan permasalahan dalam ilmu pengetahuan tersebut membuat rumusan, baik yang menyangkut pokok permasalahannya, metodenya agar dapat diperoleh jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut George Ritzer paradigma dalam sosiologi, yaitu
(1)paradigma fakta sosial yang menyatakan bahwa struktur yang terdalam masyarakat mempengaruhi individu;
(2)Paradigma definisi sosial yang menyatakan bahwa pemikiran individu dalam masyarakat mempengaruhi struktur yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini sekalipun struktur juga berpengaruh terhadap pemikiran individu, akan tetapi yang berperanan tetap individu dan pemikirannya;
(3)Paradigma perilaku sosial yang menyatakan bahwa perilaku keajegan dari individu yang terjadi di masyarakat merupakan suatu pokok permasalahan. Dalam hal ini interaksi antarindividu dengan lingkungannya akan membawa akibat perubahan perilaku individu yang bersangkutan.
1. Paradigma fakta sosial
Dikembangkan oleh Emile Durkheim dlm
The Rules of Sociological Method th.1895
dan Suicide th . 1897. Ia mengkritik
sosiologi yg didominasi August Comte dg
positivismenya bahwa sosiologi dikaji
berdasarkan pemikiran , bukan fakta
lapangan . Durkheim menempatkan
fakta sosial sebagai sasaran kajian
sosiologi yang harus melalui kajian
lapangan (field research ) bukan
dengan penalaran murni . Teori teori
dlm paradigma ini adalah : teori
Fungsional Struktural , teori Konflik ,
teori Sosiologi Makro , dan teori
Sistem
“Method”
“Suicide”
th.
Yang menjadi kajian paradigma Fakta Sosial adalah :
1.Struktur Sosial dan Pranata Sosial .
2.Struktur sosial jaringan hubungan sosial
dimana interaksi terjadi & terorganisir serta
melalui mana posisi sosial dan sub kelompok
dibedakan .
3.Pranata sosial : norma & pola nilai.
Empat Proposisi yg mendukung kelompok sbg
fakta sosial
1. Kelompok dilihat melalui sekumpulan individu
individu.
2. Kelompok tersusun atas beberapa individu
-individu.
3. Fenomena sosial hanya memiliki realitas dlm
individu- individu, dan
2. Paradigma Definisi Sosial
Tokohnya Max Weber yg menganalisis tindakan sosial
(
social action) Tindakan sosial adalah tindakan individu thd
orang lain yg memiliki MAKNA utk dirinya sendiri & orang
lain. Kata kuncinya tindakan yg penuh arti.
Weber tdk memisahkan antara struktur dan pranata
sosial krn keduanya membantu manusia membentuk
tindakan yg penuh makna. Utk mengkajinya digunakan
metode
analisis
pemahaman
(interpretative
understanding ). Teori teori yg tergabung: Fenomenologi,
Interaksionisme
Simbolik
,
Etnometodologi,
dan
Dramaturgi (action). “arti”. makna. “pemahaman”
interpretative (understanding).
3. Paradigma prilaku sosial
Tokohnya B.F. Skinner. Obyek Sosiologi adalah perilaku
manusia yg tampak serta kemungkinan perulangannya
(hubungan antar individu & lingkungannya). Perilaku sosial
(X) tindakan sosial.
Perilaku sosial: mekenisme stimulus dan respon,
tindakan sosial: aktor hanya penanggap pasif dr stimulus
yg datang pdnya.
Sosiologi Behavioral dg konsep “reinforcement
reinforcement” &
proposisi “reward and punishment”,
serta teori
Exchange dg asumsi selalu ada “take and give
give” dlm dunia sosial.
•
Aktor (Perilaku Sosial): hanya sekedar memproduksi
kelakuan.
prilaku sosial
. Lee Cronbach
•
Social Behavior is series of choice among posible
respond
ATAUThe character my be difine as the way
the individual make choices with effect the welfere of
others
• Sosiologi by David Jerry
•
Behavior is the alteration, movement or response of
any entity, person or system acting within a
particulerly context.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU
1. CULTURAL
Social BEHAVIOR/CHARACTER
3. PERSONALITY
1. KLASIFIKASI KEBUDAYAAN
A. MATERIAL CULTURAL=KEBENDAAN/RILL
YAITU HASIL KREASI DAN KECERDASAN MANUSIA YANG DICIPTAKAN SEBAGAI ALAT OLEH SUATU MASYARAKAT TTT, PADA WAKTU TTT DALAM WILAYAH TTT, YANG DIJADIKAN SEBAGAI ALAT UNTUK BERADAPTASI DAN MENGUASAI LINGKUNGAN
B. NON-MATERIAL CULTURAL = KEBUDAYAAN MENTAL/ABSTRAK
* Culture is the design for living of a group whose members share a loca tion, feel
responsible for one another, and call themselves by the same name.
