PADA PUSKESMAS SALAM BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
NURAINI ANSYARI 1.05.07.633
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG
i
Puskesmas Salam Bandung bergerak sebagai salah satu instansi kesehatan di daerah Bandung ini memiliki banyak pasien yang berobat setiap harinya. Tidak dapat dipungkiri, bahwa pelayanan kesehatan pada Puskesmas Salam pun harus di tingkatkan, mulai dari pelayanan pada saat pasien akan melakukan pendaftaran, kemudian selanjutnya dilakukan pemeriksaan sampai memberikan resep serta mengambil obat yang harus digunakan oleh pasien. Masalah yang terdapat di Puskesmas Salam Bandung ini adalah pada sistem pelayanan kesehatan pasiennya, yaitu dimana data-data yang dibutuhkan saat pelayanan pasien berlangsung masih dicatat dan disimpan secara manual yang mengakibatkan sering terjadi kesalahan dalam pencatatan data pasien. Data pasien yang disimpan masih berupa arsip, sehingga terjadi penumpukan data dan keamanan dari datanya kurang terjamin, selain itu pembuatan laporan harian dan laporan-laporan bulan membutuhkan waktu yang lama dan sering tejadinya kesalahan dalam penulisan dan perhitungan jumlah kasus di Puskesmas. Kegunaan dalam penelitian ini adalah untuk membantu proses pelayanan kesehatan terhadap pasien yang membutuhkan data-data di setiap prosesnya, sehingga memberikan pelayanan yang lebih cepat dan efektif serta efisien dan juga dukungan untuk pengolahan data dan menginput data pasien yang baik.
Melihat permasalahan yang ada, maka metode penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem informasi pelayanan pasien ini adalah metode pengumpulan data, metodologi pengembangan sistem, metode pendekatan sistem Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Waterfall. Adapun metode desain yang ada akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (Flow Map), diagram konteks, Data Flow Diagram, dan kamus data. Dan untuk penggambaran perancangan basis datanya akan digambarkan dalam bentuk Normalisasi, Relasi Tabel, dan Entity-Relationship Diagram. Pembuatan sistem informasi pelayanan kesehatan pasien ini menggunakan program Visual Basic 6.0 dan untuk databasenya menggunakan SQL Server 2000.
Dengan adanya Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pasien ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah user dalam melayanai para pasien yang akan berobat seperti pada proses pencarian data-data pasien menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga dapat mendukung perkembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pasien pada Puskesmas Salam Bandung ini.
ii
many patients whose take medicine in everyday. Can not be denied, that health service in Puskesmas Salam must be increased, begin from service when patient do registration, then do medical check-up, until patient give the recipe and take a medicine, which need to be using by patient. The problem that acquired in Puskesmas Salam is in patient health service system, when the datas of patient needed in patient service proceed still noticed and stored manually, that often caused mistakes in patient’s data noticed. Data of patient is stored in archives, so that caused heap of data and the secure of data is less guaranted, and the execution of day’s report and month’s reports are need long time and often caused mistake of writing and counting cases in Health Center. The advantage of this research is to help health service process over patient whose need datas in each process, and give service more faster, effective and efficient and to support the data process and data input of patient.
See existing problems, hence method using to design the Information System of Patient Service during research are data collecting method, system development method, system approach method. Data collecting method conducted by interview and observation. For system development method, researcher using Waterfall method. As far, method of design existing will be visualized in Flow Map, Context Diagram, Data Flow Diagram, and data dictionary. And for the delineation of scheme of its databases will be depicted in the form of Normalizes, Relation of Tables, Entity-Relationship Diagram (ERD). The making of this patient health service information system using Visual Basic 6.0 and for its database using SQL Server 2000.
Because of this design of this Information Systems of Patient Health Service is expect to help dan make it easier to user to serve patient who will take a medicine or medical check-up, like in searching of data patient is more faster and accurate, so it can support the development of Information Systems of Patient Health Service in Salam Health Center.
iii
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pasien Pada Puskesmas Salam Bandung” ini dengan baik.
Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada
Program studi Strata 1 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer di Universitas Komputer Indonesia.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi
ini jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman
yang penulis miliki. Namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan
segala upaya dan kemampuan untuk menyusun suatu laporan yang baik dan
bermanfaat.
Selama pelaksanaan dan penyusunan Skripsi ini penulis banyak menemui
hambatan dan kesulitan. Namun berkat dorongan, bantuan dan bimbingan baik
secara moril ataupun material dari berbagai pihak penulis dapat mengatasinya.
Untuk itu penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya petunjuk
serta kemudahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
2. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas
iv
4. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Informatika Universitas Komputer Indonesia.
5. Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si, M.STAT. selaku dosen wali kelas MI -14
2007 sekaligus Dosen Pembimbing di Universitas Komputer Indonesia
yang selalu membantu kelancaran berbagai permasalahan mengenai
perkuliahan dan yang selalu memberi bimbingan sehinggga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen, Staff pengajar dan Tata Usaha jurusan Manajemen
Informatika Universitas Komputer Indonesia.
7. Kepada yang terhormat dr. Dinyanti Putri Permanasari selaku Kepala UPT
Puskesmas Salam dan Ibu Erlin selaku KA Sub Bag TU yang telah
mengizinkan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian di
Puskesmas Salam.
8. Kepada seluruh Staff yang bertugas di Puskesmas Salam Bandung yang
telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
Selain itu penulis tidak lupa juga untuk ucapkan terimakasih yang
setulus-tulusnya kepada :
1. Seluruh keluargaku, terutama Kedua Orang Tuaku yang sangat kucintai
dan kusayangi yang selalu membantu baik moril, material maupun spirit
v
Kodok, Aris dan teman-teman yang penulis tidak bisa sebutkan satu
persatu, yang belum nyusun skripsi tahun ini, ayo tahun depan nyusul ya!.
