• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU DAN NAIK TURUN TANGGA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU DAN NAIK TURUN TANGGA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU DAN NAIK TURUN TANGGA TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN

JASMANI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH AGUNG

Oleh

AGATHA DIAN ANGGRAENI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara latihan naik turun bangku dan naik turun tangga terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa kelas X di SMA Negeri 1 Seputih Agung. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 1 Seputih Agung dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 36 siswa menggunakan teknik tes.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian “the nonrandomized pre-test post-test the same subject design”. Sampel sebanyak 36 siswa yang dibagi dalam 3 kelompok. Teknik pengambilan data untuk kebugaran jasmani ini menggunakan Test Kesegaran Jasmani Indonesia. Teknik analisis data menggunakan Analisis Varians ( ANAVA).

Hasil anallisis data menunjukan bahwa naik turun bangku dapat meningkatkan kebugaran jasmani secara signifikan 5,78> 3,23) begitu pula naik turun tangga menunjukan peningkatan secara signifikan ( 8,67> 3,23). Perbedaan pengaruh menunjukan bahwa naik turun tangga lebih efektif dalam meningkatkan kebugaran jasmani dibandingkan dengan naik turun bangku.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

xiii

3. Pelaksanaan Penelitian ... 28

G. Teknik Pengumpulan Data ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 41

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran

terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan

psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan

menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi

belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang

dinyatakan dalam bentuk huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil

yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar

merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi

faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses

pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang

relevanMenurut Arif Gunarso (1993 : 77).

(9)

Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kondisi internalnya agar prestasi belajar siswa baik dengan kebugaran jasmani yang prima, maka siswa perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kebugaran jasmani dengan latihan yang benar.

(10)
(11)

paru dan otot, Tanpa mengalami kelelahan yang berarti yakni adanya pemulihan kembali, Masih memiliki cadangan energi, Secara umum membantu peningkatan kualitas hidup seseorang. Dan untuk peningkatan kebugaran jasmani itu sendiri tidak terlepas dari latihan guna meningkatkan kebugaran jasmani, salah satu cara adalah dengan melakukan latihan fisik atau latihan jasmani dengan aturan atau cara tertentu guna meningkatkan kebugaran jasmani.

Dengan penjelasan di atas maka seseorang yang memiliki tingkat kebugran jasmani tinggi dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik dan salah satu contohnya adalah kebugaran jasmani bagi siswa atau pelajar dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan, sehingga dengan meningkatnya kebugaran jasmani siswa dapat meningkatkan pula perstasi belajar siswa di kelas karena siswa yang memiliki kebugaran jasmani tidak mudah ngantuk , lebih aktif dan cepat lelah atau capek sehingga siswa memiliki banyak tenaga untuk menyerap semua pelajaran yang diberikan oleh gurunya.

(12)

pelatihan itu terjadi melalui interaksi antara individu dan lingkungannya, baik lingkungan alamiah maupun lingkungan sosial. Sehingga prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar dibuktikan dan ditunjukan melaui nilai atau angka dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru. Jadi prestasi belajar berfokus pada nilai atau angka yang dicapai dalam proses pembelajaran disekolah.

Jadi, prestasi belajar siswa juga di pengaruhi oleh salah satunya faktor yaitu faktor jasmani, sehingga dengan meningkatnya kebugaran jasmani seseorang siswa akan mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut. Dengan kebugaran yang tinggi maka prestasi belajarnya juga akan tinggi, di sekolah mengarahkan agar siswa memiliki kebugaran jasmani yang baik, karena dengan tingkat kebugaran jasmani yang cukup baik seorang siswa akan mempunyai kemampuan untuk mengikuti aktivitas yang baik pula, terutama sekali dalam mengikuti berbagai mata pelajaran di sekolah.

(13)

Untuk mencapai kebugaran jasmani yang prima, maka seseorang perlu melakukan latihan fisik yang melibatkan komponen kebugaran jasmani dengan latihan yang benar.