* Ide-ide yang amat komplek yang dikonsepsikan yang dijadikan sebagai pedoman atau acuan dalam bertindak bagi suatu masyarakat ttt, pada waktu ttt dalam wilayah ttt yang ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Makna yang terkandung dalam tersebut adalah : 1. Adaption to the enveronment
2. Order keeping and defence 3. Socialization
I
de-ide dalam kebudayaan Non-material
di klasifikasikan dalam 3 jenis
1. Knowledge = meaning ones aspect of live
2. Value : Bagaimana segala sesuatu
seharusnya ada
(
Central principle of a cultural that
provide a standar for evaluation role and
conduct
)
3. Norm : Harapan-harapan tengtang
bagaimana segala sesuatu seharusnya
ada.
Gambaran kebudayaan/discrabing cultural The mind points to remember are these:
1.
Culture develops over time according to the specific
history of the group.
2. Culture Is learned and is transmitted from one
generation to another.
3. Culture is understood and shared by the members of
a society.
4. The culture of any one group is composed of many
elements that form a relatively unified whole.
5. A distinction must be made between
ideal
and
real
elements of culture.
6. Members of a group may experience and express its
culture differently. -Not all are expected to behave
the same way or to participate similarly
inthe life of
2.
Social Structure
Social Structure : ordering of every day behavior and social relationship in relatifly predictable way
Struktur sosial lazim dikonsepsikan sebagai susunan interaksi antar orang (aktor) dalam memenuhi kebutuhan atau kepentingan. Susunan interaksi itu bukan hanya memiliki pola-pola tertentu yang bisa diamati, tetapi juga membentuk jaringan sosial yang dapat diperkirakan arah perkembangannya.
Atau segala sesuatu yang secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi prilaku seseorang, segala sesuatu itu antara lain: 1.Theory 2.Agama 3.Politik/UUD/Qanun/Instruksi Dll 4.Kebudayaan 5.Karakteristik wilayah
Komponen – Komponen Struktur sosial
. Role Taking Peran menunjuk pada posisi yang ditampilkan oleh seorang aktor dalam situasi berdasarkan norma sosial yang telah disepakati bersama. Situasi yang berkaitan dengan pembahasan masalah peranan adalah apa yang oleh Merton (1957:368-84) disebut dengan istilah role. Ada hubungan yang signifikan antara kemajuan masyarakat dengan keragaman multiple role
. Status adalah suatu posisi dalam suatu sistem sosial ( is a position in a social system)
. System : suatu tata cara yang berlaku yang merujuk pada peran dan ststus
dalam suatu masyarakat
. Ineteraksi (Interactions) adalah sistem komunikasi dan penyampaian pesan
Sifat struktur sosial
1. Constraint = Memaksa
2. Predictable = Dapat diramalkan
3. Uniforms = Keseragaman
4. Group : a group is a collectivity
people
Klasifikasi struktur sosial
1. STRUKTUR SOSIAL VERTIKAL = yaitu struktur sosial yang berusaha menempatkan suatu kelompok masyarakat
secara berhirarkhi, yang biasanya tersusun dalam strata-strata dan biasanya tersusuan dalam tiga stratifikasi,
yaitu :
a. Atas = Kaya
b. Menengah = umumnya c. Bawah = Miskin
Apa indikator menempatkan masyarakat dalam berbagai strata, pada umumnya indikatornya terwujud dalam :
- Tingkat pendapatan per kapita - Luas Lahan
- Pendidikan
- Tingkat Konsumsi Gizi dan Beras
Tingkat Konsumsi Gizi dan Beras
Miskin = < 320 Kg Beras/Kapita/Tahun
(480 Kota)
Disamping itu kondisi suatu masyarakat dapat juga digaambarkan dengan tingkat produktivitasnya. Melalui umur produktiv dan konsumtiv, seperti umur 0 s/d kurang dari 18 dikelompokkan non produktis didasari keadaan phisik, serta undang-undang ketenagakerjaan, tentu skala umur berbeda pada masing-masing negara seperti di amerika dan eropa
standarnya lebih rendah lagi
sedang meraka yang berumur lebih dari 18 s/d kurang 65 tahun adalah kelompok produktif. Jadi perbandingan kedua kelompok itu dalam masyarakat mengambarkan kondisi masyarakatnya.
