• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pasien Pada Puskesmas Salam Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pasien Pada Puskesmas Salam Bandung"

Copied!
200
0
0

Teks penuh

(1)

PADA PUSKESMAS SALAM BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

NURAINI ANSYARI 1.05.07.633

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

i

Puskesmas Salam Bandung bergerak sebagai salah satu instansi kesehatan di daerah Bandung ini memiliki banyak pasien yang berobat setiap harinya. Tidak dapat dipungkiri, bahwa pelayanan kesehatan pada Puskesmas Salam pun harus di tingkatkan, mulai dari pelayanan pada saat pasien akan melakukan pendaftaran, kemudian selanjutnya dilakukan pemeriksaan sampai memberikan resep serta mengambil obat yang harus digunakan oleh pasien. Masalah yang terdapat di Puskesmas Salam Bandung ini adalah pada sistem pelayanan kesehatan pasiennya, yaitu dimana data-data yang dibutuhkan saat pelayanan pasien berlangsung masih dicatat dan disimpan secara manual yang mengakibatkan sering terjadi kesalahan dalam pencatatan data pasien. Data pasien yang disimpan masih berupa arsip, sehingga terjadi penumpukan data dan keamanan dari datanya kurang terjamin, selain itu pembuatan laporan harian dan laporan-laporan bulan membutuhkan waktu yang lama dan sering tejadinya kesalahan dalam penulisan dan perhitungan jumlah kasus di Puskesmas. Kegunaan dalam penelitian ini adalah untuk membantu proses pelayanan kesehatan terhadap pasien yang membutuhkan data-data di setiap prosesnya, sehingga memberikan pelayanan yang lebih cepat dan efektif serta efisien dan juga dukungan untuk pengolahan data dan menginput data pasien yang baik.

Melihat permasalahan yang ada, maka metode penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem informasi pelayanan pasien ini adalah metode pengumpulan data, metodologi pengembangan sistem, metode pendekatan sistem Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Waterfall. Adapun metode desain yang ada akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (Flow Map), diagram konteks, Data Flow Diagram, dan kamus data. Dan untuk penggambaran perancangan basis datanya akan digambarkan dalam bentuk Normalisasi, Relasi Tabel, dan Entity-Relationship Diagram. Pembuatan sistem informasi pelayanan kesehatan pasien ini menggunakan program Visual Basic 6.0 dan untuk databasenya menggunakan SQL Server 2000.

Dengan adanya Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pasien ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah user dalam melayanai para pasien yang akan berobat seperti pada proses pencarian data-data pasien menjadi lebih cepat dan akurat, sehingga dapat mendukung perkembangan Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pasien pada Puskesmas Salam Bandung ini.

(3)

ii

many patients whose take medicine in everyday. Can not be denied, that health service in Puskesmas Salam must be increased, begin from service when patient do registration, then do medical check-up, until patient give the recipe and take a medicine, which need to be using by patient. The problem that acquired in Puskesmas Salam is in patient health service system, when the datas of patient needed in patient service proceed still noticed and stored manually, that often caused mistakes in patient’s data noticed. Data of patient is stored in archives, so that caused heap of data and the secure of data is less guaranted, and the execution of day’s report and month’s reports are need long time and often caused mistake of writing and counting cases in Health Center. The advantage of this research is to help health service process over patient whose need datas in each process, and give service more faster, effective and efficient and to support the data process and data input of patient.

See existing problems, hence method using to design the Information System of Patient Service during research are data collecting method, system development method, system approach method. Data collecting method conducted by interview and observation. For system development method, researcher using Waterfall method. As far, method of design existing will be visualized in Flow Map, Context Diagram, Data Flow Diagram, and data dictionary. And for the delineation of scheme of its databases will be depicted in the form of Normalizes, Relation of Tables, Entity-Relationship Diagram (ERD). The making of this patient health service information system using Visual Basic 6.0 and for its database using SQL Server 2000.

Because of this design of this Information Systems of Patient Health Service is expect to help dan make it easier to user to serve patient who will take a medicine or medical check-up, like in searching of data patient is more faster and accurate, so it can support the development of Information Systems of Patient Health Service in Salam Health Center.

(4)

iii

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Pasien Pada Puskesmas Salam Bandung” ini dengan baik.

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada

Program studi Strata 1 Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi

ini jauh dari sempurna, dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengalaman

yang penulis miliki. Namun penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan

segala upaya dan kemampuan untuk menyusun suatu laporan yang baik dan

bermanfaat.

Selama pelaksanaan dan penyusunan Skripsi ini penulis banyak menemui

hambatan dan kesulitan. Namun berkat dorongan, bantuan dan bimbingan baik

secara moril ataupun material dari berbagai pihak penulis dapat mengatasinya.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan ucapan terima kasih kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya petunjuk

serta kemudahan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas

(5)

iv

4. Bapak Dadang Munandar, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen

Informatika Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu R. Fenny Syafariani, S.Si, M.STAT. selaku dosen wali kelas MI -14

2007 sekaligus Dosen Pembimbing di Universitas Komputer Indonesia

yang selalu membantu kelancaran berbagai permasalahan mengenai

perkuliahan dan yang selalu memberi bimbingan sehinggga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen, Staff pengajar dan Tata Usaha jurusan Manajemen

Informatika Universitas Komputer Indonesia.

7. Kepada yang terhormat dr. Dinyanti Putri Permanasari selaku Kepala UPT

Puskesmas Salam dan Ibu Erlin selaku KA Sub Bag TU yang telah

mengizinkan dan membantu penulis dalam melakukan penelitian di

Puskesmas Salam.

8. Kepada seluruh Staff yang bertugas di Puskesmas Salam Bandung yang

telah banyak membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

Selain itu penulis tidak lupa juga untuk ucapkan terimakasih yang

setulus-tulusnya kepada :

1. Seluruh keluargaku, terutama Kedua Orang Tuaku yang sangat kucintai

dan kusayangi yang selalu membantu baik moril, material maupun spirit

(6)

v

Kodok, Aris dan teman-teman yang penulis tidak bisa sebutkan satu

persatu, yang belum nyusun skripsi tahun ini, ayo tahun depan nyusul ya!.

3. Kepada teman-teman seperjuangan yang menyusun skripsi pada tahun ini,

Bam, Adul, Desu, Juki, Onta, Udeng, Vches, Hera dan Engkong si senior,

Nda, El, Nyonyah, Widya, Mia, Alhamdulillah akhirnya kita selesai tahun

ini, dan terima kasih atas semua bantuan, semangat, dukungan, dan canda

tawa kalian semua.

Selaku manusia yang tiada luput dari kesalahan dan kekhilafan, penulis

menyadari bahwa baik dalam penulisan, tata bahasa maupun sistematika

penyajiannya masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis

mengharapkan adanya koreksi, saran serta tanggapan dari semua pihak yang

sifatnya membangun demi ilmu di masa mendatang.

Akhir kata penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada

penulis dalam penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan rahmat dan hidayah

dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya

serta pembaca pada umumnya. Amin.