Banyak cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mulai dari yang paling sederhana sampai ke paling canggih atau menggunakan mesin. Salah satu bentuk latihan yang cukup sederhana untuk dilakukan adalah dengan latihan naik turun bangku karena di dalam latihan naik turun bangku terdapat gerak kaki dan tangan yang seirama dengan menggunakan tenaga yang cukup banyak karena itu latihan naik turun bangkusalah satu tes yang sering digunakan oleh militer amerika untuk mengetes kesegaran jasmani militer. Selain itulatihan naik turun bangku cukup banyak membutuhkan tenaga dan oksigen dalam melaksanakannya sehingga dengan siswa diberikan perlakuan latihan ini maka tingkat kebugaran siswa akan meningkat.Dengan melakukan latihan naik turun bangkumaka dengan sendirinya kebugaran yang ada di tubuh siswa akan semakin meningkat karena kebugaran adalah dimana siswa tidak merasakan kelelahan yang berarti saat melakukan kegiatan dan masih memiliki cadangan tenaga untuk melakukan kegiatan yang lainnya.

(14)

mudahnya terserang berbagai penyakit. Ini semua merupakan kondisi dampak kurangnya adanya kebugaran jasmani pada siswa tersebut. Pelaksanaan mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah (SMA) N 1 Seputih Agung dilakukan 2 kali seminggu dirasakan masih belum cukup untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa, karena itu perlu diupayakan aktifitas jasmani di luar dengan mempertimbangkan bentuk dan waktu pelaksanaannya.

Berdasarkan fenomena di atas menarik sekali untuk di kaji lebih jauh dan sekaligus dicarikan model atau cara untuk meningkatkan kebugaran jasmani para siswa SMA Negeri 1 Seputih Agung tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Siswa SMA Negeri 1 Seputih Agung Lampung Tengah memiliki tingkat kebugaran jasmani rendah sehingga sebagian siswa kurang semangat dalam melakukan kegiatan belajar.

(15)

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, untuk memudahkan penelitian perlu pembatasan yang berdasarkan tujuan dari penelitian ini, adapun pembatasan masalah tersebut adalah pengaruh latihan naik turun bangku dan naik turun tangga terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa kelas X di SMA 1 Seputih Agung Lampung Tengah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh latihan naik turun bangku terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa kelas X di SMA Negeri 1 Seputih Agung?

2. Apakah ada pengaruh latihan naik turun Tangga terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa kelas X di SMA Negeri 1 Seputih Agung?

3. Manakah yang lebih baik latihan naik turun Bangku, latihan naik turun tangga dan kelompok kontrol terhadap peningkatan kebugaran jasmani?

E. Tujuan Penelitian

(16)

1. Untuk mengetahui adanya peningkatan latihannaik turun bangku terhadap peningkatan kebugaran jasmani siswa kelas X SMA N 1 Seputih Agung . 2. Untuk mengetahui adanya peningkatan latihan naik turun tanggaterhadap

peningkatan kebugaran jasmani siswa kelas X SMA N 1 Seputih Agung. 3. Untuk mencari efektifitas antara latihan naik turun bangku dan naik turun

tangga terhadap penigkatan kebugaran jasmani

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak–pihak yang terkait :

1. Bagi Siswa

Meningkatkan pengetahuan siswa tentang betapa pentingnya kebugaran jasmani bagi dirinya sendiri karena berpengaruh terhadap kegiatan belajar yang di lakukan di sekolah dan di luar sekolah.

2. Bagi Guru Penjaskes

Sebagai salah satu sumbangan metode dalam melatih kebugaran jasmani denganlatihannaik turun dan latihan naik turun tangga guna meningkatkan kebugaran siswa agar dapat bugar sehingga dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik.

3. Bagi Sekolah

(17)

4. Bagi Peneliti

Peneliti dapat memahamiupaya-upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani dan juga memberikan pengalaman berharga untuk pembelajaran Pendidikan Jasmani peneliti di masa yang akan datang

5. Bagi Program Studi

(18)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metodologi penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mengadakan penelitian dalam mencapai tujuan, misalnya untuk mengkaji atau menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu (SurakhmadWinarno,1985 : 116).