Dalam
masyarakat
dengan
tingkat
produktifitasnya turut mempengaruhi
konsisi kehidupan lainnya seperti ;
a. Tingkat kesehatan
b. Jumlah keluarga
c. Tingkat pendidikan
d. Intelegensi
e. Tingkat pendapatan
f. Kondisi rumah dll
2. Struktur Sosial Horizontal
•
Yaitu struktur sosial yang tidak
didasari
padastratifikasi
sosial,
namun
sturktur
sosial
yang
didasarkan pada peran dan status
dalam sistem sosial, baik melalui
status formal maupun non – fotmal
dalam sistem sosial.
•
Seperti : Sistem keluarga, Politik,
Personality
Personality is characteristic ways of any individual
person
Personality sistem orientasi & otivasi tindakan
individu
yg
terorganisir.
Komponennya
adalah“disposisi
kebutuhan”..Parsons
&
Shils’
disposisi kebutuhan unit--unit motivasi tindakan yg
paling penting. BERBEDA dg dorongan hati (drives)
energi fisiologis yang memungkinkan terjadinya
aksi . JADI, disposisi kebutuhan adalah dorongan
dorongan hati yg dibentuk oleh lingkungan sosial.
**Sistem pemenuhan kebutuhan yang melekat pada
individu
Kebutuhan universal (universal human needs)
Universal needs Group response (institutions)
Adaptation to the environment; food, shelter
Maintenance of order; rule enforcement; settlement; protection and defense
Ordedly reproduction and recruitment of new members
Training new members in the ways of the group
Constructing beliefs that relieve anxiety and make members feel responsible for one another
Economic activity: production and distribution of goods and services
Political behavior; lawgiving, policing; defending; judging
Marriage and family rules
Socialization and education
Orientasi dalam personality
1. Cognetive Orientation : yaitu orientasi yang
didasari pada pengetahuan biasa, seperti
jenis-jenis objek, manfaat suatu objek,
hubungan objek yang satu dengan objek
lainnya
2. Affective Orientation ; Yaitu orientasi yang
didasari pada perasaan emosional, sehingga
berafiliasi pada suatu tindakan
FENOMENA SOSIAL
One o the social interesting fenomenum is The Poor
• Even though everyone has a general idea of what poverty is, it difficult term to define precisely. Certainly, poor people lack some of goods and services that others enjoy. This may mean insufficient food, shelter, clothing, or entertainment, but how much is "insufficient''? people poor if they have no means of private transportation at all, bicycle, no car, only one car? Everyone agrees that some people poor, but it is difficult to draw a precise line between those who are pc and those who are not.
Fungsionalis Perspektif
Functionalists consider the extremes of poverty and wealth, common in many nations
a. to be a result of malfunctions in the economy system
b. Functionalists also point out that the welfare system intended to solve the problem of poverty is just as disorganized as the economy. c. Admi trators often show more concern for their own well-being than
for that their clients.
d. Too often the poor go hungry because bureaucrats afraid to help a deserving family that is technically ineligible for assistance. e. Legislative bodies establish programs without enough funds for efficienly operations.
f. Inadequate communications systems fail to info the poor about benefits to which they are entitled.
g. Job training and Ocuptional .programs are not coordinated with
the needs of agriculture and commercil and industry.
How to reducing Poor
Oscar Lewis's idea that some nations develop a
"culture of poverty" with its own distinctive
characteristics. In addition, there are political reasons
for the continued existence of poverty. Five types of
proposals for reducing poverty have been made.
* First, the tax system might be reformed to require
the
rich to pay higher taxes than the poor.
•
Second, unemployment could be reduced by stimulating
the
•
Third, administrative waste could be cut if the welfare
system were reformed by eliminating some categorical
assistance programs and replacing them with welfare
assistance for everyone.
•
Fourth, the feder, government could guarantee every
citizen an adequate income by giving grants to all
families whose annual incomes fall below a certain level
•
Fifth, the poor might organize themselves to influence
legislation ar government policies.
SEKIAN
Yang telah kita bahas hanya panduan untuk
dikembangkan di berbagai studi di lapangan
TERIMA KASIH ATAS SEGALA PERHATIAN DAN
MOHON MAAF ATAS SEGALA KESALAHAN
Pelajari ilmu Allah dimuka bumi ini dengan niat
karena Allah. Ilmu tidak akan habis ditulis dengan
air laut meskipun ditambah lagi sampai 7 kali
Mashaa Allah