3. Kepada teman-teman seperjuangan yang menyusun skripsi pada tahun ini,
Bam, Adul, Desu, Juki, Onta, Udeng, Vches, Hera dan Engkong si senior,
Nda, El, Nyonyah, Widya, Mia, Alhamdulillah akhirnya kita selesai tahun
ini, dan terima kasih atas semua bantuan, semangat, dukungan, dan canda
tawa kalian semua.
Selaku manusia yang tiada luput dari kesalahan dan kekhilafan, penulis
menyadari bahwa baik dalam penulisan, tata bahasa maupun sistematika
penyajiannya masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan adanya koreksi, saran serta tanggapan dari semua pihak yang
sifatnya membangun demi ilmu di masa mendatang.
Akhir kata penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada
penulis dalam penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan rahmat dan hidayah
dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya
serta pembaca pada umumnya. Amin.
Bandung, Juli 2011
1 1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan hal terpenting yang harus di jaga oleh setiap manusia. Tetapi pada zaman sekarang ini banyak manusia yang mengabaikan kesehatan diri mereka karena alasan banyaknya pekerjaan dan aktivitas, sehingga banyak orang yang jatuh sakit. Akibatnya banyak instansi kesehatan, salah satunya yaitu Puskesmas, menerima banyak orang sakit yang melakukakan pengobatan.
Orang yang sakit yang disebut juga sebagai pasien, yang melakukan kunjungan ke instansi kesehatan setempat, seperti Puskesmas, tentunya mengharapkan untuk mendapatkan pelayanan yang baik, karena pelayanan merupakan hal penting dalam memberikan kepuasan pada konsumen. Pelayanan ini akan dihasilkan oleh operasi yang dijalankan oleh instansi kesehatan tersebut. Sedangkan keberhasilan proses operasi pada instansi kesehatan ini ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya faktor pegawai, sistem, teknologi dan perencanaan yang baik.
perawatan medis oleh dokter, maka dokter pula akan membutuhkan data pasien yang sebelumnya seperti umur, karena dibutuhkan untuk memberikan obat nantinya dan juga sebagai bukti pelayanan medis yang akan diperoleh pasien.
Salah satu hal penting lainnya yang terjadi selama pelayanan terhadap pasien berlangsung adalah dimana ketersediaan data-data pasien saat dibutuhkan dan kelengkapan serta keakuratan data pasien tersebut yang mencerminkan praktik dokter yang baik dan wujud dari kedayagunaan dan ketepatgunaan perawatan terhadap pasien. Dan juga, dengan adanya data yang benar dan akurat akan mempengaruhi pelayanan yang akan didapat oleh pasien yang berobat.
Pencatatan dan penyimpanan data yang baik tentunya berpengaruh kepada pelayanan yang akan diberikan kepada pasien. Contohnya saja, pada saat pasien akan melakukan pendaftaran, jika pasien tidak membawa kartu berobat atau mungkin kartu berobat pasien hilang, maka bagian pendaftaran akan melakukan pencarian kartu status pasien yang tentunya akan memakan waktu yang tidak sebentar, sedangkan mungkin saja pasien yang akan melakukan pendaftaran selanjutnya sudah banyak yang mengantri.
dari pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulannya.
Demikian juga disaat para pegawai akan melakukan rekap data harian maupun bulanan (LB I) mengenai pasien yang sakit maupun mengenai penyakit yang banyak diderita, maka harus dilakukan dengan cara melihat kembali buku data pasien satu persatu yang membutuhkan tenaga yang tidak sedikit serta waktu yang cukup lama. Hal ini dinilai sangat tidak efisien dan kurang akurat. Karena seringkali didapatkan banyak data yang hilang dan akhirnya tidak dapat terlacak, dan juga disaat pegawai merekap laporan yang memakan banyak waktu, dapat mengakibatkan kurangnya pelayanan terhadap pasien, dikarenakan kondisi pegawai yang lelah setelah merekap laporan-laporan tersebut.
Komputer memegang peran penting dalam menunjang kelancaran aktivitas pekerjaan didalam suatu informasi, cara mengatur data dengan menggunakan basis data yang selama ini telah mendukung kinerja banyak instansi. Untuk itu, Puskesmas Salam sebagai salah satu sarana kelangsungan proses kegiatan berobat pasien harus dapat memberikan pelayanan terhadap pasien yang terbaik. Karena pada saat ini, semakin banyaknya pasien yang akan melakukan pengobatan, maka pihak Puskesmas harus mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien, yaitu dengan memberikan proses yang cepat dan akurat pada setiap pelayanan yang dilakukan, karena pelayanan yang berkualitas merupakan unsur dari harga diri yang paling dasar dan merupakan sebuah keberhasilan suatu organisasi yang bergerak di bidang penyedia jasa kesehatan seperti Puskesmas Salam.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
Sebagai hasil kajian terhadap latar belakang munculnya permasalahan di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di Puskesmas Salam Bandung ini.Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Pengolahan data yang berlangsung pada pelayanan kesehatan pasien, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan pasien dan penyerahan resep serta pengambilan obat masih belum terkomputerisasi, pencatatan serta penyimpanan data-data pasien masih berupa arsip, sehingga terjadinya penumpukan arsip dan kurangnya keamanan pada data pasien.
2. Media penyimpanan data pasien masih berupa kertas / kartu sehingga hal ini mengakibatkan pencarian data dilakukan dengan cara menelusuri arsip-arsip yang dapat menyita waktu dalam melakukan pelayanan terhadap pasien. 3. Jika pasien akan berobat dan tidak membawa kartu pasien, maka bagian
pendaftaran akan mencari kartu status pasien satu persatu dengan membuka lemari arsip, dan jika tidak ditemukan maka bagian pendaftaran akan memberikan kartu baru, sehinggan menyebabkan satu pasien memiliki beberapa kartu berobat dan nomor status pasien.
Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah dan setelah mengidentifikasinya, maka penulis merumuskan masalah menjadi sebagai berikut:
1. Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem informasi untuk mendukung pelayanan kesehatan pasien sehingga pengolahan data pasien, pencatatan data pasien lebih cepat, penyimpanan data pasien lebih aman, dan tidak terjadi penumpukan arsip data pasien.