(19)

penelitian dengan menggunakan metode eksperimen karena dengan menggunakan metode eksperimen dapat dilihat ada tidaknya peningkatan kebugaran jasmani siswa dalam waktu yang telah ditentukan.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : ”the nonrandomized pre-test post-tes the same subject design” (Zainuddin, 1987: 28). Rancangan penelitian ini adalah sebagai berikut :

ENB

X1 T2

ENT

P S T1 OP X2 T2 Y T

Xc T2 Keterangan :

P = Populasi

S = Sample

T1 = Tes awal

OP = Ordinal Pairing (pengelompokan) X1 dan X2 = Kelompok Experiment 1 dan 2 Xc = Kelompok Kontrol

ENB = Kelompok experiment 1 yang diberikan perlakuan latihan

naik turun bangku

ENT = Kelompok experiment 2 yang diberikan perlakuan latihan naik turun tangga

(20)

T2 = Tes akhir

Y = Kebugaran jasmani

Pembagian kelompok eksperimen didasarkan hasil lari 60 meter pada tes awal yang dirangking, kemudian subyek yang memiliki kemampuan setara dipasang-pasangkan ke dalam kelompok A dan kelompok B. Dengan demikian kedua kelompok tersebut sebelum diberi perlakuan mempunyai kemampuan yang sama. Apabila pada tes akhir terdapat perbedaan, maka hal ini disebabkan oleh pengaruh perlakuan yang diberikan.

C. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti adalah :

1. Variabel bebas (X1) adalah latihan naik turun bangku 2. Variabel bebas (X2) adalah naik turun tangga

3. Variabel terikat (Y) adalah kebugaran jasmani

D. Definisi Operasioanal Variabel

Untuk menghindari penafsir yang keliru maka variabel penelitian ini perlu diberikan definisi, yaitu :

(21)

detak jantung sehingga itu dapat mempengatuhi kebugaran jasmani(X1).

2. Yang dimaksud naik turun tangga adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk melatih kebugaran, sama halnya dengan naik turun bangku dengan naik turun tangga maka otot tungkai akan dilatih sehingga meningkatkan detak jantung dan itu sangat mempengaruhi kebugaran jasmani siswa (X2).

3. Yang dimaksud dengan kebugaran jasmani dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa untuk menunaikan tugas sehari-hari dengan mudah, tanpa merasa lelah yang berlebihan.Adapun variable terikat dalam penelitian ini yaitu kebugaran jasmani (Y).

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

(22)

penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Seputih Agung.

2. Sampel

Dalam suatu proses penelitian, tidak perlu seluruh populasi diteliti, akan tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh (Arikunto,1992 : 107) sebagai berikut : Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar (lebih dari 100 orang) maka dapat diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih besar dari itu.

Menurut (Suharsimi Arikunto, 1993:105)“Penelitian sampel baru boleh dilaksanakan apabila keadaan subyek didalam populasi benar-benar homogen. Apabila subyek tidak homogen maka kesimpulannya tidak boleh diberlakukan bagi seluruh populasi (hasilnya tidak boleh di generalisasikan).

(23)

Sampel = jumlah siswa laki-laki x 20% = 180 x 20%

= 36 siswa

Maka dalam penelitian ini penulis mengambil subjek penelitian, sebanyak 36 siswa.

F. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Seputih Agung Kabupaten Lampung Tengah.

2.Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini berlangsung mulai pada bulan Mei sampai dengan bulan Juli. Latihannaik turun bangku dan naik turun tangga atau perlakuan diberikan sebanyak tiga kali dalam seminggu. Sebelum diberikan perlakuan dilaksanakan dulu tes dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan awal sebelum diberi perlakuan.

3. Pelaksanaan Penelitian

(24)

melakukan latihan naik turun bangku, dan kelompok 2 melakukan latihan naik turun tangga. Dengan sistematis pelaksanaannya sebagai berikut:

- Latihan naik turun bangku

Latihan naik turun bangku merupakan tes kesegaran jasmani yang sederhana (Menurut Agustina Utari 2007:35). Tes ini bertujuan untuk mengukur kesegaran jasmani untuk kerja otot dan kemampuannya pulih dari kerja. Caranya adalah dengan naik turun bangku terus menerus salama 5 menit dengan kecepatan 30 langkah menit. Selama 5 menit denyut jantung diukur dalam menit ke-1, menit ke-2 dan menit ke-3 yang menunjukan waktu pemulihan setelah latihan

Pelaksanaan :

1. tinggi bangku 20 feet (50 cm)

2. Mula mula tester berdiri didepan Bench / Bangku dengan salah satu kaki berada di atas bangku.

3. Saat ada aba-aba “Ya”/ Peluit, Tester melakukan gerakan naik turun bangku.

4. Irama langkah pada waktu naik turun bangku adalah 30 langkah per menit, jadi 1 (satu) langkah setiap 2 (dua) detik1 (satu) langkah terdiri dari4 (empat) gerakan/hitungan:

(25)

• Hitungan 2 : Kaki kiri diangkat lalu berdiri tegak di atas bangku

• Hitungan 3 : Kaki yang pertama menginjak bangku pada hitungan 1 (asumsi kaki kanan) diturunkan kembali kelantai • Hitungan 4 : Kaki kiri diturunkan kembali kelantai untuk

berdiri tegak seperti sikap semula

5. Ganti langkah diperbolehkan tetapi tidak lebih dari 3 (tiga) kali 6. Supaya irama langkah ajeg/stabil, maka digunakan alat metronome 7. Naik turun bangku dilakukan selama 5 (lima) menit. Saat aba-aba

stop, tubuh harus dalam keadaan tegak. Kemudian duduk dibangku tersebut dengan santai selama 1 (satu) menit

8.Apabila tes tidak kuat melakukan naik turun bangku selama 5 (lima) menit, maka waktu lama naik turun bangku tersebut di catat, lalu denyu nadinya diukur/dihitung sesuai dengan petunjuk pengambilan denyut nadi tersebut.

- Latihan naik turun tangga

(26)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik tes. Instrumen penelitian ini menggunakan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). Alasan menggunakan jenis tes ini karena sudah di anggap memiliki validitas atau reabilitas cukup tinggi. Sebab tes ini dalam lokakarya kesegaran jasmani tahun 1984 TKJI telah disepakati dan ditetapkan menjadi suatu instrumen yang berlaku di seluruh wilayah indonesia. Dalam pertimbangannya adalah bahwa instrumen ini seluruhnya disusun dengan kondisi anak indonesia TKJI dibagi ke dalam 4 kelompok umur yaitu : kelompok umur 6-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-19 tahun.

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Instrumen ini mengukur tingkat efisiensi fungsi jantung dan paru-paru, yang ditujukan melalui pengukuran ambilan oksigen maksimum (maximum oxygen uptake atau VO2 max). Selain itu juga tes ini lebih efisien dibandingkan dengan tes yang lainnya karena tak membutuhkan lapangan yang luas dan biaya yang besar. Adapun prosedur pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) tahap sebagai berikut

(27)

- Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 60 meter, dan masih mempunyai lintasan lanjutan

- Bendera start dan pluit

- Tiang pancang dan stopwatch - Serbuk kabur

- Alat tulis Pelaksanaan : - Sikap permulaan

Peserta berdiri di belakang garis start - Gerakan

a) Pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk berlari

b) Pada aba-aba “ya” peserta lari secepat mungkin menuju garis finis, menempuh jarak 60 meter.

- Lari masih bisa diulang apabila : a) Pelari mencuri start

b) Pelari tidak melewati garis finis

c) Pelari terganggu dengan pelari yang lain - Pengukuran waktu

Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintasi garis finis

b. Tes gantung angkat tubuh untuk putra 60 detik (Full Up) Alat dan fasilitas :

(28)

- Stopwatch dan nomor dada - Formulir tes dan alat tulis - Serbuk kapur

Pelaksanaan :

Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta.

- Sikap permulaan

Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke belakang

- Gerakan

Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta melompat keatas sampai mencapai sikap bergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal. Sikap tersebut dipertahankan selama mungkin.

- Angkatan di anggap gagal dan tidak dihitung apabila

1) Pada waktu mengangkat badan, peserta melakukan gerakan mengayun

2) Pada waktu mengangkat badan, dagu tidak menyentuh palang tunggal

3) Pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus

c. Baring duduk 60 detik (Sit Up) Alat dan fasilitas :

(29)

- Stopwatch - Alat tulis

- Alas/tikar/matras Pelaksanaan : - Sikap permulaan

a) Berbaring telentang di lantai atau rumput, kedua lutut ditekuk dengan sudut kurang lebih 90 derajat, kedua tangan masing-masing diletakan di telinga.

b) Petugas lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat

- Gerakan

a) Gerakan aba-aba “ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk, sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan

b) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat (selama 60 detik)

Catatan :

1) Gerakan tidak terhitung jika posisi tangan tidak lagi disamping telinga

2) Kedua siku tidak sampai menyentuh paha

3) Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh d. Loncat tegak (Vertikal Jump)

(30)

- Papan berskala cm, warna gelap, berukuran 30x150 cm, dipasang pada dinding atau tiang. Jarak lantai dengan skala yaitu 150 cm - Serbuk kapur dan nomor dada dan alat penghapus