Bandung, Juli 2011

(7)

1 1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan hal terpenting yang harus di jaga oleh setiap manusia. Tetapi pada zaman sekarang ini banyak manusia yang mengabaikan kesehatan diri mereka karena alasan banyaknya pekerjaan dan aktivitas, sehingga banyak orang yang jatuh sakit. Akibatnya banyak instansi kesehatan, salah satunya yaitu Puskesmas, menerima banyak orang sakit yang melakukakan pengobatan.

Orang yang sakit yang disebut juga sebagai pasien, yang melakukan kunjungan ke instansi kesehatan setempat, seperti Puskesmas, tentunya mengharapkan untuk mendapatkan pelayanan yang baik, karena pelayanan merupakan hal penting dalam memberikan kepuasan pada konsumen. Pelayanan ini akan dihasilkan oleh operasi yang dijalankan oleh instansi kesehatan tersebut. Sedangkan keberhasilan proses operasi pada instansi kesehatan ini ditentukan oleh berbagai faktor diantaranya faktor pegawai, sistem, teknologi dan perencanaan yang baik.

(8)

perawatan medis oleh dokter, maka dokter pula akan membutuhkan data pasien yang sebelumnya seperti umur, karena dibutuhkan untuk memberikan obat nantinya dan juga sebagai bukti pelayanan medis yang akan diperoleh pasien.

Salah satu hal penting lainnya yang terjadi selama pelayanan terhadap pasien berlangsung adalah dimana ketersediaan data-data pasien saat dibutuhkan dan kelengkapan serta keakuratan data pasien tersebut yang mencerminkan praktik dokter yang baik dan wujud dari kedayagunaan dan ketepatgunaan perawatan terhadap pasien. Dan juga, dengan adanya data yang benar dan akurat akan mempengaruhi pelayanan yang akan didapat oleh pasien yang berobat.

Pencatatan dan penyimpanan data yang baik tentunya berpengaruh kepada pelayanan yang akan diberikan kepada pasien. Contohnya saja, pada saat pasien akan melakukan pendaftaran, jika pasien tidak membawa kartu berobat atau mungkin kartu berobat pasien hilang, maka bagian pendaftaran akan melakukan pencarian kartu status pasien yang tentunya akan memakan waktu yang tidak sebentar, sedangkan mungkin saja pasien yang akan melakukan pendaftaran selanjutnya sudah banyak yang mengantri.

(9)

dari pengumpulan data, pengolahan data, penyajian informasi, analisa dan penyimpulannya.

Demikian juga disaat para pegawai akan melakukan rekap data harian maupun bulanan (LB I) mengenai pasien yang sakit maupun mengenai penyakit yang banyak diderita, maka harus dilakukan dengan cara melihat kembali buku data pasien satu persatu yang membutuhkan tenaga yang tidak sedikit serta waktu yang cukup lama. Hal ini dinilai sangat tidak efisien dan kurang akurat. Karena seringkali didapatkan banyak data yang hilang dan akhirnya tidak dapat terlacak, dan juga disaat pegawai merekap laporan yang memakan banyak waktu, dapat mengakibatkan kurangnya pelayanan terhadap pasien, dikarenakan kondisi pegawai yang lelah setelah merekap laporan-laporan tersebut.

(10)

Komputer memegang peran penting dalam menunjang kelancaran aktivitas pekerjaan didalam suatu informasi, cara mengatur data dengan menggunakan basis data yang selama ini telah mendukung kinerja banyak instansi. Untuk itu, Puskesmas Salam sebagai salah satu sarana kelangsungan proses kegiatan berobat pasien harus dapat memberikan pelayanan terhadap pasien yang terbaik. Karena pada saat ini, semakin banyaknya pasien yang akan melakukan pengobatan, maka pihak Puskesmas harus mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik terhadap pasien, yaitu dengan memberikan proses yang cepat dan akurat pada setiap pelayanan yang dilakukan, karena pelayanan yang berkualitas merupakan unsur dari harga diri yang paling dasar dan merupakan sebuah keberhasilan suatu organisasi yang bergerak di bidang penyedia jasa kesehatan seperti Puskesmas Salam.

(11)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Sebagai hasil kajian terhadap latar belakang munculnya permasalahan di atas, maka penulis dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di Puskesmas Salam Bandung ini.Permasalahan tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Pengolahan data yang berlangsung pada pelayanan kesehatan pasien, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan pasien dan penyerahan resep serta pengambilan obat masih belum terkomputerisasi, pencatatan serta penyimpanan data-data pasien masih berupa arsip, sehingga terjadinya penumpukan arsip dan kurangnya keamanan pada data pasien.

2. Media penyimpanan data pasien masih berupa kertas / kartu sehingga hal ini mengakibatkan pencarian data dilakukan dengan cara menelusuri arsip-arsip yang dapat menyita waktu dalam melakukan pelayanan terhadap pasien. 3. Jika pasien akan berobat dan tidak membawa kartu pasien, maka bagian

pendaftaran akan mencari kartu status pasien satu persatu dengan membuka lemari arsip, dan jika tidak ditemukan maka bagian pendaftaran akan memberikan kartu baru, sehinggan menyebabkan satu pasien memiliki beberapa kartu berobat dan nomor status pasien.

(12)

Dengan melihat masalah-masalah pokok pada latar belakang masalah dan setelah mengidentifikasinya, maka penulis merumuskan masalah menjadi sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang dan membangun suatu sistem informasi untuk mendukung pelayanan kesehatan pasien sehingga pengolahan data pasien, pencatatan data pasien lebih cepat, penyimpanan data pasien lebih aman, dan tidak terjadi penumpukan arsip data pasien.

2. Bagaimana disaat akan melakukan pencarian terhadap data-data pasien agar lebih efektif dan efesien sehingga tidak menghambat pelayanan terhadap pasien.

3. Bagaimana agar pada saat pasien akan berobat dan tidak membawa kartu pasien maka bagian pendaftaran dapat melakukan pencarian data pasien dengan lebih mudah dan tidak terjadi dimana satu pasien memiliki beberapa kartu berobat dan nomor status pasien.

4. Bagaimana pembuatan laporan-laporan bulanan agar tidak memakan banyak waktu dan tentunya mendapatkan laporan bulanan yang sesuai dengan data-data pada pasien.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

(13)

Pelayanan Kesehatan Pasien pada Puskesmas Salam Bandung, guna mempermudah dan membantu permasalahan yang terjadi dengan harapan dapat memecahkan masalah teknologi sistem informasi yang timbul pada Puskesmas Salam Bandung.

Sedangkan tujuan penelitian ini antara lain adalah :

1. Untuk membuat suatu sistem informasi pelayanan kesehatan pasien pada Puskesmas Salam yaitu pada setiap proses yang dilalui pasien, mulai dari pendaftaran, pemeriksaan hingga penebusan resep obat dan pencatatan data pasien serta penyimpanan datanya lebih aman, cepat, tepat dan akurat.

2. Untuk melakukan pencarian terhadap data-data pasien ketika dibutuhkan secara lebih efektif dan efesien sehingga tidak menghambat pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap pasien.