2. Bagaimana disaat akan melakukan pencarian terhadap data-data pasien agar lebih efektif dan efesien sehingga tidak menghambat pelayanan terhadap pasien.
3. Bagaimana agar pada saat pasien akan berobat dan tidak membawa kartu pasien maka bagian pendaftaran dapat melakukan pencarian data pasien dengan lebih mudah dan tidak terjadi dimana satu pasien memiliki beberapa kartu berobat dan nomor status pasien.
4. Bagaimana pembuatan laporan-laporan bulanan agar tidak memakan banyak waktu dan tentunya mendapatkan laporan bulanan yang sesuai dengan data-data pada pasien.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Pelayanan Kesehatan Pasien pada Puskesmas Salam Bandung, guna mempermudah dan membantu permasalahan yang terjadi dengan harapan dapat memecahkan masalah teknologi sistem informasi yang timbul pada Puskesmas Salam Bandung.
Sedangkan tujuan penelitian ini antara lain adalah :
1. Untuk membuat suatu sistem informasi pelayanan kesehatan pasien pada Puskesmas Salam yaitu pada setiap proses yang dilalui pasien, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan hingga penebusan resep obat dan pencatatan data pasien serta penyimpanan datanya lebih aman, cepat, tepat dan akurat.
2. Untuk melakukan pencarian terhadap data-data pasien ketika dibutuhkan secara lebih efektif dan efesien sehingga tidak menghambat pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap pasien.
3. Untuk mempermudah dalam pencarian data pasien pada pasien yang akan melakukan pengobatan ketika pasien tidak membawa kartu berobat, sehingga pasien tidak memiliki beberapa kartu berobat dan nomor status pasien.
4. Untuk dapat menghasilkan laporan-laporan bulanan menjadi lebih akurat, efektif dan efisien.
1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Memberikan tambahan wawasan mengenai pengolahan, pencatatan, penyimpanan data-data pasien serta mengetahui mengenai proses pelayanan terhadap pasien yang berlangsung di Puskesmas.
2. Bagi Penulis
a. Menambah wawasan mengenai cara pengolahan data-data pasien pada instansi Puskesmas.
b. Menambah pengetahuan mengenai apa saja yang berlangsung di puskesmas, mulai dari pelayanan terhadap pasien dan pengolahan data-data pasein serta mengetahui masalah-masalah yang terjadi didalamnya. 3. Bagi Perusahaan atau Instansi
a. Memberikan masukan atau pendapat untuk pengolahan, pencatatan, penyimpanan data pasien sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam melakukan pengembangan dengan menggunakan cara-cara yang telah ada sebelumnya.
b. Membantu dalam proses pembuatan laporan-laporan bulanan pada puskesmas.
4. Bagi Pembaca
a. Memberikan gambaran mengenai proses pengolahan, pencatatan, penyimpanan data pasien pada puskesmas serta cara pembuatan laporan akhirnya.
b. Memberikan informasi tentang apa saja yang terdapat pada setiap proses pelayanan terhadap pasien.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Sebagai salah satu syarat kelulusan Strata 1 pada UNIKOM.
2. Mengimplementasikan kemampuan (teknis dan teori) pada data-data yang di peroleh selama Penelitian.
1.5 Batasan Masalah
Mengingat sangat luasnya masalah yang ada terdapat di Puskesmas Salam ini, maka penulis perlu memberikan batasan masalah yang akan dibahas dalam laporan penelitian skripsi ini, diantaranya:
1. Data yang diolah hanya data pokok atau data utama dari pasien yang akan berobat atau yang akan melanjutkan pengobatan selanjutnya pada Puskesmas Salam.
3. Proses pembuatan laporan hanya mencakup Laporan (LB I) Puskesmas Dalam Wilayah, Laporan Bulanan Penyakit (LB I) dan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Puskesmas.
4. Di dalam sistem tidak membahas informasi mengenai data karyawan, data dokter dan data penggajian.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian mengenai perancangan dan pembangunan sistem informasi ini dilakukan di Puskesmas Salam yang bertempat di Jalan Salam No.27 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu selama kurang lebih dua bulan, terhitung dari tanggal 11 April 2011 sampai dengan 25 Juni 2011. Adapun jadwal penelitian selama penyusunan skripsi ini adalah :
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
11 2.1 Landasan Teori
Landasan teori merupakan kerangka acuan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris. Dan untuk melakukan penelitian ini, diperlukan pemahaman-pemahaman terhadap sejumlah teori yang mendukung terhadap aktifitas-aktifitas tersebut melalui tinjauan pustaka. Teori-teori yang didapat dari tinjauan tersebut merupakan kontribusi dari perkuliahan. 2.1.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi
pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau
instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan
dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem
tersebut.
2.1.1.1 Pengertian Sistem
Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.
bahasa Yunani (sust ma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Kata sistem pun mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan.
Menurut Kusniri dan Andri Kinoyo (2007 : 5), secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”.
2. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur, yang lebih menekankan urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (Procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), yang biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi.
Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling berhubungan dengan tujuan tertentu.
2.1.1.2 Elemen Sistem
Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut sebagai sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan dan lingkaran umpan balik (feedback loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan
mereka berhubungan dengan lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh sistem terbuka dan sistem lingkaran tertutup.
2.1.1.3 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu sebagai berikut :
1. Komponen-Komponen (Components)
Setiap sistem baik dari sistem skala besar ataupun kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.
2. Batas Sistem (Bundary)
Daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.
3. Subsistem
Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain unutk mencapai tujuan dengan sasarnnya masing-masing.
4. Lingkungan Luar (Environment)
dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.
5. Penghubung Sistem (System Interface)
Media perantara antara sub sistem yang satu dengan sub sistem yang lain. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.
6. Masukan Sistem (Input)
Bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem. Energi ini dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan proses keluaran.
7. Keluaran Sistem (Output)
Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
8. Pengolahan Sistem (Procces)
Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah masukkan menjadi keluaran/data menjadi informasi.