Pelaksanaan : - Sikap permulaan

a) Terlebih dahulu ujung jari tangan peserta diolesi dengan serbuk kapur

b) Peserta berdiri tegak dekat dinding, kaki rapat, papn skala berada disamping kiri atau kanannya. Kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus ke atas telapak tangan ditempelkan pada papan berskala, sehingga meninggalkan bekas raihan jarinya - Gerakan

a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekuk lutut dan kedua lengan diayun kebelakang. Kemudian peserta melompat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan yang terdekat sehingga menimbulkan bekas

b) Ulangi loncatan ini sampai 3x berturut-turut e. Lari 1200 meter (Daya Tahan)

Alat dan fasilitas :

- Lintasan lari 1200 meter - Stopwatch dan peluit - Bendera start

(31)

Pelaksanaan : - Sikap permulaan

Peserta berdiri di belakang garis start - Gerakan

a) Pada aba-aba “siap” peserta mengambil sikap start berdiri, siap untuk lari

b) Pada aba-aba “ya” peserta lari menuju garis finis, menempuh jarak 1200 meter (putra)

Catatan :

1) Lari diulang bilamana ada pelari yang mencuri start 2) Lari diulang bilamana pelari tidak melewati garis finis Catatan yang perlu diperhatikan oleh peneliti sebelum siswa melakukan tes TKJI adalah sebagai berikut :

a) siswa disarankan agar melakukan pemanasan terlebih dahulu, melakukan beberapa gerakan seluruh anggota tubuh secara umum, sekaligus dengan beberapa macam peregangan, dari ujung kepala sampai ujung kaki atau sebaliknya.

b) Jangan makan selama dua jam sebelum melakukan tes

c) Memakai pakaian olahraga dan mengenakan sepatu olahraga, untuk mengurangi kemungkinan tergelincir.

d) Jangan melakukan tes apabila sebelumnya telah melakukan latihan yang berat (pada hari yang sama).

(32)

I. Teknik Analisis Data

Data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung hasil tes awal dan akhir keterampilan latihan naik turun bangku dan naik turun tangga menggunakan teknik analisa data uji F.Adapun langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut :

Untuk menguji perbedaan mean terhadap dua kelompok, yang satu memperoleh perlakuan, yang lain tidak. Dengan menggunakan t-test (uji-t), kita memeriksa efektivitas perlakuan. Dengan t-test hanya dapat dilihat perbedaan mean dua kelompok.

Apabila misalnya kita memiliki tiga sampel, yaitu sampel X1, Sampel X2, dan sampel Xo maka pengujian perbedaan mean tidak dapat dilakukan sekaligus, tetapi berpasangan dua-dua secara berpasangan.

a. Pertama, menguji perbedaan mean sampel X1 dengan X2 b. Kedua, menguji perbedaan mean sampel X1 dengan Xc c. Ketiga, menguji perbedaan mean sampel X2 dengan Xc

Untuk dapat membandingkan ketiga mean sekaligus, harus digunakan teknik lain, yaitu F-tes, atau analisi varians, catatan :

a. t-tes diajukan oleh Gossett, diambil huruf paling belakang huruf t. b. F-tes diajukan oleh Fisher, diambil huruf paling depan huruf F.

(33)

Analisis Varians yang digunakan adalah Analisis Varians kalsifikasi tunggal karna tidak terdapat variabel baris hanya terdapat kolom, yang juga disebut anava satu jalan adapun rumus anava tunggal sebagai berikut :

Tabel 1. Rumus Anava Tunggal

Keterangan :

= jumlah subyek dalam kelompok K= banyak kelompok

N =jumlah subyek seluruhnya

Pengujian taraf signifikan perbedaan antara kelompok eksperimen latihan naik turun bangku dan latihan naik turun tangga adalah apabila

(34)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Latihan naik turun bangku memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani.

2. Latihan naik turun tangga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kebugaran jasmani .

3. Latihan naik turun tangga lebih baik dari pada latihan naik turun bangku dan kelompok kontrol.

B. Saran

1. Kepada para Mahasiswa dan Guru Pendidikan Jasmani diharapkan mencoba latihan naik turun tangga untuk meningkatkan kebugaran jasmani siswa di sekolah.