3. Untuk mempermudah dalam pencarian data pasien pada pasien yang akan melakukan pengobatan ketika pasien tidak membawa kartu berobat, sehingga pasien tidak memiliki beberapa kartu berobat dan nomor status pasien.

4. Untuk dapat menghasilkan laporan-laporan bulanan menjadi lebih akurat, efektif dan efisien.

1.4 Kegunaan Penelitian

(14)

1.4.1 Kegunaan Praktis 1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Memberikan tambahan wawasan mengenai pengolahan, pencatatan, penyimpanan data-data pasien serta mengetahui mengenai proses pelayanan terhadap pasien yang berlangsung di Puskesmas.

2. Bagi Penulis

a. Menambah wawasan mengenai cara pengolahan data-data pasien pada instansi Puskesmas.

b. Menambah pengetahuan mengenai apa saja yang berlangsung di puskesmas, mulai dari pelayanan terhadap pasien dan pengolahan data-data pasein serta mengetahui masalah-masalah yang terjadi didalamnya. 3. Bagi Perusahaan atau Instansi

a. Memberikan masukan atau pendapat untuk pengolahan, pencatatan, penyimpanan data pasien sebagai bahan acuan dan pertimbangan dalam melakukan pengembangan dengan menggunakan cara-cara yang telah ada sebelumnya.

b. Membantu dalam proses pembuatan laporan-laporan bulanan pada puskesmas.

(15)

4. Bagi Pembaca

a. Memberikan gambaran mengenai proses pengolahan, pencatatan, penyimpanan data pasien pada puskesmas serta cara pembuatan laporan akhirnya.

b. Memberikan informasi tentang apa saja yang terdapat pada setiap proses pelayanan terhadap pasien.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan Strata 1 pada UNIKOM.

2. Mengimplementasikan kemampuan (teknis dan teori) pada data-data yang di peroleh selama Penelitian.

1.5 Batasan Masalah

Mengingat sangat luasnya masalah yang ada terdapat di Puskesmas Salam ini, maka penulis perlu memberikan batasan masalah yang akan dibahas dalam laporan penelitian skripsi ini, diantaranya:

1. Data yang diolah hanya data pokok atau data utama dari pasien yang akan berobat atau yang akan melanjutkan pengobatan selanjutnya pada Puskesmas Salam.

(16)

3. Proses pembuatan laporan hanya mencakup Laporan (LB I) Puskesmas Dalam Wilayah, Laporan Bulanan Penyakit (LB I) dan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Puskesmas.

4. Di dalam sistem tidak membahas informasi mengenai data karyawan, data dokter dan data penggajian.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai perancangan dan pembangunan sistem informasi ini dilakukan di Puskesmas Salam yang bertempat di Jalan Salam No.27 Bandung. Adapun waktu pelaksanaan penelitian yaitu selama kurang lebih dua bulan, terhitung dari tanggal 11 April 2011 sampai dengan 25 Juni 2011. Adapun jadwal penelitian selama penyusunan skripsi ini adalah :

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

(17)

11 2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan kerangka acuan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun empiris. Dan untuk melakukan penelitian ini, diperlukan pemahaman-pemahaman terhadap sejumlah teori yang mendukung terhadap aktifitas-aktifitas tersebut melalui tinjauan pustaka. Teori-teori yang didapat dari tinjauan tersebut merupakan kontribusi dari perkuliahan. 2.1.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi

pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau

instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan

dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem

tersebut.

2.1.1.1 Pengertian Sistem

Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.

(18)

bahasa Yunani (sust ma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Kata sistem pun mempunyai beberapa pengertian, tergantung dari sudut pandang mana kata tersebut didefinisikan.

Menurut Kusniri dan Andri Kinoyo (2007 : 5), secara garis besar ada dua kelompok pendekatan, yaitu:

1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”.

2. Pendekatan sistem sebagai jaringan kerja dari prosedur, yang lebih menekankan urutan operasi di dalam sistem. Prosedur (Procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel sebagai suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), yang biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi.

Dari definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu koordinasi dari komponen-komponen yang saling berhubungan dengan tujuan tertentu.

2.1.1.2 Elemen Sistem

Semua sistem meliputi tiga elemen utama yaitu input, transformasi dan output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri yang disebut sebagai sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan dan lingkaran umpan balik (feedback loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan

(19)

mereka berhubungan dengan lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh sistem terbuka dan sistem lingkaran tertutup.

2.1.1.3 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yaitu sebagai berikut :

1. Komponen-Komponen (Components)

Setiap sistem baik dari sistem skala besar ataupun kecil sekalipun memiliki komponen-komponen atau elemen-elemen. Komponen-komponen ini saling berhubungan dan bekerja sama sehingga tercipta satu kesatuan fungsi dari sistem. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

2. Batas Sistem (Bundary)

Daerah pemisah antara satu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan sistem lingkungan luarnya. Batasan sistem memberikan ruang lingkup yang jelas dari suatu sistem, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.

3. Subsistem

Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain unutk mencapai tujuan dengan sasarnnya masing-masing.

4. Lingkungan Luar (Environment)

(20)

dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya.

5. Penghubung Sistem (System Interface)

Media perantara antara sub sistem yang satu dengan sub sistem yang lain. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

6. Masukan Sistem (Input)

Bahan atau energi yang dimasukkan kedalam sistem. Energi ini dimasukkan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan proses keluaran.

7. Keluaran Sistem (Output)

Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

8. Pengolahan Sistem (Procces)

Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah masukkan menjadi keluaran/data menjadi informasi.

9. Sasaran Sistem (Object)

(21)

Karakteristik atau sifat-sifat suatu sistem dapat dilihat juga pada Gambar 2.1 berikut ini:

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto Hartono.2005.Analisis Dan Desain.ANDI.Yogyakarta) 2.1.1.4 Klasifikasi Sistem

Menurut Abdul Kadir (2003 : 64), sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang. Sudut pandang tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak dan Sistem Tertutup

Sistem abstrak (abstract system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Dan yang dimaksud dengan sistem fisik (physical system) sistem yang secara fisik dapat dilihat, misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem akutansi dan sistem transportasi.

2. Sistem Deterministik dan Probabilistik

(22)

Tidak ada interaksi dengan lingkungan

sistem yang tak dapat diramal dengan pasti, karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem arisan dan sisten sediaan. Kebutuhan rata-rata dan waktu untuk memulihkan jumlah sediaan dapat ditentukan, tetapi nilai yang tepat untuk sesaat tidak dapat di tentukan dengan pasti.

3. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup (closed system) adalah sistem yang tidak bertukar materi, informasi, atau energi dengan lingkungan. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Misalnya, reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.

(a) Sistem tertutup

(b) Sistem relatif tertutup

Gambar 2.2 Sistem tertutup dan relatif tertutup

(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) Sedangkan yang dimaksud dengan sistem terbuka (open system) adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem ini memiliki ciri-ciri menerima masukan yang diketahui, yang bersifat acak, maupun gangguan.

(23)

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah (natural system) adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia), misalnya sistem tata surya. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem buatan manusia (human made system) ialah sistem yang dirancang atau dibuat oleh manusia, misalnya sistem komputer dan sistem kendaraan bermotor.