9. Sasaran Sistem (Object)
Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat juga pada Gambar 2.1 berikut ini:
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
(Sumber : Jogiyanto Hartono.2005.Analisis Dan Desain.ANDI.Yogyakarta) 2.1.1.4 Klasifikasi Sistem
Menurut Abdul Kadir (2003 : 64), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Sudut pandang tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak dan Sistem Tertutup
Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Dan yang dimaksud dengan sistem fisik (physical system) sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akutansi dan sistem transportasi.
2. Sistem Deterministik dan Probabilistik
Tidak ada interaksi dengan lingkungan
sistem yang tak dapat diramal dengan pasti, karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem arisan dan sisten sediaan. Kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan, tetapi nilai yang tepat untuk sesaat tidak dapat di tentukan dengan pasti.
3. Sistem Tertutup dan Terbuka
Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Misalnya, reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.
(a) Sistem tertutup
(b) Sistem relatif tertutup
Gambar 2.2 Sistem tertutup dan relatif tertutup
(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) Sedangkan yang dimaksud dengan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem ini memiliki ciri-ciri menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan.
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia
Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia), misalnya sistem tata surya. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem buatan manusia (human made system) ialah sistem yang dirancang atau dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer dan sistem kendaraan bermotor.
5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks
Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak manusia).
2.1.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi sangatlah berharga karena informasi dapat menunjukkan sumber daya lainnya seperti segala sesuatu yang dapat kita lihat dan kita raba.
2.1.2.1 Pengertian Informasi
Pengertian informasi menurut Kusniri dan Andri Koniyo (2007 : 7) adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi, dan informasi yang dihasilkan tersebut telah memiliki nilai.
Gambar 2.3 Transformasi data menjadi informasi
(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) Sedangkan pengertian informasi menurut Jogiyanto (2001 : 8) adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2.1.2.2Nilai Informasi
Menurut Tata Sutabri (2003 : 25), nilai dari informasi ditentukan dari 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Sedangkan, nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :
1. Mudah diperoleh
Sifat ini menunjukkan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi. Kecepatannya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit untuk mengukurnya.
2. Luas dan lengkap
Sifat ini menunjukkan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit untuk mengukurnya.
Data Proses Informasi
3. Ketelitian
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4. Kecocokan
Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi sedangkan semua keluaran yang lainnya tidak berguna sifat ini sulit mengukurnya.
5. Ketepatan waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang jelas pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan pengolahan dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditingkatkan dengan menanggapi permintaan pelanggan mengenai ketersediaan barang inventaris.
6. Kejelasan
Sifat ini menunjukkan tingkat kejelasan informasi, informasi hendaknya terbebas dari istilah yang tidak jelas.
7. Keluwesan
digunakan untuk lebih dari satu keputusan. Sifat ini sulit mengukurnya, akan tetapi dalam beberap hal dapat diukur dengan suatu nilai tertentu. 8. Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukkan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.
9. Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya untuk mengubah informasi tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya. 10.Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal, meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik dan lainnya juga sering dianggap sebagai informasi, namun hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembahasan.
2.1.2.3 Kualitas Informasi
Menurut Kusniri dan Andri Kinoyo (2007 : 5) informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu:
1. Akurat (Accurate)
Informasi harus bebeas dari kesalahan, tidah bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat pada waktunya (Timeliness)
Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.
3. Relevan (Relevance)
Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.
2.1.2.4 Siklus Informasi
Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui dengan suatu metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu informasi.
Gambar 2.4 Siklus Informasi
(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) 2.1.3 Konsep Sistem Informasi
Dalam pengembangan sistem informasi orang banyak terjebak dalam situasi dimana mereka mengumpulkan data terlebih dahulu tanpa tahu informasi apa yang diperlukan. Dalam menghasilkan informasi kita terlebih dahulu harus tahu informasi apa yang diperlukan selanjutnya kita harus tahu bagaimana mengolah suatu data menjadi informasi.
2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Menurut yang penulis dapat melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi Sistem Informasi adalah aplikasi
komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.
Sedangkan menurut Kusniri dan Andri Koniyo (2007 : 8) sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.1.3.2Komponen Sistem Informasi
Abdul Kadir (2003 : 70), dalam buku Pengenalan Sistem Informasi mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
1. Perangkat keras (hardware): Mencakup peranti-peranti fisik, seperti komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software): Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.
3. Prosedur: Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang: Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.
2.1.4 Konsep Data
Suatu informasi yang selalu kita dapat pasti berasal dari adanya sebuah data yang ditemukan saat kejadian dilapangan. Karena informasi yang kita dapat bermacam-macam, mulai dari yang biasa saja hingga luar biasa, itu semua dipengaruhi dari asal datayang kita dapat.
2.1.4.1 Pengertian Data
Menurut Abdul Kadir (2003:29), data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.
Himpunan data akan memiliki sifat yang unik, antara lain sebagai berikut: a. Saling berkaitan (Interrelated); data-data tersebut akan saling
berkaitan/terintegrasi dan tersimpan secara terorganisir didalam suatu media penyimpanan.
b. Kebersamaan (Shared); data yang terintegrasi tersebut dapat diakses oleh berbagai macam pengguna/orang tetapi hanya satu yang dapat merubahnya yaitu Database Administrator (DBA).
Sifat kebersamaan (Shared) dalam himpunan data tersebut akan membutuhkan perubahan berupa cara berpikir pengguna yang terbiasa dengan pola pemilikan data sendiri, dan cara penanganan dan manajemen data dalam organisasi.
Data bersama memiliki tiga tipe yaitu : 1. Data bersama diantara unit fungsional.
2. Data bersama pada berbagai tingkatan pengguna. 3. Data bersama yang tersebar secara geografis.
c. Terkendali (Controlled); data yang terintegrasi tersebut hanya dapat diubah oleh seorang Database Administrator (DBA).
2.1.5 Basis Data
Menurut Abdul Kadir (2003:254) yang dimaksud dengan basis data (database) adalah suatu pengorganisasian, sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasisberkas.