(35)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson,B.,Burke,E.D.,and Pearl Bill.1994.Getting Shape.California:Shelter Pub.Inc

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

________________. 1992. “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan.”.PT. Rineka Cipta Jakarta

________________. 1993. Prosedur Penelitian . Yogyakarta : PT. Rineka Cipta. Bompa, OT. 1994. Theory and Methodology Of Training. Terjemahan. Bandung :

Universitas Padjajaran.

Djoko Pekik I.2006.Bugar dan Sehat dengan Olahraga.Yogyakarta:CV.Andi Offset

Elly Irene. 2006. Perubahan Denyut Nadi pada Mahasiswa Setelah Aktivitas Naik Turun Tangga (Jurnal). Semarang

Fox,E.L.etal.1988.Physyological Basis of Physical Education and Athleties. New York : Sounders College Pub

Getchell. 1979. Physical Fitness A Way Of Life. New York : John Wiley and Sons, Inc.

Gunarso Arif. 2012. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Beberapa Ahli (Artikel). Jakarta

Gunawan Kurnia. 2010. Physical Education.blogspot.

Harjati.2012. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Beberapa Ahli (Artikel). Jakarta

(36)

Haerul Rachmat. 2011. Laporan Fisiologi Test Harvard (Harvard Step Test). Blogspot. Com. Last update 05 Agustus 2011

Haqziq Khairul. 2009.Pendidikan Jasmani,Olahraga dan

Kesehatan.Jakarta:Peraturan Menteri Pendidikan Nasional 49. Kysmayadi. 2010. Latihan Naik Turun Bangku dan Tangga(Jurnal).Jakarta Lutan, Rusli. 2000. Belajar Keterampilan Motorik. Pengantar Teori dan Metode.

Jakarta : Dirjen Dikti. P2LPTK.

Sadoso Sumaosardjuno. 1989. Petunjuk Praktis Kesehatan Olahraga. Jakarta : PT. Pustaka Grafika

SajotoMochamad. 2012. Kumpulan Artikel Berbahasa Indonesia (Artikl). Jakarta Sharkey,BJ.2003.Fitness and Health.Alih Bahasa Kebugaran dan Kesehatan oleh

Eri Desmarini Nasution. Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada Sudjana.2002.Metode Statistika.Bandung:Tarsito

Suhardjana. 2004.Kebugaran Jasmani dalam Buku Pegangan Kuliah Mahasiswa FIK UNY. Yogyakarta: FIK UNY

Suharsono.1994.Metodologi Pelatihan.Yogyakarta : FPOK IKIP Suharto. 1999. Tes Kesegaran Jasmani (TKJI). Jakarta : Depdiknas

Suharto, dkk. 2001. Ketahuilah Tingkat Kebugaran Jasmani Anda. Jakarta : Depdiknas.

Thomas dan Nelson. 1997. Research Metode in Phzsical Activity.

Utari Agustina. 2007. Hubungan Indeks Masa Tubuh Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Pada Anak Usia 12-14 Tahun. Semarang

Winarno,S. 1985. Pengantar Ilmiah Dasar Metode Teknik. Tarsito. Bandung Winkel.2012. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Beberapa Ahli (Artikel).

Jakarta

(37)

Gambar

Tabel 1. Rumus Anava Tunggal

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Untuk menentukan kondisi agar data hujan satelit TRMM dapat digunakan dalam analisa kekeringan, maka nilai RMSE dari hasil perhitungan dengan : tanpa koreksi, koreksi

Mangkana ngaurip samya, awya kumed ing wong miskin, kumed ing pandhita, dinukan dening Ywang Widi, ing akir tanpa prayogi, nemu cilaka tan wurung, mungguh kang

9 Serupa dengan hasil penelitian oleh Jayawardena dkk, penelitian Raghavendra dkk di India pada tahun 2014 yang dilakukan dengan mengukur panjang mahkota klinis gigi

proses TGU, dilakukan dengan mempelajari pengaruh perubahan konsentrasi aditif urea dan HMTA serta temperatur dan waktu reduksi kernel U3O8 yang merupakan faktor yang

Pemerintah mengenakan tariff (pajak) pada produk impor. Pajak itu biasanya dibayar langsung oleh importir, yang kemudian akan membebankan kepada konsumen berupa

Karena bagaimanapun ini berkaitan dengan standard pelayanan yang ada”.(Sumber: Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pelayanan Bapak Sudiantara, S.Sos.. Dari hasil