5. Sistem Sederhana dan Sistem Kompleks

Berdasarkan tingkat kerumitannya, sistem dibedakan menjadi sistem yang sederhana (misalnya sepeda) dan sistem yang kompleks (misalnya otak manusia).

2.1.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi sangatlah berharga karena informasi dapat menunjukkan sumber daya lainnya seperti segala sesuatu yang dapat kita lihat dan kita raba.

2.1.2.1 Pengertian Informasi

Pengertian informasi menurut Kusniri dan Andri Koniyo (2007 : 7) adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi, dan informasi yang dihasilkan tersebut telah memiliki nilai.

(24)

Gambar 2.3 Transformasi data menjadi informasi

(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) Sedangkan pengertian informasi menurut Jogiyanto (2001 : 8) adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.1.2.2Nilai Informasi

Menurut Tata Sutabri (2003 : 25), nilai dari informasi ditentukan dari 2 (dua) hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Sedangkan, nilai informasi ini didasarkan atas 10 (sepuluh) sifat, yaitu :

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi. Kecepatannya dapat diukur, misalnya 1 menit versus 24 jam. Akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit untuk mengukurnya.

2. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukkan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit untuk mengukurnya.

Data Proses Informasi

(25)

3. Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Pada volume data yang besar biasanya terdapat dua jenis kesalahan yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yang sedang dihadapi sedangkan semua keluaran yang lainnya tidak berguna sifat ini sulit mengukurnya.

5. Ketepatan waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui, yang jelas pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan pengolahan dan pelaporan keluaran kepada para pemakai biasanya tepat waktu. Dalam beberapa hal ketepatan waktu dapat diukur, misalnya berapa banyak penjualan dapat ditingkatkan dengan menanggapi permintaan pelanggan mengenai ketersediaan barang inventaris.

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan tingkat kejelasan informasi, informasi hendaknya terbebas dari istilah yang tidak jelas.

7. Keluwesan

(26)

digunakan untuk lebih dari satu keputusan. Sifat ini sulit mengukurnya, akan tetapi dalam beberap hal dapat diukur dengan suatu nilai tertentu. 8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukkan sejauh mana informasi itu dapat diuji oleh beberapa pemakai hingga sampai didapatkan kesimpulan yang sama.

9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya untuk mengubah informasi tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya. 10.Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi formal, meskipun kabar angin, desas-desus, dugaan-dugaan, klenik dan lainnya juga sering dianggap sebagai informasi, namun hal-hal tersebut berada diluar lingkup pembahasan.

2.1.2.3 Kualitas Informasi

Menurut Kusniri dan Andri Kinoyo (2007 : 5) informasi yang berkualitas memiliki 3 kriteria, yaitu:

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebeas dari kesalahan, tidah bias ataupun menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat pada waktunya (Timeliness)

(27)

Bila informasi datang terlambat sehingga pengambilan keputusan terlambat dilakukan, hal itu dapat berakibat fatal bagi perusahaan.

3. Relevan (Relevance)

Informasi yang disampaikan harus mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. Disamping karakteristik, nilai informasi juga ikut menentukan kualitasnya. Nilai informasi (value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih besar dibanding biaya untuk mendapatkannya.

2.1.2.4 Siklus Informasi

Data merupakan fakta atau kejadian yang belum berguna bagi penerimanya, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui dengan suatu metode pendekatan dan pengembangan tertentu untuk dihasilkan suatu informasi.

(28)

Gambar 2.4 Siklus Informasi

(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) 2.1.3 Konsep Sistem Informasi

Dalam pengembangan sistem informasi orang banyak terjebak dalam situasi dimana mereka mengumpulkan data terlebih dahulu tanpa tahu informasi apa yang diperlukan. Dalam menghasilkan informasi kita terlebih dahulu harus tahu informasi apa yang diperlukan selanjutnya kita harus tahu bagaimana mengolah suatu data menjadi informasi.

2.1.3.1 Pengertian Sistem Informasi

Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Menurut yang penulis dapat melalui http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi Sistem Informasi adalah aplikasi

(29)

komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan perawatan komputer, perangkat lunak, dan data.

Sedangkan menurut Kusniri dan Andri Koniyo (2007 : 8) sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.1.3.2Komponen Sistem Informasi

Abdul Kadir (2003 : 70), dalam buku Pengenalan Sistem Informasi mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari beberapa komponen, yaitu :

1. Perangkat keras (hardware): Mencakup peranti-peranti fisik, seperti komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software): Sekumpulan intruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data.

3. Prosedur: Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang: Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database): sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang berkaitan dengan penyimpanan data.

(30)

2.1.4 Konsep Data

Suatu informasi yang selalu kita dapat pasti berasal dari adanya sebuah data yang ditemukan saat kejadian dilapangan. Karena informasi yang kita dapat bermacam-macam, mulai dari yang biasa saja hingga luar biasa, itu semua dipengaruhi dari asal datayang kita dapat.

2.1.4.1 Pengertian Data

Menurut Abdul Kadir (2003:29), data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Himpunan data akan memiliki sifat yang unik, antara lain sebagai berikut: a. Saling berkaitan (Interrelated); data-data tersebut akan saling

berkaitan/terintegrasi dan tersimpan secara terorganisir didalam suatu media penyimpanan.

b. Kebersamaan (Shared); data yang terintegrasi tersebut dapat diakses oleh berbagai macam pengguna/orang tetapi hanya satu yang dapat merubahnya yaitu Database Administrator (DBA).

Sifat kebersamaan (Shared) dalam himpunan data tersebut akan membutuhkan perubahan berupa cara berpikir pengguna yang terbiasa dengan pola pemilikan data sendiri, dan cara penanganan dan manajemen data dalam organisasi.

(31)

Data bersama memiliki tiga tipe yaitu : 1. Data bersama diantara unit fungsional.

2. Data bersama pada berbagai tingkatan pengguna. 3. Data bersama yang tersebar secara geografis.

c. Terkendali (Controlled); data yang terintegrasi tersebut hanya dapat diubah oleh seorang Database Administrator (DBA).

2.1.5 Basis Data

Menurut Abdul Kadir (2003:254) yang dimaksud dengan basis data (database) adalah suatu pengorganisasian, sekumpulan data yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi. Basis data dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan berbasisberkas.

2.1.6 Konsep Arsitektur Jaringan

Untuk mendukung terlaksananya program aplikasi yang akan dibangun ini maka diperlukan beberapa unit komputer, dimana semua komputer tersebut saling berhubungan dan melakukan komunikasi data agar proses komunikasi data dapat berjalan lancar dengan baik melalui media atau perantara yang disebut dengan jaringan komputer.

2.1.6.1 Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang disebut jaringan komputer (computer network) atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data.

(32)

Gambar 2.5 Jaringan memungkinkan berbagi data

(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) Pada gambar 2.5, data / program pada hard disk yang terdapat pada komputer A dapat diakses dari komputer B, C dan D. CD-ROM drive pada komputer B dapat digunakanoleh komputer C dan D, Printer pada komputer C dapat dipakai untuk mencetak dari komputer B dan D.