2.1.6 Konsep Arsitektur Jaringan
Untuk mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dimana semua komputer tersebut saling berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer.
2.1.6.1 Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.
Gambar 2.5 Jaringan memungkinkan berbagi data
(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) Pada gambar 2.5, data / program pada hard disk yang terdapat pada komputer A dapat diakses dari komputer B, C dan D. CD-ROM drive pada komputer B dapat digunakanoleh komputer C dan D, Printer pada komputer C dapat dipakai untuk mencetak dari komputer B dan D.
Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari beragam sumber telekomunikasi. Suatu jaringan terdiri dari link dan node. Istilah node digunakan untuk merepresentasikan sentral, junction atau keduanya. Istilah link digunakan untuk merepresentasikan kabel, peralatan terminasi, dan sebagainya. Sedangkan trafik adalah informasi yang terdapat di dalam jaringan, yang mengalir melalui node dan link.
CD-ROM drive
Printer Modem
Hard Disk
A
B
C
2.1.6.2Jenis Jaringan Komputer
Abdul Kadir (2003:347) membedakan jaringan komputer komputer berdasarkan cakupan geografisnya. Ditinjau dari rentang geografis yang dicakup oleh suatu jaringan, jaringan biasa dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
a. Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel disebut sebagai wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
c. Wide Area Network (WAN)
Jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antar benua disebut sebagai WAN. Misalnya, jaringan yang menghubungkan ATM (Anjungan Tunai Mandiri), Internet.
2.1.6.3Topologi Jaringan Komputer
Pada bukunya, Abdul Kadir (2003:352) menjelaskan bahwa topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Topologi Bus
Bus
Gambar 2.6 Topologi Bus
(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) b. Topologi Cincin (Ring)
Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan diewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya.
Gambar 2.7 Topologi Cincin
(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi. ANDI.Yogyakarta) Kelemahan topologi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada satu saja simpul yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan terputus. Pada topologi bus, kegagalan pada simpul
(bukan pada bus) tidak mempengaruhi simpul yang lain. Topologi ini biasa digunakan pada LAN.
c. Topologi Bintang (Star)
Pada topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol. Semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa hub atau switch. Topologi ini bisa digunakan untuk LAN, MAN, ataupun WAN.
Gambar 2.8 Topologi Bintang
(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi. ANDI.Yogyakarta) 2.1.6.4Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:
1. Sharing Resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi, daerah maupun pengaruh
dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya sangat jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan. Jadi dengan adanya sharing resources ini dapat menekan biaya pembelian peripheral atau software karena adanya peningkatan sumber daya tersebut.
2. Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya. Dengan menggunakan jaringan komputer, dua orang atau lebih yang jaraknya sangat jauh akan lebih mudah bekerja sama.
3. Integrasi data
Pembanguna jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan pemeliharaan
serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada hard disk yang ada di komputer pusat.
5. Keamanan Jaringan
Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap hard disk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini
Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langung diketahui oleh setiap pemakai.
7. Mengurangi ketergantungan pada satu penjual
2.1.6.5Client Server
Menurut Abdul Kadir (2003:81), Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik, sebuah server dapat berupa komputer (mainframe, mini computer, workstation, ataupun PC) atau piranti yang lain (misalnya printer).
Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta client bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.
Keuntungan arsitektur client server menurut Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul “Pengenalan Sistem Informasi” adalah sebagai berikut :
Tabel 2.1 Keuntungan arsitektur Client Server
Fitur Keuntungan
Jaringan mesin-mesin yang kecil tetapi berdaya guna.
Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap berjalan. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja
secara lokal. Beberapa workstation sangat handal
seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90% lebih rendah.
Dengan memberikan kekuatan yang lebih untuk biaya yang kecil, system
menawarkan keluwesan untuk melakukan pembelian pada hal-hal lain
atau untuk meningkatkan keuntungan. Sistem terbuka. Anda bisa memilih perangkat keras,
Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas.
Sangatlah mudah untuk memperbaharui sistem Anda saat kebutuhan Anda
berubah. Lingkungan operasi klien yang bersifat
individual.
Anda dapat mencampur dan mencocokkan platform komputer yang
sesuai dengan kebutuhan masing- masing departemen dan pemakai.
Sedangkan kekurangan dari Client Server ini ialah: 1. Harga yang kurang terjangkau (mahal).
2. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.
3. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).
4. Ketergantungan.
5. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.
2.1.7 Perangkat Lunak Pendukung
Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam hal mengembangkan sistem, dibawah ini akan dijelaskan beberapa perangkat lunak yang penulis gunakan.
2.1.7.1Visual Basic 6.0
Bahasa pemograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa pemograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan era 1950-an.
Visual basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemograman komputer yang mendukung peomgraman berorientasi objek (Object Oriented Programming, OOP).
Gambar 2.9 Halaman muka Visual Basic 6.0
Gambar 2.10 Interface Visual Basic 6.0
Beberapa item yang biasa digunakan pada program yang berbasis windows adalah sebagai berikut :
1. Menu Bar
Menu bar berisi perintah-perintah umum yang digunakan untuk mengoperasikan Visual Basic. Menu Bar terabagi dalam :
a) File digunakan untuk mengelola file-file project. b) Edit digunakan untuk perintah-perintah pengeditan.
c) View digunakan untuk menampilkan beberapa jendela utama dari IDE.
d) Project digunakan untuk mengelola isi project.
e) Format digunakan untuk mengatur peralatan dan ukuran dari control dalam form atau tipe desain lain.
f) Debug digunakan untuk mencoba menjalankan aplikasi dalam IDE. g) Query digunakan pada saat membuat SQL Query dengan
menggunakan Microsoft Query Builder.
h) Diagram digunakan untuk membuat dan mengedit database diagram.
i) Tools digunakan untuk beberapa perintah tambahan seperti
prosedur.
j) Add-In digunakan sebagai koleksi beberapa perintah yang
berhubungan dengan external moduls yang berintergrasi dalam IDE.
l) Help digunakan untuk mencari topik-topik untuk mengelola jendela dalam IDE.
2. Main Toolbar
Toolbar digunakan untuk melakuakn tugas-tugas tertentu dengan
cepat.
3. Toolbox
Dalam jendela toolbox terdapat beberapa objek yang dapat digunakan dalam form atau dalam objek desainer lain.
4. Jendela Kode
Jendela kode digunakan untuk membuat perintah dalam form atau objek lain dalam aplikasi.
5. Jendela Project
Jendela project digunakan untuk menampilkan semua objek yang dikelompokan menurut tipe atau menyusunnya berdasarkan huruf pertamanya saja.
6. Jendela Property
Menampilkan semua property dari objek yang sedang dipilih dan beberapa tipe dari property tersebut memungkinkan untuk dimodifikasi.
7. Jendela Form Layout
2.1.7.2Microsoft SQL Server 2000 Database
Dijelaskan oleh Kusrini, M.Kom dan Andri Koniyo (2007:145) di dalam bukunya yang berjudul “Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server”, Microsoft SQL Server adalah perangkat lunak Relational Database Managemenet System (RDBMS) yang di desain untuk melakukan proses menipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server merupakan produk andalan Microsoft unutk database server.
Sedangkan menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_SQL, Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft, yang bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI / ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan didunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQLServer pada basis data besar.
Gambar 2.11 Microsoft SQL Server 2000
Sebagai software RDBMS, SQL Server memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan dibawah ini:
1. Database Default
a. Master, fasilitas untuk gabungan dari tabel-tabel sistem yang mecatat instalasi server secara keseluruhan dimana seluruh database dibuat secara konsekuen.
b. Model, template untuk setiap proses pembuatan database. c. Pups, database contoh.
d. Nortwind, database contoh.
e. Msdb, database yang berisi penjadwalan dan pesan.
f. Tempdb, database yang digunakan untuk menyimpan tabel temporer yang dibuat oleh SQL Server.
2. Layanan Microsoft SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut:
a. Web Assistent Wizard, membentuk file html dari hasil query unutk dipublikasikan ke internet.
b. SQL Server Profiler, memonitor dan merekam seluruh aktivitas database.
c. SQL Server Manager, mengatur seluruh objek SQL Server, SQL Server Agent dan MS DTC.
d. SQL Server Interprise Manager, alat bantu administratif.
3. Objek dalam SQL Server 2000
a. Database, berisi berbagai objek yang digunakan unutk mewakili, menyimpan data, dan mengakses data.
b. Tabel, berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.
c. Data Diagram, secara grafi smenampilkan database sehingaa bisa mamanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL. d. Indeks, merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan
kecepatan akses baris tabel.
e. View, menyediakan cara unutk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.
f. Stored Procedure, merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan.
g. Fungsi, kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai, baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).
h. Trigger, sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven bila operasi tertentu dilakukan pada tabel.
4. Tipe Data
Tabel 2.2 Tipe data pada SQL Server 2000
Tipe Data Isi Ukuran
Bigint Bilangan bulat dari 2 ^63
s.d
Binary Data biner dengan panjang tetap,maksimal 800 byte
Jumlah byte yang ditetapkan + 4
Bit Integer Nilai 0 dan 1
Char Data karakter dengan panjang
tetap, maksimal 8000 karakter 1 byte per karakter
Datetime 1 Januari 1753 s.d 31
Desember 9999 8 byte
Image Data biner dengan pajang tidak tetap
Int Bilangan bulat -2^31 s.d 2^31-1 4 byte Money Nilai -2^63 s.d 2^63-1 8 byte
Nchar Data unicode panjang tetap, max 4000 karakter
N kali 2 byt, dengan n jumlah karakter
Ntext Data unicode panjang tidak tetap, max 230-1
2 kali jumlah karakter yang ditetapkan Numeric Sama dengan tipe desimal
Nvarchar Data unicode panjang tidak tetap, max 4000 karakter
N kali 2 byt, dengan n jumlah karakter
Real -3.40E+38 s.d 3.40E+38 4 byte
Smalldatetime 1 Januari 1900 s.d 6 Juni 2079 4 byte Smallint Bilangan bulat 2^15 s.d 2^15-1 2 byte
Smallmoney -214.748.3648 s.d
+214.748.3648 4 byte
Tinyint Bilangan bulat 0 s.d 255 1 byte
Text Data non-unicode panjang
max max 2^31-1 +4
Varchar Data karakter non-unicode panjang tidak tetap, max 8000
1 byte per karakter sejumlah isi data
(Sumber: Sumber : Kusrini M.Kom, Andri Koniyo.2007.Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi. ANDI.Yogyakarta)
2.1.7.3Active Report
Active reports merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terdapat didalam program Microsoft Visual Basic 6.0. Hasil cetak dengan menggunakan Active Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Active Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.
2.2 Definisi Masalah
Dalam pembahasan ini, penulis akan menguraikan tentang isi dari suatu masalah mengenai sistem yang akan dibuat oleh penulis. Yang nantinya deifnisi dari masalah ini akan menjadi dasar dari sebuah proses perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan pasien. Dimana seluruh poin dari definisi masalah ini merupakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan untuk memperbaiki dari pada sistem yang sudah ada.
2.2.1 Konsep Puskesmas
2.2.1.1 Pengertian Puskesmas
Sesuai dengan Kebijakan Dasar Puskesmas Depkes RI, 2004:5 yang dimaksud dengan puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.
Sedangkan menurut [San09] Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa kita sebut dengan Puskesmas adalah suatu organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dengan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang biayanya dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.
2.2.2 Konsep Pelayanan
2.2.2.1 Pengertian Pelayanan
Menurut Hodges dalam Sutarto (2002:123) secara etimologis, kata pelayanan
berasal dari kata melayani, yang berarti orang yang pekerjaannya melayani
kepentingan dan kemauan orang lain. Lebih jauh dikemukakan oleh Daviddow dan
Uttal dalam Lukman (2001:5) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang
mempertinggi kepuasan pelanggan (whatever enhances customer satisfaction).