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai suatu sistem yang terbentuk dari interkoneksi fasilitas-fasilitas yang dirancang untuk membawa trafik dari beragam sumber telekomunikasi. Suatu jaringan terdiri dari link dan node. Istilah node digunakan untuk merepresentasikan sentral, junction atau keduanya. Istilah link digunakan untuk merepresentasikan kabel, peralatan terminasi, dan sebagainya. Sedangkan trafik adalah informasi yang terdapat di dalam jaringan, yang mengalir melalui node dan link.

CD-ROM drive

Printer Modem

Hard Disk

A

B

C

(33)

2.1.6.2Jenis Jaringan Komputer

Abdul Kadir (2003:347) membedakan jaringan komputer komputer berdasarkan cakupan geografisnya. Ditinjau dari rentang geografis yang dicakup oleh suatu jaringan, jaringan biasa dibagi menjadi 3 macam, yaitu:

a. Local Area Network (LAN)

LAN adalah jaringan komputer yang mencakup area satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN umumnya menggunakan media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak menggunakan kabel disebut sebagai wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

b. Metropolitan Area Network (MAN)

(34)

c. Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antar benua disebut sebagai WAN. Misalnya, jaringan yang menghubungkan ATM (Anjungan Tunai Mandiri), Internet.

2.1.6.3Topologi Jaringan Komputer

Pada bukunya, Abdul Kadir (2003:352) menjelaskan bahwa topologi jaringan menyatakan susunan komputer secara fisik dalam suatu jaringan. Secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:

a. Topologi Bus

(35)

Bus

Gambar 2.6 Topologi Bus

(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi.ANDI.Yogyakarta) b. Topologi Cincin (Ring)

Topologi cincin mirip dengan topologi bus. Informasi dikirim oleh sebuah komputer akan diewatkan ke media transmisi, melewati satu komputer ke komputer berikutnya.

Gambar 2.7 Topologi Cincin

(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi. ANDI.Yogyakarta) Kelemahan topologi cincin terletak pada kegagalan salah satu simpul. Jika ada satu saja simpul yang mengalami kegagalan, maka semua hubungan terputus. Pada topologi bus, kegagalan pada simpul

(36)

(bukan pada bus) tidak mempengaruhi simpul yang lain. Topologi ini biasa digunakan pada LAN.

c. Topologi Bintang (Star)

Pada topologi ini terdapat komponen yang bertindak sebagai pusat pengontrol. Semua simpul yang hendak berkomunikasi selalu melalui pusat pengontrol tersebut. Dalam hal ini, pusat pengontrol berupa hub atau switch. Topologi ini bisa digunakan untuk LAN, MAN, ataupun WAN.

Gambar 2.8 Topologi Bintang

(Sumber : Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi. ANDI.Yogyakarta) 2.1.6.4Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi, daerah maupun pengaruh

(37)

dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya sangat jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan. Jadi dengan adanya sharing resources ini dapat menekan biaya pembelian peripheral atau software karena adanya peningkatan sumber daya tersebut.

2. Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya. Dengan menggunakan jaringan komputer, dua orang atau lebih yang jaraknya sangat jauh akan lebih mudah bekerja sama.

3. Integrasi data

Pembanguna jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan pemeliharaan

(38)

serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada hard disk yang ada di komputer pusat.

5. Keamanan Jaringan

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap hard disk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langung diketahui oleh setiap pemakai.

7. Mengurangi ketergantungan pada satu penjual

(39)

2.1.6.5Client Server

Menurut Abdul Kadir (2003:81), Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik, sebuah server dapat berupa komputer (mainframe, mini computer, workstation, ataupun PC) atau piranti yang lain (misalnya printer).

Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta client bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.

Keuntungan arsitektur client server menurut Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul “Pengenalan Sistem Informasi” adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Keuntungan arsitektur Client Server

Fitur Keuntungan

Jaringan mesin-mesin yang kecil tetapi berdaya guna.

Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap berjalan. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja

secara lokal. Beberapa workstation sangat handal

seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90% lebih rendah.

Dengan memberikan kekuatan yang lebih untuk biaya yang kecil, system

menawarkan keluwesan untuk melakukan pembelian pada hal-hal lain

atau untuk meningkatkan keuntungan. Sistem terbuka. Anda bisa memilih perangkat keras,

(40)

Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas.

Sangatlah mudah untuk memperbaharui sistem Anda saat kebutuhan Anda

berubah. Lingkungan operasi klien yang bersifat

individual.

Anda dapat mencampur dan mencocokkan platform komputer yang

sesuai dengan kebutuhan masing- masing departemen dan pemakai.

Sedangkan kekurangan dari Client Server ini ialah: 1. Harga yang kurang terjangkau (mahal).

2. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

3. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).

4. Ketergantungan.

5. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.

2.1.7 Perangkat Lunak Pendukung

Penulis menggunakan beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam hal mengembangkan sistem, dibawah ini akan dijelaskan beberapa perangkat lunak yang penulis gunakan.

2.1.7.1Visual Basic 6.0

(41)

Bahasa pemograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa pemograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan era 1950-an.

Visual basic merupakan salah satu development tool, yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemograman komputer yang mendukung peomgraman berorientasi objek (Object Oriented Programming, OOP).

(42)

Gambar 2.9 Halaman muka Visual Basic 6.0

Gambar 2.10 Interface Visual Basic 6.0

(43)

Beberapa item yang biasa digunakan pada program yang berbasis windows adalah sebagai berikut :

1. Menu Bar

Menu bar berisi perintah-perintah umum yang digunakan untuk mengoperasikan Visual Basic. Menu Bar terabagi dalam :

a) File digunakan untuk mengelola file-file project. b) Edit digunakan untuk perintah-perintah pengeditan.

c) View digunakan untuk menampilkan beberapa jendela utama dari IDE.

d) Project digunakan untuk mengelola isi project.

e) Format digunakan untuk mengatur peralatan dan ukuran dari control dalam form atau tipe desain lain.

f) Debug digunakan untuk mencoba menjalankan aplikasi dalam IDE. g) Query digunakan pada saat membuat SQL Query dengan

menggunakan Microsoft Query Builder.

h) Diagram digunakan untuk membuat dan mengedit database diagram.

i) Tools digunakan untuk beberapa perintah tambahan seperti

prosedur.

j) Add-In digunakan sebagai koleksi beberapa perintah yang

berhubungan dengan external moduls yang berintergrasi dalam IDE.

(44)

l) Help digunakan untuk mencari topik-topik untuk mengelola jendela dalam IDE.

2. Main Toolbar

Toolbar digunakan untuk melakuakn tugas-tugas tertentu dengan

cepat.

3. Toolbox

Dalam jendela toolbox terdapat beberapa objek yang dapat digunakan dalam form atau dalam objek desainer lain.

4. Jendela Kode

Jendela kode digunakan untuk membuat perintah dalam form atau objek lain dalam aplikasi.

5. Jendela Project

Jendela project digunakan untuk menampilkan semua objek yang dikelompokan menurut tipe atau menyusunnya berdasarkan huruf pertamanya saja.

6. Jendela Property

Menampilkan semua property dari objek yang sedang dipilih dan beberapa tipe dari property tersebut memungkinkan untuk dimodifikasi.

7. Jendela Form Layout

(45)

2.1.7.2Microsoft SQL Server 2000 Database

Dijelaskan oleh Kusrini, M.Kom dan Andri Koniyo (2007:145) di dalam bukunya yang berjudul “Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic dan Microsoft SQL Server”, Microsoft SQL Server adalah perangkat lunak Relational Database Managemenet System (RDBMS) yang di desain untuk melakukan proses menipulasi database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server merupakan produk andalan Microsoft unutk database server.

Sedangkan menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Microsoft_SQL, Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft, yang bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI / ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan didunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQLServer pada basis data besar.

Gambar 2.11 Microsoft SQL Server 2000

Sebagai software RDBMS, SQL Server memiliki sejumlah fitur seperti yang dijelaskan dibawah ini:

1. Database Default

(46)

a. Master, fasilitas untuk gabungan dari tabel-tabel sistem yang mecatat instalasi server secara keseluruhan dimana seluruh database dibuat secara konsekuen.

b. Model, template untuk setiap proses pembuatan database. c. Pups, database contoh.

d. Nortwind, database contoh.

e. Msdb, database yang berisi penjadwalan dan pesan.

f. Tempdb, database yang digunakan untuk menyimpan tabel temporer yang dibuat oleh SQL Server.

2. Layanan Microsoft SQL Server 2000

Microsoft SQL Server 2000 mempunyai layanan sebagai berikut:

a. Web Assistent Wizard, membentuk file html dari hasil query unutk dipublikasikan ke internet.

b. SQL Server Profiler, memonitor dan merekam seluruh aktivitas database.

c. SQL Server Manager, mengatur seluruh objek SQL Server, SQL Server Agent dan MS DTC.

d. SQL Server Interprise Manager, alat bantu administratif.

(47)

3. Objek dalam SQL Server 2000

a. Database, berisi berbagai objek yang digunakan unutk mewakili, menyimpan data, dan mengakses data.

b. Tabel, berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu sama lain.

c. Data Diagram, secara grafi smenampilkan database sehingaa bisa mamanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL. d. Indeks, merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan

kecepatan akses baris tabel.

e. View, menyediakan cara unutk melihat data yang berbeda dengan melibatkan satu atau lebih tabel.

f. Stored Procedure, merupakan program-program Transact-SQL yang disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas yang telah ditentukan.

g. Fungsi, kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai, baik berupa skalar maupun tabular (berbentuk tabel).

h. Trigger, sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara event-driven bila operasi tertentu dilakukan pada tabel.

4. Tipe Data

Tabel 2.2 Tipe data pada SQL Server 2000

Tipe Data Isi Ukuran

Bigint Bilangan bulat dari 2 ^63

s.d

(48)

Binary Data biner dengan panjang tetap,maksimal 800 byte

Jumlah byte yang ditetapkan + 4

Bit Integer Nilai 0 dan 1

Char Data karakter dengan panjang

tetap, maksimal 8000 karakter 1 byte per karakter

Datetime 1 Januari 1753 s.d 31

Desember 9999 8 byte

Image Data biner dengan pajang tidak tetap

Int Bilangan bulat -2^31 s.d 2^31-1 4 byte Money Nilai -2^63 s.d 2^63-1 8 byte

Nchar Data unicode panjang tetap, max 4000 karakter

N kali 2 byt, dengan n jumlah karakter

Ntext Data unicode panjang tidak tetap, max 230-1

2 kali jumlah karakter yang ditetapkan Numeric Sama dengan tipe desimal

Nvarchar Data unicode panjang tidak tetap, max 4000 karakter

N kali 2 byt, dengan n jumlah karakter

Real -3.40E+38 s.d 3.40E+38 4 byte

Smalldatetime 1 Januari 1900 s.d 6 Juni 2079 4 byte Smallint Bilangan bulat 2^15 s.d 2^15-1 2 byte

Smallmoney -214.748.3648 s.d

+214.748.3648 4 byte

Tinyint Bilangan bulat 0 s.d 255 1 byte

Text Data non-unicode panjang

(49)

max max 2^31-1 +4

Varchar Data karakter non-unicode panjang tidak tetap, max 8000

1 byte per karakter sejumlah isi data

(Sumber: Sumber : Kusrini M.Kom, Andri Koniyo.2007.Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi. ANDI.Yogyakarta)

2.1.7.3Active Report

Active reports merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terdapat didalam program Microsoft Visual Basic 6.0. Hasil cetak dengan menggunakan Active Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Active Report banyak tersedia objek maupun komponen yang mudah digunakan.

2.2 Definisi Masalah

Dalam pembahasan ini, penulis akan menguraikan tentang isi dari suatu masalah mengenai sistem yang akan dibuat oleh penulis. Yang nantinya deifnisi dari masalah ini akan menjadi dasar dari sebuah proses perancangan sistem informasi pelayanan kesehatan pasien. Dimana seluruh poin dari definisi masalah ini merupakan hasil dari penelitian yang penulis lakukan untuk memperbaiki dari pada sistem yang sudah ada.

(50)

2.2.1 Konsep Puskesmas

2.2.1.1 Pengertian Puskesmas

Sesuai dengan Kebijakan Dasar Puskesmas Depkes RI, 2004:5 yang dimaksud dengan puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten / kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan disuatu wilayah kerja.

Sedangkan menurut [San09] Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa kita sebut dengan Puskesmas adalah suatu organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dan dapat diterima dan dijangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dengan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna yang biayanya dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat.

2.2.2 Konsep Pelayanan

2.2.2.1 Pengertian Pelayanan

Menurut Hodges dalam Sutarto (2002:123) secara etimologis, kata pelayanan

berasal dari kata melayani, yang berarti orang yang pekerjaannya melayani

kepentingan dan kemauan orang lain. Lebih jauh dikemukakan oleh Daviddow dan

Uttal dalam Lukman (2001:5) bahwa pelayanan merupakan usaha apa saja yang

mempertinggi kepuasan pelanggan (whatever enhances customer satisfaction).

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, dan

menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam Kamus Besar Indonesia dijelaskan

(51)

membantu menyiapkan (mengurus) apa yang diperlukan seseorang. Kep. MenPan

No.81/93 menyatakan bahwa pelayanan umum adalah segala bentuk pelayanan yang

diberikan oleh pemerintah pusat atau daerah, BUMN atau BUMD, dalam rangka

pemenuhan kebutuhan masyarakat, dan atau peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Service atau pelayanan berasal dari orang-orang bukan dari perusahaan.

Tanpa memberi nilai pada diri sendiri, tidak akan mempunyai arti apa-apa. Demikian

halnya pada organisasi atau perusahaan yang secara esensial merupakan kumpulan

orang-orang. Oleh karena itu, harga diri yang tinggi adalah unsur yang paling

mendasar bagi keberhasilan organisasi yang menyediakan jasa pelayanan yang

berkualitas.

Beberapa unsur yang terkandung dalam pengertian pelayanan yaitu:

a. Pelayanan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh suatu badan lembaga atau aparat pemerintah maupun swasta.

b. Objek yang dilayani adalah masyarakat (publik) berdasarkan kebutuhannya. c. Bentuk pelayanan yang diberikan berupa barang atau jasa.

d. Ada aturan atau sistem dan tata cara yang jelas dalam pelaksanaannya. ( http://www.damandiri.or.id/file/nurhasyimadunairbab2.pdf/15 Juli 2010)

2.2.2.2 Kualitas Pelayanan

(52)

Ini berarti bahwa pelayanan harus sesuai dengan harapan pelanggan yang meliputi ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesehatan, sikap simpatik dan dengan akurasi yang tinggi. Responsivness (ketanggapan) adalah kemampuan perusahaan dalam membantu dan memberikan pelayanan secara cepat (responsive) dan tepat pada pelanggan, serta penyampaian informasi yang jelas. Assurance (kepercayaan) adalah pengetahuan, kesopanan dan kemampuan karyawan perusahaan dalam menumbuhkan rasa percaya pada diri pelanggan terhadap perusahaan. Terdiri dari beberapa komponen adalah komunikasi (communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi (competence), dan sopan santun (courtesy). Emphaty (empati adalah perhatian yang tulus dan bersifat individual kepada pelanggan dengan upaya untuk memahami keinginan konsumen).

Pengertian kualitas pelayanan bersifat multidimensional, yaitu kualitas menurut pemakai pelayanan kesehatan dan menurut penyedia jasa layanan kesehatan:

a. Dari segi pemakai jasa pelayanan, kualitas pelayanan terutama berhubungan dengan ketanggapan dan kemampuan petugas rumah sakit dalam memenuhi kebutuhan pasar dan komunikasi pasien termasuk di dalamnya sifat ramah dan kesungguhan.

(53)

Kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan suatu fenomena unik, sebab dimensi dan indikatornya dapat berbeda diantara orang-orang yang terlibat dalam pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi perbedaan dipakai suatu pedoman yaitu hakikat dasar dari penyelenggaraan pelayanan kesehatan, yaitu memenuhi kebutuhan dan tuntutan para pemakai jasa pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan setiap pasien.

Sebagai pihak yang ingin memperoleh pelayanan yang baik dan memuaskan, maka perwujutan pelayanan yang diidamkan ialah:

a. Adanya kemudahan dalam pengurusan dengan pelayanan yang cepat dalam arti tanpa hambatan yang kadangkala dibuat-buat.

b. Memperoleh palayanan secara wajar.

c. Mendapatkan perlakuan yang sama dalam pelayanan terhadap kepentingan yang sama, tertib dan tidak pilih kasih.

d. Pelayanan yang jujur dan terus terang (Moenir, 2006).

2.2.3 Konsep Pasien

2.2.3.1 Pengertian Pasien

(54)

yang artinya "menderita". Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya.

2.2.3.2 Karakteristik Pasien

Karakteristik adalah ciri khusus yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu. Ciri khusus ini dapat berupa fisik seperti pekerjaan, pemilikan dan pendapatan, maupun non fisik seperti pengalaman dan kebutuhan yang dapat beraneka ragam.

Abramson menyatakan bahwa jenis kelamin, umur, paritas, etnis, agama, status perkawinan, status sosial meliputi pendidikan, pekerjaan, pendapatan, kepadatan rumah, tempat tinggal yang meliputi desa-kota dan morbiditas merupakan variabel-variabel universal yang harus diperhitungkan untuk diikutsertakan dalam suatu penelitian meskipun tidak secara otomatis digunakan sebagai variabel penelitian. Jumlah variabel sebanyak yang diperlukan dan sesedikit mungkin.

Sedang Bennet menyatakan bahwa umur, jenis kelamin, status perkawinan, jumlah keluarga, pendidikan, pekerjaan serta pendapatan berkaitan dengan kebutuhan pencarian pelayanan kesehatan. Kebutuhan terkait dengan hal yang nyata seperti penggunaan fasilitas, persepsi pasien terhadap kualitas pelayananan dan hubungan antara pasien dan petugas pelayanan kesehatan.

(55)

jumlahnya pada pendidikan rendah dan pekerjaan yang tidak memadai. Hampir semua penyakit teridentifikasi diantara populasi dengan tingkat pendidikan rendah, dan bila dibandingkan dengan pendidikan tinggi perbedaan itu tampak nyata. Pendidikan dan sosioekonomi menentukan tingkat kesehatan seseorang. Pendidikan dapat memperbaiki perilaku kesehatan serta membantu mencegah penyakit. Uang dapat digunakan untuk membeli pelayanan kesehatan dan perbaikan lingkungan. Pendidikan, kekayaan dan status sosial berhubungan dengan kesakitan dan kematian khususnya pada mayoritas warga pedesaaan yang miskin.

(56)

50

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam menentukan objek penelitian, penulis malakukan penelitian pada

Puskesmas Salam yang terletak di Jalan Salam No.27 Bandung.

Dimana Puskesmas ini belum memiliki sistem informasi yang baik dalam

proses pelayanan kesehatan pasien karena proses mengelola, mencatat dan

menyimpan data pelayanan pasien masih manual. Maka penulis akan melakukan

penelitian pada instansi kesehatan ini untuk membangun sebuah sistem informasi

pelayanan kesehatan pasien sebagai sarana tempat melayani kegiatan pengobatan

terhadap pasien dan sebagai tempat untuk menyimpan data-data kunjungan

berobat pasien.

3.1.1 Sejarah Singkat Instansi

Puskesmas Salam Bandung ini telah berdiri sejak tahun 1960-an yang

didirikan oleh Dinas Kesehatan kota Bandung yang pada tujuannya untuk

melayani pengobatan untuk dua daerah kelurahan, yaitu kelurahan Cihapit dan

Citarum.

3.1.2 Visi dan Misi Puskesmas

a. Visi Puskesmas Salam

Visi dari Puskesmas Salam ini ialah:

“Menjadi Puskesmas terdepan dalam memberikan pelayanan prima dan

(57)

b. Misi Puskesmas Salam

1. Terselenggaranya program kesehatan dan pelayanan kesehatan yang

bermutu, berkualitas, profesional bagi individu, keluarga dan

masyarakat serta lingkungannya secara efektif dan responsif.

2. Terciptanya perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan masyarakat

wilayah kerja.

3. Tersedianya sumber daya manusia yang ramah, profesional,

bertanggung jawab, dan siap menuju pelayanan prima.

4. Pemberdayaan lintas sektor, LSM dan semua umur yang ada di

masyarakat dalam bidang kesehatan guna menciptakan masyarakat

yang mandiri di bidang kesehatan.

3.1.3 Struktur Organisasi Puskesmas Salam

Setiap Perusahaan tentunya dalam menjalankan tugasnya selalu berusaha

menciptakan suatu tata kerja yang baik, teratur dan rapi sebagai alat untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan digariskan oleh perusahaan itu sendiri.

Begitu juga pada Puskesmas Salam ini. Tata kerja yang baik, teratur dan

rapi diharapkan dapat terwujud dan terlaksana apabila ada struktur organisasi

yang baik pula, yaitu struktur organisasi yang sesuai dengan yang telaj ditetapkan

yang dapat bekerja secara efisien serta memungkinkan adanya pemisahan tugas,

tanggung jawab dan wewenang yang jelas pada setiap bagian yang ada didalam

Puskesmas itu sendiri. Berikut ini adalah struktur organisasi pada Puskesmas

(58)
(59)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Setiap Puskesmas dalam menjalankan tugas dan kegiatannya selalu

mempunyai job description yang baik yang dibuat telah dibuat oleh kepala

Puskesmas itu sendiri maupun ada yang telah ditentukan oleh pemerintah

mengenai deskripsi tugas pada setiap bagian yang bertugas.

Adapun uraian tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang pokok pada

Puskesmas Salam Bandung adalah sebagai berikut:

1. Kepala UPT

Memiliki tugas yaitu secara tidak langsung mengawasi kegiatan

yang tejadi di Puskesmas agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

baik oleh pemerintah (Dinas Kesehatan) maupun dari hasil rapat

Puskesmas itu sendiri. Serta Kepala UPT juga bertugas untuk menyusun

rencana pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh Puskesmas.

2. KA Sub Bag TU

Memiliki tugas untuk melaksanakan seluruh fungsi manajemen

puskesmas bersama-sama dengan bagian pelaksana Puskesmas sekaligus

memiliki fungsi sebagai Manajer.

3. Pelaksana TU

Memiliki tugas sebagai berikut:

1. Melayani setiap pesanan yang datang dari kasir.

2. Melakukan penelitian dan percobaan kue-kue baru perminggunya

sehingga menghasilakn sekurang-kurangnya 1(satu) buah produk baru

(60)

4. Pelaksana Farmasi

Memiliki tugas sebagai berikut:

1. Menerima resep yang harus di tebus oleh pasien.

2. Mendata jumlah obat yang keluar setiap hari dan setiap bulannya.

3. Memberikan laporan bulanan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat

(LPLPO) kepada Kepala UPT puskesmas dan kepada Kepala Farmasi

Dinas Kesehatan daerah Bandung.

5. Dokter Gigi

Memiliki tugas melayani dan memeriksa pasien yang akan berobat

yang memiliki masalah dengan gigi dan mulut, dan dokter gigi dapat

merujuk pasien

6. Pelaksana Kesehatan Lingkungan (KesLing)

Memiliki tugas dalam melaksanakan acara bulanan yaitu

puskesmas keliling ke setiap daerah sesuai dengan kelurahan yang telah di

tentukan.

7. Pelaksana Vaksin

Memiliki tugas dalam melaksanakan vaksin pada setiap harinya di

Puskesmas maupun setiap bulannya pada pelaksanaan Puskesmas Keliling

8. Koordinator Balai Pengobatan (BP)

Memiliki tugas sebagai pengatur dan pengontrol keadaan di

Puskesmas dam balai pengobatan sekitar daerah tugas Puskesmas Salam.

9. Perawat Gigi

(61)

10.Pelaksana Keperawatan

Memiliki tugas pokok yaitu membantu dokter dalam hal

pemeriksaan dan memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan

kesehatan kepada setiap pasien yang berobat, serta melaksanakan segala

aktivitas yang berhubungan dengan pemulihan pasien, seperti apabila

pasien terluka maka perawatlah yang menggantikan perban, obat dan

lainnya yang sesuai dengan instruksi dokter.

11.Pelaksana Kebidanan

Memiliki tugas sebagai pelaksana penyelenggara program

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Penyusunan Rencana Pelaksanaan

Kegiatan (RPK), dan juga melaksanakan kegiatan Posyandu sesuai dengan

perencanaan yang telah dilakukan.

12.Pelaksana Gizi

Memiliki tugas yaitu memberikan penyuluhan kepada masyarakat

setempat mengenai pentingnya gizi bagi balita, anak-anak dan dewasa.

13.Dokter Pelaksana

Memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan Presiden dan

keluarganya serta Wakil Presiden dan keluarganya melalui pemberian

pelayanan kesehatan secara paripurna secara terus menerus selama 24 (dua

puluh empat) jam sehari

14.Operator Komputer

Sesuai dengan namanya, operator komputer bertugas sebagai orang

(62)

berhubungan dengan komputer, seperti pengetikan laporan, pengawasan

penggunaan komputer dan hal lainnya.

3.1.5 Fungsi Puskesmas

1. Fungsi Prekuentif : Unit pelayanan tingkat dasar di wilayah kerja

kecamatan yang berwawasan kesehatan.

2. Fungsi Kuratif: Unit strata 1 yang berwawasan kesehatan membawahi

satu Puskesmas jejaring atau Puskesmas pembantu.

3. Fungsi Promotif : Melaksanakan pemberdayaan masyarakat di wilayah

kerja di bidang kesehatan.

3.2 Metode Penelitian

Metode ialah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau

suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan

berkonteks, yang terpaut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas,

metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan

seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.

Penelitian adalah kegiatan untuk memperoleh fakta-fakta atau

prinsip-prinsip (baik kegiatan untuk penemuan, pengujian atau pengembangan) dari suatu

pengetahuan dengan cara mengumpulkan, mencatat dan menganalisa data yang

dikerjakan secara sistematis berdasarkan ilmu pengetahuan (metode ilmiah).

Metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian merupakan dasar

penyusunan rancangan penelitian dan merupakan penjabaran dari metode ilmiah

Gambar

Gambar 2.6 Topologi Bus
Gambar 2.8 Topologi Bintang
Tabel 2.1 Keuntungan arsitektur Client Server
Gambar 2.9 Halaman muka Visual Basic 6.0
+7

Referensi

Dokumen terkait

(2) Dengan ditemukannya hasil analisis yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas pasien, maka pihak manajemen Puskesmas Plupuh hendaknya

Sistem yang dibahas hanya berhubungan dengan pengolahan data meliputi pasien rawat jalan mulai dari pendaftaran pasien, pencatatan rekam medis pasien, dan pengelolaan data

Era globalisasi adalah sebuah era yang juga ditandai dengan perkembangan dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. Kemampuan di

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat dalam era globalisasi sekarang ini, penulis mencoba untuk merancang suatu aplikasi SMS Broadcast

Sistem pelayanan pasien pada Puskesmas Ibrahim Adji Kota Bandung masih bersifat manual dimana proses input data pasien dan media penyimpanan data-data Puskesmas

Adanya sistem informasi pelayanan kesehatan yang dihasilkan ini diharapkan dapat membantu mempermudah pekerjaan pada bagian pendaftaran, pemeriksaan dan apotek untuk

(2) Dengan ditemukannya hasil analisis yang menyatakan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap loyalitas pasien, maka pihak manajemen Puskesmas Plupuh hendaknya

Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan manusia. Dalam memasuki dunia globalisasi, kita mengenal teknologi yang semakin maju untuk