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan
menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Indonesia dijelaskan
membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Kep. MenPan
No.81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk pelayanan yang
diberikan oleh pemerintah pusat atau daerah, BUMN atau BUMD, dalam rangka
pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Service atau pelayanan berasal dari orang-orang bukan dari perusahaan.
Tanpa memberi nilai pada diri sendiri, tidak akan mempunyai arti apa-apa. Demikian
halnya pada organisasi atau perusahaan yang secara esensial merupakan kumpulan
orang-orang. Oleh karena itu, harga diri yang tinggi adalah unsur yang paling
mendasar bagi keberhasilan organisasi yang menyediakan jasa pelayanan yang
berkualitas.
Beberapa unsur yang terkandung dalam pengertian pelayanan yaitu:
a. Pelayanan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu badan lembaga atau aparat pemerintah maupun swasta.
b. Objek yang dilayani adalah masyarakat (publik) berdasarkan kebutuhannya. c. Bentuk pelayanan yang diberikan berupa barang atau jasa.
d. Ada aturan atau sistem dan tata cara yang jelas dalam pelaksanaannya. ( http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf/15 Juli 2010)
2.2.2.2 Kualitas Pelayanan
Ini berarti bahwa pelayanan harus sesuai dengan harapan pelanggan yang meliputi ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesehatan, sikap simpatik dan dengan akurasi yang tinggi. Responsivness (ketanggapan) adalah kemampuan perusahaan dalam membantu dan memberikan pelayanan secara cepat (responsive) dan tepat pada pelanggan, serta penyampaian informasi yang jelas. Assurance (kepercayaan) adalah pengetahuan, kesopanan dan kemampuan karyawan perusahaan dalam menumbuhkan rasa percaya pada diri pelanggan terhadap perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen adalah komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopan santun (courtesy). Emphaty (empati adalah perhatian yang tulus dan bersifat individual kepada pelanggan dengan upaya untuk memahami keinginan konsumen).
Pengertian kualitas pelayanan bersifat multidimensional, yaitu kualitas menurut pemakai pelayanan kesehatan dan menurut penyedia jasa layanan kesehatan:
a. Dari segi pemakai jasa pelayanan, kualitas pelayanan terutama berhubungan dengan ketanggapan dan kemampuan petugas rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasar dan komunikasi pasien termasuk di dalamnya sifat ramah dan kesungguhan.
Kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan suatu fenomena unik, sebab dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi perbedaan dipakai suatu pedoman yaitu hakikat dasar dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan, yaitu memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan setiap pasien.
Sebagai pihak yang ingin memperoleh pelayanan yang baik dan memuaskan, maka perwujutan pelayanan yang diidamkan ialah:
a. Adanya kemudahan dalam pengurusan dengan pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang kadangkala dibuat-buat.
b. Memperoleh palayanan secara wajar.
c. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan tidak pilih kasih.
d. Pelayanan yang jujur dan terus terang (Moenir, 2006).
2.2.3 Konsep Pasien
2.2.3.1 Pengertian Pasien
yang artinya "menderita". Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.
2.2.3.2 Karakteristik Pasien
Karakteristik adalah ciri khusus yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Ciri khusus ini dapat berupa fisik seperti pekerjaan, pemilikan dan pendapatan, maupun non fisik seperti pengalaman dan kebutuhan yang dapat beraneka ragam.
Abramson menyatakan bahwa jenis kelamin, umur, paritas, etnis, agama, status perkawinan, status sosial meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kepadatan rumah, tempat tinggal yang meliputi desa-kota dan morbiditas merupakan variabel-variabel universal yang harus diperhitungkan untuk diikutsertakan dalam suatu penelitian meskipun tidak secara otomatis digunakan sebagai variabel penelitian. Jumlah variabel sebanyak yang diperlukan dan sesedikit mungkin.
Sedang Bennet menyatakan bahwa umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah keluarga, pendidikan, pekerjaan serta pendapatan berkaitan dengan kebutuhan pencarian pelayanan kesehatan. Kebutuhan terkait dengan hal yang nyata seperti penggunaan fasilitas, persepsi pasien terhadap kualitas pelayananan dan hubungan antara pasien dan petugas pelayanan kesehatan.
jumlahnya pada pendidikan rendah dan pekerjaan yang tidak memadai. Hampir semua penyakit teridentifikasi diantara populasi dengan tingkat pendidikan rendah, dan bila dibandingkan dengan pendidikan tinggi perbedaan itu tampak nyata. Pendidikan dan sosioekonomi menentukan tingkat kesehatan seseorang. Pendidikan dapat memperbaiki perilaku kesehatan serta membantu mencegah penyakit. Uang dapat digunakan untuk membeli pelayanan kesehatan dan perbaikan lingkungan. Pendidikan, kekayaan dan status sosial berhubungan dengan kesakitan dan kematian khususnya pada mayoritas warga pedesaaan yang miskin.
50
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam menentukan objek penelitian, penulis malakukan penelitian pada
Puskesmas Salam yang terletak di Jalan Salam No.27 Bandung.
Dimana Puskesmas ini belum memiliki sistem informasi yang baik dalam
proses pelayanan kesehatan pasien karena proses mengelola, mencatat dan
menyimpan data pelayanan pasien masih manual. Maka penulis akan melakukan
penelitian pada instansi kesehatan ini untuk membangun sebuah sistem informasi
pelayanan kesehatan pasien sebagai sarana tempat melayani kegiatan pengobatan
terhadap pasien dan sebagai tempat untuk menyimpan data-data kunjungan
berobat pasien.
3.1.1 Sejarah Singkat Instansi
Puskesmas Salam Bandung ini telah berdiri sejak tahun 1960-an yang
didirikan oleh Dinas Kesehatan kota Bandung yang pada tujuannya untuk
melayani pengobatan untuk dua daerah kelurahan, yaitu kelurahan Cihapit dan
Citarum.
3.1.2 Visi dan Misi Puskesmas
a. Visi Puskesmas Salam
Visi dari Puskesmas Salam ini ialah:
“Menjadi Puskesmas terdepan dalam memberikan pelayanan prima dan
b. Misi Puskesmas Salam
1. Terselenggaranya program kesehatan dan pelayanan kesehatan yang
bermutu, berkualitas, profesional bagi individu, keluarga dan
masyarakat serta lingkungannya secara efektif dan responsif.
2. Terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan masyarakat
wilayah kerja.
3. Tersedianya sumber daya manusia yang ramah, profesional,
bertanggung jawab, dan siap menuju pelayanan prima.
4. Pemberdayaan lintas sektor, LSM dan semua umur yang ada di
masyarakat dalam bidang kesehatan guna menciptakan masyarakat
yang mandiri di bidang kesehatan.
3.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Salam
Setiap Perusahaan tentunya dalam menjalankan tugasnya selalu berusaha
menciptakan suatu tata kerja yang baik, teratur dan rapi sebagai alat untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan digariskan oleh perusahaan itu sendiri.
Begitu juga pada Puskesmas Salam ini. Tata kerja yang baik, teratur dan
rapi diharapkan dapat terwujud dan terlaksana apabila ada struktur organisasi
yang baik pula, yaitu struktur organisasi yang sesuai dengan yang telaj ditetapkan
yang dapat bekerja secara efisien serta memungkinkan adanya pemisahan tugas,
tanggung jawab dan wewenang yang jelas pada setiap bagian yang ada didalam
Puskesmas itu sendiri. Berikut ini adalah struktur organisasi pada Puskesmas
3.1.4 Deskripsi Tugas
Setiap Puskesmas dalam menjalankan tugas dan kegiatannya selalu
mempunyai job description yang baik yang dibuat telah dibuat oleh kepala
Puskesmas itu sendiri maupun ada yang telah ditentukan oleh pemerintah
mengenai deskripsi tugas pada setiap bagian yang bertugas.
Adapun uraian tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang pokok pada
Puskesmas Salam Bandung adalah sebagai berikut:
1. Kepala UPT
Memiliki tugas yaitu secara tidak langsung mengawasi kegiatan
yang tejadi di Puskesmas agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
baik oleh pemerintah (Dinas Kesehatan) maupun dari hasil rapat
Puskesmas itu sendiri. Serta Kepala UPT juga bertugas untuk menyusun
rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh Puskesmas.
2. KA Sub Bag TU
Memiliki tugas untuk melaksanakan seluruh fungsi manajemen
puskesmas bersama-sama dengan bagian pelaksana Puskesmas sekaligus
memiliki fungsi sebagai Manajer.
3. Pelaksana TU
Memiliki tugas sebagai berikut:
1. Melayani setiap pesanan yang datang dari kasir.
2. Melakukan penelitian dan percobaan kue-kue baru perminggunya
sehingga menghasilakn sekurang-kurangnya 1(satu) buah produk baru
4. Pelaksana Farmasi
Memiliki tugas sebagai berikut:
1. Menerima resep yang harus di tebus oleh pasien.
2. Mendata jumlah obat yang keluar setiap hari dan setiap bulannya.
3. Memberikan laporan bulanan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat
(LPLPO) kepada Kepala UPT puskesmas dan kepada Kepala Farmasi
Dinas Kesehatan daerah Bandung.
5. Dokter Gigi
Memiliki tugas melayani dan memeriksa pasien yang akan berobat
yang memiliki masalah dengan gigi dan mulut, dan dokter gigi dapat
merujuk pasien
6. Pelaksana Kesehatan Lingkungan (KesLing)
Memiliki tugas dalam melaksanakan acara bulanan yaitu
puskesmas keliling ke setiap daerah sesuai dengan kelurahan yang telah di
tentukan.
7. Pelaksana Vaksin
Memiliki tugas dalam melaksanakan vaksin pada setiap harinya di
Puskesmas maupun setiap bulannya pada pelaksanaan Puskesmas Keliling
8. Koordinator Balai Pengobatan (BP)
Memiliki tugas sebagai pengatur dan pengontrol keadaan di
Puskesmas dam balai pengobatan sekitar daerah tugas Puskesmas Salam.
9. Perawat Gigi
10.Pelaksana Keperawatan
Memiliki tugas pokok yaitu membantu dokter dalam hal
pemeriksaan dan memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan
kesehatan kepada setiap pasien yang berobat, serta melaksanakan segala
aktivitas yang berhubungan dengan pemulihan pasien, seperti apabila
pasien terluka maka perawatlah yang menggantikan perban, obat dan
lainnya yang sesuai dengan instruksi dokter.
11.Pelaksana Kebidanan
Memiliki tugas sebagai pelaksana penyelenggara program
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan (RPK), dan juga melaksanakan kegiatan Posyandu sesuai dengan
perencanaan yang telah dilakukan.
12.Pelaksana Gizi
Memiliki tugas yaitu memberikan penyuluhan kepada masyarakat
setempat mengenai pentingnya gizi bagi balita, anak-anak dan dewasa.
13.Dokter Pelaksana
Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan Presiden dan
keluarganya serta Wakil Presiden dan keluarganya melalui pemberian
pelayanan kesehatan secara paripurna secara terus menerus selama 24 (dua
puluh empat) jam sehari
14.Operator Komputer
Sesuai dengan namanya, operator komputer bertugas sebagai orang
berhubungan dengan komputer, seperti pengetikan laporan, pengawasan
penggunaan komputer dan hal lainnya.
3.1.5 Fungsi Puskesmas
1. Fungsi Prekuentif : Unit pelayanan tingkat dasar di wilayah kerja
kecamatan yang berwawasan kesehatan.
2. Fungsi Kuratif: Unit strata 1 yang berwawasan kesehatan membawahi
satu Puskesmas jejaring atau Puskesmas pembantu.
3. Fungsi Promotif : Melaksanakan pemberdayaan masyarakat di wilayah
kerja di bidang kesehatan.
3.2 Metode Penelitian
Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau
suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan
berkonteks, yang terpaut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas,
metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan
seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.
Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau
prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu
pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang
dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).
Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar
penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah